SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
ANDARU ESKA
DEA FIDYA
ERWIN GALVANI
FAWZAN FADLY
FRANKLYN SAM
GANGSAR RIZKI
SUNSET POLICY DAN
LELANG SURAT UTANG NEGARA
 PENGERTIAN
 SEJARAH
 LATAR BELAKANG
 PERBEDAAN
 TUJUAN
 TARGET
PENDAPATAN
 KENDALA
SUNSET POLICY
 Sunset policy merupakan fasilitas penghapusan sanksi pajak
penghasilan orang pribadi atau badan berupa bunga atas
kekurangan pembayaran pajak yang dapat dinikmati oleh
masyarakat baik yang belum memiliki NPWP maupun yang
telah memiliki NPWP.
PENGERTIAN
 Untuk menghindari masyarakat dari pengenaan sanksi
perpajakan yang timbul apabila masyarakat tidak melaksanakan
kewajiban perpajakannya secara benar, DJP di tahun 2008
memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat
untuk memulai memenuhi kewajiban perpajakan secara sukarela
dan melaksanakannya dengan benar. Sehingga DJP membuat
suatu kebijakan yang hanya berlaku dalam satu tahun, yaitu
mulai dari 1 Januari 2008 sampai 31 Desember 2008 yang
disebut dengan “Sunset Policy”. Dengan pertimbangan animo
masyarakat yang cenderung ramai memanfaatkan Sunset Policy
pada akhir tahun 2008, maka Direktur jenderal Pajak
mengeluarkan kebijakan perpanjangan yaitu sampai 28 Februari
2009 untuk Wajib Pajak Pribadi dan 31 Maret 2009 untuk Wajib
Pajak Badan. Sunset Policy adalah kebijakan pemberian fasilitas
perpajakan, yang berlaku hanya di tahun 2008, dalam bentuk
penghapusan sanksi administrasi perpajakan berupa bunga yang
diatur.
SEJARAH
 Pihak-pihak yang dapat memanfaatkan Sunset Policy adalah:
 Orang Pribadi yang belum memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP),
yang dalam tahun 2008 secara sukarela mendaftarkan diri untuk
memperoleh NPWP dan menyampaikan SPT Tahunan PPh untuk tahun
pajak 2007 dan tahun-tahun pajak sebelumnya paling lambat 31 Maret
2009.
 Wajib Pajak Orang Pribadi dan Badan yang telah memiliki NPWP
sebelum tahun 2008, yang menyampaikan pembetulan SPT Tahunan
PPh Tahun Pajak 2006 dan tahun-tahun pajak sebelumnya untuk
melaporkan penghasilan yang belum diperhitungkan dalam pelaporan
SPT Tahunan PPh yang telah disampaikan.
SEJARAH
 Kebijakan Sunset Policy bersifat khusus yang hanya berlaku dalam
jangka waktu terbatas, sehingga beberapa ketentuan umum KUP
tidak berlaku. Ketentuan umum yang tidak berlaku tersebut
seperti Undang-Undang KUP Pasal 8 ayat 1 yaitu:
 Pembatasan jangka waktu 2 (dua) tahun untuk pembetulan SPT tahun PPh
 Persyaratan belum dilakukan pemeriksaan
 Yang menjadi konsep dasar sunset policy adalah prinsip Self
Assessment, yaitu Wajib Pajak mendaftarkan diri, menghitung,
memperhitungkan, menyetor, dan melaporkan sendiri pajak yang
terutang. Dengan kata lain pemerintah dalam hal ini aparat pajak
tidak lagi menetapkan jumlah pajak terutang, tetapi berfungsi
untuk melakukan pembinaan, sosialisasi, penelitian dan
pengawasan terhadap pelaksanaan kewajiban perpajakan. Hal ini
dimaksudkan agar dapat menggerakkan peran serta semua lapisan
subjek pajak dalam meningkatkan penerimaan dalam negeri. Untuk
itu Wajib Pajak diberi kemudahan-kemudahan dalam memenuhi
kewajiban perpajakannya. Sunset Policy di sini hadir sebagai
fasilitas/kemudahan yang diberikan kepada Wajib Pajak/Subjek
Pajak untuk memenuhi kewajiban perpajakannya.
SEJARAH
 Sistem self assessment.
 Perlu adanya keterbukaan.
 Pasal 35A: Ayat (1): Instansi/lembaga/asosiasi/pihak lain baik
swasta maupun pemerintah wajib menyampaikan data perpajakan ke
DJP.
 Ayat (2): Bila data DJP kurang mencukupi, DJP dapat secara aktif
mencari data tanpa adanya batasan harus sedang dilakukan
pemeriksaan.
 Dengan adanya Pasal 35A masyarakat yang belum memenuhi
kewajiban perpajakan mudah diketahui dan dapat dikenakan
sanksi yang memberatkan.
