Tauhid sebagai ajaran sentral Islam serta ancaman-ancamannya.

1. Idrus Abidin, Lc., M.A.

2. Pengertian Tauhid
Mengesahkan Allah swt dari sisi
perbuatan-Nya (memberi rezki,
mencipta, menjaga dll), mengesakan
ketuhanan-Nya dan nama serta sifat-
sifat yang Ia lekatkan dengan diri-
Nya

3. • yaitu mengesakan Allah pada sisi kekuasaan,
penciptaan, penjagaan dan pemberi rezeki untuk semua
mahluk di seluruh jagad raya ini.
Tauhid
Rububiyah
• Tauhid asma wa shifat : yaitu mengesakan Allah pada
sisi makna dan kandungan nama dan sifat-sifat Allah
dengan menerima nama dan sifat yang Allah lekatkan
pada diri-Nya sendiri,
Tauhid Asma
wa Shifat
• yaitu mengesakan Allah sebagai satu-satunya dzat yang
pantas disembah.
Tauhid
Uluhiyah

4. Keutamaan Tauhid
‫أنس‬ ‫وعن‬-‫عنه‬ ‫هللا‬ ‫رضي‬-‫قال‬:ِ‫هللا‬ َ‫ل‬‫رسو‬ ُ‫سمعت‬-‫وسلم‬ ‫عليه‬ ‫هللا‬ ‫صلى‬-‫يقو‬ُ‫ل‬(( :َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬
‫ى‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ع‬َ‫ت‬ ُ‫هللا‬:‫ي‬ِ‫ن‬َ‫ت‬ ْ‫و‬َ‫ج‬َ‫ر‬َ‫و‬ ‫ي‬ِ‫ن‬َ‫ت‬ ْ‫َو‬‫ع‬َ‫د‬ ‫ا‬َ‫م‬ َ‫ك‬َّ‫ن‬‫إ‬ ،َ‫م‬َ‫د‬‫آ‬ َ‫ن‬ْ‫ب‬‫ا‬ ‫ا‬َ‫ي‬َ‫ب‬ُ‫أ‬ َ‫ال‬َ‫و‬ َ‫ك‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫َان‬‫ك‬ ‫ا‬َ‫م‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫لك‬ ُ‫ت‬ْ‫ر‬َ‫ف‬َ‫غ‬َ‫ن‬ْ‫ب‬‫ا‬ ‫ا‬َ‫ي‬ ، ‫ي‬ِ‫ل‬‫ا‬
َ‫ف‬ْ‫غ‬َ‫ت‬ْ‫س‬‫ا‬ َّ‫م‬ُ‫ث‬ ، ِ‫اء‬َ‫م‬َّ‫س‬‫ال‬ َ‫ان‬َ‫ن‬َ‫ع‬ َ‫ك‬ُ‫ب‬‫و‬ُ‫ن‬ُ‫ذ‬ ْ‫ت‬َ‫غ‬َ‫ل‬َ‫ب‬ ْ‫و‬َ‫ل‬ ، َ‫م‬َ‫د‬‫آ‬ْ‫ب‬‫ا‬ ‫يا‬ ، ‫ي‬ِ‫ل‬‫ا‬َ‫ب‬ُ‫أ‬ َ‫ال‬َ‫و‬ َ‫ك‬َ‫ل‬ ُ‫ت‬ْ‫ر‬َ‫ف‬َ‫غ‬ ، ‫ي‬ِ‫ن‬َ‫ت‬ْ‫ر‬َّ‫ن‬‫إ‬ ، َ‫م‬َ‫د‬‫آ‬ َ‫ن‬ْ‫و‬َ‫ل‬ َ‫ك‬
ْ‫ش‬ُ‫ت‬ ‫ال‬ ‫ي‬ِ‫ن‬َ‫ت‬‫ي‬ِ‫ق‬َ‫ل‬ َّ‫م‬ُ‫ث‬ ، ‫ا‬َ‫ي‬‫ا‬َ‫ط‬َ‫خ‬ ِ‫ض‬ْ‫ر‬َ‫األ‬ ِ‫ب‬‫ا‬َ‫ر‬ُ‫ق‬ِ‫ب‬ ‫ي‬ِ‫ن‬َ‫ت‬ْ‫ي‬َ‫ت‬َ‫أ‬َ‫م‬ ‫ا‬َ‫ه‬ِ‫ب‬‫را‬ُ‫ق‬ِ‫ب‬ َ‫ك‬ُ‫ت‬ْ‫ي‬َ‫ت‬َ‫أل‬ ، ً‫ا‬‫ئ‬ْ‫ي‬َ‫ش‬ ‫ي‬ِ‫ب‬ ُ‫ك‬ ِ‫ر‬ً‫ة‬َ‫ر‬ِ‫ف‬ْ‫غ‬. ))‫رواه‬
‫وقال‬ ، ‫الترمذي‬(( :‫حسن‬ ‫حديث‬. ))
 Dari Anas ra ia berkata, saya mendengar Rasulullah Saw..
bersabda, “Allah swt berfirman : wahai anak Adam, selama
engkau berdoa kepada-Ku dan mengharapakan rahmat-Ku maka
akan saya berikan ampunan kepadamu, sedang aku tidak peduli.
Jika dosamu memenauhi kolong langit lalu engkau memohon
ampun kepada-Ku maka pasti akku mengampunimu. Wahai anak
Adam ! Jika kalian mendatangi-Ku dengan dosa sepenuh bumi
kemudian engkau bertemu dengan-Ku, sedang engkau tidak
menyekutukan Aku, maka akan kuberikan padamu ampunan
sepenuh bumi,” (HR.Tirmidzi, no. 3540).
1. Memudahkan datangnya ampunan Allah.

