Dokumen tersebut merangkum tugas, fungsi, hak, kewajiban, dan kewenangan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) berdasarkan peraturan perundang-undangan. Secara ringkas, BPD bertugas menampung aspirasi masyarakat desa, mengawasi kinerja kepala desa, dan membahas rancangan peraturan desa. BPD juga berhak meminta keterangan kepada pemerintah desa dan berkewajiban memegang teguh Pancasila serta
Dokumen tersebut membahas tentang Badan Permusyawaratan Desa (BPD) mulai dari pengisian keanggotaan, syarat anggota, fungsi dan tugas, hingga pengawasan terhadap kinerja kepala desa.
Dokumen tersebut membahas tentang susunan organisasi perangkat desa dan tugas serta fungsinya. Terdapat informasi mengenai Kepala Desa, Sekretaris Desa, Kepala Urusan, Kepala Seksi, Kepala Dusun beserta tugas dan fungsinya. Juga dijelaskan mengenai pengelolaan keuangan desa berdasarkan Permendagri dan azas-azas pengelolaannya.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang laporan kerja kepala desa sesuai peraturan pemerintah, termasuk jenis laporan, ruang lingkup, sistematika, dan pendanaannya.
2. Ada 4 jenis laporan yang harus dibuat kepala desa yaitu laporan akhir tahun, akhir masa jabatan, laporan kepada BPD, dan informasi untuk masyarakat.
3. Laporan-laporan
Dokumen tersebut membahas tentang Badan Permusyawaratan Desa (BPD) mulai dari pengisian keanggotaan, syarat anggota, fungsi dan tugas, hingga pengawasan terhadap kinerja kepala desa.
Dokumen tersebut membahas tentang susunan organisasi perangkat desa dan tugas serta fungsinya. Terdapat informasi mengenai Kepala Desa, Sekretaris Desa, Kepala Urusan, Kepala Seksi, Kepala Dusun beserta tugas dan fungsinya. Juga dijelaskan mengenai pengelolaan keuangan desa berdasarkan Permendagri dan azas-azas pengelolaannya.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang laporan kerja kepala desa sesuai peraturan pemerintah, termasuk jenis laporan, ruang lingkup, sistematika, dan pendanaannya.
2. Ada 4 jenis laporan yang harus dibuat kepala desa yaitu laporan akhir tahun, akhir masa jabatan, laporan kepada BPD, dan informasi untuk masyarakat.
3. Laporan-laporan
Dokumen tersebut membahas tentang susunan organisasi dan tata kerja pemerintahan desa yang mencakup ketentuan umum, struktur organisasi, tugas dan fungsi perangkat desa seperti sekretariat desa, pelaksana kewilayahan, dan pelaksana teknis."
Peraturan ini mengatur tentang pelaksanaan musyawarah desa di Indonesia. Musyawarah desa merupakan forum diskusi antara badan permusyawaratan desa, pemerintah desa, dan masyarakat untuk membahas hal-hal strategis di desa. Peraturan ini mengatur tata cara persiapan, pelaksanaan, dan tindak lanjut musyawarah desa serta hak dan kewajiban para pihak yang terlibat.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, kedudukan, fungsi, wewenang, hak, kewajiban, larangan, pemberhentian, rapat, aspirasi masyarakat, hubungan kerja, keuangan, dan peran Badan Permusyawaratan Desa di Kabupaten Bekasi secara singkat.
2. Kemendes - Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2024.pptxSuwantoSribhawono
Dokumen tersebut membahas tentang kondisi desa saat ini di Indonesia, kebijakan pemerintah terkait pembangunan desa, serta prioritas penggunaan Dana Desa pada tahun 2024 yang diantaranya adalah peningkatan kesejahteraan masyarakat desa.
1. Dokumen menjelaskan tentang lembaga-lembaga penting di desa seperti Pemerintah Desa, Badan Permusyawaratan Desa, Lembaga Adat, Lembaga Kemasyarakatan, Badan Kerjasama Antar Desa, dan Badan Usaha Milik Desa beserta tugas dan fungsinya masing-masing berdasarkan UU Nomor 6 Tahun 2014.
Materi Rencana Kerja Pemerintahan Desa (RKPDes)Eka Saputra
Proses penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKP Desa) meliputi (1) perencanaan pembangunan melalui musyawarah desa, (2) pembentukan tim penyusun, (3) pencermatan pagu indikatif dan program masuk desa, (4) pencermatan RPJM Desa, (5) penyusunan rancangan RKP Desa, (6) musyawarah membahas rancangan RKP Desa, dan (7) pengajuan daftar usulan
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang proses penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKPDes) yang berkualitas dengan memperhatikan aspirasi masyarakat dan rekomendasi dari capaian SDGs serta Indeks Desa Membangun.
2. Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dalam penyusunan RKPDes antara lain menghindari ego pemangku kepentingan, memahami rekomendasi data
Musyawarah Desa adalah forum diskusi antara unsur pemerintah desa, BPD, dan masyarakat untuk mengambil keputusan strategis terkait penataan desa, perencanaan, anggaran, kerjasama, dan aset desa. Keputusan diambil berdasarkan musyawarah untuk mencapai mufakat atau suara terbanyak dengan memperhatikan partisipasi dan hak-hak rakyat.
Dokumen tersebut membahas tentang penguatan kapasitas Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan tentang dasar hukum, fungsi, keanggotaan, hak dan kewajiban BPD serta hubungannya dengan pemerintah desa dan masyarakat dalam penyelenggaraan pemerintahan desa.
Dokumen tersebut membahas tentang susunan organisasi dan tata kerja pemerintahan desa yang mencakup ketentuan umum, struktur organisasi, tugas dan fungsi perangkat desa seperti sekretariat desa, pelaksana kewilayahan, dan pelaksana teknis."
Peraturan ini mengatur tentang pelaksanaan musyawarah desa di Indonesia. Musyawarah desa merupakan forum diskusi antara badan permusyawaratan desa, pemerintah desa, dan masyarakat untuk membahas hal-hal strategis di desa. Peraturan ini mengatur tata cara persiapan, pelaksanaan, dan tindak lanjut musyawarah desa serta hak dan kewajiban para pihak yang terlibat.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, kedudukan, fungsi, wewenang, hak, kewajiban, larangan, pemberhentian, rapat, aspirasi masyarakat, hubungan kerja, keuangan, dan peran Badan Permusyawaratan Desa di Kabupaten Bekasi secara singkat.
2. Kemendes - Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2024.pptxSuwantoSribhawono
Dokumen tersebut membahas tentang kondisi desa saat ini di Indonesia, kebijakan pemerintah terkait pembangunan desa, serta prioritas penggunaan Dana Desa pada tahun 2024 yang diantaranya adalah peningkatan kesejahteraan masyarakat desa.
1. Dokumen menjelaskan tentang lembaga-lembaga penting di desa seperti Pemerintah Desa, Badan Permusyawaratan Desa, Lembaga Adat, Lembaga Kemasyarakatan, Badan Kerjasama Antar Desa, dan Badan Usaha Milik Desa beserta tugas dan fungsinya masing-masing berdasarkan UU Nomor 6 Tahun 2014.
Materi Rencana Kerja Pemerintahan Desa (RKPDes)Eka Saputra
Proses penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKP Desa) meliputi (1) perencanaan pembangunan melalui musyawarah desa, (2) pembentukan tim penyusun, (3) pencermatan pagu indikatif dan program masuk desa, (4) pencermatan RPJM Desa, (5) penyusunan rancangan RKP Desa, (6) musyawarah membahas rancangan RKP Desa, dan (7) pengajuan daftar usulan
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang proses penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKPDes) yang berkualitas dengan memperhatikan aspirasi masyarakat dan rekomendasi dari capaian SDGs serta Indeks Desa Membangun.
2. Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dalam penyusunan RKPDes antara lain menghindari ego pemangku kepentingan, memahami rekomendasi data
Musyawarah Desa adalah forum diskusi antara unsur pemerintah desa, BPD, dan masyarakat untuk mengambil keputusan strategis terkait penataan desa, perencanaan, anggaran, kerjasama, dan aset desa. Keputusan diambil berdasarkan musyawarah untuk mencapai mufakat atau suara terbanyak dengan memperhatikan partisipasi dan hak-hak rakyat.
Dokumen tersebut membahas tentang penguatan kapasitas Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan tentang dasar hukum, fungsi, keanggotaan, hak dan kewajiban BPD serta hubungannya dengan pemerintah desa dan masyarakat dalam penyelenggaraan pemerintahan desa.
BPD memiliki peran penting dalam legislasi, penyaluran aspirasi masyarakat, dan pengawasan kinerja kepala desa. Tugas utama BPD adalah menggali, mengelola, dan menyalurkan aspirasi masyarakat serta membahas rancangan peraturan desa bersama kepala desa. BPD berhak mengawasi kepala desa dan mendapat biaya operasional, tetapi dilarang melakukan korupsi atau merugikan masyarakat.
Permendagri 110 tahun 2016 Tentang BPD.pptxharnawan
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Dokumen tersebut membahas tentang Badan Permusyawaratan Desa (BPD) mulai dari proses pembentukan, keanggotaan, fungsi, tugas, wewenang dan tanggung jawab BPD.
11 daftar kewenangan desa berdasarkan hak asal usul dan kewenangan lokal bers...aganers
Peraturan Bupati Ciamis ini mengatur tentang daftar kewenangan desa berdasarkan hak asal usul dan kewenangan lokal berskala desa di Kabupaten Ciamis. Dokumen ini menjelaskan ruang lingkup kewenangan desa, termasuk kewenangan berdasarkan hak asal usul, kriteria kewenangan lokal berskaka desa, dan contoh-contoh kewenangan lokal berskala desa.
Peraturan Daerah ini mengatur tentang Badan Permusyawaratan Desa (BPD) di Kabupaten Tolitoli. BPD bertugas menampung aspirasi masyarakat, membahas rancangan peraturan desa, dan mengawasi kinerja kepala desa. BPD mempunyai fungsi membahas peraturan desa dan menyalurkan aspirasi masyarakat. BPD berhak mengawasi pemerintahan desa dan mendapat dana operasional dari anggaran desa.
Peraturan Desa ini mengatur tentang penetapan kewenangan Desa Seboro berdasarkan hak asal usul dan kewenangan lokal berskala desa. Dokumen ini menjelaskan ruang lingkup, kriteria, dan daftar kewenangan desa yang terdiri dari kewenangan berdasarkan hak asal usul dan kewenangan lokal berskala desa. Dokumen ini juga mengatur tentang penyelenggaraan dan pembiayaan kewenangan desa.
Dokumen tersebut membahas mengenai kerangka hukum dan regulasi pengelolaan keuangan desa di Indonesia, mulai dari tingkat pemerintah pusat, provinsi, kabupaten/kota hingga desa. Dokumen ini juga menjelaskan struktur organisasi pengelolaan keuangan desa beserta tugas dan tanggung jawab masing-masing unsur organisasi serta prinsip-prinsip pengelolaan keuangan desa yang harus dilakukan secara transparan, akuntabel
Dokumen tersebut merupakan salinan Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Pemerintahan Desa. Dokumen tersebut mengatur tentang asas, tujuan, ruang lingkup, organisasi, kedudukan, tugas, wewenang, kewajiban dan hak Kepala Desa dan Perangkat Desa dalam menyelenggarakan pemerintahan di tingkat desa.
Dokumen tersebut merupakan salinan Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Pemerintahan Desa. Dokumen tersebut mengatur tentang asas, tujuan, ruang lingkup, organisasi, kedudukan, tugas, wewenang, kewajiban dan hak Kepala Desa dan Perangkat Desa dalam menyelenggarakan pemerintahan di tingkat desa.
OpenSID adalah sistem informasi desa yang dikembangkan oleh Lembaga Hukum Perkumpulan Desa Digital Terbuka untuk mendukung fungsi administrasi pemerintahan desa melalui berbagai modul seperti administrasi umum, kependudukan, keuangan, pembangunan, dan layanan publik. OpenSID memiliki fitur website desa, pengolah data administrasi, layanan mandiri, dan absensi pegawai untuk memudahkan pelayanan kepada masyarakat dan pengelolaan data des
Proposal ini merupakan draf rencana renovasi dan perluasan sarana Pondok Pesantren Husnul Khowatim untuk mengakomodasi peningkatan jumlah santri. Proposal ini mencakup latar belakang, tujuan, rencana kegiatan pembangunan seperti renovasi madrasah dan asrama santri, serta rincian anggaran untuk pembangunan madrasah.
Desa ini memperoleh berbagai penghargaan dan prestasi di tingkat kabupaten, provinsi, dan nasional dalam bidang pengelolaan BUMDes, program PKK, KB, serta dijadikan desa percontohan. Desa ini juga mendapat kesempatan kunjungan dari beberapa mentri dan kedutaan besar serta mendapat beasiswa ke Tiongkok.
Dokumen tersebut berisi visi, misi, tujuan dan sasaran Pemerintah Desa Biaung untuk periode 2018-2023. Visi utamanya adalah menciptakan Desa Biaung yang cerdas, aman, nyaman, tentram, indah dan berkeluarga. Misi antara lain meningkatkan pelayanan pemerintahan desa, meningkatkan sarana prasarana, dan memberdayakan masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan. Tujuan dan sasarannya meliputi pening
Dokumen tersebut membahas tentang keanggotaan BPD yang terdiri atas wakil dari penduduk desa yang dipilih melalui pemilihan umum setiap 5 tahun sekali, struktur kelembagaan BPD yang terdiri dari ketua, wakil ketua dan sekretaris, serta peraturan tata tertib BPD yang mengatur
Pemerintah Indonesia berencana mengembangkan industri pariwisata dengan membangun objek-objek wisata baru dan memperbaiki fasilitas yang ada. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia. Pemerintah berharap langkah ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja baru.
Dokumen tersebut membahas tentang pedoman pemberdayaan masyarakat dalam pencegahan COVID-19, mencakup pendataan kesehatan warga, pembagian tugas antara aparat desa dan masyarakat, serta cara penyampaian informasi tentang COVID-19 kepada masyarakat."
Dokumen tersebut memberikan ringkasan strategi dan kegiatan untuk mempercepat program Open Defecation Free (ODF) di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Strategi utama adalah menghentikan perilaku buang air besar sembarangan dan meningkatkan akses sanitasi melalui Gerakan Sanitasi Total Sa Sukabumi. Kegiatan kunci meliputi sosialisasi, pembangunan fasilitas sanitasi, verifikasi, dan deklarasi desa-desa ODF di Kabupaten S
Dokumen tersebut merupakan lampiran peraturan daerah tentang rencana tata ruang wilayah Kabupaten Cianjur tahun 2011-2031 yang mengatur ketentuan umum peraturan zonasi, struktur ruang wilayah yang terdiri dari sistem pusat kegiatan dan sistem jaringan prasarana, serta ketentuan prasarana dan sarana minimum di setiap zona.
Dokumen tersebut berisi matriks program utama rencana tata ruang kabupaten Cianjur tahun 2011-2031 yang mencakup pembangunan infrastruktur transportasi darat seperti jalan arteri, kolektor, dan lokal di berbagai kecamatan untuk mendukung struktur ruang dan sistem prasarana utama kabupaten.
Dokumen tersebut merupakan lampiran peraturan daerah Kabupaten Cianjur tentang rencana tata ruang wilayah 2011-2031. Dokumen tersebut menyajikan data luas wilayah, luas kawasan perkotaan, dan peruntukan lahan di 9 kecamatan di Kabupaten Cianjur. Juga disajikan perbandingan luas lahan peruntukan tata ruang eksisting dan yang direncanakan.
This document is the Takokak Subdistrict in Figures 2018 publication from the BPS-Statistics of Cianjur Regency. It contains tables of data on geography, government, population, employment, social welfare, housing, agriculture, and the economy of Takokak Subdistrict. The publication aims to improve data quality and completeness to meet the needs of data users and help with development planning in Cianjur Regency. Criticism and suggestions are welcomed to improve future publications.
This document is the Sukanagara Subdistrict in Figures 2018 publication from the BPS-Statistics of Cianjur Regency. It contains statistical tables on various topics related to Sukanagara Subdistrict, including geography, government, population, employment, education, social welfare, housing, environment, agriculture, and economy. The tables provide data by village and were obtained from secondary sources as well as routine surveys conducted by the BPS. The publication is intended to help complete development planning in Cianjur Regency by making relevant statistical data available.
This document is the 2018 publication of statistics for Sindangbarang Subdistrict in Cianjur Regency. It contains introductory text and tables of data on topics like geography, government, population, education, health, family planning, and more for the subdistrict and its villages. The publication aims to improve data quality and completeness to support development planning in Cianjur Regency.
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
2. 1. UU Nomor 6 tahun 2014 Tentang Desa
2. Peraturan Pemerintah nomor 43 tahun 2014 Tentang Perubahan atas
Undang Undang nomor 6 tahun 2014 tentang Desa
3. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 Tentang Perubahan atas
peraturan pemerintah nomor 43 tahun 2014 Tentang Perubahan atas
Undang Undang nomor 6 tahun 2014
4. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2019 Tentang Perubahan
kedua atas peraturan pemerintah nomor 43 tahun 2014 Tentang
Perubahan atas Undang Undang nomor 6 tahun 2014
5. Permendagri No. 84 Tahun 2015 ttg Susunan Organisasi dan tata Kerja
Pemerintah Desa
6. Pemendagri Nomor 110 Tahun 2016 tentang Badan Permusyawaratan
Desa (BPD)
7. Perbup Nomor 15 Tahun 2018 Tentang BPD
Dasar Hukum
3. Fungsi Badan Permusyawaratan Desa
(BPD)
Badan
Permusyawaratan
Desa (BPD)
Menetapkan
Peraturan Desa
bersama kepala
desa
Menampung
dan
menyalurkan
aspirasi desa
Mengawasi
Kinerja Kepala
Desa
4. 1. Menggali aspirasi masyarakat;
2. Menampung aspirasi masyarakat;
3. Mengelola aspirasi masyarakat;
4. Menyalurkan aspirasi masyarakat;
5. Menyelenggarakan musyawarah BPD;
6. Menyelenggarakan musyawarah Desa;
7. Membentuk panitia pemilihan Kepala Desa;
8. Menyelenggarakan musyawarah Desa khusus untuk
pemilihan Kepala Desa antarwaktu;
5. 9. Membahas dan menyepakati rancangan Peraturan
Desa bersama Kepala Desa;
10. Melaksanakan pengawasan terhadap kinerja
Kepala Desa;
11. Melakukan evaluasi laporan keterangan
penyelenggaraan Pemerintahan Desa;
12. Menciptakan hubungan kerja yang harmonis
dengan Pemerintah Desa dan lembaga Desa lainnya;
dan
13. Melaksanakan tugas lain yang diatur dalam
ketentuan Perturan Perundang-undangan
6. Penggalian aspirasi masyarakat dilaksanakan
berdasarkan keputusan musyawarah BPD yang
dituangkan dalam agenda kerja BPD dan dapat
dilakukan langsung kepada kelembagaan dan
masyarakat Desa termasuk kelompok masyarakat
miskin, masyarakat berkebutuhan khusus,
perempuan dan kelompok marjinal dengan
menggunakan panduan kegiatan yang sekurang-
kurangnya memuat maksud, tujuan, sasaran, waktu
dan uraian kegiatan dan hasilnya disampaikan dalam
musyawarah BPD.
7. Pelaksanaan kegiatan menampung aspirasi
masyarakat dilakukan di sekretariat BPD dan
diadministrasikan yang selanjutnya dan disampaikan
dalam musyawarah BPD.
8. BPD mengelola aspirasi masyarakat Desa melalui
pengadministrasian dan perumusan aspirasi
berdasarkan pembidangan yang meliputi bidang
pemerintahan, pembangunan, pembinaan
kemasyarakatan dan pemberdayaan masyarakat
Desa, Perumusan aspirasi dilakukan dengan cara
menganalisa dan merumuskan aspirasi masyarakat
Desa untuk disampaikan kepada Kepala Desa dalam
rangka mewujudkan tata kelola penyelenggaraan
pemerintahan yang baik bagi kesejahteraan
masyarakat Desa
9. BPD menyalurkan aspirasi masyarakat dalam bentuk
lisan dan atau tulisan dalam musyawarah BPD yang
dihadiri Kepala Desa seperti penyampaian aspirasi
melalui surat dalam rangka penyampaian masukan
bagi penyelenggaraan Pemerintahan Desa,
permintaan keterangan kepada Kepala Desa, atau
penyampaian rancangan Peraturan Desa yang
berasal dari usulan BPD.
10. Musyawarah BPD dilaksanakan dalam rangka
menghasilkan keputusan BPD terhadap hal-hal yang
bersifat strategis seperti musyawarah pembahasan
dan penyepakatan rancangan Peraturan Desa,
evaluasi laporan keterangan penyelenggaraan
Pemerintahan Desa, menetapkan peraturan tata
tertib BPD, dan usulan pemberhentian anggota BPD,
hasil musyawarah BPD ditetapkan dengan keputusan
BPD dan dilampiri notulen musyawarah yang dibuat
oleh sekretaris BPD
13. Pelaksanaan
Evaluasi
Capaian pelaksanaan penugasan dari
Pemerintah, Pemerintah Provinsi
Dan Pemerintah Kabupaten/Kota
Capaian ketaatan terhadap
pelaksanaan tugas sesuai peraturan
perundang-undangan;
Prestasi Kepala Desa
Capaian pelaksanaan RPJM Desa,
RKP Desa dan APBDesa
14. BPD melakukan evaluasi LKPPD paling lambat 10
(sepuluh) hari kerja sejak LKPPD diterima dan
berdasarkan hasil evaluasi sebagaimana
dimaksud, BPD dapat :
a. Membuat catatan tentang kinerja Kepala
Desa;
b. Meminta keterangan atau informasi;
c. Menyatakan pendapat; dan
d. Memberi masukan untuk penyiapan bahan
musyawarah Desa.
15. Dalam hal Kepala Desa tidak memenuhi permintaan
BPD untuk melaksanakan hasil evaluasi sebagaimana
dimaksud maka BPD tetap melanjutkan proses
penyelesaian evaluasi LKPPD dengan memberikan
catatan kinerja Kepala Desa.
dan Hasil Evaluasi LKPPD menjadi bagian dari
laporan kinerja BPD
16. Hak- Hak BPD :
Mengawasi dan meminta keterangan tentang
penyelenggaraan Pemerintahan Desa kepada Pemerintah
Desa;
Menyatakan pendapat atas penyelenggaraan Pemerintahan
Desa, pelaksanaan pembangunan Desa, pembinaan
kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa;
dan
Mendapatkan biaya operasional pelaksanaan tugas dan
fungsinya dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa
17. Kewajiban BPD :
a. memegang teguh dan mengamalkan Pancasila, melaksanakan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, serta
mempertahankan dan memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia dan Bhinneka Tunggal Ika;
b. melaksanakan kehidupan demokrasi yang berkeadilan gender dalam
penyelenggaraan Pemerintahan Desa;
c. mendahulukan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi,
kelompok, dan/atau golongan;
d. menghormati nilai sosial budaya dan adat istiadat masyarakat Desa;
e. menjaga norma dan etika dalam hubungan kerja dengan lembaga
Pemerintah Desa dan lembaga desa lainnya; dan
f. mengawal aspirasi masyarakat, menjaga kewibawaan dan kestabilan
penyelenggaraan Pemerintahan Desa serta mempelopori
penyelenggaraan Pemerintahan Desa berdasarkan tata kelola
pemerintahan yang baik.
18. Kewenangan BPD :
Mengadakan pertemuan dengan mayarakat untuk mendapatkan
aspirasi;
Menyampaikan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Desa secara
lisan dan tertulis;
Mengajukan rancangan Peraturan Desa yang menjadi kewenangannya;
Melaksanakan monitoring dan evaluasi kinerja Kepala Desa;
Meminta keterangan tentang penyelenggaraan Pemerintahan Desa
kepada Pemerintah Desa;
Menyatakan pendapat atas penyelenggaraan Pemerintahan Desa,
pelaksanaan pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan
pemberdayaan masyarakat Desa;
Mengawal aspirasi masyarakat, menjaga kewibawaan dan kestabilan
penyelenggaraan Pemerintahan Desa serta mempelopori
penyelenggaraan Pemerintahan Desa berdasarkan tata kelola
pemerintahan yang baik;
19. Menyusun peraturan tata tertib BPD;
Menyampaikan laporan hasil pengawasan yang bersifat insidentil
kepada Bupati/Wali kota melalui Camat;
Menyusun dan menyampaikan usulan rencana biaya operasional
BPD secara tertulis kepada Kepala Desa untuk dialokasikan dalam
Rancangan Anggaran dan Pendapatan Belanja Desa;
Mengelola biaya operasional BPD;
Mengusulkan pembentukan Forum Komunikasi Antar Kelembagaan
Desa kepada Kepala Desa; dan
Melakukan kunjungan kepada masyarakat dalam rangka monitoring
dan evaluasi penyelenggaraan Pemerintahan Desa.
20. Tugas dan Fungsi BPD akan disampaikan dengan
bentuk Laporan kinerja BPD paling lama 4 (empat)
bulan setelah selesai tahun anggaran.
Laporan kinerja BPD sebagaimana dimaksud diatas
dilaporkan secara tertulis kepada Bupati/Wali kota
melalui Camat serta disampaikan kepada Kepala
Desa dan forum musyawarah Desa secara tertulis
dan atau lisan sebagai wujud dari
pertanggungjawaban pelaksanaan tugas BPD
kepada masyarakat Desa.