SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
Download to read offline
STUDI PERENCANAAN SISTEM UNTUK
PENDUKUNG KEPUTUSAN PROYEK KAPAL BANGUNAN BARU
Suyadi *)
Abstract
Since Presidential decree No 5 2005 on the empowerment of the Indonesian shipping industry applies, the
Indonesian shipbuilding industry has officially gained support from the Indonesian government to be able to
compete in the national as well as international market. Along with the globalization era and a lot of
shipbuilding orders, the shipyard management has to do some improvement to the shipyard to be more
competitive. One of efforts that should be done is by improving the management of incoming orders. This is
very important to do because during this time the shipyard management has to collect a lot of information
from departments in the shipyard manually to consider accepted shipbuilding orders.
In this paper, a new model to manage new shipbuilding orders is developed. The model is implemented
within a computer-based decision support system that is related to an existing system of production, planning
and control in the shipyard. The approach used in the development of this system is ROMC (Representation,
Operation, Memory Aids and Control Mechanism).
The aim of the developed decision support system is to assist all decision makers in defining problems,
developing alternative solution; , and chosing various alternative decisions in the system development there
are three steps to be done : (i) building data base, (ii) building model base, and (iii) building dialogue base
Keywords: improvement, shipbuilding, order, shipyard and management
Pendahuluan
Untuk dapat memenangkan persaingan yang ketat di
pasar nasional maupun internasional, suatu industri
perkapalan harus didukung oleh proses internal dan
eksternal yang baik. Salah satu upaya eksternal yang
dapat dilakukan agar konsumen tetap loyal dan seka-
ligus memberikan daya tarik bagi calon pelanggan
adalah dengan menjaga reputasi perusahaan di mata
konsumen. Namun reputasi yang baik ini tidak dapat
dibangun tanpa dukungan proses internal yang baik
pula dari dalam perusahaan. Proses internal yang
sangat berpengaruh dalam hal ini adalah proses
produksi dari suatu order yang diterima oleh peru-
sahaan.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan
memperbaiki proses produksi bangunan baru yang
menjadi pemasukan besar bagi industri perkapalan.
Perencanaan produksi yang merupakan salah satu
penentu kelancaran proses produksi pembangunan
kapal perlu diperhatikan oleh pihak manajemen
perusahaan. Hal ini disebabkan perencanaan produksi
yang kurang optimal dan tidak tepat dapat menyebab-
kan kemacetan proses produksi yang sedang ber-
langsung dan dapat mengakibatkan keterlambatan
delivery.
Untuk mendukung kelancaran pengambilan kepu-
tusan dalam rangka interaksi yang baik antara peru-
sahaan dan konsumen, diperlukan suatu sistem yang
mampu memberikan basis dukungan yang dapat
dipercaya bagi pengambil keputusan dalam perusa-
haan sehingga keputusan yang diambil lebih berbobot
dan dapat dipercaya keakuratannya.
TEKNIK – Vol. 30 No. 1 Tahun 2009, ISSN 0852-1697 64
*) Staf Pengajar Jurusan D III Teknik Perkapalan
Fakultas Teknik Undip
Dengan dikeluarkannya Inpres RI No.5 Tahun 2005
tentang pemberdayaan industri pelayaran nasional
dan kebijakan pemerintah yang dikeluarkan pada
tanggal 30 September 2005 tentang kebijakan khusus
yang diberikan untuk memberdayakan industri ga-
langan kapal di Indonesia mendatangkan harapan
besar pada industri perkapalan nasional. Hal ini
sangat beralasan mengingat industri pelayaran dan
industri galangan kapal sangat berkaitan dan dengan
mendongkrak industri pelayaran nasional berarti pula
membangkitkan industri galangan kapal nasional.
Sistem untuk membantu pengambil keputusan dalam
proses pengelolaan order bangunan baru kapal didefi-
nisikan dengan basis decision support system (sistem
pendukung keputusan). Perancangan sistem ini di-
maksudkan untuk memperbaiki proses pengambilan
keputusan dalam pengelolaan order bangunan baru
kapal yang sangat berhuhungan dengan perencanaan
produksi sehingga dapat mempersingkat waktu
perencanaan jadwal dengan memanfaatkan sumber
daya yang telah dimiliki oleh galangan beserta sistem
manajemen produksi bangunan baru yang sudah ada.
Untuk memahami perkembangan terkini tentang
proses perencanaan produksi dan decision support
system sebagai alat untuk merancang sebuah sistem
yang mampu membantu pihak manajamen dalam
mengambil keputusan dalam pengelolaan order
bangunan baru kapal yang masuk ke perusahaan
maka tinjauan pustaka tentang hal tersebut secara
singkat diuraikan dalam section 2. Kemudian sistem
yang dikembangkan beserta persyaratan-persyaratan
decision support system yang dapat mendemonstra-
sikan kemampuan model yang dikembangkan akan
diidentifikasi dan diuraikan secara singkat dalam
section 3. Akhirnya ditutup dengan sebuah kesimpu-
lan yang diberikan dalam section 4.
TEKNIK – Vol. 30 No. 1 Tahun 2009, ISSN 0852-1697 65
Tinjauan Pustaka
Perencanaan Produksi Pembangunan Kapal
Perencanaan produksi pembangunan kapal di gala-
ngan kapal dapat berjalan dengan baik dan mengha-
silkan produk yang diinginkan apabila direncanakan
dengan memperhitungkan kemampuan galangan
kapal dan kapasitas yang dimiliki oleh galangan
tersebut. Metode perencanaan produksi pembangunan
kapal secara keseluruhan harus dibuat dan dipelajari
agar kegiatan proyek dapat berjalan dengan lancar.
Lingkup pekerjaan dan kebutuhan sumber daya dari
setiap aktifitas dalam proyek pembangunan kapal
harus dibuat secara rinci. Dari sumber daya yang
dipakai dan lingkup pekerjaan serta pengalaman dari
personal yang terlibat dapat ditentukan kapasitas
produksi per satuan waktu dari masing-masing
aktifitas.
Sistem Pendukung Keputusan (SPK)
Menurut Man dan Watson, Sistem Pendukung Kepu-
tusan didefinisikan sebagai suatu sistem interaktif,
yang membantu pengambil keputusan melalui peng-
gunaan data dan model-model keputusan untuk me-
mecahkan masalah-masalah yang sifatnya semi
terstruktur dan tidak terstruktur. Dan definisi diatas
terlihat bahwa Sistem Pendukung Keputusan adalah
suatu sistem berbasis komputer yang dirancang untuk
meningkatkan efektivitas pengambil keputusan dalam
memecahkan masalah yang bersifat semi terstruktur
atau tidak terstruktur. Senada dengan para pakar lain-
nya, Raymond McLeod, Jr. dalam bukunya Sistem
Informasi Manajemen [MCLE 93] menekankan bah-
wa sistem pendukung keputusan adalah suatu sistem
informasi yang ditujukan untuk membantu manaje-
men dalam memecahkan masalah yang dihadapinya.
Karaktenstik Sistem Pendukung Keputusan diban-
dingkan dengan sistem informasi yang lainnya adalah
sebagai berikut :
1. Sistem Pendukung Keputusan dirancang untuk
membantu pengambilan keputusan dalam me-
mecahkan masalah yang sifatnya semi ter-
struktur atau tidak terstruktur.
2. Dalam proses pengolahannya, sistem pendukung
keputusan mengombinasikan penggunaan model
- model / teknik-teknik analisis dengan teknik
pemasukan data konvensional serta fungsi-fung-
si pencari/interogasi informasi.
3. Sistem Pendukung Keputusan, dirancang sede-
mikian rupa, sehingga dapat digunakan / diope-
rasikan dengan mudah oleh orang-orang yang
tidak memiliki dasar kemampuan pengoperasian
komputer yang tinggi. Oleh karena itu pen-
dekatan yang digunakan adalah model interaktif.
4. Sistem Pendukung Keputusan dirancang dengan
menekankan pada aspek fleksibilitas serta
kemampuan adaptasi yang tinggi. Sehingga
mudah disesuaikan dengan berbagai perubahan
lingkungan yang terjadi dan kebutuhan pemakai.
Dengan berbagai karakter di atas, Sistem Pendukung
Keputusan dapat memberikan manfaat atau keun-
tungan bagi pemakainya. Keuntungan yang dimaksud
diantaranya meliputi: Sistem Pendukung Keputusan
memperluas kemampuan pengambil keputusan dalam
memproses data/informasi bagi pemakainya.
1. Sistem Pendukung Keputusan membantu pe-
ngambil keputusan dalam hal penghematan wak-
tu yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah
terutama berbagai masalah yang sangat kom-
pleks dan tidak terstruktur.
2. Sistem Pendukung Keputusan dapat mengha-
silkan solusi dengan lebih cepat serta hasilnya
dapat diandalkan.
3. Walaupun suatu Sistem Pendukung Keputusan,
mungkin saja tidak mampu memecahkan masa-
lah yang dihadapi pengambil keputusan, namun
ia dapat menjadi stimulan bagi pengambil kepu-
tusan dalam memahami persoalannya. Karena
sistem pendukung keputusan mampu menyaji-
kan berbagai alternatif.
4. Sistem Pendukung Keputusan dapat menyedi-
akan bukti tambahan untuk memberikan pem-
benaran sehingga dapat memperkuat posisi
pengambil keputusan.
Bagaimanapun juga SPK tidak ditekankan untuk
membuat keputusan. Dengan sekumpulan kemam-
puan untuk mengolah informasi/data yang diperlukan
dalam proses pengambilan keputusan, sistem hanya
berfungsi sebagai alat bantu manajemen. Jadi sistem
ini tidak dimaksudkan untuk menggantikan fungsi
pengambil keputusan dalam membuat keputusan.
Sistem ini hanya dirancang untuk membantu
pengambil keputusan dalam melaksanakan tugasnya.
Pembuat Keputusan
TEKNIK – Vol. 30 No. 1 Tahun 2009, ISSN 0852-1697 66
Gambar 1 Model Matematis dan Statistik dengan input data dalam SPK
(Sumber : Thierauf. Decision Support System for Effective Planning and Control,1982)
Komponen-komponen Sistem Pendukung Keputusan.
Sistem Pendukung Keputusan terdiri atas tiga
komponen utama atau subsistem yaitu :
1. Subsistem data (data base)
Subsistem data merupakan komponen SPK pe-
nyedia bagi sistem. Data yang dimaksud disimpan
dalam suatu pangkalan data (data base) yang
diorganisasikan oleh suatu sistem yang disebut
dengan sistem manajemen pangkalan data (Data
Base Manajement System/DBMS). Melalui ma-
najemen pangkalan data inilah data dapat diambil
dan diekstrasi dengan cepat. Pangkalan data
dalam SPK berasal dari dua sumber yaitu sumber
internal (dari dalam perusahaan) dan sumber eks-
ternal (dari luar perusahaan). Data eksternal ini
sangat berguna bagi manajemen dalam mengam-
bil keputusan tingkat strategi
2. Subsistem model (model base)
Keunikan dari SPK adalah kemampuannya dalam
mengintegrasikan data dengan model-model ke-
putusan. Kalau pada pangkalan data, organisasi
data dilakukan oleh manajemen pangkalan data,
maka dalam hal ini ada fasilitas tertentu yang
berfungsi sebagai pengelola berbagai model yang
disebut dengan pangkalan model (model base).
Model adalah suatu peniruan dari alam nyata.
Kendala yang sering kali dihadapi dalam meran-
cang suatu model adalah bahwa model yang disu-
sun ternyata tidak mampu mencerminkan seluruh
variabel alam nyata. Sehingga keputusan yang
diambil yang didasarkan pada model tersebut
menjadi tidak akurat dan tidak sesuai dengan
kebutuhan. Oleh karena itu, dalam menyimpan
berbagai model pada sistem pangkalan model
harus tetap dijaga fleksibilitasnya. Artinya harus
ada fasilitas yang mampu membantu pengguna
