Analisa sistem tenaga(sistem per unit)-1Faizin Pass
Dokumen tersebut membahas tentang sistem per-unit dalam teknik listrik daya. Sistem ini menyatakan nilai-nilai tegangan, arus, daya dan impedansi dalam bentuk persen dari nilai dasar yang telah ditetapkan. Nilai dasar yang digunakan adalah tegangan nominal dan daya kompleks nominal. Contoh soal mengenai perhitungan arus menggunakan sistem per-unit pada lampu yang diberikan tegangan nominal 120 volt dan daya 500 watt juga dijel
Dokumen tersebut memberikan daftar nama dan merupakan bagian dari mata kuliah Fisika di salah satu perguruan tinggi. Tidak terdapat informasi lain yang relevan untuk diringkas.
Modul ini digunakan untuk mata kuliah Rangkaian Listrik yang membahas tentang beberapa teori yaitu Norton, Superposisi, Thevenin, Substitusi, Transformasi Sumber dan Transfer Daya Maksimum.
Sistem tenaga listrik terdiri dari tiga komponen utama yaitu sistem pembangkit, transmisi, dan distribusi. Sistem pembangkit membangkitkan energi listrik dari sumber daya alam, sistem transmisi menyalurkan energi listrik dari pembangkit ke pusat beban, sedangkan sistem distribusi mendistribusikan energi ke konsumen.
Analisa sistem tenaga(sistem per unit)-1Faizin Pass
Dokumen tersebut membahas tentang sistem per-unit dalam teknik listrik daya. Sistem ini menyatakan nilai-nilai tegangan, arus, daya dan impedansi dalam bentuk persen dari nilai dasar yang telah ditetapkan. Nilai dasar yang digunakan adalah tegangan nominal dan daya kompleks nominal. Contoh soal mengenai perhitungan arus menggunakan sistem per-unit pada lampu yang diberikan tegangan nominal 120 volt dan daya 500 watt juga dijel
Dokumen tersebut memberikan daftar nama dan merupakan bagian dari mata kuliah Fisika di salah satu perguruan tinggi. Tidak terdapat informasi lain yang relevan untuk diringkas.
Modul ini digunakan untuk mata kuliah Rangkaian Listrik yang membahas tentang beberapa teori yaitu Norton, Superposisi, Thevenin, Substitusi, Transformasi Sumber dan Transfer Daya Maksimum.
Sistem tenaga listrik terdiri dari tiga komponen utama yaitu sistem pembangkit, transmisi, dan distribusi. Sistem pembangkit membangkitkan energi listrik dari sumber daya alam, sistem transmisi menyalurkan energi listrik dari pembangkit ke pusat beban, sedangkan sistem distribusi mendistribusikan energi ke konsumen.
Dokumen tersebut membahas tentang teorema-teorema yang digunakan dalam menyelesaikan masalah rangkaian listrik, termasuk teorema superposisi, substitusi, Thevenin, dan Norton. Teorema-teorema tersebut memungkinkan penyederhanaan dan analisis rangkaian listrik dengan lebih mudah.
Rangkaian R-L terdiri dari resistor dan induktor yang dihubungkan secara seri. Arus bolak-balik yang mengalir melalui rangkaian ini akan menghasilkan tegangan pada kedua komponen yang memiliki fasa yang berbeda, di mana tegangan induktor mendahului tegangan resistor sebesar 90 derajat. Besarnya impedansi, reaktansi induktor, dan tegangan antara ujung-ujung induktor dapat dihitung dengan menggunakan rumus
Kuliah 5 Dasar Sistem Tenaga Listrik ( Segitiga Konversi Energi, Rangkaian Sa...Fathan Hakim
Dokumen tersebut membahas tentang rangkaian listrik satu fasa dan tiga fasa beserta konsep-konsep dasarnya seperti tegangan, arus, daya, impedansi, dan sistem per-unit.
Dokumen tersebut membahas tentang rangkaian listrik tiga fasa, mulai dari penjelasan tentang generator tiga fasa, rangkaian sumber tiga fasa tipe Y dan Δ, rangkaian beban tiga fasa tipe Y dan Δ, aplikasi rangkaian sumber dan beban tiga fasa, serta penjelasan tentang tegangan fasa dan line to line pada sistem tiga fasa.
