SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
Teknik Manajemen Waktu Berdasarkan Skala Prioritas
Manajemen waktu sangat dibutuhkan agar setiap individu dapat melaksanakan
setiap kegiatannya secara efektif dan efisien. Terdapat beberapa teknik yang
dapat digunakan dalam manajemen waktu. Salah satunya adalah teknik
manajemen waktu berdasarkan skala prioritas.
Pada manajemen waktu berdasarkan skala prioritas, pelaksanaan pekerjaan
didahulukan berdasarkan skala prioritas. Skala prioritas mendahulukan pekerjaan
yang penting dan mendesak, dilanjutkan dengan pekerjaan penting dan tidak
mendesak, kemudian pekerjaan yang mendesak meski belum terlalu penting, , dan
terakhir adalah pekerjaan yang tidak penting dan tidak mendesak.
1. Mendesak dan Penting
Tipe pekerjaan penting dan mendesak harus di utamakan penyelesaiannya lebih
dahulu. Tugas tersebut tidak dapat ditunda-tunda lagi. Kegiatan yang termasuk
dalam kelompok ini merupakan hal penting dan harus dilakukan, tidak bisa ditunda
pada lain waktu. Contohnya: Pekerjaan menghantar keluarga kecelakaan kerumah
sakit, mengerjakan tugas kantor untuk diserahkan esok hari, dan lain sebagainya.
Orang yang terbiasa bekerja pada kelompok ini akan cendrung stress, cepat
lelah, dan berprestasi biasa-biasa saja karena semua kegiatan dilakukan secara
terburu-buru.
2. Penting
Tipe pekerjaan dengan prioritas ini harus disikapi dengan menjadwalkan
pekerjaan dengan cermat. Jangan sampai pekerjaan penting diabaikan sehingga
pekerjaan ini menjadi pekerjaan mendesak dan penting. Sebaiknya gunakan waktu
produktif untuk menyelesaikan pekerjaan ini.
Kegiatan dalam kelompok ini mencakup kegiatan yang sudah terjadwal dengan
baik, rutin. Contoh pekerjaan penting adalah mengerjakan tugas sesuai jadwal,
olahraga terjadwal dan lain sebagainya.
Orang yang berada dalam kelompok ini adalah mereka yang memiliki visi,
mempunyai prioritas dalam hidupnya. Mereka akan melakukan perencanaan dalam
mencapai visinya, menetapkan prioritas, mengerjakan hal penting terlebih dahulu
dan menyelesaikan sisanya kemudian.
Sifat individu yang bergabung dalam kelompok ini adalah orang dengan pola hidup
terkendali, seimbang, dan berprestasi tinggi.
3. Mendesak dan Tidak Penting
Pekerjaan ini terkadang datang dari orang di luar lingkungan kerja. Misalnya
ketika mereka minta bantuan kepada Anda. Hal ini bisa saja mengganggu waktu
produktif bekerja. Oleh karena itu sah-sah saja jika seseorang mengabaikan dan
tidak membantunya jika pekerjaan Anda saat ini merupakan pekerjaan penting
dan tidak dapat ditunda-tunda lagi penyelesaiannya.
Kegiatan-kegiatan dalam kelompok ini merupakan kegiatan tidak penting namun
terpaksa harus dilakukan. Seperti contoh menerima tamu, menemani teman, dan
lain sebagainya. Umumnya pekerjaan ini tanpa direncanakan dan sulit dihindari.
Kebiasaan bekerja pada kelompok seperti ini akan membuat seseorang menjadi
kurang disiplin, prestasi rendah, tidak memiliki tujuan jelas dalam pekerjaan,
karena selalu berusaha menyenangkan orang lain.
4. Tidak Mendesak dan Tidak Penting
Kegiatan dalam kelompok ini merupakan kegiatan yang dilakukan secara
berlebihan dan berakibat tingkat kepentingannya rendah. Contohnya adalah
menonton televisi dan tidur secara berlebihan. Orang dalam kelompok ini
cendrung pemalas serta kurang bertanggung jawab.
Teknik Manajemen Waktu Berdasarkan Delegasi
Delegasi adalah pemberian wewenang atau kekuasaan formal dan tanggung jawab
melaksanakan kegiatan tertentu kepada orang lain. Pelimpahan wewenang dari
atasan kepada bawahan diperlukan agar organisasi dapat berfungsi secara
efisien karena tidak ada atasan yang dapat mengawasi secara pribadi setiap
tugas-tugas organisasi.
Unsur-unsur yang menyangkut dengan delegasi adalah sebagai berikut:
1. Apa yang didelegasikan
2. Saling terbuka antara diberi delegasi dan menerima delegasi
3. Transparasi mengenai delegasi
4. Ada harapan yang diserahi delegasi
5. Kekuasaan yang diserahi sepenuhnya
6. Pengawasan yang wajar
7. Orang yang diserahi delegasi
Delegasi lebih dari sekedar memberikan orang lain tugas untuk mengerjakan
sesuatu. Dengan mengikuti cara pemilihan orang yang tepat dan teratur serta
bijak, memilih bawahan dengan keahlian yang paling cocok dengan pekerjaannya,
atau memilih staf atau karyawan yang sekiranya akan mendapatkan pengalaman
yang berguna dari pekerjaan yang didelegasikan.
Ada 4 hal yang harus diperhatikan dalam proses delegasi kekuasaan sehingga
berjalan efektif. Keempat hal tersebut dinyatakan sebagai berikut:
1. Dalam pemberian suatu delegasi kekuasaan atau tugas haruslah dibarengi
dengan pemberian tanggungjawab.
2. Kekuasaan yang didelegasikan harus pada orang yang tepat baik dari segi
kualifikasi maupun fisik.
3. Mendelegasikan kekuasaan pada seseorang juga harus dibarengi dengan
pemberian motivasi.
4. Pimpinan yang mendelegasikan kekuasaanya harus membimbing dan
mengawasi orang yang menerima delegasi tersebut.
Dengan demikian pendelegasian kekuasaan mempunyai manfaat ganda,
diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Pimpinan dapat lebih fokus pada tujuan dan pekerjaan pokoknya
2. Putusan dapat dibuat dengan lebih cepat dan unit yang tepat
3. Inisiatiff dan rasa tanggung jawab bawahan dapat dimotivasi
4. Mendidik dan mengembangkan bawahan sehingga mampu diberi beban
tugas yang lebih besar dan berat lagi nantinya.
Teknik Manajemen Waktu Berdasarkan Asertif
Asertivitas adalah suatu kemampuan untuk mengkomunikasikan apa yang
