Dokumen tersebut membahas tentang kerja sama tim, termasuk definisi tim dan kelompok kerja, jenis-jenis tim seperti tim penyelesaian masalah, tim yang mengelola diri sendiri, tim lintas fungsional, dan tim virtual, serta karakteristik tim yang efektif seperti konteks, sumber daya, kepemimpinan, dan proses. Dokumen tersebut juga membahas tantangan mengubah budaya individualistis menjadi budaya tim dan cara membentuk pemain tim
Dokumen tersebut membahas tentang dinamika kelompok dan unsur-unsur yang mempengaruhinya. Dinamika kelompok adalah interaksi dan saling ketergantungan antara anggota kelompok untuk mencapai tujuan bersama. Unsur-unsur yang mempengaruhi dinamika kelompok antara lain tujuan, kekompakan, struktur, tugas kelompok, dan pengembangan kelompok.
Dokumen tersebut membahas tentang konflik dalam organisasi, termasuk definisi konflik menurut para ahli, jenis-jenis konflik, sumber-sumber faktor penyebab konflik, strategi penyelesaian konflik, cara bersikap untuk penyelesaian konflik, serta mengambil hikmah dari terjadinya konflik.
Dokumen tersebut membahas tentang kerja sama tim, termasuk definisi tim dan kelompok kerja, jenis-jenis tim seperti tim penyelesaian masalah, tim yang mengelola diri sendiri, tim lintas fungsional, dan tim virtual, serta karakteristik tim yang efektif seperti konteks, sumber daya, kepemimpinan, dan proses. Dokumen tersebut juga membahas tantangan mengubah budaya individualistis menjadi budaya tim dan cara membentuk pemain tim
Dokumen tersebut membahas tentang dinamika kelompok dan unsur-unsur yang mempengaruhinya. Dinamika kelompok adalah interaksi dan saling ketergantungan antara anggota kelompok untuk mencapai tujuan bersama. Unsur-unsur yang mempengaruhi dinamika kelompok antara lain tujuan, kekompakan, struktur, tugas kelompok, dan pengembangan kelompok.
Dokumen tersebut membahas tentang konflik dalam organisasi, termasuk definisi konflik menurut para ahli, jenis-jenis konflik, sumber-sumber faktor penyebab konflik, strategi penyelesaian konflik, cara bersikap untuk penyelesaian konflik, serta mengambil hikmah dari terjadinya konflik.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan karakteristik kelompok, tahapan pembentukan kelompok, kekuatan kerja sama tim, dan implikasi manajerial. Kelompok didefinisikan sebagai kumpulan dua orang atau lebih yang saling bergantung untuk memenuhi tujuan bersama. Tahapan pembentukan kelompok meliputi forming, storming, norming, performing, dan adjourning. Kerja sama tim dapat meningkatkan produktivitas den
DAFTAR PUSAKA
Stephen P. Robbins, Organizational Behavior. Timothy A. Judge
Stephen P. Robbins, Essentials of Organization Behavior, 7th Edition (Upper Saddle River, New Jersey: Prentice Hall, 2003) p.101.
Laurie J. Mullins, Management and Organizational Behavior, 7th Edition (Essex: Pearson Education Limited, 2005) p.520.
Dermawan, R. 2004. Pengambilan Keputusan: Landasan Filosofis, Konsep, dan Aplikasi.
Gibson, Ivancevich dan Donnelly. 1997. Organisasi: Perilaku, Struktur, Proses.
Robbins, Stephen P. 2002. Prinsip-Prinsip Perilaku Organisasi.
Salusu, J. 1996. Pengambilan Keputusan Strategik: untuk Organisasi Publik dan Non Profit. Jakarta: Gramedia Sarana Indo.
Syamsi, Ibnu. 2000. Pengambilan Keputusan dan Sistem Informasi. Jakarta: Bumi Aksara.
Dokumen tersebut membahas tentang kerja sama tim atau sinergi yang merupakan kunci untuk mencapai hasil yang lebih besar. Dokumen tersebut menjelaskan bahwa sinergi terjadi ketika ada kerjasama, kesatuan persepsi, dan saling melengkapi kekurangan antar anggota tim untuk mencapai tujuan bersama. Dokumen tersebut juga membedakan antara kerja sama tim yang sebenarnya dengan kondisi-kondisi yang
Dokumen tersebut merangkum beberapa unsur penting tentang dinamika kelompok seperti tujuan, kekompakan, dan struktur kelompok. Tujuan kelompok dijelaskan sebagai keadaan di masa depan yang diinginkan anggota untuk mencapai melalui tugas kelompok. Kekompakan kelompok ditentukan oleh kesepakatan tujuan, interaksi antar anggota, dan perlakuan setara. Struktur kelompok terdiri atas pola hub
Teamwork terdiri dari kerja sama tim dengan tujuan yang sama, peran yang jelas, dan komunikasi yang efektif. Terdapat beberapa bentuk kerja sama tim mulai dari jejaring, koordinasi, hingga kolaborasi tim yang sebenarnya. Faktor-faktor penting keberhasilan teamwork antara lain tujuan yang jelas, komunikasi terbuka, pemikiran kreatif, fokus, serta pengambilan keputusan secara konsensus.
1. Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan karakteristik kelompok serta tahapan pembentukan kelompok menurut beberapa ahli. 2. Kelompok didefinisikan sebagai sekelompok orang yang saling berinteraksi dan memiliki rasa keanggotaan. 3. Karakteristik kelompok meliputi interaksi antar anggota, norma, peran, dan tujuan bersama.