untuk memodifikasi atau menyempurnakan mo-
del, seiring dengan perkembangan pengetahuan.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah pada
setiap model yang disimpan hendaknya ditambah-
kan rincian keterangan dan penjelasan yang
komprehensif mengenai model yang dibuat, se-
hingga pengguna atau perancang :
a. Mampu membuat model yang baru dengan
mudah dan cepat.
b. Mampu mengakses dan mengintegrasikan
subrutin model.
c. Mampu menghubungkan model dengan model
yang lain melalui pangkalan data.
d. Mampu mengelola model base dengan fungsi
manajemen yang analog dengan manajemen
data base (seperti mekanisme untuk menyim-
pan, membuat katalog, menghubungkan dan
mengakses model.)
3. Subsistem dialog (user system interface)
Keunikan lainnya dari SPK adalah adanya fasi-
litas yang mampu mengintegrasikan sistem terpa-
sang dengan pengguna secara interaktif. Fasilitas
atau subsistem ini dikenal sebagai subsistem
dialog. Melalui sistem dialog inilah sistem diarti-
kulasikan dan diimplementasikan sehingga peng-
guna atau pemakai dapat berkomunikasi dengan
sistem yang dirancang. Fasilitas yang dimiliki
oleh subsistem ini dapat dibagi atas tiga kom-
ponen, yaitu :
a. Bahasa aksi (Action Language), yaitu suatu
perangkat lunak yang dapat digunakan peng-
guna untuk berkomunikasi dengan sistem.
Komunikasi ini dilakukan melalui berbagai
Model dialog
Sistem
manajemen
komputer dan
pemakai
Sistem
manajemen
model
Input
Data
Model
matematik
dan statistik
Sistem
manajemen
data
Data base
Meaningful
managerial
information
TEKNIK – Vol. 30 No. 1 Tahun 2009, ISSN 0852-1697 67
pilihan media seperti , keyboard, joystick, atau
key function lainnya.
b. Bahasa tampilan (Display atau Presentation
Language), yaitu suatu perangkat yang ber-
fungsi sebagai sarana untuk menampilkan
sesuatu. Peralatan yang digunakan untuk me-
realisasikan tampilan ini diantaranya adalah
printer, grafik monitor, plotter dan lain-lain.
c. Basis Pengetahuan (Knowledge Base), yaitu
bagian yang mutlak diketahui oleh pengguna
sehingga sistem yang dirancang dapat ber-
fungsi secara efektif.
Kombinasi dari berbagai kemampuan di atas
dikenal sebagai Gaya Dialog (Dialog Style). Gaya
dialog ini terdiri atas beberapa jenis, diantaranya :
a. Dialog Tanya Jawab. Dalam dialog ini, sis-
tem bertanya kepada pengguna, dan peng-
guna menjawab kemudian dari hasil dialog ini
sistem akan menawarkan alternatif kepu-tusan
yang dianggap memenuhi keinginan peng-
guna.
b. Dialog Perintah. Dalam dialog ini, pengguna
memberikan perintah-perintah yang tersedia
pada sistem untuk menjalankan fungsi yang
ada pada SPK.
c. Dialog Menu. Model dialog ini merupakan
gaya dialog yang paling populer dalam SPK.
Dalam hal ini pengguna dihadapkan pada
berbagai alternatif menu yang telah dise-
diakan sistem. Menu ini akan ditampilkan
pada monitor. Dalam menentukan pilihan-nya,
pengguna sistem cukup menekan tom-bol-
tombol tertentu dan setiap pilihan akan meng-
hasilkan respon /jawaban tertentu.
d. Dialog Masukan/ Keluaran. Dialog ini menye-
diakan form input atau masukan. Melalui
media ini, pengguna memasukkan perintah
dan data. Di samping form input, juga disedia-
kan form keluaran yang merupakan respon
dari sistem. Setelah memeriksa keluaran,
pengguna dapat mengisi form masukan lain-
nya untuk melanjutkan dialog berikutnya.
Pendekatan Perancangan SPK
Pendekatan perancangan sistem pendukung keputu-
san dilakukan dengan beberapa pendekatan yaitu
iteratif dan pendekatan Representation. Operation,
Memory Aids, Control Mechanism (ROMC).
1 Pendekatan Iteratif
Pendekatan Iteratif merupakan pendekatan
dengan melakukan rancangan maju dan dengan
siklus berulang. Yang dimaksud dengan siklus
berulang adalah seperti tahap-tahap pembuatan
SPK yang diuraikan pada tinjauan pustaka.
Dengan pendekatan in. memungkinkan untuk
melakukan penyempurnaan terhadap hasil
rancangan melalui uji coba pada tahap penerapan
atau implementasi.
2. Pendekatan ROMC
Pendekatan lain perancangan adalah dengan
menggunakan Representasion, Operation, Memo-
ry Aids dan Control Mechanism (ROMC). Yang
menjadi karakteristik penting dari pendekatan
ROMC ini adalah. bahwa pendekatan ini meru-
pakan suatu proses independent dalam mengiden-
tifikasikan kebutuhan akan kemampuan suatu
rancangan keputusan.
Pendekatan ROMC merupakan suatu alat yang
digunakan untuk mengarahkan analisis keputusan,
dan untuk membuat struktur yang sebenarnya dari
rancangan. Adapun maksud dari ROMC adalah
sebagai berikut:
• Representation
Kemampuan dalam mempresentasikan hasil-
hasil yang didapat baik berupa data, grafik
hasil cetakan dan lain-lain yang akan mem-
permudah pemahaman terhadap masalah yang
dihadapi sampai pada pengambilan keputu-
sannya. Dengan demikian perancangan mudah
dipahami, dan dapat berkomunikasi dengan
pemakai
• Operation
Kemampuan melakukan operasi-operasi mela-
lui model yang telah kita buat, baik model
matematis, model statistika atau model analisa
keputusan yang dapat diharapkan membantu
operasi untuk mendukung suatu keputusan
dari permasalahan.
• Memory Aids
Kemampuan memberikan fasilitas memori
yang dibutuhkan dalam mendukung penggu-
naan representasi dan operasi yang akan
digunakan dalam rangka pengambilan kepu-
tusan. Bantuan memori dapat berupa suatu
basis data yang berasal dari dalam (internal)
perusahaan ataupun dari luar (eksternal).
Dapat pula berupa literatur, ruang kerja, dan
sebagainya.
• Control Mechanism
Kemampuan melakukan kontrol /pengendalian
melalui tombol-tombol, maupun panel instru-
men sehingga sistem dapat berjalan dengan
mudah dan komunikatif. Hal ini dapat ditun-
jukkan dalam bentuk pesan-pesan, maupun
menu-menu yang ditampilkan di layar mo-
nitor.
Model Yang Dikembangkan
Model yang akan dibangun dalam makalah ini berupa
sistem pendukung keputusan yang perancangannya
menggunakan pendekatan Representation, Operation,
Memory Aids, Control Mechanism (ROMC).
Perancangan sistem pendukung keputusan untuk
mendukung proses pengambilan keputusan dalam
pengelolaan order bangunan baru kapal yang terkait
dengan perencanaan produksi memungkinkan para
pengambil keputusan mampu memutuskan order
bangunan baru yang diterima perusahaan dapat
TEKNIK – Vol. 30 No. 1 Tahun 2009, ISSN 0852-1697 68
dilaksanakan atau tidak berdasarkan kondisi galangan
dan kapasitas produksi yang dimiliki dan tidak lagi
hanya mengacu pada pengalaman dan subyektivitas
pengambil keputusan. Sehingga diharapkan keputu-
san yang diambil dapat akurat dan terpercaya dengan
mengoptimalkan kemampuan perusahaan dalam
melaksanakan proses produksi bangunan baru kapal.
Perancangan Model
1. Basis Data untuk Menentukan Jumlah Permintaan
Untuk memberikan informasi mengenai rencana
jumlah permintaan, diperlukan informasi sebagai
berikut
a. Informasi tentang kecenderungan keinginan
konsumen
b. Informasi tentang data ketersediaan dock
c. Informasi tentang daya perbaikan konsumen
Dan ketiga informasi tersebut, pengambil keputu-
san mendapatkan basis data tipe kapal.
2 Basis Data untuk menentukan metode Perencana-
an Agregat
Untuk memberikan informasi mengenai metode
perencanaan agregat diperlukan informasi:
a. Informasi rencana jumlah permintaan
Informasi ini akan ditentukan oleh pengambil
keputusan dalam bentuk target produksi ka-
pal, memberikan keterangan mengenai kode
kapal, nama kapal dan jumlah kapal per
periode.
b. Informasi spesifik kapal
Informasi ini memberikan keterangan menge-
nai kode kapal, pemilik kapal, nama kapal,
panjang, lebar dan berat kapal.
c. Informasi ketersediaan dock
Informasi ini memberikan keterangan menge-
nai kode dock, nama dock, lebar, panjang dan
tinggi dock.
d. Informasi roeting sheet
Informasi ini memberikan keterangan menge-
nai kode produksi, nomor urut produksi, dan
waktu produksi.
Dan keempat informasi diatas, maka pengambil
keputusan mendapatkan dari basis data tipe kapal.
data dock, data pekerjaan dan data bengkel.
3 Basis Data untuk menentukan Jadwal Induk
Produksi
Untuk memberikan informasi mengenai jadwal
induk produksi (JIP), diperlukan informasi
a. Informasi jumlah pesanan kapal
b. Informasi spesifikasi kapal
c. Informasi ketersediaan dock
d. Informasi roeting sheet
e. Informasi ketersediaan tenaga
f. Informasi mengenai ketersediaan bahan baku
dan pembantu
Untuk mendapatkan informasi-informasi di atas,
maka pengambil keputusan mendapatkan basis
data dock, data kapal, data pekerjaan dan data
bengkel.
4 Basis Data untuk Menentukan Harga Pokok
Produksi
Untuk mendapatkan harga pokok produksi maka
diperlukan informasi sebagai berikut :
a. Informasi tipe kapal
b. Informasi kebutuhan job title
c. Informasi kebutuhan material
d. Informasi kebutuhan mesin
Dari keempat informasi di atas, pengambil kepu-
tusan mendapatkan basis data tipe kapal, data
kebutuhan job title, data kebutuhan material dan
data kebutuhan mesin.
5 Basis Data untuk Pengendalian Produksi
Untuk menentukan pengendalian produksi maka
diperlukan sebagai berikut:
a. Informasi bengkel
Informasi ini memberikan keterangan menge-
nai macam bengkel apa saja dan jumlah job
title
b. Informasi material
Informasi ini memberikan keterangan menge-
nai material apa saja yang digunakan di dalam
proses produksi.
c. Informasi mesin
Informasi ini memberikan keterangan menge-
nai macam mesin yang digunakan.
Dari ketiga informasi di atas maka pengambil
keputusan mendapatkan data dari basis data
kebutuhan material, kebutuhan mesin dan
kebutuhan job title.
Basis Model yang Digunakan
1. Model untuk memberikan informasi mengenai
jumlah permintaan.
Model ini merupakan tabel yang isiannya diten-
tukan oleh pengambil keputusan berdasarkan ke-
cenderungan keinginan konsumen, daya perbai-
kan konsumen, dan ketersediaan dock.
2 Model Perencanaan Agregat
Model ini memberikan informasi mengenai jum-
lah permintaan, waktu penyelesaian sejumlah per-
mintaan, kapasitas normal, jam produksi tersisa,
jumlah jam lembur terpakai, jumlah pekerjaan
yang disubkon, jumlan kelebihan dan kekurangan
persediaan. Model-model tersebut adalah :
• Model perhitungan dead time dari sejumlah
permintaan
• Model perhitungan reguler time (kapasitas
normal)
• Model perhitungan over time
• Model-model perhitungan jam tersisa, jam
lembur, subkontrak, kekurangan dan kelebi-
han persediaan.
3 Model Jadwal Induk Produksi
Model ini memberikan informasi mengenai jum-
lah kapal yang akan diproduksi, waktu penye-
lesaian sejumlah kapal, kapasitas normal, kele-
bihan atau kekurangan jam produksi yang dikon-
versikan menurut model matrik linier program-
ming, kebutuhan bahan dan jumlah dock yang
digunakan.
TEKNIK – Vol. 30 No. 1 Tahun 2009, ISSN 0852-1697 69
4. ModelPerencanaan Kebutuhan Bahan Baku
(MRP)
Model ini memberikan informasi mengenai jum-
lah kebutuhan kotor, jumlah bahan yang sedang
dipesan, jumlah persediaan bahan di tangan,
jumlah kebutuhan bersih dan rencana pesan
sejumlah bahan yang dibutuhkan karena tidak
tersedia bahan tersebut di gudang.
5 Model Harga Pokok Produksi
