1. Disusun Oleh :
M. Hadi Mustofa ( 241209545 )
Pembimbing :
Bpk. Edy Rosidi. MM
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ( STIE – YPM )
Jln. Ngelom Megare, Taman Sidoarjo
Telp. ( 031) 7885205
2. BAB I
PENDAHULUAN
Latar belakang Masalah
Perusahaan jasa merupakan perusahaan yang
menyediakan layanan atau jasa bagi perusahaan yang
lain. Sehingga kepercayaan dan kedisiplinan yang
lebih diutamakan.
Dalam hal ini PT. Masindo Utama Nusantara
khususnya area Jawa Timur harus dapat
mempertahaankan atau bahkan meningkatkan kinerja
karyawannya sehingga dapat mempertahankan
kepercayaan yang telah diberikan pada perusahaan
tersebut.
3. Pada PT. Masindo Utama Nusantara terdapat indikasi
bahwa gaya kepemimpinan kurang memiki pengaruh
terhadap kepuasan kerja dan kinerja para bawahannya
dan juga para leader tim yang sering kali kurang dapat
memberikan dorongan kepada tim yang dipimpinnya
sehingga kepuasan kerja yang dirasakan oleh anggota
tim berkurang sehingga berdampak pada menurunnya
kinerja tim itu sendiri.
Pada PT. Masindo Utama Nusantara, terdapat indikasi
bahwa motivasi pekerja yang kurang baik dan juga
sikap yang saling membeda-bedakan, sehingga
dikhawatirkan akan mengganggu kepuasan kerja
karyawan sehingga juga akan menurunkan kinerja
para karyawan.
4. Rumusan Masalah
• Apakah gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap
kepuasan kerja di lingkungan perusahaan PT. Masindo
Utama Nusantara area Jawa Timur?
• Apakah motivasi berpengaruh terhadap kepuasan kerja di
lingkungan perusahaan PT. Masindo Utama Nusantara
area Jawa Timur?
• Apakah gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja
karyawan di lingkungan perusahaan PT. Masindo Utama
Nusantara area Jawa Timur?
• Apakah motivasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan
di lingkungan perusahaan PT. Masindo Utama Nusantara
area Jawa Timur?
• Apakah kepuasan kerja berpengaruh terhadap kinerja
karyawan di lingkungan perusahaan PT. Masindo Utama
Nusantara area Jawa Timur?
5. Tujuan
• Pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kepuasan kerja di
lingkungan perusahaan PT. Masindo Utama Nusantara
area Jawa Timur
• Pengaruh motivasi terhadap kepuasan kerja di lingkungan
perusahaan PT. Masindo Utama Nusantara area Jawa
Timur
• Pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan
di lingkungan perusahaan PT. Masindo Utama Nusantara
area Jawa Timur
• Pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan di
lingkungan perusahaan PT. Masindo Utama Nusantara
area Jawa Timur
• Pengaruh Kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan di
lingkungan perusahaan PT. Masindo Utama Nusantara
area Jawa Timur
6. Manfaat
1. Manfaat teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi
perkembangan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan gaya
kepemimpinan dan motivasi yang berpengaruh pada kepuasan kerja
dalam meningkatkan kinerja karyawan dan juga dapat memberikan
sumbangan yang berarti dan dapat memberikan dorongan untuk
menimbulkan minat bagi peneliti lain dalam melakukan penelitian lebih
lanjut tentang tentang berbagai dimensi dari kepuasan kerja karyawan
dan kinerja karyawan khususnya untuk manajemen sumber daya
manusia menjadi bertambah luas
2. Manfaat praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan kepada
perusahaan khususnya pada PT. Masindo Utama Nusantara untuk
melakukan peningkatan atau melaksanakan perbaikan khususnya pada
hubungan antar gaya kepemimpinan dan motivasi agar kepuasan kerja
karyawan meningkat dan selanjutnya dapat meningkatkan pula kinerja
karyawan, serta untuk menambah koleksi karya ilmiah dan semakin
memahami faktor-faktor yang terkait dengan hubungan gaya
kepemimpinan, motivasi, kepuasan kerja dan kinerja karyawan.
8. Kinerja Karyawan
Byars (1984), mengartikan kinerja sebagai hasil dari usaha
seseorang yang dicapai dengan adanya kemampuan dan
perbuatan dalam situasi tertentu
Dessler (1992) mendefinisikan kinerja sebagai prestasi
kerja yakni perbandingan antara hasil kerja yang secara
nyata dengan standar kerja yang ditetapkan
Gibson et al dalam Waridin dan Masrukhin (2006)
menyatakan kinerja adalah catatan terhadap hasil produksi
dan pekerjaan atau aktivitas tertentu dalam periode waktu
tertentu.
