Dokumen tersebut membahas tentang peran dan fungsi Badan Permusyawaratan Desa (BPD) menurut Peraturan Bupati Kabupaten Sukabumi Nomor 15 Tahun 2018. Dokumen menjelaskan tentang keanggotaan BPD, proses pengisian anggota, persyaratan calon anggota, hak dan kewajiban anggota serta alasan pemberhentian anggota BPD."
Peraturan Desa ini mengatur tentang pembentukan lembaga kemasyarakatan desa di Desa Panjalu seperti LPMD, Tim Penggerak PKK Desa, RT/RW, Karang Taruna, dan MUI Desa beserta tugas dan fungsinya masing-masing dalam membantu pemerintah desa dan memberdayakan masyarakat.
Dokumen tersebut merupakan keputusan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Seboro tentang tata tertib BPD. Keputusan ini mengatur tentang kedudukan, susunan, tugas, wewenang, hak dan kewajiban BPD serta mekanisme pertanggungjawaban Kepala Desa kepada BPD.
Dokumen tersebut merangkum tugas, fungsi, hak, kewajiban, dan kewenangan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) berdasarkan peraturan perundang-undangan. Secara ringkas, BPD bertugas menampung aspirasi masyarakat desa, mengawasi kinerja kepala desa, dan membahas rancangan peraturan desa. BPD juga berhak meminta keterangan kepada pemerintah desa dan berkewajiban memegang teguh Pancasila serta
Peraturan Bupati Sukabumi Nomor 15 Tahun 2018 mengatur tentang Badan Permusyawaratan Desa (BPD) sebagai lembaga yang melaksanakan fungsi pemerintahan di desa. BPD beranggotakan wakil-wakil penduduk desa yang dipilih secara demokratis berdasarkan perwakilan wilayah dan jenis kelamin. Peraturan ini mengatur tentang keanggotaan, fungsi, dan pengaturan BPD di desa.
Peraturan ini mengatur tentang pelaksanaan musyawarah desa di Indonesia. Musyawarah desa merupakan forum diskusi antara badan permusyawaratan desa, pemerintah desa, dan masyarakat untuk membahas hal-hal strategis di desa. Peraturan ini mengatur tata cara persiapan, pelaksanaan, dan tindak lanjut musyawarah desa serta hak dan kewajiban para pihak yang terlibat.
Dokumen ini merekomendasikan pemberhentian dan pengangkatan perangkat desa di Desa X Kecamatan Y Kabupaten Ogan Komering Ilir. Rekomendasi ini didasarkan pada peraturan terkait dan surat kepala desa serta kepala dinas terkait. Dokumen ini menyetujui usulan penggantian dan pengangkatan perangkat desa baru sesuai perubahan susunan organisasi, serta memerintahkan kepala desa untuk mencabut dan mengangkat kembali perang
Peraturan Desa ini mengatur tentang pembentukan lembaga kemasyarakatan desa di Desa Panjalu seperti LPMD, Tim Penggerak PKK Desa, RT/RW, Karang Taruna, dan MUI Desa beserta tugas dan fungsinya masing-masing dalam membantu pemerintah desa dan memberdayakan masyarakat.
Dokumen tersebut merupakan keputusan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Seboro tentang tata tertib BPD. Keputusan ini mengatur tentang kedudukan, susunan, tugas, wewenang, hak dan kewajiban BPD serta mekanisme pertanggungjawaban Kepala Desa kepada BPD.
Dokumen tersebut merangkum tugas, fungsi, hak, kewajiban, dan kewenangan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) berdasarkan peraturan perundang-undangan. Secara ringkas, BPD bertugas menampung aspirasi masyarakat desa, mengawasi kinerja kepala desa, dan membahas rancangan peraturan desa. BPD juga berhak meminta keterangan kepada pemerintah desa dan berkewajiban memegang teguh Pancasila serta
Peraturan Bupati Sukabumi Nomor 15 Tahun 2018 mengatur tentang Badan Permusyawaratan Desa (BPD) sebagai lembaga yang melaksanakan fungsi pemerintahan di desa. BPD beranggotakan wakil-wakil penduduk desa yang dipilih secara demokratis berdasarkan perwakilan wilayah dan jenis kelamin. Peraturan ini mengatur tentang keanggotaan, fungsi, dan pengaturan BPD di desa.
Peraturan ini mengatur tentang pelaksanaan musyawarah desa di Indonesia. Musyawarah desa merupakan forum diskusi antara badan permusyawaratan desa, pemerintah desa, dan masyarakat untuk membahas hal-hal strategis di desa. Peraturan ini mengatur tata cara persiapan, pelaksanaan, dan tindak lanjut musyawarah desa serta hak dan kewajiban para pihak yang terlibat.
Dokumen ini merekomendasikan pemberhentian dan pengangkatan perangkat desa di Desa X Kecamatan Y Kabupaten Ogan Komering Ilir. Rekomendasi ini didasarkan pada peraturan terkait dan surat kepala desa serta kepala dinas terkait. Dokumen ini menyetujui usulan penggantian dan pengangkatan perangkat desa baru sesuai perubahan susunan organisasi, serta memerintahkan kepala desa untuk mencabut dan mengangkat kembali perang
Permendagri no. 18 tahun 2018 tentang lembaga kemasyarakatan desa dan lembaga...Pemdes Seboro Sadang
Peraturan Menteri ini mengatur tentang Lembaga Kemasyarakatan Desa (LKD) dan Lembaga Adat Desa (LAD) yang bertujuan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa dan menjamin kelancaran pelayanan pemerintahan desa. LKD dan LAD dibentuk berdasarkan prakarsa masyarakat dan berperan sebagai mitra pemerintah desa, antara lain dengan menampung aspirasi masyarakat dan turut serta d
2. Kemendes - Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2024.pptxSuwantoSribhawono
Dokumen tersebut membahas tentang kondisi desa saat ini di Indonesia, kebijakan pemerintah terkait pembangunan desa, serta prioritas penggunaan Dana Desa pada tahun 2024 yang diantaranya adalah peningkatan kesejahteraan masyarakat desa.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, kedudukan, fungsi, wewenang, hak, kewajiban, larangan, pemberhentian, rapat, aspirasi masyarakat, hubungan kerja, keuangan, dan peran Badan Permusyawaratan Desa di Kabupaten Bekasi secara singkat.
