SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
Download to read offline
EKONOMI MAKRO
IS-LM
DANDA
221023037
Pada prinsipnya, model IS-LM adalah merupakan pengembangan dari model silang
Keynes (Keynesian cross) tentang penentuan pendapatan nasional. Model IS-LM tersebut
dikemukakan pertama kalinya oleh Sir John R. Hicks (1937) dan kemudian dikembangkan lebih
jauh oleh Alvin Hansen (1949). Oleh karena itu, model IS-LM juga sering disebut model Hicks-
Hansen. Model IS-LM ini memiliki beberapa asumsi sebagai berikut:
• Perekonomian hanya terdiri atas dua sektor yaitu sektor riil (pasar barang dan jasa) dan
sektor moneter (pasar uang)
• Tingkat bunga memainkan peranan yang penting baik di pasar barang maupun pasar
uang.
• Pengeluaran konsumsi bergantung pada pendapatan disposable.
• Permintaan investasi bergantung pada tingkat bunga dan pendapatan.
• Pengeluaran pemerintah bersifat eksogen (exogeneous)
• Tingkat harga diasumsikan ditentukan secara eksogen.
• Permintaan akan uang ditentukan oleh tingkat pendapatan dan tingkat bunga
• Jumlah uang beredar bersifat eksogen, dimana besarnya ditentukan oleh otoritas moneter.
❑ DEFENISI UMUM
❑ ALUR IS-LM
Model IS-LM menjelaskan bagaimana tingkat bunga dan output total. Yang
dihasilkan di dalam perekonomian (output atau pendapatan agregat). ditentukan, pada
suatu tingkat harga tertentu yang tetap.
❑ KEYNESIAN CROSS
Model Keynes menunjukkan apa yang menyebabkan kurva permintaan agregat
bergeser. Dalam jangka pendek, ketika tingkat harga tetap, pergeseran kurva permintaan
agregat mengarah pada perubahan pendapatan nasional, Y. Model permintaan agregat
yang dikembangkan di bab ini disebut IS-LM merupakan interpretasi utama dari kerja
Keynes. Model IS-LM mengambil tingkat harga yang ada dan menunjukkan apa yang
menyebabkan pendapatan berubah.
• Perpotongan Keynes menunjukkan bagaimana pendapatan Y ditentukan untuk tingkat
tertentu investasi terencana I dan kebijakan fiskal G dan T.
• Pengeluaran aktual (actual expenditure) adalah jumlah yang rumah tangga,
perusahaan dan pemerintah belanjakan untuk barang dan jasa (GDP).
• Pengeluaran yang direncanakan (planned expenditure) adalah jumlah yang rumah
tangga, perusahaan dan pemerintah ingin belanjakan untuk barang dan jasa.
• Perekonomian ada di ekuilibrium bila : Pengeluaran aktual = Pengeluaran yang
direncanakan atau Y = E
❑ KEYNESIAN CROSS LANJUTAN
Tingkat pendidikan di kalangan masyarakat suku Asli Riau dapat mempengaruhi cara mereka
mengelola alam dan hasil hutan. Pendidikan dapat membuka akses mereka terhadap pengetahuan
modern tentang keberlanjutan lingkungan dan praktik pertanian yang lebih efektif. Hal ini dapat
memungkinkan adopsi metode pertanian yang lebih ramah lingkungan dan pengelolaan sumber daya
yang lebih berkelanjutan. Pendidikan juga dapat memengaruhi pemahaman masyarakat suku Asli Riau
tentang hak-hak mereka terkait dengan tanah, hutan, dan sungai. Dengan pengetahuan hukum dan hak
properti yang lebih baik, mereka dapat lebih baik mempertahankan hak-hak tradisional mereka terhadap
sumber daya alam, serta berpartisipasi dalam pengambilan keputusan yang mempengaruhi komunitas
mereka. Batas pengetahuan masyarakat suku Asli Riau terutama didasarkan pada pengalaman dan
