Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya membentuk tim dalam organisasi, jenis-jenis tim, dan cara membangun tim dengan kinerja tinggi seperti menetapkan tujuan bersama, membangun kepercayaan, serta mengubah individu menjadi pemain tim yang efektif.
Dokumen tersebut membahas tentang kerja sama tim, termasuk definisi tim dan kelompok kerja, jenis-jenis tim seperti tim penyelesaian masalah, tim yang mengelola diri sendiri, tim lintas fungsional, dan tim virtual, serta karakteristik tim yang efektif seperti konteks, sumber daya, kepemimpinan, dan proses. Dokumen tersebut juga membahas tantangan mengubah budaya individualistis menjadi budaya tim dan cara membentuk pemain tim
Sesudah mempelajari bab ini Anda akan dapat:
Menganalisis pertumbuhan popularitas tim dalam organisasi.
Membandingkan kelompok dengan tim.
Membandingkan lima tipe tim.
Mengidentifikasi karakteristik dari tim yang efektif.
Memperlihatkan bagaimana organisasi dapat menciptakan para pemain tim.
Memutuskan kapan menggunakan para individual dan bukannya tim.
Dokumen tersebut membahas tentang dasar-dasar perilaku kelompok, meliputi definisi kelompok dan tipe-tipe kelompok, model lima tahap pengembangan kelompok, properti-properti kelompok seperti peran, norma, status, besaran, kekompakan, dan keragaman, serta teknik-teknik pengambilan keputusan kelompok.
Sasaran Pembelajaran
Sesudah mempelajari bab ini Anda akan dapat:
Mendemonstrasikan pentingnya keterampilan interpersonal di tempat kerja.
Menjelaskan fungsi, peran, dan keterampilan manajer.
Mendefinisikan perilaku organisasi (OB).
Menunjukkan pentingnya kajian sistematis ke dalam perilaku organisasi.
Dokumen tersebut membahas tentang persepsi dan pembuatan keputusan individual. Secara singkat, dokumen menjelaskan bahwa persepsi mempengaruhi pembuatan keputusan, dan beberapa faktor yang mempengaruhi persepsi seseorang serta metode-metode yang digunakan untuk menilai orang lain. Dokumen juga membahas model pembuatan keputusan rasional dan faktor-faktor yang mempengaruhi pembuatan keputusan di organisasi.
Magister Management Trisakti - Pengantar Manajemen Kualitas.
Quality Management for Organizational Excellence David L.Goetsch and Stanley Davis , seventh Edition dengan bab yaitu bab 10 mengenai Team Bulding and Teamwork.
Oleh: Ihma Oktarina, Iony Savirano, Maharani Istiqomah dan Abdurrahim Ramadhan Lubis
Dokumen tersebut membahas tentang kerja sama tim, termasuk definisi tim dan kelompok kerja, jenis-jenis tim seperti tim penyelesaian masalah, tim yang mengelola diri sendiri, tim lintas fungsional, dan tim virtual, serta karakteristik tim yang efektif seperti konteks, sumber daya, kepemimpinan, dan proses. Dokumen tersebut juga membahas tantangan mengubah budaya individualistis menjadi budaya tim dan cara membentuk pemain tim
Sesudah mempelajari bab ini Anda akan dapat:
Menganalisis pertumbuhan popularitas tim dalam organisasi.
Membandingkan kelompok dengan tim.
Membandingkan lima tipe tim.
Mengidentifikasi karakteristik dari tim yang efektif.
Memperlihatkan bagaimana organisasi dapat menciptakan para pemain tim.
Memutuskan kapan menggunakan para individual dan bukannya tim.
Dokumen tersebut membahas tentang dasar-dasar perilaku kelompok, meliputi definisi kelompok dan tipe-tipe kelompok, model lima tahap pengembangan kelompok, properti-properti kelompok seperti peran, norma, status, besaran, kekompakan, dan keragaman, serta teknik-teknik pengambilan keputusan kelompok.
Sasaran Pembelajaran
Sesudah mempelajari bab ini Anda akan dapat:
Mendemonstrasikan pentingnya keterampilan interpersonal di tempat kerja.
Menjelaskan fungsi, peran, dan keterampilan manajer.
Mendefinisikan perilaku organisasi (OB).
Menunjukkan pentingnya kajian sistematis ke dalam perilaku organisasi.
