SlideShare a Scribd company logo
MODUL RANGKAIAN LISTRIK




    UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA




  MODUL RANGKAIAN LISTRIK

    1. HUKUM OHM (SERI DAN PARALEL)
        2. HUKUM KIRCHOFF (LOOP)
3. TRANSFORMASI DELTA KE BINTANG DAN
            BINTANG KE DELTA




              PROGRAM STUDI:
       PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA




        DISUSUN BERDASARKAN REFERENSI

             OLEH: ABDULLAH HAJIS




    TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
MODUL RANGKAIAN LISTRIK


                                  KATA PENGANTAR



       Materi ini disusun dalam bentuk modul / paket pembelajaran yang berisi uraian
materi dasar untuk sedikit membantu rekan mahasiswa dalam memahami rangkaian listrik
yang membahas tentang HUKUM OHM (SERI DAN PARALEL), HUKUM KIRCHOFF (LOOP),
TRANSFORMASI DELTA KE BINTANG DAN BINTANG KE DELTA, TEOREMA THEVENIN DAN
NORTON.

      Tujuan modul ini dibuat untuk membantu rekan mahasiswa jurusan teknik elektro
dengan mata kuliah yang mengenai rangkaian listrik. Sehingga, rekan mahasiswa dapat lebih
mudah memahami materi dan praktek mata kuliah ditingkat selanjutnya.

     Demikian, mudah-mudahan modul ini dapat bermanfaat dalam mendukung
pemahaman rekan mahasiswa di jurusan teknik elektro.




                                                               Bekasi, 1 Nopember 2012



                                                                       Penyusun




                                                                                     ii



               TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
MODUL RANGKAIAN LISTRIK

                                                      DAFTAR ISI




Kata Pengantar.......................................................................................................ii
Daftar Isi..................................................................................................................iii

Kegiatan Belajar 1. Hukum Ohm (seri dan paralel).............................................1
a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran............................................................................1
b. Uraian Materi........................................................................................................1
c. Rangkuman..........................................................................................................5
d. Tugas...................................................................................................................5
e. Tes Formatif.........................................................................................................6
f. Lembar Kerja.........................................................................................................6

Kegiatan Belajar 2. Hukum Kirchoff (loop)..........................................................8
a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran............................................................................8
b. Uraian Materi........................................................................................................8
c. Rangkuman........................................................................................................18
d. Tugas.................................................................................................................19
e. Tes Formatif.......................................................................................................19
f. Lembar Kerja.......................................................................................................20

Kegiatan Belajar 3. Transformasi Delta ke Bintang dan Bintang ke
Delta.......................................................................................................................21
a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran..........................................................................21
b. Uraian Materi......................................................................................................21
c. Contoh Soal........................................................................................................22

Penutup.................................................................................................................25




                                                                                                                             iii
Kegiatan belajar 1.


                      TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
MODUL RANGKAIAN LISTRIK

Hukum Ohm

a. Tujuan pembelajaran:
     Peserta didik dapat memahami konsep dasar Hukum Ohm.
     Peserta didik dapat menjelaskan konsep dasar hukum Ohm.
     Peserta didik dapat menyelesaikan soal-soal dasar hukum Ohm.

b. Uraian materi
  Hukum Ohm

       Hambatan atau disebut juga tahanan atau resistansi adalah sesuatu yang sering
  dibicarakan dalam bidang fisika elektronika. Apa sebenarnya fungsi dari hambatan
  tersebut? Dari data pengamatan kalian menunjukkan ada hubungan yang menarik antara
  kuat arus dan hambatan. Jika nilai hambatan diperbesar maka kuat arus akan menurun
  untuk beda potensial yang tetap, sehingga bisa ditulis:




  Persaman di atas menunjukkan bahwa hambatan berbanding terbalik dengan kuat arus.
  Dari Tabel 9.1 ditunjukkan bahwa jika nilai hambatan konstan maka hubungan antara kuat
  arus dan beda potesial adalah berbanding lurus, dengan kata lain semakin besar beda
  potensial makin besar kuat arusnya, lihat Gambar 9.1. Secara matematika dapat ditulis,




  Penggabungan ke dua persamaan dapat ditulis:




  Persamaan di atas disebut hukum Ohm, dengan R adalah hambatan yang dinyatakan dalam
  satuan ohm ditulis dalam simbol Ω (omega). Berdasarkan hukum Ohm, 1 ohm
  didefinisikan sebagai hambatan yang digunakan dalam suatu rangkaian yang dilewati
  kuat arus sebesar 1 ampere dengan beda potensial 1 volt. Oleh karena itu, kita dapat
  mendefinisikan pengertian hambatan yaitu perbandingan antara beda potensial dan kuat
  arus.




                                                                                    1


               TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
MODUL RANGKAIAN LISTRIK

Ampere

    Definisi satu ampere adalah satu coulomb muatan yang bergerak melalui sebuah titik
dalam satu sekon. Arus listrik dapat terjadi apabila di dalam sebuah rangkaian terdapat
beda potensial. Hubungan antara kuat arus listrik dan beda potensial listrik secara grafik
dapat dilihat pada Gambar 9.1. Hubungan linier antara kuat arus dan beda potensial
menunjukkan makin besar beda potensial makin besar kuat arusnya. Hubungan
kesebandingan antara beda potensial dan kuat arus perlu adanya faktor pembanding yang
disebut hambatan.

Contoh Soal pada sebuah percobaan hukum Ohm, diperoleh grafik seperti pada gambar di
bawah ini!

1.




Dari grafik tersebut, tentukan besar hambatan yang digunakan!




2. Perhatikan tabel di bawah ini!




                                                                                      2


             TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
MODUL RANGKAIAN LISTRIK

Berdasarkan tabel di atas, berapa besar hambatan
yang digunakan untuk percobaan!




Penggunaan Hukum Ohm pada rangkaian

 Sebagai pembagi tegangan pada rangkaian seri dengan aliran arus yang sama, karena
  hanya ada satu jalur penghantar.
  -) Seri -> V = V1 + V2
 Sebagai pembagi arus pada rangkaian paralel dengan tegangan yang sama, karena
  memiliki jalur penghantar lebih dari satu.
  -) Paralel -> I (total) = I1 + I2

    -) Pembuktian bahwa rangkaian seri -> V = V1 + V2:




                                                                               3



             TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
MODUL RANGKAIAN LISTRIK

   Menentukan nilai resistor total yang terpasang seri
   Rs = R1 + R2
   Rs = 4 + 6
   Rs = 10 ohm

   Menentukan arus total
   I = V/R  I = 5/10  I = 0,5 Ampere

   Menentukan tegangan (V1)
   V1 = I . R1
   V1 = 0,5 . 4
   V1 = 2 volt

   Menentukan tegangan (V2)
   V2 = I . R2
   V2 = 0,5 . 6
   V2 = 3 volt

   V = V1 + V2
   5=2+3           (terbukti)

-) Pembuktian bahwa rangkaian paralel -> I (total) = I1 + I2:




   Menentukan nilai resistor total yang terpasang paralel
   1/Rp = 1/R1 + 1/R2
   1/Rp = 1/3 + 1/6
   1/Rp = 2+1/6
   1/Rp = 3/6
   3 Rp = 6
     Rp = 6/3
     Rp = 2 ohm

   Menentukan arus total
   I = V/Rp  I = 5/2  I = 2,5 Ampere

   Menentukan arus (I1)



            TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
MODUL RANGKAIAN LISTRIK

    I1 = V/R1  I = 5/3  I1 = 1,666 Ampere                                   4
    Menentukan arus (I2)
    I2 = V/R2  I = 5/6  I2 = 0,833 Ampere

    I total = I1 + I2
    2,5 = 1,666 + 0,833    (terbukti)

c. Rangkuman

    Arus listrik adalah muatan yang bergerak per satuan waktu.
    Arus listrik dapat terjadi apabila di dalam sebuah rangkaian terdapat beda
      potensial.
    Tegangan berbanding lurus dengan arus.
    Arus berbanding terbalik dengan hambatan.
     Pada rangkaian seri dapat membagi tegangan dengan aliran arus yang sama,
      karena hanya ada satu jalur penghantar.
     Pada rangkaian paralel dapat membagi arus dengan tegangan yang sama, karena
      memiliki jalur penghantar lebih dari satu.