Bagaimana posisi dan peranan camat dalam pembinaan admintrasi pemerintahan desa.
Camat adalah kepanjangan tangan pemerintah daerah yang memegang peran penting dalam pemibinaan adminstratsi Pemerintah Desa
Musyawarah Desa Khusus tentang Penetapan Penerima Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD) Tahun 2022 diselenggarakan di Balai Desa Balingasal untuk memvalidasi dan menetapkan 118 keluarga miskin sebagai penerima BLT-DD dari total 212 calon penerima berdasarkan kriteria yang ditetapkan. Musyawarah ini dihadiri oleh unsur pemerintah desa, BPD, tokoh masyarakat, dan masyarakat unt
Peraturan di desa terdiri dari Peraturan Desa, Peraturan Bersama Kepala Desa, dan Peraturan Kepala Desa. Peraturan Desa disusun oleh Kepala Desa dan BPD melalui proses konsultasi dengan masyarakat desa, pembahasan bersama, evaluasi oleh Bupati, dan pengundangan. Peraturan Desa berlaku mengikat setelah diundangkan dalam lembaran desa.
Laporan ini membahas tentang pelaksanaan pemerintahan desa di Kabupaten Karo, termasuk kewajiban Kepala Desa untuk melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada Bupati melalui laporan penyelenggaraan pemerintahan desa, hak dan kewenangan Badan Permusyawaratan Desa, serta jenis-jenis laporan yang harus disampaikan Kepala Desa.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang laporan kerja kepala desa sesuai peraturan pemerintah, termasuk jenis laporan, ruang lingkup, sistematika, dan pendanaannya.
2. Ada 4 jenis laporan yang harus dibuat kepala desa yaitu laporan akhir tahun, akhir masa jabatan, laporan kepada BPD, dan informasi untuk masyarakat.
3. Laporan-laporan
Dokumen tersebut membahas tentang kewenangan desa sesuai dengan Permendagri No 44 Tahun 2016. Dokumen menjelaskan definisi desa, asas-asas pengaturan desa, jenis-jenis kewenangan desa, dan kewenangan desa sebagai subjek pembangunan desa yang meliputi penyediaan pelayanan dasar, infrastruktur, dan kelembagaan ekonomi sosial.
BAHWA SEBAGAI PERWUJUDAN DEMOKRASI DALAM RANGKA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA.
PERBUB KABUPATEN SUKABUMI NO 15 TAHUN 2018 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA, SEBAGAIMANA DIMAKSUD PADA BAB VI PASAL 64 ANGKA 1 DAN 2 BAHWA BPD MENYUSUN TATA TERTIB
Permendagri no. 18 tahun 2018 tentang lembaga kemasyarakatan desa dan lembaga...Pemdes Seboro Sadang
Peraturan Menteri ini mengatur tentang Lembaga Kemasyarakatan Desa (LKD) dan Lembaga Adat Desa (LAD) yang bertujuan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa dan menjamin kelancaran pelayanan pemerintahan desa. LKD dan LAD dibentuk berdasarkan prakarsa masyarakat dan berperan sebagai mitra pemerintah desa, antara lain dengan menampung aspirasi masyarakat dan turut serta d
2. Kemendes - Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2024.pptxSuwantoSribhawono
Dokumen tersebut membahas tentang kondisi desa saat ini di Indonesia, kebijakan pemerintah terkait pembangunan desa, serta prioritas penggunaan Dana Desa pada tahun 2024 yang diantaranya adalah peningkatan kesejahteraan masyarakat desa.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, kedudukan, fungsi, wewenang, hak, kewajiban, larangan, pemberhentian, rapat, aspirasi masyarakat, hubungan kerja, keuangan, dan peran Badan Permusyawaratan Desa di Kabupaten Bekasi secara singkat.
Bagaimana posisi dan peranan camat dalam pembinaan admintrasi pemerintahan desa.
Camat adalah kepanjangan tangan pemerintah daerah yang memegang peran penting dalam pemibinaan adminstratsi Pemerintah Desa
Musyawarah Desa Khusus tentang Penetapan Penerima Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD) Tahun 2022 diselenggarakan di Balai Desa Balingasal untuk memvalidasi dan menetapkan 118 keluarga miskin sebagai penerima BLT-DD dari total 212 calon penerima berdasarkan kriteria yang ditetapkan. Musyawarah ini dihadiri oleh unsur pemerintah desa, BPD, tokoh masyarakat, dan masyarakat unt
Peraturan di desa terdiri dari Peraturan Desa, Peraturan Bersama Kepala Desa, dan Peraturan Kepala Desa. Peraturan Desa disusun oleh Kepala Desa dan BPD melalui proses konsultasi dengan masyarakat desa, pembahasan bersama, evaluasi oleh Bupati, dan pengundangan. Peraturan Desa berlaku mengikat setelah diundangkan dalam lembaran desa.
Laporan ini membahas tentang pelaksanaan pemerintahan desa di Kabupaten Karo, termasuk kewajiban Kepala Desa untuk melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada Bupati melalui laporan penyelenggaraan pemerintahan desa, hak dan kewenangan Badan Permusyawaratan Desa, serta jenis-jenis laporan yang harus disampaikan Kepala Desa.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang laporan kerja kepala desa sesuai peraturan pemerintah, termasuk jenis laporan, ruang lingkup, sistematika, dan pendanaannya.
2. Ada 4 jenis laporan yang harus dibuat kepala desa yaitu laporan akhir tahun, akhir masa jabatan, laporan kepada BPD, dan informasi untuk masyarakat.
3. Laporan-laporan
Dokumen tersebut membahas tentang kewenangan desa sesuai dengan Permendagri No 44 Tahun 2016. Dokumen menjelaskan definisi desa, asas-asas pengaturan desa, jenis-jenis kewenangan desa, dan kewenangan desa sebagai subjek pembangunan desa yang meliputi penyediaan pelayanan dasar, infrastruktur, dan kelembagaan ekonomi sosial.
BAHWA SEBAGAI PERWUJUDAN DEMOKRASI DALAM RANGKA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA.