diinginkan, dirasakan, dan dipikirkan kepada orang lain namun dengan tetap
menjaga dan menghargai hak-hak serta perasaan orang lain.
Dalam bersikap asertif, seseorang dituntuk untuk jujur terhadap dirinya dan
juru pula dalam mengekspresikan perasaan, pendapat dan kebutuhan secara
proporsional, tanpa ada maksud untuk memanipulasi, memanfaatkan ataupun
merugikan pihak lainnya.
Terdapat beberapa teknik manajemen asertif yang berguna dalam menanggapi
situasi yang cenderung menjadi konflik.
1. Memberikan Umpan Balik
Membiarkan orang lain tahu bagaimana kita merespon perilaku mereka dapat
membatu menghindari kesalahpahaman dan membantu menyelesaikan konflik yang
tidak dapat dihindari dalam suatu hubungan. Ketika kita memilih untuk
menyampaikan umpan balik negatif kepada orang lain, gunakan teknik komunikasi
yang tidak terkesan mengancam. Kriteria untuk umpan balik yang bermanfaat
adalah sebagai berikut:
1. Difokuskan pada perilaku seseorang bukan kepribadiannya.
2. Bersifat deskriptif bukan evaluatif.
3. Fokus pada reaksi kita sendiri bukan maksud orang lain.
4. Bersifat spesifik bukan umum.
5. Difokuskan pada penyelesaian masalah.
6. Umpan balik disampaikan secara pribadi.
2. Meminta Umpan Balik dari Orang Lain
Kita perlu berlatih memberikan umpan balik dengan cara yang tepat. Pada saat
bersamaan kita juga perlu mengundang umpan balik dari orang lain untuk
meningkatkan keterampilan komunikasi interpersonal kita. Kemampuan kita untuk
mendengar kritik atau saran tanpa sikapdefensif atau marah, mengakui ketika
kita berbuat kesalahan, dan mendorong orang lain untuk memberikan umpan balik
kepada kita.
Mereka juga membantu kita untuk mengidentifikasi bidang-bidang pada praktik
profesional kita yang mungkin perlu perbaikan dan membantu meningkatkan
hubungan yang lebih baik dengan orang lain.
3. Menentukan Batasan
Bertindak asertif dalam menentukan batasan berarti mengambil tanggungjawab
untuk keputusan yang diambil, bagaimana menghabiskan sumber daya pribadi
tanpa merasa marah kepada orang lain yang mengajukan permintaan tersebut.
Ketika menghadapi sebuah permintaan, langkah pertama adalah menentukan
seberapa jauh kita mau memenuhi permintaan tersebut. Jika perlu waktu untuk
mengambil keputusan, menunda keputusan adalah tindakan yang tepat asalkan
kita kembali ke orang tersebut dalam jangka waktu yang telah ditetapkan.
4. Membuat Permintaan
Meminta sesuatu yang diinginkan dari orang lain secara langsung juga diperlukan
pada hubungan yang sehat. Jika kita berada pada posisi manajemen, menyatakan
keinginannya dengan jelas dari orang lain adalah suatu bagian penting untuk
mencapai tujuan organisasi.
Pada hubungan yang sederajat, membuat permintaan seperti meminta
pertolongan, adalah suatu bagian penting dari komunikasi yang jujur. Kita harus
percaya bahwa orang lain akan meresponnya secara asertif, termasuk berkata
"tidak". Kita tidak perlu bereaksi berlebihan ketika seseorang menolak
permintaan kita dengan cara yang asertif.
5. Berlaku Persisten
Salah satu aspek penting dalam perilaku asertif adalah persisten untuk menjamin
bahwa hak-hak anda dihargai. Sering ketika kita telah menentukan batasan atau
telah berkata "tidak", lalu orang-orang disekitar kita akan membujuk untuk
mengubah pikiran.
Jika kita mengulangi pernyataan keputusan itu dengan santai, kita telah
bertindak asertif tanpa menjadi agresif dan tanpa menyerah. Respon, mengulangi
pernyataan keputusan dengan santai, sering disebut respon "kaset rusak"
(Smith, 1975).
6. Membingkai Kembali
Menurut Kaufman, bingkai adalah jalan pintas kognitif yang digunakan orang
untuk membuat suatu informasi yang kompleks menjadi masuk akal. Teknik
pembingkaian kembali juga termasuk:
1. Fokus membangun komunikasi yang efektif untuk suatu kelompok tujuan
yang terbatas.
2. menguji validitas/keabsahan perspektif orang lain.
3. Menentukan kesamaan pandangan/tujuan. Mencari hal-hal yang sama-sama
disetujui dan fokus pada hasil yang diinginkan dengan perspektif jangka
panjang.
4. Mengenali kesempatan untuk mencari solusi-solusi yang belum
dieksplirasi/difikirkan lebih mendalam.
5. Mengenali perbedaan yang tidak bisa dijembatani dan pada saat yang
bersamaan mencari tindakan yang masih bisa diambil untuk mengurangi
konflik.
7. Mengabaikan Provokasi
Konflik interpersonal dapat memunculkan berbagai metode untuk "menang"
dengan cara menghina atau mengintimidasi orang lain. Misalnya, pasien yang
marah atau putusa asa mungkin menyerang dengan serangan personal.
Farmasis yang merasa dikritik secara tidak adil mungkin merespon dengan sikap
agresif atau sarkastik. Konflik interpersonal antara profesional di bidang
kesehatan sering ditandai dengan perebutan kekuasaan dan otonomi.
Abaikan komentar yang bersifat mencela dan tetap fokus pada penyelesaian
masalah dapat menjaga konflik agar tidak meningkat kearah yang dapat merusak
hubungan.
8. Merespon Kritik
Bagi sebagian orang, kritik benar-benar dapat membuat diri hancur karena kita
biasanya memegang dua keyakinan irasional yang umumnya sebagai berikut:
1. Bahwa kita harus disayangi atau diakui oleh semua orang yang kita kenal
2. Bahwa kita harus benar-benar kompeten melakukan segala hal tanpa
kesalahan.
Pada beberapa kasus kita mungkin ingin membalas dendam dengan melakukan
serangan balik terhadap orang yang memberikan kritik. Cara satu-satunya
meniadakan perasaan itu dan untuk memulai mengatasi kritik dengan layak adalah
dengan menantang kepercayaan irasional yang mendasarinya yang mengakibatkan
kita takut tidak diakui oleh orang lain.

