2. KRISTAL MOLEKULAR Setiap titik kisi ditempati oleh molekul Kristal molekular dapat terbentuk dari senyawa kovalen polar atau senyawa kovalen nonpolar yang mengkristal, Dalam kristal molekul polar terdapat gaya tarik dipol-dipol permanen dan/atau ikatan hidrogen, contohnya ; SO2 (s), NH3(s) , H2O (s). Dalam kristal molekul non polar bekerja gaya dipol-dipol sesaat, contohnya Ar, O2 (s), CO2 (s), I2 (s), S8 , P4. (Untuk Ar gaya atraksi antar atom) Gaya atraksi antar molekul lebih lemah daripada ikatan kovalen. Akibat gaya atraksi antar molekul yang lemah, zat padat kristalin molekular umumnya lunak dan mempunyai titik leleh rendah.
4. Kristal Kovalen Dalam kristal kovalen, atom satu dengan tetangga berikatan kovalen membentuk struktur jaringan (network) sehingga membentuk molekul tunggal Oleh karena membentuk struktur jaringan yang berikatan kovalen, padatannya keras dan titik lelehnya sangat tinggi.
6. Kristal Ionik Dalam kristal ionik, ion-ion terletak pada titik-titik kisi dan atraksi antar partikel (ion) disebabkan oleh gaya elektrostatik yang kuat, akibatnya titik leleh tinggi dan cukup keras Kristal ionik merupakan penghantar listrik yang buruk, karena ion-ion terpaku erat pada kisi yang kaku. Namun, jika dilelehkan menjadi penghantar listrik yang baik , karena ion-ion dapat bergerak bebas
7. Kristal Logam Pada kristal logam, ion positif terletak pada titik-titik kisi kristal yang dikelilingi oleh elektron valensi dari semua atom logam dalam kisi itu. Atraksi elektrostatik terjadi antara ion-ion positif dan lautan elektron Jadi pada kristal logam, elektron berada dalam keadaan terdelokalisasi pada seluruh kisi kristal, akibatnya logam merupakan penghantar listrik yang baik. Struktur logam dapat berupa kemasan rapat ccp dan hcp atau bukan kemasan rapat bcc (seperti telah dijelaskan sebelumnya)