SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
KELOMPOK 6
M.ALWI ALDIAN PURBA (18103050025)
RIZKI GUNAWAN (181030500..
HADIS MAUDHU’
PENGERTIAN HADIS MAUDU’
Pengertian hadis maudhu’ secara kebahasaan mempunyai hubungan kesinambungan cakupan makna dan
sasaran antara pengertian keadaannya.
1. Al-hiththah berarti bahwa hadis maudhu’ adalah hadis yang terbuang dan terlempar dari
kebahasaan yang tidak memiliki dasar sama sekali untuk diangkat sebagai landasan hujjah.
2. Al-isqath berarti bahwa hadis maudhu adalah hadis yang gugur, tidak boleh diangkat sebagai
dasar istidal.
3. Al-islaq berarti bahwa hadis maudhu’ adalah hadis yang ditempelkan (diklaimkan) kepada Nabi
Muhammad agar dianggap berasal dari Nabi, padahal bukan berasal dari Nabi.
4. Al-ikhtilaq berarti bahwa hadis maudhu’ adalah hadis yang dibuat-buat sebagai ucapan,
perbuatan atau ketetapan yang berasal dari Nabi, padahal bukan berasal dari Nabi.
Pengertian hadis maudhu’ secara istilah
Jadi hadis maudhu’ itu adalah bukan hadis yang bersumber dari Rasul, akan tetapi suatu perkataan
atau perbuatan seseorang atau pihak-pihak tertentu dengan suatu alasan kemudian dinisbatkan kepada
Rasul. Untuk hadis palsu, ulama biasanya menyebutnya dengan istilah hadis maudhu', hadis munkar, hadis
bathil, dan yang semacamnya
FAKTOR TERJADINYA HADIS MAUDU’
• Faktorpolitik
Perpecahan umat Islam yang diakibakan politik yang terjadi pada masa khalifah ’Al bin Abi Thalib besar sekali
pengaruhnya terhadap perpecahan umat kedalam beberapa golongan dan kemudian muncul hadist palsu. Masing-
masing kelompok berusaha mencari dalilnya kedalam Al-Qur;an dan Hadist(Sunnah) untuk mengunggulkan
kelompok mereka masing-masing. Dan jika tidak menemukan dalilnya, Maka disini lah Hadist palsu mulai
berkembang yang mereka dasarkan atas perkataan Rasul. Dan Hadist palsu yang pertama tentang keunggulan
seseorang dan kelompoknya.
Menurut Ibnu Abi Al-Haddad dalam ’Syarah Nahj Al-balaghah’. Bahwa yang pertama-tama membuat hadist palsu
dalah golongan syi’ah.
• Usaha Kaum Zindik( Musuh Islam)
Setelah islam meruntuhkan dua negara adikuasa yakni kerajaan Romawi dan Persia. Islam tersebar ke segala
penjuru dunia, sementara musuh-musuh islam tidak mampu melawannya secara terang-terangan, maka mereka
meracuni islam melalui ajarannya dengan memasukkan beberapa hadits maudhu’ kedalamnya yang dilakukan oleh
kaum zindiq. Hal ini dilakukan karena agar umat islam lari daripadanya dan agar mereka melihat bahwa ajaran islam
itu menjijikkan.
‫ة‬َ‫ق‬ َ‫د‬َ‫ص‬ ِ‫ل‬ْ‫ي‬ِ‫م‬َ‫ج‬ْ‫ال‬ ِ‫ه‬ْ‫ج‬ َ‫لو‬ْ‫ا‬ ‫ى‬َ‫ل‬ِ‫ا‬ ُ‫ر‬َ‫ظ‬َّ‫ن‬‫ل‬َ‫ا‬
Artinya: “Melihat wajah cantik termaksud Ibadah”
• Perbedaan Ras dan Fanatik Golongan
Mereka ingin membuat hadist palsu (Maudhu’) karena didorong oleh sikap ego dan fanatik buta serta
ingin menonjolkan seseorang, bangsa, kelompok atau yang lainnya. Golongan Al-Syu’ubiyah yang fanatik
terhadap bahasa persiamengatakan yang Artinya:
” Apabila Allah murka, maka Dia menurunkan Wahyu dengan bahasa Arab dan apabilah senang maka