Model ini memberikan informasi mengenai harga
pokok perbaikan. Model-model tersebut adalah :
• model fix cost
• model variable cost
• model penentuan harga pokok produksi
6 Model Pengendalian Produksi
Model ini untuk mengendalikan produksi agar apa
yang telah diputuskan oleh pengambil keputusan
berjalan dengan baik sesuai dengan rencana
perbaikan yang telah ditetapkan.
Dialog yang dipergunakan.
Komponen dialog diperlukan, agar pemakai dan
komputer dapat saling berinteraksi. Semakin fleksibel
dialog yang dirancang, maka sistem tersebut mudah
dan komunikatif. Dalam perancangan ini gaya dialog
yang akan ditampilkan antara lain :
1. Dialog menu
2. Dialog tanya jawab
3. Dialog perintah
Sebelum menyusun komponen dialog ini, perancang
terlebih dahulu harus mengetahui pertanyaan inti apa
saja yang ingin diketahui jawabannya oleh pemakai
(tahap representasi).
Dalam sistem yang dirancang ini, pertanyaan-
pertanyaan yang dapat dijawab antara lain adalah :
a. Berapa jumlah pesanan kapal, daya perbaikan
konsumen, ketersediaan dock?
b. Apa model rencana produksi yang dipergunakan
dengan mempertimbangkan kemampuan, kondisi
sumber daya galangan yang ada dan situasi
permintaan saat ini?
c. Bagaimana jadwal induk produksi menurut stra-
tegi rencana produksi terpilih, agar proses
produksi terarah, lancar dan terkendali sehingga
efisiensi dan efektifitas tercapai?
d. Bagaimana perencanaan kebutuhan bahan baku
(MRP) dengan memperhatikan JIP yang telah
tersusun agar ketika sejumlah bahan yang diper-
lukan dalam tepat waktu telah tersedia di tempat
dan siap dipergunakan?
e. Berapa harga pokok produksi agar perusahaan
tidak rugi dan harga pokok produksi dapat
bersaing dengan perusahaan pesaing lainnya?
f. Bagaimana pengendalian produksi agar apa yang
telah diputuskan oleh pengambil keputusan dapat
berjalan dengan baik sesuai dengan rencana
perbaikan yang telah ditetapkan?
Setelah dialog untuk menjawab pertanyaan-perta-
nyaan itu dibuat, langkah selanjutnya penyusunan
dialog untuk mengumpulkan informasi dan operasi
apa saja yang harus ditempuh untuk memperoleh
jawaban atas pertanyaan inti tersebut (tahap opera-
sional). Dialog lain yang diperlukan ditambahkan
adalah dialog-dialog bersifat mengingat (memory
aids) seperti fasilitas bantu. Dengan adanya fasilitas
bantu ini, dialog antara komputer dan pemakai
menjadi terarah, terlebih lagi bagi pemakai yang
belum terbiasa dalam memakai sistem yang diran-
cang ini.
Yang terakhir adalah dialog mengenai pesan-pesan
atau peringatan yang dapat mengingatkan pemakai
mengenai jawaban atas pertanyaan yang diberikan
komputer (control mechanism).
Rancangan Sistem Pendukung Keputusan
Metode SPK yang dirancang ini dibagi dalam
beberapa tahap pengerjaan. Setiap tahap pengerjaan
dicoba dirancang dengan menggunakan metode
pendekatan ROPM (Representasi, Operasi, Memory
aids. dan mekanisme pengendali) atau lebih dikenal
dengan pendekatan ROMC.
1 Tahap Parlengkapan Informasi
Sebelum menentukan jumlah permintaan, perenca-
naan agregat, jadwal induk produksi, perencanaan
kebutuhan bahan dan harga pokok produksi, maka
pengambil keputusan harus memperbaharui basis
data yang diperlukan yang ada dalam sistem basis
data, sehingga hasil perhitungan memberikan
gambaran nyata kemampuan, kondisi sumber daya
galangan yang ada dan situasi permintaan saat itu.
- Representasi
Tampilan mengenai data-data yang diperlukan
dalam mengoperasikan sistem ini. Data-data itu
meliputi data rencana jumlah permintaan. data
ketersediaan dock, data spesifikasi kapal, data
roeting sheet, data ketersediaan bahan baku dan
pembantu, data tenaga kerja. data biaya tetap.
- Operasi
Memilih menu-menu pilihan yang tersedia yang
diperlukan sesuai dengan kebutuhan dan tanya
jawab
- Memory aids
Basis data yang sesuai menurut keperluan
- Mekanisme Pengendali
Tombol-tombol yang bersesuaian dengan pili-
han yang tersedia dalam sistem ini.
2 Tahap Penentuan Jumlah Permintaan
Tahap ini dilakukan untuk menentukan jumlah
per-mintaan secara langsung oleh pengambil kepu-
tusan berdasarkan kecenderungan keinginan kon-
sumen, daya perbaikan konsumen dari keterse-
diaan dock.
- Representasi
Tampilan mengenai kode kapal, nama kapal
dan jumlah perbaikan kapal per periode serta
total jumlah permintaan.
- Operasi
Memilih menu-menu pilihan yang tersedia yang
diperlukan sesuai dengan kebutuhan dan tanya
jawab.
- Memory aids
Data ketersediaan dock
- Mekanisme Pengendali
Tombol-tombol yang bersesuaian dengan pili-
han yang tersedia dalam sistem ini.
3 Tahap Pencarian dan Pemilihan Metode
Perencanaan Agregat
Pada tahap ini, sistem menyediakan model linier
program untuk mendapatkan gambaran dari se-
jumlah permintaan, akan diketahui jumlah jam
kerja biasa (reguler time), jumlah jam lembur
(over time), subkontrak yang dipergunakan, se-
hingga total biaya yang dikeluarkan minimal.
- Representasi
Tampilan mengenai jumlah permintaan, lead
time produksi, kapasitas normal, jam nganggur,
jam lembur, subkontrak, kelebihan dan kek-
urangan persediaan.
- Operasi
Memilih menu-menu pilihan yang tersedia yang
diperlukan sesuai dengan kebutuhan dan tanya
jawab.
- Memory aids
Data jumlah permintaan, data spesifikasi kapal
data ketersediaan dan data roeting sheet.
- Mekanisme Pengendali
Tombol-tombol yang bersesuaian dengan
pilihan yang tersedia dalam sistem ini.
4 Tahap Penentuan Jadwal Induk Produksi
Dari model linear programming tersebut, maka
disusunlah jadwal induk produksi dengan mem-
pertimbangkan kemampuan, kondisi sumber daya
yang ada di galangan dan situasi permintaan saat
itu.
- Representasi
Tampilan mengenai jumlah kapal yang diba-
ngun lead time produksi, kapasitas normal, jam
nganggur, jam lembur, subkontrak, kelebihan
dan kekurangan jam produksi sesuai dengan
model linier programming.
- Operasi
Memilih menu-menu pilihan yang tersedia yang
diperlukan sesuai dengan kebutuhan dan tanya
jawab
- Memory aids
Data strategi rencana produksi, data keterse-
diaan dock, data ketersediaan bahan baku, dan
data roeting sheet
- Mekanisme Pengendali
Tombol-tombol yang bersesuaian dengan
pilihan yang tersedia dalam sistem ini.
Gambar 2. Model Konseptual SPK yang dirancang
5 Tahap Penentuan Perencanaan Kebutuhan Bahan
Baku (MRP)
Tahap ini dilakukan dengan mempertimbangkan
data jadwal induk produksi, status persediaan dan
struktur produk.
- Represantasi
Tampilan mengenai jumlah kebutuhan bahan
bruto, jumlah bahan baku yang dipesan, jumlah
bahan baku yang ada di tangan, jumlah kebu-
tuhan netto dan rencana pemesanan.
TEKNIK – Vol. 30 No. 1 Tahun 2009, ISSN 0852-1697 70
TEKNIK – Vol. 30 No. 1 Tahun 2009, ISSN 0852-1697 71
- Operasi
Memilih menu-menu pilihan yang tersedia yang
diperlukan sesuai dengan kebutuhan dan tanya
jawab.
- Memory aids
Data jadwal induk produksi, data ketersediaan
bahan baku dan pembantu.
- Mekanisme Pengendali
Tombol-tombol yang bersesuaian dengan
pilihan yang tersedia dalam sistem ini.
6 Tahap Penentuan Harga Pokok Produksi
Secara garis besar ada dua biaya yaitu biaya tetap
dan biaya berubah. Total biaya merupakan hasil
penjumlahan biaya tetap dan biaya berubah. Harga
pokok produksi dari total biaya dibagi dengan
jumlah produksi bangunan baru yang dihasilkan.
- Representasi
Tampilan mengenai kode kapal, nama kapal,
dan jumlah kapal, harga pokok produksi, dan
total harga.
- Operasi
Memilih menu-menu pilihan yang tersedia yang
diperlukan sesuai dengan kebutuhan dan tanya
jawab.
- Memory aids
Data tenaga kerja, biaya tetap dan jumlah bahan
baku dan pembantu yang terpakai.
- Mekanisme Pengendali
Tombol-tombol yang bersesuaian dengan pili-
han yang tersedia dalam sistem ini.
7 Tahap Penentuan Pengendalian Produksi
Pada tahap ini, agar apa yang telah ditetapkan oleh
pengambil keputusan dapat berjalan dengan baik,
maka perlu dijabarkan jadwal induk produksi
secara mendetail dengan cara jadwal induk pro-
duksi yang dibuat secara bulanan, diuraikan dalam
mingguan yang meliputi aktifitas apa yang dila-
kukan, bahan baku dan pembantu yang digunakan,
dan jumlah bengkel serta tenaga yang dipakai.
- Representasi
Tampilan mengenai kode kapal, nama kapal,
dan jumlah kapal, harga pokok produksi, dan
total harga
- Operasi
Memilih menu-menu pilihan yang tersedia yang
diperlukan sesuai dengan kebutunan dan tanya
jawab.
- Memory aids
Data mesin, data spesifikasi kapal, data roeting
sheet, data persediaan bahan dan pembantu.
- Mekanisme Pengendali
Tombol-tombol yang bersesuaian dengan
pilihan yang tersedia dalam sistem ini.
8 Tahap Pelaporan
Pada tahap akhir ini menampilkan laporan-laporan
yang telah dihasilkan dari tahap sebelumnya.
- Representasi
Menampilkan menu-menu yang digunakan
sebagai laporan, menu-menu tersebut subagai
berikut.
tabel kapal yang dibangun
tabel jadwal induk produksi
tabel kebutuhan bahan
tabel harga pokok produksi
tabel pengendali produksi
- Operasi
Memilih menu-menu pilihan yang tersedia yang
diperlukan sesuai dengan kebutuhan dan tanya
jawab.
- Memory aids
Data-data yang diperlukan adalah jadwal induk
produksi data kebutuhan material dan harga
pokok produksi.
- Mekanisme Pengendali
Tombol-tombol yang bersesuaian dengan
pilihan yang tersedia dalam sistem ini.
Kesimpulan
Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa :
1. Tingkat kemajuan teknologi yang sangat pesat
harus diimbangi dengan kemampuan pihak
manajemen galangan dalam mengambil keputu-
san secara cepat dan akurat. Melalui perancangan
sistem penunjang keputusan dalam pengelolaan
order bangunan baru, kebutuhan akan data-data
yang lengkap untuk pengambilan keputusan yang
tepat dapat dipenuhi.
2. Pembuatan decision support system untuk
perencanaan produksi yang sangat menentukan
pengelolaan order bangunan baru dapat mening-
katkan produktifitas departemen PPC dan mam-
pu mempercepat proses pengambilan keputusan
oleh pihak manajemen khususnya dalam penen-
tuan kemampuan galangan dalam menerima
order bangunan kapal baru.
3. Dengan adanya dukungan sebuah sistem penun-
jang keputusan berbasis komputer, proses
perencanaan produksi bangunan baru dapat men-
ciptakan suatu simbiosis yang sinergis dan inte-
raktif antara sistem dengan pengambil keputusan
melalui dialog model dan database.
Daftar Pustaka
1. Umar Daihani, Dadan (2001), Komputerisasi
Pengambilan Keputusan, PT. Elex Media
Komputindo.
2. Elsayed A. Elsayed (1994), Analysis and Control
of Production System, Prentice Hall
International Inc.
3. Gaspersz, Vincent (2004), Production Planning
and Inventory Control Berdasarkan Pen-
dekatan Sistem Terintegrasi MRP II dan
JIT Menuju Manufakturing 21, Vincent
Foundation dengan PT. Gramedia Pusta-
ka Utama, Jakarta
4. Purwono Ismu (1999), Tesis, Perancangan
Sistem Pendukung Keputusan untuk Pe-
rencanaan dan Pengendalian Pada Proses
Perbaikan Kapal Docking, Program
Pascasarjana Teknik Industri ITS.
5. Turba Efrain (1995), Decision Support and
Expert System, Prentice Hall Inter-
national, Inc.
TEKNIK – Vol. 30 No. 1 Tahun 2009, ISSN 0852-1697 72

