SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
TEORI KEYNES :
PASAR TENAGA
KERJA
PASAR TENAGA KERJA
Menurut Boediono (2001) Konsepsi Keynes mengenai bekerjanya
pasar tenaga kerja berbeda dengan konsepsi kaum Klasik,
khususnya dalam hal kemungkinan bahwa pengangguran bisa
berlarut-larut.
Kaum klasik mengenal tiga macam pengangguran:
1) Pengangguran yang timbul karena adanya pergeseran tingkat
output dan bersifat sementara (frictional unemploement),
2) Pengangguran musiman (seasonal unemployment),
3) pengangguran yang dibuat orang misal karena peraturan
pemerintah tetang upah minimum.
Seandainya, pada mulanya kita berada pada posisi E dengan tingkat
output QF yang menyerap seluruh angkatan kerja (yang bersedia
bekerja) atau tingkat output “full-employment”. Kemudian karena
sesuatu hal, permintaan agregat tiba -tiba turun dari Z ke Z1. Reaksi
pertama dari perekonomian kita adalah menurunnya tingkat output
ke Q1 (atau gerakan dari E ke G) yang diikuti dengan adanya
pengangguran tenaga kerja.
Tetapi pengangguran ini harus bersifat sementara, karena (dengan
adanya harga-harga dan upah yang fleksibel dan reaksi spontan dari
pelaku-pelaku ekonomi) adanya para penganggur atau kelebihan
jumlah tenaga kerja yang menawarkan diri untuk bekerja akan
mendorong tingkat upah turun. Menurunnya tingkat upah berarti
menurunnya biaya marginal (Marginal Cost) untuk menghasilkan output
Proses ini akan berhenti bila semua orang telah bekerja kembali,
atau dengan lain perkataan bila tingkat output “full employment”
tercapai kembali. Ini ditunjukkan oleh gerakan dari G ke F. Posisi
keseimbangan baru ini ditandai oleh (a) tercapainya “full
employment”, (b) tingkat harga -harga dan tingkat upah yang lebih
rendah
Sumbangan Keynes di bidang ini terutama terletak pada
peringatannya kepada kita bahwa anggapan-anggapan dasar kaum
Klasik, khususnya mengenai fleksibilitas sempurna dari harga-harga
dan tingkat upah dan reaksi yang cepat dan rasional dari para
pelaku ekonomi, tidak selalu cocok dengan kenyataan.
LANJUTAN …
Menurut klasik semua harga termasuk upah tenaga kerja
bergerak secara fleksibel ke atas maupun ke bawah dan bereaksi
secara cepat dan rasional terhadap perubahan upah secara
automatis akan kembali full employment. Namun pada kenyataan
full employment secara automatis tidak akan berjalan.
Keynes menyarankan pemerintah harus aktif melakukan sesuatu,
bukannya menunggu berkerjanya proses alamiah tersebut. Yaitu
dengan menggeser kembali dari Z1 ke Z0. Cara yang efektif adalah
dengan meningkatkan pengeluaran pemerintah (G). kenaikan G
secara multiplier akan menaikkan permintaan aggregate Z.
.
Cara lain adalah meningkatkan unsur lain dari Z, yaitu C dan I.
namun untuk meningkatkan C dan I pemerintah melakukan
dengan cara tidak langsung. Misal melalui penurunan pajak
atau penurunan tingkat bunga. Cara tersebut kurang bisa
diandalkan karena masih banyak tergantung banyak factor-
faktor lain di luar kekuasaan pemerintah.
Bila Z naik terlalu cepat dan terjadi inflasi maka pemerintah
dapat mengatasi dengan cara mengurangi pengeluaran
pemerintah. Atau dapat diatasi dengan menaikkan pajak dan
tingkat bunga serta pengendalian moneter.
Rekapitulasi Proses Makro Keynes
Ciri khas teori Keynes adalah adanya saling kait mengait dan
saling pengaruh mempengaruhi (interdependence) antara ketiga
pasar makro yaitu pasar barang, pasar uang dan pasar tenaga
kerja.
Suatu perekonomian dikatan mencapai keseimbangan umun
(general equilibrium) apabila semua pasar ada pada posisi
ekuilibrium secara bersama-sama atau simultan.
Yang paling fundamental dalam teori Keynes adalah
