SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
MEDIA MENGAJAR
UNTUK SMP/MTS KELAS VII
ILMU PENGETAHUAN ALAM
Sumber: flickr.com
SUHU, KALOR, DAN PEMUAIAN
Bab
3
 Apakah kulitmu dapat mengetahui dengan
pasti ukuran panas atau dingin dari benda?
 Bagaimana hubungan suhu, kalor, dan
pemuaian?
 Mari pelajari secara mendalam mengenai
Suhu, Kalor, dan Pemuaian.
SUHU
A
 Suhu adalah suatu besaran fisika yang menyatakan
ukuran derajat panas atau dinginnya suatu benda.
 Kulit (tangan) dapat merasakan dingin atau panas
suatu benda, tetapi tidak dapat menunjukkan berapa
suhunya.
 Manusia mampu memproduksi panas dari hasil
metabolisme untuk menjaga kestabilan suhu
tubuhnya.
 Hewan dan tumbuhan memiliki karakteristik yang
berbeda-beda untuk menjaga kestabilan suhu
tubuhnya. Tanaman eceng gondok menjaga kestabilan suhu
melalui bentuk dan ukuran daun yang dimiliki.
Sumber: pxfuel.com
Jenis Termometer
Berupa tabung kaca berongga
dan tertutup yang berisi cairan
tertentu sebagai indikator
perubahan suhu. Zat cair yang
umum digunakan adalah raksa
atau alkohol.
1. Termometer Gelas
• Termometer merupakan alat ukur untuk menentukan suhu secara kuantitatif dan tepat.
• Termometer memanfaatkan sifat termometrik zat (pemuaian) dalam prinsip kerjanya,
sehingga dapat dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu:
Termometer non gelas juga
memanfaatkan sifat
termometrik zat, tetapi
termometer jenis ini tidak
terbuat dari tabung kaca yang
berisi zat cair.
2. Termometer Non Gelas
Karakteristik Raksa
 Pemuaian yang linear terhadap perubahan
suhu.
 Peka terhadap perubahan suhu.
 Tidak membasahi dinding kaca pada saat
memuai atau menyusut.
 Warna mengilap.
 Memiliki titik beku -38°C dan titik didih
lebih dari 350°C.
 Bersifat racun sehingga sangat berbahaya
jika termometer pecah.
Termometer yang berisi zat raksa.
Sumber: commons.wikimedia.org
Karakteristik Alkohol
 Harganya lebih murah dibandingkan dengan
raksa.
 Kurang peka jika dibandingkan raksa.
 Lebih aman digunakan dibandingkan raksa.
 Mampu mengukur suhu rendah.
 Membasahi dinding termometer sehingga
mengganggu ketelitian pengukuran.
Termometer yang berisi zat alkohol
Sumber:
flickr.com
Contoh Termometer Gelas
1) Termometer klinis dikenal pula dengan istilah termometer suhu badan.
2) Termometer suhu ruang berfungsi untuk mengukur suhu pada suatu ruangan yang
diletakkan menempel di dinding dalam kedudukan vertikal.
3) Termometer maksimum-minimum (Six-Bellani) digunakan untuk mengukur suhu udara
suatu wilayah dalam jangka waktu tertentu.
Contoh termometer gelas di antaranya (a) termometer gelas, (b) termometer suhu ruang,
dan (c) termometer Six-Bellani.
(a) (c)
(b)
Sumber: pxhere.com
Sumber: commons.wikimedia.org
Sumber:
commons.wikimedia.org
Contoh Termometer Non Gelas
1) Termometer bimetal adalah
termometer yang terbuat dari dua
keping logam yang memiliki
koefisien muai berbeda yang dikeling
menjadi satu.
2) Termometer gas menggunakan
prinsip jika gas dipanaskan dalam
volume tetap, tekanannya akan
bertambah.
3) Termokopel merupakan sensor suhu
yang terdiri atas dua jenis logam
yang dihubungkan dan membentuk
rangkaian tertutup.
Contoh termometer non gelas di antaranya (a) termometer
bimetal, (b) termometer gas, dan (c) termokopel.
(a)
(c)
(b)
Sumber:
flickr.com
Sumber: pixabay.com Sumber: pxhere.com
Skala Termometer
Terdapat beberapa skala termometer yang umum digunakan, yaitu:
1) Skala Celsius
2) Skala Kelvin
3) Skala Fahrenheit
4) Skala Reamur
Celcius Reamur Fahrenheit Kelvin
Titik tetap atas- Titik tetap bawah 100 - 0 80 - 0 212 - 32 373 - 273
Nilai perbandingan 5 4 9 5
Tabel perbandingan skala termometer
Skala Termometer
Berdasarkan hubungan perbandingan skala
termometer, diperoleh persamaan berikut.
𝑡𝑜
𝐶 =
4
5
𝑡𝑜𝑅 =
9
5
𝑡 + 32𝑜
𝐹
𝑡𝑜
𝑅 =
5
4
𝑡𝑜𝐶 =
9
4
𝑡 + 32𝑜
𝐹
𝑡𝑜
𝐹 =
5
9
(𝑡 − 32)𝑜𝐶 =
4
9
(𝑡 − 32)𝑜
𝑅
𝑡 𝐾 = 273 + 𝑡 𝐾
𝑡 𝐾 = 𝑡 − 273 𝑜𝐶
Persamaan yang berlaku pada termometer yang
belum diketahui skalanya adalah sebagai berikut.
XA = titik tetap atas termometer X,
XB = titik tetap bawah termometer X,
X = suhu pada termometer X,
YA = titik tetap atas termometer Y,
YB = titik tetap bawah termometer Y, dan
