2. Sihir Merupakan Dosa Besar
•
• Dari Abu Hurairah RA, dari Nabi SAW beliau bersabda,
"Jauhilah tujuh perkara yang membinasakan !" Para
sahabat bertanya, "Ya Rasulullah, apa tujuh perkara itu ?"
Beliau bersabda, "1. Syirik kepada Allah, 2. sihir, 3.
membunuh jiwa yang Allah mengharamkannya kecuali
dengan haq, 4. makan riba, 5. makan harta anak yatim, 6.
lari dari peperangan (sebagai pengecut), dan 7. menuduh
berzina pada wanita yang baik-baik lagi mukminah". [HR.
Bukhari dan Muslim].
3.
Dari Abu Hurairah RA, bahwasanya Rasulullah SAW
bersabda, "Barangsiapa yang membuat ikatan buhul
kemudian meniupnya, maka sungguh ia telah
berbuat sihir. Dan barangsiapa berbuat sihir,
sungguh ia telah mensekutukan Allah. Dan
barangsiapa yang menggantungkan jimat, maka ia
diserahkan kepada jimat itu (Allah tidak akan
menolongnya). [HR. Nasai]
4. •
• Dari 'Imran bin Hushain RA, ia berkata, Rasulullah SAW
bersabda : "Tidak termasuk golongan kami orang yang
percaya tanda-tanda kesialan atau datang bertanya
kepada orang yang mempercayai tanda-tanda kesialan,
atau orang yang melakukan pedukunan atau orang yang
datang berdukun, atau orang yang melakukan sihir atau
orang yang datang meminta tolong kepada tukang sihir.
Barangsiapa yang datang kepada dukun dan membenarkan
apa yang dikatakan dukun itu, maka sungguh ia telah kufur
pada apa yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW".
[HR. Al-Bazzar dengan sanad Jayyid].
5. •
• Dari Abud Darda' RA, ia berkata, Rasulullah
SAW bersabda, "Tidak akan mencapai derajat
yang tinggi orang yang percaya kepada dukun
atau orang yang percaya kepada ramalan
nasib atau kembali dari bepergian (menunda
pemberangkatan) karena percaya bahwa
waktu itu saat sial". [HR. Thabrani]
6.
Dari Ibnu 'Abbas RA, ia berkata,
Rasulullah SAW bersabda,
"Barangsiapa yang mempelajari ilmu
ramalan bintang berarti dia
mempelajari satu cabang dari sihir, dan
bertambah dosa apabila dia bertambah
dalam mempelajarinya". [HR. Abu
Dawud dan Ibnu Majjah]
7.
Aisyah berkata : Orang-orang bertanya kepada
Rasulullah SAW tentang dukun. Maka Rasulullah SAW
bersabda kepada mereka, "Mereka tidak bisa apa-apa".
Orang-orang menyahut, "Tetapi mereka itu kadang-
kadang menceritakan sesuatu yang benar-benar terjadi".
Rasulullah SAW bersabda, "Kalimat itu adalah dari Jin
yang ia menyambarnya lalu diperdengarkan ke telinga
pembantunya (dukun) seperti suara ayam lalu mereka
mencampurinya dengan lebih dari seratus kedustaan".
[HR. Muslim].
8. Pengertian Sihir
• Sihir dalam bahasa Arab tersusun
dari huruf (siin, kha, dan
ra), yang secara bahasa bermakna
segala sesuatu yang sebabnya
nampak samar. Oleh karenanya kita
mengenal istilah ‘waktu sahur’ yang
memiliki akar kata yang sama, yaitu
siin, kha dan ra, yang artinya waktu
ketika segala sesuatu nampak
samar dan “remang-remang”.
9. Sihir Menurut Istilah
• Para ulama memiliki pendapat yang beraneka ragam
dalam memaknai kata ‘sihir’ secara istilah. Sebagian
ulama mengatakan bahwa sihir adalah benar-benar
terjadi ‘riil’, dan memiliki hakikat. Artinya, sihir
memiliki pengaruh yang benar-benar terjadi dan
dirasakan oleh orang yang terkena sihir.
• Ibnu Qudamah rahimahullah mengatakan, “Sihir
adalah jampi atau mantra yang memberikan pengaruh
baik secara zhohir maupun batin, semisal membuat
orang lain menjadi sakit, atau bahkan membunuhnya,
memisahkan pasangan suami istri, atau membuat istri
orang lain mencintai dirinya (pelet)”.
10. • Namun ada ulama lain yang menjelaskan
bahwa sihir hanyalah pengelabuan dan tipuan
mata semata, tanpa ada hakikatnya.
Sebagaimana dikatakan oleh Abu Bakr Ar Rozi,
“(Sihir) adalah segala sesuatu yang sebabnya
samar dan bersifat mengalabui, tanpa adanya
hakikat, dan terjadi sebagaimana muslihat
dan tipu daya semata.”