5. ‫وسلم‬ ‫عليه‬ ‫هللا‬ ‫صلى‬ ‫هللا‬ ‫رسول‬ ‫عن‬ ‫عنه‬ ‫هللا‬ ‫رضي‬ ‫الخدري‬ ‫سعيد‬ ‫أبي‬ ‫عن‬‫قال‬:
َ‫و‬ َ‫ك‬ُ‫ُر‬‫ك‬ْ‫ذ‬َ‫أ‬ ‫ًا‬‫ئ‬ْ‫ي‬َ‫ش‬ ْ‫ي‬ِ‫ن‬ْ‫م‬ِ‫َل‬‫ع‬ ،ِ‫ب‬َ‫ر‬ ‫ا‬َ‫ي‬ ‫ى‬َ‫س‬ ْ‫و‬ُ‫م‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ،ِ‫ه‬ِ‫ب‬ َ‫ُوك‬‫ع‬ْ‫د‬َ‫أ‬:‫ى‬َ‫س‬ ْ‫و‬ُ‫م‬ ‫ا‬َ‫ي‬ ْ‫ل‬ُ‫ق‬:َّ‫ال‬ِ‫إ‬ َ‫ه‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ َ‫ال‬
َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ،َ‫هللا‬:َ‫ق‬ ،‫ا‬َ‫ذ‬َ‫ه‬ َ‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫ل‬ ْ‫و‬ُ‫ق‬َ‫ي‬ َ‫ِك‬‫د‬‫ا‬َ‫ب‬ِ‫ع‬ ُّ‫ل‬ُ‫ك‬ ِ‫ب‬َ‫ر‬ ‫ا‬َ‫ي‬َ‫ل‬‫ا‬:ِ‫ت‬‫ا‬َ‫و‬َ‫م‬َّ‫س‬‫ال‬ َّ‫ن‬َ‫أ‬ ْ‫و‬َ‫ل‬ ‫ى‬َ‫س‬ ْ‫و‬ُ‫م‬ ‫ا‬َ‫ي‬َ‫ع‬ْ‫ب‬َّ‫س‬‫ال‬
ِ‫ك‬ ْ‫ي‬ِ‫ف‬ َ‫ع‬ْ‫ب‬َّ‫س‬‫ال‬ َ‫ن‬ْ‫ي‬ ِ‫ض‬ْ‫ر‬َ‫األ‬َ‫و‬ ْ‫ي‬ ِ‫ر‬ْ‫ي‬َ‫غ‬ َّ‫ن‬ُ‫ه‬َ‫ر‬ِ‫َام‬‫ع‬َ‫و‬َّ‫ف‬ِ‫ك‬ ْ‫ي‬ِ‫ف‬ َ‫هللا‬ َّ‫ال‬ِ‫إ‬ َ‫ه‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ َ‫ال‬ َ‫و‬ ،ٍ‫ة‬َّ‫ف‬َّ‫ـن‬ِ‫ه‬ِ‫ب‬ ْ‫ت‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫م‬ ،ٍ‫ة‬‫ـ‬
َ‫هللا‬ َّ‫ال‬ِ‫إ‬ َ‫ه‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ َ‫ال‬
Dari Abu Said al-Khudri ra bahwasanya Rasulullah Saw.. bersabda,
“Musa as berkata : Wahai Tuhanku ! Ajarilah aku sesuatu yang
dengannya aku mengingat dan berdoa kepadamu. Allah menjawab :
“Wahai Musa, katakanlah : La Ilaha Illallah,” Musa berkata, “Wahai
Tuhanku, semua hamba-Mu mengatakan demikian. Allah
berkata,”Wahai Musa, Jika saja tujuh susun langit beserta isinya
selain Aku dan tujuh bumi berada di atas sebuah daun timbangan
dan La Ilaha’ Illallah pada daun timbangan lainnya maka la Ilaha
Illallah akan lebih berat”.
(HR Nasa’i dalam kitab as-Sunan al-Kubra, No.10670 dan 10980 dan
dalam kitab al-Yaum wa al-Lailah, Abu Ya’la, No.1393)

