Rukun Iman terbagi dalam 6, yaitu beriman kepada Allah SWT, Malaikat, Kitab Allah, Rasul Allah, Hari Akhir, dan Qada dan Qadar. Dokumen ini membahas tentang iman kepada Allah SWT, yang mencakup pengertian iman menurut bahasa dan istilah, serta dalil-dalil keberadaan Allah SWT dari al-Qur'an dan akal.
6. Rukun Iman Terbagi dalam 6, yaitu:
Beriman kepada Allah SWT
Beriman Kepada Malaikat
Beriman kepada Kitab Allah
Beriman Kepada Rasul Allah
Beriman Kepada Hari Akhir
Beriman Kepada Qada dan Qadar
7. Iman Kepada Allah Swt
• Menurut bahasa : Iman adalah percaya atau
membenarkan
• Menurut Tauhid : Iman berarti kepercayaan yang
diyakini kebenarannya dalam hati,
diikrarkan secara lisan, dan
direalisasi dalam perbuatan
Menyakini wujud (Keberadaan) Allah yang Maha suci dan
sesungguhnya Dia adalah pencipta langit dan Bumi Maha
mengetahui yang ghaib dan yang tampak. Rabb yang
(Pencipta, pemilik, Penguasa. Pengatur ) segala sesuatu
pemilik-Nya.
8. 8
Iman itu ucapan dengan lidah dan kepercayaan yang benar dengan
hati dan perbuatan dengan anggota (Ali bin Abi Thalib)
Iman merupakan hakikat yang aktif dan dinamis, yang apabila sudah
mantap di dalam hati maka ia akan berusaha merealisasikan diri
di luar dalam bentuk amal saleh…. Inilah iman Islami, yang tidak
mungkin stagnan (mandeg) tanpa bergerak
Iman adalah hubungan wujud insani yang fana, kecil, dan
terbatas ini dengan asal yang mutlak dan azali serta
abadi yang menjadi sumber semesta
Pengertian Iman Yang Lain
9. Pembuktian Eksistensi Allah
Eksistensi Allah
Dalil naqly:
Dalil ‘aqly:
Dapat dijangkau akal
Dalil dari al-Qur’an
Dalil ‘aqly: suatu pembuktian oleh akal untuk mencapai sebuah pembenaran yang
bersifat pasti akan eksistensi dan kekuasaan Allah. Contoh: keteraturan alam
semesta.
Dalil naqly: suatu berita yang bersifat pasti yang memberitakan kepada kita
tentang keimanan pada Allah. Contohnya adalah ayat-ayat Al-Qur’an (Q.S. 2:
177) dan hadis Jibril ( Rukun Iman).
27. 1. Surat Al-A’raf ayat 54
• َّسال َقَلَخ يِذَّال ُ َّ
َّللا ُمُكَّبَر َّنِإ
َّتِس يِف َ
ض أرَ أ
اْل َو ِتا َاوَم
ٍَّاميَأ ِة
ا يِشأغُي ِ
ش أرَعأال ىَلَع ٰ
ى َوَتأسا َّمُث
ُهُبُلأطَي َارَهَّنال َلأيَّلل
اًثيِثَح
َّخَسُم َومُجُّنال َو َرَمَقأال َو َسأمَّشال َو
ِه ِ
رأمَأِب ٍتاَر
ُهَل َ
َلَأ ۗ
ُرأمَ أ
اْل َو ُقأَلخأال
ُّبَر ُ َّ
َّللا َكَارَبَت ۗ
َ يِمَلاَعأال
[
٧:٥٤
]
• ”Sesungguhnya Rabb kamu ialah Allah yang telah menciptakan
langit dan bumi dalam enam hari. Lalu Ia bersemanyam diatas ‘Arsy.
Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan
cepat, dan diciptakan-Nya pula matahari, bulan dan bintang- bintang
masing- masing tunduk pada perintah-Nya.Ingatlah, menciptakan
dan memerintahkan hanyalah hak Allah. Maha suci Allah Rabb
semesta alam.”
28. • َعأال ُّبَر ُ َّ
َّللا َانَأ يِِّنِإ
َ يِمَلا
[
٢٨:٣٠
]
• “Hai Musa sesungguhnya Aku adalah Allah. Rabb
bagi semesta alam”.
2. Surat Al-Qashash ayat 30
30. Pengertian Asma’ Al-Husna
Secara bahasa:
Secara istilah:
Nama-nama yang indah dan baik
Nama-nama yang baik lagi indah yang hanya dimiliki
Allah, sebagai bukti keagungan-Nya.