Dokumen tersebut merangkum 7 kebiasaan yang dianut oleh manusia yang sangat efektif menurut Stephen R. Covey, yaitu (1) bersikap proaktif dan bertanggung jawab atas pilihan-pilihan sendiri, (2) menciptakan visi dan tujuan secara mental terlebih dahulu, (3) memfokuskan pada hal-hal utama, (4) berpikir menang-menang dengan mencari keuntungan bersama, (5) berusaha
Bekerjasama dalam Team ( Kelompok )
1. Pengertian dan Karakteristik Kelompok
2. Tahapan Pembentukan Kelompok
3. Kekuatan Team Work
4. Implikasi Manajerial
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan karakteristik kelompok serta kekuatan kerja tim. Kelompok didefinisikan sebagai kumpulan dua orang atau lebih yang saling berinteraksi dan bergantung untuk memenuhi tujuan bersama. Kerja tim dapat meningkatkan kinerja karena setiap anggota dapat mengerjakan bagian yang berbeda untuk mencapai tujuan bersama.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya membentuk tim dalam organisasi, jenis-jenis tim, dan cara membangun tim dengan kinerja tinggi seperti menetapkan tujuan bersama, membangun kepercayaan, serta mengubah individu menjadi pemain tim yang efektif.
To make your wife happy, ask her what she likes and let her do what she wants so she feels understood. Listen to her point of view to understand her more, appreciate her a lot by giving her flowers, presents and appreciating whatever she cooks for you.
Matrix Reimprinting for Forgiving the UnforgivableCheryl White
This document discusses techniques for helping clients achieve forgiveness through matrix reimprinting. It begins by defining forgiveness and discussing why some acts seem unforgivable due to trauma, condemnation, perfectionism, anger, betrayal and other factors. It then provides guidance for practitioners on determining which clients to work with, focusing initially on building the client's resources and compassion for themselves before addressing specific issues. The document outlines potential blocks clients may encounter and recommends tools like developing self-esteem, using multiple chairs to facilitate dialogue between parts, and incorporating belief systems to provide a compassionate perspective. It concludes by addressing questions submitted about the relationship between forgiveness, healing and compassion, and how to forgive repeated trauma from an ongoing threat.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan karakteristik kelompok, tahapan pembentukan kelompok, kekuatan kerja sama tim, dan implikasi manajerial. Kelompok didefinisikan sebagai kumpulan dua orang atau lebih yang saling bergantung untuk memenuhi tujuan bersama. Tahapan pembentukan kelompok meliputi forming, storming, norming, performing, dan adjourning. Kerja sama tim dapat meningkatkan produktivitas den
DAFTAR PUSAKA
Stephen P. Robbins, Organizational Behavior. Timothy A. Judge
Stephen P. Robbins, Essentials of Organization Behavior, 7th Edition (Upper Saddle River, New Jersey: Prentice Hall, 2003) p.101.
Laurie J. Mullins, Management and Organizational Behavior, 7th Edition (Essex: Pearson Education Limited, 2005) p.520.
Dermawan, R. 2004. Pengambilan Keputusan: Landasan Filosofis, Konsep, dan Aplikasi.
Gibson, Ivancevich dan Donnelly. 1997. Organisasi: Perilaku, Struktur, Proses.
Robbins, Stephen P. 2002. Prinsip-Prinsip Perilaku Organisasi.
Salusu, J. 1996. Pengambilan Keputusan Strategik: untuk Organisasi Publik dan Non Profit. Jakarta: Gramedia Sarana Indo.
Syamsi, Ibnu. 2000. Pengambilan Keputusan dan Sistem Informasi. Jakarta: Bumi Aksara.
Dokumen tersebut membahas tentang kerja sama tim atau sinergi yang merupakan kunci untuk mencapai hasil yang lebih besar. Dokumen tersebut menjelaskan bahwa sinergi terjadi ketika ada kerjasama, kesatuan persepsi, dan saling melengkapi kekurangan antar anggota tim untuk mencapai tujuan bersama. Dokumen tersebut juga membedakan antara kerja sama tim yang sebenarnya dengan kondisi-kondisi yang
Dokumen tersebut merangkum beberapa unsur penting tentang dinamika kelompok seperti tujuan, kekompakan, dan struktur kelompok. Tujuan kelompok dijelaskan sebagai keadaan di masa depan yang diinginkan anggota untuk mencapai melalui tugas kelompok. Kekompakan kelompok ditentukan oleh kesepakatan tujuan, interaksi antar anggota, dan perlakuan setara. Struktur kelompok terdiri atas pola hub
Teamwork terdiri dari kerja sama tim dengan tujuan yang sama, peran yang jelas, dan komunikasi yang efektif. Terdapat beberapa bentuk kerja sama tim mulai dari jejaring, koordinasi, hingga kolaborasi tim yang sebenarnya. Faktor-faktor penting keberhasilan teamwork antara lain tujuan yang jelas, komunikasi terbuka, pemikiran kreatif, fokus, serta pengambilan keputusan secara konsensus.
1. Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan karakteristik kelompok serta tahapan pembentukan kelompok menurut beberapa ahli. 2. Kelompok didefinisikan sebagai sekelompok orang yang saling berinteraksi dan memiliki rasa keanggotaan. 3. Karakteristik kelompok meliputi interaksi antar anggota, norma, peran, dan tujuan bersama.
