SlideShare a Scribd company logo
PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA
NOMOR 13 TAHUN 2006
TENTANG
LEMBAGA KEMASYARAKATAN DAN LEMBAGA ADAT

KU
KA
R

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI KUTAI KARTANEGARA,

Menimbang : a.
bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 97 Peraturan
Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa, perlu diatur
tentang Lembaga Kemasyarakatan ;

PE
R

D

A

b. bahwa adat istiadat, kebiasaan-kebiasaan masyarakat yang positif
keberadaannya telah melembaga dalam kehidupan masyarakat di
Kabupaten Kutai Kartanegara sebagai nilai-nilai dan ciri-ciri
budaya yang menjadi bagian dari kepribadian bangsa, maka perlu
tetap
dipertahankan,
diberdayakan,
dilestarikan
dan
dikembangkan;
c. bahwa nilai-nilai dan ciri-ciri budaya di Kabupaten Kutai
Kartanegara yang bernuansa kepribadian bangsa sejalan dengan
nilai-nilai luhur Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, perlu
dikembangkan sebagai faktor dan strategi dalam upaya mengisi
dan membangun jiwa, wawasan dan semangat bangsa;
d. bahwa untuk maksud huruf a, b dan c sebagaimana tersebut di
atas, perlu menetapkan Lembaga Kemasyarakatan dan Lembaga
adat yang diatur dalam suatu Peraturan Daerah
Mengingat

: 1. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan
Undang-Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1959 tentang
Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan (Lembaran
Negara RI Tahun 1953 Nomor 9) Sebagai Undang – Undang
(Lembaran Negara RI Tahun 1959 Nomor 72, Tambahan
Lembaran Negara RI Nomor 1820);

2. Undang-Undang
Nomor
47
Tahun
1999
tentang
Pembentukan Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau,
Kabupaten Kutai Timur, Kabupaten Kutai Barat dan Kota
Bontang (Lembaran Negara RI Tahun 1999 Nomor 72,
Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 3848);
3. Undang-Undang
Nomor
10
Tahun
2004
tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran
Negara RI Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran
Negara RI Nomor 4389);
4. Undang-Undang
Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara RI Nomor 125,
Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4437);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang
Kewenangan Pemerintah dan Pemerintah Propinsi Sebagai
Daerah Otonom (Lembaran Negara RI Tahun 2000 Nomor
54, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 3952);

KU
KA
R

6. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2001 tentang
Penyelenggaraan Dekosentrasi (Lembaran Negara RI Tahun
2001 Nomor 62, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor
4095);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2002 tentang
Perubahan Nama Kabupaten Kutai Menjadi Kabupaten Kutai
Kartanegara (Lembaran Negara RI Tahun 2002 Nomor 13);
Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara RI Tahun
2005 Nomor 110, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor
4578);

9.

Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 158 Tahun
2005 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4587);

PE
R

D

A

8.

10. Peraturan Daerah Kabupaten Kutai Nomor 27 Tahun 2000
tentang Kewenangan Pemerintah Kabupaten Kutai
(Lembaran Daerah Kabupaten Kutai Tahun 2000 Nomor 24)

Dengan Persetujuan Bersama

2
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA
dan
BUPATI KUTAI KARTANEGARA
MEMUTUSKAN

Menetapkan : PERATURAN
DAERAH
TENTANG
KEMASYARAKATAN DAN LEMBAGA ADAT

LEMBAGA

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1

KU
KA
R

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :
1. Pemerintah Pusat, selanjutnya disebutkan Pemerintah adalah
Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan
Pemerintahan Negara Republik Indonesia sebagaimana
dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia;
2. Pemerintah Daerah, adalah Gubernur, Bupati/Walikota dan
perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan
Daerah;

PE
R

D

A

3. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan
pemerintahan oleh pemerintah daerah dan DPRD menurut asas
otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip Negara
Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
4. Kecamatan adalah wilayah kerja camat sebagai Perangkat
Daerah Kabupaten;
5. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batasbatas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus
kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal usul dan
adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem
Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia;
6. Pemerintahan
Desa
adalah
penyelenggara
urusan
pemerintahan
oleh
Pemerintah
Desa
dan
Badan
Permusyawaratan Desa (BPD) dalam pengatur dan mengurus
kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal –usul dan
adat isiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem
Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia;
7. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa
sebagai unsur penyelenggara pemerintahan desa;
8. Badan Permusyawaratan Desa, selanjutnya disingkat BPD,
adalah lembaga yang merupakan perwujudan demokrasi dalam

3
penyelenggaraan
pemerintahan
desa
penyelengaraan pemerintahan desa;

sebagai

unsur

9. Lembaga Kemasyarakatan atau sebutan lain adalah lembaga
yang dibentuk oleh masyarakat sesuai kebutuhan dan
merupakan mitra pemerintah desa dalam memberdayakan
masyarakat;
10. Rukun Tetangga selanjutnya disingkat (RT) atau sebutan lain
adalah lembaga yang dibentuk melalui musyawarah
masyarakat setempat dalam rangka pelayanan pemerintah dan
kemasyarakatan yang ditetapkan oleh Desa;
11. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat yang selanjutnya
disingkat (LPM) adalah Lembaga atau wadah yang dibentuk
atas prakarsa masyarakat sebagai mitra pemerintah Desa
dalam menampung dan mewujudkan aspirasi dan kebutuhan
masyarakat di bidang pembangunan;

KU
KA
R

12. Gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga
selanjutnya disingkat (PKK), adalah gerakan nasional dalam
pembangunan masyarakat yang tumbuh dari bawah yang
pengelolaannya dari, oleh dan untuk masyarakat menuju
terwujudnya keluarga yang beriman dan bertaqwa kepada
kepada Tuhan Yang Esa, berakhlak mulia dan berbudi luhur,
sehat sejahtera, maju dan mandiri, kesetaraan dan keadilan
gender serta kesadaran hukum dan lingkungan;

D

A

13. Adat Istiadat adalah seperangkat nilai-nilai, norma-norma,
kaidah sosial dan keyakinan sosial yang tumbuh dan
berkembang bersama dengan pertumbuhan dan perkembangan
masyarakat yang masih dihayati dan dipelihara sebagai pola
perilaku dalam kehidupan masyarakat setempat;

PE
R

14. Kebiasaan-kebiasaan dalam kehidupan masyarakat adalah
pola-pola kegiatan atau perbuatan positif yang dilakukan oleh
warga masyarakat yang merupakan sebuah kesatuan hukum
tertentu yang pada dasarnya dapat bersumber pada hukum
adat atau adat istiadat yang diakui keabsahannya oleh warga
masyarakat tersebut dan warga masyarakat lainnya;
15. Wilayah Adat adalah wilayah kesatuan masyarakat adat yang
masih hidup, tumbuh dan berkembang sehingga menjadi
penyangga keberadaan adat istiadat yang bersangkutan;
16. Lembaga Adat adalah Lembaga yang dibentuk maupun yang
secara alami telah hidup , tumbuh dan berkembang di dalam
masyarakat atau dalam kesatuan masyarakat hukum adat yang
memiliki hak atas harta kekayaan yang berhak mengatur,
mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan
kehidupan masyarakat;

17. Pemberdayaan adalah rangkaian upaya mendorong motivasi
dan membangkitkan kesadaran atas potensi yang dimiliki
dalam
mengembangkan
aspek-aspek
kepribadian,
4
pengetahuan, sistem nilai dan keterampilan kerja serta
meningkatkan peran lembaga adat untuk menunjang
pembangunan;
18. Pelestarian
adalah
upaya
untuk
memelihara
dan
mengembangkan nilai-nilai budaya yang meliputi etika, moral
dan adat serta lembaga adat agar tetap terjaga dan berlanjut;
19. Perlindungan adalah upaya untuk menjaga nilai sejarah, adat
istiadat, harta kekayaan dan lembaga adat sehingga
mempunyai nilai lokal maupun nasional;
20. Pengembangan adalah upaya terencana, terpadu dan terarah
agar kebiasaan-kebiasaan, Adat Istiadat dan Lembaga Adat
dapat berkembang sehingga mampu meningkatkan peranannya
dalam pembangunan;

KU
KA
R

21. Hak Adat adalah hak untuk hidup dalam memanfaatkan sumber
daya yang ada pada Persekutuan Hukum Adat dan Lembaran
Adat yang tidak bertentangan peraturan perundang-undangan.

