3. 5
Capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) tahun
2022 masih rendah—target 100%
Data sampai tanggal 13 Maret 2023
Tidak ada indikator SPM
yang mencapai target
100%
Target SPM akan tercapai
jika pelayanan kesehatan
primer kuat dengan
kemudahan akses
masyarakat akan
pelayanan yang
berkualitas
5
Sumber: Sekber SPM, Ditjen Bangda, Kementerian Dalam Negeri
No Indikator SPM 2020
terinfeksi virus yang melemahkan daya tahan
tubuh manusia (HIV)
1 Pelayanan kesehatan ibu hamil 84,51 82,54 75,83
2 Pelayanan kesehatan ibu bersalin 84,29 83,65 76,29
3 Pelayanan kesehatan bayi baru lahir 87,54 86,33 78,03
4 Pelayanan kesehatan balita 87,54 79,07 71,98
5 Pelayanan kesehatan usia pendidikan dasar 62,26 60,47 72,3
6 Pelayanan kesehatan usia produktif 49,56 52,07 61,38
7 Pelayanan kesehatan usia lanjut 60,20 62,85 68,4
8 Pelayanan kesehatan penderita hipertensi 48,22 49,53 59,69
9 Pelayanan kesehatan penderita diabetes melitus 72,12 71,86 73,56
10 Pelayanan kesehatan ODGJ berat 77,20 76,55 72,94
11 Persentase orang terduga Tuberkulosis 61,52 58,33 68,56
12 Pelayanan kesehatan orang dengan risiko 62,80 63,19 69,26
Meningkat Menurun
Capaian (%)
2021 20221
4.
5. Kemenkes berkomitmen melakukan transformasi sistem kesehatan Indonesia
Visi
Sejalan dengan visi Presiden untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, produktif, mandiri dan berkeadilan
Meningkatkan kesehatan
ibu, anak, keluarga
berencana dan
kesehatan reproduksi
Mempercepat perbaikan
gizi masyarakat
Memperbaiki
pengendalian penyakit
Gerakan Masyarakat
Hidup Sehat (GERMAS)
Memperkuat sistem
kesehatan &
pengendalian obat dan
makanan
6 pilar
transformasi
Outcome
RPJMN
bidang
kesehatan
Edukasi
penduduk
Penguatan peran
kader, kampanye,
dan membangun
gerakan, melalui
platform digital dan
tokoh masyarakat
Pencegahan
primer
Penambahan
imunisasi rutin
menjadi 14
antigen dan
perluasan
cakupan di
seluruh Indonesia.
Pencegahan
sekunder
Screening 14 penyakit
penyebab kematian
tertinggi di tiap
sasaran usia,
screening stunting, &
peningkatan ANC
untuk kesehatan ibu &
bayi.
Transformasi
layanan rujukan
Meningkatkan
akses dan mutu
layanan
sekunder &tersier
Pengembangan
jejaring layanan
penyakit prioritas,
perbaikan tata kelola
RSpemerintah.
Memperkuat
ketahanan
tanggap darurat
Tenaga cadangan
tanggap darurat,
table top exercise
kesiapsiagaan krisis.
Transformasi SDM
Kesehatan
Penambahan kuota mahasiswa,
beasiswa dalam & luar negeri,
kemudahan penyetaraan nakes
lulusan luar negeri.
Transformasi teknologi
kesehatan
Pengembangan dan pemanfaatan teknologi,
digitalisasi,dan bioteknologi di sektor kesehatan.
1 Transformasi layanan primer 2 3 Transformasi sistem
ketahanan kesehatan
4 Transformasi sistem
pembiayaan kesehatan
Regulasi pembiayaan kesehatan
dengan 3 tujuan: tersedia, cukup, dan
berkelanjutan; alokasi yang adil; dan
pemanfaatan yang efektif dan efisien.
Meningkatkan
ketahanansektor
farmasi & alat
kesehatan
Produksi dalam negeri
14 antigen vaksin
imunisasi rutin, top 10
bahan baku obat, top
10 alkes by volume &
by value.