Dokumen tersebut merangkum 7 kebiasaan yang dianut oleh manusia yang sangat efektif menurut Stephen R. Covey, yaitu (1) bersikap proaktif dan bertanggung jawab atas pilihan-pilihan sendiri, (2) menciptakan visi dan tujuan secara mental terlebih dahulu, (3) memfokuskan pada hal-hal utama, (4) berpikir menang-menang dengan mencari keuntungan bersama, (5) berusaha
Bekerjasama dalam Team ( Kelompok )
1. Pengertian dan Karakteristik Kelompok
2. Tahapan Pembentukan Kelompok
3. Kekuatan Team Work
4. Implikasi Manajerial
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan karakteristik kelompok serta kekuatan kerja tim. Kelompok didefinisikan sebagai kumpulan dua orang atau lebih yang saling berinteraksi dan bergantung untuk memenuhi tujuan bersama. Kerja tim dapat meningkatkan kinerja karena setiap anggota dapat mengerjakan bagian yang berbeda untuk mencapai tujuan bersama.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya membentuk tim dalam organisasi, jenis-jenis tim, dan cara membangun tim dengan kinerja tinggi seperti menetapkan tujuan bersama, membangun kepercayaan, serta mengubah individu menjadi pemain tim yang efektif.
To make your wife happy, ask her what she likes and let her do what she wants so she feels understood. Listen to her point of view to understand her more, appreciate her a lot by giving her flowers, presents and appreciating whatever she cooks for you.
Matrix Reimprinting for Forgiving the UnforgivableCheryl White
This document discusses techniques for helping clients achieve forgiveness through matrix reimprinting. It begins by defining forgiveness and discussing why some acts seem unforgivable due to trauma, condemnation, perfectionism, anger, betrayal and other factors. It then provides guidance for practitioners on determining which clients to work with, focusing initially on building the client's resources and compassion for themselves before addressing specific issues. The document outlines potential blocks clients may encounter and recommends tools like developing self-esteem, using multiple chairs to facilitate dialogue between parts, and incorporating belief systems to provide a compassionate perspective. It concludes by addressing questions submitted about the relationship between forgiveness, healing and compassion, and how to forgive repeated trauma from an ongoing threat.
Percobaan penanaman setek bambu betung, andong, temen, hitam, dan tali secara horizontal dan vertikal menunjukkan bahwa:
1. Penanaman setek dua buku secara horizontal lebih baik dari penanaman setek satu buku secara vertikal untuk semua jenis bambu.
2. Bambu temen memiliki pertumbuhan terbaik dengan persentase tumbuh 60% pada penanaman horizontal.
3. Penanaman vertikal tidak disarankan untuk bam
This document discusses topics related to pediatric trauma including balanced hemostatic resuscitation using tranexamic acid (TXA) and massive hemorrhage protocols. It notes that hemorrhage is a leading cause of pediatric traumatic death. While TXA and viscoelastic tests show promise in pediatric trauma, they have not been widely validated. Massive transfusion protocols have been adopted but not shown to decrease pediatric mortality as in adults. Clinical decision rules help determine if head CT is needed after minor head injury and which pediatric patients need abdominal CT after blunt torso trauma.
Severino P. Reyes aka Joey Reyes short talk on the importance of Building the Team and Building the Brand. Building a relationship with customers. He also share the 6 levels of customer service as introduced by Ron Kaufman in Up Your Service.
El documento presenta una introducción al concepto de modelo de negocio. Explica que el concepto surgió a finales de los 1990 debido al surgimiento de Internet y cómo integra las dos perspectivas estratégicas de los recursos internos y la competencia externa. También define el modelo de negocio como una representación de las decisiones estratégicas de una empresa y cómo estas generan consecuencias que se retroalimentan positiva o negativamente.
Perlunya menetapkan arah, kebijakan, dan strategi sektor pertambangan nasional yang jelas dan terukur dan menuangkannya ke dalam suatu dokumen kebijakan pertambangan nasional yang bersifat resmi dan mengikat dalam aturan dan pelaksanaannya.
El documento habla sobre el concepto de marketing. Define marketing como el proceso de conocer las necesidades y deseos de los clientes para luego diseñar, ofrecer y evaluar productos y servicios que brinden valor y satisfacción. También describe los diferentes enfoques de marketing como el marketing orientado al producto, las ventas, el bienestar del cliente y las tendencias actuales como el marketing participativo y el uso de grandes datos y redes sociales.
Patrick De Pauw discusses the importance of online ambassadorship for businesses. He notes that traditional advertising is no longer effective as people pay less attention to ads. Ambassadorship, where brand advocates voluntarily spread the word about a company, is more influential since people trust recommendations from friends and family. It allows for much broader reach at a lower cost than traditional marketing methods. De Pauw outlines Social Seeder's approach to activating ambassadors through content creation and messaging to amplify a brand's message and boost awareness.
1) Apparent life-threatening events (ALTEs) are acute changes in infant breathing, color, muscle tone, or responsiveness that are frightening to caregivers but usually resolve spontaneously.
2) Risk factors for ALTEs include prematurity, underlying medical conditions, age under 60 days, suspected child abuse, possible seizures, and recurrent events. Common causes are gastroesophageal reflux, seizures, lung infections, and pertussis.
3) Evaluation of infants presenting with ALTEs aims to identify those at risk of serious underlying conditions or recurrent events requiring intervention. History, physical exam, and targeted testing can identify a diagnosis in many cases to guide management.
CNN is biased in its reporting by omitting certain facts and stories that don't fit its agenda. They avoid reporting on positive economic or employment numbers from the Trump administration. They also fail to cover violence occurring at protests by radical leftist groups.
The document discusses the benefits of exercise for mental health. Regular physical activity can help reduce anxiety and depression and improve mood and cognitive functioning. Exercise boosts blood flow, releases endorphins, and promotes changes in the brain which help regulate emotions and stress levels.
The document summarizes a 3 day on-ramp program for a crossfit gym. Day 1 covered various exercises and movements, and recommended resources for nutrition including eliminating grains and following paleo diet guidelines. Day 2 reviewed additional exercises taught and included a sample workout. Day 3 provided a review of exercises and another sample workout, and informed participants they are now cleared to join regular group training classes.
