SlideShare a Scribd company logo
1 of 32
LAPORAN TUGAS BIDAN PTT
Periode 1 April 2012 – 31 Maret 2015
Puskesmas Oe’kam
Kecamatan Amanuban Timur
Kabupaten Timor Tengah Selatan
Provinsi Nusa Tenggara Timur
Trisnawati
NRPTT : 24. 4. 3302864
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Seperti diketahui, kedudukan puskesmas dalam hierarki
pelayanan kesehatan sesuai sistem kesehatan nasional sebagai sarana
pelayanan kesehatan strata pertama, dan dalam sistem kesehatan
kabupaten/kota, sebagai unit pelaksana teknis dinas kesehatan
kabupten/kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan sebagai tugas
pembaguna kesehataan di sebagian atau satu wilaya kecamatan.
Sesusia semangat otonomi daerah, kemenagan penetaan bidang
administrasi puskesmas menyangkut format kelembagaan, atauran dan
pelaku (ketenagaan) diserahkan kepada pemerintah kabupaten/kota.
Dalam konteks ini, kelembaggan struktur puskemas di kabupaten TTS
sedang dirumuskan oleh pemerintah kabupaten TTS. Namun dalam
mekanisme kerja selama ini, dipahami merujuk pada pengertian
kedudukan dimaksud, yakni sebagai unit pelaksana teknis dinas
kesehatan Kab TTS yang bertanggung jawab menyelenggarakan sebagai
tugas pembangunan kesehatan di wilayah.
Kapisitas tanggung jawab puskesmas di landaskan pada fungsi
pokok dan asas puskesmas. Tiga fungsi pokok puskesmas, yaitu: sebagai
pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan,pusat
pemberdayaan keluarga dan masyarakat dan pusat pelayanan kesehatan
strata pertama. Sementara asas puskesmas, yaitu : asas pertanggung
jawaban wilayah, asas pemberdayaan masyarakat, asas keterampilan :
lintas sektor, lintas program dan asas rujukan : rujukan medis, rujukan
kesehatan masyarakat.
Pada tatanan implementasi puskesmas Oe’ekam senantiasa
merupaya agar ketiga fungsi pokok puskesmas itu, berproses secara
menyeluruh dan terpadu dalam ruang lingkup kegiatan kesehatan
masyarakat dari usaha promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif, yang
secara emprik terlihat dalam kegiatan pokok puskesmas berupa
kesehatan wajib dalam kesehatan pengembangan, dengan terus
berusaha agar semangat pelayanan tetap fokus pada idealisme hakikat
eksistensi puskesmas.
Disadari bahwa eksistensi puskesmas sangat signifikan dalam
jaringan sistem kesehatan nasional serta kabupaten/kota. Puskesmas
merupakan provider, garis depan penyelenggara salah satu fungsi wajib
pemerintahan, yang darinya rakyat (konsumen, pelanggan) memperoleh
hak-hak akan kesehatan. Dilihat dari konsep hubungan pemerintah
dengan rakyat yang bersifat janji dan percaya, puskesmas merupakan
tempat pembuktian janji-janji pemerintahan yang telah dinyatakan lewat
pidato, kampanye, kebijakan, visi dan misinya dalam membangun
kesehatan. Implikasinya, kualitas pelayanan puskesmas dijadikan salah
satu standar ukur pandangan masyarakat untuk menilai baik buruknya
pelayanan pemerintah. Sejauhmana perhatian pemerintah pada
puskesmas, serta bagaimana pelayanan kesehatan oleh puskesmas turut
menentukan derajat kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.
Dalam prakteknya, sejauh ini komitmen perhatian dari
pemerintah Kab TTS pada puskesmas maupun ditujukan langsung pada
masyarakat di wilayah sekitar, semakin dirasakan. Seperti, ditingkatkan
dana upaya pokok puskesmas, program terobosan berupa desa siaga,
dibangun fasilitas fisik (kantor dan mes), diadakan peralatan kesehatan,
ditumbuhkan motifasi kerja pegawai melalui pelatihan dan pemberian
intensif.
B. TUJUAN
UMUM
a) Dasar penugasan :
Petikan Keputusan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
KP.01.02.1.2.1749 Tentang Pengangkatan Bidan Sebagai Pengawai
Tidak Tetap Mentri Kesehatan Republik Indonesia .
b) Waktu penugasan :
Terhitung mulai tanggal 1 April 2012 – 31 Maret 2015
c) Tempat penugasan :
Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur untuk ditempatkan
pada Kabupaten Timor Tengah Selatan Kriteria Sangat Terpencil.
Puskesmas Oe’ekam Kecamatan Amanuban Timur Desa Telukh.
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sesuai dengan yang tersebut dalam sistem Kesehatan Nasional (SKN-
2004) Bahwa puskesmas merupakan unit pelaksana pelayanan tingkat
pertama. Puskesmas Oe’ekam adalah unit pelayanan kesehatan yang
bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan wilayah
Kecamatan Amanuban Timur dan merupakan ujung tombak pelayanan
kesehatan pemerintah yang berfungsi memberikan pelayanan kesehatan
dasar bagi masyarakat Kecamatan Amanuban Timur.
Gambar mengenai profil kesehatan puskesmas Oe’ekam di kec
Amanuban Timur tahun 2014 memuat berbagai data tentang kesehatan,
yang meliputi derajat kesehatan, upaya kesehatan dan sumber daya
kesehatan. Profil kesehatan juga menyajikan data pendukung lain yang
berhubungan dengan kesehatan seperti data kependudukan dan data
lingkungan. Keseluruhan data yang ada merupakan gambar tingkat
pencapaian penyelenggara pelayanan kesehatan melalui indikator kinerja
SPM bidang kesehatan. Untuk keluar dari permasalahan yang di hadapi, telah
ditetapkan visi dan misi dalam pembangunan kesehatan.
Puskesmas Oe’ekam sebagai unit pelayanan teknis Dinas Kesehatan
Kabupaten Timor Tengah Selatan memuat visi sebagai gambaran umum
masyarakat Kec Amanuban Timur masa depan yang ingin di capai oleh
segenap komponen masyarakat melalui pembangunan kesehatan Kec
Amanuban Timur adalah “Terdepan dalam pelayanan berkualitas menuju
masyarakat Kec Amanuban Timur yang sehat dan mandiri
.
Untuk mencapai visi tersebut, dijabarkan dalam misi sebagai berikut :
1) Menempatkan petugas puskesmas Oe’ekam sebagai pribadi yang
lebih sukses dan bertanggung jawab, peduli atas pelayanan yang
ramah, dan santun untuk semua pasien yang dilayani.
2) Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan
lingkungannya.
3) Meningkatkan kerja sama lintas program dan lintas sektor yang
terkait.
4) Menyelenggarakan program upaya peningkatan kesehatan
masyarakat melalui kegiatan pembinaan dan pemeliharaan kesehatan
masyarakat meliputi upaya promosi kesehatan, pemberantasan
penyakit, penyehatan lingkungan, perbaikan gizi, peningkatan
kesehatan keluarga termasuk KB dan pengobatan dasar serta upaya
kesehatan masyarakat lainnya sesuai kebutuhan.
5) Meningkatkan pngetahuan, keterampilan dan kemampuan petugas
dalam memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu kepada
masyarakat.
6) Berupaya menyelenggarakan pelayanan rawat jalan yang bermutu,
merata dan terjangkau melalui kegiatan pelayanan di puskesmas,
puskesmas pembantu dan puskesmas keliling.
Sumber daya manusia merupakan elemen yang sangat penting
didalam mencapai keberhasilan program kesehatan. Untuk itu setiap
karyawan yang bekerja harus memiliki nilai dasar yang harus dihayati dalam
bekerja yaitu profesional, unggul, santun, komitmen, etika,
semangat,manusiawi, asih spiritual. Sedangkan budaya kerja yang dibangun
adalah, budaya indah, damai, objektif, langsung dan aman.
B. TUJUAN.
1. Tujuan Umum.
Menyediakan data dan informasi yang akurat, tepat waktu, sesuai
dengan kebutuhan dan kewenangannya dalam rangka meningkatkan
kemajuan manajemen kesehatan secara berdaya guna dan hasil yang
berguna.
2. Tujuan Khusus.
a. Data umum dan lingkungan yang meliputi lingkungan fisik,
biologis, perilaku masyarakat yang berkaitan dengan kesehatan,
data kependudukan dan sosial ekonomi.
b. Data tentang status kesehatan masyarakat yang meliputi angka
kematian, angka kesakitan, dan status gizi masyarakat.
c. Data tentang upaya kesehatan masyarakat yang meliputi
cakupan kegiatan dan sumber daya kesehatan.
C. SISTEMATIKA PENULISAN
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN
1) Tujuan umum
2) Tujuan khusus
C. SISTEMATIKA PENULISAN
BAB II GAMBARAN UMUM PUSKESMAS OE’EKAM
A. LUAS WILAYAH KERJA PUSKESMAS OE’EKAM
B. KEPENDUDUKAN
C. SOSIAL EKONOMI
BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS OE’EKAM
A. ANGKA KEMATIAN / MORTALITAS
1. Angka kematian bayi (AKB)
2. Angka kematian balita (AKABA)
3. Angka kematian ibu (AKI)
B. ANGKA KESAKITAN / MORBIDITAS
1. Demam Berdarah Dengue (DBD)
2. Malaria
3. Penyakit TB paru positif
4. Penyakit potensi KLB / wabah diwilayah kerja puskesmas Oe’ekam
C. ANGKA STATU GIZI MASYARAKAT
1. Bayi dengan BBLR
2. Balita dibawah garis merah (BGM)
3. Cakupan distribusi vitamin A
4. Ibu hamil yang dapat tablet besi Fe
BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS OE’EKAM
A. PELAYANAN KESEHATAN DASAR
1. Pelayanan kesehatan ibu dan anak
a. Kunjungan ibu hamil K1
b. Kunjungan ibu hamil K4
c. Pertolongan persalinan tenaga nakes dengan kompetensi
kebidanan.
d. Ibu nifas yang mendapat pelayanan
e. Kunjungan neonatal
f. Kunjungan bayi
g. Pelayanan anak balita
2. Pelayanan keluarga berencana
3. Pelayanan imunisasi
a. Pelayanan desa UCI
b. Persentase cakupan imunisasi bayi
B. PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN
1. Jaminan pemeliharaan kesehatan pra bayar
2. Ketersedian obat esensial dan generik sesuai kebutuhan
3. Pelayanan kesehatan jaminan pemeliharaan kesehatan bagi
masyarakat miskin (JPKM).
C. AKSES DAN MUTU PELAYANAN
1. Kunjungan rawat jalan
2. Pelayanan kesehatan rujukan bagi masyarakat miskin.
D. PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT
1. Bayi dibawah garis merah (BGM)
2. Balita mendapat vitamin A2 kali
3. Ibu hamil yang mendapat tablet Fe
4. WUS yang mendapat imunisasi TT
5. Ibu hamil resti / komplikasi yang ditangani
6. Neonatal resti / komplikasi yang ditangani
7. Sarana kesehatan dengan kemampuan gawat darurat
8. Bayi yang mendapat ASI Eksklusif
9. Pemberian MP-ASI pada anak usia 6-24 bulan dari keluarga miskin
10. Penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat
11. Upaya penyuluhan kesehatan
12. Pelayanan kesehatan pra usia lanjut dan usia lanjut
E. PERILAKU HIDUP MASYARAKAT
F. KEADAAN LINGKUNGAN
BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN
A. SARANA KESEHATAN
1. Data dasar puskesmas
2. Upaya kesehatan bersumber masyarakat (UKBM)
B. TENAGA KESEHATAN
1. Sebaran tenaga kesehatan menurut unit kerja
2. Rasio tenaga kesehatan per-1000 penduduk
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
B. SARAN
BAB VII PENUTUP
BAB II
GAMBARAN UMUM PUSKESMAS OE’KAM
A. Luas wilayahkerja puskesmas oe’kam
Puskesmas oe’kam adalah puskesmas rawat jalan yang melayani 2
kecamatan yaitu kecamatan Oe’kam dan kecamatan Fatukopa yang meliputi
14 desa.
Luas wilayahpelayanan 214,85km2 degan topografi daerah berbukit dan
bergung-bergunung. Kondisi jalan yang berbatu dan berlubang serta jarak
tempuh dari desa terjauh yaitu desa besnam sekitar 30 menit dengan motor.
kadang menyulitkan dalam pelayanan kepada masyrakat terutama pada
musim penghujan. Tingkat pendidikan masyrakat sebagian besar SD (Seklah
Dasar) degan mata pencaharian masyarakat adalah pertanian.
 Batas wilaya pelayanan puskesmas Oe’kam :
 Sebelah timur berbatasan dengan Kec Ayotupas
 Sebelah barat berbatasan dengan Kec Amanuban Tengah
 Sebelah selatan berbatasan degan KecFotmolo
 Sebelah utara berbatasan dengan Kec Fatukopa
 Wilayah kerja puskesmas Oe’kam :
a. Kecamatan Amanuban Timur
 Desa Oe’kam
 Desa Menelaanen
 Desa Oelet
 Desa Pisan
 Desa Sini
 Desa Billa
 Desa Mauleum