More Related Content

What's hot

Kelompok wawancara
Kelompok wawancaraKelompok wawancara
Kelompok wawancaradian19
 
Manajemen waktu dan prioritas
Manajemen waktu dan prioritasManajemen waktu dan prioritas
Manajemen waktu dan prioritasgina lucita
 
contoh proposal kewirausahaan
contoh proposal kewirausahaancontoh proposal kewirausahaan
contoh proposal kewirausahaanRISA ANDRIANI
 
Proposal sponsor
Proposal sponsorProposal sponsor
Proposal sponsorLis Lis
 
Jobdesk panitia ospek ft uny 2016
Jobdesk panitia ospek ft uny 2016Jobdesk panitia ospek ft uny 2016
Jobdesk panitia ospek ft uny 2016M Abdul Rochim
 
Kemajemukan Masyarakat Indonesia
Kemajemukan Masyarakat IndonesiaKemajemukan Masyarakat Indonesia
Kemajemukan Masyarakat IndonesiaLestari Moerdijat
 
Panduan skripsi ta word revisi
Panduan skripsi ta word revisiPanduan skripsi ta word revisi
Panduan skripsi ta word revisiAsmin Tana
 
Power point smk penjualan usaha kue
Power point smk penjualan usaha kuePower point smk penjualan usaha kue
Power point smk penjualan usaha kueJack Mclean
 
Statistik 2 mean,median,modus data kelompok
Statistik 2 mean,median,modus data kelompokStatistik 2 mean,median,modus data kelompok
Statistik 2 mean,median,modus data kelompokUlil Ay
 
Template Presentasi Powerpoint - Seminar Proposal Skripsi Alvian
Template Presentasi Powerpoint - Seminar Proposal Skripsi AlvianTemplate Presentasi Powerpoint - Seminar Proposal Skripsi Alvian
Template Presentasi Powerpoint - Seminar Proposal Skripsi AlvianAlvian Alvian
 
Contoh Proposal Bab 1, 2 dan 3.pdf
Contoh Proposal Bab 1, 2 dan 3.pdfContoh Proposal Bab 1, 2 dan 3.pdf
Contoh Proposal Bab 1, 2 dan 3.pdfIdaSyahraeni
 