Dokumen tersebut membahas tentang persepsi dan pembuatan keputusan individual. Secara singkat, dokumen menjelaskan bahwa persepsi mempengaruhi pembuatan keputusan, dan beberapa faktor yang mempengaruhi persepsi seseorang serta metode-metode yang digunakan untuk menilai orang lain. Dokumen juga membahas model pembuatan keputusan rasional dan faktor-faktor yang mempengaruhi pembuatan keputusan di organisasi.
Magister Management Trisakti - Pengantar Manajemen Kualitas.
Quality Management for Organizational Excellence David L.Goetsch and Stanley Davis , seventh Edition dengan bab yaitu bab 10 mengenai Team Bulding and Teamwork.
Oleh: Ihma Oktarina, Iony Savirano, Maharani Istiqomah dan Abdurrahim Ramadhan Lubis
Dokumen tersebut membahas tentang kerjasama dalam tim kerja. Terdapat tiga aspek penting dalam kerjasama tim, yaitu: 1) tim kerja terdiri dari anggota dengan latar belakang berbeda untuk mencapai tujuan bersama, 2) diperlukan berbagai peran untuk menunjang efektivitas tim, dan 3) kepercayaan merupakan elemen penting dalam membangun kerjasama tim.
Bab 9 dasar perilaku kelompok - Perilaku OrganisasiRizkiani Soraya
Kelompok merupakan interaksi antara dua orang karyawan atau lebih dimana sikap dan kinerja saling mempengaruhi. Terbentuknya kelompok karena kebutuhan akan keamanan, status, harga diri, afiliasi, kekuatan, dan pencapaian tujuan. Faktor jarak dan ketertarikan juga dapat menyebabkan terbentuknya kelompok.
Dokumen tersebut membahas tentang pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia. Pelatihan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan teknis pegawai, sedangkan pengembangan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan konseptual dan pengambilan keputusan. Pelatihan dan pengembangan diperlukan untuk meningkatkan kinerja pegawai, menyesuaikan dengan perubahan teknologi, dan mencapai standar kinerja yang
Sasaran Pembelajaran
Sesudah mempelajari bab ini Anda akan dapat:
Membandingkan tiga komponen sikap.
Meringkas hubungan antara sikap dan perilaku.
Membandingkan dan membedakan sikap-sikap kerja yang utama.
Mendefiniskan kepuasan kerja dan menunjukkan bagaimana kita dapat mengukurnya.
Meringkaskan sebab-sebab utama kepuasan kerja.
Mengidentifikasi empat respons pekerja terhadap ketidakpuasan.
Teori motivasi menjelaskan proses yang mempengaruhi intensitas, arah, dan ketekunan individu dalam mencapai tujuan. Teori-teori utama meliputi hierarki kebutuhan Maslow, teori X dan Y McGregor, teori dua faktor Herzberg, teori ERG Alderfer, kebutuhan prestasi McClelland, teori penentuan tujuan Locke, teori penguatan, dan teori harapan Vroom.
9. LANGKAH-LANGKAH MERUMUSKAN DAN MEMBUAT SISTEM KOMPENSASISuryantiYusuf
Dokumen tersebut membahas langkah-langkah merumuskan kebijakan kompensasi dan membuat sistem kompensasi, termasuk menetapkan kriteria, tujuan, dan tahapan pemberian kompensasi bagi karyawan.
Dokumen tersebut membahas tentang tim kerja dan pembentukan tim yang efektif. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan pentingnya kerjasama tim untuk mencapai tujuan bersama, cara membangun tim yang solid melalui penilaian kebutuhan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi aktivitas tim, serta strategi untuk memimpin tim multikultural.
Dokumen tersebut membahas tentang kelompok dan tim kerja. Ia menjelaskan definisi kelompok dan tim kerja, perbedaan antara keduanya, serta jenis-jenis tim kerja seperti tim pemecahan masalah dan tim kerja pengelolaan diri.
Bab ini membahas sikap dan kepuasan kerja, termasuk tiga komponen sikap, hubungan antara sikap dan perilaku, sikap kerja utama seperti kepuasan dan keterlibatan kerja, cara mengukur kepuasan kerja, faktor-faktor penentu kepuasan kerja, dan dampak pekerja puas dan tidak puas terhadap tempat kerja.
