SlideShare a Scribd company logo
TEORI KEPUASAN KERJA
TEORI-TEORI KEPUASAN KERJA 
(1. Teori Perbandingan Intrapersonal (Discrepancy Theory)) 
• Kepuasan atau ketidakpuasan yang dirasakan oleh individu merupakan hasil dari 
perbandingan atau kesenjangan yang dilakukan oleh diri sendiri terhadap 
berbagai macam hal yang sudah diperolehnya dari pekerjaan dan yang menjadi 
harapannya. 
• Kepuasan akan dirasakan oleh individu tersebut bila perbedaan atau 
kesenjangan antara standar pribadi individu dengan apa yang diperoleh dari 
pekerjaan kecil, sebaliknya ketidakpuasan akan dirasakan oleh individu bila 
perbedaan atau kesenjangan antara standar pribadi individu dengan apa yang 
diperoleh dari pekerjaan besar. 
•
2. Teori Keadilan (Equity Theory) 
• Seorang akan merasa puas atau tidak puas 
tergantung apakah ia merasakan adanya keadilan 
atau tidak atas suatu situasi. 
• Perasaan equity atau inequity atas suatu situasi 
diperoleh seseorang dengan cara membandingkan 
dirinya dengan orang lain yang sekelas, sekantor, 
maupunditempat lain.
3. Teori Dua – Faktor (Two Factor 
Theory) 
• Prinsip dari teori ini adalah bahwa kepuasan dan ketidakpuasan kerja 
merupakan dua hal yang berbeda. 
• Menurut teori ini, karakteristik pekerjaan dapat dikelompokkan menjadi 
dua kategori, yang satu dinamakan Dissatisfier atau hygiene factors 
dan yang lain dinamakan satisfier atau motivators. 
• Satisfier atau motivators adalah faktor-faktor atau situasi yang 
dibuktikannya sebagai sumber kepuasan kerja yang terdiri dari 
prestasi, pengakuan, wewenang, tanggungjawab dan promosi.
• Dikatakan tidak adanya kondisi-kondisi ini bukan berarti 
membuktikan kondisi sangat tidak puas, tetapi kalau ada, akan 
membentuk motivasi kuat yang menghasilkan prestasi kerja yang 
baik. Oleh sebab itu faktor ini disebut sebagai pemuas. 
• Hygiene factors adalah faktor-faktor yang terbukti menjadi 
sumber kepuasan, terdiri dari gaji, insentif, pengawasan, 
hubungan pribadi, kondisi kerja dan status.
DETERMINAN SIKAP KERJA 
• Sikap kerja dapat dijadikan indikator apakah suatu 
pekerjaan berjalan lancar atau tidak. 
• Jika sikap kerja dilaksanakan dengan baik, 
pekerjaan akan berjalan lancar. 
• Jika tidak berarti akan mengalami kesulitan. Tetapi, 
bukan berarti adanya kesulitan karena tidak 
dipatuhinya sikap kerja, melainkan ada masalah lain 
lagi dalam hubungan antara karyawan yang
MENURUT PARA TOKOH 
• Gibson (1997), menjelaskan sikap sebagai perasaan positif atau negatif atau 
keadaan mental yang selalu disiapkan, dipelajari dan diatur melalui 
pengalaman yang memberikan pengaruh khusus pada respon seseorang 
terhadap orang, obyek ataupun keadaan. 
• Sikap lebih merupakan determinan perilaku sebab, sikap berkaitan dengan 
persepsi, kepribadian dan motivasi. 
• Sada (2000), adalah tindakan yang akan diambil karyawan dan segala sesuatu 
yang harus dilakukan karyawan tersebut yang hasilnya sebanding dengan 
usaha yang dilakukan.
SIKAP KERJA PEGAWAI POSITIF 
(1. KEMAUAN UNTUK BEKERJA SAMA) 
• Bekerja sama dengan orang-orang dalam suatu 
kelompok akan memungkinkan perusahaan 
dapat mencapai tujuan yang tidak mungkin 
dicapai oleh orang-orang secara individual.
2. RASA MEMILIKI 
• Adanya rasa ikut memiliki karyawan terhadap 
perusahaan akan membuat karyawan memiliki sikap 
untuk ikut menjaga dan bertanggung jawab 
terhadap perusahaan sehingga pada akhirnya akan 
menimbulkan loyalitas demi tercapainya tujuan 
perusahaan.
3. HUBUNGAN ANTAR PRIBADI 
• Karyawan yang mempunyai loyalitas karyawan tinggi 
mereka akan mempunyai sikap fleksibel kearah pada 
hubungan antar pribadi. 
• Hubungan antara pribadi ini meliputi : hubungan sosial 
diantara karyawan. 
• Hubungan yang harmonis antara atasan dan karyawan, 
situasi kerja dan sugesti dari teman sekerja.
SUKA TERHADAP PEKERJAAN 
• Perusahaan harus dapat menghadapi kenyataan 
bahwa karyawannya tiap hari datang untuk bekerja 
sama sebagai manusia seutuhnya dalam hal 
melakukan pekerjaan yang akan dilakukan dengan 
senang hati sebagai indikatornya bisa dilihat dari : 
kesanggupan karyawan dalam bekerja, karyawan 
tidak pernah menuntut apa yang diterimanya di luar 
gaji pokok.
FAKTOR-FAKTOR SIKAP KERJA 
• Kondisi Kerja Situasi kerja yang meliputi lingkungan → fisik ataupun lingkungan 
social yang menjamin akan mempengaruhi kenyamanan dalam bekerja. Karena 
dengan adanya rasa nyaman akan mempengaruhi semangat dan kualitas 
karyawan. 
• Pengawasan Atasan → Seorang pimpinan yang melakukan pengawasan 
terhadap karyawan dengan baik dan penuh perhatian pada umumnya 
berpengaruh terhadap sikap dan semangat kerja karyawan. 
• Kerja sama dari teman sekerja → Adanya teman sekerja yang dapat 
berkerjasama akan sangat mendukung kualitas dan prestasi dalam 
menyelesaikan pekerjaan.
• Keamanan Adanya rasa aman yang tercipta serta lingkungan → yang terjaga 
akan menjamin dan menambah ketenangan dalam pekerjaan. 
• Kesempatan untuk maju → Adanya jaminan masa depan yang lebih baik dalam 
hal karier baik promosi jabatan dan jaminan hari tua. 
• Fasilitas kerja → Tersedianya fasilitas-fasilitas yang dapat digunakan karyawan 
dalam pekerjaannya. 
• Upah atau Gaji → Rasa senang terhadap imbalan yang diberikan perusahaan 
baik yang berupa gaji pokok, tunjangan dan sebagainya yang dapat 
mempengaruhi sikap karyawan dalam menyelesaikan pekerjaannya.
PENGUKURAN SIKAP KERJA 
• Kepuasan kerja merupakan salah satu faktor yang 
sangat penting untuk mendapatkan hasil kerja yang 
optimal. 
• Ketika seorang merasakan kepuasan dalam bekerja 
tentunya ia akan berupaya semaksimal mungkin 
dengan segenap kemampuan yang dimilikinya untuk 
menyelesaikan tugas pekerjaannya. 
• Dengan demikian produktivitas dan hasil kerja
FAKTOR YANG DAPAT MEMPENGARUHI KEPUASAN KERJA 
• Faktor intrinsik adalah faktor yang berasal dari dalam diri dan dibawa oleh 
setiap karyawan sejak mulai bekerja di tempat pekerjaannya, Sebagai 
contoh, karyawan yang sudah lama bekerja memiliki kecenderungan lebih 
puas dibandingkan dengan karyawan yang belum lama bekerja (Doering et 
al., 1983) 
• Faktor eksentrinsik menyangkut hal-hal yang berasal dari luar diri 
karyawan, antara lain kondisi fisik lingkungan kerja, interaksinya dengan 
karyawan lain, sistem penggajian dan sebagainya.
TEORI KEPUASAN KERJA 
• Faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja 
sangat banyak jumlahnya, seperti gaya 
kepemimpinan, produktivitas kerja, perilaku, locus 
of control , pemenuhan harapan dalam penggajian 
dan efektivitas kerja. 
• Cara untuk menentukan apakah pekerja puas 
dengan pekerjaannya atau tidak, ialah dengan 
membandingkan pekerjaan mereka dengan
Faktor-faktor yang biasanya digunakan untuk mengukur kepuasan kerja 
seorang pegawai diantaranya : 
• Isi pekerjaan, penampilan, tugas pekerjaan yang aktual dan 
sebagai kontrol 
terhadap pekerjaan. 
• Supervisi. 
• Organisasi dan manajemen. 
• Kesempatan untuk maju. 
• Gaji dan keuntungan dalam bidang finansial lainnya seperti 
adanya insentif. 
• Rekan kerja. 
• Kondisi pekerjaan.
PENGUKURAN SIKAP/KEPUASAN KERJA 
1. bekerja pada tempat yang tepat 
2. pembayaran yang sesuai 
3. organisasi dan manajemen 
4. supervisi pada pekerjaan yang tepat 
5. orang yang berada dalam pekerjaan yang tepat
KEPUASAN KERJA 
• Seorang pekerja yang masuk dan bergabung dalam suatu organisasi, 
institusi maupun perusahaan mempunyai seperangkat keinginan, 
kebutuhan , hasrat dan pengalaman masa lalu yang menyatu dan 
membentuk suatu harapan yang diharapkan dapat dipenuhi di 
tempatnya bekerja. 
• Kepuasan kerja ini akan didapat apabila ada kesesuaian antara harapan 
pekerja dan kenyataan yang didapatkan ditempat bekerja. 
•
• Persepsi pekerja mengenai hal-hal yang berkaitan dengan 
pekerjaannya dan kepuasan kerja melibatkan rasa aman, rasa 
adil, rasa menikmati, rasa bergairah, status dan kebanggaan. 
• Keyakinan bahwa karyawan yang terpuaskan akan lebih produktif 
daripada karyawan yang tak terpuaskan merupakan suatu ajaran 
dasar diantara para manajer selama bertahun-tahun (Robbins, 
2001:26).
• Kepuasan kerja juga penting untuk aktualisasi, karyawan yang tidak 
memperoleh kepuasan kerja tidak akan pernah mencapai kematangan 
psikologis, dan pada gilirannya akan menjadi frustasi. 
• Karyawan yang seperti ini akan sering melamun, mempunyai semangat 
kerja yang rendah, cepat lelah dan bosan, emosi tidak stabil, sering 
absen dan melakukan kesibukan yang tidak ada hubungannya dengan 
pekerjaan yang harus dilakukan. 
•
• Karyawan yang mendapatkan kepuasan kerja biasanya mempunyai 
catatan kehadiran dan perputaran kerja yang lebih baik, kurang aktif 
