SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
Idrus Abidin
1. (Tahukah kamu ( orang )
yang mendustakan
agama?
2. Itulah orang yang
menghardik anak yatim,
3. dan tidak menganjurkan
memberi makan fakir
miskin.
4. maka celakalah bagi orang
yang sholat
5. ( yaitu) orang-orang yang
lalai dari sholatnya,
6. orang yang berbuat riya,
7. dan enggan ( menolong
dengan ) barang yang
berguna.
.1َ‫ك‬ُ‫ي‬ ‫ي‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ َ‫ت‬ْ‫َي‬‫أ‬َ‫َر‬‫أ‬ِِِّ‫ل‬ِِ ُُِِ‫ذ‬ِ‫ن‬‫ي‬
.2‫ع‬َُِّ‫ي‬ ‫ي‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ َ‫ك‬ِ‫ل‬َ‫ذ‬َ‫ف‬َ‫ت‬ِ‫ي‬َ‫ْت‬‫ل‬‫ا‬
.3َ‫ط‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ‫ض‬َُ‫َي‬ َ‫َل‬َ‫و‬ِ‫ك‬ِِْْْ‫ل‬‫ا‬ ِِ‫م‬َ‫َع‬ِ‫ي‬
.4ِِ‫ل‬َ‫ص‬ُِْ‫ل‬ِ‫ل‬ ٌ‫ل‬ْ‫ي‬َ‫و‬َ‫ف‬َ‫ي‬
.5َ‫ص‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬ ْ ُ‫ه‬ َ‫ين‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ُ‫مه‬َ‫س‬ ْ
ِِ‫ِت‬ َ‫َل‬ََ‫و‬
.6‫و‬ُ‫اء‬َ‫ر‬ُ‫ي‬ ْ ُ‫ه‬ َ‫ين‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ََ
.7ُ‫مع‬َِْ‫ل‬‫ا‬ ََ‫و‬ُ‫َع‬َ‫ن‬َْ‫َي‬َ‫و‬ََ‫و‬
Latar Belakang Surah
Surah ini turun berkenaan degan
orang-orang munafik yang memamerkan shalat
kepada orang yang beriman; mereka melakukan
shalat dengan riya’, dan meninggalkan apabila tidak
ada yang melihatnya serta menolak memberiakn
bantuan kepada orang miskin dan anak yatim
(Riwayat ibnu Mudzir).
Kondisi Mekah Ketika Surah ini
Turun
Al-Qu'ran diturunkan mengikut suasana dan keadaan
masyarakat ketika itu. Terdapat dua gambaran penting
berkenaan perilaku manusia dalam surah ini.
 Pertama (ayat 1-3): perilaku manusia yang mendustakan
ad-din dan melakukan penganiayaan terhadap manusia.
Ia merujuk kepada golongan Musyrikin.
 Kedua (ayat 4-7): khusus kepada orang munafik dan
orang Muslim yang cuek terhadap tanggungjawabnya
kepada Allah, yaitu dalam hal menunaikan hak kepada
Allah untuk menyempurnakan shalat dengan bersungguh-
sungguh; juga celaan kepada orang enggan memberi
pertolongan.
Permulaan surah mengandung celaan terhadap orang-orang kafir yang
mendustakan ad-Din. Yakni agama Islam dan Hari Pembalasan.
Mereka mempunyai dua sifat utama:
1. Mereka tidak suka, bersikap kasar dan mengusir anak-anak yatim
2. Mereka tidak menggalakkan orang lain memberi makan kepada
fakir miskin dan tidak suka berbudi kepada orang lain.
Sementara di akhir surah (ayat 4-7) mengandung celaan terhadap
orang-orang munafik yang menampakkan keislaman dan
menyembunyikan kekufuran dan mereka dilihat mempunyai tiga
sifat utama:
1. Lalai dan cuek dari mendirikan solat.
2. Suka mempamerkan apa-apa yang dilakukannya kepada orang
lain.
3. Enggan memberi bantuan yang lumrah(yang biasa) kepada jiran.
ً‫ا‬‫يم‬ِ‫ت‬َ‫ي‬َ‫و‬ ً‫ا‬‫ين‬ِ‫ك‬ْ‫س‬ِ‫م‬ ِ‫ه‬ِ‫ُب‬‫ح‬ ‫على‬ ‫الطعام‬ َ‫ون‬ُ‫م‬ِ‫ع‬ْ‫ُط‬‫ي‬َ‫و‬ً‫ا‬‫ير‬ِ‫س‬َ‫أ‬َ‫و‬
Dan mereka memberikan makanan yang disukainya
kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang
ditawan. (QS al-Insan [76] : 8)
َ‫ج‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬‫ن‬ِ‫م‬ ُ‫د‬‫ي‬ ِ‫ر‬ُ‫ن‬ َ‫ال‬ ‫هللا‬ ِ‫ه‬ْ‫ج‬َ‫و‬ِ‫ل‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ُ‫م‬ِ‫ع‬ْ‫ط‬ُ‫ن‬ ‫ا‬َ‫م‬َّ‫ن‬ِ‫إ‬ِ‫م‬ ُ‫اف‬َ‫خ‬َ‫ن‬ ‫ا‬َّ‫ن‬ِ‫إ‬ ً‫ا‬‫ور‬ُ‫ك‬ُ‫ش‬ َ‫ال‬َ‫و‬ ً‫ء‬‫آ‬َ‫ز‬ً‫ا‬‫م‬ ْ‫و‬َ‫ي‬ ‫ا‬َ‫ن‬ِ‫ب‬َّ‫ر‬ ‫ن‬
ً‫ا‬‫ير‬ ِ‫ر‬َ‫ط‬ْ‫م‬َ‫ق‬ ً‫ا‬‫ُوس‬‫ب‬َ‫ع‬
Sesungguhnya Kami memberi makanan kepadamu
hanyalah untuk mengharapkan keridaan Allah, kami
tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula
(ucapan) terima kasih. (QS al-Insan [76] : 9-10)
.1ِ‫ن‬‫ي‬ِِِّ‫ل‬ِِ ُُِِ‫ذ‬َ‫ك‬ُ‫ي‬ ‫ي‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ َ‫ت‬ْ‫َي‬‫أ‬َ‫َر‬‫أ‬
(Tahukah kamu ( orang ) yang mendustakan
agama?
• Ayat ini menerangkan bahwa masih terdapat orang-orang
yang telah mengenal dan mengetahui kebenaran ajaran
Islam tetapi masih menolaknya. Ada yang berpendapat ayat
ini diturunkan kepada al-Walid bin al-Mughirah, dan ada
yang mengatakan ia ditujukan kepada Abu Jahal. Ibn `Abbas
berkata ia diturunkan kepada al-'As bin al-Mughirah.
• Al-Walid bin Mughirah (ayah kepada Khalid bin al-Walid)
adalah salah seorang tokoh utama kaum Quraisy di
Makkah. Dia adalah salah seorang hakim masyarakat Arab
sebelum Islam datang. Dia adalah salah seorang pemimpin
Quraisy di Darun Nadwah, dan merupakan seorang yang
arif dalam sastera Arab.
 Abu Jahal juga mengakui kerasulan Nabi Muhammad saw.
Dalam percakapannya dengan Abu Dzar (sebelum
memeluk Islam), Abu Jahal berkata “ Mustahil rasanya jika
ia bukan seorang Rasul. Otaknya pintar, bahkan cerdas.
Walaupun dia tidak bisa membaca ataupun menulis tetapi
baik kepada semua orang tua ataupun muda. Budi pekerti
dan akhlaknya sangat mulia. Satu hal lagi yang perlu kau
ketahui, ia sangat tabah menghadapi apapun yang terjadi
padanya. Ia mempunyai daya tarik yang hebat sekali.”
Walaubagaimanapun, kerana ego, keangkuhan, kuasa,
pangkat dan kedudukannya, Abu Jahal telah menolak
untuk beriman.
 Ada pendapat bahwa ayat ini diturunkan kepada Abu Jahl. ia
memelihara seorang anak yatim. Pada suatu hari dalam
keadaan tidak berbaju anak yatim itu datang meminta
sedikit harta (kepunyaan sendiri) kepada Abu Jahl. Lantas
Abu Jahl menolak anak yatim tersebut. Di lain pihak Ibn
Juraij berkata, ia diturunkan kepada Abu Sufyan. Menurut
riwayat, Abu Sufyan menyembelih unta setiap minggu. Maka
datanglah anak yatim meminta sebahagian daripadanya.
Beliau lantas mengetuk anak yatim tersebut dengan
tongkatnya, lalu Allah pun menurunkan surah ini.
Orang-orang yang mendustakan ad-Din (agama)
dan Hari Pembalasan adalah golongan yang
benar-benar menghalang, mengherdik dan
menzalimi anak-anak yatim untuk mendapat
hak-hak mereka. Malah mereka tidak melayani
golongan tersebut dengan baik. Pada masa
dahulu orang-orang Arab Jahiliyyah tidak suka
mewariskan harta peninggalan kepada kaum
wanita dan kanak-kanak.
.3ِ‫ي‬ِ‫ك‬ِِْْْ‫ل‬‫ا‬ ِِ‫م‬َ‫َع‬َ‫ط‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ‫ض‬َُ‫َي‬ َ‫َل‬َ‫و‬
Orang-orang yang mendustakan ad-Din (agama dan
Hari Pembalasan) dan menindas anak yatim juga
tidak menggalakkan diri, kaum keluarga dan juga
