SlideShare a Scribd company logo
JURUSAN FISIKA PRAPASCA
FAKULTAS MIPA
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOVEMBER
STRUKTUR KRISTAL
Oleh :
NIA SASRIA
(1113200046)
Teknologi dan Pengetahuan Bahan
Struktur Atom
Atom
Elektron
Inti Atom
Proton Neutron
Molekul
Senyawa
Ion
Anion
Kation
Unsur
Dengan, X = lambang unsur tersebut
A = massa atom unsur tersebut
Z = nomor atom unsur tersebut
Dengan, ∑p = jumlah proton dalam atom suatu unsur
∑e = jumlah elektron dalam atom suatu unsur
∑n = jumlah netron dalam atom suatu unsur
Notasi Unsur
Teori Perkembangan Atom
elektron
Dalton
Thomson
Rutherford
Bohr
Konfigurasi Elektron
Gol Periode
I A 1
II A 1
I A 2
VI A 2
Aturan Hund
(tingkat energi kulit)
Aturan Aufbau
(orbital penuh dan
setengah penuh)
Bilangan Kuantum
Bilangan Kuantum Utama (n) Bilangan Kuantum Azimuth (l)
Bilangan Kuantum Magnetik (m) Bilangan Kuantum Spin (s)
n = 1 sesuai dengan kulit K
n = 2 sesuai dengan kulit L
n = 3 sesuai dengan kulit M
dan seterusnya
sub kulit s, maka l = 0
sub kulit p, maka l = 1
sub kulit d, maka l = 2
sub kulit f, maka l = 3
l = 0 (sub kulit s), m = 0
l = 1 (sub kulit p), m = -1, 0, +1
l = 2 (sub kulit d), m = -2, -1, 0, +1, +2
l = 3 (sub kulit f) , m = -3, -2, 0, +1, +2, +3
Dalam satu orbital harga spin :
+½ atau –½
3s1  n = 3 ; l = 0 ; m = 0 ; s = +½Contoh :
Penurunanenergiionisasi,elektronegativitas,afinitas
elektron,titikdidihdantitiklebur
Jari-jariAtomsemakinbesar
Sifat Atom
Peningkatan energi ionisasi, elektronegativitas, afinitas elektron, titik didih dan titik lebur
Jari-jari Atom semakin kecil
Ikatan Atom
Ikatan Atom Primer Ikatan Atom Sekunder
LogamIonik Kovalen
Polar Non Polar
Hidrogen
Dipol - dipol
Van Der Waals
Dipol – non dipol
Gaya Dispersi (London)
Ikatan Atom Ionik
Ikatan Atom
Ikatan Atom Kovalen Ikatan Atom Logam
Ikatan Atom Primer
Ikatan Kovalen Polar Ikatan Kovalen Nonpolar
> 0
  0
 > 0
  0
 = 0 = 0
Kovalen
Ikatan Atom
Suatu ukuran terhadap derajat
kepolaran Besaran vektor yang
menggunakan moment
ikatan
µ = Q x r
Peter Debye
Satuan “Debye”
µ = momen dipol (D, debye)
Q = selisih muatan (Coulomb)
r = jarak antara muatan positif dengan
muatan negatif (m)
Momen Dipol
Ikatan Atom Hidrogen
Ikatan Van Der Waals
Gaya ikatan antar
molekul yang
disebabkan oleh molekul
yang terpolarisasi
Ikatan Atom Sekunder
Ikatan Atom
Gaya tarik menarik
antara 2 muatan yang
belawanan yang saling
bersebelahan
Cth : HCl dan HCl
Gaya tarik menarik antara
molekul dipol dengan
molekul dipol terinduksi
Cth : HCl dan Cl2
Gaya interaksi sesaat antara
molekul-molekul non dipol
Cth : Cl2 dan Cl2
Ikatan Dipol-dipol
Ikatan Dipol-nondipol
Gaya Dispersi (London)
Ikatan Van Der Waals
Monocrystal AmorfPolycrystal
Atom-atom
tersusun teratur
dan berulang
dalam pola tiga
dimensi
Kumpulan kristal-
kristal tunggal yang
sangat kecil dan
saling menumpuk
membentuk benda
padat
Keteraturan
susunan atom-
atomnya berjangka
pendek.
Kristalisasi
Pegintian Kristal
Pertumbuhan Kristal
• Dalam keadaan cair dan temperatur tinggi, atom-atom tidak
memiliki susunan teratur dan mudah bergerak.
• Pada temperatur rendah, atom semakin sulit bergerak. Sehingga
atom akan menata diri dan membentuk lattice.
• Pada temperatur dingin, sekelompok atom akan menyusun diri
membentuk inti kristal.
• Semakin turun temperatur, maka atom-atom akan bergabung
dengan inti kristal dan akan tumbuh dengan menarik atom-atom
dari cairan yang tidak sempat tumbuh untuk mengisi kekosongan
pada lattice.
• Kemudian akan terbentuk dendrit yang tumbuh kesegala arah
dan saling bersentuhan dengan dendrit lainnya.
Kristalisasi
Struktur butiranPertumbuhan Kristal komplit
Sisa cairan yang terakhir akan membeku di sela-sela dendrit
dan akan membentuk grain boundary.
Kristalisasi
 Kristal adalah susunan
atom-atom secara teratur
dan continu pada arah tiga
dimensi
 Sel satuan adalah susunan
terkecil dari kristal yang
berulang
 Parameter kisi struktur kristal
 Panjang sisi a, b, c
 Sudut antara sumbu a, b, 
y
b
a
c