Chapter 6 dasar dasar perilaku kelompokAndi Iswoyo
1. Dokumen tersebut membahas tentang perilaku organisasi dan model-model kelompok dalam organisasi.
2. Ada dua jenis kelompok yaitu formal dan informal, yang memiliki karakteristik berbeda.
3. Model kelompok meliputi model lima tahap dan model keseimbangan tersela, yang menjelaskan proses pembentukan dan dinamika kelompok.
Bab ini membahas tentang komunikasi, termasuk fungsi komunikasi, proses komunikasi, jenis komunikasi seperti komunikasi vertikal dan lateral, serta media komunikasi seperti lisan, tulisan, dan nonverbal. Bab ini juga membahas tentang saluran komunikasi formal dan informal serta hambatan komunikasi."
Analisis jabatan memberikan informasi tentang pekerjaan dan persyaratan yang diperlukan untuk menjalankan pekerjaan tersebut dengan baik. Analisis jabatan digunakan sebagai dasar untuk kegiatan SDM seperti rekrutmen, pelatihan, penilaian kinerja, dan penggajian. Tujuan analisis jabatan adalah untuk menentukan deskripsi pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan.
Sasaran Pembelajaran
Sesudah mempelajari bab ini Anda akan dapat:
Menjelaskan dua bentuk utama keragaman tenaga kerja.
Mengenali stereotip dan memahami bagaimana fungsinya dalam tatanan organisasi.
Mengidentifikasi karakteristik-karakteristik biografis penting dan menjelaskan hubungannya terhadap perilaku organisasi.
Mendefinisikan kemampuan intelektual dan menunjukkan hubungannya terhadap perilaku organisasi.
Membandingkan kemampuan intelektual dan fisik.
Menjelaskan bagaimana organisasi mengelola keragaman dengan efektif.
Dokumen tersebut membahas tentang kerjasama dalam tim kerja. Terdapat tiga aspek penting dalam kerjasama tim, yaitu: 1) tim kerja terdiri dari anggota dengan latar belakang berbeda untuk mencapai tujuan bersama, 2) diperlukan berbagai peran untuk menunjang efektivitas tim, dan 3) kepercayaan merupakan elemen penting dalam membangun kerjasama tim.
Bab 9 dasar perilaku kelompok - Perilaku OrganisasiRizkiani Soraya
Kelompok merupakan interaksi antara dua orang karyawan atau lebih dimana sikap dan kinerja saling mempengaruhi. Terbentuknya kelompok karena kebutuhan akan keamanan, status, harga diri, afiliasi, kekuatan, dan pencapaian tujuan. Faktor jarak dan ketertarikan juga dapat menyebabkan terbentuknya kelompok.
Dokumen tersebut membahas tentang pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia. Pelatihan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan teknis pegawai, sedangkan pengembangan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan konseptual dan pengambilan keputusan. Pelatihan dan pengembangan diperlukan untuk meningkatkan kinerja pegawai, menyesuaikan dengan perubahan teknologi, dan mencapai standar kinerja yang
Sasaran Pembelajaran
Sesudah mempelajari bab ini Anda akan dapat:
Membandingkan tiga komponen sikap.
Meringkas hubungan antara sikap dan perilaku.
Membandingkan dan membedakan sikap-sikap kerja yang utama.
Mendefiniskan kepuasan kerja dan menunjukkan bagaimana kita dapat mengukurnya.
Meringkaskan sebab-sebab utama kepuasan kerja.
Mengidentifikasi empat respons pekerja terhadap ketidakpuasan.
Teori motivasi menjelaskan proses yang mempengaruhi intensitas, arah, dan ketekunan individu dalam mencapai tujuan. Teori-teori utama meliputi hierarki kebutuhan Maslow, teori X dan Y McGregor, teori dua faktor Herzberg, teori ERG Alderfer, kebutuhan prestasi McClelland, teori penentuan tujuan Locke, teori penguatan, dan teori harapan Vroom.
9. LANGKAH-LANGKAH MERUMUSKAN DAN MEMBUAT SISTEM KOMPENSASISuryantiYusuf
Dokumen tersebut membahas langkah-langkah merumuskan kebijakan kompensasi dan membuat sistem kompensasi, termasuk menetapkan kriteria, tujuan, dan tahapan pemberian kompensasi bagi karyawan.
