SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
Download to read offline
1



                       MODUL ELEKTRONIKA



       PENGANTAR ELEKTRO TEKNIK DAN SIMULASI
          SOFTWARE ELECTRONIC WORKBENCH




                                 Disusun Oleh :




                          Nama       : Firdaus Santosa
                          No. Reg    : 5215122673
                          Prodi      : Pend. Teknik Elektronika




             UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
                      JAKARTA
                        2012

Modul Pengantar Elektro Teknik                               Firdaus Santosa
2


   A. LANDASAN TEORI ELEKTRONIKA DASAR
   1. Pengertian Arus Listrik (Electrical Current)
   Kita semua tentu paham bahwa arus listrik terjadi karena adanya aliran elektron dimana
   setiap elektron mempunyai muatan yang besarnya sama. Jika kita mempunyai benda
   bermuatan negative berarti benda tersebut mempunyai kelebihan elektron. Derajat
   termuatinya benda tersebut diukur dengan jumlah kelebihan elektron yang ada. Muatan
   sebuah elektron, sering dinyatakan dengan simbul q atau e, dinyatakan dengan satuan
   coulomb, yaitu sebesar
   q = 1,6 x 10-19 coulomb.

   Misalkan kita mempunyai sepotong kawat tembaga yang biasanya digunakan sebagai
   penghantar listrik dengan alasan harganya relatif murah, kuat dan tahan terhadap korosi.
   Besarnya hantaran pada kawat tersebut hanya tergantung pada adanya elektron bebas (dari
   elektron valensi), karena muatan inti dan elektron pada lintasan dalam terikat erat pada
   struktur kristal. Pada dasarnya dalam kawat penghantar terdapat aliran elektron dalam jumlah
   yang sangat besar, jika jumlah elektron yang bergerak ke kanan dan ke kiri sama besar maka
   seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Namun jika ujung sebelah kanan kawat menarik elektron
   sedangkan ujung sebelah kiri melepaskannya maka akan terjadi aliran elektron ke kanan (tapi
   ingat, dalam hal ini disepakati bahwa arah arus ke kiri). Aliran elektron inilah yang
   selanjutnya disebut arus listrik.

   Besarnya arus listrik diukur dengan satuan banyaknya elektron per detik, namun demikian ini
   bukan satuan yang praktis karena harganya terlalu kecil. Satuan yang dipakai adalah ampere,
   dimana i= dq/dt
   1 ampere = 1coulomb/det.

   Contoh di bawah ini menggambarkan besarnya arus listrik untuk beberapa peralatan:
   Stasiun pembangkit………………………                 1000 A
   Starter mobil..……………………………                  100 A
   Bola larnpu….……………………………                    1A
   Radio kecil….……………………………                    10 mA
   Jam tangan….……………………………                     1 mA

   Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir tiap satuan waktu. Muatan listrik
   bisa mengalir melalui kabel atau penghantar listrik lainnya.
   I = Q/T
   Pada zaman dulu, Arus konvensional didefinisikan sebagai aliran muatan positif, sekalipun
   kita sekarang tahu bahwa arus listrik itu dihasilkan dari aliran elektron yang bermuatan
   negatif ke arah yang sebaliknya.
   Satuan SI untuk arus listrik adalah ampere (A).


   2. Pengertian Tegangan (Voltage)
   Akan mudah menganalogikan aliran listrik dengan aliran air. Misalkan kita mempunyai 2
   tabung yang dihubungkan dengan pipa seperti pada gambar 1.1. Jika kedua tabung ditaruh di
   atas meja maka permukaan air pada kedua tabung akan sama dan dalam hal ini tidak ada



Modul Pengantar Elektro Teknik                                                  Firdaus Santosa
3


   aliran air dalam pipa. Jika salah satu tabung diangkat maka dengan sendirinya air akan
   mengalir dari tabung tersebut ke tabung yang lebih rendah. Makin tinggi tabung diangkat
   makin deras aliran air yang melalui pipa.




                                       Gambar 1. Aliran air pada bejana berhubungan
   Terjadinya aliran tersebut dapat dipahami dengan konsep energi potensial. Tingginya tabung
   menunjukkan besarnya energi potensial yang dimiliki. Yang paling penting dalam hal ini
   adalah perbedaan tinggi kedua tabung yang sekaligus menentukan besarnya perbedaan
   potensial. Jadi semakin besar perbedaan potensialnya semakin deras aliran air dalam pipa.

   Konsep yang sama akan berlaku untuk aliran elektron pada suatu penghantar. Yang
   menentukan seberapa besar arus yang mengalir adalah besarnya beda potensial (dinyatakan
   dengan satuan volt). Jadi untuk sebuah konduktor semakin besar beda potensial akan
   semakin besar pula arus yang mengalir. Perlu dicatat bahwa beda potensial diukur antara
   ujung-ujung suatu konduktor. Namun kadang-kadang kita berbicara tentang potensial pada
   suatu titik tertentu. Dalam hal ini kita sebenarnya mengukur beda potensial pada titik tersebut
   terhadap suatu titik acuan tertentu. Sebagai standar titik acuan biasanya dipilih titik tanah
   (ground).

   Lebih lanjut kita dapat menganalogikan sebuah baterai atau accu sebagai tabung air yang
   diangkat. Baterai ini mempunyai energi kimia yang siap diubah menjadi energy listrik. Jika
   baterai tidak digunakan, maka tidak ada energi yang dilepas, tapi perlu diingat bahwa
   potensial dari baterai tersebut ada di sana. Hampir semua baterai memberikan potensial
   (tepatnya electromotive force - e.m.f) yang hampir sama walaupun arus dialirkan dari baterai
   tersebut.