Dinamika pelaksanaan undang – undang dasar 1945
Dinamika pelaksanaan undang – undang dasar 1945 Dinamika pelaksanaan undang – undang dasar 1945
Dinamika pelaksanaan undang – undang dasar 1945 Lela Warni
 

What's hot (20)

Artikel ilmiah
Artikel ilmiahArtikel ilmiah
Artikel ilmiah
 
Contoh Proposal Bulan Bahasa
Contoh Proposal Bulan BahasaContoh Proposal Bulan Bahasa
Contoh Proposal Bulan Bahasa
 
Kelompok wawancara
Kelompok wawancaraKelompok wawancara
Kelompok wawancara
 
Manajemen waktu dan prioritas
Manajemen waktu dan prioritasManajemen waktu dan prioritas
Manajemen waktu dan prioritas
 
contoh proposal kewirausahaan
contoh proposal kewirausahaancontoh proposal kewirausahaan
contoh proposal kewirausahaan
 
Refleksi Diri
Refleksi DiriRefleksi Diri
Refleksi Diri
 
Proposal sponsor
Proposal sponsorProposal sponsor
Proposal sponsor
 
Jobdesk panitia ospek ft uny 2016
Jobdesk panitia ospek ft uny 2016Jobdesk panitia ospek ft uny 2016
Jobdesk panitia ospek ft uny 2016
 
Kemajemukan Masyarakat Indonesia
Kemajemukan Masyarakat IndonesiaKemajemukan Masyarakat Indonesia
Kemajemukan Masyarakat Indonesia
 
Panduan skripsi ta word revisi
Panduan skripsi ta word revisiPanduan skripsi ta word revisi
Panduan skripsi ta word revisi
 
Tabel f-0-05
Tabel f-0-05Tabel f-0-05
Tabel f-0-05
 
Skala pengukuran dalam penelitian
Skala pengukuran dalam penelitianSkala pengukuran dalam penelitian
Skala pengukuran dalam penelitian
 
Power point smk penjualan usaha kue
Power point smk penjualan usaha kuePower point smk penjualan usaha kue
Power point smk penjualan usaha kue
 
Statistik 2 mean,median,modus data kelompok
Statistik 2 mean,median,modus data kelompokStatistik 2 mean,median,modus data kelompok
Statistik 2 mean,median,modus data kelompok
 
Contoh Review Jurnal
Contoh Review JurnalContoh Review Jurnal
Contoh Review Jurnal
 
Template Presentasi Powerpoint - Seminar Proposal Skripsi Alvian
Template Presentasi Powerpoint - Seminar Proposal Skripsi AlvianTemplate Presentasi Powerpoint - Seminar Proposal Skripsi Alvian
Template Presentasi Powerpoint - Seminar Proposal Skripsi Alvian
 
Minggu 10_Teknik Analisis Regresi
Minggu 10_Teknik Analisis RegresiMinggu 10_Teknik Analisis Regresi
Minggu 10_Teknik Analisis Regresi
 
Pedoman penulisan skripsi
Pedoman penulisan skripsiPedoman penulisan skripsi
Pedoman penulisan skripsi
 
Contoh Proposal Bab 1, 2 dan 3.pdf
Contoh Proposal Bab 1, 2 dan 3.pdfContoh Proposal Bab 1, 2 dan 3.pdf
Contoh Proposal Bab 1, 2 dan 3.pdf
 
Dinamika pelaksanaan undang – undang dasar 1945
Dinamika pelaksanaan undang – undang dasar 1945 Dinamika pelaksanaan undang – undang dasar 1945
Dinamika pelaksanaan undang – undang dasar 1945
 

Similar to Teknik manajemen waktu berdasarkan skala prioritas, delegasi, asertif

ASSERTING AND INFLUENCING BY SYAHRANI ADRIANTY - INTERPERSONAL SKILL B
ASSERTING AND INFLUENCING BY SYAHRANI ADRIANTY - INTERPERSONAL SKILL BASSERTING AND INFLUENCING BY SYAHRANI ADRIANTY - INTERPERSONAL SKILL B
ASSERTING AND INFLUENCING BY SYAHRANI ADRIANTY - INTERPERSONAL SKILL BSyahraniAdrianty
 
jawaban UTS Hasan Basri MPI Ruang I SMT 1.docx
jawaban UTS Hasan Basri MPI Ruang I SMT 1.docxjawaban UTS Hasan Basri MPI Ruang I SMT 1.docx
jawaban UTS Hasan Basri MPI Ruang I SMT 1.docx119LennyOctaviany
 
jawaban_UTS_Hasan_Basri_MPI_Ruang_I_SMT_1.docx
jawaban_UTS_Hasan_Basri_MPI_Ruang_I_SMT_1.docxjawaban_UTS_Hasan_Basri_MPI_Ruang_I_SMT_1.docx
jawaban_UTS_Hasan_Basri_MPI_Ruang_I_SMT_1.docx119LennyOctaviany
 
12. HIRARKI DAN TATA ATURAN M'DIYAnH.ppt
12. HIRARKI DAN TATA ATURAN M'DIYAnH.ppt12. HIRARKI DAN TATA ATURAN M'DIYAnH.ppt
12. HIRARKI DAN TATA ATURAN M'DIYAnH.pptarunafaradila
 
