1. Transformasi Pelayanan Kesehatan
Primer dan Sumber Daya Kesehatan
Provinsi Bengkulu
Oleh:
Dr. H. Herwan Antoni, SKM, M.Kes, M.Si
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu
disampaikan pada:
Seminar Nasional Kesehatan dalam rangka HKN ke 59 Provinsi Bengkulu
STIKES Tri Mandiri Sakti, 14 November 2023
2. Pelayanan Kesehatan
Primer
Menyelenggarakan Upaya Kesehatan Perorangan dan Upaya
Kesehatan Masyarakat;
Merupakan Pelayanan Kesehatan terdekat dengan Masyarakat;
Dilaksanakan secara Terintegrasi.
Pemenuhan Kebutuhan Kesehatan dalam setiap fase
kehidupan;
Perbaikan determinan kesehatan atau faktor yang
mempengaruhi kesehatan yang terdiri dari determinan sosial,
ekonomi, komersial dan lingkungan, dan;
Penguatan Kesehatan Perseorangan, Keluarga dan
Masyarakat.
7
Pemerintah Pusat, Pemerintah
Daerah, dan Pemerintah Desa
bertanggung jawab atas
penyelenggaraan dan pembinaan
Pelayanan Kesehatan primer.
3. Kemenkes berkomitmen untuk melakukan transformasi sistem kesehatan
6 pilartransformasi penopang kesehatan Indonesia
2
Visi
Sejalan dengan visi Presiden untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, produktif, mandiri dan berkeadilan
Meningkatkan kesehatan
ibu, anak, keluarga
berencana dan
kesehatan reproduksi
Mempercepat perbaikan
gizi masyarakat
Memperbaiki
pengendalian penyakit
Gerakan Masyarakat
Hidup Sehat (GERMAS)
Memperkuat sistem
kesehatan &
pengendalian obat dan
makanan
6
kategori
utama
Outcome
RPJMN
bidang
kesehatan
Edukasi
penduduk
7 kampanye utama:
imunisasi, gizi
seimbang,olah
raga,anti rokok,
sanitasi & kebersihan
lingkungan, skrining
penyakit, kepatuhan
pengobatan
Pencegahan
primer
Penambahan
imunisasi rutin
menjadi 14
antigen dan
perluasan
cakupan di
seluruh
Indonesia.
Pencegahan
sekunder
Skrining 14 penyakit
penyebab kematian
tertinggi di tiap
sasaran usia, skrining
stunting, &
peningkatan ANC
untuk kesehatan ibu &
bayi.
Meningkatkan
kapasitas dan
kapabilitas
layanan primer
Pembangunan
Puskesmasdi 171
kec., penyediaan 40
obat esensial,
pemenuhan SDM
kesehatan primer
Transformasi layanan
rujukan
Meningkatkan
akses dan mutu
layanan sekunder
& tersier
Pembangunan RSdi
Kawasan T
imur, jejaring
pengampuan 6 layanan
unggulan, kemitraan
dengan world’s top
healthcare centers.
Memperkuat
ketahanan
tanggap darurat
Jejaring nasional
surveilansberbasis
lab, tenaga
cadangan tanggap
darurat, table top
exercise
kesiapsiagaan krisis.
Transformasi sistem
pembiayaan kesehatan
Regulasi pembiayaan kesehatan dengan 3
tujuan:tersedia,cukup, dan berkelanjutan;
alokasi yang adil;dan pemanfaatan yang
efektif dan efisien.
Pengembangan dan pemanfaatan teknologi,
digitalisasi, dan bioteknologi di sektor
kesehatan.
Transformasi teknologi
kesehatan
1 Transformasi layanan primer 2 3 Transformasi sistem ketahanan
kesehatan
4
Meningkatkan
ketahanan sektor
farmasi & alat
kesehatan
Produksi dalam
negeri 14 vaksin
rutin, top 10 obat,
top 10 alkesby
volume & by value.