dalam kegiatan serikat karyawan, dan kadang-kadang berprestasi 
bekerja lebih baik daripada karyawan yang tidak memperoleh kepuasan 
kerja. 
• Kepuasan kerja mempunyai arti penting baik bagi karyawan maupun 
perusahaan, terutama karena menciptakan keadaan positif di dalam 
lingkungan kerja perusahaan.
• Peningkatan kepuasan kerja karyawan pada suatu organisasi tidak bisa dilepaskan dari peranan 
pemimpin dalam organisasi tersebut, 
• Kepemimpinan merupakan kunci utama dalam manajemen yang memainkan peran penting dan 
strategis dalam kelangsungan hidup suatu perusahaan, pemimpin merupakan pencetus tujuan, 
merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan dan mengendalikan seluruh sumber daya yang 
dimiliki sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai secara efektif dan efisien. 
• Kepemimpinan manajerial dapat didefinisikan sebagai suatu proses pengarahan dan pemberian 
pengaruh pada kegiatan-kegiatan dari sekelompok anggota yang saling berhubungan tugasnya 
(Handoko, 2001 : 291). 
•
• Pemimpin suatu organisasi perusahaan dituntut 
untuk selalu mampu menciptakan kondisi yang 
mampu memuaskan karyawan dalam bekerja 
sehingga diperoleh karyawan yang tidak hanya 
mampu bekerja akan tetapi juga bersedia bekerja 
kearah pencapaian tujuan perusahaan.
• Setiap karyawan memiliki keinginan untuk mengimplementasikan 
pengetahuan, keahlian dan pendidikan yang didapatkan sebelumnya 
kepada perusahaan dimana mereka bekerja. 
• Jika mereka tidak mampu mengapli-kasikannya, mereka akan menjadi 
tidak puas dan pada akhirnya akan mempengaruhi lama bekerja (length 
of employment), hal ini bisa dikaitkan dengan loyalitas karyawan. 
•
• Karyawan dihargai secara adil sesuai dengan prestasi kerjanya maka 
mereka akan merasa nyaman dalam bekerja dan tidak memiliki 
tendensi untuk berpindah pekerjaan di tempat lain. 
• Kepuasan karyawan adalah suatu ukuran kepuasan dari tiap personel 
dengan peran yang berbeda dalam organisasi dan meliputi keterlibatan 
perusahaan (company involvement), keuangan dan status kerja 
(financial dan job status), dan kepuasan kerja intrinsik (intrinsic job 
satisfaction).
Pengaruh Antara Kerja Sama 
(teamwork) Dengan Kepuasan 
Karyawan. 
• Greenberd dan Baron (2003) menyatakan bahwa team adalah 
suatu kelompok yang anggotanya memiliki keahlian yang saling 
melengkapi dan masing-masing berkomitmen kepada tujuan 
yang sama (Siehoyono, 2004). 
• Kerja sama yang saling menguntungkan dan mendukung dalam 
suatu organisasi, akan menimbulkan kepuasan tersendiri pada 
anggota kelompok itu sendiri.
Pengaruh Antara Kesesuaian 
Terhadap Pekerjaan (employee job 
• Adfvaintta)g e DHirineg, Innc mgendaefinnisi kaKn keesespuaiaun kaerjas seabagnai k aKraktearisrtiky daari liwngkuangann k.erja 
(Mozkowitz, Get “FIT” to reduce turnover, n.d.). 
• Menurut O’Reilly, Chatman, & Caldwell (1991), tujuan perusahaan yang menyatu kepada tujuan 
karyawan secara perorangan akan menjadikan karyawan merasa sayang untuk pergi (Mozkowitz, Get 
“FIT” to reduce turnover, n.d.). 
• Namun sebaliknya, karyawan yang merasa tidak cocok dengan tujuan perusahaan cenderung tidak 
puas dan meninggalkan perusahaan (Lovelace dan Rosen, 1996). 
• Semakin tinggi kesesuaian terhadap pekerjaan, maka akan semakin kecil penyimpangan terhadap 
performa kerja. 
•
Pengaruh Antara Kesesuaian 
Terhadap Teknologi (technology job 
fit) Dengan Kepuasan Karyawan. 
• Kesesuaian terhadap teknologi berkaitan dengan ketepatan terhadap alat atau 
teknologi yang digunakan dalam bekerja. 
• Penelitian menunjukkan adanya hubungan sebab-akibat antara technology job fit 
dengan employee satisfaction (Corbet et al., 1989). 
• Dengan kata lain, penggunaan teknologi yang sesuai akan menjadikan pekerjaan 
tersebut efisien dan menimbulkan rasa puas dalam diri karyawan. 
• Semakin tinggi kesesuaian terhadap teknologi, maka akan semakin besar 
komitmen pada perusahaan.
Pengaruh Antara Kemampuan 
Kontrol Diri (perceived control) 
Dengan Kepuasan Karyawan 
• Kemampuan kontrol diri mewakili hubungan antara 
reaksi individu terhadap tekanan dan kemampuan 
untuk mengendalikan situasi tersebut (Zeithaml et al., 
1991). 
• Semakin tinggi kemampuan kontrol diri, maka akan 
semakin besar komitmen pada perusahaan.
TIGA BENTUK KONTROL DIRI 
(1) Kontrol perilaku yaitu kemampuan untuk memberi 
respon yang mempengaruhi situasi yang 
mengancam; 
(2) Kontrol kognitif yaitu kemampuan untuk 
mengurangi tekanan sesuai informasi yang 
diproses, 
(3) Kontrol keputusan melibatkan seleksi atau 
pemilihan tujuan.
Pengaruh Antara Sistem Pengontrolan Pengawasan 
(supervisory control system) Dengan Kepuasan 
Karyawan. 
• Definisi sistem pengontrolan pengawasan adalah untuk menentukan aktivitas mengawasi karyawan, 
selain itu juga mencakup dukungan sosial. 
• Dalam kondisi yang sederhana, sistem pengontrolan pengawasan merujuk pada tingkat dimana 
perilaku karyawan di evaluasi lebih dibandingkan kuantitas output. 
• Menurut Butler (1999), pengawasan mempunyai peran penting dalm mengkoordinasikan kerja sama 
diantara karyawan (kesatuan grup dapat didukung dengan efisiensi oleh para manajer). 
• Semakin baik system pengontrolan pengawasan, maka akan semakin tinggi kerjasama dan 
kepercayaan karyawan terhadap manajer (Siehoyono, 2004). 
•
Pengaruh Antara Konflik Peran 
(role conflict) Dengan Kepuasan 
• Ketika individu dihadapkan pKada aperrany yaang wmenyaimnpan.g dari harapan, hasilnya adalah 
konflik peran. 
• Konflik peran adalah suatu situasi yang terjadi jika sesorang diharapkan untuk 
memerankan dua peran yang bertentangan. 
• Perubahan yang sering terjadi terhadap lokasi kerja, jumlah staff pendukung dan 
tanggungjawab pengawasan diidentifikasikan sebagai penyebab adanya konflik yang 
salah satunya adalah konflik peran (role conflict). 
• Konflik yang tidak kunjung terselesaikan akan mempengaruhi performa kerja, dan 
konsekuensinya adalah penurunan kepuasan kerja, sebagai penyebab adanya konflik 
yang salah satunya adalah konflik peran (role conflict).
Pengaruh Antara Ambiguitas 
Peran (role ambiguity) Dengan 
Kepuasan Karyawan. • Ambiguitas peran dalam perspektif karyawan oleh Mills dan Margulies mengacu 
secara khusus kepada situasi yang tidak jelas mengenai bagaimana menjalankan 
peran dalam organisasi. 
• Ambiguitas peran dihasilkan dari ketidakpastian seseorang tentang harapan 
mereka dari pekerjaan yang diberikan. 
• Penelitian yang dilakukan oleh Kahn et al., (1964), menyatakan bahwa peran 
dalam organsasi yang perkembangannya terus berubah akan menimbulkan 
ketidakjelasan peran karena ekspektasi yang ada juga sering berubah. 
• Ketidakmampuan dalam menghadapi ambiguitas peran merupakan salah satu 
penyebab tekanan dalam bekerja, dan juga berpengaruh pada penurunan 
kepuasan kerja karyawan.
• Setiap manusia selalu menunjukkan tipe perilaku yang berbeda antara 
manusia yang satu dengan manusia lainnya. 
• Oleh karena itu manusia dikatakan sebagai makhluk yang memiliki 
keunikan tersendiri. 
• Tipe perilaku merupakan deskripsi tentang penampilan individu dalam 
melakukan berbagai aktivitas kehidupannya sehari-hari, termasuk 
penampilan seorang karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya. 
•
TIPE PERILAKU DIBEDAKAN ATAS 2 
(TIPE PERILAKU A ) 
• Tipe perilaku A digambarkan sebagai seorang 
karyawan yang secara kontinu berjuang untuk 
mendapatkan terlalu banyak dalam melaksanakan 
pekerjaan mereka, dalam waktu yang terlalu sedikit 
ataupun dengan melewati terlalu banyak hambatan 
pada saat mereka melaksanakan pekerjaannya.
• Karyawan yang memiliki tipe perilaku A rentan terhadap gangguan koroner. 
• Akibat efek genetik ataupun efek-efek pengalaman terdahulu seorang karyawan, karyawan dengan 
tipe perilaku A akan menunjukkan respons susunan saraf otonom yang berlebihan secara tidak 
normal dalam keadaan terancam. 
• Adanya ketergesaan persaingan serta peningkatan stres yang menyertainya akan meningkatkan 
aktivitas saraf simpati dan memberikan kontribusi bagi kemungkinan timbulnya penyakit jantung 
koroner. 
• Seorang karyawan yang mempunyai tipe perilaku A lebih banyak mengalami kesulitan dalam bekerja. 
• Keadaan ini menyebabkan timbulnya rasa ketidak puasan di dalam bekerja.
TIPE PERILAKU B 
• Mereka yang tidak memiliki karakteristik seperti yang terlihat pada tipe perilaku 
A. 
• Orang yang memiliki tipe perilaku B tidak mudah terkena stres, lebih mudah 
dalam menjalani kehidupannya, memiliki ketenangan dan tidak tergesa-gesa 
dalam melakukan suatu pekerjaan. 
• Seorang karyawan yang tidak memiliki tipe perilaku B tidak rentan terhadap 