   Tegangan listrik (kadang disebut sebagai Voltase) adalah perbedaan potensi listrik antara dua
   titik dalam rangkaian listrik, dinyatakan dalam satuan volt. Besaran ini mengukur energi
   potensial sebuah medan listrik untuk menyebabkan aliran listrik dalam sebuah konduktor
   listrik. Tergantung pada perbedaan potensi listrik satu tegangan listrik dapat dikatakan
   sebagai ekstra rendah, rendah, tinggi atau ekstra tinggi.
   V= I .R
   Satuan SI untuk Tegangan adalah volt (V).


   3. Hambatan
   Hambatan listrik adalah perbandingan antara tegangan listrik dari suatu komponen elektronik
   (misalnya resistor) dengan arus listrik yang melewatinya. Hambatan listrik dapat dirumuskan
   sebagai berikut:
   R = V/I dimana V adalah tegangan dan I adalah arus.


Modul Pengantar Elektro Teknik                                                     Firdaus Santosa
4


   Satuan SI untuk Hambatan adalah Ohm (R).


   4. Hukum Ohm
   Pada dasarnya sebuah rangkaian listrik terjadi ketika sebuah penghantar mampu dialiri
   electron bebas secara terus menerus. Aliran yang terus-menerus ini yang disebut dengan arus,
   dan sering juga disebut dengan aliran, sama halnya dengan air yang mengalir pada sebuah
   pipa.

   Tenaga (the force) yang mendorong electron agar bisa mengalir dalam sebauh rangkaian
   dinamakan tegangan. Tegangan adalah sebenarnya nilai dari potensial energi antara dua titik.
   Ketika kita berbicara mengenai jumlah tegangan pada sebuah rangkaian, maka kita akan
   ditujukan pada berapa besar energi potensial yang ada untuk menggerakkan electron pada
   titik satu dengan titik yang lainnya. Tanpa kedua titik tersebut istilah dari tegangan tersebut
   tidak ada artinya.

   Elektron bebas cenderung bergerak melewati konduktor dengan beberapa derajat pergesekan,
   atau bergerak berlawanan. Gerak berlawanan ini yang biasanya disebut dengan hambatan.
   Besarnya arus didalam rangkaian adalah jumlah dari energi yang ada untuk mendorong
   electron, dan juga jumlah dari hambatan dalam sebuah rangkaian untuk menghambat lajunya
   arus. Sama halnya dengan tegangan hambatan ada jumlah relative antara dua titik. Dalam hal
   ini, banyaknya tegangan dan hambatan sering digunakan untuk menyatakan antara atau
   melewati titik pada suatu titik.

   Untuk menemukan arti dari ketetapan dari persamaan dalam rangkaian ini, kita perlu
   menentukan sebuah nilai layaknya kita menentukan nilai masa, isi, panjang dan bentuk lain
   dari persamaan fisika. Standard yang digunakan pada persamaan tersebut adalah arus listrik,
   tegangan ,dan hambatan.

   Symbol yang digunakan adalah standar alphabet yang digunakan pada persamaan aljabar.
   Standar ini digunakan pada disiplin ilmu fisika dan teknik, dan dikenali secara internasional.
   Setiap unit ukuran ini dinamakan berdasarkan nama penemu listrik. Amp dari orang perancis
   Andre M. Ampere, volt dari seorang Italia Alessandro Volta, dan ohm dari orang german
   Georg Simon ohm.

   Simbol matematika dari setiap satuan sebagai berikut “R” untuk resistance (Hambatan), V
   untuk voltage (tegangan), dan I untuk intensity (arus), standard symbol yang lain dari
   tegangan adalah E atau Electromotive force. Simbol V dan E dapat dipertukarkan untuk
   beberapa hal, walaupun beberapa tulisan menggunakan E untuk menandakan sebuah
   tegangan yang mengalir pada sebuah sumber ( seperti baterai dan generator) dan V bersifat
   lebih umum.

   Salah satu dasar dalam perhitungan elektro, yang sering dibahas mengenai satuan couloumb,
   dimana ini adalah besarnya energi yang setara dengan electron pada keadaan tidak stabil.
   Satu couloumb setara dengan 6.250.000.000.000.000.000. electron. Symbolnya ditandai
   dengan Q dengan satuan couloumb. Ini yang menyebabkan electron mengalir, satu ampere



Modul Pengantar Elektro Teknik                                                     Firdaus Santosa
5


   sama dengan 1 couloumb dari electron melewati satu titik pada satu detik. Pada kasus ini,
   besarnya energi listrik yang bergerak melewati conductor (penghantar).

   Sebelum kita mendefinisikan apa itu volt, kita harus mengetahui bagaimana mengukur
   sebuah satuan yang kita ketahui sebagai energi potensial. Satuan energi secara umum adalah
   joule dimana sama dengan besarnya work (usaha) yang ditimbulkan dari gaya sebesar 1
   newton yang digunakan untuk bergerak sejauh 1 meter (dalam satu arah). Dalam british unit,
   ini sama halnya dengan kurang dari ¾ pound dari gaya yang dikeluarkan sejauh 1 foot.
   Masukkan ini dalam suatu persamaan, sama halnya dengan I joule energi yang digunakan
   untuk mengangkat berat ¾ pound setinggi 1 kaki dari tanah, atau menjatuhkan sesuatu
   dengan jarak 1 kaki menggunakan parallel pulling dengan ¾ pound. Maka kesimplannya, 1
   volt sama dengan 1 joule energi potensial per 1 couloumb. Maka 9 volt baterai akan
   melepaskan energi sebesar 9 joule dalam setiap couloum dari electron yang bergerak pada
   sebuah rangkian.