Dokumen tersebut membahas tentang rangkaian RLC paralel, termasuk definisi impedansi dan admitansi pada rangkaian paralel, rumus-rumus untuk menghitung arus dan daya pada masing-masing cabang, serta sifat rangkaian tergantung nilai arus listrik induktor dan kapasitor.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem tiga fasa dan beban yang tidak seimbang. Sistem tiga fasa akan mengalami ketidakseimbangan beban jika beban pada setiap fasanya berbeda besar. Dokumen ini juga memberikan contoh perhitungan arus pada setiap saluran dan arus netral untuk sistem tiga fasa dengan beban yang tidak seimbang.
Dokumen berisi 6 soal latihan tentang rangkaian listrik arus bolak-balik (AC). Soal-soal tersebut meliputi penghitungan tegangan, arus, impedansi, sudut fasa, daya dan hubungan antara komponen rangkaian seperti resistor, kapasitor dan induktor yang dihubungkan secara seri dan paralel pada sumber tegangan dan arus AC.
1. Rangkaian RLC seri dijelaskan dengan impedansi total Z sama dengan R ditambah j(XL - XC). Frekuensi resonansi terjadi ketika XL sama dengan XC.
2. Tegangan pada setiap komponen dapat dihitung dengan rumus pembagi tegangan dengan memanfaatkan impedansi masing-masing komponen.
3. Daya arus bolak-balik dinyatakan sebagai perkalian antara tegangan efektif, kuat arus efektif,
Teori Thevenin menyatakan bahwa rangkaian listrik kompleks dapat disederhanakan menjadi sumber tegangan dan resistor tunggal yang setara. Teori ini berguna untuk menganalisis sistem daya dan rangkaian lainnya dengan mudah dengan mengubah rangkaian asli menjadi rangkaian ekuivalen Thevenin yang lebih sederhana. Penggunaan utama teori ini adalah untuk mempermudah perhitungan arus dan tegangan pada rangkaian.
Dokumen tersebut membahas tentang rangkaian tiga fase dan pengukuran daya pada sistem tiga fase. Dibahas mengenai keunggulan sistem tiga fase dibanding satu fase, hubungan bintang dan delta, serta pengukuran daya menggunakan satu dan dua wattmeter baik pada sistem tiga kawat maupun empat kawat.
Dokumen ini menjelaskan percobaan untuk menentukan nilai reaktansi kapasitif dan induktif, serta nilai kapasitas kapasitor dan induktansi induktor pada rangkaian RL dan RC menggunakan arus bolak-balik. Percobaan ini menghasilkan nilai reaktansi kapasitif sebesar 34,3-52 ohm, reaktansi induktif sebesar 0,67-8 ohm, kapasitas kapasitor 0,09-0,14 farad, dan induktansi indu
Dokumen tersebut membahas tentang rangkaian RLC seri dan bagaimana menghitung beberapa parameter listriknya seperti impedansi, arus, tegangan pada setiap komponen, sudut fasa, dan daya. Diberikan contoh soal untuk mendemonstrasikan cara penyelesaian masalah rangkaian RLC seri.
Teks tersebut merangkum tentang Jembatan Wheatstone dan Jembatan Kelvin yang digunakan untuk mengukur tahanan dengan tingkat ketelitian tinggi. Jembatan Wheatstone terdiri dari 4 buah tahanan dan galvanometer, sedangkan Jembatan Kelvin merupakan modifikasi Jembatan Wheatstone dengan menggunakan 7 buah tahanan untuk meningkatkan ketelitian pengukuran tahanan rendah. Teks tersebut juga menjelaskan cara kerja, persamaan kesetimbangan
Presentasi ini berupa penjelasan tentang teorema Thevenin yang disarikan dari video tutorial Prof.Dr. C.B. Bangal (Youtube) dan beberapa referensi lainnya. Teorema Thevenin merupakan salah satu teorema dalam analisis rangkaian elektronik. Terkadang mahasiswa mengalami kesulitan dalam memahami teorema ini. Prof. Dr. C.B. Bangal mengajak kita untuk memahami teorema ini langsung dengan penerapan soal. Keterangan dari Prof. Dr. C.B. Bangal tersebut kami ubah dalam bentuk slide bahasa Indonesia. Semoga dapat bermanfaat bagi para mahasiswa/pelajar yang sedang belajar dasar-dasar analisis rangkaian elektronika. Selamat belajar dan semoga sukses!
