Dokumen tersebut membahas beberapa kondisi anatomi jaringan lunak dan keras yang mempengaruhi estetika gigi, seperti frenulum, inklinasi, dan impaksi gigi. Kelainan frenulum dapat menyebabkan diastema dan gangguan fungsi, sedangkan inklinasi dan impaksi gigi dapat mengganggu penampilan. Berbagai teknik seperti frenectomi, frenotomi, dan bedah diperlukan untuk mengatasi kelainan tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang ekstraksi gigi, termasuk definisi, klasifikasi, indikasi, kontraindikasi, dan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam prosedur ekstraksi gigi. Ekstraksi gigi dapat dilakukan secara sederhana untuk gigi yang terlihat di mulut, atau secara bedah untuk gigi yang sulit dijangkau. Indikasi ekstraksi gigi antara lain gigi yang tidak dapat dirawat lagi secara konservatif, menye
Dokumen tersebut membahas tentang indeks kebersihan rongga mulut yang digunakan untuk menilai kondisi higiene mulut seseorang. Indeks tersebut meliputi penilaian terhadap debris dan kalkulus yang menempel pada gigi. Ada dua jenis indeks yaitu Oral Hygiene Index (OHI) dan Oral Hygiene Index Simplified (OHI-S) yang keduanya menggunakan skala nilai 0-3 untuk menentukan skor kebersihan mulut seseor
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis alat skaling manual dan elektrik untuk membersihkan karang gigi, meliputi periodontal probe, hoe scaler, chisel scaler, file scaler, sickle scaler, curet scaler, cavitron scaler, dan ultrasonik scaler. Alat-alat tersebut memiliki bentuk dan fungsi yang berbeda-beda untuk membersihkan karang gigi di berbagai area mulut.
Dokumen tersebut membahas beberapa kondisi anatomi jaringan lunak dan keras yang mempengaruhi estetika gigi, seperti frenulum, inklinasi, dan impaksi gigi. Kelainan frenulum dapat menyebabkan diastema dan gangguan fungsi, sedangkan inklinasi dan impaksi gigi dapat mengganggu penampilan. Berbagai teknik seperti frenectomi, frenotomi, dan bedah diperlukan untuk mengatasi kelainan tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang ekstraksi gigi, termasuk definisi, klasifikasi, indikasi, kontraindikasi, dan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam prosedur ekstraksi gigi. Ekstraksi gigi dapat dilakukan secara sederhana untuk gigi yang terlihat di mulut, atau secara bedah untuk gigi yang sulit dijangkau. Indikasi ekstraksi gigi antara lain gigi yang tidak dapat dirawat lagi secara konservatif, menye
Dokumen tersebut membahas tentang indeks kebersihan rongga mulut yang digunakan untuk menilai kondisi higiene mulut seseorang. Indeks tersebut meliputi penilaian terhadap debris dan kalkulus yang menempel pada gigi. Ada dua jenis indeks yaitu Oral Hygiene Index (OHI) dan Oral Hygiene Index Simplified (OHI-S) yang keduanya menggunakan skala nilai 0-3 untuk menentukan skor kebersihan mulut seseor
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis alat skaling manual dan elektrik untuk membersihkan karang gigi, meliputi periodontal probe, hoe scaler, chisel scaler, file scaler, sickle scaler, curet scaler, cavitron scaler, dan ultrasonik scaler. Alat-alat tersebut memiliki bentuk dan fungsi yang berbeda-beda untuk membersihkan karang gigi di berbagai area mulut.
Dokumen tersebut menjelaskan prosedur pemeriksaan CPITN (Community Periodontal Index of Treatment Needs) untuk mengevaluasi penyakit periodontal di populasi. CPITN digunakan untuk menilai prevalensi penyakit periodontal, kategori kebutuhan perawatan, dan skor kondisi periodontal berdasarkan kedalaman pocket dan gejala lainnya. Dokumen tersebut menjelaskan tahapan persiapan, posisi pasien dan operator, teknik probing menggunakan probe
Dokumen tersebut membahas tentang peran dental asisten dalam tindakan pencabutan gigi, meliputi persiapan alat dan bahan yang diperlukan, prosedur ekstraksi gigi, serta posisi operator saat melakukan pencabutan gigi.
Dokumen tersebut membahas periode perkembangan oklusal yang terbagi menjadi empat periode: periode pre-dental, periode gigi susu, periode gigi campuran, dan periode gigi tetap. Juga dijelaskan proses pertumbuhan gigi susu dan tetap serta tahapan odontogenesis.
