SlideShare a Scribd company logo
DEFINISI PANORAMIC
Panoramic berasal dari kata Panorama, artinya
pandangan yang tak terhalang dari berbagai arah
untuk melihat suatu bayangan atau obyek.
Dental / gigi seringnya tertutup oleh tulang maxilla
dan mandibula. Radiografi panoramic dapat
membuat foto gigi, tanpa tertutupi / overlaping
dengan tulang-tulang tersebut.
Hystory (dr. H. Numata, 1934)
• Film diletakkan didalam mulut ( upper or lower jaw )
• Digunakan pesawat yang memutari rahang pasien
• Eksposi selama pesawat bergerak
• Berkas sinar keluar melalui celah sempit
Hystory ( Patero, 1949)
• melakukan penelitian terhadap pemeriksaan parabolografi tetapi
dengan menggunakan film extra oral
• Pada metode ini film-kaset dan pasien diatur dalam kecepatan yang
sama, sumber radiasi tetap
• Pada teknik ini memungkinkan rahang yang melengkung dapat
dilihat secara datar/lurus seperti pada panoramic
• Dinamakan teknik Pantomografi;
• Panoramic : pandangan yang tak terhalang dari semua arah
• Tomografi : teknik x-ray untuk membuat radiograf pada kedalaman
tertentu, tanpa adanya intervensi jaringan diatas maupun
dibawahnya
Hystory
(Watson & Son Lth. Berkolaborasi dengan Dr. Blackman)
• mengkomersilkan pantomograph, yang diberi nama
Rotograph; yaitu rotary radiograf dengan cara
merotasikan pasien dan kurva film secara simultan
dengan arah yang berlawanan, sementara sumber
radiasi tetap.
• Pada pesawat ini hanya bagian yang mempunyai jarak
yang tetap dari film yang dapat digambarkan secara
baik
Panorex I
• Pada sistem ini tabung sinar-X dan film hoder berotasi secara
berlawanan, kepala pasien / obyek tetap
• Film yang digunakan jenisnya flat
• Ada 2 kali rotasi; setelah salah satu sisi dari rahang difoto, mesin
berhenti.
• Pasien secara manual diposisikan lagi pada sisi yang lain, eksposi
dilanjutkan.
• Ada 2 kolimator slit (celah sempit)
1.satu antara tube head dan pasien
2.satu antara pasien dan kaset
• Karena mesin sempat berhensti sebentar, maka pada gambarnya ada
bagian putih pada tengah film (gbar tdk tersambung secara sempurna)
Panorex II
• Gambar sudah tersambung
• Pasien diam, tabung x-ray & film-kaset rotasi
mengelilingi kepala pasien
• Kaset-fim berotasi pada sumbunya dibelakang
celah sempit antara pasien dan kaset-film.
Persiapan Paisen
- Memasang Image reseptor pada unit Panorex
- Posisikan tabung dan image reseptor pada posisi awal
- Tempatkan chin rest dengan ketinggian sama dengan dagu
pasien
Persiapan Alat dan Bahan :
• Film panoramic mempunyai emuli photosensitive dan menggunakan
kaset yang dilengkapi IS.
• Bila film panoramic menggunakan direct exposure maka dosis pasien
lebih banyak
• Film panoramic 5 x 12 inchi (12.5 x 30 cm) atau 6 x 12 inchi (15 x 30 cm)
double emulsi, kecuali film yang terbungkus sendiri
• Rare earth screen-film; dimana exposure yang dibutuhkan lebih kecil
tanpa harus kehilangan detail bayangan
• Setiap kaset dilengkapi sepasang IS.
IS digunakan karena dapat menurunkan dosis radiasi yang diterima
pasien dan dapat menghasilkan kualitas radiograf yang baik.
Persiapan Pasien
• Lepaskan bahan kaca dan metalik pada bagian kepala dan leher
tindik hidung, anting, kaca mata, barang-barang lain yang dapat
diproyeksi kan pada gambar,
seperti : alat bantu dengar,
• penjepit rambut, permen karet, dll)
• Gigi palsu (seluruh atau sebagian)
• Jaket atau sweater dilepas
• Disarankan pasien menggunakan lead apron selama pemeriksaan
• slayer, kalung
Posisioning Pemotretan
PP : - erect
PO : - Pasien berdiri tegap.
- dagu diatur menunduk sehingga IOML paralel terhadap garis horisontal.
- Bidang occusal menyudut 100 garis horisontal (postero anterior)
- MSP kepala diatur pada pertengahan penopang dagu.
- Gigi depan pasien menggigit Bite block.
- Pasien diminta mengatupkan kedua bibir, dan lidah berada pada langit-
langit mulut.
Pengaturan
CP CR
FFD
(cm)
Faktor eksposi
kV mA
Menuju bidang
occusal gigi.
arah sumbu sinar
menyudut ke
cepalad sesuai
bidang occusal.
40 cm
70-90 15
KRITERIA RADIOGRAF
- Gigi tampak terpisah dengan gigi yang lain
- Tampak mandibula, TMJ, nasal fossa, sinus maxsilaris,
- Maxila, dan zygomatic arch.
KRITERIA RADIOGRAF
- Gigi tampak terpisah dengan gigi yang lain
- Tampak mandibula, TMJ, nasal fossa, sinus maxsilaris,
- Maxila, dan zygomatic arch.
Struktur gambar yang diperlihatkan
- Tampak gigi, rahang bawah, TMJ, fossa nasal, sinus maksilaris,
lengkungan zigomatikum, dan maksila. Vertebrae servikal
juga diperlihatkan
Catatan
- Ketika TMJ harus diperlihatkan, panorex kedua diambil dengan
mulut terbuka dan memerlukan bite blok yang lebih besar yang
ditempatkan diantara gigi pasien.
Mandibula divisualisasikan tanpa rotasi atau
miring, diindikasikan :
- TMJ berada pada bidang horisontal yang sama dalam gambaran
- Ramus dan posterior gigi mengalami magnifikasi yang sama besar
di setiap sisi gambar
- Gambaran tajam : Gigi anterior dan posterior dengan pembesaran
yang seragam
Posisi pasien yang benar diindikasikan sbb :
- Simpisis mandibula diproyeksikan sedikit dibawah sudut mandibula
- Bentuk rahang oval
- Bidang Occlusal sejajar dengan sumbu panjang gambar
- Gigi atas dan bawah diposisikan agak terpisah dengan tidak
superposisi
- Vertebra servikal tidak superposisi dengan sendi TMJ
Kesalahan yang Sering Terjadi Pada
Teknik Panoramic
• Hanya sekitar 20% radiograf panoramic yang bebas error,
• 80% kesalahan disebabkan karena positioning,
• 20 % karena hal teknis.
Error pada Eksposi Film dan Processing
Gambar pada panoramic dapat terlihat terang (low density),
gelap (high density),
kabur atau hanya separo bayangan yang terlihat.
Low Density, sebab:
1. kVp dan / atau mA tidak diset cukup tinggi
• Pemilihan kVp dan mA tergantung pada :
• ukuran dan bentuk kepala
• ketebalan soft tisuue pada wajah dan leher
• struktur tubuh
• ada tidaknya gigi
2. Sinar-X arahnya tidak tepat pada celah di holder kaset
3. Kombinasi screen-film yang tidak tepat
4. larutan developer yang lemah
5. waktu developer yang tidak cukup
6. suhu developer terlalu rendah
High density, sebab:
1. kVp dan / atau mA terlalu tinggi
2. kombinasi screen-film yang tidak tepat
(biasanya screen-film fast tidak disesuaikan
dengan pemilihan kVp dan/atau mA.
3. Developer terlalu kuat
4. Waktu pembangkitan yang lama (pada manual processing)
5. Suhu developer terlalu panas
Over-expose film masih dapat digunakan untuk diagnostik
jika dilihat dengan viewing / light case yang mempunya intenstitas
cahaya yang tinggi.