Y = suhu pada termometer Y.
𝑋 − 𝑋𝐵
𝑋𝐴 − 𝑋𝐵
=
𝑌 − 𝑌𝐵
𝑌
𝐴 − 𝑌𝐵
KALOR
B
 Energi yang berpindah dari benda yang bersuhu lebih
tinggi ke benda yang bersuhu rendah disebut kalor.
 Kalor diukur dalam satuan kalori (kal) atau kilokalori
(kkal).
 Satu kalori adalah jumlah energi panas yang
dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1 gram air hingga
naik sebesar 1°C.
 Satu kalori sama dengan 4,184 J dan sering dibulatkan
menjadi 4.2 J.
Kalorimeter sebagai alat untuk
menghitung jumlah kalor.
Sumber:
commons.wikimedia.org
Pengaruh Kalor terhadap Benda
Suatu benda jika diberikan kalor, benda tersebut akan mengalami pemuaian sehingga mengalami
perubahan bentuk.
1. Kalor dapat mengubah bentuk benda
Hubungan banyaknya kalor, massa benda, kalor jenis benda, dan
perubahan suhu dapat dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut.
2. Kalor dapat mengubah suhu benda
𝑸 = 𝒎𝒄∆𝒕
dengan
Q = banyaknya kalor yang diserap atau dilepaskan (J),
m = massa benda (kg),
c = kalor jenis benda (J/kgoC), dan
∆t = perubahan suhu (°C).
Pengaruh Kalor terhadap Benda
 Kalor laten adalah kalor yang diperlukan untuk mengubah wujud benda pada suhu tetap.
 Kalor laten terdiri atas kalor uap atau kalor embun dan kalor lebur atau kalor beku.
 Kalor uap adalah banyaknya kalor yang dibutuhkan oleh 1 kg zat untuk menguap pada
titik didihnya.
 kalor lebur adalah banyaknya kalor yang dilepaskan oleh setiap 1 kg zat untuk melebur
pada titik leburnya.
 Secara matematis, kalor uap dan kalor lebur dapat dirumuskan sebagai berikut.
3. Kalor dapat mengubah wujud benda
𝑸 = 𝒎𝑼 𝑸 = 𝒎𝑳
atau
Perpindahan Kalor
perpindahan kalor melalui zat perantara tanpa disertai
dengan perpindahan molekul-molekul zat tersebut.
1. Konduksi
perpindahan kalor dengan disertai perpindahan
molekul- molekulnya yang terjadi pada zat cair dan gas.
2. Konveksi
perpindahan kalor tanpa melalui zat perantara.
3. Radiasi
Saat kembang api dinyalakan. tangan kamu
akan memegang ujung kembang api yang
terbuat dari logam. Lama-kelamaan tangan
akan terasa panas. Hal tersebut menunjukkan
adanya perpindahan kalor secara konduksi.
Sumber:
pexels.com
Asas Black
Asas Black memiliki prinsip:
“Pada pencampuran dua zat, banyaknya kalor yang dilepaskan oleh zat
yang memiliki suhu lebih tinggi akan sama dengan banyaknya kalor yang
diterima zat yang memiliki suhu lebih rendah.”
𝑄lepas = 𝑄terima
𝑚1𝑐1 𝑡1 − 𝑡𝐴 = 𝑚2𝑐2 𝑡𝐴 − 𝑡2
PEMUAIAN
C
 Pemuaian adalah bertambahnya ukuran suatu benda akibat adanya kenaikan suhu
zat tersebut.
 Pemuaian dapat terjadi pada zat padat, cair, maupun gas.
Beberapa contoh peristiwa pemuaian dalam kehidupan sehari-hari (a) rel kereta api dibuat
berongga, dan (b) terbangnya balon udara.
(a)
Sumber:
pixabay.com
(b)
Sumber: pexels.com
 Zat padat yang dipanaskan akan memuai atau mengalami
pertambahan volume yang meliputi pertambahan panjang, lebar,
dan tebal.
 Zat padat yang didinginkan akan menyusut atau mengalami
pengurangan volume.
Pemuaian Zat Padat
Kondisi bimetal (1) dan (3)
pada suhu normal, (2) dan
(4) setelah dipanaskan.
Sumber:
commons.wikimedia.org
𝐿𝑇 = 𝐿0 1 + 𝛼∆𝑡
𝐴𝑇 = 𝐴0 1 + 𝛽∆𝑡
𝑉𝑇 = 𝑉0 1 + 𝛾∆𝑡
Persamaan Pemuaian Panjang:
Persamaan Pemuaian Luas:
Persamaan Pemuaian Volume:
∆𝐿 = 𝐿0𝛼∆𝑡
∆𝐴 = 𝐴0𝛽∆𝑡
∆𝑉 = 𝑉0𝛾∆𝑡
Apa yang terjadi jika panci berisi air
hampir penuh dan ditutup terus-
menerus dipanaskan?
 Pemuaian zat cair lebih besar daripada pemuaian zat
padat.
 Zat cair dipanaskan maka terjadi pemuaian yang
mengakibatkan bertambahnya volume zat cair tersebut.
 Zat cair hanya mengalami muai volume.
 Besar koefisien muai volume untuk setiap zat cair
berbeda- beda.
Pemuaian Zat Cair
Zat cair memuai ketika dipanaskan.
Sumber: maxpixel.net
Persamaan Pemuaian Volume Zat Cair :
𝑉𝑇 = 𝑉0 1 + 𝛾zat cair∆𝑡
∆𝑉 = 𝑉0𝛾zat cair∆𝑡
 Gas hanya mengalami pemuaian ruang atau
volume saja.
 Besar koefisein muai volume sama untuk semua
jenis gas pada tekanan 1 atm, yaitu:
Pemuaian Gas
Persamaan Pemuaian Volume Gas:
𝑉T = 𝑉0 1 + 𝛾gas∆𝑡
∆𝑉 = 𝑉0𝛾gas∆𝑡
𝛾zat cair =
∆𝑉
𝑉0∆𝑡
/℃
Balon udara dapat mengembang karena
adanya pemuaian gas saat udara dalam
balon dipanaskan.
Sumber: pxfuel.com
Janganlah lelah
dan menyerah
untuk belajar.