gangguan koroner, sehingga pekerjaan yang dilakukan lebih memberikan 
kepuasan dalam bekerja. 
•
• Salah satu faktor yang mendorong timbulnya kepuasan kerja seorang karyawan 
adalah kepribadian yang ditampilkan atau tampak melalui tipe perilaku yang 
ditampilkan oleh seorang karyawan pada saat melakukan pekerjaannya. 
• Maka dapat diduga terdapat hubungan positif antara tipe perilaku dengan 
kepuasan kerja karyawan. 
• Makin kuat tipe perilaku B yang ditampilkan seorang karyawan dalam 
menghadapi berbagai tekanan, ancaman dan hambatan dalam melaksanakan 
tugas pekerjaannya maka makin puas karyawan dalam bekerja.
• Manusia bekerja mempunyai tujuan, antara lain untuk mendapatkan penghasilan 
agar kebutuhan dan keinginannya dapat terpenuhi dengan baik. 
• Kepuasan kerja adalah respons umum karyawan berupa perilaku yang 
ditampilkan oleh karyawan sebagai hasil persepsi mengenai hal-hal yang 
berkaitan dengan pekerjaannya. 
• Dengan kata lain kepuasan kerja adalah seperangkat perasaan karyawan 
tentang hal menyenangkan atau tidak menyenangkan pekerjaan yang dilakukan, 
baik didasarkan atas imbalan material maupun psikologis. 
•
• Seorang karyawan akan mendapat kepuasan kerja jika ia mempersepsikan 
bahwa imbalan yang diterima baik berupa gaji, insentif, tunjangan dan 
penghargaan lainnya yang tidak berbentuk materi atas pelaksanaan pekerjaan 
yang dilakukan nilainya lebih tinggi daripada pengorbanannya berupa tenaga 
dan ongkos yang telah dikeluarkan untuk melakukan pekerjaan itu. 
• Kelebihan yang didapat masih cukup untuk dipakai untuk memenuhi kebutuhan 
hidup diri keluarga (bagi yang telah berkeluarga) serta kebutuhan lain.
• Kepuasan kerja akan didapat jika ada kesesuaian antara harapan penggajian 
karyawan dengan besarnya imbalan yang diterima, baik yang berupa materi 
maupun non materi. 
• Dari uraian di atas, dapat diduga terdapat hubungan antara pemenuhan harapan 
penggajian karyawan dengan kepuasan kerja karyawan tersebut. Artinya, makin 
sesuai pelaksanaan penggajian dengan harapan karyawan yang didasarkan atas 
kebutuhan minimalnya, makin besar kepuasan kerjanya.
Banyak cara untuk mengatasi serta mencegah 
ketidakpuasaan kerja, 
• Karyawan dalam suatu perusahaan maupun institusi merupakan 
penting artinya bagi kelangsungan dan perkembangan perusahaan 
tersebut. 
• Adanya ketidakpuasan kerja yang dialami karyawan, para supervise, 
manajer, maupun pimpinan harus mempunyai kepekaan terhadap 
kebutuhan karyawan baik psikologisnya maupun materi yang dapat 
mengurangi atau bahkan mencegah terjadinya ketidakpuasan kerja.
DIMENSI KEPUASAN KERJA 
1. Ability Utilization adalah pemanfaatan kecakapan yang dimiliki oleh karyawan. 
2. Achievement adalah prestasi yang dicapai selama bekerja. 
3. Activity adalah segala macam bentuk aktivitas yang dilakukan dalam bekerja. 
4. Advancement adalah kemajuan atau perkembangan yang dicapai selama bekerja. 
5. Authority adalah wewenang yang dimiliki dalam melakukan pekerjaan. 
6. Company Policies and Practices adalah kebijakan yang dilakukan adil bagi 
karyawan.
7. Compensation adalah segala macam bentuk kompensasi yang diberikan kepada para karyawan 
8. Co-workers adalah rekan sekerja yang terlibat langsung dalam pekerjaan. 
9. Creativity adalah kreatifitas yang dapat dilakukan dalam melakukan pekerjaan. 
10. Independence adalah kemandirian yang dimiliki karyawan dalam bekerja. 
11. Moral values adalah nilai-nilai moral yang dimiliki karyawan dalam melakukan pekerjaannya seperti rasa 
bersalah atau terpaksa. 
12. Recognition adalah pengakuan atas pekerjaan yang dilakukan. 
13. Responsibility, tanggung jawab yang diemban dan dimiliki.
14. Security, rasa aman yang dirasakan karyawan terhadap lingkungan kerjanya. 
15. Social Service adalah perasaan sosial karyawan terhadap lingkungan kerjanya. 
16. Social Status adalah derajat sosial dan harga diri yang dirasakan akibat dari pekerjaan. 
17. Supervision-Human Relations adalah dukungan yang diberikan oleh badan usaha terhadap 
pekerjanya. 
18. Supervision-Technical adalah bimbingan dan bantuan teknis yang diberikan atasan kepada 
karyawan. 
19. Variety adalah variasi yang dapat dilakukan karyawan dalam melakukan pekerjaannya. 
20. Working Conditions, keadaan tempat kerja dimana karyawan melakukan pekerjaannya.
Aspek Dalam Mengukur Kepuasaan Kerja 
• Aspek psikologis, berhubungan dengan kejiwaan karyawan meliputi minat, 
• Ketentraman kerja, sikap terhadap kerja, bakat dan ketrampilan. 
• Aspek sosial, berhubungan dengan interaksi sosial, baik antar sesama karyawan 
dengan atasan maupun antar karyawan yang berbeda jenis kerjanya serta 
hubungan dengan anggota keluarga. 
• Aspek fisik, berhubungan dengan kondisi fisik lingkungan kerja dan kondisi fisik 
karyawan, meliputi jenis pekerjaan, pengaturan waktu kerja, pengaturan waktu 
istirahat, keadaan ruangan, suhu udara, penerangan, pertukaran udara, kondisi 
kesehatan karyawan dan umur.
Terdapat Empat Cara Mengungkapkan 
Ketidakpuasan 
1. Keluar (Exit): Ketidakpuasan kerja yang diungkapkan dengan meninggalkan pekerjaan. Termasuk mencari 
pekerjaan lain. 
2. Menyuarakan (Voice): Ketidakpuasan kerja yang diungkap melalui usaha aktif dan konstruktif untuk 
memperbaiki kondisi termasuk memberikan saran perbaikan, mendiskusikan masalah dengan 
atasannya. 
3. Mengabaikan (Neglect): Kepuasan kerja yang diungkapkan melalui sikap membiarkan keadaan menjadi 
lebih buruk, termasuk misalnya sering absen atau datang terlambat, upaya berkurang, kesalahan yang 
dibuat makin banyak.
• Kesetiaan (Loyalty): Ketidakpuasan kerja yang diungkapkan dengan menunggu secara pasif 
sampai kondisinya menjadi lebih baik, termasuk membela perusahaan terhadap kritik dari luar 
dan percaya bahwa organisasi dan manajemen akan melakukan hal yang tepat untuk 
memperbaiki kondisi. 
• Kesehatan : Meskipun jelas bahwa kepuasan kerja berhubungan dengan kesehatan, hubungan 
kausalnya masih tidak jelas. Diduga bahwa kepuasan kerja menunjang tingkat dari fungsi fisik 
mental dan kepuasan sendiri merupakan tanda dari kesehatan. Tingkat dari kepuasan kerja dan 
kesehatan mungkin saling mengukuhkan sehingga peningkatan dari yang satu dapat 
meningkatkan yang lain dan sebaliknya penurunan yang satu mempunyai akibat yang negatif.
• Cara lainnya untuk mencegah terjadinya ketidakpuasan kerja 
pada karyawan adalah dengan melihat apa saja yang menjadi 
elemen atau aspek-aspek pendukung dalam sikap kerja. 
• Menurut Osada (2000), Tujuannya, untuk menciptakan suatu sikap 
kerja yang sesuai kebiasaan yang baik dan perilaku yang baik 
sehingga karyawan dapat bekerja dengan lancar dan mematuhi 
peraturan.
ASPEK-ASPEK YANG MENDUKUNG SIKAP KERJA 
KARYAWAN 
(1. PEMILAHAN (SEIRI) 
• Pemilahan berarti memilah segala sesuatu dengan aturan 
atau prinsip tertentu. 
• Langkah yang harus ditempuh adalah membagi segala 
sesuatu ke dalam kelompok sesuai dengan urutan 
kepentingannya dan membaginya dengan memutuskan mana 
yang penting dan mana yang sangat penting. 
• Pemilahan merupakan dasar dari sikap kerja.
2. PENATAAN (SEITON) 
• Penataan bertujuan untuk menghilangkan proses 
pencarian. 
• Yang diutamakan adalah penghapusan proses 
pencarian dan manajemen fungsional dengan cara 
mendasarkan pada seberapa banyak yang bisa 
disimpan dalam pikir/otak dan bertindak dengan cepat.
3. PEMBERSIHAN (SEISO) 
• Pembersihan merupakan salah satu bentuk pemeriksaan. 
• Yang diutamakan dalam pembersihan adalah pemeriksaan 
terhadap tindakan yang dilakukan dan menciptakan sikap 
kerja yang tidak memiliki cacat ataupun cela. 
• Prinsipnya adalah pemeriksaan dan tingkat kebersihan.
4. PEMANTAPAN (SEIKETSU) 
• Pemantapan berarti terus menerus dan secara 
berulang-ulang memelihara pemilahan, penataan 
dan pembersihannya. 
• Prinsip dari pemantapan adalah inovasi dan 
manajemen diri untuk mencapai dan memelihara 
kondisi yang sudah dimantapkan sehingga dapat 
bertindak dengan cepat.
5. PEMBILASAN (SHITSUKE) 
• Pembiasaan berarti menanamkan kemampuan 
untuk melakukan sesuatu dengan cara yang benar. 
• Prinsip yang digunakan adalah menciptakan suatu 
sikap kerja yang sesuai lewat kebiasaan dan 
perilaku yang baik sehingga nantinya karyawan 
dapat bekerja dengan baik dan mematuhi 
peraturan.
• Dari studi yang dilakukan oleh Loveman (1998) 
terhadap bank retail disimpulkan bahwa kerja sama 
adalah salah satu faktor yang memberi kontribusi 
atas kepuasan karyawan selain kualitas 
perusahaan, penghargaan dan fokus konsumen. 
• Kesimpulan ini juga didukung pernyataan dari 
Heinhuis et al.,(1998). 
•
Thank You 
Kingsoft Office 
Make Presentation much more fun