d. Tugas

  1. Hitunglah tegangan pada tiap-tiap resistor (R1, R2 & R3)!




  2. Hitunglah kuat arus pada tiap-tiap resistor (R1, R2 & R3)!




            TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
MODUL RANGKAIAN LISTRIK




                                                                                                       5
e. Tes Formatif

  1. Apa yang dimaksud dengan hukum Ohm? Jelaskan!
  2. Apa yang dimaksud dengan:
    a). tegangan?
    b). kuat arus?
    c). hambatan?
  3. Apa yang dimaksud dengan:
    a). rangkaian seri?
    b). rangkaian paralel?
  4. Apakah arus listrik akan mengalir jika ada perbedaan potensial? Jika ada, jelaskan!
  5. Apakah Listrik itu ghaib? Coba bayangkan!
  6. Katanya arus listrik itu mengalir, apakah mengalir seperti air?



f. Lembar Kerja

  Pengujian ketelitian pengukuran
  Dan membandingkan keakuratan alat ukur

  Alat dan bahan
   1. Project Board . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .       1 buah
   2. AVO meter . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .       1 unit
   3. Kabel pejal . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .   secukupnya
   4. Adaptor 12 volt / 500 mA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .                1 unit
   5. Resistor 50 Ohm . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .         1 pcs
   6. Resistor 100 Ohm . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .          1 pcs
   7. Resistor 150 Ohm . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .          1 pcs


  Gambar rangkaian seri


                 TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
MODUL RANGKAIAN LISTRIK




                                                                               6
  Gambar rangkaian paralel




  Instruksi kerja
   Rakitlah Komponen seperti pada rangkaian diatas dan dengan alat dan bahan yang
  telah disebutkan diatas!
   Ukurlah hambatan tiap-tiap resistor dengan menggunakan AVO meter Analog dan
  Digital (atur selektor kearah ohm meter) tanpa menghubungkan sumber tegangan ke
  rangkaian resistor tersebut dan catat hasilnya ke dalam tabel!
   Hitung dan ukurlah kuat arus pada tiap-tiap resistor dengan AVO meter Analog
  dan Digital (atur selektor kearah ampere meter) dengan menghubungkan sumber
  tegangan ke rangkaian resistor tersebut dan catat hasilnya ke dalam tabel!
   Hitung dan ukurlah tegangan pada tiap-tiap resistor dengan AVO meter Analog
  dan Digital (atur selektor kearah volt meter) dengan menghubungkan sumber
  tegangan ke rangkaian resistor tersebut dan catat hasilnya ke dalam tabel!

   Tabel rangkaian seri
 Perolehan angka         Tegangan             Arus             Hambatan
                      V1   V2    V3    I1     I2   I3      R1   R2   R3
Hasil perhitungan /                                         50   100   150
angka tepat


            TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
MODUL RANGKAIAN LISTRIK

  AVO meter Analog
  AVO meter Digital


     Tabel rangkaian paralel
    Perolehan angka          Tegangan             Arus              Hambatan
                        V1     V2    V3     I1    I2   I3       R1   R2   R3
  Hasil perhitungan /                                            50   100   150
  angka tepat
  AVO meter Analog
  AVO meter Digital


                                                                                   7
Kegiatan belajar 2.
Hukum Kirchoff

  a. Tujuan pembelajaran:

    Peserta didik dapat memahami konsep hukum 1 kirchoff dan 2 kirchoff
    Peserta didik dapat menjelaskan konsep hukum 1 kirchoff dan 2 kirchoff
    Peserta didik dapat menyelesaikan soal-soal hukum 1 kirchoff dan 2 kirchoff

  b. Uraian materi




         Gustaf Robert Kirchoff adalah seorang fisikawan jerman yang berkontribusi
     pada pemahaman konsep dasar teori rangkaian listrik, spektroskopi, dan emisi
     radiasi benda hitam yang dihasilkan oleh benda-benda yang dipanaskan.

         Dalam kelistrikan, sumbangan utamanya adalah dua hukum dasar
     rangkaian, yang kita kenal sekarang dengan Hukum I dan Hukum II Kirchoff.
     Kedua hukum dasar rangkaian ini sangat bermanfaat untuk menganalisis
     rangkaian-rangkaian listrik majemuk yang cukup rumit. Akan tetapi sebagian
     orang menyebut kedua hukum ini dengan Aturan Kirchoff, karena dia terlahir
     dari hukum-hukum dasar yang sudah ada sebelumnya, yaitu hukum kekekalan
     energi dan hukum kekekalan muatan listrik.



                TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
MODUL RANGKAIAN LISTRIK



                        Hukum Kirchhoff
     Di dalam rangkaian listrik (terdiri dari sumber tegangan dan komponen-
komponen), maka akan berlaku Hukum-hukum kirchhoff. Hukum ini terdiri dari
hukum kirchhoff tegangan (Kirchhoff voltage law atau KVL) dan hukum
Kirchhoff arus (Kirchhoff Current Law atau KCL).




                                                                             8

Hukum Kirchhoff Tegangan

     Hukum ini menyebutkan bahwa di dalam suatu lup tertutup maka jumlah
sumber tegangan serta tegangan jatuh adalah nol.




        Gambar 1. Contoh suatu ikal tertutup dari rangkaian listrik

         Seperti diperlihatkan dalam Gambar 1 di atas, rangkaian ini terdiri dari
sumber tegangan dan empat buah komponen. Jika sumber tegangan dijumlah
dengan tegangan jatuh pada keempat komponen, maka hasilnya adalah nol,
seperti ditunjukan oleh persamaan berikut.




Hukum Kirchhoff Arus

 Hukum Kirchhoff arus menyebutkan bahwa dalam suatu simpul percabangan,
maka jumlah arus listrik yang menuju simpul percabangan dan yang
meninggalkan percabangan adalah nol.




         TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
MODUL RANGKAIAN LISTRIK




         Gambar 2. Percabangan arus listrik dalam suatu simpul              9

      Gambar 2 adalah contoh percabangan arus listrik dalam suatu simpul.
Dalam Gambar 2, terdapat tiga komponen arus yang menuju simpul dan tiga
komponen arus yang meninggalkan simpul. Jika keenam komponen arus ini
dijumlahkan maka hasilnya adalah nol, seperti diperlihatkan dalam persamaan
berikut.




Hukum I Kirchoff
        Hukum I Kirchoff merupakan hukum kekekalan muatan listrik yang
menyatakan bahwa jumlah muatan listrik yang ada pada sebuah sistem
tertutup adalah tetap. Hal ini berarti dalam suatu rangkaian bercabang, jumlah
kuat arus listrik yang masuk pada suatu percabangan sama dengan jumlah
kuat      arus      listrik    yang       ke     luar     percabangan      itu.

Bagaimana         Bunyi         Hukum          Kirchoff      I       ?
Hukum Kirchoff I berbunyi "jumlah aljabar dari arus yang menuju/ masuk
dengan arus yang meninggalkan/keluar pada satu titik sambungan/cabang
sama dengan nol".

Untuk lebih jelasnya tentang Hukum I Kirchoff, perhatikanlah rangkaian berikut
ini:




         TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
MODUL RANGKAIAN LISTRIK




                                                                              10
    Hukum II Kirchoff

         Jumlah aljabar tegangan dalam suatu rangkaian tertutup selalu sama
    dengan nol.

    Perhatikan:

•    Bila arus sesuai dengan arah lintasan tertutup yang diambil, maka I bertanda
     positif.
•    Bila arah arus berlawanan dengan arah lintasan tertutup yang diambil, maka I
     bertanda negatif (—).
•    Untuk gaya gerak listrik atau gglnya bila arah lintasan dari kutub positif ke
     kutub negatif, maka ggl (E) bertanda positif (+). Sedangkan pada seat arah
     lintasan dari kutub negatif ke kutub positif maka E bertanda negatif (—).

    CONTOH SOAL
    1. Diketahui : Gambar seperti di bawah :




             TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
MODUL RANGKAIAN LISTRIK




                                  R1 = 2 Ohm
                                  R2 = 3 Ohm
                                  E = 10 Ohm

Ditanya :
a. I ?
b. VAB ?

