1. PROGRAM STUDI S 1 GIZI
UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA
2020
PENGARUH PEMBERIAN MAKANANAN TAMBAHAN
(PMT) BERUPA BISKUIT TERHADAP STATUS GIZI
BALITA DI PUSKESMAS UJUNG GADING KABUPATEN
PASAMAN BARAT TAHUN 2020
REFNI
1913211127
2. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
1) Gizi kurang mengakibatkan tumbuh kembang anak terganggu dan
dapat mengalami gangguan pada organ dan sistem tubuh, jika
tidak segera ditangani akan berkembang menjadi gizi buruk.
2) Dampak yang ditimbulkan akibat gizi buruk tersebut bukan hanya
terjadinya gangguan pada fisik saja tetapi juga mempengaruhi
kecerdasan dan produktivitas ketika dewasa, karena masa balita
merupakan masa kritis
3) Prevalensi balita kurus di Puskesmas Ujung Gading tahun 2019
sebesar 4,8%. Prevalensi gizi kurang juga mengalami kenaikan
dari tahun 2019 sebesar 9,7% menjadi 12,4% pada tahun 2020
berdasarkan hasil penimbangan massal bulan Februari 2020.
4) Hal ini menunjukkan balita gizi kurang masih menjadi prioritas
masalah karena melebihi dari target yaitu 4,6%.
3. 1) Salah satu upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah gizi
adalah dengan Pemberian Makanan Tambahan (PMT)
2) Hasil survei pendahuluan yang dilakukan peneliti di Puskesmas
Ujung Gading terhadap 10 orang ibu balita gizi kurang yang
mendapatkan PMT didapatkan hasil bahwa 6 orang balita
mengalami kenaikan berat badan setelah mengkonsumsi PMT
yang diberikan.
3) Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk
melakukan penelitian mengenai pengaruh pemberian makanan
tambahan (PMT) berupa biskuit terhadap status gizi di Puskesmas
Ujung Gading Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2020
4. Bagaimana pengaruh pemberian makananan tambahan
(PMT) berupa biskuit terhadap status gizi di Puskesmas
Ujung Gading Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2020
1.2 Rumusan Masalah
5. 1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan Khusus :
1. Diketahuinya status gizi balita yang
mendapatkan PMT berupa biskuit di
Puskesmas Ujung Gading Kabupaten
Pasaman Barat Tahun 2020
2. Diketahuinya asupan makanan balita yang
mendapatkan PMT berupa biskuit di
Puskesmas Ujung Gading Kabupaten
Pasaman Barat Tahun 2020
3. Diketahuinya pengaruh PMT berupa biskuit
terhadap status gizi di Puskesmas Ujung
Gading Kabupaten Pasaman Barat Tahun
2020.
Tujuan Umum :
Untuk mengetahui
pengaruh pemberian
makananan
tambahan (PMT)
berupa biskuit
terhadap status gizi di
Puskesmas Ujung
Gading Kabupaten
Pasaman Barat
Tahun 2020
6. 1.4 Manfaat Penelitian
A. Bagi Peneliti
Diharapkan dapat
menambah
pengetahuan dan
pengalaman bagi
peneliti sendiri
tentang pengaruh
PMT berupa
biskuit pada balita
gizi kurang
terhadap status
gizi.
B. Bagi Instansi
dan Puskesmas
Diharapkan dapat
memberikan
gambaran
mengenai
pengaruh PMT
pada balita gizi
kurang
C. Bagi Keluarga
Memberikan
masukan dan
informasi pada
keluarga perlunya
asupan makanan
yang adekuat agar
status gizi balita
optimal untuk
perkembangan otak
dan kesehatannya
D. Bagi Pendidikan
Sebagai referensi
keilmuan mengenai
gizi, khususnya
gambaran program
PMT pada balita gizi
kurang dan serta
meningkatkan
pengetahuan dan
wawasan bagi
mahasiswa,
pembaca pada
umumnya dan bagi
peneliti selanjutnya
7. 1.5 RuangLingkup Penelitian
• Ruang lingkup penelitian ini tentang pengaruh pemberian
makananan tambahan (PMT) berupa biskuit pada balita gizi
kurang di Puskesmas Ujung Gading Kabupaten Pasaman Barat.
• Variabel dependen pada penelitian ini adalah status gizi
sedangkan variabel independennya adalah pemberian makanan
tambahan (PMT) berupa biskuit.
• Penelitian ini akan dilakukan pada tahun 2020 dengan jenis
penelitian yang digunakan adalah quassy experimental dengan
rancangan one group before and after design.
• Data diolah dan analisa dengan uji uji t-dependent (Paired t-
test).
8. BAB II
Tinjauan Pustaka
2.1. Gizi Kurang
2.2. Konsep Balita
2.3 Status Gizi
2.4 Pemberian Makanan Tambahan (PMT) pada Balita
2.5 Pengaruh Pemberian Makanan Tambahan (PMT)
Terhadap Status Gizi Balita
9. 2.6 Kerangka Konsep
Status Gizi
Sumber : UNICEF (1998) dengan penyesuaian dalam buku pengantar pangan dan
gizi oleh Baliwati, et el 2004.
Sanitasi dan air
bersih/pelayanan
kesehatan dasar
tidak memadai
Dampak
Jumlah Anggota
keluarga
(ketersediaan
pangan)
Pola Asuh Tidak
memadai
Pengetahuan dan keterampilan
Kurangnya pemberdayaan wanita
dan keluarga, kurang
pemanfaatan sumberdaya
Krisis ekonomi, politik dan sosial
Asupan Makanan Infeksi
Penyebab
Langsung
Penyebab Tidak
Langsung
Pokok Masalah di
Masyar akat
Akar Masalah
Status Gizi
10. BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan adalah quassy experimental dengan
rancangan one group before and after design.
Pre Treatment Post
X1 X0 X2
Keterangan :
X1 : status gizi balita sebelum mendapatkan PMT
X0 : Pemberian makanan tambahan (PMT)
X2 : status gizi balita sesudah mendapatkan PMT
11. 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas
Ujung Gading Kabupaten Pasaman Barat
pada bulan Mei sampai Desember 2020
(Mulai dari pengambilan data awal penelitian sampai penelitian)
3.3 Populasi
Seluruh balita gizi kurang di
Wilayah Kerja Puskesmas
Ujung Gading Kabupaten
Pasaman Barat
12. RUMUS PENGAMBILAN SAMPEL :
n = Zα 2 . p.q
d 2
Keterangan:
n = jumlah sampel
p = proporsi populasi (12,4% = 0,124)
q = 1 – p
Zα2 = harga standar normal (1,96)
d = penyimpangan yang ditolerir (0,05)
Hasil perhitungan sampel :
n = 1,96 x 0,124(1-0,124)
0,052
n = 73,8 dibulatkan menjadi 74 orang
sampel diambil dengan metode Purposive sampling
SAMPEL
13. 3.4 1 Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti
sendiri yaitu variabel status gizi balita dapat
diperoleh dengan melakukan pengukuran
terhadap berat badan dan tinggi badan
sebelum dan sesudah PMT
Data Sekunder
Data yang mendukung kelengkapan data
primer yang diperoleh dari instansi terkait yaitu
Puskesmas Ujung Gading Kabupaten
Pasaman Barat dengan melihat profil, laporan
pemantauan balita yang mendapat PMT serta
data pendukung lainnya
Data Primer
14. 3.4.2 Teknik Pengolahan Data
Penyuntingan (Editing)
Pengkodean (Coding)
Memasukkan Data
(Entry)
Pembersihan Data (Cleaning)
Memproses data
(Processing)
15. 3.5 Analisis Data
untuk memperoleh gambaran
karakteristik responden serta
menggambarkan frekuensi dari
masing-masing variabel penelitian
untuk mengetahui perbedaan
sebelum dan sesudah PMT
pemulihan pada balita gizi kurang di
Puskesmas Ujung Gading Kabupaten
Pasaman Barat. Uji statistik yang
digunakan adalah uji t-dependent
(Paired t-test)
