SlideShare a Scribd company logo
1 of 36
BAB 4
Manajemen Perubahan
A. Memahami Manajemen Perubahan
1. Pengertian Manajemen Perubahan
Manajemen perubahan adalah suatu proses secara sistematis dalam
menerapkan pengetahuan, sarana, dan sumber daya yang diperlukan untuk
mempengaruhi perubahan pada orang yang akan terkena dampak dari
proses tersebut (Potts dan LaMarsh, 2004:16).
Manajemen perubahan ditujukan memberikan solusi Bisnis yang diperlukan
dengan sukses dengan cara Organisasi dan dengan metode melalui
pengelolaan dampak perubahan pada orang yang terlibat di dalamnya
Pendekatan dalam manajemen perubahan adalah
1. Mengidentifikasi siapa diantara mereka yang terkena
dampak perubahan yang mungkin menolak perubahan;
2. Menelusuri sumber, tipe dan tingkat resistensi
perubahan yang mungkin ditemukan;
3. Mendesign strategi yang efektif untuk mengurangi
resistensi tersebut;
Dengan menerapkan manajemen perubahan dapat memperkirakan jumlah
resistensi yang mungkin terjadi dan waktu serta uang yang diperlukan berkaitan
dengan resistensi. Hal ini memungkinkan orang yang harus melakukan perubahan
mengukur faktor penting seperti apakah perubahan berharga untuk dilakukan dan
seberapa kemungkinan keberhasilan yang diperoleh.
Memahami mengapa orang menolak untuk berubah dan bagaimana mengatasi
resistensi ini merupakan inti dari manajemen perubahan.
2 . Mitos manajemen perubahan
Pada umumnya orang didalam organisasi cenderung resisten
terhadap perubahan. Resistensi biasanya justru datang dari
manejer senior yang mempunyai kekuasaan dan wewenang
untuk melakukan perubahan.
Manajer cenderung percaya pada adanya mitos tentang
perubahan dan manajemen perubahan (Potts dan LaMarsh,
2004)
Mitos manajemen perubahan di dikemukakan adalah
sebagai berikut:
1. Orang akan selalu menerima perubahan;
2. Manager tahu bagaimana mengelola perubahan;
3. Perubahan pasti terjadi, tidak harus dikelola.
3. Pentingnya manajemen perubahan
• Perubahan merupakan suatu fenomena yang pernah terjadi dalam kehidupan
organisasi, meskipun banyak yang berpendapat bahwa kecepatan dan besaran
perubahan telah meningkat secara signifikan beberapa tahun kebelakangan
ini.
• Perubahan dapat muncul dalam berbagai wujud, ukuran dan bentuk sehingga
sulit mendapatkan gambaran yang akurat tentang tingkat kesulitan yang
dihadapi organisasi dalam mengelola perubahan dengan berhasil.
4. Pendekatan manajemen perubahan
Terdapat dua pendekatan utama untuk manajemen perubahan:
a. Planned Change (Perubahan Terencana)
1. Exploration Phase (Fase Eksplorasi)
Dalam tahap ini organisasi menggali dan memutuskan Apakah ingin membuat
perubahan spesifik dalam operasi, dan jika demikian, mempunyai komitmen
terhadap sumber daya ya untuk merencanakan perubahan. Proses perubahan
menyangkut kepedulian akan perlunya perubahan, mencari bantuan eksternal
untuk membantu dengan merencanakan dan mengimplementasikan perubahan
dan melakukan kontrak dengan konsultan yang mendefinisikan tanggung jawab
masing-masing pihak.
2. Planning Phase (Fase Perencanaan)
Konsultan dan organisasi membuat kontrak, tahap berikutnya
adalah menyangkut pemahaman masalah dan kepentingan organisasi.
Proses perubahan menyangkut pengumpulan informasi dengan maksud
menciptakan diagnosis yang tepat tentang masalahnya, menciptakan
tujuan perubahan dan mendesain tindakan yang tepat untuk mencapai
tujuan tersebut, dan membujuk pengambil keputusan kunci mencapai
tujuan tersebut dan mendukung perubahan yang diusulkan.
3. Action Phase (Fase Tindakan)
Pada tahap ini organisasi mengimplementasikan perubahan yang ditarik
dari perencanaan. Proses perubahan menyangkut desain untuk menggerakkan
organisasi dari current state (keadaan sekarang) ke future state
(keadaan yang akan datang) yang diharapkan, dan termasuk
menciptakan pengaturan yang tepat untuk mengelola proses perubahan
dan mendapatkan dukungan untuk tindakan yang dilakukan, dan
mengevaluasi kegiatan implementasi dan mengumpan hasil sehingga
setiap penyesuaian dan perbaikan yang perlu dapat dilakukan.
4. Integration Phase (Fase Integrasi)
Tahapan ini dimulai begitu perubahan telah dengan sukses diimplementasikan.
Hal ini berkaitan dengan mengonsolidasikan dan menstabilisasi perubahan
sehingga mereka menjadi bagian organisasi normal, operasi sehari-hari
berjalan dan tidak memerlukan Pengaturan khusus atau mendorong
memelihara mereka. Proses perubahan menyangkut penguatan perilaku baru
melalui umpan balik dan sistem penghargaan dan secara bertahap
menurunkan kepercayaan pada konsultan dan melatih manajer dan pekerja
untuk memonitor perubahan secara konstan dan melakukan perbaikan
terhadap nya.
b. Emergent approach (Pendekatan Darurat)
• Emergent approach memberikan arahan dengan melakukan penekanan pada lima
gambaran organisasi yang dapat mengembangkan atau menghalangi keberhasilan
perubahan yaitu sebagai berikut:
1. Organizational structure (Struktur Organisasi)
2. Organizatonal Culture (Budaya Organisasi)
3. Organization Learning (Organisasi Pembelajaran)
4. Manajerial Behaviour (Perilaku Manajer)
5. Power and Polotics (Kekuatan dan Politik)
Dalam melakukan emergent change, Pettigrew dan Whipp (Burnes, 2000;294)
mengusulkan model untuk mengelola perubahan strategis dan operasional
dengan melibatkan 5 faktor yang saling berkaitan yaitu:
1. Environmental Assesment (Penulusuran Lingkungan)
2. Leading change (Memimpin Perubahan)
3. Linking Strategic dan Operational change (Menghubungkan Perubahan
Strategis dan Operational)
4. Human Resource sebagai Asset dan liabilities (Sumber Daya Manusia
sebagai kekuatan dan beban)
5. Coherence of Purpose (Pertalian maksud)
B. Model Manajemen Perubahan
• Burnes (2000:462) mengemukakan bahwa perubahan organisasional dapat dilihat sebagai produk
dari tiga proses organisasi yang bersifat interpenden antara lain:
1. The Choice Proces (Proses Pilihan), Terdiri dari tiga elemen sebagai berikut:
a. Organizational Context (Konteks Organisasional)
Salah satu resep standar untuk keberhasilan organisasi adalah bahwa mereka harus tahu
kekuatan dan kelemahannya sendiri, kebutuhan pelanggan mereka dan sifat lingkungan
dimana mereka bekerja. Akan tetapi banyak organisasi hanya muncul untuk memulai
mengumpulkan informasi ketika mereka dalam kesulitan
Metode yang paling sering digunakan adalah Analisis SWOT dan PEST. SWOT adalah
singkatan dari strength, and weakness, opportunities and threats (Kekuatan dan kelemahan,
peluang dan tantangan). PEST adalah singkatan dari Political, economic, socio-cultural dan
technological (politik,ekonomi, sosio-kultural, dan teknologi)
b. Focus of Choice (Fokus Pilihan)
Pada satu waktu, organisasi yang yang sukses memfokuskan perhatiannya hanya pada rentang
yang sempit dari isu jangka pendek, menengah, dan panjang. salah satunya akan berhubungan
dengan kinerja organisasi. Sedangkan lainnya lebih berkepentingan dengan membangun dan
mengembangkan kompetensi atau teknologi tertentu.
c. Organizational Trajectory (Lintasan Organisasional)
Arah suatu organisasi dibentuk oleh tindakan masa lalu, tujuan dan strategi masa depan. Hal
ini akan memberikan arah atau kerangka kerja dimana menunjukkan kan daya penerimaan
relevansi atau urgansi masalah, kepentingan dan maksud tindakan. Lintasan proses meliputi
penentuan dan saling mempengaruhi antara visi, strategi dan pendekatan perubahan organisasi.
2. The Trajectory Process (Proses Lintasan)
• The Trajectory Process (Proses Lintasan) Terdiri dari tiga elemen:
a. Vision (Visi)
Cummings dan Huse (Burnes,2000;467)mengembangkan pedoman bagi organisasi untuk
membangun visi. Mereka beralasan bahwa terdapat empat aspek untuk membangun visi yaitu:
1. Mission (Misi)
2. Valued Outcoes (Nilai manfaat)
3. Valued Conditions (Nilai kondisi)
4. Mid-Point goals (Tujuan jangka menengah)
b. Strategy (Strategi)
Dalam konteks visi, strategi dapat didefinisikan sebagai arus tindakan yang masuk akal atau
konsisten dimana organisasi mengambil atau diambil untuk bergerak menuju visi. Arus
tindakan dapat direncanakan secara terpusat dan didorong; mereka dapat didelegasikan dan
dibagikan di seluruh organisasi dan mereka dapat menjadi tindakan sadar dalam mencari visi
atau tidak sadar, atau muncul sebagai hasil dari pola masa lalu, keputusan, atau distribusi sumber
daya, atau respon saat ini pada masalah dan peluang.
c. Change
• Seperti halnya lintasan organisasi, baik elemen penting dari proses pilihan
dan suatu proses dalam lingkup sendiri. Sama halnya Diterapkannya
terhadap perubahan. Di satu sisi, Visi dan strategi membentuk dan
mengarahkan perubahan. Mereka mengindikasikan perlunya perubahan dan
dimana dilakukan. Mereka juga menciptakan kondisi dan iklim dimana
perubahan terjadi.
3. The Change Proses (Proses Perubahan)
Proses Perubahan terdiri dari tiga elemen yang berhubungan yaitu sebagai berikut:
a. Objectives and Outcomes (Tujuan dan Manfaat)
Burnes (2000;470) mengusulkan 4 pendekatan yaitu :
1. The Trigger (Pemicu)
Organisasi harus hanya menginvestigasi perubahan untuk salah satu alasan berikut
a. Visi dan strategi perusahaan menyoroti kebutuhan untuk perubahan atau memperbaiki kinerja
b. Kinerja atau operasi saat ini mengindikasi bahwa beberapa masalah atau kepentingan muncul
c. Saran peluang timbul secara potensial menawarkan manfaat yang sangat penting bagi organisasi.
2. The remit (pembatalan)
3. The assesment team (tim pengukuran)
4. the assesment (pengukuran)
Pengukuran harus dilakukan dengan 4 langkah:
1. Klarifikasi terhadap problem atau peluang dicapai dengan menghimpun informasi terutama
bagi mereka yang terlibat
2. Menginvestigasi solusi alternative
3. Umpan balik
4. Rekomendasi dan Keputusan
b. Planning the change (Merencanakan perubahan)
Kegiatan yang perlu dipertimbangkan dalam melakukan proses perencanaan dan
perubahan:
1. Estabilishing a change management team (Membentuk tim manajemen
perubahan)
2. Management structure (struktur manajemen)
3. Activity planning ( perencanaan aktifitas)
4. Commitment planning(Perencanaan Komitmen)
5. Audits and post-audits
6. Training
c. People
Terdapat tiga kegiatan yang berhubungan dengan manusia yang perlu dilakukan:
1. Menciptakan keinginan untuk berubah
Dengan maksud mencapai hal ini ini ada 4 langkah Yang dapat dilakukan
organisasi:
• Membuat orang peduli terhadap tekanan perubahan;
• Memberikan umpan memberikan umpan balik Secara reguler terhadap proses kinerja
Individual dan bidang kegiatan an di dalam organisasi;
• Mempublikasikan keberhasilan perubahan;
• Memahami ketakutan dan kepentingan orang.
2. Melibatkan orang
Tipe keterlibatan orang dalam proses perubahan mempunyai dua faktor utama:
a. Komunikasi
b. membuat orang terlibat
c. melanjutkan momentum
Organisasi harus melakukan hal-hal sebagai berikut:
• Mengusahakan sumber untuk perubahan
• Memberikan dukungan pada agen perubahan
• mengembangkan kompetensi dan keterampilan baru
• memperkuat perilaku yang diinginkan
C. Menyiapkan perubahan organisasional
Perubahan tidak dapat serta-merta dilakukan tanpa adanya persiapan yang matang.
Kebanyakan kegagalan perubahan adalah karena belum siapnya kondisi untuk
melakukan perubahan. Kondisi yang diperlukan untuk mendukung terjadinya
perubahan ( Harvard Busines Essentials, 2003;18) adalah:
1. Pemimpin dihargai dan bekerja efektif
2. Orang secara pribadi merasa termotivasi untuk berubah
3. Organisasi tidak bersifat hirarkis dan orang terbiasa dengan pekerjaan dalam
kolaborasi
Kondisi suatu organisasi untuk menjadi siap melakukan perubahan apabila
ditunggu akan memerlukan waktu yang lama, sehingga keinginan melakukan
perubahan tidak segera terwujud. untuk Mengatasi hal tersebut Harvard
Busines Essentials, 2003;18) menyarankan langkah sebagai berikut:
a. Mengukur kesiapan perubahan unit per unit