PERBUB KABUPATEN SUKABUMI NO 15 TAHUN 2018 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA, SEBAGAIMANA DIMAKSUD PADA BAB VI PASAL 64 ANGKA 1 DAN 2 BAHWA BPD MENYUSUN TATA TERTIB
Peraturan Bupati ini mengatur tentang Badan Permusyawaratan Desa (BPD) di Kabupaten Ogan Komering Ilir. Ditetapkan ketentuan mengenai tugas, fungsi, kewenangan, hak dan kewajiban BPD, pengisian keanggotaan, pemberhentian anggota, serta peraturan tata tertib BPD. BPD merupakan wakil penduduk desa yang dipilih secara demokratis berdasarkan keterwakilan wilayah dan perempuan.
Dokumen tersebut membahas tentang peran Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan kelembagaan desa dalam mendukung kegiatan pemerintahan desa, termasuk proses pembentukan dan pemberhentian anggota BPD."
Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor 14 Tahun 2006 Tentang Tata Cara Pem...iniPurwokerto
Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor 14 Tahun 2006 mengatur tentang tata cara pemilihan, pencalonan, pengangkatan, pelantikan dan pemberhentian kepala desa di Kabupaten Banyumas. Dokumen ini menjelaskan tentang pembentukan panitia pemilihan dan panitia pengawas pemilihan kepala desa yang berasal dari unsur perangkat desa, lembaga kemasyarakatan desa, dan tokoh masyarakat. Juga diatur tugas dan tangg
Peraturan Bupati Sukabumi Nomor 15 Tahun 2018 mengatur tentang Badan Permusyawaratan Desa (BPD) sebagai lembaga yang melaksanakan fungsi pemerintahan di desa. BPD beranggotakan perwakilan masyarakat desa yang dipilih secara demokratis berdasarkan wilayah dan jenis kelamin. Peraturan ini mengatur tentang keanggotaan, fungsi, dan pengaturan BPD di desa.
Peraturan Menteri ini mengatur tentang Badan Permusyawaratan Desa (BPD) sebagai lembaga di desa yang melaksanakan fungsi pemerintahan. BPD merupakan wakil penduduk desa yang dipilih secara demokratis berdasarkan wilayah dan jenis kelamin. Peraturan ini mengatur tentang keanggotaan, fungsi, dan peran BPD dalam penyelenggaraan pemerintahan desa.
Permendagri Nomor 110 Tahun 2016 - BPD.pdfCHAIRUDIN2
Peraturan Menteri ini mengatur tentang Badan Permusyawaratan Desa (BPD) sebagai lembaga di desa yang melaksanakan fungsi pemerintahan. BPD merupakan wakil penduduk desa yang dipilih secara demokratis berdasarkan wilayah dan jenis kelamin. Peraturan ini mengatur tentang keanggotaan, fungsi, dan peran BPD dalam penyelenggaraan pemerintahan desa.
Permendagri Nomor 110 Tahun 2016 - BPD.pdfCHAIRUDIN2
Peraturan Menteri ini mengatur tentang Badan Permusyawaratan Desa (BPD) sebagai lembaga di desa yang melaksanakan fungsi pemerintahan. BPD merupakan wakil penduduk desa yang dipilih secara demokratis berdasarkan wilayah dan jenis kelamin. Peraturan ini mengatur tentang keanggotaan, fungsi, dan peran BPD dalam penyelenggaraan pemerintahan desa.
Peraturan Menteri ini mengatur tentang Badan Permusyawaratan Desa (BPD) sebagai lembaga di desa yang melaksanakan fungsi pemerintahan. BPD merupakan wakil penduduk desa yang dipilih secara demokratis berdasarkan wilayah dan jenis kelamin. Peraturan ini mengatur tentang keanggotaan, fungsi, dan peran BPD dalam penyelenggaraan pemerintahan desa.
Peraturan Menteri ini mengatur tentang Badan Permusyawaratan Desa (BPD) sebagai lembaga di desa yang melaksanakan fungsi pemerintahan. BPD merupakan wakil penduduk desa yang dipilih secara demokratis berdasarkan wilayah dan jenis kelamin. Peraturan ini mengatur tentang keanggotaan, fungsi, dan peran BPD dalam penyelenggaraan pemerintahan desa.
Peraturan Menteri ini mengatur tentang Badan Permusyawaratan Desa (BPD) sebagai lembaga di desa yang melaksanakan fungsi pemerintahan. BPD merupakan wakil penduduk desa yang dipilih secara demokratis berdasarkan wilayah dan jenis kelamin. Peraturan ini mengatur tentang keanggotaan, fungsi, dan peran BPD dalam penyelenggaraan pemerintahan desa.
09 permendagri no.110 tahun 2016 tentang bpdabdimasyarakat
Peraturan Menteri ini mengatur tentang Badan Permusyawaratan Desa (BPD) sebagai lembaga di desa yang melaksanakan fungsi pemerintahan. BPD merupakan wakil penduduk desa yang dipilih secara demokratis berdasarkan wilayah dan jenis kelamin. Peraturan ini mengatur tentang keanggotaan, fungsi, dan peran BPD dalam penyelenggaraan pemerintahan desa.
Dokumen tersebut membahas tentang Badan Permusyawaratan Desa (BPD) mulai dari pengisian keanggotaan, syarat anggota, fungsi dan tugas, hingga pengawasan terhadap kinerja kepala desa.
Dokumen tersebut membahas tentang Badan Permusyawaratan Desa (BPD) di Desa Kasi Tapem Kecamatan Sadang. Dokumen menjelaskan tentang dasar hukum, pengertian, keanggotaan, mekanisme pengisian, tugas, masa jabatan, dan larangan bagi anggota BPD."
OpenSID adalah sistem informasi desa yang dikembangkan oleh Lembaga Hukum Perkumpulan Desa Digital Terbuka untuk mendukung fungsi administrasi pemerintahan desa melalui berbagai modul seperti administrasi umum, kependudukan, keuangan, pembangunan, dan layanan publik. OpenSID memiliki fitur website desa, pengolah data administrasi, layanan mandiri, dan absensi pegawai untuk memudahkan pelayanan kepada masyarakat dan pengelolaan data des
Proposal ini merupakan draf rencana renovasi dan perluasan sarana Pondok Pesantren Husnul Khowatim untuk mengakomodasi peningkatan jumlah santri. Proposal ini mencakup latar belakang, tujuan, rencana kegiatan pembangunan seperti renovasi madrasah dan asrama santri, serta rincian anggaran untuk pembangunan madrasah.