BAB II
TATA CARA PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN
Pasal 2

(1) Di desa dapat dibentuk Lembaga Kemasyarakatan.

A

(2) Pembentukan lembaga kemasyarakatan di desa ditetapkan
dengan Peraturan Desa.

PE
R

D

(3) Pembentukan
Lembaga
Kemasyarakatan
sebagaimana
dimaksud pada Ayat (3) dilaksanakan atas prakarsa masyarakat
melalui musyawarah dan mufakat.
(4) Hasil musyawarah dan mufakat untuk tingkat desa
sebagaimana dimaksud pada Ayat (4) dilaporkan kepada
Kepala Desa untuk ditetapkan menjadi Peraturan Desa.
(5) Peraturan Desa sebagaimana dimaksud
disamapaikan kepada Bupati melalui Camat

pada

Ayat

(2)

Pasal 3
Lembaga Kemasyarakatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2
terdiri dari :
a.
LPM;
b.
PKK;
c. PKK;
d. RT; dan
e.
Karang Taruna.
BAB III
MAKSUD DAN TUJUAN

5
Pasal 4
Lembaga Kemasyarakatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2
mempunyai maksud meliputi :
a. untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat
melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan dan peran
serta masyarakat;
b. untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas Pemerintah
Desa.

Pasal 5
Lembaga kemasyarakatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2
mempunyai tujuan meliputi :

KU
KA
R

a. untuk mengoptimalkan kegiatan Lembaga Kemasyarakatan di
desa;
b. untuk meningkatkan pelayanan pemerintahan, pengelolaan
(perencanaan
dan
pelaksanaan)
pembangunan
dan
pemberdayaaan masyarakat di desa.

BAB IV
KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI,

A

Pasal 6

PE
R

D

Kedudukan Lembaga Kemasyarakatan di Desa sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 3 Peraturan Daerah ini, merupakan mitra
yang membantu Pemerintah Desa
dalam memberdayakan
masyarakat.

Pasal 7

Lembaga Kemasyarakatan di desa sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 6, mempunyai tugas dan fungsi masing-masing dalam
memberdayakan masyarakat.

Pasal 8
(1) LPM mempunyai tugas :
a. menyusun rencana pembangunan yang partisipatif;
b. menggerakkan swadaya gotong royong masyarakat;
c. melaksanakan dan mengendalikan pembangunan.

(2) LPM mempunyai fungsi :
a. wadah untuk
masyarakat;

menampung

dan

menyalurkan

aspirasi

6
b. penanaman dan pemupukan rasa persatuan dan kesatuan
masyarakat dalam kerangka memperkokoh Negara
Kesatuan Republik Indonesia;
c. penyusunan
rencana,
pelaksana
dan
pengelola
pembangunan
serta
pemanfaat,
pelestarian
dan
pengembangan hasil-hasil pembangunan secara partisipatif;
d. penumbuhkembangan dan penggerak prakarsa
partisipasi, serta swadaya gotongroyong masyarakat;

dan

e. penggali, pendayagunaan dan pengembangan potensi
sumber daya serta keserasian lingkungan hidup;
f. pemberdayaan dan perlindungan hak politik masyarakat.

Pasal 9

KU
KA
R

(1) PKK mempunyai tugas memberdayakan dan meningkatkan
kesejahteraan keluarga.
(2) PKK mempunyai fungsi :

a. penyuluh, motivator dan penggerak masyarakat dalam
rangka meningkatkan kesejahteraan keluarga;
b. menggerakan motivasi masyarakat
kesehatan dan pendidikan;

dalam

perbaikan

Pasal 10

D

A

c. melakukan upaya-upaya perbaikan lingkungan keluarga.

PE
R

(1) RT mempunyai tugas :
a. membantu
menjalankan
tugas
pelayanan
kepada
masyarakat yang menjadi tanggung jawab pemerintah;

b. memelihara kerukunan hidup warga;
c. menyusun rencana dan melaksanakan pembangunan
dengan mengembangkan aspirasi dan swadaya murni
masyarakat.

(2) Rukun Tetangga selanjutnya disingkat (RT) mempunyai fungsi :
a. pengkoordinasian antar warga;
b. pelaksanaan dalam menjembatani hubungan antar sesama
anggota masyarakat dengan pemerintah;
c. penanganan masalah-masalah
dihadapi warga.

kemasyarakatan

yang

Pasal 11
(1) Karang Taruna mempunyai tugas mengembangkan kreatifitas
remaja dan pemuda putus sekolah di bidang olah raga dan
7
ketrampilan tehnis dalam rangka pencegahan kenakalan
remaja, penyalahgunaan obat terlarang (narkoba) bagi remaja.
(2) Karang Taruna mempunyai fungsi :
a. wadah untuk menampung dan menyalurkan aspirasi remaja
dan pemuda putus sekolah;
b. penumbuh kembangan dan penggerak kreatifitas remaja
dan pemuda putus sekolah.

BAB V
KEPENGURUSAN DAN SUSUNAN ORGANISASI
Pasal 12

KU
KA
R

(1) Pengurus
Lembaga
Kemasyarakatan
dipilih
secara
musyawarah dan mufakat dalam rapat terbuka dari anggota
masyarakat yang mempunyai kemauan, kemampuan dan
kepedulian.
(2) Pengurus yang terpilih disyahkan oleh Kepala Desa.

Pasal 13

Pasal 14

PE
R

D

A

Masa bakti pengurus Lembaga Kemasyarakatan dapat ditetapkan
berdasarkan hasil dan keputusan musyawarah
Lembaga
Kemasyarakatan.

Susunan organisasi Lembaga Kemasyarakatan Desa terdiri dari :
a. Ketua
b. Wakil Ketua;
c. Sekretaris;
d. Bendahara;
e. Seksi-Seksi disesuaikan dengan kebutuhan

BAB VI
SUMBER DANA
Pasal 15
Sumber dana Lembaga Kemasyarakat Desa dapat diperoleh dari :
a. swadaya masyarakat;
b. bagian dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes)
c. bantuan Pemerintah, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah
Kabupaten
d. bantuan lainnya yang sah dan tidak mengikat.

8
e. kerjasama dengan pihak ke III.

BAB VII
NAMA, BENTUK DAN KEDUDUKAN LEMBAGA ADAT
Pasal 16
(1) Nama Lembaga adat disesuaikan dengan adat istiadat dan
kebiasaan masyarakat setempat.
(2) Lembaga Adat sebagaimana dimaksud pada Ayat
merupakan lembaga masyarakat yang bersifat spesifik

(1)

KU
KA
R

(3) Lembaga Adat sebagaimana dimaksud pada Ayat (2) adalah
wadah atau forum komunikasi, konsultasi dan musyawarah
Tokoh Adat, Pimpinan dan Pemangku Adat.

Pasal 17

(1) Lembaga
Adat berkedudukan sebagai wadah organisasi
permusyawaratan dan permufakatan Kepala Adat atau
Pemangku Adat yang berada diluar susunan organisasi
Pemerintahan.
(2) Lembaga Adat mempunyai tugas sebagai berikut :
menampung dan menyalurkan
pendapat masyarakat
kepada pemerintah serta menyelesaiakn perselisihan yang
menyangkut Hukum Adat dan kebiasaan masyarakat setempat;

b.

memberdayakan, melestarikan dan mengembangkan adat
istiadat atau kebiasaan masyarakat yang positif dalam upaya
memperkaya budaya daerah serta memberdayakan masyarakat
dalam penyelenggara pemerintah, pelaksana pembangunan dan
pembinaan kemasyarakatan;

PE
R

D

A

a.

c. menciptakan hubungan yang demokratis dan harmonis serta
obyektif antara Kepala Adat atau Pemangku Adat dengan
Aparat Pemerintah.

