SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
PERANAN ANALISA CEPHALOMETRI
1. Untuk menganalisa pola wajah agar hubungan struktur
dapat diketahui. Cara ini menghasilkan keterangan
tentang faktor skeletal yang berperan pada mal oklusi
dan memungkinkan dilakukan evaluasi terperinci dari
pergerakan gigi yang diperlukan untuk mendapat hasil
paling memuaskan.
2. Dapat diperkirakan pertumbuhan yang nanti terjadi
dari satu radiograf atau seri radiograf
3. Seri radiograf dapat dianalisa untuk menentukan
perubahan skeletal dan gigi yang akan terjadi karena
pertumbuhan dan perawatan
Tujuan analisis cephalometry
1) Menjelaskan subjek morfologi dento-wajah
2) Mendeskripsikan kuantitatif penyimpangan
morfologi
3) Membuat keputusan perencanaan diagnostik dan
pengobatan
2) Mengevaluasi perubahan dari waktu ke waktu -
pengobatan diinduksi dan pertumbuhan proses
Evaluasi Cephalometry
Identifikasi anatomi landmark
Landmark: struktur referensi stabil dan rahang atas
dan bawah tulang dan gigi
Grafis yang berkaitan elemen dento-wajah untuk
struktur referensi ini
Pengukuran sudut dan atau linier
Titik dan garis utama dalam
Cephalometri
Po = Porion
Or = Orbitale
N = Nasion
M = Menton
S = Sella
Pog = Pogonion
ANS = Spina Nasalis Anterior
PNS = Spina Nasalis Posterior
A = Titik A (subspinalis)
B = Titik B (Supramentalis)
Gn = Gnasion
M = Menton
Ar = Artikularis
Bo = Titik Bolton
Ba = Basion
PTM= Titik Pterigomaksilaris
Go = Gonion
sella nasion
porion orbitale
SNA 82 ± 2 deg
NA TO FH 90 ± 3
deg
SNA 82 ± 2 deg
NA TO FH 90 ± 3
deg
s n
a
F H
s
n
b
P g
F H
SNB 80 ± 2 deg
N-PG TO FH
88 ± 6 deg
SNB 80 ± 2 deg
N-PG TO FH
88 ± 6 deg
N
A
B
ANB 2 ± 2 degANB 2 ± 2 deg
F H
S
G NM E
G O
FH TO GOGN 22
± 5 deg
Y AXIS 59 ± 6
deg
LFH 55% OF TFH
FH TO GOGN 22
± 5 deg
Y AXIS 59 ± 6
deg
LFH 55% OF TFH
F H
S
G NM E
G O
FH TO GOGN 22
± 5 deg
Y AXIS 59 ± 6
deg
LFH 55% OF TFH
FH TO GOGN 22
± 5 deg
Y AXIS 59 ± 6
deg
LFH 55% OF TFH
INTERINCISAL
130 ± 5 deg
INTERINCISAL
130 ± 5 deg
Titik dan garis utama dalam
Cephalometri
• Porion, titik tertinggi pada tepi MAE
• Orbitale, titik terendah pada tepi infra-orbital.
• Nasion, pertemuan antara tulang nasal dan frontal pada garis tengah.
• Sella, bagian tengah bayangan sella tursika.
• Pogonion, titik paling anterior pada tulang dagu.
•Spina nasalis anterior (ANS), proyeksi paling anterior pada
premaksilaris pada garis tengah di bawah rongga hidung.
•Spina nasalis posterior (PNS), proyeksi paling posterior dari palatum
keras pada garis tengah.
•Titik A (subspinalis), titik paling posterior dari kecekungan pada
permukaan anterior premaksila di garis tengah, di bawah spina nasalis
anterior.
Titik dan garis utama dalam
Cephalometri
• Titik B (supramentalis), titik paling posterior dari kecekungan pada
permukaan anterior mandibula di garis tengah, di atas pogonion.
• Gnasion, Titik paling inferior dan anterior pada tulang dagu, dimana
bidang bagi sudut dibuat oleh tangent vertikal dan horizontal ke
dagu bertemu dengan outline mandibula.
• Menton, titik paling inferior pada tepi bawah mandibula di mana
bayangan tepi bawah mandibula bertemu dengan bayangan
potongan melintang simfisis mandibula.
• Gonion, titik paling inferior dan posterior pada sudut mandibula,