Desa ini memperoleh berbagai penghargaan dan prestasi di tingkat kabupaten, provinsi, dan nasional dalam bidang pengelolaan BUMDes, program PKK, KB, serta dijadikan desa percontohan. Desa ini juga mendapat kesempatan kunjungan dari beberapa mentri dan kedutaan besar serta mendapat beasiswa ke Tiongkok.
Dokumen tersebut berisi visi, misi, tujuan dan sasaran Pemerintah Desa Biaung untuk periode 2018-2023. Visi utamanya adalah menciptakan Desa Biaung yang cerdas, aman, nyaman, tentram, indah dan berkeluarga. Misi antara lain meningkatkan pelayanan pemerintahan desa, meningkatkan sarana prasarana, dan memberdayakan masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan. Tujuan dan sasarannya meliputi pening
Dokumen tersebut membahas tentang keanggotaan BPD yang terdiri atas wakil dari penduduk desa yang dipilih melalui pemilihan umum setiap 5 tahun sekali, struktur kelembagaan BPD yang terdiri dari ketua, wakil ketua dan sekretaris, serta peraturan tata tertib BPD yang mengatur
Pemerintah Indonesia berencana mengembangkan industri pariwisata dengan membangun objek-objek wisata baru dan memperbaiki fasilitas yang ada. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia. Pemerintah berharap langkah ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja baru.
Dokumen tersebut membahas tentang pedoman pemberdayaan masyarakat dalam pencegahan COVID-19, mencakup pendataan kesehatan warga, pembagian tugas antara aparat desa dan masyarakat, serta cara penyampaian informasi tentang COVID-19 kepada masyarakat."
Dokumen tersebut memberikan ringkasan strategi dan kegiatan untuk mempercepat program Open Defecation Free (ODF) di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Strategi utama adalah menghentikan perilaku buang air besar sembarangan dan meningkatkan akses sanitasi melalui Gerakan Sanitasi Total Sa Sukabumi. Kegiatan kunci meliputi sosialisasi, pembangunan fasilitas sanitasi, verifikasi, dan deklarasi desa-desa ODF di Kabupaten S
Dokumen tersebut merupakan lampiran peraturan daerah tentang rencana tata ruang wilayah Kabupaten Cianjur tahun 2011-2031 yang mengatur ketentuan umum peraturan zonasi, struktur ruang wilayah yang terdiri dari sistem pusat kegiatan dan sistem jaringan prasarana, serta ketentuan prasarana dan sarana minimum di setiap zona.
Dokumen tersebut berisi matriks program utama rencana tata ruang kabupaten Cianjur tahun 2011-2031 yang mencakup pembangunan infrastruktur transportasi darat seperti jalan arteri, kolektor, dan lokal di berbagai kecamatan untuk mendukung struktur ruang dan sistem prasarana utama kabupaten.
Dokumen tersebut merupakan lampiran peraturan daerah Kabupaten Cianjur tentang rencana tata ruang wilayah 2011-2031. Dokumen tersebut menyajikan data luas wilayah, luas kawasan perkotaan, dan peruntukan lahan di 9 kecamatan di Kabupaten Cianjur. Juga disajikan perbandingan luas lahan peruntukan tata ruang eksisting dan yang direncanakan.
This document is the Takokak Subdistrict in Figures 2018 publication from the BPS-Statistics of Cianjur Regency. It contains tables of data on geography, government, population, employment, social welfare, housing, agriculture, and the economy of Takokak Subdistrict. The publication aims to improve data quality and completeness to meet the needs of data users and help with development planning in Cianjur Regency. Criticism and suggestions are welcomed to improve future publications.
This document is the Sukanagara Subdistrict in Figures 2018 publication from the BPS-Statistics of Cianjur Regency. It contains statistical tables on various topics related to Sukanagara Subdistrict, including geography, government, population, employment, education, social welfare, housing, environment, agriculture, and economy. The tables provide data by village and were obtained from secondary sources as well as routine surveys conducted by the BPS. The publication is intended to help complete development planning in Cianjur Regency by making relevant statistical data available.
This document is the 2018 publication of statistics for Sindangbarang Subdistrict in Cianjur Regency. It contains introductory text and tables of data on topics like geography, government, population, education, health, family planning, and more for the subdistrict and its villages. The publication aims to improve data quality and completeness to support development planning in Cianjur Regency.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Pendidikan inklusif merupakan sistem pendidikan yang
memberikan akses kepada semua peserta didik yang
memiliki kelainan, bakat istimewa,maupun potensi tertentu
untuk mengikuti pendidikan maupun pembelajaran dalam
satu lingkungan pendidikan yang sama dengan peserta didik
umumlainya
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1Arumdwikinasih
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang mengakomodasi dari semua perbedaan murid, terbuka untuk semua dan memberikan kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan oleh setiap individu.kelas 1 ........
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
Bpd 2019 Sukabumi
1. PERANAN BADAN PERMUSYARATAN DESA(BPD)
MENURUT PERBUP 15 TAHUN 2018
TENTANG
BADAN PERMUSYARATAN DESA (BPD)
oleh :
HODAN PIRMANSYAH S. IP, M. Si
KASi PENATAAN ADMINISTRASI DESA
DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA
TAHUN 2019
2. VISI & MISI
KABUPATEN SUKABUMI
M I S I
1. Meningkatkan Kemandirian Ekonomi Masyarakat
Berbasis Ekonomi Lokal Melalui Bidang Agribisnis,
Pariwisata dan Industri yang Berwawasan Lingkungan
2. Mewujudkan Sumber Daya Manusia yang Berdaya Saing
dan Religius
3. Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan
yang Bersih dan Profesional
4. Optimalisasi Pelayanan Kesehatan, Pendidikan dan
Infrastruktur Daerah
V I S I
Terwujudnya
Kabupaten
Sukabumi
yang Religius
dan Mandiri
3. DASAR HUKUM
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa j.o Nomor 47 Tahun 2015
tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43
Tahun 2014
Permendagri Nomor 110 Tahun 2016 tentang Badan Permusyawaratan Desa
Peraturan Daerah Kabupaten Sukabumi Nomor 9 Tahun 2015 tentang Desa
sebagaimana telah diubah menjadi Peraturan Daerah Kabupaten Sukabumi
Nomor 6 Tahun 2017 tentang Desa
Peraturan Bupati Sukabumi Nomor 15 Tahun 2018 tentang Badan
Permusyawaratan Desa
DPMD KAB. SUKABUMI
4. PEMERINTAHAN DESA
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAN
KEPENTINGAN MASYARAKAT SETEMPAT DALAM SISTEM
PEMERINTAHAN NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA.