Jawab :
Diambil lintasan seperti panah,
VAB + VBC + VCD + VDA = 0
I R1 + I R 2 + 0 - E = 0
I ( 2 + 3) - 10 = 0
5 I - 10 = 0
5 I = 10
I = 10/2
I=2A
VAB = I R1
VAB = 2 x 2 = 4 V

                                                                        11
Hukum II Kirchoff

      Hukum II Kirchoff adalah hukum kekekalan energi yang diterapkan dalam
suatu rangkaian tertutup. Hukum ini menyatakan bahwa jumlah aljabar dari
GGL (Gaya Gerak Listrik) sumber beda potensial dalam sebuah rangkaian
tertutup (loop) sma dengan nol. Secara matematis, Hukum II Kirchoff ini
dirumuskan dengan persamaan:




      Di mana V adalah beda potensial komponen komponen dalam rangkaian
(kecuali sumber ggl) dan E adalah ggl sumber. Untuk lebih jelasnya mengenai
Hukum II Kirchoff, perhatikanlah sebuah rangkaian tertutup sederhana berikut
ini :




            TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
MODUL RANGKAIAN LISTRIK




      Dari rangkaian sederhana di atas, maka akan berlaku persamaan berikut
(anggap arah loop searah arah arus)
I . R + I . r - E = 0..............1)
E = I (R + r)
I = E/(R + r)
Persamaan 1 dapat ditulis dalam bentuk lain seperti berikut :
I.R=E-I.r
      Di mana I . R adalah beda potensial pada komponen resistor R, yang juga
sering disebut dengan tegangan jepit

Soal Fisika Terkait Hukum Kirchoff :

    Diberikan sebuah rangkaian yang terdiri dari dua buah loop dengan data
sebagai berikut :
E1 = 6 volt
E2 = 9 volt
E3 = 12 volt




                                                                          12
Tentukan :
a) Kuat arus yang melalui R1 , R2 dan R3
b) Beda potensial antara titik B dan C
c) Beda potensial antara titik B dan D
d) Daya pada hambatan R1

Penyelesaian:

a) Kuat arus yang melalui R1 , R2 dan R3

Langkah-langkah standar :
- menentukan arah arus
- menentukan arah loop
- masukkan hukum kirchoff arus
- masukkan hukum kirchoff tegangan
- menyelesaikan persamaan yang ada



         TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
MODUL RANGKAIAN LISTRIK


Misalkan arah arus dan arah loop seperti gambar berikut :




Hukum Kirchoff Arus dan Tegangan :


Loop 1




(Persamaan I)

Loop II




(Persamaan II)




                                                              13
Gabungan persamaan I dan II :


b) Beda potensial antara titik B dan C




c) Beda potensial antara titik B dan D




d) Daya pada hambatan R1




          TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
MODUL RANGKAIAN LISTRIK

Penerapan Hukum Ohm dan Hukum I Kirchhoff
        Sumber tegangan adalah alat yang dapat menimbulkan beda potensial
listrik. Sebuah sumber tegangan memiliki energi yang dapat digunakan untuk
mengalirkan arus listrik disebut GGL, E. Sumbersumber tegangan pada
umumnya memiliki hambatan yang disebut hambatan dalam r. Secara umum,
sebuah rangkaian listrik selalu berlaku hukum Ohm dan hukum I Kirchhoff.
Misal, sebuah rangkaian listrik sederhana yang terdiri atas sebuah hambatan
luar, R, sumber tegangan, E, dan hambatan dalam r, lihat pada Gambar 9.11!




    Apabila hambatannya lebih dari satu, maka R ini merupakan hambatan
pengganti dari beberapa hambatan tersebut. Kuat arus yang mengalir dalam
rangkaian adalah sebagai berikut:




                                                                             14

    Jika dalam suatu rangkaian terdiri atas beberapa baterai baik tersusun
secara seri maupun paralel, maka Persamaan di atas dapat ditulis kembali,
untuk seri,




     Dengan Es = nE, rs = nR, dan n adalah banyaknya baterai yang
digunakan untuk rangkaian seri, sedang untuk rangkaian paralel:


         TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
MODUL RANGKAIAN LISTRIK




Karena EP= E dan rp=(r/n) maka persamaan di atas, dapat ditulis kembali,




                                                                           15




          TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
MODUL RANGKAIAN LISTRIK




                                       16


TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
MODUL RANGKAIAN LISTRIK




                                       17



TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
MODUL RANGKAIAN LISTRIK

c. Rangkuman




                                                 18


          TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
MODUL RANGKAIAN LISTRIK

d. Tugas

  1.




  a. Berapa tegangan pada R1 (V1)?
  b. Berapa tegangan pada R2 (V2)?

  2.




  a. Hitunglah!
    V1?
    V2?
    V3?
    V4?




e. Tes Formatif

  1. Apa yang dimaksud dengan hukum kirchoff?
  2. Apa yang dijelaskan hukum 1 kirchoff?
  3. Apa yang dijelaskan hukum 2 kirchoff?
  4. Apa hubungannya antara hukum kirchoff dengan hukum ohm?




                                                               19


            TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
MODUL RANGKAIAN LISTRIK

f. Lembar Kerja




  1. Apakah kuat arus di R1 dan R2 sama?
  2. Apakah kuat arus di R1 dan R3 sama?
  3. Apakah kuat arus di R2 dan R4 sama?
  4. Apakah kuat arus di R1 = R2 + R3?
  5. Analisis dan hitunglah yang belum diketahui pada rangkaian diatas, setelah itu
  tulislah hasilnya ke dalam tabel dibawah ini!



V1        V2          V3          V4           I1          I2          I3         I4




                                                                                       20


            TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
MODUL RANGKAIAN LISTRIK

Kegiatan belajar 3.
TRANSFORMASI BINTANG-DELTA (Y-∆)

  a. Tujuan pembelajaran:
      Peserta didik diharapkan dapat menyelesaikan transformasi rangkaian yang
     berbentuk Δ menjadi rangkaian yang berbentuk Y, dan sebaliknya.

  b. Uraian materi




            Suatu rangkaian sering dihadapkan pada rangkaian yang tidak tampak
    seri atau tidak tampak paralel. Pada keadaan seperti ini maka perlu mengubah
    bentuk rangkaian dari salah satu bentuk ke bentuk yang lain. Dua susunan
    yang sering digunakan untuk mengatasi kesulitan ini adalah bintang (Y) dan
    delta (∆).

      Berikut adalah rumusnya:

    1. Transformasi dari Bintang ke Delta



                              ( R1 . R 2 ) + ( R 1 . R 3 ) + ( R 2 . R 3 )
                     RA   =
                                                  R1


                              ( R1 . R 2 ) + ( R1 . R 3 ) + ( R 2 . R 3 )
                     RB   =
                                                 R2




              TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
MODUL RANGKAIAN LISTRIK

                             ( R 1 . R 2 ) + ( R1 . R 3 ) + ( R 2 . R 3 )
               RC    =
                                                 R3



                                                                            21
2. Transformasi dari Delta ke Bintang


                                       RB . RC
                        R1     =
                                    RA + RB + RC

                                       RA . RC
                        R2     =
                                    RA + RB + RC
                                RA . RB
               R3   =
                             RA + RB + RC



Contoh soal




Perhatikanlah rangkaian diatas!
Transformasikanlah dari rangkaian segitiga (Ra, Rb dan Rc) ke rangkaian
bintang (R1, R2 dan R3). Maka akan seperti pada gambar dibawah ini!




Pertanyaan:
1. Berapakah nilai R1, R2 dan R3?


         TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
MODUL RANGKAIAN LISTRIK

2. Hitunglah resistor pengganti atau hambatan totalnya (Rt)!
3. Hitunglah arus totalnya (It)!
4. Berapakah besar kuat arus yang mengalir pada I1?
5. Berapakah besar kuat arus yang mengalir pada I2?

                                                                22
Diketahui       : Ra = 20 ohm          ,      R4 = 20 ohm
                  Rb = 30 ohm          ,      R5 = 25 ohm
                  Rc = 50 ohm          ,      V = 24 volt

Ditanya         : 1. R1, R2, R3?
                  2. Rt?
                  3. It?
                  4. I1?
                  5. I2?