Chapter III : Rules of origin and origin procedures chapterBalo English
This document defines key terms used in the rules of origin chapter, including definitions for originating goods, non-originating goods, production, producer, indirect materials, and regional value content. It lays out the rules for determining whether a good is originating, including if it is wholly obtained, produced from originating materials, or produced using non-originating materials that meet product-specific rules. It also covers treatment of recovered materials used in remanufactured goods and methods for calculating regional value content.
Dokumen tersebut membahas tentang teorema-teorema yang digunakan dalam menyelesaikan masalah rangkaian listrik, termasuk teorema superposisi, substitusi, Thevenin, dan Norton. Teorema-teorema tersebut memungkinkan penyederhanaan dan analisis rangkaian listrik dengan lebih mudah.
Rangkaian R-L terdiri dari resistor dan induktor yang dihubungkan secara seri. Arus bolak-balik yang mengalir melalui rangkaian ini akan menghasilkan tegangan pada kedua komponen yang memiliki fasa yang berbeda, di mana tegangan induktor mendahului tegangan resistor sebesar 90 derajat. Besarnya impedansi, reaktansi induktor, dan tegangan antara ujung-ujung induktor dapat dihitung dengan menggunakan rumus
Kuliah 5 Dasar Sistem Tenaga Listrik ( Segitiga Konversi Energi, Rangkaian Sa...Fathan Hakim
Dokumen tersebut membahas tentang rangkaian listrik satu fasa dan tiga fasa beserta konsep-konsep dasarnya seperti tegangan, arus, daya, impedansi, dan sistem per-unit.
Dokumen tersebut membahas tentang rangkaian listrik tiga fasa, mulai dari penjelasan tentang generator tiga fasa, rangkaian sumber tiga fasa tipe Y dan Δ, rangkaian beban tiga fasa tipe Y dan Δ, aplikasi rangkaian sumber dan beban tiga fasa, serta penjelasan tentang tegangan fasa dan line to line pada sistem tiga fasa.
Dokumen tersebut membahas tentang rangkaian RLC paralel, termasuk definisi impedansi dan admitansi pada rangkaian paralel, rumus-rumus untuk menghitung arus dan daya pada masing-masing cabang, serta sifat rangkaian tergantung nilai arus listrik induktor dan kapasitor.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem tiga fasa dan beban yang tidak seimbang. Sistem tiga fasa akan mengalami ketidakseimbangan beban jika beban pada setiap fasanya berbeda besar. Dokumen ini juga memberikan contoh perhitungan arus pada setiap saluran dan arus netral untuk sistem tiga fasa dengan beban yang tidak seimbang.
Dokumen berisi 6 soal latihan tentang rangkaian listrik arus bolak-balik (AC). Soal-soal tersebut meliputi penghitungan tegangan, arus, impedansi, sudut fasa, daya dan hubungan antara komponen rangkaian seperti resistor, kapasitor dan induktor yang dihubungkan secara seri dan paralel pada sumber tegangan dan arus AC.
1. Rangkaian RLC seri dijelaskan dengan impedansi total Z sama dengan R ditambah j(XL - XC). Frekuensi resonansi terjadi ketika XL sama dengan XC.
2. Tegangan pada setiap komponen dapat dihitung dengan rumus pembagi tegangan dengan memanfaatkan impedansi masing-masing komponen.
3. Daya arus bolak-balik dinyatakan sebagai perkalian antara tegangan efektif, kuat arus efektif,
Teori Thevenin menyatakan bahwa rangkaian listrik kompleks dapat disederhanakan menjadi sumber tegangan dan resistor tunggal yang setara. Teori ini berguna untuk menganalisis sistem daya dan rangkaian lainnya dengan mudah dengan mengubah rangkaian asli menjadi rangkaian ekuivalen Thevenin yang lebih sederhana. Penggunaan utama teori ini adalah untuk mempermudah perhitungan arus dan tegangan pada rangkaian.