5 6
a b c a b
a Teknologi informasi b Bioteknologi
Meningkatkan
kapasitas dan
kapabilitas
layanan primer
Revitalisasi jejaring
dan standardisasi
layanan Puskesmas,
Posyandu,
Labkesmas &
kunjungan rumah
d
9
pada 6 pilar transformasi penopang sistem kesehatan Indonesia
UU no 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan
6. 10
3 Program Utama Penguatan Upaya Preventif di Layanan Primer
1
0
Imunisasi rutin:
dari 11 menjadi 14 jenis vaksin
BCG, DPT-Hib, Hep B, MMR/MR,
Polio (OPV-IPV), TT/DT/td, JE, HPV,
PCV, Rotavirus
Kanker Serviks merupakan kanker
yang bisa dicegah dengan
imunisasi Human Papillomavirus
(HPV)
Pneumonia dan diare merupakan
2 dari 5 penyebab tertinggi
kematian balita di Indonesia* yang
dapat dicegah dengan imunisasi
(PCV dan Rotavirus)
Screening penyakit penyebab
kematian tertinggi di setiap sasaran
usia:
1. Hipotiroid kongenital
2. Thalasemia
3. Anemia
4. Stroke
5. Serangan jantung
6. Hipertensi
7. Penyakit paru obstruksi kronik
8. Tuberkulosis
9. Kanker paru
10. Hepatitis
11. Diabetes
12. Kanker payudara
13. Kanker serviks
14. Kanker usus
Peningkatan kesehatan ibu
dan anak
Pemantauan tumbuh kembang anak
di Posyandu dengan alat
antropometri terstandar
Pemeriksaan kehamilan (ANC) dari 4
kali menjadi 6 kali, termasuk 2 kali
USG dengan dokter pada trimester 1
dan 3
Screening kanker Payudara dengan
USG
Screening Penyakit Jantung Bawaan di
Puskesmas dengan PulseOxymetry
Neonatus
14 Screening
Penyakit Prioritas
7. +270 juta penduduk
Indonesia mendapatkan
Pelayanan Kesehatan Primer
berkualitas
100%wilayah dan kondisi
kesehatan penduduk termonitor
secara berkala
1
12
2
+300 ribu unit penyedia
pelayanan kesehatan rimer
dengan fasilitas dan SDM
terstandardisasi
Kemenkes telah menetapkan 3 fokus
Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer
1. PWS: Pemantauan Wilayah Setempat
1. Siklus hidup sebagai fokus integrasi pelayanan
kesehatan sekaligus sebagai fokus penguatan
promosi dan pencegahan
2.Mendekatkan layanan kesehatan melalui jejaring
hingga tingkat desa dan dusun, termasuk untuk
memperkuat promosi dan pencegahan serta
resiliensi terhadap pandemi
3. Memperkuat Pemantauan Wilayah Setempat
(PWS) melalui digitalisasi dan pemantauan dengan
dashboard situasi kesehatan per desa, serta
kunjungan keluarga/kunjungan rumah
8. 13
Salah satu Penguatan Penting dalam Transformasi Pelayanan Kesehatan
Primer adalah Penguatan Struktur yang Menjangkau Masyarakat
PUSKESMAS
KELUARGA / MASYARAKAT
Berbagai jenis UKBM (belum terintegrasi)
Posyandu
Posyandu
Remaja
Pos Malaria
Posbindu PTM
Posyandu
Lansia
Pos UKK
Pos TB
POSKESDES
PUSTU
P
P
U
U
S
S
K
TE
U
SMAS
PEMBANTU
POLINDES
POSKESRI
KECAMATAN
7,281
DESA/
KELURAHAN
83,794
DUSUN/
RT/RW
~300,000
~273.5 juta
penduduk
PUSKESMAS
Unit Pelayanan Kesehatan
di Desa/Kelurahan
(PUSTU)
POSYANDU
KUNJUNGAN RUMAH
Kondisi Eksisting Kondisi yang diharapkan
Masih terfragmentasi
9. 14
Puskesmas
(Kecamatan)
Ilustrasi Pola Kerja Sistem Pelayanan Kesehatan Primer
Untuk meningkatkan cakupan dan jangkauan intervensi
Klaster Manajemen
Klaster Ibu - Anak
Klaster Usia
Dewasa-Lansia
Klaster Penanggulangan
Penyakit Menular
Laboratorium
Dusun/RT/RW
Pemantauan Wilayah
Setempat (PWS)
Dashboard hingga
tingkat desa
Pustu
1
ANC rendah; Bumil KEK tinggi;
Cakupan imunisasi rendah
Puskesmas melakukan evaluasi
cakupan berdasar wilayah
2
Puskesmas meneruksan data
evaluasi capaian ke unit di Desa
3
Posyandu meneruskan data
evaluasi capaian ke Kader di
Dusun/RT/RW
5
Kunjungan terjadwal untuk kader
melakukan pengecekan catatan
home based record (buku KIA)
saat kunjungan rumah dan
mengidentifikasi missing services
Dusun/RT/RW
