2. Dalam jangka panjang, tingkat pengangguran ditentukan oleh pasar
tenaga kerja, aturan upah minimum, kekuatan pasar dari serikat
buruh, keefektifan pencarian kerja. Sedangkan inflasi lebih
ditentukan oleh pertumbuhan jumlah uang beredar. Jadi, dalam
jangka panjang inflasi tidak memiliki hubungan dengan
pengganguran.
Dalam jangka pendek, inflasi memiliki hubungan yang saling
berkebalikan dengan penggangguran. Jika pemerintah membuat
kebijakan yang mengakibatkan kurva permintaan bergeser ke kanan,
maka pengangguran akan menurun, dan harga akan naik. Dan jika
pemerintah membuat kebijakan yang mengakibatkan kurva
permintaan aggregat bergeser ke kiri, maka inflasi akan menurun
sedangkan pengangguran meningkat.
2
4. Kuva phillips adalah kurva yang menghubungkan
antara inflasi dan pengangguran dalam jangka
pendek.
Ide ini pertama kali dicetuskan pada tahun 1958 oleh
A. W. Phillips dalam artikelnya yang berjudul “The
Relationship between Unemployment and the Rate of
Change of Money Wages in the United Kingdom, 1861
– 1957”.
Pada artikel ini Phillips memperlihatkan hubungan
negatif antara tingkat pengangguran dengan tingkat
inflasi.
4
6. Jadi, kurva Phillips adalah kurva yang
menggambarkan kombinasi antara inflasi dan
pengangguran dalam jangka pendek.
Peningkatan kuantitas barang dan jasa yang diminta,
dalam jangka pendek, akan meningkatkan output
yang dihasilkan dan harga barang. Output yang
semakin besar berarti pengangguran makin sedikit.
Dan semakin tinggi barang tersebut berarti semakin
tinggi tingkat inflasi. Jadi pergeseran kurva
permintaan aggregat akan mendorong inflasi ke atas
dan akan menurunkan tingkat pengangguran.
6
7. Sebagai contoh, tingkat harga awal adalah 100. Kemudian pada tahun berikutnya
permintaan aggregat mengalami peningkatan. Sehingga kurva permintaan
aggregat bergeser ke kanan, hingga mencapai keseimbangan baru di titik B. Titik B
ini juga berhubungan dengan titik B di kurva Phillips. Jadi, ketika permintaan
aggregat meningkat, tingkat inflasi relatif tinggi dan tingkat pengangguran relatif
rendah. 7
104
100
B
A
2 6
Phillips
Curve
7
3
Unemployment
Rate (percent)
Inflation
rate
(percent
per year)
B
A
Price
Level
Quantity of
output
AD1
AD2
SRAS
Peningkatan
AD
8. Pergeseran kurva permintaan ke kanan dikarenakan
kebijakan pemerintah.
Kebijakan yang diambil pemerintah dapat merubah
posisi perekonomian sepanjang kurva Phillips,
misalnya dengan peningkatan jumlah uang beredar,
peningkatan pengeluaran pemerintah, atau
penurunan pajak, merupakan kebijakan-kebijakan
yang dapat meningkatkan kurva permintaan
aggregat.
8
10. Tingkat ekspektasi inflasi merupakan faktor yang paling
penting dalam memahami perbedaan antara kurva
Phillips jangka panjang dengan jangka pendek.
Ekspektasi inflasi mengukur berapa besar ekspektasi
masyarakat tentang perubahan harga.
Tingkat ekspektasi inflasi merupakan satu variabel yang
menentukan posisi kurva penawaran aggregat dalam
jangka pendek.
Hal ini dikarenakan ekspektasi harga mempengaruhi
persepsi harga relatif yang dibentuk masyarakat, dan
juga mempengaruhi upah dan harga yang mereka buat.
10
11. Jadi, ketika pemerintah meningkatkan jumlah uang
beredar, permintaan aggregat akan meningkat dan
bergeser ke kanan.
Hasilnya, output akan meningkat (pengangguran
menurun) dan harga naik (inflasi naik).
Masyarakat akan merespon kondisi seperti ini
dengan mengubah tingkat ekspektasi harga mereka.
Mereka akan mulai berekspektasi dengan tingkat
inflasi yang lebih tinggi.
11
12. 12
C
Natural rate of
Unemployment
LRPC
B
A
Inflation
rate
(percent
per year)
Unemployment
Rate (percent)
SRPC2
SRPC1
Kebijakan yang ekspansif akan
menggeser perekonomian ke
atas sepanjang ASPC1
Dalam jangka panjang,
inflasi naik, dan SRPC
bergeser ke kanan
Misalkan perekonomian berada titik A, dan pemerintah ingin menurunkan
tingkat pengangguran. Kebijakan moneter atau fiskal yang ekspasif digunakan
untuk menggeser kurva permintaan aggregat ke kanan.
Sehingga perekonomian
bergeser dari titik A ke titik
B, dengan tingkat inflasi
yang lebih tinggi dan
tingkat pengangguran
menurun.
14. Supply shock adalah kejadian yang secara langsung
mempengaruhi biaya produksi perusahaan dan harga, serta
menggeser kurva penawaran aggregat dan hasilnya
menggeser kurva Phillips juga.
Salah satu contoh dari supply shock adalah peningkatan
harga minyak di dunia secara besar-besaran. Misalnya pada
tahun 1974, OPEC meningkatkan harga dengan sangat
tajam. Peningkatan harga ini meningkatkan biaya produksi
bagi negara-negara lain di luar negara OPEC, sehingga
harga barang dan jasa pun meningkat.
Supply shock biasanya menggeser kurva penawaran
aggregat jangka pendek ke kiri 14
15. 15
Kurva AS menurun
akibat supply shock
Y1
Y2
B
p2
p1
SRAS2
A
AD
Quantity of
output
Price
Level
SRAS1
Inflation
rate
(percent
per year)
Unemployment
Rate (percent)
PC2
PC1
(a) AD-AS Model (b) The Phillips Curve
Peningkatan harga minyak dapat meningkatkan biaya produksi, sehingga akan
menurunkan jumlah barang yang dihasilkan pada berbagai tingkat harga.
Sehingga kurva penawaran akan bergeser ke kiri, hasilnya di dalam perekonomian
output akan ber kurang dan harga barang akan naik.
16. Keadaan diatas disebut dengan stagflasi.
Bagi pemerintah kondisi seperti ini sangat tidak disukai.
Karena, jika pemerintah membuat kebijakan yang dapat
menggeser kurva penawaran aggregat ke kanan, dengan tujuan
mengurangi pengangguran, maka yang dihasilkan adalah
tingkat inflasi yang lebih tinggi. Sedangkan jika pemerintah
ingin menurunkan inflasi dengan menggeser kurva permintaan
aggregat ke kiri, maka hal ini akan meningkatkan tingkat
pengangguran.
16
17. 17
C
Natural rate of
Unemployment
LRPC
B
A
Inflation
rate
(percent
per year)
Unemployment
Rate (percent)
SRPC2
SRPC1
Kebijakan yang kontraksioner
akan menggeser perekonomian
ke bawah sepanjang ASPC1
Dalam jangka panjang,
inflasi turun, dan
SRPC bergeser ke kiri
Akibat kebijakan
kontraksi
pemerintah,
output dalam
perekonomian
menurun, dan
pengangguran
meningkat.
Perekonomian bergerak sepanjang kurva Phillips jangka pendek pertama, yaitu dari
titik A ke B. Pada titik B inflasi sudah menurun, tapi pengangguran makin banyak. Dari
waktu ke waktu masyarakat mulai memperbaiki atau menyesuaikan ekspektasi inflasi
kebawah dan akan menggeser kurva Phillips jangka pendek ke kiri. Kemudian
perekonomian bergerak dari titik B ketitik C dimana tingkat inflasi sudah rendah dan
pengangguran kembali ke tingkat natural.