More Related Content

What's hot

Appendicografi
AppendicografiAppendicografi
Appendicografi
Wira Kusuma
 
temporo mandibular joint
temporo mandibular jointtemporo mandibular joint
temporo mandibular jointAmalia Annisa
 
Teknik Radiografi 2 Tomografi
Teknik Radiografi 2 TomografiTeknik Radiografi 2 Tomografi
Teknik Radiografi 2 Tomografi
Nona Zesifa
 
Teknik Radiografi 3 Pemeriksaan Benda Asing (corpus alienum)
Teknik Radiografi 3 Pemeriksaan Benda Asing (corpus alienum)Teknik Radiografi 3 Pemeriksaan Benda Asing (corpus alienum)
Teknik Radiografi 3 Pemeriksaan Benda Asing (corpus alienum)
Nona Zesifa
 
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Oesofagus Maag Duodenum
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Oesofagus Maag Duodenumppt kritisi dan evaluasi radiograf Oesofagus Maag Duodenum
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Oesofagus Maag Duodenum
Nona Zesifa
 
Radiofotografi 2 Modifikasi faktor eksposi
Radiofotografi 2 Modifikasi faktor eksposiRadiofotografi 2 Modifikasi faktor eksposi
Radiofotografi 2 Modifikasi faktor eksposi
Nona Zesifa
 
Document1 tugas tr cruris
Document1 tugas tr crurisDocument1 tugas tr cruris
Document1 tugas tr cruris
Martin Pa Docc
 
Teknik Radiografi 3 Sistem Biliari
Teknik Radiografi 3 Sistem BiliariTeknik Radiografi 3 Sistem Biliari
Teknik Radiografi 3 Sistem Biliari
Nona Zesifa
 
Bahan kontras radiografi
Bahan kontras radiografiBahan kontras radiografi
Bahan kontras radiografi
Wira Kusuma
 
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Cervical dan thoracal
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Cervical dan thoracalppt kritisi dan evaluasi radiograf Cervical dan thoracal
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Cervical dan thoracal
Nona Zesifa
 
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Appendicografi
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Appendicografippt kritisi dan evaluasi radiograf Appendicografi
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Appendicografi
Nona Zesifa
 
Mammografi
MammografiMammografi
Mammografi
Adina Widi Astuti
 
ppt Aplikasi pengolahan citra digital pada modalitas digital radiography (DR)
ppt Aplikasi pengolahan citra digital pada modalitas digital radiography (DR)ppt Aplikasi pengolahan citra digital pada modalitas digital radiography (DR)
ppt Aplikasi pengolahan citra digital pada modalitas digital radiography (DR)
Nona Zesifa
 