b. Mengembangkan pendekatan lebih partisipatif tentang bagaimana
menangani urusan sehari-hari
Partisipasi bawahan dapat didorong dengan cara :
a. mendorong pengambilan keputusan ke bawah
b. berbagi informasi secara bebas
c. melakukan komunikasi dua arah, berbicara dan mendengarkan
d. menghilangkan simbol hierarki yang tidak partisipatif
e. mendapatkan perlindungan pekerja terdepan
f. Kolaborasi kerja melalui tim lintas dan fungsi
g. Membantu mengetahui Mengapa perlu perubahan dan bekerja bersama untuk mengetahui
apa arti perubahan.
c. Memberi kesempatan bagi para pekerja bersuara
Untuk Bawahan harus diberdayakan Dengan cara:
a. didorong berpikiran inovatif
b. ditunjukkan penghargaan pada pekerja
c. Diberikan delegasi bukan micromanage
d. memperluas kepercayaan
e. Menunjukkan fleksibilitas pada orang lain
f. menyerahkan pengawasan proyek ke orang lain pada kesempatan pertama
g. mendorong Pengambilan resiko dan toleran terhadap kegagalan
h. menyebarkan wewenang pengambilan keputusan.
d. Menghilangkan rasa takut
Ketakutan mendorong setiap orang untuk menghindari risiko, terpecah dan
tutup mulut bahkan menyembunyikan hasil yang mengecewakan. Ketakutan
menyembunyikan kebenaran dan mencegah orang yang merasakan bahwa perlu
akan perubahan.
D. Perubahan oleh manajer menengah
Gagasan perlunya perubahan dapat datang dari berbagai tingkatan manajemen.
Bahkan dari pekerja lapisan bawah yang tidak mempunyai posisi. Apabila
Prakarsa atau pelaksanaan perubahan berasal bukan dari Puncak organisasi
maka sebagai konsekuensinya adalah diperlukan adanya dukungan dari atasan.
hal tersebut diperlukan karena pimpinan tertinggilah yang berwenang
mengalokasikan sumber daya yang diperlukan.
1. Masalah
Apabila inisiatif perubahan berasal dari Manager tingkat menengah mungkin akan menghadapi berbagai tantangan antara lain datang dari:
1. Atasannya yang konservatif dan mungkin sangat resisten;
2. Rekan sekerja setingkat namun dapat mempengaruhi atasan yang mungkin aktivitasnya akan terpengaruh oleh perubahan;
3. Rekan sekerja dalam bidang sumber daya manusia yang sebagian kegiatannya terpengaruh oleh perubahan;
4. Anak buah sendiri yang nampaknya ingin melanjutkan apa apa yang telah mereka kerjakan;
5. Personil yang kebetulan menjadi anggota komite;
6. Eksekutif kepala dan dan mana jeruk kunci dalam bisnis unit yang nampaknya tidak mendukung pelatihan;
7. Kepala staf unit lain yang tidak mengetahui apa-apa;
8. Eksekutif kepala Yang mengetahui bahwa perubahan berarti memberikan akses informasi strategis yang lebih banyak atau Memerlukan banyak
sumberdaya yang harus Dikeluarkan untuk pelatihan dan pengembangan;
9. Bagian organisasi lainnya yang oposisinya nya tidak akan menghambat perubahan.
Langkah alternatif yang dapat dilakukan adalah:
1. Melanjutkan bekerja tanpa mengikutsertakan orang lain;
2. Membuat proyek bersama dengan bawahan;
3. Menggunakan kelompok kerja yang ada untuk bekerja;
4. Membentuk gugus tugas, termasuk Line Manager spesialis sumber daya manusia dan beberapa staf
5. Memutuskan menggunakan konsultan karena alasan kredibilitas internal dan politik bukan karena
tidak mampu
2. Gaining a Champion (Memanfaatkan Juara)
Bagi mereka yang tidak berada di puncak manajemen keinginan melakukan
perubahan memerlukan dukungan untuk menghadapi manajemen puncak
maupun Line Manager. disamping itu upaya agar perubahan yang dilakukan
manajer tingkat menengah dapat berhasil, dapat memanfaatkan seorang
Champion.
3. Specialist Task Forces (Gugus tugas specialis)
Manajer tingkat menengah, dalam melakukan perubahan di samping dapat memanfaatkan
Champion, dapat pula membentuk gugus tugas yang terdiri dari para spesialis dari berbagai
bidang keahlian.
Andrew Pettigrew membagi tahapan peranan gugus tugas spesialis yang dibentuk dalam proses
perubahan dalam 3 fase yaitu:
1. Conception (Konsepsi)
Pada tahap konseptual seorang sponsor mengambil inisiatif perubahan merekrut manajer baru, yang
kemudian membentuk dan mengelola tim spesialis, yang bersumber internal maupun eksternal organisasi.
2. Pioneering (Perintisan)
Pada fase pionering, kelompok baru mempunyai antusiasme besar, Biasanya dengan pengikutsertaan dan
komitmen kelompok
3. Self-doubt (keraguan diri) (Hussey, 2000;138)
Dimulai ketika proses diagnosis selesai dan rencana untuk proses baru mempengaruhi keseluruhan organisasi.
Hasil yang segera adalah timbulnya perlawanan terhadap perubahan perlawanan tersebut sering berakibat pada
penurunan dengan segera beban kerja berat sebelumnya dan individu lebih berkepentingan dengan masa depan
pribadinya sering pula tumbuh perasaan penolakan pada pimpinan unit oleh tim yang sebelumnya sangat
termotivasi.
Tipologi Respon yang bersifat maladaptif adalah:
1 Bereaksi pada gejala masalahnya dan bukannya mengatasi penyebabnya;
2. Menarik diri dari sumber tekanan dan bukannya menghadapinya;
3. Menghindari resiko sehingga gagal membangun kredibilitas kelompok;
4. Garis perbedaan dalam unit dan antar unit dan organisasi;
5. Perilaku dalam menjadi destruktif dan budaya saling menyalahkan
berkembang.
Menghadapi keraguan diri tersebut kelompok dapat memilih Salah satu
alasan untuk menjadi bahan pertimbangan yaitu menjadi di tidak dapat
menyesuaikan diri atau adaptif( dapat menyesuaikan diri)
Kemungkinan lain yang dapat diikuti kelompok adalah strategi respon adaptif
yang berkepentingan dengan membangun proses dan hubungan dengan cara:
1. Mendiagnosis penyebab sebenarnya dari keraguan diri
2. Membangun hubungan yang luas dengan bagian organisasi lainnya
3. Mendapatkan akses pada komite kebijakan penting
4. Desentralisasi dengan memecah pekerjaan unit dan secara fisik menempatkan
beberapa anggota unit di apartemen pengguna atau menempatkan tim proyek yang
mempunyai anggota dari kelompok lain dalam organisasi
5. Memastikan bahwa lokasi fisik kelompok memfasilitasi Kontak informal dalam
organisasi.