   Satuan dan symbol dari satuan elektro ini menjadi sangat penting diketahui ketika kita
   mengeksplorasi hubungan antara mereka dalam sebuah rangkaian. Yang pertama dan
   mungkin yang sangat penting hubungan antara tegangan, arus dan hambatan ini disebut
   hokum ohm. Ditemukan oleh Georg Simon Ohm dan dipublikasikannya pada sebuah paper
   pada tahun 1827, The Galvanic Circuit Investigated Mathematically. Prinsip ohm ini adalah
   besarnya arus listrik yang mengalir melalui sebuah penghantar metal pada rangkaian, ohm
   menemukan sebuah persamaan yang simple, menjelaskan bagaimana hubungan antara
   tegangan, arus, dan hambatan yang saling berhubungan.

   HUKUM OHM
   E=IR
   I=E/R
   R=I/E
   Kesimpulan :
   • Tegangan dinyatakan dengan nilai volts disimbolkan dengan E atau V.
   • Arus dinyatakan dengan amps, dan diberi symbol I
   • Hambatan dinyatakan dengan ohms diberi symbol R
   • Hukum Ohm: E = IR ; I = E/R ; R = E/I

   Besarnya daya pada suatu rangkaian dapat di hitung dengan :
   P = V . I atau P = I2 . R atau P = V2/ R
   Dimana :
   P : daya, dalam satuan watt
   V : tegangan dalam satuan volt
   I : arus dalam satuan ampere




Modul Pengantar Elektro Teknik                                                Firdaus Santosa
6


   B. PRAKTEK DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE
   1. Cara Menggunakan Software Electronic Workbench untuk mengukur Arus
   EWB (Electronic WorkBench) adalah salah satu jenis software elektronika yang digunakan
   untuk melakukan simulasi terhadap cara kerja dari suatu rangkaian listrik. Perlunya simulasi
   rangkaian listrik adalah untuk menguji apakah rangkaian listrik itu dapat berjalan dengan
   baik dan sesuai dengan pendekatan teori yang digunakan pada buku-buku elektronika, tanpa
   harus membuat rangkaian listrik itu secara nyata. Perlu diingat, simulasi yang dilakukan
   dengan menggunakan EWB adalah simulasi yang menghasilkan keluaran yang ideal.
   Maksudnya keluaran yang tidak terpengaruh oleh faktor-faktor ketidakidealan seperti
   gangguan (dikenal dengan noise dalam elektronika) seperti halnya gangguan yang sering
   terjadi pada rangkaian listrik yang sebenarnya (nyata).

   Penggunaan EWB haruslah didukung oleh pengetahuan dasar tentang elektronika. Tanpa
   pengetahuan dasar elektronika yang memadai seperti cara pemakaian alat ukur (osiloskop,
   multimeter dan lain sebagainya), tentu saja akan lebih sukar untuk memahami cara kerja dari
   software ini. Software ini menggunakan sistem GUI (Graphic User Interface) seperti halnya
   Windows sehingga pemakai software yang sudah memahami pengetahuan dasar elektronika
   akan mudah menguasai penggunaan software ini.

   Cara menginstall EWB 5.12:
   Peng-install-an software ini cukup mudah. Cari source (sumber/ file setup) dari EWB 5.12
   ini, lalu double click pada file setup. Tentukan tempat tujuan EWB diinstall (misalnya
   C:Program Files EWB 5.12), lalu klik OK. Tunggu proses instalasi selesai, lalu ke
   startmenu buka programs-->electronic workbench-->EWB 5.12. EWB siap dipakai.


   1. Tampilan Awal Aplikasi




   Gambar 2. Tampilan awal aplikasi




Modul Pengantar Elektro Teknik                                                  Firdaus Santosa
7


   Aneka Tools yang terdapat pada software electronic workbench.




   Gambar 3. Aneka Fungsi Tools dalam EWB

   2. Membuat new dokumen
   Klik File → New atau Ctrl + N




   Gambar 4. Membuat New File




Modul Pengantar Elektro Teknik                                     Firdaus Santosa
8


   3. Membuat rangkaian hambatan
   Dengan cara arahkan kursor pada gambar resistor
   Lihat gambar 5.




   Gambar 5. Menambahkan hambatan

   Lalu drag ke dalam kanvas putih tersebut.
   Lalu tambahkan pula sumber arus pada icon disebelah resistor.

   4. Kemudian hubungkan dengan mendekatkan ke ujung-ujung komponen hingga muncul
   titik lalu drag titik tersebut ke ujung titik komponen yang lain.
   Hasilnya seperti gambar 6 berikut.




   Gambar 6. Menghubungkan komponen



Modul Pengantar Elektro Teknik                                      Firdaus Santosa
9


   5. Memberi nilai pada masing-masing komponen
   Setelah jadi rangkaian seperti gambar diatas perhatikan bahwa nilai masing-masing
   komponen merupakan nilai default.
   Untuk mengganti nilai komponen caranya dengan klik kanan pada komponen, lalu
   component properties kemudian pilih value. Isikan pada tab Resistance ( R ) nilai hambatan
   yang akan kalian berikan misalkan 8 Ω.




