Dokumen tersebut merangkum biografi singkat Sujiwo Tejo, seorang seniman kelahiran Bandung tahun 1959. Ia dikenal sebagai sutradara, aktor, penulis, pencipta lagu, pelukis, dan dalang wayang kontemporer.
Biografi tokoh Romo Yusuf Bilyarta Mangunwijaya dan Sujiwo Tejo
1. Nama Kelompok :
Kurnia R. Yusuf ( XI IA 6 / 15 )
Mahadika Favian A. ( XI IA 6 / 18 )
M. Reza Pahlawan ( XI IA 6 / 22 )
Yusuf Alif P. ( XI IA 6 / 36 )
Biografi Tokoh
2. Nama Lengkap : Yusuf Bilyarta Mangunwijaya
Tempat, Tanggal Lahir : Ambarawa, 6 Mei 1929
Meninggal : Jakarta, 10 Februari 1999
3. Pendidikan
HIS Fransiscus Xaverius, Muntilan, Magelang (1936-1943)
STM Jetis, Yogyakarta (1943-1947)
SMU-B Santo Albertus, Malang (1948-1951)
Seminari Menengah Kotabaru, Yogyakarta (1951)
Seminari Menengah Santo Petrus Kanisius,
Mertoyudan, Magelang (1952)
Filsafat Teologi Sancti Pauli, Kotabaru, Yogyakarta (1953-1959)
Teknik Arsitektur, ITB, Bandung (1959)
Rheinisch Westfaelische Technische Hochschule, Aachen,
Jerman (1960-1966)
Fellow Aspen Institute for Humanistic Studies, Colorado, AS
(1978)
4. Buku dan Tulisan
Balada Becak, novel, 1985
Balada dara-dara Mendut, novel, 1993
Burung-Burung Rantau, novel, 1992
Burung-Burung Manyar, novel, 1981
Di Bawah Bayang-Bayang Adikuasa, 1987
Durga Umayi, novel, 1985
Esei-esei orang Republik, 1987
Fisika Bangunan, buku Arsitektur, 1980
Gereja Diaspora, 1999
Gerundelan Orang Republik, 1995
Ikan-Ikan Hiu, Ido, Homa, novel, 1983
5. Arsitektur
Pemukiman warga tepi Kali Code, Yogyakarta
Kompleks Religi Sendangsono, Yogyakarta
Gedung Keuskupan Agung Semarang
Gedung Bentara Budaya, Jakarta
Gereja Katolik Jetis, Yogyakarta
Gereja Katolik Cilincing, Jakarta
Markas Kowihan II
Biara Trappist Gedono, Salatiga, Semarang
Gereja Maria Assumpta, Klaten
Gereja Maria Sapta Duka, Mendut
Gereja Katolik St. Pius X, Blora
6. Penghargaan
Penghargaan Kincir Emas untuk penulisan
cerpen dari Radio Nederland
Aga Khan Award for Architecture untuk
permukiman warga pinggiran Kali Code,
Yogyakarta
Penghargaan arsitektur dari Ikatan Arsitek
Indonesia (IAI) untuk tempat peziarahan
Sendangsono.
Pernghargaan sastra se-Asia Tenggara
Ramon Magsaysay pada tahun 1996
7. Biografi
1936
Masuk HIS Fransiscus Xaverius, Muntilan, Magelang.
1943
Tamat HIS, meneruskan ke STM Jetis, Yogyakarta.
Ikut kingrohosi yang diadakan tentara Jepang di lapangan Balapan, Yogyakarta.
Mulai tertarik mempelajari Sejarah Dunia dan Filsafat.
1944
STM Jetis dibubarkan, dan dijadikan markas perjuangan tentara RI.
Ikut aksi pencurian mobil-mobil tentara Jepang.
1945
Menjadi prajurit TKR Batalyon X divisi III. Bertugas di asrama militer di Benteng
Vrederburg, lalu di asrama militer di Kotabaru, Yogyakarta. Ikut dalam pertempuran di
Ambarawa, Magelang, dan Mranggen.
1946
Melanjutkan sekolah di STM Jetis.
Menjadi prajurit Tentara Pelajar, pernah bertugas menjadi supir pendamping Panglima
Perang Sri Sultan Hamengkubuwono IX memeriksa pasukan.
1947
Lulus STM Jetis.
