Dokumen tersebut membahas tentang urusan pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan yang menjadi tanggung jawab desa serta tugas dan wewenang kepala desa dalam menyelenggarakan ketiga urusan tersebut sesuai peraturan perundang-undangan.
Permen no.1 th 2016 tentang pengelolaan aset desaYudhi Aldriand
Â
Pengelolaan Aset Desa merupakan rangkaian kegiatan mulai dari perencanaan, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan, pemeliharaan, penghapusan, pemindahtanganan, penatausahaan, pelaporan, penilaian, pembinaan, pengawasan dan pengendalian aset Desa
Perdes no 12 th 2017 ttg kewenangan desaari saridjo
Â
Perdes yang mengatur tentang Kewenangan Desa, baik yang berasal dari Asal-usul, Skala Lokal Desa maupun Kewenangan yang diberikan oleh Pemerintah Pusat, Provinsi maupun Kabupaten.
beberapa ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah perlu diubah untuk memperkuat peran dan kapasitas inspektorat Daerah agar lebih independen dan obyektif dalam rangka mewujudkan penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme serta meningkatkan efektivitas, profesionalisme, dan kinerja pelayanan rumah sakit Daerah
SURAT EDARAN BKN NOMOR 3/SE/VIII/l2019 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PERATURAN BKN ...Yudhi Aldriand
Â
menjadi pedoman bagi Instansi Pemerintah dalam melakukan mutasi; dan menentukan kewenangan pemberian pertimbangan teknis mutasi dan penetapan keputusan mutasi
untuk melaksanakan ketentuan Pasal I97 Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2OI7 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil, perlu menetapkan Peraturan Badan Kepegawaian Negara tentang Tata Cara Pelaksanaan Mutasi
PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUB...Yudhi Aldriand
Â
Pedoman Umum Penetapan Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2018 ini diharapkan menjadi arah kebijakan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat Desa yang dibiayai dengan Dana Desa.
Surat Kepala BKN Nomor :.26-30/V-119-2/99 Tanggal 3 Oktober 2017 Perihal Bata...Yudhi Aldriand
Â
Batas Usia Pensiun bagi PNS yang Menduduki Jabatan Fungsional sesuai Pasal 239, Pasal 240, Pasal 354, dan Pasal 355 Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil
Permendagri NO.65 th_2017 Tentang Perubahan atas Permendagri No 112 Tahun 201...Yudhi Aldriand
Â
untuk melaksanakan Putusan Mahkamah
Konstitusi dalam perkara Nomor 128/PUU-XIII/2015,
ketentuan Pasal 33 huruf g Undang-Undang Nomor 6
Tahun 2014 tentang Desa dinyatakan bertentangan
dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 dan tidak mempunyai kekuatan
hukum mengikat sehingga berimplikasi hukum dalam
penyelenggaraan pemilihan kepala Desa
untuk melaksanakan ketentuan Pasal 79 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, perlu menetapkan Peraturan
Permenkeu nomor 128 pmk.02-2016 tentang persyaratan dan besar manfaat tabunga...Yudhi Aldriand
Â
Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 1981 tentang Asuransi Sosial Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2013
PERATURAN MENKEU RI No 118/PMK.03/2016 ttg Pelaksanaan Undang-undang No 11 Ta...Yudhi Aldriand
Â
untuk melaksanakan ketentuan Pasal 24 huruf a, huruf b, huruf d, dan huruf e Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pengampunan Pajak, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Pelaksanaan Undang Undang Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pengampunan Pajak
Wajib Pajak yang berhak mendapatkan Pengampunan Pajak adalah Wajib Pajak yang mempunyai kewajiban menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan.
Dalam hal Wajib Pajak belum mempunyai Nomor Pokok Wajib Pajak, Wajib Pajak harus mendaftarkan diri terlebih dahulu untuk memperoleh Nomor Pokok Wajib Pajak di kantor Direkorat Jenderal Pajak tempat Wajib Pajak bertempat tinggal atau berkedudukan.