   Gambar 7. Memberi Nilai Komponen

   6. Setelah itu lakukan langkah yang sama pada komponen-komponen yang lainnya, misal
   R2 = 12 Ω, dan V = 2 V.




   Gambar 8. Memberi nilai setiap komponen




Modul Pengantar Elektro Teknik                                                Firdaus Santosa
10


   7. Menghitung Arus
   Menghitung arus dapat dilakukan secara manual maupun dengan menggunakan alat.
   Kalau secara manual maka rumus untuk menghitung arus adalah :
   I = V/R
   Sehingga apabila kita menggunakan contoh rangkaian diatas maka :
   R total = R1 + R2
           = 8 + 12 = 20 Ω
   I = 2/20 = 0,1 A atau 100 mA
   Sedangkan apabila menggunakan alat simulasi maka
   caranya dengan memasukan Amperemeter secara seri pada rangkaian yang ada pada tab
   indicator lalu pilih amperemeter lalu drag kedalam rangkaian.




   Gambar 9. Menghitung Arus

   Kemudian klik tombol saklar yang terletak diujung kanan atas aplikasi, maka secara otomatis
   amperemeter akan menghitung berapa besar arus yang mengalir pada rangkaian.
   Nah, nampak 100,0 mA. Itu artinya rangkaian anda bekerja dengan baik. Selamat!
   Perlu diingat untuk menghitung arus maka amperemeter dihubungkan secara seri, dan untuk
   mengukur tegangan maka voltmeter dihubungkan secara parallel.

   2. Cara Menggunakan Software Electronic Workbench untuk mengukur Tegangan
   Pada Prinsipnya sama seperti Langkah-langkah mengukur Arus, hanya saja kalau untuk
   mengukur arus dipasang seri, maka untuk mengukur tegangan harus dipasang secara parallel.
   Bagaimana maksudnya? Kita lihat contoh dibawah ini.




Modul Pengantar Elektro Teknik                                                 Firdaus Santosa
11




   Gambar 10. Contoh Pemasangan Voltmeter

   Gambar diatas hanya contoh pemasangan Voltmeter saja yaitu secara parallel, apabila
   dijalankan belum tentu akan berjalan sempurna.
   Berikut contoh pemasangan yang benar.




   Gambar 11. Mengukur Tegangan




Modul Pengantar Elektro Teknik                                           Firdaus Santosa

More Related Content

What's hot

2. listrik dinamis
2. listrik dinamis2. listrik dinamis
2. listrik dinamis
asepsopian23
 
1aa5c07fe813e6e642da258772399e1b
1aa5c07fe813e6e642da258772399e1b1aa5c07fe813e6e642da258772399e1b
1aa5c07fe813e6e642da258772399e1b
edmundtanjaya
 
Listrik dinamis
Listrik dinamisListrik dinamis
Listrik dinamis
auliarika
 
Ppt listrik dinamis
Ppt listrik dinamisPpt listrik dinamis
Ppt listrik dinamis
Dewi Fitri
 
Bahan ajar LISTRIK KLS 9 MTSN DENANYAR
Bahan ajar LISTRIK KLS 9 MTSN DENANYARBahan ajar LISTRIK KLS 9 MTSN DENANYAR
Bahan ajar LISTRIK KLS 9 MTSN DENANYAR
Hisbulloh Huda
 
Arus dan tegangan Listrik
Arus dan tegangan ListrikArus dan tegangan Listrik
Arus dan tegangan Listrik
Syihab Ikbal
 

What's hot (20)

2. listrik dinamis
2. listrik dinamis2. listrik dinamis
2. listrik dinamis
 
Listrik dinamis
Listrik dinamisListrik dinamis
Listrik dinamis
 
arus listrik, hukum ohm, rangkaian hambatan, energi listrik, daya
arus listrik, hukum ohm, rangkaian hambatan, energi listrik, dayaarus listrik, hukum ohm, rangkaian hambatan, energi listrik, daya
arus listrik, hukum ohm, rangkaian hambatan, energi listrik, daya
 
1aa5c07fe813e6e642da258772399e1b
1aa5c07fe813e6e642da258772399e1b1aa5c07fe813e6e642da258772399e1b
1aa5c07fe813e6e642da258772399e1b
 
Final efp (repaired)
Final efp (repaired)Final efp (repaired)
Final efp (repaired)
 
Listrik dinamis
Listrik dinamisListrik dinamis
Listrik dinamis
 
Listrik dinamis
Listrik dinamisListrik dinamis
Listrik dinamis
 
PPT LISTRIK DINAMSI
PPT LISTRIK DINAMSIPPT LISTRIK DINAMSI
PPT LISTRIK DINAMSI
 
Listrik dinamis
Listrik dinamisListrik dinamis
Listrik dinamis
 
listrik dinamis sma
listrik dinamis smalistrik dinamis sma
listrik dinamis sma
 
Listrik Dinamis
Listrik DinamisListrik Dinamis
Listrik Dinamis
 
Presentasi listrik dinamis laura
Presentasi listrik dinamis lauraPresentasi listrik dinamis laura
Presentasi listrik dinamis laura
 
Ppt listrik dinamis
Ppt listrik dinamisPpt listrik dinamis
Ppt listrik dinamis
 
Listrik dinamis
Listrik dinamisListrik dinamis
Listrik dinamis
 
Listrik dinamis
Listrik dinamisListrik dinamis
Listrik dinamis
 
Bahan ajar LISTRIK KLS 9 MTSN DENANYAR
Bahan ajar LISTRIK KLS 9 MTSN DENANYARBahan ajar LISTRIK KLS 9 MTSN DENANYAR
Bahan ajar LISTRIK KLS 9 MTSN DENANYAR
 
