SlideShare a Scribd company logo
PENELITIAN STATISTIK SOSIAL
Dibuat untuk memenuhi tugas
MATA KULIAH
ANALISIS STATISITIK SOSIAL
Dibina oleh Prof.Dr.Ir.Sugiyanto,Ms
Oleh:
Novi Catur Muspita
NIM:116040400111001
Mahasiswa Program Pacasarjana Ilmu Pertanian
Minat Sosiologi Pedesaan
PASCA SARJANA ILMU PERTANIAN
MINAT SOSIOLOGI PEDESAAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2012
1
KATA PENGANTAR
Kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan
rahmat dan karunia–Nya kepada kami, sehingga pada akhirnya kami dapat
menyelesaikan penulisan artikel tentang Ekologi Manusia dan pembangunan..
Dalam melakukan proses pembuatan artikel ini, kami banyak menerima
bimbingan sekaligus bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu kami menyampaikan
terimakasih kepada semua
pihak yang telah membantu kami, khususnya kepada :
1. Bapak Dr.Ir. Sugiyanto, M,S dan Bapak Ir. Hamid Hidayat,Ms selaku
Dosen Pembimbing mata kuliah Statistik Penelitian Sosial atas bimbingan
dan arahannya sehingga kegiatan ini dapat terselesaikan.
2. Semua pihak-pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu-persatu, kami
sampaikan banyak terima kasih atas bantuanya selama ini.
Semoga atas bantuan yang telah diberikan kepada kami mendapatkan
ridho dari Allah SWT dan menjadi amal ibadah bagi kita semua.
Penulis menyadari akan banyaknya kekurangan dalam penulisan ini,
untuk itu penulis mengharapkan adanya kritik dan saran dari pembaca guna
sebagai evaluasi selanjutnya. Semoga penulisan ini dapat menambah wawasan
dan pengetahuan khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca.
Malang, Januari 2012
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PEGANTAR....................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................. ii
I. TEKNIK PENYAJIAN DATA.................................................... 1
Grafik........................................................................................................ 3
II. UJI BEDA DUA VARIABEL..................................................... 5
Uji t .......................................................................................................... 5
Uji z.......................................................................................................... 7
III. ANALISIS SIDIK RAGAM.................................................................... 9
IV. UJI PROPORSI (KHI-KUADRAT) LEBIH DARI DUA VARIABEL.. 12
V. UJI KORELASI PEARSON................................................................... 14
VI. UJI REGRESI......................................................................................... 16
UJI HIPOTESIS RATA-RATA SATU ANGKATAN.................................. 19
UJI HIPOTESIS RATA-RATA BEBERAPA ANGKATAN........................ 20
ANALISIS REGRESI KONFIRMASI.......................................................... 22
ANALISIS DATA KATEGORIK 2 2........................................................ 25
ANALISIS DATA KATEGORIK p q....................................................... 27
ANALISIS VARIANSI DUA ARAH............................................................ 29
UJI MANN-WHITNEY................................................................................. 34
UJI KORELASI RANK................................................................................. 37
UJI KRUSKAL-WALLIS.............................................................................. 40
UJI FRIEDMAN............................................................................................ 42
3
UJI DURBIN.................................................................................................. 44
UJI BELL-DOKSUM..................................................................................... 47
BAB I
TEKNIK PENYAJIAN DATA
Data di bawah ini adalah hasil psikotest terhadap calon mahasiswa suatu fakultas
pada tahun ajaran 2011/2012 dengan skor maksimum untuk penilaian adalah 25,
di mana data berikut merupakan data fiktif.
18 21 10 12 12 17 12
13 22 11 12 12 16 8
16 20 10 10 16 16 19
4 7 10 17 20 14 19
10 23 6 7 14 14 19
10 10 11 12 15 15 13
15 18 23 5 14 19 13
17 3 19 9 15 13 19
16 10 19 12 16 15 16
16 8 20 15 15 14 13
1). Menghitung Jumlah Kelas Interval
K = 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log 70 = 7,144 7
, sehingga jumlah Kelas yang digunakan sebanyak 7 kelas
2). Menghitung Rentang Data
Data terbesar = 23
Data terkecil = 3
Rentang Data = 23 – 3 = 20
4
3) Menghitung Panjang Kelas
Panjang Kelas = 3
4). Menyusun Interval Kelas
Tabel Distribusi Frekuensi Hasil Psikotest
No. Kelas Frekuensi Prosentase Frekuensi
Kumulatif
"kurang
dari"
Frekuensi
Kumulatif
"lebih dari"
1 0 – 3 1 1.43% 1 70
2 4 – 7 5 7.14% 6 65
3 8 – 11 13 18.57% 19 52
4 12 – 15 24 34.29% 43 28
5 16 – 19 20 28.57% 63 8
6 20 – 23 7 10.00% 70 1
Jumlah 70 100%
Dari Tabel di atas, panjang kelas terakhir hanya sampai pada nilai 23, di mana
panjang kelas tersebut disesuaikan dengan data yang ada, yaitu data yang paling
besar hanya sampai dengan 23.
5
Gambar 1.1. Histogram Nilai Psikotest Calon Mahasiswa
Gambar 1.2. Poligon Nilai Psikotest Calon Mahasiswa
6
Gambar 1.3. Ogif “kurang dari” dan Ogif “lebih dari” Nilai Psikotest Calon
Mahasiswa
Gambar 1.4. Diagram Pie Nilai Psikotest Calon Mahasiswa
7
8
II. UJI BEDA DUA VARIABEL
Uji t
Pemerintah memberikan dana ke jurusan pertanian dari 9 universitas untuk
menguji kemampuan menghasilkan dua varietas gandum baru. Tiap varietas
ditanam di petak sawah yang sama luasnya dan hasilnya (kg per petak) adalah
sebagai berikut:
Universitas Varietas A Varietas B
1 38 45
2 23 25
3 35 31
4 41 38
5 44 50
6 29 33
7 37 36
8 31 40
9 38 43
Rata-rata 35,11 37,89
Anggap distribusi mendekati normal, apakah secara statistik kedua varietas
tersebut menghasilkan hasil produksi yang berbeda nyata?
Untuk memastikan hal ini diperlukan analisa statistik dengan menggunakan uji t.
Perumusan hipotesa
a). Perumusan hipotesa substantif :
Diduga rata-rata Varietas A dan varietas B berbeda.
b). Perumusan hipotesa statistik
H0 : µ1 = µ2
Hi : µ1 ≠ µ2
9
, dimana
µ1 : Rata-rata dari populasi hasil varietas A
µ2 : Rata-rata dari populasi hasil varietas B
Penentuan Taraf Uji ( Level of Significance )
5% ( = 0,05 )
Rumus t hitung :
, sedangkan untuk dan :
No. X1 X2
1 0,066 0,085 2,888889 7,111111 8,345679 50,5679
2 0,079 0,085 -12,1111 -12,8889 146,679 166,1235
3 0,069 0,091 -0,11111 -6,88889 0,012346 47,45679
4 0,076 0,096 5,888889 0,111111 34,67901 0,012346
5 0,071 0,093 8,888889 12,11111 79,01235 146,679
6 0,087 0,095 -6,11111 -4,88889 37,34568 23,90123
7 0,071 0,079 1,888889 -1,88889 3,567901 3,567901
8 0,073 0,078 -4,11111 2,111111 16,90123 4,45679
9 0,067 0,065 2,888889 5,111111 8,345679 26,12346
10 0,062 0,068 2,888889 7,111111 8,345679 50,5679
Total 316 341 0 0 334,8889 468,8889
10
, sehingga thitung diperoleh sebagai berikut:
Untuk , dengan = 0,05, dan derajat bebas ,
diperoleh = 2,119
Kesimpulan:
Dari hasil perhitungan, nilai statistik tersebut lebih kecil daripada ttabel
(0,876 < 2,119) sehingga H0 diterima, sehingga ditarik kesimpulan bahwa rata-
rata hasil Varietas A dan Varietas B tidak berbeda nyata.
Uji z
Kekuatan dua jenis benang dibandingkan, Lima puluh potong dari tiap jenis diuji
di bawah keadaan yang sama. Jenis A mempunyai rataan daya tahan 78,3 Kg
dengan simpangan baku Kg, sedangkan jenis B mempunyai rataan daya
tahan 87,2 Kg dengan simpangan baku Kg. Apakah daya tahan benang
A dan B secara statistik berbeda nyata?
11
Perumusan hipotesa
a). Perumusan hipotesa substantif :
Diduga benang A dan B memiliki daya tahan yang berbeda.
b). Perumusan hipotesa statistik
H0 : µA = µB
Hi : µA ≠ µB
, dimana
µA : Rata-rata daya tahan benang A
µB : Rata-rata daya tahan benang B
Penentuan Taraf Uji ( Level of Significance )
5% ( = 0,05 )
, karena uji yang digunakan dua arah (2-tailed), maka
Rumus z hitung :
Kesimpulan:
12
Dari hasil perhitungan, nilai statistik tersebut lebih besar daripada ztabel
(7,466 > 1,96) maka H0 ditolak, sehingga ditarik kesimpulan bahwa daya tahan
benang A dan B berbeda nyata pada taraf nyata 5%.
13
III. ANALISIS SIDIK RAGAM
Enam Mesin sedang dipertimbangkan untuk dipakai dalam pembuatan karet
penutup. Mesin tersebut dibandingkan berdasarkan daya rntang barang yang
dihasilkan.
Berikut ini adalah pengukuran daya rentang dalam kg per cm2
Tabel Data Daya Rentang Barang
No. Mesin 1 Mesin 2 Mesin 3 Mesin 4 Mesin 5 Mesin 6
1. 1,75 1,64 2,03 1,46 1,75 1,83
2. 1,69 1,92 1,57 1,67 1,92 1,62
3. 1,58 1,77 1,78 2,08 1,65 1,75
4. 1,54 1,89 2,05 2,01
5. 1,86 1,89
Total 5,02 8,73 9,16 5,21 7,37 7,21
Model Analisis:
, di mana:
= nilai pengamatan pada perlakuan ke- i dan ulangan ke- j
= banyaknya perlakuan, yaitu sebanyak 6 perlakuan (Tabung A, B, C, D, E,
dan F)
= banyaknya ulangan ( = 3, = 5, = 5, = 3, = 4, dan
= 4)
= Nilai tengah umum
= Pengaruh perlakuan ke- i
14
= Kesalahan percobaan pada perlakuan ke- i dan ulangan ke- j
Perumusan Hipotesis
a. Hipotesis Substantif
H0 : Tidak ada perbedaan daya rentang untuk semua mesin
Hi : Ada perbedaan daya rentang untuk setidaknya satu pasang mesin
b. Hipotesis Statistik
H0 :
Hi : Paling tidak ada sepasang rata-rata daya tahan mesin yang
tidak sama
Kaidah Pengujian
Analisia Keragaman
a. Jumlah Kuardat Total (JK)
b. Faktor Koreksi (FK)
15
75,97
c. Jumlah Kuardat Total (JKT)
d. Jumlah Kuardat Perlakuan (JKP)
0,0767
e. Jumlah Kuadrat Galat (JKG)
Tabel Analisis Keragaman
Sumber
Keragaman
deraja
t
bebas
Jumlah
Kuarda
t
Kuadra
t
Tengah
F hit
F tabel
5% 1%
Perlakuan 5 0,08 0,02
0,46 2,77 4,25
Galat 18 0,60 0,03
Total 23 0,68
16
,
6). Kesimpulan
Oleh karena , baik pada tingkat nyata 5% ( )
maupun 1% ( ), sehingga ditarik kesimpulan bahwa H0 diterima.
Oleh karena itu disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan daya rentang barang
untuk keenam jenis mesin tersebut.
17
IV. UJI PROPORSI (KHI-KUADRAT) LEBIH DARI DUA VARIABEL
Suatu Pusat Kesehatan universitas melakukan percobaan untuk menentukan