dimana bidang bagi sudut antara tangent ke tepi posterior dan
inferior mandibula bertemu dengan outline mandibula.
• Artikularis, titik potong dari outline tepi posterior mandibula dan
tepi inferior tulang temporal.
Titik dan garis utama dalam
Cephalometri
• Titik Bolton, titik paling tinggi pada kecekungan
fosa di belakang kondil oksipital.
• Basion, titik paling rendah pada tepi anterior
foramen magnum di garis tengah.
• Titik pterigomaksilaris, titik paling rendah dari
outline fisiura pterigomaksilaris (Foster, 1997).
Garis Pedoman pada Kepala
• Garis Wajah (Bidang).
Nasion-Pogonion. Menunjukkan susunan umum profil
wajah.
• Bidang Frankfort. Porion-Orbitalis.
Bidang ini disebut horisontal bila kepala pada posisi postural
bebas. Pada kenyataannya, terdapat variasi individual.
• Bidang Mandibula. Ada berbagai garis yang digunakan
untuk menunjukkan susunan tubuh mandibula, tetapi hanya
sedikit perbedaan yang ada.
• Bidang Maksila (Mx). Garis melalui sayap depan dan
belakang nasal, yang menunjukkan susunan palatum.
• Bidang Oklusal. Ada berbagai definisi yang diperkenalkan.
Bidang ini dapat ditunjukkan oleh garis yang melewati oklusi
cusp medial molar tetap yang paling depan dan setengah
antara ujung insisivus pertama atas dan bawah.
Indikasi Utama Chepalometri
Ortodontik
• Diagnosa awal pada kelainan tulang dan jaringan lunak
• Perencanaan perawatan
• Penilaian hasil perawatan untuk menilai target perawatan
Operasi Ortognatik (Operasi Rahang)
• Sebelum operasi dari pola tulang dan jaringan lunak.
• Membantu rencana perawatan.
• Penilaian setelah pembedahan (Whaites, 1997).
Teknik Pemeriksaan Cephalometri
Kepala Lateral
• Istilah yang dipakai untuk menggambarkan proyeksi kepala
lateral kadang membingungkan.
• Sebagai tambahan, kata cephalometri harus dimasukkan saat
menerangkan radiograf kepala true lateral yang diambil pada
cephalostat.
• Hal ini memungkinkan pembedaan dari nonstandarisasi
proyeksi kepala lateral yang diambil pada pemeriksaan kepala
umum (Whaites, 1997)
Persiapan Alat dan Bahan
• Cephalostat, berisi :
1). Penahan kepala dan ear rods untuk memastikan posisi pasien telah
sesuai prosedur.
2). Grid yang telah terfiksasi untuk mengurangi radiasi hambur.
• Kaset ukuran 18x24 cm.
• Lempeng filter alumunium untuk mengatenuasi
pancaran sinar-X dengan selektif pada bagian jaringan lunak wajah
agar menghasilkan gambaran soft tissue pada radiograf.
• Tabung sinar-X pada posisi tetap dengan jarak kira-kira 2m
dari film sehingga radiograf dapat dibuat ulang dan dapat
dibandingkan.
Contoh Chepalostat
Keterangan :
1.Penahan kepala
2.Ear rod
3.Penahan kaset
4.Grid
5.Kaset diposisikan
di samping grid
6.Wedge
aluminium
1
2
3
4
5
6
Teknik Pemeriksaan
2). Kepala difiksasi dengan hati-hati dengan ear rods
yang dimasukkan dalam MAE.
Gambar Posisi Pasien Proyeksi Lateral dengan Cephalostat
Teknik Pemeriksaan
1. Pasien diposisikan di cephalostat dengan MSP
kepala sejajar film dan garis Frankfort horizontal.
.Gambar
Diagram Posisi Pem Cephalometri
3. Letakkan lempeng filter aluminium di antara kepala
pasien dan bagian anterior film.
4. Arah sinar-X horizontal dan central point pada ear
rods atau MAE
Teknik Pemeriksaan