dan pemerataan, serta
peningkatan mutu
Transformasi SDM
Kesehatan
Peningkatan jumlah, pemenuhan
5 6
a b c d a b
4. 12
Fokus Transformasi
Pelayanan Kesehatan +270 juta penduduk Indonesia
dapatkan Pelayanan hatan
Primer berkualitas
Primer
Siklus hidup sebagai fokus
integrasi
pelayanan
kesehatan sekaligus sebagai fokus penguatan
promosi dan pencegahan
+300 ribu unit penyedia
pelayanan Kesehatan Primer
dengan fasilitas dan SDM
terstandardisasi
Mendekatkan layanan kesehatan melalui
jejaring hingga tingkat desa dan dusun,
termasuk untuk memperkuat promosi dan
pencegahan serta resiliensi terhadap pandemi
Memperkuat Pemantauan Wilayah Setempat
(PWS) antara lain melalui pemantauan dengan
dashboard situasi kesehatan per desa, serta
kunnjungan rumah dengan konsep Program
Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga
(PIS-PK)
100% wilayah dan kondisi
kesehatan penduduk termonitor
secara berkala
12
5. Transformasi pelayanan kesehatan primer dilakukan dengan restrukturisasi
jaringan pelayanan kesehatan primer
Tingkatan kelembagaan Target jangkauan
Arsitektur Pelayanan Kesehatan Primer
Klinik
Klinik
Pratama
Pemberi Layanan Kesehatan
7,281 Kecamatan
PUSKESMA
S
Praktek Mandiri
Klinik
Pratama
Praktik
Mandiri
Puskesmas
83,794 Desa / Kelurahan
Koordinir pelayanan kesehatan dan
partisipasi masyarakat
• Nakes (min.1 perawat, 1 bidan)
• Kader
Unit Kesehatan di
desa/kelurahan
Fasyankes
Penunjang
Tempat
Kerja
Sekolah
Unit Kesehatan di
Desa/Kelurahan ~300,000 Dusun / RT/RW
POSYANDU
Posyandu
Kunjungan Kader
Partisipasi Masyarakat/
Pemberdayaan Masyarakat
Kunjungan rumah
~273.5 juta
penduduk
MASYARAKA
T
13
6. Pola Kerja Sistem Layanan Kesehatan Primer
Untuk meningkatkan cakupan dan jangkauan intervensi
X Contoh pola pemantauan wilayah setempat untuk meningkatkan cakupan pelayanan untuk Klaster Ibu Hamil-Remaja
Puskesmas
(Kecamatan) Pemantauan Wilayah
Setempat (PWS)
Dashboard hingga
tingkat desa
Klaster Manajemen
Klaster Usia
Produktif-Lansia
Klaster Penanggulangan
Penyakit Menular
Klaster Ibu - Anak
Laboratorium
Puskesmas dan Unit di Desa
melakukan evaluasi bulanan
7
ANC rendah; Bumil KEK tinggi;
Cakupan imunisasi rendah
Puskesmas melakukan evaluasi
cakupan berdasar wilayah
1 Tindak
lanjut
Kunjungan terjadwal untuk kader
melakukan pengecekan catatan
home based record (buku KIA) saat
kunjungan rumah dan
mengidentifikasi missing services
Unit di Desa dan Dusun
melakukan evaluasi mingguan 5
6
Tindak lanjut
Unit Kesehatan
Desa/Kelurahan
Puskesmas meneruksan data
evaluasi capaian ke unit di Desa
2
Kader menindaklanjuti
permasalahan evaluasi capaian dan
masalah yang ditemukan dari
kegiatan Posyandu dengan
melakukan kunjungan rumah
4
Posyandu meneruskan data
evaluasi capaian ke Kader di
Dusun/RT/RW
3
Posyandu
Kegiatan Posyandu
melayani semua siklus
hidup 14
Dusun/RT/RW
Dusun/RT/RW
Pustu
7. Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan
Primer Bukan Hanya Tanggungjawab
Puskesmas
FKTP dan Fasilitas
Pelayanan Kesehatan
Penunjang lain baik
milik Pemerintah
maupun swasta
bertanggungjawab
untuk saling
berkoordinasi dalam
jejaring pelayanan
kesehatan primer
13. Kementerian Kesehatan menjamin ketersediaan dan
kualitas SDM Kesehatan
2. Penyediaan Tenaga
Kesehatan
Pendidikan SDM
(Pre-Service)
1. Perencanaan
Tenaga Kesehatan
3. Pendayagunaan
Tenaga Kesehatan
4.Peningkatan Mutu
Tenaga Kesehatan
5.Binwas Tenaga
Kesehatan
SDMK
Sesuai/Memadai
1. Jumlah
2. Jenis
3. Kualifikasi
dan
Kompetensi
4. Distribusi
1. Rencana Kebutuhan SDMK untuk
Pelayanan Kesehatan
2. Proyeksi Supply-Demand
1. Peningkatan Kapasitas (pelatihan,
workshop)
2. Pengembangan Karir
3. Sertifikasi, Registrasi, dan Perizinan
4. Standar Kompetensi Nakes
5. Pengembangan Profesi
1. Distribusi/
Pemenuhan
(rekrutmen,
seleksi, dan
penempatan)
2. Pengangkatan
ASN
3. Redistribusi/
Pemerataan
(mutasi antar
faskes, antar
daerah)
4. Kompensasi/
rewards
termasuk sistem
insentif berbasis
kinerja
https://unsplash.com/photos/ct10
qdGv1hQ
14. Tenaga kesehatan yang cukup dan merata merupakan faktor penting penggerak
pelayanan kesehatan. Fasilitas pelayanan kesehatan tidak akan bisa dibangun
secara merata tanpa tersedianya tenaga kesehatan.