akan menurunkannya dengan bahasa Persia”
Untuk mengimbangi hadits maudhu’ di atas muncullah dari lawannya yang fanatik bahasa Arab:
ُ‫ة‬َ‫ي‬ِ‫ب‬ َ‫ر‬َ‫ع‬‫ال‬ ِ‫ة‬َّ‫ن‬َ‫ج‬‫ال‬ ِ‫ل‬ْ‫ه‬َ‫أ‬ ‫م‬َ‫ال‬َ‫ك‬‫و‬ ُ‫ة‬َّ‫ي‬َ‫س‬ ِ‫ار‬َ‫ف‬‫ال‬ ِ ‫ه‬
‫لّلا‬ ‫ي‬َ‫ل‬ِ‫ا‬ ِ‫م‬َ‫ال‬َ‫ك‬ُ‫ل‬‫ا‬ ُ‫َض‬‫غ‬ْ‫ب‬َ‫أ‬
ِ
Artinya :”Bahasa yang paling dimurkai Allah swt adalah bahasa Persia dan bahasa penghuni surga
adalah bahasa Arab”.
• Mendekatkan dengan kebodohan
Banyak para ulama yang membuat hadits palsu dengan dan bahkan mengira usahanya itu benar dan
merupakan upaya mendekatkan diri kepada Allah serta menjunjung tinggih Agamanya.
• Menjilat penguasa
Mendekati penguasa dengan cara membuat hadits palsu yang sesuai dengan apa yang di lakukannya
untuk mencari legalitas, bahwa ungkapan itu hadits Rasulullah saw.
• Perbedaan dalam madzhab
Munculnya Hadits-hadist palsu dalam masalah fiqih dan ilmu kalam ini berasal dari para pengikut
Mazhab. Mereka berani melakukan pemalsuan Hadits karena didorong sifat fanatik dan ingi menguatkan
mazhabnya masing-masing. Diantara hadits-hadits palsu tentang masalah ini adalah:
“Siapa yang mengangkat kedua tanggannya dalam shalat, maka shalatnya tidak sah.”
“Jibril menjadi imamku dalam shalat di ka’ba, ia(jibril) membaca basmalah dengan nyaring.”
• Keinginan mearik minat para pendengar dengan kisah kisah pengajaran dan hikayat-hikayat yang
menarik.
• USAHA ULAMA DALAM MEMINIMALISIR HADIS MAUDHU’
• Memelihara sanad hadits
Muhammad bin Sirin mengatakan:”Para ulama semula tidak bertanya tentang sanad sunnah”. Tetapi
setelah pemalsuan hadits, mereka pun berkata kepada yang meriwayatkannya: Sebutkan kepada kami para
perawinya. Maka mereka memang ahli sunnah yang diambil haditsnya dan dilihat ahli bid’ah tidak di ambil
ahli haditsnya.
• Meningkatkan kesungguhan penelitian
Jika hadits mereka terima itu meragukan atau datang bukan dari sahabat yang langsung terlibat dalam
permasalahan hadits, segera mereka mengadakan rihlah(perjalanan) sekalipun dalam jarak jauh untuk
mengecek kebenarannya kepada para sahabat senior atau yang terlibat dalam kejadian hadits.
• Mengisolir para pendusta hadits .
Para ulama berhati-hati dalam menerima dan meriwayatkan hadits. Orang-orang yang dikenal sebagai
pendusta hadits dijauhi dan masyarakat pun dijauhkan dari padanya. Semua ahli ilmu juga menyampaikan
hadits-hadits maudhu’ dan pembuatnya itu kepada murid-muridnya, agar mereka menjauhi dan tidak
meriwayatkan hadits dari padanya.
• Menerangkan keadaan para perawi
Dalam membasmi hadits maudhu’ para ahli hadits berusaha menelusuri
sejarah kehidupan baik mulai dari lahir hangga wafat ataupun dari segi sifat-sifat
para perawi hadits.
• Memberikan kaidah-kaidah hadits
Para ulama meletakkan dasar-dasar atau kaidah-kaidah secara metodologis
tentang penelitian hadits untuk menganalisa otensitasnya, sehingga dapat
diketahui mana yang shahih, hasan, dha’if dan maudhu’.
TQ YOUR PERHATIAN