More Related Content

What's hot

PPT Pengukuran Resiko
PPT Pengukuran ResikoPPT Pengukuran Resiko
PPT Pengukuran Resiko
sssf
 
Latihan soal dasar akuntansi pert 1-6 (SEMESTER 1)
Latihan soal dasar akuntansi pert 1-6 (SEMESTER 1)Latihan soal dasar akuntansi pert 1-6 (SEMESTER 1)
Latihan soal dasar akuntansi pert 1-6 (SEMESTER 1)
Saybia Himma
 
Fungsi manajemen
Fungsi manajemenFungsi manajemen
Fungsi manajemen
Zam Mil
 
Pengertian perubahan dan pengembangan organisasi
Pengertian perubahan dan pengembangan organisasiPengertian perubahan dan pengembangan organisasi
Pengertian perubahan dan pengembangan organisasi
andreprathamm
 
Bab 4 faktor faktor penyebab korupsi
Bab 4 faktor faktor penyebab korupsiBab 4 faktor faktor penyebab korupsi
Bab 4 faktor faktor penyebab korupsi
natal kristiono
 

What's hot (20)

Kepemimpinan dalam-organisasi
Kepemimpinan dalam-organisasi Kepemimpinan dalam-organisasi
Kepemimpinan dalam-organisasi
 
PPT strategi dan analisis msdm Bahasa
PPT strategi dan analisis msdm BahasaPPT strategi dan analisis msdm Bahasa
PPT strategi dan analisis msdm Bahasa
 
PPT Pengukuran Resiko
PPT Pengukuran ResikoPPT Pengukuran Resiko
PPT Pengukuran Resiko
 
01 bab 01 konsep dasar manajemen
01 bab 01 konsep dasar manajemen01 bab 01 konsep dasar manajemen
01 bab 01 konsep dasar manajemen
 
ETIKA BISNIS DAN BUDAYA
ETIKA BISNIS DAN BUDAYAETIKA BISNIS DAN BUDAYA
ETIKA BISNIS DAN BUDAYA
 
Etika Dan Budaya Organisasi
Etika Dan Budaya OrganisasiEtika Dan Budaya Organisasi
Etika Dan Budaya Organisasi
 
perencanaan dan pengembangan Karir
perencanaan dan pengembangan Karirperencanaan dan pengembangan Karir
perencanaan dan pengembangan Karir
 
Ppt - Perencanaan Sumber Daya Manusia
Ppt - Perencanaan Sumber Daya ManusiaPpt - Perencanaan Sumber Daya Manusia
Ppt - Perencanaan Sumber Daya Manusia
 
Latihan soal dasar akuntansi pert 1-6 (SEMESTER 1)
Latihan soal dasar akuntansi pert 1-6 (SEMESTER 1)Latihan soal dasar akuntansi pert 1-6 (SEMESTER 1)
Latihan soal dasar akuntansi pert 1-6 (SEMESTER 1)
 
Fungsi manajemen
Fungsi manajemenFungsi manajemen
Fungsi manajemen
 
4.proses perencanaan
4.proses perencanaan4.proses perencanaan
4.proses perencanaan
 
10 culture
10   culture10   culture
10 culture
 
Membangun citra diri
Membangun citra diriMembangun citra diri
Membangun citra diri
 
Pengertian perubahan dan pengembangan organisasi
Pengertian perubahan dan pengembangan organisasiPengertian perubahan dan pengembangan organisasi
Pengertian perubahan dan pengembangan organisasi
 
contoh soal sederhana laporan keuangan
contoh soal sederhana laporan keuangancontoh soal sederhana laporan keuangan
contoh soal sederhana laporan keuangan
 
Global Human Resources
Global Human ResourcesGlobal Human Resources
Global Human Resources
 
MATERI PROSES BISNIS PPT (1).pptx
MATERI PROSES BISNIS PPT (1).pptxMATERI PROSES BISNIS PPT (1).pptx
MATERI PROSES BISNIS PPT (1).pptx
 
Ppt manajemen stratejik
Ppt manajemen stratejikPpt manajemen stratejik
Ppt manajemen stratejik
 
Aspek manajemen pada studi kelayakan bisnis+Studi Kasus-STIE Putra Bangsa
Aspek manajemen pada studi kelayakan bisnis+Studi Kasus-STIE Putra BangsaAspek manajemen pada studi kelayakan bisnis+Studi Kasus-STIE Putra Bangsa
Aspek manajemen pada studi kelayakan bisnis+Studi Kasus-STIE Putra Bangsa
 