Dokumen tersebut membahas tentang tim kerja dan pembentukan tim yang efektif. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan pentingnya kerjasama tim untuk mencapai tujuan bersama, cara membangun tim yang solid melalui penilaian kebutuhan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi aktivitas tim, serta strategi untuk memimpin tim multikultural.
Dokumen tersebut membahas tentang kelompok dan tim kerja. Ia menjelaskan definisi kelompok dan tim kerja, perbedaan antara keduanya, serta jenis-jenis tim kerja seperti tim pemecahan masalah dan tim kerja pengelolaan diri.
Bab ini membahas sikap dan kepuasan kerja, termasuk tiga komponen sikap, hubungan antara sikap dan perilaku, sikap kerja utama seperti kepuasan dan keterlibatan kerja, cara mengukur kepuasan kerja, faktor-faktor penentu kepuasan kerja, dan dampak pekerja puas dan tidak puas terhadap tempat kerja.
Chapter 6 dasar dasar perilaku kelompokAndi Iswoyo
1. Dokumen tersebut membahas tentang perilaku organisasi dan model-model kelompok dalam organisasi.
2. Ada dua jenis kelompok yaitu formal dan informal, yang memiliki karakteristik berbeda.
3. Model kelompok meliputi model lima tahap dan model keseimbangan tersela, yang menjelaskan proses pembentukan dan dinamika kelompok.
Bab ini membahas tentang komunikasi, termasuk fungsi komunikasi, proses komunikasi, jenis komunikasi seperti komunikasi vertikal dan lateral, serta media komunikasi seperti lisan, tulisan, dan nonverbal. Bab ini juga membahas tentang saluran komunikasi formal dan informal serta hambatan komunikasi."
Analisis jabatan memberikan informasi tentang pekerjaan dan persyaratan yang diperlukan untuk menjalankan pekerjaan tersebut dengan baik. Analisis jabatan digunakan sebagai dasar untuk kegiatan SDM seperti rekrutmen, pelatihan, penilaian kinerja, dan penggajian. Tujuan analisis jabatan adalah untuk menentukan deskripsi pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan.
Sasaran Pembelajaran
Sesudah mempelajari bab ini Anda akan dapat:
Menjelaskan dua bentuk utama keragaman tenaga kerja.
Mengenali stereotip dan memahami bagaimana fungsinya dalam tatanan organisasi.
Mengidentifikasi karakteristik-karakteristik biografis penting dan menjelaskan hubungannya terhadap perilaku organisasi.
Mendefinisikan kemampuan intelektual dan menunjukkan hubungannya terhadap perilaku organisasi.
Membandingkan kemampuan intelektual dan fisik.
Menjelaskan bagaimana organisasi mengelola keragaman dengan efektif.
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis kelompok dan tim dalam konteks organisasi, termasuk perbedaan antara kelompok formal dan informal, jenis-jenis tim kerja seperti tim lintas fungsi dan tim virtual, serta tahapan pengembangan kelompok.
Bekerjasama dalam Team ( Kelompok )
1. Pengertian dan Karakteristik Kelompok
2. Tahapan Pembentukan Kelompok
3. Kekuatan Team Work
4. Implikasi Manajerial
The Nature of SMT
SMTs bekerja lebih sebagai tim daripada menonjolkan tanggung jawab individu. Anggota SMT bertanggung jawab tidak hanya terhadap performa individu tapi juga kinerja anggota yang lain
Manfaat dari SMT
SMT banyak digunakan karena memberikan manfaat diantaranya peningkatan produktivitas, pengembangan produk dan perbaikan proses yang lebih cepat, kualitas produk dan jasa yang lebih baik, peningkatan partisipasi karyawan, dan keputusan yang lebih baik.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya kerjasama tim dalam mencapai tujuan organisasi. Kerjasama tim memerlukan adanya struktur dan proses yang mendukung, serta alur umpan balik untuk meningkatkan kinerja secara berkelanjutan. Tim yang ideal dapat mentransfer seluruh energi input menjadi output yang diinginkan melalui proses yang konsisten.
Dokumen tersebut membahas tentang pemahaman kelompok dan tim kerja. Secara singkat, dokumen menjelaskan bahwa kelompok terdiri dari dua orang atau lebih yang berinteraksi untuk mencapai tujuan bersama, kelompok dapat berupa formal maupun informal, dan tim kerja merupakan kelompok yang bekerja secara intensif untuk mencapai tujuan bersama dengan menggunakan sinergi positif dan akuntabilitas kelompok.