 Untuk menghindarkan pengenaan sanksi atas kewajiban
perpajakan masa lalu dan untuk memulai keterbukaan
pelaksanaan perpajakan di masa mendatang diberikan
kesempatan sunset policy.
LATAR BELAKANG
 Pada tahun 2008 pembetulan dilakukan secara sukarela,
sedangkan pada tahun 2015 pembetulan dilakukan sesuai data
yang dimiliki DJP, artinya DJP akan melakukan pemeriksaan
silang dengan menggunakan data yang dimilikinya sebelum
menerima pembetulan SPT yang dilakukan Wajib Pajak.
 Pada tahun 2008 Sunset policy digunakan untuk menghadapi
krisis dunia yang mengakibatkan kepada penerimaan negara
dari sektor pajak menjadi buruk, sedangkan pada tahun 2015
digunakan untuk mencapai target penerimaan pajak yang tinggi.
 Pemberian penghapusan sanksi administrasi pada Sunset Policy
Jilid I dilakukan dengan KPP tidak menerbitkan STP, sedangkan
pada Sunset Policy Jilid II ini nantinya STP atas sanksi
administrasi akan tetap diterbitkan lalu akan dihapuskan
setelah KPP menerima permohonan penghapusan dari Wajib
Pajak
PERBEDAAN
 Mendorong Wajib Pajak untuk melunasi utang pajak sebagai
usaha meningkatkan penerimaan negara
 Untuk menambah jumlah wajib pajak terdaftar, agar ke depan
dan seterusnya mulai membayar pajak.
TUJUAN
 Target Pendapatan (2015)
Awalnya (April) ditargetkan oleh DJP sebesar Rp270
Triliun, namun pada bulan Mei direvisi menjadi sebesar Rp220
Triliun.
 Target pendapatan (2008)
Target pendapatan sebesar Rp60 Triliun, namun realisasi
sebesar Rp8 Triliun.
TARGET PENDAPATAN
 Kesiapan data administrasi valid yang dimiliki DJP.
 Wajib pajak yang patuh akan menilai, kalau yang tidak patuh
saja dapat keringanan, kenapa saya harus patuh.
 Kurangnya kapasitas kuantitas dan kualitas penguasaan
materi aparat pajak mengenai sunset policy.
KENDALA
LELANG
SURAT UTANG NEGARA
LELANG
PASAR PERDANA
Lelang SUN
Lelang SUN
Tambahan
PASAR SEKUNDER Lelang Buyback
Surat Utang Negara (SUN) merupakan surat berharga berupa
surat pengakuan utang dlm mata uang rupiah maupun valas
yang dijamin pembayaran bunga dan pokoknya oleh negara,
sesuai dengan masa berlakunya.
 Lelang SUN adalah penjualan SUN di Pasar Perdana oleh
Pemerintah yang dilakukan dengan mekanisme lelang.
 Lelang SUN Tambahan (Greenshoe Option) adalah penjualan
SUN di Pasar Perdana dalam mata uang rupiah dengan cara
lelang yang dilaksanakan pada 1 (satu) hari kerja setelah
tanggal pelaksanaan Lelang SUN.
 Lelang Pembelian Kembali SUN (Buyback) adalah pembelian
kembali SUN di Pasar Sekunder oleh Pemerintah sebelum
jatuh tempo dengan cara tunai dan/atau dengan cara
penukaran dalam suatu masa penawaran yang telah
ditentukan dan diumumkan sebelumnya.
PENGERTIAN
 Dealer Utama
 Citibank N.A
 Deutsche Bank AG
 HSBC
 PT. Bank Central Asia, Tbk
 PT. Bank Danamon Indonesia, Tbk.
 PT. Bank Internasional Indonesia, Tbk
 PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk
 PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk
 PT. Bank OCBC NISP, Tbk
 PT. Bank Panin, Tbk
 PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk
 PT. Bank Permata, Tbk
 PT. Bank CIMB Niaga, Tbk
 Standard Chartered Bank
 JPMorgan Chase Bank NA.
 PT. Bahana Securities
 PT. Danareksa Sekuritas
 PT. Mandiri Sekuritas
 PT. Trimegah Securities, Tbk
 Lembaga Penjamin Simpanan
 Bank Indonesia
DAFTAR PESERTA LELANG SURAT UTANG
NEGARA
a. Menutup defisit APBN;
b. Menutup kekurangan kas jangka pendek (cash mismatch);
c. Membiayai investasi sektor public;
d. Mengelola portofolio utang pemerintah;
e. Membiayai pengeluaran pembiayaan
TUJUAN
 Pemerintah Orde Lama menerbitkan empat jenis obligasi negara
ritel tahun 1946, 1950 dan 1959. Pada Mei 1946 ada penerbitan
obligasi nasional Republik Indonesia (RI) berjangka waktu 40
tahun.Tujuannya, mengumpulkan dana masyarakat untuk