More Related Content

What's hot

Endodontic 4
Endodontic 4Endodontic 4
Endodontic 4
RSIGM
 
Morfologi gigi sulung2
Morfologi gigi sulung2Morfologi gigi sulung2
Morfologi gigi sulung2
Indri Yanti
 
RESUS PERIO -FRENEKTOMI-
RESUS PERIO -FRENEKTOMI-RESUS PERIO -FRENEKTOMI-
RESUS PERIO -FRENEKTOMI-
Lisna K. Rezky
 
PPT LAPORAN INTERPRETASI RADIOLOGI SKILLS LAB 2 (029-034).pptx
PPT LAPORAN INTERPRETASI RADIOLOGI SKILLS LAB 2 (029-034).pptxPPT LAPORAN INTERPRETASI RADIOLOGI SKILLS LAB 2 (029-034).pptx
PPT LAPORAN INTERPRETASI RADIOLOGI SKILLS LAB 2 (029-034).pptx
ErdinawiraRizkiani1
 
Laporan hasil sgd lbm 1 blok 17 sgd 6
Laporan hasil sgd lbm 1 blok 17 sgd 6Laporan hasil sgd lbm 1 blok 17 sgd 6
Laporan hasil sgd lbm 1 blok 17 sgd 6
RSIGM
 
Cara mencetak dan pembuatan model rahang fitria rahmah (160110130077)
Cara mencetak dan pembuatan model rahang   fitria rahmah (160110130077)Cara mencetak dan pembuatan model rahang   fitria rahmah (160110130077)
Cara mencetak dan pembuatan model rahang fitria rahmah (160110130077)
fitriarhmah
 

What's hot (20)

Teknik Radiografi 3 Pediatric
Teknik Radiografi 3 PediatricTeknik Radiografi 3 Pediatric
Teknik Radiografi 3 Pediatric
 
Jenis-jenis Maloklusi (Malposisi, Crowding, Open Bite)
Jenis-jenis Maloklusi (Malposisi, Crowding, Open Bite)Jenis-jenis Maloklusi (Malposisi, Crowding, Open Bite)
Jenis-jenis Maloklusi (Malposisi, Crowding, Open Bite)
 
occlusal adjustment
occlusal adjustmentocclusal adjustment
occlusal adjustment
 
Endodontic 4
Endodontic 4Endodontic 4
Endodontic 4
 
Indikasi dan kontraindikasi psa
Indikasi dan kontraindikasi psaIndikasi dan kontraindikasi psa
Indikasi dan kontraindikasi psa
 
Tugas drg berlian
Tugas drg berlianTugas drg berlian
Tugas drg berlian
 
Morfologi gigi sulung2
Morfologi gigi sulung2Morfologi gigi sulung2
Morfologi gigi sulung2
 
RESUS PERIO -FRENEKTOMI-
RESUS PERIO -FRENEKTOMI-RESUS PERIO -FRENEKTOMI-
RESUS PERIO -FRENEKTOMI-
 
Tutorial Maloklusi & Crossbite
Tutorial Maloklusi & CrossbiteTutorial Maloklusi & Crossbite
Tutorial Maloklusi & Crossbite
 
Gic
Gic Gic
Gic
 
Interpretasi Radiografi Periapikal.pptx
Interpretasi Radiografi Periapikal.pptxInterpretasi Radiografi Periapikal.pptx
Interpretasi Radiografi Periapikal.pptx
 
SETTING TIME ALGINATE
SETTING TIME ALGINATE SETTING TIME ALGINATE
SETTING TIME ALGINATE
 
PPT LAPORAN INTERPRETASI RADIOLOGI SKILLS LAB 2 (029-034).pptx
PPT LAPORAN INTERPRETASI RADIOLOGI SKILLS LAB 2 (029-034).pptxPPT LAPORAN INTERPRETASI RADIOLOGI SKILLS LAB 2 (029-034).pptx
PPT LAPORAN INTERPRETASI RADIOLOGI SKILLS LAB 2 (029-034).pptx
 
Laporan hasil sgd lbm 1 blok 17 sgd 6
Laporan hasil sgd lbm 1 blok 17 sgd 6Laporan hasil sgd lbm 1 blok 17 sgd 6
Laporan hasil sgd lbm 1 blok 17 sgd 6
 