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Follow through
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Follow throughppt kritisi dan evaluasi radiograf Follow through
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Follow through
Nona Zesifa
 
Kolimator gamma kamera
Kolimator gamma kameraKolimator gamma kamera
Kolimator gamma kamera
Arif Fahmi
 
Uji kebocoran kaset radiografi
Uji kebocoran kaset radiografiUji kebocoran kaset radiografi
Uji kebocoran kaset radiografiAmalia Annisa
 
Angiografi.
Angiografi.Angiografi.
Angiografi.
jaaaw9
 

What's hot (20)

Appendicografi
AppendicografiAppendicografi
Appendicografi
 
temporo mandibular joint
temporo mandibular jointtemporo mandibular joint
temporo mandibular joint
 
Teknik Radiografi 2 Tomografi
Teknik Radiografi 2 TomografiTeknik Radiografi 2 Tomografi
Teknik Radiografi 2 Tomografi
 
Teknik Radiografi 3 Pemeriksaan Benda Asing (corpus alienum)
Teknik Radiografi 3 Pemeriksaan Benda Asing (corpus alienum)Teknik Radiografi 3 Pemeriksaan Benda Asing (corpus alienum)
Teknik Radiografi 3 Pemeriksaan Benda Asing (corpus alienum)
 
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Oesofagus Maag Duodenum
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Oesofagus Maag Duodenumppt kritisi dan evaluasi radiograf Oesofagus Maag Duodenum
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Oesofagus Maag Duodenum
 
Radiofotografi 2 Modifikasi faktor eksposi
Radiofotografi 2 Modifikasi faktor eksposiRadiofotografi 2 Modifikasi faktor eksposi
Radiofotografi 2 Modifikasi faktor eksposi
 
Ivp
Ivp Ivp
Ivp
 
Document1 tugas tr cruris
Document1 tugas tr crurisDocument1 tugas tr cruris
Document1 tugas tr cruris
 
Teknik Radiografi 3 Sistem Biliari
Teknik Radiografi 3 Sistem BiliariTeknik Radiografi 3 Sistem Biliari
Teknik Radiografi 3 Sistem Biliari
 
Bahan kontras radiografi
Bahan kontras radiografiBahan kontras radiografi
Bahan kontras radiografi
 
Teknik k v tinggi
Teknik k v tinggiTeknik k v tinggi
Teknik k v tinggi
 
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Cervical dan thoracal
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Cervical dan thoracalppt kritisi dan evaluasi radiograf Cervical dan thoracal
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Cervical dan thoracal
 
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Appendicografi
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Appendicografippt kritisi dan evaluasi radiograf Appendicografi
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Appendicografi
 
Mammografi
MammografiMammografi
Mammografi
 
ppt Aplikasi pengolahan citra digital pada modalitas digital radiography (DR)
ppt Aplikasi pengolahan citra digital pada modalitas digital radiography (DR)ppt Aplikasi pengolahan citra digital pada modalitas digital radiography (DR)
ppt Aplikasi pengolahan citra digital pada modalitas digital radiography (DR)
 
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Follow through
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Follow throughppt kritisi dan evaluasi radiograf Follow through
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Follow through
 
Kolimator gamma kamera
Kolimator gamma kameraKolimator gamma kamera
Kolimator gamma kamera
 
Atresia ani
Atresia aniAtresia ani
Atresia ani
 
Uji kebocoran kaset radiografi
Uji kebocoran kaset radiografiUji kebocoran kaset radiografi
Uji kebocoran kaset radiografi
 
Angiografi.
Angiografi.Angiografi.
Angiografi.
 

Similar to Teknik Radiografi 2 Panoramic

Occlusal Radiograph.pptx
Occlusal Radiograph.pptxOcclusal Radiograph.pptx
Occlusal Radiograph.pptx
NeggyYudibrata
 
ppt implan chp 27. 20-31 educatin dentistry.pptx
ppt implan chp 27. 20-31 educatin dentistry.pptxppt implan chp 27. 20-31 educatin dentistry.pptx
ppt implan chp 27. 20-31 educatin dentistry.pptx
DewoBontang
 
Penatalaksanaan gigitiruan penuh lepasan pada pasien edentulous ppt mira
Penatalaksanaan gigitiruan penuh lepasan pada pasien edentulous  ppt miraPenatalaksanaan gigitiruan penuh lepasan pada pasien edentulous  ppt mira
Penatalaksanaan gigitiruan penuh lepasan pada pasien edentulous ppt miraMira Khairunnisa
 
penatalaksanaan-ekstraksi-gigi-sulung.ppt
penatalaksanaan-ekstraksi-gigi-sulung.pptpenatalaksanaan-ekstraksi-gigi-sulung.ppt
penatalaksanaan-ekstraksi-gigi-sulung.ppt
MuhammadFadli954524
 
Bimbingan Pesawat.pptx
Bimbingan Pesawat.pptxBimbingan Pesawat.pptx
Bimbingan Pesawat.pptx
MildaInayah1
 