Saat Agresi Militer Belanda I, tergabung dalam TP Brigade XVII sebagai komandan TP
Kompi Kedu.
8. 1948
Masuk SMU-B Santo Albertus, Malang
1950
Sebagai perwakilan dari Pemuda Katolik menghadiri
perayaan kemenangan RI di alun-alun kota Malang. Di
sini Mangun mendengar pidato Mayor Isman yang
kemudian sangat berpengaruh bagi masa depannya.
1951
Lulus SMU-B Santo Albertus, melanjutkan ke Seminari
Menengah Kotabaru, Yogyakarta.
1952
Pindah ke Seminari Menengah Santo Petrus Kanisius,
Mertoyudan, Magelang.
1953
Melanjutkan ke Seminari Tinggi. Sekolah di Institut Filsafat
dan Teologi Santo Paulus di Kotabaru. Salah satu
pengajarnya adalah Mgr. Albertus Soegijapranata, SJ.
1959
8 September ditahbiskan menjadi Imam oleh Uskup
Agung Semarang, Mgr. Albertus Soegijapranata, SJ.
Melanjutkan pendidikan di Teknik Arsitektur ITB.
9. 1960
Melanjutkan pendidikan arsitektur di Rheinisch Westfaelische Technische Hochschule,
Aachen, Jerman.
1963
Menemani saat Uskup Agung Semarang, Mgr. Albertus Soegijapranata, SJ meninggal
dunia di Biara Suster Pusat Penyelenggaraan Ilahi di Harleen, Belanda
1966
Lulus pendidikan arsitektur dan kembali ke Indonesia.
1967-1980
Menjadi Pastor Paroki di Gereja Santa Theresia, Desa Salam, Magelang.
Mulai berhubungan dengan pemuka agama lain, seperti Gus Dur dan Ibu Gedong
Bagoes Oka.
Menjadi Dosen Luar Biasa jurusan Arsitektur Fakultas Teknik UGM.
Mulai menulis artikel untuk koran Indonesia Raya dan Kompas, tulisan-tulisannya
kebanyakan bertema: agama, kebudayaan, dan teknologi. Juga menulis cerpen dan
novel.
1975
Memenangkan Piala Kincir Emas, dalam cerpen yang diselenggarakan Radio Nederland.
1978
Atas dorongan Dr. Soedjatmoko, Romo Mangun mengikuti kuliah singkat tentang
masalah kemanusiaan sebagai Fellow of Aspen Institute for Humanistic Studies, Aspen,
Colorado, AS.
10. 1980-1986
Mendampingi warga tepi Kali Code yang terancam
penggusuran. Melakukan mogok makan menolak rencana
penggusuran.
1986-1994
Mendampingi warga Kedung Ombo yang menjadi korban
proyek pembangunan waduk.
1992
Mendapat The Aga Khan Award untuk arsitektur Kali Code.
1994
Mendirikan laboratorium Dinamika Edukasi Dasar. Model
pendidikan DED ini diterapkan di SD Kanisius Mangunan, di
Kalasan, Sleman, Yogyakarta.
1998
26 Mei, Romo Mangun menjadi salah satu pembicara utama
dalam aksi demonstrasi peringatan terbunuhnya Moses
Gatutkaca di Yogyakarta.
10 Februari 1999
Wafat karena serangan jantung, setelah memberikan ceramah
dalam seminar Meningkatkan Peran Buku dalam Upaya
Membentuk Masyarakat Indonesia Baru di Hotel Le Meridien,
Jakarta.
11.