6. •‫قال‬ ‫عنه‬ ‫هللا‬ ‫رضي‬ ‫ذر‬ ‫أبي‬ ‫عن‬‫ا‬ ‫ى‬‫ه‬‫ل‬َ‫ص‬ ِ ‫ه‬‫اَّلل‬ َ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬َ‫ر‬ ُ‫ت‬ْ‫ي‬َ‫ت‬َ‫أ‬َ‫ع‬َ‫و‬ َ‫م‬‫ه‬‫ل‬َ‫س‬َ‫و‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ ‫ه‬‫َّلل‬ٌ‫ب‬ ْ‫و‬َ‫ث‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬
ٌ‫م‬ِ‫ئ‬‫ا‬َ‫ن‬ َ‫و‬ُ‫ه‬َ‫و‬ ُ‫ه‬ُ‫ت‬ْ‫ي‬َ‫ت‬َ‫أ‬ ‫ه‬‫م‬ُ‫ث‬ ٌ‫م‬ِ‫ئ‬‫ا‬َ‫ن‬ َ‫و‬ُ‫ه‬َ‫و‬ ، ُ‫ض‬َ‫ي‬ْ‫ب‬َ‫أ‬َ‫ف‬ َ‫ظ‬َ‫ق‬ْ‫ي‬َ‫ت‬ْ‫س‬‫ا‬ ِ‫د‬َ‫ق‬َ‫و‬ ُ‫ه‬ُ‫ت‬ْ‫ي‬َ‫ت‬َ‫أ‬ ‫ه‬‫م‬ُ‫ث‬ ،َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬َ‫ف‬ ، ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ ُ‫ت‬ْ‫س‬َ‫ل‬َ‫ج‬:
"َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ٍ‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ا‬َ‫م‬:َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫ات‬َ‫م‬ ‫ه‬‫م‬ُ‫ث‬ ُ ‫ه‬‫اَّلل‬ ‫ال‬ِ‫إ‬ َ‫ه‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ ‫ال‬َ‫ل‬َ‫خ‬َ‫د‬ ‫ال‬ِ‫إ‬ َ‫ك‬ِ‫ل‬َ‫ذ‬ ‫ى‬، َ‫ة‬‫ه‬‫ن‬َ‫ج‬ْ‫ل‬‫ا‬ُ‫ت‬ْ‫ل‬ُ‫ق‬:ْ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫و‬
َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ، َ‫ق‬َ‫ر‬َ‫س‬ ْ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫و‬ ‫ى‬َ‫ن‬َ‫ز‬:ُ‫ق‬ ، َ‫ق‬َ‫ر‬َ‫س‬ ْ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫و‬ ‫ى‬َ‫ن‬َ‫ز‬ ْ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫و‬ُ‫ت‬ْ‫ل‬:َ‫ق‬َ‫ر‬َ‫س‬ ْ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫و‬ ‫ى‬َ‫ن‬َ‫ز‬ ْ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫و‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ،:
ُ‫ت‬ْ‫ل‬ُ‫ق‬ ، َ‫ق‬َ‫ر‬َ‫س‬ ْ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫و‬ ‫ى‬َ‫ن‬َ‫ز‬ ْ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫و‬:َ‫س‬ ْ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫و‬ ‫ى‬َ‫ن‬َ‫ز‬ ْ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫و‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ، َ‫ق‬َ‫ر‬" :ُ‫ف‬ْ‫ن‬َ‫أ‬ َ‫م‬ِ‫غ‬َ‫ر‬ ْ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫و‬‫ي‬ِ‫ب‬َ‫أ‬
ُ‫ق‬َ‫ي‬َ‫و‬ ، ُ‫د‬ْ‫ع‬َ‫ب‬ ‫ا‬َ‫ذ‬َ‫ه‬ ُ‫ِث‬‫د‬َ‫ح‬ُ‫ي‬ ٍ‫ر‬َ‫ذ‬ ‫و‬ُ‫ب‬َ‫أ‬ َ‫َان‬‫ك‬َ‫ف‬ ، ٍ‫ر‬َ‫ذ‬ُ‫ل‬‫و‬:ٍ‫ر‬َ‫ذ‬ ‫ي‬ِ‫ب‬َ‫أ‬ ُ‫ف‬ْ‫ن‬َ‫أ‬ َ‫م‬ِ‫غ‬َ‫ر‬ ْ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫و‬‫الب‬‫خاري‬
• Dari Abu Dzar ra ia berakata, saya menemui Rasulullah Saw.. sedang ketika
itu beliau sedang memakai baju putih sabil tiduran, namun beliau telah
terbangun ketika aku bertemu. Beliau berkata, “Tidak seorang pun hamba
Allah yang mengucapkan La Ilaha Illallah, lalu ia meninggal dalam kondisi
berpegangteguh dengan kalimat tersebut kecuali dipastikan ia masuk
sorga. Saya bilang, sekalipun ia berzina dan mencuri ? jawab beliau :
Sekalipun ia berzina dan mencuri 3x. ……”. (HR Bukhari)