Dokumen tersebut membahas mengenai:
1. Pentingnya riwayat kesehatan pasien dalam merencanakan perawatan gigi
2. Teknik pemeriksaan TMJ dan tes vitalitas, perkusi, tekanan
3. Jenis hubungan antara gigi sulung dan permanen
Dokumen tersebut membahas tentang prinsip-prinsip dasar dalam melakukan preparasi gigi untuk mahkota dan gigi penyangga, meliputi pemeliharaan struktur gigi, bentuk retensi dan resistensi, daya tahan restorasi, integritas tepi restorasi, serta pemeliharaan jaringan periodonsium. Dibahas pula alat dan urutan yang digunakan dalam preparasi gigi.
Dokumen tersebut membahas berbagai teknik perawatan endodontik konvensional dan bedah, mulai dari pulp capping, pulpotomi, pulpektomi, perawatan saluran akar, hingga apeksifikasi. Tujuannya adalah mengontrol infeksi pulpa dan jaringan sekitarnya serta memulihkan kondisi gigi. Teknik-teknik tersebut masing-masing memiliki indikasi, kontraindikasi, dan prosedur yang berbeda-beda.
Dokumen ini membahas perawatan penyakit periodontal yang terdiri atas 4 tahap, yaitu tahap jaringan lunak, tahap fungsional, tahap sistemik, dan tahap pemeliharaan. Dokumen ini juga menjelaskan tindakan-tindakan yang dilakukan pada masing-masing tahap perawatan tersebut seperti skeling, root planning, dan kuretase guna menghilangkan inflamasi gingiva dan faktor-faktor penyebab penyak
Odontogenesis adalah proses tumbuh kembang gigi yang dimulai sejak usia kehamilan 5-6 minggu. Terdiri dari beberapa tahapan yaitu initiation, bud, cap, bell, apposition, dan maturation. Pada tahap initiation terjadi pembentukan lamina dentalis, sedangkan pada tahap bud terbentuk 10 tonjolan sebagai struktur awal gigi.
Dokumen tersebut menjelaskan prosedur pemeriksaan CPITN (Community Periodontal Index of Treatment Needs) untuk mengevaluasi penyakit periodontal di populasi. CPITN digunakan untuk menilai prevalensi penyakit periodontal, kategori kebutuhan perawatan, dan skor kondisi periodontal berdasarkan kedalaman pocket dan gejala lainnya. Dokumen tersebut menjelaskan tahapan persiapan, posisi pasien dan operator, teknik probing menggunakan probe
Dokumen tersebut membahas tentang peran dental asisten dalam tindakan pencabutan gigi, meliputi persiapan alat dan bahan yang diperlukan, prosedur ekstraksi gigi, serta posisi operator saat melakukan pencabutan gigi.
Dokumen tersebut membahas periode perkembangan oklusal yang terbagi menjadi empat periode: periode pre-dental, periode gigi susu, periode gigi campuran, dan periode gigi tetap. Juga dijelaskan proses pertumbuhan gigi susu dan tetap serta tahapan odontogenesis.
Dokumen tersebut membahas mengenai:
1. Pentingnya riwayat kesehatan pasien dalam merencanakan perawatan gigi
2. Teknik pemeriksaan TMJ dan tes vitalitas, perkusi, tekanan
3. Jenis hubungan antara gigi sulung dan permanen
Dokumen tersebut membahas tentang prinsip-prinsip dasar dalam melakukan preparasi gigi untuk mahkota dan gigi penyangga, meliputi pemeliharaan struktur gigi, bentuk retensi dan resistensi, daya tahan restorasi, integritas tepi restorasi, serta pemeliharaan jaringan periodonsium. Dibahas pula alat dan urutan yang digunakan dalam preparasi gigi.
Dokumen tersebut membahas berbagai teknik perawatan endodontik konvensional dan bedah, mulai dari pulp capping, pulpotomi, pulpektomi, perawatan saluran akar, hingga apeksifikasi. Tujuannya adalah mengontrol infeksi pulpa dan jaringan sekitarnya serta memulihkan kondisi gigi. Teknik-teknik tersebut masing-masing memiliki indikasi, kontraindikasi, dan prosedur yang berbeda-beda.