tingkat kesembuhan yang diberikan oleh 6 merek obat batuk. Tiap obat batuk
dicobakan pada 50 mahasiswa dan diperoleh data sebagai berikut:
Tabel Data Pengamatan 6 merek Obat Batuk
Kondisi sesudah meminum obat
Obat Batuk
Jumlah
A B C D E F
Tidak Sembuh 11 13 9 12 17 12 74
Agak Tertolong 32 28 27 19 22 17 145
Sembuh 7 9 14 19 11 21 81
Jumlah 50 50 50 50 50 50 300
Hipotesa Substantif : Diduga bahwa keenam obat batuk sama baiknya.
Hipotesa Statistik : H0 : P1 = P2 = P3 = P4 = P5 = P6
Hi : P1 ≠ P2 ≠ P3 ≠ P4 ≠ P5 ≠ P6
Kaidah Pengujian : H0 diterima apabila
Hi diterima apabila
Pengujian:
18
Tabel Analisis
Kondisi Obat Batuk f0 fh f0 - fh
(f0 –
fh)2
Tidak
Sembuh
A 11 12,333 -1,333 1,778 0,144
B 13 12,333 0,667 0,444 0,036
C 18 12,333 5,667 32,111 2,604
D 14 12,333 1,667 2,778 0,225
E 17 12,333 4,667 21,778 1,766
F 22 12,333 9,667 93,444 7,577
Agak
Tertolong
A 13 24,167 -11,167 124,694 5,160
B 15 24,167 -9,167 84,028 3,477
C 20 24,167 -4,167 17,361 0,718
D 16 24,167 -8,167 66,694 2,760
E 17 24,167 -7,167 51,361 2,125
F 24 24,167 -0,167 0,028 0,001
Sembuh
A 15 13,500 1,500 2,250 0,167
B 16 13,500 2,500 6,250 0,463
C 17 13,500 3,500 12,250 0,907
D 15 13,500 1,500 2,250 0,167
E 15 13,500 1,500 2,250 0,167
F 22 13,500 8,500 72,250 5,352
Kesimpulan:
19
Oleh karena ( ), maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa H0 ditolak atau Hi diterima. Hal ini berarti dapat disimpulkan
bahwa terdapat keterkaitan antara merek obat batuk dan kesembuhan seseorang
atau perbedaan merek obat batuk berpengaruh terhadap kesembuhan seseorang, di
mana hal ini berarti terdapat perbedaan antara merek obat batuk (keenam merek
obat batuk tidak sama baiknya).
20
V. UJI KORELASI PEARSON
Data berikut diperoleh dalam penelitian hubungan antara berat dan ukuran dada
bayi yang baru lahir:
Data Bayi
No.
Berat (Kg)
(X)
Ukuran Dada
(cm) (Y)
1 2,75 29,5
2 2,15 26,3
3 4,41 32,2
4 5,52 36,5
5 3,21 27,2
6 4,32 27,7
7 2,31 28,3
8 4,3 30,3
9 3,71 28,7
Hipotesa Substantif : H0: Tidak ada keeratan yang signifikan antara berat bayi
dan ukuran dada bayi
Hi: Terdapat keeratan yang signifikan antara berat bayi dan ukuran dada bayi
Hipotesa Statistik : H0 :
Hi :
Kaidah Pengujian : H0 diterima apabila
Hi diterima apabila
Pengujian:
21
Korelasi digunakan korelasi product moment Pearson sebagai berikut:
, di mana:
N : jumlah pengamatan
X : variabel independen (berat bayi)
Y : variabel independen (dada bayi)
Tabel Analisis
No.
Berat
Bayi
(X)
Ukuran
Dada
Bayi
(Y)
1 0,414 29,186
-
0,881
-
0,133 0,776 0,018 0,117
2 0,383 29,266
-
1,481
-
3,333 2,194 11,111 4,937
3 0,399 26,215 0,779 2,567 0,607 6,588 1,999
4 0,402 30,162 1,889 6,867 3,568 47,151 12,970
5 0,442 38,867
-
0,421
-
2,433 0,177 5,921 1,025
6 0,422 37,831 0,689
-
1,933 0,475 3,738 -1,332
7 0,466 44,576
-
1,321
-
1,333 1,745 1,778 1,761
8 0,5 46,097 0,669 0,667 0,447 0,444 0,446
9 0,514 59,698 0,079
-
0,933 0,006 0,871 -0,074
Total 32,68 266,7 0 0 9,995 77,62 21,851
22
Kesimpulan:
Oleh karena ( ), maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa H0 ditolak. Hal ini berarti bahwa terdapat keeratan yang signifikan antara
berat bayi dan ukuran dada bayi.
23
VI. UJI REGRESI
Suatu ujian masuk ke universitas yang diuji adalah matematika. Nilai ujian masuk
dan ujian akhir matematika 20 mahasiswa tercatat sebagai berikut:
Nilai Ujian Masuk Nilai Ujian Akhir Nilai Ujian Masuk Nilai Ujian Akhir
50 53 90 54
35 41 80 91
35 61 60 48
40 56 60 71
55 68 60 71
65 36 40 47
35 11 55 53
60 70 50 68
90 79 65 57
35 59 50 79
Hipotesa Substantif : Diduga terdapat hubungan dan pengaruh nilai ujian masuk
mahasiswa terhadap nilai ujian akhirnya.
Penentuan persamaan garis regresi:
24
Tabel Analisis
No, X Y
1 1 50 -5,500 -5,650 30,250 31,923 31,075 2500
2 2 35 -20,500
-
17,650 420,250 311,523 361,825 1225
3 3 35 -20,500 2,350 420,250 5,523 -48,175 1225
4 4 40 -15,500 -2,650 240,250 7,022 41,075 1600
5 5 55 -0,500 9,350 0,250 87,423 -4,675 3025
6 6 65 9,500
-
22,650 90,250 513,023 -215,175 4225
7 7 35 -20,500
-
47,650 420,250 2270,523 976,825 1225
20 50 79 -5,500 20,350 30,250 414,123 -111,925 2500
Total
111
0
117
3 0 0 5495 5928,55 2588,5 67100
, sehingga persamaan regresi yang diperoleh:
25
Pengujian signifikansi regresi:
: (regresi tidak nyata)
: (regresi nyata)
Pengujian:
Untuk uji satu sisi:
26
Kesimpulan:
Dari hasil perhitungan, nilai statistik thitung lebih besar daripada (6,724 >
2,101) sehingga H0 ditolak. Oleh karena itu, ditarik kesimpulan bahwa model
regresi yang terbentuk signifikan (nyata) dalam memebrikan infprmasi tentang
hubungan antara nilai ujian masuk terhadap nilai ujian akhir.
UJI HIPOTESIS RATA-RATA POPULASI UNTUK SATU ANGKATAN
1. Dari suatu populasi dengan ingin diketahui apakah rata-ratanya
tidak sama dengan 80.000. Untuk itu diambil sampel sebesar 100. Dari
sampel didapat .
Sumber: BUKU MATERI POKOK ANALISIS DATA STATISTIK STA 211 / 3
SKS / MODUL 6 – 9, soal A, no. 4.2.4. Tes Formatif 2 hal. 20
Hipotesis Uji:
H0 : µ = 80.000
Hi : µ 80.000
Uji yang digunakan adalah uji Z, karena diketahuinya ragam populasi ( ) sebesar
4.000, sehingga distribusi yang digunakan dalam pengujian ini adalah distribusi Z.
Uji hipotesis adalah uji dua sisi, sehingga
Daerah penolakan: atau
27
Pengujian Hipotesis:
Kesimpulan:
Dari hasil pengujian tersebut, diperoleh bahwa , maka H0
diterima.
Jadi, ditarik kesimpulan bahwa rata-rata populasi sama dengan 80.000.
28
UJI HIPOTESIS RATA-RATA POPULASI UNTUK BEBERAPA
ANGKATAN
2. Waktu Pembekuan darah (dalam detik) 24 binatang yang secara random
diberi perlakuan (A, B, C, D) sebagai berikut:
A 62 60 63 59
B 63 67 71 64 65 66
C 68 66 71 67 68 68
D 56 62 60 61 63 64 63 59
Ingin diketahui apakah 4 perlakuan tersebut berbeda nyata.
Sumber: BUKU MATERI POKOK ANALISIS DATA STATISTIK STA 211 / 3
SKS / MODUL 6 – 9, soal B, no. 4.3.4. Tes Formatif 3 hal. 36
Hipotesis Uji:
H0 :
Hi : paling sedikit sepasang tidak sama
, , ,
29
, , ,
, , ,
Hitungan:
30
Tabel Anava
Sumber Variasi JK db RK F
Antara 112 3 76 13,57
Dalam 228 20 5,6
Total 340 23
untuk
yang berarti H0 ditolak.
Jadi, ditarik kesimpulan bahwa tidak ada pengaruh perlakuan yang signifikan
terhadap waktu pembekuan darah binatang.
31
ANALISIS REGRESI KONFIRMASI
3. X = variabel pengganti tahun
Y = jumlah pasien Rumah Sakit Umum (ratusan)
Tahun 1973 1974 1975 1976 1977 1978
X 1 2 3 4 5 6
Y 398 436 458 513 569 631
Sumber: BUKU MATERI POKOK ANALISIS DATA STATISTIK STA 211 / 3
SKS / MODUL 6 – 9, no. 4.3.4. Tes Formatif 3 hal. 72
Grafik Scatter Plot
32
Dari Grafik di atas, tampak adanya peningkatan jumlah pasien dari tahun ke tahun
dan tidak ada outlier pada data. Selain itu, tampak pula bahwa hubungan antara X
dan Y merupakan hubungan linier, sehingga model regresi perlu untuk dicoba.
Persamaan regresi:
No. X Y XY X2
Y2
1 1 398 398 1 158.404 385,190 12,810
2 2 436 872 4 190.096 431,448 4,552
3 3 458 1.374 9 209.764 477,705 -19,705
4 4 513 2.052 16 263.169 523,962 -10,962
5 5 569 2.845 25 323.761 570,219 -1,219
6 6 631 3.786 36 398.161 616,476 14,524
Jumlah 21 3.005 11.327 91 1.543.355 3.005 0
, jadi persamaan regresi yang diperoleh:
33
Diperoleh proposi variansi Y yang tidak bias diterangkan oleh persamaan regresi
estimasi adalah:
, sehingga diperoleh proporsi Y yang dapat diterangkan oleh persamaan regresi (
), yaitu sebesar:
Apakah ada hubungan linier dalam populasi?
34
Selanjutnya digunakan uji F untuk mengetahui signifikansi koefisien korelasi
populasi sebagai berikut:
Hipotesis Uji:
H0 :
Hi :
Daerah penolakan
Statistik uji yang digunakan:
Kesimpulan:
(165,375 > 7,709), berarti H0 ditolak pada taraf nyata 0,05 atau
terdapat hubungan linier dalam populasi, sehingga model regresi sudah tepat
digunakan untuk data tersebut.
35
ANALISIS DATA KATEGORIK
DATA CACAH DALAM DATA KATEGORIK 2 2
Tiga Ratus Mahasiswa diklasifikasikan menurut nilai rata-rata ujian akhir
SLTA dan IP tingkat semester I dipergunakan tinggi yang ingin diketahui
apakah kedua faktor independen ( )
Nilai Ujian
IP
Jumlah
Tinggi (B) Rendah (BC
)
Tinggi (A) 110 90 200
Rendah (AC
) 20 80 100
Jumlah 130 170 300
Sumber: BUKU MATERI POKOK ANALISIS DATA STATISTIK STA 211 / 3
SKS / MODUL 6 – 9, soal I., no. 4.1.4. Tes Formatif 1 hal. 90
Hipotesis Uji:
H0 : (A dan B saling independen / Tidak ada
hubungan antara Nilai Ujian Akhir SMA dan IP Semester I
Hi : (A dan B tidak independen / Terdapat hubungan
antara Nilai Ujian Akhir SMA dan IP Semester I
36
Daerah Penolakan H0 W > 7,879.
Kesimpulan:
(33,258 > 7,879), berarti H0 ditolak pada taraf nyata 0,005 atau
terdapat hubungan antara Nilai Ujian Akhir SMA dan IP Semester I
37
ANALISIS DATA KATEGORIK
DATA CACAH DALAM DATA KATEGORIK p q
Yang ingin diketahui apakah wanita tidur kurang nyenyak setelah
mempunyai anak. ( ) Untuk itu dilakukan survey terhadap 60
wanita yang telah mempunyai anak dan hasilnya adalah sebagai berikut:
Jumlah
Anak
Keadaan Tidur dibanding dengan
Sebelum Punya Anak
Jumlah
Kurang
Nyenyak
Sama
Lebih
Nyenyak
1 25 5 0 30
2 10 4 1 15
3 atau lebih 5 7 3 15
Jumlah 40 16 4 60
Sumber: BUKU MATERI POKOK ANALISIS DATA STATISTIK STA 211 / 3
SKS / MODUL 6 – 9, soal II., no. 4.2.4. Tes Formatif 2 hal. 109
Tabel Silang Disertai dengan Nilai Ekspektasi
Jumlah
Anak
Keadaan Tidur dibanding dengan
Sebelum Punya Anak
Jumlah
Kurang
Nyenyak
Sama
Lebih
Nyenyak
1 25 (20) 5 (8) 0 (2) 30
2 10 (10) 4 (4) 1 (1) 15
3 atau lebih 5 (10) 7 (4) 3 (1) 15
Jumlah 40 16 4 60
38
Hipotesis Uji:
H0 : , ,
(Tidak ada hubungan antara jumlah anak yang dimiliki dan keadaan tidur
dibanding dengan sebelum punya anak)
Hi : , ,
(Terdapat hubungan antara jumlah anak yang dimiliki dan keadaan tidur
dibanding dengan sebelum punya anak)
Daerah Penolakan H0 W > 14,860.
39
Kesimpulan:
(13,125 < 14,860), berarti H0 diterima pada taraf nyata 0,005 atau
tidak terdapat hubungan antara jumlah anak yang dimiliki dan keadaan tidur
dibanding dengan sebelum punya anak
Apabila keeratan antara kedua faktor diukur, maka:
, di mana
ANALISIS VARIANSI DUA ARAH
Ingin diketahui adanya pengaruh variabel baris dan kolom beserta
interaksinya untuk data dalam tabel 9.25
