SlideShare a Scribd company logo
TRAINER 
MULYONO
• Trainer yang berkualitas sangatlah sulit didapatkan perusahaan. 
• Kebanyakan motivator untuk para karyawan hanya membacakan 
materi lewat presentasi yang membosankan atau mengadakan 
banyak permainan yang cukup seru tapi tidak membawa perubahan 
yang permanen. 
• Kini, saatnya saya membagikan tips untuk menjadi trainer atau 
motivator yang bermutu;
• Dua dekade belakangan ini industri training dan konsultasi 
berkembang secara pesat. 
• Kebutuhan akan training di perusahaan-perusahaan sangat tinggi, 
sejalan dengan semakin tingginya tuntutan akan kinerja 
karyawannya untuk mengimbangi persaingan pasar. 
• Namun seringkali tingginya tuntutan training ini tidak bisa dipenuhi 
oleh perusahaan sendiri karena beberapa hal.
• Salah satunya adalah kapasitas trainer perusahaan yang tidak 
mencukupi. 
• Oleh karena itu, untuk menutup kekurangan ini perusahaan 
memanfaatkan trainer dari luar yang disediakan oleh perusahaan 
training dan konsultasi. 
• Persoalannya lagi, tidak selalu training yang diberikan oleh 
perusahaan training sesuai dengan harapan perusahaan.
• Terhadap training yang diselenggarakan, keluhan yang sering 
dikemukakan lebih banyak soal cara penyampaian dan bukan mengenai 
materinya. 
• Artinya, kompetensi, gaya, cara dan sikap trainer dalam memberikan 
training dinilai tidak bagus. 
• Kekurangpahaman trainer mengenai seluk beluk training adalah 
penyebab seorang trainer tampak tidak kompeten. 
• Penguasaan bukan hanya mencakup materi, tetapi juga mencakup proses 
belajar, jenis peserta, metode training, perilaku di depan peserta dan
• Buku ini disusun untuk memberi bekal kepada para trainer agar proses 
training berjalan lebih efektif. 
• Gagasan, pendapat dan pengalaman disusun sedemikian rupa sehingga 
membentuk urutan yang sistematis mungkin sesuai dengan kaidah 
pembelajaran. 
• Pada bab pertama, buku ini membahas mengenai training baik itu 
menyangkut definisi, perannya dalam bisnis dan perusahaan, maupun 
pandangan-pandangan bias mengenainya.
• Kemudian untuk lebih memahami training, pada bab kedua akan dibahas secara lebih 
mendalam mengenai proses pembelajaran. 
• Peserta training, yaitu orang dewasa, mempunyai cara belajar yang berbeda dengan 
cara belajar anak-anak. 
• Untuk itu mereka harus dimengerti dan dipahami serta diperlakukan berbeda dengan 
anak kecil. 
• Bab ketiga membahas secara detil (dan tentu saja prkatis) mengenai cara belajar, 
harapan dan perlakuan yang dianjurkan terhadap orang dewasa agar proses training 
berjalan efektif, dinamis, interaktif dan mencapai tujuan.
• Pencapaian tujuan training juga sangat tergantung dari pemberi 
materinya, yakni trainernya. 
• Sikap, perilaku dan kemampuan seorang trainer mempunyai peran yang 
sangat besar dalam kelancaran proses training. 
• Proses yang baik akan membuat tujuan training akan lebih mudah dicapai. 
• Dalam bab keempat inilah akan dibahas seluk beluk mengenai apa yang 
sebaiknya dihindari oleh seorang trainer dan saran-saran agar seorang 
trainer bisa mendapatkan kharisma di depan peserta training.
• Tidak cukup mengandalkan perilaku, seorang trainer juga 
memerlukan alat bantu dalam training. 
• Bab kelima akan membahas secara detil alat-alat bantu yang biasa 
dipakai oleh seorang trainer untuk membuat proses training menjadi 
lebih mudah dan efektif. 
• Pemilihan alat bantu tidak bisa sembarangan, tetapi harus 
disesuaikan dengan metode training yang dipilih.
• Ada banyak metode training, yang masing-masing mempunyai 
peruntukannya sendiri. Arti, fungsi utama, kekuatan dan kelemahan setiap 
metode akan dibahas dalam bab yang keenam. 
• Setelah seorang trainer mengetahui dan memahami proses belajar, peserta, 
sikap, alat bantu dan metode, ia harus mempraktekkannya. 
• Bab ketujuh akan membahas cara melakukan fasilitasi, yaitu cara mengajak 
peserta training untuk terlibat secara aktif, berpartisipasi secara dinamis.
1). Mulai dengan cepat dan akhiri dengan 
kesan yang baik. 
• Jangan bertele-tele dengan perkenalan dan pembukaan yang 
panjang. 
• Akhiri dengan kata-kata yang tak terlupakan sehingga pelatihannya 
selalu diingat-ingat 
meski telah berakhir serta mendorong perubahan yang bermakna.
2). Selalu berlatih dan melakukan persiapan 
dengan matang. 
• Rekam sesi motivasi untuk evaluasi nanti. 
• Perbanyak praktek dan perbaiki materi serta cara 
mempresentasikannya. 