Dokumen ini membahas perawatan penyakit periodontal yang terdiri atas 4 tahap, yaitu tahap jaringan lunak, tahap fungsional, tahap sistemik, dan tahap pemeliharaan. Dokumen ini juga menjelaskan tindakan-tindakan yang dilakukan pada masing-masing tahap perawatan tersebut seperti skeling, root planning, dan kuretase guna menghilangkan inflamasi gingiva dan faktor-faktor penyebab penyak
Odontogenesis adalah proses tumbuh kembang gigi yang dimulai sejak usia kehamilan 5-6 minggu. Terdiri dari beberapa tahapan yaitu initiation, bud, cap, bell, apposition, dan maturation. Pada tahap initiation terjadi pembentukan lamina dentalis, sedangkan pada tahap bud terbentuk 10 tonjolan sebagai struktur awal gigi.
Este documento parece ser una lista de nombres y direcciones. Contiene más de 200 entradas con los nombres de personas y parejas, seguidos de sus direcciones. Las direcciones incluyen nombres de calles, pueblos y ciudades en Indonesia.
Dental elevators and forceps are instruments used in tooth extractions. Elevators have a handle, shank, and blade and are used to loosen teeth from bone. Forceps have handles, a hinge, and beaks shaped to grip tooth roots. They come in various styles for different tooth types and procedures, such as removing broken roots. Straight, cryer, and winter elevators as well as anterior, molar, cowhorn, root and third molar forceps are designed for specific extraction needs. Proper tool selection and technique are important for safe and effective extractions.
Rencana perawatan pendukung GTSL meliputi prosedur bedah, instruksi OHPC, perawatan periodontal, terapi endodontik, penyesuaian oklusi, prosedur restorasi gigi, dan modifikasi permukaan alami gigi untuk mencapai fungsi optimal dan kenyamanan GTSL.
Visi, misi, dan program prioritas calon Walikota dan Wakil Walikota Pekalongan 2016-2021 terangkum dalam 3 poin utama yaitu: (1) Visi terwujudnya Pekalongan yang lebih maju, unggul, sejahtera dan religius dengan fokus pada pengembangan potensi batik, (2) Misi meliputi 9 program prioritas seperti pendidikan, kesehatan, penanggulangan kemiskinan, ekonomi daerah, dan (3) Program prioritas dijab
::Per:21/pj/2016 :: TATA CARA PENCABUTAN ATAS SURAT PERNYATAANRoko Subagya
Peraturan ini mengatur tentang tata cara pencabutan Surat Pernyataan oleh Wajib Pajak dalam kaitannya dengan pengampunan pajak. Wajib Pajak dapat mencabut Surat Pernyataan jika memiliki penghasilan di bawah batasan tertentu atau hanya memiliki harta warisan/hibahan yang bukan objek pengampunan pajak. Pencabutan dilakukan dengan menyampaikan surat pencabutan ke KPP dan dapat
Peraturan ini mengatur pedoman pelayanan jasa medik veteriner yang meliputi ketentuan perizinan, persyaratan pelayanan, hak dan kewajiban tenaga kesehatan hewan, serta pembinaan dan pengawasan pelaksanaan pelayanan. Tujuannya untuk memberikan arahan bagi terlaksananya sistem kesehatan hewan nasional melalui pelayanan jasa medik veteriner sesuai standar.
Laporan ini berisi ringkasan tentang persiapan pra operasi bedah kuretase pada pasien bernama Yana. Laporan ini mencakup data pasien, keluhan utama, etiologi, prognosis, rencana perawatan, pemeriksaan pra operasi, persiapan alat dan bahan, serta prosedur operasi yang akan dilakukan. Operasi yang direncanakan adalah Excisional New Attachment Procedure pada gigi 34 dan 35. [/ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang implan gigi, yang merupakan pengganti gigi yang hilang dengan tujuan untuk mengembalikan fungsi stomatognatik. Implan gigi terdiri dari beberapa bagian seperti badan implan, healing cup, abutment, dan mahkota. Ada beberapa jenis implan berdasarkan lokasinya seperti subperiosteal, transosseus, intramukosal. Prosedur pemasangan implan meliputi pemilihan pasien, pemeriksaan, pem
Laporan ini membahas kasus seorang wanita lanjut usia dengan riwayat penyakit jantung yang mengeluhkan luka di gusi akibat gigi tiruannya. Pemeriksaan menemukan ulkus dan tulang tajam di gusi. Dokter merekomendasikan perawatan alveolektomi untuk menghilangkan tulang tajam dan mengobati ulkus dengan obat topikal. Laporan ini membahas tindakan alveolektomi secara mendetail beserta ind
Miniscrew Implant Anchorage for Intrusion Upper First Molar (Case Report)dentalid
Miniscrew Implant digunakan untuk mengintrusikan gigi molar pertama atas kiri dan kanan seorang pasien wanita berusia 19 tahun yang ekstrusi akibat hilangnya gigi antagonis. Gigi molar pertama kiri dan kanan berhasil diturunkan sebanyak 3 mm dalam waktu 4 bulan dengan menggunakan miniscrew sebagai penjangkar.