perjuangan. upaya tersebut sukses pula meredam inflasi.
 Ketika terjadi defisit hebat di tahun 1950, pemerintah mengambil
kebijakan pengguntingan uang. Separuh mata uang dipakai
sebagai alat pembayaran, dan separuh lainnya ditukar dengan
obligasi pemerintah yang kemudian dinamakan Obligasi RI 1950
 Presiden Soekarno menerbitkan obligasi konsolidasi, Penerbitan
Obligasi Konsolidasi dilakukan untuk menggantikan uang rakyat
yang dibekukan di bank-bank pemerintah. Sementara Obligasi
Berhadiah lebih bersifat sukarela sebagai dana pembangunan.
SEJARAH
 Lama kelamaan obligasi negara ini tak bisa diuangkan. Karena
obligasi tersebut diwariskan secara turun temurun. Hingga
Obligasi tahun 1950 jatuh tempo tahun 1980-an, tak ditemukan
data akurat siapa saja pemiliknya. Dana pengembaliannya pun
saat jatuh tempo tak tersosialisasi dengan baik. Banyak yang
akhirnya memvonis obligasi-obligasi negara Orde Lama itu default
alias gagal menebus kembali utangnya kepada rakyat.
 Kelemahan obligasi negara yang diterbitkan pemerintah 60 tahun
yang lalu, lanjutnya, tidak dijamin Undang-Undang.
 dengan payung hukum Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
24 Tahun 2002 Tentang Surat Utang Negara. "Kini pemilik obligasi
negara Indonesia, memperoleh jaminan pembayaran bunga dan
pokok obligasi dari negara
SEJARAH
DASAR HUKUM
• Surat Utang Negara (SUN) dan pengelolaannya diatur dalam Undang-
Undang Nomor 24 Tahun 2002 tentang Surat Utang Negara.
• Keputusan Menteri Keuangan Nomor 66/KMK.Ol/2003 tentang
Penunjukan Bank Indonesia sebagai Agen untuk melaksanakan Lelang
Surat Utang Negara di Pasar Perdana.
• Peraturan Menteri Keuangan Nomor 209/PMK.08/2009 tentang Lelang
Pembelian Kembali Surat Utang Negara.
• Peraturan Menteri Keuangan Nomor 50/PMK.08/2008 tentang Lelang
Surat Utang Negara di Pasar Perdana
• Peraturan Menteri Keuangan Nomor 217/PMK.08/2008 tentang
Penjualan SUN dalam Valuta Asing di Pasar Perdana Internasional,
sebagaimana terakhir kali diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 170/PMK.08/2009.
• Peraturan-peraturan lain yang diterbitkan oleh Bank Indonesia yang
meliputi Peraturan Bank Indonesia atau PBI dan Surat Edaran Bank
Indonesia (SE BI), terkait dengan peran Bank Indonesia sebagai agen
lelang, registrasi, kliring, setelmen SUN dan central register.
 Krisis yang terjadi pada tahun 1997 telah memberikan
dampak yang sangat luas terhadap berbagai sektor
khususnya perbankan yang semakin terpuruk. Sebagaimana
ditulis Majalah Anggaran No.79 Tahun 2002, pada kuartal
keempat tahun 1998 Neraca gabungan bank-bank umum
menunjukkan bahwa sektor ini mengalami in-solvabilitas
LATAR BELAKANG
 Untuk menyelamatkan sektor perbankan dari systemic
insolvency, maka Pemerintah saat itu memutuskan untuk
melaksanakan program restrukturisasi dan rekapitalisasi
perbankan dengan menerbitkan surat utang kepada Bank
Indonesia untuk keperluan program penjaminan dan
menerbitkan obligasi negara kepada bank-bank umum
dalam rangka rekapitalisasi perbankan. Sejak saat itulah
secara konsisten Pemerintah menerbitkan Surat Utang
Negara sampai dengan saat ini.
 Dalam perkembangan selanjutnya, Surat Utang Negara
merupakan salah satu instrumen sumber pembiayaan
anggaran manakala terjadi defisit pada APBN. APBN sampai
saat ini masih mengalami defisit yang menggambarkan
bahwa pengeluaran Negara masih lebih besar dibanding
dengan pendapatannya. Kebutuhan pembiayaan anggaran
untuk menutup defisit tersebut,baik secara nominal maupun
rasionya terhadap PDB terus mengalami kenaikan dari tahun
ke tahun
LATAR BELAKANG
 Melemahnya keadaan ekonomi.
 Penguatan dolar.
KENDALA
TARGET PENDAPATAN
79,9%x297,7
= 237,8623T
REALISASI PENDAPATAN
Sunset pulicy dan lelang sun