Modul ardyanto
Modul ardyantoModul ardyanto
Modul ardyanto
 
12211221000
1221122100012211221000
12211221000
 
sumber arus listrik
sumber arus listriksumber arus listrik
sumber arus listrik
 
Arus dan tegangan Listrik
Arus dan tegangan ListrikArus dan tegangan Listrik
Arus dan tegangan Listrik
 

Similar to Modul pet

Bab01 arus-dan-tegangan-listrik
Bab01 arus-dan-tegangan-listrikBab01 arus-dan-tegangan-listrik
Bab01 arus-dan-tegangan-listrik
DE Trisna
 
Listrik dinamis
Listrik dinamisListrik dinamis
Listrik dinamis
Resti3
 
arus listrik dan hukum ohm.pptx
arus listrik dan hukum ohm.pptxarus listrik dan hukum ohm.pptx
arus listrik dan hukum ohm.pptx
LanzaKipli
 
Konsep Rangkaian Listrik
Konsep Rangkaian ListrikKonsep Rangkaian Listrik
Konsep Rangkaian Listrik
sutriyanto
 
Bab 8 -listrik-dan-elektronika1
Bab 8 -listrik-dan-elektronika1Bab 8 -listrik-dan-elektronika1
Bab 8 -listrik-dan-elektronika1
Slamet Setiyono
 
Dasar pemahaman listrik ayup 1
Dasar pemahaman listrik ayup 1Dasar pemahaman listrik ayup 1
Dasar pemahaman listrik ayup 1
Najla Zahira
 

Similar to Modul pet (20)

Bab01 arus-dan-tegangan-listrik
Bab01 arus-dan-tegangan-listrikBab01 arus-dan-tegangan-listrik
Bab01 arus-dan-tegangan-listrik
 
Hukum - hukum rangkaian elekronika
Hukum - hukum rangkaian elekronikaHukum - hukum rangkaian elekronika
Hukum - hukum rangkaian elekronika
 
Rangkaian Listrik Searah.pptx
Rangkaian Listrik Searah.pptxRangkaian Listrik Searah.pptx
Rangkaian Listrik Searah.pptx
 
PRINSIP DASAR LISTRIK
PRINSIP DASAR LISTRIKPRINSIP DASAR LISTRIK
PRINSIP DASAR LISTRIK
 
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik part 2
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik part 2Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik part 2
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik part 2
 
Listrik dinamis
Listrik dinamisListrik dinamis
Listrik dinamis
 
08 bab 7
08 bab 708 bab 7
08 bab 7
 
08 bab 7
08 bab 708 bab 7
08 bab 7
 
kls x bab 7
kls x bab 7kls x bab 7
kls x bab 7
 
arus listrik dan hukum ohm.pptx
arus listrik dan hukum ohm.pptxarus listrik dan hukum ohm.pptx
arus listrik dan hukum ohm.pptx
 
Iistrik dinamis
Iistrik dinamisIistrik dinamis
Iistrik dinamis
 
Listrik Dinamis
Listrik DinamisListrik Dinamis
Listrik Dinamis
 
Konsep Rangkaian Listrik
Konsep Rangkaian ListrikKonsep Rangkaian Listrik
Konsep Rangkaian Listrik
 
dasar-dasar-listrik
dasar-dasar-listrikdasar-dasar-listrik
dasar-dasar-listrik
 
Bab 8 -listrik-dan-elektronika1
Bab 8 -listrik-dan-elektronika1Bab 8 -listrik-dan-elektronika1
Bab 8 -listrik-dan-elektronika1
 
1.konsep rangkaian listrik
1.konsep rangkaian listrik1.konsep rangkaian listrik
1.konsep rangkaian listrik
 
Teknik dasar-listrik
Teknik dasar-listrikTeknik dasar-listrik
Teknik dasar-listrik
 
Dasar pemahaman listrik ayup 1
Dasar pemahaman listrik ayup 1Dasar pemahaman listrik ayup 1
Dasar pemahaman listrik ayup 1
 
Basic electric guru
Basic electric guruBasic electric guru
Basic electric guru
 
Listrik Statis dan Listrik Dinamis
Listrik Statis dan Listrik DinamisListrik Statis dan Listrik Dinamis
Listrik Statis dan Listrik Dinamis
 