 Desa Tli’u
 Desa Telukh
 Desa Nifukiu
b. Kecamatan Fatukopa
 Desa Fatukopa
 Desa besnam
 Desa nunfutu
 Desa ello
B. KEPENDUDUKAN
Berdasarkan hasil data dari statistik kabupaten TTS tahun 2013, jumlah
penduduk 10 desa di kecamatan Amanuban Timur dan 4 desa kecamatan
Fatukopa.
Tabel 1. Gambaran jumlah penduduk dan KK di wilayah kerja
puskesmas Oe’kam
KECAMATAN JMLH
DESA
JMLH
PENDUDUK
JMLH KK KEPADATAN PENDUDUK
JIWA/Km2
Amanuban
Timur
10 149,26 3,288 110
Fatukopa 4 65,59 986 75
TOTAL 14 214,85 4,274 185
C. SOSIAL EKONOMI
Berdasarkan hasil pendataankebanyakan masyarakat di wilayah kerja
puskesmas Oe’kam >50% berada dibawah gariskemiskinan, umumnya
sebagian besar bekerja sebagai petani yang menggantungkan dari hasil
pertanian dengan persentase 97,3%, pedagang 2,4% dan PNS 0,3%.
BAB III
SITUASI DERAJAT KESEHATAN DI WILAYAH
KERJA PUSKESMAS OE’KAM
DERAJAT KESEHATAN
Gambar tentang derajat kesehatan meliputi indicator Mortalitas,
Morbiditas dan status gizi. Mortalitas di lihat dari angka kematian bayi (AKB) per
1000 kelahiran hidup. Angka kematian balita (AKABA) per 1000 kelahiran hidup,
angka kematian ibu (AKI) pada masa kehamilan, melahirkan dan nifas per 100000
kelahiran hidup. Morbiditas di lihat dari indicator angka kesakitan malaria per
1000 penduduk, angka kesembuhan TB paru per 1000 penduduk, angka akut
Flacid Paralysis (AFP) dan angka kesakitan Demam Berdarah Dengue (DBD) per
100000 penduduk. Sedangkan status gizi di lihat dari indicator persentasi balita
dengan status gizi di bawah garis merah pada KMS, Bayi dengan Berat Badan
Lahir Rendah (BBLR).
A. ANGKA KEMATIAN / MORTALITAS
Angka kematian dalam masyarakat dari waktu ke waktu dapat memberi
gambaran perkembangan derajat kesehatan masyarakat atau dapat di
gunakan sebagai indicator penilaian keberhasilan pelayanan kesehatan dan
program pembagunan kesehatan lainnya.
Pada tahun 2013 terdapat satu kasus kematian Bayi dan tidak terdapat
kematian pada Balita dan ibu hamil.
1. Angka kematian bayi (AKB)
Angka kematian bayi merupakan bayaknya kematian bayi umur <1
tahun perkelahiran hidup pada waktu tertentu. Angka ini digunakan
untuk mengukur derajat kesehatan dan jangkauan mutu pelayanan
terhadap bayi. Sebab angka kematian bayi berkaitan erat dengan tingkat
kesehatan ibu dan anak. Adapun angka target AKB tahun 2014 adalah 40
per 1000 kelahiran hidup. Angka kematian bayi per 1000 kelahiran hidup
di wilayah puskesmas Oe’kam. Pada tahun 2013 terdapat 1 kasus
kematian bayi dari 100 kelahiran hidup.
2. Angka kematian balita (AKABA)
Angka kematian balita adalah jumlah kematian anak umur 0-4 tahun
terhadap 1000 kelahiran hidup. Angka ini menggambarkan tingkat
permasalahan kesehatan anak dan faktor-faktor lain yang berpengaruh
terhadap kesehatan balita seperti diare, gizi, sanitasi dan penyakit infeksi
dan kecelakaan. Adpun target angka kematian balita pada tahun 2014
adalah 58 per 1000 kelahiran hidup. Sementara berdasarkan data, dari
tahun 2013 sampai dengan tahun 2014 ini tidak terdapat kematian balita
di wilayah kerja puskesmas Oe’kam.
3. Angka kematian ibu (AKI)
Angka kematian ibu adalah jumlah kematian ibu pada masa
kehamilan, melahirkan dan nifas per 100000 kelahiran hidup. Angka
kematian ini menggambarkan tentang status gizi dan kesehatan ibu yang
di pengaruhi oleh kondisi kesehatan lingkungan dan tingkat pelayanan
kesehatan terutama pada ibu hamil, ibu melahirkan dan ibu nifas. Untuk
wilayah kerja puskesmas Oe’kam tahun 2013 tidak terdapat kasus
kematian ibu.
B. ANGKA KESAKITAN / MORBIDITAS
Angka kesakitan penduduk di dapat dari data SIMPUS, SP2TP(Sistem
Pencatatan Dan Pelaporan Puskesmas), Indikator yang di gunakan adalah
Incidence Rate (IR) dan Prevelance Rate (PR).
1. Demam Berdarah Dengue (DBD)
Tidak di temukan kasus demam berdarah dengue (DBD) di wilayah
kerja puskesmas Oe’kam karena wilayah kerja puskesmas oE’kam bukan
daerah DBD.
2. Malaria
Jumlah kasus penyakit malaria pada tahun 2013 khususnya di bulan
agustus dan September terdapat 3 kasus dan yang kena penyakit tersebut
kebanyakan ibu hamil dari desa billa dan mnelaanen. Angka kesembuhan
ini mencapai 100% .
3. Penderita TB paru positif
Jumlah kasus TB paru yang positif pada tahun 2013 terdapat 4 kasus,
angka kesembuhan ini mencapai 100% (standard SPM untuk tahun 2014
sebesar 85%).
4. Penyakit potensi KLB / wabah diwilayah kerja puskesmas Oe’ekam
Kejadian luar bisa (KLB) merupakan fenomena yang sering
menimbulkan kepanikan yang meluas di masyarakat namun demikian di
wilayah kerja puskesmas Oe’kam yang terdiri dari 14 desa tidak ada
kejadian luar biasa.
C. ANGKA STATUS GIZI MASYARAKAT
Berbagai usaha dalam mengatasi masalah gizi telah di lakukan melalui
program usaha perbaikan gizi keluarga (UPGK), pemberian makanan
tambahan penyuluhan (PMT-P), pemberian kapsul vitamin A, pemberian
tablet Fe, sebagai indicator terhadap status gizi bayi dipergunakan angka
berat badan lahir rendah (BBLR), balita dibawah garis merah (BGM).
1. Bayi Dengan BBLR
Pada tahun 2013 terdapat 1 kasus Bayi Dengan Berat Badan Lahir
Rendah di wilayah kerja puskesmas Oe’kam.
2. Balita Dibawah Garis Merah (BGM)
Pada tahun 2013 terdapat 1 kasus balita dibawah garis merah di
wilayah kerja puskesmas Oe’kam.
Untuk balita yang berstatus gizi buruk sudah di lakukan PMT.
3. Cakupan Distribusi Vitamin A
Penanggulangan masalah kekurangan vitamin A dengan pemberian
kapsul vitamin A dosis tinggi pada anak balita dan ibu nifas merupakan
program yang masih terus dilaksanakan, melalui posyandu dan
puskesmas. Cakupan pemberian vitamin A pada balita tahun 2013 100%.
4. Ibu Hamil Yang Mendapat Tablet Besi Fe
Upaya penanggulangan kasus anemia gizi dengan pemberian tablet
dan sirup besi diprioritaskan pada kelompok rawan gizi yaitu ibu hamil
dan balita.
BAB IV
SITUASI UPAYA KESEHATAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
OE’KAM
A. PELAYANAN KESEHATAN DASAR
1. Pelayanan kesehatan ibu dan anak
Tujuan dengan dilaksanakan upaya pelayanan kesehatan adalah untuk
memberikan pelayanan kesehatan secara merata keseluruh lapisan
masyarakat sebagai upaya meningkatkan status masyarakat khususnya
yang rentan yaitu Ibu hamil, Bayi, Balita, Ibu nifas dan ibu menyusui.
a. Kunjungan ibu hamil K1
Kunjungan ibu hamil K1 adalah kunjungan ibu hamil yang
pertama kalinya memeriksakan kehamilannya di puskesmas, rumah
sakit, pustu, polindes dan ditempat-tempat pelayanan kesehatan
lainnya, serta ditangani oleh petugas kesehatan baik itu dokter atau
bidan, umur kehamilanya di bawah 3 bulan atau trimester pertama.
Diwilayah kerja puskesmas Oe’kam kunjungan bumil K1 yang paling
rendah adalah dari desa telukh dan kunjungan bumil K1 yang paling
terbanyak adalah dari desa Oe’kam.
b. Kunjungan ibu hamil K4
Kunjungan ibu hamil K4 adalah kunjungan ibu hamil yang
sudah lebih dari 3 kali memeriksakan kehamilannya di puskesmas,
rumah sakit, pustu, polindes dan ditempat-tempat pelayanan
kesehatan lainnya, serta ditangani oleh petugas kesehatan baik itu
dokter atau bidan, umur kehamilanya sudah memasuki 8 bulan atau
trimester ke 3 (tiga). Diwilayah kerja puskesmas Oe’kam kunjungan
bumil K4 yang paling rendah adalah dari desa nifukiu dan kunjungan
bumil K4 yang paling terbanyak adalah dari desa Oe’kam dan desa
oelet.
c. Pertolongan persalinan tenaga nakes dengan kompetensi kebidanan.
Proporsi persalinan yang di tangani oleh tenaga kesehatan
merupakan salah satu upaya untuk penurunan angka kematian ibu dan
bayi. Target persalinan oleh nakes tahun 2013 mengacu pada SPM adalah
80%. Persalinan oleh tenaga kesehatan berdasarkan data tahun 2013
sebesar 79,77% sehingga belum dikatakan berhasil 100%.
Adapun beberapa yang menjadi penyebab-penyebab pertolongan
persalinan tidak di tolong oleh nakes adalah :
1. Jangkauan ke pelayanan kesehatan yang jauh
2. Masih ada ibu yang melahirkan di rumah dan di tolong oleh dukun
3. Kurangnya kesadaran ibu hamil untuk bersalin di puskesmas
4. Kurangnya tenaga bidan di puskesmas
d. Ibu nifas yang mendapat pelayanan
Pelayanan ibu nifas tahun 2013 sebanyak 67 ibu nifas dari
target ibu nifas, ini menggambarkan bahwa cakupan kunjungan ibu
nifas di puskesmas Oe’kam masih sangat rendah karea tidak semua
ibu nifas memeriksa kesehatan setelah persalinan serta kurangnya
kesedaran ibu nifas tantang pentingnya kesehatan.
e. Kunjungan neonatal
Cakupan pemeriksaan neonatal adalah persentase neonatal
yang mendapatkan pelayanan kesehatan minimal 3 kali yang di
gunakan untuk melihat jangkauan dan kualitas pelayanan terhadap
bayi umur kurang dari satu bulan.
Cakupan pemeriksaan neonatal dengan indicator kunjungan
neonatal pertama (KN1) dengan sasaran bayi umur 0-3 hari, KN2
dengan sasaran bayi umur 3-8 hari dan KN3 dengan sasaran bayi
umur 8-28 hari. Ini di tujukan untuk melihat jangkauan dan kualitas
pelayanan kesehatan neonatal.
f. Kunjungan bayi
Kunjungan bayi lengkap tahun 2013 sebanyak 43 bayi.
Terbanyak dari desa Oe’kam dengan 18 kunjungan dan paling rendah
dari desa nifukiu yaitu 1 kunjungan. Hal ini menunjukkan bahwa
belum semua bayi mengunjungi fasilitas kesehatan untuk
memperoleh pelayanan kesehatan.
g. Pelayanan anak balita
Pelayanan anak balita tahun 2013 diwilayah kerja puskesmas
Oekam sudah bangus walaupun masih ada desa yang belum
memenuhi target. Hal ini menunjukan bahwa belum semua balita
mengunjungi fasilitas kesehatan untuk memperoleh pelayanan
kesehatan.
2. Pelayanan keluarga berencana
Keberhasilan program KB diukur dengan beberapa indicator,
diantaranya proporsi peserta KB baru menurut metode kontrasepsi,
persentase cakupan peserta KB aktif terhadap PUS, dan persentase
peserta KB baru metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP).
Manfaat program KB yaitu:
a. Agar ibu punya waktu untuk menyusui dan merawat bayi, menjaga
kesehatan ibu serta mengurus keluarga.
b. Mengatur agar jarak kehamilan tidak terlalu dekat, lebih dari 2 tahun.
3. Pelayanan imunisas
Imunisasi dasar sangat penting di berikan sewaktu bayi (usia 0-11
bulan) untuk memberikan kekebalan dari penyakit yang dapat di cegah
dengan imunisasi, tanpa imunisasi anak-anak mudah terserang berbagai
penyakit, kecacatan dan kematian.
a. Pelayanan desa UCI
Suatu desa di katakan sebangai desa UCI apabila seluruh bayi
usia 0-11 bulan mendapat imunisasi dasar lengkap yaitu DPT-HB,
POLIO, HEPATITIS B, dan CAMPAK. Pada tahun 2013 Di wilayah kerja
puskesmas Oe’kam terdiri dari 2 desa yaitu desa Oe’kam dan desa
oelet yang tergolong dalam kategori desa ICU.
b. Persentase cakupan imunisasi bayi
Untuk menurunkan angka kesakitan, kematian dan kecacatan
bayi serta anak balita perlu di lakukan peningkatan program
imunisasi. Penyakit yang bisa di cegah oleh imunisasi yaitu TBC,
Difteri, Batuk Rejan, Tetanus, Polio, Hepatitis, dan Campak.
Imunisasi merupakan upaya perlindungan yang diberikan pada
kelompok beresiko tinggi terhadap serangan penyakit khususnya
dalam rangka menurunkan angka kesakitan bayi dan ibu serta
menjanga penularannya, yang pada akhirnya menurunkan angka
kematian bayi dan ibu. Cakupan pelayanan imunisasi dapat di ukur
dengan persentase desa yang telah UCI dengan indicator seluruh bayi
yang ada 87% mendapatkan imunisasi lengkap. Salah satu desa yang