More Related Content

What's hot

Ppt zat-dan-wujudnya
Ppt zat-dan-wujudnyaPpt zat-dan-wujudnya
Ppt zat-dan-wujudnya
Tsukiyama
 
Proses pernapasan untuk kelas 8 SMP
Proses pernapasan untuk kelas 8 SMPProses pernapasan untuk kelas 8 SMP
Proses pernapasan untuk kelas 8 SMP
Lili Andajani
 
Zat padat, cair dan gas
Zat padat, cair dan gasZat padat, cair dan gas
Zat padat, cair dan gas
okejelly
 

What's hot (20)

Bab 4.1 Gerak IPA Kelas 7 (Gerak) SMP Ibrahimy 1 Sukorejo Kurikulum Merdeka
Bab 4.1 Gerak IPA Kelas 7 (Gerak) SMP Ibrahimy 1 Sukorejo  Kurikulum MerdekaBab 4.1 Gerak IPA Kelas 7 (Gerak) SMP Ibrahimy 1 Sukorejo  Kurikulum Merdeka
Bab 4.1 Gerak IPA Kelas 7 (Gerak) SMP Ibrahimy 1 Sukorejo Kurikulum Merdeka
 
Bab 1.2. IPA Kelas 7 (Laboratorium IPA) Kurikulum Merdeka SMP Ibrahimy 1 Suko...
Bab 1.2. IPA Kelas 7 (Laboratorium IPA) Kurikulum Merdeka SMP Ibrahimy 1 Suko...Bab 1.2. IPA Kelas 7 (Laboratorium IPA) Kurikulum Merdeka SMP Ibrahimy 1 Suko...
Bab 1.2. IPA Kelas 7 (Laboratorium IPA) Kurikulum Merdeka SMP Ibrahimy 1 Suko...
 