More Related Content

What's hot

Teori penetapan tujuan (goal setting theory) uly
Teori penetapan tujuan (goal setting theory) ulyTeori penetapan tujuan (goal setting theory) uly
Teori penetapan tujuan (goal setting theory) ulyYuRi C'ocengtempe
 
Teori perkembangan erick erikson
Teori perkembangan erick eriksonTeori perkembangan erick erikson
Teori perkembangan erick eriksonIndra Yudha Wijaya
 
perencanaan dan pengembangan Karir
perencanaan dan pengembangan Karirperencanaan dan pengembangan Karir
perencanaan dan pengembangan KarirHome
 
ETIKA BISNIS - HAK & KEWAJIBAN KARYAWAN DAN PERUSAHAAN
ETIKA BISNIS - HAK & KEWAJIBAN KARYAWAN DAN PERUSAHAANETIKA BISNIS - HAK & KEWAJIBAN KARYAWAN DAN PERUSAHAAN
ETIKA BISNIS - HAK & KEWAJIBAN KARYAWAN DAN PERUSAHAANWindaAmalia9
 
7. week 7 dasar-dasar perilaku kelompok
7. week 7 dasar-dasar perilaku kelompok7. week 7 dasar-dasar perilaku kelompok
7. week 7 dasar-dasar perilaku kelompokAstadi Pangarso
 
Bab 1 konsep total quality management
Bab 1 konsep total quality managementBab 1 konsep total quality management
Bab 1 konsep total quality managementKartika Lukitasari
 
Motivasi dalam manajemen
Motivasi dalam manajemenMotivasi dalam manajemen
Motivasi dalam manajemenRijal STIE Bima
 
Kepuasan kerja Psikologi Industri dan Organisasi
Kepuasan kerja Psikologi Industri dan OrganisasiKepuasan kerja Psikologi Industri dan Organisasi
Kepuasan kerja Psikologi Industri dan OrganisasiEky Yohana
 
PPT KEL.4 MSDM (DISIPLIN KERJA).pptx
PPT KEL.4 MSDM (DISIPLIN KERJA).pptxPPT KEL.4 MSDM (DISIPLIN KERJA).pptx
PPT KEL.4 MSDM (DISIPLIN KERJA).pptxFebyrikaAnggie1
 

What's hot (20)

Teori penetapan tujuan (goal setting theory) uly
Teori penetapan tujuan (goal setting theory) ulyTeori penetapan tujuan (goal setting theory) uly
Teori penetapan tujuan (goal setting theory) uly
 
Teori perkembangan erick erikson
Teori perkembangan erick eriksonTeori perkembangan erick erikson
Teori perkembangan erick erikson
 
perencanaan dan pengembangan Karir
perencanaan dan pengembangan Karirperencanaan dan pengembangan Karir
perencanaan dan pengembangan Karir
 
Orientasi dan Penempatan
Orientasi dan PenempatanOrientasi dan Penempatan
Orientasi dan Penempatan
 
MSDM - kompensasi
MSDM - kompensasiMSDM - kompensasi
MSDM - kompensasi
 
Powerpoint Komunikasi Bisnis
Powerpoint Komunikasi BisnisPowerpoint Komunikasi Bisnis
Powerpoint Komunikasi Bisnis
 
ETIKA BISNIS - HAK & KEWAJIBAN KARYAWAN DAN PERUSAHAAN
ETIKA BISNIS - HAK & KEWAJIBAN KARYAWAN DAN PERUSAHAANETIKA BISNIS - HAK & KEWAJIBAN KARYAWAN DAN PERUSAHAAN
ETIKA BISNIS - HAK & KEWAJIBAN KARYAWAN DAN PERUSAHAAN
 
Hubungan Interpersonal
Hubungan InterpersonalHubungan Interpersonal
Hubungan Interpersonal
 
Emotion and mood
Emotion and moodEmotion and mood
Emotion and mood
 
Power point msdm seleksi
Power point msdm seleksiPower point msdm seleksi
Power point msdm seleksi
 
Contoh Job Analysis
Contoh Job AnalysisContoh Job Analysis
Contoh Job Analysis
 
PSIKOLOGI INDUSTRI - MOTIVASI KERJA
PSIKOLOGI INDUSTRI - MOTIVASI KERJAPSIKOLOGI INDUSTRI - MOTIVASI KERJA
PSIKOLOGI INDUSTRI - MOTIVASI KERJA
 
7. week 7 dasar-dasar perilaku kelompok
7. week 7 dasar-dasar perilaku kelompok7. week 7 dasar-dasar perilaku kelompok
7. week 7 dasar-dasar perilaku kelompok
 
Bab 1 konsep total quality management
Bab 1 konsep total quality managementBab 1 konsep total quality management
Bab 1 konsep total quality management
 
Motivasi dalam manajemen
Motivasi dalam manajemenMotivasi dalam manajemen
Motivasi dalam manajemen
 
Kepuasan kerja Psikologi Industri dan Organisasi
Kepuasan kerja Psikologi Industri dan OrganisasiKepuasan kerja Psikologi Industri dan Organisasi
Kepuasan kerja Psikologi Industri dan Organisasi
 
Perilaku kelompok
Perilaku kelompokPerilaku kelompok
Perilaku kelompok
 
PPT KEL.4 MSDM (DISIPLIN KERJA).pptx
PPT KEL.4 MSDM (DISIPLIN KERJA).pptxPPT KEL.4 MSDM (DISIPLIN KERJA).pptx
PPT KEL.4 MSDM (DISIPLIN KERJA).pptx
 
Motivasi kerja PPT
Motivasi kerja PPTMotivasi kerja PPT
Motivasi kerja PPT
 
Emosi
EmosiEmosi
Emosi
 

Viewers also liked

Teori Konsistensi Kognitif dan Teori Social Judment
Teori Konsistensi Kognitif dan Teori Social JudmentTeori Konsistensi Kognitif dan Teori Social Judment
Teori Konsistensi Kognitif dan Teori Social JudmentBambang Ramdhan
 
Teori keseimbangan - heider
Teori keseimbangan - heiderTeori keseimbangan - heider
Teori keseimbangan - heiderHafnita Kirei
 
Attribution Theory
Attribution TheoryAttribution Theory
Attribution Theorymankoma2012
 
TCP - Social Judgement Theory
TCP - Social Judgement TheoryTCP - Social Judgement Theory
TCP - Social Judgement TheoryMaddy Monky
 
Pemrograman Python untuk Pemula
Pemrograman Python untuk PemulaPemrograman Python untuk Pemula
Pemrograman Python untuk PemulaOon Arfiandwi
 
Teori pertimbangan sosial (social judgement theory)
Teori pertimbangan sosial (social judgement theory)Teori pertimbangan sosial (social judgement theory)
Teori pertimbangan sosial (social judgement theory)Nida Sabila Rafa
 

Viewers also liked (11)

Teori Kepuasan Kerja
Teori Kepuasan KerjaTeori Kepuasan Kerja
Teori Kepuasan Kerja
 
Kepuasan kerja
Kepuasan kerjaKepuasan kerja
Kepuasan kerja
 
Kepuasan kerja
Kepuasan kerjaKepuasan kerja
Kepuasan kerja
 
Teori dasar
Teori dasarTeori dasar
Teori dasar
 
Teori Konsistensi Kognitif dan Teori Social Judment
Teori Konsistensi Kognitif dan Teori Social JudmentTeori Konsistensi Kognitif dan Teori Social Judment
Teori Konsistensi Kognitif dan Teori Social Judment
 
Teori keseimbangan - heider
Teori keseimbangan - heiderTeori keseimbangan - heider
Teori keseimbangan - heider
 
Attribution Theory
Attribution TheoryAttribution Theory
Attribution Theory
 
TCP - Social Judgement Theory
TCP - Social Judgement TheoryTCP - Social Judgement Theory
TCP - Social Judgement Theory
 
Pemrograman Python untuk Pemula
Pemrograman Python untuk PemulaPemrograman Python untuk Pemula
Pemrograman Python untuk Pemula
 
Teori pertimbangan sosial (social judgement theory)
Teori pertimbangan sosial (social judgement theory)Teori pertimbangan sosial (social judgement theory)
Teori pertimbangan sosial (social judgement theory)
 
Teori atribusi
Teori atribusiTeori atribusi
Teori atribusi
 

Similar to TEORI KEPUASAN KERJA

Bab 2 09409131010
Bab 2 09409131010Bab 2 09409131010
Bab 2 09409131010Syah Roni
 
hubungan motivasi kerja dengan kepuasan kerja
hubungan motivasi kerja dengan kepuasan kerjahubungan motivasi kerja dengan kepuasan kerja
hubungan motivasi kerja dengan kepuasan kerjaSulistia Rini
 
Bab 9 ppt memotivasi karyawan - stephanie akuntansi A UNJ 2016
Bab 9 ppt memotivasi karyawan -  stephanie akuntansi A UNJ 2016Bab 9 ppt memotivasi karyawan -  stephanie akuntansi A UNJ 2016
Bab 9 ppt memotivasi karyawan - stephanie akuntansi A UNJ 2016stephaniejessey
 