Bivariat
Univariat
16. 3.6 Prosedur Penelitian
Tahap Persiapan Tahap Pelaksanaan Tahap Akhir
Studi Pendahuluan : Pengukuran BB awal Pengolahan data
1. Studi Pendahuluan di
Puskesmas Ujung Gading
2. Studi Literatur
efektifitas PMT
Pemberian PMT biskuit dengan cara
pemberian 1 dus perbulan, kemudian
dilakukan evaluasi dengan
mewawancari responden tentang
jumlah yang dikonsumsi dan
pengukuran BB bulan I, perlakuan ini
dilakukan selama 3 bulan dengan tiap
bulannya dilakukan evaluasi tersebut
Analisa data
secara univariat
dan bivariat
Pemilihan sampel
penelitian dengan teknik
sebanyak 74 orang Pembahasan
Menyediakan media (PMT
Biskuit)
Pengukuran BB akhir Kesimpulan
Menyediakan instrumen
berupa lembar observasi,
timbangan dan
purposive sampling
microtoise
18. 3.8 Hipotesa
1. Ho : Tidak ada pengaruh pemberian makananan tambahan
(PMT) berupa biskuit pada balita gizi kurang terhadap
perubahan status gizi di Wilayah Kerja Puskesmas Ujung
Gading Kabupaten Pasaman Barat
2. Ha : Ada pengaruh pemberian makananan tambahan (PMT)
berupa biskuit pada balita gizi kurang terhadap perubahan
status gizi di Wilayah Kerja Puskesmas Ujung Gading
Kabupaten Pasaman Barat
19. No. Variabel Definisi Operasional
Cara
Penguku
ran
Alat
ukur Hasil Ukur Skala Ukur
1 Pemberian
Makanan
Tambahan
(PMT)
Makanan tambahan dalam
bentuk biskuit dengan
formulasi khusus dan
difortifikasi dengan vitamin
dan mineral yang diberikan
kepada anak balita usia 6-
59 bulan, dan prioritas
dengan kategori gizi kurang
untuk mencukupi
kebutuhan gizi
Wawanca
ra
Kuesione
r
Ya (dikonsumsi
habis oleh balita
selama 90 hari)
Tidak (tidak
dikonsumsi habis
oleh balita)
(Kemenkes RI,
2019)
Nominal
2. Status gizi
balita
Keadaan fisik seseorang
sebagai akibat dari
keseimbangan antara
konsumsi makanan
penyerapan zat gizi dan
penggunaan zat gizi dalam
tubuh diukur dengan
antropometri Z-score
BB/TB untuk status gizi
balita
Antropo
metri
Timbang
an
Gizi baik (≥-2 SD
s/d 1 SD)
Gizi Kurang (- 3
SD sd <-2 SD)
Gizi buruk (<-
3SD)
Gizi lebih (> 1
SD sd 2SD)
(Permenkes No.2
th 2020)
Ordinal
3.9 Definisi Operasional
20. No Nama
Penelitian
Dan Tahun
Penelitian
Judul Penelitian Hasil Penelitian
1. Arum
Sekar
Rahayunin
g Putri,
Tahun
2019
Efektivitas Pemberian
Makanan Tambahan (Pmt)
Pemulihan Pada Status Gizi
Balita Di Wilayah Kerja
Puskesmas Simomulyo,
Surabaya
Tidak Ada perbedaan pada
status gizi balita dengan
indeks antropometri BB/TB
saat sebelum PMT pemulihan
dan setelah PMT pemulihan.
2. Wan Rizky
Chairunnis
a dkk,
Tahun
2016
Pengaruh Pemberian
Makanan Tambahan
Terhadap Kenaikan Berat
Badan Balita Gizi Kurang Di
Wilayah Kerja Puskesmas
Kota Palembang
Program pemberian PMT MP-
ASI biskuit selama 90 hari di
wilayah kerja Puskesmas Kota
Palembang memberikan
pengaruh terhadap kenaikan
BB/U balita gizi kurang.
3. Kevin H.
Hosang
dkk, Tahun
2015
Hubungan Pemberian
Makanan Tambahan
terhadap Perubahan Status
Gizi Anak Balita Gizi
Kurang di Kota Manado
Terdapat hubungan yang
sangat bermakna antara
Pemberian Makanan
Tambahan terhadap status gizi
anak balita gizi kurang.
3.10 Penelitian Terkait