Cadangan menaikkan umur persaraan kakitangan awam dari 56 tahun ke 60 tahun mendapat sambutan baik dan bercampur-campur, dengan beberapa pihak bersetuju tetapi juga ada yang mempersoalkan kesannya. Langkah ini pernah menjadi perbualan hangat di kalangan pensyarah universiti awam beberapa tahun lalu kerana ramai yang bersetuju jika mampu meningkatkan produktiviti dan mengekalkan pengalaman.
Konteks Perubahan Tim Kepemimpina Dan Organisasi.docxZukét Printing
Makalah ini membahas konteks perubahan tim dan organisasi, dengan menjelaskan jenis-jenis tim organisasi, cara meningkatkan efektivitas tim, isu-isu kepemimpinan dalam perubahan, dan tipe-tipe perubahan organisasi.
Dokumen tersebut membahas tentang tim dan organisasi berbasis tim. Secara ringkas, dokumen menjelaskan definisi tim, kategori-kategori tim, pentingnya organisasi berbasis tim dalam meningkatkan kreativitas dan inovasi, serta perubahan paradigma kepemimpinan yang dibutuhkan untuk mendukung organisasi berbasis tim.
Similar to OB2013 - chapter 9 memahami tim kerja (20)
Budaya organisasi berdampak pada kinerja dan kepuasan karyawan. Karyawan membentuk persepsi tentang organisasi berdasarkan faktor-faktor seperti toleransi resiko dan dukungan tim. Persepsi ini membentuk budaya yang mempengaruhi kinerja dan kepuasan secara signifikan, terutama jika budaya kuat.
Ob2013 chapter 15 sietem penilaian kinerja dan penghargaanAndi Iswoyo
Dokumen tersebut membahas tentang sistem penilaian kinerja dan penghargaan, termasuk tujuan, metode, dan masalah yang mungkin timbul. Ada beberapa poin penting yaitu mengevaluasi kinerja berdasarkan perilaku daripada sifat, menggunakan penilai ganda, mendokumentasikan bukti kinerja, serta menilai tim berdasarkan pencapaian tujuan organisasi.
Mis2013 chapter 12 business intelligence and knowledge managementAndi Iswoyo
The document discusses data warehousing and business intelligence systems. It notes that a large amount of new data is being created daily due to factors like Moore's Law, but much of this data is not useful for analysis due to issues like inconsistencies, missing values, and incorrect formats. Data warehouses address these problems by cleaning, integrating, and reformatting data from various sources into a single database optimized for analysis using business intelligence tools. The cleaned and integrated data stored in a data warehouse is then used for reporting, online analytical processing, and data mining to help organizations make better business decisions.
Sistem cerdas di KPN Telecom digunakan untuk mengatur 35.000 workstation dengan berbagai konfigurasi agar tetap berfungsi dengan baik. Sistem ini menangkap, mengatur, dan mengotomatisasi instalasi serta perawatan workstation untuk mengurangi biaya pemeliharaan yang memakan waktu. Sistem berbasis pengetahuan ini berhasil menurunkan biaya dan meningkatkan kualitas layanan.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dan perencanaan model bisnis e-commerce, termasuk definisi e-commerce, konsep struktur dan infrastrukturnya, tipe-tipe transaksi, model bisnis umum, serta manfaat dan tantangan e-commerce."
OB2013 - chapter 12 konflik dan negosiasiAndi Iswoyo
Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan konflik dan negosiasi antar kelompok dalam organisasi. Konflik dapat berdampak baik (fungsional) maupun buruk (disfungsional) tergantung bagaimana pengelolaannya. Pendekatan penyelesaian konflik meliputi menghindari, mendominasi, mengakomodasi, mencari kesepakatan, dan menyelesaikan masalah. Negosiasi merupakan proses mencapai kesepakatan ant
2. Membentuk
Tim Menjadi
Populer
Dua puluh tahun yang lalu keputusan perusahaan
membentuk Tim kedalam proses produksi seperti
Volvo, Toyota dan General Ford menjadi berita
karena perusahaan lain tidak mampu melakukan
itu.
Tim menjadi bagian yang penting dari gaya bisnis
yang dilakukan dalam perusahaan-perusahaan
besar.
3. Bukti menunjukan bahwa Tim biasanya
mengalahkan kinerja individu ketika tugas yg
sedang dilaksanakan memerlukan beragam
keterampilan, penilaian dan pengalaman.