Berikut indikator capaian program Sumber
Daya Manusia Kesehatan (SDMK) di
Provinsi Bengkulu Tahun 2023
15. 4
1 Capaian TW III, 30 September 2023
Ada
Dokter
177
Pkm
98,88
%
Belum Ada
Dokter
2 Pkm
1,12 %
Puskesmas Kosong Dokter
Jumlah 179 PKM
Di Provinsi Bengkulu, dari 179 Puskesmas terdapat 177 Puskesmas memiliki Dokter
(98.88%)
Masih terdapat 2 Puskesmas yang Belum Memiliki Dokter
PUSKESMAS TANPA DOKTER DI PUSKESMAS KAB/KOTA
SE- PROVINSI BENGKULU TAHUN 2023 ( up date 13 November 2023 )
NO KAB/KOTA
JUMLAH
PUSKESMAS
PUSKESMAS TANPA
DOKTER % TERSEDIA DOKTER %
KET
1 KAB. LEBONG 13 1 7,69 % 12 92,31 %
2
KAB. REJANG
LEBONG
21 1 4,76 20 95,24 %
3 KAB. KEPAHIANG 14 0 0,00 14 100,00
4 KAB. MUKOMUKO 17 0 0,00 17 100,00
5
KAB. BENGKULU
UTARA
22 0 0,00 22 100,00
6
KAB. BENGKULU
TENGAH
20 0 0,00 20 100,00
7 KAB. KAUR 16 0 0,00 16 100,00
8 KAB. SELUMA 22 0 0,00 22 100,00
9
KAB. BENGKULU
SELATAN
14 0 0.00 14 100,00
10 KOTA BENGKULU 20 0 0,00 20 100,00
179 2 177
1,12% 98,88%
16. 5
Terdapat kekurangan 8.744 Nakes1 untuk mengisi kekosongan di
Puskesmas
3
Bidan
32
Perawat Farmasi
Gizi
535 1.267
906 1.417
ATLM
Kesling
Dokter Gigi
Lengkap 63
,35,20%
Belum Lengkap 116
64,80 %
Dokter
370 995 Kesmas 2.938
Terdapat 63Puskesmas Lengkap 9 Jenis Nakes (35.20%) di Provinsi Bengkulu
Masih terdapbanyak 116 Puskesmas yang Belum Lengkap 9 Jenis Nakes dari 179 Puskesmas
DATA KETERSEDIAAN SDMK DI FASYANKES(PUSKESMAS) SESUAI STANDAR 9 JENIS KETENAGAAN
(PMK NO.43 TAHUN 2019) Up date 13 November 2023
NO
NAMA
KABUPATEN
JUMLAH
PUSKESMAS
PUSKESMAS YANG MEMILIKI PUSKESMAS YANG MEMILIKI
TENAGA KESEHATAN
LENGKAP
TENAGA KESEHATAN
BELUM LENGKAP
JUMLAH % JUMLAH %
1. Kota Bengkulu 20 15 75 % 5 25 %
2. Kab.Seluma 22 8 36,36 % 14 63,63 %
3.
Kab. Bengkulu
Selatan 14 3 31,25 % 11 68,75 %
4. Kab.Kaur 16 5 37,5 % 10 62,5 %
5.
Kab.Bengkulu
Tengah 20 13 65,00 % 7 35 %
6.
Kab. Bengkulu
Utara 22 5 22,73 % 17 72,27 %
7.
Kab. Muko-
Muko 17 3 17,65 % 14 82,35%
8.
Kab.Kepahian
g 14 4 28,57 % 10 71,43 %
9.