More Related Content

What's hot

Npwp & spt 2008 1770s
Npwp & spt 2008 1770sNpwp & spt 2008 1770s
Npwp & spt 2008 1770s
Kppkp Bangil
 
Slide acc-203-slide-p ph-badan
Slide acc-203-slide-p ph-badanSlide acc-203-slide-p ph-badan
Slide acc-203-slide-p ph-badan
Bayu Sarjono
 
Kebijakan penerimaan pemerintah
Kebijakan penerimaan pemerintahKebijakan penerimaan pemerintah
Kebijakan penerimaan pemerintah
Mulyadi Yusuf
 

What's hot (20)

Npwp & spt 2008 1770s
Npwp & spt 2008 1770sNpwp & spt 2008 1770s
Npwp & spt 2008 1770s
 
Panduan mengikuti PPS - Program Pengungkapan Sukarela
Panduan mengikuti PPS - Program Pengungkapan SukarelaPanduan mengikuti PPS - Program Pengungkapan Sukarela
Panduan mengikuti PPS - Program Pengungkapan Sukarela
 
pengampunan pajak 2022 - pps 2022 - tax amnesty 2022
pengampunan pajak 2022 - pps 2022 - tax amnesty 2022pengampunan pajak 2022 - pps 2022 - tax amnesty 2022
pengampunan pajak 2022 - pps 2022 - tax amnesty 2022
 
Politik hukum dan kebijakan publik
Politik hukum dan kebijakan publikPolitik hukum dan kebijakan publik
Politik hukum dan kebijakan publik
 
Amelia hasanah 12160137
Amelia hasanah 12160137Amelia hasanah 12160137
Amelia hasanah 12160137
 
Matakuliah Perpajakan 1
Matakuliah Perpajakan 1Matakuliah Perpajakan 1
Matakuliah Perpajakan 1
 
Potret Tindak Lanjut Temuan BPK
Potret Tindak Lanjut Temuan BPKPotret Tindak Lanjut Temuan BPK
Potret Tindak Lanjut Temuan BPK
 
Weekly update vol 3 september 2017
Weekly update vol 3 september 2017Weekly update vol 3 september 2017
Weekly update vol 3 september 2017
 
Psak 61-akuntansi-hibah-pemerintah-ias-20-gov-grant-240911
Psak 61-akuntansi-hibah-pemerintah-ias-20-gov-grant-240911Psak 61-akuntansi-hibah-pemerintah-ias-20-gov-grant-240911
Psak 61-akuntansi-hibah-pemerintah-ias-20-gov-grant-240911
 
UU No. 36 th 2008 Pajak Penghasilan - Penjelasan
UU No. 36  th 2008  Pajak Penghasilan -  PenjelasanUU No. 36  th 2008  Pajak Penghasilan -  Penjelasan
UU No. 36 th 2008 Pajak Penghasilan - Penjelasan
 
Undang - Undang No 36 Tahun 2008 PPH
Undang - Undang No 36 Tahun 2008 PPHUndang - Undang No 36 Tahun 2008 PPH
Undang - Undang No 36 Tahun 2008 PPH
 
Percepatan Serapan Anggaran
Percepatan Serapan AnggaranPercepatan Serapan Anggaran
Percepatan Serapan Anggaran
 
Makalah pph21
Makalah pph21Makalah pph21
Makalah pph21
 
Holding BUMN Terlalu Memaksakan
Holding BUMN Terlalu MemaksakanHolding BUMN Terlalu Memaksakan
Holding BUMN Terlalu Memaksakan
 
Pemutihan Pajak
Pemutihan PajakPemutihan Pajak
Pemutihan Pajak
 
Slide acc-203-slide-p ph-badan
Slide acc-203-slide-p ph-badanSlide acc-203-slide-p ph-badan
Slide acc-203-slide-p ph-badan
 
21 Inspirator Pembangunan Daerah
21 Inspirator Pembangunan Daerah21 Inspirator Pembangunan Daerah
21 Inspirator Pembangunan Daerah
 
Kebijakan penerimaan pemerintah
Kebijakan penerimaan pemerintahKebijakan penerimaan pemerintah
Kebijakan penerimaan pemerintah
 
Miching versi 2
Miching versi 2Miching versi 2
Miching versi 2
 
Tgs pratikum
Tgs pratikumTgs pratikum
Tgs pratikum
 

Similar to Sunset pulicy dan lelang sun

Bendahara dan kewajiban-pajak
Bendahara dan kewajiban-pajakBendahara dan kewajiban-pajak
Bendahara dan kewajiban-pajak
asrikartini
 
Tugas Ekonomi annez fathia Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12 ...
Tugas Ekonomi annez fathia  Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12 ...Tugas Ekonomi annez fathia  Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12 ...
Tugas Ekonomi annez fathia Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12 ...
Annez Fathia
 
Tugas Ekonomi Rahma Naulita Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12...
Tugas Ekonomi Rahma Naulita  Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12...Tugas Ekonomi Rahma Naulita  Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12...
Tugas Ekonomi Rahma Naulita Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12...
Rahma Naulita
 
