SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam menjalani kehidupan suatu hal yang kita mantapkan adalah
aqidah/keyakinan kepada allah SWT. Rasanya aktifitas sehari-hari tak ada
gunanya jika tidak di dasari dengan keimanan yang kuat. Dalam kajian ini kita
telah mengenal Teologi Islam yang membahas tentang pemikiran dan
kepercayaan tentang ketuhanan. Teologi Islam ini sudah sepantasnya kita
ketahui agar dalam menjalani kehidupan ini kita mengetahaui dan menjadi
idealnya orang Islam. Dalam kehidupan sehari-hari kita banyak menjumpai
perbedaan-perbedaan pemikiran dan aqidah yang mengiringi, dan kita harus
pandai dalam memilih dan memilahnya dengan berlandaskan Al-qur’an dan
Al-hadist.
Perbedaan pemikiran tersebut membuat mereka saling menyalahkan.
Semuanya memiliki pendapat masing-masing tentang Tauhid/keyakinan atau
tentang hal ketuhanan. Dan kita sebagai orang yang memegang agama Allah
harus mengetahui manakah pemikiran yang benar dal yang salah, dalam
memandangnya kita harus berpegang teguh pada Al-qur’an dan Al-hadist. Hal
ini merupakan hal penting yang harus di pelajari agar apa yang menjadi
keyakinan kita tentang Allah tidak salah, dan seaandainya apabila keyakinan
kita salah tentang-Nya maka kita bisa saja kita di anggap orang keluar agama
Islam.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian teologi islam?
2. Bagaimana sejarah timbulnya teologi islam ?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut :
2
1. Untuk mengetahui pengertian dalam teologi islam.
2. Untuk mengetahui bagaimana sejarah timbulnya teologi islam.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Teologi Islam
Teologi berasal dari bahasa Inggris, theos yang berarti Tuhan, dan logos
yang berarti ilmu atau wacana. Dalam bahasa Yunani Theologia, yang
mempunyai beberapa pengertian, yakni ilmu tentang hubungan dunia ilahi
dengan dunia fisik, tentang hakikat dan kehendak Tuhan, doktrin atau
keyakinan tentang Tuhan, dan usaha yang sistematis untuk meyakinkan,
menafsirkan dan membenarkan secara konsisten keyakinan tentang Tuhan.
Ahmad Hanafi menjelaskan dalam pengantarnya, bahwa teologi memiliki
banyak dimensi pengertian, namun secara umum teologi ialah “the science
which treats of the facts and phenomena of religion, and the relations between
God and man”, atau ilmu yang membicarakan kenyataan-kenyataan dan gejala-
gejala agama dan membicarakan hubungan Tuhan dan manusia, baik dengan
jalan penyelidikan maupun pemikiran murni, atau dengan jalan wahyu.
Teologi merupakan “ilmu tentang Ketuhanan”, yaitu membicarakan zat
Tuhan dari segala seginya dan hubungannya dengan alam. Teologi yang
bercorak. agama dipahami sebagai intellectual expression of religion, atau
keterangan tentang kata-kata agama yang bersifat pikiran. Karena itu teologi
biasanya diikuti dengan kualifikasi tertentu seperti Teologi Yahudi, Teologi
Kristen dan juga Teologi Islam (Ilm Kalam).
B. Sejarah Munculnya Teologi Islam
Dalam buku Ilmu Kalam karya Ahmad Hanafi ini, merupakan gagasan
untuk memperkenalkan ilmu kalam sebagai Teologi Islam. Suatu istilah yang
belum begitu banyak dikenal oleh pembaca di Indonesia, untuk Ilmu Kalam
atau Ilmu Tauhid. Ahmad Hanafi menjelaskan, bahwa ruang lingkup
pembahasan ilmu kalam sama dengan ruang lingkup pembahasan teologi.
Sebagaimana ilmu kalam juga berbicara tentang sekitar Tuhan, ada-Nya,
4
keesaan-Nya, sifat-sifatNya dari segala segi hubungan Tuhan dengan manusia
dan alam, berupa keadilan dan kebijaksanaan, qadla dan qadar, pengutusan
rasul-rasul sebagai penghubung antara Tuhan dan manusia dan soal-soal yang
bertalian dengan kenabian, kemudian tentang keakhiratan. Dari kajian tersebut,
sangat tampak bahwa Hanafi, banyak memfokuskan kajian pada perkembangan
pemikiran akidah atau metafisika. Ruang lingkup pembahasan ilmu kalam
tentang keyakinan ber-Tuhan inilah yang juga dinamakan “teologi”. Hanya saja
karena ruang lingkup pembahasannya berdasarkan prinsip dasar ajaran agama,
maka dinamakan teologi agama. Untuk itu, ilmu kalam yang memiliki dimensi
bahasan tentang ketuhanan (keyakinan atau teologi), yang berdasarkan dan
bersumber pada prinsip-prinsip ajaran agama islam maka dinamakan sebagai
Teologi Islam. Perubahan dari ilmu kalam ke teologi Islam ini menurut Prof.
Amin Abdullah, bahwasannya telah terjadi akulturasi dan inkulturasi
(pergeseran pemikiran) keagamaan yang begitu jelas terutama di Indonesia.
Menurut Ibn Khaldun, Ilmu Kalam adalah ilmu yang mengandung
argumentasi rasional yang digunakan untuk membela akidah-akidah imaniyyah
dan mengandung penolakan terhadap pandangan ahli bid‟ah yang di dalam
akidah-akidahnya menyimpang dari mazhab al-Salaf al-Sa lih dan ahl sunnah,
untuk kemudian masuk pada keyakinan hakiki yang menjadi rahasia dari
tauhid.
Secara lebih jelas, beberapa argumentasi mengapa keilmuan ini dinamakan
ilmu kalam. Al-Taftazani menerangkan, bahwa disebut ilmu kalam karena
persoalan-persoalan pertama yang dibahas, dalam sejarahnya, adalah