Beberapa ahli mendefinisikan kelompok sebagai sekelompok individu yang saling berinteraksi dan memiliki tujuan bersama. Kelompok memiliki karakteristik seperti norma dan peran yang membedakannya dari kolektivitas. Pembentukan kelompok melewati tahapan seperti forming, storming, norming, performing, dan adjourning. Teamwork merupakan bentuk kerja kelompok yang bertujuan mencapai target bersama dengan saling melengkapi keahlian
Makalah ini membahas tentang iklim komunikasi dalam kelompok, dengan menjelaskan pengertian iklim kelompok, komponen-komponen yang mempengaruhinya seperti anggota kelompok, serta karakteristik iklim kelompok yang mendukung maupun tidak mendukung."
Kelompok merupakan kumpulan dua orang atau lebih yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan bersama. Kelompok kerja dibentuk organisasi untuk menjalankan pekerjaan guna mencapai tujuan organisasi. Dinamika kelompok meliputi proses pembentukan, interaksi, dan pengelolaan konflik di dalam kelompok untuk menjaga kinerja dan kesatuan kelompok.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan singkat tentang konsep kerja sama tim dan pelaksanaan pelatihan kerja sama tim bagi mahasiswa. Dokumen tersebut menjelaskan tujuan pelatihan untuk menerapkan konsep kerja sama tim secara efektif dan efisien, keuntungan pembentukan kelompok, perbedaan antara kelompok dan tim, karakteristik anggota tim yang efektif, manfaat membangun tim yang efektif, serta tahapan perkemb
Dokumen tersebut membahas tentang dinamika kelompok dan kepemimpinan dalam kelompok. Secara garis besar dibahas tentang definisi dinamika kelompok dan kepemimpinan, fungsi dan tujuan dinamika kelompok, serta faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam kelompok seperti tujuan, latar belakang, partisipasi, struktur, dan norma kelompok.
Dokumen tersebut membahas tentang dinamika kelompok dan team building. Dinamika kelompok adalah suatu lingkup pengetahuan sosial yang berkonsentrasi pada pengetahuan tentang kehidupan berkelompok, sedangkan team building adalah proses membangun tim untuk memecahkan masalah atau tantangan dengan belajar berbagi ide. Dokumen ini juga menjelaskan jenis-jenis dinamika kelompok, fungsi dinamika kelompok, aspek-aspek dinam
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian kelompok dan teamwork. Kelompok adalah kumpulan dua orang atau lebih yang saling berinteraksi dan bergantung untuk memenuhi tujuan bersama. Teamwork merupakan bentuk kerja kelompok yang bertujuan mencapai target bersama dengan prinsip saling membantu dan menghindari ego pribadi. Kesuksesan teamwork ditentukan oleh kemampuan berkompromi dan menghargai perbedaan individu dalam tim
2.2 Identitas Sosial
1. Definisi
Teori social identity (identitas sosial) dipelopori oleh Henri Tajfel pada tahun 1957 dalam upaya menjelaskan prasangka, diskriminasi, perubahan sosial dan konflik antar kelompok. Menurut Tajfel (1982), social identity (identitas sosial) adalah bagian dari konsep diri seseorang yang berasal dari pengetahuan mereka tentang keanggotaan dalam suatu kelompok sosial bersamaan dengan signifikansi nilai dan emosional dari keanggotaan tersebut. Social identity berkaitan dengan keterlibatan, rasa peduli dan juga rasa bangga dari keanggotaan dalam suatu kelompok tertentu.
Hogg dan Abram (1990) menjelaskan social identity sebagai rasa keterkaitan, peduli, bangga dapat berasal dari pengetahuan seseorang dalam berbagai kategori keanggotaan sosial dengan anggota yang lain, bahkan tanpa perlu memiliki hubungan personal yang dekat, mengetahui atau memiliki berbagai minat. Menurut William James (dalam Walgito, 2002), social identity lebih diartikan sebagai diri pribadi dalam interaksi sosial, dimana diri adalah segala sesuatu yang dapat dikatakan orang tentang dirinya sendiri, bukan hanya tentang tubuh dan keadaan fisiknya sendiri saja, melainkan juga tentang anak–istrinya, rumahnya, pekerjaannya, nenek moyangnya, teman–temannya, milikinya, uangnya dan lain–lain. Sementara Fiske dan Taylor (1991) menekankan nilai positif atau negatif dari keanggotaan seseorang dalam kelompok tertentu.
Untuk menjelaskan identitas sosial, terdapat konsep penting yang berkaitan, yaitu kategori sosial. Turner (dalam Tajfel, 1982) dan Ellemers dkk., (2002) mengungkapkan kategori sosial sebagai pembagian individu berdasarkan ras, kelas, pekerjaan, jenis kelamin, agama, dan lain-lain. Kategori sosial berkaitan dengan kelompok sosial yang diartikan sebagai dua orang atau lebih yang mempersepsikan diri atau menganggap diri mereka sebagai bagian satu kategori sosial yang sama. Seorang individu pada saat yang sama merupakan anggota dari berbagai kategori dan kelompok sosial (Hogg dan Abrams, 1990). Kategorisasi adalah suatu proses kognitif untuk mengklasifikasikan objek-objek dan peristiwa ke dalam kategori-kategori tertentu yang bermakna (Turner dan Giles, 1985; Branscombe dkk., 1993). Pada umumnya, individu-individu membagi dunia sosial ke dalam dua kategori yang berbeda yakni kita dan mereka. Kita adalah ingroup, sedangkan mereka adalah outgroup. Berdasarkan uraian beberapa tokoh mengenai pengertian social identity, maka dapat disimpulkan bahwa social identity adalah bagian dari konsep diri seseorang yang berasal dari pengetahuan atas keanggotaannya dalam suatu kelompok sosial tertentu, yang di dalamnya disertai dengan nilai-nilai, emosi, tingkat keterlibatan, rasa peduli dan juga rasa bangga terhadap keanggotaannya dalam kelompok tersebut.