konsepsinya mengenai aliran kegiatan di dalam suatu
perekonomian.
Konsepsi aliran kegiatan suatu perekonomian menurut teori
Keynes yaitu kegiatan produksi (Q) menciptakan penghasilan
(Y), kemudian dibelanjakan sebesar Z untuk membeli barang
dan jasa. Pengeluaran Domestik Bruto (Gross Domestic
Expenditure/GDE) bagi Z, Produk Domestik Bruto (Gross
Domestic Product/GDP) bagi Q, dan Pendapatan Domestik
Bruto (Gross Domestic Income/GDI) bagi Y.
Menurut Keynes, di antara ketiga aliran tesebut yang paling
menentukan atau yang secara aktif menentukan aliran-aliran
lain adalah Z, yaitu GDE atau pengeluaran agregat atau
permintaan agregat. Kita telah uraikan sebelumnya bagaimana
Z bisa bergejolak naik atau turun. Bila Z bergejolak (naik
misalnya) akan diikuti oleh Q (yang cenderung untuk naik) dan
kemudian oleh Y (yang juga naik).
Jadi Z adalah unsur aktif dari aliran perputaran tersebut,
sedang Q dan Y mengikutinya. Ini adalah esensi dari aspek
teori Keynes yang menggaris bawahi pentingnya pengelolaan
permintaan agregat atau aggregate demand management untuk
pengendalian kestabilan makro suatu perekonomian.
Bila output yang diproduksikan (Q) naik, maka jumlah orang
yang dipekerjakan (N) juga naik. (Ini bisa dikaitkan dengan
konsep Fungsi Produksi, yang menyatakan bahwa menaikkan
output hanya bisa dicapai apabila input (tenaga kerja)
ditingkatkan penggunaannya)Lihat Suplement
Pendekatan IS-LM
Ada cara lain untuk menjelaskan proses keseimbangan pasar
dalam teori Keynes yaitu berdasarkan pendekatan IS-LM.
Pendekatan IS-LM diperkenalkan pertama kali oleh ekonom
Inggris bernama John Hicks pada tahun 1937.
Selanjutnya pendekatan IS-LM menjadi cara standar menjelaskan
teori Keynes.
Yang perlu ditekankan di sini adalah bahwa pendekatan IS-LM
hanyalah salah satu cara menyajikan proses keseimbangan
umum Keynes dan bukan teori lain mengenai proses
keseimbangan umum. Pendekatan ini disajikan di sini untuk lebih
mempertajam pengertian kita mengenai proses tersebut.
Pertama melihat keseimbangan pasar barang, posisi
keseimbangan tercapai apabila permintaan agregat sama
dengan penawaran agregat yaitu keseimbangan pada tingkat
harga dan output (P*, Q*). Apabila ada kenaikan I, maka
keseimbangan akan berubah berupa P* dan Q* yang baru
melalu proses income multiplier.
I dalam teori Keynes ditentukan oleh kurva MEC dan tingkat
bunga (r), berbagai keseimbangan terjadi dari r dan Q.
Kurve yang menunjukkan berbagai tingkat r dan Q yang
memenuhi syarat keseimbangan di pasar barang, kurva ini
disebut dengan kurva IS
Kurva ini menjamin bahwa pengeluaran investasi yang diinginkan
investor persis sama dengan tabungan (S) yang disisihkan oleh
Rumah Tangga. Keseimbangan antara menabung (Saving) dan
Investasi tidak lain adalah keseimbangan antara permintaan
agregat atau pengeluaran agregat (Z) dengan pendapatan agregat
(Y). Yaitu Y=C+S, Z=C+I, sehingga S=I karena Y=Z.
Kurva IS berslope negatif, karena bila r tinggi maka I rendah
sehingga Z rendah. Hal ini mengakibatkan P* dan Q* yang rendah.
Sebaliknya bila r rendah maka I tinggi sehingga Z tinggi. Hal ini
mengakibatkan p* dan Q* yang tinggi. Jadi nilai r berkaitan
dengan Q* dan hubungan r dengan Q* adalah negatif atau dengan
arah berlawanan.
Kurva LM menggambarkan keseimbangan antara permintaan
akan uang (L) dengan penawaran akan uang (Ms), atau
merupakan keseimbangan pasar uang.
Keseimbangan umum perekonomian bisa diperoleh dengan
cara mencari titik temu antara kuva IS dengan LM. Sebab pada
titik tersebut terjadi keseimbangan antara pasar barang dan
pasar uang secara bersama-sama (simultan)
TEORI KEYNES PASAR TENAGA KERJA_4 (1).pptx