20 generic competencies
20 generic competencies20 generic competencies
20 generic competenciesFurqon Karim
 
ADILA APRILIANI - INTERPERSONAL SKILL [B]
ADILA APRILIANI - INTERPERSONAL SKILL [B] ADILA APRILIANI - INTERPERSONAL SKILL [B]
ADILA APRILIANI - INTERPERSONAL SKILL [B] AdilaApriliani1
 
COMMUNICATION INTEAMS AND MASTERING LISTENING AND NONVERBAL COMMUNICATION SKILLS
COMMUNICATION INTEAMS AND MASTERING LISTENING AND NONVERBAL COMMUNICATION SKILLSCOMMUNICATION INTEAMS AND MASTERING LISTENING AND NONVERBAL COMMUNICATION SKILLS
COMMUNICATION INTEAMS AND MASTERING LISTENING AND NONVERBAL COMMUNICATION SKILLSDany Hutomo
 
Ekonomi kelompok 4 X MIPA 1 SMAN 12 Tangerang
Ekonomi kelompok 4 X MIPA 1 SMAN 12 TangerangEkonomi kelompok 4 X MIPA 1 SMAN 12 Tangerang
Ekonomi kelompok 4 X MIPA 1 SMAN 12 TangerangRisalma Agnia
 
Tugas eko12,Abiyyu faruq ikbar,bu ranti pusriana,materi Ekonomi Manajemen Sma...
Tugas eko12,Abiyyu faruq ikbar,bu ranti pusriana,materi Ekonomi Manajemen Sma...Tugas eko12,Abiyyu faruq ikbar,bu ranti pusriana,materi Ekonomi Manajemen Sma...
Tugas eko12,Abiyyu faruq ikbar,bu ranti pusriana,materi Ekonomi Manajemen Sma...Abiyyu faruq ikbar
 
Supervisor skill management
Supervisor skill management Supervisor skill management
Supervisor skill management sarahnatasya4
 
4. pengembangan pribadi with Pdt Chris Hukubun M.Th
4. pengembangan pribadi with Pdt Chris Hukubun M.Th 4. pengembangan pribadi with Pdt Chris Hukubun M.Th
4. pengembangan pribadi with Pdt Chris Hukubun M.Th Chris Hukubun
 
Silabus Training "Effective TASK, TIME and STRESS MANAGEMENT"
Silabus Training "Effective TASK, TIME and STRESS MANAGEMENT"Silabus Training "Effective TASK, TIME and STRESS MANAGEMENT"
Silabus Training "Effective TASK, TIME and STRESS MANAGEMENT"Kanaidi ken
 

Similar to Teknik manajemen waktu berdasarkan skala prioritas, delegasi, asertif (20)

Manajemen waktu
Manajemen waktuManajemen waktu
Manajemen waktu
 
Jawaban soal uts
Jawaban soal utsJawaban soal uts
Jawaban soal uts
 
ASSERTING AND INFLUENCING BY SYAHRANI ADRIANTY - INTERPERSONAL SKILL B
ASSERTING AND INFLUENCING BY SYAHRANI ADRIANTY - INTERPERSONAL SKILL BASSERTING AND INFLUENCING BY SYAHRANI ADRIANTY - INTERPERSONAL SKILL B
ASSERTING AND INFLUENCING BY SYAHRANI ADRIANTY - INTERPERSONAL SKILL B
 
Asserting And Influencing
Asserting And InfluencingAsserting And Influencing
Asserting And Influencing
 
Mentoring skills
Mentoring skillsMentoring skills
Mentoring skills
 
jawaban UTS Hasan Basri MPI Ruang I SMT 1.docx
jawaban UTS Hasan Basri MPI Ruang I SMT 1.docxjawaban UTS Hasan Basri MPI Ruang I SMT 1.docx
jawaban UTS Hasan Basri MPI Ruang I SMT 1.docx
 
jawaban_UTS_Hasan_Basri_MPI_Ruang_I_SMT_1.docx
jawaban_UTS_Hasan_Basri_MPI_Ruang_I_SMT_1.docxjawaban_UTS_Hasan_Basri_MPI_Ruang_I_SMT_1.docx
jawaban_UTS_Hasan_Basri_MPI_Ruang_I_SMT_1.docx
 
12. HIRARKI DAN TATA ATURAN M'DIYAnH.ppt
12. HIRARKI DAN TATA ATURAN M'DIYAnH.ppt12. HIRARKI DAN TATA ATURAN M'DIYAnH.ppt
12. HIRARKI DAN TATA ATURAN M'DIYAnH.ppt
 
Kepemimpinan (sosiologi)
Kepemimpinan (sosiologi)Kepemimpinan (sosiologi)
Kepemimpinan (sosiologi)
 
20 generic competencies
20 generic competencies20 generic competencies
20 generic competencies
 
ADILA APRILIANI - INTERPERSONAL SKILL [B]
ADILA APRILIANI - INTERPERSONAL SKILL [B] ADILA APRILIANI - INTERPERSONAL SKILL [B]
ADILA APRILIANI - INTERPERSONAL SKILL [B]
 