Mahkota tiruan ppt
Mahkota tiruan pptMahkota tiruan ppt
Mahkota tiruan ppt
 
Ppt ikga2 pdf
Ppt ikga2 pdfPpt ikga2 pdf
Ppt ikga2 pdf
 
Cara mencetak dan pembuatan model rahang fitria rahmah (160110130077)
Cara mencetak dan pembuatan model rahang   fitria rahmah (160110130077)Cara mencetak dan pembuatan model rahang   fitria rahmah (160110130077)
Cara mencetak dan pembuatan model rahang fitria rahmah (160110130077)
 
desain gtl
desain gtldesain gtl
desain gtl
 
8. anatomi gigi full
8. anatomi gigi full8. anatomi gigi full
8. anatomi gigi full
 
Delayed Treatment of Traumatized Primary Teeth with Distinct Pulp Response: F...
Delayed Treatment of Traumatized Primary Teeth with Distinct Pulp Response: F...Delayed Treatment of Traumatized Primary Teeth with Distinct Pulp Response: F...
Delayed Treatment of Traumatized Primary Teeth with Distinct Pulp Response: F...
 

Similar to Cephalometri

P1337430118043_27769_bab-2_75984987b7d3e2068ed4c2afeeb67eba (1).pdf
P1337430118043_27769_bab-2_75984987b7d3e2068ed4c2afeeb67eba (1).pdfP1337430118043_27769_bab-2_75984987b7d3e2068ed4c2afeeb67eba (1).pdf
P1337430118043_27769_bab-2_75984987b7d3e2068ed4c2afeeb67eba (1).pdf
ZulccPalu
 
Fraktur sinus frontal
Fraktur sinus frontalFraktur sinus frontal
Fraktur sinus frontal
fatkhulaans
 
ANATOMI KEPALA SARAF ARTERI, VENA, OTOT, Dan Anatomi Impaksi Mandibular .pptx
ANATOMI KEPALA SARAF ARTERI, VENA, OTOT, Dan Anatomi Impaksi Mandibular .pptxANATOMI KEPALA SARAF ARTERI, VENA, OTOT, Dan Anatomi Impaksi Mandibular .pptx
ANATOMI KEPALA SARAF ARTERI, VENA, OTOT, Dan Anatomi Impaksi Mandibular .pptx
EzzaRieza
 
ppt implan chp 27. 20-31 educatin dentistry.pptx
ppt implan chp 27. 20-31 educatin dentistry.pptxppt implan chp 27. 20-31 educatin dentistry.pptx
ppt implan chp 27. 20-31 educatin dentistry.pptx
DewoBontang
 
91878881 pembuatan-gigi-tiruan-penuh
91878881 pembuatan-gigi-tiruan-penuh91878881 pembuatan-gigi-tiruan-penuh
91878881 pembuatan-gigi-tiruan-penuh
Aulia Putri Evindra
 
Asuhan keperawatan maloklusi - pemeriksaan dan penatalaksanaan
Asuhan keperawatan maloklusi - pemeriksaan dan penatalaksanaanAsuhan keperawatan maloklusi - pemeriksaan dan penatalaksanaan
Asuhan keperawatan maloklusi - pemeriksaan dan penatalaksanaan
Alex Susanto
 
Osteologi axiale i (kuliah anvet i)
Osteologi axiale i (kuliah anvet i)Osteologi axiale i (kuliah anvet i)
Osteologi axiale i (kuliah anvet i)
Izmoend Dy
 

Similar to Cephalometri (20)

370692778-Tulang-mandibula.docx
370692778-Tulang-mandibula.docx370692778-Tulang-mandibula.docx
370692778-Tulang-mandibula.docx
 
PART 3 CHAPTER 6.pdf
PART 3 CHAPTER 6.pdfPART 3 CHAPTER 6.pdf
PART 3 CHAPTER 6.pdf
 
BPS 3 PART 1.pptx
BPS 3 PART 1.pptxBPS 3 PART 1.pptx
BPS 3 PART 1.pptx
 
Kti prostodonsia irma unhas
Kti prostodonsia irma unhasKti prostodonsia irma unhas
Kti prostodonsia irma unhas
 
cara-membaca-ct-scan_compress1.pdf
cara-membaca-ct-scan_compress1.pdfcara-membaca-ct-scan_compress1.pdf
cara-membaca-ct-scan_compress1.pdf
 