SIKAP_DAN_KEPUASAN_KERJAaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
SIKAP_DAN_KEPUASAN_KERJAaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaSIKAP_DAN_KEPUASAN_KERJAaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
SIKAP_DAN_KEPUASAN_KERJAaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaSenLord
 
KEPUASAN KERJA ABI AKBAR.ppt
KEPUASAN KERJA ABI AKBAR.pptKEPUASAN KERJA ABI AKBAR.ppt
KEPUASAN KERJA ABI AKBAR.pptMFadhilArRasyid1
 
PENGARUH_GAYA_KEPEMIMPINAN_DAN_MOTIVASI.ppt
PENGARUH_GAYA_KEPEMIMPINAN_DAN_MOTIVASI.pptPENGARUH_GAYA_KEPEMIMPINAN_DAN_MOTIVASI.ppt
PENGARUH_GAYA_KEPEMIMPINAN_DAN_MOTIVASI.pptmichaeltristan453
 
Makalah pio kepuasan kerja_Christi Natasia
Makalah pio kepuasan kerja_Christi NatasiaMakalah pio kepuasan kerja_Christi Natasia
Makalah pio kepuasan kerja_Christi NatasiaChristi_Natasia
 
Kepuasan kerja final 1
Kepuasan kerja final 1Kepuasan kerja final 1
Kepuasan kerja final 1rika_nelvita
 
Bab 9 isi memotivasi karyawan - stephanie akuntansi A UNJ 2016
Bab 9 isi memotivasi karyawan -  stephanie akuntansi A UNJ 2016Bab 9 isi memotivasi karyawan -  stephanie akuntansi A UNJ 2016
Bab 9 isi memotivasi karyawan - stephanie akuntansi A UNJ 2016stephaniejessey
 
Rangkuman uts da uas
Rangkuman uts da uas Rangkuman uts da uas
Rangkuman uts da uas ita nurlita
 
Rangkuman UTS dan UAS
Rangkuman UTS dan UASRangkuman UTS dan UAS
Rangkuman UTS dan UASita nurlita
 
Hubungan motivasi, kepuasan kerja, dan displin kerja terhadap kinerja karyawan
Hubungan motivasi, kepuasan kerja, dan displin kerja terhadap kinerja karyawanHubungan motivasi, kepuasan kerja, dan displin kerja terhadap kinerja karyawan
Hubungan motivasi, kepuasan kerja, dan displin kerja terhadap kinerja karyawanErsha Amanah
 
Chapter 3 Attitudes and Job Satisfacation (fix).pptx
Chapter 3 Attitudes and Job Satisfacation (fix).pptxChapter 3 Attitudes and Job Satisfacation (fix).pptx
Chapter 3 Attitudes and Job Satisfacation (fix).pptxIstiqomah869865
 

Similar to TEORI KEPUASAN KERJA (20)

Artikel modul 11
Artikel modul 11Artikel modul 11
Artikel modul 11
 
Pemahaman kepuasan kerja
Pemahaman kepuasan kerjaPemahaman kepuasan kerja
Pemahaman kepuasan kerja
 
Artikel modul 14 j
Artikel modul 14 jArtikel modul 14 j
Artikel modul 14 j
 
Bab 2 09409131010
Bab 2 09409131010Bab 2 09409131010
Bab 2 09409131010
 
hubungan motivasi kerja dengan kepuasan kerja
hubungan motivasi kerja dengan kepuasan kerjahubungan motivasi kerja dengan kepuasan kerja
hubungan motivasi kerja dengan kepuasan kerja
 
Bab 9 ppt memotivasi karyawan - stephanie akuntansi A UNJ 2016
Bab 9 ppt memotivasi karyawan -  stephanie akuntansi A UNJ 2016Bab 9 ppt memotivasi karyawan -  stephanie akuntansi A UNJ 2016
Bab 9 ppt memotivasi karyawan - stephanie akuntansi A UNJ 2016
 
SIKAP_DAN_KEPUASAN_KERJAaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
SIKAP_DAN_KEPUASAN_KERJAaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaSIKAP_DAN_KEPUASAN_KERJAaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
SIKAP_DAN_KEPUASAN_KERJAaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
KEPUASAN KERJA ABI AKBAR.ppt
KEPUASAN KERJA ABI AKBAR.pptKEPUASAN KERJA ABI AKBAR.ppt
KEPUASAN KERJA ABI AKBAR.ppt
 
PENGARUH_GAYA_KEPEMIMPINAN_DAN_MOTIVASI.ppt
PENGARUH_GAYA_KEPEMIMPINAN_DAN_MOTIVASI.pptPENGARUH_GAYA_KEPEMIMPINAN_DAN_MOTIVASI.ppt
PENGARUH_GAYA_KEPEMIMPINAN_DAN_MOTIVASI.ppt
 
Makalah pio kepuasan kerja_Christi Natasia
Makalah pio kepuasan kerja_Christi NatasiaMakalah pio kepuasan kerja_Christi Natasia
Makalah pio kepuasan kerja_Christi Natasia
 
Kepuasan kerja final 1
Kepuasan kerja final 1Kepuasan kerja final 1
Kepuasan kerja final 1
 
Rian mey sudrajat
Rian mey sudrajatRian mey sudrajat
Rian mey sudrajat
 
Rian mey sudrajat
Rian mey sudrajatRian mey sudrajat
Rian mey sudrajat
 
Bab 9 isi memotivasi karyawan - stephanie akuntansi A UNJ 2016
Bab 9 isi memotivasi karyawan -  stephanie akuntansi A UNJ 2016Bab 9 isi memotivasi karyawan -  stephanie akuntansi A UNJ 2016
Bab 9 isi memotivasi karyawan - stephanie akuntansi A UNJ 2016
 
Rangkuan uts
Rangkuan utsRangkuan uts
Rangkuan uts
 
Rangkuman uts da uas
Rangkuman uts da uas Rangkuman uts da uas
Rangkuman uts da uas
 
Rangkuman UTS dan UAS
Rangkuman UTS dan UASRangkuman UTS dan UAS
Rangkuman UTS dan UAS
 
Hubungan motivasi, kepuasan kerja, dan displin kerja terhadap kinerja karyawan
Hubungan motivasi, kepuasan kerja, dan displin kerja terhadap kinerja karyawanHubungan motivasi, kepuasan kerja, dan displin kerja terhadap kinerja karyawan
Hubungan motivasi, kepuasan kerja, dan displin kerja terhadap kinerja karyawan
 
Artikel modul 11
Artikel modul 11Artikel modul 11
Artikel modul 11
 
Chapter 3 Attitudes and Job Satisfacation (fix).pptx
Chapter 3 Attitudes and Job Satisfacation (fix).pptxChapter 3 Attitudes and Job Satisfacation (fix).pptx
Chapter 3 Attitudes and Job Satisfacation (fix).pptx
 

More from SMKN 36 JAKARTA UTARA (20)

KEPEMIMPINAN ENTREPRENEUR
KEPEMIMPINAN ENTREPRENEURKEPEMIMPINAN ENTREPRENEUR
KEPEMIMPINAN ENTREPRENEUR
 
MANAJEMEN KONFLIK
MANAJEMEN KONFLIK MANAJEMEN KONFLIK
MANAJEMEN KONFLIK
 
TRANSFORMATIONAL LEADERSHIP
TRANSFORMATIONAL LEADERSHIP TRANSFORMATIONAL LEADERSHIP
TRANSFORMATIONAL LEADERSHIP
 
TRAINER
TRAINER TRAINER
TRAINER
 
TQM DALAM JASA PENDIDIKAN
TQM DALAM JASA PENDIDIKAN TQM DALAM JASA PENDIDIKAN
TQM DALAM JASA PENDIDIKAN
 
TIPS CARA BELAJAR
TIPS CARA BELAJAR TIPS CARA BELAJAR
TIPS CARA BELAJAR
 
TEKNIK MENGHAFAL
TEKNIK MENGHAFAL TEKNIK MENGHAFAL
TEKNIK MENGHAFAL
 
Teknik komunikasi yang paling efektif
Teknik komunikasi yang paling efektifTeknik komunikasi yang paling efektif
Teknik komunikasi yang paling efektif
 
Supervisi pembelajaran
Supervisi pembelajaranSupervisi pembelajaran
Supervisi pembelajaran
 
Sumber daya manusia
Sumber daya manusiaSumber daya manusia
Sumber daya manusia
 
Struktur alternatif kepemimipinan
Struktur alternatif  kepemimipinanStruktur alternatif  kepemimipinan
Struktur alternatif kepemimipinan
 
Strategi peningkatan mutu layanan pendidikan
Strategi peningkatan mutu layanan pendidikanStrategi peningkatan mutu layanan pendidikan
Strategi peningkatan mutu layanan pendidikan
 
Sistem membaca cepat dan efektif
Sistem membaca cepat dan efektifSistem membaca cepat dan efektif
Sistem membaca cepat dan efektif
 
Strategi pengelolaan kelas
Strategi pengelolaan kelasStrategi pengelolaan kelas
Strategi pengelolaan kelas
 
Rasa pd dlm hitungan detik
Rasa pd dlm hitungan detikRasa pd dlm hitungan detik
Rasa pd dlm hitungan detik
 
Ptk
PtkPtk
Ptk
 
PTK TKR
PTK TKR PTK TKR
PTK TKR
 
Problem based learning
Problem based learningProblem based learning
Problem based learning
 
Profesional guru
Profesional guruProfesional guru
Profesional guru
 
Presentasi memikat
Presentasi memikatPresentasi memikat
Presentasi memikat
 

Recently uploaded

perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.pptperumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.pptAryLisawaty
 
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docxDokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docxMasHari12
 
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptxBUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptxDWIHANDOYOPUTRO2
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxkinayaptr30
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.comModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.comFathan Emran
 
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNajwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfnaqarin2
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdferlita3
 
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdf
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdfALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdf
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdfMIN1Sumedang
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERIPURWANTOSDNWATES2
 
Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptx
Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptxSejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptx
Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptxGallantryW
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdfindrawatiahmad62
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxEkoPutuKromo
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfyuniarmadyawati361
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfHernowo Subiantoro
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxd2spdpnd9185
 