Petunjuk Pelaksanaan Bimbingan Konsultasi Pengelolaan Keuangan Desa disusun dengan maksud untuk dijadikan panduan sekaligus referensi bagi Perwakilan BPKP sebagai pengemban amanat dalam peningkatan kualitas akuntabilitas keuangan desa dan pemerintah daerah yang mempunyai peran dalam memelihara dan meningkatkan kualitas tata kelola penyelenggaraan tugas dan fungsi pemerintah desa
Pemilihan kepala desa adalah pelaksanaan kedaulatan rakyat di desa dalam rangka memilih kepala desa yang bersifat langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.
Uu 30 tahun 2014 tentang administrasi pemerintahanYudhi Aldriand
Â
Tugas pemerintahan untuk mewujudkan tujuan negara sebagaimana dirumuskan dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan tugas tersebut merupakan tugas yang sangat luas. Begitu luasnya cakupan tugas Administrasi Pemerintahan sehingga diperlukan peraturan yang dapat mengarahkan penyelenggaraan Pemerintahan menjadi lebih sesuai dengan harapan dan kebutuhan masyarakat (citizen friendly), guna memberikan landasan dan pedoman bagi Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan dalam menjalankan tugas penyelenggaraan pemerintahan.
2. MENYELENGGARAKAN URUSAN PEMERINTAHAN
Yang dimaksud dengan "urusan pemerintahan" antara lain pengaturan kehidupan
masyarakat sesuai dengan kewenangan desa seperti pembuatan peraturan desa,
pembentukan lembaga kemasyarakatan, pembentukan Badan Usaha Milik Desa,
kerjasama antar desa
PEMBANGUNAN
Yang dimaksud dengan "urusan pembangunan" antara lain pemberdayaan masyarakat
dalam penyediaan sarana prasarana fasilitas umum desa seperti jalan desa, jembatan
desa, irigasi desa, pasar desa
KEMASYARAKATAN
Yang dimaksud dengan "urusan kemasyarakatan" antara lain pemberdayaan masyarakat
melalui pembinaan kehidupan sosial budaya masyarakat seperti bidang kesehatan,
perrdidikan, adat istiadat
3. a. memimpin penyelenggaraan pemerintahan desa berdasarkan
kebijakan yang ditetapkan bersama BPD;
b. mengajukan rancangan peraturan desa;
c. menetapkan peraturan desa yang telah mendapat persetujuan
bersama BPD;
d. menyusun dan mengajukan rancangan peraturan desa mengenai
APB Desa untuk dibahas dan ditetapkan bersama BPD;
e. membina kehidupan masyarakat desa;
f. membina perekonomian desa;
g. mengkoordinasikan pembangunan desa secara partisipatif;
h. mewakili desanya di dalam dan di luar pengadilan dan dapat
menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya sesuai dengan
peraturan perundang-undangan; dan
i. melaksanakan wewenang lain sesuai dengan peraturan perundang-
undangan
4. KEWAJIBAN KEPALA DESA
1. Pancasila,melaksanakan Undang- 8. menyelenggarakan administrasi
Undang Dasar Negara Republik pemerintahan desa yang baik;
Indonesia Tahun 1945 serta
9. melaksanakan dan
mempertahankan dan memelihara
keutuhan Negara Kesatuan Republik mempertanggungjawabkan
Indonesia; pengelolaan keuangan desa;
2. meningkatkan kesejahteraan 10. melaksanakan urusan yang menjadi
masyarakat; kewenangan desa;
3. memelihara ketentraman dan ketertiban 11. mendamaikan perselisihan masyarakat
masyarakat; di desa;
4. melaksanakan kehidupan demokrasi; 12. mengembangkan pendapatan
masyarakat dan desa;
5. melaksanakan prinsip tata
pemerintahan desa yang bersih dan 13. membina, mengayomi dan
bebas dari Kolusi, Korupsi dan melestarikan nilai-nilai sosial budaya
Nepotisme; dan adat istiadat;
6. menjalin hubungan kerja dengan 14. memberdayakan masyarakat dan
seluruh mitra kerja pemerintahan desa; kelembagaan di desa; dan
7. menaati dan menegakkan seluruh 15. mengembangkan potensi sumber daya
peraturan perundang undangan; alam dan melestarikan lingkungan
hidup;
5. Pasal 15 ayat (2) PP No 72 Tahun 2005
Selain kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
Kepala Desa mempunyai kewajiban untuk memberikan
laporan penyelenggaraan pemerintahan desa kepada
Bupati/Walikota, memberikan laporan keterangan
pertanggungjawaban kepada BPD, serta menginformasikan
laporan penyelenggaraan pemerintahan desa kepada
masyarakat.