• Siapkan alat bantu visual, video, multimedia, alat dan media untuk 
menggambar, serta hadiah sederhana untuk kuis atau permainan.
3). Fokus, selalu antusias, dan menjaga tingkat energi agar tetap bersemangat 
dalam memberikan training 
dengan bahasa tubuh yang meyakinkan. 
•Berbicaralah dengan penuh kepercayaan 
diri, gerakkan badan dan tangan secara 
harmonis berkoordinasi dengan apa yang 
ingin disampaikan.
4). Perhatikan dan manfaatkan emosi serta gaya 
belajar dari 
para partisipan. 
•Gunakan gambar dan tulisan, video dan 
lagu, contoh kasus dan strategi, gambaran 
umum dan detail khusus, pertanyaan dan 
permainan, pengajaran dan diskusi, dan 
sebagainya. 
•Ciptakan interaksi personal yang menarik 
dan pancing sensasi perasaan yang 
menggugah.
5)Sederhanakan presentasi, beri ruang agar 
partisipan 
belajar dan menemukan sendiri ilmu yang ingin 
diajarkan. 
•Berikan lembaran untuk partisipan 
memberikan umpan balik dan menulis 
saran/masukan untuk sang trainer.
6)Tingkatkan kecerdasan intelektual, emosional, dan sosial 
untuk para partisipan 
dengan membentuk kelompok atau grup yang saling 
berkompetisi. 
• Para peserta pelatihan akan belajar berinteraksi, bekerja sama, dan 
saling melengkapi dalam sebuah kelompok. 
• Berikan tugas yang cukup menantang bagi grup-grup ini.
7) Last but not least, be yourself! Jadilah diri 
sendiri, jadilah versi yang terbaik dari diri sendiri. 
• Setiap orang itu unik dan bisa memaksimalkan potensi dirinya tanpa perlu 
menjadi orang lain. 
• Tapi kita juga memerlukan orang lain sebagai role-model, orang-orang yang 
telah mencapai kesuksesan yang ingin kita miliki. 
• Selain mencari sosok yang bisa diteladani, kita juga harus mendapatkan tim 
pendukung untuk membantu presentasi ini. 
• Tanpa dukungan orang lain, seorang trainer tidak akan berhasil dalam 
membawakan materi pelatihannya. 
• Sekian dahulu tips untuk kali ini, semoga berguna dan bisa membawa
BUANG RASA MINDER 
• Minder atau rendah diri adalah perasaan diri tidak mampu dan menganggap 
orang lain lebih baik dari dirinya. 
• Orang yang merasa minder cenderung bersikap egosentris (terpusat pada diri 
sendiri), memposisikan diri sebagai korban atau hal yang negatif, merasa tidak 
puas terhadap dirinya, mengasihani diri sendiri dan mudah menyerah. orang 
yang mempunyai rasa minder akan merasa lemah, kekurangan,rasa bersalah yg 
berlebihan, takut pada orang lain,menarik diri dari lingkungan/pergaulan, 
cemas menghadapi sesuatu yang baru,tidak berani menghadapi kenyataan,sukar 
mengambil keputusan,takut akan kegagalan.
• Untuk mengatasi sikap minder tersebut ada satu syarat, yakni menghargai diri 
sendiri dan berpikiran positif. 
• Minder adalah tipikal orang yg bermental lemah. Mental yg lemah akan merasa 
selalu tidak aman, selalu gelisah dan kuatir. 
• Karena kerja otak sudah dipenuhi dg rasa kawatir, takut dan gelisah tanpa sebab 
atau disebabkan oleh hal-hal kecil, maka kerja otakpun menjadi lemah dan tidak 
dapat berfungsi untuk memikirkan hal-hal besar yg bermanfaat buat diri sendiri 
dan orang lain.
Ciri-ciri orang yang merasa minder ialah: 
• Selalu berpikir negative terhadap diri sendiri. 
• Suka menyendiri. 
• Terlalu berhati-hati ketika berhadapan dengan orang lain sehingga 
pergerakannya kelihatan kaku. 
• Pergerakannya agak terbatas, seolah-olah sadar yang dirinya memang 
mempunyai banyak kekurangan. 
• Berasa curiga terhadap orang lain 
• Tidak percaya bahwa dirinya memiliki kelebihan
• Sering menolak apabila diajak ke tempat-tempat yang ramai orang. 
• Beranggapan bahwa orang lainlah yang harus berubah, 
• Menolak tanggung jawab hidup untuk mengubah diri menjadi lebih baik. 
• Minder harus sebisa mungkin dihindari dan dicari jalan keluarnya. 
• Minder menghambat kita menggapai mimpi dan kesuksesan. 
• Minder, semua orang tahu maknanya, adalah sikap yg manusiawi.
• Semua orang memiliki sikap dan perasaan ini dengan level yang 
berbeda. 
• Minder adalah manusiawi, akan tetapi menjadi tidak manusiawi lagi 
ketika kita tidak berusaha untuk menghilangkan sikap dan perasaan 
minder.
Tips Mengatasi Minder/Rendah Diri 
1. Berpikir positif. 
Tekankan pada diri Anda bahwa 
Anda patut 
dihargai.
2. Hadapi rasa takut jangan dihindari. 
•Toh ia tidak akan berakibat 
seburuk yg anda kira. 
•Melawan rasa takut akan 
menambah percaya diri anda.
3. Hargai diri sendiri. 
• Hargailah Anda sebagai Ciptaan Tuhan karena Anda telah berhasil 
dalam berbuat sesuatu. 
