2. • Trainer yang berkualitas sangatlah sulit didapatkan perusahaan.
• Kebanyakan motivator untuk para karyawan hanya membacakan
materi lewat presentasi yang membosankan atau mengadakan
banyak permainan yang cukup seru tapi tidak membawa perubahan
yang permanen.
• Kini, saatnya saya membagikan tips untuk menjadi trainer atau
motivator yang bermutu;
3. • Dua dekade belakangan ini industri training dan konsultasi
berkembang secara pesat.
• Kebutuhan akan training di perusahaan-perusahaan sangat tinggi,
sejalan dengan semakin tingginya tuntutan akan kinerja
karyawannya untuk mengimbangi persaingan pasar.
• Namun seringkali tingginya tuntutan training ini tidak bisa dipenuhi
oleh perusahaan sendiri karena beberapa hal.
4. • Salah satunya adalah kapasitas trainer perusahaan yang tidak
mencukupi.
• Oleh karena itu, untuk menutup kekurangan ini perusahaan
memanfaatkan trainer dari luar yang disediakan oleh perusahaan
training dan konsultasi.
• Persoalannya lagi, tidak selalu training yang diberikan oleh
perusahaan training sesuai dengan harapan perusahaan.
5. • Terhadap training yang diselenggarakan, keluhan yang sering
dikemukakan lebih banyak soal cara penyampaian dan bukan mengenai
materinya.
• Artinya, kompetensi, gaya, cara dan sikap trainer dalam memberikan
training dinilai tidak bagus.
• Kekurangpahaman trainer mengenai seluk beluk training adalah
penyebab seorang trainer tampak tidak kompeten.
• Penguasaan bukan hanya mencakup materi, tetapi juga mencakup proses
belajar, jenis peserta, metode training, perilaku di depan peserta dan
6. • Buku ini disusun untuk memberi bekal kepada para trainer agar proses
training berjalan lebih efektif.
• Gagasan, pendapat dan pengalaman disusun sedemikian rupa sehingga
membentuk urutan yang sistematis mungkin sesuai dengan kaidah
pembelajaran.
• Pada bab pertama, buku ini membahas mengenai training baik itu
menyangkut definisi, perannya dalam bisnis dan perusahaan, maupun
pandangan-pandangan bias mengenainya.
7. • Kemudian untuk lebih memahami training, pada bab kedua akan dibahas secara lebih
mendalam mengenai proses pembelajaran.
• Peserta training, yaitu orang dewasa, mempunyai cara belajar yang berbeda dengan
cara belajar anak-anak.
• Untuk itu mereka harus dimengerti dan dipahami serta diperlakukan berbeda dengan
anak kecil.
• Bab ketiga membahas secara detil (dan tentu saja prkatis) mengenai cara belajar,
harapan dan perlakuan yang dianjurkan terhadap orang dewasa agar proses training
berjalan efektif, dinamis, interaktif dan mencapai tujuan.
8. • Pencapaian tujuan training juga sangat tergantung dari pemberi
materinya, yakni trainernya.
• Sikap, perilaku dan kemampuan seorang trainer mempunyai peran yang
sangat besar dalam kelancaran proses training.
• Proses yang baik akan membuat tujuan training akan lebih mudah dicapai.
• Dalam bab keempat inilah akan dibahas seluk beluk mengenai apa yang
sebaiknya dihindari oleh seorang trainer dan saran-saran agar seorang
trainer bisa mendapatkan kharisma di depan peserta training.
9. • Tidak cukup mengandalkan perilaku, seorang trainer juga
memerlukan alat bantu dalam training.
• Bab kelima akan membahas secara detil alat-alat bantu yang biasa
dipakai oleh seorang trainer untuk membuat proses training menjadi
lebih mudah dan efektif.
• Pemilihan alat bantu tidak bisa sembarangan, tetapi harus
disesuaikan dengan metode training yang dipilih.
10. • Ada banyak metode training, yang masing-masing mempunyai
peruntukannya sendiri. Arti, fungsi utama, kekuatan dan kelemahan setiap
metode akan dibahas dalam bab yang keenam.
• Setelah seorang trainer mengetahui dan memahami proses belajar, peserta,
sikap, alat bantu dan metode, ia harus mempraktekkannya.
• Bab ketujuh akan membahas cara melakukan fasilitasi, yaitu cara mengajak
peserta training untuk terlibat secara aktif, berpartisipasi secara dinamis.
11. 1). Mulai dengan cepat dan akhiri dengan
kesan yang baik.
• Jangan bertele-tele dengan perkenalan dan pembukaan yang
panjang.
• Akhiri dengan kata-kata yang tak terlupakan sehingga pelatihannya
selalu diingat-ingat
meski telah berakhir serta mendorong perubahan yang bermakna.
12. 2). Selalu berlatih dan melakukan persiapan
dengan matang.
• Rekam sesi motivasi untuk evaluasi nanti.
• Perbanyak praktek dan perbaiki materi serta cara
mempresentasikannya.
• Siapkan alat bantu visual, video, multimedia, alat dan media untuk
menggambar, serta hadiah sederhana untuk kuis atau permainan.
13. 3). Fokus, selalu antusias, dan menjaga tingkat energi agar tetap bersemangat
dalam memberikan training
dengan bahasa tubuh yang meyakinkan.
•Berbicaralah dengan penuh kepercayaan
diri, gerakkan badan dan tangan secara
harmonis berkoordinasi dengan apa yang
ingin disampaikan.
14. 4). Perhatikan dan manfaatkan emosi serta gaya
belajar dari
para partisipan.
•Gunakan gambar dan tulisan, video dan
lagu, contoh kasus dan strategi, gambaran
umum dan detail khusus, pertanyaan dan
permainan, pengajaran dan diskusi, dan
sebagainya.
•Ciptakan interaksi personal yang menarik
dan pancing sensasi perasaan yang
menggugah.
15. 5)Sederhanakan presentasi, beri ruang agar
partisipan
belajar dan menemukan sendiri ilmu yang ingin
diajarkan.
•Berikan lembaran untuk partisipan
memberikan umpan balik dan menulis
saran/masukan untuk sang trainer.
16. 6)Tingkatkan kecerdasan intelektual, emosional, dan sosial
untuk para partisipan
dengan membentuk kelompok atau grup yang saling
berkompetisi.
• Para peserta pelatihan akan belajar berinteraksi, bekerja sama, dan
saling melengkapi dalam sebuah kelompok.
• Berikan tugas yang cukup menantang bagi grup-grup ini.
17. 7) Last but not least, be yourself! Jadilah diri
sendiri, jadilah versi yang terbaik dari diri sendiri.
• Setiap orang itu unik dan bisa memaksimalkan potensi dirinya tanpa perlu
menjadi orang lain.
• Tapi kita juga memerlukan orang lain sebagai role-model, orang-orang yang
telah mencapai kesuksesan yang ingin kita miliki.
• Selain mencari sosok yang bisa diteladani, kita juga harus mendapatkan tim
pendukung untuk membantu presentasi ini.
• Tanpa dukungan orang lain, seorang trainer tidak akan berhasil dalam
membawakan materi pelatihannya.
• Sekian dahulu tips untuk kali ini, semoga berguna dan bisa membawa
18. BUANG RASA MINDER
• Minder atau rendah diri adalah perasaan diri tidak mampu dan menganggap
orang lain lebih baik dari dirinya.
• Orang yang merasa minder cenderung bersikap egosentris (terpusat pada diri
sendiri), memposisikan diri sebagai korban atau hal yang negatif, merasa tidak
puas terhadap dirinya, mengasihani diri sendiri dan mudah menyerah. orang
yang mempunyai rasa minder akan merasa lemah, kekurangan,rasa bersalah yg
berlebihan, takut pada orang lain,menarik diri dari lingkungan/pergaulan,
cemas menghadapi sesuatu yang baru,tidak berani menghadapi kenyataan,sukar
mengambil keputusan,takut akan kegagalan.
19. • Untuk mengatasi sikap minder tersebut ada satu syarat, yakni menghargai diri
sendiri dan berpikiran positif.
• Minder adalah tipikal orang yg bermental lemah. Mental yg lemah akan merasa
selalu tidak aman, selalu gelisah dan kuatir.
• Karena kerja otak sudah dipenuhi dg rasa kawatir, takut dan gelisah tanpa sebab
atau disebabkan oleh hal-hal kecil, maka kerja otakpun menjadi lemah dan tidak
dapat berfungsi untuk memikirkan hal-hal besar yg bermanfaat buat diri sendiri
dan orang lain.
20. Ciri-ciri orang yang merasa minder ialah:
• Selalu berpikir negative terhadap diri sendiri.
• Suka menyendiri.
• Terlalu berhati-hati ketika berhadapan dengan orang lain sehingga
pergerakannya kelihatan kaku.
• Pergerakannya agak terbatas, seolah-olah sadar yang dirinya memang
mempunyai banyak kekurangan.
• Berasa curiga terhadap orang lain
• Tidak percaya bahwa dirinya memiliki kelebihan
21. • Sering menolak apabila diajak ke tempat-tempat yang ramai orang.
• Beranggapan bahwa orang lainlah yang harus berubah,
• Menolak tanggung jawab hidup untuk mengubah diri menjadi lebih baik.
• Minder harus sebisa mungkin dihindari dan dicari jalan keluarnya.
• Minder menghambat kita menggapai mimpi dan kesuksesan.
• Minder, semua orang tahu maknanya, adalah sikap yg manusiawi.
22. • Semua orang memiliki sikap dan perasaan ini dengan level yang
berbeda.
• Minder adalah manusiawi, akan tetapi menjadi tidak manusiawi lagi
ketika kita tidak berusaha untuk menghilangkan sikap dan perasaan
minder.
24. 2. Hadapi rasa takut jangan dihindari.
•Toh ia tidak akan berakibat
seburuk yg anda kira.
•Melawan rasa takut akan
menambah percaya diri anda.
25. 3. Hargai diri sendiri.
• Hargailah Anda sebagai Ciptaan Tuhan karena Anda telah berhasil
dalam berbuat sesuatu.
• Bila tidak mengapa orang lain mesti menghargai anda?
• Bukankah akan lebih mudah apabila anda membantu dan
menghargai diri sendiri?
26. Meningkatkan Rasa Percaya Diri
(1. Berpikir Positif)
•Tekankan berulang-ulang pada diri
Anda “Saya bisa. Tenang saja. Saya
berani. Orang lain bisa, saya pasti
bisa”.
27. 2. Menenangkan diri:
• Kenapa harus grogi?
• Anggap saja yang di depan Anda adalah keluarga Anda.
• Jadi, tampilah se-rileks mungkin.
• Dengan rileks, Anda dapat focus pada apa yang akan Anda
sampaikan
28. 3. Hilangkan rasa ingin tampil sempurna:
•Mengapa Anda cemas? Karena
Anda ingin tampil sesempurna
mungkin.
•Padahal, sudah jelas kita manusia,
tidak ada yang sempurna.
29. 4. Menjernihkan pikiran:
• Saat Anda merasa cemas, saat itulah pikiran Anda sedang dipenuhi
kalimat-kalimat negatif, seperti “aduh, kalau salah gimana ya”
“aduh, gimana ntar kalo aku dipermalukan didepan kelas”.
• Nah pemikiran seperti inilah yang harus dihilangkan.
30. 5. Kuasai Materi:
• Sebelum Anda berbicara di depan umum, pahamilah apa yang ingin
Anda sampaikan, focus dan konsentrasi.
• Saat Anda cemas, materi inti yang sesungguhnya malah akan hilang
dari pikiran Anda.
• Pahami bahan pembicaraan yang akan Anda sampaikan. Jangan
menghapalkan, tapi memahami.
31. • Seperti saat Anda ingin menceritakan sebuah film kepada teman
Anda, tentu Anda bisa menceritakan dengan mudah isi film tersebut
kan? Itu karena Anda menguasai film itu.
• Berlatih dan Berlatih
• Setelah Anda mempunyai semua modal itu, berlatihlah! Anda bisa
berlatih di depan kelompok arisan, kelompok kerja, kelompok
tetangga, dsb.
32. Berbicara di depan Umum
• Apakah itu berbicara di depan umum?
• Berbicara di depan umum adalah suatu proses komunikasi dimana satu orang
yang
• berbicara kepada kelompok orang banyak.
• Berbicara di depan umum atau di depan kelompok berbeda dengan berbicara
dalam kelompok. atau ngobrol karena perhatian hadirin akan terpusat pada
pembicara dan seorang pembicara harus memberikan perhatian pada seluruh
peserta, bukan hanya pada orang-orang tertentu.
33. • Untuk itu perlu diperhatikan posisi berdiri, kontak mata, ekspresi
atau mimik, kejelasan bicara (artikulasi dan nada),
• Pemahaman akan isi topik menjadi sangat penting, karena setiap
orang akan menjadi percaya diri ketika menerangkan sesuatu yang
dipahami dengan baik.
• Karena itu berbicara di depan umum membutuhkan persiapan yang
baik.
34. Posisi berdiri
• Berdirilah di tempat yang dapat dilihat oleh seluruh peserta.
• Jangan memunggungi peserta dan jangan menutupi pandangan
peserta terhadap obyek yang harus mereka lihat, misalnya tulisan
atau praktek kegiatan tertentu.
35. Kontak mata
•Tataplah mata peserta dengan
tenang.
• Jangan pernah melihat ke tempat
lain, apalagi ke
tempat kosong.
• Kontak mata akan memastikan
bahwa peserta
36. Mimik
• Tunjukkan perasaan Anda dengan jujur. Jika anda merasa lucu,
tertawalah.
• Jika anda agak grogi atau gugup, katakanlah , jika anda cemas,
katakanlah alasannya.
• Peserta akan bersimpati pada anda, dan anda akan berkembang
ketika mampu mengatakan hal tersebut.
37. Kejelasan Bicara: artikulasi, dan nada.
• Artikulasikan setiap huruf dengan sebaik-baiknya dengan cara yang
benar.
• Sesekali berilah intonasi nada bicara yang berirama, meninggi atau
melemah sesuai kepentingan.
38. Jadilah diri sendiri
• Jangan pernah berusaha menjadi orang lain atau
menjadi imitasi orang lain.
• Jadilah dirimu sendiri, karena gaya setiap orang
adalah unik.
39. Melibatkan Peserta (pendengar)
•Sapalah peserta di awal pembicaraan
dengan menanyakan kabar mereka
serta hal-hal ringan dalam kegiatan
keseharian.
40. Tips Praktis
•Untuk menjadi Trainer, berpikir
positif untuk meningkatkan
percaya diri adalah hal yang utama.
41. TIPS MENJADI TRAINER
•Ada yang perlu diperhatikan jika kita
menjadi seorang trainer(pelatih).
•Fungsi trainer bukan seperti seorang
pelatih, tetapi menjadi fasilitator yang
baik dalam mengelola forum .
•Baik forum besar ataupau kecil yang
melibatkan masyarakat.
42. 1. Suara Perlu di perhatikan. Suara berpengaruh terhadap audience terutama
untuk keras dan lunaknya
penyampaian.
2. Pandangan Tidak Merata. Tips untuk menjadi trainer ketika bertemu dengan
audience yang perlu adalah
melihat keseluruh audience.
3. Jangan Monoton tidak ada improvisasi
4. Intonasi
5. Bahasa Tubuh
6. Jangan Terburu-buru
7. Suasana Hati
8. Lingkungan yang Mendukung.
9. Penguasaan Materi
10. Banyak Gerak