(3) Untuk menjalankan tugas sebagaimana dimaksud pada Ayat (2)
Lembaga Adat mempunyai fungsi melaksanakan kegiatan
pendataan dalam rangka menyusun kebijaksanaan untuk
mendukung
kelancaran
penyelenggara
pemerintahan,
kelangsungan pembangunan dan pembinaan masyarakat.
(4) Jika
ada perbedaan antara Lembaga Adat dan Aparat
Pemerintah diselesaikan dengan mengutamakan musyawarah
dan mufakat.

BAB VII
HAK, WEWENANG DAN KEWAJIBAN LEMBAGA ADAT

9
Pasal 18
(1) Lembaga Adat mempunyai Hak dan Wewenang sebagai berikut
a. mewakili masyarakat adat keluar yaitu dalam
menyangkut kepentingan yang mempengaruhi adapt;

hal

b. mengelola hak-hak adat dan harta kekayaan adat untuk
meningkatkan kemajuan dan taraf hidup masyarakat kearah
yang lebih baik;
c. menyelesaiakan perselisihan yang menyangkut perkara
perdata dan pidana ringan di setiap jenjang organisasi
lembaga adat sepanjang penyelesaiannya itu tidak
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
(2) Lembaga Adat berkewajiban untuk melakukan hal-hal sebagai
berikut :

KU
KA
R

a. membantu kelancaran penyelenggaraan pemerintah,
pelaksanaan
pembangunan
dan
pembinaan
kemasyarakatan terutama dalam pemanfaatan hak-hak adat
dan harta kekayaan lembaga adat dengan tetap
memperhatikan kepentingan masyarakat adat setempat;

D

A

b. memelihara stabilitas nasional yang sehat dan dinamis yang
dapat memberikan peluang yang luas kepada Aparat
Pemerintah
terutama
Pemerintah
Desa
dalam
melaksanakan tugas-tugas penyelenggara pemerintahan
yang bersih dan berwibawa, pelaksanaan pembangunan
yang lebih berkulitas dan pembinaan kemasyarakatan yang
adil dan demokratis;

PE
R

c. menciptakan suasana yang menjamin tetap terpeliharanya
kebhinekaan masyarakat adat dalam rangka persatuan dan
kesatuan bangsa.

BAB IX
KEPENGURUSAN
Pasal 19

(1) Pengurus Lembaga Adat dipilih melalui musyawarah mufakat
sesuai adat istiadat dan kebiasaan masyarakat setempat.
(2) Pengurus Lembaga Adat sebagaimana dimaksud pada Ayat (1)
dapat dibentuk di Kabupaten, di Kecamatan dan
Desa/Kelurahan.
(3) Pembentukan pengurus lembaga adat sebagaimana dimaksud
dalam Ayat (2) difasilitasi oleh Pemerintah Kabupaten.
(4) Susunan dan jumlah Pengurus Lembaga Adat sebagimana
dimaksud pada Ayat (2) disesuaikan dengan kebutuhan.

10
(5) Pengurus Lembaga Adat sebagaimana dimaksud pada Ayat (1)
disahkan dengan Surat Keputusan Bupati.
(6) Peresmian pengurus Lembaga Adat dilakukan dengan
mengikuti tradisi yang berlaku dalam masyarakat Adat.

Pasal 20
Pengurus Lembaga Adat menyusun Tata tertib dan program kerja
yang dituangkan dalam Anggaran Dasar / Anggaran Rumah
Tangga.
Pasal 21
Masa bakti pengurus Lembaga Adat dapat berupa :

KU
KA
R

a. selama 5 tahun dan dapat dipilih kembali untuk satu kali masa
bakti berikutnya;
b. secara turun-temurun

BAB X
MUSYAWARAH LEMBAGA ADAT
Pasal 22

D

A

(1) Musyawarah Lembaga Adat dilakukan sekali dalam setahun,
dan dapat melakukan musyawarah lainnya sesuai dengan
kebutuhan.

PE
R

(2) Keputusan musyawarah Lembaga Adat adalah menjadi norma
dalam mengatur tata kehidupan masyarakat dan sanksi-sanksi
atas pelanggaran sesuai dengan adat istiadat dan kebiasaan
masyarakat.

(3) Hasil Musyawarah Adat dituangkan dalam keputusan dan
disampaikan kepada :
a. Kepala Desa atau Lurah.
b. Camat.
c. Bupati.
d. Gubernur.
e. Menteri Dalam Negeri

BAB XI
PEMBERDAYAAN, PELESTARIAN DAN PENGEMBANGAN
Pasal 23
11
(1) Pemberdayaan, Pelestarian dan Pengembangan Adat Istiadat
dan Lembaga Adat dilakukan melalui pengembangan budaya
seni, pembakuan nilai-nilai adat, peningkatan pengetahuan
seni, sosialisasi nilai-nilai adat kepada generasi muda.
(2) Pemberdayaan , Pelestarian dan Pengembangan Adat Istiadat
dan Lembaga Adat dilakukan Pemerintah melalui fasilitasi
peningkatan
keterampilan
masyarakat,
fasilitasi
pengembangan
kepemimpinan,
fasilitasi
pelaksanaan
pagelaran budaya seni, fasilitasi pembakuan nilai-nilai adat,
fasilitasi peningkatan pengetahuan seni , fasilitasi pelaksanaan
sosialisasi dan fasilitasi pelaksanaan nilai-nilai adat kepada
generasi muda dan Pemberdayaan, Pelestarian dan
Pengembangan Adat Istiadat dan Lembaga Adat yang masih
hidup tetapi kurang berkembang.

KU
KA
R

(3) Guna memantapakan pelaksanaan pemberdayaan, pelestarian
dan pengembangan serta perlindungan adat istiadat dan
Lembaga Adat, Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa
menunjang tersedianya sarana dan prasarana untuk kegiatan
Lembaga Adat.
Pasal 24

Pemberdayaan, Pelestarian dan Pengembangan Adat dan
Lembaga Adat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 bertujuan :

A

a. agar Adat Istiadat dan Lembaga Adat lestari, kukuh dan dapat
berperan aktif dalam pembangunan;

PE
R

D

b. melindungi terwujudnya pelestarian kebudayaan sedaerah baik
dalam upaya memperkaya kebudayaan daerah maupun dalam
rangka memperkaya khasanah kebudayaan nasional;
c. terciptanya Kebudayaan Daerah yang menunjang Kebudayaan
Nasional dengan nilai-nilai luhur dan beradab agar mampu
menyaring secara selektif terhadap nilai-nilai budaya asing;
d. terwujudnya kondisi yang dapat mendorong peningkatan
peranan dan fungsi adat istiadat dan lembaga adat dalam
upaya sebagai berikut :
1). meningkatkan harkat dan martabat masyarakat dalam
memperkuat jati diri dan kepribadian bangsa;

2).
meningkatkan kerja keras disiplin dan tanggung jawab
sosial, menghargai prestasi, berani bersaing, mampu berkerja
sama dan menyesuaikan diri serta kreatif untuk memajukan
kehidupan masyarakat;

3).
mendukung dan berpartisipasi aktif dalam menunjang
kelancaran penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan
pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan di Desa dan
pada semua tingkat pemerintahan.
12
Pasal 25
Pemberdayaan, Pelestarian dan Pengembangan Adat Istiadat
mendorong terciptanya :
a. sikap demokratis adil dan obyektif di kalangan aparat
pemerintah dan masyarakat;
b. keterbukaan budaya terhadap pengaruh nilai – nilai budaya
daerah lain dan budaya asing yang positif;
c. integritas Nasional yang makin kukuh dengan kebhinekaan
bangsa.