Kab.Rejang
Lebong 21 5 23,81 % 16 76,19 %
10. Kab Lebong 13 2 15,38 % 11 84,62 %
179 63 35,20 % 116 64,80 %
Terdapat Kekurangan Nakes untuk
mengisi Kekosongan di Puskesmas yakni
Dokter gigi, Tenaga Kesling, dan ATLM di
Beberapa
17. 7
Peningkatan jumlah
nakes
Pemenuhan dan Pemerataan
nakes
Peningkatan mutu nakes
Program unggulan transformasi SDM kesehatan
Indonesia
Penambahan prodi spesialis
penanganan 9 penyakit
prioritas (seperti anestesi,
bedah, dan jantung),
termasuk di FK swasta
Implementasi Academic Health
System untuk memperbanyak
wahana pendidikan
kedokteran di fasyankes
Penempatan tenaga
kesehatan penerima 10.000+
beasiswa hingga tahun 2024
sesuai lokus rekomendasi
Kemenkes
Rekrutmen CASN
(PNS/PPPK) pada institusi
kesehatan (Puskesmas, RS,
Labkes, dll sesuai lokus
rekomendasi Kemenkes
Kemudahan regulasi diaspora
kesehatan WNIlulusan luar
negeri untuk mendukung
ketersediaan tenaga kesehatan
Beasiswa fellowship untuk
meningkatkan kompetensi
spesialistik tenaga kesehatan
Pelatihan kesehatan dalam
rangka peningkatan dan
pemantapan kompetensi
Transfer ilmu dan teknologi
diaspora dengan nakes
puskesmas dan RS pemerintah
18. 8
Upaya Pemenuhan Tenaga Medis dan Tenaga Kesehatan
melalui Pengangkatan ASN
Penempatan Tenaga Medis
dan Tenaga Kesehatan oleh
Pemerintah Pusat atau
Pemerintah Daerah
dilaksanakan dengan cara :
1. pengangkatan sebagai
aparatur sipil negara;
2. penugasan khusus; atau
3. pengangkatan pegawai
dengan cara lain sesuai
dengan ketentuan
peraturan perundang-
undangan.
UU No 17/2023
Pasal 231
• PPPK Tenaga Kesehatan adalah seleksi Calon Aparatur Sipil
Negara (CASN) untuk mengisi formasi Tenaga Kesehatan
(Nakes) di Indonesia.
• PPPK diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 49 Tahun 2018
Tentang Manajemen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian
Kerja
Pengangkatan ASN
PNS
PPPK
Sumber : Undang-Undang No 20 Tahun 2023 tentangAparatur Sipil Negara
19. 7
Beasiswa Kementerian Kesehatan
https://sibk.kemkes.go.id/
6
6
1
2
3
Program Pendidikan Dokter Spesialis-Sub
Spesialis dan Dokter Gigi Spesialis (PPDS-
Subspesialisdan PPDGS)
Dokter Spesialis Kedokteran Keluarga dan
Layanan Primer
Fellowship DokterSpesialis
4 Afirmasi Dokter-DokterGigi
Afirmasi Tenaga Kesehatan (Padinakes)
T
ugas Belajar SDM Kesehatan
6
5
20. 8
Beasiswa Pendidikan Dokter Spesialis-Subspesialis Kemenkes
Penerimaan dilaksanakan 2 kali dalam setahun
1
Pendaftaran Calon Peserta
PNS dan Non ASN usulan dari RS oleh Dinkes
Prov, Unit Utama Kemkes, Polri, T
NI
, dan
Ditgun (Pasca NS) sesuai kebutuhan Kemkes
0 tahun: Lulusan dr
. dan dr
. sp
Ongoing: Residen Sp-1 dan Sp-2
Seleksi
Administrasi
awal:
Provinsi, TNI
-
POLR
I, OSDM
Kemkes
SK
Penetapan
Penerima
Beasiswa
2 3 4 5 6 7
Lulus
Pendidikan
Pengabdian
di RS Pengusul/RS
Sesuai
Kebutuhan
• Beasiswa PPDSKemenkes Tahun 2023diberikan untuk 700orang. Pada periode Itelah ditetapkan 583peserta, dan
pada periode I
Idengan pendaftaran sejak 1 Juli 2023 akan ditetapkan 117 penerima.
• Target beasiswa PPDS Kemenkes tahun 2024 adalah 800 orang
*
) Berkas :
1. Rekomendasi :
a. Izin atasan langsung
b. Rekomendasi Direktur RS pengusul,
disertai data Ketersediaan,
kebutuhan, dan sarpras
c. Rekomendasi kepala daerah
2. Surat pernyataan bersedia ditugaskan
Kembali ke unit pengusul
3.Surat Persetujuan mengabdi dari orang
tua/ Suami /Istri
4.Surat pernyataan bersedia menyerahkan
STRsetelah lulus Pendidikan
Seleksi dan Verifikasi
Tingkat Pusat,
Koordinasi Kelulusan
Akademik dg FK,
penetapan
kelulusan
T
im Seleksi :
Dinkes Provinsi,
Kemhan, Polri,
Biro OSDM/
Yankes
T
im Seleksi :
1. Ditjen Nakes (Dit.
Penyediaan, Dit Ren, Dit.