Ketika organisasi menata ulang dirinya sendiri
untuk menjadi organ yang lebih efektif dan efisien,
diperlukan tim sebagai suatu cara untuk
memanfaatkan bakat karyawan dengan lebih baik.
4. Pihak menajemen mendapati bahwa tim
lebih fleksibel dan lebih responsip untuk
mengubah apa yang terjadi dibanding
unit-unit tradisional atau bentuk
pengelompokan lain yang bersifat
permanen.
Tim memiliki kemampuan untuk
berkumpul, menyebar, memfokuskan
diri kembali dan bubar dengan cepat.
Tim begitu populer karena tim
merupakan alat yang efektif bagi
manajemen untuk mendemoktarisasi
organisasi dan meningkatkan motivasi
karyawan.
5. TimVersus
Kelompok:
Apa
bedanya?
Kelompok dan tim bukan merupakan hal
yang sama persis, ada beda antara
kelompok kerja dengan tim kerja.
Kelompok kerja berinteraksi untuk
berbagi informasi dan saling membantu
membuat keputusan kinerja masing-
masing, bukan dalam rangka
kebutuhan kerja kolektif dalam usaha
bersama, juga tidak ada sinergi positif
kecuali semata-mata merupakan sajian
akhir dari kontribusi individu dari
anggota kelompok tersebut.
6. Sedang tim kerja menghasilkan sinergi
positif melalui usaha yang
terkordinasi.Usaha individu memberikan
tingkat kinerja lebih besar daripada
jumlah individu tersebut. Tim dibentuk
manajemen untuk mencari sinergi
positif yang membuat organ mereka
mampu meningkatkan kinerja.
Penggunaan tim yang ekstensif
menciptakan potensi bagi organisasi
untuk menghasilkan output yang lebih
besar tanpa peningkatan dalam input.
7. Jenis-jenis
Tim
Tim dapat diklasifikasikan berdasar pada tujuan.
Tiga bentuk tim yang biasa anda temui dalam
sebuah organisasi.
Tim pemecahan masalah, tim kerja swakelola,
dan tim lintas fungsional.
Tim Problem-Solving, biasanya terdiri dari lima
sampai duabelas karyawan yang dibayar perjam
berasal dari unit yang sama, yang bertemu
beberapa jam dalam setiap minggu untuk
mendiskusikan cara-cara memperbaiki kualitas,
efisiensi dan lingkungan kerja. Para anggota
membagi ide atau menawarkan saran tentang
bagaimana memperbaiki metode dan proses
kerja, tanpa diberi otoritas untuk menerapkan
tindakan yang mereka sarankan secara
unilateral.
8. Jenis-jenis
Tim
Salah satu aplikasi yang paling umum dipraktekan
adalah siklus kualitas. Tim yang terdiri dari
karyawan dan atasan yang memiliki suatu area
pertanggungjawaban bertemu secara teratur untuk
mendiskusikan masalah kualitas mereka, meneliti
penyebab dari permasalahan, merekomendasi
solusi dan mengambil tindakan korektif.
9. Jenis-jenis
Tim
Tim Kerja Self-Managed, sebuah
eksperimen tim yang memiliki otonomi
yang tidak hanya mampu memecahkan
masalah, namun juga diharapkan
mampu menerapkan solusi dan memikul
tanggungjawab penuh atas hasilnya.
Tim ini biasanya terdiri dari sepuluh
sampai limabelas orang yang memikul
tanggungjawab dari mantan atasan
mereka. Termasuk tanggungjawab
pengendalian kolektif terhadap langkah
kerja, penentuan penugasan kerja,
pengelolaan pember-hentian, dan
pemilihan prosedur inspeksi yang
kolektif.
10. Jenis-jenis
Tim
Tim kerja yang benar-benar self-
managed, bahkan memilih sendiri
anggota-angotanya yang masing-
masing anggota saling menilai kinerja
satu sama lainnya. Akibatnya posisi
penyelia menjadi kurang penting dan
bahkan mungkin dihapuskan saja.
Pada perusahaan L-S Elektrogalvanizing
Co. seluruh pabrik dijalankan oleh tim-
tim self-managed. Mereka
melaksanakan jadwal mereka sendiri,
merotasi pekerjaan mereka sendiri,
mengem-bangkan target produksi,
menyusun skala gaji yang dikaitkan
dengan keterampilan, memecat rekan
kerja juga merekrut anggota baru.
