SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
Download to read offline
TAX
FLASH
KIB
E-newsletter AUGUST 2023
Mengurangi Utang Negara melalui Pendidikan
Reducing National Debt through Education
THIS ISSUE /
ISU INI:
Reducing National
Debt through Education
Mengurangi Utang
Negara melalui Pendidikan
PAGE 1
2024, Taxpayers Do
not Need to Fill in Tax
Return
2024, Wajib Pajak
Tidak Perlu Repot Isi SPT
PAGE 5
VAT Incentive
Deployed, Electric Car
Sales Grow 174%
Ada Insentif PPN, Penjualan
Mobil Listrik Tumbuh 174%
PAGE 8
World Bank Sees
Stagnant FDI, Slowdown
Growth for Indonesia
Bank Dunia Melihat
Stagnansi Investasi Asing,
Pertumbuhan Indonesia
Melambat
PAGE 11
Blue Economy Bodes
Well for ASEAN
Ekonomi Biru Menjadi
Prospek Baik untuk ASEAN
PAGE 14
P2P Lending Is Preferably
Not a VAT Object
P2P Lending Sebaiknya
Bukan Objek PPN
PAGE 19
Indonesia, like other countries,
has government debt. The
amount of debt reached IDR
7,879 trillion as of 31 March
2023.
The reasons a country takes into
debt are:
• Avoiding opportunity loss
• Insufficient state revenue
•To maintain economic
growth
While debt procurement is
prudent, measures to reduce
debt balances are desirable.
Indonesia, seperti negaranegara
lainnya, memiliki utang
pemerintah. Jumlah utang
tersebut mencapai Rp 7.879
triliun per 31 Maret 2023.
Alasan suatu negara berutang
adalah:
• Menghindari opportunity loss
• Penerimaan negara belum
mencukupi
• Untuk menjaga pertumbuhan
ekonomi
Walaupun pengadaan utang
mengedepankan prinsip
kehatihatian, langkah untuk
mengurangi saldo utang sangat
diharapkan.
1
One of the purposes of
Indonesia as stated in the
fourth paragraph of the
Preamble of the 1945
Constitution of The Republic
of Indonesia is to educate the
life of the nation, which means
ensuring that all Indonesians
can have the same opportunity
to receive a proper and qualified
education.
With proper and qualified
education, the quality of
human labour can be improved
through the enhancement of
skills and ways of thinking,
resulting in increased
productivity.
As productivity increases,
managerial and entrepreneurial
skills are better utilized, which
in turn leads to the creation of
more employment
opportunities, which is a point
of economic growth in the
form of increased income in the
community.
Salah satu tujuan negara
Indonesia seperti yang tertuang
di dalam alinea keempat
Pembukaan UUD 1945 adalah
untuk mencerdaskan
kehidupan bangsa yang artinya
memastikan seluruh rakyat
Indonesia bisa mendapat
kesempatan yang sama untuk
mengenyam pendidikan yang
layak dan berkualitas.
Dengan pendidikan yang layak
dan berkualitas, kualitas sumber
daya manusia dapat
ditingkatkan melalui
peningkatan keterampilan serta
cara berpikir sehingga tercapai
peningkatan produktivitas.
Dengan meningkatnya
produktivitas, kemampuan
manajerial dan kewirausahaan
dapat menjadi lebih baik yang
berdampak pada terciptanya
lebih banyak lapangan usaha
yang merupakan titik
pertumbuhan ekonomi dalam
bentuk peningkatan
penghasilan di masyarakat.
Reducing National
Debt through Education
( 2 / 4 )
Mengurangi Utang
Negara melalui Pendidikan
2
The increase in people's income
as a result of education will
indirectly contribute to better
tax revenues, which in turn will
reduce debt dependence as a
source of development
financing.
This is the reason why AUSCI
(Alumni of USC Indonesia) has
started an educational
scholarship programme of USD
2 million (approximately IDR
30 billion).
This scholarship programme is
expected to improve the quality
of human capital which will
have a positive impact on
increasing the number of
employment opportunities,
which in turn is expected to
increase state revenue through
the taxation sector and reduce
dependence on development
financing through debt.
Peningkatan pendapatan
masyarakat sebagai buah
pendidikan, secara tidak
langsung akan memberikan
kontribusi penerimaan pajak
yang lebih baik yang pada
akhirnya mengurangi
ketergantungan utang sebagai
sumber pembiayaan
pembangunan.
Hal inilah yang mendasari
dimulainya program beasiswa
pendidikan oleh AUSCI
(Alumni USC Indonesia)
sebesar USD 2 juta (sekitar Rp
30 miliar).
Program beasiswa ini
diharapkan dapat
meningkatkan kualitas sumber
daya manusia yang akan
berdampak positif pada
peningkatan jumlah lapangan
usaha yang akhirnya
diharapkan dapat menambah
penerimaan negara melalui
sektor perpajakan dan
mengurangi ketergantungan
biaya pembangunan melalui
utang.
Reducing National
Debt through Education
( 3 / 4 )
Mengurangi Utang
Negara melalui Pendidikan
3
As Indonesia celebrates its 78th
Independence Day on 17
August 2023, the country is
once again reminded of the
noble goals that it collectively
strives to achieve, one of which
is to educate the nation’s life.
This scholarship programme is
a concrete first step towards
achieving that goal.
Menjelang Hari Kemerdekaan
RI ke-78 yang diperingati pada
tanggal 17 Agustus 2023,
Indonesia kembali diingatkan
tentang tujuan mulia yang
ingin dicapai secara kolektif
yang salah satunya adalah
mencerdaskan kehidupan
bangsa. Program beasiswa ini
adalah langkah awal nyata
untuk mencapai tujuan
tersebut.
Reducing National
Debt through Education
( 4 / 4 )
Mengurangi Utang
Negara melalui Pendidikan
4
2024, Wajib Pajak Tidak Perlu Repot Isi SPT
2024, Taxpayers Do Not Need to Fill in
Tax Return
Starting in 2024, Indonesian
citizens who are taxpayers no
longer need to hassle filling out
the AnnualTax Return.
This determination follows the
completion of the core tax system
or what is known as theTax
Administration Core System
Update.
When reporting theTax Return,
taxpayers no longer must fill in
manually as at the present time
but have been filled in
automatically in the system.
Taxpayers only need to recheck
and rectify data that is not in
accordance with current
conditions.
Mulai tahun 2024, warga
Indonesia yang telah terdaftar
sebagai wajib pajak tidak perlu
lagi repot mengisi Surat Pem-
beritahuan (SPT) Tahunan.
Penetapan ini menyusul ram-
pungnya sistem core tax atau
yang dikenal sebagai Pembaru-
an Sistem Inti Administrasi
Perpajakan (PSIAP).
Pada saat pelaporan SPT, wajib
pajak tidak lagi harus mengisi
secara manual seperti saat ini
melainkan sudah terisi secara
otomatis di sistem. Wajib pajak
hanya perlu memeriksa kembali
dan mengoreksi data yang
belum sesuai dengan kondisi
saat ini.
5
Taxpayers' data used in the core
tax system is related to the
interoperability of the
Directorate General of Taxes
with related parties.
Currently, the Directorate
General of Taxes is developing
data interoperability with 89
entities in the core tax system,
both internal and external
parties of DGT, including the
banking industry.
The objectives of this system
reform are:
• Creating a strong, credible,
and accountable tax authority
with effective and efficient
business processes.
• Building optimal synergy
between agencies.
• Increase tax compliance.
• Increase state revenue.
Data-data wajib pajak yang
digunakan di dalam sistem core
tax pajak berhubungan dengan
interoperabilitas Direktorat
Jenderal Pajak dengan para
pihak terkait.
Saat ini, Direktorat Jenderal
Pajak mengembangkan
interoperabilitas data dengan
89 entitas dalam core tax
system, baik pihak internal dan
eksternal DJP
. Termasuk
diantaranya industri perbankan.
Tujuan dari pembaruan sistem
ini yaitu:
• Menciptakan otoritas
perpajakan yang kuat,
kredibel, dan akuntabel
dengan proses bisnis yang
efektif dan efisien.
• Membangun sinergi yang
optimal antar instansi.
• Meningkatkan kepatuhan
pajak.
• Meningkatkan penerimaan
negara.
2024, Taxpayers Do Not
Need to Fill in Tax Return
( 2 / 3 )
2024, Wajib Pajak Tidak
Perlu Repot Isi SPT
6
Apart from the advanced
system that provides
convenience for taxpayers and
tax officers, there is another
thing that also needs to be
considered, namely the security
of taxpayer data recorded in the
system.
Cyber security must be an
aspect of concern for the DGT
so that taxpayer data is kept
confidential and used only for
tax purposes. Therefore, synergy
between the DGT and the
State Cyber and Crypto Agency
is needed to ensure the security
of taxpayer data and
information.
Terlepas dari canggihnya sistem
tersebut yang memberikan
kemudahan untuk wajib pajak
dan petugas pajak, ada hal lain
yang juga perlu diperhatikan
yaitu keamanan data wajib
pajak yang tercatat di dalam
sistem.
Keamanan siber harus menjadi
aspek yang diperhatikan oleh
DJP agar data-data wajib pajak
tetap terjaga kerahasiaannya
dan digunakan hanya untuk
kepentingan perpajakan. Oleh
karena itu, diperlukan sinergi
antara DJP dengan Badan Siber
dan Sandi Negara (BSSN)
untuk memastikan keamanan
data dan informasi wajib pajak.
2024, Taxpayers Do Not
Need to Fill in Tax Return
( 3 / 3 )
2024, Wajib Pajak Tidak
Perlu Repot Isi SPT
7
Ada Insentif PPN DTP, Penjualan Mobil Listrik Tumbuh 174%
VAT Incentive Deployed, Electric Car
Sales Grow 174%
As the 2023 GAIKINDO
Indonesia International Auto
Show (GIIAS) takes place from
10 - 20 August 2023 at the
Indonesia Convention
Exhibition, we are made aware
that Indonesia is one of the largest
contributors to carbon emissions.
Fuel combustion is the largest
driver of overall carbon emissions
in Indonesia from:
a. Electricity (35%)
b. Industry (27%)
c.Transport (27%)
Therefore, progress focusing on
the electrification of mobility is a
logical step for Indonesia's energy
transition.
The Indonesian government
continues to accelerate the
transition of fuel-based vehicles to
electric vehicles, one of which is
by providing incentive in the
form of government-borne
Value-AddedTax (VAT) of 1%
from April-December 2023.
Sejalan dengan penyelengga-
raan GAIKINDO Indonesia
International Auto Show
(GIIAS) 2023 yang diselengga-
rakan pada tanggal 10 – 20
Agustus 2023 di Indonesia
Convention Exibition, kita
disadarkan bahwa Indonesia
merupakan salah satu negara
penyumbang emisi karbon
terbesar.
Pembakaran bahan bakar
merupakan pendorong terbesar
dari keseluruhan emisi karbon
di Indonesia yang berasal dari:
a. Listrik (35%)
b. Industri (27%)
c. Transportasi (27%)
Oleh karena itu, kemajuan
yang berfokus pada elektrifikasi
mobilitas merupakan langkah
logis untuk transisi energi di
Indonesia.
Pemerintah Indonesia terus
berupaya untuk mengakselerasi
transisi kendaraan berbasis
bahan bakar minyak ke kenda-
raan listrik, salah satunya adalah
dengan memberikan insentif
berupa Pajak Pertambahan
Nilai (PPN) ditanggung pemer-
intah (DTP) sebesar 1% dari