Ppt zat-dan-wujudnya
Ppt zat-dan-wujudnyaPpt zat-dan-wujudnya
Ppt zat-dan-wujudnya
 
Tekanan Zat Padat,Cair dan Gas
Tekanan Zat Padat,Cair dan GasTekanan Zat Padat,Cair dan Gas
Tekanan Zat Padat,Cair dan Gas
 
Kelas vii suhu
Kelas vii suhuKelas vii suhu
Kelas vii suhu
 
Proses pernapasan untuk kelas 8 SMP
Proses pernapasan untuk kelas 8 SMPProses pernapasan untuk kelas 8 SMP
Proses pernapasan untuk kelas 8 SMP
 
Kalor SMP
Kalor SMPKalor SMP
Kalor SMP
 
Wujud zat
Wujud zatWujud zat
Wujud zat
 
Zat padat, cair dan gas
Zat padat, cair dan gasZat padat, cair dan gas
Zat padat, cair dan gas
 
Unsur Senyawa dan Campuran
Unsur Senyawa dan CampuranUnsur Senyawa dan Campuran
Unsur Senyawa dan Campuran
 
Kumpulan soal-soal Konsep Zat dan Wujudnya UN IPA SMP Kelas 9 Nurul Faela Shufa
Kumpulan soal-soal Konsep Zat dan Wujudnya UN IPA SMP Kelas 9 Nurul Faela ShufaKumpulan soal-soal Konsep Zat dan Wujudnya UN IPA SMP Kelas 9 Nurul Faela Shufa
Kumpulan soal-soal Konsep Zat dan Wujudnya UN IPA SMP Kelas 9 Nurul Faela Shufa
 
Ppt organisasi kehidupan kelas 7
Ppt organisasi kehidupan kelas 7Ppt organisasi kehidupan kelas 7
Ppt organisasi kehidupan kelas 7
 
Bab 5.1 IPA Kelas 7 (Ciri-ciri Makhluk Hidup) dan Bab 5.2 IPA Kelas 7 (Klasif...
Bab 5.1 IPA Kelas 7 (Ciri-ciri Makhluk Hidup) dan Bab 5.2 IPA Kelas 7 (Klasif...Bab 5.1 IPA Kelas 7 (Ciri-ciri Makhluk Hidup) dan Bab 5.2 IPA Kelas 7 (Klasif...
Bab 5.1 IPA Kelas 7 (Ciri-ciri Makhluk Hidup) dan Bab 5.2 IPA Kelas 7 (Klasif...
 
Bab 2.1 IPA Kelas 7 (Wujud Zat dan Model Partikel) Kurikulum Merdeka SMP Ibra...
Bab 2.1 IPA Kelas 7 (Wujud Zat dan Model Partikel) Kurikulum Merdeka SMP Ibra...Bab 2.1 IPA Kelas 7 (Wujud Zat dan Model Partikel) Kurikulum Merdeka SMP Ibra...
Bab 2.1 IPA Kelas 7 (Wujud Zat dan Model Partikel) Kurikulum Merdeka SMP Ibra...
 
ppt Materi besaran dan satuan kelas 7 smp
ppt Materi besaran dan satuan kelas 7 smpppt Materi besaran dan satuan kelas 7 smp
ppt Materi besaran dan satuan kelas 7 smp
 
keseimbangan pada tuas
keseimbangan pada tuaskeseimbangan pada tuas
keseimbangan pada tuas
 
Laporan praktikum suhu dan kalor untuk SMA sederajat
Laporan praktikum suhu dan kalor untuk SMA sederajatLaporan praktikum suhu dan kalor untuk SMA sederajat
Laporan praktikum suhu dan kalor untuk SMA sederajat
 
Modul Ajar Zat dan Perubahannya.docx
Modul Ajar Zat dan Perubahannya.docxModul Ajar Zat dan Perubahannya.docx
Modul Ajar Zat dan Perubahannya.docx
 
PPT Suhu dan Kalor
PPT Suhu dan KalorPPT Suhu dan Kalor
PPT Suhu dan Kalor
 
Bab 1.1 IPA Kelas 7 (Hakikat Sains) Kurikulum Merdeka SMP Ibrahimy 1 Sukorejo...
Bab 1.1 IPA Kelas 7 (Hakikat Sains) Kurikulum Merdeka SMP Ibrahimy 1 Sukorejo...Bab 1.1 IPA Kelas 7 (Hakikat Sains) Kurikulum Merdeka SMP Ibrahimy 1 Sukorejo...
Bab 1.1 IPA Kelas 7 (Hakikat Sains) Kurikulum Merdeka SMP Ibrahimy 1 Sukorejo...
 

