This presentation explains the key points of storytelling related to business or business content development. It focuses on how an entrepreneur can effectively communicate through a compelling narrative that not only captivates but also carries a specific meaning within the business context, serving as an inspiration for others.
2. Storytelling
proses penggunaan fakta yang diceritakan untuk
mengkomunikasikan sesuatu. Beberapa cerita
mengabungkan fakta dan dibumbui hal-hal yang
bersifat imajinatif untuk membuatnya menjadi lebih
menarik
Storytelling Pemasaran
cerita untuk mengkomunikasikan pesan dengan
tujuan untuk membuat pelanggan merasakan
sesuatu dari cerita tersebut, sehingga
mempengaruhi tindakan mereka.
3. Tipe Storytelling Pemasaran
• Brand story
Menggunakan cerita untuk menghubungkan brand dengan
pelanggan. Cerita yang digunakan bertujuan untuk
membagikan nilai-nilai yang ada pada brand kepada
pelanggan. Sehingga dapat membuat mereka tertarik dan
percaya.
• Product or Service Stories
mengkisahkan bagaimana produk ini dibuat dari bahan
sampai jadi produk atau juga bisa menceritkan tentang
service /pelayanan yang ada di suatu tempat
4. • Customer Stories .
berisikan cerita tentang ceria atau
testimony pelanggan bagaimana
pengalaman merasakan produk tersebut
atau bagaimana dengan pelayanan serta
tempatnya
Cerita yang digunakan bertujuan untuk
membagikan nilai-nilai yang ada pada
brand kepada pelanggan. Sehingga dapat
membuat mereka tertarik dan percaya
5. Mamfaat Storytelling Pemasaran
Mengembangkan hubungan yang lebih dalam
dengan pelanggan
Menurut Kimberly Whitler, bercerita memungkinkan
penjual dapat mengembangkan koneksi dengan
audiens lebih dalam. Menurutnya bercerita adalah
pengalaman dasar manusia yang menyatukan orang
dan mendorong koneksi dengan lebih kuat. Salah
satu penggunaan cerita dalam strategi marketing
yaitu menambahkan elemen manusia ke dalam
konten yang dibuat. Elemen tersebut dapat
berbentuk emosi dalam sebuah cerita.
6. • Meningkatkan loyalitas pada pelanggan
Loyalitas dari pelanggan bukan sesuatu yang bisa
didapatkan dengan mudah. Langkah awal yang
perlu kamu lakukan adalah dengan membuat
mereka mau kembali untuk membeli produk mu.
Tentu saja hal ini bergantung pada kualitas
produk. Selanjutnya yaitu dengan membagikan
cerita yang menyentuh dan narasi yang unik. Hal
ini dapat meningkatkan kepercayaan mereka,
sehingga para pelanggan ini
merasa brand/produk dari bisnis mu menjadi
pilihan pertama.
7. • Membantu membuat brand/produk lebih
menonjol
Terlepas dari faktor bisnis lainya seperti
produk atau strategi promosi, ada satu hal
yang paling efektif
membuat brand menjadi lebih menonjol
dari kompetitor. yaitu kisah-kisah yang
dibagikan kepada pelanggan.
8. Elemen Penting Dalam Storytelling
Pemasaran
Personalisasi
Adalah aktivitas menyesuaikan pengalaman
atau komunikasi berdasarkan informasi yang
telah dipelajari mengenai seseorang atau
kelompok (pelanggan). Personalisasi
membantu kamu mendapatkan wawasan
tentang preferensi dan niat dari pelanggan
melalui data, sehingga kamu dapat
menawarkan mereka pengalaman yang
sesuai.
9. Emosi
kamu mungkin akan menyetujui bahwa setiap
cerita yang bagus pasti memiliki unsur emosi di
dalamnya. Penggunaan emosi akan memengaruhi
sisi emosional audiens, menumbuhkan empati dan
berdampak pada keputusan yang akan dibuat oleh
pelanggan. Pada penerapannya kamu bisa terlebih
dahulu mengidentifikasi dan memilih kata-kata
yang bisa menghidupkan cerita
10. Data Pendukung
Setelah memiliki hal-hal yang perlu untuk
membuat cerita menjadi menarik, selanjutnya
menambahkan data pendukung untuk menguatkan
pesan yang ingin kamu sampaikan dalam cerita
tersebut. Data ini biasanya berasal dari riset yang
kamu lakukan. Khususnya mengenai pelanggan.
Fakta-fakta yang berasal dari pengalaman
pelanggan atau hasil survei yang kamu lakukan
bisa menjadi data pendukung dalam ceritamu
11. Proses storytelling
Ketahui siapa audiensmu
Dalam melakukan storytelling membuat cerita yang
berkesan dan menarik adalah hal yang perlu
dilakukan terutama untuk target konsumen yang
menjadi sasaran bisnis. Oleh karena itu, kamu harus
tahu siapa yang akan mendengarkan atau membaca
ceritamu.
12. • Tentukan pesan inti yang ingin
disampaikan
Selanjutnya adalah menentukan pesan inti
dari cerita yang kamu bagikan. Pesan apa
yang sebenarnya ingin kamu sampaikan
kepada audiens? Apakah kualitas produk,
nilai brand, atau hal lainnya? Baik itu
cerita panjang atau pendek, kamu harus
bisa menentukan inti pesan yang jelas
agar dapat diterima dengan baik oleh
audiens.
13. Tentukan media bercerita
Setelah menentukan inti pesan,
selanjutnya adalah memilih media untuk
bercerita. Kamu bisa melakukan
storytelling marketing dalam bentuk
tulisan (artikel, buku, unggahan blog),
diceritakan secara live (presentasi,
pitching), atau dalam bentuk audio seperti
podcast.
14. Tentukan Call to Action (CTA)
Call to action atau CTA adalah gambar
atau tulisan yang mendorong audiens
untuk melakukan tindakan sesuai yang
kamu harapkan. Jadi, setelah
mendengarkan atau membaca cerita yang
kamu bagikan, audiens tahu hal apa yang
harus mereka lakukan selanjutnya.
Misalnya, berlangganan, mengunduh
aplikasi, melakukan donasi, membagikan
unggahan, atau tindakan lainnya.
15. • Tulis cerita dan bagikan!
Setelah membuat perencanaan cerita
mulai dari pesan inti, media, dan CTA,
sekarang kamu bisa mulai menulis dan
merangkai alur cerita. Proses menulis bisa
menjadi sesuatu yang menyenangkan, tapi
juga sulit untuk dilakukan.