Dokumen tersebut membahas tentang pandangan Islam terhadap transgender dan operasi pergantian kelamin. Islam hanya mengakui dua jenis kelamin, laki-laki dan perempuan. Operasi pergantian kelamin dilarang kecuali untuk memperbaiki kelainan pada kelamin sejak lahir. Bagi yang mengalami kelamin ganda, boleh dioperasi untuk memilih salah satu kelamin.
1. Aliza Camellia XI IA 6 / 02
Dinda Fariesta Nugraha XI IA 6 / 06
Kurnia Ramadhani Yusuf XI IA 6 / 15
Muhammad Reza Pahlawan XI IA 6/22
2. Apakah Transgender Itu?
Pada hakikatnya, masalah kebingungan jenis kelamin
atau yang lazim disebut juga sebagai gejala
transseksualisme ataupun transgender merupakan
suatu gejala ketidakpuasan seseorang karena merasa
tidak adanya kecocokan antara bentuk fisik dan
kelamin dengan kejiwaan ataupun adanya
ketidakpuasan dengan alat kelamin yang dimilikinya.
Ekspresinya bisa dalam bentuk dandanan, make up,
gaya dan tingkah laku, bahkan sampai kepada operasi
penggantian kelamin (Sex Reassignment Surgery).
3. Bagaimana Islam Memandang Transgender &
Operasi Ganti Kelamin?
Pada dasarnya Allah menciptakan manusia ini
dalam dua jenis saja, yaitu laki-laki dan
perempuan, sebagaimana firman Allah swt:
وَأَنَّهُ خَلَقَ الزَّوْجَيْنِ الذَّكَرَ وَالْْنُثَ
”Dan Dia (Allah) menciptakan dua pasang dari
dua jenis laki-laki dan perempuan.“ (Qs An
Najm : 45)
4. Lanjutan…
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُم من ذَكَرٍ وَ أنُثَى
“Wahai manusia Kami menciptakan kamu
yang terdiri dari laki-laki dan perempuan.“ (Qs
Al Hujurat : 13)
Kedua ayat di atas, dan ayat-ayat lainnya
menunjukkan bahwa manusia di dunia ini
hanya terdiri dari dua jenis saja, laki-laki dan
perempuan, dan tidak ada jenis lainnya.
5. Hukum Transgender
1. Masalah seseorang yang lahir dalam kondisi normal
dan sempurna organ kelaminnya yaitu penis (dzakar)
bagi laki-laki dan vagina (farj) bagi perempuan yang
dilengkapi dengan rahim dan ovarium tidak dibolehkan
dan diharamkan oleh syariat Islam untuk melakukan
operasi kelamin. Para ulama fiqih mendasarkan
ketetapan hukum tersebut pada dalil-dalil yaitu: (1)
firman Allah Swt dalam surat Al-Hujurat ayat 13.(2)
firman Allah Swt dalam surat an-Nisa’ ayat 119. (3)
Hadits Nabi saw.: “Allah mengutuk laki-laki yang
menyerupai wanita dan wanita yang menyerupai laki-laki.”
(HR. Ahmad).
6. 2. Operasi kelamin yang bersifat tashih atau takmil
(perbaikan atau penyempurnaan) dan bukan
penggantian jenis kelamin menurut para ulama
diperbolehkan secara hukum syariat. Jika kelamin
seseorang tidak memiliki lubang yang berfungsi
untuk mengeluarkan air seni dan mani baik penis
maupun vagina, maka operasi untuk memperbaiki
atau menyempurnakannya dibolehkan bahkan
dianjurkan sehingga menjadi kelamin yang normal
karena kelainan seperti ini merupakan suatu
penyakit yang harus diobati.
7. 3. Apabila seseorang mempunyai alat kelamin ganda,
yaitu mempunyai penis dan juga vagina, maka
untuk memperjelas dan memfungsikan secara
optimal dan definitif salah satu alat kelaminnya, ia
boleh melakukan operasi untuk ‘mematikan’ dan
menghilangkan salah satu alat kelaminnya. Hal ini
terdapat pada Q.S. Ar-Rum:30
8. 1. Apabila penggantian kelamin dilakukan oleh
seseorang dengan tujuan tabdil dan taghyir
(mengubah-ubah ciptaan Allah), maka
identitasnya sama dengan sebelum operasi
dan tidak berubah dari segi hukum.
9. 2. Sementara operasi kelamin yang dilakukan
pada seorang yang mengalami kelainan
kelamin (misalnya berkelamin ganda)
dengan tujuan tashih atau takmil
(perbaikan atau penyempurnaan) dan
sesuai dengan hukum akan membuat
identitas dan status hukum orang tersebut
menjadi jelas.
10. SOLUSI
Mensyukuri apa yang telah diberikan Allah
SWT
Berperilaku sesuai kodratnya
11. KESIMPULAN
Memang dalam Islam dikenal istilah khuntsa, atau
hermaphrodit, yakni orang yang mempunyai kelamin
ganda. Mereka memang diakui dalam fiqih Islam. Namun
ini sama sekali berbeda dengan transgender, karena kaum
transgender mempunyai kelamin yang sempurna, bukan
kelamin ganda, hanya saja mereka berperilaku menyerupai
lawan jenisnya.