Similar to BAB 3-Suhu Kalor dan Pemuaian.pptx

ITP UNS SEMESTER 1 Laporan Fisika Kalorimetri
ITP UNS SEMESTER 1 Laporan Fisika KalorimetriITP UNS SEMESTER 1 Laporan Fisika Kalorimetri
ITP UNS SEMESTER 1 Laporan Fisika Kalorimetri
Fransiska Puteri
 

Similar to BAB 3-Suhu Kalor dan Pemuaian.pptx (20)

BAB 3-Suhu Kalor dan Pemuaian.pptx
BAB 3-Suhu Kalor dan Pemuaian.pptxBAB 3-Suhu Kalor dan Pemuaian.pptx
BAB 3-Suhu Kalor dan Pemuaian.pptx
 
IPA Jilid 1_Bab 3 - Suhu, Pemuaian, dan Kalor.pptx
IPA Jilid 1_Bab 3 - Suhu, Pemuaian, dan Kalor.pptxIPA Jilid 1_Bab 3 - Suhu, Pemuaian, dan Kalor.pptx
IPA Jilid 1_Bab 3 - Suhu, Pemuaian, dan Kalor.pptx
 
Ppt kalor dan termodinamika
Ppt kalor dan termodinamikaPpt kalor dan termodinamika
Ppt kalor dan termodinamika
 
Suhu dan Kalor
Suhu dan KalorSuhu dan Kalor
Suhu dan Kalor
 
Kalor
KalorKalor
Kalor
 
ITP UNS SEMESTER 1 Laporan Fisika Kalorimetri
ITP UNS SEMESTER 1 Laporan Fisika KalorimetriITP UNS SEMESTER 1 Laporan Fisika Kalorimetri
ITP UNS SEMESTER 1 Laporan Fisika Kalorimetri
 
Suhu dan Kalor - Kelompok 1.pptx
Suhu dan Kalor - Kelompok 1.pptxSuhu dan Kalor - Kelompok 1.pptx
Suhu dan Kalor - Kelompok 1.pptx
 
Termofisika
TermofisikaTermofisika
Termofisika
 
Suhu
SuhuSuhu
Suhu
 
Laporan hasil penelitian kalor jenis
Laporan hasil penelitian kalor jenisLaporan hasil penelitian kalor jenis
Laporan hasil penelitian kalor jenis
 
Remidi fisika riko saputra x tmo-b
Remidi fisika riko saputra x tmo-bRemidi fisika riko saputra x tmo-b
Remidi fisika riko saputra x tmo-b
 
PPT SUHU & PEMUAIAN LENA (3).pptx
PPT SUHU & PEMUAIAN LENA (3).pptxPPT SUHU & PEMUAIAN LENA (3).pptx
PPT SUHU & PEMUAIAN LENA (3).pptx
 
SUHU dan KALOR
SUHU dan KALORSUHU dan KALOR
SUHU dan KALOR
 
Laporan lengka1
Laporan lengka1Laporan lengka1
Laporan lengka1
 
suhu dan kalor
suhu dan kalorsuhu dan kalor
suhu dan kalor
 
Praktek Kalorimeter Fisika Dasar
Praktek Kalorimeter Fisika DasarPraktek Kalorimeter Fisika Dasar
Praktek Kalorimeter Fisika Dasar
 
Rpp 3.11 jun
Rpp 3.11  junRpp 3.11  jun
Rpp 3.11 jun
 
Kalorimetri semester 1 teknologi hasil pertanian
Kalorimetri semester 1 teknologi hasil pertanian Kalorimetri semester 1 teknologi hasil pertanian
Kalorimetri semester 1 teknologi hasil pertanian
 
Suhu dan kalor
Suhu dan kalorSuhu dan kalor
Suhu dan kalor
 
PPT-BAB 5-Suhu & Kalor.pptx
PPT-BAB 5-Suhu & Kalor.pptxPPT-BAB 5-Suhu & Kalor.pptx
PPT-BAB 5-Suhu & Kalor.pptx
 

More from Tarkani Abahnanda (9)

BAB 9 - SISTEM KOORDINASI - NEW-std.pptx
BAB 9 - SISTEM KOORDINASI - NEW-std.pptxBAB 9 - SISTEM KOORDINASI - NEW-std.pptx
BAB 9 - SISTEM KOORDINASI - NEW-std.pptx
 