Pengaruh pajak terhadap perekonomian nasional
Pengaruh pajak terhadap perekonomian nasionalPengaruh pajak terhadap perekonomian nasional
Pengaruh pajak terhadap perekonomian nasional
Veronica Silalahi II
 

Similar to Sunset pulicy dan lelang sun (20)

Generasi milenial melek pajak new.pptx
Generasi milenial melek pajak new.pptxGenerasi milenial melek pajak new.pptx
Generasi milenial melek pajak new.pptx
 
Bendahara dan kewajiban-pajak
Bendahara dan kewajiban-pajakBendahara dan kewajiban-pajak
Bendahara dan kewajiban-pajak
 
Presentation media
Presentation mediaPresentation media
Presentation media
 
serba serbi pajak di Indonesia
serba serbi pajak di Indonesiaserba serbi pajak di Indonesia
serba serbi pajak di Indonesia
 
Tugas Ekonomi annez fathia Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12 ...
Tugas Ekonomi annez fathia  Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12 ...Tugas Ekonomi annez fathia  Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12 ...
Tugas Ekonomi annez fathia Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12 ...
 
Tugas Ekonomi, Dhanny Deswita Maheswari, Ranti Pusriana, Perpajakan, SMAN 12 ...
Tugas Ekonomi, Dhanny Deswita Maheswari, Ranti Pusriana, Perpajakan, SMAN 12 ...Tugas Ekonomi, Dhanny Deswita Maheswari, Ranti Pusriana, Perpajakan, SMAN 12 ...
Tugas Ekonomi, Dhanny Deswita Maheswari, Ranti Pusriana, Perpajakan, SMAN 12 ...
 
Tugas ekonomi,Enggar fajri hasti,Ranti,Perpajakan Indonesia,SMA 12 Tanggerang...
Tugas ekonomi,Enggar fajri hasti,Ranti,Perpajakan Indonesia,SMA 12 Tanggerang...Tugas ekonomi,Enggar fajri hasti,Ranti,Perpajakan Indonesia,SMA 12 Tanggerang...
Tugas ekonomi,Enggar fajri hasti,Ranti,Perpajakan Indonesia,SMA 12 Tanggerang...
 
Tugas Ekonomi Rahma Naulita Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12...
Tugas Ekonomi Rahma Naulita  Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12...Tugas Ekonomi Rahma Naulita  Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12...
Tugas Ekonomi Rahma Naulita Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12...
 
Tugas Ekonomi Nanda Dwi Ferbiana Perpajakan 2017
Tugas Ekonomi Nanda Dwi Ferbiana Perpajakan 2017Tugas Ekonomi Nanda Dwi Ferbiana Perpajakan 2017
Tugas Ekonomi Nanda Dwi Ferbiana Perpajakan 2017
 
Presentasi ekonomi kebijakan anggaran dan fiskal
Presentasi ekonomi kebijakan anggaran dan fiskalPresentasi ekonomi kebijakan anggaran dan fiskal
Presentasi ekonomi kebijakan anggaran dan fiskal
 
Presentasi Kepala Eksekutif IKNB OJK dalam Seminar Nasional OJK di Aceh
Presentasi Kepala Eksekutif IKNB OJK dalam Seminar Nasional OJK di AcehPresentasi Kepala Eksekutif IKNB OJK dalam Seminar Nasional OJK di Aceh
Presentasi Kepala Eksekutif IKNB OJK dalam Seminar Nasional OJK di Aceh
 
perpajakan
perpajakanperpajakan
perpajakan
 
PP 35 PAJAK NEW.pptx
PP 35 PAJAK NEW.pptxPP 35 PAJAK NEW.pptx
PP 35 PAJAK NEW.pptx
 
pp35pajaknew-230701075025-6d0c6a2e.pdf
pp35pajaknew-230701075025-6d0c6a2e.pdfpp35pajaknew-230701075025-6d0c6a2e.pdf
pp35pajaknew-230701075025-6d0c6a2e.pdf
 
5 kebijakan pemerintahan jokowi jk
5 kebijakan pemerintahan jokowi jk5 kebijakan pemerintahan jokowi jk
5 kebijakan pemerintahan jokowi jk
 
Penagihan piutang pajak di masa pandemi sebagai upaya menambah penerimaan pajak
Penagihan piutang pajak di masa pandemi sebagai upaya menambah penerimaan pajakPenagihan piutang pajak di masa pandemi sebagai upaya menambah penerimaan pajak
Penagihan piutang pajak di masa pandemi sebagai upaya menambah penerimaan pajak
 
Revisi Tugas Kelompok 2_Perpajakan.pptx
Revisi Tugas Kelompok 2_Perpajakan.pptxRevisi Tugas Kelompok 2_Perpajakan.pptx
Revisi Tugas Kelompok 2_Perpajakan.pptx
 