warisan turun-temurun dari generasi sebelumnya. Pengetahuan ini mencakup aspek-aspek seperti sistem
pertanian tradisional, pengobatan tradisional dengan menggunakan tumbuhan obat, teknik berburu, dan
cara beradaptasi dengan lingkungan alam sekitar.
❑ KEYNESIAN CROSS LANJUTAN
Perhatikan bagaimana perubahan belanja pemerintah mempengaruhi perekonomian.
Karena belanja pemerintah adalah salah satu komponen pengeluaran, belanja pemerintah
yang lebih tinggi berakibat pada pengeluaran direncanakan yang lebih tinggi, untuk semua
tingkat pendapatan.
Kenaikan belanja pemerintah ∆G meningkatkan pengeluaran yang direncanakan sejumlah
itu untuk semua tingkat pendapatan. Ekuilibrium bergerak dari A ke B dan pendapatan
meningkat. Ingat bahwa kenaikan pendapatan Y melebihi kenaikan belanja pemerintah ∆G.
Jadi, kebijakan fiskal memiliki dampak penggandapada pendapatan.
❑ ANALISIS KURVA IS
kurva IS adalah kurva yang menggambarkan berbagai titik kombinasi antara tingkat bunga
(i) dan tingkat pendapatan (Y), dimana pasar barang berada dalam keseimbangan.
Singkatnya, kurva IS adalah kurva yang menggambarkan keseimbangan di pasar barang
(goods market equilibrium schedule).
Di dalam model Keynes sederhana tentang pasar barang dan jasa, keseimbangan pasar
akan terjadi apabila dipenuhi dua syarat sebagai berikut:
• Penawaran agregat barang-barang dan jasa (Y) = permintaan agregat akan barang-barang
dan jasa (AD) atau Y = C + I + G
• Tabungan ditambah pajak (disebut kebocoran atau leakages) = investasi ditambah
pengeluaran pemerintah (disebut injeksi atau injection) atau S + T = I + G.
• Indikator
Konsumsi (C) = a + bYd → Tabungan (S) = Yd - C = -a + (l-b)Yd.
Investasi (I) = I0 + fY-vi
Pengeluaran pemerintah (G) = G’.
Pajak (T) = T’
❑ ANALISIS KURVA IS
❑ ANALISIS KURVA IS
Dalam gambar 1 ditunjukkan ketika pendapatan naik dari Y0 menjadi YI, maka kurva
tabungan nasional bergeser dari S (Y0 ) menjadi S (Yi). Akibatnya, tingkat bunga turun dari i0
ke ii. Sedangkan dalam gambar 2 ditunjukkanbahwa ketika pendapatan adalah Y0 , maka
tingkat bunga nil yang sesuai dengan tingkat pendapatan Y0 adalah i0 dan ketika pendapatan
naik menjadi Y1 adalah I1, tingkat bunga riil yang sesuai dengan tingkat pendapatan YI adalah
I1. Oleh karena output yang lebih tinggi menyebabkan tabungan nasional yang lebih tinggi, dan
tingkat bunga keseimbangan yang semakin rendah, maka dikatakan bahwa kurva IS memiliki
kemiringan yang menurun (downwardsloping).
❑ FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IS
• Bilangan pengganda(multiplier).
Besarnya kecilnya penggandamempengaruhi, baik interceptmaupun slope darifungsi IS.
Semakin besarpengganda, maka intercept dan slope kurva IS juga akan semakin besar
Pula.
• Kepercayaan masyarakat terhadap perekonomian (consumer and business confidence).
Kepercayaan konsumen dan dunia bisnis terhadap perekonomian masing-masing
dicerminkan oleh perubahan dalam peubah konsumsi otonom (a) dan peubah investasi
otonom (lo).
• Kepekaan investasi terhadap perubahan dalam tingkat bunga (interest elasticity of
investment)
• Kebijakan pemerintah (Fiscal Policy).
❑ ANALISIS KURVA LM
Secara umum, yang dimaksud dengan pasar
uang (money market) adalah pasar dimana uang
atau dana jangka pendek dipinjam atau
dipinjamkan (diperdagangkan), atau tempat
dimana akan terjadi interaksi antara penawaran