Gun, Sesditjen Nakes)
2. Ditjen Yankes (Sesditjen
Yankes, Dit. RSRujukan)
3. Biro OSDM
4. Itjen
5. Eselon I
Idan IDirjen Nakes
Pendidikan
(FK Akreditasi A/B,
sesuai kurikulum)
0 tahun:
4-6 tahun
Ongoing:
Min 2 semester
terakhir
Perkuliahan:
1. Semester
Ganjil
(Agustus/
September)
2. Semester
Genap
(Januari/
Februari)
Disesuaikan
dengan kuota
per periode
dalam 1 tahun
a. Nol tahun :1/2N –
N+3
• Jawa-Bali =N+3
• Provinsi luarJawa-
Bali =N
• Kab/kota luar
Jawa-Bali =N-1
• Kepulauan =1/2N
b. Partial funding
• 1/2N –N+3
• N (2 semester
terakhir)
1
21. Spesialis (Sp. 1)
1. Ilmu Kesehatan Anak
2. Ilmu Bedah
3. Ilmu Penyakit Dalam
4. Obstetri dan Ginekologi
5. Ilmu Anestesiologi dan Terapi Intensif
6. Radiologi
7. Patologi Klinik
8. Patologi Anatomi
9. Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Medik
10. Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah
11.Bedah Toraks Kardiak dan Vaskuler
12.Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi
13. Ilmu Penyakit Saraf / Neurologi
14.Urologi
15.Onkologi Radiasi
16.Ilmu Kedokteran Nuklir dan Teranostik
Molekuler
17. Ilmu Kesehatan Mata
18.Bedah Saraf
19. Ilmu Bedah Anak
20. Ilmu Forensik dan Medikolegal
21. Ilmu Gizi Klinik
22. Ilmu Kedokteran Jiwa
23.Mikrobiologi Klinik
24.Orthopedi dan Traumatologi
25. Ilmu Penyakit T
elinga Hidung T
enggorok dan
Bedah Kepala Leher (T
.H.T
.K.L)
`
1. Sp.A - Hematologi-Onkologi
2. Sp.A - Emergensi dan Rawat Intensif Anak
(ERIA)
3. Sp.A - Infeksi dan Penyakit T
ropik
4. Sp.A - Kardiologi
5. Sp.A - Nefrologi
6. Sp.A - Nutrisi dan Penyakit Metabolik
7. Sp.A - Neonatologi
8. Sp.A - Pencitraan Anak
9. Sp.An - Anestesi Pediatrik dan Critical Care
Spesialis Anestesiologi
1. Sp.An - Anestesi
2. Sp.An - T
erapi Intensif Neuro Anestesi
3. Sp.An - Anestesi Kardiovaskuler
Spesialis Bedah
1. Sp.B - Onkologi
2. Sp.B - Digestif
3. Sp.B - Vascular dan Endovaskuler
Spesialis Obstetri dan Ginekologi
1. Sp.OG - Fetomaternal
2. Sp.OG - Onkologi Ginekologi
3. Sp.OG - Obstetri Ginekologi Sosial
4. Sp.OG - Uroginekologi Rekonstruksi
Spesialis Ilmu Penyakit Dalam
1. Sp.PD - Alergi Imunologi Klinik
2. Sp.PD - Endokrin, Metabolik dan Diabetes
3. Sp.PD - Gastroenterohepatologi
4. Sp.PD - Ginjal Hipertensi
Sub- Spesialis (Sp. 2)
Spesialis Ilmu Kesehatan Anak
1
Jenis
Spesialistik
25 Spesialisdan
23 subspesialis
Beasiswa Pendidikan Dokter Spesialis-Subspesialis Kemenkes
On going (Mhs PPDS)
Peserta baru (o thn)
22. 12
Beasiswa Fellowship Kementerian Kesehatan
Peserta Dokter spesialis
PNS atau Non
ASN
Rumah
Sakit
Pengusul
Berdasarkan usulan kebutuhan
layanan subspesialistik dari:
1) RS milik Pemerintah;
2) RS milik Pemerintah Daerah;
3) RS lainnya yang ditetapkan
oleh Menteri
Rumah Sakit
Penyelenggara
fellowship
RS milik Pemerintah
RS milik Pemerintah Daerah
RS lainnya yang ditetapkan oleh
Menteri
Pengabdian di RS pengusul min 2 tahun
Periode
Penerimaan
2-3x/tahun
Sanksi Pengembalian biaya penyelenggaraan
fellowship sebesar bantuan yang telah
diterima bila tidak melaksanakan
kewajiban
Pembiayaan Biaya penyelenggaraan yg diberikan
ke RS Penyelenggara untuk peserta
yang mengikuti fellowship