Dokumen tersebut membahas tentang rangkaian tiga fase dan pengukuran daya pada sistem tiga fase. Dibahas mengenai keunggulan sistem tiga fase dibanding satu fase, hubungan bintang dan delta, serta pengukuran daya menggunakan satu dan dua wattmeter baik pada sistem tiga kawat maupun empat kawat.
Dokumen ini menjelaskan percobaan untuk menentukan nilai reaktansi kapasitif dan induktif, serta nilai kapasitas kapasitor dan induktansi induktor pada rangkaian RL dan RC menggunakan arus bolak-balik. Percobaan ini menghasilkan nilai reaktansi kapasitif sebesar 34,3-52 ohm, reaktansi induktif sebesar 0,67-8 ohm, kapasitas kapasitor 0,09-0,14 farad, dan induktansi indu
Dokumen tersebut membahas tentang rangkaian RLC seri dan bagaimana menghitung beberapa parameter listriknya seperti impedansi, arus, tegangan pada setiap komponen, sudut fasa, dan daya. Diberikan contoh soal untuk mendemonstrasikan cara penyelesaian masalah rangkaian RLC seri.
Teks tersebut merangkum tentang Jembatan Wheatstone dan Jembatan Kelvin yang digunakan untuk mengukur tahanan dengan tingkat ketelitian tinggi. Jembatan Wheatstone terdiri dari 4 buah tahanan dan galvanometer, sedangkan Jembatan Kelvin merupakan modifikasi Jembatan Wheatstone dengan menggunakan 7 buah tahanan untuk meningkatkan ketelitian pengukuran tahanan rendah. Teks tersebut juga menjelaskan cara kerja, persamaan kesetimbangan
Presentasi ini berupa penjelasan tentang teorema Thevenin yang disarikan dari video tutorial Prof.Dr. C.B. Bangal (Youtube) dan beberapa referensi lainnya. Teorema Thevenin merupakan salah satu teorema dalam analisis rangkaian elektronik. Terkadang mahasiswa mengalami kesulitan dalam memahami teorema ini. Prof. Dr. C.B. Bangal mengajak kita untuk memahami teorema ini langsung dengan penerapan soal. Keterangan dari Prof. Dr. C.B. Bangal tersebut kami ubah dalam bentuk slide bahasa Indonesia. Semoga dapat bermanfaat bagi para mahasiswa/pelajar yang sedang belajar dasar-dasar analisis rangkaian elektronika. Selamat belajar dan semoga sukses!
Chapter III : Rules of origin and origin procedures chapterBalo English
This document defines key terms used in the rules of origin chapter, including definitions for originating goods, non-originating goods, production, producer, indirect materials, and regional value content. It lays out the rules for determining whether a good is originating, including if it is wholly obtained, produced from originating materials, or produced using non-originating materials that meet product-specific rules. It also covers treatment of recovered materials used in remanufactured goods and methods for calculating regional value content.
La clase demostrativa enseña cómo usar las herramientas de Microsoft Project para elaborar un programa de actividades que define claramente las tareas, fechas, duración y recursos. El objetivo es familiarizar a los estudiantes con los principios básicos de la administración de proyectos.
L.K. Advani announced the culmination of his Jan Chetna Yatra in New Delhi and said his struggle against corruption, black money, and inflation will continue until these issues are eliminated. Advani criticized the UPA government for failing to release names of those with foreign bank accounts containing illegal wealth.
In other news, Union Finance Minister Pranab Mukherjee said Anna Hazare's demand for the right to recall elected representatives is not feasible in a large country like India and could create political instability. At least 14 people died in a fire at an event for eunuchs in East Delhi.
Finally, Republican presidential candidate Herman Cain made another gaffe saying the Taliban
The document provides guidance on anger management and controlling aggressive behavior. It outlines several skills needed for dealing with anger, such as identifying feelings and aggressive acts, recognizing internal cues to anger, and developing coping mechanisms. It also discusses identifying thoughts that lead to aggression, potential consequences of anger, and self-destructive behaviors. Finally, the document recommends various strategies for keeping calm, such as exercise, relaxation, and finding distractions, as well as steps for resolving conflicts without aggression.
Odiun understanding oracle data integratorgutiejun
This document provides an overview of Oracle Data Integrator (ODI):
- ODI is a data integration tool that can be used to integrate data across different systems through declarative mappings and knowledge modules.
- It uses repositories to store integration metadata, has a run-time agent to execute integration tasks, and a console to manage and monitor integrations.
- Typical integration projects involve design-time activities like modeling data, batch integrations, handling real-time/event data, and ensuring data quality.
Chapter XVII: State owned enterprises and designated monopolies chapterBalo English
This document defines key terms related to state-owned enterprises and designated monopolies for the purposes of Chapter 17. It defines terms such as commercial activities, commercial considerations, designate, designated monopoly, government monopoly, monopoly, non-commercial assistance, public service mandate, sovereign wealth fund, and state-owned enterprise. It also outlines the scope of application of Chapter 17 to the activities of state-owned enterprises that affect trade or investment between parties within the free trade area, with exceptions for certain regulatory and monetary authorities.
This document provides an introduction to defining and analyzing art. It outlines objectives to determine a definition of art, decide what is and isn't art, and examine elements of artworks. Students are asked to individually answer questions about art and then discuss in groups what art is, its types and influence. The document examines 6 images to determine if they are art and what elements they have, discussing elements like perspective, light, color, form, motion and symbols. Examples of artworks are analyzed for these same elements.
Satyajit Sen is seeking a position as a Hotel Sales Associate. He has over 5 years of experience in hotel sales and marketing roles with Marriott International and Ambuja Realty. His skills include relationship building, sales target achievement, marketing strategy development, and proficiency with hotel software and Microsoft Office applications. He holds an MBA in Hospitality and Bachelor of Commerce degree.
The Bakery Innovation Center (BIC) at the Bühler headquarters is now five years old. As a center for vocational training and further education for bakers and millers, it is very popular.
This document outlines 16 habits of mind that are important for intelligent problem solving. It defines a habit of mind as a disposition toward behaving intelligently when facing problems with unknown answers. Some of the key habits discussed include persisting through challenges, managing impulsivity, listening with empathy, thinking flexibly, striving for accuracy, questioning and problem posing, and applying knowledge to new situations. For each habit, it provides a brief definition and supporting quote.
El documento discute diferentes perspectivas sobre la política y el poder. Define la política como la actividad a través de la cual los grupos humanos toman decisiones colectivas y como una actividad que nos hace seres humanos al deliberar en común. Examina visiones aristotélicas, maquiavélicas y weberianas del poder y la legitimidad. Finalmente, propone que el poder debe pertenecer al grupo y ser ejercido a través de la deliberación política legítima basada en la libertad, igualdad y fuerza del mejor argumento.
Vision, Values, and Ideas: The Case of Going After Big ChallengesThe Founder Institute
Alex Lightman tells entrepreneurs to cut the nonsense and go after big challenges. He argues that only the most ambitious, daring, and seemingly mammoth ideas are those who often claim victory at the day's end. He lays out a plan to sift through ideas and find the winners, and to create a vision for those great ideas. This ultimately results in success.
This content was produced for the 2015 Los Angeles semester of the Founder Institute by Founder Institute mentor Alex Lightman, author, entrepreneur, and futurist. Check out Alex's website to learn more:
http://alexlightman.com/
Praktikum ini bertujuan untuk menganalisis bentuk grafik dan perbandingan tegangan output terhadap variasi frekuensi pada rangkaian RC integral dan diferensial. Percobaan dilakukan dengan manipulasi frekuensi 25 Hz, 50 Hz, dan 100 Hz pada kedua rangkaian. Hasilnya menunjukkan bahwa pada rangkaian integral, tegangan output berkurang seiring kenaikan frekuensi dan periode berkurang. Sedangkan pada rangkaian diferensial, tegangan output
Pertemuan membahas hukum-hukum dasar teknik elektro seperti hukum Ohm, hukum Kirchoff 1 dan 2, serta theorema superposisi, Thevenin, dan Norton beserta contoh soal penerapannya.