Bab 4 faktor faktor penyebab korupsi
Bab 4 faktor faktor penyebab korupsiBab 4 faktor faktor penyebab korupsi
Bab 4 faktor faktor penyebab korupsi
 

Similar to Tugas Manajemen Perubahan ok.pptx

Membuat perencanaan perubahan
Membuat perencanaan perubahanMembuat perencanaan perubahan
Membuat perencanaan perubahan
zailuphanthy
 
Review amstrong bab v n viii
Review amstrong bab v n viiiReview amstrong bab v n viii
Review amstrong bab v n viii
Ifat Yusuf
 
Presentasi perubahan organisasi pak irawan n prof.jarwo
Presentasi perubahan organisasi pak irawan n prof.jarwoPresentasi perubahan organisasi pak irawan n prof.jarwo
Presentasi perubahan organisasi pak irawan n prof.jarwo
Nofita Astanu
 
Perubahan dan pengembangan organisasi
Perubahan dan pengembangan organisasiPerubahan dan pengembangan organisasi
Perubahan dan pengembangan organisasi
Riski Nurfatimah
 

Similar to Tugas Manajemen Perubahan ok.pptx (20)

Manajemen perubahan- University
Manajemen perubahan- UniversityManajemen perubahan- University
Manajemen perubahan- University
 
Membuat perencanaan perubahan
Membuat perencanaan perubahanMembuat perencanaan perubahan
Membuat perencanaan perubahan
 
Manajemen Proyek Perangkat Lunak__12.pptx
Manajemen Proyek Perangkat Lunak__12.pptxManajemen Proyek Perangkat Lunak__12.pptx
Manajemen Proyek Perangkat Lunak__12.pptx
 
Perubahan dan pengembangan organisasi
Perubahan dan pengembangan organisasiPerubahan dan pengembangan organisasi
Perubahan dan pengembangan organisasi
 
Review amstrong bab v n viii
Review amstrong bab v n viiiReview amstrong bab v n viii
Review amstrong bab v n viii
 
Perubahan dan pengembangan organisasi1
Perubahan dan pengembangan organisasi1Perubahan dan pengembangan organisasi1
Perubahan dan pengembangan organisasi1
 
Bab 18
Bab 18Bab 18
Bab 18
 
Manajemen Perubahan
Manajemen PerubahanManajemen Perubahan
Manajemen Perubahan
 
materi 6_ organisasi manajemen bisnis.pptx
materi 6_ organisasi manajemen bisnis.pptxmateri 6_ organisasi manajemen bisnis.pptx
materi 6_ organisasi manajemen bisnis.pptx
 
Perubahan dan Pengembangan Organisasi
Perubahan dan Pengembangan Organisasi Perubahan dan Pengembangan Organisasi
Perubahan dan Pengembangan Organisasi
 
Softskill m6
Softskill m6Softskill m6
Softskill m6
 
Perubahan dan Pengembangan Organisasi
Perubahan dan Pengembangan Organisasi Perubahan dan Pengembangan Organisasi
Perubahan dan Pengembangan Organisasi
 
Perubahan dan Pengembangan Organisasi
Perubahan dan Pengembangan Organisasi Perubahan dan Pengembangan Organisasi
Perubahan dan Pengembangan Organisasi
 
Softskill m6
Softskill m6Softskill m6
Softskill m6
 
Perubahan Dan Pengembangan Organisasi
Perubahan Dan Pengembangan OrganisasiPerubahan Dan Pengembangan Organisasi
Perubahan Dan Pengembangan Organisasi
 
Tugas 6 dk
Tugas 6   dkTugas 6   dk
Tugas 6 dk
 
Teori organisasi umum 2
Teori organisasi umum 2Teori organisasi umum 2
Teori organisasi umum 2
 
Kelompok 2
Kelompok 2Kelompok 2
Kelompok 2
 
Presentasi perubahan organisasi pak irawan n prof.jarwo
Presentasi perubahan organisasi pak irawan n prof.jarwoPresentasi perubahan organisasi pak irawan n prof.jarwo
Presentasi perubahan organisasi pak irawan n prof.jarwo
 
Perubahan dan pengembangan organisasi
Perubahan dan pengembangan organisasiPerubahan dan pengembangan organisasi
Perubahan dan pengembangan organisasi
 

Recently uploaded

konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatankonsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
SuzanDwiPutra
 
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Jajang Sulaeman
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
luqmanhakimkhairudin
 
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
furqanridha
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
subki124
 

Recently uploaded (20)

Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
 
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASBAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi PerapotekanPembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatankonsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
 
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia pptMateri Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
 
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMSISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
 
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriSudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
 