Laporan kasus alveolektomi pasien bernama Triras Hardiyanto yang datang untuk membuat gigi palsu karena giginya sudah ompong. Dilakukan reduksi tulang pada rahang atas dan bawah pasien menggunakan teknik alveolektomi untuk memperbaiki kontur ridge sebelum pembuatan gigi palsu. Prosedur berjalan lancar dan prognosis pasien baik.
Dokumen tersebut membahas tentang gigi tiruan penuh dan reparasi gigi tiruan. Secara khusus membahas dua kasus yaitu gigi tiruan penuh untuk pasien edentulous total dan gigi tiruan yang longgar yang membutuhkan reparasi. Juga membahas diagnosis, rencana perawatan, indikasi, kontraindikasi, kelebihan dan kekurangan dari perawatan gigi tiruan penuh."
Laporan ini membahas tentang perawatan saluran akar gigi 11 pasien bernama Gibran Djokdja. Tahapan perawatan saluran akar meliputi pembersihan kavitas, devitalisasi pulpa, preparasi akses, eksplorasi dan negosiasi, ekstirpasi pulpa, pengukuran panjang kerja, preparasi biomekanik, dan obturasi saluran akar menggunakan gutta percha dan sealer. Prosedur ini bertujuan membersihkan dan membentuk saluran akar sebelum dit
Dokumen tersebut membahas tentang penyelarasan oklusal dan pensplinan periodontal. Penyelarasan oklusal bertujuan untuk mengembalikan hubungan fungsional yang menguntungkan bagi periodonsium dengan meminimalisir tekanan oklusal yang mencederai. Pensplinan periodontal adalah prosedur pemasangan splint pada gigi goyang untuk membantu penyembuhan dan menstabilkan gigi. Ada beberapa jenis splint seperti splint sementara, provisional, dan perman
Dokumen tersebut membahas alat dan bahan yang digunakan dalam prostodonsi (restorasi gigi dan mulut), meliputi sendok cetak, kuvet, alat pres kuningan, alat contra angle, oclusal base plate, alat vibrator, alat surveyor, alat artikulator, spatula, bowl, bahan cetak Exaflex injection GC dan Powder GC Dental Die Stone, serta alginat. Berbagai alat tersebut berfungsi untuk mempersiapkan, memproses, dan memperoleh hasil akhir
Teks tersebut membahas manajemen penjangkaran dalam perawatan ortodonti menggunakan alat lepasan. Penjangkaran diperlukan untuk mengendalikan gerakan gigi yang tidak diinginkan selama perawatan. Penjangkaran dapat diperoleh secara intraoral maupun ekstraoral, dan penggunaan alat lepasan membutuhkan penjangkaran intraoral secara maksimal. Teks tersebut juga menjelaskan berbagai cara memperoleh penjangkaran intraoral
1. Pasien berusia 25 tahun datang untuk pencabutan gigi bungsu akibat sakit dan susah membersihkan sisa makanan. Pemeriksaan menunjukkan gigi bungsu mengalami impaksi dan perlu tindakan odontektomi.
2. Odontektomi adalah teknik pencabutan gigi dengan melakukan pemotongan gigi atau tulang. Gigi bungsu pasien mengalami impaksi yang perlu ditangani dengan odontektomi.
3.
Pasien wanita berusia 30 tahun datang dengan keluhan gusi membesar selama setahun terakhir. Pemeriksaan menemukan pembesaran gingiva di gigi anterior rahang bawah dengan indeks gingiva 2 dan pseudo pocket 6 mm. Pasien juga mengalami crowding gigi anterior rahang bawah.
1. - Semua wajib memakai baju lab pada saat
praktikum berlangsung
- Siapa yang bermain, akan dikeluarkan nb:
praktikum bedah mulut butuh konsentrasi,
alat yang digunakan tajam bisa terjadi infeksi
silang .
- Semua wajib memakai baju lab pada saat
praktikum berlangsung
- Siapa yang bermain, akan dikeluarkan nb:
praktikum bedah mulut butuh konsentrasi,
alat yang digunakan tajam bisa terjadi infeksi
silang .