4
Kader menindaklanjuti
permasalahan evaluasi capaian
dan masalah yang ditemukan dari
kegiatan Posyandu dengan
melakukan kunjungan rumah
6
Unit di Desa dan Dusun
melakukan evaluasi mingguan
7
Puskesmas dan Unit di Desa
melakukan evaluasi bulanan
Tindak lanjut
Tindak
lanjut
hidup
X Contoh pola pemantauan wilayah setempat untuk meningkatkan cakupan pelayanan untuk Klaster Ibu Hamil-Remaja
Unit Kesehatan
Desa/Kelurahan
Posyandu
Kegiatan Posyandu
melayani semua siklus
11. Sasaran Masalah
Kesehatan
Unit Pemberi Pelayanan
Puskesmas
(Kecamatan)
Pustu (Desa/Kelurahan) Posyandu (Dusun/RT/RW)
Ibu hamil, bersalin,
nifas
1. ANC Terpadu (6x +USG oleh dokter)
2. Kelas ibu hamil
3. Pemberian Tambahan Asupan Gizi pada Ibu Hamil Kurang Energi
Kronik (KEK)
4. Persalinan normal
5. Pelayanan Pasca Persalinan (nifas)
6. Skirining Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak (KtPA)
7. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut
8. Pengobatan
1. ANC Terpadu (K2,K3, K4, K6)
2. Kelas ibu hamil
3. Pemberian Tambahan Asupan Gizi pada Ibu Hamil
Kurang Energi Kronik (KEK)
4. Pelayanan Pasca Persalinan ( nifas)
5. Skirining Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak
(KtPA)
6. Pengobatan sederhana
1. Kelas ibu hamil
2. Pemberian Tambahan
Asupan Gizi pada Ibu
Hamil Kurang Energi
Kronik (KEK)
Bayi dan anak pra-
sekolah
1. Pelayanan Neonatal Esensial
2. Kelas Ibu Balita
3. Pelayanan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)
4. Pengambilan dan pengiriman sampel SHK
5. Pemantauan Pertumbuhan dan Perkembangan
6. Imunisasi Rutin Lengkap
7. Pemberian Vitamin A dan obat cacing
8. Pencegahan, deteksi dini , Tatalaksana dan rujukan balita
weight faltering, underweight, gizi kurang, gizi buruk dan stunting
9. Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)
10. Skrining kasus TBC
11. Skrining Talasemia
12. Skirining Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak (KtPA)
13.Pelayanan kesehatan gigi dan mulut
14.Pengobatan
1. Pelayanan Neonatal Esensial
2. Kelas Ibu Balita
3. Pemantauan Bayi dengan Berat Lahir Rendah
(BBLR)
4. Pemantauan Pertumbuhan dan Perkembangan
5. Imunisasi Rutin Lengkap
6. Pemberian Vitamin A dan obat cacing
7. Pencegahan, deteksi dini, tatalaksana dan rujukan
balita weight faltering, underweight, gizi kurang, gizi
buruk dan stunting
8. Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)
9. Skrining kasus TBC
10. Skrining Talasemia
11. Skirining Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak
(KtPA)
12.Pengobatan sederhana
1. Kelas Ibu Balita
2. Pemantauan
Pertumbuhan dan
Perkembangan
3. Imunisasi Rutin Lengkap
4. Pemberian Vitamin A
dan obat cacing
5. Deteksi dini,
Pendampingan serta
rujukan balita weight
faltering, underweight,
gizi kurang, gizi buruk
dan stunting
6. Skrining kasus TBC
Usia sekolah dan
remaja
1. Skrining kesehatan (PTM & PM)
2. Vaksinasi / Imunisasi
3. Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja
4. Fasilitasi UKS
5. Skirining Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak (KtPA)
6. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut
7. Pengobatan
1. Skrining kesehatan
2. Vaksinasi / Imunisasi
3. Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja
4. Pencegahan anemia
5. Pengobatan sederhana
1. KIEKesehatan Remaja
2. Pencegahan anemia
Upaya standarisasi layanan di Puskesmas, Pustu, Posyandu— lintas siklus hidup
Penguatan Struktur disertai Standardisasi Paket Pelayanan Kesehatan
12. Sasaran
Masalah Kesehatan
Unit Pemberi Pelayanan
Puskesmas
(Kecamatan)
Pustu
(Desa/Kelurahan)
Posyandu (Dusun/RT/RW)
Usia Dewasa dan
Lansia
1. Skrining Obesitas