Eksistensial, Gestalt, REBT, dan Psikodrama dalam Kelompok
Team building
1. TEAM BUILDING DAN DINAMIKA KELOMPOK
A. Dasar Pemikiran
H. Smith menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan kelompok adalah suatu unit yang
terdapatbeberapaindividu yang mempunyai kemampuan untuk berbuat dengan cara dan atas
dasar kesatuan persepsi. Sementara Kurt Levin mengatakan “The essence of a group is not the
similiarity or dissimiliarity of it’s member but their interdepence”.
Dari pernyataandiatasdapatdisimpulkanbahwa Timadalahsuatu kelompok yang memiliki
keikatan dan interaksi yang harmonis memacu terjadinya perubahan, pertumbuhan dan
perkembanganpribadi maupunorganisasi.Keikatan dan interaksi yang harmonis tersebut akan
muncul dalambentukketerpaduanpola pikir(wayof thinking),polaemosi dan motivasi (way of
feeling), dan pola tindak (way of action). (Atmosoedirjo, Prajudi. 1989)
Adanya keterpaduan pola piker, pola emosi dan motivasi serta pola tindak memudahkan
terjadinyatitiktemuberbagai keinginan dan interest ke dalam tujuan bersama (common goal).
Masalah paling rawan dalam sebuah tim / organisasi adalah apabila keinginan dan interest
individu dalam tim / organisasi saling berhadapan “menang-kalah” yaitu munculnya banyak
vested-interest. Demikian pula dalam tatanan organisasi tim / komunitas perawat /bidan di
RSUD Banyumas. Apabila sudah terjadi hal yang demikian misalnya antara perawat di bangsal
paviliun, VIP, dengan bangsal kelas III, perawat di ruang bedah / penyakit dalam, perawat unit
perawatanumumdenganunitperawatankhusus(IGD,ICU,IBS,HD, Perina) atau perawat dalam
satu ruang (senior vs junior) bahkan kepentingan yang menyangkut komunitas lain (perawat-
bidan),makaorganisasi /timtidakakan efektif.Akibatnyatujuanperawatan secara umum tidak
akan tercapai.
StevenCovey(1997) menemukan tujuh resep habits yang perlu dimiliki oleh individu yang
ingin memiliki keefektifan yang tinggi yaitu; (1) Proaktif, (2) Mendahulukan yang utama, (3)
Selalumemulaidengantujuan akhir, (4) pendekatan win-win solution, (5) Beruasaha mengerti
orang lainsebelumdimengerti oleh oranglain,(6) selalumenciptakan sinergi, keterpaduan dan
kebersamaan,serta(7) Selalumengasahdanmengembangkandiri baikfisik,social maupunnilai-
nilai. Dari ketujuh habits tersebut yang menonjolkan adanya Tim adalah pendekatan dengan
metode win-win solution, mengerti orang lain dan bersinergi.
Belbin(1991) mengatakanciri-ciri organisasi sebagaitimtidakakanberhasil apabila:
1. Desainvisi,misi danstrategi organisasi yangkurangimaginable,feasible,communicable
2. Moral / semangattimrendah.
3. Conflictof personal interestmerebak.
4. Kemampuanmental (intelegensia,Kreatifitas)rendah.
5. Seleksi kurangberhasil.
6. Kepribadianyangdominan introvertatauekstrovet.
7. Komposisi susunantimyangkurangefektif
8. Ketidakjelasanperantimdananggota-anggotanya.
9. Tertutupuntukdievaluasi
2. 10. Pemberdayaankurangefektif.
AdapunmanfaatmembanguntimyangefektifmenurutRobertB.Maddux dalambukunya
Team Buildingadalahsebagai berikut:
1. Sasaran realistisditentukandandapatdicapai secaraoptimal.
2. Anggotadan pemimpinTimmemilikikomitmenuntuksalingmendukungsatusamalainagar
timberhasil.
3. Anggotatimmemahami prioritasanggotalainnyadandapatsalingmembantusatusama
lain.
4. Komunikasi bersifatterbuka,diskusi carakerjabaru / memperbaiki kinerjalebihberjalan
secara baik,karenaanggotatim terdoronguntuklebihmemikirkanpermasalahannya.
5. Pemecahanmasalahlebihefektifkarenakemampuantim lebihmemadai.
6. Anggotakelompoktermotivasiuntukmengeluarkanidenya, mengujinyasertamenularkan
dan mengembangkanpotensidirinyasecaramaksimal.
7. Anggotakelompoklebihberprestasidalambekerjasamadengantim-timlainnya.
8. Konflikditerimasebagai hal yangwajar,dandianggapsebagai kesempatanuntuk
menyelesaikanmasalah
9. Anggotakelompokmenyadari pentingnyadisiplinsebagai kebiasaankerjadan
menyesuaikanperilakunyauntukmencapai standarkelompok.
10. Umpan balikkinerjalebihmemadaikarenaanggotaTimmengetahui apayangdiharapkan
dan dapatmembandingkankinerjamerekaterhadapsasarantim.
11. Keseimbangantercapainyaproduktifitastimdenganpemenuhankebutuhanpribadi.
12. Tim dihargai atashasil yangsangat baikdan setiapanggotamendapatkanrewardatas
kontribusi pribadinya.
Untuk membentuktimyangefektif dibutuhkan sebuahprosesteambuildingyangbiasa
disebutdinamikakelompok.Dinamikakelompokmenyiapkanpesertaagardapat salingpercaya-
mempercayai (trust),memiliki sifatketerbukaan(oppeness),memilikirasatanggungjawab
(responsibility),danmerasadirinyamerupakanbagianintegraldari yanglainnya
(interdependency).