PEMERINTAH DESA
KEPALA DESA ATAU YANG DISEBUT DENGAN NAMA LAIN
DIBANTU PERANGKAT DESA SEBAGAI UNSUR
PENYELENGGARA PEMERINTAHAN DESA.
BADAN PERMUSYAWARATAN DESA
BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ATAU YANG DISEBUT DENGAN
NAMA LAIN ADALAH LEMBAGA YANG MELAKSANAKAN FUNGSI
PEMERINTAHAN YANG ANGGOTANYA MERUPAKAN WAKIL DARI
PENDUDUK DESA BERDASARKAN KETERWAKILAN WILAYAH DAN
DITETAPKAN SECARA DEMOKRATIS.
Berdasarkan
Undang-
Undang
Nomor 6
Tahun 2014
Tentang
DESA
DPMD KAB. SUKABUMI
5. UU No. 5/1979 UU No. 22/1999 UU No. 32/2004 UU No. 6/2014
Tidak mengenal
lembaga legislatif desa.
Hanya ada Lembaga
Musyawarah Desa yang
merupakan unsur
pemerintah desa.
Mengenal Badan
Perwakilan Desa sebagai
lembaga legislatif desa
yang berfungsi
mengayomi adat istiadat.
Bersama pemerintah
desa membuat Perdes,
menampung dan
menyalurkan aspirasi
masyarakat, dan
melakukan fungsi
pengawasan
Mengenal Badan
Permusyawaratan Desa;
berfungsi menetapkan
peraturan desa bersama
Kepala Desa, menampung,
dan menyalurkan aspirasi
masyarakat. BPD di sini
merujuk pada BPD yang
disebut dalam UU No.
10/2004 tentang
Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan.
Mengenal Badan
Permusyawaratan Desa
sebagai lembaga yang
melaksanakan fungsi
pemerintahan, yang
anggotanya merupakan
wakil dari penduduk
berdasarkan keterwakilan
wilayah dan ditetapkan
secara demokratis.
Fungsinya :
a. membahas dan
menyepakati Rancangan
Peraturan Desa bersama
Kepala Desa
b. Menampung dan
menyalurkan aspirasi
masyarakat desa
c. Melakukan pengawasan
kinerja Kepala Desa.
Tabel
Perbandingan BPD dalam Perundang-Undangan
6. Latar Belakang lahirnya Perbup Nomor 15 Tahun
2018 tentang Badan Permusyawaratan Desa
Undang-UndangNomor6Tahun2014tentangDesa
Permendagri Nomor 110 Tahun 2016 tentang Badan Permusyawaratan
Desa
•Terdiridari12 BAB
•Terdiridari76Pasal
•TerdapatLampiran-Lampiran
•diUndangkanTanggal30Desember2
016
PeraturanDaerahKabupatenSukabumiNomor15Tahun2018tentangBada
nPermusyawaratanDesa
•Terdiridari11 BAB
•Terdiridari70Pasal
•Terdapat Lampiran-Lampiran
•diUndangkanTanggal20 April
2018
DPMD KAB. SUKABUMI
7. Hal Pokok dalam Peraturan Daerah Kabupaten Sukabumi
Nomor 15 Tahun 2018 tentang Badan Permusyawaratan Desa
Pasal 2
Maksud Pengaturan BPD dalam Peraturan Bupati ini untuk memberikan
kepastian hukum terhadap BPD sebagai lembaga di Desa yang melaksanakan
fungsi Pemerintahan Desa.
Pasal 3
Tujuan Pengaturan BPD dalam Peraturan Bupati ini untuk :
a. mempertegas peran BPD dalam penyelenggaraan Pemerintahan Desa;
b. mendorong BPD agar mampu menampung dan menyalurkan aspirasi
masyarakat Desa; dan
c. mendorong BPD dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik di
Desa.
Pasal 4
Ruang Lingkup Peraturan Bupati ini meliputi:
a. keanggotaan dan kelembagaan BPD;
b. fungsi, tugas, hak, kewajiban dan kewenangan BPD;
c. peraturan tata tertib BPD;
d. pembinaan dan pengawasan; dan
e. pendanaan.
DPMD KAB. SUKABUMI
8. Pengisian Anggota BPD
DPMD KAB. SUKABUMI
Pasal 5
(1) Anggota BPD merupakan wakil dari penduduk Desa berdasarkan
keterwakilan wilayah dan keterwakilan perempuan yang pengisiannya
dilakukan secara demokratis melalui proses pemilihan secara langsung
atau musyawarah perwakilan.
(2) Jumlah anggota BPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan
dengan jumlah gasal, paling sedikit 5 (lima) orang dan paling banyak 9
(sembilan) orang.
(3) Penetapan Jumlah anggota BPD sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
memperhatikan jumlah penduduk dan kemampuan Keuangan Desa.
(4) Penentuan jumlah anggota BPD sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
ditetapkan sebagai berikut:
a. jumlah anggota BPD 5 (lima) orang, apabila jumlah penduduk Desa
sampai dengan 3.500 jiwa;
b. jumlah anggota BPD 7 (tujuh) orang, apabila jumlah penduduk
Desa antara 3.501 s.d. 6.000 jiwa; dan
c. jumlah anggota BPD paling banyak 9 (sembilan) orang, apabila jumlah
penduduk Desa lebih dari 6.001 jiwa.
(5) Wilayah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan wilayah dusun.
Pasal 6
Pengisian anggota BPD, dilakukan melalui :
a. Pengisian berdasarkan keterwakilan wilayah; dan
b. Pengisian berdasarkan keterwakilan perempuan.
9. DPMD KAB. SUKABUMI
Pasal 7
(1) Pengisian anggota BPD berdasarkan keterwakilan wilayah sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 6 huruf a dilakukan untuk memilih calon anggota
BPD dari unsur wakil wilayah dusun.
(2) Unsur wakil wilayah dusun sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah
masyarakat desa dari wilayah dusun.