KU
KA
R

BAB XII
KEKAYAAN DAN SUMBER PEMBIAYAAN LEMBAGA ADAT
Pasal 26

(1) Kekayaan Lembaga Adat berasal dari Harta Kekayaan
Lembaga Adat yang tidak bergerak seperti bangunan, rumah
adat, tanah pertanian dan barang-barang peninggalan
sejarah.
(2) Sumber pembiayaan lembaga adat :
a. hasil swadaya Lembaga Adat;

A

b. bantuan dari Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa;

PE
R

D

c. bantuan dari pihak ketiga yang tidak mengikat.

BAB XIII
PERLINDUNGAN
Pasal 27

(1) Pemerintah dan masyarakat
berkewajiban melindungi,
menghormati dan melestarikan adat dan lembaga adat
sebagai upaya memperkaya kebudayaan daerah maupun
kebudayaan nasional.
(2) Pemerintah dan masyarakat berkewajiban melestarikan
kekayaan dan aset, benda-benda peninggalan Adat yang
memiliki nilai sejarah.

BAB XIV
HUBUNGAN DAN TATA KERJA
Pasal 28
13
(1) Hubungan Lembaga Kemasyarakatan dan lembaga adat
dengan Pemerintah Desa bersifat kemitraan, konsultatif dan
koordinatif.
(2) Hubungan Lembaga Kemasyarakatan dan Lembaga Adat
dengan lembaga lainnya bersifat koordinatif dan konsultatif.
(3) Hubungan Lembaga Kemasyarakatan dan Lembaga Adat
dengan pihak ketiga bersifat kemitraan.

BAB XV
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 29

KU
KA
R

(1) Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini maka ketentuan
Peraturan Daerah mengenai Lembaga Kemasyarakatan dan
Lembaga Adat yang bertentangan dengan Peraturan Daerah
ini dinyatakan tidak berlaku.

PE
R

D

A

(2) Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini
sepanjang mengenai pelaksanaannya akan diatur lebih
lanjut oleh Bupati.

BAB XVI
KETENTUAN PENUTUP

14
Pasal 30
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar
setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya
dalam Lembaran Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara.

ditetapkan di Tenggarong
pada tanggal 18 Oktober 2006
BUPATI KUTAI KARTANEGARA,

KU
KA
R

H. SYAUKANI. HR

diundangkan di Tenggarong
pada tanggal 20 Oktober 2006

D

A

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN
KUTAI KARTANEGARA,

PE
R

DRS. H.M. HUSNI THAMRIN. MM
NIP. 010 080 470
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA
TAHUN 2006 NOMOR 13

15

More Related Content

What's hot

Materi kpmd
Materi kpmdMateri kpmd
Materi kpmd
Eka Saputra
 
Permen no.07 2007
Permen no.07 2007Permen no.07 2007
Permen no.07 2007
Pekerja Sosial Masyarakat
 
Perbup 13 2011
Perbup 13 2011Perbup 13 2011
Perbup 13 2011
Sungonlegowo
 
Pembinaan penataan lembaga pemberdayaan masyarakat desa(1)
Pembinaan   penataan lembaga pemberdayaan masyarakat desa(1)Pembinaan   penataan lembaga pemberdayaan masyarakat desa(1)
Pembinaan penataan lembaga pemberdayaan masyarakat desa(1)
Salim SAg
 
Refleksi tupoksi rt & rw
Refleksi tupoksi rt & rwRefleksi tupoksi rt & rw
Refleksi tupoksi rt & rw
Pemdes Seboro Sadang
 
Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD)
Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD)Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD)
Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD)Yudhi Aldriand
 
Permendesa nomor 2 tahun 2015
Permendesa nomor 2 tahun 2015Permendesa nomor 2 tahun 2015
Permendesa nomor 2 tahun 2015Rumah Kolaborasi
 
Kabupaten gresik 2006-12
Kabupaten gresik 2006-12Kabupaten gresik 2006-12
Kabupaten gresik 2006-12
Sungonlegowo
 
Perdes rpjm desa 2016 2018
Perdes rpjm desa  2016 2018Perdes rpjm desa  2016 2018
Perdes rpjm desa 2016 2018
Pemdes Seboro Sadang
 
Tugas dan Fungsi Kepala Desa (asda 1 kab. bekasi)
Tugas dan Fungsi Kepala Desa  (asda 1 kab. bekasi)Tugas dan Fungsi Kepala Desa  (asda 1 kab. bekasi)
Tugas dan Fungsi Kepala Desa (asda 1 kab. bekasi)Yudhi Aldriand
 
Perda no 19-2008_(lpm_desa_kelurahan_kab_kutai_kartanegara)
Perda no 19-2008_(lpm_desa_kelurahan_kab_kutai_kartanegara)Perda no 19-2008_(lpm_desa_kelurahan_kab_kutai_kartanegara)
Perda no 19-2008_(lpm_desa_kelurahan_kab_kutai_kartanegara)
Rachdian Yahya
 
kpmd
kpmdkpmd
Pemerintah Desa Dan Kelurahan
Pemerintah Desa Dan KelurahanPemerintah Desa Dan Kelurahan
Pemerintah Desa Dan Kelurahan
Siti Sahati
 
Permensos 25 tahun 2019 Karang Taruna
Permensos 25 tahun 2019 Karang TarunaPermensos 25 tahun 2019 Karang Taruna
Permensos 25 tahun 2019 Karang Taruna
Rano Rahman
 
Acuan pembentukan pembentukan lpm
Acuan pembentukan pembentukan lpmAcuan pembentukan pembentukan lpm
Acuan pembentukan pembentukan lpmWaode Rizki Uke
 
3.1. kpmd
3.1. kpmd3.1. kpmd
Undang undang no 6 tahun 2014 tentang desa
Undang undang no 6 tahun 2014 tentang desaUndang undang no 6 tahun 2014 tentang desa
Undang undang no 6 tahun 2014 tentang desaZulfikri Armada
 
Susunan organisasi dan tata kerja pemerintah desa
Susunan organisasi dan tata kerja pemerintah desa Susunan organisasi dan tata kerja pemerintah desa
Susunan organisasi dan tata kerja pemerintah desa
Juni Aminudin
 
Penjelesan Undang Undang No 6 tahun 2014 tentang Desa
Penjelesan Undang Undang No 6 tahun 2014 tentang DesaPenjelesan Undang Undang No 6 tahun 2014 tentang Desa
Penjelesan Undang Undang No 6 tahun 2014 tentang DesaZulfikri Armada
 

What's hot (20)

Materi kpmd
Materi kpmdMateri kpmd
Materi kpmd
 
Permen no.07 2007
Permen no.07 2007Permen no.07 2007
Permen no.07 2007
 
Perbup 13 2011
Perbup 13 2011Perbup 13 2011
Perbup 13 2011
 
Pembinaan penataan lembaga pemberdayaan masyarakat desa(1)
Pembinaan   penataan lembaga pemberdayaan masyarakat desa(1)Pembinaan   penataan lembaga pemberdayaan masyarakat desa(1)
Pembinaan penataan lembaga pemberdayaan masyarakat desa(1)
 
Refleksi tupoksi rt & rw
Refleksi tupoksi rt & rwRefleksi tupoksi rt & rw
Refleksi tupoksi rt & rw
 
Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD)
Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD)Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD)
Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD)
 
Permendesa nomor 2 tahun 2015
Permendesa nomor 2 tahun 2015Permendesa nomor 2 tahun 2015
Permendesa nomor 2 tahun 2015
 
Kabupaten gresik 2006-12
Kabupaten gresik 2006-12Kabupaten gresik 2006-12
Kabupaten gresik 2006-12
 
Perdes rpjm desa 2016 2018
Perdes rpjm desa  2016 2018Perdes rpjm desa  2016 2018
Perdes rpjm desa 2016 2018
 
Tugas dan Fungsi Kepala Desa (asda 1 kab. bekasi)
Tugas dan Fungsi Kepala Desa  (asda 1 kab. bekasi)Tugas dan Fungsi Kepala Desa  (asda 1 kab. bekasi)
Tugas dan Fungsi Kepala Desa (asda 1 kab. bekasi)
 
Lkd mapan
Lkd mapanLkd mapan
Lkd mapan
 
Perda no 19-2008_(lpm_desa_kelurahan_kab_kutai_kartanegara)
Perda no 19-2008_(lpm_desa_kelurahan_kab_kutai_kartanegara)Perda no 19-2008_(lpm_desa_kelurahan_kab_kutai_kartanegara)
Perda no 19-2008_(lpm_desa_kelurahan_kab_kutai_kartanegara)
 
kpmd
kpmdkpmd
kpmd
 
Pemerintah Desa Dan Kelurahan
Pemerintah Desa Dan KelurahanPemerintah Desa Dan Kelurahan
Pemerintah Desa Dan Kelurahan
 
Permensos 25 tahun 2019 Karang Taruna
Permensos 25 tahun 2019 Karang TarunaPermensos 25 tahun 2019 Karang Taruna
Permensos 25 tahun 2019 Karang Taruna
 
Acuan pembentukan pembentukan lpm
Acuan pembentukan pembentukan lpmAcuan pembentukan pembentukan lpm
Acuan pembentukan pembentukan lpm
 
3.1. kpmd
3.1. kpmd3.1. kpmd
3.1. kpmd
 
Undang undang no 6 tahun 2014 tentang desa
Undang undang no 6 tahun 2014 tentang desaUndang undang no 6 tahun 2014 tentang desa
Undang undang no 6 tahun 2014 tentang desa
 
Susunan organisasi dan tata kerja pemerintah desa
Susunan organisasi dan tata kerja pemerintah desa Susunan organisasi dan tata kerja pemerintah desa
Susunan organisasi dan tata kerja pemerintah desa
 
Penjelesan Undang Undang No 6 tahun 2014 tentang Desa
Penjelesan Undang Undang No 6 tahun 2014 tentang DesaPenjelesan Undang Undang No 6 tahun 2014 tentang Desa
Penjelesan Undang Undang No 6 tahun 2014 tentang Desa
 

Similar to Perda no. 13 2006 (lbg kemsy dan lemb adat)

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG L...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 13 TAHUN 2006    TENTANG L...PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 13 TAHUN 2006    TENTANG L...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG L...
Suwondo Chan
 
Permendagri 5 th 2007 kelembagaan masyarakat desa
Permendagri 5 th 2007 kelembagaan masyarakat desaPermendagri 5 th 2007 kelembagaan masyarakat desa
Permendagri 5 th 2007 kelembagaan masyarakat desa
Rachdian Yahya
 
Mendagri2007 5
Mendagri2007 5Mendagri2007 5
Mendagri2007 5
Boim Boim
 
Mendagri2007 5
Mendagri2007 5Mendagri2007 5
Mendagri2007 5
Putu Ardita
 
dasar Hukum LPM
dasar Hukum LPMdasar Hukum LPM
dasar Hukum LPM
Suwondo Chan
 
Perda nomor-2-tahun-2019-Provinsi Riau-Tentang Desa Adat
Perda nomor-2-tahun-2019-Provinsi Riau-Tentang Desa AdatPerda nomor-2-tahun-2019-Provinsi Riau-Tentang Desa Adat
Perda nomor-2-tahun-2019-Provinsi Riau-Tentang Desa Adat
hasanadjo
 
Uu no 6_2014 Ttng Pemerintahan Desa
Uu no 6_2014 Ttng Pemerintahan DesaUu no 6_2014 Ttng Pemerintahan Desa
Uu no 6_2014 Ttng Pemerintahan Desa
mametantikorupsi
 
UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang DesaUU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
JARI Indonesia Borneo Barat
 
Uu no 6_2014
Uu no 6_2014Uu no 6_2014
Uu no 6_2014
Agus Guntoro
 
Uu no 6_2014(1)
Uu no 6_2014(1)Uu no 6_2014(1)
Uu no 6_2014(1)
pekondatarajan
 
Uu no 6_2014
Uu no 6_2014Uu no 6_2014
Uu no 6_2014
pekonmuaradua
 
Uu no 6_2014
Uu no 6_2014Uu no 6_2014
Uu no 6_2014
PekonSukamaju
 
UU No 6 Tahun 2014 Tentang Desa
UU No 6 Tahun 2014 Tentang DesaUU No 6 Tahun 2014 Tentang Desa
UU No 6 Tahun 2014 Tentang Desa
Agus Guntoro
 
Uu no 6_2014
Uu no 6_2014Uu no 6_2014
Uu no 6_2014
pekonmuaradua
 
Uu no 6_2014
Uu no 6_2014Uu no 6_2014
Uu no 6_2014
yuliabudiarti
 
Uu no 6_2014
Uu no 6_2014Uu no 6_2014
Uu no 6_2014
suliyo
 
Uu no 6_2014
Uu no 6_2014Uu no 6_2014
Uu no 6_2014
pekonngarip
 
Uu no 6_2014
Uu no 6_2014Uu no 6_2014
Uu no 6_2014
aripristianadewi
 
UU No. 6 Tahun 2014
UU No. 6 Tahun 2014UU No. 6 Tahun 2014
UU No. 6 Tahun 2014
KDW2016
 
Uu no 6_2014
Uu no 6_2014Uu no 6_2014
Uu no 6_2014
pekonmuaradua
 

Similar to Perda no. 13 2006 (lbg kemsy dan lemb adat) (20)

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG L...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 13 TAHUN 2006    TENTANG L...PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 13 TAHUN 2006    TENTANG L...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG L...
 
Permendagri 5 th 2007 kelembagaan masyarakat desa
Permendagri 5 th 2007 kelembagaan masyarakat desaPermendagri 5 th 2007 kelembagaan masyarakat desa
Permendagri 5 th 2007 kelembagaan masyarakat desa
 
Mendagri2007 5
Mendagri2007 5Mendagri2007 5
Mendagri2007 5
 
Mendagri2007 5
Mendagri2007 5Mendagri2007 5
Mendagri2007 5
 
dasar Hukum LPM
dasar Hukum LPMdasar Hukum LPM
dasar Hukum LPM
 
Perda nomor-2-tahun-2019-Provinsi Riau-Tentang Desa Adat
Perda nomor-2-tahun-2019-Provinsi Riau-Tentang Desa AdatPerda nomor-2-tahun-2019-Provinsi Riau-Tentang Desa Adat
Perda nomor-2-tahun-2019-Provinsi Riau-Tentang Desa Adat
 
Uu no 6_2014 Ttng Pemerintahan Desa
Uu no 6_2014 Ttng Pemerintahan DesaUu no 6_2014 Ttng Pemerintahan Desa
Uu no 6_2014 Ttng Pemerintahan Desa
 
UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang DesaUU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
 
Uu no 6_2014
Uu no 6_2014Uu no 6_2014
Uu no 6_2014
 
Uu no 6_2014(1)
Uu no 6_2014(1)Uu no 6_2014(1)
Uu no 6_2014(1)
 
Uu no 6_2014
Uu no 6_2014Uu no 6_2014
Uu no 6_2014
 
Uu no 6_2014
Uu no 6_2014Uu no 6_2014
Uu no 6_2014
 
UU No 6 Tahun 2014 Tentang Desa
UU No 6 Tahun 2014 Tentang DesaUU No 6 Tahun 2014 Tentang Desa
UU No 6 Tahun 2014 Tentang Desa
 
Uu no 6_2014
Uu no 6_2014Uu no 6_2014
Uu no 6_2014
 
Uu no 6_2014
Uu no 6_2014Uu no 6_2014
Uu no 6_2014
 
Uu no 6_2014
Uu no 6_2014Uu no 6_2014
Uu no 6_2014
 
Uu no 6_2014
Uu no 6_2014Uu no 6_2014
Uu no 6_2014
 
Uu no 6_2014
Uu no 6_2014Uu no 6_2014
Uu no 6_2014
 
UU No. 6 Tahun 2014
UU No. 6 Tahun 2014UU No. 6 Tahun 2014
UU No. 6 Tahun 2014
 
Uu no 6_2014
Uu no 6_2014Uu no 6_2014
Uu no 6_2014
 

Recently uploaded

LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
bobobodo693
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
RinawatiRinawati10
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
Kurnia Fajar
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
yuniarmadyawati361
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
suprihatin1885
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
TarkaTarka
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
WILDANREYkun
 