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptxSolusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptxAgungRomadhon3
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfNurSriWidyastuti1
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt xjohan199969
 
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisaiKonflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisaimuhammadmasyhuri9
 
Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)saritharamadhani03
 

Recently uploaded (20)

perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.pptperumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
 
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docxDokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
 
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptxBUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.comModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
 
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNajwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdf
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdfALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdf
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdf
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptx
Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptxSejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptx
Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptx
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptxSolusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
 
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisaiKonflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
 
Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
 

TEORI KEPUASAN KERJA

  • 2. TEORI-TEORI KEPUASAN KERJA (1. Teori Perbandingan Intrapersonal (Discrepancy Theory)) • Kepuasan atau ketidakpuasan yang dirasakan oleh individu merupakan hasil dari perbandingan atau kesenjangan yang dilakukan oleh diri sendiri terhadap berbagai macam hal yang sudah diperolehnya dari pekerjaan dan yang menjadi harapannya. • Kepuasan akan dirasakan oleh individu tersebut bila perbedaan atau kesenjangan antara standar pribadi individu dengan apa yang diperoleh dari pekerjaan kecil, sebaliknya ketidakpuasan akan dirasakan oleh individu bila perbedaan atau kesenjangan antara standar pribadi individu dengan apa yang diperoleh dari pekerjaan besar. •
  • 3. 2. Teori Keadilan (Equity Theory) • Seorang akan merasa puas atau tidak puas tergantung apakah ia merasakan adanya keadilan atau tidak atas suatu situasi. • Perasaan equity atau inequity atas suatu situasi diperoleh seseorang dengan cara membandingkan dirinya dengan orang lain yang sekelas, sekantor, maupunditempat lain.
  • 4. 3. Teori Dua – Faktor (Two Factor Theory) • Prinsip dari teori ini adalah bahwa kepuasan dan ketidakpuasan kerja merupakan dua hal yang berbeda. • Menurut teori ini, karakteristik pekerjaan dapat dikelompokkan menjadi dua kategori, yang satu dinamakan Dissatisfier atau hygiene factors dan yang lain dinamakan satisfier atau motivators. • Satisfier atau motivators adalah faktor-faktor atau situasi yang dibuktikannya sebagai sumber kepuasan kerja yang terdiri dari prestasi, pengakuan, wewenang, tanggungjawab dan promosi.
  • 5. • Dikatakan tidak adanya kondisi-kondisi ini bukan berarti membuktikan kondisi sangat tidak puas, tetapi kalau ada, akan membentuk motivasi kuat yang menghasilkan prestasi kerja yang baik. Oleh sebab itu faktor ini disebut sebagai pemuas. • Hygiene factors adalah faktor-faktor yang terbukti menjadi sumber kepuasan, terdiri dari gaji, insentif, pengawasan, hubungan pribadi, kondisi kerja dan status.
  • 6. DETERMINAN SIKAP KERJA • Sikap kerja dapat dijadikan indikator apakah suatu pekerjaan berjalan lancar atau tidak. • Jika sikap kerja dilaksanakan dengan baik, pekerjaan akan berjalan lancar. • Jika tidak berarti akan mengalami kesulitan. Tetapi, bukan berarti adanya kesulitan karena tidak dipatuhinya sikap kerja, melainkan ada masalah lain lagi dalam hubungan antara karyawan yang
  • 7. MENURUT PARA TOKOH • Gibson (1997), menjelaskan sikap sebagai perasaan positif atau negatif atau keadaan mental yang selalu disiapkan, dipelajari dan diatur melalui pengalaman yang memberikan pengaruh khusus pada respon seseorang terhadap orang, obyek ataupun keadaan. • Sikap lebih merupakan determinan perilaku sebab, sikap berkaitan dengan persepsi, kepribadian dan motivasi. • Sada (2000), adalah tindakan yang akan diambil karyawan dan segala sesuatu yang harus dilakukan karyawan tersebut yang hasilnya sebanding dengan usaha yang dilakukan.
  • 8. SIKAP KERJA PEGAWAI POSITIF (1. KEMAUAN UNTUK BEKERJA SAMA) • Bekerja sama dengan orang-orang dalam suatu kelompok akan memungkinkan perusahaan dapat mencapai tujuan yang tidak mungkin dicapai oleh orang-orang secara individual.
  • 9. 2. RASA MEMILIKI • Adanya rasa ikut memiliki karyawan terhadap perusahaan akan membuat karyawan memiliki sikap untuk ikut menjaga dan bertanggung jawab terhadap perusahaan sehingga pada akhirnya akan menimbulkan loyalitas demi tercapainya tujuan perusahaan.
  • 10. 3. HUBUNGAN ANTAR PRIBADI • Karyawan yang mempunyai loyalitas karyawan tinggi mereka akan mempunyai sikap fleksibel kearah pada hubungan antar pribadi. • Hubungan antara pribadi ini meliputi : hubungan sosial diantara karyawan. • Hubungan yang harmonis antara atasan dan karyawan, situasi kerja dan sugesti dari teman sekerja.
  • 11. SUKA TERHADAP PEKERJAAN • Perusahaan harus dapat menghadapi kenyataan bahwa karyawannya tiap hari datang untuk bekerja sama sebagai manusia seutuhnya dalam hal melakukan pekerjaan yang akan dilakukan dengan senang hati sebagai indikatornya bisa dilihat dari : kesanggupan karyawan dalam bekerja, karyawan tidak pernah menuntut apa yang diterimanya di luar gaji pokok.
  • 12. FAKTOR-FAKTOR SIKAP KERJA • Kondisi Kerja Situasi kerja yang meliputi lingkungan → fisik ataupun lingkungan social yang menjamin akan mempengaruhi kenyamanan dalam bekerja. Karena dengan adanya rasa nyaman akan mempengaruhi semangat dan kualitas karyawan. • Pengawasan Atasan → Seorang pimpinan yang melakukan pengawasan terhadap karyawan dengan baik dan penuh perhatian pada umumnya berpengaruh terhadap sikap dan semangat kerja karyawan. • Kerja sama dari teman sekerja → Adanya teman sekerja yang dapat berkerjasama akan sangat mendukung kualitas dan prestasi dalam menyelesaikan pekerjaan.
  • 13. • Keamanan Adanya rasa aman yang tercipta serta lingkungan → yang terjaga akan menjamin dan menambah ketenangan dalam pekerjaan. • Kesempatan untuk maju → Adanya jaminan masa depan yang lebih baik dalam hal karier baik promosi jabatan dan jaminan hari tua. • Fasilitas kerja → Tersedianya fasilitas-fasilitas yang dapat digunakan karyawan dalam pekerjaannya. • Upah atau Gaji → Rasa senang terhadap imbalan yang diberikan perusahaan baik yang berupa gaji pokok, tunjangan dan sebagainya yang dapat mempengaruhi sikap karyawan dalam menyelesaikan pekerjaannya.
  • 14. PENGUKURAN SIKAP KERJA • Kepuasan kerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting untuk mendapatkan hasil kerja yang optimal. • Ketika seorang merasakan kepuasan dalam bekerja tentunya ia akan berupaya semaksimal mungkin dengan segenap kemampuan yang dimilikinya untuk menyelesaikan tugas pekerjaannya. • Dengan demikian produktivitas dan hasil kerja
  • 15. FAKTOR YANG DAPAT MEMPENGARUHI KEPUASAN KERJA • Faktor intrinsik adalah faktor yang berasal dari dalam diri dan dibawa oleh setiap karyawan sejak mulai bekerja di tempat pekerjaannya, Sebagai contoh, karyawan yang sudah lama bekerja memiliki kecenderungan lebih puas dibandingkan dengan karyawan yang belum lama bekerja (Doering et al., 1983) • Faktor eksentrinsik menyangkut hal-hal yang berasal dari luar diri karyawan, antara lain kondisi fisik lingkungan kerja, interaksinya dengan karyawan lain, sistem penggajian dan sebagainya.
  • 16. TEORI KEPUASAN KERJA • Faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja sangat banyak jumlahnya, seperti gaya kepemimpinan, produktivitas kerja, perilaku, locus of control , pemenuhan harapan dalam penggajian dan efektivitas kerja. • Cara untuk menentukan apakah pekerja puas dengan pekerjaannya atau tidak, ialah dengan membandingkan pekerjaan mereka dengan
  • 17. Faktor-faktor yang biasanya digunakan untuk mengukur kepuasan kerja seorang pegawai diantaranya : • Isi pekerjaan, penampilan, tugas pekerjaan yang aktual dan sebagai kontrol terhadap pekerjaan. • Supervisi. • Organisasi dan manajemen. • Kesempatan untuk maju. • Gaji dan keuntungan dalam bidang finansial lainnya seperti adanya insentif. • Rekan kerja. • Kondisi pekerjaan.
  • 18. PENGUKURAN SIKAP/KEPUASAN KERJA 1. bekerja pada tempat yang tepat 2. pembayaran yang sesuai 3. organisasi dan manajemen 4. supervisi pada pekerjaan yang tepat 5. orang yang berada dalam pekerjaan yang tepat
  • 19. KEPUASAN KERJA • Seorang pekerja yang masuk dan bergabung dalam suatu organisasi, institusi maupun perusahaan mempunyai seperangkat keinginan, kebutuhan , hasrat dan pengalaman masa lalu yang menyatu dan membentuk suatu harapan yang diharapkan dapat dipenuhi di tempatnya bekerja. • Kepuasan kerja ini akan didapat apabila ada kesesuaian antara harapan pekerja dan kenyataan yang didapatkan ditempat bekerja. •