More Related Content

Similar to Kelompok 6.pptx

10. hadits maudlu, pengertian, faktor dan keriteria
10. hadits maudlu, pengertian, faktor dan keriteria10. hadits maudlu, pengertian, faktor dan keriteria
10. hadits maudlu, pengertian, faktor dan keriteriaFakhri Cool
 
penjelasan terhadap fahaman syiah 
penjelasan terhadap fahaman syiah penjelasan terhadap fahaman syiah 
penjelasan terhadap fahaman syiah R&R Darulkautsar
 
Ulumul_Hadits_Bag_1_pptx.pptx
Ulumul_Hadits_Bag_1_pptx.pptxUlumul_Hadits_Bag_1_pptx.pptx
Ulumul_Hadits_Bag_1_pptx.pptxfiqihazhari
 
Makalah ilmu tentang para rawi fix
Makalah ilmu tentang para rawi   fixMakalah ilmu tentang para rawi   fix
Makalah ilmu tentang para rawi fixKinza_com
 
Islam ditinjau dari aspek teologi
Islam ditinjau dari aspek teologiIslam ditinjau dari aspek teologi
Islam ditinjau dari aspek teologiFarid Okley
 
HADIST_MAUDU_kel.pptx
HADIST_MAUDU_kel.pptxHADIST_MAUDU_kel.pptx
HADIST_MAUDU_kel.pptxAlMawardi5
 
Resume aika @@@@@
Resume aika @@@@@Resume aika @@@@@
Resume aika @@@@@rama Donna
 
Kepemimpinan kristiani
Kepemimpinan kristianiKepemimpinan kristiani
Kepemimpinan kristianiDodiHarianto2
 
Said Hawwa - Jundullah (ringkasan)
Said Hawwa - Jundullah (ringkasan)Said Hawwa - Jundullah (ringkasan)
Said Hawwa - Jundullah (ringkasan)Nurul Ashwad
 
Mengenal Teologi Murjiah
Mengenal Teologi Murjiah Mengenal Teologi Murjiah
Mengenal Teologi Murjiah Islamic Studies
 
Kemunculan aliran aliran akidah
Kemunculan aliran aliran akidahKemunculan aliran aliran akidah
Kemunculan aliran aliran akidahakhmal ali
 
Hadist maudu' intan dan melda
Hadist maudu' intan dan meldaHadist maudu' intan dan melda
Hadist maudu' intan dan meldaYunus Muzakki
 
Menyingkap Mitos Wahhabi
Menyingkap Mitos WahhabiMenyingkap Mitos Wahhabi
Menyingkap Mitos WahhabiMawar'99
 
Kassim Ahmad: Anti Hadis
Kassim Ahmad: Anti HadisKassim Ahmad: Anti Hadis
Kassim Ahmad: Anti HadisSyahrilzwanSait
 
Tauhid Dan Ilmu Kalam.pptx
Tauhid Dan Ilmu Kalam.pptxTauhid Dan Ilmu Kalam.pptx
Tauhid Dan Ilmu Kalam.pptxYoga495659
 
Syarifudin ambon, dakwah cegah radikalisme
Syarifudin ambon, dakwah cegah radikalismeSyarifudin ambon, dakwah cegah radikalisme
Syarifudin ambon, dakwah cegah radikalismeSyarifudin Amq
 
Syarifudin, Dakwah cegah radikalisme
Syarifudin, Dakwah cegah radikalismeSyarifudin, Dakwah cegah radikalisme
Syarifudin, Dakwah cegah radikalismeSyarifudin Amq
 

Similar to Kelompok 6.pptx (20)

10. hadits maudlu, pengertian, faktor dan keriteria
10. hadits maudlu, pengertian, faktor dan keriteria10. hadits maudlu, pengertian, faktor dan keriteria
10. hadits maudlu, pengertian, faktor dan keriteria
 
penjelasan terhadap fahaman syiah 
penjelasan terhadap fahaman syiah penjelasan terhadap fahaman syiah 
penjelasan terhadap fahaman syiah 
 