belum UCI besnam.
B. PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN
1. Jaminan pemeliharaan kesehatan pra bayar
Jaminan pemeliharaan kesehatan (JPK) adalah suatu system
pengelolaan dan pemeliharaan fasilitas kesehatan kelompok, yang
mengintegrasikan antara system pembiayaan kesehatan dengan system
mutu layanan kesehatan yang bersifat paripurna (promotif, preventif,
kuratif dan reabilitas) dengan pola pembiayaan yangdilaksanakan secara
pra bayar.
Kecenderungan meningkatkan biaya pemeliharaan kesehatan
menyulitkan masyarakat di mana pembiayaan harus di tanggung sendiri
dalam system tunai.
Dalam rangka menunjang terselenggaranya palayanan kesehatan bagi
masyarakat di wilayah kerja puskesmas Oe’kam maka ada beberapa
asuransi / jaminan kesehatan yang di gunakan yaitu jaminan kesehatan
masyarakat (JAMKESMAS), jaminan kesehatan daerah (JAMKESDA),
jaminan persalinan (JAMPERSAL), ASKES dan juga program keluarga
harapan.
2. Ketersedian obat esensial dan generik sesuai kebutuhan
Persediaan obat-obatan di puskesmas Oe’kam pada umumnya cukup,
namun ada beberapa jenis obat yang tidak tersedia atau sebagian masih
kurang.
3. Pelayanan kesehatan jaminan pemeliharaan kesehatan bagi masyarakat
miskin (JPKM).
Pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin di wilayah kerja
puskesmas Oe’kamdilayani dengan menggunakan program pelayanan
jamkesmas, jamkesda, dan jampersal.
C. AKSES DAN MUTU PELAYANAN
1. Kunjungan rawat jalan
Rawat jalan adalah pelayanan medis kepada seorang pasien untuk
tujuan pengamatan, diagnose, pengobatan, rehabilitas, dan pelayanan
kesehatan lainnya tanpa mengharuskan pasien tersebut di rawat
inap.Pada Tahun 3013kunjungan rawat jalan terbanyak berasal dari desa
Oekam dan desa mnelaanen dan kunjungan paling sedikit dari desa ello.
2. Pelayanan kesehatan rujukan bagi masyarakat miskin.
Cakupan rujukan masyarakat miskin adalah jumlah kunjungan
pasien masyarakat miskin di sarana kesehatan strata dua dan strata
tiga pada kurung waktu tertentu.
NO. PENYAKIT JMLH PASIEN YG DI
RUJUK
1 Malaria 1
2 Retensio plasenta 1
3 Letak lintang 1
4 Gastritis akut 1
5 Asfiksia berat 1
6 Gamely 1
TOTAL 6
Berdasarkan table diatas, dapat dilihat bahwa selama tahun 2013,
sebanyak 6 pasien yang di rujuk ke fasilitas yang lebih memadai
(rumah sakit) karena tidak dapat di tangani di puskesmas Oe’kam.
D. PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT
1. Bayi dibawah garis merah (BGM)
Ibu yang mempunyai balita dan pernah menimbang berat badan
anaknya di posyandu, maka hasil timbangan yang di cantumkan di KMS
(Kartu Menuju Sehat). Berat badan akan terlihat sesuai dengan pita
warna yang ada. Ada yang berwarna hijau, kuning dan merah tepatnya di
bawah garis merah.
Dari total balita yang ada di wilayah kerja puskesmas Oe’kam tahun
2013, sebangian masih ada balita tergolong kategori balit BGM.
2. Balita mendapat vitamin A2 kali
Vitamin A adalah salah satu zat gizi dari golongan vitamin yang sangat
di perlukan oleh tubuh yang berguna untuk kesehatan mata dan
kesehatan tubuh. Pada bulan februari dan agustus dikenal sebangai bulan
pemberian vitamin A pada balita.
Dari total sasaran pemberian vitamin A pada balita di tahun 2013
sudah mencapai 100%yang mendapatkan vitamin A sebanyak 2 kali.
3. Ibu hamil yang mandapat tablet Fe.
Lebih dari 60% ibu hamil di Indonesia ternyata mengalami anemia.
Anemia adalah kondisi dimana kadar haemoglobin (HB) dalam sel darah
merah sangat kurang. Normalnya kadar haemoglobin dalam darah
seseorang sekitar 12 g/100 ml. Bila kadar haemoglobin dalam darah
sekitar 9-11 g/100 ml, penderita digolongkan anemia ringan. Sedangkan
bila kadar haemoglobin 6-8 g/100 ml, berarti menderita anemia sedang.
Penderita dimasukkan kedalam kelompok anemia beratbila kadar
haemoglobin kurang dari 6 /g100 ml.
upaya yang telah dilakukan untuk menanggulangi anemia gizi adalah
pemberian tablet Fe pada semua ibu hamil selama 9 bulan. Pemberian
tablet Fe terbagi atas 3 tahapan pemberian, yaitu Fe 1, Fe 2 dan Fe 3.
4. WUS yang mendapat imunisasi TT
Imunisasi Tetanus Toksoid (TT) bertujuan terutama melindungi bayi
baru lahir dan kemungkinan terkena kejang akibat infeksi pada tali pusat.
Imunisasi ini di berikan kepada ibunya karena janin belum dapat
membentuk kekebalan sendiri.
WUS yang terbanyak mendapatkan imunisasi TT dari desa Oekam dan
paling sedikit dari desa telukh.
5. Ibu hamil resti / komplikasi yang ditangani
Ibu hamil resti adalah keadaan penyimpangan dari norma yang secara
langsung menyebabkan kesakitan dan kematian ibu maupun bayi.
Di tahun 2013 masih ada Ibu hamil yang termasuk resiko tinggi di
wilayah kerja puskesmas Oe’kam dan diberikan penanganan.
6. Neonatal resti / komplikasi yang ditangani
Neonatal resti adalah keadaan penyimpangan dari normal yang secara
langsung menyebabkan kesakitan dan kematian pada bayi.
Di tahun 2013 masih ada Neonatal yang termasuk resiko tinggi di
wilayah kerja puskesmas Oe’kam dan diberikan penanganan.
7. Sarana kesehatan dengan kemampuan gawat darurat
Sarana kesehatan dengan kemampuan pelayanan gawat darurat
adalah cakupan sarana kesehatan yang telah mempunyai kemampuan
untuk melaksanakan pelayanan gawat darurat sesuai standar dan dapat
di akses oleh masyarakat. Puskesmas Oe’kam belum cukup di lengkapi
dengan sarana kesehatan dengan kemampuan gawat darurat sehingga
apabila tidak dapat di tangani di puskesmas maka pasien di rujuk ke
sarana kesehatan yang lebih lengkap (rumah sakit).
8. Bayi yang mendapat ASI Eksklusif
Asi Eksklusif adalah ASI yang di berikan pada bayi selama 6 bulan dan
tidak memberikan makanan atau minuman lain termasuk air putih,
kecuali obat-obatan dan vitamin.
Manfaat dan keuntungan ASI bagi bayi adalah:
a. Nutrient (zat besi) sesuai untuk bayi
b. Mengandung zat protektif (anti bodi)
c. Mempunyai efek psikologis yang menguntungkan
d. Mudah di cerna
e. Pertumbuhan yang baik
f. Mengurangi kejadian gigi berlubang
9. Pemberian MP-ASI pada anak usia 6-24 bulan dari keluarga miskin
Agar pertumbuhan bayi sesuai degan umur, WHO/UNICEF
merekomendasikan 4 hal yang harus dilakukan yaitu:
1. Memberikan air susu ibu (ASI) pada bayi segera setelah lahir.
2. Memberikan ASI saja (ASI EKSKLUSIF) sejak bayi lahir sampai 6 bulan.
3. Memberikan makanan pendamping ASI (MP-ASI) sejak usia 6 bulan
sampai 24 bulan.
4. Meneruskan memberikan ASI sampai usia 24 bulan atau lebih.
Waktu pemberian MP-ASI kepada bayi adalah setelah bayi
berumur 6 bulan karena sebelum umur 6 bulan pencernaan bayi
belum kuat untuk mencerna makanan selain air susu ibu (ASI). Kalau
dipaksakan memberikan makanan tambahan akan mengganggu
pencernaan. Usia bayi 0-6 bulan pencernaan bayi cocok untuk
mengkonsumsi ASI saja. Untuk perlu diberikan asupan gizi seimbang
pada ibu agar air susu ibu keluar dengan lancar.
10. Penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat
Jenis upaya pemeriksaan yang di lakukan saat penjaringan siswa anak
sekolah adalah:
a. Pemeriksaan kesehatan umum meliputi status gizi, penimbangan
berat badan, dan pengukuran tinggi badan.
b. Pemeriksaan kesehatan mulut dan gigi
11. Upaya penyuluhan kesehatan
Tujuan dari promosi kesehatan adalah untuk menyebarluaskan
informasi tentang kesehatan masyarakat serta kegiatan promosi
pencegahan dan penengulangan penyalahgunaan NAPZA. Di tahun 2013
telah dilakukan kegiatan promosi tentang penyuluhan penyebab penyakit
diare, malarian dan cacingan, pendataan rumah tangga ber PHBS tentang
10 indikator PHBS, sosialisasi alat cuci tangan (Tippy Tap).
12. Pelayanan kesehatan pra usia lanjut dan usia lanjut
Pelayanan kesehatan usia merupakan suatu bentuk pelayanan
kesehatanbersumber daya manusia (UKBM) yang dibentuk oleh
masyarakat berdasarkan inisiatif dan kebutuhan khusus manusia. Adapun
tujuan untuk meninkatkan derajat kesehatan dan mutuk kehidupan untuk
mencapai masa tua yang bahagia dan berguna bagi keluarga. Pada tahun
2013 puskesmas Oe’ekam tidak mengadakan program posiandu lansi.
E. PERILAKU HIDUP MASYARAKAT
Penilai perilaku hidup bersihdan sehat (PHBS) masyarakat dilakukan atas 10
indikator PBHS yaitu:
1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehantan
2. Member bayi Asi ekslusif
3. Meninbang bayi/balita tiap bulan
4. Mencuci tangan pake sabun
5. Mengunakan air bersih
6. Mengunakan jamban sehat
7. Memberantas jentik dirumah setiap hari
8. Makan buah dan sayur setiap hari
9. Melakukan aktivitas setiap hari
10. Tidak merokok dalam rumah
Pada tahun 2013 diwilayah kerja puskesmas Oe’ekam belum
melaksanakan perilaku hidup bersih sesuai dengan 10 indikator.
F. KEADAAN LINGKUNGAN
Kondisi lingkugan mempunyai peran yang cukup besar dalam
mempengaruhi derajat kesehan. Sebagaai upayah untuk meningkatkan
kesehatan lingkugan, termasuk pada higinis dan sanitasi sangat dipengaruhi
oleh kebiasaan dan carah hidup masyarakat.
Sehat adalah karunia tuhan yang perlu di syukuri, karena sehat
merupakan hak asasi manusia yang harus di hargai. Sehat juga investasi
untuk meningkatkan produktivitas kerja guna meningkatkan kesejahteraan
keluarga. Orang bijak menyatakan ‘’ Sehat memang bukan segalanya tetapi
tanpa kesehatan segalanya menjadi tidak berarti’’.
BAB V
SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN
A. SARANA KESEHATAN
1. Data dasar puskesmas
a. Data statistic
Tahun : 2013
Jumlah desa : 14 desa
Desa tertinggal : Desa Besnam
Desa terpencil : Desa Nunfutu
posyandu pratama : Tidak ada
posyandu madya : Desa Mnelaanen
posyandu purnama : Desa Oe’kam
posyandu mandiri : Desa Oelet
Jumlah Penduduk
KECAMATAN PENDUDUK
(JIWA)
JUMLAH KK
Amanuban Timur 16.442 3.288
Fatukopa 4.932 986
TOTAL 21.374 4.274
b. Data geografis
Luas Wilayah 214,85
Kepulauan Tidak Ada
Pantai Tidak Ada
Rawa Ada
Daratan Rendah Ada
Perbukitan Ada
Pegunungan Ada
c. Sarana pendidikan
PAUD Ada
TK Ada
SD Ada
SMP Ada
SMA Ada
SMK Ada
d. Perkantoran
Pemerintahan Ada
Swasta Tidak Ada
e. Perdagangan
Pasar Ada
Usaha Rumah Tangga Tidak Ada
f. Sarana keagamaan
Mesjid Ada
Gereja Ada
Pesantren Ada
Seminari Tidak Ada
2. Upaya kesehatan bersumber masyarakat (UKBM)
Upayah kesehatan bersumber masyarakat (UKBM) mendorong peran
serta masyarakat untuk memelihara dan meninkatkan kesehatan dengan
melakukan pembinaan terhadap usaha-usaha kesehatan yang
bersumberdari masyarakat. Kegiatannya meliputi pembinaan posyandu,
tingkat pembinaan pelaksanaan kegiatan posyiandu di wilayah kerja
puskesmas Oe’ekam meliputi kegiatan refresing kader dan penyuluhan-
penyuluhan, serta mendorong kerja kader di posyiandu dengan adanya
insentif atau rangsagan kepada kader, setiap satu posyiandu diwilayah
kerja puskesmas Oe’ekam berjumlah 5 kader pada masing-masing
posyandu.
B. TENAGA KESEHATAN
1. Sebaran tenaga kesehatan menurut unit kerja
NO. JENIS TENAGA JMLH YG ADA
SEKARANG
JMLH
KEKURANGAN
Ket.
1 Dokter 1 -
2 Perawat 5 2
3 Bidan 5 3
4 Perawat Gigi 1 -
5 Sanitarian 1 -
6 Nutrisionis 1 -
7 Analis Lab 1 -
8 Asisten Apoteker 1 -
9 SKM - 1
Pusk
Pembantu
Pustu Bidan 1
Polindes Bidan - 1
2. Sarana kesehatan
NO JENIS JUMLAH KONDISI
1 Bangunan Puskesmas 1 Baik
2 Bangunan Pustu 3 Baik
3 Bangunan Polindes 1 Baik
4 Mobil Ambulans 1 Baik
5 Sepeda Motor 4 1 rusak
Puskesmas Oe'kam
Puskesmas Oe'kam