(3) Wilayah dusun sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah lingkup
wilayah pemilihan dalam desa yang telah ditetapkan memiliki wakil
dengan jumlah tertentu dalam keanggotaan BPD.
(4) Jumlah anggota BPD dari masing-masing wilayah dusun sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) ditetapkan secara proporsional dengan
memperhatikan jumlah penduduk.
(5) Ketentuan jumlah anggota BPD pada wilayah dusun sebagaimana
dimaksud pada ayat (4) setelah dikurangi 1 (satu) orang keterwakilan
perempuan di tingkat desa.
(6) Penetapan jumlah anggota BPD pada wilayah dusun sebagaimana
dimaksud pada ayat (5) ditetapkan oleh panitia pengisian.
Pasal 8
(1) Pengisian anggota BPD berdasarkan keterwakilan perempuan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf b dilakukan untuk memilih
1 (satu) orang perempuan sebagai anggota BPD.
(2) Wakil perempuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah perempuan
warga desa yang memenuhi syarat calon anggota BPD serta memiliki
kemampuan dalam menyuarakan dan memperjuangan kepentingan
perempuan.
(3) Pemilihan unsur wakil perempuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan oleh perempuan warga desa yang memiliki hak pilih dalam
wilayah pemilihan dusun.
(4) Penetapan calon unsur wakil perempuan yang berhak dipilih sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) ditetapkan oleh panitia pengisian.
10. DPMD KAB. SUKABUMI
Pasal 9
(1) Pengisian anggota BPD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1)
dilaksanakan oleh panitia yang ditetapkan dengan Keputusan Kepala
Desa.
(2) Panitia sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling banyak berjumlah 11
(sebelas) orang yang terdiri atas unsur Perangkat Desa paling banyak 3
(tiga) orang dan unsur Masyarakat paling banyak 8 (delapan) orang.
(3) Unsur masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (2) merupakan wakil
dari wilayah pemilihan.
(4) Panitia sebagaimana dimaksud pada ayat (2) terdiri dari:
a. Ketua;
b. Sekretaris; dan
c. Anggota.
11. DPMD KAB. SUKABUMI
Pasal 13
Persyaratan calon anggota BPD adalah:
a. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
b. memegang teguh dan mengamalkan Pancasila, melaksanakan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, serta
mempertahankan dan memelihara keutuhan Negara Republik Indonesia
dan Bhinneka Tunggal Ika;
c. berusia paling rendah 20 (dua puluh) tahun atau sudah/pernah menikah;
d. berpendidikan paling rendah tamat sekolah menengah pertama atau
sederajat;
e. bukan sebagai perangkat Pemerintah Desa;
f. bersedia dicalonkan menjadi anggota BPD;
g. wakil penduduk Desa yang dipilih secara demokratis;
h. bertempat tinggal di wilayah pemilihan;
i. tidak rangkap jabatan, baik sebagai Kepala Desa, Perangkat Desa,
Pengelola BUMDesa atau Ketua RW/RT/LPM/ Karang Taruna dan
lembaga kemasyarakatan lainnya di tingkat Desa;
j. sehat jasmani dan rohani, serta bebas narkoba dan zat adiktif lainnya;
k. berkelakuan baik yang dibuktikan dengan Surat Keterangan Catatan
Kepolisian (SKCK) dari kepolisian;
l. tidak pernah dijatuhi pidana penjara berdasarkan putusan pengadilan
yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak
pidana yang diancam dengan pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun
atau lebih, kecuali 5 (lima) tahun setelah selesai menjalani pidana
penjara dan mengumumkan secara jujur dan terbuka kepada publik
bahwa yang bersangkutan pernah dipidana serta bukan sebagai pelaku
kejahatan berulang-ulang;
m. tidak sedang dicabut hak pilihnya sesuai dengan putusan pengadilan
yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap.
Persyaratan Calon
Anggota BPD
12. Pemberhentian Anggota BPD
DPMD KAB. SUKABUMI
Pasal 19
(1) Anggota BPD berhenti karena:
a. meninggal dunia;
b. mengundurkan diri; atau
c. diberhentikan.
(2) Anggota BPD diberhentikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c,
apabila:
a. berakhir masa keanggotaan;
b. tidak dapat melaksanakan tugas secara berkelanjutan atau
berhalangan tetap secara berturut-turut selama 6 (enam) bulan tanpa
keterangan apapun;
c. tidak lagi memenuhi syarat sebagai anggota BPD;
d. tidak melaksanakan kewajiban;
e. melanggar larangan sebagai anggota BPD;
f. melanggar sumpah/janji jabatan dan kode etik BPD;
g. dinyatakan bersalah berdasarkan putusan pengadilan yang telah
memperoleh kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana
dengan ancaman pidana penjara 5 (lima) tahun atau lebih;
h. tidak menghadiri rapat paripurna dan/atau rapat BPD lainnya yang
menjadi tugas dan kewajibannya sebanyak 6 (enam) kali berturut-
turut tanpa alasan yang sah;
i. Adanya perubahan status Desa menjadi kelurahan, penggabungan 2
(dua) Desa atau lebih menjadi 1 (satu) Desa baru, pemekaran atau
penghapusan Desa;
j. bertempat tinggal diluar wilayah asal pemilihan; dan/atau
k. ditetapkan sebagai calon Kepala Desa.
13. Tata Cara Pemberhentian Anggota BPD
Pasal 20
(1) Pemberhentian anggota BPD diusulkan oleh pimpinan BPD berdasarkan
hasil musyawarah BPD kepada Bupati melalui Kepala Desa.
(2) Kepala Desa menindaklanjuti usulan pemberhentian anggota BPD kepada
Bupati melalui Camat paling lama 7 (tujuh) hari sejak diterimanya usul
pemberhentian.
(3) Camat menindaklanjuti usulan pemberhentian anggota BPD kepada
Bupati paling lama 7 (tujuh) hari sejak diterimanya usul pemberhentian.
(4) Bupati meresmikan pemberhentian anggota BPD paling lama 30 (tiga
puluh) hari sejak diterimanya usul pemberhentian anggota BPD.
(5) Peresmian pemberhentian anggota BPD sebagaimana dimaksud pada ayat
(3) ditetapkan dengan keputusan Bupati.