B. Tujuan
1. TujuanUmum
Setelahkegiatanselesai pesertadiharapkanmemiliki disiplin,komitmen,integritasmoral
sertatanggung jawabprofesi sebagai perawat/bidandi lingkunganRSUDBanyumasyang
beretoskerjatinggi.
2. TujuanKhusus
a. Pesertamampumengenal diri danmengenal oranglain
b. Pesertamampumengidentifikasivisi,misi dari sebuahTim
c. Mentaati Disiplin
d. Pesertamampumenunjukkanintegritasmoral
3. e. Memiliki EtosKerjayangtinggi sebagai perawat.
C. Macam Kegiatan/game simulasi danlatihan
1. SalingMengenal
a. Nama Game : Who am I & Who are you?
b. Tujuan : Pesertalebihmengenaldiri sendiri danjugapesertalain
(perawatanumum/khusus,senior/junior)
c. Waktu : 25 – 30 menit
d. Sarana dan Prasarana : Bola,Lapangan
e.ProsesKegiatan : 1) Pesertadikumpulkanmenjadi sebuahlingkaran
dengan1 orang fasilitatorberadadi tengahlingkaran
tersebut(leader) danfasilitatoryanglainberadadi
luar lingkaran (co-leader) menjagadanmengawasi
supayaseluruhpesertakonsentrasi danfocus
terhadappermainanini.
2) Pesertadimintamenyebutkannama,alamat,tempat
(ruang) kerja,secaraberurutansatuper satu,
3) Pesertayanglainmendengarkansambil mengingat
nama,alamat dan ruangpesertayang
memperkenalkandiri tersebut.
4) Fasilitator(leader) memulaipermainandengan
melemparkanbolasecaraacakkepadapeserta.
5) Maksimal 5 detikPesertayangmemegang/
menangkapbolaharusmelemparkanbolatersebut
kepadapesertalaindenganterlebihdahulu
menyebutkannama,alamatdanruangkerjapeserta
yang akandilemparbola.
6) Pesertayangsalahmenyebutkanidentitaspesertalain
akan dikenakansanksi sesuai kesepakatanbersama,
misal:menyanyi
7) Pesertaterbaikadalahyangpalingbanyakmampu
mengenal /menghafal identitaspesertalain.
f.variasi : Sebelumgame dimulai pesertadiajaksenamringan.
Dibuatvariasi membentuklingkaranbesardankecil
secara bergantian
Lingkarandibentukberdasarkanurutan(misal;urut
abjadnama, urut umurtinggi ke rendah,uruttinggi
badan,dll)
2. PencairanKelas
a. Nama Game : KeranjangBuah
b. Tujuan : Membuatsuasana menjadi lebihrileksdanmeningkatkan
disiplinpeserta
c. Waktu : 25 – 30 menit
d. Sarana danPrasarana : KertasHVS sebanyakjumlahpeserta,lapangan
e.Proses Kegiatan : 1) Pesertadikumpulkanmenjadi sebuahlingkaran
dengan1 orang fasilitatorberadadi tengahlingkaran
tersebut(leader) danfasilitatoryanglainberadadi
4. luar lingkaran(co-leader) menjagadanmengawasi
supayaseluruhpesertakonsentrasi danfocus
terhadappermainanini.
2) Pesertadibagi dalam4-5 kelompok,setiapkelompok
terdiri dari 8-10 orang.Mereka dimintauntukmemilih
nama buahyang telahditentukan(missal:apel,manga
rambutan,anggur,dll)
3) Masing_masingpesertadiberi kertasHVSuntuk
diinjaksebagai tempat berpijak.
4) Pesertadimintamencari tempat berpijaknyamasing-
masing.Setiapkelompoktidakbolehdudukberjejer
tapi dimintaberpencar.Pesertayangtidakmendapat
kertastempatberpijak,dimintaberdiri di tengah-
tengahlingkaran,misal salahseoranganggotasi
manga (fasilitatormencuri kertasHVStempatberpijak
saat terjadi perpindahan,sehinggaselaluadapeserta
yang tidakkebagiantempatberpijak)
5) Tentunyasi manga tidakinginberdiri selamanyadi
tengahlingkaransampai membusuk.Olehkarenaitu,
diamemanggil buahlainnya(misalnyajeruk).Maka
para jerukpada saat dipanggil harusbertukartempat,
sementarasi mangaberusahauntukmendapatkan
tempatberpijaklagi.
6) Agar lebihserupesertayangtidakkebagiantempat
berpijakberdiri di tengahlingkaran,dandiaboleh
menyebut“keranjangbuah”biarsemuapeserta
berpindah
7) Dibutuhkandisiplindanintegritas
f.variasi : variasi game ini dapatberupa:
game tupai – pohon – badai
game ayam – itik– jago
game makanan– buah - hewan
3. Visi Misi
a. Nama Game : Visi Misi
b. Tujuan : Pesertamampumengutarakanide dalamkelompok
Pesertamampumenyatukanpendapatdan
menuangkannyake dalamvisi danMisi bersama
c. Waktu : 25 – 30 menit
d. Sarana danPrasarana : KertasHVS sebanyakjumlah kelompokyangakandibentuk
e.ProsesKegiatan : 1) Pesertadikumpulkanmenjadi sebuahlingkaran
dengan1 orang fasilitatorberadadi tengahlingkaran
tersebut(leader) danfasilitatoryanglainberadadi
luar lingkaran(co-leader) menjagadanmengawasi
supayaseluruhpesertakonsentrasi danfocus
terhadappermainanini.