Tabel 9.25
Variabel Variabel Kolom
40
Baris 1 2
1 574 564 550 1.092 1.086 1.065
2 524 573 551 1.028 1.073 998
3 576 540 592 1.066 1.045 1.055
Sumber: BUKU MATERI POKOK ANALISIS DATA STATISTIK STA 211 / 3
SKS / MODUL 6 – 9, no. 4.2.4. Tes Formatif 2 hal. 144
Tabel Analisis
Variabel
Baris
Variabel Kolom
Jumlah
1 2
1 574 564 550 1.092 1.086 1.065 4.931
2 524 573 551 1.028 1.073 998 4.747
3 576 540 592 1.066 1.045 1.055 4.874
Jumlah 5.044 9.508 14.552
41
42
Tabel ANAVA
Sumber
Variansi
Jumlah
Kuadrat
Derajat
Bebas
Kuadrat
Rata-rata
F hitung Fα
Baris 2.957,444 2 1.478,722 2,778 3,885
Kolom 1.107.072 1 1.107.072 2.080,094 4,747
Interaksi 1.126,333 2 563,167 1,058 3,885
Kesalahan 6.386,667 12 532,222
Total 1.117.542 17 65.737,79
Dari tabel di atas, tampak bahwa F hitung untuk interaksi < Fα (1,058 < 3,885),
sehingga disimpulkan bahwa interaksi antara baris dan kolom tidak berbeda
secara signifikan atau tidak ada interaksi yang nyata antara baris dan kolom. Oleh
karena itu, selanjutnya tabel ANAVA berubah dengan menambahkan Sumber
Variansi Interaksi dan Kesalahan, sehingga diperoleh Tabel ANAVA seperti
berikut:
Tabel ANAVA baru:
Sumber
Variansi
Jumlah
Kuadrat
Derajat
Bebas
Kuadrat
Rata-rata
F hitung Fα
Baris 2.957,444 2 1.478,722 2,755 3,885
Kolom 1.107.072 1 1.107.072 2.062,959 4,747
Kesalahan 7.513 14 536,643
Total 1.117.542 17 65.737,79
Dari tabel di atas, tampak bahwa F hitung untuk baris < Fα (2,755 < 3,885), sehingga
disimpulkan bahwa efek baris tidak signifikan.
Sedangkan, untuk Sumber Variansi Kolom, diperoleh bahwa F hitung untuk
kolom > Fα (2.062,959 > 4,747), sehingga disimpulkan bahwa efek kolom signifikan
dalam memberikan perbedaan pada data.
43
UJI MANN-WHITNEY
Diketahui dua kelompok pasien, A (pria) da B (wanita), masing-masing
pasien diberi obat yang sama. Setelah sebulan berat badan pasien diukur
ternyata bertambah (dalam ons) seperti yang terdapat pada data di bawah
ini:
Kelompok A:
11,9 11,7 9,5 9,4 8,7 8,2 7,7 7,4 7,4
7,1 6,9 6,8 6,3 5,0 4,2 4,1 2,2
Kelompok B:
6,6 5,8 5,4 5,1 5,0
4,3 3,9 3,3 2,4 1,7
44
Sumber: BUKU MATERI POKOK METODE STATISTIKA
NONPARAMETRIK STA 214 / 3 SKS / MODUL 6 – 9, no. 4.1.4. Tes Formatif
1 hal. 13
Rumus uji Mann-Whitney:
,di mana
Hipotesis Uji:
H0 : (Dua populasi adalah identik)
Hi : (Dua populasi berbeda hanya lokasinya)
Tabel Rank Gabungan Dua Sampel
A B Rank
1.7 1
2.2 2
2.4 3
3.3 4
3.9 5
45
4.1 6
4.2 7
4.3 8
5 9.5
5 9.5
5.1 11
5.4 12
5.8 13
6.3 14
6.6 15
6.8 16
6.9 17
7.1 18
7.4 19.5
7.4 19.5
7.7 21
8.2 22
8.7 23
9.4 24
9.5 25
11.7 26
11.9 27
Dari Tabel tersebut, diperoleh jumlah rank untuk A adalah 296,5 ( ).
Untuk , diperoleh:
46
dan
Kesimpulan:
yang berarti H0 ditolak.
Jadi, ditarik du populasi berbeda secara signifikan atau pertambahan berat pria
dan wanita berbeda pada taraf nyata 5%.
47
UJI KORELASI RANK
Untuk mengetahui apakah tekanan darah systolic dan diastolic yang
diamati dokter-dokter adalah independen, digunakan data berikut:
Dokter 1 2 3 4 5 6 7
Systolic 141.8 140.2 131.8 132.5 135.7 141.2 143.9
Diastolic 89.7 74.4 83.5 77.8 85.8 86.5 89.4
Dokter 8 9 10 11 12 13
Systolic 140.2 140.8 131.7 130.8 135.6 143.6
Diastolic 89.3 88 82.2 84.6 84.4 86.3
Ingin diketahui apakah dokter yang membaca systolic semakin tinggi akan
membaca diastolic juga akan semakin tinggi.
Sumber: BUKU MATERI POKOK METODE STATISTIKA
NONPARAMETRIK STA 214 / 3 SKS / MODUL 6 – 9, soal B, no. 4.2.4. Tes
Formatif 2 hal. 27
Hipotesis Uji:
H0 : dan independen (Pembacaan systolic dan diastolic independen)
Hi : dan tidak independen (Pembacaan systolic dan diastolic tidak
independen)
48
Tabel Analisis
X Y R(X) R(Y)
141.8 89.7 11 13 4
140.2 74.4 7.5 1 42.25
131.8 83.5 3 4 1
132.5 77.8 4 2 4
135.7 85.8 6 7 1
141.2 86.5 10 9 1
143.9 89.4 13 12 1
140.2 89.3 7.5 11 12.25
140.8 88 9 10 1
131.7 82.2 2 3 1
130.8 84.6 1 6 25
135.6 84.4 5 5 0
143.6 86.3 12 8 16
Jumlan 109.5
Pengujian Hipotesis:
49
Untuk :
yang berarti H0 ditolak.
Jadi, ditarik kesimpulan bahwa pembacaan systolic dan diastolic tidak independen
atau dapat disimpulkan pula bahwa semakin tinggi dokter dalam membaca
systolic, maka akan semakin tinggi pula dokter dalam membaca diastolic.
50
UJI KRUSKAL-WALLIS
Seandainya ada 4 macam program latihan untuk karyawan. Tiap program
diikuti 5 karyawan yang diambil secara acak. Setelah selesai program itu
diadakan ujiam dan hasilnya diurutkan (diambil rank) untuk 20 karyawan
yang mengikuti program lain. Hasilnya sebagai berikut (hasil Rank):
Program
1 2 3 4
4 1 20 18
6 8 19 15
7 12 16 17
2 3 14 13
10 11 5 9
Ingin diketahui apakah 4 program latihan tersebut menghasilkan distribusi nilai
yang iidentik.
Sumber: BUKU MATERI POKOK METODE STATISTIKA
NONPARAMETRIK STA 214 / 3 SKS / MODUL 6 – 9, no. 4.3.4. Tes Formatif
3 hal. 52
Hipotesis Uji:
H0 : Semua populasi (semua program latihan) memiliki distribusi yang identik
Hi : Paling sedikit terdapat satu program latihan yang cenderung memiliki
pengamatan-pengamatan yang lebih besar disbanding dengan populasi yang lain.
Tabel Analisis
No
Program
1 2 3 4
1 4 1 20 18
2 6 8 19 15
3 7 12 16 17
51
4 2 3 14 13
5 10 11 5 9
Jumlah 29 35 74 72
Statistik Uji Kruskal-Wallis:
Dari program yang dilakukan terdapat 4 program latihan (k = 4), sehingga daerah
penolakan yang digunakan:
H0 ditolak
Kesimpulan:
Untuk , (9,72 > 7,815), berarti H0 ditolak pada taraf nyata
0,05 dan disimpulkan bahwa keempat program latihan tersebut memiliki distribusi
nilai yang identik.
UJI FRIEDMAN
52
Pengamatan tentang waktu reaksi pasien terhadap tiga macam obat (A, B,
C) terdapat di bawah ini. Disini ada 10 pasien yang diamati, tiap pasien
mendapat tiga macam obat tersebut.
Pasien
Macam Obat
A B C
1 10 10 15
2 10 15 20
3 11 15 12
4 8 12 10
5 7 12 9
6 15 10 15
7 14 12 18
8 10 14 17
9 9 9 12
10 10 14 16
Sumber: BUKU MATERI POKOK METODE STATISTIKA
NONPARAMETRIK STA 214 / 3 SKS / MODUL 6 – 9, no. 4.2.4. Tes Formatif
2 hal. 68
Hipotesis Uji:
H0 : Perlakuan memiliki efek yang identik
Hi : Paling sedikit terdapat satu perlakuan cenderung menghasilkan nilai
pengamatan yng lebih besar dibandingkan dengan paling sedikit satu perlakuan
yang lain
Statistik Uji Friedman:
53
Daerah Penolakan H0 T > 9,487.
Tabel Data dalam bentuk Rank
Pasien
Macam Obat
A B C
1 1.5 1.5 3
2 1 2 3
3 1 3 2
4 1 3 2
5 1 3 2
6 2.5 1 2.5
7 2 1 3
8 1 2 3
9 1.5 1.5 3
10 1 2 3
Jumlah 13.5 20 26.5
Kesimpulan:
(8,45 < 9,487), berarti H0 ditolak pada taraf nyata 0,05 atau
disimpulkan bahwa terdapat paling satu perlakuan cenderung menghasilkan nilai
pengamatan yng lebih besar dibandingkan dengan paling sedikit satu perlakuan
54
yang lain. Selain itu, dapat disimpulkan pula bahwa perlakuan berupa tiga macam
obat (A, B, C) memberikan efek yang berbeda terhadap pasien.
UJI DURBIN
Data di bawah ini menunjukkan daya tahan bahan yang terbuat dari karet
(ada 5 macam) diukur dalam kg. Setiap kali diadakan pengujian terhadap 2
macam bahan. Hasilnya seperti di bawah ini.
Blok
Macam bahan dari karet
1 2 3 4 5
1 35 16 - - -
2 20 - 10 - -
3 13 - - 26 -
4 25 - - - 21
5 - 16 5 - -
6 - 21 - 24 -
7 - 27 - - 16
8 - - 20 37 -
9 - - 15 - 20
10 - - - 31 17
Sumber: BUKU MATERI POKOK METODE STATISTIKA
NONPARAMETRIK STA 214 / 3 SKS / MODUL 6 – 9, no. 4.1.4. Tes Formatif
1 hal. 93
Hipotesis Uji:
55
H0 : Perlakuan memiliki efek yang identik
Hi : Paling sedikit terdapat satu perlakuan cenderung menghasilkan nilai
pengamatan yng lebih besar dibandingkan dengan paling sedikit satu perlakuan
yang lain
Tabel Data dalam bentuk Rank
Blok
Macam bahan dari karet
1 2 3 4 5
1 2 1 - - -
2 2 - 1 - -
3 1 - - 2 -
4 2 - - - 1
5 - 2 1 - -
6 - 1 - 2 -
7 - 2 - - 1
8 - - 1 2 -
9 - - 1 - 2
10 - - - 2 1
Jumlah 7 6 4 8 5
Dari tabel tersebut diperoleh:
(banyaknya perlakuan)
(banyaknya blok yang muncul pada tiap perlakuan)
(banyaknya perlakuan yang muncul pada tiap blok)
Statistik Uji Durbin:
56
Untuk
Daerah Penolakan H0 T > 9,487.
Pengujian Hipotesis:
Kesimpulan:
(8 < 9,487), berarti H0 diterima pada taraf nyata 0,05 atau perlakuan
memberikan efek yang sama pada data. Selain itu, dapat disimpulkan pula bahwa
perlakuan berupa 5 macam karet berbeda memberikan efek sama (tidak
memberikan efek yang berbeda) terhadap daya tahan bahan.
57
UJI BELL-DOKSUM
1. Diketahui nilai ujian Matematika (X) dan Statistika (Y) dari mahasiswa
seperti di bawah ini.
Mahasiswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
X 40 70 45 65 75 50 57 72 66 48
Y 65 90 55 70 80 40 60 75 73 62
Ingin diketahui apakah ada keterkaitan antara nilai ujian Matematika dan
Statistika dari mahasiswa.
Sumber: BUKU MATERI POKOK METODE STATISTIKA
NONPARAMETRIK STA 214 / 3 SKS / MODUL 6 – 9, no. 4.1.4. Tes Formatif
1 hal. 95
Hipotesis Uji:
H0 : dan independen (nilai ujian Matematika dan Statistika)
Hi : dan tidak independen (nilai ujian Matematika dan Statistika)
Ukuran Korelasi Bell-Doksum
58
Untuk
dan
Daerah Penolakan H0 T < -6,198 atau T > 6,198.
Tabel Analisis
Mahasiswa X Y
1 40 65 1 5
2 70 90 8 6
3 45 55 2 2
4 65 70 6 6
5 75 80 10 9
6 50 40 4 1
7 57 60 5 3
8 72 75 9 8
9 66 73 7 7
10 48 62 3 4
Tabel Analisis (Lanjutan)
Mahasiswa z1 z2
1 -0,32 6 0,77 7 -1,78 -0,05
2 0,41 7 -0,37 2 0,45 0,37
3 0,52 9 -0,94 1 -1,32 -0,37
4 1,08 10 0,37 6 -0,32 0,37
59
5 -0,59 3 2,83 10 1,08 1,01
6 -0,53 4 1,01 9 -0,53 -0,94
7 -1,32 2 0,82 8 -0,35 -0,18
8 -0,35 5 -0,16 4 0,52 0,82
9 0,45 8 -0,05 5 0,41 0,77
10 -1,78 1 -0,18 3 -0,59 -0,16
, di mana bilangan acak untuk z1 dan z2 diperoleh dari Tabel Simpangan Normal
Acak dimulai dari baris ke- 8 seperti berikut:
-0,32 0,41 0,52 1,08 -0,59 -0,53 -1,32 -0,35
0,45 -1,78 0,77 -0,37 -0,94 0,37 2,83 1,01
0,82 -0,16 -0,05 -0,18
Pengujian Hipotesis:
Dari tabel di atas, tampak bahwa , maka H0 diterima,
sehingga disimpulkan tidak ada keterkaitan antara nilai ujian Statistika dan
Matematika.
60
Kajian Pustaka
Praptono,MA, Drs.1985. Buku Materi Pokok, Metode Statistika Nonparametrik,
sta 214/3 Sks / modul 6-9, Jakarta: Universitas terbuka
Kartika, Sri Haryatmi, Buku Materi Pokok, Analisis Data Statistik, sta 211/3 Sks /
modul 6-9, Jakarta: Universitas Terbuka
61