uang dan permintaan uang, yang pada akhirnya
menentukan tingkat bunga. Uang beredar
ditentukan oleh bank sentral Secara matematis,
uang beredar ditulis dalam bentuk persamaan
sebagaiberikut: Ms = M
Dimana Ms = jumlah uang beredar total, M =
jumlah uang beredar yang bersifat otonom
(autonomous money supply).
❑ ANALISIS KURVA LM
Keynes mengemukakan ada tiga motif yang mendorong seseorang atau masyarakat
memegang uang tunai (motives forholding money),yaitu :
• Motif untuk transaksi (transaction motive) yaitu permintaan uang untuk melaksanakan
transaksi pembelian barang-barang dan jasa-jasa sehari.
• Motif berjaga-jaga (precautionary motive) yaitu permintaan uang untuk menghadapi hal-hal
yang bersifat tak terduga (unforeseencontingencies).
• Motif spekulasi (speculative motive) yaitu permintaan uang untuk menghadapi
ketidakpastian menyangkut nilai uang dari asset-asset lain yang dapat dimiliki oleh
seseorang.
❑ TURUNAN KURVA LM
• Kurva LM dapat diturunkan, baik secara matematis maupun grafik. Secara teoritis,
keseimbangan pasar uang akan terjadi apabila permintaan uang (Md) sama dengan
penawaran uang (Ms ).
• Kurva LM juga dapat diturunkan sebagaimana dalam gambar ditunjukkan bagaimana
tingkat bunga keseimbangan di pasar uang mengalami kenaikan ketika tingkat pendapatan
naik dari Y0 menjadi YI, dan Y2. Sedangkan dalam gambar ditunjukkan tiga tingkat bunga
keseimbangan, yaitu i0, ii, dan i2, yang sesuai dengan tingkat pendapatan Y0, YI, dan Y2;
dan garis yang menghubungkan titik-titik A, B, dan C tersebut adalah merupakan kurva LM.
❑ FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURVA LM
Adapun factor-faktor yang mempengaruhi kurva LM sebagai berikut:
• Jumlah uang beredar (money supply). Kalau jumlah uang beredar (Ms) bertambah, kurva
LM akan bergeser ke kanan; sebaliknya apabila jumlah uang beredar (Ms) berkurang kurva
LM akan bergeserke kiri.
• Permintaan uang (money demand). Apabila permintaan uang (Md) meningkat, kurva LM
akan bergeser ke kiri; sebaliknya apabila permintaan uang (Ma)turun, kurva LM akan
bergeser ke kanan.
• Elastisitas permintaan uang untuk spekulasi terhadap tingkat bunga (interest elasticity of
speculative demand for money}. Semakin elastis permintaan uangterhadap tingkat bunga,
maka kurva LM akan semakin datar (flatter}; sebaliknya semakin inelastis permintaan uang
terhadap tingkat bunga, kurva LM semakin tegak (steeper).
• Elastisitas permintaan uang untuk transaksi terhadap tingkat pendapatan. Elastisitas
permintaan uang untuk transaksi ini mempengaruhi, baik intercept maupun slope dari kurva
LM.
❑ TABEL PERUBAHAN
❑ KESEIMBANGAN PASAR BARANG DAN UANG
Perpotongan kurva IS dan LM menunjukkan ekuilibrium simultan dalam pasar barang dan
jasa dalam pasar keseimbangan uang riil untuk nilai pengeluaran pemerintah, pajak, jumlah
uang beredar dan tingkat harga tertentu. Pada perpotongan, pengeluaran aktual =
pengeluaran yang direncanakan, dan permintaan terhadap keseimbangan uang riil =
penawarannya.
THANKS!!
DAFTAR PUSTAKA
Dr. H. Sugiyanto dan Putri Anggun Romadhina,S.E.,M.E. 2020. PENGANTARILMU EKONOMI
MIKRO DAN MAKRO.YPSIM. Banten.
D.r. Suparmono, M.Si. 2018.PENGANTAR EKONOMI MAKRO. UPP STIM YKPN. Yogyakarta.
Priyono TeddyChandra. 2016.ESENSIEKONOMIMAKRO.Zifatama. Jakarta.

More Related Content

Similar to Ekomakro 8 PPt Danda_2210223037.pdf

Ekonomi esis kur 2013 rpp kelas xi bab 06
Ekonomi esis kur 2013 rpp kelas xi bab 06Ekonomi esis kur 2013 rpp kelas xi bab 06
Ekonomi esis kur 2013 rpp kelas xi bab 06eli priyatna laidan
 
PPT Kel. 4 Permintaan Agegat II.pptx
PPT Kel. 4 Permintaan Agegat II.pptxPPT Kel. 4 Permintaan Agegat II.pptx
PPT Kel. 4 Permintaan Agegat II.pptxDindaSyahdaini
 
Permintaan dan penawaran uang
Permintaan dan penawaran uangPermintaan dan penawaran uang
Permintaan dan penawaran uangFikri Haikal
 
Tugas money market
Tugas money market Tugas money market
Tugas money market Yunita Agza
 
keseimbangan dan multiplier dalam perekonomian tiga sektor
keseimbangan dan multiplier dalam perekonomian tiga sektorkeseimbangan dan multiplier dalam perekonomian tiga sektor
keseimbangan dan multiplier dalam perekonomian tiga sektor11a4aprilagcr
 
Moneter (money supply endegenous keynes) ala Syamsul Alam
Moneter (money supply endegenous keynes) ala Syamsul AlamMoneter (money supply endegenous keynes) ala Syamsul Alam
Moneter (money supply endegenous keynes) ala Syamsul Alamsyamsulalameconomic
 
BAB 9 MAKRO KELAS A MANAJEMEN.pdf
BAB 9 MAKRO KELAS A MANAJEMEN.pdfBAB 9 MAKRO KELAS A MANAJEMEN.pdf
BAB 9 MAKRO KELAS A MANAJEMEN.pdfSiyumienWoen
 
TM 4_Teori Permintaan Uang.pptx
TM 4_Teori Permintaan Uang.pptxTM 4_Teori Permintaan Uang.pptx
TM 4_Teori Permintaan Uang.pptxindahrahmawati80
 
Permintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregatPermintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregatHaidar Bashofi
 
Teori Permintaan Uang : Klasik, Keynes, Post Keynes Modern
Teori Permintaan Uang : Klasik, Keynes, Post Keynes ModernTeori Permintaan Uang : Klasik, Keynes, Post Keynes Modern
Teori Permintaan Uang : Klasik, Keynes, Post Keynes ModernMuhammad Khoirul Fuddin
 
sep_204_slide_minggu_ke_-_11___keseimbangan_di_pasar_uang.pdf
sep_204_slide_minggu_ke_-_11___keseimbangan_di_pasar_uang.pdfsep_204_slide_minggu_ke_-_11___keseimbangan_di_pasar_uang.pdf
sep_204_slide_minggu_ke_-_11___keseimbangan_di_pasar_uang.pdfYosephineLumbanraja
 
Teori – Teori Neraca Pembayaran Internasional
Teori – Teori Neraca Pembayaran InternasionalTeori – Teori Neraca Pembayaran Internasional
Teori – Teori Neraca Pembayaran InternasionalMuhammad Khoirul Fuddin
 
Permintaan dan penawaran_uang
Permintaan dan penawaran_uangPermintaan dan penawaran_uang
Permintaan dan penawaran_uangMsiregar Ok
 
Teori ekonomi klasik vs teori ekonomi keynesian (1)
Teori ekonomi klasik vs teori ekonomi keynesian (1)Teori ekonomi klasik vs teori ekonomi keynesian (1)
Teori ekonomi klasik vs teori ekonomi keynesian (1)Puspita Ningtiyas
 
Pertemuan ke ii iii ht w n d s e
Pertemuan ke ii   iii ht w n d s ePertemuan ke ii   iii ht w n d s e
Pertemuan ke ii iii ht w n d s estephaniejessey
 
PPT KEL 6 EKONOMI MAKRO.pdf
PPT KEL 6 EKONOMI MAKRO.pdfPPT KEL 6 EKONOMI MAKRO.pdf
PPT KEL 6 EKONOMI MAKRO.pdfPutraaIcshanurr
 