11. • Abu Abdillah Ar Rozi rahimahullah dalam tafsirnya
menjelaskan “Kelompok Mu’tazilah (kelompok sesat-pent)
mengingkari adanya sihir dalam aqidah mereka. Bahkan
mereka tidak segan-segan mengkafirkan orang yang
meyakini kebenaran sihir. Adapun ahli sunnah wal jama’ah,
meyakini bahwa mungkin saja ada orang yang bisa terbang
di angkasa, bisa merubah manusia menjadi keledai, atau
sebaliknya. Akan tetapi meskipun demikian ahli sunnah
meyakini bahwa segala kejadian tersebut atas izin dan
taqdir dari Allah ta’ala”. Allah ta’ala berfirman (yang
artinya), “Dan mereka itu (para tukang sihir) tidak akan
memberikan bahaya kepada seorang pun melainkan
dengan izin dari Allah” (QS. Al Baqarah : 102)
• Al Qurthubi rahimahullahu mengatakan, “Menurut ahli
sunnah wal jama’ah, sihir itu memang ada dan memiliki
hakikat, dan Allah Maha Menciptakan segala sesuatu
sesuai kehendak-Nya, keyakinan yang demikian ini berbeda
dengan keyakinan kelompok Mu’tazilah.”[6]
12. Tukang sihir dan dukun adalah Thagut sekaligus
syaitan dari kalangan manusia
• Allah Ta’ala berfirman,
•
• “Apakah akan Aku beritakan kepada kalian, kepada
siapa syaitan-syaitan itu turun? Mereka turun kepada
tiap-tiap pendusta lagi banyak berbuat jahat/buruk
(para dukun dan tukang sihir). Syaitan-syaitan tersebut
menyampaikan berita yang mereka dengar (dengan
mencuri berita dari langit, kepada para dukun dan
tukang sihir), dan kebanyakan mereka adalah para
pendusta” (QS asy-Syu’araa’:221-223).
13. • Imam Qatadah menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan
“para pendusta lagi banyak berbuat jahat/buruk” adalah
para dukun dan tukang sihir, mereka itulah teman-teman
dekat para syaitan yang mendapat berita yang dicuri para
syaitan tersebut dari langit.
• Bahkan sahabat yang mulia Abdullah bin Mas’ud ketika
menafsirkan firman Allah,
•
• “Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu
musuh, yaitu syaitan-syaitan (dari kalangan) manusia dan
(dari kalangan) jin, sebagian mereka membisikkan kepada
sebagian yang lain perkataan-perkataan yang indah untuk
menipu (manusia)” (QS al-An’aam:112).
• Baliau radhiyallahu ‘anhu berkata, “Para dukun (dan tukang
sihir) adalah syaitan-syaitan (dari kalangan) manusia”.
14.
15. 1- Mengaku-ngaku mengetahui hal-hal yang gaib,
padahal ini merupakan kekhususan bagi Allah
• sebagaimana dalam firman-Nya:
“Katakanlah:”Tidak ada seorangpun di langit
dan di bumi yang mengetahui perkara yang
ghaib, kecuali Allah”, dan mereka tidak
mengetahui bilamana mereka akan
dibangkitkan” (QS an-Naml:65).
16. 2- Bekerjasama dengan syaitan dan melakukan perbuatan kufur/syirik
sebagai syarat agar syaitan mau membantu mereka dalam praktek sihir dan
perdukunan.
• Allah Ta’ala berfirman,
•
• “Dan bahwasannya ada beberapa orang dari
(kalangan) manusia meminta perlindungan
kepada beberapa laki-laki dari (kalangan) jin,
maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa
dan kesalahan” (QS al-Jin:6).
18. 1. Mendatangi dan bertanya kepada mereka tentang sesuatu,
tanpa membenarkannya (hanya sekedar bertanya), maka ini
hukumnya dosa yang sangat besar dan tidak diterima shalatnya
selama empat puluh hari
•---
-
».
“Barangsiapa yang mendatangi tukang ramal
(orang yang mengaku mengetahui ilmu gaib,
termasuk dukun dan tukang sihir, kemudian
bertanya tentang sesuatu hal kepadanya, maka
tidak akan diterima shalat orang tersebut selama
empat puluh malam (hari)”.
19. 2. Mendatangi dan bertanya kepada mereka tentang sesuatu,
kemudian membenarkan ucapan/berita yang mereka sampaikan,
maka ini adalah kufur/kafir terhadap Allah Ta’ala[27],
•
:"
"
“Barangsiapa yang mendatangi dukun atau tukang
ramal kemudian membenarkan ucapannya, maka
sungguh dia telah kafir terhadap agama yang
diturunkan kepada nabi Muhammad shallallahu
‘alaihi wa sallam”[28].
