SlideShare a Scribd company logo
1
RANGKAIAN
TERGABUNG SECARA
MAGNETIK
2
Sub Pokok Bahasan
 Induktansi diri dan induktansi saling.
 koefisien penggandengan (K)
 Aturan Titik (dot determination)
3
INDUKTANSI DIRI, L, DAN INDUKTANSI SALING, M
Bila ada dua loop (kumparan) tidak saling atau saling kontak
antara keduanya dan mempengaruhi satu sama lain karena
medan magnet yang dihasilkan oleh salah satu dari
kumparan tersebut, maka kedua kumparan itu tergabung
secara magnetik (magnetically coupled)
Contoh : transformator
 Perangkat listrik yang dirancang berdasarkan konsep
kopling magnetik.
 Menggunakan penggabungan kumparan secara magnetik
untuk mentransfer energi dari satu sirkuit ke yang lain.
4
a) INDUKTANSI DIRI, L
Disebut induktansi diri karena berkaitan tegangan induksi
dalam kumparan dengan arus yang berubah terhadap
waktu dalam kumparan yang sama.
Perhatikan induktor tunggal dengan jumlah N kumparan.
Bila arus, i mengalir melalui kumparan, maka akan timbul
fluks magnetik, Φ disekitarnya.
i(t)
Φ
+
V
_
5
Menurut Faraday Hukum, tegangan, v yang
diinduksi dalam kumparan sebanding dengan
jumlah N kumparan dan laju perubahan fluks
magnetik, Φ
 Tetapi perubahan fluks Φ disebabkan oleh
perubahan arus, i.
Jadi,
)1.......(
dt
d
Nv


)2.......(
dt
di
di
d
dt
d 

6
pers (2) masuk ke pers (1) menghasilkan;
Dari pers (3) dan (4) Induktansi diri L didefinisikan
sebagai
Dalam satuan Henry (H)
)4.......(
dt
di
Lv
atau
)3.......(
dt
di
di
d
Nv



  )5........(H
di
d
NL


7
b) Induktansi Saling, M
Bila dua induktor atau kumparan berada di dekat satu sama
lain, maka menimbulkan fluks magnetik oleh arus dalam
satu kumparan pada kumparan lainnya, sehingga
menghasilkan tegangan induksi.
Induktansi adalah kemampuan dari satu induktor untuk
menginduksi tegangan melingkupi induktor sekitarnya.
8
Perhatikan dua kasus berikut :
 Kasus 1:
Dua kumparan dengan induktansi diri L1 dan L2
yang saling berdekatan.
Kumparan 1 mempunyai N1 lilitan, dan kumparan 2
mempunyai N2 lilitan.
i1(t)
Φ12+
V1
_
+
V2
_
Φ11
L2L1
N1 lilitan N2 lilitan
9
Fluks Magnetik Φ1 dari kumparan 1 mempunyai 2
komponen
Φ11 hanya melingkupi kumparan1.
Φ12 melingkupi kedua kumparan.
Jadi Φ1 = Φ11 + Φ12 ……. (6)
Dengan demikian, tegangan yang diinduksi di
kumparan 1 adalah :
)7.......(1
1
1
1
11
11
dt
di
L
dt
di
di
d
Nv 

10
tegangan induksi dalam kumparan 2
)8.......(1
21
1
1
12
22
dt
di
M
dt
di
di
d
Nv 

Subscript 21 dalam M21
artinya adalah induktansi
saling pada kumparan 2
disebabkan oleh
kumparan 1
11
Kasus 2:
Sama dengan rangkaian sebelumnya tetapi arus i2
mengalir di kumparan 2.
Fluks magnetik Φ2 dari kumparan 2 mempunyai dua
komponen
Φ22 hanya melingkupi kumparan 2.
Φ21 melingkupi kedua kumparan.
Jadi Φ2 = Φ21 + Φ22 ……. (9)
i2(t)
Φ21
+
V1
_
+
V2
_Φ22
L2L1
N1 lilitan N2 lilitan
12
Dengan demikian, tegangan yang diinduksi di
kumparan 2 adalah
tegangan yang diinduksi di kumparan 1
)10.......(2
2
2
2
22
22
dt
di
L
dt
di
di
d
Nv 