2) Pesertadibagi dalam4-5 kelompok,setiapkelompok
terdiri dari 8-10 orang.Sesuai Game PencairanKelas
3) Masing_masingKelompokdiberikanwaktu10menit
untukmemberi namakelompok,memilihketua
kelompokdanmembuatvisi misikelompokyang
5. dituangkandalambentukgambar.
4) Masing-masingkelompokharusmemiliki yel-yel
5) Masing-masingkelompokdimintauntuk
mempresentasikanvisi misinyadenganterlebih
dahulumenunjukkanyel-yel kelompoknya
6) Kelompokyanglainmemberikanpenilaianterhadap
karya kelompokyangsedangmempresentasikanvisi
misinya.
f.variasi : variasi game ini dapatberupa:
Aduyel-yel
TebakGambar
4. DisiplinI
a. Nama Game : Great the Hole
b. Tujuan : Pesertalebihdisiplindalam melakukansetiapkegiatan
c. Waktu : 25 – 30 menit
d. Sarana danPrasarana : Hola Hop,Lapangan
e.ProsesKegiatan : 1) Pesertadibagi dalam4-5 kelompok,setiapkelompok
terdiri dari 8-10 orang.(Sesuai Game PencairanKelas)
2) Masing-masingkelompok dimintamembentuk
lingkarandenganketuakelompoksebagaisumbu
lingkarankemudian diberikanhoolahoop.
3) Masing-masingkelompokmembentuklingkaran
menghadapke dalam/ ke luar
4) Pesertadimintamenggerakkanhoolahooprotasi
searahjarum jamdenganposisi menghadapke dalam
lingkarankemudianbergantianposisi membelakangi
lingkaran
5) Pesertadimintamenggerakkanhoolahoop
rotasiberlawananarahjarumjamdenganposisi
menghadapke dalamlingkarankemudianbergantian
posisi membelakangi lingkaran.
6) Pesertadimintauntukmelakukanpoin4dan5 dalam
posisi duduk.
7) Pemenangadalahkelompokyangpalingcepat
menyelesaikanpergerakanrotasi holahoop.
f.variasi : Lingkarandibentukmengahadapke dalam/keluar
denganposisi tangantetapbergandengandantidak
bolehlepas.
5. DisiplinII
a. Nama Game : Needforspeed
b. Tujuan : Pesertalebihcepat,tepatdandisiplindalammelakukansetiap
kegiatan
c. Waktu : 25 – 30 menit
d. Sarana danPrasarana : Sumpit,Kelereng,Sukro,Lanting
e.ProsesKegiatan : 1) Pesertadibagi dalam4-5 kelompok,setiapkelompok
terdiri dari 8-10 orang.(Sesuai Game PencairanKelas)
2) Masing-masingpesertadiberikan sepasangsumpit
6. 3) Masing-masingkelompok dimintauntukmembentuk
barisanberbanjarkebelakangsesuai dengan
kelompoknyamasing-masingdenganketuakelompok
beradadi depan
4) Game I (Sukro) kelompokdimintauntuk
memindahkansukrosecaraestafetdari depanke
belakangdenganmenggunakansumpit,sukroyang
jatuh,tidakbolehdipungut.Pemenangadalah
kelompokdengansukroterbanyakyangmampu
dipindahkanke belakang
5) Game II(Lanting) kelompokdimintauntuk
memindahkanlantingsecaraestafetdari depanke
belakangdenganmenggunakansumpit,lantingyang
jatuh,tidakbolehdipungut.Pemenangadalah
kelompokyangmampumemindahkan lanting
terbanyakke belakang.
6) Game III(Kelereng) kelompokdimintauntukmembuat
sebuahllintasandari depanke belakangdengan
mengunakansumpit.Kelerengdi gelintirkandari
depanke belakangmelewati lintasansumpittersebut.
Pemenangadalahkelompokyangmampu
memindahkankelerengdari depanke belakang
denganwaktutercepat.
f.variasi : BalapSukro
BalapKelereng
6. DisiplinIII
a. Nama Game : Pushthe Ball
b. Tujuan : Pesertalebihcepat,tepatdandisiplindalammelakukansetiap
kegiatan
c. Waktu : 25 – 30 menit
d. Sarana danPrasarana : BolaSepaksebanyakkelompok
e.ProsesKegiatan : 1) Pesertadibagi dalam4-5 kelompok,setiapkelompok
terdiri dari 8-10 orang.(Sesuai Game PencairanKelas)
2) Masing-masingpesertadiberikan sebuahbolasepak
3) Masing-masingkelompokdimintauntukmembentuk
barisanberbanjarkebelakangsesuai dengan
kelompoknyamasing-masingdenganketuakelompok
beradadi depan
4) Dalamposisi berdiri: Pesertadimintauntuk
memindahkan bolasecaraestafetdari depanke
belakangdenganmenggunakan Lutut,pesertapaling
belakangmembawabolake depandenganmendrible
bolasecara zigzagmelewati masing-masinganggota
kelompok
5) Dalamposisi duduk:Pesertadimintauntuk
memindahkanbolasecaraestafetdari depanke
belakangdenganmenggunakanujungkaki,peserta
palingbelakangmembawabolake depandengan
7. mendrible bolasecarazigzagmelewatimasing-masing
anggota kelompok
6) Pemenangadalahkelompokyangmampu
memindahkan boladenganwaktutercepat.
f.variasi : Lemparbola ke belakang
7. Etos kerjaI
a. Nama Game : Safe the BOMB
b. Tujuan : Pesertalebihcepat,tepatdandisiplindalammelakukansetiap
kegiatandanmemilikietoskerjayangtinggi
c. Waktu : 25 – 30 menit
d. Sarana danPrasarana : AquaGelassebanyakkelompok,benang kasur,bolasepak
e.ProsesKegiatan : 1) Pesertadibagi dalam4-5 kelompok,setiapkelompok
terdiri dari 8-10 orang.(Sesuai Game PencairanKelas)
2) Masing-masingpesertadiberikansebuahaquagelas
dan 4 potongbenangkasursama panjang
3) Masing-masingkelompokdimintauntuk
memindahkangelasaquadari satutempatke tempat
yang laindenganmenggunakanbenangkasurtanpa
menyentuhaqua
4) Pemenangadalahkelompokyangmampu
memindahkan bombdenganwaktutercepat.
f.variasi : Memindahkanboladari datutempatke tempatyang
laindenganposisi membentuklingkaranmenghadap
ke luar. Dibantudengandenganalatperagayangtelah
disediakanpanitia.