2. Skrining Hipertensi
3. Skrining DM
4. Skrining faktor risiko stroke
5. Skrining faktor risiko penyakit jantung
6. Skrining kanker ( Kanker Leher Rahim, Kanker Payudara,
Kanker Kolorektal, Kanker Paru)
7. Skrining PPOK
8. Skrining TBC
9. Skrining Indera Penglihatan
10. Skrining Malaria
11. Skrining kebugaran
12. Skrining Talasemia
13. Skrining kasus kekerasan terhadap perempuan
14. Skrining masalah kesehatan jiwa
15.Pelayanan kesehatan reproduksi bagi calon pengantin
16. Skrining layak hamil bagi PUS
17.Pelayanan KB
18.Pelayanan Penyakit Akibat Kerja
19. Skrining Geriatri
20.Pelayanan kesehatan gigi dan mulut
21.Pelayanan Pengobatan
1. Skrining Obesitas
2. Skrining Hipertensi
3. SKrining DM
4. Skrining kanker (Kanker payudara,
Kanker Leher Rahim, Kanker Paru)
5. Skrining Talasemia
6. Skrining PPOK
7. Skrining TBC
8. Skrining Malaria
9. Skrining Indera Penglihatan
10. Skrining masalah kesehatan jiwa
11. Skrining layak hamil bagi PUS
12. Skrining kasus kekerasan terhadap
perempuan
13.Pelayanan KB
14. Skrining Geriatri
15.Pengobatan sederhana
1. Skrining Obesitas
2. Skrining Hipertensi
3. Skrining DM
4. Skrining TBC
5. Skrining PPOK
6. Skrining Malaria
7. Skrining Indera Penglihatan
8. Skrining masalah kesehatan jiwa
9. Skrining layak hamil bagi PUS
10.Pelayanan KB
11. Skrining Geriatri
Pengendalian
Penyakit Menular
1. Pencegahan, Kewaspadaan Dini, Respon
2. Pengawasan Kualitas Lingkungan
Layanan lain
1. Laboratorium
2. Farmasi
3. Kegawatdaruratan
4. Rawat inap
1. Laboratorium dengan RDT 1. Laboratorium dengan RDT
Upaya standarisasi layanan di Puskesmas, Pustu, Posyandu— lintas siklus hidup
13. Penataan organisasi dan sumber daya Puskesmas berdasarkan klaster
18
Klaster 1 mengkoordinir
manajemen dan
ketatausahaan
Klaster 2 dan 3 memberikan
pelayanan komprehensif
(prom,prev, kuratif, rehab
dan/atau paliatif) serta PWS
Klaster 4 menghentikan
penularan penyakit dengan
surveilans dan pengawasan
kualitas lingkungan
Dalam hal keterbatasan
SDM, pelayanan dapat
diberikan oleh petugas dari
klaster lainnya yang memiliki
kompetensi dan
kewenangan yang sesuai.
Pembagian ruang
pelayanan mengikuti sistem
klaster dan sasaran
pelayanan, diutamakan
ruangan tersebut
berdekatan dalam 1 klaster.
Kepala Puskesmas
Klaster 1
(Manajemen)
Klaster 2
(Ibu dan Anak)
Klaster 3
(Usia Dewasa dan
Lansia)
Klaster 4
(Penanggulangan
Penyakit Menular)
Lintas Klaster
Manajemen
Sumber Daya
Manajemen
Puskesmas
Manajemen
Mutu dan
Keselamatan
Manajemen
Jejaring dan
Jaringan
Puskesmas
Sistem Informasi
Puskesmas dan
Dashboard PWS
Ketatausahaan
Balita dan Anak
Pra-sekolah
Anak Usia
Sekolah dan
Remaja
Ibu Hamil,
Bersalin, Nifas
Lanjut Usia
Usia Dewasa
Surveilans
Kesehatan
Lingkungan
Rawat Inap1
Kegawatdarura
tan
Laboratorium
Kefarmasian
1. Pada Puskesmas Rawat Inap
14. 19
Kepala
Puskesmas
Penanggung
Jawab
Penanggung
Jawab
Penanggung
Jawab
Kepala
Tata Usaha
Puskesmas kawasan perkotaan dan perdesaan:
1) PJ UKM Esensial dan Perkesmas
2) PJ UKM Pengembangan
3) PJ UKP, Kefarmasian dan Laboratorium
4) PJ Jaringan Pelayanan Puskesmas dan Jejaring Puskesmas
5) PJ Bangunan, Prasarana, dan Peralatan
6) PJ Mutu
Puskesmas kawasan terpencil dan sangat terpencil:
1) PJ UKM Esensial, UKM Pengembangan, dan Perkesmas
2) PJ UKP, Kefarmasian dan Laboratorium
3) PJ Jaringan Pelayanan Puskesmas dan Jejaring Puskesmas
4) PJ Mutu
Kepala
Puskesmas
KepalaTU
Pj.Klaster 1
(Manajemen)
Pj.Klaster 2
(Ibu dan Anak)
Pj.Klaster 3
(Usia Dewasa
dan Lansia)
Pj.Klaster 4
(Penanggulangan
Penyakit Menular)
Pj.Lintas
Klaster
• Masing-masing klaster terdiri atas penanggung jawab (Pj) dan anggota sebagai pelakana teknis.