b a
x
z
Struktur Kristal
Sistem Kristal
 Arah kristal dinyatakan sebagai
vektor dalam [uvw]
 uvw merupakan bilangan bulat
 Himpunan arah terdiri dari :
[100], [110], [111]
[100]
b
a
c
x
[111]
[110]
z
y
Menentukan Indeks Miller
Arah Kristal
 Prosedur menentukan arah kristal
x y z
Proyeksi a/2 b 0
Proyeksi (dalam a, b, c)
½ 1 0
Kebalikannya 1 2 0
Penentuan [120]
c
y
b
a
x
Proyeksi pd
sb y= b
z
Proyeksi pd
sb x= a/2
Bidang Kristal
 Dinyatakan dengan (hkl)
 hkl merupakan bilangan
bulat
Menentukan Indeks Miller
Bidang Kristal
 Prosedur menentukan bidang
kristal
x y z
Perpotongan a b c/2
Perpotongan (dalam a, b dan c)
0 1 ½
Kebalikannya 0 1 2
Penentuan (012)
c
y
b
a
x
z
bid.(012)
z’
x’
Parameter Kisi
Parameter kisi
diklasifikasikan dalam
tujuh sistem kristal dan
empat belas kisi kristal
Lattice (kisi) : Sebuah
susunan titik yang
teratur dan periodik di
dalam ruang
Kristal Kubik Berpusat Ruang
(BCC)
Sel Primitif  Sel Konvensional
Jumlah titik lattice pada:
 sel primitif = 8 x 1/8
= 1 buah
 sel konvensional = (8 x 1/8) + 1
= 2 buah
 Rumus Jari-jari atomnya :
Kristal Kubik Berpusat Sisi
(FCC)
Sel Primitif  Sel Konvensional
Jumlah titik lattice pada:
 sel primitive = 8 x 1/8
= 1 buah
 sel konvensional = (8 x 1/8) + (6 x ½)
= 4 buah
 Rumus Jari-jari atomnya :
Kristal Heksagonal Tumpukan
Padat
Sel Primitif  Sel Konvensional
Jumlah titik lattice pada:
 sel primitive = 12 x 1/6 = 2 buah
 sel konvensional = 2 x 6 x 1/6 (pada sudut lapisan bawah dan atas)
+ 2 x ½ (pada pusat lapisan bawah dan atas)
+ 3 (lapisan tengah)
= 6 buah
Cacat Kristal
Cacat Titik
Cacat Garis (dislokasi)
Cacat Bidang
Cacat Volume
Cacat Titik
Vacancy
“kekosongan”, tidak
terisinya suatu posisi
atom pada lattice
Intertisial
“salah tempat”, posisi yang
seharusnya kosong justru
ditempati atom
Substitutional
adanya “atom asing” yang
menggantikan tempat yang
seharusnya diisi oleh atom
Cacat Frenkel
Kation yang meninggalkan tempat di
mana seharusnya ia berada dan
masuk ke tempat di antara anion
Cacat Schottky
Jika kekosongan kation
berpasangan dengan kekosongan
anion
Cacat Garis (dislokasi)
Cacat garis (dislokasi) adalah cacat pada kristal karena atom-atom yang
tersusun tidak segaris atau tidak tersusun dengan benar.
Dislokasi pinggir
atau dislokasi garis
Dislokasi sekrup
(screw) atau ulir
Dislokasi campuran
Dislokasi Garis
Dislokasi dimana terdapat sebuah bidang atom extra atau setengah bidang
atom, dan sisinya berakhir ditengah-tengah (di dalam) kristal.
Dislokasi sisi
disimbolkan dengan
Dislokasi Ulir
Dislokasi yang terjadi karena gaya
geser dimana bagian atas depan
kristal bergeser ke kanan sebesar
satu atom terhadap bagian bawah
Dislokasi Campuran
Jika pada material dijumpai kedua
jenis dislokasi diatas maka material
tersebut mempunyai dislokasi
campuran
Cacat Bidang
Cacat bidang adalah batas yang mempunyai dua dimensi yang biasanya memisahkan
daerah-daerah pada material yang mempunyai struktur kristal dan/atau orientasi
kristalografi yang berbeda
Batas butir
Batas butir memisahkan dua butir atau kristal
kecil yang mempunyai orientasi kristalografi
yang berbeda pada material polikristal
Batas butir tipe khusus dimana atom-
atom pada sebuah sisi batas berada
pada posisi cermin dari atom-atom pada
sisi lainnya
Batas kembar
Cacat Volume
• Cacat ruang dapat berupa pori-pori
atau salah susun (stacking fault).
• Pada kristal kubus di samping,
atom-atom membentuk susunan
berlapis (B-A-C-B-A-C-B-A-).
• Apabila salah satu lapisan hilang
(A, B atau C) terbentuklah cacat
salah susun.
Lapisan B hilang
membentuk stacking fault
@niasasria

