1. MORFOSINTAKSIS
TRANSFORMASI
TUGAS KELOMPOK 6
Anggota kelompok :
Fandi Prasetya K
Anang Febry P.
Agus Edi L
Didik Santoso
M. Zulkarnain
Machalla Megaiab
2. Sejarah perkembangan teori Tata
Bahasa Generatif Transformasional
(TGT)
Dalam dunia linguistik, dekade 50-an merupakan masa puncak
kejayaan aliran linguistik strukturalisme. Namun pada pertengahan
dasawarsa tersebut, yaitu dalam tahun 1957, Noam Chomsky
menerbitkan buku revolusioner yang berjudul Syntactic Structures
(Ba’dulu, 2005:66-67).
Buku tersebut memuat kritikan-kritikan tajam Chomsky pada
pendekatan aliran strukturalisme mengenai telaah bahasa hingga
penolakan kepada metode-metode strukturalis khusus.
Dalam pandangan Chomsky, teori linguistik struktural tidak memiliki
kapasitas untuk memecahkan berbagai masalah kebahasaan ,
terutama dalam bidang sintaksis. Sehingga Syntactic Structures
memberi perhatian mendalam mengenai kajian bahasa dari sudut
pandang sintaksis (Sampson, 1980: 133). Sebagai reaksi atas
ketidaksanggupan teori linguistik struktural dalam memberi jawab
atas berbagai permasalahan bahasa, maka Chomsky
memperkenalkan teori tata bahasa generatif transformasional (TGT).
3. Lanjutan...
Namun pada tahun 1968, kaum transformasi terpecah
menjadi dua kelompok. Chomsky memimpin kelompok
pertama yang selanjutnya disebut sebagai kaum
leksikalis. Kelompok ini tetap mempertahankan ide
tata bahasa yang dirumuskan dalam buku Aspects of
the Theory of Syntax.
Sementara itu, kelompok kedua disebut sebagai
kelompok transformasionalis tidak memiliki pemimpin.
Kaum ini terdiri atas para linguis garda depan yang
terus menerus berusaha memperbaiki teori
transformasi. Mereka diantaranya adalah James D.
Mc.Cawley, George Lakoff, John Robert Ross, dll.
Kelompok ini berhasil menjadi penganjur baru teori
semantif generatif dari tahun 1968 dan kemajuan teori
ini mungkin telah menjadi titik akhir dari
perkembangan teori transformasi.
4. Prinsip Tata Bahasa Generatif
Transformasional
Teori Kompetensi vs Performansi
Kompetensi : pengetahuan penutur asli
mengenai bahasanya.
Performansi : pemakaian bahasa yang
sesungguhnya dalam situasi-situasi nyata.
Bahasa bersifat kreatif dan inovatif
Kreatif : kemampuan penutur untuk menghasilkan
kalimat-kalimat baru yang memiliki
persamaan dengan kalimat-kalimat umum.
Inovatif : ujaran yang kita ucapkan kebanyakan
selalu baru dan bukan sekedar pengulangan.
5. Lanjutan...
TGT merupakan seperangkat kaidah yang
memberikan pemerian gramatikal atas
kalimat.
Adanya pemerian aspek kreatif dari kompetensi
gramatikal melalui formulasi seperangkat
pembentukan kalimat (kaidah sintaksis), kaidah
penafsiran kalimat (Kaidah semantis), kaidah
pengucapan (kaidah fonologis).
Bahasa merupakan cerminan pikiran
Telaah bahasa akan menjelaskan sifat-sifat pikiran
manusia yang mendasar.
6. Konsep Dasar Tata bahasa Generatif
Transformasional
Berikut adalah konsep-konsep dasar khusus
bagi teori sintaksis TGT:
a)Kompetensi (Competence)
Kompetensi merupakan kemampuan penutur
dan pendengar yang ideal untuk
mengasosiasikan bunyi dengan makna sesuai
dengan kaidah bahasanya (Chomsky, 1972:116).
Dengan kata lain, kompetensi adalah
pengetahuan penutur terhadap bahasanya serta
sistem kaidahnya (Ba’dulu 2005:70).
7. Lanjutan...
b) Performansi (Performance)
Performansi merupakan refleksi langsung dari
kompetensi hanya dalam kondisi-kondisi yang
ideal, yaitu pihak penutur dan pendengar berada
di dalam masyarakat bahasa yang homogen
(Chomsky, 1965:3-4).
c) Struktur Lahir dan Struktur Batin (Surface
structure and deep structure)
Struktur Lahir:
•Merupakan representasi mental yang mendasari
suatu ujaran.
•Terdiri atas kalimat-kalimat aktual penutur
•Dihasilkan dari kaidah sintaksis
8. Lanjutan ...
Struktur Batin
•Merujuk pada struktur formal yang
menghubungkan secara langsung kepada
makna dan bukan kepada bunyi.
•Berperan secara sintaksis yaitu mengawali
derivasi transformasional.
•Berperan secara intepretasi semantis.
9. Lanjutan...
d) Kaidah Struktur Frasa (Phrase Structure Rules)
KSF merupakan serangkaian cara untuk
menjelaskan urutan unsur-unsur yang mungkin
dalam suatu kalimat atau kelompok kata.
Terdapat dua jenis KSF menurut Brown dan Miller
(1982:15-16 dalam Ba’dulu, 2005:72), yaitu:
1.KSF Bebas Konteks (context free phrase structure
rule)
2.KSF Peka Konteks (contecxt sensitive phrase
structure rule)
10. Lanjutan
e) Pemarkah Frasa (Phrase Marker), yaitu:
• Representasi struktur kalimat dalam kaitannya
dengan kurung berlabel, sebagaimana
diberikan dalam kaidah-kaidah tata bahasa.
• Sebagai penjelas struktur hierarkis kalimat pada
berbagai tingkatan derivasinya, lalu
menganalisisnya menjadi gugus morfem atau
formatif linier.
• Biasanya disajikan dalam bentuk diagram
pohon
11. Lanjutan...
f) Transformasi (Transformation), yaitu:
• Konsepsi awal transformasi merupakan piranti
konstruksi spesifik (construction-specific device).
Sebagai contoh: transformasi yang merubah
kalimat aktif menjadi kalimat pasif.
• Operasi linguistis formal yang memungkinkan dua
tingkatan struktural untuk ditempatkan dalam
korespondensi (Crystal, 1980:363 dalam Ba’dulu,
2005:73)
• Kaidah Transformasional (KT) terdiri atas gugus
lambang yang ditulis kembali sebagai gugus lain
menurut konvensi-konvensi tertentu.
• Kaidah Transformasi terdiri atas dua bagian, yaitu:
Indeks struktur (structure index), menjelaskan tentang
pola kalimat, yaitu input yang terhadapnya KT
diterapkan.
Perubahan struktur (structure change), menjelaskan
tentang output dari kaidah berbeda dengan
masukan
12. Tipe-tipe Transformasi
Menurut Jerrold J. Katz dan Paul M. Postal, tipe
transformasi dibagi menjadi dua yaitu,
1)Transformasi tunggal (singulary transformations)
2)Transformasi Umum (generalized transformations)
1.Transformasi tunggal (singulary transformations)
1.1 Transformasi Aktif dan Pasif
Sebuah tata bahasa transformasi dalam tata bahasa
generatif merupakan satu proses fungsional, yang
membuat eksposisi hubungan kalimat inti/dasar dan
kalimat turunan.
Chomsky mengatakan bahwa transformasi pasif dalam
bahasa Inggris bersifat manasuka (optional).
13. Lanjutan ...
Analisis struktur : NP – Aux – V – NP
Perubahan struktur : X1 – X2 – X3 – X4 X4 – X2 + be + en – X3
– by + X1
Contoh penerapannya: NP1 + Aux + Vt + NP2 NP2 + Aux + Vpart 2 + by
+ NP2
NP2 – Aux + be + en – V – by + NP 2
They bought a new car A new car was bought by them
Dalam bahasa Indonesia:
Analisis struktur: GN1 - (me N) + Vt - GN2
(2) (3) (4)
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Perubahan struktur: (1) - (2) - (3) - (4) (4) + di- + (3) +
oleh (1)
Adik membantu kakak Kakak dibantu oleh adik
14. Lanjutan...
1.2 Transformasi Imperatif, Timp
Dalam bahasa Indonesia
SD : GN1 + meN – Vd +GN2 (Adik membaca
buku)
Tproses : Tdel. = Ttam
SL : Vd + -lah; Vd + O; Vd + -kan (bacalah;
baca; bacakan)
Dalam bahasa Inggris
SD : imp + you + present + M + X (Adjektif; Vd)
(You will be quiet)
Tproses : Tdel
SL : be quiet; get up
15. Lanjutan...
1.3 Transformasi Negatif, Tneg
Edward S. Klima berpendapat bahwa posisi negatif dalam SD
terletak di depan.
Untuk bahasa Indonesia dapat dikaidahkan sebagai berikut:
SD : Neg. GN + meN- + Vd + GN (orang itu
mempunyai mobil)
Tproses : Ttam.
SL : GN1 + tidak + meN- + Vd + GN2 (orang itu
tidak mempunyai mobil)
Untuk bahasa Inggris dapat dikaidahkan sebagai berikut:
SD : neg X + tense + Aux + Y (John can come)
(neg. He has a son)
Tproses : Ttam
SL : X + Aux + not + Y (John can not come) (he
does not have a son)
16. Lanjutan...
1.4 Transformasi Tanya, Ttanya
Transformasi tanya mengenal banyak alternatif. Orang dapat bertanya
dengan pelbagai tujuan, maksud, dan harapan. Orang pun dapat
bertanya tentang tempat, waktu, orang, benda, dan sifat. Juga dapat
bertanya secara umum maupun khusus, meminta persetujuan.
Untuk bahasa Indonesia salah satu T tanya dapat di kaidahkan
sebagai berikut.
SD : Q GN1 + meN- + Vd + GN2 (polisi menangkap
pencuri)
Tproses: Ttam. = Tpros.
SL : Q waktu dan tempat : kapan/di mana + GN1 +
meN- Vd + GN2
Kapan/ di mana + polisi
menangkap pencuri?
17. Lanjutan ...
1.5 Transformasi Fokus atau Pementing, Tfok
Seorang penutur hendak memberikan penekanan dan
pementingan tertentu kepada salah satu bagian tutur.
Untuk bahasa Indonesia salah satu transformasi fokus dapat
dikaidahkan sebagai berikut.
SD : Pem. GN + meN- + Vd + GTtempat (permintaan
datang dari berbagai pihak)
Tproses : Tper.
SL : Pem. GTtempat + meN- Vd + GN (dari berbagai
pihak datang permintaan)
18. Lanjutan ...
1.6 Transformasi Refleksif, Tref
Sebuah transformasi reflektif akan terjadi bila rujukan peran pelaku dan peran
penderita sama atau bersifat mandiri. Transformasi refleksif pada umumnya
terjadi pada verbum yang berhubungan dengan gerak dan perbuatan yang
mengenai diri sendiri.
Untuk bahasa Indonesia salah satu transformasi refleksif dapat
dikaidahkan sebagai berikut.
SD : Ref. GN1 + meN- + Vd + GN1 (Ani mencermin Ani)
Tproses : Tub ber-Vd
SL : Ref. GN1 + ber- + Vd (Ani bercermin)
Untuk bahasa Inggris salah satu transformasi refleksif dapat
dikaidahkan sebagai berikut.
SD : NP1 + V + NP1 (John hurt John; the boys amused
the boys)
Tproses : Tsub = my self, yourself, himself, herself, itself, ourselves,
yourselves, themselves.
SL : NP1 + V + my self, etc. (John hurt himself; the boys
amused themselves)
19. Lanjutan...
1.7 Transformasi Kausatif, Tkaus
Transformasi kausatif menunjukkan hubungan antara peran pelaku dan
peran penderita bersifat kausal/penyebab. Transformasi ini merupakan
transformasi morfemis.
Untuk bahasa Indonesia salah satu transformasi kausatif dapat
dikaidahkan sebagai berikut.
SD : Kaus : GN1 + menjadikan; menyebabkan + GN + GA
(Anak itu menyebabkan; menjadikan hati saya sakit)
Tproses: Tub = Tper. meN + GA + GN.
SL : GN1 + meN- + GA-kan + GN (Anak itu
menyakitkan hati saya)
Untuk bahasa Inggris salah satu transformasi kausatif dapat
dikaidahkan sebagai berikut.
SD : NP1 + make/cause + NP2 (he cause/make the
rope short)
Tproses: Tub. Adjektif + -en Tper.
SL : NP1 + Adjektif-en + NP2 (he shortened the rope)
20. Lanjutan...
2. Transformasi Umum (generalized
transformations)
Transformasi umum dapat dikatakan sebagai dua
kalimat masukan struktur dalam yang ditransformasikan
ke dalam satu kalimat struktur luar. Misalnya Ibu dan
Bapak pergi ( Kalimat itu ditransformasikan dari dua
kalimat masukan Ibu pergi dan Bapak pergi).
Transformasi umum dibedakan atas:
Transformasi gabungan situasi (Tgabsi)
Dua kalimat ditransformasikan ke dalam satu kalimat. Ada
10 macam Tgabsi antara lain:
Tgabsi Kausal
Contoh : Pemerintah menggalakkan ekspor. Pemerintah
menggalakkan devisa
(Tproses: Sebab, karena, lantaran)
→Pemerintah menggalakkan ekspor sebab pemerintah
membutuhkan dana.
21. Lanjutan....
Tgabsi Kondisional
Contoh : Lambat laun keadilan akan datang. Kita tidak putus asa.
(Tproses: asal, jika, seandainya, kalau)
→Lambat laun keadilan akan datang asal kita tidak putus asa.
Tgabsi Konsesif
Contoh : Ia akan datang ke tempat kerja. Hari hujan
(Tproses: meskipun, sungguhpun,biarpun)
→Ia akan berangkat ke tempat kerja meskipun hari hujan.
Tgabsi final
Contoh : Mahasiswa menulis skripsi dalam bahasa Indonesia. Mereka
tetap berbahasa Indonesia dengan baik dan benar.
(Tproses: agar, supaya)
→Mahasiswa menulis skripsi dalam bahasa Indonesia agar mereka
tetap berbahasa Indonesia dengan baik dan benar.
22. Lanjutan....
Tgabsi Konsekutif
Contoh : Ia sangat pandai bercakap-cakap. Beberapa anak muda terpikat
kepadanya.
(Tproses; sehingga)
→Ia sangat pandai bercakap-cakap sehingga anak muda terpikat
kepadanya.
Tgabsi Restriktif
Contoh : Ia bekerja dengan baik. Ia masih mempunyai tenaga
(Tproses: sepanjang)
→Ia bekerja dengan baik sepanjang ia masih mempunyai tenaga.
Tgabsi Temporal
Contoh : Kami sedang ada perkara. Ia datang mengunjungi kami.
(Tproses: ketika)
→Ia datang mengunjungi kami ketika kami sedang ada perkara.
Tgabsi Lokal
Contoh : Saya tinggal di tempat itu. Anda dulu tinggal ditempat itu. (Tproses:
tempat)
→Saya tinggal di tempat dulu anda tinggal.
23. Lanjutan....
Tgabsi Bandingan
Contoh : Anda pergi berjalan-jalan. Itu
(Bandingan:lebih) baik.
(Tproses: daripada, lebih)
→Daripada anda tinggal di rumah lebih baik
anda lebih berjalan-jalan.
Tgabsi Modalitas
Contoh : Mereka melewati panggung
kehormatan. Mereka mengangkat topi masing-
masing.
(Tproses: seraya)
→Mereka melewati panggung kehormatan
seraya mengangkat topi masing-masing.
24. Lanjutan....
Transformasi Relatif (Trel)
Dalam Bahasa Inggris transformasi relatif dikenal dengan
wh-transformation.
Contoh : The book I bought. The book is expensive.
→The book which I bought is expensive.
Dalam Bahasa Indonesia Transformasi relatif dikenal
dengan perangkai yang.
Contoh : Orang itu berdiri di bawah pohon. Orang itu
kawan saya.
→Orang yang berdiri di bawah pohon itu kawan saya.
Transformasi Bandingan (Tband)
Contoh : Mateos tinggi. Johni tinggi diatas Mateos.
(Tproses: lebih … daripada)
→ Johni lebih tinggi daripada Mateos.
25. Lanjutan....
Transformasi Adjectivis (Tadj)
Contoh : Bob bought the car. The car is red.
→Bob bought the red car.
Transformasi Ekstraposisi (Tekspos)
Transformasi Ekstraposisi dapat diartikan sebagai pemindahan
kalimat. Dalam Bahasa Inggris transformasi ekstraposisi ini
memindahkan klausa dengan that ke sebelah kanan kalimat.
Contoh : That she went is certain.
*is certain that she went.
→It is certain that she went.
Transformasi Fokus (Tfok)
Contoh : Ibu membeli buku baru
Ibu membeli buku lama→Tneg.imp. Ibu jangan membeli buku
lama.
→Ibu membeli buku yang baru
26. Lanjutan....
Transformasi Pencakup (Tcak)
Transformasi pencakup merupakan sebuah klausa
yang mengisi satu gatra pada kalimat yang lebih
tinggi.
Contoh : We know who made the announcement →
We know it
What he said was wrong → It was wrong
Transformasi Rapatan (Trap)
Contoh : Erna membeli baju. Erna membeli sepatu.
→Erna membeli baju dan sepatu.
27. Simpulan
Transformasi adalah sebuah proses perubahan
struktur kalimat dari satu bentuk kalimat ke bentuk
lainnya disertai pembahasan hubungan
antarkalimat.
Ide pokok dari pembahasan ini adalah untuk
menjelaskan bahwa setiap struktur kalimat dalam
berbagai macam bahasa mempunyai hubungan
sistematis. Hubungan tersebut dapat kita sebut
sebagai sebuah hubungan transformasi.
Kita dapat merubah bentuk kalimat aktif menjadi
pasif, namun untuk bentuk pasif tidak dapat kita
rubah menjadi bentuk aktif. Hal ini dilatarbelakangi
karena bentuk kalimat pasif telah mempunyai
struktur yang baku.
28. Daftar Pustaka
Ba’dulu, Abdul Muis & Herman. 2005. Morfosintaksis. Jakarta: Rineka Cipta.
Brown, Keith & Jim Miller. 1991. Syntax, A Linguistic Introduction to Sentence
Structure. Second
Edition. London: Routledge.
Chomsky, Noam. 1965. Aspects of the Theory of Syntax. Cambridge,
Massachusetts: The M.I.T. Press.
_____________ 1972. Language and Mind. New York: Harcourt Brace
Jovanovich.
Lyons, John. 1995. Pengantar Teori Linguistik (Introduction to Theoretical
Linguistics). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Radford, A, et al. 1988. Transformational Grammar. Cambridge: Cambridge
University Press.
Sampson, Geoffrey. 1980. School of Linguistic. California: Stanford Unniversity
Press.
Sitografi
http://.en.m.wikipedia.org/wiki/Transformational_grammar#section_13
http://lidahibu.com/2012/04/08/teori-transformasi/