More Related Content

What's hot

Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Raden Maulana
 
Matematika Diskrit - 03 himpunan - 05
Matematika Diskrit - 03 himpunan - 05Matematika Diskrit - 03 himpunan - 05
Matematika Diskrit - 03 himpunan - 05
KuliahKita
 
Teori peluang
Teori peluangTeori peluang
Teori peluang
Tenia Wahyuningrum
 
Statistika Probabilitas
Statistika ProbabilitasStatistika Probabilitas
Statistika Probabilitas
Iskandar Tambunan
 
Pengantar Statistika Inferensial
Pengantar Statistika InferensialPengantar Statistika Inferensial
Pengantar Statistika Inferensial
M. Jainuri, S.Pd., M.Pd
 
Turunan Fungsi Kompleks
Turunan Fungsi KompleksTurunan Fungsi Kompleks
Turunan Fungsi Kompleks
RochimatulLaili
 
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
Kelinci Coklat
 
Rumus Analisis Regresi
Rumus Analisis RegresiRumus Analisis Regresi
Rumus Analisis Regresi
Titis Setya Wulandari
 
Analisis Regresi Linier Sederhana
Analisis Regresi Linier SederhanaAnalisis Regresi Linier Sederhana
Analisis Regresi Linier Sederhana
Arning Susilawati
 
Uji Kruskal Wallis
Uji Kruskal WallisUji Kruskal Wallis
Uji Kruskal Wallis
Hanggara Sakty
 
Bilangan kompleks
Bilangan kompleksBilangan kompleks
Bilangan kompleks
PT.surga firdaus
 
Pengujian Hipotesis Rata-Rata
Pengujian Hipotesis Rata-RataPengujian Hipotesis Rata-Rata
Pengujian Hipotesis Rata-RataAvidia Sarasvati
 
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluangBab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Arif Windiargo
 
Statistika parametrik_teknik analisis regresi
Statistika parametrik_teknik analisis regresiStatistika parametrik_teknik analisis regresi
Statistika parametrik_teknik analisis regresi
M. Jainuri, S.Pd., M.Pd
 
FORMALISME,LOGIKALISME DAN INTUISIONISME
FORMALISME,LOGIKALISME DAN INTUISIONISMEFORMALISME,LOGIKALISME DAN INTUISIONISME
FORMALISME,LOGIKALISME DAN INTUISIONISME
NYAK MAULANA
 
PPT Regresi Berganda
PPT Regresi BergandaPPT Regresi Berganda
PPT Regresi Berganda
Lusi Kurnia
 
Uji Normalitas dan Homogenitas ppt-
Uji Normalitas dan Homogenitas ppt-Uji Normalitas dan Homogenitas ppt-
Uji Normalitas dan Homogenitas ppt-
Aisyah Turidho
 
Peubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinuPeubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinu
Anderzend Awuy
 
Integral Garis
Integral GarisIntegral Garis
Integral Garis
Kelinci Coklat
 
Pertemuan 02 teori dasar himpunan
Pertemuan 02   teori dasar himpunanPertemuan 02   teori dasar himpunan
Pertemuan 02 teori dasar himpunanFajar Istiqomah
 

What's hot (20)

Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
 
Matematika Diskrit - 03 himpunan - 05
Matematika Diskrit - 03 himpunan - 05Matematika Diskrit - 03 himpunan - 05
Matematika Diskrit - 03 himpunan - 05
 
Teori peluang
Teori peluangTeori peluang
Teori peluang
 
Statistika Probabilitas
Statistika ProbabilitasStatistika Probabilitas
Statistika Probabilitas
 
Pengantar Statistika Inferensial
Pengantar Statistika InferensialPengantar Statistika Inferensial
Pengantar Statistika Inferensial
 
Turunan Fungsi Kompleks
Turunan Fungsi KompleksTurunan Fungsi Kompleks
Turunan Fungsi Kompleks
 
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
 
Rumus Analisis Regresi
Rumus Analisis RegresiRumus Analisis Regresi
Rumus Analisis Regresi
 
Analisis Regresi Linier Sederhana
Analisis Regresi Linier SederhanaAnalisis Regresi Linier Sederhana
Analisis Regresi Linier Sederhana
 
Uji Kruskal Wallis
Uji Kruskal WallisUji Kruskal Wallis
Uji Kruskal Wallis
 
Bilangan kompleks
Bilangan kompleksBilangan kompleks
Bilangan kompleks
 
Pengujian Hipotesis Rata-Rata
Pengujian Hipotesis Rata-RataPengujian Hipotesis Rata-Rata
Pengujian Hipotesis Rata-Rata
 
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluangBab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
 
Statistika parametrik_teknik analisis regresi
Statistika parametrik_teknik analisis regresiStatistika parametrik_teknik analisis regresi
Statistika parametrik_teknik analisis regresi
 
FORMALISME,LOGIKALISME DAN INTUISIONISME
FORMALISME,LOGIKALISME DAN INTUISIONISMEFORMALISME,LOGIKALISME DAN INTUISIONISME
FORMALISME,LOGIKALISME DAN INTUISIONISME
 
PPT Regresi Berganda
PPT Regresi BergandaPPT Regresi Berganda
PPT Regresi Berganda
 
Uji Normalitas dan Homogenitas ppt-
Uji Normalitas dan Homogenitas ppt-Uji Normalitas dan Homogenitas ppt-
Uji Normalitas dan Homogenitas ppt-
 
Peubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinuPeubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinu
 
Integral Garis
Integral GarisIntegral Garis
Integral Garis
 
Pertemuan 02 teori dasar himpunan
Pertemuan 02   teori dasar himpunanPertemuan 02   teori dasar himpunan
Pertemuan 02 teori dasar himpunan
 

Similar to Statistik sosial novi catur m

Statistika bisnis: Pendugaan Parameter
Statistika bisnis: Pendugaan ParameterStatistika bisnis: Pendugaan Parameter
Statistika bisnis: Pendugaan ParameterRetna Rindayani
 
UJI HIPOTESIS.pptx
UJI   HIPOTESIS.pptxUJI   HIPOTESIS.pptx
UJI HIPOTESIS.pptx
Wan Na
 
Laporan praktikum. statek 2013
Laporan praktikum. statek 2013Laporan praktikum. statek 2013
Laporan praktikum. statek 2013
yasrulkh
 
Uji hipotesis
Uji hipotesisUji hipotesis
Uji hipotesis
fitriafadhilahh
 
Uji Mann-Whitney.pptx
Uji Mann-Whitney.pptxUji Mann-Whitney.pptx
Uji Mann-Whitney.pptx
Iskandar Thalib
 
Chi Kuadrat
Chi KuadratChi Kuadrat
Chi Kuadrat
Nailul Hasibuan
 
Hidrologi aplikasi-metode-statistik-untuk-analisa-data-jilid-2 2
Hidrologi aplikasi-metode-statistik-untuk-analisa-data-jilid-2 2Hidrologi aplikasi-metode-statistik-untuk-analisa-data-jilid-2 2
Hidrologi aplikasi-metode-statistik-untuk-analisa-data-jilid-2 2
ariefmcty
 
3218126438990fa0771ddb555f70be42.docx
3218126438990fa0771ddb555f70be42.docx3218126438990fa0771ddb555f70be42.docx
3218126438990fa0771ddb555f70be42.docx
AfaRanggitaPrasticas1
 
Tm 05-uji-t
Tm 05-uji-tTm 05-uji-t
Tm 05-uji-t
Rufi'i Rufii
 
Laporan praktikum teori peluang 5
Laporan praktikum teori peluang 5 Laporan praktikum teori peluang 5
Laporan praktikum teori peluang 5
zenardjov
 
Pertemuan 11 (uji normalitas dan homogenitas)
Pertemuan 11 (uji normalitas dan homogenitas)Pertemuan 11 (uji normalitas dan homogenitas)
Pertemuan 11 (uji normalitas dan homogenitas)
reno sutriono
 
P13 uji persyaratan analisis data
P13 uji persyaratan analisis dataP13 uji persyaratan analisis data
P13 uji persyaratan analisis data
M. Jainuri, S.Pd., M.Pd
 
Modul ipa 7 smp semester 1
Modul ipa 7 smp semester 1Modul ipa 7 smp semester 1
Modul ipa 7 smp semester 1
Nur Kholifah Hidayah
 
Makalah model regresi dengan variabel terikat dummy
Makalah model regresi dengan variabel terikat dummyMakalah model regresi dengan variabel terikat dummy
Makalah model regresi dengan variabel terikat dummy
Agung Handoko
 
Biostatistika Dasar
Biostatistika DasarBiostatistika Dasar
Biostatistika Dasar
yuliartiramli
 
Laporan praktikum teori peluang 3
Laporan praktikum teori peluang 3 Laporan praktikum teori peluang 3
Laporan praktikum teori peluang 3
zenardjov
 
Week 5 - Kuasa Ujian Statistik.pptx
Week 5 - Kuasa Ujian Statistik.pptxWeek 5 - Kuasa Ujian Statistik.pptx
Week 5 - Kuasa Ujian Statistik.pptx
AhmadMukhsin2
 
Uji beda rata rataa stai 2010
Uji beda rata rataa stai 2010Uji beda rata rataa stai 2010
Uji beda rata rataa stai 2010
Ir. Zakaria, M.M
 
Modul UAS Sosiometri Semester 5 Sekolah Tinggi Ilmu Statistik Jakarta Indonesia
Modul UAS Sosiometri Semester 5 Sekolah Tinggi Ilmu Statistik Jakarta IndonesiaModul UAS Sosiometri Semester 5 Sekolah Tinggi Ilmu Statistik Jakarta Indonesia
Modul UAS Sosiometri Semester 5 Sekolah Tinggi Ilmu Statistik Jakarta Indonesia
Titis Setya Wulandari
 

Similar to Statistik sosial novi catur m (20)

Statistika bisnis: Pendugaan Parameter
Statistika bisnis: Pendugaan ParameterStatistika bisnis: Pendugaan Parameter
Statistika bisnis: Pendugaan Parameter
 
UJI HIPOTESIS.pptx
UJI   HIPOTESIS.pptxUJI   HIPOTESIS.pptx
UJI HIPOTESIS.pptx
 
Laporan praktikum. statek 2013
Laporan praktikum. statek 2013Laporan praktikum. statek 2013
Laporan praktikum. statek 2013
 
Uji hipotesis
Uji hipotesisUji hipotesis
Uji hipotesis
 
Uji Mann-Whitney.pptx
Uji Mann-Whitney.pptxUji Mann-Whitney.pptx
Uji Mann-Whitney.pptx
 
Chi Kuadrat
Chi KuadratChi Kuadrat
Chi Kuadrat
 
Hidrologi aplikasi-metode-statistik-untuk-analisa-data-jilid-2 2
Hidrologi aplikasi-metode-statistik-untuk-analisa-data-jilid-2 2Hidrologi aplikasi-metode-statistik-untuk-analisa-data-jilid-2 2
Hidrologi aplikasi-metode-statistik-untuk-analisa-data-jilid-2 2
 
3218126438990fa0771ddb555f70be42.docx
3218126438990fa0771ddb555f70be42.docx3218126438990fa0771ddb555f70be42.docx
3218126438990fa0771ddb555f70be42.docx
 
Tm 05-uji-t
Tm 05-uji-tTm 05-uji-t
Tm 05-uji-t
 
Laporan praktikum teori peluang 5
Laporan praktikum teori peluang 5 Laporan praktikum teori peluang 5
Laporan praktikum teori peluang 5
 
Pertemuan 11 (uji normalitas dan homogenitas)
Pertemuan 11 (uji normalitas dan homogenitas)Pertemuan 11 (uji normalitas dan homogenitas)
Pertemuan 11 (uji normalitas dan homogenitas)
 
P13 uji persyaratan analisis data
P13 uji persyaratan analisis dataP13 uji persyaratan analisis data
P13 uji persyaratan analisis data
 
Modul ipa 7 smp semester 1
Modul ipa 7 smp semester 1Modul ipa 7 smp semester 1
Modul ipa 7 smp semester 1
 
Em.4
Em.4Em.4
Em.4
 
Makalah model regresi dengan variabel terikat dummy
Makalah model regresi dengan variabel terikat dummyMakalah model regresi dengan variabel terikat dummy
Makalah model regresi dengan variabel terikat dummy
 
Biostatistika Dasar
Biostatistika DasarBiostatistika Dasar
Biostatistika Dasar
 
Laporan praktikum teori peluang 3
Laporan praktikum teori peluang 3 Laporan praktikum teori peluang 3
Laporan praktikum teori peluang 3
 
Week 5 - Kuasa Ujian Statistik.pptx
Week 5 - Kuasa Ujian Statistik.pptxWeek 5 - Kuasa Ujian Statistik.pptx
Week 5 - Kuasa Ujian Statistik.pptx
 
Uji beda rata rataa stai 2010
Uji beda rata rataa stai 2010Uji beda rata rataa stai 2010
Uji beda rata rataa stai 2010
 
Modul UAS Sosiometri Semester 5 Sekolah Tinggi Ilmu Statistik Jakarta Indonesia
Modul UAS Sosiometri Semester 5 Sekolah Tinggi Ilmu Statistik Jakarta IndonesiaModul UAS Sosiometri Semester 5 Sekolah Tinggi Ilmu Statistik Jakarta Indonesia
Modul UAS Sosiometri Semester 5 Sekolah Tinggi Ilmu Statistik Jakarta Indonesia
 