• Khusus untuk Penanggung jawab klaster 1 adalah Kepala Tata Usaha.
• Penataan organisasi Puskesmas diarahkan untuk menjamin terselenggaranya tugas dan fungsi Puskesmas
secara efektif, efisien dan akuntabel, serta elaras dengan kebijakan pemerintah daerah dan perundang-
undangan.
• Dapatditunjuk penanggung jawab lainnya berdasarkan kebutuhan Puskesmas dengan persetujuan
kepala dinas kesehatan daerah kabupaten/kota.
Permenkes 43 Tahun 2019
Rancangan revisi
Permenkes 43 Tahun 2019
15. 20
Kepala Puskesmas akan menetapkan pembagian seluruh petugas
Puskesmas ke dalam klaster-klaster dan lintas klaster
No Klaster Lingkup Pelayanan/ Kegiatan Kompetensi PJ dan anggota
1 Manajemen Ketatausahaan: kepegawaian,
keuangan dan sistem informasi
Manajemen Sumber Daya
Manajemen Puskesmas
Manajemen mutu pelayanan dan
keselamatan bagi masyarakat,
pasien, dan petugas
Manajemen Jaringan dan Jejaring
Puskesmas
Manajemen pengelolan sediaan
farmasi dan BMHP
PJ: Kepala Tata Usaha
Manajemen data dan sistem
informasi
Manajemen keuangan
Manajemen aset
Manajemen sumber daya (SDM,
sarpras, obat dan BMHP)
Manajemen program/klaster
Mengoordinir manajemen
Puskesmas
Mengoordinir manajemen mutu
Manajemen pemberdayaan
masyarakat
16. 21
No Klaster Lingkup Pelayanan/ Kegiatan Kompetensi PJ dan anggota
2 Ibu dan
Anak
Menyelenggarakan pelayanan
Kesehatan bagi ibu hamil, bersalin,
nifas
Menyelenggarakan pelayanan bagi
Kesehatan anak balita dan anak
prasekolah
Menyelenggarakan pelayanan bagi
Kesehatan anak usia sekolah dan
remaja
Mampu memberikan pelayanan:
ANC
ibu hamil
persalinan normal dan nifas.
Neonatal esensial
Pelayanan gizi bagi ibu dan anak
SDIDTK
Imunisasi
Skrining penyakit
Skrining Kesehatan jiwa
MTBS
Pengobatan umum
Kesehatan gigi dan mulut
Komunikasi Antar Pribadi (KAP)
Gadar Matneo
Perkesmas
Skrining KtPA
17. 22
No Klaster Lingkup Pelayanan/ Kegiatan Kompetensi PJ dan anggota
3 Usia Dewasa
dan Lansia
Menyelenggarakan
pelayanan Kesehatan bagi
usia dewasa
Menyelenggarakan
pelayanan Kesehatan bagi
lanjut usia
Mampu memberikan pelayanan:
Skrining penyakit menular
Skrining PTM
Skrining Kesehatan jiwa
Skrining kebugaran
Skrining layak hamil
Skrining geriatri
Kespro bagi catin
KB
Pelayanan gizi bagi uspro dan lansia
Pengobatan umum
Kesehatan gigi dan mulut
Kesehatan kerja
Komunikasi Antar Pribadi (KAP)
Perkesmas
Skrining KtPA
18. 23
No Klaster Lingkup Pelayanan/ Kegiatan Kompetensi PJ dan anggota
4 Pengendalian
Penyakit Menular
Pencegahan, Kewaspadaan
Dini dan Respon
Pengawasan kualitas
lingkungan
Mampu melakukan:
Surveilans
Penemuan kasus
Penyelidikan epidemiologi
Pengendalian vector
Outbreak Respon Imunization (ORI)
Pelayanan Kesehatan lingkungan
Komunikasi Antar Pribadi (KAP)
5 Lintas Klaster Pelayanan gawat darurat
Pelayanan rawat inap *)
Pelayanan kefarmasian
Pelayanan Laboratorium
Mampu melakukan pelayanan:
Kegawatdaruratan
Rawat inap*)
Kefarmasian
Pemeriksaan laboratorium specimen manusia, zoonosis
*)Pada Puskesmas Rawat Inap
19. Alur pelayanan kesehatan yang komprehensif untuk seluruh siklus hidup
Pasien dilakukan identifikasi masalah
kesehatan dan ditentukan skrining
sesuai siklus kehidupan yang perlu
dilakukan pada saat kunjungan
tersebut.