Ulumul_Hadits_Bag_1_pptx.pptx
Ulumul_Hadits_Bag_1_pptx.pptxUlumul_Hadits_Bag_1_pptx.pptx
Ulumul_Hadits_Bag_1_pptx.pptx
 
Makalah ilmu tentang para rawi fix
Makalah ilmu tentang para rawi   fixMakalah ilmu tentang para rawi   fix
Makalah ilmu tentang para rawi fix
 
Islam ditinjau dari aspek teologi
Islam ditinjau dari aspek teologiIslam ditinjau dari aspek teologi
Islam ditinjau dari aspek teologi
 
HADIST_MAUDU_kel.pptx
HADIST_MAUDU_kel.pptxHADIST_MAUDU_kel.pptx
HADIST_MAUDU_kel.pptx
 
Resume aika @@@@@
Resume aika @@@@@Resume aika @@@@@
Resume aika @@@@@
 
Kepemimpinan kristiani
Kepemimpinan kristianiKepemimpinan kristiani
Kepemimpinan kristiani
 
Said Hawwa - Jundullah (ringkasan)
Said Hawwa - Jundullah (ringkasan)Said Hawwa - Jundullah (ringkasan)
Said Hawwa - Jundullah (ringkasan)
 
Mengenal Teologi Murjiah
Mengenal Teologi Murjiah Mengenal Teologi Murjiah
Mengenal Teologi Murjiah
 
Kemunculan aliran aliran akidah
Kemunculan aliran aliran akidahKemunculan aliran aliran akidah
Kemunculan aliran aliran akidah
 
Hadist
HadistHadist
Hadist
 
Hadist maudu' intan dan melda
Hadist maudu' intan dan meldaHadist maudu' intan dan melda
Hadist maudu' intan dan melda
 
Menyingkap Mitos Wahhabi
Menyingkap Mitos WahhabiMenyingkap Mitos Wahhabi
Menyingkap Mitos Wahhabi
 
Modul 9 kb 1
Modul 9 kb 1Modul 9 kb 1
Modul 9 kb 1
 
Kassim Ahmad: Anti Hadis
Kassim Ahmad: Anti HadisKassim Ahmad: Anti Hadis
Kassim Ahmad: Anti Hadis
 
Tugas ulumul hadits
Tugas ulumul haditsTugas ulumul hadits
Tugas ulumul hadits
 
Tauhid Dan Ilmu Kalam.pptx
Tauhid Dan Ilmu Kalam.pptxTauhid Dan Ilmu Kalam.pptx
Tauhid Dan Ilmu Kalam.pptx
 
Syarifudin ambon, dakwah cegah radikalisme
Syarifudin ambon, dakwah cegah radikalismeSyarifudin ambon, dakwah cegah radikalisme
Syarifudin ambon, dakwah cegah radikalisme
 
Syarifudin, Dakwah cegah radikalisme
Syarifudin, Dakwah cegah radikalismeSyarifudin, Dakwah cegah radikalisme
Syarifudin, Dakwah cegah radikalisme
 

Recently uploaded

pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptpembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptJhonatanMuram
 
file power point Hukum acara PERDATA.pdf
file power point Hukum acara PERDATA.pdffile power point Hukum acara PERDATA.pdf
file power point Hukum acara PERDATA.pdfAgungIstri3
 
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanSosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanIqbaalKamalludin1
 
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptxKel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptxFeniannisa
 
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptEtika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptAlMaliki1
 
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptxBPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptxendang nainggolan
 
MAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptx
MAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptxMAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptx
MAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptxadesofyanelabqory
 
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxKelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxbinsar17
 
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaLuqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaIndra Wardhana
 
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptxSistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptxFucekBoy5
 
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxPengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxEkoPriadi3
 
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptxYudisHaqqiPrasetya
 

Recently uploaded (12)

pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptpembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
 
file power point Hukum acara PERDATA.pdf
file power point Hukum acara PERDATA.pdffile power point Hukum acara PERDATA.pdf
file power point Hukum acara PERDATA.pdf
 
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanSosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
 
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptxKel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
 
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptEtika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
 
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptxBPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
 
MAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptx
MAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptxMAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptx
MAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptx
 
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxKelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
 