orang lain supaya memberi makan kepada fakir
miskin yang memerlukan, lantaran terlalu bakhil
dengan harta kekayaan. Mereka adalah orang yang
membuat dosa berganda-ganda.
Perilaku orang yang tidak beriman ini dijelaskan lagi dalam
Surah al-Fajr :
َ‫ت‬ِ‫ي‬َ‫ْت‬‫ل‬‫ا‬ ََ‫و‬ُ‫م‬ِ‫ر‬ْ‫ك‬ُ‫ت‬ َ‫َل‬ ْ‫ل‬َ‫ب‬ َّ‫َل‬َ‫ك‬(17)
ِ‫ي‬ِ‫ك‬ِِْْْ‫ل‬‫ا‬ ِِ‫م‬َ‫َع‬َ‫ط‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ََ‫و‬‫مض‬ََ‫َت‬ َ‫َل‬َ‫و‬(18)
“Tidak, bahkan kamu tidak memuliakan anak yatim,
dan kamu tidak suka menggalakkan orang lain
memberi makan kepada fakir miskin” iaitu fakir
miskin yang tidak memiliki sesuatu atau tidak
dapat menampung keperluan hidupnya.
( QS al-Fajr [89] : 17-18)
• Tanpa keimanan, terutama kepada Allah dan hari akhir, manusia
cenderung melakukan semua kejahatan. Kecuali kejahatan seperti
pembunuhan, pencurian, permerkosaan dll. Karena kejahatan
seperti ini terkait dengan hak orang lain, sehingga pasti mereka
akan menuntut hak-haknya ketika dilanggar.
• Berbeda dengan kejahatan di atas, menghardik anak yatim, tidak
memberi makan orang miskin sama sekali tidak ada yang bisa
membelanya, juga tidak ada keuntungan yang bisa diharapkan
sehingga menyantuni mereka tidak akan terwujud kecuali jika
disertai keimanan dan keyakinan akan adanya hari kiamat (iman).
.4َ‫ي‬ِِ‫ل‬َ‫ص‬ُِْ‫ل‬ِ‫ل‬ ٌ‫ل‬ْ‫ي‬َ‫و‬َ‫ف‬
maka celakalah bagi orang yang sholat
• Ayat 4-7 adalah bagi orang Munafik dan
orang-orang Islam yang mengerjakan hak
Allah dengan lalai dan sambil lewa. Bukan
sahaja orang-orang musyrikin akan diseksa,
malah orang munafik dan Muslim yang leka /
lalai / tidak prihatin dalam solat mereka
adalah orang yang rugi dan celaka.
.5َ‫س‬ ْ
ِِ‫ِت‬ َ‫َل‬َ‫ص‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬ ْ ُ‫ه‬ َ‫ين‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ََ‫و‬ُ‫مه‬
( yaitu) orang-orang yang lalai dari sholatnya,
• Diriwayatkan oleh Ibn al-Munzir daripada Ibn
`Abbas mengenai ayat tersebut, beliau berkata:
“Diturunkan kepada orang-orang Munafik.
Mereka mempamerkan ibadat solat mereka
kepada orang-orang Islam bila bersama mereka;
tetapi meninggalkan ibadat tersebut apabila
orang-orang Islam tidak ada bersama. Mereka
juga tidak suka memberikan pertolongan atau
meminjamkan sesuatu kepada orang lain”.
َ‫ون‬ُ‫ه‬‫ا‬َ‫س‬
- "sahun" bermaksud kelalaian yang merujuk kepada
mereka yang:
A. Hanya shalat sekali-kali. Mengganggap enteng shalat, sekejap
solat dan sekejap tidak; contoh orang yang solat Jumaat tetapi
tidak solat lima waktu; ataupun hanya shalat pada hari raya sekali
atau dua kali setahun.
B. Menunda-nunda solat, yakni menangguh di akhir waktu; dan
kadangkala terpaksa di qadha'.
C. Tergesa-gesa ketika shalat. Cepat ruku' dan sujudnya seperti ayam
mematuk.
D. Melakukan solat dengan malas. Firman Allah dalam surah al-Nisa'
4: 142 “Apabila mereka berdiri hendak sembahyang, mereka
berdiri dengan malas, mereka hanya bertujuan riya'
(memperlihatkan sembahyangnya kepada manusia)”
E. Tidak menunaikan rukun dan syarat solat dengan sempurna
Keterangan :
• Di dalam ayat di atas Allah menggunakan istilah "
`an " dan bukan `fi' yang membawa pesan `lalai
daripada shalat' dan bukannya `lalai di dalam
shalat. Lupa dalam shalat adalah sesuatu yang
dimaafkan jika dilakukan secara tidak sengaja dan
diluar kesedaran. Hadith Nabi saw
mengungkapkan bahwa Baginda sendiri pernah
lupa dalam shalat. Bahkan sujud sahwi itupun
disyari'atkan untuk kasus seperti ini. Para sahabat
Rasulullah saw juga pernah terlupa
.6ََ‫و‬ُ‫اء‬َ‫ر‬ُ‫ي‬ ْ ُ‫ه‬ َ‫ين‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬
orang yang berbuat riya,
• shalat' bukanlah gerakan kosong tanpa penghayatan
yang ikhlas. Orang-orang yang rugi ialah mereka yang
shalat' tetapi tidak mendirikan shalat'. Mereka
membaca segala bacaannya, tetapi hati mereka tidak
menghayati bacaan-bacaan itu dan tidak hidup
dengannya. Jiwa mereka tidak menghadirkan hakikat
shalat' dan hakikat isinya dari bacaan-bacaan, doa-doa
dan tasbih. Mereka juga riya' dalam shalat'. Mereka
ingin menunjukkan kepada orang lain dan bukannya
karena Allah.
.7ََ‫و‬ُ‫مع‬َِْ‫ل‬‫ا‬ ََ‫و‬ُ‫َع‬َ‫ن‬َْ‫َي‬َ‫و‬
dan enggan ( menolong dengan ) barang yang
berguna.
• Mereka enggan membantu dan suka menghalang orang-orang
yang hendak melakukan kebaikan kepada orang lain. Perkataan
`al-Ma'un' adalah untuk untuk semua benda yang sering
dipinjamkan di antara sesama manusia. Ini termasuklah, periuk,
perkakas rumah dsb. An-Nasa'i meriwayatkan dari `Abdullah bin
Mas'ud berkata: “ Setiap kebaikan (yang dihulurkan) adalah
sedekah dan kami menganggap al-Ma'un pada zaman Rasulullah
saw adalah seperti memberi pinjam periuk. Syeikh al-Sya'rawi
mengatakan `al-Ma'un' ialah semua benda yang Allah berikan
kepada kita; dan kita tidak boleh menahan ia dari dimanfaatkan
oleh orang lain. Pada lumrahnya ia dipinjamkan kepada orang
lain kerana barangnya remeh dan tak bernilai besar.
• Ada juga pendapat lain yang mengatakan
bahawa al-Ma'un maksudnya enggan
mengeluarkan zakat harta. Masih dalam
kategori sedikit dan mudah Yaitu 2.5% dari
simpanan; bukannya dari pendapatan.
Petikan Hikmah dari Surahal-Ma’un
• Allah swt mencela orang-orang yang mendustakan ad-Din.
• Orang yang mendustakan ad-Din adalah mereka yang suka mengherdik,
menghalau, menafikan hak, menindas dan menganiaya anak yatim.
Bahkan suka meninggalkan amal kebajikan.
• Orang yang mendustakan ad-Din tidak suka menggalakkan orang lain
bersedekah makan minum kepada golongan miskin; bersifat bakhil dan
sering mengadakan alasan-alasan untuk menolong orang.
• Musibah dan celaka besar terhadap orang yang melakukan tiga perkara (a)
melalaikan solat, (b) berbuat sesuatu dengan riya', (c) enggan menolong
orang lain (walaupun perkara yang mudah dan ringan).
• Lalai dalam solat membawa maksud – meninggalkan solat, jarang solat,
solat di akhir waktu, solat tergesa-gesa, solat dengan malas.
• Allah menyenaraikan empat sifat orang kafir / tidak beriman / hipokrit /
munafik yakni mereka (a) bakhil dan kikir; (b) meninggalkan / lalai dalam
solat (c) bersifat riya' (d) enggan memberi pertolongan dan zakat.