Rpp 10 (uh 2)
Rpp 10 (uh 2)Rpp 10 (uh 2)
Rpp 10 (uh 2)
 
COMMUNICATION INTEAMS AND MASTERING LISTENING AND NONVERBAL COMMUNICATION SKILLS
COMMUNICATION INTEAMS AND MASTERING LISTENING AND NONVERBAL COMMUNICATION SKILLSCOMMUNICATION INTEAMS AND MASTERING LISTENING AND NONVERBAL COMMUNICATION SKILLS
COMMUNICATION INTEAMS AND MASTERING LISTENING AND NONVERBAL COMMUNICATION SKILLS
 
Ppt ekonomi (1)
Ppt ekonomi (1)Ppt ekonomi (1)
Ppt ekonomi (1)
 
tugas ekonomi
tugas ekonomitugas ekonomi
tugas ekonomi
 
Ekonomi kelompok 4 X MIPA 1 SMAN 12 Tangerang
Ekonomi kelompok 4 X MIPA 1 SMAN 12 TangerangEkonomi kelompok 4 X MIPA 1 SMAN 12 Tangerang
Ekonomi kelompok 4 X MIPA 1 SMAN 12 Tangerang
 
Tugas eko12,Abiyyu faruq ikbar,bu ranti pusriana,materi Ekonomi Manajemen Sma...
Tugas eko12,Abiyyu faruq ikbar,bu ranti pusriana,materi Ekonomi Manajemen Sma...Tugas eko12,Abiyyu faruq ikbar,bu ranti pusriana,materi Ekonomi Manajemen Sma...
Tugas eko12,Abiyyu faruq ikbar,bu ranti pusriana,materi Ekonomi Manajemen Sma...
 
Supervisor skill management
Supervisor skill management Supervisor skill management
Supervisor skill management
 
4. pengembangan pribadi with Pdt Chris Hukubun M.Th
4. pengembangan pribadi with Pdt Chris Hukubun M.Th 4. pengembangan pribadi with Pdt Chris Hukubun M.Th
4. pengembangan pribadi with Pdt Chris Hukubun M.Th
 
Silabus Training "Effective TASK, TIME and STRESS MANAGEMENT"
Silabus Training "Effective TASK, TIME and STRESS MANAGEMENT"Silabus Training "Effective TASK, TIME and STRESS MANAGEMENT"
Silabus Training "Effective TASK, TIME and STRESS MANAGEMENT"
 

Recently uploaded

LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 

Recently uploaded (20)

LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 

Teknik manajemen waktu berdasarkan skala prioritas, delegasi, asertif

  • 1. Teknik Manajemen Waktu Berdasarkan Skala Prioritas Manajemen waktu sangat dibutuhkan agar setiap individu dapat melaksanakan setiap kegiatannya secara efektif dan efisien. Terdapat beberapa teknik yang dapat digunakan dalam manajemen waktu. Salah satunya adalah teknik manajemen waktu berdasarkan skala prioritas. Pada manajemen waktu berdasarkan skala prioritas, pelaksanaan pekerjaan didahulukan berdasarkan skala prioritas. Skala prioritas mendahulukan pekerjaan yang penting dan mendesak, dilanjutkan dengan pekerjaan penting dan tidak mendesak, kemudian pekerjaan yang mendesak meski belum terlalu penting, , dan terakhir adalah pekerjaan yang tidak penting dan tidak mendesak. 1. Mendesak dan Penting Tipe pekerjaan penting dan mendesak harus di utamakan penyelesaiannya lebih dahulu. Tugas tersebut tidak dapat ditunda-tunda lagi. Kegiatan yang termasuk dalam kelompok ini merupakan hal penting dan harus dilakukan, tidak bisa ditunda pada lain waktu. Contohnya: Pekerjaan menghantar keluarga kecelakaan kerumah sakit, mengerjakan tugas kantor untuk diserahkan esok hari, dan lain sebagainya. Orang yang terbiasa bekerja pada kelompok ini akan cendrung stress, cepat lelah, dan berprestasi biasa-biasa saja karena semua kegiatan dilakukan secara terburu-buru. 2. Penting Tipe pekerjaan dengan prioritas ini harus disikapi dengan menjadwalkan pekerjaan dengan cermat. Jangan sampai pekerjaan penting diabaikan sehingga pekerjaan ini menjadi pekerjaan mendesak dan penting. Sebaiknya gunakan waktu produktif untuk menyelesaikan pekerjaan ini. Kegiatan dalam kelompok ini mencakup kegiatan yang sudah terjadwal dengan baik, rutin. Contoh pekerjaan penting adalah mengerjakan tugas sesuai jadwal, olahraga terjadwal dan lain sebagainya. Orang yang berada dalam kelompok ini adalah mereka yang memiliki visi, mempunyai prioritas dalam hidupnya. Mereka akan melakukan perencanaan dalam mencapai visinya, menetapkan prioritas, mengerjakan hal penting terlebih dahulu dan menyelesaikan sisanya kemudian. Sifat individu yang bergabung dalam kelompok ini adalah orang dengan pola hidup terkendali, seimbang, dan berprestasi tinggi.
  • 2. 3. Mendesak dan Tidak Penting Pekerjaan ini terkadang datang dari orang di luar lingkungan kerja. Misalnya ketika mereka minta bantuan kepada Anda. Hal ini bisa saja mengganggu waktu produktif bekerja. Oleh karena itu sah-sah saja jika seseorang mengabaikan dan tidak membantunya jika pekerjaan Anda saat ini merupakan pekerjaan penting dan tidak dapat ditunda-tunda lagi penyelesaiannya. Kegiatan-kegiatan dalam kelompok ini merupakan kegiatan tidak penting namun terpaksa harus dilakukan. Seperti contoh menerima tamu, menemani teman, dan lain sebagainya. Umumnya pekerjaan ini tanpa direncanakan dan sulit dihindari. Kebiasaan bekerja pada kelompok seperti ini akan membuat seseorang menjadi kurang disiplin, prestasi rendah, tidak memiliki tujuan jelas dalam pekerjaan, karena selalu berusaha menyenangkan orang lain. 4. Tidak Mendesak dan Tidak Penting Kegiatan dalam kelompok ini merupakan kegiatan yang dilakukan secara berlebihan dan berakibat tingkat kepentingannya rendah. Contohnya adalah menonton televisi dan tidur secara berlebihan. Orang dalam kelompok ini cendrung pemalas serta kurang bertanggung jawab. Teknik Manajemen Waktu Berdasarkan Delegasi Delegasi adalah pemberian wewenang atau kekuasaan formal dan tanggung jawab melaksanakan kegiatan tertentu kepada orang lain. Pelimpahan wewenang dari atasan kepada bawahan diperlukan agar organisasi dapat berfungsi secara efisien karena tidak ada atasan yang dapat mengawasi secara pribadi setiap tugas-tugas organisasi. Unsur-unsur yang menyangkut dengan delegasi adalah sebagai berikut: 1. Apa yang didelegasikan 2. Saling terbuka antara diberi delegasi dan menerima delegasi 3. Transparasi mengenai delegasi 4. Ada harapan yang diserahi delegasi 5. Kekuasaan yang diserahi sepenuhnya 6. Pengawasan yang wajar 7. Orang yang diserahi delegasi
  • 3. Delegasi lebih dari sekedar memberikan orang lain tugas untuk mengerjakan sesuatu. Dengan mengikuti cara pemilihan orang yang tepat dan teratur serta bijak, memilih bawahan dengan keahlian yang paling cocok dengan pekerjaannya, atau memilih staf atau karyawan yang sekiranya akan mendapatkan pengalaman yang berguna dari pekerjaan yang didelegasikan. Ada 4 hal yang harus diperhatikan dalam proses delegasi kekuasaan sehingga berjalan efektif. Keempat hal tersebut dinyatakan sebagai berikut: 1. Dalam pemberian suatu delegasi kekuasaan atau tugas haruslah dibarengi dengan pemberian tanggungjawab. 2. Kekuasaan yang didelegasikan harus pada orang yang tepat baik dari segi kualifikasi maupun fisik. 3. Mendelegasikan kekuasaan pada seseorang juga harus dibarengi dengan pemberian motivasi. 4. Pimpinan yang mendelegasikan kekuasaanya harus membimbing dan mengawasi orang yang menerima delegasi tersebut. Dengan demikian pendelegasian kekuasaan mempunyai manfaat ganda, diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Pimpinan dapat lebih fokus pada tujuan dan pekerjaan pokoknya 2. Putusan dapat dibuat dengan lebih cepat dan unit yang tepat 3. Inisiatiff dan rasa tanggung jawab bawahan dapat dimotivasi 4. Mendidik dan mengembangkan bawahan sehingga mampu diberi beban tugas yang lebih besar dan berat lagi nantinya. Teknik Manajemen Waktu Berdasarkan Asertif Asertivitas adalah suatu kemampuan untuk mengkomunikasikan apa yang diinginkan, dirasakan, dan dipikirkan kepada orang lain namun dengan tetap menjaga dan menghargai hak-hak serta perasaan orang lain. Dalam bersikap asertif, seseorang dituntuk untuk jujur terhadap dirinya dan juru pula dalam mengekspresikan perasaan, pendapat dan kebutuhan secara proporsional, tanpa ada maksud untuk memanipulasi, memanfaatkan ataupun merugikan pihak lainnya. Terdapat beberapa teknik manajemen asertif yang berguna dalam menanggapi situasi yang cenderung menjadi konflik.