• Bila tidak mengapa orang lain mesti menghargai anda? 
• Bukankah akan lebih mudah apabila anda membantu dan 
menghargai diri sendiri?
Meningkatkan Rasa Percaya Diri 
(1. Berpikir Positif) 
•Tekankan berulang-ulang pada diri 
Anda “Saya bisa. Tenang saja. Saya 
berani. Orang lain bisa, saya pasti 
bisa”.
2. Menenangkan diri: 
• Kenapa harus grogi? 
• Anggap saja yang di depan Anda adalah keluarga Anda. 
• Jadi, tampilah se-rileks mungkin. 
• Dengan rileks, Anda dapat focus pada apa yang akan Anda 
sampaikan
3. Hilangkan rasa ingin tampil sempurna: 
•Mengapa Anda cemas? Karena 
Anda ingin tampil sesempurna 
mungkin. 
•Padahal, sudah jelas kita manusia, 
tidak ada yang sempurna.
4. Menjernihkan pikiran: 
• Saat Anda merasa cemas, saat itulah pikiran Anda sedang dipenuhi 
kalimat-kalimat negatif, seperti “aduh, kalau salah gimana ya” 
“aduh, gimana ntar kalo aku dipermalukan didepan kelas”. 
• Nah pemikiran seperti inilah yang harus dihilangkan.
5. Kuasai Materi: 
• Sebelum Anda berbicara di depan umum, pahamilah apa yang ingin 
Anda sampaikan, focus dan konsentrasi. 
• Saat Anda cemas, materi inti yang sesungguhnya malah akan hilang 
dari pikiran Anda. 
• Pahami bahan pembicaraan yang akan Anda sampaikan. Jangan 
menghapalkan, tapi memahami.
• Seperti saat Anda ingin menceritakan sebuah film kepada teman 
Anda, tentu Anda bisa menceritakan dengan mudah isi film tersebut 
kan? Itu karena Anda menguasai film itu. 
• Berlatih dan Berlatih 
• Setelah Anda mempunyai semua modal itu, berlatihlah! Anda bisa 
berlatih di depan kelompok arisan, kelompok kerja, kelompok 
tetangga, dsb.
Berbicara di depan Umum 
• Apakah itu berbicara di depan umum? 
• Berbicara di depan umum adalah suatu proses komunikasi dimana satu orang 
yang 
• berbicara kepada kelompok orang banyak. 
• Berbicara di depan umum atau di depan kelompok berbeda dengan berbicara 
dalam kelompok. atau ngobrol karena perhatian hadirin akan terpusat pada 
pembicara dan seorang pembicara harus memberikan perhatian pada seluruh 
peserta, bukan hanya pada orang-orang tertentu.
• Untuk itu perlu diperhatikan posisi berdiri, kontak mata, ekspresi 
atau mimik, kejelasan bicara (artikulasi dan nada), 
• Pemahaman akan isi topik menjadi sangat penting, karena setiap 
orang akan menjadi percaya diri ketika menerangkan sesuatu yang 
dipahami dengan baik. 
• Karena itu berbicara di depan umum membutuhkan persiapan yang 
baik.
Posisi berdiri 
• Berdirilah di tempat yang dapat dilihat oleh seluruh peserta. 
• Jangan memunggungi peserta dan jangan menutupi pandangan 
peserta terhadap obyek yang harus mereka lihat, misalnya tulisan 
atau praktek kegiatan tertentu.
Kontak mata 
•Tataplah mata peserta dengan 
tenang. 
• Jangan pernah melihat ke tempat 
lain, apalagi ke 
tempat kosong. 
• Kontak mata akan memastikan 
bahwa peserta
Mimik 
• Tunjukkan perasaan Anda dengan jujur. Jika anda merasa lucu, 
tertawalah. 
• Jika anda agak grogi atau gugup, katakanlah , jika anda cemas, 
katakanlah alasannya. 
• Peserta akan bersimpati pada anda, dan anda akan berkembang 
ketika mampu mengatakan hal tersebut.
Kejelasan Bicara: artikulasi, dan nada. 
• Artikulasikan setiap huruf dengan sebaik-baiknya dengan cara yang 
benar. 
• Sesekali berilah intonasi nada bicara yang berirama, meninggi atau 
melemah sesuai kepentingan.
Jadilah diri sendiri 
• Jangan pernah berusaha menjadi orang lain atau 
menjadi imitasi orang lain. 
• Jadilah dirimu sendiri, karena gaya setiap orang 
adalah unik.
Melibatkan Peserta (pendengar) 
•Sapalah peserta di awal pembicaraan 
dengan menanyakan kabar mereka 
serta hal-hal ringan dalam kegiatan 
keseharian.
Tips Praktis 
•Untuk menjadi Trainer, berpikir 
positif untuk meningkatkan 
percaya diri adalah hal yang utama.
TIPS MENJADI TRAINER 
•Ada yang perlu diperhatikan jika kita 
menjadi seorang trainer(pelatih). 
•Fungsi trainer bukan seperti seorang 
pelatih, tetapi menjadi fasilitator yang 
baik dalam mengelola forum . 
•Baik forum besar ataupau kecil yang 
melibatkan masyarakat.
1. Suara Perlu di perhatikan. Suara berpengaruh terhadap audience terutama 
untuk keras dan lunaknya 
penyampaian. 
2. Pandangan Tidak Merata. Tips untuk menjadi trainer ketika bertemu dengan 
audience yang perlu adalah 
melihat keseluruh audience. 
3. Jangan Monoton tidak ada improvisasi 
4. Intonasi 
5. Bahasa Tubuh 
6. Jangan Terburu-buru 
7. Suasana Hati 
8. Lingkungan yang Mendukung. 
9. Penguasaan Materi 
10. Banyak Gerak