  • 20. • Persepsi pekerja mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaannya dan kepuasan kerja melibatkan rasa aman, rasa adil, rasa menikmati, rasa bergairah, status dan kebanggaan. • Keyakinan bahwa karyawan yang terpuaskan akan lebih produktif daripada karyawan yang tak terpuaskan merupakan suatu ajaran dasar diantara para manajer selama bertahun-tahun (Robbins, 2001:26).
  • 21. • Kepuasan kerja juga penting untuk aktualisasi, karyawan yang tidak memperoleh kepuasan kerja tidak akan pernah mencapai kematangan psikologis, dan pada gilirannya akan menjadi frustasi. • Karyawan yang seperti ini akan sering melamun, mempunyai semangat kerja yang rendah, cepat lelah dan bosan, emosi tidak stabil, sering absen dan melakukan kesibukan yang tidak ada hubungannya dengan pekerjaan yang harus dilakukan. •
  • 22. • Karyawan yang mendapatkan kepuasan kerja biasanya mempunyai catatan kehadiran dan perputaran kerja yang lebih baik, kurang aktif dalam kegiatan serikat karyawan, dan kadang-kadang berprestasi bekerja lebih baik daripada karyawan yang tidak memperoleh kepuasan kerja. • Kepuasan kerja mempunyai arti penting baik bagi karyawan maupun perusahaan, terutama karena menciptakan keadaan positif di dalam lingkungan kerja perusahaan.
  • 23. • Peningkatan kepuasan kerja karyawan pada suatu organisasi tidak bisa dilepaskan dari peranan pemimpin dalam organisasi tersebut, • Kepemimpinan merupakan kunci utama dalam manajemen yang memainkan peran penting dan strategis dalam kelangsungan hidup suatu perusahaan, pemimpin merupakan pencetus tujuan, merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan dan mengendalikan seluruh sumber daya yang dimiliki sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai secara efektif dan efisien. • Kepemimpinan manajerial dapat didefinisikan sebagai suatu proses pengarahan dan pemberian pengaruh pada kegiatan-kegiatan dari sekelompok anggota yang saling berhubungan tugasnya (Handoko, 2001 : 291). •
  • 24. • Pemimpin suatu organisasi perusahaan dituntut untuk selalu mampu menciptakan kondisi yang mampu memuaskan karyawan dalam bekerja sehingga diperoleh karyawan yang tidak hanya mampu bekerja akan tetapi juga bersedia bekerja kearah pencapaian tujuan perusahaan.
  • 25. • Setiap karyawan memiliki keinginan untuk mengimplementasikan pengetahuan, keahlian dan pendidikan yang didapatkan sebelumnya kepada perusahaan dimana mereka bekerja. • Jika mereka tidak mampu mengapli-kasikannya, mereka akan menjadi tidak puas dan pada akhirnya akan mempengaruhi lama bekerja (length of employment), hal ini bisa dikaitkan dengan loyalitas karyawan. •
  • 26. • Karyawan dihargai secara adil sesuai dengan prestasi kerjanya maka mereka akan merasa nyaman dalam bekerja dan tidak memiliki tendensi untuk berpindah pekerjaan di tempat lain. • Kepuasan karyawan adalah suatu ukuran kepuasan dari tiap personel dengan peran yang berbeda dalam organisasi dan meliputi keterlibatan perusahaan (company involvement), keuangan dan status kerja (financial dan job status), dan kepuasan kerja intrinsik (intrinsic job satisfaction).
  • 27. Pengaruh Antara Kerja Sama (teamwork) Dengan Kepuasan Karyawan. • Greenberd dan Baron (2003) menyatakan bahwa team adalah suatu kelompok yang anggotanya memiliki keahlian yang saling melengkapi dan masing-masing berkomitmen kepada tujuan yang sama (Siehoyono, 2004). • Kerja sama yang saling menguntungkan dan mendukung dalam suatu organisasi, akan menimbulkan kepuasan tersendiri pada anggota kelompok itu sendiri.
  • 28. Pengaruh Antara Kesesuaian Terhadap Pekerjaan (employee job • Adfvaintta)g e DHirineg, Innc mgendaefinnisi kaKn keesespuaiaun kaerjas seabagnai k aKraktearisrtiky daari liwngkuangann k.erja (Mozkowitz, Get “FIT” to reduce turnover, n.d.). • Menurut O’Reilly, Chatman, & Caldwell (1991), tujuan perusahaan yang menyatu kepada tujuan karyawan secara perorangan akan menjadikan karyawan merasa sayang untuk pergi (Mozkowitz, Get “FIT” to reduce turnover, n.d.). • Namun sebaliknya, karyawan yang merasa tidak cocok dengan tujuan perusahaan cenderung tidak puas dan meninggalkan perusahaan (Lovelace dan Rosen, 1996). • Semakin tinggi kesesuaian terhadap pekerjaan, maka akan semakin kecil penyimpangan terhadap performa kerja. •
  • 29. Pengaruh Antara Kesesuaian Terhadap Teknologi (technology job fit) Dengan Kepuasan Karyawan. • Kesesuaian terhadap teknologi berkaitan dengan ketepatan terhadap alat atau teknologi yang digunakan dalam bekerja. • Penelitian menunjukkan adanya hubungan sebab-akibat antara technology job fit dengan employee satisfaction (Corbet et al., 1989). • Dengan kata lain, penggunaan teknologi yang sesuai akan menjadikan pekerjaan tersebut efisien dan menimbulkan rasa puas dalam diri karyawan. • Semakin tinggi kesesuaian terhadap teknologi, maka akan semakin besar komitmen pada perusahaan.
  • 30. Pengaruh Antara Kemampuan Kontrol Diri (perceived control) Dengan Kepuasan Karyawan • Kemampuan kontrol diri mewakili hubungan antara reaksi individu terhadap tekanan dan kemampuan untuk mengendalikan situasi tersebut (Zeithaml et al., 1991). • Semakin tinggi kemampuan kontrol diri, maka akan semakin besar komitmen pada perusahaan.
  • 31. TIGA BENTUK KONTROL DIRI (1) Kontrol perilaku yaitu kemampuan untuk memberi respon yang mempengaruhi situasi yang mengancam; (2) Kontrol kognitif yaitu kemampuan untuk mengurangi tekanan sesuai informasi yang diproses, (3) Kontrol keputusan melibatkan seleksi atau pemilihan tujuan.
  • 32. Pengaruh Antara Sistem Pengontrolan Pengawasan (supervisory control system) Dengan Kepuasan Karyawan. • Definisi sistem pengontrolan pengawasan adalah untuk menentukan aktivitas mengawasi karyawan, selain itu juga mencakup dukungan sosial. • Dalam kondisi yang sederhana, sistem pengontrolan pengawasan merujuk pada tingkat dimana perilaku karyawan di evaluasi lebih dibandingkan kuantitas output. • Menurut Butler (1999), pengawasan mempunyai peran penting dalm mengkoordinasikan kerja sama diantara karyawan (kesatuan grup dapat didukung dengan efisiensi oleh para manajer). • Semakin baik system pengontrolan pengawasan, maka akan semakin tinggi kerjasama dan kepercayaan karyawan terhadap manajer (Siehoyono, 2004). •
  • 33. Pengaruh Antara Konflik Peran (role conflict) Dengan Kepuasan • Ketika individu dihadapkan pKada aperrany yaang wmenyaimnpan.g dari harapan, hasilnya adalah konflik peran. • Konflik peran adalah suatu situasi yang terjadi jika sesorang diharapkan untuk memerankan dua peran yang bertentangan. • Perubahan yang sering terjadi terhadap lokasi kerja, jumlah staff pendukung dan tanggungjawab pengawasan diidentifikasikan sebagai penyebab adanya konflik yang salah satunya adalah konflik peran (role conflict). • Konflik yang tidak kunjung terselesaikan akan mempengaruhi performa kerja, dan konsekuensinya adalah penurunan kepuasan kerja, sebagai penyebab adanya konflik yang salah satunya adalah konflik peran (role conflict).
  • 34. Pengaruh Antara Ambiguitas Peran (role ambiguity) Dengan Kepuasan Karyawan. • Ambiguitas peran dalam perspektif karyawan oleh Mills dan Margulies mengacu secara khusus kepada situasi yang tidak jelas mengenai bagaimana menjalankan peran dalam organisasi. • Ambiguitas peran dihasilkan dari ketidakpastian seseorang tentang harapan mereka dari pekerjaan yang diberikan. • Penelitian yang dilakukan oleh Kahn et al., (1964), menyatakan bahwa peran dalam organsasi yang perkembangannya terus berubah akan menimbulkan ketidakjelasan peran karena ekspektasi yang ada juga sering berubah. • Ketidakmampuan dalam menghadapi ambiguitas peran merupakan salah satu penyebab tekanan dalam bekerja, dan juga berpengaruh pada penurunan kepuasan kerja karyawan.
  • 35. • Setiap manusia selalu menunjukkan tipe perilaku yang berbeda antara manusia yang satu dengan manusia lainnya. • Oleh karena itu manusia dikatakan sebagai makhluk yang memiliki keunikan tersendiri. • Tipe perilaku merupakan deskripsi tentang penampilan individu dalam melakukan berbagai aktivitas kehidupannya sehari-hari, termasuk penampilan seorang karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya. •
  • 36. TIPE PERILAKU DIBEDAKAN ATAS 2 (TIPE PERILAKU A ) • Tipe perilaku A digambarkan sebagai seorang karyawan yang secara kontinu berjuang untuk mendapatkan terlalu banyak dalam melaksanakan pekerjaan mereka, dalam waktu yang terlalu sedikit ataupun dengan melewati terlalu banyak hambatan pada saat mereka melaksanakan pekerjaannya.
  • 37. • Karyawan yang memiliki tipe perilaku A rentan terhadap gangguan koroner. • Akibat efek genetik ataupun efek-efek pengalaman terdahulu seorang karyawan, karyawan dengan tipe perilaku A akan menunjukkan respons susunan saraf otonom yang berlebihan secara tidak normal dalam keadaan terancam. • Adanya ketergesaan persaingan serta peningkatan stres yang menyertainya akan meningkatkan aktivitas saraf simpati dan memberikan kontribusi bagi kemungkinan timbulnya penyakit jantung koroner. • Seorang karyawan yang mempunyai tipe perilaku A lebih banyak mengalami kesulitan dalam bekerja. • Keadaan ini menyebabkan timbulnya rasa ketidak puasan di dalam bekerja.
  • 38. TIPE PERILAKU B • Mereka yang tidak memiliki karakteristik seperti yang terlihat pada tipe perilaku A. • Orang yang memiliki tipe perilaku B tidak mudah terkena stres, lebih mudah dalam menjalani kehidupannya, memiliki ketenangan dan tidak tergesa-gesa dalam melakukan suatu pekerjaan. • Seorang karyawan yang tidak memiliki tipe perilaku B tidak rentan terhadap gangguan koroner, sehingga pekerjaan yang dilakukan lebih memberikan kepuasan dalam bekerja. •
  • 39. • Salah satu faktor yang mendorong timbulnya kepuasan kerja seorang karyawan adalah kepribadian yang ditampilkan atau tampak melalui tipe perilaku yang ditampilkan oleh seorang karyawan pada saat melakukan pekerjaannya. • Maka dapat diduga terdapat hubungan positif antara tipe perilaku dengan kepuasan kerja karyawan. • Makin kuat tipe perilaku B yang ditampilkan seorang karyawan dalam menghadapi berbagai tekanan, ancaman dan hambatan dalam melaksanakan tugas pekerjaannya maka makin puas karyawan dalam bekerja.
  • 40. • Manusia bekerja mempunyai tujuan, antara lain untuk mendapatkan penghasilan agar kebutuhan dan keinginannya dapat terpenuhi dengan baik. • Kepuasan kerja adalah respons umum karyawan berupa perilaku yang ditampilkan oleh karyawan sebagai hasil persepsi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaannya. • Dengan kata lain kepuasan kerja adalah seperangkat perasaan karyawan tentang hal menyenangkan atau tidak menyenangkan pekerjaan yang dilakukan, baik didasarkan atas imbalan material maupun psikologis. •
  • 41. • Seorang karyawan akan mendapat kepuasan kerja jika ia mempersepsikan bahwa imbalan yang diterima baik berupa gaji, insentif, tunjangan dan penghargaan lainnya yang tidak berbentuk materi atas pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan nilainya lebih tinggi daripada pengorbanannya berupa tenaga dan ongkos yang telah dikeluarkan untuk melakukan pekerjaan itu. • Kelebihan yang didapat masih cukup untuk dipakai untuk memenuhi kebutuhan hidup diri keluarga (bagi yang telah berkeluarga) serta kebutuhan lain.
  • 42. • Kepuasan kerja akan didapat jika ada kesesuaian antara harapan penggajian karyawan dengan besarnya imbalan yang diterima, baik yang berupa materi maupun non materi. • Dari uraian di atas, dapat diduga terdapat hubungan antara pemenuhan harapan penggajian karyawan dengan kepuasan kerja karyawan tersebut. Artinya, makin sesuai pelaksanaan penggajian dengan harapan karyawan yang didasarkan atas kebutuhan minimalnya, makin besar kepuasan kerjanya.
  • 43. Banyak cara untuk mengatasi serta mencegah ketidakpuasaan kerja, • Karyawan dalam suatu perusahaan maupun institusi merupakan penting artinya bagi kelangsungan dan perkembangan perusahaan tersebut. • Adanya ketidakpuasan kerja yang dialami karyawan, para supervise, manajer, maupun pimpinan harus mempunyai kepekaan terhadap kebutuhan karyawan baik psikologisnya maupun materi yang dapat mengurangi atau bahkan mencegah terjadinya ketidakpuasan kerja.
  • 44. DIMENSI KEPUASAN KERJA 1. Ability Utilization adalah pemanfaatan kecakapan yang dimiliki oleh karyawan. 2. Achievement adalah prestasi yang dicapai selama bekerja. 3. Activity adalah segala macam bentuk aktivitas yang dilakukan dalam bekerja. 4. Advancement adalah kemajuan atau perkembangan yang dicapai selama bekerja. 5. Authority adalah wewenang yang dimiliki dalam melakukan pekerjaan. 6. Company Policies and Practices adalah kebijakan yang dilakukan adil bagi karyawan.
  • 45. 7. Compensation adalah segala macam bentuk kompensasi yang diberikan kepada para karyawan 8. Co-workers adalah rekan sekerja yang terlibat langsung dalam pekerjaan. 9. Creativity adalah kreatifitas yang dapat dilakukan dalam melakukan pekerjaan. 10. Independence adalah kemandirian yang dimiliki karyawan dalam bekerja. 11. Moral values adalah nilai-nilai moral yang dimiliki karyawan dalam melakukan pekerjaannya seperti rasa bersalah atau terpaksa. 12. Recognition adalah pengakuan atas pekerjaan yang dilakukan. 13. Responsibility, tanggung jawab yang diemban dan dimiliki.
  • 46. 14. Security, rasa aman yang dirasakan karyawan terhadap lingkungan kerjanya. 15. Social Service adalah perasaan sosial karyawan terhadap lingkungan kerjanya. 16. Social Status adalah derajat sosial dan harga diri yang dirasakan akibat dari pekerjaan. 17. Supervision-Human Relations adalah dukungan yang diberikan oleh badan usaha terhadap pekerjanya. 18. Supervision-Technical adalah bimbingan dan bantuan teknis yang diberikan atasan kepada karyawan. 19. Variety adalah variasi yang dapat dilakukan karyawan dalam melakukan pekerjaannya. 20. Working Conditions, keadaan tempat kerja dimana karyawan melakukan pekerjaannya.
  • 47. Aspek Dalam Mengukur Kepuasaan Kerja • Aspek psikologis, berhubungan dengan kejiwaan karyawan meliputi minat, • Ketentraman kerja, sikap terhadap kerja, bakat dan ketrampilan. • Aspek sosial, berhubungan dengan interaksi sosial, baik antar sesama karyawan dengan atasan maupun antar karyawan yang berbeda jenis kerjanya serta hubungan dengan anggota keluarga. • Aspek fisik, berhubungan dengan kondisi fisik lingkungan kerja dan kondisi fisik karyawan, meliputi jenis pekerjaan, pengaturan waktu kerja, pengaturan waktu istirahat, keadaan ruangan, suhu udara, penerangan, pertukaran udara, kondisi kesehatan karyawan dan umur.
  • 48. Terdapat Empat Cara Mengungkapkan Ketidakpuasan 1. Keluar (Exit): Ketidakpuasan kerja yang diungkapkan dengan meninggalkan pekerjaan. Termasuk mencari pekerjaan lain. 2. Menyuarakan (Voice): Ketidakpuasan kerja yang diungkap melalui usaha aktif dan konstruktif untuk memperbaiki kondisi termasuk memberikan saran perbaikan, mendiskusikan masalah dengan atasannya. 3. Mengabaikan (Neglect): Kepuasan kerja yang diungkapkan melalui sikap membiarkan keadaan menjadi lebih buruk, termasuk misalnya sering absen atau datang terlambat, upaya berkurang, kesalahan yang dibuat makin banyak.
  • 49. • Kesetiaan (Loyalty): Ketidakpuasan kerja yang diungkapkan dengan menunggu secara pasif sampai kondisinya menjadi lebih baik, termasuk membela perusahaan terhadap kritik dari luar dan percaya bahwa organisasi dan manajemen akan melakukan hal yang tepat untuk memperbaiki kondisi. • Kesehatan : Meskipun jelas bahwa kepuasan kerja berhubungan dengan kesehatan, hubungan kausalnya masih tidak jelas. Diduga bahwa kepuasan kerja menunjang tingkat dari fungsi fisik mental dan kepuasan sendiri merupakan tanda dari kesehatan. Tingkat dari kepuasan kerja dan kesehatan mungkin saling mengukuhkan sehingga peningkatan dari yang satu dapat meningkatkan yang lain dan sebaliknya penurunan yang satu mempunyai akibat yang negatif.
  • 50. • Cara lainnya untuk mencegah terjadinya ketidakpuasan kerja pada karyawan adalah dengan melihat apa saja yang menjadi elemen atau aspek-aspek pendukung dalam sikap kerja. • Menurut Osada (2000), Tujuannya, untuk menciptakan suatu sikap kerja yang sesuai kebiasaan yang baik dan perilaku yang baik sehingga karyawan dapat bekerja dengan lancar dan mematuhi peraturan.
  • 51. ASPEK-ASPEK YANG MENDUKUNG SIKAP KERJA KARYAWAN (1. PEMILAHAN (SEIRI) • Pemilahan berarti memilah segala sesuatu dengan aturan atau prinsip tertentu. • Langkah yang harus ditempuh adalah membagi segala sesuatu ke dalam kelompok sesuai dengan urutan kepentingannya dan membaginya dengan memutuskan mana yang penting dan mana yang sangat penting. • Pemilahan merupakan dasar dari sikap kerja.
  • 52. 2. PENATAAN (SEITON) • Penataan bertujuan untuk menghilangkan proses pencarian. • Yang diutamakan adalah penghapusan proses pencarian dan manajemen fungsional dengan cara mendasarkan pada seberapa banyak yang bisa disimpan dalam pikir/otak dan bertindak dengan cepat.
  • 53. 3. PEMBERSIHAN (SEISO) • Pembersihan merupakan salah satu bentuk pemeriksaan. • Yang diutamakan dalam pembersihan adalah pemeriksaan terhadap tindakan yang dilakukan dan menciptakan sikap kerja yang tidak memiliki cacat ataupun cela. • Prinsipnya adalah pemeriksaan dan tingkat kebersihan.
  • 54. 4. PEMANTAPAN (SEIKETSU) • Pemantapan berarti terus menerus dan secara berulang-ulang memelihara pemilahan, penataan dan pembersihannya. • Prinsip dari pemantapan adalah inovasi dan manajemen diri untuk mencapai dan memelihara kondisi yang sudah dimantapkan sehingga dapat bertindak dengan cepat.
  • 55. 5. PEMBILASAN (SHITSUKE) • Pembiasaan berarti menanamkan kemampuan untuk melakukan sesuatu dengan cara yang benar. • Prinsip yang digunakan adalah menciptakan suatu sikap kerja yang sesuai lewat kebiasaan dan perilaku yang baik sehingga nantinya karyawan dapat bekerja dengan baik dan mematuhi peraturan.
  • 56. • Dari studi yang dilakukan oleh Loveman (1998) terhadap bank retail disimpulkan bahwa kerja sama adalah salah satu faktor yang memberi kontribusi atas kepuasan karyawan selain kualitas perusahaan, penghargaan dan fokus konsumen. • Kesimpulan ini juga didukung pernyataan dari Heinhuis et al.,(1998). •
  • 57.
  • 58.
  • 59.
  • 60.
  • 61. Thank You Kingsoft Office Make Presentation much more fun