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
 
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
 

Tugas Manajemen Perubahan ok.pptx

  • 2. A. Memahami Manajemen Perubahan 1. Pengertian Manajemen Perubahan Manajemen perubahan adalah suatu proses secara sistematis dalam menerapkan pengetahuan, sarana, dan sumber daya yang diperlukan untuk mempengaruhi perubahan pada orang yang akan terkena dampak dari proses tersebut (Potts dan LaMarsh, 2004:16). Manajemen perubahan ditujukan memberikan solusi Bisnis yang diperlukan dengan sukses dengan cara Organisasi dan dengan metode melalui pengelolaan dampak perubahan pada orang yang terlibat di dalamnya
  • 3. Pendekatan dalam manajemen perubahan adalah 1. Mengidentifikasi siapa diantara mereka yang terkena dampak perubahan yang mungkin menolak perubahan; 2. Menelusuri sumber, tipe dan tingkat resistensi perubahan yang mungkin ditemukan; 3. Mendesign strategi yang efektif untuk mengurangi resistensi tersebut;
  • 4. Dengan menerapkan manajemen perubahan dapat memperkirakan jumlah resistensi yang mungkin terjadi dan waktu serta uang yang diperlukan berkaitan dengan resistensi. Hal ini memungkinkan orang yang harus melakukan perubahan mengukur faktor penting seperti apakah perubahan berharga untuk dilakukan dan seberapa kemungkinan keberhasilan yang diperoleh. Memahami mengapa orang menolak untuk berubah dan bagaimana mengatasi resistensi ini merupakan inti dari manajemen perubahan.
  • 5. 2 . Mitos manajemen perubahan Pada umumnya orang didalam organisasi cenderung resisten terhadap perubahan. Resistensi biasanya justru datang dari manejer senior yang mempunyai kekuasaan dan wewenang untuk melakukan perubahan. Manajer cenderung percaya pada adanya mitos tentang perubahan dan manajemen perubahan (Potts dan LaMarsh, 2004)
  • 6. Mitos manajemen perubahan di dikemukakan adalah sebagai berikut: 1. Orang akan selalu menerima perubahan; 2. Manager tahu bagaimana mengelola perubahan; 3. Perubahan pasti terjadi, tidak harus dikelola.
  • 7. 3. Pentingnya manajemen perubahan • Perubahan merupakan suatu fenomena yang pernah terjadi dalam kehidupan organisasi, meskipun banyak yang berpendapat bahwa kecepatan dan besaran perubahan telah meningkat secara signifikan beberapa tahun kebelakangan ini. • Perubahan dapat muncul dalam berbagai wujud, ukuran dan bentuk sehingga sulit mendapatkan gambaran yang akurat tentang tingkat kesulitan yang dihadapi organisasi dalam mengelola perubahan dengan berhasil.
  • 8. 4. Pendekatan manajemen perubahan Terdapat dua pendekatan utama untuk manajemen perubahan: a. Planned Change (Perubahan Terencana) 1. Exploration Phase (Fase Eksplorasi) Dalam tahap ini organisasi menggali dan memutuskan Apakah ingin membuat perubahan spesifik dalam operasi, dan jika demikian, mempunyai komitmen terhadap sumber daya ya untuk merencanakan perubahan. Proses perubahan menyangkut kepedulian akan perlunya perubahan, mencari bantuan eksternal untuk membantu dengan merencanakan dan mengimplementasikan perubahan dan melakukan kontrak dengan konsultan yang mendefinisikan tanggung jawab masing-masing pihak.
  • 9. 2. Planning Phase (Fase Perencanaan) Konsultan dan organisasi membuat kontrak, tahap berikutnya adalah menyangkut pemahaman masalah dan kepentingan organisasi. Proses perubahan menyangkut pengumpulan informasi dengan maksud menciptakan diagnosis yang tepat tentang masalahnya, menciptakan tujuan perubahan dan mendesain tindakan yang tepat untuk mencapai tujuan tersebut, dan membujuk pengambil keputusan kunci mencapai tujuan tersebut dan mendukung perubahan yang diusulkan.
  • 10. 3. Action Phase (Fase Tindakan) Pada tahap ini organisasi mengimplementasikan perubahan yang ditarik dari perencanaan. Proses perubahan menyangkut desain untuk menggerakkan organisasi dari current state (keadaan sekarang) ke future state (keadaan yang akan datang) yang diharapkan, dan termasuk menciptakan pengaturan yang tepat untuk mengelola proses perubahan dan mendapatkan dukungan untuk tindakan yang dilakukan, dan mengevaluasi kegiatan implementasi dan mengumpan hasil sehingga setiap penyesuaian dan perbaikan yang perlu dapat dilakukan.
  • 11. 4. Integration Phase (Fase Integrasi) Tahapan ini dimulai begitu perubahan telah dengan sukses diimplementasikan. Hal ini berkaitan dengan mengonsolidasikan dan menstabilisasi perubahan sehingga mereka menjadi bagian organisasi normal, operasi sehari-hari berjalan dan tidak memerlukan Pengaturan khusus atau mendorong memelihara mereka. Proses perubahan menyangkut penguatan perilaku baru melalui umpan balik dan sistem penghargaan dan secara bertahap menurunkan kepercayaan pada konsultan dan melatih manajer dan pekerja untuk memonitor perubahan secara konstan dan melakukan perbaikan terhadap nya.
  • 12. b. Emergent approach (Pendekatan Darurat) • Emergent approach memberikan arahan dengan melakukan penekanan pada lima gambaran organisasi yang dapat mengembangkan atau menghalangi keberhasilan perubahan yaitu sebagai berikut: 1. Organizational structure (Struktur Organisasi) 2. Organizatonal Culture (Budaya Organisasi) 3. Organization Learning (Organisasi Pembelajaran) 4. Manajerial Behaviour (Perilaku Manajer) 5. Power and Polotics (Kekuatan dan Politik)
  • 13. Dalam melakukan emergent change, Pettigrew dan Whipp (Burnes, 2000;294) mengusulkan model untuk mengelola perubahan strategis dan operasional dengan melibatkan 5 faktor yang saling berkaitan yaitu: 1. Environmental Assesment (Penulusuran Lingkungan) 2. Leading change (Memimpin Perubahan) 3. Linking Strategic dan Operational change (Menghubungkan Perubahan Strategis dan Operational) 4. Human Resource sebagai Asset dan liabilities (Sumber Daya Manusia sebagai kekuatan dan beban) 5. Coherence of Purpose (Pertalian maksud)