More Related Content

What's hot (10)

Menjana potensi diri kursus jati diri semesti 2017
Menjana potensi diri  kursus jati diri semesti 2017Menjana potensi diri  kursus jati diri semesti 2017
Menjana potensi diri kursus jati diri semesti 2017
 
Leadership dan tim kerja sekolah
Leadership dan tim kerja sekolahLeadership dan tim kerja sekolah
Leadership dan tim kerja sekolah
 
Motivasi pelajar slide share
Motivasi pelajar slide shareMotivasi pelajar slide share
Motivasi pelajar slide share
 
Berpikir dan Berjiwa Besar 2
Berpikir dan Berjiwa Besar 2Berpikir dan Berjiwa Besar 2
Berpikir dan Berjiwa Besar 2
 
Training of trainer
Training of trainerTraining of trainer
Training of trainer
 
Prinsip dan sikap yang diperlukan
Prinsip dan sikap yang diperlukanPrinsip dan sikap yang diperlukan
Prinsip dan sikap yang diperlukan
 
Bimbingan klompok
Bimbingan klompokBimbingan klompok
Bimbingan klompok
 
Berpikir dan berjiwa besar
Berpikir dan berjiwa besarBerpikir dan berjiwa besar
Berpikir dan berjiwa besar
 
Karakteristik Kinerja Guru
Karakteristik Kinerja Guru Karakteristik Kinerja Guru
Karakteristik Kinerja Guru
 
Keyakinan diri
Keyakinan diriKeyakinan diri
Keyakinan diri
 

Similar to TRAINER

PPT Coaching Coaching Coaching Coaching Coaching
PPT Coaching Coaching Coaching Coaching CoachingPPT Coaching Coaching Coaching Coaching Coaching
PPT Coaching Coaching Coaching Coaching Coaching
Helmi56
 
Paparan Luring dan Daring_Disiplin Positif.pptx
Paparan Luring dan Daring_Disiplin Positif.pptxPaparan Luring dan Daring_Disiplin Positif.pptx
Paparan Luring dan Daring_Disiplin Positif.pptx
waino1
 
Paparan Luring dan Daring_Disiplin Positif.pptx
Paparan Luring dan Daring_Disiplin Positif.pptxPaparan Luring dan Daring_Disiplin Positif.pptx
Paparan Luring dan Daring_Disiplin Positif.pptx
ismo521
 
Kump 7 tutorial 4
Kump 7 tutorial 4Kump 7 tutorial 4
Kump 7 tutorial 4
slim_world
 
Ciri-ciri Trainer yang Handal dan Bagaimana Melatih Trainer.pptx
Ciri-ciri Trainer yang Handal dan Bagaimana Melatih Trainer.pptxCiri-ciri Trainer yang Handal dan Bagaimana Melatih Trainer.pptx
Ciri-ciri Trainer yang Handal dan Bagaimana Melatih Trainer.pptx
ekieki
 
SI_ The Magic of ThinkingSI_ The Magic of ThinkingSI_ The Magic of Thinking.pdf
SI_ The Magic of ThinkingSI_ The Magic of ThinkingSI_ The Magic of Thinking.pdfSI_ The Magic of ThinkingSI_ The Magic of ThinkingSI_ The Magic of Thinking.pdf
SI_ The Magic of ThinkingSI_ The Magic of ThinkingSI_ The Magic of Thinking.pdf
palindunganadhin
 

Similar to TRAINER (20)

Mentoring skills
Mentoring skillsMentoring skills
Mentoring skills
 
Organizational training #1 organization development
Organizational training #1   organization developmentOrganizational training #1   organization development
Organizational training #1 organization development
 
New bk
New bkNew bk
New bk
 
PPT Coaching Coaching Coaching Coaching Coaching
PPT Coaching Coaching Coaching Coaching CoachingPPT Coaching Coaching Coaching Coaching Coaching
PPT Coaching Coaching Coaching Coaching Coaching
 
Paparan Luring dan Daring_Disiplin Positif.pptx
Paparan Luring dan Daring_Disiplin Positif.pptxPaparan Luring dan Daring_Disiplin Positif.pptx
Paparan Luring dan Daring_Disiplin Positif.pptx
 
Paparan Luring dan Daring_Disiplin Positif_Angkatan 1.pptx
Paparan Luring dan Daring_Disiplin Positif_Angkatan 1.pptxPaparan Luring dan Daring_Disiplin Positif_Angkatan 1.pptx
Paparan Luring dan Daring_Disiplin Positif_Angkatan 1.pptx
 
Paparan Luring dan Daring_Disiplin Positif.pptx
Paparan Luring dan Daring_Disiplin Positif.pptxPaparan Luring dan Daring_Disiplin Positif.pptx
Paparan Luring dan Daring_Disiplin Positif.pptx
 
Paparan Luring dan Daring_Disiplin Positif.pptx
Paparan Luring dan Daring_Disiplin Positif.pptxPaparan Luring dan Daring_Disiplin Positif.pptx
Paparan Luring dan Daring_Disiplin Positif.pptx
 
Memahami potensi diri
Memahami potensi diriMemahami potensi diri
Memahami potensi diri
 
379137187 rpl-bidang-pribadi
379137187 rpl-bidang-pribadi379137187 rpl-bidang-pribadi
379137187 rpl-bidang-pribadi
 
Power Point Paparan Disiplin Positif.pptx
Power Point Paparan Disiplin Positif.pptxPower Point Paparan Disiplin Positif.pptx
Power Point Paparan Disiplin Positif.pptx
 