Pasien diarahkan ke petugas di klaster
pelayanan siklus hidup yaitu Klaster ibu
dan anak atau klaster usia dewasa dan
Lansia untuk dilakukan skrining tersebut
dan dilakukan penanganan terhadap
masalah Kesehatan yang dialami
sesuai paket pelayanan.
Penanganan di klaster komprehensif
terIntegrasi berbagai program
Pelayanan yang dilakukan di ke-2
klaster tersebut didukung dengan
pelayanan laboratorium, kefarmasian
dan lainnya.
Petugas di Klaster melakukan
pencatatan pelayanan di sistem
informasi Puskesmas. Variabel penting
yang dipantau akan muncul dalam
dashboard situasi kesehatan
wilayahnya.
Dashboard PWS dipantau dan dianalisis morbiditas dan cakupan
pelayanan/program. Notifikasi ke Pustu jika ada yang perlu di
tindaklanjuti di desa/kelurahan.
Puskesmas melakukan evaluasi bulanan atas hasil PWS bersama
seluruh perwakilan Pustu.
Dapat melibatkan FKTP lain.
P
W
S
20. • Petugas memantau data PWS: morbiditas
dan mortalitas penyakit menular dan
cakupan pelayanan di wilayah kerja
Puskesmas.
• Data penyakit menular dinilai apakah
berpotensi KLB atau bukan.
• Penyakit berpotensi KLB dilaporkan ke
dalam aplikasi Sistem Kewaspadaan Dini
dan Respon (SKDR).
• Dilakukan tindak lanjut penyelidikan
epidemiologi, penelusuran kontak erat,
pengendalian faktor risiko dan
lingkungan/vektor/binatang pembawa
penyakit termasuk pemeriksaan
laboratorium serta pemberian imunisasi
(untuk KLB Penyakit yang Dapat Dicegah
dengan Imunisasi/PD31).
• Klaster 4 melakukan kegiatan dengan
melibatkan Pustu dan kader serta lintas
sektor terkait lainnya.
25
Alur pelayanan klaster penanggulangan penyakit menular
22. 27
Unit Pelayanan Kesehatan di Desa/Kelurahan memberikan pelayanan kesehatan dan
mengoordinasikan pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan
Unit Pelayanan
Kesehatan di
Desa/Kelurahan
tersedia di seluruh
desa/kelurahan
Kegiatan
pemberdayaan
masyarakat di
bidang kesehatan
Ruangan untuk evaluasi mingguan
kunjungan rumah kader dan kegiatan
partisipasi masyarakat
Kegiatan pemberdayaan di bidang kesehatan:
1. Perencanaan desa & pemberdayaan
masyarakat desa
2. Manajemen kader Posyandu
3. Kunjungan rumah
4. PWS
Layanan
kesehatan
setiap hari
Sarana, prasarana, dan alkes sesuai standar
Paket layanan terstandar sesuai siklus hidup:
1. Skrining,edukasi kesehatan
2. Pengobatan terbatas
3. Laboratorium dengan PoCT1
4. Perencanaan desa dan pendampingan
Posyandu
5. Kunjungan rumah
6. Pemantauan Wilayah Setempat (PWS)
SDM / tenaga pelaksana
Minimal :
• 2 Tenaga Kesehatan
(1 perawat dan 1 bidan),dan
• 2 Kader
INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER DI PUSKESMAS PEMBANTU
23. Kunjungan rumah oleh kader: memastikan keluarga sudah mendapatkan layanan kesehatan, penemuan
dini masalah kesehatan dan tanda bahaya, monitoring kepatuhan dalam pengobatan
2
1
3
4
Pustu bertanggung jawab atas hasil status kesehatan masyarakat di
desa/kelurahan
Bayi, Balita mendapatkan:
• ASI Ekslusif
• Imunisasi dasar dan
lanjutan
• Pemantauan tumbuh
kembang
• Memastikan sasaran
yang sakit
mendapatkan
layanan kesehatan
• Seluruh sasaran
mendapatkan skrining
Hipertensi, Diabetes
Melitus, jantung dan
stroke, kanker, PPOK,
obesitas, gejala TBC,
masalah kesehatan
jiwa, kebugaran,
layak hamil
• Memastikan usia
subur menjadi
akseptor KB
• Seluruh sasaran
mendapatkan skrining
Hipertensi, Diabetes
Melitus, kanker, PPOK,
geriatri terpadu, gejala
TBC, katarak, kebugaran
• Pemantauan kepatuhan
pengobatan pada
sasaran dengan penyakit
kronis
Pustu dan Posyandu
Bayi dan balita
Ibu Hamil, bersalin, nifas Lansia
Status gizi Ibu Hamil
Kehamilan, persalinan dan
nifas beresiko.