Pasal 15 ayat (3) PP No 72 Tahun 2005
Laporan penyelenggaraan pemerintahan desa sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) disampaikan kepada Bupati/Walikota
melalui Camat 1 (satu) kali dalam satu tahun
6. Pasal 15 ayat (4) PP No 72 Tahun 2005
Laporan keterangan pertanggungjawaban kepada BPD
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disampaikan 1 (satu)
kali dalam satu tahun dalam musyawarah BPD
Pasal 15 ayat (6) PP No 72 Tahun 2005
Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) digunakan
oleh Bupati/Walikota sebagai dasar melakukan evaluasi
penyelenggaraan pemerintahan desa dan sebagai bahan
pembinaan lebih lanjut
7. MASA JABATAN KEPALA DESA
Pasal 52 PP No 72 Tahun 2005
Masa jabatan Kepala Desa adalah 6 (enam) tahun
terhitung sejak tanggal pelantikan dan dapat
dipilih kembali hanya untuk satu kali masa jabatan
berikutnya
8. KEPALA DESA DILARANG
(Pasal 16 PP No 72/2005)
1. menjadi pengurus partai politik;
2. merangkap jabatan sebagai Ketua dan/atau Anggota BPD, dan
lembaga kemasyarakatan di desa bersangkutan;
3. merangkap jabatan sebagai Anggota DPRD terlibat dalam
kampanye pemilihan umum, pemilihan presiden, dan pemilihan
kepala daerah;
4. merugikan kepentingan umum, meresahkan sekelompok
masyarakat, dan mendiskriminasikan warga atau golongan
masyarakat lain;
5. melakukan kolusi, korupsi dan nepotisme, menerima uang,barang
dan/atau jasa dari pihak lain yang dapat mempengaruhi
keputusan atau tindakan yang akan dilakukannya;
menyalahgunakan wewenang; dan
6. melanggar sumpah/janji jabatan.
9. KEDUDUKAN KEUANGAN KEPALA DESA
(Pasal 27 PP No 72/2005)
1. Kepala Desa diberikan penghasilan tetap setiap bulan
dan/atau tunjangan lainnya sesuai dengan kemampuan
keuangan desa
2. Penghasilan tetap dan/atau tunjangan lainnya yang
diterima Kepala Desa, ditetapkan setiap tahun dalam
APBDesa;
3. Penghasilan tetap Kepala Desa, paling sedikit sama
dengan Upah Minimum Regional Kabupaten/Kota.
10. KEMAMPUAN YANG HARUS DIMILIKI KEPALA DESA
1. KEMAMPUAN DASAR.
a. Pengetahuan tentang regulasi desa.
b. Pengetahuan tentang dasar-dasar pemerintahan desa
c. Pengetahuan tentang tugas pokok dan Fungsi.
2. KEMAMPUAN MANAGEMEN
a. Managemen pemerintahan
b. Managagemen SDM
c. Managemen Pelayanan Publik
d. Managamen aset
e. Managemen Keuangan
11. TOLOK UKUR KEMAMPUAN &
PENGEMBANGAN KEMAMPUAN
1. TOLOK UKUR KEMAMPUAN
a. Produk: keluaran (output) yang dihasilkan oleh pemerintah desa:
peraturan, surat surat, dokumen perencanaan, dokumen anggaran, dll.
b. Kinerja: kualitas/mutu hasil (outcome) yang dicapai oleh pemerintah
desa sesuai dengan rencana/tujuan.
c. Keberlanjutan: keluaran dan hasil terus menerus dirawat,
dikembangkan dan ditingkatkan.
2. PENGEMBANGAN KEMAMPUAN
a. Dilakukan oleh pemerintah kebupaten melalui kebijakan, fasilitasi dan
supervisi.
b. Dilakukan sendiri oleh pemerintah desa bersama masyarakat.