DPMD KAB. SUKABUMI
14. DPMD KAB. SUKABUMI
Pasal 22
(1) Anggota BPD yang berhenti antarwaktu digantikan oleh calon anggota
BPD nomor urut berikutnya berdasarkan hasil pemilihan anggota BPD.
(2) Dalam hal calon anggota BPD nomor urut berikutnya sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) meninggal dunia, mengundurkan diri atau tidak
lagi memenuhi syarat sebagai calon anggota BPD, digantikan oleh calon
anggota BPD nomor urut berikutnya.
Pasal 23
(1) Paling lama 7 (tujuh) hari sejak anggota BPD yang diberhentikan
antarwaktu ditetapkan, Kepala Desa menyampaikan usulan nama calon
pengganti anggota BPD yang diberhentikan kepada Bupati melalui Camat.
(2) Paling lama 7 (tujuh) hari sejak diterimanya usulan anggota BPD yang
diberhentikan antarwaktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Camat
menyampaikan usulan nama calon pengganti anggota BPD yang
diberhentikan kepada Bupati.
(3) Bupati meresmikan calon pengganti anggota BPD menjadi anggota BPD
dengan keputusan Bupati paling lama 30 (tiga puluh) hari sejak
disampaikannya usul penggantian anggota BPD dari Kepala Desa.
(4) Peresmian anggota BPD sebagaimana dimaksud ayat (2) mulai berlaku
sejak pengambilan sumpah/janji dan dipandu oleh Bupati atau pejabat
yang ditunjuk.
(5) Setelah pengucapan sumpah/janji sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
dilanjutkan penandatanganan berita acara pengucapan sumpah/janji.
Pengisian
Anggota BPD
Antarwaktu
15. Larangan Anggota BPD
DPMD KAB. SUKABUMI
Pasal 26
Anggota BPD dilarang:
a. merugikan kepentingan umum, meresahkan sekelompok masyarakat
Desa, dan mendiskriminasikan warga atau golongan masyarakat Desa;
b. melakukan korupsi, kolusi, dan nepotisme, menerima uang, barang,
dan/atau jasa dari pihak lain yang dapat memengaruhi keputusan atau
tindakan yang akan dilakukannya;
c. menyalahgunakan wewenang;
d. melanggar sumpah/janji jabatan;
e. merangkap jabatan sebagai Kepala Desa, Perangkat Desa, Pengelola
BUMDesa atau Ketua RW/RT/LPM/Karang Taruna dan lembaga
kemasyarakatan lainnya di tingkat Desa;
f. merangkap sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik
Indonesia, Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia, Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi atau Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Kabupaten, dan jabatan lain yang ditentukan dalam peraturan
perundangan-undangan;
g. sebagai pelaksana proyek Desa;
h. menjadi pengurus partai politik; dan/atau
i. menjadi anggota dan/atau pengurus organisasi terlarang.
16. Kelembagaan BPD
DPMD KAB. SUKABUMI
Pasal 27
(1) Kelembagaan BPD terdiri atas:
a. pimpinan; dan
b. bidang.
(2) Pimpinan BPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a terdiri atas:
a. 1 (satu) orang ketua;
b. 1 (satu) orang wakil ketua; dan
c. 1 (satu) orang sekretaris.
(3) Bidang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri atas :
a. bidang penyelenggaraan Pemerintahan Desa dan pembinaan
kemasyarakatan; dan
b. bidang pembangunan Desa dan pemberdayaan masyarakat
Desa.
(4) Bidang sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dipimpin oleh ketua bidang;
(5) Pimpinan BPD dan ketua bidang merangkap sebagai anggota BPD.
18. Fungsi BPD
DPMD KAB. SUKABUMI
Pasal 31
BPD mempunyai fungsi:
a. membahas dan menyepakati Rancangan Peraturan Desa
bersama Kepala Desa;
b. menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat Desa;
dan
c. melakukan pengawasan kinerja Kepala Desa.
19. Tugas BPD
DPMD KAB. SUKABUMI
Pasal 32
BPD mempunyai tugas:
a. menggali aspirasi masyarakat;
b. menampung aspirasi masyarakat;
c. mengelola aspirasi masyarakat;
d. menyalurkan aspirasi masyarakat;
e. menyelenggarakan musyawarah BPD;
f. menyelenggarakan musyawarah Desa;
g. membentuk panitia pemilihan Kepala Desa;
h. menyelenggarakan musyawarah Desa khusus untuk pemilihan
Kepala Desa antarwaktu;
i. membahas dan menyepakati rancangan Peraturan Desa bersama Kepala
Desa;
j. melaksanakan pengawasan terhadap kinerja Kepala Desa;
k. melakukan evaluasi laporan keterangan penyelenggaraan Pemerintahan
Desa;
l. menciptakan hubungan kerja yang harmonis dengan Pemerintah Desa
dan lembaga Desa lainnya; dan
m. melaksanakan tugas lain yang diatur dalam ketentuan peraturan
perundang-undangan.
21. HAK BPD dan Anggota BPD
DPMD KAB. SUKABUMI
Pasal 51
BPD berhak:
a. mengawasi dan meminta keterangan tentang penyelenggaraan
Pemerintahan Desa kepada Pemerintah Desa;
b. menyatakan pendapat atas penyelenggaraan Pemerintahan Desa,
pelaksanaan pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa,
dan pemberdayaan masyarakat Desa; dan
c. mendapatkan biaya operasional pelaksanaan tugas dan fungsinya
dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa.
22. DPMD KAB. SUKABUMI
Pasal 55
(1) Anggota BPD berhak:
a. mengajukan usul rancangan Peraturan Desa;
b. mengajukan pertanyaan;
c. menyampaikan usul dan/atau pendapat;
d. memilih dan dipilih; dan
e. mendapat tunjangan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa.
(2) Hak anggota BPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a sampai
dengan huruf d digunakan dalam musyawarah BPD.
(3) Selain hak sebagaiman dimaksud pada ayat (1) BPD berhak:
a. memperoleh pengembangan kapasitas melalui pendidikan dan
pelatihan, sosialisasi, pembimbingan teknis, dan kunjungan lapangan
seperti studi banding yang dilakukan di dalam negeri.
b. penghargaan dari Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan
Pemerintah Daerah Kabupaten bagi pimpinan dan anggota BPD yang
berprestasi.
