Teks tersebut membahas tentang pemahaman kepuasan kerja. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja menurut teks, yaitu karakteristik individu, jenis pekerjaan, lingkungan kerja, sikap terhadap pekerjaan, dan pandangan tentang arti kepuasan. Teks tersebut juga menjelaskan indikator kepuasan kerja seperti gaji, pengawasan, kondisi kerja, hubungan sosial, dan fasilitas.
Dokumen tersebut membahas tentang teori-teori kepuasan kerja dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Beberapa teori kepuasan kerja yang dijelaskan adalah teori perbandingan intrapersonal, teori keadilan, dan teori dua-faktor. Dokumen ini juga menjelaskan pengukuran sikap kerja, determinan sikap kerja, dan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja.
Bab ini membahas konsep kepuasan kerja berdasarkan teori-teori terkait. Kepuasan kerja didefinisikan sebagai emosi positif yang timbul dari penilaian pekerjaan. Faktor-faktor seperti kondisi pekerjaan, kerja itu sendiri, rekan kerja, gaji, dan pengawasan berhubungan dengan kepuasan kerja. Studi menunjukkan hubungan antara kepuasan kerja dengan motivasi dan kinerja pekerja.
Kepuasan kerja terkait dengan pemenuhan kebutuhan individu dan sikap pegawai terhadap pekerjaan. Faktor-faktor yang mempengaruhinya antara lain pekerjaan itu sendiri, atasan, teman sekerja, promosi, gaji, dan kondisi kerja yang mendukung. Kepuasan kerja mencerminkan perasaan positif seseorang terhadap pekerjaannya.
Dokumen tersebut membahas tentang teori-teori kepuasan kerja dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Beberapa teori kepuasan kerja yang dijelaskan adalah teori perbandingan intrapersonal, teori keadilan, dan teori dua-faktor. Dokumen ini juga menjelaskan pengukuran sikap kerja, determinan sikap kerja, dan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja.
Bab ini membahas konsep kepuasan kerja berdasarkan teori-teori terkait. Kepuasan kerja didefinisikan sebagai emosi positif yang timbul dari penilaian pekerjaan. Faktor-faktor seperti kondisi pekerjaan, kerja itu sendiri, rekan kerja, gaji, dan pengawasan berhubungan dengan kepuasan kerja. Studi menunjukkan hubungan antara kepuasan kerja dengan motivasi dan kinerja pekerja.
Kepuasan kerja terkait dengan pemenuhan kebutuhan individu dan sikap pegawai terhadap pekerjaan. Faktor-faktor yang mempengaruhinya antara lain pekerjaan itu sendiri, atasan, teman sekerja, promosi, gaji, dan kondisi kerja yang mendukung. Kepuasan kerja mencerminkan perasaan positif seseorang terhadap pekerjaannya.
Dokumen tersebut membahas beberapa teori kepuasan kerja, yaitu teori pemenuhan kebutuhan, teori perbedaan, teori keadilan, teori pandangan kelompok, dan teori dua faktor Herzberg. Teori-teori tersebut berusaha menjelaskan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi tingkat kepuasan kerja seseorang.
Psikologi Industri Organisasi - BAB 10 KEPUASAN KERJAbellabunga_
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang kepuasan kerja, termasuk definisi kepuasan kerja menurut Locke, teori-teori kepuasan kerja, faktor-faktor penentu kepuasan kerja seperti ciri-ciri pekerjaan, gaji, dan penyeliaan, serta dampak kepuasan dan ketidakpuasan kerja terhadap produktivitas, ketidakhadiran, dan kesehatan.
Dokumen tersebut membahas tentang kepuasan kerja, termasuk definisi, teori-teori, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Beberapa teori kepuasan kerja yang dijelaskan adalah teori pertentangan, model kepuasan bidang, dan teori proses-bertentangan. Faktor-faktor yang mempengaruhinya antara lain ciri-ciri pekerjaan, imbalan, penyeliaan, lingkungan kerja, dan hubungan dengan rekan kerja."
Teks ini membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan. Beberapa faktor yang disebutkan antara lain tekanan pekerjaan, keterlibatan pekerjaan, konflik antara pekerjaan dan keluarga, variasi keterampilan kerja, umpan balik pekerjaan, tekanan keluarga, dan keterlibatan keluarga. Teks ini juga membahas teori-teori terkait kepuasan kerja dan menyimpulkan bahwa berbagai
Dokumen tersebut membahas tentang kajian teori kepuasan kerja. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa kepuasan kerja merupakan sikap positif seseorang terhadap pekerjaannya, dipengaruhi oleh pemenuhan kebutuhan dasar, persepsi terhadap keadilan, dan pencapaian nilai-nilai penting. Kepuasan kerja berkorelasi positif dengan motivasi dan kinerja, serta berkorelasi negatif dengan ketidakhad
Makalah ini membahas tentang sikap kerja, termasuk definisi sikap kerja, komponen yang membentuk sikap, faktor yang mempengaruhi sikap kerja, dan hubungan antara sikap dan perilaku. Sikap kerja adalah evaluasi seseorang terhadap pekerjaan yang terdiri atas komponen kognitif, afektif, dan konatif. Faktor seperti pengalaman dan budaya mempengaruhi pembentukan sikap kerja.