P1337430118043_27769_bab-2_75984987b7d3e2068ed4c2afeeb67eba (1).pdf
P1337430118043_27769_bab-2_75984987b7d3e2068ed4c2afeeb67eba (1).pdfP1337430118043_27769_bab-2_75984987b7d3e2068ed4c2afeeb67eba (1).pdf
P1337430118043_27769_bab-2_75984987b7d3e2068ed4c2afeeb67eba (1).pdf
 
Occlusal Radiograph.pptx
Occlusal Radiograph.pptxOcclusal Radiograph.pptx
Occlusal Radiograph.pptx
 
UP febri.pptx
UP febri.pptxUP febri.pptx
UP febri.pptx
 
Analisis Steiner & Down.pdf
Analisis Steiner & Down.pdfAnalisis Steiner & Down.pdf
Analisis Steiner & Down.pdf
 
Fraktur sinus frontal
Fraktur sinus frontalFraktur sinus frontal
Fraktur sinus frontal
 
Fraktur sinus frontal
Fraktur sinus frontalFraktur sinus frontal
Fraktur sinus frontal
 
ANATOMI KEPALA SARAF ARTERI, VENA, OTOT, Dan Anatomi Impaksi Mandibular .pptx
ANATOMI KEPALA SARAF ARTERI, VENA, OTOT, Dan Anatomi Impaksi Mandibular .pptxANATOMI KEPALA SARAF ARTERI, VENA, OTOT, Dan Anatomi Impaksi Mandibular .pptx
ANATOMI KEPALA SARAF ARTERI, VENA, OTOT, Dan Anatomi Impaksi Mandibular .pptx
 
ppt implan chp 27. 20-31 educatin dentistry.pptx
ppt implan chp 27. 20-31 educatin dentistry.pptxppt implan chp 27. 20-31 educatin dentistry.pptx
ppt implan chp 27. 20-31 educatin dentistry.pptx
 
Premolar pertama rahang atas
Premolar pertama rahang atasPremolar pertama rahang atas
Premolar pertama rahang atas
 
91878881 pembuatan-gigi-tiruan-penuh
91878881 pembuatan-gigi-tiruan-penuh91878881 pembuatan-gigi-tiruan-penuh
91878881 pembuatan-gigi-tiruan-penuh
 
Sefalometri - Taufiq Julian Davit.pptx
Sefalometri - Taufiq Julian Davit.pptxSefalometri - Taufiq Julian Davit.pptx
Sefalometri - Taufiq Julian Davit.pptx
 
5. anatomi gigi premolar 1 & 2 atas
5. anatomi gigi premolar 1 & 2 atas5. anatomi gigi premolar 1 & 2 atas
5. anatomi gigi premolar 1 & 2 atas
 
Asuhan keperawatan maloklusi - pemeriksaan dan penatalaksanaan
Asuhan keperawatan maloklusi - pemeriksaan dan penatalaksanaanAsuhan keperawatan maloklusi - pemeriksaan dan penatalaksanaan
Asuhan keperawatan maloklusi - pemeriksaan dan penatalaksanaan
 
tengkorak bayi
tengkorak bayitengkorak bayi
tengkorak bayi
 
Osteologi axiale i (kuliah anvet i)
Osteologi axiale i (kuliah anvet i)Osteologi axiale i (kuliah anvet i)
Osteologi axiale i (kuliah anvet i)
 

More from Nona Zesifa

More from Nona Zesifa (20)

PPT Variabel dan hipotesis
PPT Variabel dan hipotesisPPT Variabel dan hipotesis
PPT Variabel dan hipotesis
 
PPT Rancangan penelitian kuantitatif
PPT Rancangan penelitian kuantitatifPPT Rancangan penelitian kuantitatif
PPT Rancangan penelitian kuantitatif
 
PPT Metode penelitian kuantitatif
PPT Metode penelitian kuantitatifPPT Metode penelitian kuantitatif
PPT Metode penelitian kuantitatif
 
PPT Langkah - langkah Penelitian
PPT Langkah - langkah PenelitianPPT Langkah - langkah Penelitian
PPT Langkah - langkah Penelitian
 