Dari beberapa pengertian diatas, maka dapat diambil suatu
pengertian tentang kinerja karyawan yaitu catatan hasil
kerja yang telah dicapai seorang karyawan baik secara
kualitas maupun kuantitas dalam melakukan tugas yang
telah diberikan dalam waktu tertentu untuk mencapai
hasil yang diinginkan.
9. Kinerja menurut Boediharjo (2002:102) dapat
diukur berdasarkan empat indikator yaitu
Efektif dan efisien
Otoritas dan tanggung jawab
Disiplin
Inisiatif
Tsui et all (1997) dalam mas’ud (2004)
merumuskan indikator-indikator
kinerja karyawan sebagai berikut :
Kualitas kerja karyawan
Standar profesional
Kuantitas kerja karyawan
Kreativitas karyawan
10. Kepuasan Kerja Karyawan
kepuasan kerja merupakan suatu cara pandang seseorang baik yang
bersifat positif maupun yang bersifat negatif tentang pekerjaanya.
Pemahaman yang lebih tepat tentang kepuasan kerja dapat terwujud
apabila analisis tentang kepuasan krja dikaitkan dengan prestasi kerja,
tingkat kemangkiran, keinginan pindah, usia pekerja, tingkat jabatan,
dan besar kecilnya organisasi.(sondang, 2006:295)
Kepuasan kerja (job satisfaction) adalah keadaan emosional karyawan
yang terjadi maupun tidak terjadi titik temu antara nilai balas jasa
kerja karyawan dan perusahaan atau organisasi dengan tingkat nilai
balas jasa yang memang diinginkan oleh karyawan yang bersangkutan
(Martoyo, 2000:142).
kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau
tidak menyenangkan dengan mana para karyawan memandang
pekerjaan mereka (Handoko, 2001: 193).
Dari beberapa pendapat yang telah dikemukakan diatas, maka
Kepuasan kerja merupakan sikap emosional yang menyenangkan dan
mencintai pekerjaannya.
11. Kepuasan kerja dapat dinikmati dalam pekerjaan,
luar pekerjaan, dan kombinasi dalam dan luar
pekerjaan.
Tidak ada tolok ukur tingkat kepuasan yang
mutlak karena setiap individu karyawan berbeda
standar kepuasannya.
Indikator kepuasan kerja hanya diukur dengan
kedisiplinan, moral kerja, dan pergantian
(turnover) kecil maka secara relatif kepuasan kerja
karyawan baik. Sebaliknya jika kedisiplinan, moral
kerja, dan turnover karyawan besar maka
kepuasan kerja karyawan di perusahaan berkurang
(Hasibuan, 2003: 202).
12. faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja
karyawan dalam rangka peningkatan kinerjanya
adalah:
Faktor psikologik,
Faktor sosial,
Faktor fisik,
Faktor finansial,
Harold E. Burt mengemukakan pendapatnya
tentang faktor-faktor yang dapat menimbulkan
kepuasan kerja adalah:
pertama, faktor hubungan antarkaryawan
Kedua, faktor indivual
Ketiga, faktor luar (external)
13. Gaya Kepemimpinan
Edwin A. Fleishman dalam L. Gibson (1985:263)
mengartikan bahwa kepemimpinan adalah suatu usaha
mempengaruhi orang atau perseorangan lewat proses
komunikasi untuk mencapai satu atau beberapa tujuan.
Yulk (1989) mendefinisikan kepemimpinan sebagai suatu
proses pengaruh sosial yang sengaja dilakukan oleh
seseorang terhadap orang lain untuk menstruktur
aktifitas-aktifitas dan relasi-relasi didalam sebuah
organisasi.
Dari beberapa pengertian diatas, maka dapat kami
simpulkan bahwa kepemimpinan ialah suatu usaha untuk
mempengaruhi orang atau perseorangan yang sengaja
dilakukan melalui proses komunikasi untuk menstruktur
aktifitas-aktifitas dan relasi-relasi didalam sebuah
organisasi untuk mencapai satu atau beberapa tujuan.
14. French dan raven dalam L. Gibson (1985:261)
mengidentifikasi bentuk-bentuk kekuasaan yang
dirasakan yang mungkin dimiliki oleh seorang
pemimpin ialah sebagai berikut:
Memaksa yaitu kekuasaan yang didasarkan atas rasa takut
Imbalan yaitu kekuasaan yang didasarkan atas harapan,
pujian, dll
Sah/legitimasi yaitu kekuasaan yang diperoleh dari posisi
seseorang dalam kelompok atau hierarki keorganisasian
Ahli yaitu kekuasaan yang didasarkan atas keterampilan
khusu, keahlian atau pengetahuan.
Referensi yaitu kekuasaan yang didasarkan atas daya tarik.
15. L. Gibson (1985:265) mengemukakan ciri-ciri
individual dari pemimpin yang efektif yaitu :
Memiliki intelegensi atau kecerdasan
Memiliki kepribadian
Memiliki ciri fisik yang baik
Memiliki kemampuan mengawasi
Sing-Sengupta, Sunita (1997) dalam Fuad Mas’ud
(2004), mengatakan gaya kepemimpinan terdiri
dari empat dimensi gaya kepemimpinan yaitu:
Gaya Otoriter
Gaya Pengasuh
Gaya Berorientasi pada tugas
Gaya Partisipatif
16. Motivasi
Motivasi adalah berhubungan erat dengan bagaimana perilaku
itu dimulai, dikuatkan, disokong, diarahkan, dihentikan dan
reaksi subyektif macam apakah yang timbul dalam organisme
ketika semua ini berlangsung. (L. Gibson 1985: 87)
Motivasi menurut Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan (2003:219)
adalah pemberian daya gerak yang menciptakan kegairahan
kerja seseorang agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif
dan terintegrasi dengan segala upayanya untuk mencapai
kepuasan
Motivasi merupakan sesuatu yang membuat bertindak atau
berperilaku dalam cara-cara tertentu (Armstrong, 1994).
Berdasarkan pengertian diatas disimpulkan bahwa motivasi
merupakan kegiatan yang mengakibatkan, menyalurkan,
memelihara dan mendorong perilaku manusia.
17. Konsepsi hieraki kebutuhan yang dikemukakan
oleh A. Maslow adalah sebagai mana berikut :
Kebutuhan aktualisasi diri pemenuhan diri (self actualization
needs)
Kebutuhan harga diri (esteem needs)
Kebutuhan sosial (social needs)
Kebutuhan keamanan dan rasa aman (safety and security
needs)
Kebutuhan fisiologis (phisiological needs)
Herzberg mengembangkan dua faktor tentang
motivasi yaitu
Faktor yang membuat orang merasa tidak puas
Faktor yang merasa puas
18. Penelitian Terdahulu
1. Pengaruh kepemimpinan, motivasi dan lingkungan kerja
fisik terhadap kinerja karyawan (studi pada CV. karya
mina putra rembang devisi kayu) oleh : Risky Novianto
Aribowo. Fakultas : ekonomi. Universitas : Diponegoro
Semarang. Tahun 2011. Hasil dari analisis dan
pembahasan menunjukkan bahwa: (1) kepemimpinan
berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan, (2)
motivasi berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan,
lingkungan kerja fisik berpengaruh positif terhadap
kinerja karyawan.
19. 2. Analisis pengaruh budaya organisasi dan gaya kepemimpinan
terhadap kepuasan kerja untuk meningkatkan kinerja karyawan
(Studi Kasus Pada RS Roemani Semarang) oleh :Ratna
kusumawati Jurusan : Manajemen. Universitas : Diponegoro
Semarang Tahun 2008.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa budaya organisasi secara
positif dan signifikan berpengaruh terhadap kepuasan kerja yang
berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja,
budaya organisasi secara positif dan signifikan berpengaruh
terhadap kinerja, gaya kepemimpinan secara positif dan
signifikan berpengaruh terhadap kinerja baik secara langsung
maupun tak langsung melalui kepuasan kerja.
20. 3. Pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kepuasan kerja dan
kinerja dengan komitmen organisasi sebagai variabel intervening
( studi pada PT. Yudhistira Ghalia Indonesia area yogyakarta
)Oleh : Muhammad Fauzan Baihaqi Fakultas Ekonomi
Universitas Diponegoro Semarang Tahun 2010
Hasil penelitian ini adalah: gaya kepemimpinan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan
kerja dan kinerja karyawan; komitmen organisasi
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan
kerja dan kinerja karyawan; komitmen organisasi secara
positif dan signifikan memediasi hubungan antara gaya
kepemimpinan terhadap kepuasan kerja karyawan; dan
komitmen organisasi secara positif dan signifikan juga
memediasi hubungan antara gaya kepemimpinan terhadap
kinerja karyawan.
21. 4. Pengaruh Kompensasi Dan Motivasi Terhadap
Kepuasan Kerja Karyawan PT. Borwita Citra Prima
di Sidoarjooleh Septian Adistyana Putra Fakultas
Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Jawa Timur Tahun 2011
Dari hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat
diketahui bahwa faktor kompensasi berpengaruh
terhadap kepuasan kerja tidak dapat diterima,
sedangkan faktor motivasi berpengaruh terhadap
kepuasan kerja dapat diterima.
22. 5. Pengaruh Kepuasan Kerja Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan Pada PT. Bank Mandiri (Persero) tbk Makassar Oleh
Rahmatullah Burhanuddin Wahab Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi Dan Bisnis Universitas Hasanuddin Makassar Tahun 2012
hasil penelitian menunjukkan bahwa secara bersama-sama
kepuasan kerja dan motivasi kerja berpengaruh signifikan
terhadap kinerja karyawan. Variabel kepuasan kerja dan
motivasi kerja koefisien regresi bertanda positif (+)
menandakan hubungan yang searah, dengan kata lain
kepuasan kerja dan motivasi kerja akan meningkatkan
kinerja karyawan. korelasi atau hubungan antara kepuasan
kerja dan motivasi kerja dengan kinerja sangat kuat sekali
23. Hubungan Antar Variabel
1. Hubungan Antara Gaya Kepemimpinan terhadap kepuasan
kerja
Pada penelitian yang dilakukan oleh Baihaqi (2010) yang
berjudul “Pengaruh gaya kepemimpinan terhadap
kepuasan kerja dan kinerja dengan komitmen organisasi
sebagai variabel intervening ( studi pada PT. Yudhistira
Ghalia Indonesia area yogyakarta )” mendapatkan hasil
bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kepuasan kerja dan kinerja karyawan
Dari penjelasan diatas, maka dapat diambil suatu hipotesis
yaitu :
H1 : Gaya kepemimpinan berpengaruh positif terhadap
kepuasan kerja
24. 2. Hubungan Antara Motivasi Terhadap Kepuasan Kerja
Pada penelitian yang dilakukan oleh Septian (2011) yang
berjudul “Pengaruh Kompensasi Dan Motivasi Terhadap
Kepuasan Kerja Karyawan PT. Borwita Citra Prima di
Sidoarjo” mendapatkan hasil bahwa motivasi berpengaruh
terhadap kepuasan kerja
Dari penjelasan diatas, maka dapat diambil suatu hipotesis
yaitu :
H2 : motivasi berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja
25. 3. Hubungan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan
Pada penelitian yang dilakukan oleh Ratna kusumawati
(2008) yang berjudul “Analisis pengaruh budaya organisasi
dan gaya kepemimpinan terhadap kepuasan kerja untuk
meningkatkan kinerja karyawan (Studi Kasus Pada RS
Roemani Semarang)” mendapatkan hasil bahwa gaya
kepemimpinan secara positif dan signifikan berpengaruh
terhadap kinerja baik secara langsung maupun tak
langsung melalui kepuasan kerja.
Dari penjelasan diatas, maka dapat diambil suatu hipotesis
yaitu :
H3 : Gaya kepemimpinan berpengaruh positif terhadap
kinerja karyawan
26. 4. Hubungan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Riski (2011)
“Pengaruh kepemimpinan, motivasi dan lingkungan kerja
fisik terhadap kinerja karyawan (studi pada cv. karya mina
putra rembang devisi kayu)” menyebutkan bahwa motivasi
berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan.
Dari penjelasan diatas, maka dapat diambil suatu hipotesis
yaitu:
H4 : motivasi berpengaruh positif terhadap kinerja
karyawan
27. 5. Hubungan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
Dari penelitian yang dilakukan oleh Rahmatullah (2012)
yang berjudul “Pengaruh Kepuasan Kerja Dan Motivasi
Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Bank Mandiri
(Persero) tbk Makassar” mendapatkan hasil bahwa secara
bersama-sama kepuasan kerja dan motivasi kerja
berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan
Dari penjelasan diatas, maka dapat diambil suatu hipotesis
yaitu :
H5 : Kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja
karyawan
29. HIPOTESIS
H1 : Gaya kepemimpinan berpengaruh positif terhadap
kepuasan kerja di lingkungan perusahaan
PT. Masindo Utama Nusantara area Jawa Timur
H2 : Motivasi berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja di
lingkungan perusahaan PT. Masindo Utama Nusantara area
Jawa Timur
H3 : Gaya kepemimpinan berpengaruh positif terhadap kinerja
karyawan di lingkungan perusahaan PT. Masindo Utama
Nusantara area Jawa Timur
H4 : Motivasi berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan di
lingkungan perusahaan PT. Masindo Utama Nusantara area
Jawa Timur
H5 : Kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja
karyawan di lingkungan perusahaan PT. Masindo Utama
Nusantara area Jawa Timur
30. BAB III
METODOLOGI
• Riset Desain
Informasi yang hendak dicari dalam penelitian ini berkaitan dengan
gaya kepemimpinan dan motivasi terhadap kepuasan kerja dan kinerja
karyawan. Jenis penelitan ini adalah penelitian korelasional karena
hendak melihat hubungan gaya kepemimpinan dan motivasi terhadap
kepuasan kerja dalam meningkatkan kinerja karyawan. Sedangkan
data jawaban dari responden diukur dengan skala interval yang
menggunakan skala likert lima gradasi. Yang menjadi alat
pengumpulan data ialah quisioner dengan jawaban tertutup dan diuji
cobakan terlebih dahulu untuk melihat validitas dan reliabilitasnya.
Pengambilan sampel menggunakan non probability convenience
sampling. Untuk analisis data yang digunakan adalah korelasional
dengan program komputer AMOS.
31. • Sumber Dan Jenis Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer,
yaitu sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari
sumber aslinya (Indriantoro dan Supomo, 1999). Dalam hal ini
data primer berupa hasil pengisian kuesioner oleh karyawan PT.
Masindo Utama Nusantara Area Jawa Timur.
Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang secara
tidak langsung melalui media perantara (diperoleh atau dicatat
pihak lain) dan sifatnya saling melengkapi. Data sekunder
diperoleh dari berbagai sumber dan digunakan untuk
menunjang informasi yang di perlukan dalam kajian yang
berupa sumber pustaka yang dapat mendukung penulisan
penelitian serta diperoleh dari literature yang relevan dari
permasalahan, sebagai dasar pemahaman terhadap obyek
penelitian dan untuk menganalisisnya secara tepat.
32. • Populasi Dan Sampel
Populasi merupakan kumpulan individu atau
obyek penelitian yang memiliki kualitas-kualitas
serta ciri-ciri yang telah ditetapkan. Populasi pada
penelitian ini adalah semua karyawan baik untuk
karyawan kontrak maupun karyawan yang
berstatus harian lepas, yang bekerja pada PT.
Masindo Utama Nusantara untuk area Jawa Timur.
Dan untuk sampel yang akan diambil berjumlah
100 orang. Dalam penelitian ini akan digunakan
analisis program komputer AMOS. Pengambilan
sampel menggunakan teknik non probability
convenience sampling
33. • Definisi Variabel Dan Indikator
1. Gaya Kepemimpinan
kepemimpinan ialah suatu usaha untuk mempengaruhi orang atau
perseorangan yang sengaja dilakukan melalui proses komunikasi
untuk menstruktur aktifitas-aktifitas dan relasi-relasi didalam sebuah
organisasi untuk mencapai satu atau beberapa tujuan.
2. Motivasi
motivasi merupakan kegiatan yang mengakibatkan, menyalurkan,
memelihara dan mendorong perilaku manusia.
3. Kepuasan Kerja Karyawan
Kepuasan kerja merupakan sikap emosional yang menyenangkan dan
mencintai pekerjaannya.
4. Kinerja Karyawan
kinerja karyawan yaitu catatan hasil kerja yang telah dicapai seorang
karyawan baik secara kualitas maupun kuantitas dalam melakukan
tugas yang telah diberikan dalam waktu tertentu untuk mencapai hasil
yang diinginkan
34. N
o
Variabel Jenis Variabel Indikator
1 Gaya Kepemimpinan Independent 1. Cara mengambil keputusan
2. Cara memberikan perintah
3. Cara berpakaian
4. Cara berkomunikasi
5. Cara bersikap
2 Motivasi Independent 1. Memiliki prinsip
2. Tingkat ketaatan pada agamanya
3. Tingkat kejenuhan
4. Karakteristik
5. Sifat
3 Kepuasan Kerja Karyawan Intervening 1. Gaji
2. Promosi
3. Rekan kerja
4. Pekerjaan itu sendiri
4 Kinerja Karyawan Dependent 1. Kedisiplinan
2. Kemangkiran
3. Kreatifitas
4. Kuantitas
Tabel
Variabel, Jenis Variabel dan Indikator Penelitian
35. • Metode Pengambilan Data
Penentuan sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah random Sampling Yang
dilakukan pada PT Masindo Utama Nusantara
untuk area Jawa Timur. Sedangkan penggunaan
sampel dalam AMOS minimal 100 orang. Sehingga
pada penelitian ini, jumlah responden yang
dijadikan objek penelitian berjumlah 100 orang
36. • Metode pengumpulan Data
Pengumpulan data menggunakan metode survey melalui
pembagian kuesioner kepada responden. Syamsul Hadi
(2006) menyatakan bahwa kuisioner adalah set pertanyaan
yang sudah disiapkan dan ditulis sebelumnya oleh peneliti,
untuk dimintakan jawabannya pada responden, kuisioner
tidak selalu berupa pertanyaan, namun juga dapat berupa
pernyataan. Proses penyebaran dan pengumpulan
kuesioner dilakukan secara langsung di tempat yang
menjadi obyek penelitian. Alasan menggunakan metode
survei dengan menyebarkan kuesioner secara langsung
kepada responden adalah agar peneliti dapat menghemat
waktu, tenaga, dan biaya. Penggunaan metode tersebut
juga diharapkan dapat mengungkap persepsi responden
yang sebenarnya.
37. • Uji Instrumen
1. Uji Validitas
Measurement model adalah bagian dari model SEM yang terdiri dari sebuah
variabel laten (konstruk) dan beberapa variabel manifes (indikator) yang
menjelaskan variabel laten tersebut. Tujuan pengujian adalah untuk
mengetahui seberapa tepat variabel-variabel manifes dapat menjelaskan
variabel laten yang ada.
Uji perbandingan ini dinamakan Uji Goodness of fit dengan menggunakan
estimasi maximum likelihood.
Ketentuannya adalah :
Absolute Fit index ( X 2 ) > 0,05
GFI (Goodness of fit Index) dan AGFI (Adjusted goodness of fit index) berkisar antara
0 sampai 1. semakin hasinya mendekati 1, maka akan semakin baik model tersebut
dalam menjelaskan data yang ada. Selain itu, dapat juga ditentukan dari nilai CFI
(Comparative Fit index) dan TLI (Tucker Lewis Index)
Setelah model fit, selanjutnya adalah uji validitas konstruk (variabel laten) dengan
menganalisis faktor loadingnya. Hair, et al. dalam Ferdinand (2002:23) menyatakan
bahwa sebuah indikator merupakan bagian dari konstruck dengan faktor loading
tersebut adalah 0,50.
38. 2. Uji Reliabilitas
Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini adalah
dengan menggunakan rumus Composite Realiability.
Composite Reliability diperoleh melalui rumus berikut :
Dimana :
Std. loading diperoleh langsung dari standarized loading untuk
tiap-tiap indicator ( diambil dari perhitungan computer) yaitu nilai
lambada yang dihasilkan oleh masing-masing indicator.
ᶓ j adalah measurement error dari tiap-tiap indicator yaitu pangkat
dua dari standarized loading setiap masing-masing indicator yang
dianalisis.
39. • Alat Analisis
Dalam penelitian ini digunakan non probability
convenience sampling. Untuk menguji hipotesis ini
digunakan teknik Analisis SEM ( Structural Equation
Modelling ) yang dioperasikan melalui program AMOS V.21.
Yamin dan Kurniawan ( 2009 ) menjelaskan alasan yang
mendasari digunakannya SEM adalah :
SEM mempunyai kemampuan untuk mengestimasi hubungan antara variable yang
bersifat Multi Relationship.
SEM mempunyai kemampuan untuk menggambarkan pola hubungan antara
konstrak laten ( unobserved ) dan variable manifest ( manifest variable atau variable
indicator )
SEM mempunyai kemampuan mengukur besarnya pengaruh langsung, pengaruh
tidak langsung dan pengaruh total antara konstrak laten ( efek dekomposisi ).
Pada penelitian ini analisis SEM dilakukan dengan
menggunakan bantuan software AMOS V.21.