Kump 7 tutorial 4
Kump 7 tutorial 4Kump 7 tutorial 4
Kump 7 tutorial 4
 
MATERI BIMTEK COACHING UNTUK SUPERVISI AKADEMIK.pptx
MATERI BIMTEK COACHING UNTUK SUPERVISI AKADEMIK.pptxMATERI BIMTEK COACHING UNTUK SUPERVISI AKADEMIK.pptx
MATERI BIMTEK COACHING UNTUK SUPERVISI AKADEMIK.pptx
 
Ciri-ciri Trainer yang Handal dan Bagaimana Melatih Trainer.pptx
Ciri-ciri Trainer yang Handal dan Bagaimana Melatih Trainer.pptxCiri-ciri Trainer yang Handal dan Bagaimana Melatih Trainer.pptx
Ciri-ciri Trainer yang Handal dan Bagaimana Melatih Trainer.pptx
 
Rpl bk
Rpl bkRpl bk
Rpl bk
 
Elaborasi_Pemahaman_Coaching_Angkatan_4 (1).pdf
Elaborasi_Pemahaman_Coaching_Angkatan_4 (1).pdfElaborasi_Pemahaman_Coaching_Angkatan_4 (1).pdf
Elaborasi_Pemahaman_Coaching_Angkatan_4 (1).pdf
 
modul menggali potensi diri
modul menggali potensi dirimodul menggali potensi diri
modul menggali potensi diri
 
RPL 1 PERCAYA DIRI.docx
RPL 1 PERCAYA DIRI.docxRPL 1 PERCAYA DIRI.docx
RPL 1 PERCAYA DIRI.docx
 
SI_ The Magic of ThinkingSI_ The Magic of ThinkingSI_ The Magic of Thinking.pdf
SI_ The Magic of ThinkingSI_ The Magic of ThinkingSI_ The Magic of Thinking.pdfSI_ The Magic of ThinkingSI_ The Magic of ThinkingSI_ The Magic of Thinking.pdf
SI_ The Magic of ThinkingSI_ The Magic of ThinkingSI_ The Magic of Thinking.pdf
 
Pengertian & Ruang Lingkup Self DEVELOPMENT _Effective Employees Self DEVELOP...
Pengertian & Ruang Lingkup Self DEVELOPMENT _Effective Employees Self DEVELOP...Pengertian & Ruang Lingkup Self DEVELOPMENT _Effective Employees Self DEVELOP...
Pengertian & Ruang Lingkup Self DEVELOPMENT _Effective Employees Self DEVELOP...
 

More from SMKN 36 JAKARTA UTARA

More from SMKN 36 JAKARTA UTARA (20)

KEPEMIMPINAN ENTREPRENEUR
KEPEMIMPINAN ENTREPRENEURKEPEMIMPINAN ENTREPRENEUR
KEPEMIMPINAN ENTREPRENEUR
 
MANAJEMEN KONFLIK
MANAJEMEN KONFLIK MANAJEMEN KONFLIK
MANAJEMEN KONFLIK
 
TRANSFORMATIONAL LEADERSHIP
TRANSFORMATIONAL LEADERSHIP TRANSFORMATIONAL LEADERSHIP
TRANSFORMATIONAL LEADERSHIP
 
TQM DALAM JASA PENDIDIKAN
TQM DALAM JASA PENDIDIKAN TQM DALAM JASA PENDIDIKAN
TQM DALAM JASA PENDIDIKAN
 
TIPS CARA BELAJAR
TIPS CARA BELAJAR TIPS CARA BELAJAR
TIPS CARA BELAJAR
 
TEORI KEPUASAN KERJA
TEORI KEPUASAN KERJA TEORI KEPUASAN KERJA
TEORI KEPUASAN KERJA
 
TEKNIK MENGHAFAL
TEKNIK MENGHAFAL TEKNIK MENGHAFAL
TEKNIK MENGHAFAL
 
Teknik komunikasi yang paling efektif
Teknik komunikasi yang paling efektifTeknik komunikasi yang paling efektif
Teknik komunikasi yang paling efektif
 
Supervisi pembelajaran
Supervisi pembelajaranSupervisi pembelajaran
Supervisi pembelajaran
 
Sumber daya manusia
Sumber daya manusiaSumber daya manusia
Sumber daya manusia
 
Struktur alternatif kepemimipinan
Struktur alternatif  kepemimipinanStruktur alternatif  kepemimipinan
Struktur alternatif kepemimipinan
 
Strategi peningkatan mutu layanan pendidikan
Strategi peningkatan mutu layanan pendidikanStrategi peningkatan mutu layanan pendidikan
Strategi peningkatan mutu layanan pendidikan
 
Sistem membaca cepat dan efektif
Sistem membaca cepat dan efektifSistem membaca cepat dan efektif
Sistem membaca cepat dan efektif
 
Strategi pengelolaan kelas
Strategi pengelolaan kelasStrategi pengelolaan kelas
Strategi pengelolaan kelas
 
Rasa pd dlm hitungan detik
Rasa pd dlm hitungan detikRasa pd dlm hitungan detik
Rasa pd dlm hitungan detik
 
Ptk
PtkPtk
Ptk
 
PTK TKR
PTK TKR PTK TKR
PTK TKR
 
Problem based learning
Problem based learningProblem based learning
Problem based learning
 
Profesional guru
Profesional guruProfesional guru
Profesional guru
 
Presentasi memikat
Presentasi memikatPresentasi memikat
Presentasi memikat
 

Recently uploaded

Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
yuniarmadyawati361
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
Hernowo Subiantoro
 

Recently uploaded (20)

Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfSusi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.comModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
 
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptxBUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
 
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
 
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANGKERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docxDokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
 
Solusi Masalah Pendidikan Kelompok 9 Wawasan Pendidikan.pptx
Solusi Masalah Pendidikan Kelompok 9 Wawasan Pendidikan.pptxSolusi Masalah Pendidikan Kelompok 9 Wawasan Pendidikan.pptx
Solusi Masalah Pendidikan Kelompok 9 Wawasan Pendidikan.pptx
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
 
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNajwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

TRAINER

  • 2. • Trainer yang berkualitas sangatlah sulit didapatkan perusahaan. • Kebanyakan motivator untuk para karyawan hanya membacakan materi lewat presentasi yang membosankan atau mengadakan banyak permainan yang cukup seru tapi tidak membawa perubahan yang permanen. • Kini, saatnya saya membagikan tips untuk menjadi trainer atau motivator yang bermutu;
  • 3. • Dua dekade belakangan ini industri training dan konsultasi berkembang secara pesat. • Kebutuhan akan training di perusahaan-perusahaan sangat tinggi, sejalan dengan semakin tingginya tuntutan akan kinerja karyawannya untuk mengimbangi persaingan pasar. • Namun seringkali tingginya tuntutan training ini tidak bisa dipenuhi oleh perusahaan sendiri karena beberapa hal.
  • 4. • Salah satunya adalah kapasitas trainer perusahaan yang tidak mencukupi. • Oleh karena itu, untuk menutup kekurangan ini perusahaan memanfaatkan trainer dari luar yang disediakan oleh perusahaan training dan konsultasi. • Persoalannya lagi, tidak selalu training yang diberikan oleh perusahaan training sesuai dengan harapan perusahaan.
  • 5. • Terhadap training yang diselenggarakan, keluhan yang sering dikemukakan lebih banyak soal cara penyampaian dan bukan mengenai materinya. • Artinya, kompetensi, gaya, cara dan sikap trainer dalam memberikan training dinilai tidak bagus. • Kekurangpahaman trainer mengenai seluk beluk training adalah penyebab seorang trainer tampak tidak kompeten. • Penguasaan bukan hanya mencakup materi, tetapi juga mencakup proses belajar, jenis peserta, metode training, perilaku di depan peserta dan
  • 6. • Buku ini disusun untuk memberi bekal kepada para trainer agar proses training berjalan lebih efektif. • Gagasan, pendapat dan pengalaman disusun sedemikian rupa sehingga membentuk urutan yang sistematis mungkin sesuai dengan kaidah pembelajaran. • Pada bab pertama, buku ini membahas mengenai training baik itu menyangkut definisi, perannya dalam bisnis dan perusahaan, maupun pandangan-pandangan bias mengenainya.
  • 7. • Kemudian untuk lebih memahami training, pada bab kedua akan dibahas secara lebih mendalam mengenai proses pembelajaran. • Peserta training, yaitu orang dewasa, mempunyai cara belajar yang berbeda dengan cara belajar anak-anak. • Untuk itu mereka harus dimengerti dan dipahami serta diperlakukan berbeda dengan anak kecil. • Bab ketiga membahas secara detil (dan tentu saja prkatis) mengenai cara belajar, harapan dan perlakuan yang dianjurkan terhadap orang dewasa agar proses training berjalan efektif, dinamis, interaktif dan mencapai tujuan.
  • 8. • Pencapaian tujuan training juga sangat tergantung dari pemberi materinya, yakni trainernya. • Sikap, perilaku dan kemampuan seorang trainer mempunyai peran yang sangat besar dalam kelancaran proses training. • Proses yang baik akan membuat tujuan training akan lebih mudah dicapai. • Dalam bab keempat inilah akan dibahas seluk beluk mengenai apa yang sebaiknya dihindari oleh seorang trainer dan saran-saran agar seorang trainer bisa mendapatkan kharisma di depan peserta training.
  • 9. • Tidak cukup mengandalkan perilaku, seorang trainer juga memerlukan alat bantu dalam training. • Bab kelima akan membahas secara detil alat-alat bantu yang biasa dipakai oleh seorang trainer untuk membuat proses training menjadi lebih mudah dan efektif. • Pemilihan alat bantu tidak bisa sembarangan, tetapi harus disesuaikan dengan metode training yang dipilih.
  • 10. • Ada banyak metode training, yang masing-masing mempunyai peruntukannya sendiri. Arti, fungsi utama, kekuatan dan kelemahan setiap metode akan dibahas dalam bab yang keenam. • Setelah seorang trainer mengetahui dan memahami proses belajar, peserta, sikap, alat bantu dan metode, ia harus mempraktekkannya. • Bab ketujuh akan membahas cara melakukan fasilitasi, yaitu cara mengajak peserta training untuk terlibat secara aktif, berpartisipasi secara dinamis.
  • 11. 1). Mulai dengan cepat dan akhiri dengan kesan yang baik. • Jangan bertele-tele dengan perkenalan dan pembukaan yang panjang. • Akhiri dengan kata-kata yang tak terlupakan sehingga pelatihannya selalu diingat-ingat meski telah berakhir serta mendorong perubahan yang bermakna.
  • 12. 2). Selalu berlatih dan melakukan persiapan dengan matang. • Rekam sesi motivasi untuk evaluasi nanti. • Perbanyak praktek dan perbaiki materi serta cara mempresentasikannya. • Siapkan alat bantu visual, video, multimedia, alat dan media untuk menggambar, serta hadiah sederhana untuk kuis atau permainan.
  • 13. 3). Fokus, selalu antusias, dan menjaga tingkat energi agar tetap bersemangat dalam memberikan training dengan bahasa tubuh yang meyakinkan. •Berbicaralah dengan penuh kepercayaan diri, gerakkan badan dan tangan secara harmonis berkoordinasi dengan apa yang ingin disampaikan.
  • 14. 4). Perhatikan dan manfaatkan emosi serta gaya belajar dari para partisipan. •Gunakan gambar dan tulisan, video dan lagu, contoh kasus dan strategi, gambaran umum dan detail khusus, pertanyaan dan permainan, pengajaran dan diskusi, dan sebagainya. •Ciptakan interaksi personal yang menarik dan pancing sensasi perasaan yang menggugah.
  • 15. 5)Sederhanakan presentasi, beri ruang agar partisipan belajar dan menemukan sendiri ilmu yang ingin diajarkan. •Berikan lembaran untuk partisipan memberikan umpan balik dan menulis saran/masukan untuk sang trainer.
  • 16. 6)Tingkatkan kecerdasan intelektual, emosional, dan sosial untuk para partisipan dengan membentuk kelompok atau grup yang saling berkompetisi. • Para peserta pelatihan akan belajar berinteraksi, bekerja sama, dan saling melengkapi dalam sebuah kelompok. • Berikan tugas yang cukup menantang bagi grup-grup ini.
  • 17. 7) Last but not least, be yourself! Jadilah diri sendiri, jadilah versi yang terbaik dari diri sendiri. • Setiap orang itu unik dan bisa memaksimalkan potensi dirinya tanpa perlu menjadi orang lain. • Tapi kita juga memerlukan orang lain sebagai role-model, orang-orang yang telah mencapai kesuksesan yang ingin kita miliki. • Selain mencari sosok yang bisa diteladani, kita juga harus mendapatkan tim pendukung untuk membantu presentasi ini. • Tanpa dukungan orang lain, seorang trainer tidak akan berhasil dalam membawakan materi pelatihannya. • Sekian dahulu tips untuk kali ini, semoga berguna dan bisa membawa
  • 18. BUANG RASA MINDER • Minder atau rendah diri adalah perasaan diri tidak mampu dan menganggap orang lain lebih baik dari dirinya. • Orang yang merasa minder cenderung bersikap egosentris (terpusat pada diri sendiri), memposisikan diri sebagai korban atau hal yang negatif, merasa tidak puas terhadap dirinya, mengasihani diri sendiri dan mudah menyerah. orang yang mempunyai rasa minder akan merasa lemah, kekurangan,rasa bersalah yg berlebihan, takut pada orang lain,menarik diri dari lingkungan/pergaulan, cemas menghadapi sesuatu yang baru,tidak berani menghadapi kenyataan,sukar mengambil keputusan,takut akan kegagalan.
  • 19. • Untuk mengatasi sikap minder tersebut ada satu syarat, yakni menghargai diri sendiri dan berpikiran positif. • Minder adalah tipikal orang yg bermental lemah. Mental yg lemah akan merasa selalu tidak aman, selalu gelisah dan kuatir. • Karena kerja otak sudah dipenuhi dg rasa kawatir, takut dan gelisah tanpa sebab atau disebabkan oleh hal-hal kecil, maka kerja otakpun menjadi lemah dan tidak dapat berfungsi untuk memikirkan hal-hal besar yg bermanfaat buat diri sendiri dan orang lain.
  • 20. Ciri-ciri orang yang merasa minder ialah: • Selalu berpikir negative terhadap diri sendiri. • Suka menyendiri. • Terlalu berhati-hati ketika berhadapan dengan orang lain sehingga pergerakannya kelihatan kaku. • Pergerakannya agak terbatas, seolah-olah sadar yang dirinya memang mempunyai banyak kekurangan. • Berasa curiga terhadap orang lain • Tidak percaya bahwa dirinya memiliki kelebihan
  • 21. • Sering menolak apabila diajak ke tempat-tempat yang ramai orang. • Beranggapan bahwa orang lainlah yang harus berubah, • Menolak tanggung jawab hidup untuk mengubah diri menjadi lebih baik. • Minder harus sebisa mungkin dihindari dan dicari jalan keluarnya. • Minder menghambat kita menggapai mimpi dan kesuksesan. • Minder, semua orang tahu maknanya, adalah sikap yg manusiawi.
  • 22. • Semua orang memiliki sikap dan perasaan ini dengan level yang berbeda. • Minder adalah manusiawi, akan tetapi menjadi tidak manusiawi lagi ketika kita tidak berusaha untuk menghilangkan sikap dan perasaan minder.