BPS 3 PART 1.pptx
BPS 3 PART 1.pptxBPS 3 PART 1.pptx
BPS 3 PART 1.pptx
asridiah
 
ppt-referat-usg-mata.pptx
ppt-referat-usg-mata.pptxppt-referat-usg-mata.pptx
ppt-referat-usg-mata.pptx
YuandaniSaputra1
 
Digital Workflow for Implant Rehabilitation with Double Full-Arch Monolithic ...
Digital Workflow for Implant Rehabilitation with Double Full-Arch Monolithic ...Digital Workflow for Implant Rehabilitation with Double Full-Arch Monolithic ...
Digital Workflow for Implant Rehabilitation with Double Full-Arch Monolithic ...
Nabilah Kusuma
 
9.PENYELARASAN OKLUSAL & SPLIN.ppt
9.PENYELARASAN OKLUSAL & SPLIN.ppt9.PENYELARASAN OKLUSAL & SPLIN.ppt
9.PENYELARASAN OKLUSAL & SPLIN.ppt
YeremiaGultom2
 
PIRANTI OKLUSAL.pptx
PIRANTI OKLUSAL.pptxPIRANTI OKLUSAL.pptx
PIRANTI OKLUSAL.pptx
ssuseref19c32
 
Armamentarium bedah mulut
Armamentarium bedah mulutArmamentarium bedah mulut
Armamentarium bedah mulut
Diazfla omelettic
 
91878881 pembuatan-gigi-tiruan-penuh
91878881 pembuatan-gigi-tiruan-penuh91878881 pembuatan-gigi-tiruan-penuh
91878881 pembuatan-gigi-tiruan-penuhAulia Putri Evindra
 
odon fix(1).doc
odon fix(1).docodon fix(1).doc
odon fix(1).doc
ardianpradana7
 
EKSPANSI_SKELETAL_MENGGUNAKAN_MINISCREW_TERBANTU_EKSPANSI_RAPID-_1_ (1).pdf
EKSPANSI_SKELETAL_MENGGUNAKAN_MINISCREW_TERBANTU_EKSPANSI_RAPID-_1_ (1).pdfEKSPANSI_SKELETAL_MENGGUNAKAN_MINISCREW_TERBANTU_EKSPANSI_RAPID-_1_ (1).pdf
EKSPANSI_SKELETAL_MENGGUNAKAN_MINISCREW_TERBANTU_EKSPANSI_RAPID-_1_ (1).pdf
fatimahsyam7
 
Ekstemitas_Atas.ppt
Ekstemitas_Atas.pptEkstemitas_Atas.ppt
Ekstemitas_Atas.ppt
RahmidwiLestari2
 
Herbst appliance in orthodontic power point
Herbst appliance in orthodontic power pointHerbst appliance in orthodontic power point
Herbst appliance in orthodontic power point
OrtodontiUnpad2021
 
Terjemahan jurnal radiologi irma unhas
Terjemahan jurnal radiologi irma unhasTerjemahan jurnal radiologi irma unhas
Terjemahan jurnal radiologi irma unhas
Irma Ariany Syam
 
PART 3 CHAPTER 6.pdf
PART 3 CHAPTER 6.pdfPART 3 CHAPTER 6.pdf
PART 3 CHAPTER 6.pdf
cindyramadhan2
 
Evidence Based-Dentistry 201.2.pptx
Evidence Based-Dentistry 201.2.pptxEvidence Based-Dentistry 201.2.pptx
Evidence Based-Dentistry 201.2.pptx
AtikaNisaaRachmawati1
 
penatalaksanaan gigitiruan penuh lepasan pada pasien edentulous
penatalaksanaan gigitiruan penuh lepasan pada pasien edentulouspenatalaksanaan gigitiruan penuh lepasan pada pasien edentulous
penatalaksanaan gigitiruan penuh lepasan pada pasien edentulous
Mira Khairunnisa
 

Similar to Teknik Radiografi 2 Panoramic (20)

Occlusal Radiograph.pptx
Occlusal Radiograph.pptxOcclusal Radiograph.pptx
Occlusal Radiograph.pptx
 
ppt implan chp 27. 20-31 educatin dentistry.pptx
ppt implan chp 27. 20-31 educatin dentistry.pptxppt implan chp 27. 20-31 educatin dentistry.pptx
ppt implan chp 27. 20-31 educatin dentistry.pptx
 
Penatalaksanaan gigitiruan penuh lepasan pada pasien edentulous ppt mira
Penatalaksanaan gigitiruan penuh lepasan pada pasien edentulous  ppt miraPenatalaksanaan gigitiruan penuh lepasan pada pasien edentulous  ppt mira
Penatalaksanaan gigitiruan penuh lepasan pada pasien edentulous ppt mira
 
penatalaksanaan-ekstraksi-gigi-sulung.ppt
penatalaksanaan-ekstraksi-gigi-sulung.pptpenatalaksanaan-ekstraksi-gigi-sulung.ppt
penatalaksanaan-ekstraksi-gigi-sulung.ppt
 
Bimbingan Pesawat.pptx
Bimbingan Pesawat.pptxBimbingan Pesawat.pptx
Bimbingan Pesawat.pptx
 
BPS 3 PART 1.pptx
BPS 3 PART 1.pptxBPS 3 PART 1.pptx
BPS 3 PART 1.pptx
 
ppt-referat-usg-mata.pptx
ppt-referat-usg-mata.pptxppt-referat-usg-mata.pptx
ppt-referat-usg-mata.pptx
 
Digital Workflow for Implant Rehabilitation with Double Full-Arch Monolithic ...
Digital Workflow for Implant Rehabilitation with Double Full-Arch Monolithic ...Digital Workflow for Implant Rehabilitation with Double Full-Arch Monolithic ...
Digital Workflow for Implant Rehabilitation with Double Full-Arch Monolithic ...
 