Status gizi, tumbuh
kembang, infeksi
Masalah Kesehatan di setiap siklus hidup yang ingin diatasi
• Semua bumil memeriksakan kandungan (ANC)
• Semua bumil mengikuti kelas ibu hamil
• Semua bumil mendapatkan edukasi gizi seimbang
• Semua bumil mendapatkan dan konsumsi TTD
• Bumil KEK mendapatkan dan
mengonsumsi makanan
tambahan
• Semua ibu pasca bersalin mendapatkan pelayanan nifas
• Semua ibu memberikan ASI
• Seluruh sasaran dilakukan skrining kesehatan.
• Memastikan sasaran yang bermasalah
kesehatan mendapatkan pelayanan
kesehatan
• Seluruh remaja putri mengkonsumsi TTD
• Seluruh remaja
mendapatkan edukasi kesehatan reproduksi
PTM (hipertensi, DM, stroke,
PPOK), kanker, masalah gizi,
penglihatan, demensia.
tingkat kemandirian lansia,
gangguan mental
emosional
Remaja
Status gizi, Anemia remaja,
Karies gigi, Penglihatan
pendengaran,
Perilaku berisiko, obesitas,
maslaah kebugaran
Usia Dewasa
PTM (hipertensi, DM, Stroke, PPOK)
, kanker, penyakit menular/ infeksi
(TBC,dll), masalah gizi (anemia,
obesitas) gangguan mental
emosional dan depresi, masalah
kebugaran, masalah layak hamil
24. Skema alur pelayanan Pustu meliputi alur pelayanan di dalam
gedung maupun luar gedung sebagai berikut:
Pelayanan Kesehatan dalam gedung
Pasien dan klien melakukan pendaftaran di bagian registrasi.
Selanjutnya pasien/klien diarahkan untuk mendapatkan pelayanan
sesuai siklus hidup. Pelayanan yang diberikan komprehensif
mencakup promosi kesehatan (edukasi, konseling), pencegahan
penyakit (skrining, imunisasi dll), dan pengobatan. Pelayanan
diberikan oleh tenaga kesehatan sesuai kompetensinya.
Pelayanan kesehatan luar gedung
Petugas bidang kesehatan melakukan PWS, dan menentukan
sasaran dan tindak lanjut intervensi yang diperlukan untuk menjaga
kesehatan masyarakat desa/kelurahannya. Tindak lanjut dilakukan
bekerja sama dengan posyandu dan para kader dalam
melakukan kunjungan rumah. Selain itu, dengan menggerakkan
stakeholder terkait di desa/kelurahan melalui kegiatan sosialisasi
dan advokasi.