berjangka waktu min 6 bulan (1
paket/orang)
1
Pendaftaran sibk.kemkes.go.id
Berkas
1
. I
zin dan usulan DirekturRSpengusul
2. Surat pernyataan bersedia ditugaskan Kembali ke unit pengusul
3. Surat Persetujuan Suami /I
stri
4. Surat keterangan Sehat
5.Memiliki BPJS/ Asuransi lainnya
6.Sudah menjadi dr Spesialis minimal 2 tahun
2 Seleksi Dokumen Administrasi oleh Kemenkes
Verifikasi dokumen dan identifikasi fellowship yg sudah siap
bersama kolegium
Desk daftar calon peserta dan kesiapan RSbersama kolegium,
OP, dan RSpenyelenggara
Wawancara oleh Kolegium dan Kemenkes
Rekomendasi nama calon peserta dari kolegium
Penetapan SKpenerima bantuan biaya fellowship oleh
kemenkes
Pengabdian
Alur Beasiswa
4
3
5
7
6
9
Fellowship
8
3
23. Saat ini terdapat 82 jenis fellowship beasiswa Kemenkes
Spesialis Fellowship
BTKV 5
1) Fellow Bedah Jantung Pediatrik Dan Kongenital; 2) Pembedahan Katup Jantung Dan Cabg Resiko Tinggi; 3) Pembedahan Tapvd Co
Arctation Aorta Dan Katup Jantung Anak; 4) Advance Video Assisted Thoracoscopic Surgery; Pembedahan Endovaskular Pada Aorta
Dan Vena Sentral
Jantung 9
1) Ekokardiografi; 2) Fellow Kardiologi Intervensi; 3) Fellow Kardiologi Pediatrik Dan Penyakit Jantung Bawaan; 4) Kardiologi Vaskular; 5)
Cardiointensive Vascular; 6) Imaging (Pencitraan Kardiovaskuler); 7) Kegawatan Kardiovaskular; 8) Aritmia; 9) Prevensi Dan Rehabilitasi
KV
Neurologi 8 1) Epilepsi & EEG; 2) Neurofisiologi Klinis; 3) Neurointensif; 4) Neurointervensi; 5) Neuroonkologi; 6) Neurorestorasi; 7) Nyeri; 8) Neurovaskuler
Patologi Klinik 1 Onkologi I
Anak 1 Neonatologi
Pulmonologi 2 1) Onkologi; 2) Terapi Sistemik Onkologi Toraks
Radiologi 7
1) Fellow Intervensi; 2) Periferal Intervensional; 3 Onkologi Intervensional; 4) Neuroradiologi Dan Kepala Leher Radiologi Intervensional; 5)
Interstitial Lung Disease, Penyakit Akibat Kerja,
Alergi & Imunologi; Infeksi Dan Tumor Rongga Toraks; 6) Infeksi Dan Tumor Rongga Toraks; 7) Kardiovaskular
Urologi 2 1) Fellow Pediatrik; 2) Urologi Andrologi
Bedah 3 1) Fellow onkologi; 2) Bedah Kepala Leher; 3) Bedah Trauma Dan Bedah Akut
Obstetri & Ginekologi 3 1) Fellow Fetomaternal / Obstetrics Emergency; 2) Fellow Obsginsos; 3) Fellow Onkologi (Penanganan Kanker Serviks)
Penyakit Dalam 9
1) Fellow Dialisis; 2) Fellow Onkologi (Ifo); 3) KKV Fellow Intervensi; 4) Diabetes Melitus; 5) Tatalaksana Penyakit Saluran Cerna Dengan
Endoskopi Tahap Dasar; 6) Tatalaksana Penyakit Ginjal Dengan Dialisis Tahap Dasar; 7) Terapi Intensif Penyakit Kritis; 8) Tatalaksana
Penyakit Paru Berbasis Bronkoskopi Dan Intervensi Dasar; 9) Penggunaan Antibiotik Tahap Lanjut
Anestesi 7
1) Fellowship Adult Cardiac Anesthesia And Critical Care (FACA); 2) Fellowship Thoracic Endovascular And Critical Care (FTEA); 3)
Fellowship Pediatric Cardiac Anesthesia And Critical Care (FPCA); 4) Fellowship Critical Care (FCC); 5) Fellowship Interventional Pain (FIP);
6) Fellowship Anestesi Pediatri Emergensi (FAPE) 7) Fellowship Neurovascular Anesthesia And Critical Care (FNVAC)
Bedah Saraf 5 1) Bedah Saraf Vaskular; 2) Bedah Saraf Spine; 3) Bedah Saraf Pediatri; 4) Bedah Saraf Onkologi; 5) Bedah Saraf Fungsional