berkenaan dengan Kalam Allah, yaitu apakah kalam Allah bersifat hadis atau
qadim.
Hasbie ash-Shiddieqy menyebutkan beberapa alasan, problematika yang
diperselihkan sehingga menyebabkan umat Islam terpecah ke dalam beberapa
golongan, materi-materi ilmu kalam tidak ada yang diwujudkan dalam
kenyataan atau diamalkan, dalam menerangkan cara atau jalan ilmu kalam
5
serupa dengan mantiq, dan terakhir ulama-ulama muta‟akhirin membicarakan
dalam ilmu ini halhal yang tidak dibicarakan oleh ulama salaf, seperti
penakwilan ayat-ayat mutasha bihat, pengertian qada , kalam, dan lain lain.
Teologi bertumpu pada tiga hal, yaitu “pembicaraan”, “pengetahuan”, dan
“kebenaran”. Ketiga matra ini tidaklah terpisahkan. Ketiganyalah yang
menjadikan teologi sebagai sebuah disiplin ilmu tentang Tuhan yang berbeda
dengan ilmu-ilmu lainnya. Perbedaan ini sangatlah fundamental dan mendasar,
karena, sebagai sebuah disiplin ilmu, teologi mempunyai objeknya yang khas
untuk dibicarakan, dan objek tersebut adalah sesuatu yang transendental
(Tuhan). Karena ketransendentalannya, maka teologi, sebagai akibatnya, juga
mempunyai status transendental dan menduduki posisi istimewa di antara
ilmu-ilmu lain. Dilihat dari aspek metodologis, teologi menurut Muhammad Al
Fayyadl dapat dibagi ke dalam dua hal, yaitu teologi sebagai “sistem
keyakinan” dan teologi sebagai “kajian”.6 Pertama, sebagai sistem keyakinan,
teologi menunjuk pada pandangan dunia yang dibentuk oleh cita-cita
ketuhanan (ideals of divinity) yang secara intrinsic terkandung di dalam praktik
keberagamaan itu sendiri.
Sebagai sistem keyakinan, teologi adalah seperangkat doktrin yang
diyakini dalam suatu agama, dan dijalankan secara penuh sadar oleh
pemeluknya. Karenanya, teologi merupkan sesuatu yang historis dan
kontekstual. Ia bersifat historis karena terjadi di dalam suatu lingkup
kesejarahan tertentu (misalnya, kemunculan Gereja dalam agama Kristen, atau
peristiwa tahkim dalam Islam, yang kemudia melahirkan ilmu kalam.
Selanjutnya, ia bersifat kontekstual karena disituasikan oleh konteks tertentu,
yang historis dan partikular. Kedua, sebagai sebuah kajian, teologi menunjuk
pada wacana yang dikembangkan dari studi, telaah, dan pendekatan atas
konsep-konsep ketuhanan. Dalam konteks ini, sebagai sebuah kajian, teologi
lebih bersifat kritis daripada normatif. Karena ia terdiri dari sekumpulan
wacana, maka teologi dalam pengertian ini adalah sebuah diskursus filosofis
tentang konsep ketuhanan.
6
Teologi ini mengkaji pandangan-pandangan ketuhanan yang sangat inti
dan pelik, dan karena itu pendekatannya tidak lagi bersifat historis
sebagaimana teologi dalam pengertian pertama, melainkan bersifat
epistemolopgis dan ontologis. Dalam perkembangannya, rumusan teologi
kemudian dimaknai secara variatif sesuai dengan masing-masing agama. St.
Eusebius, seorang peletak teologi Kristen setelah St. Origenes, misalnya,
merumuskan definisi teologi sebagai pengetahuan tentang Tuhan umat Kristen
dan tentang Kristus. Ia mengemukakan definisi ini untuk membersihkan teologi
dari mitos-mitos pagan yang diwariskan oleh Neo-Platonisme dan para filusuf
Yunani Kuno. Pendapat ini kemudian diikuti oleh St. Thomas Aquinas di Abad
Pertengahan yang mendefinisikan teologi sebagai sacra doctrina, pengetahuan
suci dan sacral tentang ajaran-ajaran utama agama Kristen.
Agama Yahudi juga memiliki definisi tersendiri tentang teologi. Kaum
Yahudi menyebut teologinya sebagaimana umat Islam menamainya sebagai
ilmu kalam—sebagaimana akan dibahas dalam sub bab berikutnya—sebab
perkembangan teologi Yahudi dipengaruhi oleh perkembangan kalam dalam
Islam. Saadia bin Joseph (w. 942), tokoh kalam Yahudi, mendefinisikan teologi
Yahudi sebagai pengetahuan tentang dasar-dasar keimanan yang bersumber
dari kebenaran kitab suci dan penalaran akal Dalam Islam, definisi teologi juga
berkembang sedemikian rupa dan beragam, dengan berbagai dimensi dan
variasinya. Istilah “teologi” atau “teologi Islam” disepadankan dengan
beberapa istilah berikut ini.
Pertama, ilmu kalam. Disebut ilmu kalam setidaknya karena dua hal; 1).
Persoalan terpenting yang menjadi pembicaraan pada abad-abad permulaan
Hijriyah ialah apakah kalam Allah (al-Qur’an) itu qodim atau hadits. 2). Dasar
ilmu kalam ialah dalil-dalil pikiran dan pengaruh dalil pikiran ini tampak jelas
dalam pembicaraan para mutakallimin. Mereka jarang mempergunakan dalil
naqli (al-Qur’an dan hadis), kecuali sesudah menetapkan benarnya pokok
persoalan terlebih dahulu berdasarkan dalil-dalil pikiran.
7
Hal senada juga dijelaskan oleh Hasbi Ash-Shiddieq yang menyebutkan
alasan ilmu ini disebut ilmu kalam, yaitu: 1). problema yang diperselisihkan
para ulama dalam ilmu ini yang menyebabkan umat Islam terpecah ke dalam
beberapa golongan adalah masalah kalam Allah (al-Qur’an), apakah ia
diciptakan (makhluk) atau tidak (qodim); 2). Materi-materi ilmu ini adalah
teori-teori (kalam); tidak ada yang diwujudkan ke dalam kenyataan atau