hubungan motivasi kerja dengan kepuasan kerjaSulistia Rini
Teks tersebut membahas hubungan antara motivasi dan kepuasan kerja. Motivasi kerja adalah dorongan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan cepat dan semangat, dipengaruhi oleh faktor internal seperti minat pada pekerjaan dan prestasi, serta faktor eksternal seperti atasan, rekan kerja, dan imbalan. Kepuasan kerja adalah sikap positif terhadap kondisi kerja dan dipengaruhi oleh faktor pegawai, pekerjaan,
Dokumen tersebut membahas tentang sikap dan kepuasan kerja. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain definisi sikap dan komponen-komponen utamanya, hubungan antara sikap dan perilaku, faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja seperti pekerjaan yang menantang secara mental dan kondisi kerja yang mendukung, serta dampak positif kepuasan kerja terhadap kinerja, perilaku organisasi kewarganegaraan, kepuasan pel
Bab 9 isi memotivasi karyawan - stephanie akuntansi A UNJ 2016stephaniejessey
Teks tersebut membahas tentang pentingnya kontrak psikologis, kepuasan kerja, semangat kerja, dan motivasi karyawan bagi organisasi. Studi kasus Google digunakan sebagai contoh perusahaan yang menciptakan lingkungan kerja yang menyenangkan untuk meningkatkan produktivitas karyawan. Teori-teori seperti kontrak psikologis, hierarki kebutuhan, dan model sumber daya manusia dijelaskan hubungannya dengan motivasi kary
Skripsi ini membahas hubungan antara persepsi karyawan terhadap penghargaan yang diterima dari perusahaan, motivasi kerja, dan kepuasan kerja karyawan. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja diantaranya adalah penghargaan seperti gaji dan tunjangan, serta motivasi kerja. Kepuasan kerja dipengaruhi oleh sejauh mana harapan karyawan terpenuhi oleh perusahaan.
Dokumen tersebut membahas beberapa teori kepuasan kerja, yaitu teori pemenuhan kebutuhan, teori perbedaan, teori keadilan, teori pandangan kelompok, dan teori dua faktor Herzberg. Teori-teori tersebut berusaha menjelaskan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi tingkat kepuasan kerja seseorang.
Psikologi Industri Organisasi - BAB 10 KEPUASAN KERJAbellabunga_
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang kepuasan kerja, termasuk definisi kepuasan kerja menurut Locke, teori-teori kepuasan kerja, faktor-faktor penentu kepuasan kerja seperti ciri-ciri pekerjaan, gaji, dan penyeliaan, serta dampak kepuasan dan ketidakpuasan kerja terhadap produktivitas, ketidakhadiran, dan kesehatan.
Dokumen tersebut membahas tentang kepuasan kerja, termasuk definisi, teori-teori, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Beberapa teori kepuasan kerja yang dijelaskan adalah teori pertentangan, model kepuasan bidang, dan teori proses-bertentangan. Faktor-faktor yang mempengaruhinya antara lain ciri-ciri pekerjaan, imbalan, penyeliaan, lingkungan kerja, dan hubungan dengan rekan kerja."
Teks ini membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan. Beberapa faktor yang disebutkan antara lain tekanan pekerjaan, keterlibatan pekerjaan, konflik antara pekerjaan dan keluarga, variasi keterampilan kerja, umpan balik pekerjaan, tekanan keluarga, dan keterlibatan keluarga. Teks ini juga membahas teori-teori terkait kepuasan kerja dan menyimpulkan bahwa berbagai
Dokumen tersebut membahas tentang kajian teori kepuasan kerja. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa kepuasan kerja merupakan sikap positif seseorang terhadap pekerjaannya, dipengaruhi oleh pemenuhan kebutuhan dasar, persepsi terhadap keadilan, dan pencapaian nilai-nilai penting. Kepuasan kerja berkorelasi positif dengan motivasi dan kinerja, serta berkorelasi negatif dengan ketidakhad
Makalah ini membahas tentang sikap kerja, termasuk definisi sikap kerja, komponen yang membentuk sikap, faktor yang mempengaruhi sikap kerja, dan hubungan antara sikap dan perilaku. Sikap kerja adalah evaluasi seseorang terhadap pekerjaan yang terdiri atas komponen kognitif, afektif, dan konatif. Faktor seperti pengalaman dan budaya mempengaruhi pembentukan sikap kerja.