More Related Content

What's hot

Bab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel b
Bab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel bBab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel b
Bab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel b
Muhammad Ali Subkhan Candra
 
Diagram fasa
Diagram fasaDiagram fasa
Diagram fasa
Fajar Istu
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR PANAS JENIS DAN KALORIMETER
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR PANAS JENIS DAN KALORIMETERLAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR PANAS JENIS DAN KALORIMETER
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR PANAS JENIS DAN KALORIMETER
MUHAMMAD DESAR EKA SYAPUTRA
 
Simetry
SimetrySimetry
Simetry
Sirod Judin
 
Kd meeting 3 (stoikiometri)
Kd meeting 3 (stoikiometri)Kd meeting 3 (stoikiometri)
Kd meeting 3 (stoikiometri)
Muhammad Luthfan
 
Struktur kristal zat padat
Struktur kristal zat padatStruktur kristal zat padat
Struktur kristal zat padat
Vincent Cahya
 
Fisika Zat Padat
Fisika Zat PadatFisika Zat Padat
Fisika Zat Padat
Biqom Helda Zia
 
Termodinamika (5) a kesetimbangan_kimia
Termodinamika (5) a kesetimbangan_kimiaTermodinamika (5) a kesetimbangan_kimia
Termodinamika (5) a kesetimbangan_kimia
jayamartha
 
kekentalan zat cair
kekentalan zat cair kekentalan zat cair
kekentalan zat cair
Widya arsy
 
Sistem periodik unsur
Sistem periodik unsurSistem periodik unsur
Sistem periodik unsur
oilandgas24
 
Struktur Kristal Logam
Struktur Kristal LogamStruktur Kristal Logam
Struktur Kristal Logammetalujay
 
kumpulan soal hukum-hukum gas
kumpulan soal hukum-hukum gaskumpulan soal hukum-hukum gas
kumpulan soal hukum-hukum gasRfebiola
 
Spektroskopi NMR
Spektroskopi NMRSpektroskopi NMR
Spektroskopi NMR
Ahmad Jihad Almuhdhor
 
Termodinamika1
Termodinamika1Termodinamika1
Termodinamika1APRIL
 
Ppt 2 difraksi kristal dan kisi balik
Ppt 2 difraksi kristal dan kisi balikPpt 2 difraksi kristal dan kisi balik
Ppt 2 difraksi kristal dan kisi balik
windyramadhani52
 
Penggolongan kristal
Penggolongan kristalPenggolongan kristal
Penggolongan kristalIda Farida Ch
 

What's hot (20)

Bab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel b
Bab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel bBab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel b
Bab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel b
 
Kisi Bravais
Kisi BravaisKisi Bravais
Kisi Bravais
 
Diagram fasa
Diagram fasaDiagram fasa
Diagram fasa
 
Rev. material teknik
Rev. material teknikRev. material teknik
Rev. material teknik
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR PANAS JENIS DAN KALORIMETER
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR PANAS JENIS DAN KALORIMETERLAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR PANAS JENIS DAN KALORIMETER
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR PANAS JENIS DAN KALORIMETER
 