PPT Kerangka konsep dan kerangka teori
PPT Kerangka konsep dan kerangka teoriPPT Kerangka konsep dan kerangka teori
PPT Kerangka konsep dan kerangka teori
 
ppt teknik scanning Renogram
ppt teknik scanning Renogramppt teknik scanning Renogram
ppt teknik scanning Renogram
 
Ppt teknik pemeriksaan tiroid up take
Ppt teknik pemeriksaan tiroid up takePpt teknik pemeriksaan tiroid up take
Ppt teknik pemeriksaan tiroid up take
 
Ppt ct scan abdomen pada kasus tumor hati
Ppt ct scan abdomen pada kasus tumor hatiPpt ct scan abdomen pada kasus tumor hati
Ppt ct scan abdomen pada kasus tumor hati
 
Ppt ct scan abdomen pada klinis kanker pankreas
Ppt ct scan abdomen pada  klinis kanker pankreasPpt ct scan abdomen pada  klinis kanker pankreas
Ppt ct scan abdomen pada klinis kanker pankreas
 
Ppt ct scan thorax pada kasus asma
Ppt ct scan thorax pada kasus asmaPpt ct scan thorax pada kasus asma
Ppt ct scan thorax pada kasus asma
 
Ppt ct-scan thorax pada kasus biopsi tumor paru
Ppt ct-scan thorax pada kasus biopsi tumor paruPpt ct-scan thorax pada kasus biopsi tumor paru
Ppt ct-scan thorax pada kasus biopsi tumor paru
 
ppt Ct scan abdomen pada kasus kista liver
ppt Ct scan abdomen pada kasus kista liverppt Ct scan abdomen pada kasus kista liver
ppt Ct scan abdomen pada kasus kista liver
 
ppt Ct scan thorax pada klinis tumor hepar
ppt Ct scan thorax pada klinis tumor heparppt Ct scan thorax pada klinis tumor hepar
ppt Ct scan thorax pada klinis tumor hepar
 
ppt aplikasi klinis Ct-scan thorax pada kasus Corpus Alienum
ppt aplikasi klinis Ct-scan thorax pada kasus Corpus Alienumppt aplikasi klinis Ct-scan thorax pada kasus Corpus Alienum
ppt aplikasi klinis Ct-scan thorax pada kasus Corpus Alienum
 
ppt Pengolahan citra digital pada modalitas MRI
ppt Pengolahan citra digital pada modalitas MRIppt Pengolahan citra digital pada modalitas MRI
ppt Pengolahan citra digital pada modalitas MRI
 
ppt Aplikasi pengolahan citra digital pada modalitas digital radiography (DR)
ppt Aplikasi pengolahan citra digital pada modalitas digital radiography (DR)ppt Aplikasi pengolahan citra digital pada modalitas digital radiography (DR)
ppt Aplikasi pengolahan citra digital pada modalitas digital radiography (DR)
 
ppt Aplikasi pengolahan citra digital pada modalitas ct-scan
ppt Aplikasi pengolahan citra digital pada modalitas ct-scanppt Aplikasi pengolahan citra digital pada modalitas ct-scan
ppt Aplikasi pengolahan citra digital pada modalitas ct-scan
 
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Sacrum dan coccyx
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Sacrum dan coccyxppt kritisi dan evaluasi radiograf Sacrum dan coccyx
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Sacrum dan coccyx
 
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Oesofagus Maag Duodenum
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Oesofagus Maag Duodenumppt kritisi dan evaluasi radiograf Oesofagus Maag Duodenum
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Oesofagus Maag Duodenum
 
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Lopografi
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Lopografippt kritisi dan evaluasi radiograf Lopografi
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Lopografi
 

Recently uploaded

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
Acephasan2
 
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptxDAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
kemenaghajids83
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
UserTank2
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
Acephasan2
 
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfAnatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
srirezeki99
 
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Yudiatma1
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
RekhaDP2
 
PPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATI
PPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATIPPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATI
PPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATI
MuhammadAlfiannur2
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
NadrohSitepu1
 

Recently uploaded (20)

konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
 
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
 
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdfMODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...
FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...
FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...
 
one minute preceptor ( pembelajaran dalam satu menit)
one minute preceptor ( pembelajaran dalam satu menit)one minute preceptor ( pembelajaran dalam satu menit)
one minute preceptor ( pembelajaran dalam satu menit)
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
 