More Related Content

Similar to TEORI KEYNES PASAR TENAGA KERJA_4 (1).pptx

Bab 2 Teori Ekonomi Klasik dan Keyness.ppt
Bab 2 Teori Ekonomi Klasik dan Keyness.pptBab 2 Teori Ekonomi Klasik dan Keyness.ppt
Bab 2 Teori Ekonomi Klasik dan Keyness.pptRahmat751392
 
Bab 2 Teori Ekonomi Klasik dan Keyness.ppt
Bab 2 Teori Ekonomi Klasik dan Keyness.pptBab 2 Teori Ekonomi Klasik dan Keyness.ppt
Bab 2 Teori Ekonomi Klasik dan Keyness.ppthasanasysyadzily
 
Teori Ekonomi Klasik dan Keyness.ppt
Teori Ekonomi Klasik dan Keyness.pptTeori Ekonomi Klasik dan Keyness.ppt
Teori Ekonomi Klasik dan Keyness.pptRizka85
 
Permintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregatPermintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregatHaidar Bashofi
 
4877828.ppt ekonomi tertier inflasi dan penggar
4877828.ppt ekonomi tertier inflasi dan penggar4877828.ppt ekonomi tertier inflasi dan penggar
4877828.ppt ekonomi tertier inflasi dan penggarTegar Adi
 
Ekomakro 8 PPt Danda_2210223037.pdf
Ekomakro 8 PPt Danda_2210223037.pdfEkomakro 8 PPt Danda_2210223037.pdf
Ekomakro 8 PPt Danda_2210223037.pdfDandaTPC
 
Pengantar Fluktuasi Ekonomi Mankiw
Pengantar Fluktuasi Ekonomi MankiwPengantar Fluktuasi Ekonomi Mankiw
Pengantar Fluktuasi Ekonomi MankiwYesica Adicondro
 
PPT Kel. 4 Permintaan Agegat II.pptx
PPT Kel. 4 Permintaan Agegat II.pptxPPT Kel. 4 Permintaan Agegat II.pptx
PPT Kel. 4 Permintaan Agegat II.pptxDindaSyahdaini
 
Ekonomi makro (smpn 1 blitar presentasi || 8c || Akbar Sena)
Ekonomi makro (smpn 1 blitar presentasi || 8c || Akbar Sena)Ekonomi makro (smpn 1 blitar presentasi || 8c || Akbar Sena)
Ekonomi makro (smpn 1 blitar presentasi || 8c || Akbar Sena)Akbar Sena
 
BAB 9 MAKRO KELAS A MANAJEMEN.pdf
BAB 9 MAKRO KELAS A MANAJEMEN.pdfBAB 9 MAKRO KELAS A MANAJEMEN.pdf
BAB 9 MAKRO KELAS A MANAJEMEN.pdfSiyumienWoen
 
ringkasan materi permintaan dan penawaran.pptx
ringkasan materi permintaan dan penawaran.pptxringkasan materi permintaan dan penawaran.pptx
ringkasan materi permintaan dan penawaran.pptxsayhirey
 
PPT KEL 6 EKONOMI MAKRO.pdf
PPT KEL 6 EKONOMI MAKRO.pdfPPT KEL 6 EKONOMI MAKRO.pdf
PPT KEL 6 EKONOMI MAKRO.pdfPutraaIcshanurr
 
Kelompok 7 Mkro Ekonomi AD-AS.pptx
Kelompok 7 Mkro Ekonomi AD-AS.pptxKelompok 7 Mkro Ekonomi AD-AS.pptx
Kelompok 7 Mkro Ekonomi AD-AS.pptxBungarosa5
 
2964746.ppt review mata kuliah yang akan di tayangkan
2964746.ppt review mata kuliah yang akan di tayangkan2964746.ppt review mata kuliah yang akan di tayangkan
2964746.ppt review mata kuliah yang akan di tayangkanTegar Adi
 
Penawaran agregat Slide Lain
Penawaran agregat Slide LainPenawaran agregat Slide Lain
Penawaran agregat Slide LainYesica Adicondro
 

Similar to TEORI KEYNES PASAR TENAGA KERJA_4 (1).pptx (20)

Resume makro ekonomi bab 1-19 mankiw
Resume makro ekonomi bab 1-19 mankiwResume makro ekonomi bab 1-19 mankiw
Resume makro ekonomi bab 1-19 mankiw
 
Bab 2 Teori Ekonomi Klasik dan Keyness.ppt
Bab 2 Teori Ekonomi Klasik dan Keyness.pptBab 2 Teori Ekonomi Klasik dan Keyness.ppt
Bab 2 Teori Ekonomi Klasik dan Keyness.ppt
 
Bab 2 Teori Ekonomi Klasik dan Keyness.ppt
Bab 2 Teori Ekonomi Klasik dan Keyness.pptBab 2 Teori Ekonomi Klasik dan Keyness.ppt
Bab 2 Teori Ekonomi Klasik dan Keyness.ppt
 
Teori Ekonomi Klasik dan Keyness.ppt
Teori Ekonomi Klasik dan Keyness.pptTeori Ekonomi Klasik dan Keyness.ppt
Teori Ekonomi Klasik dan Keyness.ppt
 
Permintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregatPermintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregat
 
4877828.ppt ekonomi tertier inflasi dan penggar
4877828.ppt ekonomi tertier inflasi dan penggar4877828.ppt ekonomi tertier inflasi dan penggar
4877828.ppt ekonomi tertier inflasi dan penggar
 
Ekomakro 8 PPt Danda_2210223037.pdf
Ekomakro 8 PPt Danda_2210223037.pdfEkomakro 8 PPt Danda_2210223037.pdf
Ekomakro 8 PPt Danda_2210223037.pdf
 
Bab 2 teori ekonomi klasik dan keyness
Bab 2 teori ekonomi klasik dan keynessBab 2 teori ekonomi klasik dan keyness
Bab 2 teori ekonomi klasik dan keyness
 
Pengantar Fluktuasi Ekonomi Mankiw
Pengantar Fluktuasi Ekonomi MankiwPengantar Fluktuasi Ekonomi Mankiw
Pengantar Fluktuasi Ekonomi Mankiw
 
Full employment
Full employmentFull employment
Full employment
 
PPT Kel. 4 Permintaan Agegat II.pptx
PPT Kel. 4 Permintaan Agegat II.pptxPPT Kel. 4 Permintaan Agegat II.pptx
PPT Kel. 4 Permintaan Agegat II.pptx
 
Ekonomi makro (smpn 1 blitar presentasi || 8c || Akbar Sena)
Ekonomi makro (smpn 1 blitar presentasi || 8c || Akbar Sena)Ekonomi makro (smpn 1 blitar presentasi || 8c || Akbar Sena)
Ekonomi makro (smpn 1 blitar presentasi || 8c || Akbar Sena)
 
BAB 9 MAKRO KELAS A MANAJEMEN.pdf
BAB 9 MAKRO KELAS A MANAJEMEN.pdfBAB 9 MAKRO KELAS A MANAJEMEN.pdf
BAB 9 MAKRO KELAS A MANAJEMEN.pdf
 
ringkasan materi permintaan dan penawaran.pptx
ringkasan materi permintaan dan penawaran.pptxringkasan materi permintaan dan penawaran.pptx
ringkasan materi permintaan dan penawaran.pptx
 
PPT KEL 6 EKONOMI MAKRO.pdf
PPT KEL 6 EKONOMI MAKRO.pdfPPT KEL 6 EKONOMI MAKRO.pdf
PPT KEL 6 EKONOMI MAKRO.pdf
 
Pasar uang
Pasar uangPasar uang
Pasar uang
 
Kelompok 7 Mkro Ekonomi AD-AS.pptx
Kelompok 7 Mkro Ekonomi AD-AS.pptxKelompok 7 Mkro Ekonomi AD-AS.pptx
Kelompok 7 Mkro Ekonomi AD-AS.pptx
 
2964746.ppt review mata kuliah yang akan di tayangkan
2964746.ppt review mata kuliah yang akan di tayangkan2964746.ppt review mata kuliah yang akan di tayangkan
2964746.ppt review mata kuliah yang akan di tayangkan
 
Makro 3
Makro 3 Makro 3
Makro 3
 
Penawaran agregat Slide Lain
Penawaran agregat Slide LainPenawaran agregat Slide Lain
Penawaran agregat Slide Lain
 

Recently uploaded

Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 

TEORI KEYNES PASAR TENAGA KERJA_4 (1).pptx

  • 1. TEORI KEYNES : PASAR TENAGA KERJA
  • 2. PASAR TENAGA KERJA Menurut Boediono (2001) Konsepsi Keynes mengenai bekerjanya pasar tenaga kerja berbeda dengan konsepsi kaum Klasik, khususnya dalam hal kemungkinan bahwa pengangguran bisa berlarut-larut. Kaum klasik mengenal tiga macam pengangguran: 1) Pengangguran yang timbul karena adanya pergeseran tingkat output dan bersifat sementara (frictional unemploement), 2) Pengangguran musiman (seasonal unemployment), 3) pengangguran yang dibuat orang misal karena peraturan pemerintah tetang upah minimum.
  • 3.
  • 4. Seandainya, pada mulanya kita berada pada posisi E dengan tingkat output QF yang menyerap seluruh angkatan kerja (yang bersedia bekerja) atau tingkat output “full-employment”. Kemudian karena sesuatu hal, permintaan agregat tiba -tiba turun dari Z ke Z1. Reaksi pertama dari perekonomian kita adalah menurunnya tingkat output ke Q1 (atau gerakan dari E ke G) yang diikuti dengan adanya pengangguran tenaga kerja. Tetapi pengangguran ini harus bersifat sementara, karena (dengan adanya harga-harga dan upah yang fleksibel dan reaksi spontan dari pelaku-pelaku ekonomi) adanya para penganggur atau kelebihan jumlah tenaga kerja yang menawarkan diri untuk bekerja akan mendorong tingkat upah turun. Menurunnya tingkat upah berarti menurunnya biaya marginal (Marginal Cost) untuk menghasilkan output
  • 5. Proses ini akan berhenti bila semua orang telah bekerja kembali, atau dengan lain perkataan bila tingkat output “full employment” tercapai kembali. Ini ditunjukkan oleh gerakan dari G ke F. Posisi keseimbangan baru ini ditandai oleh (a) tercapainya “full employment”, (b) tingkat harga -harga dan tingkat upah yang lebih rendah Sumbangan Keynes di bidang ini terutama terletak pada peringatannya kepada kita bahwa anggapan-anggapan dasar kaum Klasik, khususnya mengenai fleksibilitas sempurna dari harga-harga dan tingkat upah dan reaksi yang cepat dan rasional dari para pelaku ekonomi, tidak selalu cocok dengan kenyataan.
  • 6. LANJUTAN … Menurut klasik semua harga termasuk upah tenaga kerja bergerak secara fleksibel ke atas maupun ke bawah dan bereaksi secara cepat dan rasional terhadap perubahan upah secara automatis akan kembali full employment. Namun pada kenyataan full employment secara automatis tidak akan berjalan. Keynes menyarankan pemerintah harus aktif melakukan sesuatu, bukannya menunggu berkerjanya proses alamiah tersebut. Yaitu dengan menggeser kembali dari Z1 ke Z0. Cara yang efektif adalah dengan meningkatkan pengeluaran pemerintah (G). kenaikan G secara multiplier akan menaikkan permintaan aggregate Z. .
  • 7. Cara lain adalah meningkatkan unsur lain dari Z, yaitu C dan I. namun untuk meningkatkan C dan I pemerintah melakukan dengan cara tidak langsung. Misal melalui penurunan pajak atau penurunan tingkat bunga. Cara tersebut kurang bisa diandalkan karena masih banyak tergantung banyak factor- faktor lain di luar kekuasaan pemerintah. Bila Z naik terlalu cepat dan terjadi inflasi maka pemerintah dapat mengatasi dengan cara mengurangi pengeluaran pemerintah. Atau dapat diatasi dengan menaikkan pajak dan tingkat bunga serta pengendalian moneter.
  • 8. Rekapitulasi Proses Makro Keynes Ciri khas teori Keynes adalah adanya saling kait mengait dan saling pengaruh mempengaruhi (interdependence) antara ketiga pasar makro yaitu pasar barang, pasar uang dan pasar tenaga kerja. Suatu perekonomian dikatan mencapai keseimbangan umun (general equilibrium) apabila semua pasar ada pada posisi ekuilibrium secara bersama-sama atau simultan. Yang paling fundamental dalam teori Keynes adalah konsepsinya mengenai aliran kegiatan di dalam suatu perekonomian.
  • 9. Konsepsi aliran kegiatan suatu perekonomian menurut teori Keynes yaitu kegiatan produksi (Q) menciptakan penghasilan (Y), kemudian dibelanjakan sebesar Z untuk membeli barang dan jasa. Pengeluaran Domestik Bruto (Gross Domestic Expenditure/GDE) bagi Z, Produk Domestik Bruto (Gross Domestic Product/GDP) bagi Q, dan Pendapatan Domestik Bruto (Gross Domestic Income/GDI) bagi Y.
  • 10. Menurut Keynes, di antara ketiga aliran tesebut yang paling menentukan atau yang secara aktif menentukan aliran-aliran lain adalah Z, yaitu GDE atau pengeluaran agregat atau permintaan agregat. Kita telah uraikan sebelumnya bagaimana Z bisa bergejolak naik atau turun. Bila Z bergejolak (naik misalnya) akan diikuti oleh Q (yang cenderung untuk naik) dan kemudian oleh Y (yang juga naik). Jadi Z adalah unsur aktif dari aliran perputaran tersebut, sedang Q dan Y mengikutinya. Ini adalah esensi dari aspek teori Keynes yang menggaris bawahi pentingnya pengelolaan permintaan agregat atau aggregate demand management untuk pengendalian kestabilan makro suatu perekonomian.
  • 11. Bila output yang diproduksikan (Q) naik, maka jumlah orang yang dipekerjakan (N) juga naik. (Ini bisa dikaitkan dengan konsep Fungsi Produksi, yang menyatakan bahwa menaikkan output hanya bisa dicapai apabila input (tenaga kerja) ditingkatkan penggunaannya)Lihat Suplement
  • 12. Pendekatan IS-LM Ada cara lain untuk menjelaskan proses keseimbangan pasar dalam teori Keynes yaitu berdasarkan pendekatan IS-LM. Pendekatan IS-LM diperkenalkan pertama kali oleh ekonom Inggris bernama John Hicks pada tahun 1937. Selanjutnya pendekatan IS-LM menjadi cara standar menjelaskan teori Keynes. Yang perlu ditekankan di sini adalah bahwa pendekatan IS-LM hanyalah salah satu cara menyajikan proses keseimbangan umum Keynes dan bukan teori lain mengenai proses keseimbangan umum. Pendekatan ini disajikan di sini untuk lebih mempertajam pengertian kita mengenai proses tersebut.
  • 13. Pertama melihat keseimbangan pasar barang, posisi keseimbangan tercapai apabila permintaan agregat sama dengan penawaran agregat yaitu keseimbangan pada tingkat harga dan output (P*, Q*). Apabila ada kenaikan I, maka keseimbangan akan berubah berupa P* dan Q* yang baru melalu proses income multiplier. I dalam teori Keynes ditentukan oleh kurva MEC dan tingkat bunga (r), berbagai keseimbangan terjadi dari r dan Q. Kurve yang menunjukkan berbagai tingkat r dan Q yang memenuhi syarat keseimbangan di pasar barang, kurva ini disebut dengan kurva IS
  • 14.
  • 15. Kurva ini menjamin bahwa pengeluaran investasi yang diinginkan investor persis sama dengan tabungan (S) yang disisihkan oleh Rumah Tangga. Keseimbangan antara menabung (Saving) dan Investasi tidak lain adalah keseimbangan antara permintaan agregat atau pengeluaran agregat (Z) dengan pendapatan agregat (Y). Yaitu Y=C+S, Z=C+I, sehingga S=I karena Y=Z. Kurva IS berslope negatif, karena bila r tinggi maka I rendah sehingga Z rendah. Hal ini mengakibatkan P* dan Q* yang rendah. Sebaliknya bila r rendah maka I tinggi sehingga Z tinggi. Hal ini mengakibatkan p* dan Q* yang tinggi. Jadi nilai r berkaitan dengan Q* dan hubungan r dengan Q* adalah negatif atau dengan arah berlawanan.
  • 16.
  • 17. Kurva LM menggambarkan keseimbangan antara permintaan akan uang (L) dengan penawaran akan uang (Ms), atau merupakan keseimbangan pasar uang. Keseimbangan umum perekonomian bisa diperoleh dengan cara mencari titik temu antara kuva IS dengan LM. Sebab pada titik tersebut terjadi keseimbangan antara pasar barang dan pasar uang secara bersama-sama (simultan)