More from Universitas Islam Balitar

Meeting 3 Dasar-Dasar Logika.pdf
Meeting 3 Dasar-Dasar Logika.pdfMeeting 3 Dasar-Dasar Logika.pdf
Meeting 3 Dasar-Dasar Logika.pdf
Universitas Islam Balitar
 
Meeting 3 konsep perilaku
Meeting 3 konsep perilakuMeeting 3 konsep perilaku
Meeting 3 konsep perilaku
Universitas Islam Balitar
 
Pengantar Psikologi_ Konsep Dasar Psikologi_meeting 2 Novi Catur Muspita
Pengantar Psikologi_ Konsep Dasar Psikologi_meeting 2 Novi Catur MuspitaPengantar Psikologi_ Konsep Dasar Psikologi_meeting 2 Novi Catur Muspita
Pengantar Psikologi_ Konsep Dasar Psikologi_meeting 2 Novi Catur Muspita
Universitas Islam Balitar
 
Manusia dan budaya ( Pengantar Sosiologi), Novi Catur Muspita, S. Pd., M. Si
Manusia dan budaya ( Pengantar Sosiologi), Novi Catur Muspita, S. Pd., M. SiManusia dan budaya ( Pengantar Sosiologi), Novi Catur Muspita, S. Pd., M. Si
Manusia dan budaya ( Pengantar Sosiologi), Novi Catur Muspita, S. Pd., M. Si
Universitas Islam Balitar
 
Pengertian sosiologi pendidikan
Pengertian sosiologi pendidikanPengertian sosiologi pendidikan
Pengertian sosiologi pendidikan
Universitas Islam Balitar
 
Pengantar sosiologi, proses sosial & interaksi sosial (meeting 3), Novi Catur...
Pengantar sosiologi, proses sosial & interaksi sosial (meeting 3), Novi Catur...Pengantar sosiologi, proses sosial & interaksi sosial (meeting 3), Novi Catur...
Pengantar sosiologi, proses sosial & interaksi sosial (meeting 3), Novi Catur...
Universitas Islam Balitar
 
Pengantar sosiologi, sejarah sosiologi (meeting 2)
Pengantar sosiologi, sejarah sosiologi  (meeting 2)Pengantar sosiologi, sejarah sosiologi  (meeting 2)
Pengantar sosiologi, sejarah sosiologi (meeting 2)
Universitas Islam Balitar
 
Pengantar sosiologi, sejarah sosiologi (meeting 2)
Pengantar sosiologi, sejarah sosiologi  (meeting 2)Pengantar sosiologi, sejarah sosiologi  (meeting 2)
Pengantar sosiologi, sejarah sosiologi (meeting 2)
Universitas Islam Balitar
 
Pengantar sosiologi, pengertian dan konsep awal Sosiologi (meeting 1) Novi Ca...
Pengantar sosiologi, pengertian dan konsep awal Sosiologi (meeting 1) Novi Ca...Pengantar sosiologi, pengertian dan konsep awal Sosiologi (meeting 1) Novi Ca...
Pengantar sosiologi, pengertian dan konsep awal Sosiologi (meeting 1) Novi Ca...
Universitas Islam Balitar
 
Sosiologi keluarga_novi catur muspita
Sosiologi keluarga_novi catur muspitaSosiologi keluarga_novi catur muspita
Sosiologi keluarga_novi catur muspita
Universitas Islam Balitar
 
Teori perilaku-organisasi_Novi Catur Muspita
Teori perilaku-organisasi_Novi Catur MuspitaTeori perilaku-organisasi_Novi Catur Muspita
Teori perilaku-organisasi_Novi Catur Muspita
Universitas Islam Balitar
 
Bab 9 budaya organisasi_Novi Catur Muspita
Bab 9 budaya organisasi_Novi Catur MuspitaBab 9 budaya organisasi_Novi Catur Muspita
Bab 9 budaya organisasi_Novi Catur Muspita
Universitas Islam Balitar
 
Bab 8 motivasi_Novi Catur Muspita
Bab 8 motivasi_Novi Catur MuspitaBab 8 motivasi_Novi Catur Muspita
Bab 8 motivasi_Novi Catur Muspita
Universitas Islam Balitar
 
Bab 7 nilai, sikap, dan kepuasaan kerja http://Cash4Visits.com/ref.php?refId=...
Bab 7 nilai, sikap, dan kepuasaan kerja http://Cash4Visits.com/ref.php?refId=...Bab 7 nilai, sikap, dan kepuasaan kerja http://Cash4Visits.com/ref.php?refId=...
Bab 7 nilai, sikap, dan kepuasaan kerja http://Cash4Visits.com/ref.php?refId=...
Universitas Islam Balitar
 
Bab 6 kepemimpinan dan kekuasaan, Novi Catur Muspita
Bab 6 kepemimpinan dan kekuasaan, Novi Catur MuspitaBab 6 kepemimpinan dan kekuasaan, Novi Catur Muspita
Bab 6 kepemimpinan dan kekuasaan, Novi Catur Muspita
Universitas Islam Balitar
 
Bab 5 persepsi dan komunikasi_Novi Catur Muspita
Bab 5 persepsi dan komunikasi_Novi Catur MuspitaBab 5 persepsi dan komunikasi_Novi Catur Muspita
Bab 5 persepsi dan komunikasi_Novi Catur Muspita
Universitas Islam Balitar
 
Bab 4 perilaku kelompok dalam organisasi_Novi Catur Muspita
Bab 4  perilaku kelompok dalam organisasi_Novi Catur MuspitaBab 4  perilaku kelompok dalam organisasi_Novi Catur Muspita
Bab 4 perilaku kelompok dalam organisasi_Novi Catur Muspita
Universitas Islam Balitar
 
Bab 3 perilaku individu dalam kelompok_Novi catur Muspita
Bab 3 perilaku individu dalam kelompok_Novi catur MuspitaBab 3 perilaku individu dalam kelompok_Novi catur Muspita
Bab 3 perilaku individu dalam kelompok_Novi catur Muspita
Universitas Islam Balitar
 
Persepsi novi catur muspita
Persepsi novi catur muspitaPersepsi novi catur muspita
Persepsi novi catur muspita
Universitas Islam Balitar
 
Kepemimpinan & Kekuasaan novi catur muspita perilaku organisasi
Kepemimpinan & Kekuasaan novi catur muspita perilaku organisasiKepemimpinan & Kekuasaan novi catur muspita perilaku organisasi
Kepemimpinan & Kekuasaan novi catur muspita perilaku organisasi
Universitas Islam Balitar
 

More from Universitas Islam Balitar (20)

Meeting 3 Dasar-Dasar Logika.pdf
Meeting 3 Dasar-Dasar Logika.pdfMeeting 3 Dasar-Dasar Logika.pdf
Meeting 3 Dasar-Dasar Logika.pdf
 
Meeting 3 konsep perilaku
Meeting 3 konsep perilakuMeeting 3 konsep perilaku
Meeting 3 konsep perilaku
 
Pengantar Psikologi_ Konsep Dasar Psikologi_meeting 2 Novi Catur Muspita
Pengantar Psikologi_ Konsep Dasar Psikologi_meeting 2 Novi Catur MuspitaPengantar Psikologi_ Konsep Dasar Psikologi_meeting 2 Novi Catur Muspita
Pengantar Psikologi_ Konsep Dasar Psikologi_meeting 2 Novi Catur Muspita
 
Manusia dan budaya ( Pengantar Sosiologi), Novi Catur Muspita, S. Pd., M. Si
Manusia dan budaya ( Pengantar Sosiologi), Novi Catur Muspita, S. Pd., M. SiManusia dan budaya ( Pengantar Sosiologi), Novi Catur Muspita, S. Pd., M. Si
Manusia dan budaya ( Pengantar Sosiologi), Novi Catur Muspita, S. Pd., M. Si
 
Pengertian sosiologi pendidikan
Pengertian sosiologi pendidikanPengertian sosiologi pendidikan
Pengertian sosiologi pendidikan
 
Pengantar sosiologi, proses sosial & interaksi sosial (meeting 3), Novi Catur...
Pengantar sosiologi, proses sosial & interaksi sosial (meeting 3), Novi Catur...Pengantar sosiologi, proses sosial & interaksi sosial (meeting 3), Novi Catur...
Pengantar sosiologi, proses sosial & interaksi sosial (meeting 3), Novi Catur...
 
Pengantar sosiologi, sejarah sosiologi (meeting 2)
Pengantar sosiologi, sejarah sosiologi  (meeting 2)Pengantar sosiologi, sejarah sosiologi  (meeting 2)
Pengantar sosiologi, sejarah sosiologi (meeting 2)
 
Pengantar sosiologi, sejarah sosiologi (meeting 2)
Pengantar sosiologi, sejarah sosiologi  (meeting 2)Pengantar sosiologi, sejarah sosiologi  (meeting 2)
Pengantar sosiologi, sejarah sosiologi (meeting 2)
 
Pengantar sosiologi, pengertian dan konsep awal Sosiologi (meeting 1) Novi Ca...
Pengantar sosiologi, pengertian dan konsep awal Sosiologi (meeting 1) Novi Ca...Pengantar sosiologi, pengertian dan konsep awal Sosiologi (meeting 1) Novi Ca...
Pengantar sosiologi, pengertian dan konsep awal Sosiologi (meeting 1) Novi Ca...
 
Sosiologi keluarga_novi catur muspita
Sosiologi keluarga_novi catur muspitaSosiologi keluarga_novi catur muspita
Sosiologi keluarga_novi catur muspita
 
Teori perilaku-organisasi_Novi Catur Muspita
Teori perilaku-organisasi_Novi Catur MuspitaTeori perilaku-organisasi_Novi Catur Muspita
Teori perilaku-organisasi_Novi Catur Muspita
 
Bab 9 budaya organisasi_Novi Catur Muspita
Bab 9 budaya organisasi_Novi Catur MuspitaBab 9 budaya organisasi_Novi Catur Muspita
Bab 9 budaya organisasi_Novi Catur Muspita
 
Bab 8 motivasi_Novi Catur Muspita
Bab 8 motivasi_Novi Catur MuspitaBab 8 motivasi_Novi Catur Muspita
Bab 8 motivasi_Novi Catur Muspita
 
Bab 7 nilai, sikap, dan kepuasaan kerja http://Cash4Visits.com/ref.php?refId=...
Bab 7 nilai, sikap, dan kepuasaan kerja http://Cash4Visits.com/ref.php?refId=...Bab 7 nilai, sikap, dan kepuasaan kerja http://Cash4Visits.com/ref.php?refId=...
Bab 7 nilai, sikap, dan kepuasaan kerja http://Cash4Visits.com/ref.php?refId=...
 
Bab 6 kepemimpinan dan kekuasaan, Novi Catur Muspita
Bab 6 kepemimpinan dan kekuasaan, Novi Catur MuspitaBab 6 kepemimpinan dan kekuasaan, Novi Catur Muspita
Bab 6 kepemimpinan dan kekuasaan, Novi Catur Muspita
 
Bab 5 persepsi dan komunikasi_Novi Catur Muspita
Bab 5 persepsi dan komunikasi_Novi Catur MuspitaBab 5 persepsi dan komunikasi_Novi Catur Muspita
Bab 5 persepsi dan komunikasi_Novi Catur Muspita
 
Bab 4 perilaku kelompok dalam organisasi_Novi Catur Muspita
Bab 4  perilaku kelompok dalam organisasi_Novi Catur MuspitaBab 4  perilaku kelompok dalam organisasi_Novi Catur Muspita
Bab 4 perilaku kelompok dalam organisasi_Novi Catur Muspita
 
Bab 3 perilaku individu dalam kelompok_Novi catur Muspita
Bab 3 perilaku individu dalam kelompok_Novi catur MuspitaBab 3 perilaku individu dalam kelompok_Novi catur Muspita
Bab 3 perilaku individu dalam kelompok_Novi catur Muspita
 
Persepsi novi catur muspita
Persepsi novi catur muspitaPersepsi novi catur muspita
Persepsi novi catur muspita
 
Kepemimpinan & Kekuasaan novi catur muspita perilaku organisasi
Kepemimpinan & Kekuasaan novi catur muspita perilaku organisasiKepemimpinan & Kekuasaan novi catur muspita perilaku organisasi
Kepemimpinan & Kekuasaan novi catur muspita perilaku organisasi
 

Recently uploaded

Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
ssuser4dafea
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Mutia Rini Siregar
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
YuristaAndriyani1
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
modul 1.4 Desiminasi-Budaya-Positif.pptx.pptx
modul 1.4 Desiminasi-Budaya-Positif.pptx.pptxmodul 1.4 Desiminasi-Budaya-Positif.pptx.pptx
modul 1.4 Desiminasi-Budaya-Positif.pptx.pptx
IrfanAudah1
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
RUBEN Mbiliyora
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
fildiausmayusuf1
 
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdfAKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
opkcibungbulang
 
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
sitispd78
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
SABDA
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptxRPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
YongYongYong1
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
NURULNAHARIAHBINTIAH
 
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
HengkiRisman
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
nasrudienaulia
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
HendraSagita2
 
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptxRENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
mukminbdk
 
Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1
Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1
Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1
niswati10
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
 
modul 1.4 Desiminasi-Budaya-Positif.pptx.pptx
modul 1.4 Desiminasi-Budaya-Positif.pptx.pptxmodul 1.4 Desiminasi-Budaya-Positif.pptx.pptx
modul 1.4 Desiminasi-Budaya-Positif.pptx.pptx
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
 
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdfAKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
 
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
 
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptxRPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
 
