1. HAKIKAT MANUSIA MENURUT ISLAM
Oleh :
Al Faqir Silakhudin
Disampaikan Pada Kuliah Agama Islam
UNTAG 1945 Samarinda
2. I. KONSEP MANUSIA
A. Penggunaan Istilah Dalam al-Qur’an
Jika diperhatikan dengan seksama,
penggunaan kata yang merujuk pada
makna manusia dalam al-Qur’an terdapat
beberapa istilah. Istilah tersebut antara
lain basyar ()بشر, al-Insan ()االنسان, dan al-
Nas ()الناس. Masing-masing istilah tersebut
memiliki maksud dan perberdaan
tersendiri. Perbedaan tersebut dapat
dilihat dalam diagram dibawah ini :
3. Istilah manusia dalam
Al-Qur’an
الناس
بشر االنسان
-Istilah basyar dalam
al-Qur’an Diketemukan
sebanyak 37 kali
-maknanya merujuk pada
sifat Biologis manusia,
Seperti berasal dari
tanah, makan, dan
minum
-contoh dalam
S. al-Kahfi:110 al-Hijr:33,
S. al-Rum:20
-istilah al-Insan dalam
al-Qur’an diketemukan
Sebanyak 65 kali.
-maknanya merujuk pada
Sifat Psikologis atau
Spiritual manusia
Sebagai makhluk
yang berfikir, Diberi
ilmu, dan mengemban
amanah
-contoh dalam S. al-Alaq
: 5 S. al-Ahzab: 72
-Dalam al-Qur’an
Diketemukan sebanyak
240Kali
-Maknanya merujuk
pada Sifat manusia
sebagai Makhluk
sosial atau kolektif
-contoh dalam
S. al-Zumar:27
4. B. PERSAMAAN DAN PERBEDAAN DENGAN MAKHLUK LAIN
1. Persamaan dengan makhluk lain.
secara umum antara manusia dengan makhluk Allah
yang lainnya (jin, malaikat dan yang lain) memiliki
kesamaan dari sisi orientasi (tujuan) penciptaannya
yakni sama-sama diberi tugas untuk beribadah pada
Allah SWT. Namun demikian dalam kenyataannya
terdapat kelompok ciptaan Allah yang lain yang
membantah terhadap perintah Allah yakni iblis dan
syaitan. Hal ini sebagaimana terekam dalam al-Qur’an S.
al-Baqarah: 34
ينرفالكمن وكان وستكبرابىاالابليسفسجدوااسجدواالدام للملئكة قلناواذ
“Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat:
"Sujudlah kamu kepada Adam," maka sujudlah mereka kecuali Iblis;
ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang
yang kafir”
5. II. EKSISTENSI DAN MARTABAT MANUSIA
A. Tujuan Penciptaan Manusia
Tujuan pokok penciptaan manusia adalah
semata-mata hanya untuk beribadah pada
Allah SWT. Hal ini sebagaimana dijelaskan
dalam al-Qur’an Surat az-Dzariyat :56 yang
berbunyi :
ليعبدوناالواالنس الجنخلقتوما
“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia
melainkan supaya mereka mengabdi kepada-
Ku”
Menurut para ulama’, ibadah yang dimaksud
dalam ayat tersebut adalah ibadah yang
menyangkut hubungan manusia dengan Allah
SWT mahdloh ()مهضه/vertikal, maupun
hubungan manusia dengan sesamanya ( مهضهغير
6. B. Proses Penciptaan Manusia
Selain dalam QS. Al-Mu’minun: 12-15, proses
kejadian manusia secara lengkap dapat dilacak
dalam Hadis yang diriwayatkan oleh sahabat Ibn
Mas’ud ra. Berikut ini :
عنه هللاا رضيمسعودبن هللاا عبد حديث
:
وسعليه هللااصلى هللاارسولقال
الصادقوهولم
المصدوق
علقة دلكفي يكونثميوما بعينراامهبطن في خلفهيجمع احدكمنا
دلكمثل
رباويؤمرحوالر فيه فينفخ الملكيرسلثم دلكمثلمضغة دلكفييكونثم
تببككلماتبع
اهلابعمل ليعملاحدكمنا غيرهالاله فوالذي سعيدواوشقيوعملهواجله قهزر
حتىلجنة
في النارهلابعمل فيعمل تابالكعليه فيسبقاعرذاالوبينها بينهيكون ما
احدكموان دخلها
تالكعليه فيسبقاعرذاالوبينها بينهيكون ماحتىالنارهلابعمل ليعمل
بعملفيعمل اب
فيدخلها الجنةهلا
7. Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia
dari suatu saripati (berasal) dari tanah.
Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang
disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim).
Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah,
lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal
daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang
belulang,
lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging.
Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk)
lain. Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling
Baik. [QS. al-Mukminun (23):12-14]
8. َانَسْنِ ْ
اْل َانْقَلَخ ْدَقَل َو
ِِ ْنِنِ ٍَللللس ْنِِ
ْنْي
Dan sungguh, Kami telah menciptakan
manusia dari saripati (berasal) dari tanah.