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaLuqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
 
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptxSistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
 
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxPengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
 
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
 

Kelompok 6.pptx

  • 1. KELOMPOK 6 M.ALWI ALDIAN PURBA (18103050025) RIZKI GUNAWAN (181030500.. HADIS MAUDHU’
  • 3. Pengertian hadis maudhu’ secara kebahasaan mempunyai hubungan kesinambungan cakupan makna dan sasaran antara pengertian keadaannya. 1. Al-hiththah berarti bahwa hadis maudhu’ adalah hadis yang terbuang dan terlempar dari kebahasaan yang tidak memiliki dasar sama sekali untuk diangkat sebagai landasan hujjah. 2. Al-isqath berarti bahwa hadis maudhu adalah hadis yang gugur, tidak boleh diangkat sebagai dasar istidal. 3. Al-islaq berarti bahwa hadis maudhu’ adalah hadis yang ditempelkan (diklaimkan) kepada Nabi Muhammad agar dianggap berasal dari Nabi, padahal bukan berasal dari Nabi. 4. Al-ikhtilaq berarti bahwa hadis maudhu’ adalah hadis yang dibuat-buat sebagai ucapan, perbuatan atau ketetapan yang berasal dari Nabi, padahal bukan berasal dari Nabi. Pengertian hadis maudhu’ secara istilah Jadi hadis maudhu’ itu adalah bukan hadis yang bersumber dari Rasul, akan tetapi suatu perkataan atau perbuatan seseorang atau pihak-pihak tertentu dengan suatu alasan kemudian dinisbatkan kepada Rasul. Untuk hadis palsu, ulama biasanya menyebutnya dengan istilah hadis maudhu', hadis munkar, hadis bathil, dan yang semacamnya
  • 5. • Faktorpolitik Perpecahan umat Islam yang diakibakan politik yang terjadi pada masa khalifah ’Al bin Abi Thalib besar sekali pengaruhnya terhadap perpecahan umat kedalam beberapa golongan dan kemudian muncul hadist palsu. Masing- masing kelompok berusaha mencari dalilnya kedalam Al-Qur;an dan Hadist(Sunnah) untuk mengunggulkan kelompok mereka masing-masing. Dan jika tidak menemukan dalilnya, Maka disini lah Hadist palsu mulai berkembang yang mereka dasarkan atas perkataan Rasul. Dan Hadist palsu yang pertama tentang keunggulan seseorang dan kelompoknya. Menurut Ibnu Abi Al-Haddad dalam ’Syarah Nahj Al-balaghah’. Bahwa yang pertama-tama membuat hadist palsu dalah golongan syi’ah. • Usaha Kaum Zindik( Musuh Islam) Setelah islam meruntuhkan dua negara adikuasa yakni kerajaan Romawi dan Persia. Islam tersebar ke segala penjuru dunia, sementara musuh-musuh islam tidak mampu melawannya secara terang-terangan, maka mereka meracuni islam melalui ajarannya dengan memasukkan beberapa hadits maudhu’ kedalamnya yang dilakukan oleh kaum zindiq. Hal ini dilakukan karena agar umat islam lari daripadanya dan agar mereka melihat bahwa ajaran islam itu menjijikkan. ‫ة‬َ‫ق‬ َ‫د‬َ‫ص‬ ِ‫ل‬ْ‫ي‬ِ‫م‬َ‫ج‬ْ‫ال‬ ِ‫ه‬ْ‫ج‬ َ‫لو‬ْ‫ا‬ ‫ى‬َ‫ل‬ِ‫ا‬ ُ‫ر‬َ‫ظ‬َّ‫ن‬‫ل‬َ‫ا‬ Artinya: “Melihat wajah cantik termaksud Ibadah”
