Dokumen tersebut membahas hukum-hukum dasar elektronika seperti hukum Ohm, hukum Kirchhoff, rangkaian listrik seri, paralel dan kombinasinya, serta teorema Thevenin untuk menyederhanakan rangkaian rumit menjadi rangkaian setara."
OSI Layer adalah sebuah model arsitektural jaringan yang dikembangkan oleh badan International Organization for Standardization (ISO) di Eropa pada tahun 1977. OSI sendiri merupakan singkatan dari Open System Interconnection. Dalam arsitektur jaringannya, OSI layer terbagi menjadi 7 Layer yaitu, Physical, Data link, Network, Transport, Session, Presentation, Application. OSI layer tersebut dapat dilihat melalui wireshark, dimana dapat memonitoring protokol-protokol yang ada pada ke tujuh OSI Layer tersebut.
OSI Layer adalah sebuah model arsitektural jaringan yang dikembangkan oleh badan International Organization for Standardization (ISO) di Eropa pada tahun 1977. OSI sendiri merupakan singkatan dari Open System Interconnection. Dalam arsitektur jaringannya, OSI layer terbagi menjadi 7 Layer yaitu, Physical, Data link, Network, Transport, Session, Presentation, Application. OSI layer tersebut dapat dilihat melalui wireshark, dimana dapat memonitoring protokol-protokol yang ada pada ke tujuh OSI Layer tersebut.
Pembahasan Solusi Soal UTS Praktikum Jaringan Komputer Tahun Akademik 2020/2021I Putu Hariyadi
Β
Pembahasan Solusi Soal Ujian Tengah Semester (UTS) Praktikum Jaringan Komputer pada Program Studi Ilmu Komputer, Universitas Bumigora pada Tahun Akademik 2020/2021.
Pembahasan Solusi Soal UTS Praktikum Jaringan Komputer Tahun Akademik 2020/2021I Putu Hariyadi
Β
Pembahasan Solusi Soal Ujian Tengah Semester (UTS) Praktikum Jaringan Komputer pada Program Studi Ilmu Komputer, Universitas Bumigora pada Tahun Akademik 2020/2021.
3. HUKUM OHM
Besar arus listrik yang mengalir melalui sebuah pengantar selalu berbanding lurus
dengan tegangan dan berbanding terbalik dengan hambatan. Maksudnya bahwa
untuk sebuah hambatan yang tetap, semakin besar tegangan maka arus akan semakin
besar, dan semakin besar hambatan untuk tegangan yang sama, maka arus akan
semakin kecil. Secara matematis hukum Ohm dapat dirumuskan:
π = πΌπ
Dimana:
β’ V = Tegangan listrik yang terdapat pada kedua ujung penghantar dalam satuan volt
β’ I = Arus listrik yang mengalir pada suatu penghantar dalam satuan Ampere
β’ R = Nilai hambatan listrik (resistansi) yang terdapat pada suatu penghantar dalam
satuan Ohm
4. Contoh Rangkaian:
Pada rangkaian/penghantar listrik akan
menyerap daya.Untuk mencari daya dapat
menggunakan rumus:
P = V I
Dapat juga ditulis dengan:
π = πΌ2π ππ‘ππ’ π =
π2
π
Dimana:
P = Besar daya yang diserap oleh rangkaian
listrik dalam satuan Wat
6. Rangkaian Seri
Sifat dari rangkaian yang dihubung seri adalah arus
yang melewati masing-masing elemen adalah sama
besar.
Hambatan total rangkaian:
R = R1 + R2 + R3
Menurut Hukum Ohm:
V = I . R
V = I . (R1 + R2 + R3)
14. HUKUM KIRCHOFF I (Tentang Arus)
Hukum ini berbunyi β Jumlah kuat arus yang masuk dalam titik percabangan sama
dengan jumlah kuat arus yang keluar dari titik percabanganβ.
π
π
πΌπππ π’π =
π
π
πΌππππ’ππ
Jumlah arus yang masuk = jumlah arus yang keluar
πΌ1 + πΌ2 + πΌ6 = πΌ3 + πΌ4 + πΌ5
15.
16. HUKUM KIRCHOFF II
Jumlah tegangan pada suatu loop adalah sama dengan nol
π
π
πΌπππ π’π = 0
π
π πΈ + π
π πΌπ = 0
π1 + π2 + π3 + π4 β πΈ = 0
Hukum ini berlaku pada rangkaian yang tidak
bercabang yang digunakan untuk menganalisis
beda potensial (tegangan) pada suatu rangkaian
tertutup. Hukum II Kirchhoff biasa disebut Hukum
Tegangan Kirchhoff atau Kirchhoffβs Voltage Law
(KVL). Bunyi Hukum II Kirchhoff adalah:
Jumlah aljabar beda potensial (tegangan) pada
suatu rangkaian tertutup adalah sama dengan
nol.
17. Untuk menganalisis suatu rangkaian listrik menggunakan Hukum II Kirchhoff
diperlukan beberapa aturan atau perjanjian:
β’ Pilih loop untuk masing-masing lintasan tertutup dengan arah tertentu. Pada
dasarnya pemilihan arah loop bebas namun jika memungkinkan usahakan searah
dengan arah arus.
18. β’ Pada suatu cabang, jika arah loop sama dengan arah arus maka penurunan
tegangan (IR) bertanda positif, jika berlawanan arah maka penurunan tegangan
(IR) bertanda negatif. Contohnya: Semisal arah loop searah jarum jam lalu arah
arusnya juga searah jarum jam, maka penurunan tegangan (IR) positif karena
sama-sama searah jarum jam.
β’ Misalkan loopnya berlawanan arah jarum jam tapi arusnya searah jarum jam maka
IR-nya bertanda negatif.
19. β’ Jika saat mengikuti arah loop, kutub sumber tegangan yang lebih dulu dijumpai
adalah kutub positif maka GGL bertanda positif.
β’ Sebaliknya, jika kutub yang lebih dahulu dijumpai adalah kutub negatif maka
GGL bertanda negatif.
20. Contoh Soal
Hukum II Kirchoff :
ΣΡ + ΣIR = 0
Ξ΅1 βΞ΅2 +πΌR1 + πΌR2 + πΌπ 3 = 0
6 β 12 + πΌ 2 + πΌ 6 + πΌ 4 = 0
12I β 6 = 0
I = 0.5 A
Dit : I ?
25. TEOREMA THEVENIN
Pengertian Teorema Thevenin dan Perhitungannya β Teorema
Thevenin adalah salah satu teori elektronika atau alat analisis yang
menyederhanakan suatu rangkaian rumit menjadi suatu rangkaian
sederhana dengan cara membuat suatu rangkaian pengganti yang berupa
sumber tegangan yang dihubungkan secara seri dengan sebuah resistansi
yang ekivalen.
26. Cara Menganalisis Rangkaian Linear dengan Perhitungan Teorema
Thevenin
β’ Melepas hambatan yang ditinjau (RL) dari rangkaian.
β’ Menentukan tegangan rangkaian terbukanya atau disebut dengan
tegangan Thevenin (VTH).
β’ Lepaskan sumber arus listriknya dan hubungsingkatkan sumber
tegangannya.
β’ Menentukan hambatan Thevenin (RTH)
β’ Menyusun rangkaian setara Thevenin
β’ Temukan arus listrik yang melalui Resistor Beban tersebut dengan
menggunakan Hukum Ohm
27. Contoh soal
Tentukan arus dan tegangan pada R4β¦
Solusi
Langkah 1: lepas hambatan yang ditinjau dari rangkaian