)11.......(2
12
2
2
21
11
dt
di
M
dt
di
di
d
Nv 

Subscript 12 dalam M12
artinya adalah induktansi
saling pada kumparan 1
disebabkan oleh
kumparan 2
13
Oleh karena dua rangkaian dan dua arus adalah
sama maka :
Induktansi saling M dengan satuan Henry (H)
MMM  1221
14
Koefisien penggandengan (k)
Menentukan penggandengan secara magnetik
antara dua kumparan.
Range dari k : 0 ≤ k ≤ 1
• k = 0 berarti dua kumparan tidak tergandeng (not
coupled).
• k = 1 berarti dua kumparan tergandeng sempurna
(perfectly coupled) .
• k < 0.5 berarti dua kumparan tergandeng secara
longgar (loosely coupled).
• k > 0.5 berarti dua kumparan tergandeng secara
kuat (tightly coupled).
15
Nilai k tergantung pada kedekatan kedua kumparan, inti
kumparan, orentasi dan penggulungannya.
Koefisien penggandengan, k dinyatakan oleh
atau
21LL
M
k 
21LLkM 
16
ATURAN TITIK (DOT)
 Diperlukan untuk menentukan polaritas dari
tegangan induksi saling
 Suatu tanda titik (dot) diletakkan di setiap
salah satu ujung dari kedua kumparan yang
tergabung secara magnetik, untuk
menunjukkan arah fluks magnetik bila arus
masuk pada titik tersebut..
17
Φ12
Φ21
Φ22Φ11
kumparan 2kumparan 1
18
Aturan Titik adalah sebagai berikut :
 Jika suatu arus masuk ke ujung bertitik dari
suatu kumparan, maka polaritas referensi dari
tegangan saling di kumparan kedua adalah
positif pada ujung yang bertitik.
 Jika arus meningglakan (keluar dari) ujung
sautu kumparan yang bertitik, maka polaritas
referensi dari tegangan saling di kumparan
kedua adalah negatif pada ujung yang bertitik.
19
Aturan Titik berikut dapat juga dipakai sebagai
acuan :
 Bila arus pada kedua kumparan masuk atau
keluar (meninggalkan) pasangan kumparan
pada ujung bertitik maka tanda M sama dengan
tanda L (bertanda sama)
 Bila suatu arus masuk ujung yang bertitik dari
salah satu kumparan, sedang pada kumparan
lainnya, arus meninggalkan (keluar dari) ujung
yang bertitik maka tanda M berlawanan dengan
tanda L.
20
Bila polaritas dari tegangan saling telah diketahui
maka rangkaian tersebut dapat dianalisa dengan
menggunakan metoda mesh.
Aplikasi dari aturan titik :
Contoh 1
Tanda tegangan saling v2 ditentukan oleh polaritas referensi
untuk v2 Dan arah i1. Karena i1 memasuki terminal bertitik dari
kumparan 1 dan v2 positif pada terminal bertitik dari
kumparan 2, tegangan saling adalah (M di1/dt).
i1(t)
+
V1
_
+
V2 (t) = M di1/dt
_
L2
L1
M
21
 contoh 2
arus i1 masuk pada ujung bertitik pada kumparan 1 dan v2
adalah negatif pada ujung bertitik pada kumparan 2.
tegangan salingnya adalag (–M di1/dt)
i1(t)
+
V1
_
+
V2 (t) = -M di1/dt
_
L2
L1
M
22
Contoh 3
Contoh 4
i2(t)
+
V1= -M di2/dt
_
+
V2 (t)
_
L2
L1
M
i2(t)
+
V1= M di2/dt
_
+
V2 (t)
_
L2
L1
M
23
Aturan Titik Untuk Kumparan yang
dihubungkan Seri
MLLL 221 
i
L2L1
M
i
(+)
i
L2L1
M
i
(-)
MLLL 221 
24
Berikut ini adalah contoh dari persamaan hubungan
matematis yang berhubungan dengan indukatnsi
saling.
 rangkaian 1
Penyelesaian :
+

M
ja
R2
R3
R1
jb
Vs
I1 I2
)2.......(0MII)jbRR(IR
:IKVL
)1.......(VMIIRI)jaRR(
:IKVL
123212
2
s222121
1


25
 rangkaian 2
penyelesaian:
+

M
ja R2
-jc
R1
jb
Vs
I1 I2
)2.......(0MII)jcjbR(jbI
:IKVL
)1.......(VMI)II(MjbII)jbjaR(
:IKVL
1221
2
s121211
1


26
 rangkaian 3
penyelesaian:
R2
+

M
ja
R1 jb
Vs
I1
I2
)2.......(0)II(MMII)jbjaR(jaI
:IKVL
)1.......(VMIjaII)jaR(
:IKVL
122221
2
s2211
1


27
 rangkaian 4
Penyelesaian:
+

M
ja
R2
-jcR1
jbVs
I1
I2
)2.......(0MI2I)jbjaR(IR
:IKVL
)1.......(VIRI)jcRR(
:IKVL
22212
2
s22121
1


28
 rangkaian 5
penyelesaian:
+

M2
ja
R2
jc
R1
-jd
Vs
I1
I2
M1
M3
jb
)2.......(0)II(MIMIMIMI)jdjbjcR(I)jcR(
:IKVL
)1.......(VIMIM)II(MIMI)jcR(I)jcjaRR(
:IKVL
1221322112212
2
s22112112322121
1


29
contoh 1
Hitung arus mesh dalam rangkaian berikut :
+

4Ω
100V
I1
I2
-j3Ω
j8Ω
j2Ω
5Ωj6Ω
30
penyelesaian
Dalam bentuk matrik :
)1.......(100I8jI)3j4(
100I2jI6jI)3j4(:IKVL
21
2211


)2.......(0)185(8
0)(22)145(6:IKVL
21
122212


IjIj
IIjIjIjIj




















0
100
1858
834
2
1
I
I
jj
jj
+

4Ω
100V
I1 I2
-j3Ω
j8Ω
j2Ω
5Ωj6Ω
31
Determinannya adalah :
800
08
10034
1800500
1850
8100
8730
1858
834
2
1
j
j
j
j
j
j
j
jj
jj












AI
AI








197.8
5.33.20
2
2
1
1Jadi :
32
contoh 2
Tentukan tegangan Vo dalam rangkaian berikut :
+

5Ω
10V
I1
I2
j3Ω
j2Ω
-j4Ω
+
Vo
_
j6Ω
33
penyelesaian
Dalam bentuk matrik :
)1.......(104)55(
102)(26)95(:IKVL
21
121211


IjIj
IjIIjIjIj
)2.......(024
0226:IKVL
21
1212


IjIj
IjIjIj




















0
10
24
455
2
1
I
I
jj
jj
+

5Ω
10V
I1
I2
j3Ω
j2Ω
-j4Ω
+
Vo
_
j6Ω
34
Jawab :
 
76.11j04.7V
Jadi,
I4jV
orI2j)II(6jV
orI2j)II(6jV
76.1j94.2I
88.0j47.1I
o
2o
112o
1210
2
1






35
contoh 3
Hitung fasor arus I1 dan I2 in the rangkaian
berikut.
j6Ωj5Ω
j3Ω
+

I1 I2
-j4Ω
12ΩV
012
36
penyelesaian
Untuk kumparan 1, dengan KVL diperoleh
-12 + (-j4+j5)I1 – j3I2 = 0
atau
jI1 – j3I2 = 12
Untuk kumparan 2,
-j3I1 + (12 + j6)I2 = 0
atau
I1 = (12 + j6)I2 = (2 – j4)I2
j3
1
2
37
Substitusi ke :
(j2 + 4 – j3)I2 = (4 – j)I2 = 12
atau
Dari pers. dan ,
A14.042.91
j-4
12
I2


2 1
2
3
3
A49.39-13.01
)14.04(2.91)63.43-(4.472j4)I-(2I 21





More Related Content

What's hot

Rangkaian Resonansi Paralel
Rangkaian Resonansi ParalelRangkaian Resonansi Paralel
Rangkaian Resonansi Paralel
Nelly Sulistyorini
 
Laporan praktikum multivibrator
Laporan praktikum multivibratorLaporan praktikum multivibrator
Laporan praktikum multivibrator
kukuhruyuk15
 
Buku e analisis-rangkaian-listrik-jilid-2 (1)
Buku e analisis-rangkaian-listrik-jilid-2 (1)Buku e analisis-rangkaian-listrik-jilid-2 (1)
Buku e analisis-rangkaian-listrik-jilid-2 (1)
kiplaywibley
 
Rangkaian dua pintu
Rangkaian dua pintuRangkaian dua pintu
Rangkaian dua pintu
Hendrica Winny
 
9 sistem 3 phasa beban seimbang
9  sistem  3 phasa beban seimbang9  sistem  3 phasa beban seimbang
9 sistem 3 phasa beban seimbang
Simon Patabang
 
Analisa ac pada transistor
Analisa ac pada transistorAnalisa ac pada transistor
Analisa ac pada transistor
Ahmad_Bagus
 
pembagi tegangan dan arus
pembagi tegangan dan aruspembagi tegangan dan arus
pembagi tegangan dan arusvioai
 
Bab 6 rangkaian orde satu
Bab 6 rangkaian orde satuBab 6 rangkaian orde satu
Bab 6 rangkaian orde satu
Rumah Belajar
 
Laporan 2 penyearah gelombang penuh dengan beban tahanan murni
Laporan 2 penyearah gelombang penuh dengan beban tahanan murniLaporan 2 penyearah gelombang penuh dengan beban tahanan murni
Laporan 2 penyearah gelombang penuh dengan beban tahanan murniridwan35
 
Laporan Praktikum Flip Flop
Laporan Praktikum Flip FlopLaporan Praktikum Flip Flop
Laporan Praktikum Flip Flop
Anarstn
 
Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)
Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)
Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)mocoz
 
ALAT UKUR LISTRIK PMMC
ALAT UKUR LISTRIK PMMCALAT UKUR LISTRIK PMMC
ALAT UKUR LISTRIK PMMC
yosferdi
 
Slide week 1b deret fourier & transformasi fourier
Slide week 1b   deret fourier & transformasi fourierSlide week 1b   deret fourier & transformasi fourier
Slide week 1b deret fourier & transformasi fourierBeny Nugraha
 
Bjt
BjtBjt
Laporan praktikum karakteristik dioda
Laporan praktikum karakteristik diodaLaporan praktikum karakteristik dioda
Laporan praktikum karakteristik dioda
Ilham Kholfihim Marpaung
 
7. instrumen volt meter dan ammeter
7. instrumen volt meter dan ammeter7. instrumen volt meter dan ammeter
7. instrumen volt meter dan ammeter
Simon Patabang
 
Jenis - Jenis Gangguan dalam Sistem Transmisi
Jenis - Jenis Gangguan dalam Sistem TransmisiJenis - Jenis Gangguan dalam Sistem Transmisi
Jenis - Jenis Gangguan dalam Sistem Transmisi
Andrean Yogatama
 
Rangkaian Integral & Diferensial RC
Rangkaian Integral & Diferensial RCRangkaian Integral & Diferensial RC
Rangkaian Integral & Diferensial RC
Wahyu Pratama
 
Bahan dielektrik dan kapasitansi
Bahan dielektrik dan kapasitansiBahan dielektrik dan kapasitansi
Bahan dielektrik dan kapasitansiAsjar Zitus
 

What's hot (20)

Rangkaian Resonansi Paralel
Rangkaian Resonansi ParalelRangkaian Resonansi Paralel
Rangkaian Resonansi Paralel
 
Laporan praktikum multivibrator
Laporan praktikum multivibratorLaporan praktikum multivibrator
Laporan praktikum multivibrator
 
Buku e analisis-rangkaian-listrik-jilid-2 (1)
Buku e analisis-rangkaian-listrik-jilid-2 (1)Buku e analisis-rangkaian-listrik-jilid-2 (1)
Buku e analisis-rangkaian-listrik-jilid-2 (1)
 
Rangkaian dua pintu
Rangkaian dua pintuRangkaian dua pintu
Rangkaian dua pintu
 
9 sistem 3 phasa beban seimbang
9  sistem  3 phasa beban seimbang9  sistem  3 phasa beban seimbang
9 sistem 3 phasa beban seimbang
 
Analisa ac pada transistor
Analisa ac pada transistorAnalisa ac pada transistor
Analisa ac pada transistor
 
pembagi tegangan dan arus
pembagi tegangan dan aruspembagi tegangan dan arus
pembagi tegangan dan arus
 
Bab 6 rangkaian orde satu
Bab 6 rangkaian orde satuBab 6 rangkaian orde satu
Bab 6 rangkaian orde satu
 
Load flow1
Load flow1Load flow1
Load flow1
 
Laporan 2 penyearah gelombang penuh dengan beban tahanan murni
Laporan 2 penyearah gelombang penuh dengan beban tahanan murniLaporan 2 penyearah gelombang penuh dengan beban tahanan murni
Laporan 2 penyearah gelombang penuh dengan beban tahanan murni
 
Laporan Praktikum Flip Flop
Laporan Praktikum Flip FlopLaporan Praktikum Flip Flop
Laporan Praktikum Flip Flop
 
Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)
Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)
Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)
 
ALAT UKUR LISTRIK PMMC
ALAT UKUR LISTRIK PMMCALAT UKUR LISTRIK PMMC
ALAT UKUR LISTRIK PMMC
 
Slide week 1b deret fourier & transformasi fourier
Slide week 1b   deret fourier & transformasi fourierSlide week 1b   deret fourier & transformasi fourier
Slide week 1b deret fourier & transformasi fourier
 
Bjt
BjtBjt
Bjt
 
Laporan praktikum karakteristik dioda
Laporan praktikum karakteristik diodaLaporan praktikum karakteristik dioda
Laporan praktikum karakteristik dioda
 