  • 6. • Perbedaan Ras dan Fanatik Golongan Mereka ingin membuat hadist palsu (Maudhu’) karena didorong oleh sikap ego dan fanatik buta serta ingin menonjolkan seseorang, bangsa, kelompok atau yang lainnya. Golongan Al-Syu’ubiyah yang fanatik terhadap bahasa persiamengatakan yang Artinya: ” Apabila Allah murka, maka Dia menurunkan Wahyu dengan bahasa Arab dan apabilah senang maka akan menurunkannya dengan bahasa Persia” Untuk mengimbangi hadits maudhu’ di atas muncullah dari lawannya yang fanatik bahasa Arab: ُ‫ة‬َ‫ي‬ِ‫ب‬ َ‫ر‬َ‫ع‬‫ال‬ ِ‫ة‬َّ‫ن‬َ‫ج‬‫ال‬ ِ‫ل‬ْ‫ه‬َ‫أ‬ ‫م‬َ‫ال‬َ‫ك‬‫و‬ ُ‫ة‬َّ‫ي‬َ‫س‬ ِ‫ار‬َ‫ف‬‫ال‬ ِ ‫ه‬ ‫لّلا‬ ‫ي‬َ‫ل‬ِ‫ا‬ ِ‫م‬َ‫ال‬َ‫ك‬ُ‫ل‬‫ا‬ ُ‫َض‬‫غ‬ْ‫ب‬َ‫أ‬ ِ Artinya :”Bahasa yang paling dimurkai Allah swt adalah bahasa Persia dan bahasa penghuni surga adalah bahasa Arab”. • Mendekatkan dengan kebodohan Banyak para ulama yang membuat hadits palsu dengan dan bahkan mengira usahanya itu benar dan merupakan upaya mendekatkan diri kepada Allah serta menjunjung tinggih Agamanya.
  • 7. • Menjilat penguasa Mendekati penguasa dengan cara membuat hadits palsu yang sesuai dengan apa yang di lakukannya untuk mencari legalitas, bahwa ungkapan itu hadits Rasulullah saw. • Perbedaan dalam madzhab Munculnya Hadits-hadist palsu dalam masalah fiqih dan ilmu kalam ini berasal dari para pengikut Mazhab. Mereka berani melakukan pemalsuan Hadits karena didorong sifat fanatik dan ingi menguatkan mazhabnya masing-masing. Diantara hadits-hadits palsu tentang masalah ini adalah: “Siapa yang mengangkat kedua tanggannya dalam shalat, maka shalatnya tidak sah.” “Jibril menjadi imamku dalam shalat di ka’ba, ia(jibril) membaca basmalah dengan nyaring.” • Keinginan mearik minat para pendengar dengan kisah kisah pengajaran dan hikayat-hikayat yang menarik.
  • 8. • USAHA ULAMA DALAM MEMINIMALISIR HADIS MAUDHU’
  • 9. • Memelihara sanad hadits Muhammad bin Sirin mengatakan:”Para ulama semula tidak bertanya tentang sanad sunnah”. Tetapi setelah pemalsuan hadits, mereka pun berkata kepada yang meriwayatkannya: Sebutkan kepada kami para perawinya. Maka mereka memang ahli sunnah yang diambil haditsnya dan dilihat ahli bid’ah tidak di ambil ahli haditsnya. • Meningkatkan kesungguhan penelitian Jika hadits mereka terima itu meragukan atau datang bukan dari sahabat yang langsung terlibat dalam permasalahan hadits, segera mereka mengadakan rihlah(perjalanan) sekalipun dalam jarak jauh untuk mengecek kebenarannya kepada para sahabat senior atau yang terlibat dalam kejadian hadits. • Mengisolir para pendusta hadits . Para ulama berhati-hati dalam menerima dan meriwayatkan hadits. Orang-orang yang dikenal sebagai pendusta hadits dijauhi dan masyarakat pun dijauhkan dari padanya. Semua ahli ilmu juga menyampaikan hadits-hadits maudhu’ dan pembuatnya itu kepada murid-muridnya, agar mereka menjauhi dan tidak meriwayatkan hadits dari padanya.
  • 10. • Menerangkan keadaan para perawi Dalam membasmi hadits maudhu’ para ahli hadits berusaha menelusuri sejarah kehidupan baik mulai dari lahir hangga wafat ataupun dari segi sifat-sifat para perawi hadits. • Memberikan kaidah-kaidah hadits Para ulama meletakkan dasar-dasar atau kaidah-kaidah secara metodologis tentang penelitian hadits untuk menganalisa otensitasnya, sehingga dapat diketahui mana yang shahih, hasan, dha’if dan maudhu’.