Pengaruh pajak terhadap perekonomian nasional
Pengaruh pajak terhadap perekonomian nasionalPengaruh pajak terhadap perekonomian nasional
Pengaruh pajak terhadap perekonomian nasional
 
Tax Guide 04 Apr_2017_indonesia
Tax Guide 04 Apr_2017_indonesiaTax Guide 04 Apr_2017_indonesia
Tax Guide 04 Apr_2017_indonesia
 
Slide-1-Pengantar-Perpajakan.pptx
Slide-1-Pengantar-Perpajakan.pptxSlide-1-Pengantar-Perpajakan.pptx
Slide-1-Pengantar-Perpajakan.pptx
 

Recently uploaded

Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
RIMA685626
 

Recently uploaded (20)

PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 

Sunset pulicy dan lelang sun

  • 1. ANDARU ESKA DEA FIDYA ERWIN GALVANI FAWZAN FADLY FRANKLYN SAM GANGSAR RIZKI SUNSET POLICY DAN LELANG SURAT UTANG NEGARA
  • 2.  PENGERTIAN  SEJARAH  LATAR BELAKANG  PERBEDAAN  TUJUAN  TARGET PENDAPATAN  KENDALA SUNSET POLICY
  • 3.  Sunset policy merupakan fasilitas penghapusan sanksi pajak penghasilan orang pribadi atau badan berupa bunga atas kekurangan pembayaran pajak yang dapat dinikmati oleh masyarakat baik yang belum memiliki NPWP maupun yang telah memiliki NPWP. PENGERTIAN
  • 4.  Untuk menghindari masyarakat dari pengenaan sanksi perpajakan yang timbul apabila masyarakat tidak melaksanakan kewajiban perpajakannya secara benar, DJP di tahun 2008 memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat untuk memulai memenuhi kewajiban perpajakan secara sukarela dan melaksanakannya dengan benar. Sehingga DJP membuat suatu kebijakan yang hanya berlaku dalam satu tahun, yaitu mulai dari 1 Januari 2008 sampai 31 Desember 2008 yang disebut dengan “Sunset Policy”. Dengan pertimbangan animo masyarakat yang cenderung ramai memanfaatkan Sunset Policy pada akhir tahun 2008, maka Direktur jenderal Pajak mengeluarkan kebijakan perpanjangan yaitu sampai 28 Februari 2009 untuk Wajib Pajak Pribadi dan 31 Maret 2009 untuk Wajib Pajak Badan. Sunset Policy adalah kebijakan pemberian fasilitas perpajakan, yang berlaku hanya di tahun 2008, dalam bentuk penghapusan sanksi administrasi perpajakan berupa bunga yang diatur. SEJARAH
  • 5.  Pihak-pihak yang dapat memanfaatkan Sunset Policy adalah:  Orang Pribadi yang belum memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), yang dalam tahun 2008 secara sukarela mendaftarkan diri untuk memperoleh NPWP dan menyampaikan SPT Tahunan PPh untuk tahun pajak 2007 dan tahun-tahun pajak sebelumnya paling lambat 31 Maret 2009.  Wajib Pajak Orang Pribadi dan Badan yang telah memiliki NPWP sebelum tahun 2008, yang menyampaikan pembetulan SPT Tahunan PPh Tahun Pajak 2006 dan tahun-tahun pajak sebelumnya untuk melaporkan penghasilan yang belum diperhitungkan dalam pelaporan SPT Tahunan PPh yang telah disampaikan. SEJARAH
  • 6.  Kebijakan Sunset Policy bersifat khusus yang hanya berlaku dalam jangka waktu terbatas, sehingga beberapa ketentuan umum KUP tidak berlaku. Ketentuan umum yang tidak berlaku tersebut seperti Undang-Undang KUP Pasal 8 ayat 1 yaitu:  Pembatasan jangka waktu 2 (dua) tahun untuk pembetulan SPT tahun PPh  Persyaratan belum dilakukan pemeriksaan  Yang menjadi konsep dasar sunset policy adalah prinsip Self Assessment, yaitu Wajib Pajak mendaftarkan diri, menghitung, memperhitungkan, menyetor, dan melaporkan sendiri pajak yang terutang. Dengan kata lain pemerintah dalam hal ini aparat pajak tidak lagi menetapkan jumlah pajak terutang, tetapi berfungsi untuk melakukan pembinaan, sosialisasi, penelitian dan pengawasan terhadap pelaksanaan kewajiban perpajakan. Hal ini dimaksudkan agar dapat menggerakkan peran serta semua lapisan subjek pajak dalam meningkatkan penerimaan dalam negeri. Untuk itu Wajib Pajak diberi kemudahan-kemudahan dalam memenuhi kewajiban perpajakannya. Sunset Policy di sini hadir sebagai fasilitas/kemudahan yang diberikan kepada Wajib Pajak/Subjek Pajak untuk memenuhi kewajiban perpajakannya. SEJARAH