Jawab

1. Mencari nilai R1, R2, & R3


 R1 =              =               =        = 15 ohm



 R2 =              =               =        = 10 ohm



 R3 =              =               =        = 6 ohm


2. Mencari hambatan total (Rt)

 * tahap 1
 Rs1 = R2 + R4
 Rs1 = 10 + 20 = 30 ohm

 *tahap 2
 Rs2 = R1 + R5
 Rs2 = 15 + 25 = 40 ohm

 *tahap 3

    =       +


    =       +




            TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
MODUL RANGKAIAN LISTRIK


        =


        =

 7Rp= 120

  Rp=            = 17, 142 ohm


 *tahap 4
 Rs3 = R3 + Rp
 (Rt) = 6 + 17,142
      = 23,142 ohm                                          23
3. Mencari nilai arus total


 It =       =

                = 1,037 Ampere

4. Mencari nilai arus (I1)

 V(Rp) = It . Rp
       = 1,037 . 17,142
       = 17,776 volt

 I1 =             =       = 0,592 Ampere


5. Mencari nilai arus (I2)


 I2 =             =       = 0,444 Ampere




            TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
MODUL RANGKAIAN LISTRIK




                                                                          24


                                Penutup



    Alhamdulillah, atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, modul ini telah
selesai disusun. Penyusun berharap agar modul ini dapat bermanfaat bagi
pembaca, khususnya mahasiswa Teknik Elektro.

    Dalam pembuatan modul ini tentunya masih banyak sekali kekurangan.
Maka dari itu, kritik dan saran yang membangun sangat penyusun harapkan
agar modul ini mendekati dari kesempurnaan.

   Terimakasih.


Wasalamu’alaikum Wr. Wb.


                                                     Penyusun,



                                                   Abdullah Hajis




         TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
MODUL RANGKAIAN LISTRIK




                                       25




TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

More Related Content

What's hot

9 rangkaian arus bolak balik
9 rangkaian arus bolak balik9 rangkaian arus bolak balik
9 rangkaian arus bolak balik
Simon Patabang
 
Pengubah BCD ke 7 segmen
Pengubah BCD ke 7 segmenPengubah BCD ke 7 segmen
Pengubah BCD ke 7 segmen
ayu purwati
 
Rangkaian Listrik Resonansi
Rangkaian Listrik ResonansiRangkaian Listrik Resonansi
Rangkaian Listrik ResonansiFauzi Nugroho
 
sharing belajar OP Am elektronika dasar
sharing belajar OP Am elektronika dasarsharing belajar OP Am elektronika dasar
sharing belajar OP Am elektronika dasarRinanda S
 
Jelaskan dan gambarkan karakteristik dioda
Jelaskan dan gambarkan karakteristik diodaJelaskan dan gambarkan karakteristik dioda
Jelaskan dan gambarkan karakteristik diodaAdi S P
 
Rangkaian listrik ( revisi) mohamad ramdhani
Rangkaian listrik ( revisi) mohamad ramdhaniRangkaian listrik ( revisi) mohamad ramdhani
Rangkaian listrik ( revisi) mohamad ramdhani
Rinanda S
 
Analisa ac pada transistor
Analisa ac pada transistorAnalisa ac pada transistor
Analisa ac pada transistor
Ahmad_Bagus
 
Gain dan OP-AMP lisfa
Gain dan OP-AMP lisfaGain dan OP-AMP lisfa
Gain dan OP-AMP lisfa
Lisfa Nuraini U.I
 
Ii Rangkaian Listrik Fasor
Ii Rangkaian Listrik FasorIi Rangkaian Listrik Fasor
Ii Rangkaian Listrik FasorFauzi Nugroho
 
Laporan Praktikum Gerbang logika
Laporan Praktikum Gerbang logikaLaporan Praktikum Gerbang logika
Laporan Praktikum Gerbang logika
FebriTiaAldila
 
Konduktor dan dielektrik
Konduktor dan dielektrikKonduktor dan dielektrik
Konduktor dan dielektrikWinda Cynthia
 
laporan penguat non inverting
laporan penguat non invertinglaporan penguat non inverting
laporan penguat non inverting
Desiani Desiani
 
Teorema thevenin dan norton
Teorema thevenin dan nortonTeorema thevenin dan norton
Teorema thevenin dan norton
RetnoWulan26
 
Rangkaian Listrik
Rangkaian Listrik Rangkaian Listrik
Rangkaian Listrik
lindkw
 
pembagi tegangan dan arus
pembagi tegangan dan aruspembagi tegangan dan arus
pembagi tegangan dan arusvioai
 
Rangkaian Integral & Diferensial RC
Rangkaian Integral & Diferensial RCRangkaian Integral & Diferensial RC
Rangkaian Integral & Diferensial RC
Wahyu Pratama
 
Laporan praktikum fisika dasar (Multimeter dan Hukum Ohm)
Laporan praktikum fisika dasar (Multimeter dan Hukum Ohm)Laporan praktikum fisika dasar (Multimeter dan Hukum Ohm)
Laporan praktikum fisika dasar (Multimeter dan Hukum Ohm)
Dandi Ardiansyah Putra
 
Modul pengenalan proteus
Modul pengenalan proteusModul pengenalan proteus
Modul pengenalan proteus
Kukuh Adhi Rumekso
 
RL - RANGKAIAN TERGABUNG SECARA MAGNETIK
RL - RANGKAIAN TERGABUNG SECARA MAGNETIKRL - RANGKAIAN TERGABUNG SECARA MAGNETIK
RL - RANGKAIAN TERGABUNG SECARA MAGNETIKMuhammad Dany
 

What's hot (20)

9 rangkaian arus bolak balik
9 rangkaian arus bolak balik9 rangkaian arus bolak balik
9 rangkaian arus bolak balik
 
Pengubah BCD ke 7 segmen
Pengubah BCD ke 7 segmenPengubah BCD ke 7 segmen
Pengubah BCD ke 7 segmen
 
Rangkaian Listrik Resonansi
Rangkaian Listrik ResonansiRangkaian Listrik Resonansi
Rangkaian Listrik Resonansi
 
sharing belajar OP Am elektronika dasar
sharing belajar OP Am elektronika dasarsharing belajar OP Am elektronika dasar
sharing belajar OP Am elektronika dasar
 
Jelaskan dan gambarkan karakteristik dioda
Jelaskan dan gambarkan karakteristik diodaJelaskan dan gambarkan karakteristik dioda
Jelaskan dan gambarkan karakteristik dioda
 
Rangkaian listrik ( revisi) mohamad ramdhani
Rangkaian listrik ( revisi) mohamad ramdhaniRangkaian listrik ( revisi) mohamad ramdhani
Rangkaian listrik ( revisi) mohamad ramdhani
 
Analisa ac pada transistor
Analisa ac pada transistorAnalisa ac pada transistor
Analisa ac pada transistor
 
Gain dan OP-AMP lisfa
Gain dan OP-AMP lisfaGain dan OP-AMP lisfa
Gain dan OP-AMP lisfa
 
Ii Rangkaian Listrik Fasor
Ii Rangkaian Listrik FasorIi Rangkaian Listrik Fasor
Ii Rangkaian Listrik Fasor
 
Laporan Praktikum Gerbang logika
Laporan Praktikum Gerbang logikaLaporan Praktikum Gerbang logika
Laporan Praktikum Gerbang logika
 
Konduktor dan dielektrik
Konduktor dan dielektrikKonduktor dan dielektrik
Konduktor dan dielektrik
 
laporan penguat non inverting
laporan penguat non invertinglaporan penguat non inverting
laporan penguat non inverting
 
Teorema thevenin dan norton
Teorema thevenin dan nortonTeorema thevenin dan norton
Teorema thevenin dan norton
 
Rangkaian Listrik
Rangkaian Listrik Rangkaian Listrik
Rangkaian Listrik
 
Jembatan Wheatstone
Jembatan WheatstoneJembatan Wheatstone
Jembatan Wheatstone
 
pembagi tegangan dan arus
pembagi tegangan dan aruspembagi tegangan dan arus
pembagi tegangan dan arus
 
Rangkaian Integral & Diferensial RC
Rangkaian Integral & Diferensial RCRangkaian Integral & Diferensial RC
Rangkaian Integral & Diferensial RC
 
Laporan praktikum fisika dasar (Multimeter dan Hukum Ohm)
Laporan praktikum fisika dasar (Multimeter dan Hukum Ohm)Laporan praktikum fisika dasar (Multimeter dan Hukum Ohm)
Laporan praktikum fisika dasar (Multimeter dan Hukum Ohm)
 
Modul pengenalan proteus
Modul pengenalan proteusModul pengenalan proteus
Modul pengenalan proteus
 