diamalkan dengan anggota; 3). ilmu ini, di dalam menerangkan cara atau jalan
menetakan dalil pokok-pokok akidah serupa dengan ilmu mantiq; 4). ulama-
ulama mutaakhirin membicarakan di dalam ilmu ini hal-hal yang tidak
dibicarakan oleh ulama salaf, seperti penakwilan ayat-ayat mutasyuabihat,
pembahasan tentang qadha’, kalam, dan lain-lain.
Kedua, ilmu tauhid. Dinamakan ilmu tauhid karena pokok pembahasannya
menitikberatkan pada ke-Esa-an Allah Swt. Tauhid adalah percaya kepada
Tuhan Yang Maha Esa dan mempercayai tidak ada yang menjadi sekutu bagi-
Nya. Tujuan tauhid adalah menetapkan ke-Esa-an Allah dalam Dzat, sifat, dan
perbuatan-Nya. Karena itulah pembahasan yang berhubungan dengan-Nya
dinamakan ilmu tauhid. Muhammad Abduh, mendefinisikan tauhid sebagai
ilmu yang membahas tentang wujud Allah tentang sifat-sifat yang wajib tetap
bagi Nya, sifat-sifat yang boleh disifatkan kepada-Nya, dan sifat-sifat yang
sama sekali wajib ditiadakan kepada-Nya. Membahas juga tentang Rasul-rasul
Allah untuk menetapkan kebenaran risalahnya, apa yang wajib ada pada
dirinya, hal-hal yang boleh dihubungkan (dinisbatkan) pada diri mereka, dan
hal-hal yang terlarang menghubungkannya kepada diri mereka.
Ketiga, ilmu ushuluddin. Disedut demikian karena objek pembahasan
utamanya adalah dasar-dasar agama yang merupakan masalah esensial dalam
ajaran Islam. Masalah kepercayaan itu betul-betul menjadi dasar pokok dari
persoalan lain dalam agama Islam. Ilmu ushuluddin adalah ilmu yang
membahas tentang prinsip-prinsip kepercayaan agama dengan dalil-dalil yang
qath’i (al-Qur’an dan hadis) dan dalil-dalil akal pikiran.13 Keempat, ilmu aqaid
(akidah), yang membicarakan tentang kepercayaan Islam. Penamaan dan
8
makna istilah ini mirip dengan ilmu tauhid. Syaikh Thahir al-Jazary
mendefinisikan akidah adalah hal-hal yang diyakini oleh orang-orang Islam,
artinya mereka menetapkan atas kebenarannya.14 Istilah ilmu akidah yang
diidentikkan dengan teologi Islam menurut Hassan Hanafi, merupakan nama
paling tidak popular di kalangan pengkaji Islam.
Kelima, al-fiqh al-akbar. Nama ini tidak banyak muncul kecuali di dalam
perkembangan ilmu itu. Kemunculannya juga tidak berlangsung lama setalah
ilmu akidah berkembang dan mencapai kesempurnaannya. Istilah al-fiqh al-
akbar dicetuskan oleh Abu Hanifah, yang sebenarnya mengacu pada persoalan
hukum Islam (fikih).
Menurut Abu Hanifah, hukum Islam terbagi atas dua bagian. Pertama, fal-
fiqh al-akbar, membahas keyakinan pokok atau pokok-pokok agama atau ilmu
tauhid. Kedua, al-fiqh al-ashghar, membahas hal-hal yang berkaitan dengan
masalah muamalah, bukan pokok-pokok agama, tetapi hanya cabang saja.
Kelima istilah tersebut telah lazim dikenal masyarakt luas dan banyak
dikutip oleh para pengkaji studi Islam,18 meskipun sebenarnya masih ada
istilah lain, tetapi kurang populer, yaitu “ilmu hakikat”19 dan “ilmu makrifat”.
Meskipun nama yang diberikan berbeda-beda, tetapi inti pokok
pembahasannya sama, yaitu berusaha memahami tentang segala hal terkait
dengan ke-Tuhan-an. Teologi Islam atau ilmu kalam atau istilah-istilah lain
sebagaimana telah dijelaskan di atas, dikenal sebagai ilmu keislaman yang
berdiri sendiri, yakni pada masa Khalifah al-Makmun (813-833) dari bani
Abbasiyah. Sebelum itu pembahasan terhadap kepercayaan Islam disebut al-
fiqhu fi al ddin sebagai lawan dari al-fiqhu fi al-‘ilmi.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dapat disimpulkan dari pembahasan diatas, teologi merupakan ilmu yang
membahas tentang Tuhan, yang terkait dengan segala aspeknya, sifat, zat dan
perbuatan Tuhan yang menggunakan argumentasi filosofis, ilmu ini berbeda
dengan ilmu lainnya, dikenal sebagai ilmu keislaman yang berdiri sendiri,
yakni pada masa Khalifah al-Makmun (813-833) dari bani Abbasiyah. Sebelum
itu pembahasan terhadap kepercayaan Islam disebut alfiqhu fi al-ddin sebagai
lawan dari al-fiqhu fi al-‘ilmi. Penamaan teologi yang lebih dikenal dengan
ilmu tauhid dipengaruhi oleh bahasa asing. Sejarah perkembangan teologi
mulai dari masa klasik hingga zaman modern dan kontemporer, mengalami
perubahan yang sangat signifikan, hal ini merupakan pengaruh dari
perkembangan zaman yang senantiasa berubah, pemahaman keagaamaan Islam
harus termodernkan untuk mengatasi masalah kehidupan sosial umat islam
yang kompleks.
10
DAFTAR PUSTAKA
Dja’far, Halimah. 2014. Memahami Teologi Islam. NAZHARAT, XV(1):101-
123
Abu Fattah Muhammad Abdul Karim Asy-Syarastani , Milal wa al-Nihal,
(Kairo: Muassasah al-Malaby, 1968)
Ahmad Hanafi, Teologi Islam (Ilmu Kalam), (Jakarta, 1974, Bulan Bintang)
Harun Nasution, Teologi Islam: Aliran-aliran Sejarah Analisa Perbandingan,
(Jakarta: UI Press, cet. 5, 2012)
Hassan Hanafi, Dari Aqidah ke Revolusi: Sikap Kita terhadap Tradisi Lama,
terj. Asep Usman Ismail, dkk, (Jakarta: Paramadina, 2003)
Muhammad bin Abdurrahman al-Khumais, I’tiqad Ahlissunnah Ashhab
alHadits, edisi terjemah an ,Pokok-Pokok Akidah Salaf yang diikrarkan
Imam al-Asy’ari, (Jakarta Darul Haq , 2006)