9.PENYELARASAN OKLUSAL & SPLIN.ppt
9.PENYELARASAN OKLUSAL & SPLIN.ppt9.PENYELARASAN OKLUSAL & SPLIN.ppt
9.PENYELARASAN OKLUSAL & SPLIN.ppt
 
PIRANTI OKLUSAL.pptx
PIRANTI OKLUSAL.pptxPIRANTI OKLUSAL.pptx
PIRANTI OKLUSAL.pptx
 
Armamentarium bedah mulut
Armamentarium bedah mulutArmamentarium bedah mulut
Armamentarium bedah mulut
 
91878881 pembuatan-gigi-tiruan-penuh
91878881 pembuatan-gigi-tiruan-penuh91878881 pembuatan-gigi-tiruan-penuh
91878881 pembuatan-gigi-tiruan-penuh
 
odon fix(1).doc
odon fix(1).docodon fix(1).doc
odon fix(1).doc
 
EKSPANSI_SKELETAL_MENGGUNAKAN_MINISCREW_TERBANTU_EKSPANSI_RAPID-_1_ (1).pdf
EKSPANSI_SKELETAL_MENGGUNAKAN_MINISCREW_TERBANTU_EKSPANSI_RAPID-_1_ (1).pdfEKSPANSI_SKELETAL_MENGGUNAKAN_MINISCREW_TERBANTU_EKSPANSI_RAPID-_1_ (1).pdf
EKSPANSI_SKELETAL_MENGGUNAKAN_MINISCREW_TERBANTU_EKSPANSI_RAPID-_1_ (1).pdf
 
Ekstemitas_Atas.ppt
Ekstemitas_Atas.pptEkstemitas_Atas.ppt
Ekstemitas_Atas.ppt
 
Herbst appliance in orthodontic power point
Herbst appliance in orthodontic power pointHerbst appliance in orthodontic power point
Herbst appliance in orthodontic power point
 
Terjemahan jurnal radiologi irma unhas
Terjemahan jurnal radiologi irma unhasTerjemahan jurnal radiologi irma unhas
Terjemahan jurnal radiologi irma unhas
 
PART 3 CHAPTER 6.pdf
PART 3 CHAPTER 6.pdfPART 3 CHAPTER 6.pdf
PART 3 CHAPTER 6.pdf
 
Evidence Based-Dentistry 201.2.pptx
Evidence Based-Dentistry 201.2.pptxEvidence Based-Dentistry 201.2.pptx
Evidence Based-Dentistry 201.2.pptx
 
penatalaksanaan gigitiruan penuh lepasan pada pasien edentulous
penatalaksanaan gigitiruan penuh lepasan pada pasien edentulouspenatalaksanaan gigitiruan penuh lepasan pada pasien edentulous
penatalaksanaan gigitiruan penuh lepasan pada pasien edentulous
 

More from Nona Zesifa

PPT Variabel dan hipotesis
PPT Variabel dan hipotesisPPT Variabel dan hipotesis
PPT Variabel dan hipotesis
Nona Zesifa
 
PPT Rancangan penelitian kuantitatif
PPT Rancangan penelitian kuantitatifPPT Rancangan penelitian kuantitatif
PPT Rancangan penelitian kuantitatif
Nona Zesifa
 
PPT Metode penelitian kuantitatif
PPT Metode penelitian kuantitatifPPT Metode penelitian kuantitatif
PPT Metode penelitian kuantitatif
Nona Zesifa
 
PPT Langkah - langkah Penelitian
PPT Langkah - langkah PenelitianPPT Langkah - langkah Penelitian
PPT Langkah - langkah Penelitian
Nona Zesifa
 
PPT Kerangka konsep dan kerangka teori
PPT Kerangka konsep dan kerangka teoriPPT Kerangka konsep dan kerangka teori
PPT Kerangka konsep dan kerangka teori
Nona Zesifa
 
ppt teknik scanning Renogram
ppt teknik scanning Renogramppt teknik scanning Renogram
ppt teknik scanning Renogram
Nona Zesifa
 
Ppt teknik pemeriksaan tiroid up take
Ppt teknik pemeriksaan tiroid up takePpt teknik pemeriksaan tiroid up take
Ppt teknik pemeriksaan tiroid up take
Nona Zesifa
 
Ppt ct scan abdomen pada kasus tumor hati
Ppt ct scan abdomen pada kasus tumor hatiPpt ct scan abdomen pada kasus tumor hati
Ppt ct scan abdomen pada kasus tumor hati
Nona Zesifa
 
Ppt ct scan abdomen pada klinis kanker pankreas
Ppt ct scan abdomen pada  klinis kanker pankreasPpt ct scan abdomen pada  klinis kanker pankreas
Ppt ct scan abdomen pada klinis kanker pankreas
Nona Zesifa
 