More Related Content

What's hot

Ajaran Syiah
Ajaran SyiahAjaran Syiah
Ajaran Syiahaswajanu
 
Kedudukan dan Fungsi Hadits
Kedudukan dan Fungsi HaditsKedudukan dan Fungsi Hadits
Kedudukan dan Fungsi HaditsFakhri Cool
 
Sejarah Perundangan Islam :Zaman taklid dan jumud
Sejarah Perundangan Islam :Zaman taklid dan jumudSejarah Perundangan Islam :Zaman taklid dan jumud
Sejarah Perundangan Islam :Zaman taklid dan jumudZafirah Abdullah
 
Usul fiqh, soalan 3.
Usul fiqh, soalan 3.Usul fiqh, soalan 3.
Usul fiqh, soalan 3.jimoh370
 
Pengertian hadis dan pembahagiannya
Pengertian hadis dan pembahagiannyaPengertian hadis dan pembahagiannya
Pengertian hadis dan pembahagiannyaAtiekah Pauzi
 
Sejarah Perundangan Islam : Zaman Tadwin
Sejarah Perundangan Islam : Zaman TadwinSejarah Perundangan Islam : Zaman Tadwin
Sejarah Perundangan Islam : Zaman TadwinZafirah Abdullah
 
Israiliyat Dalam Tafsir
Israiliyat Dalam TafsirIsrailiyat Dalam Tafsir
Israiliyat Dalam TafsirFarra Shahirra
 
Mustolah hadis
Mustolah hadis Mustolah hadis
Mustolah hadis long71
 
Nasikh wal mansukh
Nasikh wal mansukhNasikh wal mansukh
Nasikh wal mansukhDanialkmal
 
Jenayah qazaf
Jenayah qazafJenayah qazaf
Jenayah qazafjambuz
 
Amalan Khurafat Masyarakat Melayu
Amalan Khurafat Masyarakat MelayuAmalan Khurafat Masyarakat Melayu
Amalan Khurafat Masyarakat MelayuZul Fikri
 
Hadits Dhoif (kriteria & macam-macam)
Hadits Dhoif (kriteria & macam-macam)Hadits Dhoif (kriteria & macam-macam)
Hadits Dhoif (kriteria & macam-macam)Rian Ramdani
 
Pengenalan Konsep Islah dan Tajdid dalam Islam
Pengenalan Konsep Islah dan Tajdid dalam IslamPengenalan Konsep Islah dan Tajdid dalam Islam
Pengenalan Konsep Islah dan Tajdid dalam IslamKOSPATI UKM
 
Slide sunnah dan bid ah
Slide sunnah dan bid ahSlide sunnah dan bid ah
Slide sunnah dan bid ahKesuma Wahida
 
TAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARI
TAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARITAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARI
TAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARIarfian kurniawan
 

What's hot (20)

Hirabah
HirabahHirabah
Hirabah
 
Ajaran Syiah
Ajaran SyiahAjaran Syiah
Ajaran Syiah
 
Kedudukan dan Fungsi Hadits
Kedudukan dan Fungsi HaditsKedudukan dan Fungsi Hadits
Kedudukan dan Fungsi Hadits
 
Tafsir maudhui pengantar
Tafsir maudhui pengantarTafsir maudhui pengantar
Tafsir maudhui pengantar
 
Sejarah Perundangan Islam :Zaman taklid dan jumud
Sejarah Perundangan Islam :Zaman taklid dan jumudSejarah Perundangan Islam :Zaman taklid dan jumud
Sejarah Perundangan Islam :Zaman taklid dan jumud
 
Usul fiqh, soalan 3.
Usul fiqh, soalan 3.Usul fiqh, soalan 3.
Usul fiqh, soalan 3.
 