hubungan motivasi kerja dengan kepuasan kerjaSulistia Rini
Teks tersebut membahas hubungan antara motivasi dan kepuasan kerja. Motivasi kerja adalah dorongan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan cepat dan semangat, dipengaruhi oleh faktor internal seperti minat pada pekerjaan dan prestasi, serta faktor eksternal seperti atasan, rekan kerja, dan imbalan. Kepuasan kerja adalah sikap positif terhadap kondisi kerja dan dipengaruhi oleh faktor pegawai, pekerjaan,
Dokumen tersebut membahas tentang sikap dan kepuasan kerja. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain definisi sikap dan komponen-komponen utamanya, hubungan antara sikap dan perilaku, faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja seperti pekerjaan yang menantang secara mental dan kondisi kerja yang mendukung, serta dampak positif kepuasan kerja terhadap kinerja, perilaku organisasi kewarganegaraan, kepuasan pel
Bab 9 isi memotivasi karyawan - stephanie akuntansi A UNJ 2016stephaniejessey
Teks tersebut membahas tentang pentingnya kontrak psikologis, kepuasan kerja, semangat kerja, dan motivasi karyawan bagi organisasi. Studi kasus Google digunakan sebagai contoh perusahaan yang menciptakan lingkungan kerja yang menyenangkan untuk meningkatkan produktivitas karyawan. Teori-teori seperti kontrak psikologis, hierarki kebutuhan, dan model sumber daya manusia dijelaskan hubungannya dengan motivasi kary
Skripsi ini membahas hubungan antara persepsi karyawan terhadap penghargaan yang diterima dari perusahaan, motivasi kerja, dan kepuasan kerja karyawan. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja diantaranya adalah penghargaan seperti gaji dan tunjangan, serta motivasi kerja. Kepuasan kerja dipengaruhi oleh sejauh mana harapan karyawan terpenuhi oleh perusahaan.
Dokumen tersebut membahas tentang kepuasan kerja dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Beberapa faktor yang disebutkan adalah kondisi organisasi seperti sistem penggajian, promosi, lingkungan kerja; kondisi pribadi seperti demografi, kepribadian, intelegensi; serta iklim organisasi yang mendukung seperti dukungan rekan kerja dan sistem kompensasi yang memengaruhi kepuasan dan komitmen pegawai.
Tiga faktor utama yang mempengaruhi kepuasan kerja menurut teori yang dijelaskan adalah:
1. Karakteristik pekerjaan itu sendiri, seperti variasi tugas, otonomi, dan signifikansi pekerjaan.
2. Gaji dan imbalan yang dirasa adil.
3. Hubungan dengan atasan dan rekan kerja yang mendukung.
Kepuasan Kerja Psikologi Industri dan Organisasiseokjinluvv
Tiga faktor utama yang mempengaruhi kepuasan kerja menurut teori yang dijelaskan adalah:
1. Karakteristik pekerjaan itu sendiri, seperti variasi tugas, otonomi, dan signifikansi pekerjaan.
2. Gaji dan imbalan yang dirasa adil.
3. Hubungan dengan atasan dan rekan kerja yang mendukung.
Cut Zurnali - Hubungan Kepuasan Kerja dan Budaya Organisasicutzurnali
Dokumen tersebut membahas hubungan antara kepuasan kerja dan budaya organisasi. Ia menjelaskan pengertian kepuasan kerja, teori-teori kepuasan kerja, faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja, dan cara mengukur kepuasan kerja. Beberapa poin penting yang diangkat adalah pentingnya kepuasan kerja bagi pencapaian tujuan perusahaan, teori kesetaraan dan dua faktor sebagai pendekatan utama untuk me
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepuasan kerja dan semangat kerja terhadap komitmen organisasional pada staf pengajar Universitas Gunadarma. Hasil analisis menunjukkan adanya pengaruh positif dan signifikan antara kepuasan kerja, semangat kerja dengan komitmen organisasional staf pengajar, di mana semakin tinggi kepuasan dan semangat kerja akan meningkatkan komitmen organisasional.
Bab ini membahas sikap dan kepuasan kerja, termasuk tiga komponen sikap, hubungan antara sikap dan perilaku, sikap kerja utama seperti kepuasan dan keterlibatan kerja, cara mengukur kepuasan kerja, faktor-faktor penentu kepuasan kerja, dan dampak pekerja puas dan tidak puas terhadap tempat kerja.
Sasaran Pembelajaran
Sesudah mempelajari bab ini Anda akan dapat:
Membandingkan tiga komponen sikap.
Meringkas hubungan antara sikap dan perilaku.
Membandingkan dan membedakan sikap-sikap kerja yang utama.
Mendefiniskan kepuasan kerja dan menunjukkan bagaimana kita dapat mengukurnya.
Meringkaskan sebab-sebab utama kepuasan kerja.
Mengidentifikasi empat respons pekerja terhadap ketidakpuasan.
Dokumen ini membahas tentang manajemen konflik. Ada beberapa poin penting yang dijelaskan seperti pengertian konflik, jenis-jenis konflik, dan cara mengelola konflik dengan mendorong, mengurangi, atau memutuskan konflik.
Dokumen tersebut memberikan tips dan trik belajar yang efektif agar menjadi pandai dan pintar, di antaranya dengan belajar secara teratur setiap hari meski hanya 1-2 jam, membuat catatan intisari pelajaran, belajar secara kelompok, bertanya bila kurang paham, serta menghindari sikap tidak jujur seperti mencontek.
Dokumen tersebut membahas konsep dan langkah-langkah supervisi pembelajaran secara klinis bagi pengawas sekolah untuk mendukung implementasi kurikulum 2013. Supervisi klinis dilakukan melalui tiga tahap yaitu pertemuan awal, observasi pembelajaran, dan pertemuan balikan guna meningkatkan kinerja guru. Tahapan tersebut bertujuan memberikan masukan untuk perbaikan proses pembelajaran di sekolah.
Dokumen tersebut membahas tentang kepemimpinan dan manajemen. Secara singkat, dokumen menjelaskan bahwa kepemimpinan adalah proses mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan bersama, sedangkan manajemen lebih menekankan pada sistem dan mekanisme kerja untuk mencapai tujuan organisasi.
Dokumen tersebut membahas strategi peningkatan mutu layanan pendidikan melalui pendekatan Total Quality Management (TQM). TQM bertujuan untuk meningkatkan mutu dengan menitikberatkan kepuasan pelanggan (siswa dan orang tua), kepemimpinan, perbaikan berkelanjutan, dan manajemen berbasis fakta. Penerapan TQM diharapkan dapat meningkatkan kinerja lembaga pendidikan dan daya saingnya di era globalisasi.
Dokumen tersebut membahas tentang teknik membaca cepat dan efektif, meliputi pengertian media komunikasi, keterampilan membaca, jenis-jenis membaca, pengukuran kecepatan baca, dan langkah-langkah untuk meningkatkan kemampuan membaca seperti survei, membuat pertanyaan, dan mencatat bagian penting.
Dokumen tersebut membahas tentang keterampilan dan strategi pengelolaan kelas yang penting bagi guru, termasuk keterampilan mengelola kelas, tujuan keterampilan mengelola kelas, komponen keterampilan mengelola kelas, pengelolaan kelompok, pendekatan pemecahan masalah kelompok, dan tanggung jawab guru sebagai pengelola kelas.
Dokumen tersebut memberikan 10 tips untuk meningkatkan rasa percaya diri dalam hitungan detik, termasuk tersenyum, kontak mata, ubah suara dalam diri, tampil rapih, berdoa, reka ulang situasi, tentukan langkah berikutnya, bicara perlahan, dan ikut ambil bagian dalam diskusi.
Dokumen tersebut membahas tentang penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan kualitas pembelajaran praktik pemeliharaan mesin kendaraan bermotor di SMK dengan menerapkan metode tugas proyek. Metode saat ini yang digunakan guru masih kurang tepat sehingga hasil belajar siswa rendah. Peneliti bermaksud meningkatkan kualitas pembelajaran tersebut dengan metode tugas proyek yang membekali siswa dengan pengetahuan dan
Dokumen tersebut membahas tentang arti profesionalisme guru dan bagaimana karakteristik seorang guru profesional. Profesionalisme guru meliputi kompetensi, kinerja, dan perilaku yang mencerminkan tujuan pendidikan. Kepala sekolah dapat meningkatkan profesionalisme guru melalui supervisi, pemberian insentif, dan motivasi untuk berprestasi.
2. PENGERTIAN KEPUASAN KERJA
Bentuk perasaan dan ekspresi seseorang ketika dia mampu/tidak
mampu memenuhi harapan dari proses kerja dan kinerjanya.
Timbul dari proses transformasi emosi dan pikiran dirinya yang
melahirkan sikap atau nilai terhadap sesuatu yang dikerjakan dan
diperolehnya.
Coba saja kita lihat di dalam lingkungan kerja. Bisa jadi ditemukan
beragam ekspresi karyawan.
3. Ada yang murah senyum dan tertawa, ada yang suka mengeluh, ada
yang akrab dengan sesama mitra kerja, ada yang senang
mengisolasi diri, dan bahkan ada yang terbiasa berekspresi
emosional marah-marah atau kurang bersahabat dengan lingkungan
kerja.
Salah satu faktor penyebab semua itu adalah perbedaan derajat
kepuasan kerja.
Semakin tinggi derajat kepuasan kerja semakin bersahabat sang
4. Dengan kata lain dia memeroleh nilai pengakuan dari lingkungan kerja. Namun dalam prakteknya
derajat tentang kepuasan kerja di antara karyawan sangat berkait dengan beberapa faktor yakni:
(1) Sudut pandang tentang bekerja,
(2) Pandangan tentang makna kepuasan,
(3) Karakteristik seseorang,
(4) Jenis pekerjaan, dan
(5) Lingkungan kerja .
5. Sudut pandang tentang bekerja umumnya sama yakni sebagai sumber mencari nafkah untuk
kehidupan. Selain itu ada juga yang menganggap bekerja itu adalah ibadah, aktualisasi diri, dan
hoby. Itu adalah pandangan positif yang berkait dengan kepuasan kerja.
Dari sisi negatif ada yang menganggap bekerja itu adalah beban dan ancaman kebebasan pribadi.
Tentu saja menurut pandangan ini bekerja sering tidak menyebabkan kepuasan kerja.
Bahkan dalam teori motivasi dari Douglas McGregor, golongan ini termasuk teori X yakni sifat orang
yang pada dasarnya malas kerja. Kepuasan kerja yang diperoleh kelompok karyawan ini adalah
kalau mereka tidak bekerja keras dan tidak bertanggung jawab namun maunya mendapat
kompensasi tinggi.
6. Faktor lain yang berhubungan dengan kepuasan kerja adalah pandangan tentang
makna kepuasan.
Kepuasan dianggap sebagai sesuatu yang ukurannya relatif. Dua orang akan
memiliki kepuasan kerja yang berbeda walaupun mengerjakan sesuatu yang
sama dengan kinerja yang sama pula.
Secara bathin kedua orang itu bisa saja memiliki kepuasan yang berbeda karena
memiliki sudut pandang yang berbeda.
7. Perbedaan sudut pandang biasanya searah dengan perbedaan tingkat strata sosial
ekonomi seseorang.
Sementara itu karakteristik tiap indvidu karyawan misalnya status dalam pekerjaan,
pengalaman kerja, dan gender bisa jadi memiliki derajad kepuasan kerja yang berbeda.
Seseorang dengan posisi manajer cenderung akan memiliki kepuasan kerja yang lebih
besar ketimbang subordinasinya.
Begitu pula semakin berpengalaman kerja seseorang semakin tinggi kepuasan kerjanya.
8. Kepuasan kerja seseorang juga berhubungan dengan jenis pekerjaan yang dipunyainya.
Jenis-jenis pekerjaan yang menantang sangat disukai oleh mereka yang memiliki posisi
top manajemen.
Sementara mereka yang bekerja di tingkat operator atau staf sudah cukup puas kalau
bekerja sesuai dengan prosedur operasi standar.
Hal ini berkait dengan otoritas pengambilan keputusan yang dimiliki seseorang
karyawan (manajemen dan non-manajemen).
9. Aspek lingkungan kerja seperti kepemimpinan, kompensasi dan pengembangan karir pun berhubungan
erat dengan kepuasan kerja karyawan.
Semakin nyaman kondisi lingkungan kerja cenderung semakin tinggi derajat kepuasan kerja karyawan.
Dan ini merupakan salah satu langkah dalam meningkatkan motivasi kerjanya.
Menurut Baron & Byrne (1994) ada dua kelompok faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja.
Faktor pertama yaitu faktor organisasi yang berisi kebijaksanaan perusahaan dan iklim kerja.
10. Faktor kedua yaitu faktor individual atau karakteristik
karyawan.
Pada faktor individual ada dua predictor penting terhadap kepuasan kerja
yaitu status dan senioritas.
Status kerja yang rendah dan pekerjaan yang rutin akan banyak
kemungkinan mendorong kar-yawan untuk mencari pekerjaan lain, hal itu
berarti dua faktor tersebut dapat menyebabkan ketidakpuasan kerja dan
karyawan yang memiliki ketertarikan dan tantangan kerja akan lebih
merasa puas dengan hasil kerjanya apabila mereka dapat menyelesaikan
dengan maksimal.
11. Pendekatan Wexley dan Yukl (1977) berpendapat bahwa pekerjaan yang terbaik bagi
penelitian tentang kepuasan kerja adalah dengan memperhatikan baik faktor
pekerjaan maupun faktor individunya.
Faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja yaitu gaji, kondisi kerja, mutu
pengawasan, teman sekerja, jenis pekerjaan, keamanan kerja dan kesempatan
untuk maju serta faktor individu yang berpengaruh adalah kebutuhan-kebutuhan
yang dimilikinya, nilai-nilai yang dianut dan sifat-sifat kepribadian. (p.35).
12. LIMA FAKTOR YANG MENIMBULKAN KEPUASAN KERJA
(KEDUDUKAN/POSISI)
Manusia beranggapan bahwa seseorang yang bekerja pada pekerjaan yang lebih tinggi
akan merasa lebih puas daripada karyawan yang bekerja pada pekerjaan yang lebih
rendah.