Ppt ct scan thorax pada kasus asma
Ppt ct scan thorax pada kasus asmaPpt ct scan thorax pada kasus asma
Ppt ct scan thorax pada kasus asma
Nona Zesifa
 
Ppt ct-scan thorax pada kasus biopsi tumor paru
Ppt ct-scan thorax pada kasus biopsi tumor paruPpt ct-scan thorax pada kasus biopsi tumor paru
Ppt ct-scan thorax pada kasus biopsi tumor paru
Nona Zesifa
 
ppt Ct scan abdomen pada kasus kista liver
ppt Ct scan abdomen pada kasus kista liverppt Ct scan abdomen pada kasus kista liver
ppt Ct scan abdomen pada kasus kista liver
Nona Zesifa
 
ppt Ct scan thorax pada klinis tumor hepar
ppt Ct scan thorax pada klinis tumor heparppt Ct scan thorax pada klinis tumor hepar
ppt Ct scan thorax pada klinis tumor hepar
Nona Zesifa
 
ppt aplikasi klinis Ct-scan thorax pada kasus Corpus Alienum
ppt aplikasi klinis Ct-scan thorax pada kasus Corpus Alienumppt aplikasi klinis Ct-scan thorax pada kasus Corpus Alienum
ppt aplikasi klinis Ct-scan thorax pada kasus Corpus Alienum
Nona Zesifa
 
ppt Pengolahan citra digital pada modalitas MRI
ppt Pengolahan citra digital pada modalitas MRIppt Pengolahan citra digital pada modalitas MRI
ppt Pengolahan citra digital pada modalitas MRI
Nona Zesifa
 
ppt Aplikasi pengolahan citra digital pada modalitas ct-scan
ppt Aplikasi pengolahan citra digital pada modalitas ct-scanppt Aplikasi pengolahan citra digital pada modalitas ct-scan
ppt Aplikasi pengolahan citra digital pada modalitas ct-scan
Nona Zesifa
 
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Sacrum dan coccyx
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Sacrum dan coccyxppt kritisi dan evaluasi radiograf Sacrum dan coccyx
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Sacrum dan coccyx
Nona Zesifa
 
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Lopografi
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Lopografippt kritisi dan evaluasi radiograf Lopografi
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Lopografi
Nona Zesifa
 
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Lumbal dan Lumbosacral
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Lumbal dan Lumbosacralppt kritisi dan evaluasi radiograf Lumbal dan Lumbosacral
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Lumbal dan Lumbosacral
Nona Zesifa
 
ppt kritisi dan evaluasi radiograf colon in loop
ppt kritisi dan evaluasi radiograf colon in loopppt kritisi dan evaluasi radiograf colon in loop
ppt kritisi dan evaluasi radiograf colon in loop
Nona Zesifa
 

More from Nona Zesifa (20)

PPT Variabel dan hipotesis
PPT Variabel dan hipotesisPPT Variabel dan hipotesis
PPT Variabel dan hipotesis
 
PPT Rancangan penelitian kuantitatif
PPT Rancangan penelitian kuantitatifPPT Rancangan penelitian kuantitatif
PPT Rancangan penelitian kuantitatif
 
PPT Metode penelitian kuantitatif
PPT Metode penelitian kuantitatifPPT Metode penelitian kuantitatif
PPT Metode penelitian kuantitatif
 
PPT Langkah - langkah Penelitian
PPT Langkah - langkah PenelitianPPT Langkah - langkah Penelitian
PPT Langkah - langkah Penelitian
 
PPT Kerangka konsep dan kerangka teori
PPT Kerangka konsep dan kerangka teoriPPT Kerangka konsep dan kerangka teori
PPT Kerangka konsep dan kerangka teori
 
ppt teknik scanning Renogram
ppt teknik scanning Renogramppt teknik scanning Renogram
ppt teknik scanning Renogram
 
Ppt teknik pemeriksaan tiroid up take
Ppt teknik pemeriksaan tiroid up takePpt teknik pemeriksaan tiroid up take
Ppt teknik pemeriksaan tiroid up take
 
Ppt ct scan abdomen pada kasus tumor hati
Ppt ct scan abdomen pada kasus tumor hatiPpt ct scan abdomen pada kasus tumor hati
Ppt ct scan abdomen pada kasus tumor hati
 
Ppt ct scan abdomen pada klinis kanker pankreas
Ppt ct scan abdomen pada  klinis kanker pankreasPpt ct scan abdomen pada  klinis kanker pankreas
Ppt ct scan abdomen pada klinis kanker pankreas
 
Ppt ct scan thorax pada kasus asma
Ppt ct scan thorax pada kasus asmaPpt ct scan thorax pada kasus asma
Ppt ct scan thorax pada kasus asma
 