Modul pet

  • 1. 1 MODUL ELEKTRONIKA PENGANTAR ELEKTRO TEKNIK DAN SIMULASI SOFTWARE ELECTRONIC WORKBENCH Disusun Oleh : Nama : Firdaus Santosa No. Reg : 5215122673 Prodi : Pend. Teknik Elektronika UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA JAKARTA 2012 Modul Pengantar Elektro Teknik Firdaus Santosa
  • 2. 2 A. LANDASAN TEORI ELEKTRONIKA DASAR 1. Pengertian Arus Listrik (Electrical Current) Kita semua tentu paham bahwa arus listrik terjadi karena adanya aliran elektron dimana setiap elektron mempunyai muatan yang besarnya sama. Jika kita mempunyai benda bermuatan negative berarti benda tersebut mempunyai kelebihan elektron. Derajat termuatinya benda tersebut diukur dengan jumlah kelebihan elektron yang ada. Muatan sebuah elektron, sering dinyatakan dengan simbul q atau e, dinyatakan dengan satuan coulomb, yaitu sebesar q = 1,6 x 10-19 coulomb. Misalkan kita mempunyai sepotong kawat tembaga yang biasanya digunakan sebagai penghantar listrik dengan alasan harganya relatif murah, kuat dan tahan terhadap korosi. Besarnya hantaran pada kawat tersebut hanya tergantung pada adanya elektron bebas (dari elektron valensi), karena muatan inti dan elektron pada lintasan dalam terikat erat pada struktur kristal. Pada dasarnya dalam kawat penghantar terdapat aliran elektron dalam jumlah yang sangat besar, jika jumlah elektron yang bergerak ke kanan dan ke kiri sama besar maka seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Namun jika ujung sebelah kanan kawat menarik elektron sedangkan ujung sebelah kiri melepaskannya maka akan terjadi aliran elektron ke kanan (tapi ingat, dalam hal ini disepakati bahwa arah arus ke kiri). Aliran elektron inilah yang selanjutnya disebut arus listrik. Besarnya arus listrik diukur dengan satuan banyaknya elektron per detik, namun demikian ini bukan satuan yang praktis karena harganya terlalu kecil. Satuan yang dipakai adalah ampere, dimana i= dq/dt 1 ampere = 1coulomb/det. Contoh di bawah ini menggambarkan besarnya arus listrik untuk beberapa peralatan: Stasiun pembangkit……………………… 1000 A Starter mobil..…………………………… 100 A Bola larnpu….…………………………… 1A Radio kecil….…………………………… 10 mA Jam tangan….…………………………… 1 mA Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir tiap satuan waktu. Muatan listrik bisa mengalir melalui kabel atau penghantar listrik lainnya. I = Q/T Pada zaman dulu, Arus konvensional didefinisikan sebagai aliran muatan positif, sekalipun kita sekarang tahu bahwa arus listrik itu dihasilkan dari aliran elektron yang bermuatan negatif ke arah yang sebaliknya. Satuan SI untuk arus listrik adalah ampere (A). 2. Pengertian Tegangan (Voltage) Akan mudah menganalogikan aliran listrik dengan aliran air. Misalkan kita mempunyai 2 tabung yang dihubungkan dengan pipa seperti pada gambar 1.1. Jika kedua tabung ditaruh di atas meja maka permukaan air pada kedua tabung akan sama dan dalam hal ini tidak ada Modul Pengantar Elektro Teknik Firdaus Santosa
  • 3. 3 aliran air dalam pipa. Jika salah satu tabung diangkat maka dengan sendirinya air akan mengalir dari tabung tersebut ke tabung yang lebih rendah. Makin tinggi tabung diangkat makin deras aliran air yang melalui pipa. Gambar 1. Aliran air pada bejana berhubungan Terjadinya aliran tersebut dapat dipahami dengan konsep energi potensial. Tingginya tabung menunjukkan besarnya energi potensial yang dimiliki. Yang paling penting dalam hal ini adalah perbedaan tinggi kedua tabung yang sekaligus menentukan besarnya perbedaan potensial. Jadi semakin besar perbedaan potensialnya semakin deras aliran air dalam pipa. Konsep yang sama akan berlaku untuk aliran elektron pada suatu penghantar. Yang menentukan seberapa besar arus yang mengalir adalah besarnya beda potensial (dinyatakan dengan satuan volt). Jadi untuk sebuah konduktor semakin besar beda potensial akan semakin besar pula arus yang mengalir. Perlu dicatat bahwa beda potensial diukur antara ujung-ujung suatu konduktor. Namun kadang-kadang kita berbicara tentang potensial pada suatu titik tertentu. Dalam hal ini kita sebenarnya mengukur beda potensial pada titik tersebut terhadap suatu titik acuan tertentu. Sebagai standar titik acuan biasanya dipilih titik tanah (ground). Lebih lanjut kita dapat menganalogikan sebuah baterai atau accu sebagai tabung air yang diangkat. Baterai ini mempunyai energi kimia yang siap diubah menjadi energy listrik. Jika baterai tidak digunakan, maka tidak ada energi yang dilepas, tapi perlu diingat bahwa potensial dari baterai tersebut ada di sana. Hampir semua baterai memberikan potensial (tepatnya electromotive force - e.m.f) yang hampir sama walaupun arus dialirkan dari baterai tersebut. Tegangan listrik (kadang disebut sebagai Voltase) adalah perbedaan potensi listrik antara dua titik dalam rangkaian listrik, dinyatakan dalam satuan volt. Besaran ini mengukur energi potensial sebuah medan listrik untuk menyebabkan aliran listrik dalam sebuah konduktor listrik. Tergantung pada perbedaan potensi listrik satu tegangan listrik dapat dikatakan sebagai ekstra rendah, rendah, tinggi atau ekstra tinggi. V= I .R Satuan SI untuk Tegangan adalah volt (V). 3. Hambatan Hambatan listrik adalah perbandingan antara tegangan listrik dari suatu komponen elektronik (misalnya resistor) dengan arus listrik yang melewatinya. Hambatan listrik dapat dirumuskan sebagai berikut: R = V/I dimana V adalah tegangan dan I adalah arus. Modul Pengantar Elektro Teknik Firdaus Santosa