More Related Content

What's hot

12. SIM, Yasmin Al-Hakim, Hapzi Ali, Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan, ...
12. SIM, Yasmin Al-Hakim, Hapzi Ali, Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan, ...12. SIM, Yasmin Al-Hakim, Hapzi Ali, Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan, ...
12. SIM, Yasmin Al-Hakim, Hapzi Ali, Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan, ...
Yasmin Al-Hakim
 
SIM 12, Dea Aulia, Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM, CMA, Sistem Pengambilan Ke...
SIM 12, Dea Aulia, Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM, CMA, Sistem Pengambilan Ke...SIM 12, Dea Aulia, Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM, CMA, Sistem Pengambilan Ke...
SIM 12, Dea Aulia, Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM, CMA, Sistem Pengambilan Ke...
Dea Aulia
 
SIM, Fadila Rahma, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Sistem Pendukung Pengam...
SIM, Fadila Rahma, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA,  Sistem Pendukung Pengam...SIM, Fadila Rahma, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA,  Sistem Pendukung Pengam...
SIM, Fadila Rahma, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Sistem Pendukung Pengam...
Universitas Mercu Buana
 
Tugas sim.sukartiningsih.yananto mihadi p., s.e., m.si., cma.implementasi sis...
Tugas sim.sukartiningsih.yananto mihadi p., s.e., m.si., cma.implementasi sis...Tugas sim.sukartiningsih.yananto mihadi p., s.e., m.si., cma.implementasi sis...
Tugas sim.sukartiningsih.yananto mihadi p., s.e., m.si., cma.implementasi sis...
Sukartiningsih
 

What's hot (14)

SIA,DWI AJENG AGGRAENI,SURYANIH,STIAMI
SIA,DWI AJENG AGGRAENI,SURYANIH,STIAMISIA,DWI AJENG AGGRAENI,SURYANIH,STIAMI
SIA,DWI AJENG AGGRAENI,SURYANIH,STIAMI
 
Sim, pert 12 , yasmin navisa, hapzi ali, sistem pendukung pengambilan keputus...
Sim, pert 12 , yasmin navisa, hapzi ali, sistem pendukung pengambilan keputus...Sim, pert 12 , yasmin navisa, hapzi ali, sistem pendukung pengambilan keputus...
Sim, pert 12 , yasmin navisa, hapzi ali, sistem pendukung pengambilan keputus...
 
12. SIM, Yasmin Al-Hakim, Hapzi Ali, Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan, ...
12. SIM, Yasmin Al-Hakim, Hapzi Ali, Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan, ...12. SIM, Yasmin Al-Hakim, Hapzi Ali, Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan, ...
12. SIM, Yasmin Al-Hakim, Hapzi Ali, Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan, ...
 
Decission support
Decission supportDecission support
Decission support
 
Sim, lintang kejora, hapzi ali, implementasi dari penerapan sistem informasi ...
Sim, lintang kejora, hapzi ali, implementasi dari penerapan sistem informasi ...Sim, lintang kejora, hapzi ali, implementasi dari penerapan sistem informasi ...
Sim, lintang kejora, hapzi ali, implementasi dari penerapan sistem informasi ...
 
SIM 12, Dea Aulia, Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM, CMA, Sistem Pengambilan Ke...
SIM 12, Dea Aulia, Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM, CMA, Sistem Pengambilan Ke...SIM 12, Dea Aulia, Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM, CMA, Sistem Pengambilan Ke...
SIM 12, Dea Aulia, Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM, CMA, Sistem Pengambilan Ke...
 
Sim,lisa andriyani,hapzi ali,sistem pendukung pengambilan keputusan,universit...
Sim,lisa andriyani,hapzi ali,sistem pendukung pengambilan keputusan,universit...Sim,lisa andriyani,hapzi ali,sistem pendukung pengambilan keputusan,universit...
Sim,lisa andriyani,hapzi ali,sistem pendukung pengambilan keputusan,universit...
 
Cobit pertamina
Cobit pertaminaCobit pertamina
Cobit pertamina
 
SIM,IVAN FADHILA, HAPZI ALI, Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan, MERCUBUA...
SIM,IVAN FADHILA, HAPZI ALI, Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan, MERCUBUA...SIM,IVAN FADHILA, HAPZI ALI, Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan, MERCUBUA...
SIM,IVAN FADHILA, HAPZI ALI, Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan, MERCUBUA...
 
Sim, ester, hapzi ali, analisis dan perancangan si pt pertmina, universitas m...
Sim, ester, hapzi ali, analisis dan perancangan si pt pertmina, universitas m...Sim, ester, hapzi ali, analisis dan perancangan si pt pertmina, universitas m...
Sim, ester, hapzi ali, analisis dan perancangan si pt pertmina, universitas m...
 
SIM, Fadila Rahma, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Sistem Pendukung Pengam...
SIM, Fadila Rahma, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA,  Sistem Pendukung Pengam...SIM, Fadila Rahma, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA,  Sistem Pendukung Pengam...
SIM, Fadila Rahma, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Sistem Pendukung Pengam...
 
Sim, aulia caesa veranza, sistem informasi untuk keunggulan bersaing perusaha...
Sim, aulia caesa veranza, sistem informasi untuk keunggulan bersaing perusaha...Sim, aulia caesa veranza, sistem informasi untuk keunggulan bersaing perusaha...
Sim, aulia caesa veranza, sistem informasi untuk keunggulan bersaing perusaha...
 
Tugas sim.sukartiningsih.yananto mihadi p., s.e., m.si., cma.implementasi sis...
Tugas sim.sukartiningsih.yananto mihadi p., s.e., m.si., cma.implementasi sis...Tugas sim.sukartiningsih.yananto mihadi p., s.e., m.si., cma.implementasi sis...
Tugas sim.sukartiningsih.yananto mihadi p., s.e., m.si., cma.implementasi sis...
 
Implementasi Sistem Informasi Pada Perusahaan
Implementasi Sistem Informasi Pada PerusahaanImplementasi Sistem Informasi Pada Perusahaan
Implementasi Sistem Informasi Pada Perusahaan
 

Similar to Suyadi

Sim nur putriana, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma sistem pendukung keputusan...
Sim nur putriana, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma sistem pendukung keputusan...Sim nur putriana, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma sistem pendukung keputusan...
Sim nur putriana, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma sistem pendukung keputusan...
Nur Putriana
 
Sim,herli savitri,hapziali,sistem pendukung pengambilan keputusan,universitas...
Sim,herli savitri,hapziali,sistem pendukung pengambilan keputusan,universitas...Sim,herli savitri,hapziali,sistem pendukung pengambilan keputusan,universitas...
Sim,herli savitri,hapziali,sistem pendukung pengambilan keputusan,universitas...
herlisavitri24
 
SIM, Khusrul Kurniawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, Sistem Pendukung Pengambilan Kep...
SIM, Khusrul Kurniawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, Sistem Pendukung Pengambilan Kep...SIM, Khusrul Kurniawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, Sistem Pendukung Pengambilan Kep...
SIM, Khusrul Kurniawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, Sistem Pendukung Pengambilan Kep...
Khusrul Kurniawan
 
Sim, bunga lahir wana, prof. dr. hapzi ali, sistem pengambilan keputusan, mer...
Sim, bunga lahir wana, prof. dr. hapzi ali, sistem pengambilan keputusan, mer...Sim, bunga lahir wana, prof. dr. hapzi ali, sistem pengambilan keputusan, mer...
Sim, bunga lahir wana, prof. dr. hapzi ali, sistem pengambilan keputusan, mer...
bunga lahir wana
 
SIM, FANNY FEBRIANI, PROF. DR. HAPZI ALI, CMA, Sistem Pendukung Pengambilan K...
SIM, FANNY FEBRIANI, PROF. DR. HAPZI ALI, CMA, Sistem Pendukung Pengambilan K...SIM, FANNY FEBRIANI, PROF. DR. HAPZI ALI, CMA, Sistem Pendukung Pengambilan K...
SIM, FANNY FEBRIANI, PROF. DR. HAPZI ALI, CMA, Sistem Pendukung Pengambilan K...
fannyfbrn18
 

Similar to Suyadi (20)

Sistem pendukung pengambilan keputusan
Sistem pendukung pengambilan keputusanSistem pendukung pengambilan keputusan
Sistem pendukung pengambilan keputusan
 
Artikel ppt uas, bayu nugroho, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, analisis dan...
Artikel ppt uas, bayu nugroho, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, analisis dan...Artikel ppt uas, bayu nugroho, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, analisis dan...
Artikel ppt uas, bayu nugroho, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, analisis dan...
 
Sim nur putriana, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma sistem pendukung keputusan...
Sim nur putriana, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma sistem pendukung keputusan...Sim nur putriana, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma sistem pendukung keputusan...
Sim nur putriana, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma sistem pendukung keputusan...
 
Sim,herli savitri,hapziali,sistem pendukung pengambilan keputusan,universitas...
Sim,herli savitri,hapziali,sistem pendukung pengambilan keputusan,universitas...Sim,herli savitri,hapziali,sistem pendukung pengambilan keputusan,universitas...
Sim,herli savitri,hapziali,sistem pendukung pengambilan keputusan,universitas...
 
SIM, Khusrul Kurniawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, Sistem Pendukung Pengambilan Kep...
SIM, Khusrul Kurniawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, Sistem Pendukung Pengambilan Kep...SIM, Khusrul Kurniawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, Sistem Pendukung Pengambilan Kep...
SIM, Khusrul Kurniawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, Sistem Pendukung Pengambilan Kep...
 
Sim bramantyo kusuma-hapzi ali-sistem pengambil keputusan-univ mercu buana-2017
Sim bramantyo kusuma-hapzi ali-sistem pengambil keputusan-univ mercu buana-2017Sim bramantyo kusuma-hapzi ali-sistem pengambil keputusan-univ mercu buana-2017
Sim bramantyo kusuma-hapzi ali-sistem pengambil keputusan-univ mercu buana-2017
 
Sim, bunga lahir wana, prof. dr. hapzi ali, sistem pengambilan keputusan, mer...
Sim, bunga lahir wana, prof. dr. hapzi ali, sistem pengambilan keputusan, mer...Sim, bunga lahir wana, prof. dr. hapzi ali, sistem pengambilan keputusan, mer...
Sim, bunga lahir wana, prof. dr. hapzi ali, sistem pengambilan keputusan, mer...
 
12. SIM, Ratna Ayu Febrianti, Hapzi Ali, Sistem Pendukung Pengambilan Keputu...
12.  SIM, Ratna Ayu Febrianti, Hapzi Ali, Sistem Pendukung Pengambilan Keputu...12.  SIM, Ratna Ayu Febrianti, Hapzi Ali, Sistem Pendukung Pengambilan Keputu...
12. SIM, Ratna Ayu Febrianti, Hapzi Ali, Sistem Pendukung Pengambilan Keputu...
 
Pertemuan 2 sdlc
Pertemuan 2 sdlcPertemuan 2 sdlc
Pertemuan 2 sdlc
 
SIM, FANNY FEBRIANI, PROF. DR. HAPZI ALI, CMA, Sistem Pendukung Pengambilan K...
SIM, FANNY FEBRIANI, PROF. DR. HAPZI ALI, CMA, Sistem Pendukung Pengambilan K...SIM, FANNY FEBRIANI, PROF. DR. HAPZI ALI, CMA, Sistem Pendukung Pengambilan K...
SIM, FANNY FEBRIANI, PROF. DR. HAPZI ALI, CMA, Sistem Pendukung Pengambilan K...
 
Rizta ade febyana 43218110073 - pengantar sistem informasi manajemen
Rizta ade febyana   43218110073 - pengantar sistem informasi manajemenRizta ade febyana   43218110073 - pengantar sistem informasi manajemen
Rizta ade febyana 43218110073 - pengantar sistem informasi manajemen
 
Tugas sim, dhita ayu anggreany, yananto mihadi putra, se, m.si, pengembangan ...
Tugas sim, dhita ayu anggreany, yananto mihadi putra, se, m.si, pengembangan ...Tugas sim, dhita ayu anggreany, yananto mihadi putra, se, m.si, pengembangan ...
Tugas sim, dhita ayu anggreany, yananto mihadi putra, se, m.si, pengembangan ...
 
Ervansyah putra, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, spk dss, sim, ut, 2018
Ervansyah putra, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, spk dss, sim, ut, 2018Ervansyah putra, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, spk dss, sim, ut, 2018
Ervansyah putra, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, spk dss, sim, ut, 2018
 
14, sistem informasi manajemen, eka lestari, hapzi ali, pengembangan sistem p...
14, sistem informasi manajemen, eka lestari, hapzi ali, pengembangan sistem p...14, sistem informasi manajemen, eka lestari, hapzi ali, pengembangan sistem p...
14, sistem informasi manajemen, eka lestari, hapzi ali, pengembangan sistem p...
 
Sim saeful malik hapzi ali_sistem pendukung pengambilan keputusan_universitas...
Sim saeful malik hapzi ali_sistem pendukung pengambilan keputusan_universitas...Sim saeful malik hapzi ali_sistem pendukung pengambilan keputusan_universitas...
Sim saeful malik hapzi ali_sistem pendukung pengambilan keputusan_universitas...
 
Sistem Informasi Manajemen - Minggu 12
Sistem Informasi Manajemen - Minggu 12Sistem Informasi Manajemen - Minggu 12
Sistem Informasi Manajemen - Minggu 12
 
Artikel sistem pengambilan keputusan - pertemuan 12
Artikel sistem pengambilan keputusan - pertemuan 12Artikel sistem pengambilan keputusan - pertemuan 12
Artikel sistem pengambilan keputusan - pertemuan 12
 
Akuntansi
AkuntansiAkuntansi
Akuntansi
 
SIM, Rahma Kesumawati, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA,. Implementasi SIM pa...
SIM, Rahma Kesumawati, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA,. Implementasi SIM pa...SIM, Rahma Kesumawati, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA,. Implementasi SIM pa...
SIM, Rahma Kesumawati, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA,. Implementasi SIM pa...
 
13, sim, yuni rahmayani, hapzi ali, implementasi sistem pendukung keputusan (...
13, sim, yuni rahmayani, hapzi ali, implementasi sistem pendukung keputusan (...13, sim, yuni rahmayani, hapzi ali, implementasi sistem pendukung keputusan (...
13, sim, yuni rahmayani, hapzi ali, implementasi sistem pendukung keputusan (...
 

Recently uploaded

Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
DessyArliani
 

Recently uploaded (20)

Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

Suyadi

  • 1. STUDI PERENCANAAN SISTEM UNTUK PENDUKUNG KEPUTUSAN PROYEK KAPAL BANGUNAN BARU Suyadi *) Abstract Since Presidential decree No 5 2005 on the empowerment of the Indonesian shipping industry applies, the Indonesian shipbuilding industry has officially gained support from the Indonesian government to be able to compete in the national as well as international market. Along with the globalization era and a lot of shipbuilding orders, the shipyard management has to do some improvement to the shipyard to be more competitive. One of efforts that should be done is by improving the management of incoming orders. This is very important to do because during this time the shipyard management has to collect a lot of information from departments in the shipyard manually to consider accepted shipbuilding orders. In this paper, a new model to manage new shipbuilding orders is developed. The model is implemented within a computer-based decision support system that is related to an existing system of production, planning and control in the shipyard. The approach used in the development of this system is ROMC (Representation, Operation, Memory Aids and Control Mechanism). The aim of the developed decision support system is to assist all decision makers in defining problems, developing alternative solution; , and chosing various alternative decisions in the system development there are three steps to be done : (i) building data base, (ii) building model base, and (iii) building dialogue base Keywords: improvement, shipbuilding, order, shipyard and management Pendahuluan Untuk dapat memenangkan persaingan yang ketat di pasar nasional maupun internasional, suatu industri perkapalan harus didukung oleh proses internal dan eksternal yang baik. Salah satu upaya eksternal yang dapat dilakukan agar konsumen tetap loyal dan seka- ligus memberikan daya tarik bagi calon pelanggan adalah dengan menjaga reputasi perusahaan di mata konsumen. Namun reputasi yang baik ini tidak dapat dibangun tanpa dukungan proses internal yang baik pula dari dalam perusahaan. Proses internal yang sangat berpengaruh dalam hal ini adalah proses produksi dari suatu order yang diterima oleh peru- sahaan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan memperbaiki proses produksi bangunan baru yang menjadi pemasukan besar bagi industri perkapalan. Perencanaan produksi yang merupakan salah satu penentu kelancaran proses produksi pembangunan kapal perlu diperhatikan oleh pihak manajemen perusahaan. Hal ini disebabkan perencanaan produksi yang kurang optimal dan tidak tepat dapat menyebab- kan kemacetan proses produksi yang sedang ber- langsung dan dapat mengakibatkan keterlambatan delivery. Untuk mendukung kelancaran pengambilan kepu- tusan dalam rangka interaksi yang baik antara peru- sahaan dan konsumen, diperlukan suatu sistem yang mampu memberikan basis dukungan yang dapat dipercaya bagi pengambil keputusan dalam perusa- haan sehingga keputusan yang diambil lebih berbobot dan dapat dipercaya keakuratannya. TEKNIK – Vol. 30 No. 1 Tahun 2009, ISSN 0852-1697 64 *) Staf Pengajar Jurusan D III Teknik Perkapalan Fakultas Teknik Undip Dengan dikeluarkannya Inpres RI No.5 Tahun 2005 tentang pemberdayaan industri pelayaran nasional dan kebijakan pemerintah yang dikeluarkan pada tanggal 30 September 2005 tentang kebijakan khusus yang diberikan untuk memberdayakan industri ga- langan kapal di Indonesia mendatangkan harapan besar pada industri perkapalan nasional. Hal ini sangat beralasan mengingat industri pelayaran dan industri galangan kapal sangat berkaitan dan dengan mendongkrak industri pelayaran nasional berarti pula membangkitkan industri galangan kapal nasional. Sistem untuk membantu pengambil keputusan dalam proses pengelolaan order bangunan baru kapal didefi- nisikan dengan basis decision support system (sistem pendukung keputusan). Perancangan sistem ini di- maksudkan untuk memperbaiki proses pengambilan keputusan dalam pengelolaan order bangunan baru kapal yang sangat berhuhungan dengan perencanaan produksi sehingga dapat mempersingkat waktu perencanaan jadwal dengan memanfaatkan sumber daya yang telah dimiliki oleh galangan beserta sistem manajemen produksi bangunan baru yang sudah ada. Untuk memahami perkembangan terkini tentang proses perencanaan produksi dan decision support system sebagai alat untuk merancang sebuah sistem yang mampu membantu pihak manajamen dalam mengambil keputusan dalam pengelolaan order bangunan baru kapal yang masuk ke perusahaan maka tinjauan pustaka tentang hal tersebut secara singkat diuraikan dalam section 2. Kemudian sistem yang dikembangkan beserta persyaratan-persyaratan decision support system yang dapat mendemonstra- sikan kemampuan model yang dikembangkan akan diidentifikasi dan diuraikan secara singkat dalam section 3. Akhirnya ditutup dengan sebuah kesimpu- lan yang diberikan dalam section 4.
  • 2. TEKNIK – Vol. 30 No. 1 Tahun 2009, ISSN 0852-1697 65 Tinjauan Pustaka Perencanaan Produksi Pembangunan Kapal Perencanaan produksi pembangunan kapal di gala- ngan kapal dapat berjalan dengan baik dan mengha- silkan produk yang diinginkan apabila direncanakan dengan memperhitungkan kemampuan galangan kapal dan kapasitas yang dimiliki oleh galangan tersebut. Metode perencanaan produksi pembangunan kapal secara keseluruhan harus dibuat dan dipelajari agar kegiatan proyek dapat berjalan dengan lancar. Lingkup pekerjaan dan kebutuhan sumber daya dari setiap aktifitas dalam proyek pembangunan kapal harus dibuat secara rinci. Dari sumber daya yang dipakai dan lingkup pekerjaan serta pengalaman dari personal yang terlibat dapat ditentukan kapasitas produksi per satuan waktu dari masing-masing aktifitas. Sistem Pendukung Keputusan (SPK) Menurut Man dan Watson, Sistem Pendukung Kepu- tusan didefinisikan sebagai suatu sistem interaktif, yang membantu pengambil keputusan melalui peng- gunaan data dan model-model keputusan untuk me- mecahkan masalah-masalah yang sifatnya semi terstruktur dan tidak terstruktur. Dan definisi diatas terlihat bahwa Sistem Pendukung Keputusan adalah suatu sistem berbasis komputer yang dirancang untuk meningkatkan efektivitas pengambil keputusan dalam memecahkan masalah yang bersifat semi terstruktur atau tidak terstruktur. Senada dengan para pakar lain- nya, Raymond McLeod, Jr. dalam bukunya Sistem Informasi Manajemen [MCLE 93] menekankan bah- wa sistem pendukung keputusan adalah suatu sistem informasi yang ditujukan untuk membantu manaje- men dalam memecahkan masalah yang dihadapinya. Karaktenstik Sistem Pendukung Keputusan diban- dingkan dengan sistem informasi yang lainnya adalah sebagai berikut : 1. Sistem Pendukung Keputusan dirancang untuk membantu pengambilan keputusan dalam me- mecahkan masalah yang sifatnya semi ter- struktur atau tidak terstruktur. 2. Dalam proses pengolahannya, sistem pendukung keputusan mengombinasikan penggunaan model - model / teknik-teknik analisis dengan teknik pemasukan data konvensional serta fungsi-fung- si pencari/interogasi informasi. 3. Sistem Pendukung Keputusan, dirancang sede- mikian rupa, sehingga dapat digunakan / diope- rasikan dengan mudah oleh orang-orang yang tidak memiliki dasar kemampuan pengoperasian komputer yang tinggi. Oleh karena itu pen- dekatan yang digunakan adalah model interaktif. 4. Sistem Pendukung Keputusan dirancang dengan menekankan pada aspek fleksibilitas serta kemampuan adaptasi yang tinggi. Sehingga mudah disesuaikan dengan berbagai perubahan lingkungan yang terjadi dan kebutuhan pemakai. Dengan berbagai karakter di atas, Sistem Pendukung Keputusan dapat memberikan manfaat atau keun- tungan bagi pemakainya. Keuntungan yang dimaksud diantaranya meliputi: Sistem Pendukung Keputusan memperluas kemampuan pengambil keputusan dalam memproses data/informasi bagi pemakainya. 1. Sistem Pendukung Keputusan membantu pe- ngambil keputusan dalam hal penghematan wak- tu yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah terutama berbagai masalah yang sangat kom- pleks dan tidak terstruktur. 2. Sistem Pendukung Keputusan dapat mengha- silkan solusi dengan lebih cepat serta hasilnya dapat diandalkan. 3. Walaupun suatu Sistem Pendukung Keputusan, mungkin saja tidak mampu memecahkan masa- lah yang dihadapi pengambil keputusan, namun ia dapat menjadi stimulan bagi pengambil kepu- tusan dalam memahami persoalannya. Karena sistem pendukung keputusan mampu menyaji- kan berbagai alternatif. 4. Sistem Pendukung Keputusan dapat menyedi- akan bukti tambahan untuk memberikan pem- benaran sehingga dapat memperkuat posisi pengambil keputusan. Bagaimanapun juga SPK tidak ditekankan untuk membuat keputusan. Dengan sekumpulan kemam- puan untuk mengolah informasi/data yang diperlukan dalam proses pengambilan keputusan, sistem hanya berfungsi sebagai alat bantu manajemen. Jadi sistem ini tidak dimaksudkan untuk menggantikan fungsi pengambil keputusan dalam membuat keputusan. Sistem ini hanya dirancang untuk membantu pengambil keputusan dalam melaksanakan tugasnya.
  • 3. Pembuat Keputusan TEKNIK – Vol. 30 No. 1 Tahun 2009, ISSN 0852-1697 66 Gambar 1 Model Matematis dan Statistik dengan input data dalam SPK (Sumber : Thierauf. Decision Support System for Effective Planning and Control,1982) Komponen-komponen Sistem Pendukung Keputusan. Sistem Pendukung Keputusan terdiri atas tiga komponen utama atau subsistem yaitu : 1. Subsistem data (data base) Subsistem data merupakan komponen SPK pe- nyedia bagi sistem. Data yang dimaksud disimpan dalam suatu pangkalan data (data base) yang diorganisasikan oleh suatu sistem yang disebut dengan sistem manajemen pangkalan data (Data Base Manajement System/DBMS). Melalui ma- najemen pangkalan data inilah data dapat diambil dan diekstrasi dengan cepat. Pangkalan data dalam SPK berasal dari dua sumber yaitu sumber internal (dari dalam perusahaan) dan sumber eks- ternal (dari luar perusahaan). Data eksternal ini sangat berguna bagi manajemen dalam mengam- bil keputusan tingkat strategi 2. Subsistem model (model base) Keunikan dari SPK adalah kemampuannya dalam mengintegrasikan data dengan model-model ke- putusan. Kalau pada pangkalan data, organisasi data dilakukan oleh manajemen pangkalan data, maka dalam hal ini ada fasilitas tertentu yang berfungsi sebagai pengelola berbagai model yang disebut dengan pangkalan model (model base). Model adalah suatu peniruan dari alam nyata. Kendala yang sering kali dihadapi dalam meran- cang suatu model adalah bahwa model yang disu- sun ternyata tidak mampu mencerminkan seluruh variabel alam nyata. Sehingga keputusan yang diambil yang didasarkan pada model tersebut menjadi tidak akurat dan tidak sesuai dengan kebutuhan. Oleh karena itu, dalam menyimpan berbagai model pada sistem pangkalan model harus tetap dijaga fleksibilitasnya. Artinya harus ada fasilitas yang mampu membantu pengguna untuk memodifikasi atau menyempurnakan mo- del, seiring dengan perkembangan pengetahuan. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah pada setiap model yang disimpan hendaknya ditambah- kan rincian keterangan dan penjelasan yang komprehensif mengenai model yang dibuat, se- hingga pengguna atau perancang : a. Mampu membuat model yang baru dengan mudah dan cepat. b. Mampu mengakses dan mengintegrasikan subrutin model. c. Mampu menghubungkan model dengan model yang lain melalui pangkalan data. d. Mampu mengelola model base dengan fungsi manajemen yang analog dengan manajemen data base (seperti mekanisme untuk menyim- pan, membuat katalog, menghubungkan dan mengakses model.) 3. Subsistem dialog (user system interface) Keunikan lainnya dari SPK adalah adanya fasi- litas yang mampu mengintegrasikan sistem terpa- sang dengan pengguna secara interaktif. Fasilitas atau subsistem ini dikenal sebagai subsistem dialog. Melalui sistem dialog inilah sistem diarti- kulasikan dan diimplementasikan sehingga peng- guna atau pemakai dapat berkomunikasi dengan sistem yang dirancang. Fasilitas yang dimiliki oleh subsistem ini dapat dibagi atas tiga kom- ponen, yaitu : a. Bahasa aksi (Action Language), yaitu suatu perangkat lunak yang dapat digunakan peng- guna untuk berkomunikasi dengan sistem. Komunikasi ini dilakukan melalui berbagai Model dialog Sistem manajemen komputer dan pemakai Sistem manajemen model Input Data Model matematik dan statistik Sistem manajemen data Data base Meaningful managerial information