7. Syirik adalah menyekutukan
Allah dengan pihak lain pada
aspek kekuasaan dan
perbuatan-Nya, pada masalah
ibadah serta dalam nama dan
sifat yang dilekatkan pada
diri-Nya.

8. Jenis Syirik Kaitannya dengan Pembagian Tauhid
1. Syirik pada Masalah Rububiyah Allah swt.
•Syirik jenis ini terjadi ketika seseorang meyakini adanya peran serta pihak lain
selain Allah dalam mencipta, menjaga dan mengatur kejadian di alam semesta
ini. Seperti seseorang yang meyakini adanya kekuatan pada benda keramat
yang bisa menolak bala dan mendatangkan rezqi.
2. Syirik pada Masalah Nama dan Sifat-Sifat Allah.
•Syirik seperti inilah yang terjadi pada zaman jahiliyah, ketika masyarakat jahiliah
menamakan berhala mereka dengan nama dan sifat yang pada hakikatnya
hanya pantas untuk Allah Swt. Contohnya adalah berhala yang dinamai Uzza
yang terambil dari kata Aziz yang berarti Maha Perkasa. Juga seperti Manat
yang terambil dari kata Mannan yang berarti Pemberi Rezki.
3.Syirik pada Masalah Uluhiyyah Allah swt. (Ibadah).
•Syirik ini terjadi ketika seseorang melakukan ibadah yang nota bene
disyariatkan oleh Allah swt., tetapi ia meniyatkan untuk Allah dan untuk selain-
Nya. Sebagai contoh ; seseorang yang berdo’a kepada selain Allah atau
seseorang yang menyembelih hewan untuk dipersembahkan kepada jin atau
tempat-tempat yang dianggap keramat.

9. Pembagian Syirik berdasarkan pada bahayanya
terhadap Tauhid
• SYIRIK BESAR ADALAH MENJADIKAN SELAIN ALLAH
SEBAGAI SEKUTU YANG DISEMBAH DAN DITAATI SAMA
SEPERTI IA MENYEMBAH DAN MENTAATI ALLAH
• INILAH JENIS-JENISNYA !
1. SYIRIK DOA, FIRMAN ALLAH :(AL-AHQAAF: 5-6)
2. SYIRIK DALAM NIAT, FIRMAN ALLAH : (HUUD : 15-16)
3. SYIRIK DALAM KETAATAN, FIRMAN ALLAH : (AL-MAIDAH :
49)
4. SYIRIK DALAM CINTA, FIRMAN ALLAH : (AL-BAQARAH:
165)
5. SYIRIK DALAM RASA TAKUT : (ALI IMRAN : 175)
6. SYIRIK DALAM TAWAKKAL : (AL-FURQAN : 58)