11. Kemudian, air mani itu Kami jadikan
sesuatu yang melekat, lalu sesuatu yang
melekat itu Kami jadikan segumpal daging,
dan segumpal daging itu Kami jadikan
tulang belulang, lalu tulang belulang itu
Kami bungkus dengan daging. Kemudian,
Kami menjadikannya makhluk yang
(berbentuk) lain. Mahasuci Allah, Pencipta
yang paling baik.
12. AYAH
(sel seperma)
Kelahiran
Fase علقة (segumpal darah)
40 hari
IBU
(Sel telur/ovum)
Pembuahan / fase النطفه
dalam rahim Ibu selama 40 hari
Fase مضغة (segumpal daging)
40 hari
Fase عظام (terbentuknya tulang)
Dan ditiupkannya ruh serta 4
Ketentuan (takdir) yang menyangkut
Rizki, kematian, amal ibadah, dan
kecelakaan dan kebahagiaan
Kematian
14. C. Fungsi dan Peran Manusia
Diciptakannya manusia di muka bumi adalah tak lain
berfungsi sebagai khalifah dimuka bumi. Peran tersebut
sebagaimana dijelaskan dalam al-Qur’an S. al-Baqarah: 30
yang berbunyi :
خليفه االرض فى جاعل اني للملئكة ربك قال واذ
(....
البقرة
:
30
)
“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat:
"Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah
di muka bumi”
Istilah khlaifah dalam ayat tersebut memiliki makna sebagai
penerus ajaran Allah SWT dan pemakmur dan pengelolah
bumi beserta isinya.
15. Lanjutan..........
Fungsi kedudukan serta peranan manusia:
Sebagai wakil Tuhan di bumi (khalifah fil ardhi),yang
karenanya manusia dibekali dengan pengetahuan
konseptual. Melalui pengetahuan konseptualnya,
manusia meneruskan tugas penciptaan yaitu membentuk
sesuatu yang sudah ada menjadi ada yang baru,
tujuannya adalah untuk kemakmuran dan kesejahteraan
hidup manusia dan alam semesta.
Sebagai Hamba (‘abd) manusia dituntut untuk tunduk
dan berserah diri kepada Tuhan.( QS. Adh-dhariyat : 56 )
- Tidaklah Aku ciptakan Jin dan manusia, kecuali
untuk
menyembah-Ku
16. E. Perwujudan Fungsi Ibadah dan Khalifah
1. Membina keimanan dan ketakwaan kepada Allah,
baik secara individual maupun kolektif
2. Menjadikan iman dan takwa sebagai landasan
aktifitas kehidupan:
- Terus menerus mencari, menguasai, menggali dan
mengembangkan ipteks
- Mengamalkan ipteks sesuai keahlian dan profesi
dengan tetap berlandaskan pada iman dan takwa
- Terus menerus menggali, mengembangkan dan
menyebarluaskan ipteks serta kebenaran yang
diajarkan Islam
- Membina kesabaran, ketabahan dan keuletan
menghadapi hambatan dan tantangan dalam
pelaksanaan tugas khalifah dan ibadah
17. Kelemahan-kelemahan manusia
1. Manusia itu selalu membantah. (QS. Al Kahfi:54) ; Dan
sesungguhnya Kami telah mengulang-ulangi bagi manusia
dalam Al Qur’an ini bermacam-macam perumpamaan. Dan
manusia adalah makhluk yang paling banyak membantah.
2. Manusia bersifat lemah. (QS. An Nisa:28) ; Allah hendak
memberikan keringanan kepadamu , dan manusia dijadikan
bersifat lemah.
3. Manusia selalu zalim dan bodoh. (Al Ahzab:72) ;
4. Manusia senang berbuat maksiat. (QS. Al Qiyamah:5) ;
Bahkan manusia itu hendak membuat maksiat terus menerus.
18. Manusia mencintai kehidupan dunia. (QS. Al
Qiyamah:20)
6. Manusia melampaui batas. (QS. Al ‘Alaq :6)
7. Manusia malas berbuat baik. (QS. Al
Ma’arij:21)
8. Manusia senang berkeluh kesah dan gelisah.
(QS. Al Ma’arij:19)
9. Manusia tergesa-gesa. (QS. Al Anbiyah:37)
10. Manusia itu pelit. (QS. Al Isra:100)
19. Kelebihan manusia dari makhluk
lainnya
1. Makluk yang paling unik, dijadikan dalam bentuk yang
paling baik, ciptaan Tuhan yang paling sempurna.
2. Manusia memiliki potensi (daya atau kemampuan
yang mungkin dikembangkan) beriman kepada Allah.
3. Manusia diciptakan Allah untuk mengabdi kepada-Nya
dalam Al-Qur’an surat Az-Zariyat : Artinya : “Tidakkah
aku jadikan jin dan manusia, kecuali untuk mengabdi
kepada-Ku “ (QS. Az-Zariyat:56).
4. Manusia diciptakan Tuhan untuk menjadi khalifah –
Nya di bumi.
20. Disamping akal manusia dilengkapi Allah
dengan perasaan dan kemauan atau
kehendak.
6. Secara individual manusia bertanggung
jawab atas segala perbuatannya.
7. Berakhlak. Berakhlak adalh ciri utama
manusia dibandingkan makhluk lain. Artinya
manusia adalah makhluk yang diberikan Allah
kemampuan untuk membedakan yang baik
dengan yang buruk.