SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
Chapter Ten 1
BAB 10
Permintaan Agregat 1:
Membangun Model IS-LM
®
Chapter Ten 2
Depresi Besar (Great Depression) menyebabkan banyak ekonom
mempertanyakan keabsahan teori ekonomi klasik (dari Bab 3-6). Mereka
percaya mereka perlu model baru untuk menjelaskan kemerosotan
ekonomi yang dahsyat itu dan untuk menyarankan kebijakan pemerintah
yang bisa mengurangi kesulitan ekonomi yang masyarakat alami.
Pada 1936, John Maynard Keynes menulis The General Theory of
Employment, Interest and Money. Di dalamnya, ia mengusulkan cara
baru untuk menganalisis perekonomian, yang ia hadirkan sebagai
alternatif dari teori klasik.
Keynes menyatakan permintaan agregat rendah bertanggung jawab atas
rendahnya pendapatan dan tingginya pengangguran yang mencirikan
kemerosotan ekonomi. Ia mengkritik teori bahwa hanya penawaran
agregat yang menentukan pendapatan nasional.
Chapter Ten 3
Chapter Ten 4
“Model Keynes” diartikan berbeda-beda oleh banyak
orang. Hal yang berguna untuk memikirkan model
Keynes buku teks dasar sebagai perincian dan perluasan
dari “teori klasik”. Perputaran uang variabel dan harga
“kaku”-nya mencerminkan kepercayaan Keynes bahwa
kelemahan model klasik berasal dari asumsi terlalu-ketat
nya tentang perputaran konstan serta upah dan harga
yang sangat fleksibel.
Model permintaan agregat (AD) dapat dibagi ke dalam dua bagian :
model IS dari “pasar barang” dan
model LM dari “pasar uang”.
Chapter Ten 5
Tingkat harga, P
Pendapatan, Output, Y
SRAS
AD
Y* Y*'
AD'
AD''
Y*''
Dalam jangka pendek, ketika tingkat harga tetap,
pergeseran kurva permintaan agregat mengarah pada
perubahan pendapatan nasional, Y.
Model permintaan agregat yang dikembangkan di bab ini disebut IS-LM
merupakan interpretasi utama dari kerja Keynes. Model IS-LM
mengambil tingkat harga yang ada dan menunjukkan apa yang
menyebabkan pendapatan berubah.Ini menunjukkan apa yang menye-
babkan AD bergeser.
Model Keynes menunjukkan apa yang menyebabkan
kurva permintaan agregat bergeser.
Chapter Ten 6
model IS (investasi dan
tabungan) dari
‘pasar barang’
model LM (likuiditas dan
uang) dari ‘pasar uang’
Chapter Ten 7
Kurva IS (singkatan dari investasi dan
saving/tabungan) memplot hubungan antara
tingkat bunga dan tingkat pendapatan yang
muncul di pasar barang dan jasa.
Kurva LM (singkatan dari likuiditas dan
money/uang) memplot hubungan antara
tingkat bunga dan tingkat pendapatan yang
muncul di pasar uang.
Chapter Ten 8
Dalam General Theory of Money, Interest and Employment (1936),
Keynes menyatakan pendapatan total perekonomian, dalam jangka
pendek, ditentukan sebagaian besar oleh keinginan belanja rumah
tangga, perusahaan, dan pemerintah. Semakin orang ingin belanja,
semakin banyak barang dan jasa yang perusahaan dapat jual. Semakin
banyak yang perusahaan jual, semakin banyak output yang mereka
akan pilih untuk diproduksi dan semakin banyak yang mereka akan
pilih untuk dipekerjakan. Jadi, masalah selama resesi dan depresi,
menurut Keynes, adalah belanja yang tidak cukup.
Perpotongan Keynes adalah usaha untuk memodelkan wawasan ini.
Karena tingkat bunga mempengaruhi baik investasi dan permintaan
uang, ia adalah variabel yang menghubungkan dua bagian model IS-LM.
Model menunjukkan bagaimana interaksi antara pasar-pasar ini
menentukan posisi dan kemiringan kurva permintaan agregat, dan
karenanya, tingkat pendapatan nasional dalam jangka pendek.
Chapter Ten 9
Perpotongan Keynes menunjukkan bagaimana pendapatan Y ditentukan
untuk tingkat tertentu investasi terencana I dan kebijakan fiskal G dan T.
Kita dapat menggunakan model ini untuk menunjukkan bagaimana pen-
dapatan berubah ketika salah satu variabel eksogen berubah. Pengeluaran
aktual (actual expenditure) adalah jumlah yang rumah tangga, perusahaan
dan pemerintah belanjakan untuk barang dan jasa (GDP). Pengeluaran
yang direncanakan (planned expenditure) adalah jumlah yang rumah
tangga, perusahaan dan pemerintah ingin belanjakan untuk barang dan
jasa. Perekonomian ada di ekuilibrium bila : Pengeluaran aktual = Penge-
luaran yang direncanakan atau Y = E
Pengeluaran, E
Pendapatan, output, Y
Pengeluaran aktual, Y=E
Pengeluaran yang direncanakan,
E = C + I + G
Y2 Y1
Y*
Chapter Ten 10
Pengeluaran, E
Pendapatan, output, Y
Pengeluaran aktual, Y = E
Pengeluaran yang direncanakan,
E = C + I + G
Y2 Y1
Y*
Garis 45-derajat (Y=E) memplot titik-titik di mana kondisi ini berlaku.
Dengan penambahan fungsi pengeluaran-yang-direncanakan, diagram
ini menjadi Perpotongan Keynes.
Bagaimana perekonomian mencapai ekuilibrium ini ? Persediaan
memainkan peranan penting dalam proses penyesuaian. Kapanpun
perekonomian tidak di ekuilibrium, perusahaan mengalami perubahan
persediaan yang tak direncanakan, dan ini mendorong mereka
mengubah tingkat produksi. Perubahan produksi lalu mempengaruhi
pendapatan dan pengeluaran total, menggerakkan perekonomian
kembali ke ekuilibrium.
Chapter Ten 11
Perhatikan bagaimana perubahan belanja pemerintah mempengaruhi
perekonomian. Karena belanja pemerintah adalah salah satu komponen
pengeluaran, belanja pemerintah yang lebih tinggi berakibat pada penge-
luaran direncanakan yang lebih tinggi, untuk semua tingkat pendapatan.
Pengeluaran, E
Pendapatan, output, Y
Pengeluaran aktual, Y=E
Pengeluaran yang direncanakan,
E = C + I + G
Y1
Y*
DG
Kenaikan belanja pemerintah DG meningkatkan pengeluaran yang diren-
canakan sejumlah itu untuk semua tingkat pendapatan. Ekuilibrium ber-
gerak dari A ke B dan pendapatan meningkat. Ingat bahwa kenaikan
pendapatan Y melebihi kenaikan belanja pemerintah DG.
Jadi, kebijakan fiskal memiliki dampak pengganda pada pendapatan.
A
B
Chapter Ten 12
Jika belanja pemerintah naik $1, maka Anda mungkin mengira output
ekuilibrium (Y) juga naik $1.
Tapi tidak ! Pengganda menunjukkan perubahan permintaan output (Y)
akan lebih besar dari perubahan awal belanja. Mengapa : Ketika ada
kenaikan belanja pemerintah (DG), pendapatan juga meningkat sebesar
DG. Kenaikan pendapatan akan meningkatkan konsumsi sebesar MPC 
DG, di mana MPC adalah kecenderungan mengkonsumsi marjinal.Kenaik-
an konsumsi meningkatkan pengeluaran dan pendapatan lagi. Kenaikan
kedua pada pendapatan sebesar MPC  DG sekali lagi meningkatkan kon-
sumsi, kali ini sebesar MPC  (MPC  DG), yang kembali meningkatkan
pendapatan dan begitu seterusnya.Jadi, proses pengganda membantu men-
jelaskan fluktuasi permintaan output.Contohnya, jika sesuatu dalam pere-
konomian mengurangi belanja investasi, maka orang yang pendapatannya
telah menurun akan belanja lebih sedikit, sehingga menggerakkan
permintaan ekuilibrium semakin jauh ke bawah.
Chapter Ten 13
Pengganda belanja-pemerintah
(government-purchases multiplier) :
DY/DG = 1 + MPC + MPC2 + MPC3 + …
DY/DG = 1 / 1 - MPC
Pengganda pajak
(tax multiplier) :
DY/DT = - MPC / (1 - MPC)
Chapter Ten 14
Kita tambahkan hubungan antara tingkat bunga dan investasi pada model
kita, menulis tingkat investasi yang direncanakan sebagai : I = I (r).
Pada slide berikut, fungsi investasi digambarkan miring ke bawah
Menunjukkan hubungan terbalik antara investasi dan tingkat bunga.
Untuk menentukan bagaimana pendapatan berubah ketika tingkat bunga
berubah, kita gabungkan fungsi investasi dengan diagram perpotongan-
Keynes.
Kurva IS meringkas hubungan antara tingkat bunga dan tingkat
pendapatan ini. Pada dasarnya, kurva IS menggabungkan interaksi antara
I dan Y yang ditunjukkan oleh perpotongan Keynes. Karena kenaikan
tingkat bunga menyebabkan investasi yang direncanakan menurun, yang
lalu menyebabkan pendapatan menurun, kurva IS melandai ke bawah.
Chapter Ten 15
E
Pendapatan, output, Y
Y = E
Pengeluaran direncanakan,
E = C + I + G
r
Pendapatan, output, Y
r
Investasi, I
I(r) IS
Kenaikan tingkat bunga
(grafik a), menurunkan
investasi direncanakan, yang
menggeser pengeluaran
direncanakan ke bawah
(grafik b) dan menurunkan
pendapatan (grafik c).
(a)
(b)
(c)
Chapter Ten 16
Ringkasnya, kurva IS menunjukkan kombinasi tingkat bunga dan
tingkat pendapatan yang konsisten dengan ekuilibrium pada pasar
barang dan jasa. Kurva IS digambar untuk kebijakan fiskal tertentu.
Perubahan-perubahan kebijakan fiskal yang meningkatkan permintaan
barang dan jasa menggeser kurva IS ke kanan. Perubahan-perubahan
kebijakan fiskal yang menurunkan permintaan barang dan jasa
menggeser kurva IS ke kiri.
Chapter Ten 17
r
M/P
M/P
Sekarang kita telah menderivasi bagian IS dari AD, sekarang waktunya
melengkapi model AD dengan menambahkan kurva ekuilibrium pasar
uang, kurva LM. Untuk mengembangkan teori ini, kita mulai dengan
penawaran keseimbangan uang riil (M/P); kedua variabel ini (M dan P)
dianggap eksogen. Ini menghasilkan kurva penawaran vertikal.
Perhatikan permintaan keseimbangan uang riil, L.
Teori preferensi likuiditas (theory of liquidity
preference) menyatakan tingkat bunga yang lebih
tinggi menurunkan jumlah uang riil yang diminta,
karena r adalah biaya oportunitas memegang uang.
Permintaan, L (r)
Penawaran dan permintaan keseimbangan uang riil
menentukan tingkat bunga. Pada tingkat bunga
ekuilibrium, jumlah keseimbangan uang diminta
sama dengan jumlah yang ditawarkan.
Penawaran
Chapter Ten 18
Permintaan Uang sama
dengan
Keseimbangan Uang Riil
L(r) = M/P
Chapter Ten 19
(M/P)d = L (r,Y)
Jumlah keseimbangan uang riil yang diminta berbanding terbalik dengan
tingkat bunga (karena r adalah biaya oportunitas memegang uang)
dan berbanding lurus dengan pendapatan (karena transaksi yang diminta).
Chapter Ten 20
r
M/P
M/P
Pena
waran
Permintaan, L (r,Y)
Karena tingkat harga tetap, penurunan jumlah uang beredar mengurangi
penawaran keseimbangan riil. Perhatikan tingkat bunga ekuilibrium naik.
Penurunan Jumlah
Uang Beredar : -DM/P
Pena
waran'
Chapter Ten 21
r
M/P
M/P
Penawaran
L (r,Y)'
L (r,Y)
r1
r2
r
Y
LM
Kenaikan pendapatan meningkatkan permintaan uang, yang menaikkan
tingkat bunga; ini disebut kenaikan permintaan transaksi untuk uang.
Kurva LM meringkas perubahan ini dalam ekulibrium pasar uang.
Chapter Ten 22
r
M/P
L (r,Y)
r
Y
LM
M/P
Pena
waran
Kontraksi jumlah uang beredar menaikkan tingkat bunga yang menyeim-
bangkan pasar uang. Mengapa ? Karena tingkat bunga lebih tinggi dibu-
tuhkan untuk meyakinkan orang memegang jumlah keseimbangan riil
lebih kecil. Akibat penurunan jumlah uang beredar, LM bergeser ke atas.
r1 r1
M´/P
Pena
waran'
LM'
r2 r2
Chapter Ten 23
r
Y
LM(P0)
IS
r0
Y0
Perpotongan kurva/persamaan IS, Y= C (Y-T) + I(r) + G dan kurva/per-
samaan LM, M/P = L(r, Y) menentukan tingkat permintaan agregat.
Perpotongan kurva IS dan LM merepresentasikan ekuilibrium simultan di
pasar barang dan jasa dan pasar keseimbangan uang riil untuk nilai
belanja pemerintah, pajak, jumlah uang beredar, dan tingkat harga
tertentu.

More Related Content

Similar to Building ISLM Model, presented by Prof Mankiw 6Mankiw10.ppt

Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makroPenawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makroaudi15Ar
 
keseimbangan dan multiplier dalam perekonomian tiga sektor
keseimbangan dan multiplier dalam perekonomian tiga sektorkeseimbangan dan multiplier dalam perekonomian tiga sektor
keseimbangan dan multiplier dalam perekonomian tiga sektor11a4aprilagcr
 
Permintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregatPermintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregatRizki Prisandi
 
Tugas money market
Tugas money market Tugas money market
Tugas money market Yunita Agza
 
BAB 9 MAKRO KELAS A MANAJEMEN.pdf
BAB 9 MAKRO KELAS A MANAJEMEN.pdfBAB 9 MAKRO KELAS A MANAJEMEN.pdf
BAB 9 MAKRO KELAS A MANAJEMEN.pdfSiyumienWoen
 
Pengantar ekonomi makro
Pengantar ekonomi makroPengantar ekonomi makro
Pengantar ekonomi makroImo Priyanto
 
Permintaan dan penawaran_uang
Permintaan dan penawaran_uangPermintaan dan penawaran_uang
Permintaan dan penawaran_uangMsiregar Ok
 
Pertemuan ke ii iii ht w n d s e
Pertemuan ke ii   iii ht w n d s ePertemuan ke ii   iii ht w n d s e
Pertemuan ke ii iii ht w n d s estephaniejessey
 
Moneter (money supply endegenous keynes) ala Syamsul Alam
Moneter (money supply endegenous keynes) ala Syamsul AlamMoneter (money supply endegenous keynes) ala Syamsul Alam
Moneter (money supply endegenous keynes) ala Syamsul Alamsyamsulalameconomic
 
1902485.ppt modul makroekonomi mata kuliah
1902485.ppt modul makroekonomi mata kuliah1902485.ppt modul makroekonomi mata kuliah
1902485.ppt modul makroekonomi mata kuliahTegar Adi
 
2964746.ppt review mata kuliah yang akan di tayangkan
2964746.ppt review mata kuliah yang akan di tayangkan2964746.ppt review mata kuliah yang akan di tayangkan
2964746.ppt review mata kuliah yang akan di tayangkanTegar Adi
 
Ilmu Ekonomi Makro Permintaan agregat
Ilmu Ekonomi Makro Permintaan agregatIlmu Ekonomi Makro Permintaan agregat
Ilmu Ekonomi Makro Permintaan agregatYesica Adicondro
 
Chap04.en.id (salinan berkonflik nuraini puji rahayu 2015 11-02)
Chap04.en.id (salinan berkonflik nuraini puji rahayu 2015 11-02)Chap04.en.id (salinan berkonflik nuraini puji rahayu 2015 11-02)
Chap04.en.id (salinan berkonflik nuraini puji rahayu 2015 11-02)edi prabowo
 
Teori permintaan-akan-uang-klasik-dan-keynes1
Teori permintaan-akan-uang-klasik-dan-keynes1Teori permintaan-akan-uang-klasik-dan-keynes1
Teori permintaan-akan-uang-klasik-dan-keynes1vita indra mustika
 

Similar to Building ISLM Model, presented by Prof Mankiw 6Mankiw10.ppt (20)

Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makroPenawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
 
Permintaan agregat
Permintaan agregatPermintaan agregat
Permintaan agregat
 
keseimbangan dan multiplier dalam perekonomian tiga sektor
keseimbangan dan multiplier dalam perekonomian tiga sektorkeseimbangan dan multiplier dalam perekonomian tiga sektor
keseimbangan dan multiplier dalam perekonomian tiga sektor
 
Permintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregatPermintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregat
 
Tugas money market
Tugas money market Tugas money market
Tugas money market
 
Keseimbangan is lm
Keseimbangan is lmKeseimbangan is lm
Keseimbangan is lm
 
Pasar uang
Pasar uangPasar uang
Pasar uang
 
BAB 9 MAKRO KELAS A MANAJEMEN.pdf
BAB 9 MAKRO KELAS A MANAJEMEN.pdfBAB 9 MAKRO KELAS A MANAJEMEN.pdf
BAB 9 MAKRO KELAS A MANAJEMEN.pdf
 
Pengantar ekonomi makro
Pengantar ekonomi makroPengantar ekonomi makro
Pengantar ekonomi makro
 
Permintaan dan penawaran_uang
Permintaan dan penawaran_uangPermintaan dan penawaran_uang
Permintaan dan penawaran_uang
 
exercise
exerciseexercise
exercise
 
Pertemuan ke ii iii ht w n d s e
Pertemuan ke ii   iii ht w n d s ePertemuan ke ii   iii ht w n d s e
Pertemuan ke ii iii ht w n d s e
 
Moneter (money supply endegenous keynes) ala Syamsul Alam
Moneter (money supply endegenous keynes) ala Syamsul AlamMoneter (money supply endegenous keynes) ala Syamsul Alam
Moneter (money supply endegenous keynes) ala Syamsul Alam
 
1902485.ppt modul makroekonomi mata kuliah
1902485.ppt modul makroekonomi mata kuliah1902485.ppt modul makroekonomi mata kuliah
1902485.ppt modul makroekonomi mata kuliah
 
2964746.ppt review mata kuliah yang akan di tayangkan
2964746.ppt review mata kuliah yang akan di tayangkan2964746.ppt review mata kuliah yang akan di tayangkan
2964746.ppt review mata kuliah yang akan di tayangkan
 
Ilmu Ekonomi Makro Permintaan agregat
Ilmu Ekonomi Makro Permintaan agregatIlmu Ekonomi Makro Permintaan agregat
Ilmu Ekonomi Makro Permintaan agregat
 
Chap04.en.id
Chap04.en.idChap04.en.id
Chap04.en.id
 
Chap04.en.id (salinan berkonflik nuraini puji rahayu 2015 11-02)
Chap04.en.id (salinan berkonflik nuraini puji rahayu 2015 11-02)Chap04.en.id (salinan berkonflik nuraini puji rahayu 2015 11-02)
Chap04.en.id (salinan berkonflik nuraini puji rahayu 2015 11-02)
 
Chap04 en-id
Chap04 en-idChap04 en-id
Chap04 en-id
 
Teori permintaan-akan-uang-klasik-dan-keynes1
Teori permintaan-akan-uang-klasik-dan-keynes1Teori permintaan-akan-uang-klasik-dan-keynes1
Teori permintaan-akan-uang-klasik-dan-keynes1
 

Recently uploaded

Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalAthoillahEconomi
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IAccIblock
 
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategikmonikabudiman19
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptatiakirana1
 
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptxPerkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptxzulfikar425966
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IIkaAliciaSasanti
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptAchmadHasanHafidzi
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerjamonikabudiman19
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan analisis transaksi).ppt
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan  analisis transaksi).pptSIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan  analisis transaksi).ppt
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan analisis transaksi).pptAchmadHasanHafidzi
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...OknaRyana1
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelAdhiliaMegaC1
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfNizeAckerman
 

Recently uploaded (20)

Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
 
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
 
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptxPerkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan analisis transaksi).ppt
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan  analisis transaksi).pptSIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan  analisis transaksi).ppt
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan analisis transaksi).ppt
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
 

Building ISLM Model, presented by Prof Mankiw 6Mankiw10.ppt

  • 1. Chapter Ten 1 BAB 10 Permintaan Agregat 1: Membangun Model IS-LM ®
  • 2. Chapter Ten 2 Depresi Besar (Great Depression) menyebabkan banyak ekonom mempertanyakan keabsahan teori ekonomi klasik (dari Bab 3-6). Mereka percaya mereka perlu model baru untuk menjelaskan kemerosotan ekonomi yang dahsyat itu dan untuk menyarankan kebijakan pemerintah yang bisa mengurangi kesulitan ekonomi yang masyarakat alami. Pada 1936, John Maynard Keynes menulis The General Theory of Employment, Interest and Money. Di dalamnya, ia mengusulkan cara baru untuk menganalisis perekonomian, yang ia hadirkan sebagai alternatif dari teori klasik. Keynes menyatakan permintaan agregat rendah bertanggung jawab atas rendahnya pendapatan dan tingginya pengangguran yang mencirikan kemerosotan ekonomi. Ia mengkritik teori bahwa hanya penawaran agregat yang menentukan pendapatan nasional.
  • 4. Chapter Ten 4 “Model Keynes” diartikan berbeda-beda oleh banyak orang. Hal yang berguna untuk memikirkan model Keynes buku teks dasar sebagai perincian dan perluasan dari “teori klasik”. Perputaran uang variabel dan harga “kaku”-nya mencerminkan kepercayaan Keynes bahwa kelemahan model klasik berasal dari asumsi terlalu-ketat nya tentang perputaran konstan serta upah dan harga yang sangat fleksibel. Model permintaan agregat (AD) dapat dibagi ke dalam dua bagian : model IS dari “pasar barang” dan model LM dari “pasar uang”.
  • 5. Chapter Ten 5 Tingkat harga, P Pendapatan, Output, Y SRAS AD Y* Y*' AD' AD'' Y*'' Dalam jangka pendek, ketika tingkat harga tetap, pergeseran kurva permintaan agregat mengarah pada perubahan pendapatan nasional, Y. Model permintaan agregat yang dikembangkan di bab ini disebut IS-LM merupakan interpretasi utama dari kerja Keynes. Model IS-LM mengambil tingkat harga yang ada dan menunjukkan apa yang menyebabkan pendapatan berubah.Ini menunjukkan apa yang menye- babkan AD bergeser. Model Keynes menunjukkan apa yang menyebabkan kurva permintaan agregat bergeser.
  • 6. Chapter Ten 6 model IS (investasi dan tabungan) dari ‘pasar barang’ model LM (likuiditas dan uang) dari ‘pasar uang’
  • 7. Chapter Ten 7 Kurva IS (singkatan dari investasi dan saving/tabungan) memplot hubungan antara tingkat bunga dan tingkat pendapatan yang muncul di pasar barang dan jasa. Kurva LM (singkatan dari likuiditas dan money/uang) memplot hubungan antara tingkat bunga dan tingkat pendapatan yang muncul di pasar uang.
  • 8. Chapter Ten 8 Dalam General Theory of Money, Interest and Employment (1936), Keynes menyatakan pendapatan total perekonomian, dalam jangka pendek, ditentukan sebagaian besar oleh keinginan belanja rumah tangga, perusahaan, dan pemerintah. Semakin orang ingin belanja, semakin banyak barang dan jasa yang perusahaan dapat jual. Semakin banyak yang perusahaan jual, semakin banyak output yang mereka akan pilih untuk diproduksi dan semakin banyak yang mereka akan pilih untuk dipekerjakan. Jadi, masalah selama resesi dan depresi, menurut Keynes, adalah belanja yang tidak cukup. Perpotongan Keynes adalah usaha untuk memodelkan wawasan ini. Karena tingkat bunga mempengaruhi baik investasi dan permintaan uang, ia adalah variabel yang menghubungkan dua bagian model IS-LM. Model menunjukkan bagaimana interaksi antara pasar-pasar ini menentukan posisi dan kemiringan kurva permintaan agregat, dan karenanya, tingkat pendapatan nasional dalam jangka pendek.
  • 9. Chapter Ten 9 Perpotongan Keynes menunjukkan bagaimana pendapatan Y ditentukan untuk tingkat tertentu investasi terencana I dan kebijakan fiskal G dan T. Kita dapat menggunakan model ini untuk menunjukkan bagaimana pen- dapatan berubah ketika salah satu variabel eksogen berubah. Pengeluaran aktual (actual expenditure) adalah jumlah yang rumah tangga, perusahaan dan pemerintah belanjakan untuk barang dan jasa (GDP). Pengeluaran yang direncanakan (planned expenditure) adalah jumlah yang rumah tangga, perusahaan dan pemerintah ingin belanjakan untuk barang dan jasa. Perekonomian ada di ekuilibrium bila : Pengeluaran aktual = Penge- luaran yang direncanakan atau Y = E Pengeluaran, E Pendapatan, output, Y Pengeluaran aktual, Y=E Pengeluaran yang direncanakan, E = C + I + G Y2 Y1 Y*
  • 10. Chapter Ten 10 Pengeluaran, E Pendapatan, output, Y Pengeluaran aktual, Y = E Pengeluaran yang direncanakan, E = C + I + G Y2 Y1 Y* Garis 45-derajat (Y=E) memplot titik-titik di mana kondisi ini berlaku. Dengan penambahan fungsi pengeluaran-yang-direncanakan, diagram ini menjadi Perpotongan Keynes. Bagaimana perekonomian mencapai ekuilibrium ini ? Persediaan memainkan peranan penting dalam proses penyesuaian. Kapanpun perekonomian tidak di ekuilibrium, perusahaan mengalami perubahan persediaan yang tak direncanakan, dan ini mendorong mereka mengubah tingkat produksi. Perubahan produksi lalu mempengaruhi pendapatan dan pengeluaran total, menggerakkan perekonomian kembali ke ekuilibrium.
  • 11. Chapter Ten 11 Perhatikan bagaimana perubahan belanja pemerintah mempengaruhi perekonomian. Karena belanja pemerintah adalah salah satu komponen pengeluaran, belanja pemerintah yang lebih tinggi berakibat pada penge- luaran direncanakan yang lebih tinggi, untuk semua tingkat pendapatan. Pengeluaran, E Pendapatan, output, Y Pengeluaran aktual, Y=E Pengeluaran yang direncanakan, E = C + I + G Y1 Y* DG Kenaikan belanja pemerintah DG meningkatkan pengeluaran yang diren- canakan sejumlah itu untuk semua tingkat pendapatan. Ekuilibrium ber- gerak dari A ke B dan pendapatan meningkat. Ingat bahwa kenaikan pendapatan Y melebihi kenaikan belanja pemerintah DG. Jadi, kebijakan fiskal memiliki dampak pengganda pada pendapatan. A B
  • 12. Chapter Ten 12 Jika belanja pemerintah naik $1, maka Anda mungkin mengira output ekuilibrium (Y) juga naik $1. Tapi tidak ! Pengganda menunjukkan perubahan permintaan output (Y) akan lebih besar dari perubahan awal belanja. Mengapa : Ketika ada kenaikan belanja pemerintah (DG), pendapatan juga meningkat sebesar DG. Kenaikan pendapatan akan meningkatkan konsumsi sebesar MPC  DG, di mana MPC adalah kecenderungan mengkonsumsi marjinal.Kenaik- an konsumsi meningkatkan pengeluaran dan pendapatan lagi. Kenaikan kedua pada pendapatan sebesar MPC  DG sekali lagi meningkatkan kon- sumsi, kali ini sebesar MPC  (MPC  DG), yang kembali meningkatkan pendapatan dan begitu seterusnya.Jadi, proses pengganda membantu men- jelaskan fluktuasi permintaan output.Contohnya, jika sesuatu dalam pere- konomian mengurangi belanja investasi, maka orang yang pendapatannya telah menurun akan belanja lebih sedikit, sehingga menggerakkan permintaan ekuilibrium semakin jauh ke bawah.
  • 13. Chapter Ten 13 Pengganda belanja-pemerintah (government-purchases multiplier) : DY/DG = 1 + MPC + MPC2 + MPC3 + … DY/DG = 1 / 1 - MPC Pengganda pajak (tax multiplier) : DY/DT = - MPC / (1 - MPC)
  • 14. Chapter Ten 14 Kita tambahkan hubungan antara tingkat bunga dan investasi pada model kita, menulis tingkat investasi yang direncanakan sebagai : I = I (r). Pada slide berikut, fungsi investasi digambarkan miring ke bawah Menunjukkan hubungan terbalik antara investasi dan tingkat bunga. Untuk menentukan bagaimana pendapatan berubah ketika tingkat bunga berubah, kita gabungkan fungsi investasi dengan diagram perpotongan- Keynes. Kurva IS meringkas hubungan antara tingkat bunga dan tingkat pendapatan ini. Pada dasarnya, kurva IS menggabungkan interaksi antara I dan Y yang ditunjukkan oleh perpotongan Keynes. Karena kenaikan tingkat bunga menyebabkan investasi yang direncanakan menurun, yang lalu menyebabkan pendapatan menurun, kurva IS melandai ke bawah.
  • 15. Chapter Ten 15 E Pendapatan, output, Y Y = E Pengeluaran direncanakan, E = C + I + G r Pendapatan, output, Y r Investasi, I I(r) IS Kenaikan tingkat bunga (grafik a), menurunkan investasi direncanakan, yang menggeser pengeluaran direncanakan ke bawah (grafik b) dan menurunkan pendapatan (grafik c). (a) (b) (c)
  • 16. Chapter Ten 16 Ringkasnya, kurva IS menunjukkan kombinasi tingkat bunga dan tingkat pendapatan yang konsisten dengan ekuilibrium pada pasar barang dan jasa. Kurva IS digambar untuk kebijakan fiskal tertentu. Perubahan-perubahan kebijakan fiskal yang meningkatkan permintaan barang dan jasa menggeser kurva IS ke kanan. Perubahan-perubahan kebijakan fiskal yang menurunkan permintaan barang dan jasa menggeser kurva IS ke kiri.
  • 17. Chapter Ten 17 r M/P M/P Sekarang kita telah menderivasi bagian IS dari AD, sekarang waktunya melengkapi model AD dengan menambahkan kurva ekuilibrium pasar uang, kurva LM. Untuk mengembangkan teori ini, kita mulai dengan penawaran keseimbangan uang riil (M/P); kedua variabel ini (M dan P) dianggap eksogen. Ini menghasilkan kurva penawaran vertikal. Perhatikan permintaan keseimbangan uang riil, L. Teori preferensi likuiditas (theory of liquidity preference) menyatakan tingkat bunga yang lebih tinggi menurunkan jumlah uang riil yang diminta, karena r adalah biaya oportunitas memegang uang. Permintaan, L (r) Penawaran dan permintaan keseimbangan uang riil menentukan tingkat bunga. Pada tingkat bunga ekuilibrium, jumlah keseimbangan uang diminta sama dengan jumlah yang ditawarkan. Penawaran
  • 18. Chapter Ten 18 Permintaan Uang sama dengan Keseimbangan Uang Riil L(r) = M/P
  • 19. Chapter Ten 19 (M/P)d = L (r,Y) Jumlah keseimbangan uang riil yang diminta berbanding terbalik dengan tingkat bunga (karena r adalah biaya oportunitas memegang uang) dan berbanding lurus dengan pendapatan (karena transaksi yang diminta).
  • 20. Chapter Ten 20 r M/P M/P Pena waran Permintaan, L (r,Y) Karena tingkat harga tetap, penurunan jumlah uang beredar mengurangi penawaran keseimbangan riil. Perhatikan tingkat bunga ekuilibrium naik. Penurunan Jumlah Uang Beredar : -DM/P Pena waran'
  • 21. Chapter Ten 21 r M/P M/P Penawaran L (r,Y)' L (r,Y) r1 r2 r Y LM Kenaikan pendapatan meningkatkan permintaan uang, yang menaikkan tingkat bunga; ini disebut kenaikan permintaan transaksi untuk uang. Kurva LM meringkas perubahan ini dalam ekulibrium pasar uang.
  • 22. Chapter Ten 22 r M/P L (r,Y) r Y LM M/P Pena waran Kontraksi jumlah uang beredar menaikkan tingkat bunga yang menyeim- bangkan pasar uang. Mengapa ? Karena tingkat bunga lebih tinggi dibu- tuhkan untuk meyakinkan orang memegang jumlah keseimbangan riil lebih kecil. Akibat penurunan jumlah uang beredar, LM bergeser ke atas. r1 r1 M´/P Pena waran' LM' r2 r2
  • 23. Chapter Ten 23 r Y LM(P0) IS r0 Y0 Perpotongan kurva/persamaan IS, Y= C (Y-T) + I(r) + G dan kurva/per- samaan LM, M/P = L(r, Y) menentukan tingkat permintaan agregat. Perpotongan kurva IS dan LM merepresentasikan ekuilibrium simultan di pasar barang dan jasa dan pasar keseimbangan uang riil untuk nilai belanja pemerintah, pajak, jumlah uang beredar, dan tingkat harga tertentu.