Pada beberapa penelitian menunjukkan bahwa hal tersebut tidak selalu benar, tetapi
justru perubahan dalam tingkat pekerjaanlah yang mempengaruhi kepuasan kerja.
13. PANGKAT (GOLONGAN)
Pada pekerjaan yang mendasarkan perbedaan tingkat (golongan),
sehingga pekerjaan tersebut memberikan kedudukan tertentu pada
orang yang melakukannya.
Apabila ada kenaikan upah, maka sedikit banyaknya akan dianggap
sebagai kenaikan pangkat, dan kebanggaan terhadap kedudukan
yang baru itu akan merubah perilaku dan perasaannya.
14. UMUR
Dinyatakan bahwa ada hubungan antara kepuasan kerja dengan umur karyawan.
Umur di antara 25 tahun sampai 34 tahun dan umur 40 sampai 45 tahun adalah
merupakan umur-umur yang bisa menimbulkan perasaan kurang puas terhadap
pekerjaan.
Jaminan finansial dan jaminan sosial
Masalah finansial dan jaminan sosial kebanyakan berpengaruh terhadap
kepuasankerja.
15. MUTU PENGAWASAN
Hubungan antara karyawan dengan pihak pimpinan sangat penting
artinya dalam menaikkan produktifitas kerja.
Kepuasan karyawan dapat ditingkatkan melalui perhatian dan
hubungan yang baik dari pimpinan kepada bawahan, sehingga
karyawan akan merasa bahwa dirinya merupakan bagian yang
penting dari organisasi kerja (sense of belonging).
As’ad (2004,p.112).
16. Sedangkan Faktor-faktor yang memberikan kepuasan kerja menurut Blum
(1956) sebagai berikut:
Pendapat yang lain dikemukan oleh Ghiselli dan Brown, mengemukakan adanya
Faktor individual, meliputi umur, kesehatan, watak dan harapan.
Faktor sosial, meliputi hubungan kekeluargaan, pandangan masyarakat,
kesempatan berkreasi, kegiatan perserikatan pekerja, kebebasan berpolitik, dan
hubungan kemasyarakatan.
Faktor utama dalam pekerjaan, meliputi upah, pengawasan,
ketentraman kerja, kondisi kerja, dan kesempatan untuk maju.
17. faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja sebagai
berikut:
a. Kesempatan untuk maju
Dalam hal ini ada tidaknya kesempatan untuk
memperoleh pengalaman dan
peningkatan kemampuan selama kerja.
b. Keamanan kerja
Faktor ini sering disebut sebagai penunjang kepuasan
kerja, baik bagi kar-yawan
pria maupun wanita. Keadaan yang aman sangat
mempengaruhi
perasaan karyawan selama kerja.
18. c. Gaji
Gaji lebih banyak menyebabkan ketidakpuasan,
dan jarang orang mengekspresikan kepuasan
kerjanya dengan sejumlah uang yang
diperolehnya.
19. d. Perusahaan dan manajemen
Perusahaan dan manajemen yang baik adalah yang mampu memberikan
situasi dan kondisi kerja yang stabil.
Faktor ini yang menentukan kepuasan kerja karyawan.
20. e. PENGAWASAN (SUPERVISI)
Bagi karyawan, supervisor dianggap sebagai figur ayah dan sekaligus
atasannya.
Supervisi yang buruk dapat berakibat absensi dan turn over.
21. f. FAKTOR INTRINSIK DARI
PEKERJAAN
Atribut yang ada pada pekerjaan mensyaratkan ketrampilan tertentu.
Sukar dan mudahnya serta kebanggaan akan tugas akan
meningkatkan/mengurangi kepuasan.
22. g. Kondisi kerja
Termasuk di sini adalah kondisi tempat, ventilasi, penyinaran,
kantin dan tempat parkir.
23. h. Aspek sosial dalam pekerjaan
Merupakan salah satu sikap yang sulit digambarkan tetapi dipandang
sebagai factor yang menunjang puas atau tidak puas dalam kerja.
24. i. Komunikasi
Komunikasi yang lancar antar karyawan dengan pihak manajemen
banyak dipakai alasan untuk menyukai jabatannya.
Dalam hal ini adanya kesediaan pihak atasan untuk mau mendengar,
memahami dan mengakui pendapat ataupun prestasi karyawannya
sangat berperan dalam menimbulkan rasa puas terhadap kerja.
25. j. Fasilitas
Fasilitas rumah sakit, cuti, dana pensiun, atau perumahan
merupakan stan-dar suatu jabatan dan apabila dapat dipenuhi
akan menimbulkan rasa puas. As’ad (2004,p. 115).