Simetry
SimetrySimetry
Simetry
 
Kd meeting 3 (stoikiometri)
Kd meeting 3 (stoikiometri)Kd meeting 3 (stoikiometri)
Kd meeting 3 (stoikiometri)
 
Peluruhan alfa
Peluruhan alfaPeluruhan alfa
Peluruhan alfa
 
Struktur kristal zat padat
Struktur kristal zat padatStruktur kristal zat padat
Struktur kristal zat padat
 
Teori Pita Energi
Teori Pita EnergiTeori Pita Energi
Teori Pita Energi
 
Fisika Zat Padat
Fisika Zat PadatFisika Zat Padat
Fisika Zat Padat
 
Termodinamika (5) a kesetimbangan_kimia
Termodinamika (5) a kesetimbangan_kimiaTermodinamika (5) a kesetimbangan_kimia
Termodinamika (5) a kesetimbangan_kimia
 
kekentalan zat cair
kekentalan zat cair kekentalan zat cair
kekentalan zat cair
 
Sistem periodik unsur
Sistem periodik unsurSistem periodik unsur
Sistem periodik unsur
 
Struktur Kristal Logam
Struktur Kristal LogamStruktur Kristal Logam
Struktur Kristal Logam
 
kumpulan soal hukum-hukum gas
kumpulan soal hukum-hukum gaskumpulan soal hukum-hukum gas
kumpulan soal hukum-hukum gas
 
Spektroskopi NMR
Spektroskopi NMRSpektroskopi NMR
Spektroskopi NMR
 
Termodinamika1
Termodinamika1Termodinamika1
Termodinamika1
 
Ppt 2 difraksi kristal dan kisi balik
Ppt 2 difraksi kristal dan kisi balikPpt 2 difraksi kristal dan kisi balik
Ppt 2 difraksi kristal dan kisi balik
 
Penggolongan kristal
Penggolongan kristalPenggolongan kristal
Penggolongan kristal
 

Similar to Struktur Kristal

Struktur Atom dan Sistem Periodik Unsur
Struktur Atom dan Sistem Periodik UnsurStruktur Atom dan Sistem Periodik Unsur
Struktur Atom dan Sistem Periodik Unsur
IsnaeniKhaerunnisa
 
1 2 struktur atom dan sistem periodik unsur
1 2 struktur atom dan sistem periodik unsur1 2 struktur atom dan sistem periodik unsur
1 2 struktur atom dan sistem periodik unsur
SinCosTan5
 
Bab 2 - Struktur Atom dan Sistem Periodik Unsur.ppt
Bab 2 - Struktur Atom dan Sistem Periodik Unsur.pptBab 2 - Struktur Atom dan Sistem Periodik Unsur.ppt
Bab 2 - Struktur Atom dan Sistem Periodik Unsur.ppt
YonathanTrisnaPasuan
 
Struktur atom-dan-spu1
Struktur atom-dan-spu1Struktur atom-dan-spu1
Struktur atom-dan-spu1
Sabila Izzati
 
Bab 2 struktur atom dan sistem periodik unsur
Bab 2   struktur atom dan sistem periodik unsurBab 2   struktur atom dan sistem periodik unsur
Bab 2 struktur atom dan sistem periodik unsur
edo soehendro
 
1. Matrikulasi KIMIA_Struktur Atom dan Sistem Periodik.pptx
1. Matrikulasi KIMIA_Struktur Atom dan Sistem Periodik.pptx1. Matrikulasi KIMIA_Struktur Atom dan Sistem Periodik.pptx
1. Matrikulasi KIMIA_Struktur Atom dan Sistem Periodik.pptx
ArdiansahArdiansah6
 
S T R U K T U R A T O M
S T R U K T U R  A T O MS T R U K T U R  A T O M
S T R U K T U R A T O MIwan Setiawan
 
Bab-2-Struktur-Atom-dan-Sistem-Periodik.pptx
Bab-2-Struktur-Atom-dan-Sistem-Periodik.pptxBab-2-Struktur-Atom-dan-Sistem-Periodik.pptx
Bab-2-Struktur-Atom-dan-Sistem-Periodik.pptx
LiraDeska
 
SISTEM PERIODIK UNSUR.pptx
SISTEM PERIODIK UNSUR.pptxSISTEM PERIODIK UNSUR.pptx
SISTEM PERIODIK UNSUR.pptx
ummuAhmad8
 
Bab 2- Struktur Atom dan Sistem Periodik.pptx
Bab 2- Struktur Atom dan Sistem Periodik.pptxBab 2- Struktur Atom dan Sistem Periodik.pptx
Bab 2- Struktur Atom dan Sistem Periodik.pptx
WulanYulianingrum
 
Struktur_Atom_dan_Sist.pptx
Struktur_Atom_dan_Sist.pptxStruktur_Atom_dan_Sist.pptx
Struktur_Atom_dan_Sist.pptx
Soraya389563
 
Struktur kristal [compatibility_mode]
Struktur kristal [compatibility_mode]Struktur kristal [compatibility_mode]
Struktur kristal [compatibility_mode]
keynahkhun
 
Susunan Inti dan Sifat Inti
Susunan Inti dan Sifat IntiSusunan Inti dan Sifat Inti
Susunan Inti dan Sifat Inti
Fita Permata
 
1 materi1
1 materi11 materi1
1 materi1
Mario Yuven
 

Similar to Struktur Kristal (20)

Struktur Atom
Struktur AtomStruktur Atom
Struktur Atom
 
Struktur Atom dan Sistem Periodik Unsur
Struktur Atom dan Sistem Periodik UnsurStruktur Atom dan Sistem Periodik Unsur
Struktur Atom dan Sistem Periodik Unsur
 
1 2 struktur atom dan sistem periodik unsur
1 2 struktur atom dan sistem periodik unsur1 2 struktur atom dan sistem periodik unsur
1 2 struktur atom dan sistem periodik unsur
 
Bab 2 - Struktur Atom dan Sistem Periodik Unsur.ppt
Bab 2 - Struktur Atom dan Sistem Periodik Unsur.pptBab 2 - Struktur Atom dan Sistem Periodik Unsur.ppt
Bab 2 - Struktur Atom dan Sistem Periodik Unsur.ppt
 
Energi
EnergiEnergi
Energi
 
Tugas kristalografi dan difraksi
Tugas kristalografi dan difraksiTugas kristalografi dan difraksi
Tugas kristalografi dan difraksi
 
Struktur atom-dan-spu1
Struktur atom-dan-spu1Struktur atom-dan-spu1
Struktur atom-dan-spu1
 
Material Teknik
Material TeknikMaterial Teknik
Material Teknik
 
Bab 2 struktur atom dan sistem periodik unsur
Bab 2   struktur atom dan sistem periodik unsurBab 2   struktur atom dan sistem periodik unsur
Bab 2 struktur atom dan sistem periodik unsur
 
1. Matrikulasi KIMIA_Struktur Atom dan Sistem Periodik.pptx
1. Matrikulasi KIMIA_Struktur Atom dan Sistem Periodik.pptx1. Matrikulasi KIMIA_Struktur Atom dan Sistem Periodik.pptx
1. Matrikulasi KIMIA_Struktur Atom dan Sistem Periodik.pptx
 
S T R U K T U R A T O M
S T R U K T U R  A T O MS T R U K T U R  A T O M
S T R U K T U R A T O M
 
Bab-2-Struktur-Atom-dan-Sistem-Periodik.pptx
Bab-2-Struktur-Atom-dan-Sistem-Periodik.pptxBab-2-Struktur-Atom-dan-Sistem-Periodik.pptx
Bab-2-Struktur-Atom-dan-Sistem-Periodik.pptx
 
SISTEM PERIODIK UNSUR.pptx
SISTEM PERIODIK UNSUR.pptxSISTEM PERIODIK UNSUR.pptx
SISTEM PERIODIK UNSUR.pptx
 
Bab 2- Struktur Atom dan Sistem Periodik.pptx
Bab 2- Struktur Atom dan Sistem Periodik.pptxBab 2- Struktur Atom dan Sistem Periodik.pptx
Bab 2- Struktur Atom dan Sistem Periodik.pptx
 
Struktur_Atom_dan_Sist.pptx
Struktur_Atom_dan_Sist.pptxStruktur_Atom_dan_Sist.pptx
Struktur_Atom_dan_Sist.pptx
 
Struktur kristal [compatibility_mode]
Struktur kristal [compatibility_mode]Struktur kristal [compatibility_mode]
Struktur kristal [compatibility_mode]
 
Susunan Inti dan Sifat Inti
Susunan Inti dan Sifat IntiSusunan Inti dan Sifat Inti
Susunan Inti dan Sifat Inti
 
Struktur atom
Struktur atomStruktur atom
Struktur atom
 
Bab2 struktur atom
Bab2 struktur atom Bab2 struktur atom
Bab2 struktur atom
 
1 materi1
1 materi11 materi1
1 materi1
 

More from Nia Sasria

Heat treatment of steel
Heat treatment of steelHeat treatment of steel
Heat treatment of steel
Nia Sasria
 
Karakterisasi Material Lanjut
Karakterisasi Material LanjutKarakterisasi Material Lanjut
Karakterisasi Material Lanjut
Nia Sasria
 
Uji emisi gas analyzer
Uji emisi gas analyzerUji emisi gas analyzer
Uji emisi gas analyzer
Nia Sasria
 
Zat racun
Zat racunZat racun
Zat racun
Nia Sasria
 
Protein
ProteinProtein
Protein
Nia Sasria
 
Ppt amdal nia
Ppt amdal niaPpt amdal nia
Ppt amdal nia
Nia Sasria
 
Polimer ppt nia.ppt
Polimer ppt nia.pptPolimer ppt nia.ppt
Polimer ppt nia.ppt
Nia Sasria
 
Kesetimbangan kimia
Kesetimbangan kimiaKesetimbangan kimia
Kesetimbangan kimia
Nia Sasria
 
Kekuatan asam basa lewis
Kekuatan asam basa lewisKekuatan asam basa lewis
Kekuatan asam basa lewis
Nia Sasria
 
Destilasi molekuler
Destilasi molekulerDestilasi molekuler
Destilasi molekuler
Nia Sasria
 

More from Nia Sasria (10)

Heat treatment of steel
Heat treatment of steelHeat treatment of steel
Heat treatment of steel
 
Karakterisasi Material Lanjut
Karakterisasi Material LanjutKarakterisasi Material Lanjut
Karakterisasi Material Lanjut
 
Uji emisi gas analyzer
Uji emisi gas analyzerUji emisi gas analyzer
Uji emisi gas analyzer
 
Zat racun
Zat racunZat racun
Zat racun
 
Protein
ProteinProtein
Protein
 
Ppt amdal nia
Ppt amdal niaPpt amdal nia
Ppt amdal nia
 
Polimer ppt nia.ppt
Polimer ppt nia.pptPolimer ppt nia.ppt
Polimer ppt nia.ppt
 
Kesetimbangan kimia
Kesetimbangan kimiaKesetimbangan kimia
Kesetimbangan kimia
 
Kekuatan asam basa lewis
Kekuatan asam basa lewisKekuatan asam basa lewis
Kekuatan asam basa lewis
 
Destilasi molekuler
Destilasi molekulerDestilasi molekuler
Destilasi molekuler
 

Recently uploaded

INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
adolfnuhujanan101
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
irawan1978
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
AdrianAgoes9
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
bobobodo693
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
mohfedri24
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 

Recently uploaded (20)

INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 

Struktur Kristal

  • 1. JURUSAN FISIKA PRAPASCA FAKULTAS MIPA INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOVEMBER STRUKTUR KRISTAL Oleh : NIA SASRIA (1113200046) Teknologi dan Pengetahuan Bahan
  • 2. Struktur Atom Atom Elektron Inti Atom Proton Neutron Molekul Senyawa Ion Anion Kation Unsur Dengan, X = lambang unsur tersebut A = massa atom unsur tersebut Z = nomor atom unsur tersebut Dengan, ∑p = jumlah proton dalam atom suatu unsur ∑e = jumlah elektron dalam atom suatu unsur ∑n = jumlah netron dalam atom suatu unsur Notasi Unsur
  • 4. Konfigurasi Elektron Gol Periode I A 1 II A 1 I A 2 VI A 2 Aturan Hund (tingkat energi kulit) Aturan Aufbau (orbital penuh dan setengah penuh)
  • 5. Bilangan Kuantum Bilangan Kuantum Utama (n) Bilangan Kuantum Azimuth (l) Bilangan Kuantum Magnetik (m) Bilangan Kuantum Spin (s) n = 1 sesuai dengan kulit K n = 2 sesuai dengan kulit L n = 3 sesuai dengan kulit M dan seterusnya sub kulit s, maka l = 0 sub kulit p, maka l = 1 sub kulit d, maka l = 2 sub kulit f, maka l = 3 l = 0 (sub kulit s), m = 0 l = 1 (sub kulit p), m = -1, 0, +1 l = 2 (sub kulit d), m = -2, -1, 0, +1, +2 l = 3 (sub kulit f) , m = -3, -2, 0, +1, +2, +3 Dalam satu orbital harga spin : +½ atau –½ 3s1  n = 3 ; l = 0 ; m = 0 ; s = +½Contoh :
  • 6. Penurunanenergiionisasi,elektronegativitas,afinitas elektron,titikdidihdantitiklebur Jari-jariAtomsemakinbesar Sifat Atom Peningkatan energi ionisasi, elektronegativitas, afinitas elektron, titik didih dan titik lebur Jari-jari Atom semakin kecil
  • 7. Ikatan Atom Ikatan Atom Primer Ikatan Atom Sekunder LogamIonik Kovalen Polar Non Polar Hidrogen Dipol - dipol Van Der Waals Dipol – non dipol Gaya Dispersi (London)
  • 8. Ikatan Atom Ionik Ikatan Atom Ikatan Atom Kovalen Ikatan Atom Logam Ikatan Atom Primer
  • 9. Ikatan Kovalen Polar Ikatan Kovalen Nonpolar > 0   0  > 0   0  = 0 = 0 Kovalen Ikatan Atom
  • 10. Suatu ukuran terhadap derajat kepolaran Besaran vektor yang menggunakan moment ikatan µ = Q x r Peter Debye Satuan “Debye” µ = momen dipol (D, debye) Q = selisih muatan (Coulomb) r = jarak antara muatan positif dengan muatan negatif (m) Momen Dipol
  • 11. Ikatan Atom Hidrogen Ikatan Van Der Waals Gaya ikatan antar molekul yang disebabkan oleh molekul yang terpolarisasi Ikatan Atom Sekunder Ikatan Atom
  • 12. Gaya tarik menarik antara 2 muatan yang belawanan yang saling bersebelahan Cth : HCl dan HCl Gaya tarik menarik antara molekul dipol dengan molekul dipol terinduksi Cth : HCl dan Cl2 Gaya interaksi sesaat antara molekul-molekul non dipol Cth : Cl2 dan Cl2 Ikatan Dipol-dipol Ikatan Dipol-nondipol Gaya Dispersi (London) Ikatan Van Der Waals
  • 13. Monocrystal AmorfPolycrystal Atom-atom tersusun teratur dan berulang dalam pola tiga dimensi Kumpulan kristal- kristal tunggal yang sangat kecil dan saling menumpuk membentuk benda padat Keteraturan susunan atom- atomnya berjangka pendek. Kristalisasi
  • 14. Pegintian Kristal Pertumbuhan Kristal • Dalam keadaan cair dan temperatur tinggi, atom-atom tidak memiliki susunan teratur dan mudah bergerak. • Pada temperatur rendah, atom semakin sulit bergerak. Sehingga atom akan menata diri dan membentuk lattice. • Pada temperatur dingin, sekelompok atom akan menyusun diri membentuk inti kristal. • Semakin turun temperatur, maka atom-atom akan bergabung dengan inti kristal dan akan tumbuh dengan menarik atom-atom dari cairan yang tidak sempat tumbuh untuk mengisi kekosongan pada lattice. • Kemudian akan terbentuk dendrit yang tumbuh kesegala arah dan saling bersentuhan dengan dendrit lainnya. Kristalisasi
  • 15. Struktur butiranPertumbuhan Kristal komplit Sisa cairan yang terakhir akan membeku di sela-sela dendrit dan akan membentuk grain boundary. Kristalisasi
  • 16.  Kristal adalah susunan atom-atom secara teratur dan continu pada arah tiga dimensi  Sel satuan adalah susunan terkecil dari kristal yang berulang  Parameter kisi struktur kristal  Panjang sisi a, b, c  Sudut antara sumbu a, b,  y b a c  b a x z Struktur Kristal
  • 17. Sistem Kristal  Arah kristal dinyatakan sebagai vektor dalam [uvw]  uvw merupakan bilangan bulat  Himpunan arah terdiri dari : [100], [110], [111] [100] b a c x [111] [110] z y