20. Hukuman Bagi Tukang Sihir
• Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu pernah
suatu ketika, di akhir kekhalifahan beliau,
mengirimkan surat kepada para gubernur,
sebagaimana yang dikatakan oleh Bajalah bin
‘Abadah radhiyallahu ‘anhu, “Umar bin Khattab
menulis surat (yang berbunyi): ‘Hendaklah
kalian (para pemerintah gubernur) membunuh
para tukang sihir, baik laki-laki ataupun
perempuan”
• Hadits dikeluarkan oleh Imam Ahmad, Syu’aib Al
Arnauth mengatakan bahwa hadits ini shohih.
21. [Beberapa Tanda Tukang Sihir
dan Dukun]
1) Bertanya kepada orang yang sakit tentang namanya dan nama
ibunya.
2) Meminta hewan untuk disembelih dengan cara tertentu tanpa
menyebut nama Allah, dan kadang melumurkan darahnya pada
tempat yang sakit pada diri orang yang sakit; atau menyuruhnya
untuk melemparkan sembelihan tersebut ke tempat yang sudah
tak berpenghuni lagi, atau ke sebuah batu atau pohon-pohon
tertentu.
3) Membaca jampi-jampi, rajah-rajah, dan komat-kamit dengan
ucapan yang tidak dapat dipahami.
4) Meminta sesuatu yang aneh yang bertujuan agar tidak bisa
dipenuhi seperti sebelas ekor tikus yang ditangkap pada saat
orang tidur siang; atau tikus yang yatim atau kera buta. Jika orang
yang sakit tersebut tidak dapat memenuhinya, dia meminta uang
yang banyak dan mengesankan kepada orang sakit tersebut
bahwa uang ini adalah nilai persembahan untuk raja jin yang
diminta mendatangkan permintaan tersebut.
22. 5) Kadang-kadang tukang sihir atau dukun itu menebak nama orang
yang datang kepadanya, atau nama ibunya, atau negeri asalnya,
atau permasalahan yang membuat dia datang. Hal ini termasuk
bantuan setan kepadanya.
6) Meminta barang bekas atau sisa seperti baju, atau pakaian dalam,
atau sisir, atau kuku-kuku, atau rambut, maupun gambar.
7) Memberikan kepada orang yang sakit selembar kain berbentuk
segitiga atau segiempat yang dibungkus di dalam kulit, atau dalam
potongan logam, yang berisi permintaan tolong yang bersifat
syirik, angka-angka serta huruf-huruf yang besar maupun kecil
kemudian diperintahkan untuk dikalungkan di leher atau di lengan
atau meletakannya di bawah bantal.
8) Memberikan kepada orang yang datang kepadanya – baik orang
yang sakit atau yang lainnya – air yang didalamnya terdapat
lembaran-lembaran yang bertuliskan rajah-rajah dan permintaan
tolong kepada setan; dan memerintahkannya untuk mandi dengan
air tersebut di tempat yang sudah tak berpenghuni atau di
kuburan yang sudah tak dikunjungi manusia.
23. 9) Menyuruh untuk mengenakan pakaian yang dipenuhi oleh rajah-
rajah dan simbol-simbol pada hari-hari tertentu.
10) Termasuk tanda-tanda tukang sihir adalah menghinakan dan
merendahkan Al-Qur’anul Karim dengan benda-benda najis, baik
berupa menuliskan ayat-ayat dengan najis atau melumurinya
dengan benda-benda najis seperti darah haid, sebagai
persembahan yang diberikan oleh tukang sihir agar dilayani setan-
setan.
11) Memberikan kepada orang yang sakit lembaran-lembaran kertas
yang di dalamnya terdapat dedaunan kering atau benda-benda
untuk dibakar dan asapnya dikenakan ke badan.
12) Memerintahkan membawa kulit serigala atau gigi-giginya atau
mengikat ikatan-ikatan hitam di mobilnya.
13) Memberikan sesuatu yang aneh seperti telor yang ditulisi rajah-
rajah; atau gembok yang dibungkus dengan kulit atau rajah-
rajahan.
14) Di antara tanda-tanda dukun adalah membaca telapak tangan
atau cangkir.
24. 15) Di antara tanda-tanda dukun adalah melemparkan kerang ke
secarik kain atau kulit binatang buas, atau melemparkan dengan
biji kapulaga atau biji kurma.
16) Menuliskan rajah-rajah atau simbol-simbol atau huruf-huruf yang
terpisah [tidak bersambung] atau angka-angka atau segi empat
maupun lingkaran-lingkaran.
17) Memberikan kepada orang yang sakit sesuatu untuk dipendam di
bumi.
18) Menuliskan untuk orang sakit huruf-huruf yang terpisah-pisah
pada bejana atau piring porselen atau sepotong kayu
menggunakan alat tertentu dengan benda yang bisa dilarutkan
atau za’faran; dan memerintahkan kepada orang yang datang
kepadanya untuk melarutkannya dan meminumkannya kepada
orang yang dimaksudkan.
19) Kadang dukun memberikan cincin yang diukiri rajahan.
20) Di antara tanda-tanda dukun adalah menuangkan cairan timah.
21) Di antara tanda-tanda dukun adalah menggariskan sesuatu di atas
pasir.[]