RL - RANGKAIAN TERGABUNG SECARA MAGNETIK
RL - RANGKAIAN TERGABUNG SECARA MAGNETIKRL - RANGKAIAN TERGABUNG SECARA MAGNETIK
RL - RANGKAIAN TERGABUNG SECARA MAGNETIK
 

Viewers also liked

3 besaran arus dan tegangan
3 besaran  arus dan tegangan3 besaran  arus dan tegangan
3 besaran arus dan tegangan
Simon Patabang
 
Hukum kirchoff - Materi 5 - Fisika Listrik dan Magnet
Hukum kirchoff - Materi 5 - Fisika Listrik dan MagnetHukum kirchoff - Materi 5 - Fisika Listrik dan Magnet
Hukum kirchoff - Materi 5 - Fisika Listrik dan Magnet
ahmad haidaroh
 
Rangkaian kutub empat by muhammad kennedy
Rangkaian kutub empat by muhammad kennedyRangkaian kutub empat by muhammad kennedy
Rangkaian kutub empat by muhammad kennedy
Muhammad Kennedy Ginting
 
Makalah Wattmeter
Makalah Wattmeter Makalah Wattmeter
Makalah Wattmeter
Uchiha Setya
 
Ppt presentation on FET
Ppt presentation on  FETPpt presentation on  FET
Ppt presentation on FET
Skmdbg
 
Analisis rangkaian
Analisis rangkaianAnalisis rangkaian
Analisis rangkaian
Eri Nugraha
 

Viewers also liked (9)

Arus dan tahanan
Arus dan tahananArus dan tahanan
Arus dan tahanan
 
3 besaran arus dan tegangan
3 besaran  arus dan tegangan3 besaran  arus dan tegangan
3 besaran arus dan tegangan
 
Hukum kirchoff - Materi 5 - Fisika Listrik dan Magnet
Hukum kirchoff - Materi 5 - Fisika Listrik dan MagnetHukum kirchoff - Materi 5 - Fisika Listrik dan Magnet
Hukum kirchoff - Materi 5 - Fisika Listrik dan Magnet
 
Rangkaian kutub empat by muhammad kennedy
Rangkaian kutub empat by muhammad kennedyRangkaian kutub empat by muhammad kennedy
Rangkaian kutub empat by muhammad kennedy
 
5. teorema rangkaian
5. teorema rangkaian5. teorema rangkaian
5. teorema rangkaian
 
Makalah Wattmeter
Makalah Wattmeter Makalah Wattmeter
Makalah Wattmeter
 
Hukum kirchoff
Hukum kirchoffHukum kirchoff
Hukum kirchoff
 
Ppt presentation on FET
Ppt presentation on  FETPpt presentation on  FET
Ppt presentation on FET
 
Analisis rangkaian
Analisis rangkaianAnalisis rangkaian
Analisis rangkaian
 

Similar to Tugas pengantar elektro teknik 4 ( modul)

2 b 59_utut muhammad_laporan_rsp
2 b 59_utut muhammad_laporan_rsp2 b 59_utut muhammad_laporan_rsp
2 b 59_utut muhammad_laporan_rsp
umammuhammad27
 
praktikum dasar elektro
praktikum dasar elektropraktikum dasar elektro
praktikum dasar elektro
wesnu prajati
 
Hukum - hukum rangkaian elekronika
Hukum - hukum rangkaian elekronikaHukum - hukum rangkaian elekronika
Hukum - hukum rangkaian elekronika
Esa Alfiandika Seaman
 
Rangkaian Listrik Searah.pptx
Rangkaian Listrik Searah.pptxRangkaian Listrik Searah.pptx
Rangkaian Listrik Searah.pptx
violettavincentia1
 
RANGKAIAN ARUS SEARAH.pptx
RANGKAIAN  ARUS SEARAH.pptxRANGKAIAN  ARUS SEARAH.pptx
RANGKAIAN ARUS SEARAH.pptx
PutrapratamaputraPra
 
210481100057_Modul 3_Noval Refanggi.pdf
210481100057_Modul 3_Noval Refanggi.pdf210481100057_Modul 3_Noval Refanggi.pdf
210481100057_Modul 3_Noval Refanggi.pdf
NOVALREFANGGI
 
Modul pet
Modul petModul pet
Modul pet
Firdaus_Santosa
 
Listrik dinamis
Listrik dinamisListrik dinamis
Listrik dinamis
Komang Nuriana
 
materi Fisika kelas XII KD. 3.1.docx
materi Fisika  kelas XII KD. 3.1.docxmateri Fisika  kelas XII KD. 3.1.docx
materi Fisika kelas XII KD. 3.1.docx
IjhanShabrIe
 
Bab01 arus-dan-tegangan-listrik
Bab01 arus-dan-tegangan-listrikBab01 arus-dan-tegangan-listrik
Bab01 arus-dan-tegangan-listrikDE Trisna
 
Kamis indra samsudin fis xii mipa
Kamis indra samsudin fis xii mipaKamis indra samsudin fis xii mipa
Kamis indra samsudin fis xii mipa
RiyanAdita
 
Listrik dinamis
Listrik dinamisListrik dinamis
Listrik dinamis
Resti3
 
Modul ardyanto
Modul ardyantoModul ardyanto
Modul ardyanto
anggi_rachmad
 
Laporan praktikum rangkaian seri dan paralel
Laporan praktikum rangkaian seri dan paralel Laporan praktikum rangkaian seri dan paralel
Laporan praktikum rangkaian seri dan paralel
Maulitsa Putriyono
 
Unit 2 rangkaian dc
Unit 2  rangkaian dcUnit 2  rangkaian dc
Unit 2 rangkaian dc
Indra S Wahyudi
 
Tugas makalah fisika teknik
Tugas makalah fisika teknikTugas makalah fisika teknik
Tugas makalah fisika teknik
Didi Kurniawan
 
listrik dinamik
 listrik dinamik listrik dinamik
listrik dinamik
IKHTIAR SETIAWAN
 

Similar to Tugas pengantar elektro teknik 4 ( modul) (20)

2 b 59_utut muhammad_laporan_rsp
2 b 59_utut muhammad_laporan_rsp2 b 59_utut muhammad_laporan_rsp
2 b 59_utut muhammad_laporan_rsp
 
praktikum dasar elektro
praktikum dasar elektropraktikum dasar elektro
praktikum dasar elektro
 
Hukum - hukum rangkaian elekronika
Hukum - hukum rangkaian elekronikaHukum - hukum rangkaian elekronika
Hukum - hukum rangkaian elekronika
 
Rangkaian Listrik Searah.pptx
Rangkaian Listrik Searah.pptxRangkaian Listrik Searah.pptx
Rangkaian Listrik Searah.pptx
 
RANGKAIAN ARUS SEARAH.pptx
RANGKAIAN  ARUS SEARAH.pptxRANGKAIAN  ARUS SEARAH.pptx
RANGKAIAN ARUS SEARAH.pptx
 
210481100057_Modul 3_Noval Refanggi.pdf
210481100057_Modul 3_Noval Refanggi.pdf210481100057_Modul 3_Noval Refanggi.pdf
210481100057_Modul 3_Noval Refanggi.pdf
 
Modul pet
Modul petModul pet
Modul pet
 
Listrik dinamis
Listrik dinamisListrik dinamis
Listrik dinamis
 
materi Fisika kelas XII KD. 3.1.docx
materi Fisika  kelas XII KD. 3.1.docxmateri Fisika  kelas XII KD. 3.1.docx
materi Fisika kelas XII KD. 3.1.docx
 
Bab01 arus-dan-tegangan-listrik
Bab01 arus-dan-tegangan-listrikBab01 arus-dan-tegangan-listrik
Bab01 arus-dan-tegangan-listrik
 
Kamis indra samsudin fis xii mipa
Kamis indra samsudin fis xii mipaKamis indra samsudin fis xii mipa
Kamis indra samsudin fis xii mipa
 
Listrik dinamis
Listrik dinamisListrik dinamis
Listrik dinamis
 
Teori dasar listrik
Teori dasar listrikTeori dasar listrik
Teori dasar listrik
 
Presentation2
Presentation2Presentation2
Presentation2
 
Hukum ohm
Hukum ohmHukum ohm
Hukum ohm
 
Modul ardyanto
Modul ardyantoModul ardyanto
Modul ardyanto
 
Laporan praktikum rangkaian seri dan paralel
Laporan praktikum rangkaian seri dan paralel Laporan praktikum rangkaian seri dan paralel
Laporan praktikum rangkaian seri dan paralel
 