  • 4. TEKNIK – Vol. 30 No. 1 Tahun 2009, ISSN 0852-1697 67 pilihan media seperti , keyboard, joystick, atau key function lainnya. b. Bahasa tampilan (Display atau Presentation Language), yaitu suatu perangkat yang ber- fungsi sebagai sarana untuk menampilkan sesuatu. Peralatan yang digunakan untuk me- realisasikan tampilan ini diantaranya adalah printer, grafik monitor, plotter dan lain-lain. c. Basis Pengetahuan (Knowledge Base), yaitu bagian yang mutlak diketahui oleh pengguna sehingga sistem yang dirancang dapat ber- fungsi secara efektif. Kombinasi dari berbagai kemampuan di atas dikenal sebagai Gaya Dialog (Dialog Style). Gaya dialog ini terdiri atas beberapa jenis, diantaranya : a. Dialog Tanya Jawab. Dalam dialog ini, sis- tem bertanya kepada pengguna, dan peng- guna menjawab kemudian dari hasil dialog ini sistem akan menawarkan alternatif kepu-tusan yang dianggap memenuhi keinginan peng- guna. b. Dialog Perintah. Dalam dialog ini, pengguna memberikan perintah-perintah yang tersedia pada sistem untuk menjalankan fungsi yang ada pada SPK. c. Dialog Menu. Model dialog ini merupakan gaya dialog yang paling populer dalam SPK. Dalam hal ini pengguna dihadapkan pada berbagai alternatif menu yang telah dise- diakan sistem. Menu ini akan ditampilkan pada monitor. Dalam menentukan pilihan-nya, pengguna sistem cukup menekan tom-bol- tombol tertentu dan setiap pilihan akan meng- hasilkan respon /jawaban tertentu. d. Dialog Masukan/ Keluaran. Dialog ini menye- diakan form input atau masukan. Melalui media ini, pengguna memasukkan perintah dan data. Di samping form input, juga disedia- kan form keluaran yang merupakan respon dari sistem. Setelah memeriksa keluaran, pengguna dapat mengisi form masukan lain- nya untuk melanjutkan dialog berikutnya. Pendekatan Perancangan SPK Pendekatan perancangan sistem pendukung keputu- san dilakukan dengan beberapa pendekatan yaitu iteratif dan pendekatan Representation. Operation, Memory Aids, Control Mechanism (ROMC). 1 Pendekatan Iteratif Pendekatan Iteratif merupakan pendekatan dengan melakukan rancangan maju dan dengan siklus berulang. Yang dimaksud dengan siklus berulang adalah seperti tahap-tahap pembuatan SPK yang diuraikan pada tinjauan pustaka. Dengan pendekatan in. memungkinkan untuk melakukan penyempurnaan terhadap hasil rancangan melalui uji coba pada tahap penerapan atau implementasi. 2. Pendekatan ROMC Pendekatan lain perancangan adalah dengan menggunakan Representasion, Operation, Memo- ry Aids dan Control Mechanism (ROMC). Yang menjadi karakteristik penting dari pendekatan ROMC ini adalah. bahwa pendekatan ini meru- pakan suatu proses independent dalam mengiden- tifikasikan kebutuhan akan kemampuan suatu rancangan keputusan. Pendekatan ROMC merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengarahkan analisis keputusan, dan untuk membuat struktur yang sebenarnya dari rancangan. Adapun maksud dari ROMC adalah sebagai berikut: • Representation Kemampuan dalam mempresentasikan hasil- hasil yang didapat baik berupa data, grafik hasil cetakan dan lain-lain yang akan mem- permudah pemahaman terhadap masalah yang dihadapi sampai pada pengambilan keputu- sannya. Dengan demikian perancangan mudah dipahami, dan dapat berkomunikasi dengan pemakai • Operation Kemampuan melakukan operasi-operasi mela- lui model yang telah kita buat, baik model matematis, model statistika atau model analisa keputusan yang dapat diharapkan membantu operasi untuk mendukung suatu keputusan dari permasalahan. • Memory Aids Kemampuan memberikan fasilitas memori yang dibutuhkan dalam mendukung penggu- naan representasi dan operasi yang akan digunakan dalam rangka pengambilan kepu- tusan. Bantuan memori dapat berupa suatu basis data yang berasal dari dalam (internal) perusahaan ataupun dari luar (eksternal). Dapat pula berupa literatur, ruang kerja, dan sebagainya. • Control Mechanism Kemampuan melakukan kontrol /pengendalian melalui tombol-tombol, maupun panel instru- men sehingga sistem dapat berjalan dengan mudah dan komunikatif. Hal ini dapat ditun- jukkan dalam bentuk pesan-pesan, maupun menu-menu yang ditampilkan di layar mo- nitor. Model Yang Dikembangkan Model yang akan dibangun dalam makalah ini berupa sistem pendukung keputusan yang perancangannya menggunakan pendekatan Representation, Operation, Memory Aids, Control Mechanism (ROMC). Perancangan sistem pendukung keputusan untuk mendukung proses pengambilan keputusan dalam pengelolaan order bangunan baru kapal yang terkait dengan perencanaan produksi memungkinkan para pengambil keputusan mampu memutuskan order bangunan baru yang diterima perusahaan dapat
  • 5. TEKNIK – Vol. 30 No. 1 Tahun 2009, ISSN 0852-1697 68 dilaksanakan atau tidak berdasarkan kondisi galangan dan kapasitas produksi yang dimiliki dan tidak lagi hanya mengacu pada pengalaman dan subyektivitas pengambil keputusan. Sehingga diharapkan keputu- san yang diambil dapat akurat dan terpercaya dengan mengoptimalkan kemampuan perusahaan dalam melaksanakan proses produksi bangunan baru kapal. Perancangan Model 1. Basis Data untuk Menentukan Jumlah Permintaan Untuk memberikan informasi mengenai rencana jumlah permintaan, diperlukan informasi sebagai berikut a. Informasi tentang kecenderungan keinginan konsumen b. Informasi tentang data ketersediaan dock c. Informasi tentang daya perbaikan konsumen Dan ketiga informasi tersebut, pengambil keputu- san mendapatkan basis data tipe kapal. 2 Basis Data untuk menentukan metode Perencana- an Agregat Untuk memberikan informasi mengenai metode perencanaan agregat diperlukan informasi: a. Informasi rencana jumlah permintaan Informasi ini akan ditentukan oleh pengambil keputusan dalam bentuk target produksi ka- pal, memberikan keterangan mengenai kode kapal, nama kapal dan jumlah kapal per periode. b. Informasi spesifik kapal Informasi ini memberikan keterangan menge- nai kode kapal, pemilik kapal, nama kapal, panjang, lebar dan berat kapal. c. Informasi ketersediaan dock Informasi ini memberikan keterangan menge- nai kode dock, nama dock, lebar, panjang dan tinggi dock. d. Informasi roeting sheet Informasi ini memberikan keterangan menge- nai kode produksi, nomor urut produksi, dan waktu produksi. Dan keempat informasi diatas, maka pengambil keputusan mendapatkan dari basis data tipe kapal. data dock, data pekerjaan dan data bengkel. 3 Basis Data untuk menentukan Jadwal Induk Produksi Untuk memberikan informasi mengenai jadwal induk produksi (JIP), diperlukan informasi a. Informasi jumlah pesanan kapal b. Informasi spesifikasi kapal c. Informasi ketersediaan dock d. Informasi roeting sheet e. Informasi ketersediaan tenaga f. Informasi mengenai ketersediaan bahan baku dan pembantu Untuk mendapatkan informasi-informasi di atas, maka pengambil keputusan mendapatkan basis data dock, data kapal, data pekerjaan dan data bengkel. 4 Basis Data untuk Menentukan Harga Pokok Produksi Untuk mendapatkan harga pokok produksi maka diperlukan informasi sebagai berikut : a. Informasi tipe kapal b. Informasi kebutuhan job title c. Informasi kebutuhan material d. Informasi kebutuhan mesin Dari keempat informasi di atas, pengambil kepu- tusan mendapatkan basis data tipe kapal, data kebutuhan job title, data kebutuhan material dan data kebutuhan mesin. 5 Basis Data untuk Pengendalian Produksi Untuk menentukan pengendalian produksi maka diperlukan sebagai berikut: a. Informasi bengkel Informasi ini memberikan keterangan menge- nai macam bengkel apa saja dan jumlah job title b. Informasi material Informasi ini memberikan keterangan menge- nai material apa saja yang digunakan di dalam proses produksi. c. Informasi mesin Informasi ini memberikan keterangan menge- nai macam mesin yang digunakan. Dari ketiga informasi di atas maka pengambil keputusan mendapatkan data dari basis data kebutuhan material, kebutuhan mesin dan kebutuhan job title. Basis Model yang Digunakan 1. Model untuk memberikan informasi mengenai jumlah permintaan. Model ini merupakan tabel yang isiannya diten- tukan oleh pengambil keputusan berdasarkan ke- cenderungan keinginan konsumen, daya perbai- kan konsumen, dan ketersediaan dock. 2 Model Perencanaan Agregat Model ini memberikan informasi mengenai jum- lah permintaan, waktu penyelesaian sejumlah per- mintaan, kapasitas normal, jam produksi tersisa, jumlah jam lembur terpakai, jumlah pekerjaan yang disubkon, jumlan kelebihan dan kekurangan persediaan. Model-model tersebut adalah : • Model perhitungan dead time dari sejumlah permintaan • Model perhitungan reguler time (kapasitas normal) • Model perhitungan over time • Model-model perhitungan jam tersisa, jam lembur, subkontrak, kekurangan dan kelebi- han persediaan. 3 Model Jadwal Induk Produksi Model ini memberikan informasi mengenai jum- lah kapal yang akan diproduksi, waktu penye- lesaian sejumlah kapal, kapasitas normal, kele- bihan atau kekurangan jam produksi yang dikon- versikan menurut model matrik linier program- ming, kebutuhan bahan dan jumlah dock yang digunakan.