More Related Content

What's hot

Sejarah dan perkembangan ilmu kalam
Sejarah dan perkembangan ilmu kalamSejarah dan perkembangan ilmu kalam
Sejarah dan perkembangan ilmu kalamoonx
 
Pertemuan i dasar dan sejarah timbulnya ilmu kalam
Pertemuan i dasar dan sejarah timbulnya ilmu kalamPertemuan i dasar dan sejarah timbulnya ilmu kalam
Pertemuan i dasar dan sejarah timbulnya ilmu kalamIsa Ansori
 
Ppt teologi-islam
Ppt teologi-islamPpt teologi-islam
Ppt teologi-islamUlul Azmi
 
Pendekatan bayani, irfani dan burhani dalam metodologi studi islam
Pendekatan bayani, irfani dan burhani dalam metodologi studi islamPendekatan bayani, irfani dan burhani dalam metodologi studi islam
Pendekatan bayani, irfani dan burhani dalam metodologi studi islamPhuji Maisaroh
 
Sejarah Peradaban Islam Pada Masa Khulafaurrasyidin
Sejarah Peradaban Islam Pada Masa KhulafaurrasyidinSejarah Peradaban Islam Pada Masa Khulafaurrasyidin
Sejarah Peradaban Islam Pada Masa KhulafaurrasyidinSholiha Nurwulan
 
Studi islam dalam pendekatan historis
Studi islam dalam pendekatan historisStudi islam dalam pendekatan historis
Studi islam dalam pendekatan historisatjehh
 
MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KARAKTERISTIK AJARAN ISLAM
MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KARAKTERISTIK AJARAN ISLAMMAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KARAKTERISTIK AJARAN ISLAM
MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KARAKTERISTIK AJARAN ISLAMHerry Rachmat Safi'i
 
Tugas pembuatan makalah studi al qur’an
Tugas pembuatan makalah studi al qur’anTugas pembuatan makalah studi al qur’an
Tugas pembuatan makalah studi al qur’anNur Alfiyatur Rochmah
 
Daftar Pertanyaan Ushul Fiqh
Daftar Pertanyaan Ushul FiqhDaftar Pertanyaan Ushul Fiqh
Daftar Pertanyaan Ushul FiqhSuya Yahya
 
Makalah Tafsir, Ta'wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)
Makalah Tafsir, Ta'wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)Makalah Tafsir, Ta'wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)
Makalah Tafsir, Ta'wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)Khusnul Kotimah
 
Makalah Presentasi "Filsafat Islam" Media Culture & Studies
Makalah Presentasi "Filsafat Islam" Media Culture & StudiesMakalah Presentasi "Filsafat Islam" Media Culture & Studies
Makalah Presentasi "Filsafat Islam" Media Culture & StudiesAgus Murdadi
 

What's hot (20)

Sejarah dan perkembangan ilmu kalam
Sejarah dan perkembangan ilmu kalamSejarah dan perkembangan ilmu kalam
Sejarah dan perkembangan ilmu kalam
 
Pertemuan i dasar dan sejarah timbulnya ilmu kalam
Pertemuan i dasar dan sejarah timbulnya ilmu kalamPertemuan i dasar dan sejarah timbulnya ilmu kalam
Pertemuan i dasar dan sejarah timbulnya ilmu kalam
 
Ppt teologi-islam
Ppt teologi-islamPpt teologi-islam
Ppt teologi-islam
 
Pendekatan bayani, irfani dan burhani dalam metodologi studi islam
Pendekatan bayani, irfani dan burhani dalam metodologi studi islamPendekatan bayani, irfani dan burhani dalam metodologi studi islam
Pendekatan bayani, irfani dan burhani dalam metodologi studi islam
 
Ppt aqidah islam
Ppt aqidah islamPpt aqidah islam
Ppt aqidah islam
 
Sejarah Peradaban Islam Pada Masa Khulafaurrasyidin
Sejarah Peradaban Islam Pada Masa KhulafaurrasyidinSejarah Peradaban Islam Pada Masa Khulafaurrasyidin
Sejarah Peradaban Islam Pada Masa Khulafaurrasyidin
 
Studi islam dalam pendekatan historis
Studi islam dalam pendekatan historisStudi islam dalam pendekatan historis
Studi islam dalam pendekatan historis
 
Pendekatan Studi Islam
Pendekatan Studi IslamPendekatan Studi Islam
Pendekatan Studi Islam
 
Studi Hukum Islam
Studi Hukum IslamStudi Hukum Islam
Studi Hukum Islam
 
MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KARAKTERISTIK AJARAN ISLAM
MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KARAKTERISTIK AJARAN ISLAMMAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KARAKTERISTIK AJARAN ISLAM
MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KARAKTERISTIK AJARAN ISLAM
 
Tugas pembuatan makalah studi al qur’an
Tugas pembuatan makalah studi al qur’anTugas pembuatan makalah studi al qur’an
Tugas pembuatan makalah studi al qur’an
 
Pengantar studi islam
Pengantar studi islamPengantar studi islam
Pengantar studi islam
 
Peradaban islam pada masa Nabi Muhammad SAW
Peradaban islam pada masa Nabi Muhammad SAWPeradaban islam pada masa Nabi Muhammad SAW
Peradaban islam pada masa Nabi Muhammad SAW
 
Ppt tasawuf
Ppt tasawufPpt tasawuf
Ppt tasawuf
 
makalah teologi islam
makalah teologi islammakalah teologi islam
makalah teologi islam
 
POWER POINT STUDI ISLAM
POWER POINT STUDI ISLAMPOWER POINT STUDI ISLAM
POWER POINT STUDI ISLAM
 
Daftar Pertanyaan Ushul Fiqh
Daftar Pertanyaan Ushul FiqhDaftar Pertanyaan Ushul Fiqh
Daftar Pertanyaan Ushul Fiqh
 
Makalah Tafsir, Ta'wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)
Makalah Tafsir, Ta'wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)Makalah Tafsir, Ta'wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)
Makalah Tafsir, Ta'wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)
 
Hakikat Manusia Menurut Islam
Hakikat Manusia Menurut IslamHakikat Manusia Menurut Islam
Hakikat Manusia Menurut Islam
 
Makalah Presentasi "Filsafat Islam" Media Culture & Studies
Makalah Presentasi "Filsafat Islam" Media Culture & StudiesMakalah Presentasi "Filsafat Islam" Media Culture & Studies
Makalah Presentasi "Filsafat Islam" Media Culture & Studies
 

Similar to Makalah sejarah munculnya teologi islam

Hubungan ilmu kalam dengan filsafat islam
Hubungan ilmu kalam dengan filsafat islamHubungan ilmu kalam dengan filsafat islam
Hubungan ilmu kalam dengan filsafat islamYandra Helira
 
18. edi susilo nim 1903018029 (review buku teologi islam dr.nasihun)
18. edi susilo  nim 1903018029 (review buku teologi islam dr.nasihun)18. edi susilo  nim 1903018029 (review buku teologi islam dr.nasihun)
18. edi susilo nim 1903018029 (review buku teologi islam dr.nasihun)EdiSusilo16
 