  • 18. Menentukan Indeks Miller Arah Kristal  Prosedur menentukan arah kristal x y z Proyeksi a/2 b 0 Proyeksi (dalam a, b, c) ½ 1 0 Kebalikannya 1 2 0 Penentuan [120] c y b a x Proyeksi pd sb y= b z Proyeksi pd sb x= a/2
  • 19. Bidang Kristal  Dinyatakan dengan (hkl)  hkl merupakan bilangan bulat
  • 20. Menentukan Indeks Miller Bidang Kristal  Prosedur menentukan bidang kristal x y z Perpotongan a b c/2 Perpotongan (dalam a, b dan c) 0 1 ½ Kebalikannya 0 1 2 Penentuan (012) c y b a x z bid.(012) z’ x’
  • 21. Parameter Kisi Parameter kisi diklasifikasikan dalam tujuh sistem kristal dan empat belas kisi kristal Lattice (kisi) : Sebuah susunan titik yang teratur dan periodik di dalam ruang
  • 22. Kristal Kubik Berpusat Ruang (BCC) Sel Primitif  Sel Konvensional Jumlah titik lattice pada:  sel primitif = 8 x 1/8 = 1 buah  sel konvensional = (8 x 1/8) + 1 = 2 buah  Rumus Jari-jari atomnya :
  • 23. Kristal Kubik Berpusat Sisi (FCC) Sel Primitif  Sel Konvensional Jumlah titik lattice pada:  sel primitive = 8 x 1/8 = 1 buah  sel konvensional = (8 x 1/8) + (6 x ½) = 4 buah  Rumus Jari-jari atomnya :
  • 24. Kristal Heksagonal Tumpukan Padat Sel Primitif  Sel Konvensional Jumlah titik lattice pada:  sel primitive = 12 x 1/6 = 2 buah  sel konvensional = 2 x 6 x 1/6 (pada sudut lapisan bawah dan atas) + 2 x ½ (pada pusat lapisan bawah dan atas) + 3 (lapisan tengah) = 6 buah
  • 25. Cacat Kristal Cacat Titik Cacat Garis (dislokasi) Cacat Bidang Cacat Volume
  • 26. Cacat Titik Vacancy “kekosongan”, tidak terisinya suatu posisi atom pada lattice Intertisial “salah tempat”, posisi yang seharusnya kosong justru ditempati atom Substitutional adanya “atom asing” yang menggantikan tempat yang seharusnya diisi oleh atom
  • 27. Cacat Frenkel Kation yang meninggalkan tempat di mana seharusnya ia berada dan masuk ke tempat di antara anion Cacat Schottky Jika kekosongan kation berpasangan dengan kekosongan anion
  • 28. Cacat Garis (dislokasi) Cacat garis (dislokasi) adalah cacat pada kristal karena atom-atom yang tersusun tidak segaris atau tidak tersusun dengan benar. Dislokasi pinggir atau dislokasi garis Dislokasi sekrup (screw) atau ulir Dislokasi campuran
  • 29. Dislokasi Garis Dislokasi dimana terdapat sebuah bidang atom extra atau setengah bidang atom, dan sisinya berakhir ditengah-tengah (di dalam) kristal. Dislokasi sisi disimbolkan dengan
  • 30. Dislokasi Ulir Dislokasi yang terjadi karena gaya geser dimana bagian atas depan kristal bergeser ke kanan sebesar satu atom terhadap bagian bawah
  • 31. Dislokasi Campuran Jika pada material dijumpai kedua jenis dislokasi diatas maka material tersebut mempunyai dislokasi campuran
  • 32. Cacat Bidang Cacat bidang adalah batas yang mempunyai dua dimensi yang biasanya memisahkan daerah-daerah pada material yang mempunyai struktur kristal dan/atau orientasi kristalografi yang berbeda Batas butir Batas butir memisahkan dua butir atau kristal kecil yang mempunyai orientasi kristalografi yang berbeda pada material polikristal Batas butir tipe khusus dimana atom- atom pada sebuah sisi batas berada pada posisi cermin dari atom-atom pada sisi lainnya Batas kembar
  • 33. Cacat Volume • Cacat ruang dapat berupa pori-pori atau salah susun (stacking fault). • Pada kristal kubus di samping, atom-atom membentuk susunan berlapis (B-A-C-B-A-C-B-A-). • Apabila salah satu lapisan hilang (A, B atau C) terbentuklah cacat salah susun. Lapisan B hilang membentuk stacking fault

Editor's Notes

  1. Pemisahan muatan positif dan negatif pada molekul yang disebabkan oleh kedekatannya dengan molekul dipol / polar yang bersifat sementara. Pasangan elektron suatu molekul, baik yang bebas maupun yang terikat selalu bergerak mengelilingi inti. Elektron yang bergerak dapat menginduksi sesaat pada tetangganya sehingga molekul tetangganya menjadi polar terinduksi sesaat. Molekul ini pula dapat menginduksi molekul tetangga lainnya sehingga terbentuk molekul dipol sesaat
  2. Amorf terbentuk karena proses pendinginan yang terlalu cepat sehingga atom-atom tidak dapat dengan tepat menempati lokasi kisinya