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptxDAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfAnatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
 
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdfPentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
 
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
 
PPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATI
PPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATIPPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATI
PPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATI
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
 

Cephalometri

  • 1.
  • 2. PERANAN ANALISA CEPHALOMETRI 1. Untuk menganalisa pola wajah agar hubungan struktur dapat diketahui. Cara ini menghasilkan keterangan tentang faktor skeletal yang berperan pada mal oklusi dan memungkinkan dilakukan evaluasi terperinci dari pergerakan gigi yang diperlukan untuk mendapat hasil paling memuaskan. 2. Dapat diperkirakan pertumbuhan yang nanti terjadi dari satu radiograf atau seri radiograf 3. Seri radiograf dapat dianalisa untuk menentukan perubahan skeletal dan gigi yang akan terjadi karena pertumbuhan dan perawatan
  • 3. Tujuan analisis cephalometry 1) Menjelaskan subjek morfologi dento-wajah 2) Mendeskripsikan kuantitatif penyimpangan morfologi 3) Membuat keputusan perencanaan diagnostik dan pengobatan 2) Mengevaluasi perubahan dari waktu ke waktu - pengobatan diinduksi dan pertumbuhan proses
  • 4. Evaluasi Cephalometry Identifikasi anatomi landmark Landmark: struktur referensi stabil dan rahang atas dan bawah tulang dan gigi Grafis yang berkaitan elemen dento-wajah untuk struktur referensi ini Pengukuran sudut dan atau linier
  • 5. Titik dan garis utama dalam Cephalometri Po = Porion Or = Orbitale N = Nasion M = Menton S = Sella Pog = Pogonion ANS = Spina Nasalis Anterior PNS = Spina Nasalis Posterior A = Titik A (subspinalis) B = Titik B (Supramentalis) Gn = Gnasion M = Menton Ar = Artikularis Bo = Titik Bolton Ba = Basion PTM= Titik Pterigomaksilaris Go = Gonion
  • 7. SNA 82 ± 2 deg NA TO FH 90 ± 3 deg SNA 82 ± 2 deg NA TO FH 90 ± 3 deg s n a F H
  • 8. s n b P g F H SNB 80 ± 2 deg N-PG TO FH 88 ± 6 deg SNB 80 ± 2 deg N-PG TO FH 88 ± 6 deg
  • 9. N A B ANB 2 ± 2 degANB 2 ± 2 deg
  • 10. F H S G NM E G O FH TO GOGN 22 ± 5 deg Y AXIS 59 ± 6 deg LFH 55% OF TFH FH TO GOGN 22 ± 5 deg Y AXIS 59 ± 6 deg LFH 55% OF TFH
  • 11. F H S G NM E G O FH TO GOGN 22 ± 5 deg Y AXIS 59 ± 6 deg LFH 55% OF TFH FH TO GOGN 22 ± 5 deg Y AXIS 59 ± 6 deg LFH 55% OF TFH
  • 12. INTERINCISAL 130 ± 5 deg INTERINCISAL 130 ± 5 deg
  • 13.
  • 14. Titik dan garis utama dalam Cephalometri • Porion, titik tertinggi pada tepi MAE • Orbitale, titik terendah pada tepi infra-orbital. • Nasion, pertemuan antara tulang nasal dan frontal pada garis tengah. • Sella, bagian tengah bayangan sella tursika. • Pogonion, titik paling anterior pada tulang dagu. •Spina nasalis anterior (ANS), proyeksi paling anterior pada premaksilaris pada garis tengah di bawah rongga hidung. •Spina nasalis posterior (PNS), proyeksi paling posterior dari palatum keras pada garis tengah. •Titik A (subspinalis), titik paling posterior dari kecekungan pada permukaan anterior premaksila di garis tengah, di bawah spina nasalis anterior.