Mata Kuliah MSI, KLP 1 TERM 2.pptx
Mata Kuliah MSI, KLP 1 TERM 2.pptxMata Kuliah MSI, KLP 1 TERM 2.pptx
Mata Kuliah MSI, KLP 1 TERM 2.pptxLaskarAjiMuhammadNur
 
Pengertian ilmu-kalam
Pengertian ilmu-kalamPengertian ilmu-kalam
Pengertian ilmu-kalamKhairul Iksan
 
hubungan-tasawuf-ilmu-kalam-filsafat.ppt
hubungan-tasawuf-ilmu-kalam-filsafat.ppthubungan-tasawuf-ilmu-kalam-filsafat.ppt
hubungan-tasawuf-ilmu-kalam-filsafat.pptVianOkta5
 
Hubungan filsafat dan agama
Hubungan filsafat dan agamaHubungan filsafat dan agama
Hubungan filsafat dan agamaBuyung Iskandar
 
metodologi studi islam
metodologi studi islam metodologi studi islam
metodologi studi islam Muhammad Idris
 
Makalah Metodologi Sutudi Islam
Makalah Metodologi Sutudi IslamMakalah Metodologi Sutudi Islam
Makalah Metodologi Sutudi IslamMuhammad Idris
 
Filsafat hukum islam
Filsafat hukum islamFilsafat hukum islam
Filsafat hukum islamAzah Cobra
 
Jurnal. usuluddin.30.2009.09.basri.ilmu.
Jurnal. usuluddin.30.2009.09.basri.ilmu.Jurnal. usuluddin.30.2009.09.basri.ilmu.
Jurnal. usuluddin.30.2009.09.basri.ilmu.Faseha 3
 
Ahlak tasawuf
Ahlak tasawufAhlak tasawuf
Ahlak tasawufAndi Uli
 

Similar to Makalah sejarah munculnya teologi islam (20)

Berbagai pendekatan konteks studi islam
Berbagai pendekatan konteks studi islamBerbagai pendekatan konteks studi islam
Berbagai pendekatan konteks studi islam
 
91465917 makalah
91465917 makalah91465917 makalah
91465917 makalah
 
Hubungan ilmu kalam dengan filsafat islam
Hubungan ilmu kalam dengan filsafat islamHubungan ilmu kalam dengan filsafat islam
Hubungan ilmu kalam dengan filsafat islam
 
Abdul
AbdulAbdul
Abdul
 
18. edi susilo nim 1903018029 (review buku teologi islam dr.nasihun)
18. edi susilo  nim 1903018029 (review buku teologi islam dr.nasihun)18. edi susilo  nim 1903018029 (review buku teologi islam dr.nasihun)
18. edi susilo nim 1903018029 (review buku teologi islam dr.nasihun)
 
Mata Kuliah MSI, KLP 1 TERM 2.pptx
Mata Kuliah MSI, KLP 1 TERM 2.pptxMata Kuliah MSI, KLP 1 TERM 2.pptx
Mata Kuliah MSI, KLP 1 TERM 2.pptx
 
Pengertian ilmu-kalam
Pengertian ilmu-kalamPengertian ilmu-kalam
Pengertian ilmu-kalam
 
2. ilmu kalam
2. ilmu kalam2. ilmu kalam
2. ilmu kalam
 
hubungan-tasawuf-ilmu-kalam-filsafat.ppt
hubungan-tasawuf-ilmu-kalam-filsafat.ppthubungan-tasawuf-ilmu-kalam-filsafat.ppt
hubungan-tasawuf-ilmu-kalam-filsafat.ppt
 
Hubungan filsafat dan agama
Hubungan filsafat dan agamaHubungan filsafat dan agama
Hubungan filsafat dan agama
 
metodologi studi islam
metodologi studi islam metodologi studi islam
metodologi studi islam
 
Makalah Metodologi Sutudi Islam
Makalah Metodologi Sutudi IslamMakalah Metodologi Sutudi Islam
Makalah Metodologi Sutudi Islam
 
Filsafat hukum islam
Filsafat hukum islamFilsafat hukum islam
Filsafat hukum islam
 
Bab i1 psi
Bab i1 psiBab i1 psi
Bab i1 psi
 
Jurnal. usuluddin.30.2009.09.basri.ilmu.
Jurnal. usuluddin.30.2009.09.basri.ilmu.Jurnal. usuluddin.30.2009.09.basri.ilmu.
Jurnal. usuluddin.30.2009.09.basri.ilmu.
 
Filsafat Dan Agama.pdf
Filsafat Dan Agama.pdfFilsafat Dan Agama.pdf
Filsafat Dan Agama.pdf
 
Filsafat Dan Agama.docx
Filsafat Dan Agama.docxFilsafat Dan Agama.docx
Filsafat Dan Agama.docx
 
Filsafat Dan Agama.pdf
Filsafat Dan Agama.pdfFilsafat Dan Agama.pdf
Filsafat Dan Agama.pdf
 
Ahlak tasawuf
Ahlak tasawufAhlak tasawuf
Ahlak tasawuf
 
Ilmu kalam 1
Ilmu kalam 1Ilmu kalam 1
Ilmu kalam 1
 

Recently uploaded

Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxDewiUmbar
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxHaryKharismaSuhud
 
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerakMateri Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerakAjiFauzi8
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaharnosuharno5
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas pptsistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppthidayatn24
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKgamelamalaal
 
Teks Debat Bahasa Indonesia Yang tegas dan lugas
Teks Debat Bahasa Indonesia Yang tegas dan lugasTeks Debat Bahasa Indonesia Yang tegas dan lugas
Teks Debat Bahasa Indonesia Yang tegas dan lugasMuhamadIlham361836
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptxfurqanridha
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANwawan479953
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...Kanaidi ken
 
Ceramah Antidadah SEMPENA MINGGU ANTIDADAH DI PERINGKAT SEKOLAH
Ceramah Antidadah SEMPENA MINGGU ANTIDADAH DI PERINGKAT SEKOLAHCeramah Antidadah SEMPENA MINGGU ANTIDADAH DI PERINGKAT SEKOLAH
Ceramah Antidadah SEMPENA MINGGU ANTIDADAH DI PERINGKAT SEKOLAHykbek
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfTeukuEriSyahputra
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxIvvatulAini
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerakputus34
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxnursariheldaseptiana
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxsalmnor
 