Mohon bantuan mahasiswa untuk bisa menjaga ketertiban,
dan tentunya keamanan bagi diri sendiri Dan orang lain
3. No 15
Umum digunakan u/ bedah mulut
No 12
u/ prosedur mukogingival dimana incisi harus
Dibuat pada bagian posterior gigi / area
Tuberositas maksilaris
No 11
Umum digunakan u/ incisi abses
No 10
Umum digunakan u/ incisi kulit luar
MACAM-MACAM BLADE
SCALPEL HANDLE NO 3
4.
5. Setelah incisi dibuat hingga daerah
mukoperiosteum, mukosa dan periosteum
perlu direfleksikan dari tulang dengan
periosteal elevator
7. Penting untuk memperoleh lapangan
pandang yang baik dan jelas
8. Weider retractor for retraction
of tongue to the side during surgical
procedure
Farabeuf retractors for retraction
of the cheek and mucoperiosteal flap
Kocher–Langenbeck retractors,
used in the sameway as Farabeuf
retractors
Minnesota retractors for
retraction of the cheek and tongue
9. Ketika incisi dibuat pada jaringan, arteri dan
vena terpotong menyebabkan perdarahan yang
kadang sulit dikontrol dengan penekanan
dengan kasa, sehingga kita membutuhkan suatu
hemostat
Fungsi lain hemostat :
Mengangkat jaringan granulasi dari soket gigi
Mengangkat ujung akar yang tertinggal
Mengangkat potongan restorasi amalgam
Mengangkat potongan kecil lainnya pada daerah
tongga mulut maupun area luka
17. Berbeda dengan periodontal curet
Fungsi :
Digunakan untuk mengangkat granuloma atau
kista kecil dari lesi periapikal,
Mengangkat jaringan granulasi kecil dari soket
gigi
23. Posisi tangan saat memegang gunting bedah
sama seperti memegang needle holder
24. Suture diklasifikasikan berdasarkan ukuran,
resorbable/non-resorbable, monofilamen/polifilamen.
Ukuran sutura didesain dengan variasi angka nol
Ukuran besar adalah 2-0 atau 0. ukuran kecil berupa 3-
0(oral), 4-0, 5-0, and 6-0 (wajah).
2 jenis suture : resorbable or nonresorbable.
Nonresorbable suture misalnya silk,nylon, and stainless
steel. Jenis suture nonresorbable yang umum
digunakan dalam rongga mulut adalah silk.
Nylon and stainless steel jarang digunakan dalam
mulut
Resorbable sutures terbuat dari gut.
25. Needle + suture
Suture yang biasa digunakan dalam bedah mulut
Adalah jenis silk ukuran OOO(3 -O)
26. Ketika akan melakukan pencabutan(ekstraksi)
gigi RB, kadang diperlukan support mandibula
untuk menghindari tekanan pada TMJ dengan
menggunakan galangan gigit(bite blok)
Pasien membuka mulut lebar tetapi masih dalam
keadaan nyaman, rubber blok dimasukkan dan
menahan pada posisi yang tersebut. Ketika
praktisi bedah menginginkan mulut dibuka lebih
lebar, pasien diinstruksikan untuk membuka
mulut lebih lebar dan rubber blok harus
diposisikan pada daerah posterior mulut
28. Untuk memfasilitasi lapangan pandang(daerah
operasi) yang adekuat dalam artian darah dan
saliva minimal, maka diperlukan surgical
sunction dimana memiliki lubang (orifice) yang
lebih kecil dari sunction saliva normal sehingga
dapat masuk pada daerah soket gigi.
Sunction ini juga berguna bila terjadi fraktur
pada daerah ujung akar dan oleh karenanya
daerah operasi membutahkan lapangan
pandang yang jelas dan bersih
29.
30. Penjepit untuk membawa tang ataupun
memindahkan alat steril dari satu daerah ke
daerah lain
31.
32. Instrumen ini digunakan untuk mengluksasi
gigi( menghilangkan perlekatan gigi dari
tulang sekitarnya)
Perlekatan gigi hilang dari tulang dapat
mempermudah pencabutan gigi sebelum
aplikasi tang cabut, sehingga meminimalkan
kasus terjadinya gigi ataupun akar gigi yang
patah
33.
34. Tang sisa akar RA
Tang cabut Molar atas
Tang cbut gigi anterior RA