  • 14. B. Model Manajemen Perubahan • Burnes (2000:462) mengemukakan bahwa perubahan organisasional dapat dilihat sebagai produk dari tiga proses organisasi yang bersifat interpenden antara lain: 1. The Choice Proces (Proses Pilihan), Terdiri dari tiga elemen sebagai berikut: a. Organizational Context (Konteks Organisasional) Salah satu resep standar untuk keberhasilan organisasi adalah bahwa mereka harus tahu kekuatan dan kelemahannya sendiri, kebutuhan pelanggan mereka dan sifat lingkungan dimana mereka bekerja. Akan tetapi banyak organisasi hanya muncul untuk memulai mengumpulkan informasi ketika mereka dalam kesulitan Metode yang paling sering digunakan adalah Analisis SWOT dan PEST. SWOT adalah singkatan dari strength, and weakness, opportunities and threats (Kekuatan dan kelemahan, peluang dan tantangan). PEST adalah singkatan dari Political, economic, socio-cultural dan technological (politik,ekonomi, sosio-kultural, dan teknologi)
  • 15. b. Focus of Choice (Fokus Pilihan) Pada satu waktu, organisasi yang yang sukses memfokuskan perhatiannya hanya pada rentang yang sempit dari isu jangka pendek, menengah, dan panjang. salah satunya akan berhubungan dengan kinerja organisasi. Sedangkan lainnya lebih berkepentingan dengan membangun dan mengembangkan kompetensi atau teknologi tertentu. c. Organizational Trajectory (Lintasan Organisasional) Arah suatu organisasi dibentuk oleh tindakan masa lalu, tujuan dan strategi masa depan. Hal ini akan memberikan arah atau kerangka kerja dimana menunjukkan kan daya penerimaan relevansi atau urgansi masalah, kepentingan dan maksud tindakan. Lintasan proses meliputi penentuan dan saling mempengaruhi antara visi, strategi dan pendekatan perubahan organisasi.
  • 16. 2. The Trajectory Process (Proses Lintasan) • The Trajectory Process (Proses Lintasan) Terdiri dari tiga elemen: a. Vision (Visi) Cummings dan Huse (Burnes,2000;467)mengembangkan pedoman bagi organisasi untuk membangun visi. Mereka beralasan bahwa terdapat empat aspek untuk membangun visi yaitu: 1. Mission (Misi) 2. Valued Outcoes (Nilai manfaat) 3. Valued Conditions (Nilai kondisi) 4. Mid-Point goals (Tujuan jangka menengah)
  • 17. b. Strategy (Strategi) Dalam konteks visi, strategi dapat didefinisikan sebagai arus tindakan yang masuk akal atau konsisten dimana organisasi mengambil atau diambil untuk bergerak menuju visi. Arus tindakan dapat direncanakan secara terpusat dan didorong; mereka dapat didelegasikan dan dibagikan di seluruh organisasi dan mereka dapat menjadi tindakan sadar dalam mencari visi atau tidak sadar, atau muncul sebagai hasil dari pola masa lalu, keputusan, atau distribusi sumber daya, atau respon saat ini pada masalah dan peluang.
  • 18. c. Change • Seperti halnya lintasan organisasi, baik elemen penting dari proses pilihan dan suatu proses dalam lingkup sendiri. Sama halnya Diterapkannya terhadap perubahan. Di satu sisi, Visi dan strategi membentuk dan mengarahkan perubahan. Mereka mengindikasikan perlunya perubahan dan dimana dilakukan. Mereka juga menciptakan kondisi dan iklim dimana perubahan terjadi.
  • 19. 3. The Change Proses (Proses Perubahan) Proses Perubahan terdiri dari tiga elemen yang berhubungan yaitu sebagai berikut: a. Objectives and Outcomes (Tujuan dan Manfaat) Burnes (2000;470) mengusulkan 4 pendekatan yaitu : 1. The Trigger (Pemicu) Organisasi harus hanya menginvestigasi perubahan untuk salah satu alasan berikut a. Visi dan strategi perusahaan menyoroti kebutuhan untuk perubahan atau memperbaiki kinerja b. Kinerja atau operasi saat ini mengindikasi bahwa beberapa masalah atau kepentingan muncul c. Saran peluang timbul secara potensial menawarkan manfaat yang sangat penting bagi organisasi.
  • 20. 2. The remit (pembatalan) 3. The assesment team (tim pengukuran) 4. the assesment (pengukuran) Pengukuran harus dilakukan dengan 4 langkah: 1. Klarifikasi terhadap problem atau peluang dicapai dengan menghimpun informasi terutama bagi mereka yang terlibat 2. Menginvestigasi solusi alternative 3. Umpan balik 4. Rekomendasi dan Keputusan
  • 21. b. Planning the change (Merencanakan perubahan) Kegiatan yang perlu dipertimbangkan dalam melakukan proses perencanaan dan perubahan: 1. Estabilishing a change management team (Membentuk tim manajemen perubahan) 2. Management structure (struktur manajemen) 3. Activity planning ( perencanaan aktifitas) 4. Commitment planning(Perencanaan Komitmen) 5. Audits and post-audits 6. Training
  • 22. c. People Terdapat tiga kegiatan yang berhubungan dengan manusia yang perlu dilakukan: 1. Menciptakan keinginan untuk berubah Dengan maksud mencapai hal ini ini ada 4 langkah Yang dapat dilakukan organisasi: • Membuat orang peduli terhadap tekanan perubahan; • Memberikan umpan memberikan umpan balik Secara reguler terhadap proses kinerja Individual dan bidang kegiatan an di dalam organisasi; • Mempublikasikan keberhasilan perubahan; • Memahami ketakutan dan kepentingan orang.
  • 23. 2. Melibatkan orang Tipe keterlibatan orang dalam proses perubahan mempunyai dua faktor utama: a. Komunikasi b. membuat orang terlibat c. melanjutkan momentum Organisasi harus melakukan hal-hal sebagai berikut: • Mengusahakan sumber untuk perubahan • Memberikan dukungan pada agen perubahan • mengembangkan kompetensi dan keterampilan baru • memperkuat perilaku yang diinginkan
  • 24. C. Menyiapkan perubahan organisasional Perubahan tidak dapat serta-merta dilakukan tanpa adanya persiapan yang matang. Kebanyakan kegagalan perubahan adalah karena belum siapnya kondisi untuk melakukan perubahan. Kondisi yang diperlukan untuk mendukung terjadinya perubahan ( Harvard Busines Essentials, 2003;18) adalah: 1. Pemimpin dihargai dan bekerja efektif 2. Orang secara pribadi merasa termotivasi untuk berubah 3. Organisasi tidak bersifat hirarkis dan orang terbiasa dengan pekerjaan dalam kolaborasi
  • 25. Kondisi suatu organisasi untuk menjadi siap melakukan perubahan apabila ditunggu akan memerlukan waktu yang lama, sehingga keinginan melakukan perubahan tidak segera terwujud. untuk Mengatasi hal tersebut Harvard Busines Essentials, 2003;18) menyarankan langkah sebagai berikut: a. Mengukur kesiapan perubahan unit per unit b. Mengembangkan pendekatan lebih partisipatif tentang bagaimana menangani urusan sehari-hari