11. Jenis-jenis
Tim
Tim Cross-Functional: adalah aplikasi terbaru
mengenai konsep tim. Tim ini terdiri dari para
karyawan yang berasal dari level yang
herarkinya kira-kira sama, namun berasal dari
wilayah kerja yang berbeda-beda yang
bekerjasama menyelesaikan suatu tugas.
Tim ini merupakan suatu sarana yang efektif
yang memungkinkan orang-2 dari wilayah yang
berbeda-beda dalam suatu organisasi (atau
bahkan antar organisasi) untuk saling bertukar
informasi, mengembangkan ide-ide baru dan
menyelesaikan masalah serta mengkordinasikan
proyek yang rumit. Tentu saja tim cross function
tidak mudah dikelola. Dibutuhkan waktu yang
relatif lama karena dibutuhkan belajar untuk
bekerja dengan perbedaan dan kompleksitas
utamanya membangun kepercayaan dan kerja
tim.
12. Membangun
Tim dengan
Kinerja
Tinggi
Ukuran tim kerja yang terbaik cenderung kecil
dibawah jumlah sepuluh, terlalu banyak tidak
mampu membangun kekompakan, komitmen
dan akuntabilitas mutual yang penting untuk
mencapai kinerja yang tinggi. Jika unit kerja
aslinya lebih besar dari itu usahakan dipecah
kedalam dua tim.
Kemampuan para anggota: Agar tampil secara
efektif, tim memerlukan jenis keterampilan yang
berbeda-beda; keahlian teknis, keterampilan
memecahkan masalah dan pengambilan
keputusan agar mampu mengidentidikasi
masalah, menghasilkan alternatif, mengevaluasi
alternatif tersebut, dan membuat pilihan yang
kompeten, terakhir membutuhkan orang-orang
dengan keahlian dan kemampuan untuk
mendengar yang baik, memberi umpan
balik, mengatasi konflik dan keterampilan
interpersonal lainnya.
13. Membangun
Tim dengan
KinerjaTinggi
Tidak ada tim yang dapat mencapai kinerja
potensial tanpa mengembangkan ketiga jenis
keterampilan tersebut. Kombinasi yang tepat
dari ketiganya merupakan hal yang penting.
Mengalokasikan peran dan menunjukkan
perbedaan: Setiap individu berbeda dalam
kepribadiannya. Penempatan individu pada
pekerjaan yang sesuai kepribadian suatu
keharusan mengisi posisi dalam tim. Tim
memiliki kebutuhan yang berbeda-beda dan
individu diseleksi untuk masuk dalam sebuah tim
berdasar kepribadian dan preferensi mereka
agar cocok dengan peran yang dibutuhkan.
Suatu hasil penelitian mengidentifikasi sembilan
potensi peran dalam tim yang menjadi
preferensi bagi orang yang berambisi didalam
tim tersebut:
Creator-innovator, imajinatif baik membangun
ide awal, biasanya sangat independen.
14. Membangun
Tim dengan
KinerjaTinggi
Explorer-Promoters: suka menggunakan ide-ide
baru, andal mengambil ide-ide dan mencari
sumberdaya dalam mewujudkan idenya itu, tapi
biasanya kurang sabaran dan kurang trampil
dalam pengendalian.
Assessor-Developers: terampil dan punya
analisis yang kuat.
Thruster-Organizers: senang menata prosedur
operasional, mengubah ide menjadi kenyataan
dan menyelesaikan segala sesuatunya.
Menetapkan tujuan, mengembangkan
perencanaan, mengorganisasikan orang-
orang, dan mengem-bangkan sistem untuk
memastikan bahwa mereka dapat memnuhi
tenggat waktu.
15. Membangun
Tim dengan
KinerjaTinggi
Concluder-Producers: sangat peduli dengan
hasil, peran dititik beratkan pada memaksakan
agar tenggat waktu dapat terjaga, dan
memastikan seluruh komitmen diikuti dan
dilaksanakan.
Controllers-Inspectors: peduli dalam
mengembangkan dan memastikan pelaksanaan
peraturan dan regulasi, andal memeriksa detil
agar terhindar dari ketidakakuratan.