Unit 2 rangkaian dc
Unit 2  rangkaian dcUnit 2  rangkaian dc
Unit 2 rangkaian dc
 
Tugas makalah fisika teknik
Tugas makalah fisika teknikTugas makalah fisika teknik
Tugas makalah fisika teknik
 
listrik dinamik
 listrik dinamik listrik dinamik
listrik dinamik
 

Tugas pengantar elektro teknik 4 ( modul)

  • 1. MODUL RANGKAIAN LISTRIK UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA MODUL RANGKAIAN LISTRIK 1. HUKUM OHM (SERI DAN PARALEL) 2. HUKUM KIRCHOFF (LOOP) 3. TRANSFORMASI DELTA KE BINTANG DAN BINTANG KE DELTA PROGRAM STUDI: PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA DISUSUN BERDASARKAN REFERENSI OLEH: ABDULLAH HAJIS TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
  • 2. MODUL RANGKAIAN LISTRIK KATA PENGANTAR Materi ini disusun dalam bentuk modul / paket pembelajaran yang berisi uraian materi dasar untuk sedikit membantu rekan mahasiswa dalam memahami rangkaian listrik yang membahas tentang HUKUM OHM (SERI DAN PARALEL), HUKUM KIRCHOFF (LOOP), TRANSFORMASI DELTA KE BINTANG DAN BINTANG KE DELTA, TEOREMA THEVENIN DAN NORTON. Tujuan modul ini dibuat untuk membantu rekan mahasiswa jurusan teknik elektro dengan mata kuliah yang mengenai rangkaian listrik. Sehingga, rekan mahasiswa dapat lebih mudah memahami materi dan praktek mata kuliah ditingkat selanjutnya. Demikian, mudah-mudahan modul ini dapat bermanfaat dalam mendukung pemahaman rekan mahasiswa di jurusan teknik elektro. Bekasi, 1 Nopember 2012 Penyusun ii TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
  • 3. MODUL RANGKAIAN LISTRIK DAFTAR ISI Kata Pengantar.......................................................................................................ii Daftar Isi..................................................................................................................iii Kegiatan Belajar 1. Hukum Ohm (seri dan paralel).............................................1 a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran............................................................................1 b. Uraian Materi........................................................................................................1 c. Rangkuman..........................................................................................................5 d. Tugas...................................................................................................................5 e. Tes Formatif.........................................................................................................6 f. Lembar Kerja.........................................................................................................6 Kegiatan Belajar 2. Hukum Kirchoff (loop)..........................................................8 a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran............................................................................8 b. Uraian Materi........................................................................................................8 c. Rangkuman........................................................................................................18 d. Tugas.................................................................................................................19 e. Tes Formatif.......................................................................................................19 f. Lembar Kerja.......................................................................................................20 Kegiatan Belajar 3. Transformasi Delta ke Bintang dan Bintang ke Delta.......................................................................................................................21 a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran..........................................................................21 b. Uraian Materi......................................................................................................21 c. Contoh Soal........................................................................................................22 Penutup.................................................................................................................25 iii Kegiatan belajar 1. TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
  • 4. MODUL RANGKAIAN LISTRIK Hukum Ohm a. Tujuan pembelajaran:  Peserta didik dapat memahami konsep dasar Hukum Ohm.  Peserta didik dapat menjelaskan konsep dasar hukum Ohm.  Peserta didik dapat menyelesaikan soal-soal dasar hukum Ohm. b. Uraian materi Hukum Ohm Hambatan atau disebut juga tahanan atau resistansi adalah sesuatu yang sering dibicarakan dalam bidang fisika elektronika. Apa sebenarnya fungsi dari hambatan tersebut? Dari data pengamatan kalian menunjukkan ada hubungan yang menarik antara kuat arus dan hambatan. Jika nilai hambatan diperbesar maka kuat arus akan menurun untuk beda potensial yang tetap, sehingga bisa ditulis: Persaman di atas menunjukkan bahwa hambatan berbanding terbalik dengan kuat arus. Dari Tabel 9.1 ditunjukkan bahwa jika nilai hambatan konstan maka hubungan antara kuat arus dan beda potesial adalah berbanding lurus, dengan kata lain semakin besar beda potensial makin besar kuat arusnya, lihat Gambar 9.1. Secara matematika dapat ditulis, Penggabungan ke dua persamaan dapat ditulis: Persamaan di atas disebut hukum Ohm, dengan R adalah hambatan yang dinyatakan dalam satuan ohm ditulis dalam simbol Ω (omega). Berdasarkan hukum Ohm, 1 ohm didefinisikan sebagai hambatan yang digunakan dalam suatu rangkaian yang dilewati kuat arus sebesar 1 ampere dengan beda potensial 1 volt. Oleh karena itu, kita dapat mendefinisikan pengertian hambatan yaitu perbandingan antara beda potensial dan kuat arus. 1 TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
  • 5. MODUL RANGKAIAN LISTRIK Ampere Definisi satu ampere adalah satu coulomb muatan yang bergerak melalui sebuah titik dalam satu sekon. Arus listrik dapat terjadi apabila di dalam sebuah rangkaian terdapat beda potensial. Hubungan antara kuat arus listrik dan beda potensial listrik secara grafik dapat dilihat pada Gambar 9.1. Hubungan linier antara kuat arus dan beda potensial menunjukkan makin besar beda potensial makin besar kuat arusnya. Hubungan kesebandingan antara beda potensial dan kuat arus perlu adanya faktor pembanding yang disebut hambatan. Contoh Soal pada sebuah percobaan hukum Ohm, diperoleh grafik seperti pada gambar di bawah ini! 1. Dari grafik tersebut, tentukan besar hambatan yang digunakan! 2. Perhatikan tabel di bawah ini! 2 TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
  • 6. MODUL RANGKAIAN LISTRIK Berdasarkan tabel di atas, berapa besar hambatan yang digunakan untuk percobaan! Penggunaan Hukum Ohm pada rangkaian  Sebagai pembagi tegangan pada rangkaian seri dengan aliran arus yang sama, karena hanya ada satu jalur penghantar. -) Seri -> V = V1 + V2  Sebagai pembagi arus pada rangkaian paralel dengan tegangan yang sama, karena memiliki jalur penghantar lebih dari satu. -) Paralel -> I (total) = I1 + I2 -) Pembuktian bahwa rangkaian seri -> V = V1 + V2: 3 TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
  • 7. MODUL RANGKAIAN LISTRIK Menentukan nilai resistor total yang terpasang seri Rs = R1 + R2 Rs = 4 + 6 Rs = 10 ohm Menentukan arus total I = V/R  I = 5/10  I = 0,5 Ampere Menentukan tegangan (V1) V1 = I . R1 V1 = 0,5 . 4 V1 = 2 volt Menentukan tegangan (V2) V2 = I . R2 V2 = 0,5 . 6 V2 = 3 volt V = V1 + V2 5=2+3  (terbukti) -) Pembuktian bahwa rangkaian paralel -> I (total) = I1 + I2: Menentukan nilai resistor total yang terpasang paralel 1/Rp = 1/R1 + 1/R2 1/Rp = 1/3 + 1/6 1/Rp = 2+1/6 1/Rp = 3/6 3 Rp = 6 Rp = 6/3 Rp = 2 ohm Menentukan arus total I = V/Rp  I = 5/2  I = 2,5 Ampere Menentukan arus (I1) TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