8. Etos kerjaII
a. Nama Game : Spiderman
b. Tujuan : Pesertalebihcepat,tepatdan disiplindalammelakukansetiap
kegiatandanmemilikietoskerjayangtinggi
c. Waktu : 25 – 30 menit
d. Sarana danPrasarana : JaringLaba-labayang terbuatdari anyamanTali rafia
e.ProsesKegiatan : 1) Pesertadibagi dalam4-5 kelompok,setiap kelompok
terdiri dari 8-10 orang.(Sesuai Game PencairanKelas)
2) Masing-masingpesertadisediakanjaringlaba-laba
untukdilewati
3) Masing-masingkelompokdimintauntukmelewati
jaringlaba-labatersebutdenganaturan;satulobang
jaringhanyauntuksatu peserta;pesertatidakboleh
menyentuh/tersentuhjaringlaba-labasaat
berpindahmelewatijaringtersebut
4) Lobang jaringlaba-labayangsudahdilewatipeserta,
tidakbolehdilewati kembali olehpesertalain.
5) Pemenangadalahkelompokyangmampumelewati
jaringlaba-labadenganwaktutercepat.
8. f.variasi :
9. Etos kerjaIII
a. Nama Game : Si Buta dari Goa Hantu
b. Tujuan : Pesertalebihcepat,tepatdandisiplindalammelakukansetiap
kegiatandanmemilikietoskerjayangtinggi
c. Waktu : 25 – 30 menit
d. Sarana danPrasarana : PenutupMata,Bola, Lintasandari Rafia
e.ProsesKegiatan : 1) Pesertadibagi dalam4-5 kelompok,setiapkelompok
terdiri dari 8-10 orang.(Sesuai Game PencairanKelas)
2) Pesertamenunjukperwakilandari timnyauntuk
menjadi si Buta
3) Si Buta ditutupmatanyapakai kainpenutupmata
4) Si buta dimintauntukmemindahkanboladari satu
tempatke tempatyang lainmelewatilintasanyang
telahditentukan.
5) Pesertalaindalamkelompokmenjadi navigatorbagi si
Buta supayabisamenempuhlintasandengancepat
dan tepat
6) Pemenangadalahdiayangtercepat
f.variasi :
10. Etos kerjaIV
a. Nama Game : TukangBangunan
b. Tujuan : Pesertalebihcepat,tepatdandisiplindalammelakukansetiap
kegiatandanmemilikietoskerjayangtinggi
c. Waktu : 25 – 30 menit
d. Sarana danPrasarana : KorekApi,Botol Sosro,Penggaris
e.ProsesKegiatan : 1) Pesertadibagi dalam4-5 kelompok,setiapkelompok
terdiri dari 8-10 orang.(Sesuai Game PencairanKelas)
2) Masing-masingkelompok diberikan1bungkuskorek
api
3) Kelompokdimintauntukmembuatsebuahbangunan
diatasbotol denganmengunakanbahandasarkorek
api
4) Pemenangadalahkelompokdenganbangunan
tertinggi
f.variasi :
11. Etos KerjaV
a. Nama Game : Mandi Basah
b. Tujuan : Pesertalebihcepat,tepatdan disiplindalammelakukansetiap
kegiatandanmemilikietoskerjayangtinggi
c. Waktu : 25 – 30 menit
d. Sarana danPrasarana : Ember,air,gelasukur,kursi berlubang,handuk,gelasaqua
9. berlubang
e.ProsesKegiatan : 1) Pesertadibagi dalam4-5 kelompok,setiapkelompok
terdiri dari 8-10 orang.(Sesuai Game PencairanKelas)
2) Masing-masingkelompok diberikansebuah gelasaqua
berlubang/handuk
3) Masing-masingkelompokdimintauntukmembentuk
barisanberbanjarkebelakangsesuai dengan
kelompoknyamasing-masingdenganketuakelompok
beradadi depan
4) Dalamposisi berdiri:Pesertadimintauntuk
memindahkan airsecaraestafetdari emberdepanke
emberbelakangdenganmenggunakan gelasaqua
berlubang,
5) Pesertamemindahkan gelasaquaberlubangdari
depanke belakang melewati ataskepalamasing-
masinganggotakelompok
6) Dalamposisi berdiri:Pesertadimintauntuk
memindahkanairsecaraestafetdari emberdepanke
emberbelakangdenganmenggunakanHandukmandi
yang telahdicelupairdi emberdepan
7) Pesertamemindahkanhandukmandi yangtelah
dicelupairdari emberdepanke belakangmelewati
atas kepalamasing-masinganggotakelompokdan
kemudianmemerashanduktersebutdiataskursi
berlubangdenganmenggunakanpantatmasing-
masing
8) Masing-masinganggotakelompokmendapatbagian
untukmemerashandukmenggunakanpantat.
9) Pemenangadalahkelompokyangmampu
mengumpulkanairterbanyakdi emberbelakang
f.variasi : Gentongbocor