26. Penelitian yang dilakukan oleh Caugemi dan
Claypool (1978) menemukan bahwa hal-hal yang
menyebabkan rasa puas adalah:
1. Prestasi
2. Penghargaan
3. Kenaikan jabatan
4. Pujian.
Sedangkan faktor-faktor yang menyebabkan
ketidakpuasan adalah:
1. Kebijaksanaan perusahaan
2. Supervisor
3. Kondisi kerja
4. Gaji
28. Adapun faktor-faktor tersebut adalah:
1. Faktor hubungan antar karyawan, antara lain:
a. Hubungan antara manajer dengan karyawan
b. Faktor fisik dan kondisi kerja
c. Hubungan sosial di antara teman sekerja
d. Emosi dan situasi kerja
29. 2. Faktor individual, yaitu yang berhubungan dengan:
a. Sikap orang terhadap pekerjaannya
b. Umur orang sewaktu bekerja
c. Jenis kelamin
30. 3. Faktor-faktor luar (extern),
Berhubungan dengan faktor-faktor yang mendorong karyawan yang
berasal dari luar selain dirinya sendiri, yaitu:
a. Keadaan keluarga karyawan
b. Rekreasi
c. Pendidikan (training, up grading dan sebagainya). As’ad (2004,p.112).
31. Berdasarkan indikator yang menimbulkan kepuasan kerja tersebut di
atas akan dapat dipahami sikap individu terhadap pekerjaan yang
dilakukan.
Karena setiap individu akan memiliki tingkat kepuasan yang berbeda-beda
sesuai dengan sistem nilai yang berlaku pada dirinya.
Ini disebabkan adanya perbedaan persepsi pada masing-masing
individu.
32. Semakin banyak aspek dalam pekerjaan yang sesuai dengan keinginan individu
tersebut maka semakin tinggi tingkat kepuasan yang dirasakannya.
Oleh karenanya sumber kepuasan seorang karyawan secara subyektif menentukan
bagai-mana pekerjaan yang dilakukan memuaskan.
Meskipun untuk batasan kepuasan kerja ini belum ada keseragaman tetapi yang
jelas dapat dikatakan bahwa tidak ada prinsip-prinsip ketetapan kepuasan kerja
yang mengikat dari padanya.
33. 1. Pengertian kepuasan kerja
Blum (Anoraga, 1992) menyatakan bahwa kepuasan kerja merupakan
sikap umum yang merupakan hasil dari beberapa sifat khusus
terhadap faktor-faktor pekerjaan, penyesuaian diri dan hubungan
sosial individu di luar kerja.
Hal ini merupakan suatu kondisi yang subyektif dari keadaan diri
seseorang sehubungan dengan senang atau tidak senang sebagai
akibat dari dorongan atau kebutuhan yang ada pada dirinya dan
dihubungkan dengan kenyataan yang dirasakan.
34. Kepuasan kerja adalah erat kaitannya dengan apa yang diharapkan
karyawan dari pekerjaannya sesuai dengan kebutuhan yang
dirasakan.
Biasanya orang akan merasa puas atas kerja yang telah atau sedang
ia jalankan, apabila apa yang ia kerjakan telah memenuhi harapan
salah satu tujuannya bekerja.
35. Apabila seseorang mendambakan sesuatu, berarti ia memiliki suatu harapan dengan demikian ia akan
termotivasi melakukan tindakan ke arah pencapaian harapan tersebut. (Manullang, 1984).
Mangkunegara (1993), mendefinisikan kepuasan kerja adalah suatu perasaan yang menyokong atau tidak
menyokong dari karyawan yang berhubungan dengan kondisi dirinya.
Perasaan yang berhubungan dengan pekerjaan melibatkan aspek-aspek upah atau gaji yang diterima,
kesempatan pengembangan karir, hubungan dengan karyawan lainnya, penempatan kerja jenis pekerjaan,
struktur organisasi perusahaan, mutu pengawasan, sedangkan perasaan yang berhubungan dengan dirinya
antara lain umur, kondisi kesehatan, kemampuan, pendidikan dan sebagainya.
36. Karyawan akan merasa puas dalam bekerja apabila aspek-aspek pekerjaan
dan aspek-aspek dirinya menyokong dan sebaliknya jika aspek-aspek
tersebut tidak menyokong, karyawan akan merasa tidak puas.
Menurut Jewell dan Siegall (1998) kepuasan kerja adalah sikap yang timbul
berdasarkan penilaian terhadap situasi kerja. Yang merupakan
generalisasi sikap-sikap terhadap pekerjaannya yang bermacam-macam.
37. Kepuasan kerja erat kaitannya dengan keadaan emosional yang
menyenangkan atau tidak menyenangkan menurut cara karyawan
memandang pekerjaan mereka.