  • 8. MODUL RANGKAIAN LISTRIK I1 = V/R1  I = 5/3  I1 = 1,666 Ampere 4 Menentukan arus (I2) I2 = V/R2  I = 5/6  I2 = 0,833 Ampere I total = I1 + I2 2,5 = 1,666 + 0,833  (terbukti) c. Rangkuman Arus listrik adalah muatan yang bergerak per satuan waktu. Arus listrik dapat terjadi apabila di dalam sebuah rangkaian terdapat beda potensial. Tegangan berbanding lurus dengan arus. Arus berbanding terbalik dengan hambatan.  Pada rangkaian seri dapat membagi tegangan dengan aliran arus yang sama, karena hanya ada satu jalur penghantar.  Pada rangkaian paralel dapat membagi arus dengan tegangan yang sama, karena memiliki jalur penghantar lebih dari satu. d. Tugas 1. Hitunglah tegangan pada tiap-tiap resistor (R1, R2 & R3)! 2. Hitunglah kuat arus pada tiap-tiap resistor (R1, R2 & R3)! TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
  • 9. MODUL RANGKAIAN LISTRIK 5 e. Tes Formatif 1. Apa yang dimaksud dengan hukum Ohm? Jelaskan! 2. Apa yang dimaksud dengan: a). tegangan? b). kuat arus? c). hambatan? 3. Apa yang dimaksud dengan: a). rangkaian seri? b). rangkaian paralel? 4. Apakah arus listrik akan mengalir jika ada perbedaan potensial? Jika ada, jelaskan! 5. Apakah Listrik itu ghaib? Coba bayangkan! 6. Katanya arus listrik itu mengalir, apakah mengalir seperti air? f. Lembar Kerja Pengujian ketelitian pengukuran Dan membandingkan keakuratan alat ukur Alat dan bahan 1. Project Board . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1 buah 2. AVO meter . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1 unit 3. Kabel pejal . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . secukupnya 4. Adaptor 12 volt / 500 mA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1 unit 5. Resistor 50 Ohm . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1 pcs 6. Resistor 100 Ohm . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1 pcs 7. Resistor 150 Ohm . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1 pcs Gambar rangkaian seri TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
  • 10. MODUL RANGKAIAN LISTRIK 6 Gambar rangkaian paralel Instruksi kerja  Rakitlah Komponen seperti pada rangkaian diatas dan dengan alat dan bahan yang telah disebutkan diatas!  Ukurlah hambatan tiap-tiap resistor dengan menggunakan AVO meter Analog dan Digital (atur selektor kearah ohm meter) tanpa menghubungkan sumber tegangan ke rangkaian resistor tersebut dan catat hasilnya ke dalam tabel!  Hitung dan ukurlah kuat arus pada tiap-tiap resistor dengan AVO meter Analog dan Digital (atur selektor kearah ampere meter) dengan menghubungkan sumber tegangan ke rangkaian resistor tersebut dan catat hasilnya ke dalam tabel!  Hitung dan ukurlah tegangan pada tiap-tiap resistor dengan AVO meter Analog dan Digital (atur selektor kearah volt meter) dengan menghubungkan sumber tegangan ke rangkaian resistor tersebut dan catat hasilnya ke dalam tabel! Tabel rangkaian seri Perolehan angka Tegangan Arus Hambatan V1 V2 V3 I1 I2 I3 R1 R2 R3 Hasil perhitungan / 50 100 150 angka tepat TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
  • 11. MODUL RANGKAIAN LISTRIK AVO meter Analog AVO meter Digital Tabel rangkaian paralel Perolehan angka Tegangan Arus Hambatan V1 V2 V3 I1 I2 I3 R1 R2 R3 Hasil perhitungan / 50 100 150 angka tepat AVO meter Analog AVO meter Digital 7 Kegiatan belajar 2. Hukum Kirchoff a. Tujuan pembelajaran:  Peserta didik dapat memahami konsep hukum 1 kirchoff dan 2 kirchoff  Peserta didik dapat menjelaskan konsep hukum 1 kirchoff dan 2 kirchoff  Peserta didik dapat menyelesaikan soal-soal hukum 1 kirchoff dan 2 kirchoff b. Uraian materi Gustaf Robert Kirchoff adalah seorang fisikawan jerman yang berkontribusi pada pemahaman konsep dasar teori rangkaian listrik, spektroskopi, dan emisi radiasi benda hitam yang dihasilkan oleh benda-benda yang dipanaskan. Dalam kelistrikan, sumbangan utamanya adalah dua hukum dasar rangkaian, yang kita kenal sekarang dengan Hukum I dan Hukum II Kirchoff. Kedua hukum dasar rangkaian ini sangat bermanfaat untuk menganalisis rangkaian-rangkaian listrik majemuk yang cukup rumit. Akan tetapi sebagian orang menyebut kedua hukum ini dengan Aturan Kirchoff, karena dia terlahir dari hukum-hukum dasar yang sudah ada sebelumnya, yaitu hukum kekekalan energi dan hukum kekekalan muatan listrik. TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
  • 12. MODUL RANGKAIAN LISTRIK Hukum Kirchhoff Di dalam rangkaian listrik (terdiri dari sumber tegangan dan komponen- komponen), maka akan berlaku Hukum-hukum kirchhoff. Hukum ini terdiri dari hukum kirchhoff tegangan (Kirchhoff voltage law atau KVL) dan hukum Kirchhoff arus (Kirchhoff Current Law atau KCL). 8 Hukum Kirchhoff Tegangan Hukum ini menyebutkan bahwa di dalam suatu lup tertutup maka jumlah sumber tegangan serta tegangan jatuh adalah nol. Gambar 1. Contoh suatu ikal tertutup dari rangkaian listrik Seperti diperlihatkan dalam Gambar 1 di atas, rangkaian ini terdiri dari sumber tegangan dan empat buah komponen. Jika sumber tegangan dijumlah dengan tegangan jatuh pada keempat komponen, maka hasilnya adalah nol, seperti ditunjukan oleh persamaan berikut. Hukum Kirchhoff Arus Hukum Kirchhoff arus menyebutkan bahwa dalam suatu simpul percabangan, maka jumlah arus listrik yang menuju simpul percabangan dan yang meninggalkan percabangan adalah nol. TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
  • 13. MODUL RANGKAIAN LISTRIK Gambar 2. Percabangan arus listrik dalam suatu simpul 9 Gambar 2 adalah contoh percabangan arus listrik dalam suatu simpul. Dalam Gambar 2, terdapat tiga komponen arus yang menuju simpul dan tiga komponen arus yang meninggalkan simpul. Jika keenam komponen arus ini dijumlahkan maka hasilnya adalah nol, seperti diperlihatkan dalam persamaan berikut. Hukum I Kirchoff Hukum I Kirchoff merupakan hukum kekekalan muatan listrik yang menyatakan bahwa jumlah muatan listrik yang ada pada sebuah sistem tertutup adalah tetap. Hal ini berarti dalam suatu rangkaian bercabang, jumlah kuat arus listrik yang masuk pada suatu percabangan sama dengan jumlah kuat arus listrik yang ke luar percabangan itu. Bagaimana Bunyi Hukum Kirchoff I ? Hukum Kirchoff I berbunyi "jumlah aljabar dari arus yang menuju/ masuk dengan arus yang meninggalkan/keluar pada satu titik sambungan/cabang sama dengan nol". Untuk lebih jelasnya tentang Hukum I Kirchoff, perhatikanlah rangkaian berikut ini: TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
  • 14. MODUL RANGKAIAN LISTRIK 10 Hukum II Kirchoff Jumlah aljabar tegangan dalam suatu rangkaian tertutup selalu sama dengan nol. Perhatikan: • Bila arus sesuai dengan arah lintasan tertutup yang diambil, maka I bertanda positif. • Bila arah arus berlawanan dengan arah lintasan tertutup yang diambil, maka I bertanda negatif (—). • Untuk gaya gerak listrik atau gglnya bila arah lintasan dari kutub positif ke kutub negatif, maka ggl (E) bertanda positif (+). Sedangkan pada seat arah lintasan dari kutub negatif ke kutub positif maka E bertanda negatif (—). CONTOH SOAL 1. Diketahui : Gambar seperti di bawah : TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