Recently uploaded (20)

Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
 
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerakMateri Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas pptsistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
Teks Debat Bahasa Indonesia Yang tegas dan lugas
Teks Debat Bahasa Indonesia Yang tegas dan lugasTeks Debat Bahasa Indonesia Yang tegas dan lugas
Teks Debat Bahasa Indonesia Yang tegas dan lugas
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
Ceramah Antidadah SEMPENA MINGGU ANTIDADAH DI PERINGKAT SEKOLAH
Ceramah Antidadah SEMPENA MINGGU ANTIDADAH DI PERINGKAT SEKOLAHCeramah Antidadah SEMPENA MINGGU ANTIDADAH DI PERINGKAT SEKOLAH
Ceramah Antidadah SEMPENA MINGGU ANTIDADAH DI PERINGKAT SEKOLAH
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 

Makalah sejarah munculnya teologi islam

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam menjalani kehidupan suatu hal yang kita mantapkan adalah aqidah/keyakinan kepada allah SWT. Rasanya aktifitas sehari-hari tak ada gunanya jika tidak di dasari dengan keimanan yang kuat. Dalam kajian ini kita telah mengenal Teologi Islam yang membahas tentang pemikiran dan kepercayaan tentang ketuhanan. Teologi Islam ini sudah sepantasnya kita ketahui agar dalam menjalani kehidupan ini kita mengetahaui dan menjadi idealnya orang Islam. Dalam kehidupan sehari-hari kita banyak menjumpai perbedaan-perbedaan pemikiran dan aqidah yang mengiringi, dan kita harus pandai dalam memilih dan memilahnya dengan berlandaskan Al-qur’an dan Al-hadist. Perbedaan pemikiran tersebut membuat mereka saling menyalahkan. Semuanya memiliki pendapat masing-masing tentang Tauhid/keyakinan atau tentang hal ketuhanan. Dan kita sebagai orang yang memegang agama Allah harus mengetahui manakah pemikiran yang benar dal yang salah, dalam memandangnya kita harus berpegang teguh pada Al-qur’an dan Al-hadist. Hal ini merupakan hal penting yang harus di pelajari agar apa yang menjadi keyakinan kita tentang Allah tidak salah, dan seaandainya apabila keyakinan kita salah tentang-Nya maka kita bisa saja kita di anggap orang keluar agama Islam. B. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut : 1. Apa pengertian teologi islam? 2. Bagaimana sejarah timbulnya teologi islam ? C. Tujuan Adapun tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut :
  • 2. 2 1. Untuk mengetahui pengertian dalam teologi islam. 2. Untuk mengetahui bagaimana sejarah timbulnya teologi islam.
  • 3. 3 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Teologi Islam Teologi berasal dari bahasa Inggris, theos yang berarti Tuhan, dan logos yang berarti ilmu atau wacana. Dalam bahasa Yunani Theologia, yang mempunyai beberapa pengertian, yakni ilmu tentang hubungan dunia ilahi dengan dunia fisik, tentang hakikat dan kehendak Tuhan, doktrin atau keyakinan tentang Tuhan, dan usaha yang sistematis untuk meyakinkan, menafsirkan dan membenarkan secara konsisten keyakinan tentang Tuhan. Ahmad Hanafi menjelaskan dalam pengantarnya, bahwa teologi memiliki banyak dimensi pengertian, namun secara umum teologi ialah “the science which treats of the facts and phenomena of religion, and the relations between God and man”, atau ilmu yang membicarakan kenyataan-kenyataan dan gejala- gejala agama dan membicarakan hubungan Tuhan dan manusia, baik dengan jalan penyelidikan maupun pemikiran murni, atau dengan jalan wahyu. Teologi merupakan “ilmu tentang Ketuhanan”, yaitu membicarakan zat Tuhan dari segala seginya dan hubungannya dengan alam. Teologi yang bercorak. agama dipahami sebagai intellectual expression of religion, atau keterangan tentang kata-kata agama yang bersifat pikiran. Karena itu teologi biasanya diikuti dengan kualifikasi tertentu seperti Teologi Yahudi, Teologi Kristen dan juga Teologi Islam (Ilm Kalam). B. Sejarah Munculnya Teologi Islam Dalam buku Ilmu Kalam karya Ahmad Hanafi ini, merupakan gagasan untuk memperkenalkan ilmu kalam sebagai Teologi Islam. Suatu istilah yang belum begitu banyak dikenal oleh pembaca di Indonesia, untuk Ilmu Kalam atau Ilmu Tauhid. Ahmad Hanafi menjelaskan, bahwa ruang lingkup pembahasan ilmu kalam sama dengan ruang lingkup pembahasan teologi. Sebagaimana ilmu kalam juga berbicara tentang sekitar Tuhan, ada-Nya,
  • 4. 4 keesaan-Nya, sifat-sifatNya dari segala segi hubungan Tuhan dengan manusia dan alam, berupa keadilan dan kebijaksanaan, qadla dan qadar, pengutusan rasul-rasul sebagai penghubung antara Tuhan dan manusia dan soal-soal yang bertalian dengan kenabian, kemudian tentang keakhiratan. Dari kajian tersebut, sangat tampak bahwa Hanafi, banyak memfokuskan kajian pada perkembangan pemikiran akidah atau metafisika. Ruang lingkup pembahasan ilmu kalam tentang keyakinan ber-Tuhan inilah yang juga dinamakan “teologi”. Hanya saja karena ruang lingkup pembahasannya berdasarkan prinsip dasar ajaran agama, maka dinamakan teologi agama. Untuk itu, ilmu kalam yang memiliki dimensi bahasan tentang ketuhanan (keyakinan atau teologi), yang berdasarkan dan bersumber pada prinsip-prinsip ajaran agama islam maka dinamakan sebagai Teologi Islam. Perubahan dari ilmu kalam ke teologi Islam ini menurut Prof. Amin Abdullah, bahwasannya telah terjadi akulturasi dan inkulturasi (pergeseran pemikiran) keagamaan yang begitu