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
 
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptxRENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
 
Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1
Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1
Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1
 

Statistik sosial novi catur m

  • 1. PENELITIAN STATISTIK SOSIAL Dibuat untuk memenuhi tugas MATA KULIAH ANALISIS STATISITIK SOSIAL Dibina oleh Prof.Dr.Ir.Sugiyanto,Ms Oleh: Novi Catur Muspita NIM:116040400111001 Mahasiswa Program Pacasarjana Ilmu Pertanian Minat Sosiologi Pedesaan PASCA SARJANA ILMU PERTANIAN MINAT SOSIOLOGI PEDESAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2012 1
  • 2. KATA PENGANTAR Kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan karunia–Nya kepada kami, sehingga pada akhirnya kami dapat menyelesaikan penulisan artikel tentang Ekologi Manusia dan pembangunan.. Dalam melakukan proses pembuatan artikel ini, kami banyak menerima bimbingan sekaligus bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu kami menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu kami, khususnya kepada : 1. Bapak Dr.Ir. Sugiyanto, M,S dan Bapak Ir. Hamid Hidayat,Ms selaku Dosen Pembimbing mata kuliah Statistik Penelitian Sosial atas bimbingan dan arahannya sehingga kegiatan ini dapat terselesaikan. 2. Semua pihak-pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu-persatu, kami sampaikan banyak terima kasih atas bantuanya selama ini. Semoga atas bantuan yang telah diberikan kepada kami mendapatkan ridho dari Allah SWT dan menjadi amal ibadah bagi kita semua. Penulis menyadari akan banyaknya kekurangan dalam penulisan ini, untuk itu penulis mengharapkan adanya kritik dan saran dari pembaca guna sebagai evaluasi selanjutnya. Semoga penulisan ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca. Malang, Januari 2012 Penulis 2
  • 3. DAFTAR ISI KATA PEGANTAR....................................................................................... i DAFTAR ISI.................................................................................................. ii I. TEKNIK PENYAJIAN DATA.................................................... 1 Grafik........................................................................................................ 3 II. UJI BEDA DUA VARIABEL..................................................... 5 Uji t .......................................................................................................... 5 Uji z.......................................................................................................... 7 III. ANALISIS SIDIK RAGAM.................................................................... 9 IV. UJI PROPORSI (KHI-KUADRAT) LEBIH DARI DUA VARIABEL.. 12 V. UJI KORELASI PEARSON................................................................... 14 VI. UJI REGRESI......................................................................................... 16 UJI HIPOTESIS RATA-RATA SATU ANGKATAN.................................. 19 UJI HIPOTESIS RATA-RATA BEBERAPA ANGKATAN........................ 20 ANALISIS REGRESI KONFIRMASI.......................................................... 22 ANALISIS DATA KATEGORIK 2 2........................................................ 25 ANALISIS DATA KATEGORIK p q....................................................... 27 ANALISIS VARIANSI DUA ARAH............................................................ 29 UJI MANN-WHITNEY................................................................................. 34 UJI KORELASI RANK................................................................................. 37 UJI KRUSKAL-WALLIS.............................................................................. 40 UJI FRIEDMAN............................................................................................ 42 3
  • 4. UJI DURBIN.................................................................................................. 44 UJI BELL-DOKSUM..................................................................................... 47 BAB I TEKNIK PENYAJIAN DATA Data di bawah ini adalah hasil psikotest terhadap calon mahasiswa suatu fakultas pada tahun ajaran 2011/2012 dengan skor maksimum untuk penilaian adalah 25, di mana data berikut merupakan data fiktif. 18 21 10 12 12 17 12 13 22 11 12 12 16 8 16 20 10 10 16 16 19 4 7 10 17 20 14 19 10 23 6 7 14 14 19 10 10 11 12 15 15 13 15 18 23 5 14 19 13 17 3 19 9 15 13 19 16 10 19 12 16 15 16 16 8 20 15 15 14 13 1). Menghitung Jumlah Kelas Interval K = 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log 70 = 7,144 7 , sehingga jumlah Kelas yang digunakan sebanyak 7 kelas 2). Menghitung Rentang Data Data terbesar = 23 Data terkecil = 3 Rentang Data = 23 – 3 = 20 4
  • 5. 3) Menghitung Panjang Kelas Panjang Kelas = 3 4). Menyusun Interval Kelas Tabel Distribusi Frekuensi Hasil Psikotest No. Kelas Frekuensi Prosentase Frekuensi Kumulatif "kurang dari" Frekuensi Kumulatif "lebih dari" 1 0 – 3 1 1.43% 1 70 2 4 – 7 5 7.14% 6 65 3 8 – 11 13 18.57% 19 52 4 12 – 15 24 34.29% 43 28 5 16 – 19 20 28.57% 63 8 6 20 – 23 7 10.00% 70 1 Jumlah 70 100% Dari Tabel di atas, panjang kelas terakhir hanya sampai pada nilai 23, di mana panjang kelas tersebut disesuaikan dengan data yang ada, yaitu data yang paling besar hanya sampai dengan 23. 5
  • 6. Gambar 1.1. Histogram Nilai Psikotest Calon Mahasiswa Gambar 1.2. Poligon Nilai Psikotest Calon Mahasiswa 6
  • 7. Gambar 1.3. Ogif “kurang dari” dan Ogif “lebih dari” Nilai Psikotest Calon Mahasiswa Gambar 1.4. Diagram Pie Nilai Psikotest Calon Mahasiswa 7
  • 8. 8
  • 9. II. UJI BEDA DUA VARIABEL Uji t Pemerintah memberikan dana ke jurusan pertanian dari 9 universitas untuk menguji kemampuan menghasilkan dua varietas gandum baru. Tiap varietas ditanam di petak sawah yang sama luasnya dan hasilnya (kg per petak) adalah sebagai berikut: Universitas Varietas A Varietas B 1 38 45 2 23 25 3 35 31 4 41 38 5 44 50 6 29 33 7 37 36 8 31 40 9 38 43 Rata-rata 35,11 37,89 Anggap distribusi mendekati normal, apakah secara statistik kedua varietas tersebut menghasilkan hasil produksi yang berbeda nyata? Untuk memastikan hal ini diperlukan analisa statistik dengan menggunakan uji t. Perumusan hipotesa a). Perumusan hipotesa substantif : Diduga rata-rata Varietas A dan varietas B berbeda. b). Perumusan hipotesa statistik H0 : µ1 = µ2 Hi : µ1 ≠ µ2 9
  • 10. , dimana µ1 : Rata-rata dari populasi hasil varietas A µ2 : Rata-rata dari populasi hasil varietas B Penentuan Taraf Uji ( Level of Significance ) 5% ( = 0,05 ) Rumus t hitung : , sedangkan untuk dan : No. X1 X2 1 0,066 0,085 2,888889 7,111111 8,345679 50,5679 2 0,079 0,085 -12,1111 -12,8889 146,679 166,1235 3 0,069 0,091 -0,11111 -6,88889 0,012346 47,45679 4 0,076 0,096 5,888889 0,111111 34,67901 0,012346 5 0,071 0,093 8,888889 12,11111 79,01235 146,679 6 0,087 0,095 -6,11111 -4,88889 37,34568 23,90123 7 0,071 0,079 1,888889 -1,88889 3,567901 3,567901 8 0,073 0,078 -4,11111 2,111111 16,90123 4,45679 9 0,067 0,065 2,888889 5,111111 8,345679 26,12346 10 0,062 0,068 2,888889 7,111111 8,345679 50,5679 Total 316 341 0 0 334,8889 468,8889 10
  • 11. , sehingga thitung diperoleh sebagai berikut: Untuk , dengan = 0,05, dan derajat bebas , diperoleh = 2,119 Kesimpulan: Dari hasil perhitungan, nilai statistik tersebut lebih kecil daripada ttabel (0,876 < 2,119) sehingga H0 diterima, sehingga ditarik kesimpulan bahwa rata- rata hasil Varietas A dan Varietas B tidak berbeda nyata. Uji z Kekuatan dua jenis benang dibandingkan, Lima puluh potong dari tiap jenis diuji di bawah keadaan yang sama. Jenis A mempunyai rataan daya tahan 78,3 Kg dengan simpangan baku Kg, sedangkan jenis B mempunyai rataan daya tahan 87,2 Kg dengan simpangan baku Kg. Apakah daya tahan benang A dan B secara statistik berbeda nyata? 11
  • 12. Perumusan hipotesa a). Perumusan hipotesa substantif : Diduga benang A dan B memiliki daya tahan yang berbeda. b). Perumusan hipotesa statistik H0 : µA = µB Hi : µA ≠ µB , dimana µA : Rata-rata daya tahan benang A µB : Rata-rata daya tahan benang B Penentuan Taraf Uji ( Level of Significance ) 5% ( = 0,05 ) , karena uji yang digunakan dua arah (2-tailed), maka Rumus z hitung : Kesimpulan: 12
  • 13. Dari hasil perhitungan, nilai statistik tersebut lebih besar daripada ztabel (7,466 > 1,96) maka H0 ditolak, sehingga ditarik kesimpulan bahwa daya tahan benang A dan B berbeda nyata pada taraf nyata 5%. 13
  • 14. III. ANALISIS SIDIK RAGAM Enam Mesin sedang dipertimbangkan untuk dipakai dalam pembuatan karet penutup. Mesin tersebut dibandingkan berdasarkan daya rntang barang yang dihasilkan. Berikut ini adalah pengukuran daya rentang dalam kg per cm2 Tabel Data Daya Rentang Barang No. Mesin 1 Mesin 2 Mesin 3 Mesin 4 Mesin 5 Mesin 6 1. 1,75 1,64 2,03 1,46 1,75 1,83 2. 1,69 1,92 1,57 1,67 1,92 1,62 3. 1,58 1,77 1,78 2,08 1,65 1,75 4. 1,54 1,89 2,05 2,01 5. 1,86 1,89 Total 5,02 8,73 9,16 5,21 7,37 7,21 Model Analisis: , di mana: = nilai pengamatan pada perlakuan ke- i dan ulangan ke- j = banyaknya perlakuan, yaitu sebanyak 6 perlakuan (Tabung A, B, C, D, E, dan F) = banyaknya ulangan ( = 3, = 5, = 5, = 3, = 4, dan = 4) = Nilai tengah umum = Pengaruh perlakuan ke- i 14
  • 15. = Kesalahan percobaan pada perlakuan ke- i dan ulangan ke- j Perumusan Hipotesis a. Hipotesis Substantif H0 : Tidak ada perbedaan daya rentang untuk semua mesin Hi : Ada perbedaan daya rentang untuk setidaknya satu pasang mesin b. Hipotesis Statistik H0 : Hi : Paling tidak ada sepasang rata-rata daya tahan mesin yang tidak sama Kaidah Pengujian Analisia Keragaman a. Jumlah Kuardat Total (JK) b. Faktor Koreksi (FK) 15
  • 16. 75,97 c. Jumlah Kuardat Total (JKT) d. Jumlah Kuardat Perlakuan (JKP) 0,0767 e. Jumlah Kuadrat Galat (JKG) Tabel Analisis Keragaman Sumber Keragaman deraja t bebas Jumlah Kuarda t Kuadra t Tengah F hit F tabel 5% 1% Perlakuan 5 0,08 0,02 0,46 2,77 4,25 Galat 18 0,60 0,03 Total 23 0,68 16
  • 17. , 6). Kesimpulan Oleh karena , baik pada tingkat nyata 5% ( ) maupun 1% ( ), sehingga ditarik kesimpulan bahwa H0 diterima. Oleh karena itu disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan daya rentang barang untuk keenam jenis mesin tersebut. 17
  • 18. IV. UJI PROPORSI (KHI-KUADRAT) LEBIH DARI DUA VARIABEL Suatu Pusat Kesehatan universitas melakukan percobaan untuk menentukan tingkat kesembuhan yang diberikan oleh 6 merek obat batuk. Tiap obat batuk dicobakan pada 50 mahasiswa dan diperoleh data sebagai berikut: Tabel Data Pengamatan 6 merek Obat Batuk Kondisi sesudah meminum obat Obat Batuk Jumlah A B C D E F Tidak Sembuh 11 13 9 12 17 12 74 Agak Tertolong 32 28 27 19 22 17 145 Sembuh 7 9 14 19 11 21 81 Jumlah 50 50 50 50 50 50 300 Hipotesa Substantif : Diduga bahwa keenam obat batuk sama baiknya. Hipotesa Statistik : H0 : P1 = P2 = P3 = P4 = P5 = P6 Hi : P1 ≠ P2 ≠ P3 ≠ P4 ≠ P5 ≠ P6 Kaidah Pengujian : H0 diterima apabila Hi diterima apabila Pengujian: 18
  • 19. Tabel Analisis Kondisi Obat Batuk f0 fh f0 - fh (f0 – fh)2 Tidak Sembuh A 11 12,333 -1,333 1,778 0,144 B 13 12,333 0,667 0,444 0,036 C 18 12,333 5,667 32,111 2,604 D 14 12,333 1,667 2,778 0,225 E 17 12,333 4,667 21,778 1,766 F 22 12,333 9,667 93,444 7,577 Agak Tertolong A 13 24,167 -11,167 124,694 5,160 B 15 24,167 -9,167 84,028 3,477 C 20 24,167 -4,167 17,361 0,718 D 16 24,167 -8,167 66,694 2,760 E 17 24,167 -7,167 51,361 2,125 F 24 24,167 -0,167 0,028 0,001 Sembuh A 15 13,500 1,500 2,250 0,167 B 16 13,500 2,500 6,250 0,463 C 17 13,500 3,500 12,250 0,907 D 15 13,500 1,500 2,250 0,167 E 15 13,500 1,500 2,250 0,167 F 22 13,500 8,500 72,250 5,352 Kesimpulan: 19
  • 20. Oleh karena ( ), maka dapat ditarik kesimpulan bahwa H0 ditolak atau Hi diterima. Hal ini berarti dapat disimpulkan bahwa terdapat keterkaitan antara merek obat batuk dan kesembuhan seseorang atau perbedaan merek obat batuk berpengaruh terhadap kesembuhan seseorang, di mana hal ini berarti terdapat perbedaan antara merek obat batuk (keenam merek obat batuk tidak sama baiknya). 20
  • 21. V. UJI KORELASI PEARSON Data berikut diperoleh dalam penelitian hubungan antara berat dan ukuran dada bayi yang baru lahir: Data Bayi No. Berat (Kg) (X) Ukuran Dada (cm) (Y) 1 2,75 29,5 2 2,15 26,3 3 4,41 32,2 4 5,52 36,5 5 3,21 27,2 6 4,32 27,7 7 2,31 28,3 8 4,3 30,3 9 3,71 28,7 Hipotesa Substantif : H0: Tidak ada keeratan yang signifikan antara berat bayi dan ukuran dada bayi Hi: Terdapat keeratan yang signifikan antara berat bayi dan ukuran dada bayi Hipotesa Statistik : H0 : Hi : Kaidah Pengujian : H0 diterima apabila Hi diterima apabila Pengujian: 21
  • 22. Korelasi digunakan korelasi product moment Pearson sebagai berikut: , di mana: N : jumlah pengamatan X : variabel independen (berat bayi) Y : variabel independen (dada bayi) Tabel Analisis No. Berat Bayi (X) Ukuran Dada Bayi (Y) 1 0,414 29,186 - 0,881 - 0,133 0,776 0,018 0,117 2 0,383 29,266 - 1,481 - 3,333 2,194 11,111 4,937 3 0,399 26,215 0,779 2,567 0,607 6,588 1,999 4 0,402 30,162 1,889 6,867 3,568 47,151 12,970 5 0,442 38,867 - 0,421 - 2,433 0,177 5,921 1,025 6 0,422 37,831 0,689 - 1,933 0,475 3,738 -1,332 7 0,466 44,576 - 1,321 - 1,333 1,745 1,778 1,761 8 0,5 46,097 0,669 0,667 0,447 0,444 0,446 9 0,514 59,698 0,079 - 0,933 0,006 0,871 -0,074 Total 32,68 266,7 0 0 9,995 77,62 21,851 22
  • 23. Kesimpulan: Oleh karena ( ), maka dapat ditarik kesimpulan bahwa H0 ditolak. Hal ini berarti bahwa terdapat keeratan yang signifikan antara berat bayi dan ukuran dada bayi. 23
  • 24. VI. UJI REGRESI Suatu ujian masuk ke universitas yang diuji adalah matematika. Nilai ujian masuk dan ujian akhir matematika 20 mahasiswa tercatat sebagai berikut: Nilai Ujian Masuk Nilai Ujian Akhir Nilai Ujian Masuk Nilai Ujian Akhir 50 53 90 54 35 41 80 91 35 61 60 48 40 56 60 71 55 68 60 71 65 36 40 47 35 11 55 53 60 70 50 68 90 79 65 57 35 59 50 79 Hipotesa Substantif : Diduga terdapat hubungan dan pengaruh nilai ujian masuk mahasiswa terhadap nilai ujian akhirnya. Penentuan persamaan garis regresi: 24
  • 25. Tabel Analisis No, X Y 1 1 50 -5,500 -5,650 30,250 31,923 31,075 2500 2 2 35 -20,500 - 17,650 420,250 311,523 361,825 1225 3 3 35 -20,500 2,350 420,250 5,523 -48,175 1225 4 4 40 -15,500 -2,650 240,250 7,022 41,075 1600 5 5 55 -0,500 9,350 0,250 87,423 -4,675 3025 6 6 65 9,500 - 22,650 90,250 513,023 -215,175 4225 7 7 35 -20,500 - 47,650 420,250 2270,523 976,825 1225 20 50 79 -5,500 20,350 30,250 414,123 -111,925 2500 Total 111 0 117 3 0 0 5495 5928,55 2588,5 67100 , sehingga persamaan regresi yang diperoleh: 25
  • 26. Pengujian signifikansi regresi: : (regresi tidak nyata) : (regresi nyata) Pengujian: Untuk uji satu sisi: 26
  • 27. Kesimpulan: Dari hasil perhitungan, nilai statistik thitung lebih besar daripada (6,724 > 2,101) sehingga H0 ditolak. Oleh karena itu, ditarik kesimpulan bahwa model regresi yang terbentuk signifikan (nyata) dalam memebrikan infprmasi tentang hubungan antara nilai ujian masuk terhadap nilai ujian akhir. UJI HIPOTESIS RATA-RATA POPULASI UNTUK SATU ANGKATAN 1. Dari suatu populasi dengan ingin diketahui apakah rata-ratanya tidak sama dengan 80.000. Untuk itu diambil sampel sebesar 100. Dari sampel didapat . Sumber: BUKU MATERI POKOK ANALISIS DATA STATISTIK STA 211 / 3 SKS / MODUL 6 – 9, soal A, no. 4.2.4. Tes Formatif 2 hal. 20 Hipotesis Uji: H0 : µ = 80.000 Hi : µ 80.000 Uji yang digunakan adalah uji Z, karena diketahuinya ragam populasi ( ) sebesar 4.000, sehingga distribusi yang digunakan dalam pengujian ini adalah distribusi Z. Uji hipotesis adalah uji dua sisi, sehingga Daerah penolakan: atau 27
  • 28. Pengujian Hipotesis: Kesimpulan: Dari hasil pengujian tersebut, diperoleh bahwa , maka H0 diterima. Jadi, ditarik kesimpulan bahwa rata-rata populasi sama dengan 80.000. 28
  • 29. UJI HIPOTESIS RATA-RATA POPULASI UNTUK BEBERAPA ANGKATAN 2. Waktu Pembekuan darah (dalam detik) 24 binatang yang secara random diberi perlakuan (A, B, C, D) sebagai berikut: A 62 60 63 59 B 63 67 71 64 65 66 C 68 66 71 67 68 68 D 56 62 60 61 63 64 63 59 Ingin diketahui apakah 4 perlakuan tersebut berbeda nyata. Sumber: BUKU MATERI POKOK ANALISIS DATA STATISTIK STA 211 / 3 SKS / MODUL 6 – 9, soal B, no. 4.3.4. Tes Formatif 3 hal. 36 Hipotesis Uji: H0 : Hi : paling sedikit sepasang tidak sama , , , 29
  • 30. , , , , , , Hitungan: 30
  • 31. Tabel Anava Sumber Variasi JK db RK F Antara 112 3 76 13,57 Dalam 228 20 5,6 Total 340 23 untuk yang berarti H0 ditolak. Jadi, ditarik kesimpulan bahwa tidak ada pengaruh perlakuan yang signifikan terhadap waktu pembekuan darah binatang. 31
  • 32. ANALISIS REGRESI KONFIRMASI 3. X = variabel pengganti tahun Y = jumlah pasien Rumah Sakit Umum (ratusan) Tahun 1973 1974 1975 1976 1977 1978 X 1 2 3 4 5 6 Y 398 436 458 513 569 631 Sumber: BUKU MATERI POKOK ANALISIS DATA STATISTIK STA 211 / 3 SKS / MODUL 6 – 9, no. 4.3.4. Tes Formatif 3 hal. 72 Grafik Scatter Plot 32
  • 33. Dari Grafik di atas, tampak adanya peningkatan jumlah pasien dari tahun ke tahun dan tidak ada outlier pada data. Selain itu, tampak pula bahwa hubungan antara X dan Y merupakan hubungan linier, sehingga model regresi perlu untuk dicoba. Persamaan regresi: No. X Y XY X2 Y2 1 1 398 398 1 158.404 385,190 12,810 2 2 436 872 4 190.096 431,448 4,552 3 3 458 1.374 9 209.764 477,705 -19,705 4 4 513 2.052 16 263.169 523,962 -10,962 5 5 569 2.845 25 323.761 570,219 -1,219 6 6 631 3.786 36 398.161 616,476 14,524 Jumlah 21 3.005 11.327 91 1.543.355 3.005 0 , jadi persamaan regresi yang diperoleh: 33
  • 34. Diperoleh proposi variansi Y yang tidak bias diterangkan oleh persamaan regresi estimasi adalah: , sehingga diperoleh proporsi Y yang dapat diterangkan oleh persamaan regresi ( ), yaitu sebesar: Apakah ada hubungan linier dalam populasi? 34
  • 35. Selanjutnya digunakan uji F untuk mengetahui signifikansi koefisien korelasi populasi sebagai berikut: Hipotesis Uji: H0 : Hi : Daerah penolakan Statistik uji yang digunakan: Kesimpulan: (165,375 > 7,709), berarti H0 ditolak pada taraf nyata 0,05 atau terdapat hubungan linier dalam populasi, sehingga model regresi sudah tepat digunakan untuk data tersebut. 35
  • 36. ANALISIS DATA KATEGORIK DATA CACAH DALAM DATA KATEGORIK 2 2 Tiga Ratus Mahasiswa diklasifikasikan menurut nilai rata-rata ujian akhir SLTA dan IP tingkat semester I dipergunakan tinggi yang ingin diketahui apakah kedua faktor independen ( ) Nilai Ujian IP Jumlah Tinggi (B) Rendah (BC ) Tinggi (A) 110 90 200 Rendah (AC ) 20 80 100 Jumlah 130 170 300 Sumber: BUKU MATERI POKOK ANALISIS DATA STATISTIK STA 211 / 3 SKS / MODUL 6 – 9, soal I., no. 4.1.4. Tes Formatif 1 hal. 90 Hipotesis Uji: H0 : (A dan B saling independen / Tidak ada hubungan antara Nilai Ujian Akhir SMA dan IP Semester I Hi : (A dan B tidak independen / Terdapat hubungan antara Nilai Ujian Akhir SMA dan IP Semester I 36
  • 37. Daerah Penolakan H0 W > 7,879. Kesimpulan: (33,258 > 7,879), berarti H0 ditolak pada taraf nyata 0,005 atau terdapat hubungan antara Nilai Ujian Akhir SMA dan IP Semester I 37
  • 38. ANALISIS DATA KATEGORIK DATA CACAH DALAM DATA KATEGORIK p q Yang ingin diketahui apakah wanita tidur kurang nyenyak setelah mempunyai anak. ( ) Untuk itu dilakukan survey terhadap 60 wanita yang telah mempunyai anak dan hasilnya adalah sebagai berikut: Jumlah Anak Keadaan Tidur dibanding dengan Sebelum Punya Anak Jumlah Kurang Nyenyak Sama Lebih Nyenyak 1 25 5 0 30 2 10 4 1 15 3 atau lebih 5 7 3 15 Jumlah 40 16 4 60 Sumber: BUKU MATERI POKOK ANALISIS DATA STATISTIK STA 211 / 3 SKS / MODUL 6 – 9, soal II., no. 4.2.4. Tes Formatif 2 hal. 109 Tabel Silang Disertai dengan Nilai Ekspektasi Jumlah Anak Keadaan Tidur dibanding dengan Sebelum Punya Anak Jumlah Kurang Nyenyak Sama Lebih Nyenyak 1 25 (20) 5 (8) 0 (2) 30 2 10 (10) 4 (4) 1 (1) 15 3 atau lebih 5 (10) 7 (4) 3 (1) 15 Jumlah 40 16 4 60 38
  • 39. Hipotesis Uji: H0 : , , (Tidak ada hubungan antara jumlah anak yang dimiliki dan keadaan tidur dibanding dengan sebelum punya anak) Hi : , , (Terdapat hubungan antara jumlah anak yang dimiliki dan keadaan tidur dibanding dengan sebelum punya anak) Daerah Penolakan H0 W > 14,860. 39
  • 40. Kesimpulan: (13,125 < 14,860), berarti H0 diterima pada taraf nyata 0,005 atau tidak terdapat hubungan antara jumlah anak yang dimiliki dan keadaan tidur dibanding dengan sebelum punya anak Apabila keeratan antara kedua faktor diukur, maka: , di mana ANALISIS VARIANSI DUA ARAH Ingin diketahui adanya pengaruh variabel baris dan kolom beserta interaksinya untuk data dalam tabel 9.25 Tabel 9.25 Variabel Variabel Kolom 40