  • 15. MODUL RANGKAIAN LISTRIK R1 = 2 Ohm R2 = 3 Ohm E = 10 Ohm Ditanya : a. I ? b. VAB ? Jawab : Diambil lintasan seperti panah, VAB + VBC + VCD + VDA = 0 I R1 + I R 2 + 0 - E = 0 I ( 2 + 3) - 10 = 0 5 I - 10 = 0 5 I = 10 I = 10/2 I=2A VAB = I R1 VAB = 2 x 2 = 4 V 11 Hukum II Kirchoff Hukum II Kirchoff adalah hukum kekekalan energi yang diterapkan dalam suatu rangkaian tertutup. Hukum ini menyatakan bahwa jumlah aljabar dari GGL (Gaya Gerak Listrik) sumber beda potensial dalam sebuah rangkaian tertutup (loop) sma dengan nol. Secara matematis, Hukum II Kirchoff ini dirumuskan dengan persamaan: Di mana V adalah beda potensial komponen komponen dalam rangkaian (kecuali sumber ggl) dan E adalah ggl sumber. Untuk lebih jelasnya mengenai Hukum II Kirchoff, perhatikanlah sebuah rangkaian tertutup sederhana berikut ini : TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
  • 16. MODUL RANGKAIAN LISTRIK Dari rangkaian sederhana di atas, maka akan berlaku persamaan berikut (anggap arah loop searah arah arus) I . R + I . r - E = 0..............1) E = I (R + r) I = E/(R + r) Persamaan 1 dapat ditulis dalam bentuk lain seperti berikut : I.R=E-I.r Di mana I . R adalah beda potensial pada komponen resistor R, yang juga sering disebut dengan tegangan jepit Soal Fisika Terkait Hukum Kirchoff : Diberikan sebuah rangkaian yang terdiri dari dua buah loop dengan data sebagai berikut : E1 = 6 volt E2 = 9 volt E3 = 12 volt 12 Tentukan : a) Kuat arus yang melalui R1 , R2 dan R3 b) Beda potensial antara titik B dan C c) Beda potensial antara titik B dan D d) Daya pada hambatan R1 Penyelesaian: a) Kuat arus yang melalui R1 , R2 dan R3 Langkah-langkah standar : - menentukan arah arus - menentukan arah loop - masukkan hukum kirchoff arus - masukkan hukum kirchoff tegangan - menyelesaikan persamaan yang ada TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
  • 17. MODUL RANGKAIAN LISTRIK Misalkan arah arus dan arah loop seperti gambar berikut : Hukum Kirchoff Arus dan Tegangan : Loop 1 (Persamaan I) Loop II (Persamaan II) 13 Gabungan persamaan I dan II : b) Beda potensial antara titik B dan C c) Beda potensial antara titik B dan D d) Daya pada hambatan R1 TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
  • 18. MODUL RANGKAIAN LISTRIK Penerapan Hukum Ohm dan Hukum I Kirchhoff Sumber tegangan adalah alat yang dapat menimbulkan beda potensial listrik. Sebuah sumber tegangan memiliki energi yang dapat digunakan untuk mengalirkan arus listrik disebut GGL, E. Sumbersumber tegangan pada umumnya memiliki hambatan yang disebut hambatan dalam r. Secara umum, sebuah rangkaian listrik selalu berlaku hukum Ohm dan hukum I Kirchhoff. Misal, sebuah rangkaian listrik sederhana yang terdiri atas sebuah hambatan luar, R, sumber tegangan, E, dan hambatan dalam r, lihat pada Gambar 9.11! Apabila hambatannya lebih dari satu, maka R ini merupakan hambatan pengganti dari beberapa hambatan tersebut. Kuat arus yang mengalir dalam rangkaian adalah sebagai berikut: 14 Jika dalam suatu rangkaian terdiri atas beberapa baterai baik tersusun secara seri maupun paralel, maka Persamaan di atas dapat ditulis kembali, untuk seri, Dengan Es = nE, rs = nR, dan n adalah banyaknya baterai yang digunakan untuk rangkaian seri, sedang untuk rangkaian paralel: TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
  • 19. MODUL RANGKAIAN LISTRIK Karena EP= E dan rp=(r/n) maka persamaan di atas, dapat ditulis kembali, 15 TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
  • 20. MODUL RANGKAIAN LISTRIK 16 TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
  • 21. MODUL RANGKAIAN LISTRIK 17 TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
  • 22. MODUL RANGKAIAN LISTRIK c. Rangkuman 18 TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
  • 23. MODUL RANGKAIAN LISTRIK d. Tugas 1. a. Berapa tegangan pada R1 (V1)? b. Berapa tegangan pada R2 (V2)? 2. a. Hitunglah!  V1?  V2?  V3?  V4? e. Tes Formatif 1. Apa yang dimaksud dengan hukum kirchoff? 2. Apa yang dijelaskan hukum 1 kirchoff? 3. Apa yang dijelaskan hukum 2 kirchoff? 4. Apa hubungannya antara hukum kirchoff dengan hukum ohm? 19 TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
  • 24. MODUL RANGKAIAN LISTRIK f. Lembar Kerja 1. Apakah kuat arus di R1 dan R2 sama? 2. Apakah kuat arus di R1 dan R3 sama? 3. Apakah kuat arus di R2 dan R4 sama? 4. Apakah kuat arus di R1 = R2 + R3? 5. Analisis dan hitunglah yang belum diketahui pada rangkaian diatas, setelah itu tulislah hasilnya ke dalam tabel dibawah ini! V1 V2 V3 V4 I1 I2 I3 I4 20 TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
  • 25. MODUL RANGKAIAN LISTRIK Kegiatan belajar 3. TRANSFORMASI BINTANG-DELTA (Y-∆) a. Tujuan pembelajaran:  Peserta didik diharapkan dapat menyelesaikan transformasi rangkaian yang berbentuk Δ menjadi rangkaian yang berbentuk Y, dan sebaliknya. b. Uraian materi Suatu rangkaian sering dihadapkan pada rangkaian yang tidak tampak seri atau tidak tampak paralel. Pada keadaan seperti ini maka perlu mengubah bentuk rangkaian dari salah satu bentuk ke bentuk yang lain. Dua susunan yang sering digunakan untuk mengatasi kesulitan ini adalah bintang (Y) dan delta (∆). Berikut adalah rumusnya: 1. Transformasi dari Bintang ke Delta ( R1 . R 2 ) + ( R 1 . R 3 ) + ( R 2 . R 3 ) RA = R1 ( R1 . R 2 ) + ( R1 . R 3 ) + ( R 2 . R 3 ) RB = R2 TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
  • 26. MODUL RANGKAIAN LISTRIK ( R 1 . R 2 ) + ( R1 . R 3 ) + ( R 2 . R 3 ) RC = R3 21 2. Transformasi dari Delta ke Bintang RB . RC R1 = RA + RB + RC RA . RC R2 = RA + RB + RC RA . RB R3 = RA + RB + RC Contoh soal Perhatikanlah rangkaian diatas! Transformasikanlah dari rangkaian segitiga (Ra, Rb dan Rc) ke rangkaian bintang (R1, R2 dan R3). Maka akan seperti pada gambar dibawah ini! Pertanyaan: 1. Berapakah nilai R1, R2 dan R3? TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
  • 27. MODUL RANGKAIAN LISTRIK 2. Hitunglah resistor pengganti atau hambatan totalnya (Rt)! 3. Hitunglah arus totalnya (It)! 4. Berapakah besar kuat arus yang mengalir pada I1? 5. Berapakah besar kuat arus yang mengalir pada I2? 22 Diketahui : Ra = 20 ohm , R4 = 20 ohm Rb = 30 ohm , R5 = 25 ohm Rc = 50 ohm , V = 24 volt Ditanya : 1. R1, R2, R3? 2. Rt? 3. It? 4. I1? 5. I2? Jawab 1. Mencari nilai R1, R2, & R3 R1 = = = = 15 ohm R2 = = = = 10 ohm R3 = = = = 6 ohm 2. Mencari hambatan total (Rt) * tahap 1 Rs1 = R2 + R4 Rs1 = 10 + 20 = 30 ohm *tahap 2 Rs2 = R1 + R5 Rs2 = 15 + 25 = 40 ohm *tahap 3 = + = + TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
  • 28. MODUL RANGKAIAN LISTRIK = = 7Rp= 120 Rp= = 17, 142 ohm *tahap 4 Rs3 = R3 + Rp (Rt) = 6 + 17,142 = 23,142 ohm 23 3. Mencari nilai arus total It = = = 1,037 Ampere 4. Mencari nilai arus (I1) V(Rp) = It . Rp = 1,037 . 17,142 = 17,776 volt I1 = = = 0,592 Ampere 5. Mencari nilai arus (I2) I2 = = = 0,444 Ampere TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
  • 29. MODUL RANGKAIAN LISTRIK 24 Penutup Alhamdulillah, atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, modul ini telah selesai disusun. Penyusun berharap agar modul ini dapat bermanfaat bagi pembaca, khususnya mahasiswa Teknik Elektro. Dalam pembuatan modul ini tentunya masih banyak sekali kekurangan. Maka dari itu, kritik dan saran yang membangun sangat penyusun harapkan agar modul ini mendekati dari kesempurnaan. Terimakasih. Wasalamu’alaikum Wr. Wb. Penyusun, Abdullah Hajis TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
  • 30. MODUL RANGKAIAN LISTRIK 25 TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA