SlideShare a Scribd company logo
1 of 35
Review Materi Kuliah
Solow - Model
Model pertumbuhan Solow dirancang utk
menunjukkan bgm pertumbuhan persediaan
modal, pertumbuhan angkatan kerja, dan ke
majuan teknologi berinteraksi dlm perekono
mian, serta bgm pengaruhnya thd out put brg
dan jasa suatu Negara secara keseluruhan
Model pertumbuhan Solow menunjuk
kan bhw dlm jangka panjang tingkat
tabungan suatu perekonomian dpt me
nunjukkan ukuran persediaan modal
dan tingkat produksinya. Semakin
tinggi tingkat tabungan, semakin tinggi
pula persediaan modal dan semakin
tinggi tingkat output
Dlm Model Solow, kenaikan tingkat
tabungan mempunyai efek pada
tingkat pendapatan per kapita; me
munculkan periode pertumbuhan yg
cepat, tetapi akhirnya pertumbuhan
itu melambat ketika kondisi mapan yg
baru sdh dicapai.
Jadi, meskipun tingkat tabungan yg
tinggi menghasilkan tingkat output
kondisi mapan yg tinggi, tabungan itu
sendiri tdk dpt menghasilkan pertum
buhan ekonomi yg berkesinambungan
Tingkat modal yg memaksimalkan kon
sumsi pada kondisi mapan disebut
Tingkat Kaidah Emas. Jika perekonomi
an memiliki lebih banyak modal dlm
kondisi mapan Kaidah Emas maka
mengurangi tabungan akan meningkat
kan konsumsi di seluruh titik waktu.
Sebaliknya, jika perekonomian memi
liki lbh sedikit modal dlm kondisi
mapan Kaidah Emas, maka utk men
capai Kaidah Emas investasi perlu di
tingkatkan, dan dgn demikian kon
sumsi akan lbh rendah utk generasi
skr
 Model Solow menunjukkan bhw
tingkat pertumbuhan populasi dlm
perekonomian adalah determinan
jangka panjang lain dari standar
kehidupan. Jadi semakin tinggi tingkat
pertumbuhan populasi, semakin
rendah tingkat output dan tingkat
modal per pekerja
 Teori lain melihat efek lain dari
pertumbuhan populasi. Malthus
memperlihatkan pertumbuhan
populasi akan membebani sumber
daya alam yg diperlukan utk
memproduksi makanan, sementara
Kremer menunjukkan bhw populasi yg
besar bisa meningkatkan kemajuan
teknologi
Swan - Model
Tujuan Utama Kebijakan Ekonomi Makro yg
dijalankan oleh pemerintah di suatu negara
adalah sbb :
1. Menjaga Keseimbangan Internal (Internal balance)
3. Tingkat Pertumbuhan Ekonomi yg relatif tinggi dan stabil
2. Menjaga Keseimbangan Eksternal (External Balance)
4. Distribusi Pendapatan yg relatif merata
 Internal Balance adalah suatu keadaan equilibrium atau
keseimbangan di DN antara tingkat pengangguran
(unemployment) yg dpt ditolerir sekitar 2 – 3 % per tahun
(frictional unemployment) sbg akibat dari proses
perpindahan pekerjaan dan tingkat inflasi yg relatif rendah
sekitar 2 – 3 % per tahun
 External Balance adalah suatu keadaan equilibrium dari
Balance of Payment (BOP) atau suatu keadaan temporary
disequilibrium dgn pengertian posisi BOP dlm keadaan
surplus utk menutup kekurangan international reserve suatu
negara.
 Pada umumnya pemerintah akan lbh memprioritaskan internal
balance drpd external balance nya, tetapi kadang-kadang
terpaksa menggeser prioritasnya jika menghadapi external
balance yg besar dan terus menerus
 Utk menganalisis Internal Balance dan External
Balance digunakan suatu model yg dikembangkan
oleh Trevor Swan, dari ANU, shg disebut Model
Swan (lihat graphik)
 Kurva IB menggambarkan kombinasi nilai mata uang
atau exchange rate ( e ) dan total pengeluaran
domestik (C + I + G ) yg menghasilkan internal
balance atau keseimbangan di DN yg diinginkan dlm
perekonomian di mana tingkat pengangguran relatif
rendah dan tingkat harga yg stabil or inflasi yg
rendah juga (msg2 antara 2-3%)
 Dlm hal ini, area yg berada di sisi kiri bwh dari kurva
IB menunjukkan posisi perekonomian yg berada dlm
keadaan unemployment
Swan Model
EB
IB
IV. Inflation
& Defisit
III. Inflation
& Surplus
I. Unemployment
& Defisit
II. Unemoployment
& Surplus
Exchange Rate (e)
Domestic Spending
Y = C + I + G
e’
e”
0
B
D
A N
M
L
K
F
𝐘𝐞
H
G
Q
 Sebaliknya, area yg berada di sisi kanan atas dari
kurva Ibmenunjukkan posisi perekonomian yg berada
dlm keadaan inflasi
 Kurva EB menggambarkan kombinasi nilai mata uang
atau exchange rate ( e ) dan total pengeluaran
domestik (C+I+G) yg menghasilkan external balance
atau keseimbangan neraca transaksi berjalan current
account (X = M).
 Dlm hal ini area yg berada di sisi kanan bawah dari
kurva EB menunjukkan posisi current account defisit.
 Sebaliknya, area yg berada di sisi kiri atas dari kurva
EB menunjukkan posisi current account surplus
 Perpotongan kurva IB dan EB pd titik Q menunjukkan
tercapainya posisi internal dan eksternal ekuilibrium
secara simultan
 Ini berarti bhw titik Q menunjukkan kombinasi
exchange rate ( e ) dan pengeluaran domestik total
(C+I+G) yg secara teoritis menghasilkan perekonomian
yg tdk dlm keadaan “unemployment” dan “inflasi”
serta posisi current account yg equilibrium, jadi tdk
defisit maupun tdk surplus
 Utk lbh realistis dpt dikatakan bhw perekonomian
berada dlm tingkat inflasi yg relatif rendah (sekitar 2-
3%) dgn tingkat pengangguran yg msh dpt ditolerir
(sekitar 2% - 3 %)
 Dari perpotongan kurva IB dan EB akan diperoleh 4
(empat) kuadran dan kombinasi kebijakan yg bisa
diambil pemerintah :
Kombinasi Kebijakan Fiskal dan Moneter
Posisi Kondisi Kebijakan
Kuadran Titik Ekonomi BOP Internal Eksternal
I A Unemployment Defisit Ekspansif Devaluasi/Depresiasi
I N Unemployment Defisit Kontraktif Devaluasi/Depresiasi
II B Unemployment Surplus Ekspansif Revaluasi/Apresiasi
II D Unemployment Surplus Ekspansif Revaluasi/Apresiasi
III F Inflation Surplus Ekspansif Revaluasi/Apresiasi
III K Inflation Surplus Kontraktif Revaluasi/Apresiasi
IV L Inflation Defisit Kontraktif Devaluasi/Depresiasi
IV M Inflation Defisit Kontraktif Devaluasi/Depresiasi
Kebijakan Fiskal & Moneter
utk mencapai Keseimbangan
Internal dan Eksternal
A. Macro-economic Equilibrium
 Secara teoritis, pencapaian Internal dan External
Macro-economic Equilibrium ditunjukkan oleh
equilibrium ketiga sektor ekonomi berikut ini :
1. Keseimbangan pasar barang atau good market
equilibrium di mana jumlah brg yg ditawarkan
sama dgn jumlah brg yg diminta. Keseimbangan
ini digambarkan dgn kurva IS yg menunjukkan
kombinasi antara tingkat bunga (i) dan pendapat
an (Y) pd pasar brg. Keseimbangan dlm pasar brg
akan terjadi bila terjadi hal berikut ini :
S + M = I + X
Kurva IS mempunyai slope negatif, krn semakin rendah
tingkat bunga maka akan semakin besar Investasi ( I )
shg income (Y) akan semakin tinggi pula
2. Keseimbangan pasar uang (money market equili
brium) di mana jumlah uang yg ditawarkan (Ms)
sama dgn jumlah uang yg diminta (Md) atau dgn per
kataan lain : Ms = Md. Keseimbangan ini digambar
kan dgn kurva LM yg menunjukkan kombinasi antara
tingkat bunga ( i ) dan pendapatan ( Y ) di pasar uang.
Kurva LM mempunyai slope positif krn semakin naik
income (Y) akan semakin banyak permintaan uang
(Md). Jika penawaran uang (Ms) tdk berubah, maka
keseimbangan pasar baru akan terjadi apabila tingkat
bunga mengalami kenaikkan
3. Keseimbangan Neraca Pembayaran (BOP Equili
brium)di mana saldo current account (CA) ditambah
saldo capital account (CA + KA) sama dgn nol (0) atau
CA + KA = 0.
4. Keseimbangan ini digambarkan dgn kurva BP yg
menunjukkan kombinasi antara tingkat bunga ( i )
dan pendapatan (Y) di pasar valas.
5. Kurva BP ini mempunyai slope positif krn dgn kenaik
an tingkat bunga, maka akan terjadi arus modal
masuk ke DN dan capital account (KA) menjadi
surplus.
6. Arus modal yg masuk ini akan mendorong peningkat
an impor yg menyebabkan current account (CA) men
jadi defisit yg jumlahnya lbh kurang sama dgn surplus
capital account (KA)
7. Hal ini akan mengakibatkan tercapainya keseimbang
an baru yg lbh tinggi antara tingkat bunga ( i ) dan
pendapatan (Y). Dlm hal ini, kebijakan ekonomi makro
terbuka selalu ditujukan utk mencapai macro-econo
mic equilibrium dlm arti tercapainya keseimbangan
dlm ketiga pasar tsb secara simultan.
8. Pada graphik berikut, keadaan macro-economic
equilibrium tsb ditunjukkan oleh titik E yg merupakan
titik potong antara kurva IS, kurva LM, dan kurva BP di
mana tingkat bunga DN i = ie dan tingkat pendapatan
nasional Y = Ye
Macroeconomic Equilibrium
LM
IS
Y
Income
Ye
0
ie E
BP
Interest Rate
( i )
Fisher Effect
Effek Fisher
 Persamaan Fisher menjelaskan perbedaan antara tingkat
bunga nominal dan tingkat bunga real.
 Effek Fisher adalah hubungan satu thd satu (one-to-one)
antara tingkat inflasi dan tingkat bunga nominal spt ter
lihat dlm persamaan Fisher berikut :
i = r + π
Tkt Bunga Nominal
Aktual (at market price) Tkt Bunga Real
 Persamaan ini menunjukkan bhw Tingkat Bunga Nominal dpt
berubah krn 2 (dua) hal : krn Tingkat Bunga Real berubah atau
krn Tingkat Inflasi berubah.
Inflasi
% Change in M + % Change in V = % Change in P + % Change in Y
% Change in M + % Change in V = p + % Change in Y
i = r + p
 Teori Kuantitas Uang dan Persamaan Fisher secara ber-sama2
menjelaskan bgm tingkat pertumbuhan uang beredar mempe
ngaruhi tingkat bunga nominal.
 Berdasarkan Teori Kuantitas Uang, kenaikan 1 % pertumbuhan
uang beredar akan menyebabkan kenaikan tingkat inflasi 1 %
 Berdasarkan Persamaan Fisher, kenaikan 1 % Tingkat Inflasi
sebaliknya akan meningkatkan 1 % Tingkat Bunga Nominal
 Berikut ini adalah gambaran hubungan antara kedua persama
an tsb di atas : Persamaan Kuantitas Uang dlm bentuk persen
tase perubahan dan Persamaan Fisher :
 Tingkat Bunga Real yg diharapkan oleh peminjam maupun
pemberi pinjaman ketika melakukan transaksi pinjaman
disebut sbg “ex ante real interest rate”
 Tingkat Bunga Real yg secara aktual direalisasikan dlm tran
saksi pinjaman disebut sbg “ ex post real interest rate”.
 Walaupun peminjam dan pemberi pinjaman tdk dpt mempre
diksi Tingkat Inflasi di masa yg akan dtg dgn pasti, mereka
tetap mempunyai ekspektasi ttg tingkat inflasi .
 Misalkan π adalah tingkat inflasi aktual di masa yg akan dtg
dan πe adalah ekspektasi tingkat inflasi di masa yg akan dtg.
 ex ante real interest rate adalah (i - πe) dan ex post real in
terest rate nya adalah (i – π). Kedua tingkat bunga ini berbeda
bila inflasi aktual π berbeda dari tingkat ekspektasi inflasi πe.
Ex Ante VS Ex Post Tingkat Bunga Real
 Bgm perbedaan ini memodifikasi Effek Fisher ??
 Sesungguhnya, Tingkat Bunga Nominal tdk dpt melakukan
penyesuaian (adjustment) thd Tingkat Inflasi Aktual, krn
Tingkat Inflasi Aktual tdk diketahui ketika Tingkat Bunga
Nominal ditetapkan.
 Tingkat Bunga Nominal hanya bisa melakukan penyesuaian
thd Ekspektasi Tingkat Inflasi.
i = r + pe
 ex ante real interest rate r ditentukan oleh equilibrium di
pasar brg dan jasa, spt telah disebutkan sebelumnya di dlm
model di chapter 3 (grafik 3.7 sd 3.11) .
 Sementara Tingkat Bunga Nominal i bergerak satu demi satu
(one-for-one) bersama dgn perubahan Ekspektasi Tingkat
Inflasi πe.
Taylor Principles
Kebijakan Moneter John Taylor
Big Questions ???
Apa yg hrs dilakukan bila ingin menetapkan tingkat
bunga utk mencapai harga yg stabil sambil mencegah
fluktuasi besar dlm output dan kesempatan kerja ???
Brp target dana yg hrs tersedia di Bank Sentral ??
Pedoman memilih target dana di Bank Sentral (1)
Inflasi Tinggi Tingkat Dana di
Bank Sentral naik
Tingkat
Bunga
Money
Supply
Investasi
Tingkat
Output
Pengangguran
Inflasi Turun
Pedoman memilih target dana di Bank Sentral (2)
Aktifitas
Ekonomi riil
Tingkat Dana di
Bank Sentral turun
Tingkat
Bunga
Money
Supply
Investasi
Tingkat
Output
Pengangguran
Inflasi Naik
Taylor Principle
Tingkat
Dana
Nominal
= Inflasi + 2.0 + 0.5 (Inflasi – 2.0) – 0.5 (GDP Gap)
 Menurut Taylor, tingkat dana federal sama dgn 2 % bila Inflasi
adalah 2 % dari GDP berada pd tingkat alamiahnya
 Utk setiap persentase di mana Inflasi naik di atas 2 % , tingkat
dana federal riil naik sebesar 0.5 %
 Utk setiap persentase di mana GDP riil turun di bawah tingkat
alamiahnya, tingkat dana federal turun sebesar 0.5 %.
 Jika GDP naik di atas tingkat alamiahnya, shg senjang GDP
negatif, tingkat dana federal riil akan naik
arigatou gozaimasu

More Related Content

Similar to 2964746.ppt review mata kuliah yang akan di tayangkan

Kuliah pie 06 xii-ekonomi makro
Kuliah pie 06 xii-ekonomi makroKuliah pie 06 xii-ekonomi makro
Kuliah pie 06 xii-ekonomi makroBayu Setiarbi
 
Makalah pertumbuhan uang dan inflasi
Makalah pertumbuhan uang dan inflasiMakalah pertumbuhan uang dan inflasi
Makalah pertumbuhan uang dan inflasiAjeng Faiza
 
Building ISLM Model, presented by Prof Mankiw 6Mankiw10.ppt
Building ISLM Model, presented by Prof Mankiw 6Mankiw10.pptBuilding ISLM Model, presented by Prof Mankiw 6Mankiw10.ppt
Building ISLM Model, presented by Prof Mankiw 6Mankiw10.pptsayifullahsayifullah
 
Chap04.en.id (salinan berkonflik nuraini puji rahayu 2015 11-02)
Chap04.en.id (salinan berkonflik nuraini puji rahayu 2015 11-02)Chap04.en.id (salinan berkonflik nuraini puji rahayu 2015 11-02)
Chap04.en.id (salinan berkonflik nuraini puji rahayu 2015 11-02)edi prabowo
 
Ekonomi makro (smpn 1 blitar presentasi || 8c || Akbar Sena)
Ekonomi makro (smpn 1 blitar presentasi || 8c || Akbar Sena)Ekonomi makro (smpn 1 blitar presentasi || 8c || Akbar Sena)
Ekonomi makro (smpn 1 blitar presentasi || 8c || Akbar Sena)Akbar Sena
 
PPT Kel. 4 Permintaan Agegat II.pptx
PPT Kel. 4 Permintaan Agegat II.pptxPPT Kel. 4 Permintaan Agegat II.pptx
PPT Kel. 4 Permintaan Agegat II.pptxDindaSyahdaini
 
Permintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregatPermintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregatHaidar Bashofi
 
Konsep pendapatan nasional
Konsep pendapatan nasionalKonsep pendapatan nasional
Konsep pendapatan nasionalPatrick Harpon
 
Fungsi Konsumsi dan Fungsi Investasi dalam Ekonomi Makro Islam
Fungsi Konsumsi dan Fungsi Investasi dalam Ekonomi Makro IslamFungsi Konsumsi dan Fungsi Investasi dalam Ekonomi Makro Islam
Fungsi Konsumsi dan Fungsi Investasi dalam Ekonomi Makro Islamade orreo
 
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makroPenawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makroaudi15Ar
 
22776 bab ix psr barang,uang&modal
22776 bab ix psr  barang,uang&modal22776 bab ix psr  barang,uang&modal
22776 bab ix psr barang,uang&modalRezky Ramadhani
 
ekonomi internasional
ekonomi internasionalekonomi internasional
ekonomi internasionalsoufirahma
 
keseimbangan dan multiplier dalam perekonomian tiga sektor
keseimbangan dan multiplier dalam perekonomian tiga sektorkeseimbangan dan multiplier dalam perekonomian tiga sektor
keseimbangan dan multiplier dalam perekonomian tiga sektor11a4aprilagcr
 
Permintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregatPermintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregatRizki Prisandi
 
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneterArief Wibowo
 

Similar to 2964746.ppt review mata kuliah yang akan di tayangkan (20)

Kuliah pie 06 xii-ekonomi makro
Kuliah pie 06 xii-ekonomi makroKuliah pie 06 xii-ekonomi makro
Kuliah pie 06 xii-ekonomi makro
 
Makalah pertumbuhan uang dan inflasi
Makalah pertumbuhan uang dan inflasiMakalah pertumbuhan uang dan inflasi
Makalah pertumbuhan uang dan inflasi
 
Building ISLM Model, presented by Prof Mankiw 6Mankiw10.ppt
Building ISLM Model, presented by Prof Mankiw 6Mankiw10.pptBuilding ISLM Model, presented by Prof Mankiw 6Mankiw10.ppt
Building ISLM Model, presented by Prof Mankiw 6Mankiw10.ppt
 
Chap04.en.id
Chap04.en.idChap04.en.id
Chap04.en.id
 
Chap04.en.id (salinan berkonflik nuraini puji rahayu 2015 11-02)
Chap04.en.id (salinan berkonflik nuraini puji rahayu 2015 11-02)Chap04.en.id (salinan berkonflik nuraini puji rahayu 2015 11-02)
Chap04.en.id (salinan berkonflik nuraini puji rahayu 2015 11-02)
 
Chap04 en-id
Chap04 en-idChap04 en-id
Chap04 en-id
 
Ekonomi makro (smpn 1 blitar presentasi || 8c || Akbar Sena)
Ekonomi makro (smpn 1 blitar presentasi || 8c || Akbar Sena)Ekonomi makro (smpn 1 blitar presentasi || 8c || Akbar Sena)
Ekonomi makro (smpn 1 blitar presentasi || 8c || Akbar Sena)
 
PPT Kel. 4 Permintaan Agegat II.pptx
PPT Kel. 4 Permintaan Agegat II.pptxPPT Kel. 4 Permintaan Agegat II.pptx
PPT Kel. 4 Permintaan Agegat II.pptx
 
Permintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregatPermintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregat
 
Konsep pendapatan nasional
Konsep pendapatan nasionalKonsep pendapatan nasional
Konsep pendapatan nasional
 
Uang dan inflasi
Uang dan inflasiUang dan inflasi
Uang dan inflasi
 
Resume makro ekonomi bab 1-19 mankiw
Resume makro ekonomi bab 1-19 mankiwResume makro ekonomi bab 1-19 mankiw
Resume makro ekonomi bab 1-19 mankiw
 
Fungsi Konsumsi dan Fungsi Investasi dalam Ekonomi Makro Islam
Fungsi Konsumsi dan Fungsi Investasi dalam Ekonomi Makro IslamFungsi Konsumsi dan Fungsi Investasi dalam Ekonomi Makro Islam
Fungsi Konsumsi dan Fungsi Investasi dalam Ekonomi Makro Islam
 
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makroPenawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
 
22776 bab ix psr barang,uang&modal
22776 bab ix psr  barang,uang&modal22776 bab ix psr  barang,uang&modal
22776 bab ix psr barang,uang&modal
 
ekonomi internasional
ekonomi internasionalekonomi internasional
ekonomi internasional
 
keseimbangan dan multiplier dalam perekonomian tiga sektor
keseimbangan dan multiplier dalam perekonomian tiga sektorkeseimbangan dan multiplier dalam perekonomian tiga sektor
keseimbangan dan multiplier dalam perekonomian tiga sektor
 
Teori makro-i
Teori makro-iTeori makro-i
Teori makro-i
 
Permintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregatPermintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregat
 
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
 

More from Tegar Adi

18094993.ppt ekonomi lanjutan chapter 1 dan 2
18094993.ppt ekonomi lanjutan chapter 1 dan 218094993.ppt ekonomi lanjutan chapter 1 dan 2
18094993.ppt ekonomi lanjutan chapter 1 dan 2Tegar Adi
 
Metode Transportasi.ppt transportasi transport
Metode Transportasi.ppt transportasi transportMetode Transportasi.ppt transportasi transport
Metode Transportasi.ppt transportasi transportTegar Adi
 
Uji Anova.ppt statistika uji anova pertemuan 11
Uji Anova.ppt statistika uji anova pertemuan 11Uji Anova.ppt statistika uji anova pertemuan 11
Uji Anova.ppt statistika uji anova pertemuan 11Tegar Adi
 
MATERI EKO INTER 5.ppt perdangangan intern
MATERI EKO INTER 5.ppt perdangangan internMATERI EKO INTER 5.ppt perdangangan intern
MATERI EKO INTER 5.ppt perdangangan internTegar Adi
 
UANG+DAN+LEMBAGA+KEUANGAN.ppt bank dan lembaga keuangan
UANG+DAN+LEMBAGA+KEUANGAN.ppt bank dan lembaga keuanganUANG+DAN+LEMBAGA+KEUANGAN.ppt bank dan lembaga keuangan
UANG+DAN+LEMBAGA+KEUANGAN.ppt bank dan lembaga keuanganTegar Adi
 
13184397.ppt pasar persaingan sempurna pcc
13184397.ppt pasar persaingan sempurna pcc13184397.ppt pasar persaingan sempurna pcc
13184397.ppt pasar persaingan sempurna pccTegar Adi
 
4877828.ppt ekonomi tertier inflasi dan penggar
4877828.ppt ekonomi tertier inflasi dan penggar4877828.ppt ekonomi tertier inflasi dan penggar
4877828.ppt ekonomi tertier inflasi dan penggarTegar Adi
 
1902485.ppt modul makroekonomi mata kuliah
1902485.ppt modul makroekonomi mata kuliah1902485.ppt modul makroekonomi mata kuliah
1902485.ppt modul makroekonomi mata kuliahTegar Adi
 
01_FormatMaterialMetode_Lusitra-munisa.ppt
01_FormatMaterialMetode_Lusitra-munisa.ppt01_FormatMaterialMetode_Lusitra-munisa.ppt
01_FormatMaterialMetode_Lusitra-munisa.pptTegar Adi
 
jbptunikompp-gdl-grey-2006-jonathanjs-2063-pelatiha-h.ppt
jbptunikompp-gdl-grey-2006-jonathanjs-2063-pelatiha-h.pptjbptunikompp-gdl-grey-2006-jonathanjs-2063-pelatiha-h.ppt
jbptunikompp-gdl-grey-2006-jonathanjs-2063-pelatiha-h.pptTegar Adi
 
fdokumen.com_icor dan cor pertumbuhan ekonomi
fdokumen.com_icor dan cor pertumbuhan ekonomifdokumen.com_icor dan cor pertumbuhan ekonomi
fdokumen.com_icor dan cor pertumbuhan ekonomiTegar Adi
 
Bahan FGD 14-15 Maret 2021-Perencanaan edit1 (1).pptx
Bahan FGD 14-15 Maret 2021-Perencanaan edit1 (1).pptxBahan FGD 14-15 Maret 2021-Perencanaan edit1 (1).pptx
Bahan FGD 14-15 Maret 2021-Perencanaan edit1 (1).pptxTegar Adi
 
Soal Latihan Bab 11_ Attempt review.pdf
Soal Latihan Bab 11_ Attempt review.pdfSoal Latihan Bab 11_ Attempt review.pdf
Soal Latihan Bab 11_ Attempt review.pdfTegar Adi
 
Soal Latihan Bab 13_ Attempt review.pdf
Soal Latihan Bab 13_ Attempt review.pdfSoal Latihan Bab 13_ Attempt review.pdf
Soal Latihan Bab 13_ Attempt review.pdfTegar Adi
 
BAB IX_UJI HIPOTESIS UNIVARIAT REVISI 2020 (2) (1) (1).docx
BAB IX_UJI HIPOTESIS UNIVARIAT REVISI 2020 (2) (1) (1).docxBAB IX_UJI HIPOTESIS UNIVARIAT REVISI 2020 (2) (1) (1).docx
BAB IX_UJI HIPOTESIS UNIVARIAT REVISI 2020 (2) (1) (1).docxTegar Adi
 
Tugas Kel Benc.pptx
Tugas Kel Benc.pptxTugas Kel Benc.pptx
Tugas Kel Benc.pptxTegar Adi
 
Map of Indonesia Infographics by Slidesgo.pptx
Map of Indonesia Infographics by Slidesgo.pptxMap of Indonesia Infographics by Slidesgo.pptx
Map of Indonesia Infographics by Slidesgo.pptxTegar Adi
 

More from Tegar Adi (17)

18094993.ppt ekonomi lanjutan chapter 1 dan 2
18094993.ppt ekonomi lanjutan chapter 1 dan 218094993.ppt ekonomi lanjutan chapter 1 dan 2
18094993.ppt ekonomi lanjutan chapter 1 dan 2
 
Metode Transportasi.ppt transportasi transport
Metode Transportasi.ppt transportasi transportMetode Transportasi.ppt transportasi transport
Metode Transportasi.ppt transportasi transport
 
Uji Anova.ppt statistika uji anova pertemuan 11
Uji Anova.ppt statistika uji anova pertemuan 11Uji Anova.ppt statistika uji anova pertemuan 11
Uji Anova.ppt statistika uji anova pertemuan 11
 
MATERI EKO INTER 5.ppt perdangangan intern
MATERI EKO INTER 5.ppt perdangangan internMATERI EKO INTER 5.ppt perdangangan intern
MATERI EKO INTER 5.ppt perdangangan intern
 
UANG+DAN+LEMBAGA+KEUANGAN.ppt bank dan lembaga keuangan
UANG+DAN+LEMBAGA+KEUANGAN.ppt bank dan lembaga keuanganUANG+DAN+LEMBAGA+KEUANGAN.ppt bank dan lembaga keuangan
UANG+DAN+LEMBAGA+KEUANGAN.ppt bank dan lembaga keuangan
 
13184397.ppt pasar persaingan sempurna pcc
13184397.ppt pasar persaingan sempurna pcc13184397.ppt pasar persaingan sempurna pcc
13184397.ppt pasar persaingan sempurna pcc
 
4877828.ppt ekonomi tertier inflasi dan penggar
4877828.ppt ekonomi tertier inflasi dan penggar4877828.ppt ekonomi tertier inflasi dan penggar
4877828.ppt ekonomi tertier inflasi dan penggar
 
1902485.ppt modul makroekonomi mata kuliah
1902485.ppt modul makroekonomi mata kuliah1902485.ppt modul makroekonomi mata kuliah
1902485.ppt modul makroekonomi mata kuliah
 
01_FormatMaterialMetode_Lusitra-munisa.ppt
01_FormatMaterialMetode_Lusitra-munisa.ppt01_FormatMaterialMetode_Lusitra-munisa.ppt
01_FormatMaterialMetode_Lusitra-munisa.ppt
 
jbptunikompp-gdl-grey-2006-jonathanjs-2063-pelatiha-h.ppt
jbptunikompp-gdl-grey-2006-jonathanjs-2063-pelatiha-h.pptjbptunikompp-gdl-grey-2006-jonathanjs-2063-pelatiha-h.ppt
jbptunikompp-gdl-grey-2006-jonathanjs-2063-pelatiha-h.ppt
 
fdokumen.com_icor dan cor pertumbuhan ekonomi
fdokumen.com_icor dan cor pertumbuhan ekonomifdokumen.com_icor dan cor pertumbuhan ekonomi
fdokumen.com_icor dan cor pertumbuhan ekonomi
 
Bahan FGD 14-15 Maret 2021-Perencanaan edit1 (1).pptx
Bahan FGD 14-15 Maret 2021-Perencanaan edit1 (1).pptxBahan FGD 14-15 Maret 2021-Perencanaan edit1 (1).pptx
Bahan FGD 14-15 Maret 2021-Perencanaan edit1 (1).pptx
 
Soal Latihan Bab 11_ Attempt review.pdf
Soal Latihan Bab 11_ Attempt review.pdfSoal Latihan Bab 11_ Attempt review.pdf
Soal Latihan Bab 11_ Attempt review.pdf
 
Soal Latihan Bab 13_ Attempt review.pdf
Soal Latihan Bab 13_ Attempt review.pdfSoal Latihan Bab 13_ Attempt review.pdf
Soal Latihan Bab 13_ Attempt review.pdf
 
BAB IX_UJI HIPOTESIS UNIVARIAT REVISI 2020 (2) (1) (1).docx
BAB IX_UJI HIPOTESIS UNIVARIAT REVISI 2020 (2) (1) (1).docxBAB IX_UJI HIPOTESIS UNIVARIAT REVISI 2020 (2) (1) (1).docx
BAB IX_UJI HIPOTESIS UNIVARIAT REVISI 2020 (2) (1) (1).docx
 
Tugas Kel Benc.pptx
Tugas Kel Benc.pptxTugas Kel Benc.pptx
Tugas Kel Benc.pptx
 
Map of Indonesia Infographics by Slidesgo.pptx
Map of Indonesia Infographics by Slidesgo.pptxMap of Indonesia Infographics by Slidesgo.pptx
Map of Indonesia Infographics by Slidesgo.pptx
 

Recently uploaded

Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 

Recently uploaded (20)

Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 

2964746.ppt review mata kuliah yang akan di tayangkan

  • 3. Model pertumbuhan Solow dirancang utk menunjukkan bgm pertumbuhan persediaan modal, pertumbuhan angkatan kerja, dan ke majuan teknologi berinteraksi dlm perekono mian, serta bgm pengaruhnya thd out put brg dan jasa suatu Negara secara keseluruhan
  • 4. Model pertumbuhan Solow menunjuk kan bhw dlm jangka panjang tingkat tabungan suatu perekonomian dpt me nunjukkan ukuran persediaan modal dan tingkat produksinya. Semakin tinggi tingkat tabungan, semakin tinggi pula persediaan modal dan semakin tinggi tingkat output
  • 5. Dlm Model Solow, kenaikan tingkat tabungan mempunyai efek pada tingkat pendapatan per kapita; me munculkan periode pertumbuhan yg cepat, tetapi akhirnya pertumbuhan itu melambat ketika kondisi mapan yg baru sdh dicapai.
  • 6. Jadi, meskipun tingkat tabungan yg tinggi menghasilkan tingkat output kondisi mapan yg tinggi, tabungan itu sendiri tdk dpt menghasilkan pertum buhan ekonomi yg berkesinambungan
  • 7. Tingkat modal yg memaksimalkan kon sumsi pada kondisi mapan disebut Tingkat Kaidah Emas. Jika perekonomi an memiliki lebih banyak modal dlm kondisi mapan Kaidah Emas maka mengurangi tabungan akan meningkat kan konsumsi di seluruh titik waktu.
  • 8. Sebaliknya, jika perekonomian memi liki lbh sedikit modal dlm kondisi mapan Kaidah Emas, maka utk men capai Kaidah Emas investasi perlu di tingkatkan, dan dgn demikian kon sumsi akan lbh rendah utk generasi skr
  • 9.  Model Solow menunjukkan bhw tingkat pertumbuhan populasi dlm perekonomian adalah determinan jangka panjang lain dari standar kehidupan. Jadi semakin tinggi tingkat pertumbuhan populasi, semakin rendah tingkat output dan tingkat modal per pekerja
  • 10.  Teori lain melihat efek lain dari pertumbuhan populasi. Malthus memperlihatkan pertumbuhan populasi akan membebani sumber daya alam yg diperlukan utk memproduksi makanan, sementara Kremer menunjukkan bhw populasi yg besar bisa meningkatkan kemajuan teknologi
  • 12. Tujuan Utama Kebijakan Ekonomi Makro yg dijalankan oleh pemerintah di suatu negara adalah sbb : 1. Menjaga Keseimbangan Internal (Internal balance) 3. Tingkat Pertumbuhan Ekonomi yg relatif tinggi dan stabil 2. Menjaga Keseimbangan Eksternal (External Balance) 4. Distribusi Pendapatan yg relatif merata
  • 13.  Internal Balance adalah suatu keadaan equilibrium atau keseimbangan di DN antara tingkat pengangguran (unemployment) yg dpt ditolerir sekitar 2 – 3 % per tahun (frictional unemployment) sbg akibat dari proses perpindahan pekerjaan dan tingkat inflasi yg relatif rendah sekitar 2 – 3 % per tahun  External Balance adalah suatu keadaan equilibrium dari Balance of Payment (BOP) atau suatu keadaan temporary disequilibrium dgn pengertian posisi BOP dlm keadaan surplus utk menutup kekurangan international reserve suatu negara.  Pada umumnya pemerintah akan lbh memprioritaskan internal balance drpd external balance nya, tetapi kadang-kadang terpaksa menggeser prioritasnya jika menghadapi external balance yg besar dan terus menerus
  • 14.  Utk menganalisis Internal Balance dan External Balance digunakan suatu model yg dikembangkan oleh Trevor Swan, dari ANU, shg disebut Model Swan (lihat graphik)  Kurva IB menggambarkan kombinasi nilai mata uang atau exchange rate ( e ) dan total pengeluaran domestik (C + I + G ) yg menghasilkan internal balance atau keseimbangan di DN yg diinginkan dlm perekonomian di mana tingkat pengangguran relatif rendah dan tingkat harga yg stabil or inflasi yg rendah juga (msg2 antara 2-3%)  Dlm hal ini, area yg berada di sisi kiri bwh dari kurva IB menunjukkan posisi perekonomian yg berada dlm keadaan unemployment
  • 15. Swan Model EB IB IV. Inflation & Defisit III. Inflation & Surplus I. Unemployment & Defisit II. Unemoployment & Surplus Exchange Rate (e) Domestic Spending Y = C + I + G e’ e” 0 B D A N M L K F 𝐘𝐞 H G Q
  • 16.  Sebaliknya, area yg berada di sisi kanan atas dari kurva Ibmenunjukkan posisi perekonomian yg berada dlm keadaan inflasi  Kurva EB menggambarkan kombinasi nilai mata uang atau exchange rate ( e ) dan total pengeluaran domestik (C+I+G) yg menghasilkan external balance atau keseimbangan neraca transaksi berjalan current account (X = M).  Dlm hal ini area yg berada di sisi kanan bawah dari kurva EB menunjukkan posisi current account defisit.  Sebaliknya, area yg berada di sisi kiri atas dari kurva EB menunjukkan posisi current account surplus
  • 17.  Perpotongan kurva IB dan EB pd titik Q menunjukkan tercapainya posisi internal dan eksternal ekuilibrium secara simultan  Ini berarti bhw titik Q menunjukkan kombinasi exchange rate ( e ) dan pengeluaran domestik total (C+I+G) yg secara teoritis menghasilkan perekonomian yg tdk dlm keadaan “unemployment” dan “inflasi” serta posisi current account yg equilibrium, jadi tdk defisit maupun tdk surplus  Utk lbh realistis dpt dikatakan bhw perekonomian berada dlm tingkat inflasi yg relatif rendah (sekitar 2- 3%) dgn tingkat pengangguran yg msh dpt ditolerir (sekitar 2% - 3 %)  Dari perpotongan kurva IB dan EB akan diperoleh 4 (empat) kuadran dan kombinasi kebijakan yg bisa diambil pemerintah :
  • 18. Kombinasi Kebijakan Fiskal dan Moneter Posisi Kondisi Kebijakan Kuadran Titik Ekonomi BOP Internal Eksternal I A Unemployment Defisit Ekspansif Devaluasi/Depresiasi I N Unemployment Defisit Kontraktif Devaluasi/Depresiasi II B Unemployment Surplus Ekspansif Revaluasi/Apresiasi II D Unemployment Surplus Ekspansif Revaluasi/Apresiasi III F Inflation Surplus Ekspansif Revaluasi/Apresiasi III K Inflation Surplus Kontraktif Revaluasi/Apresiasi IV L Inflation Defisit Kontraktif Devaluasi/Depresiasi IV M Inflation Defisit Kontraktif Devaluasi/Depresiasi
  • 19. Kebijakan Fiskal & Moneter utk mencapai Keseimbangan Internal dan Eksternal
  • 20. A. Macro-economic Equilibrium  Secara teoritis, pencapaian Internal dan External Macro-economic Equilibrium ditunjukkan oleh equilibrium ketiga sektor ekonomi berikut ini : 1. Keseimbangan pasar barang atau good market equilibrium di mana jumlah brg yg ditawarkan sama dgn jumlah brg yg diminta. Keseimbangan ini digambarkan dgn kurva IS yg menunjukkan kombinasi antara tingkat bunga (i) dan pendapat an (Y) pd pasar brg. Keseimbangan dlm pasar brg akan terjadi bila terjadi hal berikut ini : S + M = I + X
  • 21. Kurva IS mempunyai slope negatif, krn semakin rendah tingkat bunga maka akan semakin besar Investasi ( I ) shg income (Y) akan semakin tinggi pula 2. Keseimbangan pasar uang (money market equili brium) di mana jumlah uang yg ditawarkan (Ms) sama dgn jumlah uang yg diminta (Md) atau dgn per kataan lain : Ms = Md. Keseimbangan ini digambar kan dgn kurva LM yg menunjukkan kombinasi antara tingkat bunga ( i ) dan pendapatan ( Y ) di pasar uang. Kurva LM mempunyai slope positif krn semakin naik income (Y) akan semakin banyak permintaan uang (Md). Jika penawaran uang (Ms) tdk berubah, maka keseimbangan pasar baru akan terjadi apabila tingkat bunga mengalami kenaikkan
  • 22. 3. Keseimbangan Neraca Pembayaran (BOP Equili brium)di mana saldo current account (CA) ditambah saldo capital account (CA + KA) sama dgn nol (0) atau CA + KA = 0. 4. Keseimbangan ini digambarkan dgn kurva BP yg menunjukkan kombinasi antara tingkat bunga ( i ) dan pendapatan (Y) di pasar valas. 5. Kurva BP ini mempunyai slope positif krn dgn kenaik an tingkat bunga, maka akan terjadi arus modal masuk ke DN dan capital account (KA) menjadi surplus. 6. Arus modal yg masuk ini akan mendorong peningkat an impor yg menyebabkan current account (CA) men jadi defisit yg jumlahnya lbh kurang sama dgn surplus capital account (KA)
  • 23. 7. Hal ini akan mengakibatkan tercapainya keseimbang an baru yg lbh tinggi antara tingkat bunga ( i ) dan pendapatan (Y). Dlm hal ini, kebijakan ekonomi makro terbuka selalu ditujukan utk mencapai macro-econo mic equilibrium dlm arti tercapainya keseimbangan dlm ketiga pasar tsb secara simultan. 8. Pada graphik berikut, keadaan macro-economic equilibrium tsb ditunjukkan oleh titik E yg merupakan titik potong antara kurva IS, kurva LM, dan kurva BP di mana tingkat bunga DN i = ie dan tingkat pendapatan nasional Y = Ye
  • 26. Effek Fisher  Persamaan Fisher menjelaskan perbedaan antara tingkat bunga nominal dan tingkat bunga real.  Effek Fisher adalah hubungan satu thd satu (one-to-one) antara tingkat inflasi dan tingkat bunga nominal spt ter lihat dlm persamaan Fisher berikut : i = r + π Tkt Bunga Nominal Aktual (at market price) Tkt Bunga Real  Persamaan ini menunjukkan bhw Tingkat Bunga Nominal dpt berubah krn 2 (dua) hal : krn Tingkat Bunga Real berubah atau krn Tingkat Inflasi berubah. Inflasi
  • 27. % Change in M + % Change in V = % Change in P + % Change in Y % Change in M + % Change in V = p + % Change in Y i = r + p  Teori Kuantitas Uang dan Persamaan Fisher secara ber-sama2 menjelaskan bgm tingkat pertumbuhan uang beredar mempe ngaruhi tingkat bunga nominal.  Berdasarkan Teori Kuantitas Uang, kenaikan 1 % pertumbuhan uang beredar akan menyebabkan kenaikan tingkat inflasi 1 %  Berdasarkan Persamaan Fisher, kenaikan 1 % Tingkat Inflasi sebaliknya akan meningkatkan 1 % Tingkat Bunga Nominal  Berikut ini adalah gambaran hubungan antara kedua persama an tsb di atas : Persamaan Kuantitas Uang dlm bentuk persen tase perubahan dan Persamaan Fisher :
  • 28.  Tingkat Bunga Real yg diharapkan oleh peminjam maupun pemberi pinjaman ketika melakukan transaksi pinjaman disebut sbg “ex ante real interest rate”  Tingkat Bunga Real yg secara aktual direalisasikan dlm tran saksi pinjaman disebut sbg “ ex post real interest rate”.  Walaupun peminjam dan pemberi pinjaman tdk dpt mempre diksi Tingkat Inflasi di masa yg akan dtg dgn pasti, mereka tetap mempunyai ekspektasi ttg tingkat inflasi .  Misalkan π adalah tingkat inflasi aktual di masa yg akan dtg dan πe adalah ekspektasi tingkat inflasi di masa yg akan dtg.  ex ante real interest rate adalah (i - πe) dan ex post real in terest rate nya adalah (i – π). Kedua tingkat bunga ini berbeda bila inflasi aktual π berbeda dari tingkat ekspektasi inflasi πe. Ex Ante VS Ex Post Tingkat Bunga Real
  • 29.  Bgm perbedaan ini memodifikasi Effek Fisher ??  Sesungguhnya, Tingkat Bunga Nominal tdk dpt melakukan penyesuaian (adjustment) thd Tingkat Inflasi Aktual, krn Tingkat Inflasi Aktual tdk diketahui ketika Tingkat Bunga Nominal ditetapkan.  Tingkat Bunga Nominal hanya bisa melakukan penyesuaian thd Ekspektasi Tingkat Inflasi. i = r + pe  ex ante real interest rate r ditentukan oleh equilibrium di pasar brg dan jasa, spt telah disebutkan sebelumnya di dlm model di chapter 3 (grafik 3.7 sd 3.11) .  Sementara Tingkat Bunga Nominal i bergerak satu demi satu (one-for-one) bersama dgn perubahan Ekspektasi Tingkat Inflasi πe.
  • 31. Kebijakan Moneter John Taylor Big Questions ??? Apa yg hrs dilakukan bila ingin menetapkan tingkat bunga utk mencapai harga yg stabil sambil mencegah fluktuasi besar dlm output dan kesempatan kerja ??? Brp target dana yg hrs tersedia di Bank Sentral ??
  • 32. Pedoman memilih target dana di Bank Sentral (1) Inflasi Tinggi Tingkat Dana di Bank Sentral naik Tingkat Bunga Money Supply Investasi Tingkat Output Pengangguran Inflasi Turun
  • 33. Pedoman memilih target dana di Bank Sentral (2) Aktifitas Ekonomi riil Tingkat Dana di Bank Sentral turun Tingkat Bunga Money Supply Investasi Tingkat Output Pengangguran Inflasi Naik
  • 34. Taylor Principle Tingkat Dana Nominal = Inflasi + 2.0 + 0.5 (Inflasi – 2.0) – 0.5 (GDP Gap)  Menurut Taylor, tingkat dana federal sama dgn 2 % bila Inflasi adalah 2 % dari GDP berada pd tingkat alamiahnya  Utk setiap persentase di mana Inflasi naik di atas 2 % , tingkat dana federal riil naik sebesar 0.5 %  Utk setiap persentase di mana GDP riil turun di bawah tingkat alamiahnya, tingkat dana federal turun sebesar 0.5 %.  Jika GDP naik di atas tingkat alamiahnya, shg senjang GDP negatif, tingkat dana federal riil akan naik