jelas terutama di Indonesia. Menurut Ibn Khaldun, Ilmu Kalam adalah ilmu yang mengandung argumentasi rasional yang digunakan untuk membela akidah-akidah imaniyyah dan mengandung penolakan terhadap pandangan ahli bid‟ah yang di dalam akidah-akidahnya menyimpang dari mazhab al-Salaf al-Sa lih dan ahl sunnah, untuk kemudian masuk pada keyakinan hakiki yang menjadi rahasia dari tauhid. Secara lebih jelas, beberapa argumentasi mengapa keilmuan ini dinamakan ilmu kalam. Al-Taftazani menerangkan, bahwa disebut ilmu kalam karena persoalan-persoalan pertama yang dibahas, dalam sejarahnya, adalah berkenaan dengan Kalam Allah, yaitu apakah kalam Allah bersifat hadis atau qadim. Hasbie ash-Shiddieqy menyebutkan beberapa alasan, problematika yang diperselihkan sehingga menyebabkan umat Islam terpecah ke dalam beberapa golongan, materi-materi ilmu kalam tidak ada yang diwujudkan dalam kenyataan atau diamalkan, dalam menerangkan cara atau jalan ilmu kalam
  • 5. 5 serupa dengan mantiq, dan terakhir ulama-ulama muta‟akhirin membicarakan dalam ilmu ini halhal yang tidak dibicarakan oleh ulama salaf, seperti penakwilan ayat-ayat mutasha bihat, pengertian qada , kalam, dan lain lain. Teologi bertumpu pada tiga hal, yaitu “pembicaraan”, “pengetahuan”, dan “kebenaran”. Ketiga matra ini tidaklah terpisahkan. Ketiganyalah yang menjadikan teologi sebagai sebuah disiplin ilmu tentang Tuhan yang berbeda dengan ilmu-ilmu lainnya. Perbedaan ini sangatlah fundamental dan mendasar, karena, sebagai sebuah disiplin ilmu, teologi mempunyai objeknya yang khas untuk dibicarakan, dan objek tersebut adalah sesuatu yang transendental (Tuhan). Karena ketransendentalannya, maka teologi, sebagai akibatnya, juga mempunyai status transendental dan menduduki posisi istimewa di antara ilmu-ilmu lain. Dilihat dari aspek metodologis, teologi menurut Muhammad Al Fayyadl dapat dibagi ke dalam dua hal, yaitu teologi sebagai “sistem keyakinan” dan teologi sebagai “kajian”.6 Pertama, sebagai sistem keyakinan, teologi menunjuk pada pandangan dunia yang dibentuk oleh cita-cita ketuhanan (ideals of divinity) yang secara intrinsic terkandung di dalam praktik keberagamaan itu sendiri. Sebagai sistem keyakinan, teologi adalah seperangkat doktrin yang diyakini dalam suatu agama, dan dijalankan secara penuh sadar oleh pemeluknya. Karenanya, teologi merupkan sesuatu yang historis dan kontekstual. Ia bersifat historis karena terjadi di dalam suatu lingkup kesejarahan tertentu (misalnya, kemunculan Gereja dalam agama Kristen, atau peristiwa tahkim dalam Islam, yang kemudia melahirkan ilmu kalam. Selanjutnya, ia bersifat kontekstual karena disituasikan oleh konteks tertentu, yang historis dan partikular. Kedua, sebagai sebuah kajian, teologi menunjuk pada wacana yang dikembangkan dari studi, telaah, dan pendekatan atas konsep-konsep ketuhanan. Dalam konteks ini, sebagai sebuah kajian, teologi lebih bersifat kritis daripada normatif. Karena ia terdiri dari sekumpulan wacana, maka teologi dalam pengertian ini adalah sebuah diskursus filosofis tentang konsep ketuhanan.
  • 6. 6 Teologi ini mengkaji pandangan-pandangan ketuhanan yang sangat inti dan pelik, dan karena itu pendekatannya tidak lagi bersifat historis sebagaimana teologi dalam pengertian pertama, melainkan bersifat epistemolopgis dan ontologis. Dalam perkembangannya, rumusan teologi kemudian dimaknai secara variatif sesuai dengan masing-masing agama. St. Eusebius, seorang peletak teologi Kristen setelah St. Origenes, misalnya, merumuskan definisi teologi sebagai pengetahuan tentang Tuhan umat Kristen dan tentang Kristus. Ia mengemukakan definisi ini untuk membersihkan teologi dari mitos-mitos pagan yang diwariskan oleh Neo-Platonisme dan para filusuf Yunani Kuno. Pendapat ini kemudian diikuti oleh St. Thomas Aquinas di Abad Pertengahan yang mendefinisikan teologi sebagai sacra doctrina, pengetahuan suci dan sacral tentang ajaran-ajaran utama agama Kristen. Agama Yahudi juga memiliki definisi tersendiri tentang teologi. Kaum Yahudi menyebut teologinya sebagaimana umat Islam menamainya sebagai ilmu kalam—sebagaimana akan dibahas dalam sub bab berikutnya—sebab perkembangan teologi Yahudi dipengaruhi oleh perkembangan kalam dalam Islam. Saadia bin Joseph (w. 942), tokoh kalam Yahudi, mendefinisikan teologi Yahudi sebagai pengetahuan tentang dasar-dasar keimanan yang bersumber dari kebenaran kitab suci dan penalaran akal Dalam Islam, definisi teologi juga berkembang sedemikian rupa dan beragam, dengan berbagai dimensi dan variasinya. Istilah “teologi” atau “teologi Islam” disepadankan dengan beberapa istilah berikut ini. Pertama, ilmu kalam. Disebut ilmu kalam setidaknya karena dua hal; 1). Persoalan terpenting yang menjadi pembicaraan pada abad-abad permulaan Hijriyah ialah apakah kalam Allah (al-Qur’an) itu qodim atau hadits. 2). Dasar ilmu kalam ialah dalil-dalil pikiran dan pengaruh dalil pikiran ini tampak jelas dalam pembicaraan para mutakallimin. Mereka jarang mempergunakan dalil naqli (al-Qur’an dan hadis), kecuali sesudah menetapkan benarnya pokok persoalan terlebih dahulu berdasarkan dalil-dalil pikiran.