More Related Content

What's hot

PUSKESMAS SANTUN LANSIA
PUSKESMAS SANTUN LANSIAPUSKESMAS SANTUN LANSIA
PUSKESMAS SANTUN LANSIAZakiah dr
 
MATERI PENYULUHAN PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT) DI SEKOLAH DASAR
MATERI PENYULUHAN PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT) DI SEKOLAH DASAR MATERI PENYULUHAN PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT) DI SEKOLAH DASAR
MATERI PENYULUHAN PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT) DI SEKOLAH DASAR Dayu Agung Dewi Sawitri
 
Bab 4 PRIORITAS NASIONAL.pdf
Bab 4  PRIORITAS NASIONAL.pdfBab 4  PRIORITAS NASIONAL.pdf
Bab 4 PRIORITAS NASIONAL.pdfssuserc3081c
 
Contoh profil indikator mutu ukm
Contoh profil indikator mutu ukmContoh profil indikator mutu ukm
Contoh profil indikator mutu ukmKlinikSubanmedika
 
sistem pelayanan kesehatan di indonesia
sistem pelayanan kesehatan di indonesiasistem pelayanan kesehatan di indonesia
sistem pelayanan kesehatan di indonesiarisdiana21
 
Ukuran ukuran frekuensi epidemiologi
Ukuran ukuran frekuensi epidemiologiUkuran ukuran frekuensi epidemiologi
Ukuran ukuran frekuensi epidemiologilasnisiregar
 
Alur pendaftaran pasien rawat jalan
Alur  pendaftaran pasien rawat jalanAlur  pendaftaran pasien rawat jalan
Alur pendaftaran pasien rawat jalanNindra Ayu
 
Program keselamatan pasien
Program keselamatan pasienProgram keselamatan pasien
Program keselamatan pasienZakiah dr
 
Implikasi,Legal Etik pada Dokumentasi Keperawatan Serta Strategi Manejemen Re...
Implikasi,Legal Etik pada Dokumentasi Keperawatan Serta Strategi Manejemen Re...Implikasi,Legal Etik pada Dokumentasi Keperawatan Serta Strategi Manejemen Re...
Implikasi,Legal Etik pada Dokumentasi Keperawatan Serta Strategi Manejemen Re...pjj_kemenkes
 
Perencanaan kesehatan daerah
Perencanaan kesehatan daerahPerencanaan kesehatan daerah
Perencanaan kesehatan daerahMuh Saleh
 
Menentukan Prioritas, Akar Penyebab Masalah, dan Cara Pemecahan Masalah Keseh...
Menentukan Prioritas, Akar Penyebab Masalah, dan Cara Pemecahan Masalah Keseh...Menentukan Prioritas, Akar Penyebab Masalah, dan Cara Pemecahan Masalah Keseh...
Menentukan Prioritas, Akar Penyebab Masalah, dan Cara Pemecahan Masalah Keseh...Mimi S Munadi
 
Permenkes No. 43 tentang Standar Pelayanan Minimal Biidang Kesehatan
Permenkes No. 43 tentang Standar Pelayanan Minimal Biidang KesehatanPermenkes No. 43 tentang Standar Pelayanan Minimal Biidang Kesehatan
Permenkes No. 43 tentang Standar Pelayanan Minimal Biidang KesehatanMuh Saleh
 
SISTEM INFORMASI KESEHATAN (SIK)
SISTEM INFORMASI KESEHATAN (SIK)SISTEM INFORMASI KESEHATAN (SIK)
SISTEM INFORMASI KESEHATAN (SIK)Aguz Setiawan
 

What's hot (20)

RUK-RPK
RUK-RPK RUK-RPK
RUK-RPK
 
PUSKESMAS SANTUN LANSIA
PUSKESMAS SANTUN LANSIAPUSKESMAS SANTUN LANSIA
PUSKESMAS SANTUN LANSIA
 
MATERI PENYULUHAN PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT) DI SEKOLAH DASAR
MATERI PENYULUHAN PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT) DI SEKOLAH DASAR MATERI PENYULUHAN PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT) DI SEKOLAH DASAR
MATERI PENYULUHAN PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT) DI SEKOLAH DASAR
 
Ppt rs
Ppt rsPpt rs
Ppt rs
 
Bab 4 PRIORITAS NASIONAL.pdf
Bab 4  PRIORITAS NASIONAL.pdfBab 4  PRIORITAS NASIONAL.pdf
Bab 4 PRIORITAS NASIONAL.pdf
 
Contoh profil indikator mutu ukm
Contoh profil indikator mutu ukmContoh profil indikator mutu ukm
Contoh profil indikator mutu ukm
 
sistem pelayanan kesehatan di indonesia
sistem pelayanan kesehatan di indonesiasistem pelayanan kesehatan di indonesia
sistem pelayanan kesehatan di indonesia
 
Ukuran ukuran frekuensi epidemiologi
Ukuran ukuran frekuensi epidemiologiUkuran ukuran frekuensi epidemiologi
Ukuran ukuran frekuensi epidemiologi
 
PIS-PK
PIS-PKPIS-PK
PIS-PK
 
Mortalitas dan Morbiditas
Mortalitas dan MorbiditasMortalitas dan Morbiditas
Mortalitas dan Morbiditas
 
Alur pendaftaran pasien rawat jalan
Alur  pendaftaran pasien rawat jalanAlur  pendaftaran pasien rawat jalan
Alur pendaftaran pasien rawat jalan
 
Program keselamatan pasien
Program keselamatan pasienProgram keselamatan pasien
Program keselamatan pasien
 
Implikasi,Legal Etik pada Dokumentasi Keperawatan Serta Strategi Manejemen Re...
Implikasi,Legal Etik pada Dokumentasi Keperawatan Serta Strategi Manejemen Re...Implikasi,Legal Etik pada Dokumentasi Keperawatan Serta Strategi Manejemen Re...
Implikasi,Legal Etik pada Dokumentasi Keperawatan Serta Strategi Manejemen Re...
 
Posyandu
PosyanduPosyandu
Posyandu
 
Perencanaan kesehatan daerah
Perencanaan kesehatan daerahPerencanaan kesehatan daerah
Perencanaan kesehatan daerah
 
Menentukan Prioritas, Akar Penyebab Masalah, dan Cara Pemecahan Masalah Keseh...
Menentukan Prioritas, Akar Penyebab Masalah, dan Cara Pemecahan Masalah Keseh...Menentukan Prioritas, Akar Penyebab Masalah, dan Cara Pemecahan Masalah Keseh...
Menentukan Prioritas, Akar Penyebab Masalah, dan Cara Pemecahan Masalah Keseh...
 