Pengertian hadis dan pembahagiannya
Pengertian hadis dan pembahagiannyaPengertian hadis dan pembahagiannya
Pengertian hadis dan pembahagiannya
 
Jenayah zina
Jenayah zinaJenayah zina
Jenayah zina
 
Sejarah Perundangan Islam : Zaman Tadwin
Sejarah Perundangan Islam : Zaman TadwinSejarah Perundangan Islam : Zaman Tadwin
Sejarah Perundangan Islam : Zaman Tadwin
 
Israiliyat Dalam Tafsir
Israiliyat Dalam TafsirIsrailiyat Dalam Tafsir
Israiliyat Dalam Tafsir
 
Sumber pemikiran islam
Sumber pemikiran islamSumber pemikiran islam
Sumber pemikiran islam
 
Mustolah hadis
Mustolah hadis Mustolah hadis
Mustolah hadis
 
Fiqih - Hudud
Fiqih - HududFiqih - Hudud
Fiqih - Hudud
 
Nasikh wal mansukh
Nasikh wal mansukhNasikh wal mansukh
Nasikh wal mansukh
 
Jenayah qazaf
Jenayah qazafJenayah qazaf
Jenayah qazaf
 
Amalan Khurafat Masyarakat Melayu
Amalan Khurafat Masyarakat MelayuAmalan Khurafat Masyarakat Melayu
Amalan Khurafat Masyarakat Melayu
 
Hadits Dhoif (kriteria & macam-macam)
Hadits Dhoif (kriteria & macam-macam)Hadits Dhoif (kriteria & macam-macam)
Hadits Dhoif (kriteria & macam-macam)
 
Pengenalan Konsep Islah dan Tajdid dalam Islam
Pengenalan Konsep Islah dan Tajdid dalam IslamPengenalan Konsep Islah dan Tajdid dalam Islam
Pengenalan Konsep Islah dan Tajdid dalam Islam
 
Slide sunnah dan bid ah
Slide sunnah dan bid ahSlide sunnah dan bid ah
Slide sunnah dan bid ah
 
TAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARI
TAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARITAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARI
TAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARI
 

Similar to Tafsir Surah al-Maun

Tafsir Al azhar 107 al maaun
Tafsir Al azhar 107 al maaunTafsir Al azhar 107 al maaun
Tafsir Al azhar 107 al maaunMuhammad Idris
 
Sirah Nabawiyah 38: Mengapa Mereka Menolak? (Bag.3)
Sirah Nabawiyah 38: Mengapa Mereka Menolak? (Bag.3)Sirah Nabawiyah 38: Mengapa Mereka Menolak? (Bag.3)
Sirah Nabawiyah 38: Mengapa Mereka Menolak? (Bag.3)AbuNailah
 
Riya’ (syirik kecil)
Riya’ (syirik kecil)Riya’ (syirik kecil)
Riya’ (syirik kecil)Helmon Chan
 
Surat al maun
Surat al maunSurat al maun
Surat al maunMengajar
 
Surat al maun
Surat al maunSurat al maun
Surat al maunMengajar
 
35 buletin rabithah-24-juni2010
35 buletin rabithah-24-juni201035 buletin rabithah-24-juni2010
35 buletin rabithah-24-juni2010imuska
 
Pelajaran fiqih syar'i
Pelajaran fiqih syar'iPelajaran fiqih syar'i
Pelajaran fiqih syar'iahmad saukani
 
Jadilah orang yang bermanfaat
Jadilah orang yang bermanfaatJadilah orang yang bermanfaat
Jadilah orang yang bermanfaatMuhsin Hariyanto
 
Revisi_2023_Ibadah Akhlaq Fiqih.pdf
Revisi_2023_Ibadah Akhlaq Fiqih.pdfRevisi_2023_Ibadah Akhlaq Fiqih.pdf
Revisi_2023_Ibadah Akhlaq Fiqih.pdfSarahNadhila2
 
KONSEP SAKIT DALAM ISLAM
KONSEP SAKIT DALAM ISLAMKONSEP SAKIT DALAM ISLAM
KONSEP SAKIT DALAM ISLAMKANDA IZUL
 
Hadits tarbawi pendidikan masyarakat (indo)
Hadits tarbawi  pendidikan masyarakat (indo)Hadits tarbawi  pendidikan masyarakat (indo)
Hadits tarbawi pendidikan masyarakat (indo)solehanlovesallah
 
Kelompok al islami bab toleransi
Kelompok al islami bab toleransiKelompok al islami bab toleransi
Kelompok al islami bab toleransiderajatmahmud
 
Suratalmaun 130103041639-phpapp02
Suratalmaun 130103041639-phpapp02Suratalmaun 130103041639-phpapp02
Suratalmaun 130103041639-phpapp02awangyie
 

Similar to Tafsir Surah al-Maun (20)

Tafsir Al azhar 107 al maaun
Tafsir Al azhar 107 al maaunTafsir Al azhar 107 al maaun
Tafsir Al azhar 107 al maaun
 
Sirah Nabawiyah 38: Mengapa Mereka Menolak? (Bag.3)
Sirah Nabawiyah 38: Mengapa Mereka Menolak? (Bag.3)Sirah Nabawiyah 38: Mengapa Mereka Menolak? (Bag.3)
Sirah Nabawiyah 38: Mengapa Mereka Menolak? (Bag.3)
 
Munafik
MunafikMunafik
Munafik
 
Riya’ (syirik kecil)
Riya’ (syirik kecil)Riya’ (syirik kecil)
Riya’ (syirik kecil)
 
Surat al maun
Surat al maunSurat al maun
Surat al maun
 
Surat al maun
Surat al maunSurat al maun
Surat al maun
 
Semua tentang INFAQ
Semua tentang INFAQSemua tentang INFAQ
Semua tentang INFAQ
 
35 buletin rabithah-24-juni2010
35 buletin rabithah-24-juni201035 buletin rabithah-24-juni2010
35 buletin rabithah-24-juni2010
 
Pelajaran fiqih syar'i
Pelajaran fiqih syar'iPelajaran fiqih syar'i
Pelajaran fiqih syar'i
 