10. Syirik Kecil.
1. SYIRIK KECIL QAULI(PERKATAAN)
CONTOH :
SAAT BERSUMPAH BERKATA : “APA YANG DIKEHENDAKI
ALLAH DAN AKU”
2. SYIRIK KECIL FI’LI (PERBUATAN)
A. Melakukan malan tertentu untuk tujuan duniawi.
B. Beramal agar dilihat atau didengar oleh orang lain
sebagai ahli ibadah..
C. TUJUAN AMAL SHALEH KARENA HARTA
D. MELAKUKAN AMAL SHALEH YANG SELANJUTNYA
MELAKUKAN PERBUATAN YANG MENYEBABKAN
KEKAFIRAN.

11. Bentuk-Bentuk Perbuatan Syirik
1. SIHIR
2. PERAMALAN
3. NUSYRAH
4. TANJIM
5. AL-ISTISQA’ BIN NAUW
6. AT-THIYARAH
7. AT-TAMAIM
8. AR-RUQYAH

12. 12
• PENGERTIAN SIHIR
SECARA ETIMOLOGI KATA SIHIR
DALAM BAHASA ARAB MEMILIKI MAKNA
SESUATU YANG TERSEMBUNYI ATAU
FAKTOR-FAKTOR YANG HALUS.
DALAM TERMINOLOGI SYARIAT, SIHIR
ADALAH AZIMAT, JAMPI DAN BUHUL TALI
YANG BERPENGARUH PADA JIWA DAN
RAGA. ARTINYA DAPAT MEMBUAT SAKIT,
MEMBUNUH, MEMISAHKAN PASANGAN
SUAMI ISTRI.
(LIHAT AL-QUR’AN SURAT AL-BAQARAH (2) :
102)
‫وا‬ُ‫ر‬َ‫ف‬َ‫ك‬ َ‫ين‬ِ‫اط‬َ‫ي‬‫ه‬‫ش‬‫ال‬ ‫ه‬‫ن‬ِ‫ك‬َ‫ل‬َ‫و‬ ُ‫ن‬‫ا‬َ‫م‬ْ‫ي‬َ‫ل‬ُ‫س‬ َ‫ر‬َ‫ف‬َ‫ك‬ ‫ا‬َ‫م‬َ‫و‬ َ‫ان‬َ‫م‬ْ‫ي‬َ‫ل‬ُ‫س‬ ِ‫ك‬ْ‫ل‬ُ‫م‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ‫ن‬‫ي‬ِ‫اط‬َ‫ي‬‫ه‬‫ش‬‫ال‬ ‫و‬ُ‫ل‬ْ‫ت‬َ‫ت‬ ‫ا‬َ‫م‬ ‫وا‬ُ‫ع‬َ‫ب‬‫ه‬‫ت‬‫ا‬َ‫و‬
َ‫ر‬ْ‫ح‬ِ‫الس‬ َ‫اس‬‫ه‬‫ن‬‫ال‬ َ‫ون‬ُ‫م‬ِ‫ل‬َ‫ع‬ُ‫ي‬( ........‫البقرة‬:102)

13. 13
JENIS-JENIS SIHIR
1. SIHIR HAKIKI (MEMILIKI FAKTA NYATA)
2. SIHIR KHAYALI (TIDAK MEMILIKI FAKTA YANG NYATA)
HUKUM PENYIHIR
MAYORITAS ULAMA’ BERPENDAPAT BAHWA PENYIHIR DIHUKUM MATI SEBAGAI
SEORANG MURTAD
DALIL-DALIL SYAR’INYA :
1. JUNDUB BIN ABDILLAH AL-AZDI MERIWAYATKAN DENGAN SANAD SAMPAI
RASULLULLAH BAHWA BELIAU BERSABDA : HUKUM ATAS SIHIR ADALAH PEMBUNUHAN
DENGAN PEDANG.
2. IMAM BUKHORI MERIWAYATKAN DARI BUJALAH BIN ‘ABDAH YANG BERKATA : UMAR
BIN KHATTAB PERNAH MEMERINTAHKAN : BUNUHLAH SETIAP PENYIHIR LAKI-LAKI DAN
PENYIHIR PEREMPUAN. MAKA KAMI PUN MEMBUNUH TIGA PENYIHIR WANITA.
3. IMAM MALIK MERIWAYATKAN BAHWA HAFSHAH TELAH MEMERINTAHKAN UNTUK
MEMBUNUH SEORANG BUDAK WANITANYA KARENA TELAH MENYIHIRNYA DAN
DIBUNUHLAH WANITA ITU.

14. 14
PENGERTIAN PERAMALAN
MAKSUDNYA IALAH MEMOHON UNTUK MENGETAHUI PERISTIWA-PERISTIWA
YANG MASIH GHAIB YANG AKAN TERJADI DI MASA DEPAN.
STATUS DUKUN PERAMAL
IA MENJADI KAFIR KARENA MENGKLAIM MENGETAHUI KEGHAIBAN YANG
SEBENARNYA HANYA ALLAH SAJA YANG MENGETAHUINYA
(LIHAT SURAT AL-JIN : 26-27)
LANDASAN SYAR’I TENTANG PELARANGAN PERAMALAN
“SIAPA YANG MENDATANGI SEORANG DUKUN PERAMAL, LALU MEMPERCAYAI APA
YANG IA KATAKAN, MAKA DIA TELAH KAFIR KEPADA APA YANG DITURUNKAN
KEPADA MUHAMMAD SAW (H.R ABU DAUD)

15. 15
PENGERTIAN NUSYRAH
ADALAH SEMACAM JAMPI ATAU PENGOBATAN YANG DILAKUKAN
TERHADAP ORANG YANG DIDUGA KEMASUKAN JIN DENGAN
BANTUAN JIN.
LANDASAN SYAR’I ATAS PELARANGAN NUSYRAH
1. RASULLULLAH SAW DITANYA TENTANG NUSYRAH,
BELIAU MENJAWAB :
‫الشيطان‬ ‫عمل‬ ‫من‬ ‫هي‬
“DIA ADALAH PEKERJAAN SYAITHAN” (H.R IMAM AHMAD)
2. SABDA RASULLULLAH SAW :
‫بحرام‬ ‫تداووا‬ ‫ال‬
“JANGANLAH KAMU BEROBAT DENGAN SESUATU YANG
HARAM”
(H.R AD-DAULABI)

16. 16
HIKMAH PENCIPTAAN BINTANG
1. SEBAGAI HIASAN DI LANGIT (AL-MULK : 5)
2. UNTUK MELEMPAR SETAN-SETAN YANG MENCURI INFORMASI DARI LANGIT (AL-MULK : 5)
3. PETUNJUK BAGI PARA MUSAFIR (AN-NAHL : 16)
JENIS ILMU TANJIM
1. ILMU TA’TSIR (HARAM)
YAITU MENJADIKAN KEADAAN BINTANG DAN BENDA ANGKASA LAINNYA SEBAGAI DASAR
PENENTUAN BERBAGAI PERISTIWA DI BUMI.
2. ILMU TASYIR (LEGAL)
YAITU MENJADIKAN KEADAAN BINTANG DAN BENDA ANGKASA SEBAGAI PETUNJUK
PENENTUAN ARAH ANGIN DAN LETAK GEOGRAFIS SUATU NEGARA DAN SEMISALNYA.

17. 17
• PENGERTIAN THIYARAH
KEBIASAAN MERASA PESIMIS DENGAN TANDA-TANDA TERTENTU
PADA BURUNG, DAN BINATANG-BINATANG TERTENTU.
RASULLULLAH SAW BERSABDA :
BARANG SIAPA YANG DICEGAH OLEH THIYARAH UNTUK
MELAKUKAN APA YANG DIA INGINKAN, MAKA DIA TELAH
MENJADI MUSYRIK, MEREKA BERTANYA : APA YANG DAPAT
MENGHAPUSNYA ? RASULLULLAH MENJAWAB : HENDAKLAH IA
BERKATA : YA ALLAH TIADA KEBAIKAN SELAIN KEBAIKIANMU,
TIADA BURUNG SELAIN BURUNGMU DAN TIADA BULAN SELAIN
ENGKAU. (HR. AHMAD)