  • 26. Partisipasi bawahan dapat didorong dengan cara : a. mendorong pengambilan keputusan ke bawah b. berbagi informasi secara bebas c. melakukan komunikasi dua arah, berbicara dan mendengarkan d. menghilangkan simbol hierarki yang tidak partisipatif e. mendapatkan perlindungan pekerja terdepan f. Kolaborasi kerja melalui tim lintas dan fungsi g. Membantu mengetahui Mengapa perlu perubahan dan bekerja bersama untuk mengetahui apa arti perubahan.
  • 27. c. Memberi kesempatan bagi para pekerja bersuara Untuk Bawahan harus diberdayakan Dengan cara: a. didorong berpikiran inovatif b. ditunjukkan penghargaan pada pekerja c. Diberikan delegasi bukan micromanage d. memperluas kepercayaan e. Menunjukkan fleksibilitas pada orang lain f. menyerahkan pengawasan proyek ke orang lain pada kesempatan pertama g. mendorong Pengambilan resiko dan toleran terhadap kegagalan h. menyebarkan wewenang pengambilan keputusan.
  • 28. d. Menghilangkan rasa takut Ketakutan mendorong setiap orang untuk menghindari risiko, terpecah dan tutup mulut bahkan menyembunyikan hasil yang mengecewakan. Ketakutan menyembunyikan kebenaran dan mencegah orang yang merasakan bahwa perlu akan perubahan.
  • 29. D. Perubahan oleh manajer menengah Gagasan perlunya perubahan dapat datang dari berbagai tingkatan manajemen. Bahkan dari pekerja lapisan bawah yang tidak mempunyai posisi. Apabila Prakarsa atau pelaksanaan perubahan berasal bukan dari Puncak organisasi maka sebagai konsekuensinya adalah diperlukan adanya dukungan dari atasan. hal tersebut diperlukan karena pimpinan tertinggilah yang berwenang mengalokasikan sumber daya yang diperlukan.
  • 30. 1. Masalah Apabila inisiatif perubahan berasal dari Manager tingkat menengah mungkin akan menghadapi berbagai tantangan antara lain datang dari: 1. Atasannya yang konservatif dan mungkin sangat resisten; 2. Rekan sekerja setingkat namun dapat mempengaruhi atasan yang mungkin aktivitasnya akan terpengaruh oleh perubahan; 3. Rekan sekerja dalam bidang sumber daya manusia yang sebagian kegiatannya terpengaruh oleh perubahan; 4. Anak buah sendiri yang nampaknya ingin melanjutkan apa apa yang telah mereka kerjakan; 5. Personil yang kebetulan menjadi anggota komite; 6. Eksekutif kepala dan dan mana jeruk kunci dalam bisnis unit yang nampaknya tidak mendukung pelatihan; 7. Kepala staf unit lain yang tidak mengetahui apa-apa; 8. Eksekutif kepala Yang mengetahui bahwa perubahan berarti memberikan akses informasi strategis yang lebih banyak atau Memerlukan banyak sumberdaya yang harus Dikeluarkan untuk pelatihan dan pengembangan; 9. Bagian organisasi lainnya yang oposisinya nya tidak akan menghambat perubahan.
  • 31. Langkah alternatif yang dapat dilakukan adalah: 1. Melanjutkan bekerja tanpa mengikutsertakan orang lain; 2. Membuat proyek bersama dengan bawahan; 3. Menggunakan kelompok kerja yang ada untuk bekerja; 4. Membentuk gugus tugas, termasuk Line Manager spesialis sumber daya manusia dan beberapa staf 5. Memutuskan menggunakan konsultan karena alasan kredibilitas internal dan politik bukan karena tidak mampu
  • 32. 2. Gaining a Champion (Memanfaatkan Juara) Bagi mereka yang tidak berada di puncak manajemen keinginan melakukan perubahan memerlukan dukungan untuk menghadapi manajemen puncak maupun Line Manager. disamping itu upaya agar perubahan yang dilakukan manajer tingkat menengah dapat berhasil, dapat memanfaatkan seorang Champion.
  • 33. 3. Specialist Task Forces (Gugus tugas specialis) Manajer tingkat menengah, dalam melakukan perubahan di samping dapat memanfaatkan Champion, dapat pula membentuk gugus tugas yang terdiri dari para spesialis dari berbagai bidang keahlian.
  • 34. Andrew Pettigrew membagi tahapan peranan gugus tugas spesialis yang dibentuk dalam proses perubahan dalam 3 fase yaitu: 1. Conception (Konsepsi) Pada tahap konseptual seorang sponsor mengambil inisiatif perubahan merekrut manajer baru, yang kemudian membentuk dan mengelola tim spesialis, yang bersumber internal maupun eksternal organisasi. 2. Pioneering (Perintisan) Pada fase pionering, kelompok baru mempunyai antusiasme besar, Biasanya dengan pengikutsertaan dan komitmen kelompok 3. Self-doubt (keraguan diri) (Hussey, 2000;138) Dimulai ketika proses diagnosis selesai dan rencana untuk proses baru mempengaruhi keseluruhan organisasi. Hasil yang segera adalah timbulnya perlawanan terhadap perubahan perlawanan tersebut sering berakibat pada penurunan dengan segera beban kerja berat sebelumnya dan individu lebih berkepentingan dengan masa depan pribadinya sering pula tumbuh perasaan penolakan pada pimpinan unit oleh tim yang sebelumnya sangat termotivasi.
  • 35. Tipologi Respon yang bersifat maladaptif adalah: 1 Bereaksi pada gejala masalahnya dan bukannya mengatasi penyebabnya; 2. Menarik diri dari sumber tekanan dan bukannya menghadapinya; 3. Menghindari resiko sehingga gagal membangun kredibilitas kelompok; 4. Garis perbedaan dalam unit dan antar unit dan organisasi; 5. Perilaku dalam menjadi destruktif dan budaya saling menyalahkan berkembang. Menghadapi keraguan diri tersebut kelompok dapat memilih Salah satu alasan untuk menjadi bahan pertimbangan yaitu menjadi di tidak dapat menyesuaikan diri atau adaptif( dapat menyesuaikan diri)
  • 36. Kemungkinan lain yang dapat diikuti kelompok adalah strategi respon adaptif yang berkepentingan dengan membangun proses dan hubungan dengan cara: 1. Mendiagnosis penyebab sebenarnya dari keraguan diri 2. Membangun hubungan yang luas dengan bagian organisasi lainnya 3. Mendapatkan akses pada komite kebijakan penting 4. Desentralisasi dengan memecah pekerjaan unit dan secara fisik menempatkan beberapa anggota unit di apartemen pengguna atau menempatkan tim proyek yang mempunyai anggota dari kelompok lain dalam organisasi 5. Memastikan bahwa lokasi fisik kelompok memfasilitasi Kontak informal dalam organisasi.