Jadilah orang yang bermanfaat
Jadilah orang yang bermanfaatJadilah orang yang bermanfaat
Jadilah orang yang bermanfaat
 
Revisi_2023_Ibadah Akhlaq Fiqih.pdf
Revisi_2023_Ibadah Akhlaq Fiqih.pdfRevisi_2023_Ibadah Akhlaq Fiqih.pdf
Revisi_2023_Ibadah Akhlaq Fiqih.pdf
 
Fiqh wakaf
Fiqh wakafFiqh wakaf
Fiqh wakaf
 
KONSEP SAKIT DALAM ISLAM
KONSEP SAKIT DALAM ISLAMKONSEP SAKIT DALAM ISLAM
KONSEP SAKIT DALAM ISLAM
 
Kenapa perlu solat
Kenapa perlu solatKenapa perlu solat
Kenapa perlu solat
 
Hadits tarbawi pendidikan masyarakat (indo)
Hadits tarbawi  pendidikan masyarakat (indo)Hadits tarbawi  pendidikan masyarakat (indo)
Hadits tarbawi pendidikan masyarakat (indo)
 
an nahl 97.pptx
an nahl 97.pptxan nahl 97.pptx
an nahl 97.pptx
 
Kelompok al islami bab toleransi
Kelompok al islami bab toleransiKelompok al islami bab toleransi
Kelompok al islami bab toleransi
 
Kajian islam intensif modul 3 Niat
Kajian islam intensif modul 3 NiatKajian islam intensif modul 3 Niat
Kajian islam intensif modul 3 Niat
 
Suratalmaun 130103041639-phpapp02
Suratalmaun 130103041639-phpapp02Suratalmaun 130103041639-phpapp02
Suratalmaun 130103041639-phpapp02
 
ebook rezeki.pdf
ebook rezeki.pdfebook rezeki.pdf
ebook rezeki.pdf
 

More from Idrus Abidin

Rasionalitas al Qur’an dalam Dunia Debat
Rasionalitas al Qur’an dalam Dunia DebatRasionalitas al Qur’an dalam Dunia Debat
Rasionalitas al Qur’an dalam Dunia DebatIdrus Abidin
 
VISI MISI ISLAM : TITIK KESEIMBANGAN DUNIA DAN AKHIRAT.
VISI MISI ISLAM : TITIK KESEIMBANGAN DUNIA DAN AKHIRAT.VISI MISI ISLAM : TITIK KESEIMBANGAN DUNIA DAN AKHIRAT.
VISI MISI ISLAM : TITIK KESEIMBANGAN DUNIA DAN AKHIRAT.Idrus Abidin
 
Bahaya Dosa dan Maksiat.
Bahaya Dosa dan Maksiat.Bahaya Dosa dan Maksiat.
Bahaya Dosa dan Maksiat.Idrus Abidin
 
LGBT dalam Perbincangan Ulama Mazhab
LGBT dalam Perbincangan Ulama MazhabLGBT dalam Perbincangan Ulama Mazhab
LGBT dalam Perbincangan Ulama MazhabIdrus Abidin
 
Hakikat kemerdekaan menurut islam
Hakikat kemerdekaan menurut islam Hakikat kemerdekaan menurut islam
Hakikat kemerdekaan menurut islam Idrus Abidin
 
Tafsir Surat al-Maidah ayat 51
Tafsir Surat al-Maidah ayat 51Tafsir Surat al-Maidah ayat 51
Tafsir Surat al-Maidah ayat 51Idrus Abidin
 
Tafsir Surah al-Qori'ah
Tafsir Surah al-Qori'ahTafsir Surah al-Qori'ah
Tafsir Surah al-Qori'ahIdrus Abidin
 
Tingkatan Kaum Beriman (Tafsir Surah Fathir 32)
Tingkatan Kaum Beriman (Tafsir Surah Fathir 32)Tingkatan Kaum Beriman (Tafsir Surah Fathir 32)
Tingkatan Kaum Beriman (Tafsir Surah Fathir 32)Idrus Abidin
 
Tafsir Surat an-Naas
Tafsir Surat an-NaasTafsir Surat an-Naas
Tafsir Surat an-NaasIdrus Abidin
 
Tafsir Surat al A'laa
Tafsir Surat al A'laaTafsir Surat al A'laa
Tafsir Surat al A'laaIdrus Abidin
 
Keseimbangan dalam Hidup Muslim (Tawazun)
Keseimbangan dalam Hidup Muslim (Tawazun) Keseimbangan dalam Hidup Muslim (Tawazun)
Keseimbangan dalam Hidup Muslim (Tawazun) Idrus Abidin
 
Urgensi Ilmu dalam Islam
Urgensi Ilmu dalam IslamUrgensi Ilmu dalam Islam
Urgensi Ilmu dalam IslamIdrus Abidin
 
Keistimewaan Risalah Rasulullah Saw.
Keistimewaan Risalah Rasulullah Saw.Keistimewaan Risalah Rasulullah Saw.
Keistimewaan Risalah Rasulullah Saw.Idrus Abidin
 
Keberanian dalam Islam
Keberanian dalam IslamKeberanian dalam Islam
Keberanian dalam IslamIdrus Abidin
 
Makna Hijrah dan Fungsinya dalam Dunia Modern
Makna Hijrah dan Fungsinya dalam Dunia ModernMakna Hijrah dan Fungsinya dalam Dunia Modern
Makna Hijrah dan Fungsinya dalam Dunia ModernIdrus Abidin
 
Semangat Mengamalkan Amalan Sunnah
Semangat Mengamalkan Amalan SunnahSemangat Mengamalkan Amalan Sunnah
Semangat Mengamalkan Amalan SunnahIdrus Abidin
 
Keistimewaan al-Qur'an
Keistimewaan al-Qur'anKeistimewaan al-Qur'an
Keistimewaan al-Qur'anIdrus Abidin
 
Bahaya Sihir dan Perdukunan
Bahaya Sihir dan Perdukunan  Bahaya Sihir dan Perdukunan
Bahaya Sihir dan Perdukunan Idrus Abidin
 

More from Idrus Abidin (20)

Rasionalitas al Qur’an dalam Dunia Debat
Rasionalitas al Qur’an dalam Dunia DebatRasionalitas al Qur’an dalam Dunia Debat
Rasionalitas al Qur’an dalam Dunia Debat
 
VISI MISI ISLAM : TITIK KESEIMBANGAN DUNIA DAN AKHIRAT.
VISI MISI ISLAM : TITIK KESEIMBANGAN DUNIA DAN AKHIRAT.VISI MISI ISLAM : TITIK KESEIMBANGAN DUNIA DAN AKHIRAT.
VISI MISI ISLAM : TITIK KESEIMBANGAN DUNIA DAN AKHIRAT.
 
Bahaya Dosa dan Maksiat.
Bahaya Dosa dan Maksiat.Bahaya Dosa dan Maksiat.
Bahaya Dosa dan Maksiat.
 