  • 41. Baris 1 2 1 574 564 550 1.092 1.086 1.065 2 524 573 551 1.028 1.073 998 3 576 540 592 1.066 1.045 1.055 Sumber: BUKU MATERI POKOK ANALISIS DATA STATISTIK STA 211 / 3 SKS / MODUL 6 – 9, no. 4.2.4. Tes Formatif 2 hal. 144 Tabel Analisis Variabel Baris Variabel Kolom Jumlah 1 2 1 574 564 550 1.092 1.086 1.065 4.931 2 524 573 551 1.028 1.073 998 4.747 3 576 540 592 1.066 1.045 1.055 4.874 Jumlah 5.044 9.508 14.552 41
  • 42. 42
  • 43. Tabel ANAVA Sumber Variansi Jumlah Kuadrat Derajat Bebas Kuadrat Rata-rata F hitung Fα Baris 2.957,444 2 1.478,722 2,778 3,885 Kolom 1.107.072 1 1.107.072 2.080,094 4,747 Interaksi 1.126,333 2 563,167 1,058 3,885 Kesalahan 6.386,667 12 532,222 Total 1.117.542 17 65.737,79 Dari tabel di atas, tampak bahwa F hitung untuk interaksi < Fα (1,058 < 3,885), sehingga disimpulkan bahwa interaksi antara baris dan kolom tidak berbeda secara signifikan atau tidak ada interaksi yang nyata antara baris dan kolom. Oleh karena itu, selanjutnya tabel ANAVA berubah dengan menambahkan Sumber Variansi Interaksi dan Kesalahan, sehingga diperoleh Tabel ANAVA seperti berikut: Tabel ANAVA baru: Sumber Variansi Jumlah Kuadrat Derajat Bebas Kuadrat Rata-rata F hitung Fα Baris 2.957,444 2 1.478,722 2,755 3,885 Kolom 1.107.072 1 1.107.072 2.062,959 4,747 Kesalahan 7.513 14 536,643 Total 1.117.542 17 65.737,79 Dari tabel di atas, tampak bahwa F hitung untuk baris < Fα (2,755 < 3,885), sehingga disimpulkan bahwa efek baris tidak signifikan. Sedangkan, untuk Sumber Variansi Kolom, diperoleh bahwa F hitung untuk kolom > Fα (2.062,959 > 4,747), sehingga disimpulkan bahwa efek kolom signifikan dalam memberikan perbedaan pada data. 43
  • 44. UJI MANN-WHITNEY Diketahui dua kelompok pasien, A (pria) da B (wanita), masing-masing pasien diberi obat yang sama. Setelah sebulan berat badan pasien diukur ternyata bertambah (dalam ons) seperti yang terdapat pada data di bawah ini: Kelompok A: 11,9 11,7 9,5 9,4 8,7 8,2 7,7 7,4 7,4 7,1 6,9 6,8 6,3 5,0 4,2 4,1 2,2 Kelompok B: 6,6 5,8 5,4 5,1 5,0 4,3 3,9 3,3 2,4 1,7 44
  • 45. Sumber: BUKU MATERI POKOK METODE STATISTIKA NONPARAMETRIK STA 214 / 3 SKS / MODUL 6 – 9, no. 4.1.4. Tes Formatif 1 hal. 13 Rumus uji Mann-Whitney: ,di mana Hipotesis Uji: H0 : (Dua populasi adalah identik) Hi : (Dua populasi berbeda hanya lokasinya) Tabel Rank Gabungan Dua Sampel A B Rank 1.7 1 2.2 2 2.4 3 3.3 4 3.9 5 45
  • 46. 4.1 6 4.2 7 4.3 8 5 9.5 5 9.5 5.1 11 5.4 12 5.8 13 6.3 14 6.6 15 6.8 16 6.9 17 7.1 18 7.4 19.5 7.4 19.5 7.7 21 8.2 22 8.7 23 9.4 24 9.5 25 11.7 26 11.9 27 Dari Tabel tersebut, diperoleh jumlah rank untuk A adalah 296,5 ( ). Untuk , diperoleh: 46
  • 47. dan Kesimpulan: yang berarti H0 ditolak. Jadi, ditarik du populasi berbeda secara signifikan atau pertambahan berat pria dan wanita berbeda pada taraf nyata 5%. 47
  • 48. UJI KORELASI RANK Untuk mengetahui apakah tekanan darah systolic dan diastolic yang diamati dokter-dokter adalah independen, digunakan data berikut: Dokter 1 2 3 4 5 6 7 Systolic 141.8 140.2 131.8 132.5 135.7 141.2 143.9 Diastolic 89.7 74.4 83.5 77.8 85.8 86.5 89.4 Dokter 8 9 10 11 12 13 Systolic 140.2 140.8 131.7 130.8 135.6 143.6 Diastolic 89.3 88 82.2 84.6 84.4 86.3 Ingin diketahui apakah dokter yang membaca systolic semakin tinggi akan membaca diastolic juga akan semakin tinggi. Sumber: BUKU MATERI POKOK METODE STATISTIKA NONPARAMETRIK STA 214 / 3 SKS / MODUL 6 – 9, soal B, no. 4.2.4. Tes Formatif 2 hal. 27 Hipotesis Uji: H0 : dan independen (Pembacaan systolic dan diastolic independen) Hi : dan tidak independen (Pembacaan systolic dan diastolic tidak independen) 48
  • 49. Tabel Analisis X Y R(X) R(Y) 141.8 89.7 11 13 4 140.2 74.4 7.5 1 42.25 131.8 83.5 3 4 1 132.5 77.8 4 2 4 135.7 85.8 6 7 1 141.2 86.5 10 9 1 143.9 89.4 13 12 1 140.2 89.3 7.5 11 12.25 140.8 88 9 10 1 131.7 82.2 2 3 1 130.8 84.6 1 6 25 135.6 84.4 5 5 0 143.6 86.3 12 8 16 Jumlan 109.5 Pengujian Hipotesis: 49
  • 50. Untuk : yang berarti H0 ditolak. Jadi, ditarik kesimpulan bahwa pembacaan systolic dan diastolic tidak independen atau dapat disimpulkan pula bahwa semakin tinggi dokter dalam membaca systolic, maka akan semakin tinggi pula dokter dalam membaca diastolic. 50
  • 51. UJI KRUSKAL-WALLIS Seandainya ada 4 macam program latihan untuk karyawan. Tiap program diikuti 5 karyawan yang diambil secara acak. Setelah selesai program itu diadakan ujiam dan hasilnya diurutkan (diambil rank) untuk 20 karyawan yang mengikuti program lain. Hasilnya sebagai berikut (hasil Rank): Program 1 2 3 4 4 1 20 18 6 8 19 15 7 12 16 17 2 3 14 13 10 11 5 9 Ingin diketahui apakah 4 program latihan tersebut menghasilkan distribusi nilai yang iidentik. Sumber: BUKU MATERI POKOK METODE STATISTIKA NONPARAMETRIK STA 214 / 3 SKS / MODUL 6 – 9, no. 4.3.4. Tes Formatif 3 hal. 52 Hipotesis Uji: H0 : Semua populasi (semua program latihan) memiliki distribusi yang identik Hi : Paling sedikit terdapat satu program latihan yang cenderung memiliki pengamatan-pengamatan yang lebih besar disbanding dengan populasi yang lain. Tabel Analisis No Program 1 2 3 4 1 4 1 20 18 2 6 8 19 15 3 7 12 16 17 51
  • 52. 4 2 3 14 13 5 10 11 5 9 Jumlah 29 35 74 72 Statistik Uji Kruskal-Wallis: Dari program yang dilakukan terdapat 4 program latihan (k = 4), sehingga daerah penolakan yang digunakan: H0 ditolak Kesimpulan: Untuk , (9,72 > 7,815), berarti H0 ditolak pada taraf nyata 0,05 dan disimpulkan bahwa keempat program latihan tersebut memiliki distribusi nilai yang identik. UJI FRIEDMAN 52
  • 53. Pengamatan tentang waktu reaksi pasien terhadap tiga macam obat (A, B, C) terdapat di bawah ini. Disini ada 10 pasien yang diamati, tiap pasien mendapat tiga macam obat tersebut. Pasien Macam Obat A B C 1 10 10 15 2 10 15 20 3 11 15 12 4 8 12 10 5 7 12 9 6 15 10 15 7 14 12 18 8 10 14 17 9 9 9 12 10 10 14 16 Sumber: BUKU MATERI POKOK METODE STATISTIKA NONPARAMETRIK STA 214 / 3 SKS / MODUL 6 – 9, no. 4.2.4. Tes Formatif 2 hal. 68 Hipotesis Uji: H0 : Perlakuan memiliki efek yang identik Hi : Paling sedikit terdapat satu perlakuan cenderung menghasilkan nilai pengamatan yng lebih besar dibandingkan dengan paling sedikit satu perlakuan yang lain Statistik Uji Friedman: 53
  • 54. Daerah Penolakan H0 T > 9,487. Tabel Data dalam bentuk Rank Pasien Macam Obat A B C 1 1.5 1.5 3 2 1 2 3 3 1 3 2 4 1 3 2 5 1 3 2 6 2.5 1 2.5 7 2 1 3 8 1 2 3 9 1.5 1.5 3 10 1 2 3 Jumlah 13.5 20 26.5 Kesimpulan: (8,45 < 9,487), berarti H0 ditolak pada taraf nyata 0,05 atau disimpulkan bahwa terdapat paling satu perlakuan cenderung menghasilkan nilai pengamatan yng lebih besar dibandingkan dengan paling sedikit satu perlakuan 54
  • 55. yang lain. Selain itu, dapat disimpulkan pula bahwa perlakuan berupa tiga macam obat (A, B, C) memberikan efek yang berbeda terhadap pasien. UJI DURBIN Data di bawah ini menunjukkan daya tahan bahan yang terbuat dari karet (ada 5 macam) diukur dalam kg. Setiap kali diadakan pengujian terhadap 2 macam bahan. Hasilnya seperti di bawah ini. Blok Macam bahan dari karet 1 2 3 4 5 1 35 16 - - - 2 20 - 10 - - 3 13 - - 26 - 4 25 - - - 21 5 - 16 5 - - 6 - 21 - 24 - 7 - 27 - - 16 8 - - 20 37 - 9 - - 15 - 20 10 - - - 31 17 Sumber: BUKU MATERI POKOK METODE STATISTIKA NONPARAMETRIK STA 214 / 3 SKS / MODUL 6 – 9, no. 4.1.4. Tes Formatif 1 hal. 93 Hipotesis Uji: 55
  • 56. H0 : Perlakuan memiliki efek yang identik Hi : Paling sedikit terdapat satu perlakuan cenderung menghasilkan nilai pengamatan yng lebih besar dibandingkan dengan paling sedikit satu perlakuan yang lain Tabel Data dalam bentuk Rank Blok Macam bahan dari karet 1 2 3 4 5 1 2 1 - - - 2 2 - 1 - - 3 1 - - 2 - 4 2 - - - 1 5 - 2 1 - - 6 - 1 - 2 - 7 - 2 - - 1 8 - - 1 2 - 9 - - 1 - 2 10 - - - 2 1 Jumlah 7 6 4 8 5 Dari tabel tersebut diperoleh: (banyaknya perlakuan) (banyaknya blok yang muncul pada tiap perlakuan) (banyaknya perlakuan yang muncul pada tiap blok) Statistik Uji Durbin: 56
  • 57. Untuk Daerah Penolakan H0 T > 9,487. Pengujian Hipotesis: Kesimpulan: (8 < 9,487), berarti H0 diterima pada taraf nyata 0,05 atau perlakuan memberikan efek yang sama pada data. Selain itu, dapat disimpulkan pula bahwa perlakuan berupa 5 macam karet berbeda memberikan efek sama (tidak memberikan efek yang berbeda) terhadap daya tahan bahan. 57
  • 58. UJI BELL-DOKSUM 1. Diketahui nilai ujian Matematika (X) dan Statistika (Y) dari mahasiswa seperti di bawah ini. Mahasiswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 X 40 70 45 65 75 50 57 72 66 48 Y 65 90 55 70 80 40 60 75 73 62 Ingin diketahui apakah ada keterkaitan antara nilai ujian Matematika dan Statistika dari mahasiswa. Sumber: BUKU MATERI POKOK METODE STATISTIKA NONPARAMETRIK STA 214 / 3 SKS / MODUL 6 – 9, no. 4.1.4. Tes Formatif 1 hal. 95 Hipotesis Uji: H0 : dan independen (nilai ujian Matematika dan Statistika) Hi : dan tidak independen (nilai ujian Matematika dan Statistika) Ukuran Korelasi Bell-Doksum 58
  • 59. Untuk dan Daerah Penolakan H0 T < -6,198 atau T > 6,198. Tabel Analisis Mahasiswa X Y 1 40 65 1 5 2 70 90 8 6 3 45 55 2 2 4 65 70 6 6 5 75 80 10 9 6 50 40 4 1 7 57 60 5 3 8 72 75 9 8 9 66 73 7 7 10 48 62 3 4 Tabel Analisis (Lanjutan) Mahasiswa z1 z2 1 -0,32 6 0,77 7 -1,78 -0,05 2 0,41 7 -0,37 2 0,45 0,37 3 0,52 9 -0,94 1 -1,32 -0,37 4 1,08 10 0,37 6 -0,32 0,37 59
  • 60. 5 -0,59 3 2,83 10 1,08 1,01 6 -0,53 4 1,01 9 -0,53 -0,94 7 -1,32 2 0,82 8 -0,35 -0,18 8 -0,35 5 -0,16 4 0,52 0,82 9 0,45 8 -0,05 5 0,41 0,77 10 -1,78 1 -0,18 3 -0,59 -0,16 , di mana bilangan acak untuk z1 dan z2 diperoleh dari Tabel Simpangan Normal Acak dimulai dari baris ke- 8 seperti berikut: -0,32 0,41 0,52 1,08 -0,59 -0,53 -1,32 -0,35 0,45 -1,78 0,77 -0,37 -0,94 0,37 2,83 1,01 0,82 -0,16 -0,05 -0,18 Pengujian Hipotesis: Dari tabel di atas, tampak bahwa , maka H0 diterima, sehingga disimpulkan tidak ada keterkaitan antara nilai ujian Statistika dan Matematika. 60
  • 61. Kajian Pustaka Praptono,MA, Drs.1985. Buku Materi Pokok, Metode Statistika Nonparametrik, sta 214/3 Sks / modul 6-9, Jakarta: Universitas terbuka Kartika, Sri Haryatmi, Buku Materi Pokok, Analisis Data Statistik, sta 211/3 Sks / modul 6-9, Jakarta: Universitas Terbuka 61