Manual mutu puskesmas
Manual mutu puskesmasManual mutu puskesmas
Manual mutu puskesmas
 
Permenkes No. 43 tentang Standar Pelayanan Minimal Biidang Kesehatan
Permenkes No. 43 tentang Standar Pelayanan Minimal Biidang KesehatanPermenkes No. 43 tentang Standar Pelayanan Minimal Biidang Kesehatan
Permenkes No. 43 tentang Standar Pelayanan Minimal Biidang Kesehatan
 
SISTEM INFORMASI KESEHATAN (SIK)
SISTEM INFORMASI KESEHATAN (SIK)SISTEM INFORMASI KESEHATAN (SIK)
SISTEM INFORMASI KESEHATAN (SIK)
 
Sop alur tb l24 j
Sop alur tb l24 jSop alur tb l24 j
Sop alur tb l24 j
 

Similar to Puskesmas Oe'kam

Puskesmas (tugas kelompok) IKM
Puskesmas (tugas kelompok) IKMPuskesmas (tugas kelompok) IKM
Puskesmas (tugas kelompok) IKMAinur
 
Keputusan menteri kesehatan republik indonesia
Keputusan menteri kesehatan republik indonesiaKeputusan menteri kesehatan republik indonesia
Keputusan menteri kesehatan republik indonesiaNazila Hana
 
PEMBAHASAN PUSKESMAS DALAM UNDANG 75
PEMBAHASAN PUSKESMAS  DALAM UNDANG 75PEMBAHASAN PUSKESMAS  DALAM UNDANG 75
PEMBAHASAN PUSKESMAS DALAM UNDANG 75hananazila
 
Evapro puskes jagakarsa
Evapro puskes jagakarsaEvapro puskes jagakarsa
Evapro puskes jagakarsairfana efendi
 
Puskesmas & Kebijakan Dasar.pdf
Puskesmas & Kebijakan Dasar.pdfPuskesmas & Kebijakan Dasar.pdf
Puskesmas & Kebijakan Dasar.pdfHasna127517
 
227377503 makalah-puskesmas
227377503 makalah-puskesmas227377503 makalah-puskesmas
227377503 makalah-puskesmasWarnet Raha
 
Bab i puskesmas uh1 edit
Bab i puskesmas uh1 editBab i puskesmas uh1 edit
Bab i puskesmas uh1 editfiqihnurkholis
 
Man it pkm pabuaran kel 7 tk 2 b d3 kep dikonversi (2) (3)
Man it pkm pabuaran kel 7  tk 2 b d3 kep dikonversi (2) (3)Man it pkm pabuaran kel 7  tk 2 b d3 kep dikonversi (2) (3)
Man it pkm pabuaran kel 7 tk 2 b d3 kep dikonversi (2) (3)YayangHartini
 
Man it pkm pabuaran kel 7 tk 2 b d3 kep
Man it pkm pabuaran kel 7  tk 2 b d3 kepMan it pkm pabuaran kel 7  tk 2 b d3 kep
Man it pkm pabuaran kel 7 tk 2 b d3 kepFebiFrastikaYuniar
 
Man it pkm pabuaran kel 7 tk 2 b d3 kep
Man it pkm pabuaran kel 7  tk 2 b d3 kepMan it pkm pabuaran kel 7  tk 2 b d3 kep
Man it pkm pabuaran kel 7 tk 2 b d3 kepdianoktaviani10
 
Man it pkm pabuaran kel 7 tk 2 b d3 kep
Man it pkm pabuaran kel 7  tk 2 b d3 kepMan it pkm pabuaran kel 7  tk 2 b d3 kep
Man it pkm pabuaran kel 7 tk 2 b d3 kepYayangHartini
 
Man it pkm pabuaran kel 7 tk 2 b d3 kep dikonversi (2) (3)
Man it pkm pabuaran kel 7  tk 2 b d3 kep dikonversi (2) (3)Man it pkm pabuaran kel 7  tk 2 b d3 kep dikonversi (2) (3)
Man it pkm pabuaran kel 7 tk 2 b d3 kep dikonversi (2) (3)FebiFrastikaYuniar
 
Man it pkm pabuaran kel 7 tk 2 b d3 kep
Man it pkm pabuaran kel 7  tk 2 b d3 kep Man it pkm pabuaran kel 7  tk 2 b d3 kep
Man it pkm pabuaran kel 7 tk 2 b d3 kep AgisIrham
 

Similar to Puskesmas Oe'kam (20)

Puskesmas (tugas kelompok) IKM
Puskesmas (tugas kelompok) IKMPuskesmas (tugas kelompok) IKM
Puskesmas (tugas kelompok) IKM
 
Keputusan menteri kesehatan republik indonesia
Keputusan menteri kesehatan republik indonesiaKeputusan menteri kesehatan republik indonesia
Keputusan menteri kesehatan republik indonesia
 
Makalah puskesmas
Makalah  puskesmasMakalah  puskesmas
Makalah puskesmas
 
MAKALAH paper 1.docx
MAKALAH paper 1.docxMAKALAH paper 1.docx
MAKALAH paper 1.docx
 
PEMBAHASAN PUSKESMAS DALAM UNDANG 75
PEMBAHASAN PUSKESMAS  DALAM UNDANG 75PEMBAHASAN PUSKESMAS  DALAM UNDANG 75
PEMBAHASAN PUSKESMAS DALAM UNDANG 75
 
Evapro puskes jagakarsa
Evapro puskes jagakarsaEvapro puskes jagakarsa
Evapro puskes jagakarsa
 
Puskesmas & Kebijakan Dasar.pdf
Puskesmas & Kebijakan Dasar.pdfPuskesmas & Kebijakan Dasar.pdf
Puskesmas & Kebijakan Dasar.pdf
 
227377503 makalah-puskesmas
227377503 makalah-puskesmas227377503 makalah-puskesmas
227377503 makalah-puskesmas
 
227377503 makalah-puskesmas
227377503 makalah-puskesmas227377503 makalah-puskesmas
227377503 makalah-puskesmas
 
Upt puskesmas fajar bulan
Upt puskesmas fajar bulanUpt puskesmas fajar bulan
Upt puskesmas fajar bulan
 
227377503 makalah-puskesmas
227377503 makalah-puskesmas227377503 makalah-puskesmas
227377503 makalah-puskesmas
 
Pertemuan ke 2
Pertemuan ke  2Pertemuan ke  2
Pertemuan ke 2
 
Bab i puskesmas uh1 edit
Bab i puskesmas uh1 editBab i puskesmas uh1 edit
Bab i puskesmas uh1 edit
 
PELAYANAN KESEHATAN.ppt
PELAYANAN KESEHATAN.pptPELAYANAN KESEHATAN.ppt
PELAYANAN KESEHATAN.ppt
 
Man it pkm pabuaran kel 7 tk 2 b d3 kep dikonversi (2) (3)
Man it pkm pabuaran kel 7  tk 2 b d3 kep dikonversi (2) (3)Man it pkm pabuaran kel 7  tk 2 b d3 kep dikonversi (2) (3)
Man it pkm pabuaran kel 7 tk 2 b d3 kep dikonversi (2) (3)
 
Man it pkm pabuaran kel 7 tk 2 b d3 kep
Man it pkm pabuaran kel 7  tk 2 b d3 kepMan it pkm pabuaran kel 7  tk 2 b d3 kep
Man it pkm pabuaran kel 7 tk 2 b d3 kep
 
Man it pkm pabuaran kel 7 tk 2 b d3 kep
Man it pkm pabuaran kel 7  tk 2 b d3 kepMan it pkm pabuaran kel 7  tk 2 b d3 kep
Man it pkm pabuaran kel 7 tk 2 b d3 kep
 
Man it pkm pabuaran kel 7 tk 2 b d3 kep
Man it pkm pabuaran kel 7  tk 2 b d3 kepMan it pkm pabuaran kel 7  tk 2 b d3 kep
Man it pkm pabuaran kel 7 tk 2 b d3 kep
 
Man it pkm pabuaran kel 7 tk 2 b d3 kep dikonversi (2) (3)
Man it pkm pabuaran kel 7  tk 2 b d3 kep dikonversi (2) (3)Man it pkm pabuaran kel 7  tk 2 b d3 kep dikonversi (2) (3)
Man it pkm pabuaran kel 7 tk 2 b d3 kep dikonversi (2) (3)
 
Man it pkm pabuaran kel 7 tk 2 b d3 kep
Man it pkm pabuaran kel 7  tk 2 b d3 kep Man it pkm pabuaran kel 7  tk 2 b d3 kep
Man it pkm pabuaran kel 7 tk 2 b d3 kep
 

Recently uploaded

Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...AdekKhazelia
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikSyarifahNurulMaulida1
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikSavitriIndrasari1
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3smwk57khb29
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxawaldarmawan3
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisRachmandiarRaras
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 

Recently uploaded (19)

Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 

Puskesmas Oe'kam

  • 1. LAPORAN TUGAS BIDAN PTT Periode 1 April 2012 – 31 Maret 2015 Puskesmas Oe’kam Kecamatan Amanuban Timur Kabupaten Timor Tengah Selatan Provinsi Nusa Tenggara Timur Trisnawati NRPTT : 24. 4. 3302864
  • 2. BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Seperti diketahui, kedudukan puskesmas dalam hierarki pelayanan kesehatan sesuai sistem kesehatan nasional sebagai sarana pelayanan kesehatan strata pertama, dan dalam sistem kesehatan kabupaten/kota, sebagai unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupten/kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan sebagai tugas pembaguna kesehataan di sebagian atau satu wilaya kecamatan. Sesusia semangat otonomi daerah, kemenagan penetaan bidang administrasi puskesmas menyangkut format kelembagaan, atauran dan pelaku (ketenagaan) diserahkan kepada pemerintah kabupaten/kota. Dalam konteks ini, kelembaggan struktur puskemas di kabupaten TTS sedang dirumuskan oleh pemerintah kabupaten TTS. Namun dalam mekanisme kerja selama ini, dipahami merujuk pada pengertian kedudukan dimaksud, yakni sebagai unit pelaksana teknis dinas kesehatan Kab TTS yang bertanggung jawab menyelenggarakan sebagai tugas pembangunan kesehatan di wilayah. Kapisitas tanggung jawab puskesmas di landaskan pada fungsi pokok dan asas puskesmas. Tiga fungsi pokok puskesmas, yaitu: sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan,pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat dan pusat pelayanan kesehatan strata pertama. Sementara asas puskesmas, yaitu : asas pertanggung jawaban wilayah, asas pemberdayaan masyarakat, asas keterampilan : lintas sektor, lintas program dan asas rujukan : rujukan medis, rujukan kesehatan masyarakat. Pada tatanan implementasi puskesmas Oe’ekam senantiasa merupaya agar ketiga fungsi pokok puskesmas itu, berproses secara
  • 3. menyeluruh dan terpadu dalam ruang lingkup kegiatan kesehatan masyarakat dari usaha promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif, yang secara emprik terlihat dalam kegiatan pokok puskesmas berupa kesehatan wajib dalam kesehatan pengembangan, dengan terus berusaha agar semangat pelayanan tetap fokus pada idealisme hakikat eksistensi puskesmas. Disadari bahwa eksistensi puskesmas sangat signifikan dalam jaringan sistem kesehatan nasional serta kabupaten/kota. Puskesmas merupakan provider, garis depan penyelenggara salah satu fungsi wajib pemerintahan, yang darinya rakyat (konsumen, pelanggan) memperoleh hak-hak akan kesehatan. Dilihat dari konsep hubungan pemerintah dengan rakyat yang bersifat janji dan percaya, puskesmas merupakan tempat pembuktian janji-janji pemerintahan yang telah dinyatakan lewat pidato, kampanye, kebijakan, visi dan misinya dalam membangun kesehatan. Implikasinya, kualitas pelayanan puskesmas dijadikan salah satu standar ukur pandangan masyarakat untuk menilai baik buruknya pelayanan pemerintah. Sejauhmana perhatian pemerintah pada puskesmas, serta bagaimana pelayanan kesehatan oleh puskesmas turut menentukan derajat kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Dalam prakteknya, sejauh ini komitmen perhatian dari pemerintah Kab TTS pada puskesmas maupun ditujukan langsung pada masyarakat di wilayah sekitar, semakin dirasakan. Seperti, ditingkatkan dana upaya pokok puskesmas, program terobosan berupa desa siaga, dibangun fasilitas fisik (kantor dan mes), diadakan peralatan kesehatan, ditumbuhkan motifasi kerja pegawai melalui pelatihan dan pemberian intensif.
  • 4. B. TUJUAN UMUM a) Dasar penugasan : Petikan Keputusan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor KP.01.02.1.2.1749 Tentang Pengangkatan Bidan Sebagai Pengawai Tidak Tetap Mentri Kesehatan Republik Indonesia . b) Waktu penugasan : Terhitung mulai tanggal 1 April 2012 – 31 Maret 2015 c) Tempat penugasan : Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur untuk ditempatkan pada Kabupaten Timor Tengah Selatan Kriteria Sangat Terpencil. Puskesmas Oe’ekam Kecamatan Amanuban Timur Desa Telukh.
  • 5. BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sesuai dengan yang tersebut dalam sistem Kesehatan Nasional (SKN- 2004) Bahwa puskesmas merupakan unit pelaksana pelayanan tingkat pertama. Puskesmas Oe’ekam adalah unit pelayanan kesehatan yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan wilayah Kecamatan Amanuban Timur dan merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan pemerintah yang berfungsi memberikan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat Kecamatan Amanuban Timur. Gambar mengenai profil kesehatan puskesmas Oe’ekam di kec Amanuban Timur tahun 2014 memuat berbagai data tentang kesehatan, yang meliputi derajat kesehatan, upaya kesehatan dan sumber daya kesehatan. Profil kesehatan juga menyajikan data pendukung lain yang berhubungan dengan kesehatan seperti data kependudukan dan data lingkungan. Keseluruhan data yang ada merupakan gambar tingkat pencapaian penyelenggara pelayanan kesehatan melalui indikator kinerja SPM bidang kesehatan. Untuk keluar dari permasalahan yang di hadapi, telah ditetapkan visi dan misi dalam pembangunan kesehatan. Puskesmas Oe’ekam sebagai unit pelayanan teknis Dinas Kesehatan Kabupaten Timor Tengah Selatan memuat visi sebagai gambaran umum masyarakat Kec Amanuban Timur masa depan yang ingin di capai oleh segenap komponen masyarakat melalui pembangunan kesehatan Kec Amanuban Timur adalah “Terdepan dalam pelayanan berkualitas menuju masyarakat Kec Amanuban Timur yang sehat dan mandiri . Untuk mencapai visi tersebut, dijabarkan dalam misi sebagai berikut :
  • 6. 1) Menempatkan petugas puskesmas Oe’ekam sebagai pribadi yang lebih sukses dan bertanggung jawab, peduli atas pelayanan yang ramah, dan santun untuk semua pasien yang dilayani. 2) Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan lingkungannya. 3) Meningkatkan kerja sama lintas program dan lintas sektor yang terkait. 4) Menyelenggarakan program upaya peningkatan kesehatan masyarakat melalui kegiatan pembinaan dan pemeliharaan kesehatan masyarakat meliputi upaya promosi kesehatan, pemberantasan penyakit, penyehatan lingkungan, perbaikan gizi, peningkatan kesehatan keluarga termasuk KB dan pengobatan dasar serta upaya kesehatan masyarakat lainnya sesuai kebutuhan. 5) Meningkatkan pngetahuan, keterampilan dan kemampuan petugas dalam memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu kepada masyarakat. 6) Berupaya menyelenggarakan pelayanan rawat jalan yang bermutu, merata dan terjangkau melalui kegiatan pelayanan di puskesmas, puskesmas pembantu dan puskesmas keliling. Sumber daya manusia merupakan elemen yang sangat penting didalam mencapai keberhasilan program kesehatan. Untuk itu setiap karyawan yang bekerja harus memiliki nilai dasar yang harus dihayati dalam bekerja yaitu profesional, unggul, santun, komitmen, etika, semangat,manusiawi, asih spiritual. Sedangkan budaya kerja yang dibangun adalah, budaya indah, damai, objektif, langsung dan aman.
  • 7. B. TUJUAN. 1. Tujuan Umum. Menyediakan data dan informasi yang akurat, tepat waktu, sesuai dengan kebutuhan dan kewenangannya dalam rangka meningkatkan kemajuan manajemen kesehatan secara berdaya guna dan hasil yang berguna. 2. Tujuan Khusus. a. Data umum dan lingkungan yang meliputi lingkungan fisik, biologis, perilaku masyarakat yang berkaitan dengan kesehatan, data kependudukan dan sosial ekonomi. b. Data tentang status kesehatan masyarakat yang meliputi angka kematian, angka kesakitan, dan status gizi masyarakat. c. Data tentang upaya kesehatan masyarakat yang meliputi cakupan kegiatan dan sumber daya kesehatan. C. SISTEMATIKA PENULISAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG B. TUJUAN 1) Tujuan umum 2) Tujuan khusus C. SISTEMATIKA PENULISAN BAB II GAMBARAN UMUM PUSKESMAS OE’EKAM A. LUAS WILAYAH KERJA PUSKESMAS OE’EKAM B. KEPENDUDUKAN C. SOSIAL EKONOMI
  • 8. BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS OE’EKAM A. ANGKA KEMATIAN / MORTALITAS 1. Angka kematian bayi (AKB) 2. Angka kematian balita (AKABA) 3. Angka kematian ibu (AKI) B. ANGKA KESAKITAN / MORBIDITAS 1. Demam Berdarah Dengue (DBD) 2. Malaria 3. Penyakit TB paru positif 4. Penyakit potensi KLB / wabah diwilayah kerja puskesmas Oe’ekam C. ANGKA STATU GIZI MASYARAKAT 1. Bayi dengan BBLR 2. Balita dibawah garis merah (BGM) 3. Cakupan distribusi vitamin A 4. Ibu hamil yang dapat tablet besi Fe
  • 9. BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS OE’EKAM A. PELAYANAN KESEHATAN DASAR 1. Pelayanan kesehatan ibu dan anak a. Kunjungan ibu hamil K1 b. Kunjungan ibu hamil K4 c. Pertolongan persalinan tenaga nakes dengan kompetensi kebidanan. d. Ibu nifas yang mendapat pelayanan e. Kunjungan neonatal f. Kunjungan bayi g. Pelayanan anak balita 2. Pelayanan keluarga berencana 3. Pelayanan imunisasi a. Pelayanan desa UCI b. Persentase cakupan imunisasi bayi B. PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN 1. Jaminan pemeliharaan kesehatan pra bayar 2. Ketersedian obat esensial dan generik sesuai kebutuhan 3. Pelayanan kesehatan jaminan pemeliharaan kesehatan bagi masyarakat miskin (JPKM). C. AKSES DAN MUTU PELAYANAN 1. Kunjungan rawat jalan 2. Pelayanan kesehatan rujukan bagi masyarakat miskin. D. PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT 1. Bayi dibawah garis merah (BGM) 2. Balita mendapat vitamin A2 kali 3. Ibu hamil yang mendapat tablet Fe
  • 10. 4. WUS yang mendapat imunisasi TT 5. Ibu hamil resti / komplikasi yang ditangani 6. Neonatal resti / komplikasi yang ditangani 7. Sarana kesehatan dengan kemampuan gawat darurat 8. Bayi yang mendapat ASI Eksklusif 9. Pemberian MP-ASI pada anak usia 6-24 bulan dari keluarga miskin 10. Penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat 11. Upaya penyuluhan kesehatan 12. Pelayanan kesehatan pra usia lanjut dan usia lanjut E. PERILAKU HIDUP MASYARAKAT F. KEADAAN LINGKUNGAN BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN A. SARANA KESEHATAN 1. Data dasar puskesmas 2. Upaya kesehatan bersumber masyarakat (UKBM) B. TENAGA KESEHATAN 1. Sebaran tenaga kesehatan menurut unit kerja 2. Rasio tenaga kesehatan per-1000 penduduk BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN B. SARAN BAB VII PENUTUP
  • 11. BAB II GAMBARAN UMUM PUSKESMAS OE’KAM A. Luas wilayahkerja puskesmas oe’kam Puskesmas oe’kam adalah puskesmas rawat jalan yang melayani 2 kecamatan yaitu kecamatan Oe’kam dan kecamatan Fatukopa yang meliputi 14 desa. Luas wilayahpelayanan 214,85km2 degan topografi daerah berbukit dan bergung-bergunung. Kondisi jalan yang berbatu dan berlubang serta jarak tempuh dari desa terjauh yaitu desa besnam sekitar 30 menit dengan motor. kadang menyulitkan dalam pelayanan kepada masyrakat terutama pada musim penghujan. Tingkat pendidikan masyrakat sebagian besar SD (Seklah Dasar) degan mata pencaharian masyarakat adalah pertanian.  Batas wilaya pelayanan puskesmas Oe’kam :  Sebelah timur berbatasan dengan Kec Ayotupas  Sebelah barat berbatasan dengan Kec Amanuban Tengah  Sebelah selatan berbatasan degan KecFotmolo  Sebelah utara berbatasan dengan Kec Fatukopa  Wilayah kerja puskesmas Oe’kam : a. Kecamatan Amanuban Timur  Desa Oe’kam  Desa Menelaanen  Desa Oelet  Desa Pisan  Desa Sini  Desa Billa  Desa Mauleum  Desa Tli’u  Desa Telukh