  • 4. 4 Satuan SI untuk Hambatan adalah Ohm (R). 4. Hukum Ohm Pada dasarnya sebuah rangkaian listrik terjadi ketika sebuah penghantar mampu dialiri electron bebas secara terus menerus. Aliran yang terus-menerus ini yang disebut dengan arus, dan sering juga disebut dengan aliran, sama halnya dengan air yang mengalir pada sebuah pipa. Tenaga (the force) yang mendorong electron agar bisa mengalir dalam sebauh rangkaian dinamakan tegangan. Tegangan adalah sebenarnya nilai dari potensial energi antara dua titik. Ketika kita berbicara mengenai jumlah tegangan pada sebuah rangkaian, maka kita akan ditujukan pada berapa besar energi potensial yang ada untuk menggerakkan electron pada titik satu dengan titik yang lainnya. Tanpa kedua titik tersebut istilah dari tegangan tersebut tidak ada artinya. Elektron bebas cenderung bergerak melewati konduktor dengan beberapa derajat pergesekan, atau bergerak berlawanan. Gerak berlawanan ini yang biasanya disebut dengan hambatan. Besarnya arus didalam rangkaian adalah jumlah dari energi yang ada untuk mendorong electron, dan juga jumlah dari hambatan dalam sebuah rangkaian untuk menghambat lajunya arus. Sama halnya dengan tegangan hambatan ada jumlah relative antara dua titik. Dalam hal ini, banyaknya tegangan dan hambatan sering digunakan untuk menyatakan antara atau melewati titik pada suatu titik. Untuk menemukan arti dari ketetapan dari persamaan dalam rangkaian ini, kita perlu menentukan sebuah nilai layaknya kita menentukan nilai masa, isi, panjang dan bentuk lain dari persamaan fisika. Standard yang digunakan pada persamaan tersebut adalah arus listrik, tegangan ,dan hambatan. Symbol yang digunakan adalah standar alphabet yang digunakan pada persamaan aljabar. Standar ini digunakan pada disiplin ilmu fisika dan teknik, dan dikenali secara internasional. Setiap unit ukuran ini dinamakan berdasarkan nama penemu listrik. Amp dari orang perancis Andre M. Ampere, volt dari seorang Italia Alessandro Volta, dan ohm dari orang german Georg Simon ohm. Simbol matematika dari setiap satuan sebagai berikut “R” untuk resistance (Hambatan), V untuk voltage (tegangan), dan I untuk intensity (arus), standard symbol yang lain dari tegangan adalah E atau Electromotive force. Simbol V dan E dapat dipertukarkan untuk beberapa hal, walaupun beberapa tulisan menggunakan E untuk menandakan sebuah tegangan yang mengalir pada sebuah sumber ( seperti baterai dan generator) dan V bersifat lebih umum. Salah satu dasar dalam perhitungan elektro, yang sering dibahas mengenai satuan couloumb, dimana ini adalah besarnya energi yang setara dengan electron pada keadaan tidak stabil. Satu couloumb setara dengan 6.250.000.000.000.000.000. electron. Symbolnya ditandai dengan Q dengan satuan couloumb. Ini yang menyebabkan electron mengalir, satu ampere Modul Pengantar Elektro Teknik Firdaus Santosa
  • 5. 5 sama dengan 1 couloumb dari electron melewati satu titik pada satu detik. Pada kasus ini, besarnya energi listrik yang bergerak melewati conductor (penghantar). Sebelum kita mendefinisikan apa itu volt, kita harus mengetahui bagaimana mengukur sebuah satuan yang kita ketahui sebagai energi potensial. Satuan energi secara umum adalah joule dimana sama dengan besarnya work (usaha) yang ditimbulkan dari gaya sebesar 1 newton yang digunakan untuk bergerak sejauh 1 meter (dalam satu arah). Dalam british unit, ini sama halnya dengan kurang dari ¾ pound dari gaya yang dikeluarkan sejauh 1 foot. Masukkan ini dalam suatu persamaan, sama halnya dengan I joule energi yang digunakan untuk mengangkat berat ¾ pound setinggi 1 kaki dari tanah, atau menjatuhkan sesuatu dengan jarak 1 kaki menggunakan parallel pulling dengan ¾ pound. Maka kesimplannya, 1 volt sama dengan 1 joule energi potensial per 1 couloumb. Maka 9 volt baterai akan melepaskan energi sebesar 9 joule dalam setiap couloum dari electron yang bergerak pada sebuah rangkian. Satuan dan symbol dari satuan elektro ini menjadi sangat penting diketahui ketika kita mengeksplorasi hubungan antara mereka dalam sebuah rangkaian. Yang pertama dan mungkin yang sangat penting hubungan antara tegangan, arus dan hambatan ini disebut hokum ohm. Ditemukan oleh Georg Simon Ohm dan dipublikasikannya pada sebuah paper pada tahun 1827, The Galvanic Circuit Investigated Mathematically. Prinsip ohm ini adalah besarnya arus listrik yang mengalir melalui sebuah penghantar metal pada rangkaian, ohm menemukan sebuah persamaan yang simple, menjelaskan bagaimana hubungan antara tegangan, arus, dan hambatan yang saling berhubungan. HUKUM OHM E=IR I=E/R R=I/E Kesimpulan : • Tegangan dinyatakan dengan nilai volts disimbolkan dengan E atau V. • Arus dinyatakan dengan amps, dan diberi symbol I • Hambatan dinyatakan dengan ohms diberi symbol R • Hukum Ohm: E = IR ; I = E/R ; R = E/I Besarnya daya pada suatu rangkaian dapat di hitung dengan : P = V . I atau P = I2 . R atau P = V2/ R Dimana : P : daya, dalam satuan watt V : tegangan dalam satuan volt I : arus dalam satuan ampere Modul Pengantar Elektro Teknik Firdaus Santosa
  • 6. 6 B. PRAKTEK DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE 1. Cara Menggunakan Software Electronic Workbench untuk mengukur Arus EWB (Electronic WorkBench) adalah salah satu jenis software elektronika yang digunakan untuk melakukan simulasi terhadap cara kerja dari suatu rangkaian listrik. Perlunya simulasi rangkaian listrik adalah untuk menguji apakah rangkaian listrik itu dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan pendekatan teori yang digunakan pada buku-buku elektronika, tanpa harus membuat rangkaian listrik itu secara nyata. Perlu diingat, simulasi yang dilakukan dengan menggunakan EWB adalah simulasi yang menghasilkan keluaran yang ideal. Maksudnya keluaran yang tidak terpengaruh oleh faktor-faktor ketidakidealan seperti gangguan (dikenal dengan noise dalam elektronika) seperti halnya gangguan yang sering terjadi pada rangkaian listrik yang sebenarnya (nyata). Penggunaan EWB haruslah didukung oleh pengetahuan dasar tentang elektronika. Tanpa pengetahuan dasar elektronika yang memadai seperti cara pemakaian alat ukur (osiloskop, multimeter dan lain sebagainya), tentu saja akan lebih sukar untuk memahami cara kerja dari software ini. Software ini menggunakan sistem GUI (Graphic User Interface) seperti halnya Windows sehingga pemakai software yang sudah memahami pengetahuan dasar elektronika akan mudah menguasai penggunaan software ini. Cara menginstall EWB 5.12: Peng-install-an software ini cukup mudah. Cari source (sumber/ file setup) dari EWB 5.12 ini, lalu double click pada file setup. Tentukan tempat tujuan EWB diinstall (misalnya C:Program Files EWB 5.12), lalu klik OK. Tunggu proses instalasi selesai, lalu ke startmenu buka programs-->electronic workbench-->EWB 5.12. EWB siap dipakai. 1. Tampilan Awal Aplikasi Gambar 2. Tampilan awal aplikasi Modul Pengantar Elektro Teknik Firdaus Santosa
  • 7. 7 Aneka Tools yang terdapat pada software electronic workbench. Gambar 3. Aneka Fungsi Tools dalam EWB 2. Membuat new dokumen Klik File → New atau Ctrl + N Gambar 4. Membuat New File Modul Pengantar Elektro Teknik Firdaus Santosa
  • 8. 8 3. Membuat rangkaian hambatan Dengan cara arahkan kursor pada gambar resistor Lihat gambar 5. Gambar 5. Menambahkan hambatan Lalu drag ke dalam kanvas putih tersebut. Lalu tambahkan pula sumber arus pada icon disebelah resistor. 4. Kemudian hubungkan dengan mendekatkan ke ujung-ujung komponen hingga muncul titik lalu drag titik tersebut ke ujung titik komponen yang lain. Hasilnya seperti gambar 6 berikut. Gambar 6. Menghubungkan komponen Modul Pengantar Elektro Teknik Firdaus Santosa
  • 9. 9 5. Memberi nilai pada masing-masing komponen Setelah jadi rangkaian seperti gambar diatas perhatikan bahwa nilai masing-masing komponen merupakan nilai default. Untuk mengganti nilai komponen caranya dengan klik kanan pada komponen, lalu component properties kemudian pilih value. Isikan pada tab Resistance ( R ) nilai hambatan yang akan kalian berikan misalkan 8 Ω. Gambar 7. Memberi Nilai Komponen 6. Setelah itu lakukan langkah yang sama pada komponen-komponen yang lainnya, misal R2 = 12 Ω, dan V = 2 V. Gambar 8. Memberi nilai setiap komponen Modul Pengantar Elektro Teknik Firdaus Santosa
  • 10. 10 7. Menghitung Arus Menghitung arus dapat dilakukan secara manual maupun dengan menggunakan alat. Kalau secara manual maka rumus untuk menghitung arus adalah : I = V/R Sehingga apabila kita menggunakan contoh rangkaian diatas maka : R total = R1 + R2 = 8 + 12 = 20 Ω I = 2/20 = 0,1 A atau 100 mA Sedangkan apabila menggunakan alat simulasi maka caranya dengan memasukan Amperemeter secara seri pada rangkaian yang ada pada tab indicator lalu pilih amperemeter lalu drag kedalam rangkaian. Gambar 9. Menghitung Arus Kemudian klik tombol saklar yang terletak diujung kanan atas aplikasi, maka secara otomatis amperemeter akan menghitung berapa besar arus yang mengalir pada rangkaian. Nah, nampak 100,0 mA. Itu artinya rangkaian anda bekerja dengan baik. Selamat! Perlu diingat untuk menghitung arus maka amperemeter dihubungkan secara seri, dan untuk mengukur tegangan maka voltmeter dihubungkan secara parallel. 2. Cara Menggunakan Software Electronic Workbench untuk mengukur Tegangan Pada Prinsipnya sama seperti Langkah-langkah mengukur Arus, hanya saja kalau untuk mengukur arus dipasang seri, maka untuk mengukur tegangan harus dipasang secara parallel. Bagaimana maksudnya? Kita lihat contoh dibawah ini. Modul Pengantar Elektro Teknik Firdaus Santosa
  • 11. 11 Gambar 10. Contoh Pemasangan Voltmeter Gambar diatas hanya contoh pemasangan Voltmeter saja yaitu secara parallel, apabila dijalankan belum tentu akan berjalan sempurna. Berikut contoh pemasangan yang benar. Gambar 11. Mengukur Tegangan Modul Pengantar Elektro Teknik Firdaus Santosa