Berdasarkan pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa
kepuasan kerja adalah suatu perasaan dan sikap positif karyawan
terhadap pekerjaannya, kondisi, situasi kerja, interaksi dan peran
karyawan dalam lingkungan kerja yang berkaitkan dengan kebutuhan
38. FAKTOR-FAKTOR KEPUASAN KERJA
Faktor pemimpin dan karyawan, faktor fisik dan kondisi kerja,
Hubungan sosial di antara karyawan, sugesti dari teman sekerja, emosi dan situasi
kerja.
Faktor individu, yaitu yang berhubungan dengan sikap orang terhadap pekerjaannya.
Faktor luar, yaitu dukungan yang berasal dari luar diri individu misalnya keluarga.
Kepuasan kerja berhubungan erat dengan aspek seperti umur, tingkat pekerjaan
dan ukuran organisasi perusahaan (Jewell dan Siegall,1998)
39. 3. Aspek-aspek pengukuran
kepuasan kerja
Aspek psikologis, berhubungan dengan kejiwaan karyawan meliputi
minat, ketentraman kerja, sikap terhadap kerja, bakat dan ketrampilan.
Aspek sosial, berhubungan dengan interaksi sosial, baik antar sesama
karyawan dengan atasan maupun antar karyawan yang berbeda
jenis kerjanya serta hubungan dengan anggota keluarga.
40. Aspek fisik, berhubungan dengan kondisi fisik lingkungan kerja dan kondisi fisik
karyawan, meliputi jenis pekerjaan, pengaturan waktu kerja, pengaturan waktu
istirahat, keadaan ruangan, suhu udara, penerangan, pertukaran udara, kondisi
kesehatan karyawan dan umur.
Aspek finansial berhubungan dengan jaminan serta kesejahteraan karyawan, yang
meliputi sistem dan besar gaji, jaminan sosial, tunjangan, fasilitas dan promosi.
Gilmer (dalam As’ad, 1995)
41. ASPEK YANG MEMPENGARUHI
KEPUASAN KERJA
Kesempatan untuk maju; Adalah ada tidaknya kesempatan untuk
memperoleh pengalaman dan peningkatan kemampuan selama
kerja.
Keamanan kerja; Aspek ini sering disebut penunjang kepuasan kerja,
baik bagi karyawan pria maupun wanita. Keadaan yang aman sangat
mempengaruhi perasaan karyawan selama kerja.
42. Gaji; Gaji lebih banyak menyebabkan ketidakpuasan dan jarang orang
mengekspresikan kepuasan kerjanya dengan sejumlah uang yang
diperolehnya.
Perusahaan dan manajemen; Perusahaan dan manajemen yang baik
adalah yang mampu memberikan situasi dan kondisi kerja yang
stabil. Aspek ini yang menentukan kepuasan kerja karyawan.
43. Pengawasan (supervisi); Bagi karyawan, supervisor dianggap sebagai figur ayah sekaligus atasannya.
Supervisi yang buruk dapat berakibat absensi dan turn over.
Aspek intrinsik dari pekerjaan; Aspek yang menyebabkan seseorang menyukai pekerjaan karena
pekerjaan itu sendiri.
Kondisi kerja, Termasuk di sini adalah kondisi tempat, ventilasi, penyinaran, kantin dan tempat parkir.
Aspek sosial dalam pekerjaan; Merupakan salah satu sikap yang sulit digambarkan, tetapi dipandang
sebagai aspek yang menunjang puas atau tidak puas dalam kerja.
44. Komunikasi. Komunikasi yang lancar antar karyawan dengan pihak manajemen
banyak dipakai alasan untuk menyukai jabatannya.
Kesediaan atasan untuk mau mendengar, memahami, dan mengakui pendapat umum
ataupun prestasi karyawannya sangat berperan dalam menimbulkan rasa puas.
Aspek-aspek yang pengukuran dalam kepuasan kerja karyawan antara lain
psikologis, fisik, sosial, pekerjaan itu sendiri, promosi, gaji dan jaminan sosial,
teman sekerja dan aspek pengawasan atau supervisi
45.
46. Please insert Title
Please insert sub-title
Please insert your own text
Please insert your own text
Please insert your own text
1
2
3
47. Please insert Title
Please insert sub-title
Please insert your own text
Please insert your own text...
Please insert your own text...
Please insert your own text
Please insert your own text...
Please insert your own text...
48. Please insert Title
Please insert sub-title
Text
Text
Your own text
Text Text
Your own text
Your own text
49. Text Your own text
Text Text
Text
Your own text
Your own text
Please insert Title
Please insert sub-title
50. Text
Text
Text
Text
Text
Text
Text
Please insert Title
Please insert sub-title
51. Please insert Title
Please insert sub-title
Text
Your own text
Your own text
Your own text
Text Text
52. Product C
Product B
Please insert Title
Please insert sub-title
Product B
Product C
Product A
Product A
53. 01 02 03 04 05 06 07 08 09
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
Your own text
Add Text
Please insert Title
Please insert sub-title