12. Mendalang keliling Yunani (2004)
Menggelar wayang acapella dengan lakon “Pembakaran
Shinta” di Pekan Budaya VIII Universitas Parahyangan
Bandung dan Pusat Kebudayaan Perancis Jakarta (1999)
Membentuk Jaringan Dalang, bersama para dalang
alternatif (1999)
Menyelesaikan 13 episode Ramayana di Televisi
Pendidikan Indonesia (1994)
Mendalang wayang kulit sejak anak-anak dan mulai
mencipta sendiri lakon-lakon wayang kulit sebagai
awal profesinya di dunia wayang dengan judul : Semar
Mesem (1994)
13. Dongeng Cinta Kontemporer II – Sujiwo Tejo “Kasmaran Tak Bertanda” (Sutradara, aktor,
dalang), Gedung Kesenian Jakarta, (13 – 14 November 2009)
Pagelaran Loedroek tamatan ITB ”MARCAPRES” (Sutradara dan Pemain), Gedung Kesenian
Jakarta (28 Juni 2009)
Dongeng Cinta Kontemporer I – Sujiwo Tejo “Sastrajendra Hayuningrat Panguwating Diyu”
(Sutradara, aktor, dalang), Gedung Kesenian Jakarta (28 – 29 Mei 2009)
Pementasan Pengakuan Rahwana (Sutradara, aktor, dalang), Gedung Kesenian Jakarta (6
Desember 2008)
Pementasan ludruk dengan lakon “Déjà vu De Java” di Auditorium Sasana Budaya Ganesa,
(30 November 2008)
Pentas Semar Mesem, Gedung Kesenian Jakarta (2007)
Freaking Crazy You (sutradara) Gedung Kesenian Jakarta (2006)
Battle of Love (Sutradara), Gedung Kesenian Jakarta (2005)
Pentas Kolosal Pangeran Pollux (Sutradara), JHCC (2006)
Pentas Kolosal Pangeran Katak (Sutradara), JHCC (2005)
“Laki-laki”, Gedung Kesenian Jakarta dan Teater Utan Kayu, 1999; kolaborasi dengan
koreografer Rusdy Rukmarata (1999)
“Belok Kiri Jalan Terus”, Gedung Kesenian Rumentang Siang Bandung, 1989; untuk mas
kawin pernikahannya (1989)
14. Pada Suatu Ketika (1998)
Pada Sebuah Ranjang (1999)
Syair Dunia Maya (2005)
Yaiyo (2007)
Mirah Ingsun (2012)
15. Kelakar Madura buat Gus Dur (Yogyakarta, Lotus, 2001)
Dalang Edan (Aksara Karunia, 2002)
The Sax (Eksotika Karmawibhangga Indonesia, 2003)
Ngawur Karena Benar (Penerbit Imania, Februari, 2012)
Jiwo J#ncuk (GagasMedia, Juni 2012)
Lupa Endonesa (Bentang, September 2012)
Republik Jancukers (Kompas, Desember 2012)
Dalang Galau Ngetwit (Imania, Februari 2013)
16. Telegram (2001)
Kafir (2002)
Kanibal - Sumanto (2004)
Detik Terakhir (2005)
Janji Joni (2005)
Kala (2007)
Hantu Aborsi (2008)
Barbi3 (2008)
Kawin Laris (2009)
Capres (Calo Presiden) (2009)
Sang Pencerah (2010)
Tendangan dari Langit (2011)
Semesta Mendukung (2011)
Sampai Ujung Dunia (2012)
Kisah dari Mangarai (2005)
Apank Sering Lupa (2006)
Empu Keris di Jalan Padang
(2007)
Bahwa Cinta Itu Ada (2010)
17. Pameran Tunggal ’Semar Nggambar Semar’, Jogja
Gallery, Yogyakarta (10 – 16 Mei 2008)
Pameran Tunggal ’Super Semar Mesem’, Galeri
Surabaya (11 Maret 2008)
Pameran Bersama di Galeri Rumah Jawa, Jakarta
(Juni 2008)
Pameran Bersama di Café De La Rose, Jakarta (Juli
2008)
Pameran Tunggal ’Hitam Putih Semar Mesem’,
Balai Kartini, Jakarta (1 November 2007)
Pameran Tunggal bulanan di Viky Sianipar Music
Center, Jakarta (2007)
18. Menjadi nominator Most Wanted Male yang digelar MTV Asia
(1999)
Mengisi acara Sastra Humor di Radio Sponsor of the literature of
humor in Continental FM Radio, Radio Estrelita Radio and Radio
Ardan Radio di Bandung (1986-1991)
Membuat hymne jurusan Teknik Sipil ITB pada Orientasi Studi
(1983)
Tinjuan kebudayaan di Iran sambil memutar film Kafir (1983)
Menata musik untuk berbagai pementasan teater di Bandung,
seperti Studi Teater Mahasiswa ITB dan Gelanggang Seni Sastra
Teater dan Film Universitas Padjadjaran (1983)
Juara I dalam Festival Lagu Rakyat se Karesidenan Besuki di
Bondowoso (1979)
Juara II dalam Festival Lagu Rakyat se-Karesidenan Besuki di
Jember (1978)