  • 12.  Desa Nifukiu b. Kecamatan Fatukopa  Desa Fatukopa  Desa besnam  Desa nunfutu  Desa ello B. KEPENDUDUKAN Berdasarkan hasil data dari statistik kabupaten TTS tahun 2013, jumlah penduduk 10 desa di kecamatan Amanuban Timur dan 4 desa kecamatan Fatukopa. Tabel 1. Gambaran jumlah penduduk dan KK di wilayah kerja puskesmas Oe’kam KECAMATAN JMLH DESA JMLH PENDUDUK JMLH KK KEPADATAN PENDUDUK JIWA/Km2 Amanuban Timur 10 149,26 3,288 110 Fatukopa 4 65,59 986 75 TOTAL 14 214,85 4,274 185 C. SOSIAL EKONOMI Berdasarkan hasil pendataankebanyakan masyarakat di wilayah kerja puskesmas Oe’kam >50% berada dibawah gariskemiskinan, umumnya sebagian besar bekerja sebagai petani yang menggantungkan dari hasil pertanian dengan persentase 97,3%, pedagang 2,4% dan PNS 0,3%.
  • 13. BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS OE’KAM DERAJAT KESEHATAN Gambar tentang derajat kesehatan meliputi indicator Mortalitas, Morbiditas dan status gizi. Mortalitas di lihat dari angka kematian bayi (AKB) per 1000 kelahiran hidup. Angka kematian balita (AKABA) per 1000 kelahiran hidup, angka kematian ibu (AKI) pada masa kehamilan, melahirkan dan nifas per 100000 kelahiran hidup. Morbiditas di lihat dari indicator angka kesakitan malaria per 1000 penduduk, angka kesembuhan TB paru per 1000 penduduk, angka akut Flacid Paralysis (AFP) dan angka kesakitan Demam Berdarah Dengue (DBD) per 100000 penduduk. Sedangkan status gizi di lihat dari indicator persentasi balita dengan status gizi di bawah garis merah pada KMS, Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). A. ANGKA KEMATIAN / MORTALITAS Angka kematian dalam masyarakat dari waktu ke waktu dapat memberi gambaran perkembangan derajat kesehatan masyarakat atau dapat di gunakan sebagai indicator penilaian keberhasilan pelayanan kesehatan dan program pembagunan kesehatan lainnya. Pada tahun 2013 terdapat satu kasus kematian Bayi dan tidak terdapat kematian pada Balita dan ibu hamil. 1. Angka kematian bayi (AKB) Angka kematian bayi merupakan bayaknya kematian bayi umur <1 tahun perkelahiran hidup pada waktu tertentu. Angka ini digunakan
  • 14. untuk mengukur derajat kesehatan dan jangkauan mutu pelayanan terhadap bayi. Sebab angka kematian bayi berkaitan erat dengan tingkat kesehatan ibu dan anak. Adapun angka target AKB tahun 2014 adalah 40 per 1000 kelahiran hidup. Angka kematian bayi per 1000 kelahiran hidup di wilayah puskesmas Oe’kam. Pada tahun 2013 terdapat 1 kasus kematian bayi dari 100 kelahiran hidup. 2. Angka kematian balita (AKABA) Angka kematian balita adalah jumlah kematian anak umur 0-4 tahun terhadap 1000 kelahiran hidup. Angka ini menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan anak dan faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap kesehatan balita seperti diare, gizi, sanitasi dan penyakit infeksi dan kecelakaan. Adpun target angka kematian balita pada tahun 2014 adalah 58 per 1000 kelahiran hidup. Sementara berdasarkan data, dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2014 ini tidak terdapat kematian balita di wilayah kerja puskesmas Oe’kam. 3. Angka kematian ibu (AKI) Angka kematian ibu adalah jumlah kematian ibu pada masa kehamilan, melahirkan dan nifas per 100000 kelahiran hidup. Angka kematian ini menggambarkan tentang status gizi dan kesehatan ibu yang di pengaruhi oleh kondisi kesehatan lingkungan dan tingkat pelayanan kesehatan terutama pada ibu hamil, ibu melahirkan dan ibu nifas. Untuk wilayah kerja puskesmas Oe’kam tahun 2013 tidak terdapat kasus kematian ibu. B. ANGKA KESAKITAN / MORBIDITAS Angka kesakitan penduduk di dapat dari data SIMPUS, SP2TP(Sistem Pencatatan Dan Pelaporan Puskesmas), Indikator yang di gunakan adalah Incidence Rate (IR) dan Prevelance Rate (PR). 1. Demam Berdarah Dengue (DBD)
  • 15. Tidak di temukan kasus demam berdarah dengue (DBD) di wilayah kerja puskesmas Oe’kam karena wilayah kerja puskesmas oE’kam bukan daerah DBD. 2. Malaria Jumlah kasus penyakit malaria pada tahun 2013 khususnya di bulan agustus dan September terdapat 3 kasus dan yang kena penyakit tersebut kebanyakan ibu hamil dari desa billa dan mnelaanen. Angka kesembuhan ini mencapai 100% . 3. Penderita TB paru positif Jumlah kasus TB paru yang positif pada tahun 2013 terdapat 4 kasus, angka kesembuhan ini mencapai 100% (standard SPM untuk tahun 2014 sebesar 85%). 4. Penyakit potensi KLB / wabah diwilayah kerja puskesmas Oe’ekam Kejadian luar bisa (KLB) merupakan fenomena yang sering menimbulkan kepanikan yang meluas di masyarakat namun demikian di wilayah kerja puskesmas Oe’kam yang terdiri dari 14 desa tidak ada kejadian luar biasa. C. ANGKA STATUS GIZI MASYARAKAT Berbagai usaha dalam mengatasi masalah gizi telah di lakukan melalui program usaha perbaikan gizi keluarga (UPGK), pemberian makanan tambahan penyuluhan (PMT-P), pemberian kapsul vitamin A, pemberian tablet Fe, sebagai indicator terhadap status gizi bayi dipergunakan angka berat badan lahir rendah (BBLR), balita dibawah garis merah (BGM). 1. Bayi Dengan BBLR Pada tahun 2013 terdapat 1 kasus Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah di wilayah kerja puskesmas Oe’kam. 2. Balita Dibawah Garis Merah (BGM)
  • 16. Pada tahun 2013 terdapat 1 kasus balita dibawah garis merah di wilayah kerja puskesmas Oe’kam. Untuk balita yang berstatus gizi buruk sudah di lakukan PMT. 3. Cakupan Distribusi Vitamin A Penanggulangan masalah kekurangan vitamin A dengan pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada anak balita dan ibu nifas merupakan program yang masih terus dilaksanakan, melalui posyandu dan puskesmas. Cakupan pemberian vitamin A pada balita tahun 2013 100%. 4. Ibu Hamil Yang Mendapat Tablet Besi Fe Upaya penanggulangan kasus anemia gizi dengan pemberian tablet dan sirup besi diprioritaskan pada kelompok rawan gizi yaitu ibu hamil dan balita.
  • 17. BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS OE’KAM A. PELAYANAN KESEHATAN DASAR 1. Pelayanan kesehatan ibu dan anak Tujuan dengan dilaksanakan upaya pelayanan kesehatan adalah untuk memberikan pelayanan kesehatan secara merata keseluruh lapisan masyarakat sebagai upaya meningkatkan status masyarakat khususnya yang rentan yaitu Ibu hamil, Bayi, Balita, Ibu nifas dan ibu menyusui. a. Kunjungan ibu hamil K1 Kunjungan ibu hamil K1 adalah kunjungan ibu hamil yang pertama kalinya memeriksakan kehamilannya di puskesmas, rumah sakit, pustu, polindes dan ditempat-tempat pelayanan kesehatan lainnya, serta ditangani oleh petugas kesehatan baik itu dokter atau bidan, umur kehamilanya di bawah 3 bulan atau trimester pertama. Diwilayah kerja puskesmas Oe’kam kunjungan bumil K1 yang paling rendah adalah dari desa telukh dan kunjungan bumil K1 yang paling terbanyak adalah dari desa Oe’kam. b. Kunjungan ibu hamil K4 Kunjungan ibu hamil K4 adalah kunjungan ibu hamil yang sudah lebih dari 3 kali memeriksakan kehamilannya di puskesmas, rumah sakit, pustu, polindes dan ditempat-tempat pelayanan kesehatan lainnya, serta ditangani oleh petugas kesehatan baik itu dokter atau bidan, umur kehamilanya sudah memasuki 8 bulan atau trimester ke 3 (tiga). Diwilayah kerja puskesmas Oe’kam kunjungan bumil K4 yang paling rendah adalah dari desa nifukiu dan kunjungan
  • 18. bumil K4 yang paling terbanyak adalah dari desa Oe’kam dan desa oelet. c. Pertolongan persalinan tenaga nakes dengan kompetensi kebidanan. Proporsi persalinan yang di tangani oleh tenaga kesehatan merupakan salah satu upaya untuk penurunan angka kematian ibu dan bayi. Target persalinan oleh nakes tahun 2013 mengacu pada SPM adalah 80%. Persalinan oleh tenaga kesehatan berdasarkan data tahun 2013 sebesar 79,77% sehingga belum dikatakan berhasil 100%. Adapun beberapa yang menjadi penyebab-penyebab pertolongan persalinan tidak di tolong oleh nakes adalah : 1. Jangkauan ke pelayanan kesehatan yang jauh 2. Masih ada ibu yang melahirkan di rumah dan di tolong oleh dukun 3. Kurangnya kesadaran ibu hamil untuk bersalin di puskesmas 4. Kurangnya tenaga bidan di puskesmas d. Ibu nifas yang mendapat pelayanan Pelayanan ibu nifas tahun 2013 sebanyak 67 ibu nifas dari target ibu nifas, ini menggambarkan bahwa cakupan kunjungan ibu nifas di puskesmas Oe’kam masih sangat rendah karea tidak semua ibu nifas memeriksa kesehatan setelah persalinan serta kurangnya kesedaran ibu nifas tantang pentingnya kesehatan. e. Kunjungan neonatal Cakupan pemeriksaan neonatal adalah persentase neonatal yang mendapatkan pelayanan kesehatan minimal 3 kali yang di gunakan untuk melihat jangkauan dan kualitas pelayanan terhadap bayi umur kurang dari satu bulan. Cakupan pemeriksaan neonatal dengan indicator kunjungan neonatal pertama (KN1) dengan sasaran bayi umur 0-3 hari, KN2 dengan sasaran bayi umur 3-8 hari dan KN3 dengan sasaran bayi
  • 19. umur 8-28 hari. Ini di tujukan untuk melihat jangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan neonatal. f. Kunjungan bayi Kunjungan bayi lengkap tahun 2013 sebanyak 43 bayi. Terbanyak dari desa Oe’kam dengan 18 kunjungan dan paling rendah dari desa nifukiu yaitu 1 kunjungan. Hal ini menunjukkan bahwa belum semua bayi mengunjungi fasilitas kesehatan untuk memperoleh pelayanan kesehatan. g. Pelayanan anak balita Pelayanan anak balita tahun 2013 diwilayah kerja puskesmas Oekam sudah bangus walaupun masih ada desa yang belum memenuhi target. Hal ini menunjukan bahwa belum semua balita mengunjungi fasilitas kesehatan untuk memperoleh pelayanan kesehatan. 2. Pelayanan keluarga berencana Keberhasilan program KB diukur dengan beberapa indicator, diantaranya proporsi peserta KB baru menurut metode kontrasepsi, persentase cakupan peserta KB aktif terhadap PUS, dan persentase peserta KB baru metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP). Manfaat program KB yaitu: a. Agar ibu punya waktu untuk menyusui dan merawat bayi, menjaga kesehatan ibu serta mengurus keluarga. b. Mengatur agar jarak kehamilan tidak terlalu dekat, lebih dari 2 tahun. 3. Pelayanan imunisas Imunisasi dasar sangat penting di berikan sewaktu bayi (usia 0-11 bulan) untuk memberikan kekebalan dari penyakit yang dapat di cegah dengan imunisasi, tanpa imunisasi anak-anak mudah terserang berbagai penyakit, kecacatan dan kematian. a. Pelayanan desa UCI
  • 20. Suatu desa di katakan sebangai desa UCI apabila seluruh bayi usia 0-11 bulan mendapat imunisasi dasar lengkap yaitu DPT-HB, POLIO, HEPATITIS B, dan CAMPAK. Pada tahun 2013 Di wilayah kerja puskesmas Oe’kam terdiri dari 2 desa yaitu desa Oe’kam dan desa oelet yang tergolong dalam kategori desa ICU. b. Persentase cakupan imunisasi bayi Untuk menurunkan angka kesakitan, kematian dan kecacatan bayi serta anak balita perlu di lakukan peningkatan program imunisasi. Penyakit yang bisa di cegah oleh imunisasi yaitu TBC, Difteri, Batuk Rejan, Tetanus, Polio, Hepatitis, dan Campak. Imunisasi merupakan upaya perlindungan yang diberikan pada kelompok beresiko tinggi terhadap serangan penyakit khususnya dalam rangka menurunkan angka kesakitan bayi dan ibu serta menjanga penularannya, yang pada akhirnya menurunkan angka kematian bayi dan ibu. Cakupan pelayanan imunisasi dapat di ukur dengan persentase desa yang telah UCI dengan indicator seluruh bayi yang ada 87% mendapatkan imunisasi lengkap. Salah satu desa yang belum UCI besnam. B. PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN 1. Jaminan pemeliharaan kesehatan pra bayar Jaminan pemeliharaan kesehatan (JPK) adalah suatu system pengelolaan dan pemeliharaan fasilitas kesehatan kelompok, yang mengintegrasikan antara system pembiayaan kesehatan dengan system mutu layanan kesehatan yang bersifat paripurna (promotif, preventif, kuratif dan reabilitas) dengan pola pembiayaan yangdilaksanakan secara pra bayar.