Ppt ct-scan thorax pada kasus biopsi tumor paru
Ppt ct-scan thorax pada kasus biopsi tumor paruPpt ct-scan thorax pada kasus biopsi tumor paru
Ppt ct-scan thorax pada kasus biopsi tumor paru
 
ppt Ct scan abdomen pada kasus kista liver
ppt Ct scan abdomen pada kasus kista liverppt Ct scan abdomen pada kasus kista liver
ppt Ct scan abdomen pada kasus kista liver
 
ppt Ct scan thorax pada klinis tumor hepar
ppt Ct scan thorax pada klinis tumor heparppt Ct scan thorax pada klinis tumor hepar
ppt Ct scan thorax pada klinis tumor hepar
 
ppt aplikasi klinis Ct-scan thorax pada kasus Corpus Alienum
ppt aplikasi klinis Ct-scan thorax pada kasus Corpus Alienumppt aplikasi klinis Ct-scan thorax pada kasus Corpus Alienum
ppt aplikasi klinis Ct-scan thorax pada kasus Corpus Alienum
 
ppt Pengolahan citra digital pada modalitas MRI
ppt Pengolahan citra digital pada modalitas MRIppt Pengolahan citra digital pada modalitas MRI
ppt Pengolahan citra digital pada modalitas MRI
 
ppt Aplikasi pengolahan citra digital pada modalitas ct-scan
ppt Aplikasi pengolahan citra digital pada modalitas ct-scanppt Aplikasi pengolahan citra digital pada modalitas ct-scan
ppt Aplikasi pengolahan citra digital pada modalitas ct-scan
 
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Sacrum dan coccyx
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Sacrum dan coccyxppt kritisi dan evaluasi radiograf Sacrum dan coccyx
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Sacrum dan coccyx
 
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Lopografi
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Lopografippt kritisi dan evaluasi radiograf Lopografi
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Lopografi
 
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Lumbal dan Lumbosacral
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Lumbal dan Lumbosacralppt kritisi dan evaluasi radiograf Lumbal dan Lumbosacral
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Lumbal dan Lumbosacral
 
ppt kritisi dan evaluasi radiograf colon in loop
ppt kritisi dan evaluasi radiograf colon in loopppt kritisi dan evaluasi radiograf colon in loop
ppt kritisi dan evaluasi radiograf colon in loop
 

Recently uploaded

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIAKEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
Winda Qowiyatus
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
gerald rundengan
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKKelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
pinkhocun
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
BayuEkaKurniawan1
 
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologiDesain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
nadyahermawan
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
jualobat34
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
iskandar186656
 
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
hannanbmq1
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
Jumainmain1
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
nadyahermawan
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
YernimaDaeli1
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptxPERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
ssuser9f2868
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
LyanNurse1
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
helixyap92
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
lansiapola
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
jualobat34
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
rifdahatikah1
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
celli4
 

Recently uploaded (20)

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIAKEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
 
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKKelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
 
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologiDesain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
 
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
 
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptxPERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
 