LGBT dalam Perbincangan Ulama Mazhab
LGBT dalam Perbincangan Ulama MazhabLGBT dalam Perbincangan Ulama Mazhab
LGBT dalam Perbincangan Ulama Mazhab
 
Hakikat kemerdekaan menurut islam
Hakikat kemerdekaan menurut islam Hakikat kemerdekaan menurut islam
Hakikat kemerdekaan menurut islam
 
Tafsir Surat al-Maidah ayat 51
Tafsir Surat al-Maidah ayat 51Tafsir Surat al-Maidah ayat 51
Tafsir Surat al-Maidah ayat 51
 
Tafsir Surah al-Qori'ah
Tafsir Surah al-Qori'ahTafsir Surah al-Qori'ah
Tafsir Surah al-Qori'ah
 
Tingkatan Kaum Beriman (Tafsir Surah Fathir 32)
Tingkatan Kaum Beriman (Tafsir Surah Fathir 32)Tingkatan Kaum Beriman (Tafsir Surah Fathir 32)
Tingkatan Kaum Beriman (Tafsir Surah Fathir 32)
 
Tafsir Surat an-Naas
Tafsir Surat an-NaasTafsir Surat an-Naas
Tafsir Surat an-Naas
 
Tafsir Ayat Puasa
Tafsir Ayat PuasaTafsir Ayat Puasa
Tafsir Ayat Puasa
 
Tafsir Surat al A'laa
Tafsir Surat al A'laaTafsir Surat al A'laa
Tafsir Surat al A'laa
 
Keseimbangan dalam Hidup Muslim (Tawazun)
Keseimbangan dalam Hidup Muslim (Tawazun) Keseimbangan dalam Hidup Muslim (Tawazun)
Keseimbangan dalam Hidup Muslim (Tawazun)
 
Urgensi Ilmu dalam Islam
Urgensi Ilmu dalam IslamUrgensi Ilmu dalam Islam
Urgensi Ilmu dalam Islam
 
Keistimewaan Risalah Rasulullah Saw.
Keistimewaan Risalah Rasulullah Saw.Keistimewaan Risalah Rasulullah Saw.
Keistimewaan Risalah Rasulullah Saw.
 
Keberanian dalam Islam
Keberanian dalam IslamKeberanian dalam Islam
Keberanian dalam Islam
 
Makna Hijrah dan Fungsinya dalam Dunia Modern
Makna Hijrah dan Fungsinya dalam Dunia ModernMakna Hijrah dan Fungsinya dalam Dunia Modern
Makna Hijrah dan Fungsinya dalam Dunia Modern
 
Semangat Mengamalkan Amalan Sunnah
Semangat Mengamalkan Amalan SunnahSemangat Mengamalkan Amalan Sunnah
Semangat Mengamalkan Amalan Sunnah
 
Tujuan al-Qur'an
Tujuan al-Qur'anTujuan al-Qur'an
Tujuan al-Qur'an
 
Keistimewaan al-Qur'an
Keistimewaan al-Qur'anKeistimewaan al-Qur'an
Keistimewaan al-Qur'an
 
Bahaya Sihir dan Perdukunan
Bahaya Sihir dan Perdukunan  Bahaya Sihir dan Perdukunan
Bahaya Sihir dan Perdukunan
 