7. instrumen volt meter dan ammeter
7. instrumen volt meter dan ammeter7. instrumen volt meter dan ammeter
7. instrumen volt meter dan ammeter
 
Jenis - Jenis Gangguan dalam Sistem Transmisi
Jenis - Jenis Gangguan dalam Sistem TransmisiJenis - Jenis Gangguan dalam Sistem Transmisi
Jenis - Jenis Gangguan dalam Sistem Transmisi
 
Rangkaian Integral & Diferensial RC
Rangkaian Integral & Diferensial RCRangkaian Integral & Diferensial RC
Rangkaian Integral & Diferensial RC
 
Bahan dielektrik dan kapasitansi
Bahan dielektrik dan kapasitansiBahan dielektrik dan kapasitansi
Bahan dielektrik dan kapasitansi
 

Similar to RL - RANGKAIAN TERGABUNG SECARA MAGNETIK

Medan magnet
Medan magnetMedan magnet
Medan magnet
Dwi Febriyana
 
Contoh Makalah Fisika Magnet
Contoh Makalah Fisika MagnetContoh Makalah Fisika Magnet
Contoh Makalah Fisika Magnet
Hendri saputra
 
GGL induksi dan induktansi FISIKA DASAR
GGL induksi dan induktansi FISIKA DASARGGL induksi dan induktansi FISIKA DASAR
GGL induksi dan induktansi FISIKA DASAR
Nurhairuna Sari
 
Fisikaaaaaaaaa
FisikaaaaaaaaaFisikaaaaaaaaa
Fisikaaaaaaaaa
nasrul ah
 
resume sumber-sumber medan magnet
resume sumber-sumber medan magnetresume sumber-sumber medan magnet
resume sumber-sumber medan magnet
silvi novrian
 
1685861017295_P11+-+Induksi+Magnetik+28129.pdf
1685861017295_P11+-+Induksi+Magnetik+28129.pdf1685861017295_P11+-+Induksi+Magnetik+28129.pdf
1685861017295_P11+-+Induksi+Magnetik+28129.pdf
PrimatamaDiskiBahrum
 
magnetostatika.ppt
magnetostatika.pptmagnetostatika.ppt
magnetostatika.ppt
muliani7
 
Makalah fisika magnet
Makalah fisika magnetMakalah fisika magnet
Makalah fisika magnetAnnis Kenny
 
Medan Magnet Kemagnetan Materi Fisika.pptx
Medan Magnet Kemagnetan Materi Fisika.pptxMedan Magnet Kemagnetan Materi Fisika.pptx
Medan Magnet Kemagnetan Materi Fisika.pptx
DeaRahmadani9
 
Medan magnet
Medan magnetMedan magnet
Medan magnet
prihase
 
Magnet dan Elektromagnet
Magnet dan ElektromagnetMagnet dan Elektromagnet
Magnet dan Elektromagnet
Lusi Mirawati
 
Efek medan magnet
Efek medan magnetEfek medan magnet
Efek medan magnetErnhy Hijoe
 
medan magnet
medan magnetmedan magnet
medan magnet
SMA Negeri 9 KERINCI
 
Ringkasan materi dan solusi ukem bab 5
Ringkasan materi dan solusi ukem bab 5Ringkasan materi dan solusi ukem bab 5
Ringkasan materi dan solusi ukem bab 5Al Frilantika
 
Kelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentz
Kelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentzKelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentz
Kelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentz
Muhammad Ridlo
 
Induksi elektromagnetik (listrik magnet)
Induksi elektromagnetik (listrik magnet)Induksi elektromagnetik (listrik magnet)
Induksi elektromagnetik (listrik magnet)
Sukmawandi Rahmat
 
MEDAN MAGNETIK, KELOMPOK 4, 12 MIPA 6, SMAN 7 TANGERANG, 2018
MEDAN MAGNETIK, KELOMPOK 4, 12 MIPA 6, SMAN 7 TANGERANG, 2018MEDAN MAGNETIK, KELOMPOK 4, 12 MIPA 6, SMAN 7 TANGERANG, 2018
MEDAN MAGNETIK, KELOMPOK 4, 12 MIPA 6, SMAN 7 TANGERANG, 2018
Muhammad Naufal
 

Similar to RL - RANGKAIAN TERGABUNG SECARA MAGNETIK (20)

Medan magnet
Medan magnetMedan magnet
Medan magnet
 
Ggl induksi dan indukstansi
Ggl induksi dan indukstansiGgl induksi dan indukstansi
Ggl induksi dan indukstansi
 
Contoh Makalah Fisika Magnet
Contoh Makalah Fisika MagnetContoh Makalah Fisika Magnet
Contoh Makalah Fisika Magnet
 
GGL induksi dan induktansi FISIKA DASAR
GGL induksi dan induktansi FISIKA DASARGGL induksi dan induktansi FISIKA DASAR
GGL induksi dan induktansi FISIKA DASAR
 
Fisikaaaaaaaaa
FisikaaaaaaaaaFisikaaaaaaaaa
Fisikaaaaaaaaa
 
resume sumber-sumber medan magnet
resume sumber-sumber medan magnetresume sumber-sumber medan magnet
resume sumber-sumber medan magnet
 
1685861017295_P11+-+Induksi+Magnetik+28129.pdf
1685861017295_P11+-+Induksi+Magnetik+28129.pdf1685861017295_P11+-+Induksi+Magnetik+28129.pdf
1685861017295_P11+-+Induksi+Magnetik+28129.pdf
 
magnetostatika.ppt
magnetostatika.pptmagnetostatika.ppt
magnetostatika.ppt
 
Makalah fisika magnet
Makalah fisika magnetMakalah fisika magnet
Makalah fisika magnet
 
Medan Magnet Kemagnetan Materi Fisika.pptx
Medan Magnet Kemagnetan Materi Fisika.pptxMedan Magnet Kemagnetan Materi Fisika.pptx
Medan Magnet Kemagnetan Materi Fisika.pptx
 
Medan magnet
Medan magnetMedan magnet
Medan magnet
 
Magnet dan Elektromagnet
Magnet dan ElektromagnetMagnet dan Elektromagnet
Magnet dan Elektromagnet
 
Efek zeeman
Efek zeemanEfek zeeman
Efek zeeman
 
Efek medan magnet
Efek medan magnetEfek medan magnet
Efek medan magnet
 
medan magnet
medan magnetmedan magnet
medan magnet
 
Ringkasan materi dan solusi ukem bab 5
Ringkasan materi dan solusi ukem bab 5Ringkasan materi dan solusi ukem bab 5
Ringkasan materi dan solusi ukem bab 5
 
Kelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentz
Kelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentzKelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentz
Kelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentz
 
Induksi elektromagnetik (listrik magnet)
Induksi elektromagnetik (listrik magnet)Induksi elektromagnetik (listrik magnet)
Induksi elektromagnetik (listrik magnet)
 
MEDAN MAGNETIK, KELOMPOK 4, 12 MIPA 6, SMAN 7 TANGERANG, 2018
MEDAN MAGNETIK, KELOMPOK 4, 12 MIPA 6, SMAN 7 TANGERANG, 2018MEDAN MAGNETIK, KELOMPOK 4, 12 MIPA 6, SMAN 7 TANGERANG, 2018
MEDAN MAGNETIK, KELOMPOK 4, 12 MIPA 6, SMAN 7 TANGERANG, 2018
 
Medan magnet
Medan magnetMedan magnet
Medan magnet
 

Recently uploaded

RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
TarkaTarka
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
haryonospdsd011
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
lastri261
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
Hernowo Subiantoro
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
yuniarmadyawati361
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 

Recently uploaded (20)

RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 

RL - RANGKAIAN TERGABUNG SECARA MAGNETIK

  • 2. 2 Sub Pokok Bahasan  Induktansi diri dan induktansi saling.  koefisien penggandengan (K)  Aturan Titik (dot determination)
  • 3. 3 INDUKTANSI DIRI, L, DAN INDUKTANSI SALING, M Bila ada dua loop (kumparan) tidak saling atau saling kontak antara keduanya dan mempengaruhi satu sama lain karena medan magnet yang dihasilkan oleh salah satu dari kumparan tersebut, maka kedua kumparan itu tergabung secara magnetik (magnetically coupled) Contoh : transformator  Perangkat listrik yang dirancang berdasarkan konsep kopling magnetik.  Menggunakan penggabungan kumparan secara magnetik untuk mentransfer energi dari satu sirkuit ke yang lain.
  • 4. 4 a) INDUKTANSI DIRI, L Disebut induktansi diri karena berkaitan tegangan induksi dalam kumparan dengan arus yang berubah terhadap waktu dalam kumparan yang sama. Perhatikan induktor tunggal dengan jumlah N kumparan. Bila arus, i mengalir melalui kumparan, maka akan timbul fluks magnetik, Φ disekitarnya. i(t) Φ + V _
  • 5. 5 Menurut Faraday Hukum, tegangan, v yang diinduksi dalam kumparan sebanding dengan jumlah N kumparan dan laju perubahan fluks magnetik, Φ  Tetapi perubahan fluks Φ disebabkan oleh perubahan arus, i. Jadi, )1.......( dt d Nv   )2.......( dt di di d dt d  
  • 6. 6 pers (2) masuk ke pers (1) menghasilkan; Dari pers (3) dan (4) Induktansi diri L didefinisikan sebagai Dalam satuan Henry (H) )4.......( dt di Lv atau )3.......( dt di di d Nv      )5........(H di d NL  
  • 7. 7 b) Induktansi Saling, M Bila dua induktor atau kumparan berada di dekat satu sama lain, maka menimbulkan fluks magnetik oleh arus dalam satu kumparan pada kumparan lainnya, sehingga menghasilkan tegangan induksi. Induktansi adalah kemampuan dari satu induktor untuk menginduksi tegangan melingkupi induktor sekitarnya.
  • 8. 8 Perhatikan dua kasus berikut :  Kasus 1: Dua kumparan dengan induktansi diri L1 dan L2 yang saling berdekatan. Kumparan 1 mempunyai N1 lilitan, dan kumparan 2 mempunyai N2 lilitan. i1(t) Φ12+ V1 _ + V2 _ Φ11 L2L1 N1 lilitan N2 lilitan
  • 9. 9 Fluks Magnetik Φ1 dari kumparan 1 mempunyai 2 komponen Φ11 hanya melingkupi kumparan1. Φ12 melingkupi kedua kumparan. Jadi Φ1 = Φ11 + Φ12 ……. (6) Dengan demikian, tegangan yang diinduksi di kumparan 1 adalah : )7.......(1 1 1 1 11 11 dt di L dt di di d Nv  
  • 10. 10 tegangan induksi dalam kumparan 2 )8.......(1 21 1 1 12 22 dt di M dt di di d Nv   Subscript 21 dalam M21 artinya adalah induktansi saling pada kumparan 2 disebabkan oleh kumparan 1
  • 11. 11 Kasus 2: Sama dengan rangkaian sebelumnya tetapi arus i2 mengalir di kumparan 2. Fluks magnetik Φ2 dari kumparan 2 mempunyai dua komponen Φ22 hanya melingkupi kumparan 2. Φ21 melingkupi kedua kumparan. Jadi Φ2 = Φ21 + Φ22 ……. (9) i2(t) Φ21 + V1 _ + V2 _Φ22 L2L1 N1 lilitan N2 lilitan
  • 12. 12 Dengan demikian, tegangan yang diinduksi di kumparan 2 adalah tegangan yang diinduksi di kumparan 1 )10.......(2 2 2 2 22 22 dt di L dt di di d Nv   )11.......(2 12 2 2 21 11 dt di M dt di di d Nv   Subscript 12 dalam M12 artinya adalah induktansi saling pada kumparan 1 disebabkan oleh kumparan 2
  • 13. 13 Oleh karena dua rangkaian dan dua arus adalah sama maka : Induktansi saling M dengan satuan Henry (H) MMM  1221
  • 14. 14 Koefisien penggandengan (k) Menentukan penggandengan secara magnetik antara dua kumparan. Range dari k : 0 ≤ k ≤ 1 • k = 0 berarti dua kumparan tidak tergandeng (not coupled). • k = 1 berarti dua kumparan tergandeng sempurna (perfectly coupled) . • k < 0.5 berarti dua kumparan tergandeng secara longgar (loosely coupled). • k > 0.5 berarti dua kumparan tergandeng secara kuat (tightly coupled).
  • 15. 15 Nilai k tergantung pada kedekatan kedua kumparan, inti kumparan, orentasi dan penggulungannya. Koefisien penggandengan, k dinyatakan oleh atau 21LL M k  21LLkM 
  • 16. 16 ATURAN TITIK (DOT)  Diperlukan untuk menentukan polaritas dari tegangan induksi saling  Suatu tanda titik (dot) diletakkan di setiap salah satu ujung dari kedua kumparan yang tergabung secara magnetik, untuk menunjukkan arah fluks magnetik bila arus masuk pada titik tersebut..
  • 18. 18 Aturan Titik adalah sebagai berikut :  Jika suatu arus masuk ke ujung bertitik dari suatu kumparan, maka polaritas referensi dari tegangan saling di kumparan kedua adalah positif pada ujung yang bertitik.  Jika arus meningglakan (keluar dari) ujung sautu kumparan yang bertitik, maka polaritas referensi dari tegangan saling di kumparan kedua adalah negatif pada ujung yang bertitik.
  • 19. 19 Aturan Titik berikut dapat juga dipakai sebagai acuan :  Bila arus pada kedua kumparan masuk atau keluar (meninggalkan) pasangan kumparan pada ujung bertitik maka tanda M sama dengan tanda L (bertanda sama)  Bila suatu arus masuk ujung yang bertitik dari salah satu kumparan, sedang pada kumparan lainnya, arus meninggalkan (keluar dari) ujung yang bertitik maka tanda M berlawanan dengan tanda L.
  • 20. 20 Bila polaritas dari tegangan saling telah diketahui maka rangkaian tersebut dapat dianalisa dengan menggunakan metoda mesh. Aplikasi dari aturan titik : Contoh 1 Tanda tegangan saling v2 ditentukan oleh polaritas referensi untuk v2 Dan arah i1. Karena i1 memasuki terminal bertitik dari kumparan 1 dan v2 positif pada terminal bertitik dari kumparan 2, tegangan saling adalah (M di1/dt). i1(t) + V1 _ + V2 (t) = M di1/dt _ L2 L1 M
  • 21. 21  contoh 2 arus i1 masuk pada ujung bertitik pada kumparan 1 dan v2 adalah negatif pada ujung bertitik pada kumparan 2. tegangan salingnya adalag (–M di1/dt) i1(t) + V1 _ + V2 (t) = -M di1/dt _ L2 L1 M
  • 22. 22 Contoh 3 Contoh 4 i2(t) + V1= -M di2/dt _ + V2 (t) _ L2 L1 M i2(t) + V1= M di2/dt _ + V2 (t) _ L2 L1 M
  • 23. 23 Aturan Titik Untuk Kumparan yang dihubungkan Seri MLLL 221  i L2L1 M i (+) i L2L1 M i (-) MLLL 221 
  • 24. 24 Berikut ini adalah contoh dari persamaan hubungan matematis yang berhubungan dengan indukatnsi saling.  rangkaian 1 Penyelesaian : +  M ja R2 R3 R1 jb Vs I1 I2 )2.......(0MII)jbRR(IR :IKVL )1.......(VMIIRI)jaRR( :IKVL 123212 2 s222121 1  
  • 25. 25  rangkaian 2 penyelesaian: +  M ja R2 -jc R1 jb Vs I1 I2 )2.......(0MII)jcjbR(jbI :IKVL )1.......(VMI)II(MjbII)jbjaR( :IKVL 1221 2 s121211 1  
  • 26. 26  rangkaian 3 penyelesaian: R2 +  M ja R1 jb Vs I1 I2 )2.......(0)II(MMII)jbjaR(jaI :IKVL )1.......(VMIjaII)jaR( :IKVL 122221 2 s2211 1  
  • 29. 29 contoh 1 Hitung arus mesh dalam rangkaian berikut : +  4Ω 100V I1 I2 -j3Ω j8Ω j2Ω 5Ωj6Ω
  • 30. 30 penyelesaian Dalam bentuk matrik : )1.......(100I8jI)3j4( 100I2jI6jI)3j4(:IKVL 21 2211   )2.......(0)185(8 0)(22)145(6:IKVL 21 122212   IjIj IIjIjIjIj                     0 100 1858 834 2 1 I I jj jj +  4Ω 100V I1 I2 -j3Ω j8Ω j2Ω 5Ωj6Ω
  • 32. 32 contoh 2 Tentukan tegangan Vo dalam rangkaian berikut : +  5Ω 10V I1 I2 j3Ω j2Ω -j4Ω + Vo _ j6Ω
  • 33. 33 penyelesaian Dalam bentuk matrik : )1.......(104)55( 102)(26)95(:IKVL 21 121211   IjIj IjIIjIjIj )2.......(024 0226:IKVL 21 1212   IjIj IjIjIj                     0 10 24 455 2 1 I I jj jj +  5Ω 10V I1 I2 j3Ω j2Ω -j4Ω + Vo _ j6Ω
  • 35. 35 contoh 3 Hitung fasor arus I1 dan I2 in the rangkaian berikut. j6Ωj5Ω j3Ω +  I1 I2 -j4Ω 12ΩV 012
  • 36. 36 penyelesaian Untuk kumparan 1, dengan KVL diperoleh -12 + (-j4+j5)I1 – j3I2 = 0 atau jI1 – j3I2 = 12 Untuk kumparan 2, -j3I1 + (12 + j6)I2 = 0 atau I1 = (12 + j6)I2 = (2 – j4)I2 j3 1 2
  • 37. 37 Substitusi ke : (j2 + 4 – j3)I2 = (4 – j)I2 = 12 atau Dari pers. dan , A14.042.91 j-4 12 I2   2 1 2 3 3 A49.39-13.01 )14.04(2.91)63.43-(4.472j4)I-(2I 21    