BIOLOGI SMA BAB 8 - SISTEM EKSKRESI - NEW-std.pptx
BIOLOGI SMA BAB 8 - SISTEM EKSKRESI - NEW-std.pptxBIOLOGI SMA BAB 8 - SISTEM EKSKRESI - NEW-std.pptx
BIOLOGI SMA BAB 8 - SISTEM EKSKRESI - NEW-std.pptx
 
02. BAB 1_IPA SMP KELAS 7_PENGUKURAN.pdf
02. BAB 1_IPA SMP KELAS 7_PENGUKURAN.pdf02. BAB 1_IPA SMP KELAS 7_PENGUKURAN.pdf
02. BAB 1_IPA SMP KELAS 7_PENGUKURAN.pdf
 
LATIHAN SOAL ORGANISASI KEHIDUPAN OKE.pdf
LATIHAN SOAL ORGANISASI KEHIDUPAN OKE.pdfLATIHAN SOAL ORGANISASI KEHIDUPAN OKE.pdf
LATIHAN SOAL ORGANISASI KEHIDUPAN OKE.pdf
 
BAB 2-___kurikulum merdeka____Zat dan perubahannya.pdf
BAB 2-___kurikulum merdeka____Zat dan perubahannya.pdfBAB 2-___kurikulum merdeka____Zat dan perubahannya.pdf
BAB 2-___kurikulum merdeka____Zat dan perubahannya.pdf
 
BAB 4-Gerak dan Gaya.pptx
BAB 4-Gerak dan Gaya.pptxBAB 4-Gerak dan Gaya.pptx
BAB 4-Gerak dan Gaya.pptx
 
BAB 4-Gerak dan Gaya.pptx
BAB 4-Gerak dan Gaya.pptxBAB 4-Gerak dan Gaya.pptx
BAB 4-Gerak dan Gaya.pptx
 
Bab 1.pptx
Bab 1.pptxBab 1.pptx
Bab 1.pptx
 
6. Kajian P5.pptx
6. Kajian P5.pptx6. Kajian P5.pptx
6. Kajian P5.pptx
 

Recently uploaded

Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
RIMA685626
 

Recently uploaded (20)

PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 

BAB 3-Suhu Kalor dan Pemuaian.pptx

  • 1. MEDIA MENGAJAR UNTUK SMP/MTS KELAS VII ILMU PENGETAHUAN ALAM
  • 2. Sumber: flickr.com SUHU, KALOR, DAN PEMUAIAN Bab 3
  • 3.
  • 4.  Apakah kulitmu dapat mengetahui dengan pasti ukuran panas atau dingin dari benda?  Bagaimana hubungan suhu, kalor, dan pemuaian?  Mari pelajari secara mendalam mengenai Suhu, Kalor, dan Pemuaian.
  • 5. SUHU A  Suhu adalah suatu besaran fisika yang menyatakan ukuran derajat panas atau dinginnya suatu benda.  Kulit (tangan) dapat merasakan dingin atau panas suatu benda, tetapi tidak dapat menunjukkan berapa suhunya.  Manusia mampu memproduksi panas dari hasil metabolisme untuk menjaga kestabilan suhu tubuhnya.  Hewan dan tumbuhan memiliki karakteristik yang berbeda-beda untuk menjaga kestabilan suhu tubuhnya. Tanaman eceng gondok menjaga kestabilan suhu melalui bentuk dan ukuran daun yang dimiliki. Sumber: pxfuel.com
  • 6. Jenis Termometer Berupa tabung kaca berongga dan tertutup yang berisi cairan tertentu sebagai indikator perubahan suhu. Zat cair yang umum digunakan adalah raksa atau alkohol. 1. Termometer Gelas • Termometer merupakan alat ukur untuk menentukan suhu secara kuantitatif dan tepat. • Termometer memanfaatkan sifat termometrik zat (pemuaian) dalam prinsip kerjanya, sehingga dapat dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu: Termometer non gelas juga memanfaatkan sifat termometrik zat, tetapi termometer jenis ini tidak terbuat dari tabung kaca yang berisi zat cair. 2. Termometer Non Gelas
  • 7. Karakteristik Raksa  Pemuaian yang linear terhadap perubahan suhu.  Peka terhadap perubahan suhu.  Tidak membasahi dinding kaca pada saat memuai atau menyusut.  Warna mengilap.  Memiliki titik beku -38°C dan titik didih lebih dari 350°C.  Bersifat racun sehingga sangat berbahaya jika termometer pecah. Termometer yang berisi zat raksa. Sumber: commons.wikimedia.org
  • 8. Karakteristik Alkohol  Harganya lebih murah dibandingkan dengan raksa.  Kurang peka jika dibandingkan raksa.  Lebih aman digunakan dibandingkan raksa.  Mampu mengukur suhu rendah.  Membasahi dinding termometer sehingga mengganggu ketelitian pengukuran. Termometer yang berisi zat alkohol Sumber: flickr.com
  • 9. Contoh Termometer Gelas 1) Termometer klinis dikenal pula dengan istilah termometer suhu badan. 2) Termometer suhu ruang berfungsi untuk mengukur suhu pada suatu ruangan yang diletakkan menempel di dinding dalam kedudukan vertikal. 3) Termometer maksimum-minimum (Six-Bellani) digunakan untuk mengukur suhu udara suatu wilayah dalam jangka waktu tertentu. Contoh termometer gelas di antaranya (a) termometer gelas, (b) termometer suhu ruang, dan (c) termometer Six-Bellani. (a) (c) (b) Sumber: pxhere.com Sumber: commons.wikimedia.org Sumber: commons.wikimedia.org
  • 10. Contoh Termometer Non Gelas 1) Termometer bimetal adalah termometer yang terbuat dari dua keping logam yang memiliki koefisien muai berbeda yang dikeling menjadi satu. 2) Termometer gas menggunakan prinsip jika gas dipanaskan dalam volume tetap, tekanannya akan bertambah. 3) Termokopel merupakan sensor suhu yang terdiri atas dua jenis logam yang dihubungkan dan membentuk rangkaian tertutup. Contoh termometer non gelas di antaranya (a) termometer bimetal, (b) termometer gas, dan (c) termokopel. (a) (c) (b) Sumber: flickr.com Sumber: pixabay.com Sumber: pxhere.com
  • 11. Skala Termometer Terdapat beberapa skala termometer yang umum digunakan, yaitu: 1) Skala Celsius 2) Skala Kelvin 3) Skala Fahrenheit 4) Skala Reamur Celcius Reamur Fahrenheit Kelvin Titik tetap atas- Titik tetap bawah 100 - 0 80 - 0 212 - 32 373 - 273 Nilai perbandingan 5 4 9 5 Tabel perbandingan skala termometer
  • 12. Skala Termometer Berdasarkan hubungan perbandingan skala termometer, diperoleh persamaan berikut. 𝑡𝑜 𝐶 = 4 5 𝑡𝑜𝑅 = 9 5 𝑡 + 32𝑜 𝐹 𝑡𝑜 𝑅 = 5 4 𝑡𝑜𝐶 = 9 4 𝑡 + 32𝑜 𝐹 𝑡𝑜 𝐹 = 5 9 (𝑡 − 32)𝑜𝐶 = 4 9 (𝑡 − 32)𝑜 𝑅 𝑡 𝐾 = 273 + 𝑡 𝐾 𝑡 𝐾 = 𝑡 − 273 𝑜𝐶 Persamaan yang berlaku pada termometer yang belum diketahui skalanya adalah sebagai berikut. XA = titik tetap atas termometer X, XB = titik tetap bawah termometer X, X = suhu pada termometer X, YA = titik tetap atas termometer Y, YB = titik tetap bawah termometer Y, dan Y = suhu pada termometer Y. 𝑋 − 𝑋𝐵 𝑋𝐴 − 𝑋𝐵 = 𝑌 − 𝑌𝐵 𝑌 𝐴 − 𝑌𝐵