  • 4. 1. Memberikan Umpan Balik Membiarkan orang lain tahu bagaimana kita merespon perilaku mereka dapat membatu menghindari kesalahpahaman dan membantu menyelesaikan konflik yang tidak dapat dihindari dalam suatu hubungan. Ketika kita memilih untuk menyampaikan umpan balik negatif kepada orang lain, gunakan teknik komunikasi yang tidak terkesan mengancam. Kriteria untuk umpan balik yang bermanfaat adalah sebagai berikut: 1. Difokuskan pada perilaku seseorang bukan kepribadiannya. 2. Bersifat deskriptif bukan evaluatif. 3. Fokus pada reaksi kita sendiri bukan maksud orang lain. 4. Bersifat spesifik bukan umum. 5. Difokuskan pada penyelesaian masalah. 6. Umpan balik disampaikan secara pribadi. 2. Meminta Umpan Balik dari Orang Lain Kita perlu berlatih memberikan umpan balik dengan cara yang tepat. Pada saat bersamaan kita juga perlu mengundang umpan balik dari orang lain untuk meningkatkan keterampilan komunikasi interpersonal kita. Kemampuan kita untuk mendengar kritik atau saran tanpa sikapdefensif atau marah, mengakui ketika kita berbuat kesalahan, dan mendorong orang lain untuk memberikan umpan balik kepada kita. Mereka juga membantu kita untuk mengidentifikasi bidang-bidang pada praktik profesional kita yang mungkin perlu perbaikan dan membantu meningkatkan hubungan yang lebih baik dengan orang lain. 3. Menentukan Batasan Bertindak asertif dalam menentukan batasan berarti mengambil tanggungjawab untuk keputusan yang diambil, bagaimana menghabiskan sumber daya pribadi tanpa merasa marah kepada orang lain yang mengajukan permintaan tersebut. Ketika menghadapi sebuah permintaan, langkah pertama adalah menentukan seberapa jauh kita mau memenuhi permintaan tersebut. Jika perlu waktu untuk mengambil keputusan, menunda keputusan adalah tindakan yang tepat asalkan kita kembali ke orang tersebut dalam jangka waktu yang telah ditetapkan. 4. Membuat Permintaan Meminta sesuatu yang diinginkan dari orang lain secara langsung juga diperlukan pada hubungan yang sehat. Jika kita berada pada posisi manajemen, menyatakan
  • 5. keinginannya dengan jelas dari orang lain adalah suatu bagian penting untuk mencapai tujuan organisasi. Pada hubungan yang sederajat, membuat permintaan seperti meminta pertolongan, adalah suatu bagian penting dari komunikasi yang jujur. Kita harus percaya bahwa orang lain akan meresponnya secara asertif, termasuk berkata "tidak". Kita tidak perlu bereaksi berlebihan ketika seseorang menolak permintaan kita dengan cara yang asertif. 5. Berlaku Persisten Salah satu aspek penting dalam perilaku asertif adalah persisten untuk menjamin bahwa hak-hak anda dihargai. Sering ketika kita telah menentukan batasan atau telah berkata "tidak", lalu orang-orang disekitar kita akan membujuk untuk mengubah pikiran. Jika kita mengulangi pernyataan keputusan itu dengan santai, kita telah bertindak asertif tanpa menjadi agresif dan tanpa menyerah. Respon, mengulangi pernyataan keputusan dengan santai, sering disebut respon "kaset rusak" (Smith, 1975). 6. Membingkai Kembali Menurut Kaufman, bingkai adalah jalan pintas kognitif yang digunakan orang untuk membuat suatu informasi yang kompleks menjadi masuk akal. Teknik pembingkaian kembali juga termasuk: 1. Fokus membangun komunikasi yang efektif untuk suatu kelompok tujuan yang terbatas. 2. menguji validitas/keabsahan perspektif orang lain. 3. Menentukan kesamaan pandangan/tujuan. Mencari hal-hal yang sama-sama disetujui dan fokus pada hasil yang diinginkan dengan perspektif jangka panjang. 4. Mengenali kesempatan untuk mencari solusi-solusi yang belum dieksplirasi/difikirkan lebih mendalam. 5. Mengenali perbedaan yang tidak bisa dijembatani dan pada saat yang bersamaan mencari tindakan yang masih bisa diambil untuk mengurangi konflik. 7. Mengabaikan Provokasi Konflik interpersonal dapat memunculkan berbagai metode untuk "menang" dengan cara menghina atau mengintimidasi orang lain. Misalnya, pasien yang marah atau putusa asa mungkin menyerang dengan serangan personal.
  • 6. Farmasis yang merasa dikritik secara tidak adil mungkin merespon dengan sikap agresif atau sarkastik. Konflik interpersonal antara profesional di bidang kesehatan sering ditandai dengan perebutan kekuasaan dan otonomi. Abaikan komentar yang bersifat mencela dan tetap fokus pada penyelesaian masalah dapat menjaga konflik agar tidak meningkat kearah yang dapat merusak hubungan. 8. Merespon Kritik Bagi sebagian orang, kritik benar-benar dapat membuat diri hancur karena kita biasanya memegang dua keyakinan irasional yang umumnya sebagai berikut: 1. Bahwa kita harus disayangi atau diakui oleh semua orang yang kita kenal 2. Bahwa kita harus benar-benar kompeten melakukan segala hal tanpa kesalahan. Pada beberapa kasus kita mungkin ingin membalas dendam dengan melakukan serangan balik terhadap orang yang memberikan kritik. Cara satu-satunya meniadakan perasaan itu dan untuk memulai mengatasi kritik dengan layak adalah dengan menantang kepercayaan irasional yang mendasarinya yang mengakibatkan kita takut tidak diakui oleh orang lain.