  • 21. Kecenderungan meningkatkan biaya pemeliharaan kesehatan menyulitkan masyarakat di mana pembiayaan harus di tanggung sendiri dalam system tunai. Dalam rangka menunjang terselenggaranya palayanan kesehatan bagi masyarakat di wilayah kerja puskesmas Oe’kam maka ada beberapa asuransi / jaminan kesehatan yang di gunakan yaitu jaminan kesehatan masyarakat (JAMKESMAS), jaminan kesehatan daerah (JAMKESDA), jaminan persalinan (JAMPERSAL), ASKES dan juga program keluarga harapan. 2. Ketersedian obat esensial dan generik sesuai kebutuhan Persediaan obat-obatan di puskesmas Oe’kam pada umumnya cukup, namun ada beberapa jenis obat yang tidak tersedia atau sebagian masih kurang. 3. Pelayanan kesehatan jaminan pemeliharaan kesehatan bagi masyarakat miskin (JPKM). Pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin di wilayah kerja puskesmas Oe’kamdilayani dengan menggunakan program pelayanan jamkesmas, jamkesda, dan jampersal. C. AKSES DAN MUTU PELAYANAN 1. Kunjungan rawat jalan Rawat jalan adalah pelayanan medis kepada seorang pasien untuk tujuan pengamatan, diagnose, pengobatan, rehabilitas, dan pelayanan kesehatan lainnya tanpa mengharuskan pasien tersebut di rawat inap.Pada Tahun 3013kunjungan rawat jalan terbanyak berasal dari desa Oekam dan desa mnelaanen dan kunjungan paling sedikit dari desa ello. 2. Pelayanan kesehatan rujukan bagi masyarakat miskin.
  • 22. Cakupan rujukan masyarakat miskin adalah jumlah kunjungan pasien masyarakat miskin di sarana kesehatan strata dua dan strata tiga pada kurung waktu tertentu. NO. PENYAKIT JMLH PASIEN YG DI RUJUK 1 Malaria 1 2 Retensio plasenta 1 3 Letak lintang 1 4 Gastritis akut 1 5 Asfiksia berat 1 6 Gamely 1 TOTAL 6 Berdasarkan table diatas, dapat dilihat bahwa selama tahun 2013, sebanyak 6 pasien yang di rujuk ke fasilitas yang lebih memadai (rumah sakit) karena tidak dapat di tangani di puskesmas Oe’kam. D. PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT 1. Bayi dibawah garis merah (BGM) Ibu yang mempunyai balita dan pernah menimbang berat badan anaknya di posyandu, maka hasil timbangan yang di cantumkan di KMS (Kartu Menuju Sehat). Berat badan akan terlihat sesuai dengan pita warna yang ada. Ada yang berwarna hijau, kuning dan merah tepatnya di bawah garis merah. Dari total balita yang ada di wilayah kerja puskesmas Oe’kam tahun 2013, sebangian masih ada balita tergolong kategori balit BGM.
  • 23. 2. Balita mendapat vitamin A2 kali Vitamin A adalah salah satu zat gizi dari golongan vitamin yang sangat di perlukan oleh tubuh yang berguna untuk kesehatan mata dan kesehatan tubuh. Pada bulan februari dan agustus dikenal sebangai bulan pemberian vitamin A pada balita. Dari total sasaran pemberian vitamin A pada balita di tahun 2013 sudah mencapai 100%yang mendapatkan vitamin A sebanyak 2 kali. 3. Ibu hamil yang mandapat tablet Fe. Lebih dari 60% ibu hamil di Indonesia ternyata mengalami anemia. Anemia adalah kondisi dimana kadar haemoglobin (HB) dalam sel darah merah sangat kurang. Normalnya kadar haemoglobin dalam darah seseorang sekitar 12 g/100 ml. Bila kadar haemoglobin dalam darah sekitar 9-11 g/100 ml, penderita digolongkan anemia ringan. Sedangkan bila kadar haemoglobin 6-8 g/100 ml, berarti menderita anemia sedang. Penderita dimasukkan kedalam kelompok anemia beratbila kadar haemoglobin kurang dari 6 /g100 ml. upaya yang telah dilakukan untuk menanggulangi anemia gizi adalah pemberian tablet Fe pada semua ibu hamil selama 9 bulan. Pemberian tablet Fe terbagi atas 3 tahapan pemberian, yaitu Fe 1, Fe 2 dan Fe 3. 4. WUS yang mendapat imunisasi TT Imunisasi Tetanus Toksoid (TT) bertujuan terutama melindungi bayi baru lahir dan kemungkinan terkena kejang akibat infeksi pada tali pusat. Imunisasi ini di berikan kepada ibunya karena janin belum dapat membentuk kekebalan sendiri. WUS yang terbanyak mendapatkan imunisasi TT dari desa Oekam dan paling sedikit dari desa telukh. 5. Ibu hamil resti / komplikasi yang ditangani Ibu hamil resti adalah keadaan penyimpangan dari norma yang secara langsung menyebabkan kesakitan dan kematian ibu maupun bayi.
  • 24. Di tahun 2013 masih ada Ibu hamil yang termasuk resiko tinggi di wilayah kerja puskesmas Oe’kam dan diberikan penanganan. 6. Neonatal resti / komplikasi yang ditangani Neonatal resti adalah keadaan penyimpangan dari normal yang secara langsung menyebabkan kesakitan dan kematian pada bayi. Di tahun 2013 masih ada Neonatal yang termasuk resiko tinggi di wilayah kerja puskesmas Oe’kam dan diberikan penanganan. 7. Sarana kesehatan dengan kemampuan gawat darurat Sarana kesehatan dengan kemampuan pelayanan gawat darurat adalah cakupan sarana kesehatan yang telah mempunyai kemampuan untuk melaksanakan pelayanan gawat darurat sesuai standar dan dapat di akses oleh masyarakat. Puskesmas Oe’kam belum cukup di lengkapi dengan sarana kesehatan dengan kemampuan gawat darurat sehingga apabila tidak dapat di tangani di puskesmas maka pasien di rujuk ke sarana kesehatan yang lebih lengkap (rumah sakit). 8. Bayi yang mendapat ASI Eksklusif Asi Eksklusif adalah ASI yang di berikan pada bayi selama 6 bulan dan tidak memberikan makanan atau minuman lain termasuk air putih, kecuali obat-obatan dan vitamin. Manfaat dan keuntungan ASI bagi bayi adalah: a. Nutrient (zat besi) sesuai untuk bayi b. Mengandung zat protektif (anti bodi) c. Mempunyai efek psikologis yang menguntungkan d. Mudah di cerna e. Pertumbuhan yang baik f. Mengurangi kejadian gigi berlubang 9. Pemberian MP-ASI pada anak usia 6-24 bulan dari keluarga miskin Agar pertumbuhan bayi sesuai degan umur, WHO/UNICEF merekomendasikan 4 hal yang harus dilakukan yaitu:
  • 25. 1. Memberikan air susu ibu (ASI) pada bayi segera setelah lahir. 2. Memberikan ASI saja (ASI EKSKLUSIF) sejak bayi lahir sampai 6 bulan. 3. Memberikan makanan pendamping ASI (MP-ASI) sejak usia 6 bulan sampai 24 bulan. 4. Meneruskan memberikan ASI sampai usia 24 bulan atau lebih. Waktu pemberian MP-ASI kepada bayi adalah setelah bayi berumur 6 bulan karena sebelum umur 6 bulan pencernaan bayi belum kuat untuk mencerna makanan selain air susu ibu (ASI). Kalau dipaksakan memberikan makanan tambahan akan mengganggu pencernaan. Usia bayi 0-6 bulan pencernaan bayi cocok untuk mengkonsumsi ASI saja. Untuk perlu diberikan asupan gizi seimbang pada ibu agar air susu ibu keluar dengan lancar. 10. Penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat Jenis upaya pemeriksaan yang di lakukan saat penjaringan siswa anak sekolah adalah: a. Pemeriksaan kesehatan umum meliputi status gizi, penimbangan berat badan, dan pengukuran tinggi badan. b. Pemeriksaan kesehatan mulut dan gigi 11. Upaya penyuluhan kesehatan Tujuan dari promosi kesehatan adalah untuk menyebarluaskan informasi tentang kesehatan masyarakat serta kegiatan promosi pencegahan dan penengulangan penyalahgunaan NAPZA. Di tahun 2013 telah dilakukan kegiatan promosi tentang penyuluhan penyebab penyakit diare, malarian dan cacingan, pendataan rumah tangga ber PHBS tentang 10 indikator PHBS, sosialisasi alat cuci tangan (Tippy Tap). 12. Pelayanan kesehatan pra usia lanjut dan usia lanjut Pelayanan kesehatan usia merupakan suatu bentuk pelayanan kesehatanbersumber daya manusia (UKBM) yang dibentuk oleh masyarakat berdasarkan inisiatif dan kebutuhan khusus manusia. Adapun
  • 26. tujuan untuk meninkatkan derajat kesehatan dan mutuk kehidupan untuk mencapai masa tua yang bahagia dan berguna bagi keluarga. Pada tahun 2013 puskesmas Oe’ekam tidak mengadakan program posiandu lansi. E. PERILAKU HIDUP MASYARAKAT Penilai perilaku hidup bersihdan sehat (PHBS) masyarakat dilakukan atas 10 indikator PBHS yaitu: 1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehantan 2. Member bayi Asi ekslusif 3. Meninbang bayi/balita tiap bulan 4. Mencuci tangan pake sabun 5. Mengunakan air bersih 6. Mengunakan jamban sehat 7. Memberantas jentik dirumah setiap hari 8. Makan buah dan sayur setiap hari 9. Melakukan aktivitas setiap hari 10. Tidak merokok dalam rumah Pada tahun 2013 diwilayah kerja puskesmas Oe’ekam belum melaksanakan perilaku hidup bersih sesuai dengan 10 indikator. F. KEADAAN LINGKUNGAN Kondisi lingkugan mempunyai peran yang cukup besar dalam mempengaruhi derajat kesehan. Sebagaai upayah untuk meningkatkan kesehatan lingkugan, termasuk pada higinis dan sanitasi sangat dipengaruhi oleh kebiasaan dan carah hidup masyarakat. Sehat adalah karunia tuhan yang perlu di syukuri, karena sehat merupakan hak asasi manusia yang harus di hargai. Sehat juga investasi untuk meningkatkan produktivitas kerja guna meningkatkan kesejahteraan keluarga. Orang bijak menyatakan ‘’ Sehat memang bukan segalanya tetapi tanpa kesehatan segalanya menjadi tidak berarti’’.
  • 27. BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN A. SARANA KESEHATAN 1. Data dasar puskesmas a. Data statistic Tahun : 2013 Jumlah desa : 14 desa Desa tertinggal : Desa Besnam Desa terpencil : Desa Nunfutu posyandu pratama : Tidak ada posyandu madya : Desa Mnelaanen posyandu purnama : Desa Oe’kam posyandu mandiri : Desa Oelet Jumlah Penduduk KECAMATAN PENDUDUK (JIWA) JUMLAH KK Amanuban Timur 16.442 3.288 Fatukopa 4.932 986 TOTAL 21.374 4.274
  • 28. b. Data geografis Luas Wilayah 214,85 Kepulauan Tidak Ada Pantai Tidak Ada Rawa Ada Daratan Rendah Ada Perbukitan Ada Pegunungan Ada c. Sarana pendidikan PAUD Ada TK Ada SD Ada SMP Ada SMA Ada SMK Ada
  • 29. d. Perkantoran Pemerintahan Ada Swasta Tidak Ada e. Perdagangan Pasar Ada Usaha Rumah Tangga Tidak Ada f. Sarana keagamaan Mesjid Ada Gereja Ada Pesantren Ada Seminari Tidak Ada 2. Upaya kesehatan bersumber masyarakat (UKBM) Upayah kesehatan bersumber masyarakat (UKBM) mendorong peran serta masyarakat untuk memelihara dan meninkatkan kesehatan dengan melakukan pembinaan terhadap usaha-usaha kesehatan yang bersumberdari masyarakat. Kegiatannya meliputi pembinaan posyandu, tingkat pembinaan pelaksanaan kegiatan posyiandu di wilayah kerja puskesmas Oe’ekam meliputi kegiatan refresing kader dan penyuluhan- penyuluhan, serta mendorong kerja kader di posyiandu dengan adanya insentif atau rangsagan kepada kader, setiap satu posyiandu diwilayah kerja puskesmas Oe’ekam berjumlah 5 kader pada masing-masing posyandu.
  • 30. B. TENAGA KESEHATAN 1. Sebaran tenaga kesehatan menurut unit kerja NO. JENIS TENAGA JMLH YG ADA SEKARANG JMLH KEKURANGAN Ket. 1 Dokter 1 - 2 Perawat 5 2 3 Bidan 5 3 4 Perawat Gigi 1 - 5 Sanitarian 1 - 6 Nutrisionis 1 - 7 Analis Lab 1 - 8 Asisten Apoteker 1 - 9 SKM - 1 Pusk Pembantu Pustu Bidan 1 Polindes Bidan - 1 2. Sarana kesehatan NO JENIS JUMLAH KONDISI 1 Bangunan Puskesmas 1 Baik 2 Bangunan Pustu 3 Baik 3 Bangunan Polindes 1 Baik 4 Mobil Ambulans 1 Baik 5 Sepeda Motor 4 1 rusak