April-Desember 2023.
8
With this incentive, sales of
electric cars have increased by
174% and it is expected that
more people will switch to
using electric cars.
This programme is in line with
the government's vision in the
roadmap for accelerating
battery-based electric motor
vehicles as stipulated in MoF
Regulation No. 38/2023 and
Presidential Decree No.
55/2019.
The government-borne VAT
incentive is only given to
electric cars and electric buses
that fulfil the criteria in
accordance with MoI
Regulation No. 1641/2023.
The criteria include:
• Four Wheel Battery-Based
Electric Motorised Vehicles
and Buses with Domestic
Component Level (DCL) ≥
40%, will be given VAT
incentive of 10%, so that the
VAT paid is only 1%.
Dengan adanya insentif
tersebut, penjualan mobil listrik
sudah mengalami kenaikan
sebesar 174% dan diharapkan
makin banyak Masyarakat yang
beralih menggunakan mobil
listrik.
Program ini sejalan dengan visi
pemerintah dalam roadmap
percepatan kendaraan bermotor
listrik berbasis baterai sesuai
yang telah diatur dalam PMK
No. 38/2023 dan Perpres No.
55/2019.
Insentif PPN DTP hanya
diberikan kepada mobil listrik
dan bus listrik yang memenuhi
kriteria sesuai dengan
Permenperin No. 1641/2023.
Kriteria tersebut antara lain:
• Kendaraan Bermotor Listrik
Berbasis Baterai Roda Empat
dan Bus dengan TKDN ≥
40%, akan diberikan PPN
DTP sebesar 10%, sehingga
PPN yang dibayar hanya 1%.
VAT Incentive Deployed,
Electric Car Sales Grow 174%
( 2 / 3 )
Ada Insentif PPN DTP,
Penjualan Mobil Listrik Tumbuh 174%
9
• Bus Battery-Based Electric
Motorised Vehicles with 20%
≤ Domestic Component
Level < 40%, will be given a
VAT incentive of 5%, so that
the VAT paid is 6%.
For the technical
implementation of the tax
facility, the Director General of
Metal, Machinery,
Transportation Equipment, and
Electronics Industry of the
Ministry of Industry to
supervise the compliance of
Domestic Component Level
value.
• Kendaraan Bermotor Listrik
Berbasis Baterai Bus dengan
20% ≤ TKDN < 40%,
diberikan PPN DTP sebesar
5%, sehingga PPN yang
dibayar sebesar 6%.
Untuk teknis pelaksanaan
fasilitas perpajakan tersebut,
Direktur Jenderal Industri
Logam, Mesin, Alat
Transportasi, dan Elektronika
Kemenperin untuk melakukan
pengawasan atas kesesuaian
nilai TKDN.
VAT Incentive Deployed,
Electric Car Sales Grow 174%
( 3 / 3 )
Ada Insentif PPN DTP,
Penjualan Mobil Listrik Tumbuh 174%
10
Bank Dunia Melihat Stagnasi Investasi Asing,
Pertumbuhan Indonesia Melambat
World Bank Sees Stagnant FDI,
Slowdown Growth for Indonesia
The World Bank expects
Indonesia’s economy to slow
down this year as foreign direct
investment (FDI) plays a smaller
role in the country’s gross
domestic product (GDP) than it
did before the pandemic.
In the latest Indonesia Economic
Prospects (IEP) report, the World
Bank forecasts that net FDI will
increase to 1.3 percent of GDP
this year, up from 1.1 percent last
year. However, that is still below
the 1.8 percent of GDP seen in
2019.
The FDI in Dollar and Rupiah
has been stable. It is not picked
up nor declined but as a share in
economy, it has decreased
compared with before the
pandemic.
Bank Dunia memperkirakan
ekonomi Indonesia akan
melambat tahun ini karena
penanaman modal asing
memainkan peran yang lebih
kecil dalam produk domestik
bruto (PDB) Indonesia diband-
ingkan sebelum pandemi.
Dalam laporan terbaru Indone-
sia Economic Prospects (IEP),
Bank Dunia memperkirakan
bahwa penanaman modal asing
akan meningkat menjadi 1,3%
dari PDB tahun ini, naik dari
1,1% tahun lalu. Namun,
angka tersebut masih di bawah
1,8 persen dari PDB yang
terlihat pada tahun 2019.
Penanaman modal asing dalam
Dolar dan Rupiah tetap stabil.
Tidak mengalami kenaikan
atau penurunan, tetapi sebagai
bagian dari ekonomi, telah
mengalami penurunan diband-
ingkan dengan sebelum
pandemi.
11
The reasons for the FDI
stagnation in Indonesia are
classified into the following:
• The general election in 2024
• Global uncertainty
• Low commodity prices
Therefore, Indonesia must
implement new strategy
regarding FDI:
• The investment in mature
sectors, such as basic
infrastructure and real estate
may not be as attractive as
before. Hence, Indonesia
needs to attract foreign
investments in more complex
sectors, such as downstream
industries, new capital,
health, and
telecommunication.
• Further policy reforms to
tackle specific constrains in
areas such as finance,
procurement, and land.
Alasan stagnasi penanaman
modal asing di Indonesia
diklasifikasikan sebagai berikut:
• Pemilihan umum pada tahun
2024
• Ketidakpastian global
• Harga komoditas yang
rendah
Oleh karena itu, Indonesia
harus menerapkan strategi baru
terkait penanaman modal asing:
• Investasi di sektor-sektor yang
sudah matang, seperti
infrastruktur dasar dan real
estat mungkin tidak
semenarik sebelumnya. Oleh
karena itu, Indonesia perlu
menarik investasi asing di
sektor-sektor yang lebih
kompleks, seperti industri
hilir, modal baru, kesehatan,
dan telekomunikasi.
• Reformasi kebijakan lebih
lanjut untuk mengatasi
hambatan-hambatan khusus
di bidang-bidang seperti
keuangan, pengadaan, dan
pertanahan.
World Bank Sees Stagnant FDI,
Slowdown Growth for Indonesia
( 2 / 3 )
Bank Dunia Melihat Stagnasi Investasi Asing,
Pertumbuhan Indonesia Melambat
12
• Establish concrete
medium-term fiscal strategy
which include efforts to
increase revenue
mobilisation, energy
subsidiary reform, and
expansion of social
protection.
The positive impact on FDI is
sustained or not will depend on
three factors:
• The existence of a large
domestic market
• The opportunity to process
natural resources
• Manufacturing efficiency
Despite the somewhat sluggish
FDI projection, the World
Bank has a more optimistic
forecast for investment in
productive assets, as it expects
gross fixed capital formation to
grow by 5 percent this year and
then accelerate to growth of 5.9
and 6.1 percent in the next two
years.
• Menetapkan strategi fiskal
jangka menengah yang
konkret yang mencakup
upaya-upaya untuk
meningkatkan mobilisasi
pendapatan, reformasi anak
perusahaan energi, dan
perluasan perlindungan
sosial.
Dampak positif terhadap PMA
yang berkelanjutan atau tidak
akan bergantung pada tiga
faktor:
• Keberadaan pasar domestik
yang besar
• Kesempatan untuk mengolah
sumber daya alam
• Efisiensi manufaktur
Terlepas dari proyeksi FDI yang
agak lesu, Bank Dunia
memiliki perkiraan yang lebih
optimis untuk investasi pada
aset-aset produktif, karena Bank
Dunia memperkirakan
pembentukan modal tetap
bruto akan tumbuh sebesar 5%
tahun ini dan kemudian
berakselerasi ke pertumbuhan
5,9% dan 6,1% dalam dua
tahun mendatang.
World Bank Sees Stagnant FDI,
Slowdown Growth for Indonesia
( 3 / 3 )
Bank Dunia Melihat Stagnasi Investasi Asing,
Pertumbuhan Indonesia Melambat
13
Blue economy is the
environmentally sustainable
utilisation of marine resources to
support economic growth,
prosperity and livelihoods while
conserving marine ecosystems.
There are various sectors that fall
under the blue economy category,
including fisheries, renewable
energy, tourism, water transport,
waste management, and climate
change mitigation.
Most ASEAN member states are
either struggling to exit from
lower middle- income status, or
to escape from the
middle-income trap. Therefore,
ASEAN members apart from
Singapore and Brunei
Darussalam need a new engine of
growth that can improve the
people’s welfare.
Ekonomi biru adalah peman-
faatan sumber daya laut yang
ramah lingkungan untuk
mendukung pertumbuhan
ekonomi, kemakmuran, dan
mata pencaharian sembari
melestarikan ekosistem laut.
Ada berbagai sektor yang
termasuk dalam kategori
ekonomi biru, termasuk
perikanan, energi terbarukan,
pariwisata, transportasi air,
pengelolaan limbah, dan
mitigasi perubahan iklim.
Sebagian besar negara anggota
ASEAN sedang berjuang untuk
keluar dari status negara
berpenghasilan menengah ke
bawah, atau untuk keluar dari
jebakan negara berpenghasilan
menengah. Oleh karena itu,
anggota ASEAN selain
Singapura dan Brunei Darus-
salam membutuhkan mesin
pertumbuhan baru yang dapat
meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
Ekonomi Biru Menjadi Prospek yang Baik untuk ASEAN
Blue Economy Bodes Well for ASEAN
14
The blue economy, a new
engine of economic growth,
bodes well for the countries of
the Association of Southeast
Asian Nations (ASEAN) that
are eager to achieve prosperity
despite lingering challenges.
More than 66% of Southeast
Asia’s total area is covered by
ocean and sea. This
compromises an area of 8.9
million square kilometres,
which is approximately 2.5
percent of the total ocean
surface area in the world.
Southeast Asia is home to 15
percent of the world’s fisheries,
which employs around 625
million people in its related
sectors.
Ekonomi biru, sebuah mesin
pertumbuhan ekonomi baru,
menjadi pertanda baik bagi
negara-negara Perhimpunan
Bangsa-Bangsa Asia Tenggara
(ASEAN) yang ingin mencapai
kemakmuran meskipun masih
menghadapi berbagai
tantangan.
Lebih dari 66% dari total
wilayah Asia Tenggara ditutupi
oleh lautan dan samudra. Ini
mencakup area seluas 8,9 juta
kilometer persegi, atau sekitar
2,5 persen dari total luas
permukaan laut di dunia. Asia
Tenggara merupakan rumah
bagi 15 persen perikanan dunia,
yang mempekerjakan sekitar
625 juta orang di sektor terkait.
hal ini perlu dimanfaatkan
secara optimal.
Blue Economy Bodes
Well for ASEAN
( 2 / 5 )
Ekonomi Biru Menjadi
Prospek yang Baik untuk ASEAN
15
Blue Economy Bodes
Well for ASEAN
( 3 / 5 )
Ekonomi Biru Menjadi
Prospek yang Baik untuk ASEAN
The ocean has an estimated
value of USD 2.5 trillion and is
projected to provide many
economic opportunities.
Meanwhile, the market value of
ocean and coastal resources is
also estimated to reach USD 3
trillion per year, which is about
5 percent of the total global
GDP and benefits various
industries such as
biotechnology, energy
production, fisheries, tourism,
and transportation. Therefore,
it needs to be utilised optimally.
The challenges faced in
developing the blue economy
are:
• Lack of investment in
renewable energy. It signals a
lack of investor confidence in
the sector.
• overexploitation of natural
resources and disrupting
marine ecosystems.
Lautan memiliki nilai yang
diperkirakan mencapai USD
2,5 triliun dan diproyeksikan
memberikan banyak peluang
ekonomi. Sementara itu, nilai
pasar sumber daya laut dan
pesisir juga diperkirakan
mencapai USD 3 triliun per
tahun, atau sekitar 5 persen dari
total PDB global dan
memberikan manfaat bagi