  • 13. KALOR B  Energi yang berpindah dari benda yang bersuhu lebih tinggi ke benda yang bersuhu rendah disebut kalor.  Kalor diukur dalam satuan kalori (kal) atau kilokalori (kkal).  Satu kalori adalah jumlah energi panas yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1 gram air hingga naik sebesar 1°C.  Satu kalori sama dengan 4,184 J dan sering dibulatkan menjadi 4.2 J. Kalorimeter sebagai alat untuk menghitung jumlah kalor. Sumber: commons.wikimedia.org
  • 14. Pengaruh Kalor terhadap Benda Suatu benda jika diberikan kalor, benda tersebut akan mengalami pemuaian sehingga mengalami perubahan bentuk. 1. Kalor dapat mengubah bentuk benda Hubungan banyaknya kalor, massa benda, kalor jenis benda, dan perubahan suhu dapat dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut. 2. Kalor dapat mengubah suhu benda 𝑸 = 𝒎𝒄∆𝒕 dengan Q = banyaknya kalor yang diserap atau dilepaskan (J), m = massa benda (kg), c = kalor jenis benda (J/kgoC), dan ∆t = perubahan suhu (°C).
  • 15. Pengaruh Kalor terhadap Benda  Kalor laten adalah kalor yang diperlukan untuk mengubah wujud benda pada suhu tetap.  Kalor laten terdiri atas kalor uap atau kalor embun dan kalor lebur atau kalor beku.  Kalor uap adalah banyaknya kalor yang dibutuhkan oleh 1 kg zat untuk menguap pada titik didihnya.  kalor lebur adalah banyaknya kalor yang dilepaskan oleh setiap 1 kg zat untuk melebur pada titik leburnya.  Secara matematis, kalor uap dan kalor lebur dapat dirumuskan sebagai berikut. 3. Kalor dapat mengubah wujud benda 𝑸 = 𝒎𝑼 𝑸 = 𝒎𝑳 atau
  • 16. Perpindahan Kalor perpindahan kalor melalui zat perantara tanpa disertai dengan perpindahan molekul-molekul zat tersebut. 1. Konduksi perpindahan kalor dengan disertai perpindahan molekul- molekulnya yang terjadi pada zat cair dan gas. 2. Konveksi perpindahan kalor tanpa melalui zat perantara. 3. Radiasi Saat kembang api dinyalakan. tangan kamu akan memegang ujung kembang api yang terbuat dari logam. Lama-kelamaan tangan akan terasa panas. Hal tersebut menunjukkan adanya perpindahan kalor secara konduksi. Sumber: pexels.com
  • 17. Asas Black Asas Black memiliki prinsip: “Pada pencampuran dua zat, banyaknya kalor yang dilepaskan oleh zat yang memiliki suhu lebih tinggi akan sama dengan banyaknya kalor yang diterima zat yang memiliki suhu lebih rendah.” 𝑄lepas = 𝑄terima 𝑚1𝑐1 𝑡1 − 𝑡𝐴 = 𝑚2𝑐2 𝑡𝐴 − 𝑡2
  • 18. PEMUAIAN C  Pemuaian adalah bertambahnya ukuran suatu benda akibat adanya kenaikan suhu zat tersebut.  Pemuaian dapat terjadi pada zat padat, cair, maupun gas. Beberapa contoh peristiwa pemuaian dalam kehidupan sehari-hari (a) rel kereta api dibuat berongga, dan (b) terbangnya balon udara. (a) Sumber: pixabay.com (b) Sumber: pexels.com
  • 19.  Zat padat yang dipanaskan akan memuai atau mengalami pertambahan volume yang meliputi pertambahan panjang, lebar, dan tebal.  Zat padat yang didinginkan akan menyusut atau mengalami pengurangan volume. Pemuaian Zat Padat Kondisi bimetal (1) dan (3) pada suhu normal, (2) dan (4) setelah dipanaskan. Sumber: commons.wikimedia.org 𝐿𝑇 = 𝐿0 1 + 𝛼∆𝑡 𝐴𝑇 = 𝐴0 1 + 𝛽∆𝑡 𝑉𝑇 = 𝑉0 1 + 𝛾∆𝑡 Persamaan Pemuaian Panjang: Persamaan Pemuaian Luas: Persamaan Pemuaian Volume: ∆𝐿 = 𝐿0𝛼∆𝑡 ∆𝐴 = 𝐴0𝛽∆𝑡 ∆𝑉 = 𝑉0𝛾∆𝑡
  • 20. Apa yang terjadi jika panci berisi air hampir penuh dan ditutup terus- menerus dipanaskan?
  • 21.  Pemuaian zat cair lebih besar daripada pemuaian zat padat.  Zat cair dipanaskan maka terjadi pemuaian yang mengakibatkan bertambahnya volume zat cair tersebut.  Zat cair hanya mengalami muai volume.  Besar koefisien muai volume untuk setiap zat cair berbeda- beda. Pemuaian Zat Cair Zat cair memuai ketika dipanaskan. Sumber: maxpixel.net Persamaan Pemuaian Volume Zat Cair : 𝑉𝑇 = 𝑉0 1 + 𝛾zat cair∆𝑡 ∆𝑉 = 𝑉0𝛾zat cair∆𝑡
  • 22.  Gas hanya mengalami pemuaian ruang atau volume saja.  Besar koefisein muai volume sama untuk semua jenis gas pada tekanan 1 atm, yaitu: Pemuaian Gas Persamaan Pemuaian Volume Gas: 𝑉T = 𝑉0 1 + 𝛾gas∆𝑡 ∆𝑉 = 𝑉0𝛾gas∆𝑡 𝛾zat cair = ∆𝑉 𝑉0∆𝑡 /℃ Balon udara dapat mengembang karena adanya pemuaian gas saat udara dalam balon dipanaskan. Sumber: pxfuel.com