Teknik Radiografi 2 Panoramic

  • 1.
  • 2. DEFINISI PANORAMIC Panoramic berasal dari kata Panorama, artinya pandangan yang tak terhalang dari berbagai arah untuk melihat suatu bayangan atau obyek. Dental / gigi seringnya tertutup oleh tulang maxilla dan mandibula. Radiografi panoramic dapat membuat foto gigi, tanpa tertutupi / overlaping dengan tulang-tulang tersebut.
  • 3. Hystory (dr. H. Numata, 1934) • Film diletakkan didalam mulut ( upper or lower jaw ) • Digunakan pesawat yang memutari rahang pasien • Eksposi selama pesawat bergerak • Berkas sinar keluar melalui celah sempit
  • 4. Hystory ( Patero, 1949) • melakukan penelitian terhadap pemeriksaan parabolografi tetapi dengan menggunakan film extra oral • Pada metode ini film-kaset dan pasien diatur dalam kecepatan yang sama, sumber radiasi tetap • Pada teknik ini memungkinkan rahang yang melengkung dapat dilihat secara datar/lurus seperti pada panoramic • Dinamakan teknik Pantomografi; • Panoramic : pandangan yang tak terhalang dari semua arah • Tomografi : teknik x-ray untuk membuat radiograf pada kedalaman tertentu, tanpa adanya intervensi jaringan diatas maupun dibawahnya
  • 5. Hystory (Watson & Son Lth. Berkolaborasi dengan Dr. Blackman) • mengkomersilkan pantomograph, yang diberi nama Rotograph; yaitu rotary radiograf dengan cara merotasikan pasien dan kurva film secara simultan dengan arah yang berlawanan, sementara sumber radiasi tetap. • Pada pesawat ini hanya bagian yang mempunyai jarak yang tetap dari film yang dapat digambarkan secara baik
  • 6. Panorex I • Pada sistem ini tabung sinar-X dan film hoder berotasi secara berlawanan, kepala pasien / obyek tetap • Film yang digunakan jenisnya flat • Ada 2 kali rotasi; setelah salah satu sisi dari rahang difoto, mesin berhenti. • Pasien secara manual diposisikan lagi pada sisi yang lain, eksposi dilanjutkan. • Ada 2 kolimator slit (celah sempit) 1.satu antara tube head dan pasien 2.satu antara pasien dan kaset • Karena mesin sempat berhensti sebentar, maka pada gambarnya ada bagian putih pada tengah film (gbar tdk tersambung secara sempurna)
  • 7. Panorex II • Gambar sudah tersambung • Pasien diam, tabung x-ray & film-kaset rotasi mengelilingi kepala pasien • Kaset-fim berotasi pada sumbunya dibelakang celah sempit antara pasien dan kaset-film.
  • 8. Persiapan Paisen - Memasang Image reseptor pada unit Panorex - Posisikan tabung dan image reseptor pada posisi awal - Tempatkan chin rest dengan ketinggian sama dengan dagu pasien
  • 9. Persiapan Alat dan Bahan : • Film panoramic mempunyai emuli photosensitive dan menggunakan kaset yang dilengkapi IS. • Bila film panoramic menggunakan direct exposure maka dosis pasien lebih banyak • Film panoramic 5 x 12 inchi (12.5 x 30 cm) atau 6 x 12 inchi (15 x 30 cm) double emulsi, kecuali film yang terbungkus sendiri • Rare earth screen-film; dimana exposure yang dibutuhkan lebih kecil tanpa harus kehilangan detail bayangan • Setiap kaset dilengkapi sepasang IS. IS digunakan karena dapat menurunkan dosis radiasi yang diterima pasien dan dapat menghasilkan kualitas radiograf yang baik.
  • 10. Persiapan Pasien • Lepaskan bahan kaca dan metalik pada bagian kepala dan leher tindik hidung, anting, kaca mata, barang-barang lain yang dapat diproyeksi kan pada gambar, seperti : alat bantu dengar, • penjepit rambut, permen karet, dll) • Gigi palsu (seluruh atau sebagian) • Jaket atau sweater dilepas • Disarankan pasien menggunakan lead apron selama pemeriksaan • slayer, kalung
  • 11. Posisioning Pemotretan PP : - erect PO : - Pasien berdiri tegap. - dagu diatur menunduk sehingga IOML paralel terhadap garis horisontal. - Bidang occusal menyudut 100 garis horisontal (postero anterior) - MSP kepala diatur pada pertengahan penopang dagu. - Gigi depan pasien menggigit Bite block. - Pasien diminta mengatupkan kedua bibir, dan lidah berada pada langit- langit mulut.
  • 12. Pengaturan CP CR FFD (cm) Faktor eksposi kV mA Menuju bidang occusal gigi. arah sumbu sinar menyudut ke cepalad sesuai bidang occusal. 40 cm 70-90 15
  • 13. KRITERIA RADIOGRAF - Gigi tampak terpisah dengan gigi yang lain - Tampak mandibula, TMJ, nasal fossa, sinus maxsilaris, - Maxila, dan zygomatic arch.
  • 14. KRITERIA RADIOGRAF - Gigi tampak terpisah dengan gigi yang lain - Tampak mandibula, TMJ, nasal fossa, sinus maxsilaris, - Maxila, dan zygomatic arch.
  • 15. Struktur gambar yang diperlihatkan - Tampak gigi, rahang bawah, TMJ, fossa nasal, sinus maksilaris, lengkungan zigomatikum, dan maksila. Vertebrae servikal juga diperlihatkan
  • 16. Catatan - Ketika TMJ harus diperlihatkan, panorex kedua diambil dengan mulut terbuka dan memerlukan bite blok yang lebih besar yang ditempatkan diantara gigi pasien.
  • 17. Mandibula divisualisasikan tanpa rotasi atau miring, diindikasikan : - TMJ berada pada bidang horisontal yang sama dalam gambaran - Ramus dan posterior gigi mengalami magnifikasi yang sama besar di setiap sisi gambar - Gambaran tajam : Gigi anterior dan posterior dengan pembesaran yang seragam
  • 18. Posisi pasien yang benar diindikasikan sbb : - Simpisis mandibula diproyeksikan sedikit dibawah sudut mandibula - Bentuk rahang oval - Bidang Occlusal sejajar dengan sumbu panjang gambar - Gigi atas dan bawah diposisikan agak terpisah dengan tidak superposisi - Vertebra servikal tidak superposisi dengan sendi TMJ
  • 19. Kesalahan yang Sering Terjadi Pada Teknik Panoramic • Hanya sekitar 20% radiograf panoramic yang bebas error, • 80% kesalahan disebabkan karena positioning, • 20 % karena hal teknis.
  • 20. Error pada Eksposi Film dan Processing Gambar pada panoramic dapat terlihat terang (low density), gelap (high density), kabur atau hanya separo bayangan yang terlihat.
  • 21. Low Density, sebab: 1. kVp dan / atau mA tidak diset cukup tinggi • Pemilihan kVp dan mA tergantung pada : • ukuran dan bentuk kepala • ketebalan soft tisuue pada wajah dan leher • struktur tubuh • ada tidaknya gigi 2. Sinar-X arahnya tidak tepat pada celah di holder kaset 3. Kombinasi screen-film yang tidak tepat 4. larutan developer yang lemah 5. waktu developer yang tidak cukup 6. suhu developer terlalu rendah
  • 22. High density, sebab: 1. kVp dan / atau mA terlalu tinggi 2. kombinasi screen-film yang tidak tepat (biasanya screen-film fast tidak disesuaikan dengan pemilihan kVp dan/atau mA. 3. Developer terlalu kuat 4. Waktu pembangkitan yang lama (pada manual processing) 5. Suhu developer terlalu panas Over-expose film masih dapat digunakan untuk diagnostik jika dilihat dengan viewing / light case yang mempunya intenstitas cahaya yang tinggi.