23. Kewajiban Anggota BPD
DPMD KAB. SUKABUMI
Pasal 60
Anggota BPD wajib:
a. memegang teguh dan mengamalkan Pancasila, melaksanakan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, serta
mempertahankan dan memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia dan Bhinneka Tunggal Ika;
b. melaksanakan kehidupan demokrasi yang berkeadilan gender dalam
penyelenggaraan Pemerintahan Desa;
c. mendahulukan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi, kelompok,
dan/atau golongan;
d. menghormati nilai sosial budaya dan adat istiadat masyarakat Desa;
e. menjaga norma dan etika dalam hubungan kerja dengan lembaga
Pemerintah Desa dan lembaga desa lainnya; dan
f. mengawal aspirasi masyarakat, menjaga kewibawaan dan kestabilan
penyelenggaraan Pemerintahan Desa serta mempelopori penyelenggaraan
Pemerintahan Desa berdasarkan tata kelola pemerintahan yang baik.
24. DPMD KAB. SUKABUMI
Pasal 63
BPD berwenang:
a. mengadakan pertemuan dengan masyarakat untuk mendapatkan aspirasi;
b. menyampaikan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Desa secara lisan
dan tertulis;
c. mengajukan rancangan Peraturan Desa yang menjadi kewenangannya;
d. melaksanakan monitoring dan evaluasi kinerja Kepala Desa;
e. meminta keterangan tentang penyelenggaraan Pemerintahan Desa kepada
Pemerintah Desa;
f. menyatakan pendapat atas penyelenggaraan Pemerintahan Desa,
pelaksanaan pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan
pemberdayaan masyarakat Desa;
g. mengawal aspirasi masyarakat, menjaga kewibawaan dan kestabilan
penyelenggaraan Pemerintahan Desa serta mempelopori penyelenggaraan
Pemerintahan Desa berdasarkan tata kelola pemerintahan yang baik;
h. menyusun peraturan tata tertib BPD;
i. menyampaikan laporan hasil pengawasan yang bersifat insidentil kepada
Bupati melalui Camat;
j. Menyusun dan menyampaikan usulan rencana biaya operasional BPD
secara tertulis kepada Kepala Desa untuk dialokasikan dalam RAPB Desa;
k. mengelola biaya operasional BPD;
l. mengusulkan pembentukan Forum Komunikasi Antar Kelembagaan Desa
kepada Kepala Desa; dan
m. Melakukan kunjungan kepada masyarakat dalam rangka monitoring dan
evaluasi penyelenggaraan Pemerintahan Desa.
Kewenangan
BPD
25. DPMD KAB. SUKABUMI
Pasal 64
(1) BPD menyusun peraturan tata tertib BPD.
(2) Peraturan tata tertib BPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibahas
dan disepakati dalam musyawarah BPD.
(3) Peraturan tata tertib BPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling
sedikit memuat:
a. keanggotaan dan kelembagaan BPD;
b. fungsi, tugas,
c. waktu musyawarah BPD;
d. pengaturan mengenai pimpinan musyawarah BPD;
e. tata cara musyawarah BPD;
f. tata laksana dan hak menyatakan pendapat BPD dan anggota BPD;
dan
g. pembuatan berita acara musyawarah BPD.
(4) Pengaturan mengenai waktu musyawarah sebagaimana dimaksud pada
ayat (3) huruf d meliputi:
a. pelaksanaan jam musyawarah;
b. tempat musyawarah;
c. jenis musyawarah; dan
d. daftar hadir anggota BPD.
(5) Pengaturan mengenai pimpinan musyawarah BPD sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf b meliputi:
a. penetapan pimpinan musyawarah apabila pimpinan dan anggota hadir
lengkap;
b. penetapan pimpinan musyawarah, apabila ketua BPD berhalangan
hadir;
c. penetapan pimpinan musyawarah apabila ketua dan wakil ketua
berhalangan hadir; dan
d. penetapan secara fungsional pimpinan musyawarah sesuai dengan
bidang yang ditentukan dan penetapan penggantian anggota BPD
antarwaktu.
PERATURAN
TATA TERTIB
BPD
26. DPMD KAB. SUKABUMI
PERATURAN
TATA TERTIB
BPD
(1) Pengaturan mengenai tata cara musyawarah BPD sebagaimana dimaksud
pada ayat (3) huruf e meliputi:
a. tata cara pembahasan rancangan Peraturan Desa;
b. konsultasi mengenai rencana dan program Pemerintah Desa;
c. tata cara mengenai pengawasan kinerja Kepala Desa; dan
d. tata cara penampungan atau penyaluran aspirasi masyarakat.
(2) Pengaturan mengenai tata laksana dan hak menyatakan pendapat BPD
sebagaimana dimaksud ayat (3) huruf f meliputi:
a. Pemberian pandangan terhadap pelaksanaan Pemerintahan Desa;
b. penyampaian jawaban atau pendapat Kepala Desa atas pandangan
BPD;
c. pemberian pandangan akhir atas jawaban atau pendapat Kepala
Desa; dan
d. tindak lanjut dan penyampaian pandangan akhir BPD kepada
Bupati.
(3) Pengaturan mengenai penyusunan berita acara musyawarah BPD
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf g meliputi:
a. penyusunan notulen rapat;
b. penyusunan berita acara;
c. format berita acara;
d. penandatanganan berita acara; dan
e. penyampaian berita acara.
(6)
(7)
(8)
27. DPMD KAB. SUKABUMI
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Pasal 65
Pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan peran BPD
dalam penyelenggaran Pemerintahan Desa dilaksanakan oleh
Camat dan Perangkat Daerah yang menangani urusan
pemberdayaan masyarakat dan desa.
28. DPMD KAB. SUKABUMI
PENDANAAN
Pasal 66
Pendanan pelaksanaan kegiatan BPD dibebankan pada:
a. APBN;
b. APBD Provinsi;
c. APBD Kabupaten;
d. APBDes; dan
e. sumber lain yang sah dan tidak mengikat.
29. DPMD KAB. SUKABUMI
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 69
Anggota BPD yang sudah ada sebelum diundangkannya Peraturan
Bupati ini tetap melaksanakan tugas sampai selesai masa
jabatannya.
KETENTUAN PERALIHANKETENTUAN PERALIHAN