Tafsir Surah al-Maun

  • 2. 1. (Tahukah kamu ( orang ) yang mendustakan agama? 2. Itulah orang yang menghardik anak yatim, 3. dan tidak menganjurkan memberi makan fakir miskin. 4. maka celakalah bagi orang yang sholat 5. ( yaitu) orang-orang yang lalai dari sholatnya, 6. orang yang berbuat riya, 7. dan enggan ( menolong dengan ) barang yang berguna. .1َ‫ك‬ُ‫ي‬ ‫ي‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ َ‫ت‬ْ‫َي‬‫أ‬َ‫َر‬‫أ‬ِِِّ‫ل‬ِِ ُُِِ‫ذ‬ِ‫ن‬‫ي‬ .2‫ع‬َُِّ‫ي‬ ‫ي‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ َ‫ك‬ِ‫ل‬َ‫ذ‬َ‫ف‬َ‫ت‬ِ‫ي‬َ‫ْت‬‫ل‬‫ا‬ .3َ‫ط‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ‫ض‬َُ‫َي‬ َ‫َل‬َ‫و‬ِ‫ك‬ِِْْْ‫ل‬‫ا‬ ِِ‫م‬َ‫َع‬ِ‫ي‬ .4ِِ‫ل‬َ‫ص‬ُِْ‫ل‬ِ‫ل‬ ٌ‫ل‬ْ‫ي‬َ‫و‬َ‫ف‬َ‫ي‬ .5َ‫ص‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬ ْ ُ‫ه‬ َ‫ين‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ُ‫مه‬َ‫س‬ ْ ِِ‫ِت‬ َ‫َل‬ََ‫و‬ .6‫و‬ُ‫اء‬َ‫ر‬ُ‫ي‬ ْ ُ‫ه‬ َ‫ين‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ََ .7ُ‫مع‬َِْ‫ل‬‫ا‬ ََ‫و‬ُ‫َع‬َ‫ن‬َْ‫َي‬َ‫و‬ََ‫و‬
  • 3. Latar Belakang Surah Surah ini turun berkenaan degan orang-orang munafik yang memamerkan shalat kepada orang yang beriman; mereka melakukan shalat dengan riya’, dan meninggalkan apabila tidak ada yang melihatnya serta menolak memberiakn bantuan kepada orang miskin dan anak yatim (Riwayat ibnu Mudzir).
  • 4. Kondisi Mekah Ketika Surah ini Turun Al-Qu'ran diturunkan mengikut suasana dan keadaan masyarakat ketika itu. Terdapat dua gambaran penting berkenaan perilaku manusia dalam surah ini.  Pertama (ayat 1-3): perilaku manusia yang mendustakan ad-din dan melakukan penganiayaan terhadap manusia. Ia merujuk kepada golongan Musyrikin.  Kedua (ayat 4-7): khusus kepada orang munafik dan orang Muslim yang cuek terhadap tanggungjawabnya kepada Allah, yaitu dalam hal menunaikan hak kepada Allah untuk menyempurnakan shalat dengan bersungguh- sungguh; juga celaan kepada orang enggan memberi pertolongan.
  • 5. Permulaan surah mengandung celaan terhadap orang-orang kafir yang mendustakan ad-Din. Yakni agama Islam dan Hari Pembalasan. Mereka mempunyai dua sifat utama: 1. Mereka tidak suka, bersikap kasar dan mengusir anak-anak yatim 2. Mereka tidak menggalakkan orang lain memberi makan kepada fakir miskin dan tidak suka berbudi kepada orang lain. Sementara di akhir surah (ayat 4-7) mengandung celaan terhadap orang-orang munafik yang menampakkan keislaman dan menyembunyikan kekufuran dan mereka dilihat mempunyai tiga sifat utama: 1. Lalai dan cuek dari mendirikan solat. 2. Suka mempamerkan apa-apa yang dilakukannya kepada orang lain. 3. Enggan memberi bantuan yang lumrah(yang biasa) kepada jiran.
  • 6. ً‫ا‬‫يم‬ِ‫ت‬َ‫ي‬َ‫و‬ ً‫ا‬‫ين‬ِ‫ك‬ْ‫س‬ِ‫م‬ ِ‫ه‬ِ‫ُب‬‫ح‬ ‫على‬ ‫الطعام‬ َ‫ون‬ُ‫م‬ِ‫ع‬ْ‫ُط‬‫ي‬َ‫و‬ً‫ا‬‫ير‬ِ‫س‬َ‫أ‬َ‫و‬ Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan. (QS al-Insan [76] : 8) َ‫ج‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬‫ن‬ِ‫م‬ ُ‫د‬‫ي‬ ِ‫ر‬ُ‫ن‬ َ‫ال‬ ‫هللا‬ ِ‫ه‬ْ‫ج‬َ‫و‬ِ‫ل‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ُ‫م‬ِ‫ع‬ْ‫ط‬ُ‫ن‬ ‫ا‬َ‫م‬َّ‫ن‬ِ‫إ‬ِ‫م‬ ُ‫اف‬َ‫خ‬َ‫ن‬ ‫ا‬َّ‫ن‬ِ‫إ‬ ً‫ا‬‫ور‬ُ‫ك‬ُ‫ش‬ َ‫ال‬َ‫و‬ ً‫ء‬‫آ‬َ‫ز‬ً‫ا‬‫م‬ ْ‫و‬َ‫ي‬ ‫ا‬َ‫ن‬ِ‫ب‬َّ‫ر‬ ‫ن‬ ً‫ا‬‫ير‬ ِ‫ر‬َ‫ط‬ْ‫م‬َ‫ق‬ ً‫ا‬‫ُوس‬‫ب‬َ‫ع‬ Sesungguhnya Kami memberi makanan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan keridaan Allah, kami tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan) terima kasih. (QS al-Insan [76] : 9-10)
  • 7. .1ِ‫ن‬‫ي‬ِِِّ‫ل‬ِِ ُُِِ‫ذ‬َ‫ك‬ُ‫ي‬ ‫ي‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ َ‫ت‬ْ‫َي‬‫أ‬َ‫َر‬‫أ‬ (Tahukah kamu ( orang ) yang mendustakan agama? • Ayat ini menerangkan bahwa masih terdapat orang-orang yang telah mengenal dan mengetahui kebenaran ajaran Islam tetapi masih menolaknya. Ada yang berpendapat ayat ini diturunkan kepada al-Walid bin al-Mughirah, dan ada yang mengatakan ia ditujukan kepada Abu Jahal. Ibn `Abbas berkata ia diturunkan kepada al-'As bin al-Mughirah. • Al-Walid bin Mughirah (ayah kepada Khalid bin al-Walid) adalah salah seorang tokoh utama kaum Quraisy di Makkah. Dia adalah salah seorang hakim masyarakat Arab sebelum Islam datang. Dia adalah salah seorang pemimpin Quraisy di Darun Nadwah, dan merupakan seorang yang arif dalam sastera Arab.
  • 8.  Abu Jahal juga mengakui kerasulan Nabi Muhammad saw. Dalam percakapannya dengan Abu Dzar (sebelum memeluk Islam), Abu Jahal berkata “ Mustahil rasanya jika ia bukan seorang Rasul. Otaknya pintar, bahkan cerdas. Walaupun dia tidak bisa membaca ataupun menulis tetapi baik kepada semua orang tua ataupun muda. Budi pekerti dan akhlaknya sangat mulia. Satu hal lagi yang perlu kau ketahui, ia sangat tabah menghadapi apapun yang terjadi padanya. Ia mempunyai daya tarik yang hebat sekali.” Walaubagaimanapun, kerana ego, keangkuhan, kuasa, pangkat dan kedudukannya, Abu Jahal telah menolak untuk beriman.
  • 9.  Ada pendapat bahwa ayat ini diturunkan kepada Abu Jahl. ia memelihara seorang anak yatim. Pada suatu hari dalam keadaan tidak berbaju anak yatim itu datang meminta sedikit harta (kepunyaan sendiri) kepada Abu Jahl. Lantas Abu Jahl menolak anak yatim tersebut. Di lain pihak Ibn Juraij berkata, ia diturunkan kepada Abu Sufyan. Menurut riwayat, Abu Sufyan menyembelih unta setiap minggu. Maka datanglah anak yatim meminta sebahagian daripadanya. Beliau lantas mengetuk anak yatim tersebut dengan tongkatnya, lalu Allah pun menurunkan surah ini.
  • 10. Orang-orang yang mendustakan ad-Din (agama) dan Hari Pembalasan adalah golongan yang benar-benar menghalang, mengherdik dan menzalimi anak-anak yatim untuk mendapat hak-hak mereka. Malah mereka tidak melayani golongan tersebut dengan baik. Pada masa dahulu orang-orang Arab Jahiliyyah tidak suka mewariskan harta peninggalan kepada kaum wanita dan kanak-kanak.
  • 11. .3ِ‫ي‬ِ‫ك‬ِِْْْ‫ل‬‫ا‬ ِِ‫م‬َ‫َع‬َ‫ط‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ‫ض‬َُ‫َي‬ َ‫َل‬َ‫و‬ Orang-orang yang mendustakan ad-Din (agama dan Hari Pembalasan) dan menindas anak yatim juga tidak menggalakkan diri, kaum keluarga dan juga orang lain supaya memberi makan kepada fakir miskin yang memerlukan, lantaran terlalu bakhil dengan harta kekayaan. Mereka adalah orang yang membuat dosa berganda-ganda.
  • 12. Perilaku orang yang tidak beriman ini dijelaskan lagi dalam Surah al-Fajr : َ‫ت‬ِ‫ي‬َ‫ْت‬‫ل‬‫ا‬ ََ‫و‬ُ‫م‬ِ‫ر‬ْ‫ك‬ُ‫ت‬ َ‫َل‬ ْ‫ل‬َ‫ب‬ َّ‫َل‬َ‫ك‬(17) ِ‫ي‬ِ‫ك‬ِِْْْ‫ل‬‫ا‬ ِِ‫م‬َ‫َع‬َ‫ط‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ََ‫و‬‫مض‬ََ‫َت‬ َ‫َل‬َ‫و‬(18) “Tidak, bahkan kamu tidak memuliakan anak yatim, dan kamu tidak suka menggalakkan orang lain memberi makan kepada fakir miskin” iaitu fakir miskin yang tidak memiliki sesuatu atau tidak dapat menampung keperluan hidupnya. ( QS al-Fajr [89] : 17-18)
  • 13. • Tanpa keimanan, terutama kepada Allah dan hari akhir, manusia cenderung melakukan semua kejahatan. Kecuali kejahatan seperti pembunuhan, pencurian, permerkosaan dll. Karena kejahatan seperti ini terkait dengan hak orang lain, sehingga pasti mereka akan menuntut hak-haknya ketika dilanggar. • Berbeda dengan kejahatan di atas, menghardik anak yatim, tidak memberi makan orang miskin sama sekali tidak ada yang bisa membelanya, juga tidak ada keuntungan yang bisa diharapkan sehingga menyantuni mereka tidak akan terwujud kecuali jika disertai keimanan dan keyakinan akan adanya hari kiamat (iman).
  • 14. .4َ‫ي‬ِِ‫ل‬َ‫ص‬ُِْ‫ل‬ِ‫ل‬ ٌ‫ل‬ْ‫ي‬َ‫و‬َ‫ف‬ maka celakalah bagi orang yang sholat • Ayat 4-7 adalah bagi orang Munafik dan orang-orang Islam yang mengerjakan hak Allah dengan lalai dan sambil lewa. Bukan sahaja orang-orang musyrikin akan diseksa, malah orang munafik dan Muslim yang leka / lalai / tidak prihatin dalam solat mereka adalah orang yang rugi dan celaka.
  • 15. .5َ‫س‬ ْ ِِ‫ِت‬ َ‫َل‬َ‫ص‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬ ْ ُ‫ه‬ َ‫ين‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ََ‫و‬ُ‫مه‬ ( yaitu) orang-orang yang lalai dari sholatnya, • Diriwayatkan oleh Ibn al-Munzir daripada Ibn `Abbas mengenai ayat tersebut, beliau berkata: “Diturunkan kepada orang-orang Munafik. Mereka mempamerkan ibadat solat mereka kepada orang-orang Islam bila bersama mereka; tetapi meninggalkan ibadat tersebut apabila orang-orang Islam tidak ada bersama. Mereka juga tidak suka memberikan pertolongan atau meminjamkan sesuatu kepada orang lain”.
  • 16. َ‫ون‬ُ‫ه‬‫ا‬َ‫س‬ - "sahun" bermaksud kelalaian yang merujuk kepada mereka yang: A. Hanya shalat sekali-kali. Mengganggap enteng shalat, sekejap solat dan sekejap tidak; contoh orang yang solat Jumaat tetapi tidak solat lima waktu; ataupun hanya shalat pada hari raya sekali atau dua kali setahun. B. Menunda-nunda solat, yakni menangguh di akhir waktu; dan kadangkala terpaksa di qadha'. C. Tergesa-gesa ketika shalat. Cepat ruku' dan sujudnya seperti ayam mematuk. D. Melakukan solat dengan malas. Firman Allah dalam surah al-Nisa' 4: 142 “Apabila mereka berdiri hendak sembahyang, mereka berdiri dengan malas, mereka hanya bertujuan riya' (memperlihatkan sembahyangnya kepada manusia)” E. Tidak menunaikan rukun dan syarat solat dengan sempurna
  • 17. Keterangan : • Di dalam ayat di atas Allah menggunakan istilah " `an " dan bukan `fi' yang membawa pesan `lalai daripada shalat' dan bukannya `lalai di dalam shalat. Lupa dalam shalat adalah sesuatu yang dimaafkan jika dilakukan secara tidak sengaja dan diluar kesedaran. Hadith Nabi saw mengungkapkan bahwa Baginda sendiri pernah lupa dalam shalat. Bahkan sujud sahwi itupun disyari'atkan untuk kasus seperti ini. Para sahabat Rasulullah saw juga pernah terlupa
  • 18. .6ََ‫و‬ُ‫اء‬َ‫ر‬ُ‫ي‬ ْ ُ‫ه‬ َ‫ين‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ orang yang berbuat riya, • shalat' bukanlah gerakan kosong tanpa penghayatan yang ikhlas. Orang-orang yang rugi ialah mereka yang shalat' tetapi tidak mendirikan shalat'. Mereka membaca segala bacaannya, tetapi hati mereka tidak menghayati bacaan-bacaan itu dan tidak hidup dengannya. Jiwa mereka tidak menghadirkan hakikat shalat' dan hakikat isinya dari bacaan-bacaan, doa-doa dan tasbih. Mereka juga riya' dalam shalat'. Mereka ingin menunjukkan kepada orang lain dan bukannya karena Allah.
  • 19. .7ََ‫و‬ُ‫مع‬َِْ‫ل‬‫ا‬ ََ‫و‬ُ‫َع‬َ‫ن‬َْ‫َي‬َ‫و‬ dan enggan ( menolong dengan ) barang yang berguna. • Mereka enggan membantu dan suka menghalang orang-orang yang hendak melakukan kebaikan kepada orang lain. Perkataan `al-Ma'un' adalah untuk untuk semua benda yang sering dipinjamkan di antara sesama manusia. Ini termasuklah, periuk, perkakas rumah dsb. An-Nasa'i meriwayatkan dari `Abdullah bin Mas'ud berkata: “ Setiap kebaikan (yang dihulurkan) adalah sedekah dan kami menganggap al-Ma'un pada zaman Rasulullah saw adalah seperti memberi pinjam periuk. Syeikh al-Sya'rawi mengatakan `al-Ma'un' ialah semua benda yang Allah berikan kepada kita; dan kita tidak boleh menahan ia dari dimanfaatkan oleh orang lain. Pada lumrahnya ia dipinjamkan kepada orang lain kerana barangnya remeh dan tak bernilai besar.
  • 20. • Ada juga pendapat lain yang mengatakan bahawa al-Ma'un maksudnya enggan mengeluarkan zakat harta. Masih dalam kategori sedikit dan mudah Yaitu 2.5% dari simpanan; bukannya dari pendapatan.
  • 21. Petikan Hikmah dari Surahal-Ma’un • Allah swt mencela orang-orang yang mendustakan ad-Din. • Orang yang mendustakan ad-Din adalah mereka yang suka mengherdik, menghalau, menafikan hak, menindas dan menganiaya anak yatim. Bahkan suka meninggalkan amal kebajikan. • Orang yang mendustakan ad-Din tidak suka menggalakkan orang lain bersedekah makan minum kepada golongan miskin; bersifat bakhil dan sering mengadakan alasan-alasan untuk menolong orang. • Musibah dan celaka besar terhadap orang yang melakukan tiga perkara (a) melalaikan solat, (b) berbuat sesuatu dengan riya', (c) enggan menolong orang lain (walaupun perkara yang mudah dan ringan). • Lalai dalam solat membawa maksud – meninggalkan solat, jarang solat, solat di akhir waktu, solat tergesa-gesa, solat dengan malas. • Allah menyenaraikan empat sifat orang kafir / tidak beriman / hipokrit / munafik yakni mereka (a) bakhil dan kikir; (b) meninggalkan / lalai dalam solat (c) bersifat riya' (d) enggan memberi pertolongan dan zakat.