Dokumen tersebut membahas tentang hukum-hukum dasar elektronika analog seperti hukum Ohm, hukum Kirchhoff I dan II, serta teorema-teorema analisis rangkaian seperti teorema superposisi, Thevenin, dan Norton.
Dokumen tersebut membahas hukum-hukum dasar elektronika seperti hukum Ohm, hukum Kirchhoff, rangkaian listrik seri, paralel dan kombinasinya, serta teorema Thevenin untuk menyederhanakan rangkaian rumit menjadi rangkaian setara."
Rangkaian listrik dapat disederhanakan menjadi sumber tegangan atau sumber arus ekuivalen menggunakan Teorema Thevenin dan Teorema Norton. Teorema Thevenin menyederhanakan rangkaian menjadi sumber tegangan seri dengan resistansi ekuivalen, sedangkan Teorema Norton menjadi sumber arus paralel dengan resistansi ekuivalen. Kedua teorema ini berguna untuk mempermudah analisis rangkaian listrik yang kompleks.
Rangkaian RC dengan sumber fungsi pemaksa tangga satuan (DC) membentuk respons lengkap yang terdiri dari respons alami dan respons paksaan. Respons alami memiliki bentuk yang sama dengan respons tanpa sumber tetapi dengan amplitudo yang bergantung pada fungsi pemaksa, sedangkan respons paksaan terjadi karena adanya fungsi pemaksa dan akan berlangsung lama setelah saklar ditutup.
Dokumen tersebut membahas tentang listrik arus searah (DC) dan komponen-komponennya. Di antaranya membahas tentang hambatan listrik, alat ukur listrik, hukum Kirchoff, rangkaian komponen elektronika, arus dan tegangan pada rangkaian, energi dan daya listrik, serta potensial listrik.
3. listrik dinamis (hukum ohm dan hukum kirchoff )Dody Swastiko
Dokumen tersebut membahas hukum-hukum dasar listrik dinamis, yaitu Hukum Ohm dan Hukum Kirchhoff. Hukum Ohm menyatakan bahwa besar kuat arus yang mengalir sebanding dengan beda potensial dan terbalik sebanding dengan hambatan penghantar. Hukum Kirchhoff membahas konservasi arus listrik di titik cabang dan kesamaan total gaya gerak listrik dan penurunan potensial dalam suatu rangkaian tertutup. Diber
3. listrik dinamis (hukum ohm dan hukum kirchoff )
Superposisi norton thevenin
1. 1
1
Elektronika 1 (Minggu 3)
Teorema Superposisi,Thevenin
dan Norton
Teorema Superposisi
Teorema Superposisi :
Arus yang melalui atau tegangan pada sebuah elemen
dalam sebuah jaringan linear dua arah yang memiliki
beberapa sumber sama dengan jumlah aljabar arus
atau tegangan yang dihasilkan secara terpisah oleh
masing-masing sumber
Pengambilan Sumber :
2
Teorema Superposisi
Contoh penggunaan superposisi
VR2(1) dengan I dan E2 = 0
3
Teorema Superposisi
VR2(1) dengan I dan E1 = 0
4
VoltVV
E
V
k
V
k
V
k
EV
R 4
)4.24,26,1(
)16)(6,1(
)4.24,26,1(
)6,1(
0
6,16,14,2
1
1
1
1111
)1(2
−=−=
++
=
++
=
=
Ω
+
Ω
+
Ω
−
Teorema Superposisi
VR2(2) dengan E1 dan E2 = 0
5
VoltVV
VoltV
k
V
k
V
k
V
R 3
3
)4,24,26,1(
)5)(6,1)(4,2(
05
6,16,14,2
1
1
111
)2(2
==
=
++
=
=−
Ω
+
Ω
+
Ω
Teorema Superposisi
VR2(2) dengan I dan E1
Maka :
6
VoltVV
VoltV
k
V
k
V
k
V
R 12
12
)4,24,26,1(
)32)(4,2(
0
4,26,16,1
32
1
1
111
)3(2
==
=
++
=
=
Ω
+
Ω
+
Ω
−
VoltVVVV RRRR 11)12()3()4.6()3(2)2(2)1(2)3(2
=++−=++=
2. 2
Teorema Thevenin
Teorema Thevenin ini menyatakan :
Sembarang jaringan listrik dua arah linear yang memiliki dua
terminal (a-b) dapat diganti dengan sebuah rangkaian setara yang
berisi sebuah sumber tegangan dan sebuah tahanan yang
dipasang seri dengan sumber tegangan tersebut.