Similar to Ekomakro 8 PPt Danda_2210223037.pdf (20)

Ekonomi esis kur 2013 rpp kelas xi bab 06
Ekonomi esis kur 2013 rpp kelas xi bab 06Ekonomi esis kur 2013 rpp kelas xi bab 06
Ekonomi esis kur 2013 rpp kelas xi bab 06
 
Kebijakan moneter
Kebijakan moneterKebijakan moneter
Kebijakan moneter
 
PPT Kel. 4 Permintaan Agegat II.pptx
PPT Kel. 4 Permintaan Agegat II.pptxPPT Kel. 4 Permintaan Agegat II.pptx
PPT Kel. 4 Permintaan Agegat II.pptx
 
Permintaan dan penawaran uang
Permintaan dan penawaran uangPermintaan dan penawaran uang
Permintaan dan penawaran uang
 
Tugas money market
Tugas money market Tugas money market
Tugas money market
 
keseimbangan dan multiplier dalam perekonomian tiga sektor
keseimbangan dan multiplier dalam perekonomian tiga sektorkeseimbangan dan multiplier dalam perekonomian tiga sektor
keseimbangan dan multiplier dalam perekonomian tiga sektor
 
Teori makro-i
Teori makro-iTeori makro-i
Teori makro-i
 
exercise
exerciseexercise
exercise
 
Moneter (money supply endegenous keynes) ala Syamsul Alam
Moneter (money supply endegenous keynes) ala Syamsul AlamMoneter (money supply endegenous keynes) ala Syamsul Alam
Moneter (money supply endegenous keynes) ala Syamsul Alam
 
BAB 9 MAKRO KELAS A MANAJEMEN.pdf
BAB 9 MAKRO KELAS A MANAJEMEN.pdfBAB 9 MAKRO KELAS A MANAJEMEN.pdf
BAB 9 MAKRO KELAS A MANAJEMEN.pdf
 
TM 4_Teori Permintaan Uang.pptx
TM 4_Teori Permintaan Uang.pptxTM 4_Teori Permintaan Uang.pptx
TM 4_Teori Permintaan Uang.pptx
 
Permintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregatPermintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregat
 
Teori Permintaan Uang : Klasik, Keynes, Post Keynes Modern
Teori Permintaan Uang : Klasik, Keynes, Post Keynes ModernTeori Permintaan Uang : Klasik, Keynes, Post Keynes Modern
Teori Permintaan Uang : Klasik, Keynes, Post Keynes Modern
 
Teori Permintaan Uang
Teori Permintaan UangTeori Permintaan Uang
Teori Permintaan Uang
 
sep_204_slide_minggu_ke_-_11___keseimbangan_di_pasar_uang.pdf
sep_204_slide_minggu_ke_-_11___keseimbangan_di_pasar_uang.pdfsep_204_slide_minggu_ke_-_11___keseimbangan_di_pasar_uang.pdf
sep_204_slide_minggu_ke_-_11___keseimbangan_di_pasar_uang.pdf
 
Teori – Teori Neraca Pembayaran Internasional
Teori – Teori Neraca Pembayaran InternasionalTeori – Teori Neraca Pembayaran Internasional
Teori – Teori Neraca Pembayaran Internasional
 
Permintaan dan penawaran_uang
Permintaan dan penawaran_uangPermintaan dan penawaran_uang
Permintaan dan penawaran_uang
 
Teori ekonomi klasik vs teori ekonomi keynesian (1)
Teori ekonomi klasik vs teori ekonomi keynesian (1)Teori ekonomi klasik vs teori ekonomi keynesian (1)
Teori ekonomi klasik vs teori ekonomi keynesian (1)
 
Pertemuan ke ii iii ht w n d s e
Pertemuan ke ii   iii ht w n d s ePertemuan ke ii   iii ht w n d s e
Pertemuan ke ii iii ht w n d s e
 
PPT KEL 6 EKONOMI MAKRO.pdf
PPT KEL 6 EKONOMI MAKRO.pdfPPT KEL 6 EKONOMI MAKRO.pdf
PPT KEL 6 EKONOMI MAKRO.pdf
 

Recently uploaded

Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASbilqisizzati
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiaNILAMSARI269850
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajarHafidRanggasi
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 

Recently uploaded (20)

Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 

Ekomakro 8 PPt Danda_2210223037.pdf

  • 2. Pada prinsipnya, model IS-LM adalah merupakan pengembangan dari model silang Keynes (Keynesian cross) tentang penentuan pendapatan nasional. Model IS-LM tersebut dikemukakan pertama kalinya oleh Sir John R. Hicks (1937) dan kemudian dikembangkan lebih jauh oleh Alvin Hansen (1949). Oleh karena itu, model IS-LM juga sering disebut model Hicks- Hansen. Model IS-LM ini memiliki beberapa asumsi sebagai berikut: • Perekonomian hanya terdiri atas dua sektor yaitu sektor riil (pasar barang dan jasa) dan sektor moneter (pasar uang) • Tingkat bunga memainkan peranan yang penting baik di pasar barang maupun pasar uang. • Pengeluaran konsumsi bergantung pada pendapatan disposable. • Permintaan investasi bergantung pada tingkat bunga dan pendapatan. • Pengeluaran pemerintah bersifat eksogen (exogeneous) • Tingkat harga diasumsikan ditentukan secara eksogen. • Permintaan akan uang ditentukan oleh tingkat pendapatan dan tingkat bunga • Jumlah uang beredar bersifat eksogen, dimana besarnya ditentukan oleh otoritas moneter. ❑ DEFENISI UMUM
  • 3. ❑ ALUR IS-LM Model IS-LM menjelaskan bagaimana tingkat bunga dan output total. Yang dihasilkan di dalam perekonomian (output atau pendapatan agregat). ditentukan, pada suatu tingkat harga tertentu yang tetap.
  • 4. ❑ KEYNESIAN CROSS Model Keynes menunjukkan apa yang menyebabkan kurva permintaan agregat bergeser. Dalam jangka pendek, ketika tingkat harga tetap, pergeseran kurva permintaan agregat mengarah pada perubahan pendapatan nasional, Y. Model permintaan agregat yang dikembangkan di bab ini disebut IS-LM merupakan interpretasi utama dari kerja Keynes. Model IS-LM mengambil tingkat harga yang ada dan menunjukkan apa yang menyebabkan pendapatan berubah. • Perpotongan Keynes menunjukkan bagaimana pendapatan Y ditentukan untuk tingkat tertentu investasi terencana I dan kebijakan fiskal G dan T. • Pengeluaran aktual (actual expenditure) adalah jumlah yang rumah tangga, perusahaan dan pemerintah belanjakan untuk barang dan jasa (GDP). • Pengeluaran yang direncanakan (planned expenditure) adalah jumlah yang rumah tangga, perusahaan dan pemerintah ingin belanjakan untuk barang dan jasa. • Perekonomian ada di ekuilibrium bila : Pengeluaran aktual = Pengeluaran yang direncanakan atau Y = E
  • 5. ❑ KEYNESIAN CROSS LANJUTAN Tingkat pendidikan di kalangan masyarakat suku Asli Riau dapat mempengaruhi cara mereka mengelola alam dan hasil hutan. Pendidikan dapat membuka akses mereka terhadap pengetahuan modern tentang keberlanjutan lingkungan dan praktik pertanian yang lebih efektif. Hal ini dapat memungkinkan adopsi metode pertanian yang lebih ramah lingkungan dan pengelolaan sumber daya yang lebih berkelanjutan. Pendidikan juga dapat memengaruhi pemahaman masyarakat suku Asli Riau tentang hak-hak mereka terkait dengan tanah, hutan, dan sungai. Dengan pengetahuan hukum dan hak properti yang lebih baik, mereka dapat lebih baik mempertahankan hak-hak tradisional mereka terhadap sumber daya alam, serta berpartisipasi dalam pengambilan keputusan yang mempengaruhi komunitas mereka. Batas pengetahuan masyarakat suku Asli Riau terutama didasarkan pada pengalaman dan warisan turun-temurun dari generasi sebelumnya. Pengetahuan ini mencakup aspek-aspek seperti sistem pertanian tradisional, pengobatan tradisional dengan menggunakan tumbuhan obat, teknik berburu, dan cara beradaptasi dengan lingkungan alam sekitar.
  • 6. ❑ KEYNESIAN CROSS LANJUTAN Perhatikan bagaimana perubahan belanja pemerintah mempengaruhi perekonomian. Karena belanja pemerintah adalah salah satu komponen pengeluaran, belanja pemerintah yang lebih tinggi berakibat pada pengeluaran direncanakan yang lebih tinggi, untuk semua tingkat pendapatan. Kenaikan belanja pemerintah ∆G meningkatkan pengeluaran yang direncanakan sejumlah itu untuk semua tingkat pendapatan. Ekuilibrium bergerak dari A ke B dan pendapatan meningkat. Ingat bahwa kenaikan pendapatan Y melebihi kenaikan belanja pemerintah ∆G. Jadi, kebijakan fiskal memiliki dampak penggandapada pendapatan.
  • 7. ❑ ANALISIS KURVA IS kurva IS adalah kurva yang menggambarkan berbagai titik kombinasi antara tingkat bunga (i) dan tingkat pendapatan (Y), dimana pasar barang berada dalam keseimbangan. Singkatnya, kurva IS adalah kurva yang menggambarkan keseimbangan di pasar barang (goods market equilibrium schedule). Di dalam model Keynes sederhana tentang pasar barang dan jasa, keseimbangan pasar akan terjadi apabila dipenuhi dua syarat sebagai berikut: • Penawaran agregat barang-barang dan jasa (Y) = permintaan agregat akan barang-barang dan jasa (AD) atau Y = C + I + G • Tabungan ditambah pajak (disebut kebocoran atau leakages) = investasi ditambah pengeluaran pemerintah (disebut injeksi atau injection) atau S + T = I + G. • Indikator Konsumsi (C) = a + bYd → Tabungan (S) = Yd - C = -a + (l-b)Yd. Investasi (I) = I0 + fY-vi Pengeluaran pemerintah (G) = G’. Pajak (T) = T’
  • 9. ❑ ANALISIS KURVA IS Dalam gambar 1 ditunjukkan ketika pendapatan naik dari Y0 menjadi YI, maka kurva tabungan nasional bergeser dari S (Y0 ) menjadi S (Yi). Akibatnya, tingkat bunga turun dari i0 ke ii. Sedangkan dalam gambar 2 ditunjukkanbahwa ketika pendapatan adalah Y0 , maka tingkat bunga nil yang sesuai dengan tingkat pendapatan Y0 adalah i0 dan ketika pendapatan naik menjadi Y1 adalah I1, tingkat bunga riil yang sesuai dengan tingkat pendapatan YI adalah I1. Oleh karena output yang lebih tinggi menyebabkan tabungan nasional yang lebih tinggi, dan tingkat bunga keseimbangan yang semakin rendah, maka dikatakan bahwa kurva IS memiliki kemiringan yang menurun (downwardsloping).
  • 10. ❑ FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IS • Bilangan pengganda(multiplier). Besarnya kecilnya penggandamempengaruhi, baik interceptmaupun slope darifungsi IS. Semakin besarpengganda, maka intercept dan slope kurva IS juga akan semakin besar Pula. • Kepercayaan masyarakat terhadap perekonomian (consumer and business confidence). Kepercayaan konsumen dan dunia bisnis terhadap perekonomian masing-masing dicerminkan oleh perubahan dalam peubah konsumsi otonom (a) dan peubah investasi otonom (lo). • Kepekaan investasi terhadap perubahan dalam tingkat bunga (interest elasticity of investment) • Kebijakan pemerintah (Fiscal Policy).
  • 11. ❑ ANALISIS KURVA LM Secara umum, yang dimaksud dengan pasar uang (money market) adalah pasar dimana uang atau dana jangka pendek dipinjam atau dipinjamkan (diperdagangkan), atau tempat dimana akan terjadi interaksi antara penawaran uang dan permintaan uang, yang pada akhirnya menentukan tingkat bunga. Uang beredar ditentukan oleh bank sentral Secara matematis, uang beredar ditulis dalam bentuk persamaan sebagaiberikut: Ms = M Dimana Ms = jumlah uang beredar total, M = jumlah uang beredar yang bersifat otonom (autonomous money supply).
  • 12. ❑ ANALISIS KURVA LM Keynes mengemukakan ada tiga motif yang mendorong seseorang atau masyarakat memegang uang tunai (motives forholding money),yaitu : • Motif untuk transaksi (transaction motive) yaitu permintaan uang untuk melaksanakan transaksi pembelian barang-barang dan jasa-jasa sehari. • Motif berjaga-jaga (precautionary motive) yaitu permintaan uang untuk menghadapi hal-hal yang bersifat tak terduga (unforeseencontingencies). • Motif spekulasi (speculative motive) yaitu permintaan uang untuk menghadapi ketidakpastian menyangkut nilai uang dari asset-asset lain yang dapat dimiliki oleh seseorang.
  • 13. ❑ TURUNAN KURVA LM • Kurva LM dapat diturunkan, baik secara matematis maupun grafik. Secara teoritis, keseimbangan pasar uang akan terjadi apabila permintaan uang (Md) sama dengan penawaran uang (Ms ). • Kurva LM juga dapat diturunkan sebagaimana dalam gambar ditunjukkan bagaimana tingkat bunga keseimbangan di pasar uang mengalami kenaikan ketika tingkat pendapatan naik dari Y0 menjadi YI, dan Y2. Sedangkan dalam gambar ditunjukkan tiga tingkat bunga keseimbangan, yaitu i0, ii, dan i2, yang sesuai dengan tingkat pendapatan Y0, YI, dan Y2; dan garis yang menghubungkan titik-titik A, B, dan C tersebut adalah merupakan kurva LM.
  • 14. ❑ FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURVA LM Adapun factor-faktor yang mempengaruhi kurva LM sebagai berikut: • Jumlah uang beredar (money supply). Kalau jumlah uang beredar (Ms) bertambah, kurva LM akan bergeser ke kanan; sebaliknya apabila jumlah uang beredar (Ms) berkurang kurva LM akan bergeserke kiri. • Permintaan uang (money demand). Apabila permintaan uang (Md) meningkat, kurva LM akan bergeser ke kiri; sebaliknya apabila permintaan uang (Ma)turun, kurva LM akan bergeser ke kanan. • Elastisitas permintaan uang untuk spekulasi terhadap tingkat bunga (interest elasticity of speculative demand for money}. Semakin elastis permintaan uangterhadap tingkat bunga, maka kurva LM akan semakin datar (flatter}; sebaliknya semakin inelastis permintaan uang terhadap tingkat bunga, kurva LM semakin tegak (steeper). • Elastisitas permintaan uang untuk transaksi terhadap tingkat pendapatan. Elastisitas permintaan uang untuk transaksi ini mempengaruhi, baik intercept maupun slope dari kurva LM.
  • 16. ❑ KESEIMBANGAN PASAR BARANG DAN UANG Perpotongan kurva IS dan LM menunjukkan ekuilibrium simultan dalam pasar barang dan jasa dalam pasar keseimbangan uang riil untuk nilai pengeluaran pemerintah, pajak, jumlah uang beredar dan tingkat harga tertentu. Pada perpotongan, pengeluaran aktual = pengeluaran yang direncanakan, dan permintaan terhadap keseimbangan uang riil = penawarannya.
  • 18. DAFTAR PUSTAKA Dr. H. Sugiyanto dan Putri Anggun Romadhina,S.E.,M.E. 2020. PENGANTARILMU EKONOMI MIKRO DAN MAKRO.YPSIM. Banten. D.r. Suparmono, M.Si. 2018.PENGANTAR EKONOMI MAKRO. UPP STIM YKPN. Yogyakarta. Priyono TeddyChandra. 2016.ESENSIEKONOMIMAKRO.Zifatama. Jakarta.