SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
TINGKAT SKRINING NUTRISI
DAN KONSULTASI DIET PADA
UNIT EVALUASI DAN
MANAJEMEN GERIATRIK
PENDAHULUAN
2
Malnutrisi
Merupakan kondisi geriatrik
yang berkaitan dengan
mortalitas dan kelemahan yang
signifikan
Prevalensi: sebesar 12 – 79%
pada pasien dewasa tua yang
dirawat
Dapat tidak terdeteksi jika tidak
dilakukan skrining nutrisi
Skrining nutrisi
• Cara cepat dan
sederhana untuk
identifikasi pasien yang
malnutrisi atau berisiko
untuk dirujuk ke the
Nutrition Care Process
(NCP)
NCP
• Pemeriksaan penuh
pada status nutrisi
• Diikuti intervensi
bertarget dan evaluasi
follow-up
Masalah skrining
malnutrisi
• Belum rutin dilakukan
akibat faktor biaya dan
kurangnya informasi
penggunaan alat
skrining yang baik
TUJUAN PENELITIAN
3
Untuk menentukan
Tingkat skrining
nutrisi
Pengarahan
skrining nutrisi
kepada
konsultasi diet
Faktor yang
berkaitan
dengan
malnutrisi
METODE PENELITIAN
4
Desain dan Subjek Studi
•Studi prospektif dan
observasional
•Merekrut pasien berusia 70
tahun keatas secara konsekutif
pada lebih dari 20 tempat
tidur Geriatric Evaluation and
Management Unit (GEMU) di
TQEH, Australia Selatan
•Dari Oktober 2010 sampai
Desember 2011
Kriteria Eksklusi
• Pasien dalam kondisi
buruk dan tidak dapat
sembuh
• Pasien agresif secara fisik
atau dengan elder abuse
• Hambatan bahasa atau
demensia/delirium yang
tidak dapat ditangani
Mini Nutritional
Assessment (MNA)
• Merupakan alat standar yang
objektif yang tervalidasi baik untuk
mendiagnosis malnutrisi
• Dinilai pemeriksaan antropometrik
sebagai bagian dari 18 pertanyaan
• Definisi skor:
• < 17 = malnutrisi
• 17 – 23,5 = risiko malnutrisi
• ≥24 = nutrisi baik
• Dilakukan perbandingan antar skor
MNA
5
HASIL
Tabel 1. Karakteristik Pasien yang termasuk dalam GEMU
Total pasien sebanyak 172 dengan
rerata usia 85,2 tahun
• Rerata skor MNA 19,0 (5,3)
Pasien malnutrisi cenderung lebih lemah,
dependen untuk aktivitas sehari-hari (ADL),
memiliki masalah untuk memotong makanan
dan mengakses suplai makanan
Pasien malnutrisi juga memiliki
kecenderungan lebih tinggi untuk:
•Depresi
•Memiliki nilai yang rendah pada: MMSE, indeks Barthel,
kondisi kulit, kadar albumin, kualitas hidup, LSA, nafsu
makan, IADL, BMI, CC, MAC dan kekuatan genggaman
MNA-SF yang dinilai oleh peneliti memiliki
korelasi rendah dengan MNA-SF yang dinilai
oleh perawat.
Penilaian MNA-SF oleh perawat menunjukkan
sensitivitas 45% dan spesifisitas 90%
6
HASIL
Tabel 2. Evaluasi Skrining Nutrisi pada Pasien Dewasa Tua yang dirawat pada GEMU (n = 172)
Skrining nutrisi oleh
perawat GEMU
dilakukan dengan
lengkap pada 113
pasien (65,7%)
dengan kategori:
•Malnutrisi = 33 (62,2%)
•Berisiko = 59 (70,2%)
•Nutrisi baik = 21 (60,0)
Sebanyak 62 pasien
(36%) dari total
pasien studi dilihat
oleh ahli diet, lalu
diberikan:
•Saran verbal = 10 (16%)
•Rencana personal = 43
(69%)
•Kombinasi rencana
personal dan saran verbal
= 6 (10%)
•Lainnya = 3 (4%)
Pasien yang tidak melakukan
skrining nutrisi cenderung
berusia lebih tua dan memiliki
skor MMSE lebih rendah
Pasien dengan nutrisi inadekuat
yang tidak melakukan konsultasi
diet cenderung:
•Kurang beredukasi
•Lebih tua
•Berjenis kelamin perempuan
•Mengalami depresi
7
DISKUSI
Studi saat ini menunjukkan
•Sebanyak 34% pasien tidak bisa
menyelesaikan MNA-SF karena
tidak ada data IMT dan lingkat
betis
•Hanya sebanyak 58% pasien
malnutrisi yang mendapatkan
konsultasi nutrisi
Walaupun demikian,
didapatkan:
•Tidak ada pasien yang mengalami
kehilangan >1% berat badan
ataupun 5% dari fungsi fisik dasar
di GEMU
Hal tersebut disebabkan
oleh strategi nutrisi yang
sudah dilakukan pada
GEMU
•Lebih lemah
•Memiliki nafsu makan yang buruk
•Memiliki nilai yang rendah pada:
albumin, kognitif, fungsi aktivitas sehari-
hari, kekuatan genggaman, dan kualitas
hidup
Pada studi didapatkan bahwa
pasien malnutrisi cenderung:
• Staf perawat lebih tidak akurat dalam menilai
malnutrisi dibandingkan peneliti terlatih
• Diperlukannya edukasi dan latihan untuk staf
perawat mengenai alat skrining
• Diperlukan pula ahli gizi/diet di bangsal untuk
meningkatkan pengetahuan skrining perawat
Pada studi ini juga didapatkan:
8
DISKUSI
Tingkat tes skrining nutrisi
yang terselesaikan pada studi
ini 66%
Hasil serupa didapatkan
pada Australian
and New Zealand acute-care
wards by the Australasian
Nutrition Care Day Survey
(ANCDS) = 64%
ANCDS menyatakan bahwa
beberapa alat skrining
nutrisi pada Rumah Sakit
Australia belum tervalidasi
dengan baik
Studi saat ini
menggunakan MNA-SF
karena memiliki
validitas dan reliabilitas
tinggi
Staf perawat sering
menghilangkan komponen
lingkar betis pada MNA-SF
Penelitian selanjutnya perlu untuk
identifikasi hambatan dalam
pengukuran lingkar betis dan
dalam melengkapi alat skrining
Penelitian selanjutnya perlu
berfokus pada pelacakan jalur
nutrisi pasien selama rawat inap
Untuk identifikasi strategi
system pelayanan makanan
dalam mencegah malnutrisi
9
•Studi ini merupakan studi kohort observasional
 hasil tidak bisa digunakan secara tunggal
dalam mengomentari efektivitas skrining nutrisi
pada rumah sakit
•Pasien dipilih untuk masuk GEMU berdasarkan
potensi untuk membaik selama perawatan 
bias hasil
•Rerata rawat inap sebelum GEMU adalah 4 hari
 ada kemungkinan telah terjadi penurunan IMT
sebelum GEMU
•Tidak meneliti proses skrining nutrisi pada
bangsal lain sebelum masuk ke GEMU
•Rujukan ke ahli gizi tidak tercatat
Keterbatasan Studi
•Tidak ada variasi antar peneliti
•Pasien demensia dimasukkan ke dalam studi
•Kumpulan data bersifat komprehensif
Keuntungan Studi
KESIMPULAN
• Staf perawat sering menghilangkan
komponen antropometrik dari MNA-SF
• Tujuan dan manfaat penuh dari skrining
nutrisi oleh MNA-SF tidak dapat
direalisasikan jika pasien malnutrisi
tidak menerima konsultasi ahli gizi
TERIMA KASIH
10

More Related Content

Similar to TINGKAT SKRINING NUTRISI DAN KONSULTASI DIET PADA UNIT EVALUASI DAN MANAJEMEN GERIATRIK.pptx

Monitoring & evaluasi dalam pelayanan kb
Monitoring & evaluasi dalam pelayanan kbMonitoring & evaluasi dalam pelayanan kb
Monitoring & evaluasi dalam pelayanan kb
Agus Candra
 
No.7 nurmalis 07_07
No.7  nurmalis 07_07No.7  nurmalis 07_07
No.7 nurmalis 07_07
rincih
 
asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan nutrisi
asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan nutrisiasuhan keperawatan pada klien dengan gangguan nutrisi
asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan nutrisi
cuttriahajaton
 
PPTproposalPMT@Z20042020@7IH@@&%$$!!.pptx
PPTproposalPMT@Z20042020@7IH@@&%$$!!.pptxPPTproposalPMT@Z20042020@7IH@@&%$$!!.pptx
PPTproposalPMT@Z20042020@7IH@@&%$$!!.pptx
yuni584943
 
GAMBARAN PENGETAHUAN GIZI DAN STATUS GIZI REMAJA SISWA/I
GAMBARAN PENGETAHUAN GIZI DAN STATUS GIZI REMAJA SISWA/IGAMBARAN PENGETAHUAN GIZI DAN STATUS GIZI REMAJA SISWA/I
GAMBARAN PENGETAHUAN GIZI DAN STATUS GIZI REMAJA SISWA/I
Sii AQyuu
 
Gambaran umum Orientasi Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan Ibu dan Bayi...
Gambaran umum Orientasi Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan Ibu dan Bayi...Gambaran umum Orientasi Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan Ibu dan Bayi...
Gambaran umum Orientasi Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan Ibu dan Bayi...
Dokter Tekno
 

Similar to TINGKAT SKRINING NUTRISI DAN KONSULTASI DIET PADA UNIT EVALUASI DAN MANAJEMEN GERIATRIK.pptx (20)

BAB III. PKP 9 gizi KLINIK pptx.pdf
BAB III. PKP 9 gizi KLINIK pptx.pdfBAB III. PKP 9 gizi KLINIK pptx.pdf
BAB III. PKP 9 gizi KLINIK pptx.pdf
 
M3 kb3 nutrisi dan eliminasi
M3 kb3   nutrisi dan eliminasiM3 kb3   nutrisi dan eliminasi
M3 kb3 nutrisi dan eliminasi
 
BAB III. PKP 9 gizi KLINIK pptx.pptx
BAB III. PKP 9 gizi KLINIK pptx.pptxBAB III. PKP 9 gizi KLINIK pptx.pptx
BAB III. PKP 9 gizi KLINIK pptx.pptx
 
critical appraisal biomarker adn diagnosis appendicitis
critical appraisal biomarker adn diagnosis appendicitiscritical appraisal biomarker adn diagnosis appendicitis
critical appraisal biomarker adn diagnosis appendicitis
 
Monitoring & evaluasi dalam pelayanan kb
Monitoring & evaluasi dalam pelayanan kbMonitoring & evaluasi dalam pelayanan kb
Monitoring & evaluasi dalam pelayanan kb
 
PENILAIAN STATUS GIZI
PENILAIAN STATUS GIZI  PENILAIAN STATUS GIZI
PENILAIAN STATUS GIZI
 
metodologi penelitian
metodologi penelitianmetodologi penelitian
metodologi penelitian
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
 
No.7 nurmalis 07_07
No.7  nurmalis 07_07No.7  nurmalis 07_07
No.7 nurmalis 07_07
 
Minipro Puskesmas Stunting Pengetahuan Ibu Balita
Minipro Puskesmas Stunting Pengetahuan Ibu BalitaMinipro Puskesmas Stunting Pengetahuan Ibu Balita
Minipro Puskesmas Stunting Pengetahuan Ibu Balita
 
asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan nutrisi
asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan nutrisiasuhan keperawatan pada klien dengan gangguan nutrisi
asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan nutrisi
 
PPTproposalPMT@Z20042020@7IH@@&%$$!!.pptx
PPTproposalPMT@Z20042020@7IH@@&%$$!!.pptxPPTproposalPMT@Z20042020@7IH@@&%$$!!.pptx
PPTproposalPMT@Z20042020@7IH@@&%$$!!.pptx
 
PPT_efek perawatan metode kanguru terhadap bayi prematur.pptx
PPT_efek perawatan metode kanguru terhadap bayi prematur.pptxPPT_efek perawatan metode kanguru terhadap bayi prematur.pptx
PPT_efek perawatan metode kanguru terhadap bayi prematur.pptx
 
Skripsi hubungngan motivasi dengan perilaku mengontrol kadar
Skripsi hubungngan motivasi dengan perilaku mengontrol kadarSkripsi hubungngan motivasi dengan perilaku mengontrol kadar
Skripsi hubungngan motivasi dengan perilaku mengontrol kadar
 
GAMBARAN PENGETAHUAN GIZI DAN STATUS GIZI REMAJA SISWA/I
GAMBARAN PENGETAHUAN GIZI DAN STATUS GIZI REMAJA SISWA/IGAMBARAN PENGETAHUAN GIZI DAN STATUS GIZI REMAJA SISWA/I
GAMBARAN PENGETAHUAN GIZI DAN STATUS GIZI REMAJA SISWA/I
 
2159 3918-1-sm
2159 3918-1-sm2159 3918-1-sm
2159 3918-1-sm
 
Gambaran umum Orientasi Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan Ibu dan Bayi...
Gambaran umum Orientasi Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan Ibu dan Bayi...Gambaran umum Orientasi Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan Ibu dan Bayi...
Gambaran umum Orientasi Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan Ibu dan Bayi...
 
Survai pangan kualitatif dan kuantitatif
Survai pangan kualitatif dan kuantitatifSurvai pangan kualitatif dan kuantitatif
Survai pangan kualitatif dan kuantitatif
 
Ppt fix jurnal
Ppt fix jurnalPpt fix jurnal
Ppt fix jurnal
 
Peningkatan pelayanan kb di komunitas
Peningkatan pelayanan kb di komunitasPeningkatan pelayanan kb di komunitas
Peningkatan pelayanan kb di komunitas
 

Recently uploaded

Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899
Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899
Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptxTren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
cheatingw995
 
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur KandunganJual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
 
materi tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbarumateri tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbaru
PrajaPratama4
 
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakitdistribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
PutriKemala3
 
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptxPresentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
PeniMSaptoargo2
 

Recently uploaded (20)

Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899
Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899
Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899
 
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptxTren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
 
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.pptepidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
 
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxPPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
 
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
 
CRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptx
CRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptxCRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptx
CRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptx
 
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari -  Portofolio PerawatMovi Tri Wulandari -  Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
 
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptxPengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
 
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur KandunganJual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
 
materi tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbarumateri tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbaru
 
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptxProsedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
 
KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3
KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3
KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3
 
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakatEPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
 
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptxpemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
 
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptxAsuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
 
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacyChapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
 
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
 
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakitdistribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
 
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptxPresentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
 

TINGKAT SKRINING NUTRISI DAN KONSULTASI DIET PADA UNIT EVALUASI DAN MANAJEMEN GERIATRIK.pptx

  • 1. TINGKAT SKRINING NUTRISI DAN KONSULTASI DIET PADA UNIT EVALUASI DAN MANAJEMEN GERIATRIK
  • 2. PENDAHULUAN 2 Malnutrisi Merupakan kondisi geriatrik yang berkaitan dengan mortalitas dan kelemahan yang signifikan Prevalensi: sebesar 12 – 79% pada pasien dewasa tua yang dirawat Dapat tidak terdeteksi jika tidak dilakukan skrining nutrisi Skrining nutrisi • Cara cepat dan sederhana untuk identifikasi pasien yang malnutrisi atau berisiko untuk dirujuk ke the Nutrition Care Process (NCP) NCP • Pemeriksaan penuh pada status nutrisi • Diikuti intervensi bertarget dan evaluasi follow-up Masalah skrining malnutrisi • Belum rutin dilakukan akibat faktor biaya dan kurangnya informasi penggunaan alat skrining yang baik
  • 3. TUJUAN PENELITIAN 3 Untuk menentukan Tingkat skrining nutrisi Pengarahan skrining nutrisi kepada konsultasi diet Faktor yang berkaitan dengan malnutrisi
  • 4. METODE PENELITIAN 4 Desain dan Subjek Studi •Studi prospektif dan observasional •Merekrut pasien berusia 70 tahun keatas secara konsekutif pada lebih dari 20 tempat tidur Geriatric Evaluation and Management Unit (GEMU) di TQEH, Australia Selatan •Dari Oktober 2010 sampai Desember 2011 Kriteria Eksklusi • Pasien dalam kondisi buruk dan tidak dapat sembuh • Pasien agresif secara fisik atau dengan elder abuse • Hambatan bahasa atau demensia/delirium yang tidak dapat ditangani Mini Nutritional Assessment (MNA) • Merupakan alat standar yang objektif yang tervalidasi baik untuk mendiagnosis malnutrisi • Dinilai pemeriksaan antropometrik sebagai bagian dari 18 pertanyaan • Definisi skor: • < 17 = malnutrisi • 17 – 23,5 = risiko malnutrisi • ≥24 = nutrisi baik • Dilakukan perbandingan antar skor MNA
  • 5. 5 HASIL Tabel 1. Karakteristik Pasien yang termasuk dalam GEMU Total pasien sebanyak 172 dengan rerata usia 85,2 tahun • Rerata skor MNA 19,0 (5,3) Pasien malnutrisi cenderung lebih lemah, dependen untuk aktivitas sehari-hari (ADL), memiliki masalah untuk memotong makanan dan mengakses suplai makanan Pasien malnutrisi juga memiliki kecenderungan lebih tinggi untuk: •Depresi •Memiliki nilai yang rendah pada: MMSE, indeks Barthel, kondisi kulit, kadar albumin, kualitas hidup, LSA, nafsu makan, IADL, BMI, CC, MAC dan kekuatan genggaman MNA-SF yang dinilai oleh peneliti memiliki korelasi rendah dengan MNA-SF yang dinilai oleh perawat. Penilaian MNA-SF oleh perawat menunjukkan sensitivitas 45% dan spesifisitas 90%
  • 6. 6 HASIL Tabel 2. Evaluasi Skrining Nutrisi pada Pasien Dewasa Tua yang dirawat pada GEMU (n = 172) Skrining nutrisi oleh perawat GEMU dilakukan dengan lengkap pada 113 pasien (65,7%) dengan kategori: •Malnutrisi = 33 (62,2%) •Berisiko = 59 (70,2%) •Nutrisi baik = 21 (60,0) Sebanyak 62 pasien (36%) dari total pasien studi dilihat oleh ahli diet, lalu diberikan: •Saran verbal = 10 (16%) •Rencana personal = 43 (69%) •Kombinasi rencana personal dan saran verbal = 6 (10%) •Lainnya = 3 (4%) Pasien yang tidak melakukan skrining nutrisi cenderung berusia lebih tua dan memiliki skor MMSE lebih rendah Pasien dengan nutrisi inadekuat yang tidak melakukan konsultasi diet cenderung: •Kurang beredukasi •Lebih tua •Berjenis kelamin perempuan •Mengalami depresi
  • 7. 7 DISKUSI Studi saat ini menunjukkan •Sebanyak 34% pasien tidak bisa menyelesaikan MNA-SF karena tidak ada data IMT dan lingkat betis •Hanya sebanyak 58% pasien malnutrisi yang mendapatkan konsultasi nutrisi Walaupun demikian, didapatkan: •Tidak ada pasien yang mengalami kehilangan >1% berat badan ataupun 5% dari fungsi fisik dasar di GEMU Hal tersebut disebabkan oleh strategi nutrisi yang sudah dilakukan pada GEMU •Lebih lemah •Memiliki nafsu makan yang buruk •Memiliki nilai yang rendah pada: albumin, kognitif, fungsi aktivitas sehari- hari, kekuatan genggaman, dan kualitas hidup Pada studi didapatkan bahwa pasien malnutrisi cenderung: • Staf perawat lebih tidak akurat dalam menilai malnutrisi dibandingkan peneliti terlatih • Diperlukannya edukasi dan latihan untuk staf perawat mengenai alat skrining • Diperlukan pula ahli gizi/diet di bangsal untuk meningkatkan pengetahuan skrining perawat Pada studi ini juga didapatkan:
  • 8. 8 DISKUSI Tingkat tes skrining nutrisi yang terselesaikan pada studi ini 66% Hasil serupa didapatkan pada Australian and New Zealand acute-care wards by the Australasian Nutrition Care Day Survey (ANCDS) = 64% ANCDS menyatakan bahwa beberapa alat skrining nutrisi pada Rumah Sakit Australia belum tervalidasi dengan baik Studi saat ini menggunakan MNA-SF karena memiliki validitas dan reliabilitas tinggi Staf perawat sering menghilangkan komponen lingkar betis pada MNA-SF Penelitian selanjutnya perlu untuk identifikasi hambatan dalam pengukuran lingkar betis dan dalam melengkapi alat skrining Penelitian selanjutnya perlu berfokus pada pelacakan jalur nutrisi pasien selama rawat inap Untuk identifikasi strategi system pelayanan makanan dalam mencegah malnutrisi
  • 9. 9 •Studi ini merupakan studi kohort observasional  hasil tidak bisa digunakan secara tunggal dalam mengomentari efektivitas skrining nutrisi pada rumah sakit •Pasien dipilih untuk masuk GEMU berdasarkan potensi untuk membaik selama perawatan  bias hasil •Rerata rawat inap sebelum GEMU adalah 4 hari  ada kemungkinan telah terjadi penurunan IMT sebelum GEMU •Tidak meneliti proses skrining nutrisi pada bangsal lain sebelum masuk ke GEMU •Rujukan ke ahli gizi tidak tercatat Keterbatasan Studi •Tidak ada variasi antar peneliti •Pasien demensia dimasukkan ke dalam studi •Kumpulan data bersifat komprehensif Keuntungan Studi KESIMPULAN • Staf perawat sering menghilangkan komponen antropometrik dari MNA-SF • Tujuan dan manfaat penuh dari skrining nutrisi oleh MNA-SF tidak dapat direalisasikan jika pasien malnutrisi tidak menerima konsultasi ahli gizi