7
Teorema Thevenin
Langkah-langkah untuk membuat suatu rangkaian
thevenin dari suatu rangkaian listrik adalah sbb :
Lepaskan bagian beban dari rangkaian listrik
Berikan tanda pada dua terminal yang telah dilepas
bagian beban-nya (a-b)
Tentukan besar Rth dengan cara melepas sumber energi
dari rangkaian listrik tersebut.
Sumber Tegangan : (Melepas sumber tegangan dan
menghubung singkatkan terminal-terminalnya-short circuit)
Sumber Arus : (Membuka sumber arus – open circuit)
Setelah seluruh sumber energi dilepaskan, hitunglah R
total dari rangkaian tersisa dilihat dari terminal (a-b)
Tentukan besar Vth dengan mengembalikan seluruh
sumber energi kedalam rangkaian. Besar Vth adalah
tegangan terminal (a-b)
8
Teorema Thevenin
Contoh :
Tentukan rangkaian thevenin untuk rangkaian
diluar RL diatas
9
Teorema Thevenin
Langkah :
RL dilepas dari rangkaian
Berilah Tanda pada terminal yang tempat beban dilepas
Tentukan Rth dengan melepas seluruh sumber energi :
=
10
Teorema Thevenin
Langkah :
RL dilepas dari rangkaian
Berilah Tanda pada terminal yang tempat beban dilepas
Tentukan Rth dengan melepas seluruh sumber energi :
=
11
Rth = R2//R3 =
32
32 *
RR
RR
+
Teorema Thevenin
Vth, dimana VTh = Vab = V pada R3 atau V3
12
1
32
3
3 V
RR
R
VVth ∗
+
==
32
13 *
RR
VR
+
32
32 *
RR
RR
+
3. 3
Teorema Norton
Teorema Norton menyatakan :
Sembarang jaringan dc linear dua arah yang
memiliki dua terminal dapat diganti dengan
sebuah rangkaian setara yang berisi sebuah
sumber arus dan sebuah tahanan yang
dipasang paralel dengan sumber arus tersebut.
13
Teorema Norton
Langkah-langkah untuk membuat suatu rangkaian norton dari
suatu rangkaian listrik adalah sbb :
Lepaskan bagian beban dari rangkaian listrik
Berikan tanda pada dua terminal yang telah dilepas bagian beban-
nya
(a-b)
Tentukan besar RN dengan cara melepas sumber energi dari
rangkaian listrik tersebut.
Sumber Tegangan : (Melepas sumber tegangan dan menghubung
singkatkan terminal-terminalnya-short circuit)
Sumber Arus : (Membuka sumber arus – open circuit)
Setelah seluruh sumber energi dilepaskan, hitunglah R total dari
rangkaian tersisa dilihat dari terminal (a-b)
Tentukan besar IN dengan mengembalikan seluruh sumber energi
kedalam rangkaian dan menghubungkan terminal (a-b). Besar IN
adalah arus hubung singkat yang mengalir pada terminal (a-b)
14
Teorema Norton
Contoh :
Tentukan rangkaian Norton untuk rangkaian
diluar RL diatas
15
Teorema Norton
Langkah :
RL dilepas dari rangkaian
Berilah Tanda pada terminal yang tempat beban dilepas
Tentukan Rth dengan melepas seluruh sumber energi :
=
RN = R2//R3 =
1632
32 *
RR
RR
+
Teorema Norton
IN, dimana VTh = Vab = V pada R3 atau V3
17
V1
R2
R1
a
b
IN
2
1
R
V
IN =
2
1
R
V
32
32 *
RR
RR
+