  • 6. TEKNIK – Vol. 30 No. 1 Tahun 2009, ISSN 0852-1697 69 4. ModelPerencanaan Kebutuhan Bahan Baku (MRP) Model ini memberikan informasi mengenai jum- lah kebutuhan kotor, jumlah bahan yang sedang dipesan, jumlah persediaan bahan di tangan, jumlah kebutuhan bersih dan rencana pesan sejumlah bahan yang dibutuhkan karena tidak tersedia bahan tersebut di gudang. 5 Model Harga Pokok Produksi Model ini memberikan informasi mengenai harga pokok perbaikan. Model-model tersebut adalah : • model fix cost • model variable cost • model penentuan harga pokok produksi 6 Model Pengendalian Produksi Model ini untuk mengendalikan produksi agar apa yang telah diputuskan oleh pengambil keputusan berjalan dengan baik sesuai dengan rencana perbaikan yang telah ditetapkan. Dialog yang dipergunakan. Komponen dialog diperlukan, agar pemakai dan komputer dapat saling berinteraksi. Semakin fleksibel dialog yang dirancang, maka sistem tersebut mudah dan komunikatif. Dalam perancangan ini gaya dialog yang akan ditampilkan antara lain : 1. Dialog menu 2. Dialog tanya jawab 3. Dialog perintah Sebelum menyusun komponen dialog ini, perancang terlebih dahulu harus mengetahui pertanyaan inti apa saja yang ingin diketahui jawabannya oleh pemakai (tahap representasi). Dalam sistem yang dirancang ini, pertanyaan- pertanyaan yang dapat dijawab antara lain adalah : a. Berapa jumlah pesanan kapal, daya perbaikan konsumen, ketersediaan dock? b. Apa model rencana produksi yang dipergunakan dengan mempertimbangkan kemampuan, kondisi sumber daya galangan yang ada dan situasi permintaan saat ini? c. Bagaimana jadwal induk produksi menurut stra- tegi rencana produksi terpilih, agar proses produksi terarah, lancar dan terkendali sehingga efisiensi dan efektifitas tercapai? d. Bagaimana perencanaan kebutuhan bahan baku (MRP) dengan memperhatikan JIP yang telah tersusun agar ketika sejumlah bahan yang diper- lukan dalam tepat waktu telah tersedia di tempat dan siap dipergunakan? e. Berapa harga pokok produksi agar perusahaan tidak rugi dan harga pokok produksi dapat bersaing dengan perusahaan pesaing lainnya? f. Bagaimana pengendalian produksi agar apa yang telah diputuskan oleh pengambil keputusan dapat berjalan dengan baik sesuai dengan rencana perbaikan yang telah ditetapkan? Setelah dialog untuk menjawab pertanyaan-perta- nyaan itu dibuat, langkah selanjutnya penyusunan dialog untuk mengumpulkan informasi dan operasi apa saja yang harus ditempuh untuk memperoleh jawaban atas pertanyaan inti tersebut (tahap opera- sional). Dialog lain yang diperlukan ditambahkan adalah dialog-dialog bersifat mengingat (memory aids) seperti fasilitas bantu. Dengan adanya fasilitas bantu ini, dialog antara komputer dan pemakai menjadi terarah, terlebih lagi bagi pemakai yang belum terbiasa dalam memakai sistem yang diran- cang ini. Yang terakhir adalah dialog mengenai pesan-pesan atau peringatan yang dapat mengingatkan pemakai mengenai jawaban atas pertanyaan yang diberikan komputer (control mechanism). Rancangan Sistem Pendukung Keputusan Metode SPK yang dirancang ini dibagi dalam beberapa tahap pengerjaan. Setiap tahap pengerjaan dicoba dirancang dengan menggunakan metode pendekatan ROPM (Representasi, Operasi, Memory aids. dan mekanisme pengendali) atau lebih dikenal dengan pendekatan ROMC. 1 Tahap Parlengkapan Informasi Sebelum menentukan jumlah permintaan, perenca- naan agregat, jadwal induk produksi, perencanaan kebutuhan bahan dan harga pokok produksi, maka pengambil keputusan harus memperbaharui basis data yang diperlukan yang ada dalam sistem basis data, sehingga hasil perhitungan memberikan gambaran nyata kemampuan, kondisi sumber daya galangan yang ada dan situasi permintaan saat itu. - Representasi Tampilan mengenai data-data yang diperlukan dalam mengoperasikan sistem ini. Data-data itu meliputi data rencana jumlah permintaan. data ketersediaan dock, data spesifikasi kapal, data roeting sheet, data ketersediaan bahan baku dan pembantu, data tenaga kerja. data biaya tetap. - Operasi Memilih menu-menu pilihan yang tersedia yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan dan tanya jawab - Memory aids Basis data yang sesuai menurut keperluan - Mekanisme Pengendali Tombol-tombol yang bersesuaian dengan pili- han yang tersedia dalam sistem ini. 2 Tahap Penentuan Jumlah Permintaan Tahap ini dilakukan untuk menentukan jumlah per-mintaan secara langsung oleh pengambil kepu- tusan berdasarkan kecenderungan keinginan kon- sumen, daya perbaikan konsumen dari keterse- diaan dock. - Representasi Tampilan mengenai kode kapal, nama kapal dan jumlah perbaikan kapal per periode serta total jumlah permintaan.
  • 7. - Operasi Memilih menu-menu pilihan yang tersedia yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan dan tanya jawab. - Memory aids Data ketersediaan dock - Mekanisme Pengendali Tombol-tombol yang bersesuaian dengan pili- han yang tersedia dalam sistem ini. 3 Tahap Pencarian dan Pemilihan Metode Perencanaan Agregat Pada tahap ini, sistem menyediakan model linier program untuk mendapatkan gambaran dari se- jumlah permintaan, akan diketahui jumlah jam kerja biasa (reguler time), jumlah jam lembur (over time), subkontrak yang dipergunakan, se- hingga total biaya yang dikeluarkan minimal. - Representasi Tampilan mengenai jumlah permintaan, lead time produksi, kapasitas normal, jam nganggur, jam lembur, subkontrak, kelebihan dan kek- urangan persediaan. - Operasi Memilih menu-menu pilihan yang tersedia yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan dan tanya jawab. - Memory aids Data jumlah permintaan, data spesifikasi kapal data ketersediaan dan data roeting sheet. - Mekanisme Pengendali Tombol-tombol yang bersesuaian dengan pilihan yang tersedia dalam sistem ini. 4 Tahap Penentuan Jadwal Induk Produksi Dari model linear programming tersebut, maka disusunlah jadwal induk produksi dengan mem- pertimbangkan kemampuan, kondisi sumber daya yang ada di galangan dan situasi permintaan saat itu. - Representasi Tampilan mengenai jumlah kapal yang diba- ngun lead time produksi, kapasitas normal, jam nganggur, jam lembur, subkontrak, kelebihan dan kekurangan jam produksi sesuai dengan model linier programming. - Operasi Memilih menu-menu pilihan yang tersedia yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan dan tanya jawab - Memory aids Data strategi rencana produksi, data keterse- diaan dock, data ketersediaan bahan baku, dan data roeting sheet - Mekanisme Pengendali Tombol-tombol yang bersesuaian dengan pilihan yang tersedia dalam sistem ini. Gambar 2. Model Konseptual SPK yang dirancang 5 Tahap Penentuan Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku (MRP) Tahap ini dilakukan dengan mempertimbangkan data jadwal induk produksi, status persediaan dan struktur produk. - Represantasi Tampilan mengenai jumlah kebutuhan bahan bruto, jumlah bahan baku yang dipesan, jumlah bahan baku yang ada di tangan, jumlah kebu- tuhan netto dan rencana pemesanan. TEKNIK – Vol. 30 No. 1 Tahun 2009, ISSN 0852-1697 70
  • 8. TEKNIK – Vol. 30 No. 1 Tahun 2009, ISSN 0852-1697 71 - Operasi Memilih menu-menu pilihan yang tersedia yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan dan tanya jawab. - Memory aids Data jadwal induk produksi, data ketersediaan bahan baku dan pembantu. - Mekanisme Pengendali Tombol-tombol yang bersesuaian dengan pilihan yang tersedia dalam sistem ini. 6 Tahap Penentuan Harga Pokok Produksi Secara garis besar ada dua biaya yaitu biaya tetap dan biaya berubah. Total biaya merupakan hasil penjumlahan biaya tetap dan biaya berubah. Harga pokok produksi dari total biaya dibagi dengan jumlah produksi bangunan baru yang dihasilkan. - Representasi Tampilan mengenai kode kapal, nama kapal, dan jumlah kapal, harga pokok produksi, dan total harga. - Operasi Memilih menu-menu pilihan yang tersedia yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan dan tanya jawab. - Memory aids Data tenaga kerja, biaya tetap dan jumlah bahan baku dan pembantu yang terpakai. - Mekanisme Pengendali Tombol-tombol yang bersesuaian dengan pili- han yang tersedia dalam sistem ini. 7 Tahap Penentuan Pengendalian Produksi Pada tahap ini, agar apa yang telah ditetapkan oleh pengambil keputusan dapat berjalan dengan baik, maka perlu dijabarkan jadwal induk produksi secara mendetail dengan cara jadwal induk pro- duksi yang dibuat secara bulanan, diuraikan dalam mingguan yang meliputi aktifitas apa yang dila- kukan, bahan baku dan pembantu yang digunakan, dan jumlah bengkel serta tenaga yang dipakai. - Representasi Tampilan mengenai kode kapal, nama kapal, dan jumlah kapal, harga pokok produksi, dan total harga - Operasi Memilih menu-menu pilihan yang tersedia yang diperlukan sesuai dengan kebutunan dan tanya jawab. - Memory aids Data mesin, data spesifikasi kapal, data roeting sheet, data persediaan bahan dan pembantu. - Mekanisme Pengendali Tombol-tombol yang bersesuaian dengan pilihan yang tersedia dalam sistem ini. 8 Tahap Pelaporan Pada tahap akhir ini menampilkan laporan-laporan yang telah dihasilkan dari tahap sebelumnya. - Representasi Menampilkan menu-menu yang digunakan sebagai laporan, menu-menu tersebut subagai berikut. tabel kapal yang dibangun tabel jadwal induk produksi tabel kebutuhan bahan tabel harga pokok produksi tabel pengendali produksi - Operasi Memilih menu-menu pilihan yang tersedia yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan dan tanya jawab. - Memory aids Data-data yang diperlukan adalah jadwal induk produksi data kebutuhan material dan harga pokok produksi. - Mekanisme Pengendali Tombol-tombol yang bersesuaian dengan pilihan yang tersedia dalam sistem ini. Kesimpulan Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa : 1. Tingkat kemajuan teknologi yang sangat pesat harus diimbangi dengan kemampuan pihak manajemen galangan dalam mengambil keputu- san secara cepat dan akurat. Melalui perancangan sistem penunjang keputusan dalam pengelolaan order bangunan baru, kebutuhan akan data-data yang lengkap untuk pengambilan keputusan yang tepat dapat dipenuhi. 2. Pembuatan decision support system untuk perencanaan produksi yang sangat menentukan pengelolaan order bangunan baru dapat mening- katkan produktifitas departemen PPC dan mam- pu mempercepat proses pengambilan keputusan oleh pihak manajemen khususnya dalam penen- tuan kemampuan galangan dalam menerima order bangunan kapal baru. 3. Dengan adanya dukungan sebuah sistem penun- jang keputusan berbasis komputer, proses perencanaan produksi bangunan baru dapat men- ciptakan suatu simbiosis yang sinergis dan inte- raktif antara sistem dengan pengambil keputusan melalui dialog model dan database. Daftar Pustaka 1. Umar Daihani, Dadan (2001), Komputerisasi Pengambilan Keputusan, PT. Elex Media Komputindo. 2. Elsayed A. Elsayed (1994), Analysis and Control of Production System, Prentice Hall International Inc. 3. Gaspersz, Vincent (2004), Production Planning and Inventory Control Berdasarkan Pen- dekatan Sistem Terintegrasi MRP II dan JIT Menuju Manufakturing 21, Vincent Foundation dengan PT. Gramedia Pusta- ka Utama, Jakarta 4. Purwono Ismu (1999), Tesis, Perancangan Sistem Pendukung Keputusan untuk Pe- rencanaan dan Pengendalian Pada Proses Perbaikan Kapal Docking, Program Pascasarjana Teknik Industri ITS. 5. Turba Efrain (1995), Decision Support and Expert System, Prentice Hall Inter- national, Inc.
  • 9. TEKNIK – Vol. 30 No. 1 Tahun 2009, ISSN 0852-1697 72