  • 7.  Sistem self assessment.  Perlu adanya keterbukaan.  Pasal 35A: Ayat (1): Instansi/lembaga/asosiasi/pihak lain baik swasta maupun pemerintah wajib menyampaikan data perpajakan ke DJP.  Ayat (2): Bila data DJP kurang mencukupi, DJP dapat secara aktif mencari data tanpa adanya batasan harus sedang dilakukan pemeriksaan.  Dengan adanya Pasal 35A masyarakat yang belum memenuhi kewajiban perpajakan mudah diketahui dan dapat dikenakan sanksi yang memberatkan.  Untuk menghindarkan pengenaan sanksi atas kewajiban perpajakan masa lalu dan untuk memulai keterbukaan pelaksanaan perpajakan di masa mendatang diberikan kesempatan sunset policy. LATAR BELAKANG
  • 8.  Pada tahun 2008 pembetulan dilakukan secara sukarela, sedangkan pada tahun 2015 pembetulan dilakukan sesuai data yang dimiliki DJP, artinya DJP akan melakukan pemeriksaan silang dengan menggunakan data yang dimilikinya sebelum menerima pembetulan SPT yang dilakukan Wajib Pajak.  Pada tahun 2008 Sunset policy digunakan untuk menghadapi krisis dunia yang mengakibatkan kepada penerimaan negara dari sektor pajak menjadi buruk, sedangkan pada tahun 2015 digunakan untuk mencapai target penerimaan pajak yang tinggi.  Pemberian penghapusan sanksi administrasi pada Sunset Policy Jilid I dilakukan dengan KPP tidak menerbitkan STP, sedangkan pada Sunset Policy Jilid II ini nantinya STP atas sanksi administrasi akan tetap diterbitkan lalu akan dihapuskan setelah KPP menerima permohonan penghapusan dari Wajib Pajak PERBEDAAN
  • 9.  Mendorong Wajib Pajak untuk melunasi utang pajak sebagai usaha meningkatkan penerimaan negara  Untuk menambah jumlah wajib pajak terdaftar, agar ke depan dan seterusnya mulai membayar pajak. TUJUAN
  • 10.  Target Pendapatan (2015) Awalnya (April) ditargetkan oleh DJP sebesar Rp270 Triliun, namun pada bulan Mei direvisi menjadi sebesar Rp220 Triliun.  Target pendapatan (2008) Target pendapatan sebesar Rp60 Triliun, namun realisasi sebesar Rp8 Triliun. TARGET PENDAPATAN
  • 11.  Kesiapan data administrasi valid yang dimiliki DJP.  Wajib pajak yang patuh akan menilai, kalau yang tidak patuh saja dapat keringanan, kenapa saya harus patuh.  Kurangnya kapasitas kuantitas dan kualitas penguasaan materi aparat pajak mengenai sunset policy. KENDALA
  • 13. LELANG PASAR PERDANA Lelang SUN Lelang SUN Tambahan PASAR SEKUNDER Lelang Buyback
  • 14. Surat Utang Negara (SUN) merupakan surat berharga berupa surat pengakuan utang dlm mata uang rupiah maupun valas yang dijamin pembayaran bunga dan pokoknya oleh negara, sesuai dengan masa berlakunya.  Lelang SUN adalah penjualan SUN di Pasar Perdana oleh Pemerintah yang dilakukan dengan mekanisme lelang.  Lelang SUN Tambahan (Greenshoe Option) adalah penjualan SUN di Pasar Perdana dalam mata uang rupiah dengan cara lelang yang dilaksanakan pada 1 (satu) hari kerja setelah tanggal pelaksanaan Lelang SUN.  Lelang Pembelian Kembali SUN (Buyback) adalah pembelian kembali SUN di Pasar Sekunder oleh Pemerintah sebelum jatuh tempo dengan cara tunai dan/atau dengan cara penukaran dalam suatu masa penawaran yang telah ditentukan dan diumumkan sebelumnya. PENGERTIAN
  • 15.  Dealer Utama  Citibank N.A  Deutsche Bank AG  HSBC  PT. Bank Central Asia, Tbk  PT. Bank Danamon Indonesia, Tbk.  PT. Bank Internasional Indonesia, Tbk  PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk  PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk  PT. Bank OCBC NISP, Tbk  PT. Bank Panin, Tbk  PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk  PT. Bank Permata, Tbk  PT. Bank CIMB Niaga, Tbk  Standard Chartered Bank  JPMorgan Chase Bank NA.  PT. Bahana Securities  PT. Danareksa Sekuritas  PT. Mandiri Sekuritas  PT. Trimegah Securities, Tbk  Lembaga Penjamin Simpanan  Bank Indonesia DAFTAR PESERTA LELANG SURAT UTANG NEGARA
  • 16. a. Menutup defisit APBN; b. Menutup kekurangan kas jangka pendek (cash mismatch); c. Membiayai investasi sektor public; d. Mengelola portofolio utang pemerintah; e. Membiayai pengeluaran pembiayaan TUJUAN