Selanjutnya berbagai kegiatan yang telah dilaksanakan di tingkat
desa yang dilakukan Pustu dan Posyandu dievaluasi
setiap minggu dan menjadi feedback ke data PWS
Desa/Kelurahan. 24
Pasien/Klien
Registrasi
Pelayanan kesehatan sesuai siklus
hidup
1. Ibu Hamil, bersalin, nifas oleh
bidan
2. Anak dan remaja oleh
perawat/bidan
3. Usia Dewasa oleh
perawat/bidan
4. Lansia oleh perawat
Data PWS
Pelayanan
selesai
Tindak Lanjut
Posyandu Kunjungan
rumah Nakes,
kader
Sosialisasi,
advokasi
stakeholder
Evaluasi
mingguan
A. Pelayanan Dalam Gedung
B. Pelayanan Luar Gedung
Skema Pelayanan di Pustu
26. Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer di Posyandu
31
Posyandu adalah salah satu jenis Lembaga Kemasyarakatan Desa/Kelurahan (LKD/K) , merupakan wadah
partisipasi masyarakat bertugas membantu kepala desa/lurah di bidang pelayanan kesehatan dan bidang lainnya
sesuai kebutuhan.
Imunisasi,
Suplementasi
• Penyuluhan
• Deteksi dini
• Rapid test
Sasaran seluruh siklus hidup
Layanan kesehatan terintegrasi:
Usia Dewasa
Lanjut Usia
• Ibu hamil
• Balita
• Remaja
1
2
3 Layanan promotif preventif
Didampingi oleh
Tenaga kesehatan
2
Hari Buka Posyandu Di Luar Hari Buka Posyandu
Setiap bulan
Pelaksanaan serentak atau terjadwal untuk
menjangkau seluruh sasaran:
Usia Dewasa
Lanjut Usia
• Ibu hamil
• Balita
• Remaja
Kunjungan rumah pendekatan keluarga
1
Koordinasi dengan Puskesmas Pembantu
3
2 Pemberdayaan masyarakat
Membantu kader kesehatan/fasilitator
pemberdayaan masyarakat dalam melakukan:
• Survey mawas diri
• Musyawarah masyarakat desa
• Manajemen kader
• Pemantauan wilayah setempat
• Mencatat sasaran yang tidak akses pelayanan
kesehatan (missing services), ketidakpatuhan
pengobatan (non compliance), tanda
bahaya (danger sign), dan memberikan
edukasi.
• Hasil kunjungan disampaikan kepada petugas
Pustu untuk ditindaklanjuti dan digunakan
sebagai bahan evaluasi mingguan serta
pemutakhiran data Keluarga Sehat.
Posyandu di Era
Transformasi
Layanan Primer
• Dibentuk berdasarkan
prakarsa pemerintah
desa/kelurahan dan
Masyarakat.
• Ditetapkan dalam peraturan
desa atau peraturan
bupati/walikota.
• Posyandu berbasis program
menjadi posyandu
terintegrasi.
Pelaksana
1 Kader sedikitnya 5
orang
28. 33
Integrasi Pelayanan
Kesehatan Primer
memfokuskan
pelayanan pada
pendekatan berbasis
siklus hidup, bukan
berbasis program
dengan penerapan
integrasi layanan guna
mewujudkan pelayanan
kesehatan yang lebih
komprehensif, responsif,
dan terjangkau
Perluasan jangkauan
pelayanan kesehatan
primer untuk
mendekatkan akses
pelayanan dilakukan
dengan
mendayagunakan
Pustu sebagai unit
pelayanan kesehatan di
desa/kelurahan dan
Lembaga
Kemasyarakatan Desa
Posyandu di tingkat
dusun/RT/RW
Melalui integrasi
pelayanan kesehatan
primer, peran
Puskesmas sebagai
penanggung jawab
wilayah dalam
kesehatan di wilayah
kerjanya akan semakin
diperkuat dengan
aktifnya PWS tingkat
desa/kelurahan oleh
petugas kesehatan
bersama kader
Petugas Puskesmas, Unit
Pelayanan Kesehatan di
Desa/kelurahan (Pustu),
dan Kader harus
senantiasa memelihara
dan meningkatkan
kompetensinya agar
dapat memberikan
pelayanan kesehatan
yang berkualitas sesuai
dengan paket
pelayanan di setiap
siklus kehidupan.
1 2 3 4
30. 1. Merupakan program baru
2. Membutuhkan keterlibatan LP dan LS
serta stake holder terkait
3. Regulasi belum up to date
4. Belum adanya nakes dan kader
terlatih ILP
5. Belum terintegrasinya pencatatan
dan pelaporan dalam satu sehat
KENDALA
1. Sosialisasi terus menerus
2. Advokasi dan koordinasi dengan
LP dan LS terkait peran masing-
masing
3. Menggunakan regulasi KMK
sebagai acuan pelaksanaan
4. Mengusulkan diklat dan orientasi
nakes dan kader
5. Memaksimalkan catpor
SOLUSI
Tim ILP Dinkes Temanggung