Usulan untuk mendapatkan penerimaan negara untuk membiayai belanja
1. Usulan untuk Mendapatkan Penerimaan Negara Untuk Membiayai Belanja
1. Alokasi Anggaran
2. Besaran Anggaran Prioritasdan Defisit
HERNINDA NUR SHABRINA (20)
4301180292
2. A. Alasan Membuat Simulasi APBN 2020 dengan Anggaran yang Tertera Dalam Grafik
Dalam simulasi APBN 2020 diatas, diketahui bahwa Pendapatan Negara sebesar Rp. 2.233,2
T, BelanjaNegarasebesarRp.2.587,55 T. Dalambelanja,anggaranpendidikan ditambahmenjadiRp.
521,77 T (20,16% dari Total BelanjaNegara),dananggaranuntuk kesehatanditambahkanmenjadi Rp.
181,81 T (71,14% dari Total BelanjaNegara),defisitanggarandenganpresentase2,20% yaitusebesar
Rp.354,35 T. Simulasi APBN 2020 ini lebih memprioritaskan Kesehatan yang dirasa perlu untuk
pembelian obat-obatan dan APD (Alat Pelindung Diri) pada masa sekarang sehingga perlunya dana
yang besar dalam menangani pandemi Covid-19 ini, selain itu untuk pendidikan juga perlu diawasi
karena negara yang baik adalah negara yang memiliki SDMyang berkualitas maka dari itu anggaran
pendidikan juga perlu ditingkatkan dengan tujuan pembelajaran di Indonesia yang lebih baik lagi.
Pertanyaan : Apa solusi untuk memperoleh pendapatan untuk membiayai Belanja Negara pada
Simulasi APBN 2020 yang telah anda buat
B. Solusi Memperoleh Pendapatan untuk Membiayai Belanja Negara
1. Optimalisasi Perpajakan
Seperti kita ketahui bahwa perpajakan merupakan Pendapatan Negara terbesar negara ini,
dalam memenuhi pendanaan untuk membangun negara ini perlu adanya optimalisasi di bidang
perpajakan dimana optimalisasi tersebut bisa dicapai melalui :
Menyempurnakan sistem informasi teknologi
Melakukan perbaikan kualitas pemeriksaan dan penyidikan pajak
Meningkatkan kegiatan sensus pajak nasional
Meningkatkan pelayanan di bidang perpajakan
Memberikan edukasi kepada warga negara untuk pentingnya membayar pajak demi
pertumbuhan negara ini
Meningkatkan pelayanan dan pengawasan di bidang bea dan cukai
Mempermudah pembayaran pajak bagi masyarakat
Kurangnya kesadaran masyarakat dalam membayar pajak mungkin dikarenakan kurangnya
edukasi tentangmanfaatpajakpadamasyarakatdanakibatpembayaranyangdinilaiterlaluribetatau
tidakpraktis,makadari itupentinguntukmengedukasi masyarakatbahwapajakmemiliki peranyang
penting untuk pembangunan negara ini.
2. Optimalisasi PBNP
Penerimaan PNBP merupakan penerimaan terbesar kedua setelah pajak, Penerimaan PNBP
yang selama ini diterima yaitu PNBP migas, hasil dividend dan laba BUMN, dan hasil dari pelayanan
yang diberikanKementerian/Lembagasepertilayananpembuatan KTP,SIM,layananpaspordanlain-
lain. Optimalisasi PNBP perlu dilakukan untuk meningkatkan Penerimaan Negara, optimalisasi PNBP
dapat dilakukan dengan cara :
Penetapan tarif yang tepat sasaran
Peningkatan pelayanan dan pengawasan
Pemungutan, pembayaran, dan penyetoran yang tepat waktu
Pelaporan realisasi PNBP triwulan yang sesuai dengan ketentuan dan tepat waktu
Penggunaan PNBP yang sesuai ketentuan dan tidak disalahgunakan untuk
memperkaya diri
3. 3. Meningkatkan Koordinasi dan Dukungan Berbagai Pihak
Optimalisasi dalam perpajakan dan PNBP tidakakan terealisasi tanpa adanya dukungan dari
berbagai pihakdankoordinasi denganKementerian/Lembagalainnya,mengingatbahwapeningkatan
pendapatan negara bukan hanya tugas Kemneterian Keuangan saja, terutama dukungan dari
masyarakat terhadapp kesadarannya untuk membayar pajak.
C. Data Historis APBN TA 2019 dan TA 2018
No. Jenis Realisasi 2018 2019 Kenaikan
1. Penerimaan Perpajakan Rp. 1.301,52 T Rp. 1.312,40 T Rp. 10,88 T
2. Belanja Pemerintah Pusat Rp. 1.225,54 T Rp. 1.293,20 T Rp. 67,66 T
3. Pendapatan PNBP Rp. 350,72 T Rp.362,77 T Rp. 12,05
4. TKDD Rp. 717,07 T Rp. 752,85 T Rp. 35,78
Dari data diatas, maka terlihat bahwa realisasi PenerimaanPerpajakan, Belanja PemerintahPusat,
Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dan Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) meningkat
dari tahun 2018 ke tahun 2019
1. PenerimaanPerpajakanmencapai Rp.1.312,40triliun atau73,47% dari targetAPBN tahun2019,
tumbuh0,84% dibandingkanrealisasiperiode yangsama APBN tahun 2018 sebesar Rp1.301,52
triliun.
2. BelanjaPemerintahPusatmencapai Rp.1.293,20triliunatau79,13 persendari pagu APBN tahun
2019, meningkat 5,52% dibandingkan realisasi pada periode yang sama tahun sebelumnya
sebesar Rp1.225,54 triliun.
3. PNBP mencatat realisasi sebesar Rp. 362,77 triliun atau 95,89 persen dari target APBN tahun
2019, tumbuh 3,44% dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp350,72 triliun.
4. TKDD mencapai Rp752,85 triliun atau 91,06% dari pagu APBN tahun 2019, tumbuh 4,99%
dibandingkan realisasi pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp717,07 triliun
Sumber :
https://www.kemenkeu.go.id/media/13995/apbn-kita-desember-2019.pdf