  • 17.  Pemerintah Orde Lama menerbitkan empat jenis obligasi negara ritel tahun 1946, 1950 dan 1959. Pada Mei 1946 ada penerbitan obligasi nasional Republik Indonesia (RI) berjangka waktu 40 tahun.Tujuannya, mengumpulkan dana masyarakat untuk perjuangan. upaya tersebut sukses pula meredam inflasi.  Ketika terjadi defisit hebat di tahun 1950, pemerintah mengambil kebijakan pengguntingan uang. Separuh mata uang dipakai sebagai alat pembayaran, dan separuh lainnya ditukar dengan obligasi pemerintah yang kemudian dinamakan Obligasi RI 1950  Presiden Soekarno menerbitkan obligasi konsolidasi, Penerbitan Obligasi Konsolidasi dilakukan untuk menggantikan uang rakyat yang dibekukan di bank-bank pemerintah. Sementara Obligasi Berhadiah lebih bersifat sukarela sebagai dana pembangunan. SEJARAH
  • 18.  Lama kelamaan obligasi negara ini tak bisa diuangkan. Karena obligasi tersebut diwariskan secara turun temurun. Hingga Obligasi tahun 1950 jatuh tempo tahun 1980-an, tak ditemukan data akurat siapa saja pemiliknya. Dana pengembaliannya pun saat jatuh tempo tak tersosialisasi dengan baik. Banyak yang akhirnya memvonis obligasi-obligasi negara Orde Lama itu default alias gagal menebus kembali utangnya kepada rakyat.  Kelemahan obligasi negara yang diterbitkan pemerintah 60 tahun yang lalu, lanjutnya, tidak dijamin Undang-Undang.  dengan payung hukum Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2002 Tentang Surat Utang Negara. "Kini pemilik obligasi negara Indonesia, memperoleh jaminan pembayaran bunga dan pokok obligasi dari negara SEJARAH
  • 19. DASAR HUKUM • Surat Utang Negara (SUN) dan pengelolaannya diatur dalam Undang- Undang Nomor 24 Tahun 2002 tentang Surat Utang Negara. • Keputusan Menteri Keuangan Nomor 66/KMK.Ol/2003 tentang Penunjukan Bank Indonesia sebagai Agen untuk melaksanakan Lelang Surat Utang Negara di Pasar Perdana. • Peraturan Menteri Keuangan Nomor 209/PMK.08/2009 tentang Lelang Pembelian Kembali Surat Utang Negara. • Peraturan Menteri Keuangan Nomor 50/PMK.08/2008 tentang Lelang Surat Utang Negara di Pasar Perdana • Peraturan Menteri Keuangan Nomor 217/PMK.08/2008 tentang Penjualan SUN dalam Valuta Asing di Pasar Perdana Internasional, sebagaimana terakhir kali diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 170/PMK.08/2009. • Peraturan-peraturan lain yang diterbitkan oleh Bank Indonesia yang meliputi Peraturan Bank Indonesia atau PBI dan Surat Edaran Bank Indonesia (SE BI), terkait dengan peran Bank Indonesia sebagai agen lelang, registrasi, kliring, setelmen SUN dan central register.
  • 20.  Krisis yang terjadi pada tahun 1997 telah memberikan dampak yang sangat luas terhadap berbagai sektor khususnya perbankan yang semakin terpuruk. Sebagaimana ditulis Majalah Anggaran No.79 Tahun 2002, pada kuartal keempat tahun 1998 Neraca gabungan bank-bank umum menunjukkan bahwa sektor ini mengalami in-solvabilitas LATAR BELAKANG
  • 21.  Untuk menyelamatkan sektor perbankan dari systemic insolvency, maka Pemerintah saat itu memutuskan untuk melaksanakan program restrukturisasi dan rekapitalisasi perbankan dengan menerbitkan surat utang kepada Bank Indonesia untuk keperluan program penjaminan dan menerbitkan obligasi negara kepada bank-bank umum dalam rangka rekapitalisasi perbankan. Sejak saat itulah secara konsisten Pemerintah menerbitkan Surat Utang Negara sampai dengan saat ini.  Dalam perkembangan selanjutnya, Surat Utang Negara merupakan salah satu instrumen sumber pembiayaan anggaran manakala terjadi defisit pada APBN. APBN sampai saat ini masih mengalami defisit yang menggambarkan bahwa pengeluaran Negara masih lebih besar dibanding dengan pendapatannya. Kebutuhan pembiayaan anggaran untuk menutup defisit tersebut,baik secara nominal maupun rasionya terhadap PDB terus mengalami kenaikan dari tahun ke tahun LATAR BELAKANG
  • 22.  Melemahnya keadaan ekonomi.  Penguatan dolar. KENDALA