Upholder-Maintainers: punya keyakinan yang
kuat, andal memperjuangkan tim dari serangan
luar dan pendukung setia tim. Mereka orang
penting karena mampu menjaga kesetabilan
tim.
Reporter-Adviser: Pendengar yang baik dan
tidak memaksakan pendapat, pandai mencari
informasi, tidak tergesa-gesa mengambil
keputusan.
16. Membangun
Tim dengan
KinerjaTinggi
Linkers: Mereka adalah pengatur dan
penyatu, tidak suka hal yang ekstrim
dan mencoba untuk membangun
kerjasama. Mereka kontributor
tim, penyatu anggota tim dan aktivitas
meski perbedaan dapat saja timbul.
Dengan menyesuaikan pilihan individu
dengan tuntutan peran tim, para
manajer meningkatkan kemungkinan
para anggota tim akan bekerjasama
dengan baik.
17. Satu
Komitmen
untuk suatu
Tujuan
yang sama
Tim yang efektif mesti memiliki tujuan
atau visi yang sama dan bermakna yang
memberikan arah, momentum dan
komitmen bagi para anggotanya.
Tim yang sukses begitu banyak
menggunakan waktu dan usaha dalam
mendiskusikan, membentuk dan
menyepakati suatu tujuan yang mereka
miliki, baik secara kolektif maupun
individu
18. Mengembangkan tujuan yang spesifik:
Tim yang mampu menerjemahkan
tujuan menjadi sasaran kinerja yang
spesifik, dapat diukur dan realistik akan
menggiring individu menuju kinerja
yang lebih baik dan memberi energi
pada tim, memfasilitasi komunikasi
yang jelas, membantu mempertahankan
fokus pada hasil yang ingin dicapai.
19. Membutuhkan kepemimpinan dan struktur:
untuk memberikan fokus dan arah.
Menghindari Kemalasan sosial dan
Akuntabilitas: Tim yang kinerjanya tinggi
mengurangi kecenderungan pada kemalasan
sosial dengan tetap memberi mereka
tanggungjawab individu dan tim.
Memodifikasi sistem penilaian dan
penghargaan kinerja yang tepat: agar dapat
merefleksikan kinerja tim, pihak manajemen
mempertimbangkan penilaian yang didasarkan
pada kelompok, pembagian keuntungan,
pembagian prestasi, insentif untuk kelompok
yang berukuran kecil, dan modifikasi sistem
lainnya yang mendorong usaha dan komitmen
tim.
20. Mengembangkan rasa saling percaya
yang tinggi: Dalam hubungan personal
kepercayaan itu cenderung rapuh, butuh
waktu yang lama membangun
kepercayaan, namun gampang runtuh
dan sukar untuk diperoleh kembali.
Lima dimensi agar kepercayaan dapat
tegak, yaitu
integritas, kompetensi, konsistensi, loyal
itas dan keterbukaan.
22. Bagaimana anda membangun
kepercayaan? Tunjukkan bahwa
anda bekerja untuk kepentingan
orang lain sekaligus untuk
kepentingan anda juga, jadilah
seorang pemain tim, praktikkan
keterbukaan, bertindaklah adil,
katakan perasaan anda,
perlihatkan konsistensi mengenai
nilai-nilai dasar yang menjadi
pedoman anda dalam membuat
keputusan, pertahankan
kepercayaan, dan tunjukkan
kompetensi anda.
23. Mengubah Individu menjadi
pemain Tim: Sedikit orang yang
memiliki sifat sebagai “pemain
tim”, kebanyakan senang ingin
dikenali prestasi - prestasi
individunya.
Bagaimana mengubah sifat
individu menjadi anggota tim.
Maka pilihan-pilihan yang dapat
dimiliki para manajer adalah :
Penyeleksian, dalam merekrut
anggota yang ampu memenuhi
perannya sebagai pemain tim.
24. Pelatihan: Mengadakan latihan yang
dapat membuat karyawan mengalami
kepuasan yang dapat diberikan tim
kerja, melalui materi keterampilan
pemecahan masalah, komunikasi,
negosiasi, manajemen komflik, dan
pengembangan kelompok.
Penghargaan: Memperbaiki sistem
penghargaan untuk mendorong usaha
kerjasama daripada usaha kompetitif.
Promosi, kenaikan gaji diberikan pada
individu berdasar seeberapa efektif
mereka bekerja sebagai anggota tim.