12. KEPALA DESA BERHENTI, KARENA
a. meninggal dunia;
b. permintaan sendiri;
c. diberhentikan
KEPALA DESA DIBERHENTIKAN, KARENA
(Pasal 17 ayat 2 PP No 72/2005)
a. berakhir masa jabatannya dan telah dilantik pajabat yang
baru;
b. tidak dapat melaksanakan tugas secara berkelanjutan atau
berhalangan tetap secara berturut-turut selama 6 (enam)
bulan;
c. tidak lagi memenuhi syarat sebagai kepala desa;
d. dinyatakan melanggar sumpah/janji jabatan;
e. tidak melaksanakan kewajiban kepala desa; dan/atau
f. melanggar larangan bagi kepala desa
13. KEPALA DESA DIBERHENTIKAN OLEH BUPATI
TANPA MELALUI USULAN BPD
Pasal 18 Ayat (1), (2) Dan Pasal 19 PP No 72 Tahun 2005
1. Kepala desa diberhentikan sementara oleh Bupati/Walikota tanpa
melalui usulan BPD, Apabila dinyatakan melakukan tindak pidana
yang diancam dengan pidana penjara paling singkat 5 (lima)
tahun berdasarkan putusan pengadilan yang belum memperoleh
kekuatan hukum tetap (Pasal 18 ayat 1)
2. Kepala desa diberhentikan oleh Bupati/Walikota tanpa melalui
usulan BPD apabila terbukti melakukan tindak pidana
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berdasarkan putusan
pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap (Pasal
18 ayat 2)
3. Kepala desa diberhentikan sementara oleh Bupati/Walikota tanpa
melalui usulan BPD karena berstatus sebagai tersangka
melakukan tindak pidana korupsi, tindak pidana terorisme, makar
dan atau tindak pidana terhadap keamanan negara.(pasal 19)
14. MEKANISME PENGUSULAN PEMBERHENTIAN
KEPALA DESA MELALUI BPD
1. Diusulkan oleh Pimpinan BPD kepada Bupati/Walikota melalui
Camat, berdasarkan keputusan musyawarah BPD
2. Disampaikan oleh BPD kepada Bupati/Walikota melalui Camat
berdasarkan keputusan musyawarah BPD yang dihadiri oleh 2/3
(dua per tiga) dari jumlah anggota BPD
3. Pengesahan pemberhentian kepala desa ditetapkan dengan
Keputusan Bupati/Walikota paling lama 30 (tiga puluh) hari sejak
usul diterima
4. Setelah dilakukan pemberhentian Kepala Desa, Bupati/Walikota
mengangkat Penjabat Kepala Desa
15. Pasal 20 PP NO. 72 TAHUN 2005
1) Kepala desa yang diberhentikan sementara sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 18 ayat (1) dan Pasal 19, setelah
melalui proses peradilan ternyata terbukti tidak bersalah
berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh
kekuatan hukum tetap, paling lama 30 (tiga puluh) hari
sejak ditetapkan putusan pengadilan, Bupati/Walikota
harus merehabilitasi dan/atau mengaktifkan kembali
kepala desa yang bersangkutan sampai dengan akhir
masa jabatan.
2) Apabila kepala desa yang diberhentikan sementara
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) telah berakhir masa
jabatannya Bupati/Walikota hanya merehabilitasi kepala
desa yang bersangkutan
16. KEPALA DESA DIBERHENTIKAN
Pasal 21 PP NO. 72 TAHUN 2005
Apabila Kepala Desa diberhentikan sementara sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 18 ayat (1) dan Pasal 19, Sekretaris Desa
melaksanakan tugas dan kewajiban Kepala Desa sampai dengan
adanya putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum
tetap.
Pasal 22 PP NO. 72 TAHUN 2005
Apabila Kepala Desa diberhentikan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 18 ayat (2) dan Pasal 19, Bupati/Walikota mengangkat Penjabat
Kepala Desa dengan tugas pokok menyelenggarakan pemilihan
Kepala Desa paling lama 6 (enam) bulan terhitung sejak putusan
pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap