Dokumen tersebut membahas tentang pengertian hadis, jenis-jenis hadis berdasarkan sanad dan jumlah penutur, tingkat keaslian hadis, syarat agar hadis dikatakan shahih, serta perawi-perawi hadis yang shahih. Hadis secara umum merujuk pada perkataan atau percakapan Nabi Muhammad SAW, dan dokumen menjelaskan berbagai kategori dan syarat agar suatu hadis dapat dianggap sah.

1. ASSALAMUALAIKUM WR.WB
NAMA :HAJRIANI HAREFA
NIM:0103193069
JURUSAN :PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM
FAKULTAS :DAKWAH & KOMUNIKASI
KELAS :PMI SM I-B FDK UINSU 2019
M.KULIAH :ILMU HADIS
DOSEN PEMBIMBING :H.M.IQBAL ABD.MUIN LC,MA

2.  Istilah hadits pada dasarnya berasal dari b.arab yaitu
dari kata “AL-HADITS” yang artinya adalah
perkataan,percakapan,ataupun berbicara. Jika di
arikan dari kata dasarnya,maka pengertian hadits
adalah setiap tulisan yang berasal dari perkataan
ataupun percakapan rasulullah muhammad saw.
PENGERTIAN HADITS

3.  Berdasarkan keutuhan rantai sanad,hadits ini di golongkan ke dalam 6 jenis
yaitu:
 Hadis mursal :merupakan hadis yang penutur satunya tidak jumpa secara
langsung.
 Hadis munqathi’ :merupakan hadis yang putus pada salah satu atau pun dua
penutur.
 -Hadis mu’dlal :merupakan hadis yang terputus pada dua generasi penutur
secara berturut-turut.
 Hadis mu’allaq :merupakan hadis yang terputus sebanyak lima
penutur,dimulai dari penutur pertama secara berturut-turut.
 Hadis mudallas :merupakan hadis yang tidak tegas disampaikan secara
langsung kepada penutur.
 Hadis muslad :merupakan hadis yang penutur nya paling jelas dan tidak
terpotong sama sekali.
Jenis-jenis hadits

4.  Berdasarkan jumlah penutur,hadits ini di golongkan
ke dalam 2 jenis :
 -Hadis mutawattir :merupakan hadis yang
diriwayatkan oleh sekelompok orang yang sudah
sepakat untuk saling mempercayai.
 -Hadis ahad :merupakan hadis yang diriwayatkan oleh
sekelompok orang yang belum mencapai tingkatan
mutawatir.

5.  Berdasarkan tingkat keaslian hadis. Hadis ini di golongkan ke dalam
4 macam hadis :
 -Hadis shahih :merupakan hadis yang sanadnya bersambung,paling
diakui tingkat keasliannya dan paling banyak di terima oleh
kelompok utama.
 -Hadis hasan :merupakan hadis yang sanadnya bersambung,namun
diriwayatkan oleh rawi yang tidak sempurna ingatannya.
 -Hadis dhaif :merupakan hadis yang sanadnya tidak bersambung
ataupun diriwayatkan oelh rawi yang tidak kuat ingatannyatidak
adil.
 -Hadis madlul’ :merupakan hadis yang dicurgai palsu atau oun
karangan manusia.

6.  -Sanadnya bersambung :yaitu setiap rangkaian perawi dalam sanad tersebut
memiliki hubungan guru dengan murid.
 -Tidak ada syaz :yaitu periwayatan seorang perawi tsiqah yang bertolak
belakang denga periwayatan perawi yang lebih tsiqah darinya.
 -Tidak ada illat :yaitu tidak cacat yang terdapat dalam sebuah kesalahan
yang tidak sengaja.
 -Perawinya adil :yaitu orang yang senantiasa menjauhkan diri dari perbuatan
dosa atau yang mengikuti hawa nafsunya.
 -Perawinya dhabit :yaitu terdapat 2 jenis, dhabit shadr adalah ukuran kuat
hafalannya adalah ia yakin akan ada apa yang dia ingat dan apabila di minta
untuk menyebutkan dia tidak butuh bantuan seperti buku sedangkan dhabit
kitab adalah tulisan yang benar-benar dijaga oleh penulis dan itu ditulis
langsung dari asalnya.
Syarat-syarat agar hadis bisa
dikatakan shahih

7.  -Imam bukhari (194-254 H / 773-835 M)
 -Imam muslim (204-261 H / 783-840 M)
 -Imam abu dawud (202-275 H / 817-889 M)
 -Imam tarmidzi (209-279 H / 824-892 M)
 -Imam an nasa’i (215-303 H / 830-915 M)
 -Imam ibnu majah (209-273 H / 824-887 M)
 -Imam ahmad (164-241 H / 780-855 M)
Perawi yang shahih

8. SEKIAN DAN TERIMAKASIH
WASSALAMUALAIKUM WR.WB