Orthopaedi dan
Traumatologi
9
1) Orthopaedic Spine; 2) Hip and Knee; 3) Hand, Upper Limb And Microsurgery; 4) Orthopaedic Oncology and Reconstruction; 5)
Pediatric Orthopaedic; 6) Sports Injury; 7) Foot And Ankle; 8) Shoulder And Elbow; 9) Advanced Orthopaedic Trauma
Patologi Anatomi 11
1) Patologi Hati; 2) Patologi Neoplasma Saluran Cerna; 3) Patologi Payudara; 4) Patologi Uterus Dan Servik;5) Patologi Tulang; 6) Patologi
Prostat Dan Saluran Kemih; 7) Patologi Paru Dan Mediastinum; 8) Patologi Sistem Hematolimfoid; 9) Patologi Kulit Neoplastik Dan Adnek;
10) Patologi Tumor Sistem Saraf; 11) Fine Needle Aspiration Biopsy
3
24. 19
BEASISWA AFIRMASI TENAGA KESEHATAN (PADINAKES)
PENYELENGGARA
• Poltekkes Kemenkes dengan persyaratan minimal
memiliki program studi minimal terakreditasi B;dan
• Ditetapkan oleh Dirjen Nakes
PESERTA
Lulusan SMA atau sederajat;atau
mahasiswa tingkat akhir pada Poltekkes Kemenkes
penyelenggara Padinakes
Diutamakan berasal dari DTPK dan DBK
Bila tidak terpenuhi asal dari DTPK dan DBK, calon
peserta Padinakes dapat berasal dari daerah lain
MASA STUDI
a. 6 (enam) semester program diploma tiga;
b. 8 (delapan) semester program sarjana terapan;
c. 2 (dua) semester untuk mahasiswa tingkat akhir
masa pendidikan
Prodi Padinakes:
a. diploma tiga keperawatan;
b. diploma tiga kebidanan;
c. diploma tiga sanitasi;
d. diploma tiga gizi;
e. diploma tiga farmasi;
f. diploma tiga teknologi laboratorium medik;
g. diploma tiga rekam medis dan informasi
kesehatan;
h. diploma tiga kesehatan gigi;
i. sarjana terapan promosi kesehatan;dan
j. program studi lain yang ditetapkan Menteri
sesuai dengan kebutuhan
PROGRAM STUDI
25. 2
0
Alur
Beasiswa
REKRUTMEN
Lulusan
SMA/
sederajat
Mahasiswa
Poltekkes
tahun terakhir
LULUS
PENDAYAGUNAAN
PASCA PENDIDIKAN di
DTPK & DBK
Pembiayaan mulai 0 tahun
s/d :
• D3 selama 6 semester
• D4/S.T
r
.selama 8 semester
PROSES
PENDIDIKAN
Pembiayaan pada 2
semester akhir :
• D3 mulai semester 5
• S.Tr. mulai semester 7
Program Afirmasi Pendidikan Tinggi Tenaga Kesehatan
(PADINAKES):pemberian bantuan pendidikan bagi
putra putri Indonesia dan pendayagunaan setelah
menyelesaikan pendidikan
PENDAYAGUNAAN PASCA PENDIDIKAN
PADA PADINAKES
26. 24
Beasiswa LPDP
Kemenkes bekerja sama dengan LPDP untuk meningkatkan jumlah beasiswa pendidikan dokter spesialis-
subspesialis, dokter gigi spesialis dan fellowship (dalam dan luar negeri)
100
0
1000
6
28 November 2022
MoU:
1. Kesepakatan
penyelenggaraan
2. Pendayagunaan lulusan
Penerima
PKS 1.676
2.000
1000
LPDP
Kem
2.270
enkes
1 Ditjen Nakes memberikan usulan
jenis dan jumlah kebutuhan LPDP
LPDP Rekrutmen (Online) sesuai
usulan
2 kebutuhan Kemenkes;
Pendaftaran melalui
lpdp.kemenkeu.go.id
3 LPDP dan Ditjen Nakes Seleksi
bersama
Teknis Penyelenggaraan):
1. Sosialisasi Program
2. Penyelenggaraan
rekruitmen dan seleksi
3. Penyaluran dana
1000
1000
1270
LPDP menetapkan SK Penerima
4 Beasiswa dan menyampaikan
ke Ditjen Nakes
5 Pendidikan
beasiswa
4. Pemantauan dan
evaluasi
5. Pendayagunaan Alumni
600
600
676 LPDP Menyampaikan data kelulusan