berbagai industri seperti
bioteknologi, produksi energi,
perikanan, pariwisata, dan
transportasi. Oleh karena itu,
hal ini perlu dimanfaatkan
secara optimal.
Tantangan yang dihadapi
dalam mengembangkan
ekonomi biru adalah:
• Kurangnya investasi di
bidang energi terbarukan.
Hal ini menandakan
kurangnya kepercayaan
investor terhadap sektor ini.
• Eksploitasi sumber daya alam
yang berlebihan dan
mengganggu ekosistem laut.
16
Blue Economy Bodes
Well for ASEAN
( 4 / 5 )
Ekonomi Biru Menjadi
Prospek yang Baik untuk ASEAN
• The way the ocean is
managed is still not good.
The concept of blue economy
is still orientated towards
achieving economic targets. It
is feared that achieving these
economic targets will damage
the ecology of the ocean.
The ways to overcome the
challenges in order to achieve
blue economy utilisation are
through:
• The global blended finance
alliance. It is an initiation by
Indonesia under Indonesia’s
G20 Presidency that can be
utilised by ASEAN countries
to unlock the blue economy
potential, such as
eco-tourism, ocean and
coastal waste management,
and sustainable marine
manufacturing.
17
• Cara pengelolaan laut yang
masih belum baik. Konsep
ekonomi biru masih
berorientasi pada pencapaian
target ekonomi. Pencapaian
target ekonomi ini
dikhawatirkan akan merusak
ekologi laut.
Cara-cara untuk mengatasi
tantangan dalam rangka
mencapai pemanfaatan
ekonomi biru adalah melalui:
• Aliansi keuangan campuran
global. Ini merupakan inisiasi
dari Indonesia di bawah
Presidensi G20 yang dapat
dimanfaatkan oleh
negara-negara ASEAN untuk
membuka potensi ekonomi
biru, seperti ekowisata,
pengelolaan sampah laut dan
pesisir, dan manufaktur
kelautan yang berkelanjutan.
Blue Economy Bodes
Well for ASEAN
( 5 / 5 )
Ekonomi Biru Menjadi
Prospek yang Baik untuk ASEAN
• Collaboration between
ASEAN countries. ASEAN
members can take similar
steps and strengthen the
collaboration so that the
thoughts and initiatives
preceded by Indonesia can be
implemented in collaborative
manner.
• Education and clear
regulations in the marine
sector about managing and
preserving sustainable marine
ecosystem.
• Kolaborasi antara
negara-negara ASEAN.
Anggota ASEAN dapat
mengambil langkah serupa
dan memperkuat kolaborasi
sehingga pemikiran dan
inisiatif yang dicetuskan oleh
Indonesia dapat
diimplementasikan secara
kolaboratif.
• Edukasi dan peraturan yang
jelas di sektor kelautan
tentang pengelolaan dan
pelestarian ekosistem laut
yang berkelanjutan.
18
InformationTechnology-Based
Money Lending and Borrowing
Service (P2P lending) is the
implementation of financial
services to bring together lenders
and loan recipients in order to
conduct lending and borrowing
agreements directly through an
electronic system using the
internet network.
The legal basis for Information
Technology-Based Money
Lending and Borrowing Services
is regulated by the Financial
Services Authority through:
• FSA Regulation No. 77 year
2016
• FSA Regulation No. 10 year
2022
regarding Information
Technology-Based Money
Lending and Borrowing
Services.
Layanan Pinjam Meminjam
Uang Berbasis Teknologi
Informasi (P2P lending) adalah
penyelenggaraan layanan jasa
keuangan untuk mempertemu-
kan pemberi pinjaman dengan
penerima pinjaman dalam
rangka melakukan perjanjian
pinjam meminjam secara
langsung melalui sistem
elektronik dengan menggu-
nakan jaringan internet.
Dasar hukum Layanan Pinjam
Meminjam Uang Berbasis
Teknologi Informasi diatur oleh
Otoritas Jasa Keuangan melalui:
• POJK No. 77 tahun 2016
• POJK No. 10 tahun 2022
tentang Layanan Pinjam
Meminjam Uang Berbasis
Teknologi Informasi.
P2P Lending Sebaiknya Bukan Objek PPN
P2P Lending Is Preferably Not a VAT Object
19
P2P Lending Is Preferably
Not a VAT Object
( 2 / 3 )
P2P Lending Sebaiknya
Bukan Objek PPN
InformationTechnology-based
Money Lending and Borrowing
Service Provider is declared as
Other Financial Services
Institution supervised by the FSA
and based on Law No. 42 year
2009 on the Third Amendment
to Law No. 8 year 1983 on Value
AddedTax on Goods and
Services and SalesTax on Luxury
Goods, falls into the category of
certain services that are not
subject to VAT.
The issuance of MoF Regulation
No. 69 year 2022 concerning
IncomeTax and Value AddedTax
on FinancialTechnology
Implementation by the DGT,
regulates that P2P lending
platform provision service is a
taxable service.
Penyelenggara Layanan Pinjam
Meminjam Uang Berbasis
Teknologi Informasi dinyatakan
sebagai Lembaga Jasa Keuangan
Lainnya yang diawasi OJK dan
berdasarkan UU No. 42 tahun
2009 tentang Perubahan Ketiga
Atas Undang-Undang No. 8
Tahun 1983Tentang Pajak
Pertambahan Nilai Barang dan
Jasa dan Pajak Penjualan atas
Barang Mewah, masuk ke dalam
kategori jasa tertentu yang tidak
dikenakan PPN.
Terbitnya PMK No. 69 tahun
2022 tentang Pajak Penghasilan
dan Pajak Pertambahan Nilai atas
PenyelengaraanTeknologi
Finansial oleh DJP
, mengatur
bahwa jasa penyediaan platform
P2P lending merupakan jasa
kena pajak.
20
P2P Lending Is Preferably
Not a VAT Object
( 3 / 3 )
P2P Lending Sebaiknya
Bukan Objek PPN
This regulation contradicts the
regulations of the Financial
Services Authority, the VAT Law,
and Law No. 12 year 2011 on
the Establishment of Laws and
Regulations because:
• Other Financial Services
Institutions that have obtained
FSA licences are subject to FSA
regulations.
• This financial service should
not be subject to VAT.
• FSA Regulations are higher in
the hierarchy of laws and
regulations than Minister of
Finance Regulations.
Therefore, the DGT does not
have the authority to enter the
FSA's territory and interfere FSA’s
regulations governing P2P
lending as other financial services.
Peraturan ini bertentangan
dengan peraturan Otoritas Jasa
Keuangan, Undang-Undang
PPN, dan UU No. 12 tahun
2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-Undangan
karena:
• Lembaga Jasa Keuangan
Lainnya yang telah
mendapatkan izin OJK,
tunduk pada peraturan OJK.
• Merupakan jasa keuangan yang
seharusnya tidak dikenakan
PPN.
• Peraturan OJK berkedudukan
lebih tinggi dalam hierarki
peraturan
perundang-undangan
dibandingkan Peraturan
Menteri Keuangan.
Oleh karena itu, DJP tidak
memiliki kewenangan untuk
masuk ke dalam wilayah OJK
dan mencampuri regulasi OJK
yang mengatur P2P lending
sebagaimana layanan jasa
keuangan lainnya.
21
POJOK PAJAK
TAX CORNER
MoF No. 72 Year 2023: Depreciation of
tangible assets and/or amortisation of
intangible assets
FA C T S :
This MoF Regulation is a derivative
regulation of Law No. 7 of 2021
concerning Harmonisation of Tax
Regulations which further regulates the
depreciation and amortisation of assets.
Q u e s t i o n s :
What is depreciation and amortisation?
What is new in this regulation?
What should taxpayers do who want to
use the useful life according to
bookkeeping?
A n s w e r s :
An accumulation of costs that will be
transferred or allocated as tangible and
intangible fixed assets over a period of
time.
A. Taxpayers can choose to depreciate
permanent buildings over 20 years or
according to the actual useful life
according to the bookkeeping and the
cost of repairing tangible assets that have
a useful life of more than one year is
capitalised at the fiscal residual book
value and charged through depreciation.
PMK No. 72 Tahun 2023: Penyusutan
harta berwujud dan/atau amortisasi
harta tidak berwujud
FA K TA :
PMK ini merupakan peraturan turunan
dari UU No. 7 tahun 2021 tentang
Harmonisasi Peraturan Perpajakan yang
mengatur lebih lanjut tentang
penyusutan dan amortisasi harta.
P e r t a n y a a n :
Apa yang dimaksud dengan penyusutan
dan amortisasi?
Apa saja yang baru dari peraturan ini?
Apa yang harus dilakukan Wajib Pajak
yang ingin menggunakan masa manfaat
sesuai pembukuan?
J a w a b a n :
Sebuah akumulasi biaya yang akan
dialihkan atau dialokasikan sebagai aset
tetap berwujud dan tidak berwujud
dalam kurun waktu atau periode
tertentu.
A. Wajib Pajak dapat memilih
melakukan penyusutan bangunan
permanen selama 20 tahun atau sesuai
masa manfaat sebenarnya sesuai
pembukuan dan biaya perbaikan harta
berwujud yang memiliki masa manfaat
lebih dari satu tahun dikapitalisasi pada
nilai sisa buku fiskal dan dibebankan
melalui penyusutan.
22
TAX CORNER
( 2 / 2 )
POJOK PAJAK
A n s w e r :
B. Taxpayers may choose to amortise
intangible assets with a useful life of
more than 20 years over 20 years or
according to the actual useful life
according to bookkeeping.
During the transition period, taxpayers
may use the useful life according to their
bookkeeping by submitting a notification
no later than 30 April 2024.
J a w a b a n :
B. Wajib Pajak dapat memilih untuk
melakukan amortisasi harta tak berwujud
dengan masa manfaat lebih dari 20 tahun
selama 20 tahun atau sesuai masa
manfaat sebenarnya sesuai pembukuan.
Pada masa transisi, Wajib Pajak dapat
menggunakan masa manfaat sesuai
pembukuannya dengan menyampaikan
pemberitahuan paling lambat 30 April
2024.
pajak.
23
Our services designed to enable our clients to flourish and grow.
Our team, serving our clients to help them deliver economic progress for their
communities, their families and themselves.
KIB Consulting is a boutique company serving Business, Finance, Accounting
and Tax Advisory since 2008. KIB Consulting has been immensely successful
in creating a local – global business network of small-medium-and-big businesses.
CONTACT US
P: (021) 22677883
NORTH JAKARTA -14450
KIB BUILDING
JALAN PLUIT BARAT 1 NO. 55
GOLD COAST TOWER EIFFEL
EIFFEL UNIT N
PANTAI INDAH KAPUK
Bambang B. Suwarso
bambang.suwarso@kib-consulting.com
Rachmat Kurniawan
rachmat@kib-consulting.com
Metta Vimala Dewi
metta@kib-consulting.com
Ocy Erna Monalisa
ocy@kib-consulting.com
www.kib-consulting.com
Disclaimer:
The facts and opinions stated or expressed in
this publication are for information purposes
only, and are not necessary and/ or must
not be relied upon as being to those of the
publisher or of the Institutions for which
the contributing authors work.
Although every part of content has been
taken to ensure the accuracy of the infor-
mation contained within this publication,
it should not be by any person relied upon
as the basis for taking any action or making
any decision.
KIB Consulting and its representative,
cannot be held liable or otherwise be respon-
sible in any way for any advice, action
taken or decision made on the basis of the
facts, surveys, and opinions stated or expressed
within this publication.
Scan for more information

More Related Content

Similar to TF 20230817_2 (1).pdf

PPT JURNAL PAJAK KEL.9.pptx
PPT JURNAL PAJAK KEL.9.pptxPPT JURNAL PAJAK KEL.9.pptx
PPT JURNAL PAJAK KEL.9.pptxlindahelmi
 
Menggali Potensi Penerimaan Pajak UMKM
Menggali Potensi Penerimaan Pajak UMKMMenggali Potensi Penerimaan Pajak UMKM
Menggali Potensi Penerimaan Pajak UMKMEmanuel Bimo
 
SE OJK LITERASI KEUANGAN KEPADA KONSUMEN
SE OJK LITERASI KEUANGAN KEPADA KONSUMENSE OJK LITERASI KEUANGAN KEPADA KONSUMEN
SE OJK LITERASI KEUANGAN KEPADA KONSUMENDedy Dwi Setyawan
 
Pengaruh mandatory spending di Indonesia
Pengaruh mandatory spending di IndonesiaPengaruh mandatory spending di Indonesia
Pengaruh mandatory spending di IndonesiaPuja Lestari
 
Tax Flash January 2023
Tax Flash  January 2023Tax Flash  January 2023
Tax Flash January 2023kib-consulting
 
Sukma dewi oktavianti Artikel Mata Kuliah Aplikasi Perpajakan tentang PPN
Sukma dewi oktavianti Artikel Mata Kuliah Aplikasi Perpajakan tentang PPNSukma dewi oktavianti Artikel Mata Kuliah Aplikasi Perpajakan tentang PPN
Sukma dewi oktavianti Artikel Mata Kuliah Aplikasi Perpajakan tentang PPNSukmaDewi13
 
ASEAN ECONOMIC COMUNITY 2015
ASEAN ECONOMIC COMUNITY 2015ASEAN ECONOMIC COMUNITY 2015
ASEAN ECONOMIC COMUNITY 2015alsalcunsoed
 
Kesadaran Membayar Pajak Sebagai Pengorbananku Untuk Tanah Airku
Kesadaran Membayar Pajak Sebagai Pengorbananku Untuk Tanah AirkuKesadaran Membayar Pajak Sebagai Pengorbananku Untuk Tanah Airku
Kesadaran Membayar Pajak Sebagai Pengorbananku Untuk Tanah AirkuRahmat hidayat
 
KIB Tax Flash Dec 2022.pdf
KIB Tax Flash Dec 2022.pdfKIB Tax Flash Dec 2022.pdf
KIB Tax Flash Dec 2022.pdfkib-consulting
 
Poposal tesisi 2019 utama
Poposal tesisi 2019 utamaPoposal tesisi 2019 utama
Poposal tesisi 2019 utamaeduarsyabirin22
 
Analisa Tax Amnesty Karya Ilmiah - Stephanie S1 Akuntansi A Fakultas Ekonomi ...
Analisa Tax Amnesty Karya Ilmiah - Stephanie S1 Akuntansi A Fakultas Ekonomi ...Analisa Tax Amnesty Karya Ilmiah - Stephanie S1 Akuntansi A Fakultas Ekonomi ...
Analisa Tax Amnesty Karya Ilmiah - Stephanie S1 Akuntansi A Fakultas Ekonomi ...stephaniejessey
 
Agenda prabowo-hatta
Agenda prabowo-hattaAgenda prabowo-hatta
Agenda prabowo-hattaAri Murti
 
Tax Flash August 2022.pdf
Tax Flash August 2022.pdfTax Flash August 2022.pdf
Tax Flash August 2022.pdfkib-consulting
 
Maslihatin nadliyah artikel akuntansi perpajakan
Maslihatin nadliyah artikel akuntansi perpajakanMaslihatin nadliyah artikel akuntansi perpajakan
Maslihatin nadliyah artikel akuntansi perpajakanMaslihatinNadliyah
 
Kolaborasi untuk #MO Sumber Daya?
Kolaborasi untuk #MO Sumber Daya?Kolaborasi untuk #MO Sumber Daya?
Kolaborasi untuk #MO Sumber Daya?Tri Widodo W. UTOMO
 

Similar to TF 20230817_2 (1).pdf (20)

PPT JURNAL PAJAK KEL.9.pptx
PPT JURNAL PAJAK KEL.9.pptxPPT JURNAL PAJAK KEL.9.pptx
PPT JURNAL PAJAK KEL.9.pptx
 
Menggali Potensi Penerimaan Pajak UMKM
Menggali Potensi Penerimaan Pajak UMKMMenggali Potensi Penerimaan Pajak UMKM
Menggali Potensi Penerimaan Pajak UMKM
 
SE OJK LITERASI KEUANGAN KEPADA KONSUMEN
SE OJK LITERASI KEUANGAN KEPADA KONSUMENSE OJK LITERASI KEUANGAN KEPADA KONSUMEN
SE OJK LITERASI KEUANGAN KEPADA KONSUMEN
 
Pengaruh mandatory spending di Indonesia
Pengaruh mandatory spending di IndonesiaPengaruh mandatory spending di Indonesia
Pengaruh mandatory spending di Indonesia
 
Tax Flash January 2023
Tax Flash  January 2023Tax Flash  January 2023
Tax Flash January 2023
 
Amelia hasanah 12160137
Amelia hasanah 12160137Amelia hasanah 12160137
Amelia hasanah 12160137
 
Sukma dewi oktavianti Artikel Mata Kuliah Aplikasi Perpajakan tentang PPN
Sukma dewi oktavianti Artikel Mata Kuliah Aplikasi Perpajakan tentang PPNSukma dewi oktavianti Artikel Mata Kuliah Aplikasi Perpajakan tentang PPN
Sukma dewi oktavianti Artikel Mata Kuliah Aplikasi Perpajakan tentang PPN
 
ASEAN ECONOMIC COMUNITY 2015
ASEAN ECONOMIC COMUNITY 2015ASEAN ECONOMIC COMUNITY 2015
ASEAN ECONOMIC COMUNITY 2015
 
Kesadaran Membayar Pajak Sebagai Pengorbananku Untuk Tanah Airku
Kesadaran Membayar Pajak Sebagai Pengorbananku Untuk Tanah AirkuKesadaran Membayar Pajak Sebagai Pengorbananku Untuk Tanah Airku
Kesadaran Membayar Pajak Sebagai Pengorbananku Untuk Tanah Airku
 
TF 1222.pdf
TF 1222.pdfTF 1222.pdf
TF 1222.pdf
 
KIB Tax Flash Dec 2022.pdf
KIB Tax Flash Dec 2022.pdfKIB Tax Flash Dec 2022.pdf
KIB Tax Flash Dec 2022.pdf
 
Poposal tesisi 2019 utama
Poposal tesisi 2019 utamaPoposal tesisi 2019 utama
Poposal tesisi 2019 utama
 
Analisa Tax Amnesty Karya Ilmiah - Stephanie S1 Akuntansi A Fakultas Ekonomi ...
Analisa Tax Amnesty Karya Ilmiah - Stephanie S1 Akuntansi A Fakultas Ekonomi ...Analisa Tax Amnesty Karya Ilmiah - Stephanie S1 Akuntansi A Fakultas Ekonomi ...
Analisa Tax Amnesty Karya Ilmiah - Stephanie S1 Akuntansi A Fakultas Ekonomi ...
 
Transparansi Beneficial Ownership, Penerimaan Negara, dan EITI
Transparansi Beneficial Ownership, Penerimaan Negara, dan EITITransparansi Beneficial Ownership, Penerimaan Negara, dan EITI
Transparansi Beneficial Ownership, Penerimaan Negara, dan EITI
 
Agenda prabowo-hatta
Agenda prabowo-hattaAgenda prabowo-hatta
Agenda prabowo-hatta
 
Tugas kebijakan fiskal
Tugas kebijakan fiskalTugas kebijakan fiskal
Tugas kebijakan fiskal
 
perpajakan
perpajakanperpajakan
perpajakan
 
Tax Flash August 2022.pdf
Tax Flash August 2022.pdfTax Flash August 2022.pdf
Tax Flash August 2022.pdf
 
Maslihatin nadliyah artikel akuntansi perpajakan
Maslihatin nadliyah artikel akuntansi perpajakanMaslihatin nadliyah artikel akuntansi perpajakan
Maslihatin nadliyah artikel akuntansi perpajakan
 
Kolaborasi untuk #MO Sumber Daya?
Kolaborasi untuk #MO Sumber Daya?Kolaborasi untuk #MO Sumber Daya?
Kolaborasi untuk #MO Sumber Daya?
 

More from kib-consulting

More from kib-consulting (20)

TF 20231122.pdf
TF 20231122.pdfTF 20231122.pdf
TF 20231122.pdf
 
TF 20231019.pdf
TF 20231019.pdfTF 20231019.pdf
TF 20231019.pdf
 
TF SEPT 2023.pdf
TF SEPT 2023.pdfTF SEPT 2023.pdf
TF SEPT 2023.pdf
 
TF 0571723.pdf
TF 0571723.pdfTF 0571723.pdf
TF 0571723.pdf
 
TF 0323.pdf
TF 0323.pdfTF 0323.pdf
TF 0323.pdf
 
2302 TF.pdf
2302 TF.pdf2302 TF.pdf
2302 TF.pdf
 
TF 1122.pdf
TF 1122.pdfTF 1122.pdf
TF 1122.pdf
 
Tax Flash November 2022.pdf
Tax Flash November 2022.pdfTax Flash November 2022.pdf
Tax Flash November 2022.pdf
 
Tax Flash Oct 2022.pdf
Tax Flash Oct 2022.pdfTax Flash Oct 2022.pdf
Tax Flash Oct 2022.pdf
 
Tax Flash September 2022.pdf
Tax Flash September 2022.pdfTax Flash September 2022.pdf
Tax Flash September 2022.pdf
 
Tax Flash Kib July 2022.pdf
Tax Flash Kib July 2022.pdfTax Flash Kib July 2022.pdf
Tax Flash Kib July 2022.pdf
 
KIB ENEWSletter.pdf
KIB ENEWSletter.pdfKIB ENEWSletter.pdf
KIB ENEWSletter.pdf
 
Tax Flash May 2022.pdf
Tax Flash May 2022.pdfTax Flash May 2022.pdf
Tax Flash May 2022.pdf
 
Tax Flash KIB April 2022.pdf
Tax Flash KIB April 2022.pdfTax Flash KIB April 2022.pdf
Tax Flash KIB April 2022.pdf
 
Tax flash mar 2022
Tax flash mar 2022Tax flash mar 2022
Tax flash mar 2022
 
Tax flash jan 2022
Tax flash jan 2022Tax flash jan 2022
Tax flash jan 2022
 
Tax flash June 2021
Tax flash June 2021Tax flash June 2021
Tax flash June 2021
 
Tax flash February 2021
Tax flash February 2021Tax flash February 2021
Tax flash February 2021
 
Tax flash february 2021
Tax flash february 2021Tax flash february 2021
Tax flash february 2021
 
Tax flash January 2021
Tax flash January 2021Tax flash January 2021
Tax flash January 2021
 

Recently uploaded

KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalAthoillahEconomi
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptSalsabillaPutriAyu
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuanganzulfikar425966
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxRito Doank
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IIkaAliciaSasanti
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaWahyuKamilatulFauzia
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISHakamNiazi
 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppttami83
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptwxmnxfm57w
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxumusilmi2019
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxFrida Adnantara
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaarmanamo012
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganlangkahgontay88
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxMunawwarahDjalil
 

Recently uploaded (20)

KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
 

TF 20230817_2 (1).pdf

  • 2. Mengurangi Utang Negara melalui Pendidikan Reducing National Debt through Education THIS ISSUE / ISU INI: Reducing National Debt through Education Mengurangi Utang Negara melalui Pendidikan PAGE 1 2024, Taxpayers Do not Need to Fill in Tax Return 2024, Wajib Pajak Tidak Perlu Repot Isi SPT PAGE 5 VAT Incentive Deployed, Electric Car Sales Grow 174% Ada Insentif PPN, Penjualan Mobil Listrik Tumbuh 174% PAGE 8 World Bank Sees Stagnant FDI, Slowdown Growth for Indonesia Bank Dunia Melihat Stagnansi Investasi Asing, Pertumbuhan Indonesia Melambat PAGE 11 Blue Economy Bodes Well for ASEAN Ekonomi Biru Menjadi Prospek Baik untuk ASEAN PAGE 14 P2P Lending Is Preferably Not a VAT Object P2P Lending Sebaiknya Bukan Objek PPN PAGE 19 Indonesia, like other countries, has government debt. The amount of debt reached IDR 7,879 trillion as of 31 March 2023. The reasons a country takes into debt are: • Avoiding opportunity loss • Insufficient state revenue •To maintain economic growth While debt procurement is prudent, measures to reduce debt balances are desirable. Indonesia, seperti negaranegara lainnya, memiliki utang pemerintah. Jumlah utang tersebut mencapai Rp 7.879 triliun per 31 Maret 2023. Alasan suatu negara berutang adalah: • Menghindari opportunity loss • Penerimaan negara belum mencukupi • Untuk menjaga pertumbuhan ekonomi Walaupun pengadaan utang mengedepankan prinsip kehatihatian, langkah untuk mengurangi saldo utang sangat diharapkan. 1
  • 3. One of the purposes of Indonesia as stated in the fourth paragraph of the Preamble of the 1945 Constitution of The Republic of Indonesia is to educate the life of the nation, which means ensuring that all Indonesians can have the same opportunity to receive a proper and qualified education. With proper and qualified education, the quality of human labour can be improved through the enhancement of skills and ways of thinking, resulting in increased productivity. As productivity increases, managerial and entrepreneurial skills are better utilized, which in turn leads to the creation of more employment opportunities, which is a point of economic growth in the form of increased income in the community. Salah satu tujuan negara Indonesia seperti yang tertuang di dalam alinea keempat Pembukaan UUD 1945 adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa yang artinya memastikan seluruh rakyat Indonesia bisa mendapat kesempatan yang sama untuk mengenyam pendidikan yang layak dan berkualitas. Dengan pendidikan yang layak dan berkualitas, kualitas sumber daya manusia dapat ditingkatkan melalui peningkatan keterampilan serta cara berpikir sehingga tercapai peningkatan produktivitas. Dengan meningkatnya produktivitas, kemampuan manajerial dan kewirausahaan dapat menjadi lebih baik yang berdampak pada terciptanya lebih banyak lapangan usaha yang merupakan titik pertumbuhan ekonomi dalam bentuk peningkatan penghasilan di masyarakat. Reducing National Debt through Education ( 2 / 4 ) Mengurangi Utang Negara melalui Pendidikan 2
  • 4. The increase in people's income as a result of education will indirectly contribute to better tax revenues, which in turn will reduce debt dependence as a source of development financing. This is the reason why AUSCI (Alumni of USC Indonesia) has started an educational scholarship programme of USD 2 million (approximately IDR 30 billion). This scholarship programme is expected to improve the quality of human capital which will have a positive impact on increasing the number of employment opportunities, which in turn is expected to increase state revenue through the taxation sector and reduce dependence on development financing through debt. Peningkatan pendapatan masyarakat sebagai buah pendidikan, secara tidak langsung akan memberikan kontribusi penerimaan pajak yang lebih baik yang pada akhirnya mengurangi ketergantungan utang sebagai sumber pembiayaan pembangunan. Hal inilah yang mendasari dimulainya program beasiswa pendidikan oleh AUSCI (Alumni USC Indonesia) sebesar USD 2 juta (sekitar Rp 30 miliar). Program beasiswa ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang akan berdampak positif pada peningkatan jumlah lapangan usaha yang akhirnya diharapkan dapat menambah penerimaan negara melalui sektor perpajakan dan mengurangi ketergantungan biaya pembangunan melalui utang. Reducing National Debt through Education ( 3 / 4 ) Mengurangi Utang Negara melalui Pendidikan 3
  • 5. As Indonesia celebrates its 78th Independence Day on 17 August 2023, the country is once again reminded of the noble goals that it collectively strives to achieve, one of which is to educate the nation’s life. This scholarship programme is a concrete first step towards achieving that goal. Menjelang Hari Kemerdekaan RI ke-78 yang diperingati pada tanggal 17 Agustus 2023, Indonesia kembali diingatkan tentang tujuan mulia yang ingin dicapai secara kolektif yang salah satunya adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Program beasiswa ini adalah langkah awal nyata untuk mencapai tujuan tersebut. Reducing National Debt through Education ( 4 / 4 ) Mengurangi Utang Negara melalui Pendidikan 4
  • 6. 2024, Wajib Pajak Tidak Perlu Repot Isi SPT 2024, Taxpayers Do Not Need to Fill in Tax Return Starting in 2024, Indonesian citizens who are taxpayers no longer need to hassle filling out the AnnualTax Return. This determination follows the completion of the core tax system or what is known as theTax Administration Core System Update. When reporting theTax Return, taxpayers no longer must fill in manually as at the present time but have been filled in automatically in the system. Taxpayers only need to recheck and rectify data that is not in accordance with current conditions. Mulai tahun 2024, warga Indonesia yang telah terdaftar sebagai wajib pajak tidak perlu lagi repot mengisi Surat Pem- beritahuan (SPT) Tahunan. Penetapan ini menyusul ram- pungnya sistem core tax atau yang dikenal sebagai Pembaru- an Sistem Inti Administrasi Perpajakan (PSIAP). Pada saat pelaporan SPT, wajib pajak tidak lagi harus mengisi secara manual seperti saat ini melainkan sudah terisi secara otomatis di sistem. Wajib pajak hanya perlu memeriksa kembali dan mengoreksi data yang belum sesuai dengan kondisi saat ini. 5
  • 7. Taxpayers' data used in the core tax system is related to the interoperability of the Directorate General of Taxes with related parties. Currently, the Directorate General of Taxes is developing data interoperability with 89 entities in the core tax system, both internal and external parties of DGT, including the banking industry. The objectives of this system reform are: • Creating a strong, credible, and accountable tax authority with effective and efficient business processes. • Building optimal synergy between agencies. • Increase tax compliance. • Increase state revenue. Data-data wajib pajak yang digunakan di dalam sistem core tax pajak berhubungan dengan interoperabilitas Direktorat Jenderal Pajak dengan para pihak terkait. Saat ini, Direktorat Jenderal Pajak mengembangkan interoperabilitas data dengan 89 entitas dalam core tax system, baik pihak internal dan eksternal DJP . Termasuk diantaranya industri perbankan. Tujuan dari pembaruan sistem ini yaitu: • Menciptakan otoritas perpajakan yang kuat, kredibel, dan akuntabel dengan proses bisnis yang efektif dan efisien. • Membangun sinergi yang optimal antar instansi. • Meningkatkan kepatuhan pajak. • Meningkatkan penerimaan negara. 2024, Taxpayers Do Not Need to Fill in Tax Return ( 2 / 3 ) 2024, Wajib Pajak Tidak Perlu Repot Isi SPT 6
  • 8. Apart from the advanced system that provides convenience for taxpayers and tax officers, there is another thing that also needs to be considered, namely the security of taxpayer data recorded in the system. Cyber security must be an aspect of concern for the DGT so that taxpayer data is kept confidential and used only for tax purposes. Therefore, synergy between the DGT and the State Cyber and Crypto Agency is needed to ensure the security of taxpayer data and information. Terlepas dari canggihnya sistem tersebut yang memberikan kemudahan untuk wajib pajak dan petugas pajak, ada hal lain yang juga perlu diperhatikan yaitu keamanan data wajib pajak yang tercatat di dalam sistem. Keamanan siber harus menjadi aspek yang diperhatikan oleh DJP agar data-data wajib pajak tetap terjaga kerahasiaannya dan digunakan hanya untuk kepentingan perpajakan. Oleh karena itu, diperlukan sinergi antara DJP dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) untuk memastikan keamanan data dan informasi wajib pajak. 2024, Taxpayers Do Not Need to Fill in Tax Return ( 3 / 3 ) 2024, Wajib Pajak Tidak Perlu Repot Isi SPT 7
  • 9. Ada Insentif PPN DTP, Penjualan Mobil Listrik Tumbuh 174% VAT Incentive Deployed, Electric Car Sales Grow 174% As the 2023 GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) takes place from 10 - 20 August 2023 at the Indonesia Convention Exhibition, we are made aware that Indonesia is one of the largest contributors to carbon emissions. Fuel combustion is the largest driver of overall carbon emissions in Indonesia from: a. Electricity (35%) b. Industry (27%) c.Transport (27%) Therefore, progress focusing on the electrification of mobility is a logical step for Indonesia's energy transition. The Indonesian government continues to accelerate the transition of fuel-based vehicles to electric vehicles, one of which is by providing incentive in the form of government-borne Value-AddedTax (VAT) of 1% from April-December 2023. Sejalan dengan penyelengga- raan GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2023 yang diselengga- rakan pada tanggal 10 – 20 Agustus 2023 di Indonesia Convention Exibition, kita disadarkan bahwa Indonesia merupakan salah satu negara penyumbang emisi karbon terbesar. Pembakaran bahan bakar merupakan pendorong terbesar dari keseluruhan emisi karbon di Indonesia yang berasal dari: a. Listrik (35%) b. Industri (27%) c. Transportasi (27%) Oleh karena itu, kemajuan yang berfokus pada elektrifikasi mobilitas merupakan langkah logis untuk transisi energi di Indonesia. Pemerintah Indonesia terus berupaya untuk mengakselerasi transisi kendaraan berbasis bahan bakar minyak ke kenda- raan listrik, salah satunya adalah dengan memberikan insentif berupa Pajak Pertambahan Nilai (PPN) ditanggung pemer- intah (DTP) sebesar 1% dari April-Desember 2023. 8
  • 10. With this incentive, sales of electric cars have increased by 174% and it is expected that more people will switch to using electric cars. This programme is in line with the government's vision in the roadmap for accelerating battery-based electric motor vehicles as stipulated in MoF Regulation No. 38/2023 and Presidential Decree No. 55/2019. The government-borne VAT incentive is only given to electric cars and electric buses that fulfil the criteria in accordance with MoI Regulation No. 1641/2023. The criteria include: • Four Wheel Battery-Based Electric Motorised Vehicles and Buses with Domestic Component Level (DCL) ≥ 40%, will be given VAT incentive of 10%, so that the VAT paid is only 1%. Dengan adanya insentif tersebut, penjualan mobil listrik sudah mengalami kenaikan sebesar 174% dan diharapkan makin banyak Masyarakat yang beralih menggunakan mobil listrik. Program ini sejalan dengan visi pemerintah dalam roadmap percepatan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai sesuai yang telah diatur dalam PMK No. 38/2023 dan Perpres No. 55/2019. Insentif PPN DTP hanya diberikan kepada mobil listrik dan bus listrik yang memenuhi kriteria sesuai dengan Permenperin No. 1641/2023. Kriteria tersebut antara lain: • Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai Roda Empat dan Bus dengan TKDN ≥ 40%, akan diberikan PPN DTP sebesar 10%, sehingga PPN yang dibayar hanya 1%. VAT Incentive Deployed, Electric Car Sales Grow 174% ( 2 / 3 ) Ada Insentif PPN DTP, Penjualan Mobil Listrik Tumbuh 174% 9
  • 11. • Bus Battery-Based Electric Motorised Vehicles with 20% ≤ Domestic Component Level < 40%, will be given a VAT incentive of 5%, so that the VAT paid is 6%. For the technical implementation of the tax facility, the Director General of Metal, Machinery, Transportation Equipment, and Electronics Industry of the Ministry of Industry to supervise the compliance of Domestic Component Level value. • Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai Bus dengan 20% ≤ TKDN < 40%, diberikan PPN DTP sebesar 5%, sehingga PPN yang dibayar sebesar 6%. Untuk teknis pelaksanaan fasilitas perpajakan tersebut, Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Kemenperin untuk melakukan pengawasan atas kesesuaian nilai TKDN. VAT Incentive Deployed, Electric Car Sales Grow 174% ( 3 / 3 ) Ada Insentif PPN DTP, Penjualan Mobil Listrik Tumbuh 174% 10
  • 12. Bank Dunia Melihat Stagnasi Investasi Asing, Pertumbuhan Indonesia Melambat World Bank Sees Stagnant FDI, Slowdown Growth for Indonesia The World Bank expects Indonesia’s economy to slow down this year as foreign direct investment (FDI) plays a smaller role in the country’s gross domestic product (GDP) than it did before the pandemic. In the latest Indonesia Economic Prospects (IEP) report, the World Bank forecasts that net FDI will increase to 1.3 percent of GDP this year, up from 1.1 percent last year. However, that is still below the 1.8 percent of GDP seen in 2019. The FDI in Dollar and Rupiah has been stable. It is not picked up nor declined but as a share in economy, it has decreased compared with before the pandemic. Bank Dunia memperkirakan ekonomi Indonesia akan melambat tahun ini karena penanaman modal asing memainkan peran yang lebih kecil dalam produk domestik bruto (PDB) Indonesia diband- ingkan sebelum pandemi. Dalam laporan terbaru Indone- sia Economic Prospects (IEP), Bank Dunia memperkirakan bahwa penanaman modal asing akan meningkat menjadi 1,3% dari PDB tahun ini, naik dari 1,1% tahun lalu. Namun, angka tersebut masih di bawah 1,8 persen dari PDB yang terlihat pada tahun 2019. Penanaman modal asing dalam Dolar dan Rupiah tetap stabil. Tidak mengalami kenaikan atau penurunan, tetapi sebagai bagian dari ekonomi, telah mengalami penurunan diband- ingkan dengan sebelum pandemi. 11
  • 13. The reasons for the FDI stagnation in Indonesia are classified into the following: • The general election in 2024 • Global uncertainty • Low commodity prices Therefore, Indonesia must implement new strategy regarding FDI: • The investment in mature sectors, such as basic infrastructure and real estate may not be as attractive as before. Hence, Indonesia needs to attract foreign investments in more complex sectors, such as downstream industries, new capital, health, and telecommunication. • Further policy reforms to tackle specific constrains in areas such as finance, procurement, and land. Alasan stagnasi penanaman modal asing di Indonesia diklasifikasikan sebagai berikut: • Pemilihan umum pada tahun 2024 • Ketidakpastian global • Harga komoditas yang rendah Oleh karena itu, Indonesia harus menerapkan strategi baru terkait penanaman modal asing: • Investasi di sektor-sektor yang sudah matang, seperti infrastruktur dasar dan real estat mungkin tidak semenarik sebelumnya. Oleh karena itu, Indonesia perlu menarik investasi asing di sektor-sektor yang lebih kompleks, seperti industri hilir, modal baru, kesehatan, dan telekomunikasi. • Reformasi kebijakan lebih lanjut untuk mengatasi hambatan-hambatan khusus di bidang-bidang seperti keuangan, pengadaan, dan pertanahan. World Bank Sees Stagnant FDI, Slowdown Growth for Indonesia ( 2 / 3 ) Bank Dunia Melihat Stagnasi Investasi Asing, Pertumbuhan Indonesia Melambat 12
  • 14. • Establish concrete medium-term fiscal strategy which include efforts to increase revenue mobilisation, energy subsidiary reform, and expansion of social protection. The positive impact on FDI is sustained or not will depend on three factors: • The existence of a large domestic market • The opportunity to process natural resources • Manufacturing efficiency Despite the somewhat sluggish FDI projection, the World Bank has a more optimistic forecast for investment in productive assets, as it expects gross fixed capital formation to grow by 5 percent this year and then accelerate to growth of 5.9 and 6.1 percent in the next two years. • Menetapkan strategi fiskal jangka menengah yang konkret yang mencakup upaya-upaya untuk meningkatkan mobilisasi pendapatan, reformasi anak perusahaan energi, dan perluasan perlindungan sosial. Dampak positif terhadap PMA yang berkelanjutan atau tidak akan bergantung pada tiga faktor: • Keberadaan pasar domestik yang besar • Kesempatan untuk mengolah sumber daya alam • Efisiensi manufaktur Terlepas dari proyeksi FDI yang agak lesu, Bank Dunia memiliki perkiraan yang lebih optimis untuk investasi pada aset-aset produktif, karena Bank Dunia memperkirakan pembentukan modal tetap bruto akan tumbuh sebesar 5% tahun ini dan kemudian berakselerasi ke pertumbuhan 5,9% dan 6,1% dalam dua tahun mendatang. World Bank Sees Stagnant FDI, Slowdown Growth for Indonesia ( 3 / 3 ) Bank Dunia Melihat Stagnasi Investasi Asing, Pertumbuhan Indonesia Melambat 13
  • 15. Blue economy is the environmentally sustainable utilisation of marine resources to support economic growth, prosperity and livelihoods while conserving marine ecosystems. There are various sectors that fall under the blue economy category, including fisheries, renewable energy, tourism, water transport, waste management, and climate change mitigation. Most ASEAN member states are either struggling to exit from lower middle- income status, or to escape from the middle-income trap. Therefore, ASEAN members apart from Singapore and Brunei Darussalam need a new engine of growth that can improve the people’s welfare. Ekonomi biru adalah peman- faatan sumber daya laut yang ramah lingkungan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, kemakmuran, dan mata pencaharian sembari melestarikan ekosistem laut. Ada berbagai sektor yang termasuk dalam kategori ekonomi biru, termasuk perikanan, energi terbarukan, pariwisata, transportasi air, pengelolaan limbah, dan mitigasi perubahan iklim. Sebagian besar negara anggota ASEAN sedang berjuang untuk keluar dari status negara berpenghasilan menengah ke bawah, atau untuk keluar dari jebakan negara berpenghasilan menengah. Oleh karena itu, anggota ASEAN selain Singapura dan Brunei Darus- salam membutuhkan mesin pertumbuhan baru yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Ekonomi Biru Menjadi Prospek yang Baik untuk ASEAN Blue Economy Bodes Well for ASEAN 14
  • 16. The blue economy, a new engine of economic growth, bodes well for the countries of the Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) that are eager to achieve prosperity despite lingering challenges. More than 66% of Southeast Asia’s total area is covered by ocean and sea. This compromises an area of 8.9 million square kilometres, which is approximately 2.5 percent of the total ocean surface area in the world. Southeast Asia is home to 15 percent of the world’s fisheries, which employs around 625 million people in its related sectors. Ekonomi biru, sebuah mesin pertumbuhan ekonomi baru, menjadi pertanda baik bagi negara-negara Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) yang ingin mencapai kemakmuran meskipun masih menghadapi berbagai tantangan. Lebih dari 66% dari total wilayah Asia Tenggara ditutupi oleh lautan dan samudra. Ini mencakup area seluas 8,9 juta kilometer persegi, atau sekitar 2,5 persen dari total luas permukaan laut di dunia. Asia Tenggara merupakan rumah bagi 15 persen perikanan dunia, yang mempekerjakan sekitar 625 juta orang di sektor terkait. hal ini perlu dimanfaatkan secara optimal. Blue Economy Bodes Well for ASEAN ( 2 / 5 ) Ekonomi Biru Menjadi Prospek yang Baik untuk ASEAN 15
  • 17. Blue Economy Bodes Well for ASEAN ( 3 / 5 ) Ekonomi Biru Menjadi Prospek yang Baik untuk ASEAN The ocean has an estimated value of USD 2.5 trillion and is projected to provide many economic opportunities. Meanwhile, the market value of ocean and coastal resources is also estimated to reach USD 3 trillion per year, which is about 5 percent of the total global GDP and benefits various industries such as biotechnology, energy production, fisheries, tourism, and transportation. Therefore, it needs to be utilised optimally. The challenges faced in developing the blue economy are: • Lack of investment in renewable energy. It signals a lack of investor confidence in the sector. • overexploitation of natural resources and disrupting marine ecosystems. Lautan memiliki nilai yang diperkirakan mencapai USD 2,5 triliun dan diproyeksikan memberikan banyak peluang ekonomi. Sementara itu, nilai pasar sumber daya laut dan pesisir juga diperkirakan mencapai USD 3 triliun per tahun, atau sekitar 5 persen dari total PDB global dan memberikan manfaat bagi berbagai industri seperti bioteknologi, produksi energi, perikanan, pariwisata, dan transportasi. Oleh karena itu, hal ini perlu dimanfaatkan secara optimal. Tantangan yang dihadapi dalam mengembangkan ekonomi biru adalah: • Kurangnya investasi di bidang energi terbarukan. Hal ini menandakan kurangnya kepercayaan investor terhadap sektor ini. • Eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan dan mengganggu ekosistem laut. 16
  • 18. Blue Economy Bodes Well for ASEAN ( 4 / 5 ) Ekonomi Biru Menjadi Prospek yang Baik untuk ASEAN • The way the ocean is managed is still not good. The concept of blue economy is still orientated towards achieving economic targets. It is feared that achieving these economic targets will damage the ecology of the ocean. The ways to overcome the challenges in order to achieve blue economy utilisation are through: • The global blended finance alliance. It is an initiation by Indonesia under Indonesia’s G20 Presidency that can be utilised by ASEAN countries to unlock the blue economy potential, such as eco-tourism, ocean and coastal waste management, and sustainable marine manufacturing. 17 • Cara pengelolaan laut yang masih belum baik. Konsep ekonomi biru masih berorientasi pada pencapaian target ekonomi. Pencapaian target ekonomi ini dikhawatirkan akan merusak ekologi laut. Cara-cara untuk mengatasi tantangan dalam rangka mencapai pemanfaatan ekonomi biru adalah melalui: • Aliansi keuangan campuran global. Ini merupakan inisiasi dari Indonesia di bawah Presidensi G20 yang dapat dimanfaatkan oleh negara-negara ASEAN untuk membuka potensi ekonomi biru, seperti ekowisata, pengelolaan sampah laut dan pesisir, dan manufaktur kelautan yang berkelanjutan.
  • 19. Blue Economy Bodes Well for ASEAN ( 5 / 5 ) Ekonomi Biru Menjadi Prospek yang Baik untuk ASEAN • Collaboration between ASEAN countries. ASEAN members can take similar steps and strengthen the collaboration so that the thoughts and initiatives preceded by Indonesia can be implemented in collaborative manner. • Education and clear regulations in the marine sector about managing and preserving sustainable marine ecosystem. • Kolaborasi antara negara-negara ASEAN. Anggota ASEAN dapat mengambil langkah serupa dan memperkuat kolaborasi sehingga pemikiran dan inisiatif yang dicetuskan oleh Indonesia dapat diimplementasikan secara kolaboratif. • Edukasi dan peraturan yang jelas di sektor kelautan tentang pengelolaan dan pelestarian ekosistem laut yang berkelanjutan. 18
  • 20. InformationTechnology-Based Money Lending and Borrowing Service (P2P lending) is the implementation of financial services to bring together lenders and loan recipients in order to conduct lending and borrowing agreements directly through an electronic system using the internet network. The legal basis for Information Technology-Based Money Lending and Borrowing Services is regulated by the Financial Services Authority through: • FSA Regulation No. 77 year 2016 • FSA Regulation No. 10 year 2022 regarding Information Technology-Based Money Lending and Borrowing Services. Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi (P2P lending) adalah penyelenggaraan layanan jasa keuangan untuk mempertemu- kan pemberi pinjaman dengan penerima pinjaman dalam rangka melakukan perjanjian pinjam meminjam secara langsung melalui sistem elektronik dengan menggu- nakan jaringan internet. Dasar hukum Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi diatur oleh Otoritas Jasa Keuangan melalui: • POJK No. 77 tahun 2016 • POJK No. 10 tahun 2022 tentang Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi. P2P Lending Sebaiknya Bukan Objek PPN P2P Lending Is Preferably Not a VAT Object 19
  • 21. P2P Lending Is Preferably Not a VAT Object ( 2 / 3 ) P2P Lending Sebaiknya Bukan Objek PPN InformationTechnology-based Money Lending and Borrowing Service Provider is declared as Other Financial Services Institution supervised by the FSA and based on Law No. 42 year 2009 on the Third Amendment to Law No. 8 year 1983 on Value AddedTax on Goods and Services and SalesTax on Luxury Goods, falls into the category of certain services that are not subject to VAT. The issuance of MoF Regulation No. 69 year 2022 concerning IncomeTax and Value AddedTax on FinancialTechnology Implementation by the DGT, regulates that P2P lending platform provision service is a taxable service. Penyelenggara Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi dinyatakan sebagai Lembaga Jasa Keuangan Lainnya yang diawasi OJK dan berdasarkan UU No. 42 tahun 2009 tentang Perubahan Ketiga Atas Undang-Undang No. 8 Tahun 1983Tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah, masuk ke dalam kategori jasa tertentu yang tidak dikenakan PPN. Terbitnya PMK No. 69 tahun 2022 tentang Pajak Penghasilan dan Pajak Pertambahan Nilai atas PenyelengaraanTeknologi Finansial oleh DJP , mengatur bahwa jasa penyediaan platform P2P lending merupakan jasa kena pajak. 20
  • 22. P2P Lending Is Preferably Not a VAT Object ( 3 / 3 ) P2P Lending Sebaiknya Bukan Objek PPN This regulation contradicts the regulations of the Financial Services Authority, the VAT Law, and Law No. 12 year 2011 on the Establishment of Laws and Regulations because: • Other Financial Services Institutions that have obtained FSA licences are subject to FSA regulations. • This financial service should not be subject to VAT. • FSA Regulations are higher in the hierarchy of laws and regulations than Minister of Finance Regulations. Therefore, the DGT does not have the authority to enter the FSA's territory and interfere FSA’s regulations governing P2P lending as other financial services. Peraturan ini bertentangan dengan peraturan Otoritas Jasa Keuangan, Undang-Undang PPN, dan UU No. 12 tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan karena: • Lembaga Jasa Keuangan Lainnya yang telah mendapatkan izin OJK, tunduk pada peraturan OJK. • Merupakan jasa keuangan yang seharusnya tidak dikenakan PPN. • Peraturan OJK berkedudukan lebih tinggi dalam hierarki peraturan perundang-undangan dibandingkan Peraturan Menteri Keuangan. Oleh karena itu, DJP tidak memiliki kewenangan untuk masuk ke dalam wilayah OJK dan mencampuri regulasi OJK yang mengatur P2P lending sebagaimana layanan jasa keuangan lainnya. 21
  • 23. POJOK PAJAK TAX CORNER MoF No. 72 Year 2023: Depreciation of tangible assets and/or amortisation of intangible assets FA C T S : This MoF Regulation is a derivative regulation of Law No. 7 of 2021 concerning Harmonisation of Tax Regulations which further regulates the depreciation and amortisation of assets. Q u e s t i o n s : What is depreciation and amortisation? What is new in this regulation? What should taxpayers do who want to use the useful life according to bookkeeping? A n s w e r s : An accumulation of costs that will be transferred or allocated as tangible and intangible fixed assets over a period of time. A. Taxpayers can choose to depreciate permanent buildings over 20 years or according to the actual useful life according to the bookkeeping and the cost of repairing tangible assets that have a useful life of more than one year is capitalised at the fiscal residual book value and charged through depreciation. PMK No. 72 Tahun 2023: Penyusutan harta berwujud dan/atau amortisasi harta tidak berwujud FA K TA : PMK ini merupakan peraturan turunan dari UU No. 7 tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan yang mengatur lebih lanjut tentang penyusutan dan amortisasi harta. P e r t a n y a a n : Apa yang dimaksud dengan penyusutan dan amortisasi? Apa saja yang baru dari peraturan ini? Apa yang harus dilakukan Wajib Pajak yang ingin menggunakan masa manfaat sesuai pembukuan? J a w a b a n : Sebuah akumulasi biaya yang akan dialihkan atau dialokasikan sebagai aset tetap berwujud dan tidak berwujud dalam kurun waktu atau periode tertentu. A. Wajib Pajak dapat memilih melakukan penyusutan bangunan permanen selama 20 tahun atau sesuai masa manfaat sebenarnya sesuai pembukuan dan biaya perbaikan harta berwujud yang memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun dikapitalisasi pada nilai sisa buku fiskal dan dibebankan melalui penyusutan. 22
  • 24. TAX CORNER ( 2 / 2 ) POJOK PAJAK A n s w e r : B. Taxpayers may choose to amortise intangible assets with a useful life of more than 20 years over 20 years or according to the actual useful life according to bookkeeping. During the transition period, taxpayers may use the useful life according to their bookkeeping by submitting a notification no later than 30 April 2024. J a w a b a n : B. Wajib Pajak dapat memilih untuk melakukan amortisasi harta tak berwujud dengan masa manfaat lebih dari 20 tahun selama 20 tahun atau sesuai masa manfaat sebenarnya sesuai pembukuan. Pada masa transisi, Wajib Pajak dapat menggunakan masa manfaat sesuai pembukuannya dengan menyampaikan pemberitahuan paling lambat 30 April 2024. pajak. 23
  • 25. Our services designed to enable our clients to flourish and grow. Our team, serving our clients to help them deliver economic progress for their communities, their families and themselves. KIB Consulting is a boutique company serving Business, Finance, Accounting and Tax Advisory since 2008. KIB Consulting has been immensely successful in creating a local – global business network of small-medium-and-big businesses. CONTACT US P: (021) 22677883 NORTH JAKARTA -14450 KIB BUILDING JALAN PLUIT BARAT 1 NO. 55 GOLD COAST TOWER EIFFEL EIFFEL UNIT N PANTAI INDAH KAPUK Bambang B. Suwarso bambang.suwarso@kib-consulting.com Rachmat Kurniawan rachmat@kib-consulting.com Metta Vimala Dewi metta@kib-consulting.com Ocy Erna Monalisa ocy@kib-consulting.com www.kib-consulting.com Disclaimer: The facts and opinions stated or expressed in this publication are for information purposes only, and are not necessary and/ or must not be relied upon as being to those of the publisher or of the Institutions for which the contributing authors work. Although every part of content has been taken to ensure the accuracy of the infor- mation contained within this publication, it should not be by any person relied upon as the basis for taking any action or making any decision. KIB Consulting and its representative, cannot be held liable or otherwise be respon- sible in any way for any advice, action taken or decision made on the basis of the facts, surveys, and opinions stated or expressed within this publication. Scan for more information