Recently uploaded (20)

LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
 

Perda no. 13 2006 (lbg kemsy dan lemb adat)

  • 1. PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DAN LEMBAGA ADAT KU KA R DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUTAI KARTANEGARA, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 97 Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa, perlu diatur tentang Lembaga Kemasyarakatan ; PE R D A b. bahwa adat istiadat, kebiasaan-kebiasaan masyarakat yang positif keberadaannya telah melembaga dalam kehidupan masyarakat di Kabupaten Kutai Kartanegara sebagai nilai-nilai dan ciri-ciri budaya yang menjadi bagian dari kepribadian bangsa, maka perlu tetap dipertahankan, diberdayakan, dilestarikan dan dikembangkan; c. bahwa nilai-nilai dan ciri-ciri budaya di Kabupaten Kutai Kartanegara yang bernuansa kepribadian bangsa sejalan dengan nilai-nilai luhur Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, perlu dikembangkan sebagai faktor dan strategi dalam upaya mengisi dan membangun jiwa, wawasan dan semangat bangsa; d. bahwa untuk maksud huruf a, b dan c sebagaimana tersebut di atas, perlu menetapkan Lembaga Kemasyarakatan dan Lembaga adat yang diatur dalam suatu Peraturan Daerah Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan (Lembaran Negara RI Tahun 1953 Nomor 9) Sebagai Undang – Undang (Lembaran Negara RI Tahun 1959 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 1820); 2. Undang-Undang Nomor 47 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau,
  • 2. Kabupaten Kutai Timur, Kabupaten Kutai Barat dan Kota Bontang (Lembaran Negara RI Tahun 1999 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 3848); 3. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4389); 4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara RI Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4437); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Pemerintah Propinsi Sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara RI Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 3952); KU KA R 6. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2001 tentang Penyelenggaraan Dekosentrasi (Lembaran Negara RI Tahun 2001 Nomor 62, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4095); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2002 tentang Perubahan Nama Kabupaten Kutai Menjadi Kabupaten Kutai Kartanegara (Lembaran Negara RI Tahun 2002 Nomor 13); Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2005 Nomor 110, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4578); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 158 Tahun 2005 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4587); PE R D A 8. 10. Peraturan Daerah Kabupaten Kutai Nomor 27 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah Kabupaten Kutai (Lembaran Daerah Kabupaten Kutai Tahun 2000 Nomor 24) Dengan Persetujuan Bersama 2
  • 3. DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA dan BUPATI KUTAI KARTANEGARA MEMUTUSKAN Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG KEMASYARAKATAN DAN LEMBAGA ADAT LEMBAGA BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 KU KA R Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Pemerintah Pusat, selanjutnya disebutkan Pemerintah adalah Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan Pemerintahan Negara Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia; 2. Pemerintah Daerah, adalah Gubernur, Bupati/Walikota dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah; PE R D A 3. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 4. Kecamatan adalah wilayah kerja camat sebagai Perangkat Daerah Kabupaten; 5. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batasbatas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia; 6. Pemerintahan Desa adalah penyelenggara urusan pemerintahan oleh Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dalam pengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal –usul dan adat isiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia; 7. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara pemerintahan desa; 8. Badan Permusyawaratan Desa, selanjutnya disingkat BPD, adalah lembaga yang merupakan perwujudan demokrasi dalam 3
  • 4. penyelenggaraan pemerintahan desa penyelengaraan pemerintahan desa; sebagai unsur 9. Lembaga Kemasyarakatan atau sebutan lain adalah lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sesuai kebutuhan dan merupakan mitra pemerintah desa dalam memberdayakan masyarakat; 10. Rukun Tetangga selanjutnya disingkat (RT) atau sebutan lain adalah lembaga yang dibentuk melalui musyawarah masyarakat setempat dalam rangka pelayanan pemerintah dan kemasyarakatan yang ditetapkan oleh Desa; 11. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat yang selanjutnya disingkat (LPM) adalah Lembaga atau wadah yang dibentuk atas prakarsa masyarakat sebagai mitra pemerintah Desa dalam menampung dan mewujudkan aspirasi dan kebutuhan masyarakat di bidang pembangunan; KU KA R 12. Gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga selanjutnya disingkat (PKK), adalah gerakan nasional dalam pembangunan masyarakat yang tumbuh dari bawah yang pengelolaannya dari, oleh dan untuk masyarakat menuju terwujudnya keluarga yang beriman dan bertaqwa kepada kepada Tuhan Yang Esa, berakhlak mulia dan berbudi luhur, sehat sejahtera, maju dan mandiri, kesetaraan dan keadilan gender serta kesadaran hukum dan lingkungan; D A 13. Adat Istiadat adalah seperangkat nilai-nilai, norma-norma, kaidah sosial dan keyakinan sosial yang tumbuh dan berkembang bersama dengan pertumbuhan dan perkembangan masyarakat yang masih dihayati dan dipelihara sebagai pola perilaku dalam kehidupan masyarakat setempat; PE R 14. Kebiasaan-kebiasaan dalam kehidupan masyarakat adalah pola-pola kegiatan atau perbuatan positif yang dilakukan oleh warga masyarakat yang merupakan sebuah kesatuan hukum tertentu yang pada dasarnya dapat bersumber pada hukum adat atau adat istiadat yang diakui keabsahannya oleh warga masyarakat tersebut dan warga masyarakat lainnya; 15. Wilayah Adat adalah wilayah kesatuan masyarakat adat yang masih hidup, tumbuh dan berkembang sehingga menjadi penyangga keberadaan adat istiadat yang bersangkutan; 16. Lembaga Adat adalah Lembaga yang dibentuk maupun yang secara alami telah hidup , tumbuh dan berkembang di dalam masyarakat atau dalam kesatuan masyarakat hukum adat yang memiliki hak atas harta kekayaan yang berhak mengatur, mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan kehidupan masyarakat; 17. Pemberdayaan adalah rangkaian upaya mendorong motivasi dan membangkitkan kesadaran atas potensi yang dimiliki dalam mengembangkan aspek-aspek kepribadian, 4
  • 5. pengetahuan, sistem nilai dan keterampilan kerja serta meningkatkan peran lembaga adat untuk menunjang pembangunan; 18. Pelestarian adalah upaya untuk memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budaya yang meliputi etika, moral dan adat serta lembaga adat agar tetap terjaga dan berlanjut; 19. Perlindungan adalah upaya untuk menjaga nilai sejarah, adat istiadat, harta kekayaan dan lembaga adat sehingga mempunyai nilai lokal maupun nasional; 20. Pengembangan adalah upaya terencana, terpadu dan terarah agar kebiasaan-kebiasaan, Adat Istiadat dan Lembaga Adat dapat berkembang sehingga mampu meningkatkan peranannya dalam pembangunan; KU KA R 21. Hak Adat adalah hak untuk hidup dalam memanfaatkan sumber daya yang ada pada Persekutuan Hukum Adat dan Lembaran Adat yang tidak bertentangan peraturan perundang-undangan. BAB II TATA CARA PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN Pasal 2 (1) Di desa dapat dibentuk Lembaga Kemasyarakatan. A (2) Pembentukan lembaga kemasyarakatan di desa ditetapkan dengan Peraturan Desa. PE R D (3) Pembentukan Lembaga Kemasyarakatan sebagaimana dimaksud pada Ayat (3) dilaksanakan atas prakarsa masyarakat melalui musyawarah dan mufakat. (4) Hasil musyawarah dan mufakat untuk tingkat desa sebagaimana dimaksud pada Ayat (4) dilaporkan kepada Kepala Desa untuk ditetapkan menjadi Peraturan Desa. (5) Peraturan Desa sebagaimana dimaksud disamapaikan kepada Bupati melalui Camat pada Ayat (2) Pasal 3 Lembaga Kemasyarakatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 terdiri dari : a. LPM; b. PKK; c. PKK; d. RT; dan e. Karang Taruna. BAB III MAKSUD DAN TUJUAN 5
  • 6. Pasal 4 Lembaga Kemasyarakatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 mempunyai maksud meliputi : a. untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan dan peran serta masyarakat; b. untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas Pemerintah Desa. Pasal 5 Lembaga kemasyarakatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 mempunyai tujuan meliputi : KU KA R a. untuk mengoptimalkan kegiatan Lembaga Kemasyarakatan di desa; b. untuk meningkatkan pelayanan pemerintahan, pengelolaan (perencanaan dan pelaksanaan) pembangunan dan pemberdayaaan masyarakat di desa. BAB IV KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI, A Pasal 6 PE R D Kedudukan Lembaga Kemasyarakatan di Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 Peraturan Daerah ini, merupakan mitra yang membantu Pemerintah Desa dalam memberdayakan masyarakat. Pasal 7 Lembaga Kemasyarakatan di desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, mempunyai tugas dan fungsi masing-masing dalam memberdayakan masyarakat. Pasal 8 (1) LPM mempunyai tugas : a. menyusun rencana pembangunan yang partisipatif; b. menggerakkan swadaya gotong royong masyarakat; c. melaksanakan dan mengendalikan pembangunan. (2) LPM mempunyai fungsi : a. wadah untuk masyarakat; menampung dan menyalurkan aspirasi 6
  • 7. b. penanaman dan pemupukan rasa persatuan dan kesatuan masyarakat dalam kerangka memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia; c. penyusunan rencana, pelaksana dan pengelola pembangunan serta pemanfaat, pelestarian dan pengembangan hasil-hasil pembangunan secara partisipatif; d. penumbuhkembangan dan penggerak prakarsa partisipasi, serta swadaya gotongroyong masyarakat; dan e. penggali, pendayagunaan dan pengembangan potensi sumber daya serta keserasian lingkungan hidup; f. pemberdayaan dan perlindungan hak politik masyarakat. Pasal 9 KU KA R (1) PKK mempunyai tugas memberdayakan dan meningkatkan kesejahteraan keluarga. (2) PKK mempunyai fungsi : a. penyuluh, motivator dan penggerak masyarakat dalam rangka meningkatkan kesejahteraan keluarga; b. menggerakan motivasi masyarakat kesehatan dan pendidikan; dalam perbaikan Pasal 10 D A c. melakukan upaya-upaya perbaikan lingkungan keluarga. PE R (1) RT mempunyai tugas : a. membantu menjalankan tugas pelayanan kepada masyarakat yang menjadi tanggung jawab pemerintah; b. memelihara kerukunan hidup warga; c. menyusun rencana dan melaksanakan pembangunan dengan mengembangkan aspirasi dan swadaya murni masyarakat. (2) Rukun Tetangga selanjutnya disingkat (RT) mempunyai fungsi : a. pengkoordinasian antar warga; b. pelaksanaan dalam menjembatani hubungan antar sesama anggota masyarakat dengan pemerintah; c. penanganan masalah-masalah dihadapi warga. kemasyarakatan yang Pasal 11 (1) Karang Taruna mempunyai tugas mengembangkan kreatifitas remaja dan pemuda putus sekolah di bidang olah raga dan 7
  • 8. ketrampilan tehnis dalam rangka pencegahan kenakalan remaja, penyalahgunaan obat terlarang (narkoba) bagi remaja. (2) Karang Taruna mempunyai fungsi : a. wadah untuk menampung dan menyalurkan aspirasi remaja dan pemuda putus sekolah; b. penumbuh kembangan dan penggerak kreatifitas remaja dan pemuda putus sekolah. BAB V KEPENGURUSAN DAN SUSUNAN ORGANISASI Pasal 12 KU KA R (1) Pengurus Lembaga Kemasyarakatan dipilih secara musyawarah dan mufakat dalam rapat terbuka dari anggota masyarakat yang mempunyai kemauan, kemampuan dan kepedulian. (2) Pengurus yang terpilih disyahkan oleh Kepala Desa. Pasal 13 Pasal 14 PE R D A Masa bakti pengurus Lembaga Kemasyarakatan dapat ditetapkan berdasarkan hasil dan keputusan musyawarah Lembaga Kemasyarakatan. Susunan organisasi Lembaga Kemasyarakatan Desa terdiri dari : a. Ketua b. Wakil Ketua; c. Sekretaris; d. Bendahara; e. Seksi-Seksi disesuaikan dengan kebutuhan BAB VI SUMBER DANA Pasal 15 Sumber dana Lembaga Kemasyarakat Desa dapat diperoleh dari : a. swadaya masyarakat; b. bagian dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) c. bantuan Pemerintah, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten d. bantuan lainnya yang sah dan tidak mengikat. 8
  • 9. e. kerjasama dengan pihak ke III. BAB VII NAMA, BENTUK DAN KEDUDUKAN LEMBAGA ADAT Pasal 16 (1) Nama Lembaga adat disesuaikan dengan adat istiadat dan kebiasaan masyarakat setempat. (2) Lembaga Adat sebagaimana dimaksud pada Ayat merupakan lembaga masyarakat yang bersifat spesifik (1) KU KA R (3) Lembaga Adat sebagaimana dimaksud pada Ayat (2) adalah wadah atau forum komunikasi, konsultasi dan musyawarah Tokoh Adat, Pimpinan dan Pemangku Adat. Pasal 17 (1) Lembaga Adat berkedudukan sebagai wadah organisasi permusyawaratan dan permufakatan Kepala Adat atau Pemangku Adat yang berada diluar susunan organisasi Pemerintahan. (2) Lembaga Adat mempunyai tugas sebagai berikut : menampung dan menyalurkan pendapat masyarakat kepada pemerintah serta menyelesaiakn perselisihan yang menyangkut Hukum Adat dan kebiasaan masyarakat setempat; b. memberdayakan, melestarikan dan mengembangkan adat istiadat atau kebiasaan masyarakat yang positif dalam upaya memperkaya budaya daerah serta memberdayakan masyarakat dalam penyelenggara pemerintah, pelaksana pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan; PE R D A a. c. menciptakan hubungan yang demokratis dan harmonis serta obyektif antara Kepala Adat atau Pemangku Adat dengan Aparat Pemerintah. (3) Untuk menjalankan tugas sebagaimana dimaksud pada Ayat (2) Lembaga Adat mempunyai fungsi melaksanakan kegiatan pendataan dalam rangka menyusun kebijaksanaan untuk mendukung kelancaran penyelenggara pemerintahan, kelangsungan pembangunan dan pembinaan masyarakat. (4) Jika ada perbedaan antara Lembaga Adat dan Aparat Pemerintah diselesaikan dengan mengutamakan musyawarah dan mufakat. BAB VII HAK, WEWENANG DAN KEWAJIBAN LEMBAGA ADAT 9
  • 10. Pasal 18 (1) Lembaga Adat mempunyai Hak dan Wewenang sebagai berikut a. mewakili masyarakat adat keluar yaitu dalam menyangkut kepentingan yang mempengaruhi adapt; hal b. mengelola hak-hak adat dan harta kekayaan adat untuk meningkatkan kemajuan dan taraf hidup masyarakat kearah yang lebih baik; c. menyelesaiakan perselisihan yang menyangkut perkara perdata dan pidana ringan di setiap jenjang organisasi lembaga adat sepanjang penyelesaiannya itu tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (2) Lembaga Adat berkewajiban untuk melakukan hal-hal sebagai berikut : KU KA R a. membantu kelancaran penyelenggaraan pemerintah, pelaksanaan pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan terutama dalam pemanfaatan hak-hak adat dan harta kekayaan lembaga adat dengan tetap memperhatikan kepentingan masyarakat adat setempat; D A b. memelihara stabilitas nasional yang sehat dan dinamis yang dapat memberikan peluang yang luas kepada Aparat Pemerintah terutama Pemerintah Desa dalam melaksanakan tugas-tugas penyelenggara pemerintahan yang bersih dan berwibawa, pelaksanaan pembangunan yang lebih berkulitas dan pembinaan kemasyarakatan yang adil dan demokratis; PE R c. menciptakan suasana yang menjamin tetap terpeliharanya kebhinekaan masyarakat adat dalam rangka persatuan dan kesatuan bangsa. BAB IX KEPENGURUSAN Pasal 19 (1) Pengurus Lembaga Adat dipilih melalui musyawarah mufakat sesuai adat istiadat dan kebiasaan masyarakat setempat. (2) Pengurus Lembaga Adat sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) dapat dibentuk di Kabupaten, di Kecamatan dan Desa/Kelurahan. (3) Pembentukan pengurus lembaga adat sebagaimana dimaksud dalam Ayat (2) difasilitasi oleh Pemerintah Kabupaten. (4) Susunan dan jumlah Pengurus Lembaga Adat sebagimana dimaksud pada Ayat (2) disesuaikan dengan kebutuhan. 10
  • 11. (5) Pengurus Lembaga Adat sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) disahkan dengan Surat Keputusan Bupati. (6) Peresmian pengurus Lembaga Adat dilakukan dengan mengikuti tradisi yang berlaku dalam masyarakat Adat. Pasal 20 Pengurus Lembaga Adat menyusun Tata tertib dan program kerja yang dituangkan dalam Anggaran Dasar / Anggaran Rumah Tangga. Pasal 21 Masa bakti pengurus Lembaga Adat dapat berupa : KU KA R a. selama 5 tahun dan dapat dipilih kembali untuk satu kali masa bakti berikutnya; b. secara turun-temurun BAB X MUSYAWARAH LEMBAGA ADAT Pasal 22 D A (1) Musyawarah Lembaga Adat dilakukan sekali dalam setahun, dan dapat melakukan musyawarah lainnya sesuai dengan kebutuhan. PE R (2) Keputusan musyawarah Lembaga Adat adalah menjadi norma dalam mengatur tata kehidupan masyarakat dan sanksi-sanksi atas pelanggaran sesuai dengan adat istiadat dan kebiasaan masyarakat. (3) Hasil Musyawarah Adat dituangkan dalam keputusan dan disampaikan kepada : a. Kepala Desa atau Lurah. b. Camat. c. Bupati. d. Gubernur. e. Menteri Dalam Negeri BAB XI PEMBERDAYAAN, PELESTARIAN DAN PENGEMBANGAN Pasal 23 11
  • 12. (1) Pemberdayaan, Pelestarian dan Pengembangan Adat Istiadat dan Lembaga Adat dilakukan melalui pengembangan budaya seni, pembakuan nilai-nilai adat, peningkatan pengetahuan seni, sosialisasi nilai-nilai adat kepada generasi muda. (2) Pemberdayaan , Pelestarian dan Pengembangan Adat Istiadat dan Lembaga Adat dilakukan Pemerintah melalui fasilitasi peningkatan keterampilan masyarakat, fasilitasi pengembangan kepemimpinan, fasilitasi pelaksanaan pagelaran budaya seni, fasilitasi pembakuan nilai-nilai adat, fasilitasi peningkatan pengetahuan seni , fasilitasi pelaksanaan sosialisasi dan fasilitasi pelaksanaan nilai-nilai adat kepada generasi muda dan Pemberdayaan, Pelestarian dan Pengembangan Adat Istiadat dan Lembaga Adat yang masih hidup tetapi kurang berkembang. KU KA R (3) Guna memantapakan pelaksanaan pemberdayaan, pelestarian dan pengembangan serta perlindungan adat istiadat dan Lembaga Adat, Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa menunjang tersedianya sarana dan prasarana untuk kegiatan Lembaga Adat. Pasal 24 Pemberdayaan, Pelestarian dan Pengembangan Adat dan Lembaga Adat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 bertujuan : A a. agar Adat Istiadat dan Lembaga Adat lestari, kukuh dan dapat berperan aktif dalam pembangunan; PE R D b. melindungi terwujudnya pelestarian kebudayaan sedaerah baik dalam upaya memperkaya kebudayaan daerah maupun dalam rangka memperkaya khasanah kebudayaan nasional; c. terciptanya Kebudayaan Daerah yang menunjang Kebudayaan Nasional dengan nilai-nilai luhur dan beradab agar mampu menyaring secara selektif terhadap nilai-nilai budaya asing; d. terwujudnya kondisi yang dapat mendorong peningkatan peranan dan fungsi adat istiadat dan lembaga adat dalam upaya sebagai berikut : 1). meningkatkan harkat dan martabat masyarakat dalam memperkuat jati diri dan kepribadian bangsa; 2). meningkatkan kerja keras disiplin dan tanggung jawab sosial, menghargai prestasi, berani bersaing, mampu berkerja sama dan menyesuaikan diri serta kreatif untuk memajukan kehidupan masyarakat; 3). mendukung dan berpartisipasi aktif dalam menunjang kelancaran penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan di Desa dan pada semua tingkat pemerintahan. 12
  • 13. Pasal 25 Pemberdayaan, Pelestarian dan Pengembangan Adat Istiadat mendorong terciptanya : a. sikap demokratis adil dan obyektif di kalangan aparat pemerintah dan masyarakat; b. keterbukaan budaya terhadap pengaruh nilai – nilai budaya daerah lain dan budaya asing yang positif; c. integritas Nasional yang makin kukuh dengan kebhinekaan bangsa. KU KA R BAB XII KEKAYAAN DAN SUMBER PEMBIAYAAN LEMBAGA ADAT Pasal 26 (1) Kekayaan Lembaga Adat berasal dari Harta Kekayaan Lembaga Adat yang tidak bergerak seperti bangunan, rumah adat, tanah pertanian dan barang-barang peninggalan sejarah. (2) Sumber pembiayaan lembaga adat : a. hasil swadaya Lembaga Adat; A b. bantuan dari Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa; PE R D c. bantuan dari pihak ketiga yang tidak mengikat. BAB XIII PERLINDUNGAN Pasal 27 (1) Pemerintah dan masyarakat berkewajiban melindungi, menghormati dan melestarikan adat dan lembaga adat sebagai upaya memperkaya kebudayaan daerah maupun kebudayaan nasional. (2) Pemerintah dan masyarakat berkewajiban melestarikan kekayaan dan aset, benda-benda peninggalan Adat yang memiliki nilai sejarah. BAB XIV HUBUNGAN DAN TATA KERJA Pasal 28 13
  • 14. (1) Hubungan Lembaga Kemasyarakatan dan lembaga adat dengan Pemerintah Desa bersifat kemitraan, konsultatif dan koordinatif. (2) Hubungan Lembaga Kemasyarakatan dan Lembaga Adat dengan lembaga lainnya bersifat koordinatif dan konsultatif. (3) Hubungan Lembaga Kemasyarakatan dan Lembaga Adat dengan pihak ketiga bersifat kemitraan. BAB XV KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 29 KU KA R (1) Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini maka ketentuan Peraturan Daerah mengenai Lembaga Kemasyarakatan dan Lembaga Adat yang bertentangan dengan Peraturan Daerah ini dinyatakan tidak berlaku. PE R D A (2) Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang mengenai pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut oleh Bupati. BAB XVI KETENTUAN PENUTUP 14
  • 15. Pasal 30 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara. ditetapkan di Tenggarong pada tanggal 18 Oktober 2006 BUPATI KUTAI KARTANEGARA, KU KA R H. SYAUKANI. HR diundangkan di Tenggarong pada tanggal 20 Oktober 2006 D A SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA, PE R DRS. H.M. HUSNI THAMRIN. MM NIP. 010 080 470 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA TAHUN 2006 NOMOR 13 15