penerima beasiswa ke Ditjen Nakes
6. Pertukaran data
dan informasi
2021 2022 2023 2024 7 Ditjen Nakes
Pendayagunaan pasca
beasiswa
7. Kegiatan lain
https://lpdp.kemenkeu.go.id/
27. 22
Tugas Belajar SDM Kesehatan
Diberikan untuk menempuh pendidikan lanjutan jenjang D4, S1, profesi, S2dan S3
Alur Beasiswa
Pendaftaran PNS
sibk.kemkes.go.id
*
) Berkas PNS:
1
. I
jazah dan transkrip nilai pendidikan
terakhir
2. SKPNS dan SKPangkat Terakhir
3. Rekomendasi BKD/OSDM
4. Penilaian prestasi kinerja 2 tahun terakhir
5. Dokumen perencanaan kebutuhan tubel
6. Rekomendasiatasan langsung
7. Surat Persetujuan orangtua/suami/istri
Seleksi Adm I:Dinkes Provinsi/Unit Utama Kemkes
Seleksi Adm Pusat: Kemenkes (Ditjen Nakes, Yankes, Itjen, Biro OSDM)
4 Seleksi Akademik: Koordinasi kelulusan Akademik dengan perguruan tinggi
SK Penetapan Peserta Penerima Beasiswa
Pendidikan (Sesuai lama studi Kurikulum)
Lulus Pendidikan
Pengabdian
5
7
6
8
1
2
3
Peserta PNS Min 1 tahun diangkat PNS
• PNS Kementerian Kesehatan
• PNS Daerah yang bertugas di bidang
kesehatan.
Nusantara Sehat :
• Paska Penugasan NS max 3 tahun
Persyaratan Memiliki Surat Rekomendasi Pimpinan
unit kerja/Pejabat Pembina
Kepegawaian/ Keterangan Selesai Masa
Penugasan Nusantara Sehat
Usia:
1. 45 Tahun untuk jenjang DIV, SI, SII
dan Profesi
2. 50 Tahun untuk jenjang SIII
Lulus 2 Tahapan Seleksi :
• Seleksi Administratif
• Seleksi Akademik
Pengusul • Seleksi terbuka
• Sekretariat Unit Utama
• DinKes Provinsi/
kementerian/ lembaga
lainnya.
Lama Pengabdian 2N
*n = masa tempuh pendidikan
Tempat Pengabdian Unit Kerja sesuai kebutuhan
Regulasi PMK 28 / 2015 : Penyelenggaraan
Tugas Belajar SDM
Perguruan Tinggi 57 Institusi Pendidikan dalam Negeri
Pendaftaran Pasca NS
Kirim ke Dit. Penyediaan Nakes
*
) Berkas NS:
1. Surat Ket Selesai masa penugasan
2. RekomendasiDir.
Pendayagunaan Nakes
3. Surat izin orangtua/ suami/istri
4. Surat pernyataan bermeterai
bersedia mengikuti ketentuan
beasiswa
5. STRAktif
6
28. .
1. Kurangnya minat Tenaga Kesehatan
ditempatkan di DAERAH TERPENCIL.
2. Nakes yang masih
kurang di Puskesmas
terutama Dokter Gigi
dan nakes lainnya
3. Minimnya Sarana Prasarana
yang dipergunakan dalam
melakukan pekerjaan
4. Data ketenagaan di
puskesmas dan RS
yang sangat dinamis.
29. Pemberian Tambahan penghasilan kepada
Tenaga Medis dan Tenaga Kesehatan yang
bekerja di Puskesmas maupun Rumah Sakit.
Perencanaan Kebutuhan Tenaga Medis dan
Tenaga Kesehatan dilakukan dari level paling
bawah (Puskesmas dan Rumah Sakit) dan
dilakukan koordinasi lintas sektor dengan
Bagian Ortala dan BKPSDM sehingga
didapatkan hasil kebutuhan SDMK yang sesuai
dengan kebutuhan masing-masing Fasyankes
Disediakannya rumah dinas dan kendaraan
dinas
Melakukan monitoring dan evaluasi program
kerja dan ketersediaan Tenaga Medis dan
Tenaga Kesehatan di masing-masing Fasyankes
Meningkatkan kompetensi Tenaga Medis dan
Tenaga Kesehatan melalui pelaksanaan Uji
Kompetensi kenaikan jenjang jabatan serta
pemberian tugas belajar dan izin belajar.
Dibukanya wahana Puskesmas dan RS untuk penempatan
Program Dokter Internsip dan Nusantara Sehat/Penugasan
Khusus