  • 15. Titik dan garis utama dalam Cephalometri • Titik B (supramentalis), titik paling posterior dari kecekungan pada permukaan anterior mandibula di garis tengah, di atas pogonion. • Gnasion, Titik paling inferior dan anterior pada tulang dagu, dimana bidang bagi sudut dibuat oleh tangent vertikal dan horizontal ke dagu bertemu dengan outline mandibula. • Menton, titik paling inferior pada tepi bawah mandibula di mana bayangan tepi bawah mandibula bertemu dengan bayangan potongan melintang simfisis mandibula. • Gonion, titik paling inferior dan posterior pada sudut mandibula, dimana bidang bagi sudut antara tangent ke tepi posterior dan inferior mandibula bertemu dengan outline mandibula. • Artikularis, titik potong dari outline tepi posterior mandibula dan tepi inferior tulang temporal.
  • 16. Titik dan garis utama dalam Cephalometri • Titik Bolton, titik paling tinggi pada kecekungan fosa di belakang kondil oksipital. • Basion, titik paling rendah pada tepi anterior foramen magnum di garis tengah. • Titik pterigomaksilaris, titik paling rendah dari outline fisiura pterigomaksilaris (Foster, 1997).
  • 17. Garis Pedoman pada Kepala • Garis Wajah (Bidang). Nasion-Pogonion. Menunjukkan susunan umum profil wajah. • Bidang Frankfort. Porion-Orbitalis. Bidang ini disebut horisontal bila kepala pada posisi postural bebas. Pada kenyataannya, terdapat variasi individual. • Bidang Mandibula. Ada berbagai garis yang digunakan untuk menunjukkan susunan tubuh mandibula, tetapi hanya sedikit perbedaan yang ada. • Bidang Maksila (Mx). Garis melalui sayap depan dan belakang nasal, yang menunjukkan susunan palatum. • Bidang Oklusal. Ada berbagai definisi yang diperkenalkan. Bidang ini dapat ditunjukkan oleh garis yang melewati oklusi cusp medial molar tetap yang paling depan dan setengah antara ujung insisivus pertama atas dan bawah.
  • 18. Indikasi Utama Chepalometri Ortodontik • Diagnosa awal pada kelainan tulang dan jaringan lunak • Perencanaan perawatan • Penilaian hasil perawatan untuk menilai target perawatan Operasi Ortognatik (Operasi Rahang) • Sebelum operasi dari pola tulang dan jaringan lunak. • Membantu rencana perawatan. • Penilaian setelah pembedahan (Whaites, 1997).
  • 19. Teknik Pemeriksaan Cephalometri Kepala Lateral • Istilah yang dipakai untuk menggambarkan proyeksi kepala lateral kadang membingungkan. • Sebagai tambahan, kata cephalometri harus dimasukkan saat menerangkan radiograf kepala true lateral yang diambil pada cephalostat. • Hal ini memungkinkan pembedaan dari nonstandarisasi proyeksi kepala lateral yang diambil pada pemeriksaan kepala umum (Whaites, 1997)
  • 20. Persiapan Alat dan Bahan • Cephalostat, berisi : 1). Penahan kepala dan ear rods untuk memastikan posisi pasien telah sesuai prosedur. 2). Grid yang telah terfiksasi untuk mengurangi radiasi hambur. • Kaset ukuran 18x24 cm. • Lempeng filter alumunium untuk mengatenuasi pancaran sinar-X dengan selektif pada bagian jaringan lunak wajah agar menghasilkan gambaran soft tissue pada radiograf. • Tabung sinar-X pada posisi tetap dengan jarak kira-kira 2m dari film sehingga radiograf dapat dibuat ulang dan dapat dibandingkan.
  • 21. Contoh Chepalostat Keterangan : 1.Penahan kepala 2.Ear rod 3.Penahan kaset 4.Grid 5.Kaset diposisikan di samping grid 6.Wedge aluminium 1 2 3 4 5 6
  • 22. Teknik Pemeriksaan 2). Kepala difiksasi dengan hati-hati dengan ear rods yang dimasukkan dalam MAE. Gambar Posisi Pasien Proyeksi Lateral dengan Cephalostat
  • 23. Teknik Pemeriksaan 1. Pasien diposisikan di cephalostat dengan MSP kepala sejajar film dan garis Frankfort horizontal. .Gambar Diagram Posisi Pem Cephalometri
  • 24. 3. Letakkan lempeng filter aluminium di antara kepala pasien dan bagian anterior film. 4. Arah sinar-X horizontal dan central point pada ear rods atau MAE Teknik Pemeriksaan