ْسا َينِعْسِتَو ًةَعْسِت ِ َّ ِ
ّلِل َّنِإ
َّنِإ ًاد ِاحَو الِإ ًةَئاِم اًم
ٌرْتِو ُه
َلَخَد اَهَظِفَح ْنَم َرْتِوْلا ُّب ِحُي
َةَّنََْلا
.
“Sesungguhnya Allah memiliki 99 nama, Dia ganjil
dan mencintai yang ganjil, barangsiapa menghafalnya,
maka ia akan masuk surga.” (HR. Ibnu Majah)
31. Dalil Naqli Asma’ul Husna
• “Dan Allah Swt. memiliki Asmā’ul Husna, maka
bermohonlah kepada-Nya dengan (menyebut) nama-nama-
Nya yang baik itu dan tinggalkanlah orang-orang yang
menyimpang dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti
mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang
mereka kerjakan.” (QS. Al-A’rāf [7]:180)
34. 1. Al-’Alim
(Maha Mengetahui)
Allah Swt. Maha Mengetahui yang
tampak atau yang gaib. Pengetahuan Allah
Swt. tidak terbatas oleh ruang dan waktu. Segala
aktivitas yang dilakukan oleh makhluk diketahui oleh
Allah Swt. Bahkan, peristiwa yang akan terjadi pun
sudah diketahui oleh Allah Swt. Dengan kata lain,
pengetahuan Allah Swt. itu tanpa batas.
35. Firman Allah Swt
• ”Dan pada sisi Allahlah kunci-kunci semua yang gaib. Tidak ada
yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri. dan Dia mengetahui
apa yang ada di darat dan di laut. Tidak ada sehelai daun pun
yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula). dan tidak
jatuh sebutir biji pun dalam kegelapan bumi dan tidak pula
sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam
kitab yang nyata (Lauh Mahfuz).” (Surah al-An’am [6]: 59)
38. 2. Al-Khabir (Maha Teliti)
Allah Mahateliti terhadap semua ciptaan-Nya. Allah Swt.
menciptakan berjuta-juta makhluk, semuanya
berfungsi sesuai dengan apa yang Dia kehendaki.
Tidak ada satupun ciptaan Allah Swt. yang salah
sasaran. Ini menandakan bahwa Allah Mahateliti dalam
menciptakan makhluk-Nya.
“... dan Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu
kerjakan.” (Surah at-Taubah [9]: 16)
40. 3. As-Sami’ (Maha Mendengar)
Allah Swt. Maha Mendengar semua
suara apa pun yang ada di alam
semesta ini. Pendengaran Allah Swt.
tidak terbatas, tidak ada satu pun
suara yang lepas dari pendengaran-
Nya, meskipun suara itu sangat
pelan.
”... dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
(Surah al-Baqarah [2]:256)
41. Prilaku yang sesuai as-Sami’
• Harus mau mendengarkan orang lain yang sedang
berbicara kita dengan sikap dan bahasa yang
santun.
• Menjadi orang yang peka terhadap informasi.
• Berlatih untuk dapat memilah informasi yang baik
dan yang buruk, yang hak dan yang batil
42. 3. Al-Bashir (Maha Melihat)
Allah Maha Melihat segala sesuatu walaupun lembut dan kecil.
Allah Swt. melihat apa saja yang ada di langit dan di
bumi, bahkan seluruh alam semesta ini dapat dipantau.
“Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang gaib di
langit dan di bumi. dan Allah Maha Melihat apa yang
kamu kerjakan.” (Surah al-Hujurat [49]: 18)
43. Prilaku yang sesuai al-Bashir
• Berusaha semaksimal mungkin untuk dapat melihat
peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam ini sebagai
bahan renungan akan kebesaran
• Pandai dan cermat dalam memandang berbagai
persoalan di sekeliling kita. Allah Swt.
• Introspeksi diri untuk melihat kelebihan dan
kekurangan kita sendiri agar hidup menjadi lebih
terarah.
44. Fungsi Iman Kepada Allah Swt
• Dapat menyelamatkan seseorang dari segala sesuatu yang
menimpa dirinya karena orang yang beriman akan ditolong Allah.
• Hati menjadi tenang, tidak gelisah.
• Dapat mendatangkan keuntungan. Karena orang yang tidak beriman
akan selalu berada dlam kerugian.
• Sebagai pengendali perilaku yang dilarang Allah.
• Untuk mendorong seseorang dalam beribadah kepada Allah.
• Sebagai penyesuai diri bahwa pada hakikatnya manusia adalah
lemah dan tidak berkekuatan jika dibandingkan dengan Allah.
• Dapat mempertebal keyakinan akan kekuasaan dan ke-Esaan Allah.