  • 7. 7 Hal senada juga dijelaskan oleh Hasbi Ash-Shiddieq yang menyebutkan alasan ilmu ini disebut ilmu kalam, yaitu: 1). problema yang diperselisihkan para ulama dalam ilmu ini yang menyebabkan umat Islam terpecah ke dalam beberapa golongan adalah masalah kalam Allah (al-Qur’an), apakah ia diciptakan (makhluk) atau tidak (qodim); 2). Materi-materi ilmu ini adalah teori-teori (kalam); tidak ada yang diwujudkan ke dalam kenyataan atau diamalkan dengan anggota; 3). ilmu ini, di dalam menerangkan cara atau jalan menetakan dalil pokok-pokok akidah serupa dengan ilmu mantiq; 4). ulama- ulama mutaakhirin membicarakan di dalam ilmu ini hal-hal yang tidak dibicarakan oleh ulama salaf, seperti penakwilan ayat-ayat mutasyuabihat, pembahasan tentang qadha’, kalam, dan lain-lain. Kedua, ilmu tauhid. Dinamakan ilmu tauhid karena pokok pembahasannya menitikberatkan pada ke-Esa-an Allah Swt. Tauhid adalah percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mempercayai tidak ada yang menjadi sekutu bagi- Nya. Tujuan tauhid adalah menetapkan ke-Esa-an Allah dalam Dzat, sifat, dan perbuatan-Nya. Karena itulah pembahasan yang berhubungan dengan-Nya dinamakan ilmu tauhid. Muhammad Abduh, mendefinisikan tauhid sebagai ilmu yang membahas tentang wujud Allah tentang sifat-sifat yang wajib tetap bagi Nya, sifat-sifat yang boleh disifatkan kepada-Nya, dan sifat-sifat yang sama sekali wajib ditiadakan kepada-Nya. Membahas juga tentang Rasul-rasul Allah untuk menetapkan kebenaran risalahnya, apa yang wajib ada pada dirinya, hal-hal yang boleh dihubungkan (dinisbatkan) pada diri mereka, dan hal-hal yang terlarang menghubungkannya kepada diri mereka. Ketiga, ilmu ushuluddin. Disedut demikian karena objek pembahasan utamanya adalah dasar-dasar agama yang merupakan masalah esensial dalam ajaran Islam. Masalah kepercayaan itu betul-betul menjadi dasar pokok dari persoalan lain dalam agama Islam. Ilmu ushuluddin adalah ilmu yang membahas tentang prinsip-prinsip kepercayaan agama dengan dalil-dalil yang qath’i (al-Qur’an dan hadis) dan dalil-dalil akal pikiran.13 Keempat, ilmu aqaid (akidah), yang membicarakan tentang kepercayaan Islam. Penamaan dan
  • 8. 8 makna istilah ini mirip dengan ilmu tauhid. Syaikh Thahir al-Jazary mendefinisikan akidah adalah hal-hal yang diyakini oleh orang-orang Islam, artinya mereka menetapkan atas kebenarannya.14 Istilah ilmu akidah yang diidentikkan dengan teologi Islam menurut Hassan Hanafi, merupakan nama paling tidak popular di kalangan pengkaji Islam. Kelima, al-fiqh al-akbar. Nama ini tidak banyak muncul kecuali di dalam perkembangan ilmu itu. Kemunculannya juga tidak berlangsung lama setalah ilmu akidah berkembang dan mencapai kesempurnaannya. Istilah al-fiqh al- akbar dicetuskan oleh Abu Hanifah, yang sebenarnya mengacu pada persoalan hukum Islam (fikih). Menurut Abu Hanifah, hukum Islam terbagi atas dua bagian. Pertama, fal- fiqh al-akbar, membahas keyakinan pokok atau pokok-pokok agama atau ilmu tauhid. Kedua, al-fiqh al-ashghar, membahas hal-hal yang berkaitan dengan masalah muamalah, bukan pokok-pokok agama, tetapi hanya cabang saja. Kelima istilah tersebut telah lazim dikenal masyarakt luas dan banyak dikutip oleh para pengkaji studi Islam,18 meskipun sebenarnya masih ada istilah lain, tetapi kurang populer, yaitu “ilmu hakikat”19 dan “ilmu makrifat”. Meskipun nama yang diberikan berbeda-beda, tetapi inti pokok pembahasannya sama, yaitu berusaha memahami tentang segala hal terkait dengan ke-Tuhan-an. Teologi Islam atau ilmu kalam atau istilah-istilah lain sebagaimana telah dijelaskan di atas, dikenal sebagai ilmu keislaman yang berdiri sendiri, yakni pada masa Khalifah al-Makmun (813-833) dari bani Abbasiyah. Sebelum itu pembahasan terhadap kepercayaan Islam disebut al- fiqhu fi al ddin sebagai lawan dari al-fiqhu fi al-‘ilmi.
  • 9. 9 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Dapat disimpulkan dari pembahasan diatas, teologi merupakan ilmu yang membahas tentang Tuhan, yang terkait dengan segala aspeknya, sifat, zat dan perbuatan Tuhan yang menggunakan argumentasi filosofis, ilmu ini berbeda dengan ilmu lainnya, dikenal sebagai ilmu keislaman yang berdiri sendiri, yakni pada masa Khalifah al-Makmun (813-833) dari bani Abbasiyah. Sebelum itu pembahasan terhadap kepercayaan Islam disebut alfiqhu fi al-ddin sebagai lawan dari al-fiqhu fi al-‘ilmi. Penamaan teologi yang lebih dikenal dengan ilmu tauhid dipengaruhi oleh bahasa asing. Sejarah perkembangan teologi mulai dari masa klasik hingga zaman modern dan kontemporer, mengalami perubahan yang sangat signifikan, hal ini merupakan pengaruh dari perkembangan zaman yang senantiasa berubah, pemahaman keagaamaan Islam harus termodernkan untuk mengatasi masalah kehidupan sosial umat islam yang kompleks.
  • 10. 10 DAFTAR PUSTAKA Dja’far, Halimah. 2014. Memahami Teologi Islam. NAZHARAT, XV(1):101- 123 Abu Fattah Muhammad Abdul Karim Asy-Syarastani , Milal wa al-Nihal, (Kairo: Muassasah al-Malaby, 1968) Ahmad Hanafi, Teologi Islam (Ilmu Kalam), (Jakarta, 1974, Bulan Bintang) Harun Nasution, Teologi Islam: Aliran-aliran Sejarah Analisa Perbandingan, (Jakarta: UI Press, cet. 5, 2012) Hassan Hanafi, Dari Aqidah ke Revolusi: Sikap Kita terhadap Tradisi Lama, terj. Asep Usman Ismail, dkk, (Jakarta: Paramadina, 2003) Muhammad bin Abdurrahman al-Khumais, I’tiqad Ahlissunnah Ashhab alHadits, edisi terjemah an ,Pokok-Pokok Akidah Salaf yang diikrarkan Imam al-Asy’ari, (Jakarta Darul Haq , 2006)