  • 23. Tips Mengatasi Minder/Rendah Diri 1. Berpikir positif. Tekankan pada diri Anda bahwa Anda patut dihargai.
  • 24. 2. Hadapi rasa takut jangan dihindari. •Toh ia tidak akan berakibat seburuk yg anda kira. •Melawan rasa takut akan menambah percaya diri anda.
  • 25. 3. Hargai diri sendiri. • Hargailah Anda sebagai Ciptaan Tuhan karena Anda telah berhasil dalam berbuat sesuatu. • Bila tidak mengapa orang lain mesti menghargai anda? • Bukankah akan lebih mudah apabila anda membantu dan menghargai diri sendiri?
  • 26. Meningkatkan Rasa Percaya Diri (1. Berpikir Positif) •Tekankan berulang-ulang pada diri Anda “Saya bisa. Tenang saja. Saya berani. Orang lain bisa, saya pasti bisa”.
  • 27. 2. Menenangkan diri: • Kenapa harus grogi? • Anggap saja yang di depan Anda adalah keluarga Anda. • Jadi, tampilah se-rileks mungkin. • Dengan rileks, Anda dapat focus pada apa yang akan Anda sampaikan
  • 28. 3. Hilangkan rasa ingin tampil sempurna: •Mengapa Anda cemas? Karena Anda ingin tampil sesempurna mungkin. •Padahal, sudah jelas kita manusia, tidak ada yang sempurna.
  • 29. 4. Menjernihkan pikiran: • Saat Anda merasa cemas, saat itulah pikiran Anda sedang dipenuhi kalimat-kalimat negatif, seperti “aduh, kalau salah gimana ya” “aduh, gimana ntar kalo aku dipermalukan didepan kelas”. • Nah pemikiran seperti inilah yang harus dihilangkan.
  • 30. 5. Kuasai Materi: • Sebelum Anda berbicara di depan umum, pahamilah apa yang ingin Anda sampaikan, focus dan konsentrasi. • Saat Anda cemas, materi inti yang sesungguhnya malah akan hilang dari pikiran Anda. • Pahami bahan pembicaraan yang akan Anda sampaikan. Jangan menghapalkan, tapi memahami.
  • 31. • Seperti saat Anda ingin menceritakan sebuah film kepada teman Anda, tentu Anda bisa menceritakan dengan mudah isi film tersebut kan? Itu karena Anda menguasai film itu. • Berlatih dan Berlatih • Setelah Anda mempunyai semua modal itu, berlatihlah! Anda bisa berlatih di depan kelompok arisan, kelompok kerja, kelompok tetangga, dsb.
  • 32. Berbicara di depan Umum • Apakah itu berbicara di depan umum? • Berbicara di depan umum adalah suatu proses komunikasi dimana satu orang yang • berbicara kepada kelompok orang banyak. • Berbicara di depan umum atau di depan kelompok berbeda dengan berbicara dalam kelompok. atau ngobrol karena perhatian hadirin akan terpusat pada pembicara dan seorang pembicara harus memberikan perhatian pada seluruh peserta, bukan hanya pada orang-orang tertentu.
  • 33. • Untuk itu perlu diperhatikan posisi berdiri, kontak mata, ekspresi atau mimik, kejelasan bicara (artikulasi dan nada), • Pemahaman akan isi topik menjadi sangat penting, karena setiap orang akan menjadi percaya diri ketika menerangkan sesuatu yang dipahami dengan baik. • Karena itu berbicara di depan umum membutuhkan persiapan yang baik.
  • 34. Posisi berdiri • Berdirilah di tempat yang dapat dilihat oleh seluruh peserta. • Jangan memunggungi peserta dan jangan menutupi pandangan peserta terhadap obyek yang harus mereka lihat, misalnya tulisan atau praktek kegiatan tertentu.
  • 35. Kontak mata •Tataplah mata peserta dengan tenang. • Jangan pernah melihat ke tempat lain, apalagi ke tempat kosong. • Kontak mata akan memastikan bahwa peserta
  • 36. Mimik • Tunjukkan perasaan Anda dengan jujur. Jika anda merasa lucu, tertawalah. • Jika anda agak grogi atau gugup, katakanlah , jika anda cemas, katakanlah alasannya. • Peserta akan bersimpati pada anda, dan anda akan berkembang ketika mampu mengatakan hal tersebut.
  • 37. Kejelasan Bicara: artikulasi, dan nada. • Artikulasikan setiap huruf dengan sebaik-baiknya dengan cara yang benar. • Sesekali berilah intonasi nada bicara yang berirama, meninggi atau melemah sesuai kepentingan.
  • 38. Jadilah diri sendiri • Jangan pernah berusaha menjadi orang lain atau menjadi imitasi orang lain. • Jadilah dirimu sendiri, karena gaya setiap orang adalah unik.
  • 39. Melibatkan Peserta (pendengar) •Sapalah peserta di awal pembicaraan dengan menanyakan kabar mereka serta hal-hal ringan dalam kegiatan keseharian.
  • 40. Tips Praktis •Untuk menjadi Trainer, berpikir positif untuk meningkatkan percaya diri adalah hal yang utama.
  • 41. TIPS MENJADI TRAINER •Ada yang perlu diperhatikan jika kita menjadi seorang trainer(pelatih). •Fungsi trainer bukan seperti seorang pelatih, tetapi menjadi fasilitator yang baik dalam mengelola forum . •Baik forum besar ataupau kecil yang melibatkan masyarakat.
  • 42. 1. Suara Perlu di perhatikan. Suara berpengaruh terhadap audience terutama untuk keras dan lunaknya penyampaian. 2. Pandangan Tidak Merata. Tips untuk menjadi trainer ketika bertemu dengan audience yang perlu adalah melihat keseluruh audience. 3. Jangan Monoton tidak ada improvisasi 4. Intonasi 5. Bahasa Tubuh 6. Jangan Terburu-buru 7. Suasana Hati 8. Lingkungan yang Mendukung. 9. Penguasaan Materi 10. Banyak Gerak